
ISSN 0215 - 742 X GMAS Warta perkembangan kesehatan lingkungan & masyarakat No. 123 Triwulan III Juni - September 2014 1. Studi Kadar Timbal Pada Makanan Jajanan Dan Kondisi Sanitasi Pada Pedagang Kaki Lima Di Jalan H.R. Bunyamin Purwokerto Utara Tahun 2014 Oleh : Sri Rizki, Arif Widyanto, Khomsatun 2. Hubungan Pewadahan Sampah Dengan Kepadatan Lalat Di Rumah Makan Soto Sokaraja Tahun 2014 Oleh : Syukron Wilda Akhsani, Budi Triyantoro, Lagiono 3. Pengaruh Variasi Dosis Pemutih Pakaian Untuk Menurunkan Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Air Sumur Gali Di Desa Pliken Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas Tahun 2014 Oleh : Ika Ayuningtyas, Sugeng Abdullah, Hari Rudijanto, Suparmin 4. Pengelolaan Limbah Cair Pada Usaha Laundry Di Kelurahan Grendeng Kec. Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas Tahun 2014 Oleh : Tofik Mujahidin, Teguh Widiyanto 5. Studi Penggunaan Zat Pewarna Rhodamin B Pada Kue Ku Dan Kue Lapis yang Dijual Di Pasar Mandiraja Kabupaten Banjarnegara Tahun 2014 Oleh : Faiza Ais Aini, Marsum, Asep Tata Gunawan Diterbitkan oleh : Politeknik Kesehatan NKIePm. e1n9ke6s3 S0e6m2a9r a1n9g8903 1 003 Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Kampus 7 Karangmangu Jl. Raya BAlamtaut :rJlr Raadyae Bnat uKradmen. K 1m2.1 2P Teulpr/Fwax.o-0k28e1-r68t1o70 9 ISSN 0215 - 742 X GMAS Warta perkembangan kesehatan lingkungan & masyarakat No. 123 Triwulan III Juni - September 2014 Susunan Redaksi : Pembina : Sugiyanto, S.Pd., M.App.Sc (Direktur Politeknik Kesehatan Semarang) Penanggung Jawab : Sugeng Abdullah, SST., M.Si (Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto) Ketua Redaksi : Nur Hilal, SKM., M.Kes Redaksi Pelaksana : Tri Cahyono, SKM., M.Si Teguh Widiyanto, S.Sos., M.Kes Administrasi : Lilis Suryani, A.Md Diterbitkan Oleh : Unit Penelitian, Pengembangan, dan Pengabdian Masyarakat Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Alamat : Kampus Karangmangu, Kotak Pos No. 148 Jl. Raya Baturraden KM. 12 Telp./Fax. 0281-681709 Purwokerto NIP. 19630629 198903 1 003 www. kesling.web.id Kampus 7 Karangmangu Jle. R-mayaai lB :a tjkulrpruadrweno Kkmer. t1o2@ Pyurawhokoe.crtoom Buletin Keslingmas No.123 Triwulan III Juni - September 2014 ISSN 0215 – 742X STUDI KADAR TIMBAL PADA MAKANAN JAJANAN DAN KONDISI SANITASI PADA PEDAGANG KAKI LIMA DI JALAN H.R. BUNYAMIN PURWOKERTO UTARA TAHUN 2014 Sri Rizki *), Arif Widyanto, Khomsatun **) Abstract Pb is one of the air pollutants from motor vehicle combustion. The amount of Pb in the air can affect the surrounding environment include snack foods sold at roadside. The purpose of this study was to determine the levels of lead (Pb) in the snack food, sanitary conditions at street vendors as well as the density of vehicles on Jalan H.R. Bunyamin Purwokerto North Year 2014. The method used is descriptive research is to reveal the levels of lead (Pb) in the snack food, sanitary conditions at the street vendors as well as the density of vehicles on Jalan H.R. Bunyamin Purwokerto North Year 2014. The results obtained from this research that dumplings before exposure to 37 x 10-6 ppm and after exposure to 45 x 10-6 ppm, bakwan before exposure to 53 x 10-6 ppm and after exposure to 75 x 10-6 ppm, eclairs before 52 x 10-6 ppm exposure and after exposure to 67 x 10-6 ppm for 6.5 hours with exposure obtained results are still below the threshold value of the ISO 7387:2009 maximum limit of heavy metal contamination in food is 0:25 ppm. Sanitary conditions snack food outlets are categorized either by value 90.9% and 81.8%. As for the density of vehicles in the vicinity of the current is stable for motorcycles and cars are free to flow. Conclusions and suggestions of this study was to have been an increase in the levels of lead (Pb) on street food hawkers in Jalan H.R. Bunyamin Purwokerto North but is still below the threshold value and is safe for consumption by the purchaser. Sellers pay more attention street food presented in a position when the container is opened and immediately closed again when the buyer is no longer choose snack foods, giving feedback on the seller through a distributor for wrapping/ packing snack food for sale as well as the provision of food supply storefront in place. References : 21 (1992-2014) Key words : Lead (Pb), food snacks, roadside Classification : *) Alumni Mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto **) Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto I. PENDAHULUAN dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang baik, perumahan, pemukiman A. Latar Belakang yang sehat, perencanaan kawasan yang Hakekat pembangunan