Foreign Case Study 2018 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta MERLION PARK SEBAGAI IKON DESTINASI DI SINGAPURA Dedek Irwansyah 17.02782 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta Abstract : Makalah ini merupakan hasil laporan Foreign Case Study untuk syarat publikasi ilmiah di Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta dengan Judul Merlion Park Sebagai Ikon Destinasi di Singapura. 1. PENDAHULUAN B. Latar Belakang Republik singapura atau singapore adalah sebuah negara pulau di lepas ujung selatan Semenanjung Malaya, 137 kilometer (85 mi) di utara khatulistiwa di Asia Tenggara. Negara ini terpisah dari Malaysia oleh Selat Johor di utara, dan dari Kepulauan Riau, Indonesia oleh Selat Singapura di selatan. Singapura adalah pusat keuangan terdepan keempat di dunia dan sebuah kota dunia kosmopolitan yang memainkan peran penting dalam perdagangan dan keuangan internasional. Pelabuhan Singapura adalah satu dari lima pelabuhan tersibuk di dunia. Singapura kota tujuan perjalanan yang terkenal, mendorong kepentingannya dalam industri pariwisata negara itu. Jumlah kedatangan total mencapai 10,2 juta orang tahun 2007. Untuk menarik lebih banyak wisatawan, pemerintah memutuskan untuk mengizinkan perjudian dan dua resor kasino (disebut Integrated Resorts) dibangun di Marina South dan Pulau Sentosa tahun 2005. Untuk bersaing dengan kota-kota regional seperti Bangkok, Hong Kong, Tokyo dan Shanghai, pemerintah mengumumkan bahwa wilayah kota akan diubah menjadi kawasan yang lebih menarik dengan menerangkan bangunan-bangunan sipil dan komersial. Makanan juga dimanfaatkan sebagai atraksi pengunjung pada Singapore Food Festival yang diadakan setiap Juli untuk merayakan masakan Singapura. Acara tahunan lainnya di Singapura meliputi Singapore Sun Festival, Christmas Light Up, dan Singapore Jewel Festival. Singapura memiliki sejarah imigrasi yang panjang. Penduduknya yang beragam berjumlah 5 juta jiwa, terdiri dari Cina, Melayu, India, berbagai keturunan Asia, dan Kaukasoid. 42% penduduk Singapura adalah orang asing yang bekerja dan menuntut ilmu di sana. Pekerja asing membentuk 50% dari sektor jasa. Negara ini adalah yang terpadat kedua di dunia setelah Monako. Singapura terdiri dari 63 pulau, termasuk daratan Singapura. Pulau utama sering disebut Pulau Singapura tetapi secara resmi disebut Pulau Ujong (Melayu: berarti pulau di ujung daratan (semenanjung)). Terdapat dua jembatan buatan menuju Johor, Malaysia: Johor–Singapore Causeway di utara, dan Tuas Second Link di barat. Pulau Jurong, Pulau Tekong, Pulau Ubin dan Pulau Sentosa adalah yang terbesar dari beberapa pulau kecil di Singapura. Titik alami tertinggi adalah Bukit Timah Hill dengan tinggi 166 m (545 ft). Singapura memiliki banyak proyek reklamasi tanah dengan tanah diperoleh dari bukit, dasar laut, dan negara tetangga. Hasilnya, daratan Singapura meluas dari 5,815 km2 (2,245.2 sq mi) pada 1960-an menjadi 704 km2 1 (271.8 sq mi) pada hari ini, dan akan meluas lagi hingga 100 km2 (38.6 sq mi) pada 2030. Proyek ini kadang mengharuskan beberapa pulau kecil digabungkan melalui reklamasi tanah untuk membentuk pulau-pulau besar dan berguna. Bahasa Melayu adalah bahasa nasional karena alasan simbolis dan historis, dan secara umum dipertuturkan oleh masyarakat Melayu Singapura. Bahasa Melayu digunakan pada lagu kebangsaan "Majulah Singapura" dan cetakan koin. Tetapi, sekitar 85% warga Singapura tidak mempertuturkan bahasa Melayu. Bahasa Mandarin juga dipertuturkan secara luas di Singapura. Bahasa Mandarin telah meluas akibat kampanye dan usaha masyarakat dukungan pemerintah untuk mendukung penggunaannya di antara bahasa-bahasa Tionghoa lainnya. C. Tujuan Penulisan jurnal ini disusun supaya : - Pembaca mengetahui apa itu pariwisata - Menambah wawasan pembaca tentang wisata singapore - Untuk mengetahui pembaca potensi yang ada di singapore - Dari pihak mahasiswa, sebagai syarat untuk memenuhi standar kualifikasi sebagai syarat guna mengikuti program Foreign Case Study. - Sebagai bahan bacaan bagi para wisatawan yang sedang mencari destinasi wisata di Negara singapore - Untuk melatih kemampuan mahasiswa/penulis dalam membuat sebuah jurnal ilmiah D. Manfaat penulisan Penulisan karya tulis ini mampu membeikan beberapa manfaat yang meliputi: - Menjelaskan keadaan objek wisata di singapure - Menambah wawasan tentang objek wisata di singapore - Menambah pengetahuan di bidang kepariwisataan - Melatih kemampuan menulis karya ilmiah E. Metode Penulisan - Studi Lapangan Penulis memperoleh data dengan melakukan penelitian dengan mengamati langsung keadaan objek wisata di merlion park .