
PINANG DALAM KEHIDUPAN ORANG PAPUA DI KOTA JAYAPURA BETEL NUT IN THE LIFE OF ORANG PAPUA IN KOTA JAYAPURA YULIANA P0900312404 PROGRAM STUDI S3 ANTROPOLOGI PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL HALAMAN PENGESAHAN i DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL vi DAFTAR BAGAN viii DAFTAR GAMBAR ix KATA PENGANTAR xiii ABSTRAK xvii ABSTRACT xviii BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Fokus Penelitian 9 1.3. Tujuan Penelitian 9 1.4. Kegunaan Penelitian 9 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Pinang 11 2.2. Pinang dan Kesehatan 16 2.3. Budaya Mengunyah Pinang 21 2.4. Budaya Material 24 2.5. Interaksionisme Simbolik 33 2.6. Lingkaran Hidup (life cycle) dan Ritual Peralihan 45 2.7. Kerangka Pikir 55 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian 59 3.2. Lokasi Penelitian 59 iii 3.3. Informan Penelitian 61 3.4. Teknik Pengumpulan Data 63 3.5. Analisis Data 65 3.6. Etika Penelitian 67 BAB IV. KOTA JAYAPURA: GEOGRAFI DAN POTENSI PINANG 4.1. Demografi 70 4.1.1. Organisasi Sosial dan Sistem Kekerabatan 75 4.1.2.Sistem Kepercayaan dan Religi 96 4.2. Geografi, Iklim dan Kondisi Geologi 98 4.2.1. Geografi 98 4.2.2. Iklim dan Kondisi Geologi 100 4.3. Topografi danPerekonomian 103 4.4. Potensi Pinang di Kota Jayapura 106 4.4.1. Budi Daya Pinang 113 4.4.2. Distribusi Pinang di Kota Jayapura 125 BAB V. PRAKTIK-PRAKTIK PEMANFAATAN PINANG 5.1. Khasiat Pinang Untuk Kesehatan 148 5.1.1. Khasiat pinang untuk kesehatan mulut, obat kulit, dan 148 gangguan pencernaan 5.1.2. Khasiat Pinang untukmenurunkan kadar gula darah, 151 kebugaran tubuh, kesehatan kewanitaan, dll 5.2. Pinang Dalam Upacara Lingkaran Hidup 156 5.2.1. Kelahiran 157 5.2.2. Perkawinan 162 5.2.2.1. Pelamaran 162 5.2.2.2. Mengantar Mas Kawin 168 5.2.2.3. Proses Penyerahan Mas kawin 171 5.2.2.4. Acara perkawinan 175 iv 5.2.3. Acara Kematian 184 5.3. Pinang Dalam Acara Lainnya 186 5.3.1. Acara Pelantikan Ondoafi (kepala adat) 188 5.3.2. Acara Ulang Tahun dan Acara Gereja 191 5.4. Perubahan-Perubahan Terkait Tradisi Mengunyah Pinang 193 5.4.1. Waktu dan Cara Mengunyah Pinang 194 5.4.2. PeralatanMengunyahpinang 199 5.5. Problematika Terkait Tradisi Mengunyah Pinang 202 BAB VI. MAKNA PINANG DALAM KEHIDUPAN SOSIAL 6.1. Mitos Suci Tentang Pinang 213 6.2. Pinang Sebagai Alat Komunikasi 222 6.2.1. Pinang Sebagai Simbol Kebersamaan 223 6.2.2. Pinang Sebagai Simbol Pertemanan 234 6.3. Pinang Sebagai Simbol Kerukunan 240 6.3.1. Mengatasi Perselisihan Dalam Keluarga 241 6.3..2. Mengatasi Perselisihan Dalam masyarakat 243 6.4. Pinang Sebagai Saluran Magik 246 6.4.1. Saluran Magik Yang Menguntungkan 247 6.4.2. Saluran Magik Yang Merugikan 254 BAB VII. PENUTUP 7.1. Kesimpulan 257 7.2. Saran 260 DAFTAR PUSTAKA 262 LAMPIRAN : - PERDA NO 15 TAHUN 2011 v DAFTAR TABEL Tabel III.1 Daftar Informan Penelitian (Orang Papua – Penikmat 62 Pinang) Tabel III.2. Daftar Informan Penelitian (Suku Bagsa 63 Lain/Pendatang) Tabel III.3 Fokus Group Discussion (FGD) 64 Tabel IV.