II. TINJAUAN PUSTAKA A. Produsen Bakso 1. Pengertian Produsen

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Produsen Bakso 1. Pengertian Produsen

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Produsen Bakso 1. Pengertian Produsen Bakso Produsen adalah orang yang menghasilkan barang dan jasa untuk dijual dan dipasarkan. Dalam memasarkan barang-barang dagang dan juga jasanya biasanya produsen menawarkan harga yang relatif lebih murah karena prudusen merupakan agen-agen langsung yang banyak dicari oleh orang-orang khususnya para pedagang untuk membeli barang dagangan yang nanti akan mereka jual kembali tetapi dengan harga yang relatif lebih mahal (Setia, 2012) Nurzhafar (2010) menjelaskan produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi. Produsen dapat juga disebut sebagai pelaku usaha, karena kegiatan dalam pemenuhan produk maupun jasa yang mensuplay adalah podusen. Berdasarkan Directive dalam Kristiyanti (2009) pengertian produsen meliputi: a. Pihak yang menghasilkan produk akhir berupa barang-barang manufaktur mereka ini bertanggung jawab atas segala kerugian yang timbul dari barang 5 yang mereka edarkan ke masyarakat, termasuk bila kerugian timbul akibat cacatnya barang yang merupakan komponen dalam proses produksinya. b. Produsen bahan mentah atau komponen suatu produk. c. Siapa saja, yang dengan membubuhkan nama, merek, ataupun tanda-tanda lain pada produk menampakan dirinya sebagai produsen dari suatu barang. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disebutkan bahwa pedagang bakso merupakan suatu bentuk pelaku usaha yang mana fokus penjualan adalah produk bakso. Produk dari bakso juga memiliki tujuan yaitu untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam bidang konsumsi. Produsen bakso membuat produk pangan yang bahan uatamanya terbuat dari daging yang dihaluskan dan dicampur dengan bahan-bahan bumbu lainnya kemudian dibuat bulat-bulat dan direbur. 2. Jenis Produsen Bakso Jenis produsen atau pelaku usaha menurut Devita (2010) dilihat berdasarkan perbedaanya dibedakan menjadi dua yaitu Badan Usaha yang berbadan hukum dan Badan Usaha yang tidak berbadan hukum. Perbedaan dari keduanya yaitu badan usaha yang bukan merupakan badan hukum tidak akan dipersamakan kedudukannya sebagai orang sehingga tidak memiliki kekayaan para pendirinya. Penjelasan di atas menjelaskan bahwa produsen bakso masuk dalam kategori Badan usaha yang tidak berbadan hukum, dimana keuntungan dan kerugian akan ditanggung kepada sepemiliki usaha atau bisa disebut Usaha Dagang (UD). Produsen bakso yang menjualkan bakso secara langsung 6 biasanya disebut sebagai pedagang bakso dan masuk pada jenis pedagang kaki lima. Menurut Eridian dalam Sudaryanti (2000) Pedagang kaki lima ialah orang-orang dengan modal relatif kecil/sedikit berusaha (produksi-penjualan barang-barang/jasa-jasa) untuk memenuhi kebutuhan kelompok konsumen tertentu dalam masyarakat. Usaha itu dilakukan pada tempat-tempat yang dianggap strategis dalam suasana informal. Di dalam UU Nomor 9 Tahun 1995 dijelaskan bahwa pedagang kaki lima merupakan bagian dari Kelompok Usaha Kecil yang bergerak di sektor informal. Usaha kecil yang dimaksud yaitu kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan. Sementara usaha kecil informal adalah usaha yang belum terdaftar, belum tercatat dan belum berbadan hukum, antara lain petani penggarap, industri rumah tangga, pedagang asongan, pedagang keliling, pedagang kaki lima dan pemulung. Pedagang bakso dikatakan sebagai pedagang kaki lima jika dilihat dari sarana yang digunakan ketika berdagang dikategorikan jenis PKL yang menetap dan tidak menetap. PKL menetap dengan mendirikan atap bangunan tidak permanen sebagai tempat berjualan sedangkan tidak menetap biasanya berjualan berkeliling atau bisa disebut pedagang yang keliling (mobile hawkers). Akan tetapi saat ini bakso diperjualkan dalam bentuk restoran atau resto yang biasanya ada di pusat perbelanjaan atau mall. Menurut Mary B. Gregoire dan Greathouse (2010) yang mengemukakan berdasar tujuan bahwa restoran dibagi menjadi dua pengertian yang dibagi menjadi Onsite foodservice yang secara operasional menjual makanan hanya untuk mendukung aktifitas utama dan biasanya tergolong 7 non-profit, sedangkan commercial foodservice secara operasional menjual makanan adalah prioritas utama dan keuntungan diinginkan. Sedangkan untuk penjualan bakso yang jenisnya restoran bisa mengarah kepada dua pengertian tersebut, tergantung kepada si pemiliki usaha. 