- Studi Pustaka Penulis mengumpulkan data dari situs- situs internet yang ada kaitannya dengan isi dari pokok pembahasan F. Lokasi dan jadwal Lokasi penelitian dilakukan di salah satu objek wisata di singapore salah satu wisata yaitu merlion park,pada hari sabtu tgl 09 – 13 desember -2017 pukul 15.00 WIB [1]. 2. PEMBAHASAN Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan disebutkan bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah [2]. Pariwisata adalah keseluruhan kegiatan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mengatur, mengurus dan melayani kebutuhan wisatawan [3]. Pariwisata merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh manusia baik secara perorangan maupun kelompok di dalam wilayah negara lain. Kegiatan tersebut menggunakan kemudahan, jasa dan faktor penunjang lainnya yang diadakan oleh pemerintah dan atau masyarakat, agar dapat mewujudkan keinginan wisatawan [4]. Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi [5]. Diawali dari kegiatan yang semula hanya 2 dinikmati oleh segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal abad ke-20, kini telah menjadi bagian dari hak azasi manusia. Hal ini terjadi tidak hanya di negara maju tetapi mulai dirasakan pula di negara berkembang. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang dalam tahap pembangunannya, berusaha membangun industri pariwisata sebagai salah satu cara untuk mencapai neraca perdagangan luar negeri yang berimbang. Melalui industri ini diharapkan pemasukan devisa dapat bertambah [6]. Pada hakikatnya berwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya [7]. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun lainnya seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman baru [8]. Pengertian Pariwisata Pada hakikatnya berwisata adalah suatu proses kepergian sementara seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun lainnya seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman baru [9]. Besarnya kegiatan pariwisata, terutama tingkat internasional, ditambah dengan situasi di mana batas antar negara semakin hilang, telah menjadikan pariwisata sebagai suatu kegiatan penting yang turut mempengaruhi hubungan internasional. Banyak negara di dunia sekarang ini yang menganggap pariwisata sebagai sebuah aspek penting dari strategi pengembangan Negara [10]. Sektor pariwisata memberikan keuntungan ekonomi terhadap negara yang bersangkutan. Keuntungan-keuntungan ini biasanya didapatkan dari pendapatan nilai tukar uang asing. Oleh karena itu untuk mempermudah kegiatan pariwisata tingkat internasional maka terbentuklah organisasi – organisasi pariwisata seperti WTO atau World Tourism Organisation. Organisasi ini merupakan organisasi internasional antar pemerintah yang bertujuan mempromosikan dan memajukan kepariwisataan guna membantu membangun ekonomi, perdamaian, kemakmuran, keadilan, dan hak asasi manusia. Untuk melakukan misi tersebut WTO mengadakan kerjasama dan turut berpartisipasi dalam kegiatan United Nations Development dimana WTO menjadi badan peserta dan pelaksana. Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Direktorat Jenderal Pariwisata menjadi anggota WTO sejak tahun 1972. Berikut merupakan data international tourism expenditures yang diperoleh dari WTO, data ini membandingkan antara pengeluaran wisatawan pada tahun 2012 dan pada tahun 2015. A. Merlion park Sejarah merlion park Kata Merlion berasal dari kata mer (laut) dan lion (singa) yang berarti Singa Laut. Merlion merupakan suatu binatang dongeng yang memiki kepala singa dan badan ikan. Simbol ini digunakan sebagai icon dari Singapura. Penggunaan kepala singa karena merepesentasikan kata singapura atau kota singa. Sedangkan penggunaan simbol badan ikan, karena sebelumnya wilayah singapura bernama temasek atau kampung ikan. Simbol Merlion didesain oleh Fraser Brunner, yaitu anggota Souvenir Committee dan kurator dari Van Kleef Aquarium, untuk kebutuhan logo Singapura yang diselenggrakan oleh Badan Pariwisata atau Singapore Tourism Board (STB). Penggunaan logo ini digunakan sejak tahun 1964 sebagai logo dari Badan Pariwisata Singapura sampai tahun 1997. Namun setelah itu, simbol merlion tetap digunakan sebagai trademark singapura. Simbol merlion ini digunakan juga dalam berbagai macam suvenir yang ada di Singapura. Pada sekitar abad 11 masehi, dikisahkan seorang raja Sang Nila Utama dari kerajaan Sriwijaya Sumatera telah menemukan suatu pulau di wilayah Temasek. Pada waktu 3 mendarat di daratan, raja tersebut menemukan binatang buas yang dikemudian
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages9 Page
-
File Size-