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin per Distrik 70 Tahun 2014 Tabel IV.2 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Dirinci Per Distrik 71 Tahun 2014 Tabel IV.3 Jumlah Penduduk Kota Jayapura menurut Jenis 72 Kelamin, Rasio Jenis Kelamin, dan Jumlah Rumah Tangga Antara Tahun 2010-2014 Tabel IV.4 Jumlah Kunjungan Kapal di Kota Jayapura dalam 73 Tahun 2015 Tabel IV.5 Arus Kedatangan (arrival) dan Keberangkatan 74 (departure) Penumpang Melalui Pelabuhan Kota Jayapura Dalam Tahun 2015 Tabel IV.6 Jumlah Pohon/Lajar/Rumpun tanaman Tahunan yang 105 Diusahakan/dikelola Rumah Tangga Usaha Perkebunan Menurut Distrik. Tabel IV.7 Jumlah Rumah Tangga Usaha Perkebunan Dan 107 Jumlah Pohon/Lajar Menurut Kondisi Tanaman. Tabel IV.8 Jumlah Pohon/Lajar/Rumpun Tanaman Tahunan yang 108 Diusahakan/Dikelola Rumah Tangga Usaha Perkebunan yang Belum Berproduksi Tabel IV.9 Jumlah Pohon/Lajar/Rumpun Tanaman Tahunan yang 109 Diusahakan/Dikelola Rumah Tangga Usaha Perkebunan yang Sudah Berproduksi, Tahun 2013. Tabel IV.10 Produksi Pinang (ton) di Propinsi Papua 110 vi Tabel IV.11 Produksi, luas areal, dan produktivitas Pinang di 111 Propinsi Papua antara Tahun 2013-2015 Tabel IV.12 Bantuan Modal Usaha Bagi UMKM Kota Jayapura 142 Tahun 2013 Tabel IV.13 UMKM Binaan Disperindagkop Kota Jayapura, 2015 143 Tabel IV.14 Bantuan Tenda Payung dan Dana Bantuan 144 Bagi UMKM Kota Jayapura 2015 vii DAFTAR BAGAN Bagan II.1 Kerangka Pikir 57 Bagan III.1 Analisis Data Menurut Miles dan Huberman 66 Bagan IV.1 Organisasi Sosial Masyarakat Adat Nafri 77 Bagan IV.2 Contoh Marga dan pesuruhnya dalam masyarakat 79 adat Nafri Bagan IV.3 Organisasi Sosial Masyarakat Adat Kampung Waena 80 Bagan IV.4 Organisasi Sosial dalam Masyarakat Adat Tobati- 83 Enggros Bagan IV.5 Organisasi dalam Masyarakat Adat Kayu Pulo 85 Bagan IV.6 Organisasi Sosial Masyarakat Adat Kayu Batu 87 Bagan IV.7 Organisasi Sosial Masyarakat Adat Skouw 90 Bagan IV.8 Saluran Pemasaran Pinang 125 viii DAFTAR GAMBAR Gambar II.1 Bagian-Bagian buah pinang 10 Gambar II.2 Morfologi Pinang (areca catechu) 11 Gambar II.3 Wadah Pinang dengan motif manusia 23 Gambar II.4 Tempat Kapur Dari Bahan Tempurung 24 Kelapa Gambar II.5 Tempat Kapur dari Sejenis Buah Labu 25 (afer) Gambar III.1 Peta Kota Jayapura 53 Gambar IV.1 Keluarga laki-laki pengantar mas kawin 93 yang menerima kakes (kiri) dan kakes (kanan) Gambar 1V.2 Tanaman pinang di pekarangan warga 111 Gambar 1V.3 Tanaman pinang di kebun warga 111 Gambar 1V.4 Menemani Mama Palora Menjual Pinang 114 Gambar 1V.5 Tempat Untuk Pesemaian Bibit Pinang 116 (rumah semai) Gambar 1V.6 Bibit tanaman pinang yang masih di 116 polybag (koker) Gambar 1V.7 Bibit pinang yang telah berumur 6 bulan 117 Gambar 1V.8 Para pengecer berebut pinang 125 Gambar 1V.9 Pinang-pinang yang diangkut dengan mobil 126 open cup (kiri) dan sepeda motor (kanan). Gambar 1V.10 Pinang Ikat (6-7 oki/mayang/pohon) 127 Gambar 1V.11 Pengumpul dan Pengecer saat tawar- 128 ix menawar (kiri) dan saat transaksi (kanan) Gambar 1V.12 Pinang 1 Mayang/oki 130 Gambar 1V.13 Mama-mama Mensortir Pinang sebelum 131 diecer Gambar 1V.14 Membersihkan pinang dengan perendaman 131 Gambar 1V.15 Pinang tumpuk seharga Rp 20.000,- dan 132 pinang ojek seharga Rp 2000,- Gambar 1V.16 Contoh pinang berkualitas baik (pinang 133 kental) dan pinang yang berkualitas kurang baik Gambar 1V.17 Saat mewawancarai Ibu Thina sebagai 141 Penyuluh Madya KKPP Kota Jayapura. Gambar 1V.18 Mama-mama Penjual Pinang di Pinggiran 142 Jalan Gambar 1V.19 