3. Pembagian Wilayah Menurut Mc Gee dan Yeung (1977) pola ruang aktivitas pedagang kecil sangat dipengaruhi oleh aktivitas sektor formal dalam menjaring konsumennya. Lokasi pedagang sangat dipengaruhi oleh hubungan langsung dan tidak langsung dengan berbagai kegiatan formal dan informal atau hubungan pedagang dengan konsumennya. Untuk dapat mengenali penataan ruang kegiatan pedagang maka harus mengenal aktivitas pedagang melalui penyebaran, pemanfaatan ruang berdasarkan waktu berdagang dan jenis dagangan serta sarana berdagang. Menurut Mc Gee dan Yeung (1977) pola penyebaran pedagang kaki lima dipengaruhi oleh aglomerasi dan aksesibilitas sebagai berikut: 1. Aglomerasi, aktivitas pedagang selalu akan memanfaatkan aktivitas- aktivitas di sektor formal dan biasanya pusat-pusat perbelanjaan menjadi salah satu daya tarik lokasi sektor informal untuk menarik konsumennya. Adapun cara pedagang menarik konsumen dengan cara berjualan berkelompok (aglomerasi). Para pedagang cenderung melakukan kerja sama dengan pedagang yang sama jenis dagangannya atau saling mendukung seperti pedagang makanan dan minuman. Pengelompokan pedagang juga 8 merupakan salah satu daya tarik bagi konsumen, karena mereka bebas memilih barang atau jasa yang diminati. 2. ksesibilitas, para pedagang lebih suka berlokasi di sepanjang pinggir jalan utama dan tempat-tempat yang sering dilalui pejalan kaki. Tujuan utama dari kegiatan perdagangan adalah untuk menjual barang dagangan dengan mendapatkan keuntungan. Umumnya kegiatan perdagangan dilakukan ditempat-tempat yang mudah dijangkau oleh konsumen. Ardhiansyah (2003) menerangkan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi lokasi kegiatan dagang PKL, yaitu : faktor Keramaian Lokasi, kemungkinan konsumen berbelanja tinggi, kenyamanan dan keamanan. Lokasi dagang yang dianggap aman dan nyaman, yaitu lokasi yang bebas dari ancaman yang mengganggu. Seperti penertiban atau gangguan dari preman- preman. Wilayah penyebaran khususnya untuk pedagang bakso dalam penelitian ini memilih 7 wilayah Kecamatan yang ada di Yogyakarta yaitu Ktg (Kotagede), Krt (Kraton), Mtj (Mantrijeron), Tgj (Tegalrejo), Umb (Umbulharjo), Wrb (Wirobajan), Mgs (Mergangsan). Alasan pemilihan selain pemerataan wilayah di daerah Yogyakarta dipilih tingginya aktivitas sektor formal dalam menjaring konsumennya. Pada dasarnya pedagang akan memilih tempat yang dikiranya ramai dan strategis untuk berjualan baik itu pedagang kaki lima, pedagang keliling maupun restoran atau rumah makan. Lokasi pedagang sangat dipengaruhi oleh hubungan langsung dan tidak langsung 9 dengan berbagai kegiatan formal dan informal atau hubungan pedagang dengan konsumennya. a. Kecamatan Kotagede Kotagede adalah sebuah kota lama yang terletak di Yogyakarta bagian selatan yang secara administratif terletak di kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul. Sebagai kota kuno bekas ibukota Kerajaan Mataram Islam yang berdiri pada tahun 1532 M. Wisatawan mengunjungi kawasan ini untuk tujuan sejarah, religi, arsitektur, dan ekonomi. Hasil observasi di daaerah ini terdapat beberpa penjual bakso yang paling banyak ditemui adalah pedagang bakso keliling yang mayoritas berkeliling dimulai sore hari sampai malam atau siang sampai sore hari. Mayoritas dari pedagang bakso keliling mengelilingi daerah perumahan. Sama halnya dengan pedagang bakso kaki lima selama observasi menemukan 4 pedagang bakso kaki lima yang mendirikan tenda di pinggir jalan dengan waktu buka pagi sampai sore hari. Sedangkan untuk pedagang bakso rumah makan atau restoran besar jarang ditemui hanya ada 3 penjual bakso. b. Kecamatan Kraton Keraton Yogyakarta terletak di pusat kota Yogyakarta. Letaknya sangat strategis, diantara dua lapangan besar yang sering disebut Alun-Alun Utara (LOR) dan Alun-Alun Selatan (Kidul). Secara geografis Yogyakarta terletak di pulau Jawa bagian Tengah. Sebagian besar mata pencaharian penduduk kraton di Yogyakarta tidak hanya industri, percetakan dan penerbitan, usaha konstruksi, pertukangan serta jasa reparasi saja yang 10 menjadi mata pencaharian warga kecamatan Kraton Yogyakarta, sebagian warganya juga berprofesi sebagai pedagang kaki lima dan jasa tour guide. Hasil observasi sangat jarang adanya pedagag bakso yang masuk kewilayah Kecamtan Kraton, bisa ditemui ketika arah-arah jalan besar dan hanya beberapa saja. Pedagang bakso lebih mudah ditemui ketika malam hari adanya bakso keliling, sedangkan bakso pedagang kaki lima hanya ada beberapa akan tetapi tempat agak lumayan jauh dari Kraton sama halnya dengan pedagang bakso restoran atau rumah makan berada diwilayah sekitaran alun-alun dan malioboro. c. Kecamatan Mantrijeron Mantijeron adalah sebuah kecamatan di Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebagian besar mata pencaharian penduduk paling banyak karyawan

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    33 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us