Diskusi bersama Kabid UMKM 145 Disperindagkop Kota Jayapura Gambar V.1 Jus Pinang Muda 151 Gambar V.2 Sajian pinang sirih kepada kerabat yang 167 membayar mas kawin pada marga Kapisa. Gambar V.3 Arak-arakan upacara penyerahan mas 167 kawin Marga Kapisa (atas),Arak-arakan pemegang bendera pada barisan depan (bawah) Gambar V.4 Sepiring kakes yang dibagikan untuk 169 dibawa pulang Gambar V.5 Hiasan buah pinang - sirih di pintu masuk 169 Acara mengantar mas kawin (kiri) dan Pinang sirih yang digantung pada dinding dan tenda pesta (kanan) Gambar V.6 Sajian pinang di atas meja untuk 170 memuaskan tamu dan sebagai tanda ”tidak berkekurangan” x 173 Gambar V.7 Hiasan buah pinang di kepala pengantin sebagai simbol kebesaran. Gambar V.8 Hiasan burung cenderawasih di kepala 175 pengantin pria. Gambar V.9 Hiasan pinang pada tiang tenda untuk 185 dikunyah Gambar V.10 Hiasan pinang yang dikalungkan 186 Gambar V.11 Remaja /pelajar sedang mengunyah 193 pinang di jalan Gambar V.12 Mengunyah Pinang dengan satu tempat 195 kapur (bekas wadah kosmetik) (kiri) dan bungkusan plastik kecil (kanan). Gambar V.13 Buah kalaba (sejenis buah labu) (kiri). 196 Wadah pinang dari buah semacam labu yang diberi ukiran (kanan) Gambar V.14 Wadah pinang dari anyaman rotan dan tas 197 rajutan dari benang wol yang disebut betangge Gambar V.15 Tempat Kapur dari bahan alam tempurung 198 kelapa Gambar V.16 Tulisan tentang larangan membuang ludah 199 pinang Gambar V.17 Larangan mengunyah pinang di area 199 bandara dan rumah sakit Gambar V.18 Bercak ludah pinang pada pintu dan lantai 200 (kiri), dan bercak ludah pinang pada dinding sekitar pertokoan (kanan) Gambar V.19 Penumbuk pinang 202 Gambar VI.1 Mengunyah pinang bersama antara orang 223 muda (atas) Mahasiswa yang mengunyah pinang sambil bercengkerama (bawah) xi Gambar VI.2 Pengobatan dengan ludah pinang (kinsor) 231 Gambar VI.3 Saat mendengarkan penjelasan Bapak 236 Hofni tentang pinang xii KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas perkenan-Nya sehingga penyusunan disertasi ini sebagai salah satu prasyarat akademik untuk memperoleh gelar Doktor pada Program studi Antropologi pada Program Pasca Sarjana, Universitas Hasanuddin – Makassar dapat terselesaikan sebagaimana mestinya. Disertasi ini berjudul ”Pinang Dalam Kehidupan Orang Papua di Kota Jayapura”. Saya menyadari sepenuhnya bahwa disertasi ini dapat dirampungkan atas bantuan dari berbagai pihak baik berupa pikiran, tenaga, kesempatan, materi, maupun dorongan moril, oleh karenanya pada kesempatan ini izinkan saya menyampaikan rasa terimakasih dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat: - Prof.Nurul Ilmi Idrus,Ph.D selaku promotor, dan Dr.J.R.Mansoben, M.A serta Dr.Ansar Arifin, MS selaku ko-promotor, yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan membimbing dan mengarahkan saya mulai dari proposal penelitian, ketika sudah melakukan penelitian, penyusunan hingga penyelesaian disertasi. - DR.Munsi lampe, MA , Prof.Dr.H.Mahmud Tang, MA., dan Prof.Dr.M.Yamin Sani, MS, selaku tim penguji/penilai yang telah memberikan banyak perhatian dan masukan-masukan sejak seminar usul penelitian, sampai selesainya penyusunan disertasi ini.
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages287 Page
-
File Size-