nasional adalah berwawasan kesehatan, serta terwujudnya pembangunan manusia dan pembangunan masyarakat yang saling tolong menolong dalam masyarakat Indonesia seluruhnya seperti memelihara nilai-nilai budaya bangsa. tercantum dalam rancangan pembangunan Pencemaran menurut SK Menteri jangka panjang tahun 2005-2025 dengan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor pancasila sebagai dasar, tujuan dan pedoman 02/ MENKLH/ 1988 adalah perubahan akibat pembangunan nasional adalah pembangunan berubahnya tatanan (komposisi) air, tanah dan bidang kesehatan. Pembangunan kesehatan atau udara oleh kegiatan manusia dan proses bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, alam, sehingga kualitas air, tanah atau udara kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai lingkungan dapat berasal dari berbagai sumber, investasi bagi pembangunan sumber daya dan sumber itu menjadi penyebab pencemaran manusia yang produktif secara sosial dan dengan berbagai cara. Pencemaran lingkungan ekonomis (Undang-undang Nomor 36 Tahun dapat dikategorikan menjadi pencemaran 2009). Kondisi lingkungan yang diharapkan udara, pencemaran air, dan pencemaran tanah. dalam pembangunan kesehatan adalah Pencemaran dalam berbagai bentuknya dapat lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya mempengaruhi kualitas hidup salah satunya keadaan sehat, yaitu lingkungan yang bebas pencemaran udara. 1 Buletin Keslingmas No.123 Triwulan III Juni - September 2014 ISSN 0215 – 742X Menurut Undang-undang RI No. 23 tahun Timbal (Pb) dan Kadar logam berat tersebut 1997, Pencemaran Udara adalah masuk atau masih berada dibawah persyaratan nilai dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan ambang batas yang ditetapkan oleh SK Dirjen atau komponen lain ke dalam udara dan atau POM No. 03725/ B/ SK/ VII/ 89 tentang batas berubahnya tatanan (komposisi) udara oleh maksimum cemaran logam dalam makanan. kegiatan manusia atau proses alam, sehingga Fillaeli, dkk (2012) melakukan penelitian kualitas udara turun sampai ketingkat tertentu tentang kandungan Pb dalam gorengan yang yang menyebabkan udara kurang atau tidak dijual di pinggir jalan di kawasan Malioboro dapat berfungsi lagi sesuai dengan Yogyakarta dengan hasil analisis menunjukkan peruntukannya. Salah satu pencemaran udara bahwa tidak semua sampel positif mengandung ditimbulkan oleh sisa pembakaran kendaraan Pb atau dibawah limit deteksi. Penelitian juga bermotor. dilakukan oleh Triyani (2013) dengan judul Peningkatan pertumbuhan sektor Analisis Kandungan Timbal (Pb) pada Makanan transportasi dapat dilihat dan dirasakan yang Dijual oleh Pedagang Kaki Lima di pengaruhnya terhadap kehidupan manusia. Sepanjang Jalan dr. Soeparno dan Jalan Sejauh ini belum ada peraturan yang mengatur Kampus Tahun 2013 dengan hasil pembatasan laju produksi kendaraan bermotor, menunjukkan bahwa kandungan Timbal (Pb) dan didukung sifat masyarakat Indonesia yang pada Makanan rata-rata sudah sangat melebihi konsumsif, sehingga laju pertumbuhan ambang batas dari 0.25 ppm. kendaraan yang ada di Indonesia mencapai Sehubungan dengan hal tersebut, penulis peningkatan yang nyata. (Cahyadi, W., 2004). ingin mengadakan penelitian dengan judul Adanya kenyataan ini akan menimbulkan efek “Studi Kadar Timbal pada Makanan Jajanan pencemaran udara yang serius dan salah satu dan Kondisi Sanitasi pada Pedagang Kaki Lima bahan pencemaran udara yang berbahaya di Jalan H.R. Bunyamin Purwokerto Utara adalah adanya paparan logam berat Plumbum Tahun 2014”. (Pb) atau lebih dikenal dengan nama Timah Hitam atau Timbal. B. Perumusan Masalah Pb merupakan salah satu zat pencemar Berapakah Kadar Timbal pada makanan udara yang berasal dari sisa pembakaran jajanan sebelum dan sesudah disajikan yang kendaraan bermotor. Logam Pb berada dalam dijual oleh pedagang kaki lima di Jalan H.R. bahan bakar kendaraan sebagai bahan anti- Bunyamin Purwokerto Utara? ketuk (Palar, Heryando, 2004). Jumlah Pb yang ada di udara dapat mempengaruhi lingkungan C. Tujuan Penelitian di sekitarnya antara lain makanan yang dijual di 1. Tujuan Umum pinggir jalan khususnya makanan jajanan. Mengetahui jumlah Kadar Timbal pada Makanan jajanan menurut FAO didefinisinikan makanan jajanan sebelum dan sesudah sebagai makanan dan minuman yang disajikan yang dijual oleh pedagang kaki dipersiapkan dan dijual oleh pedagang kaki lima lima di Jalan H.R. Bunyamin Purwokerto di jalanan dan di tempat-tempat keramaian Utara. umum lain yang langsung dimakan atau 2. Tujuan Khusus dikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan 1. Mengukur kadar tibal makanan jajanan lebih lanjut (Judarwanto, 2008). Makanan sebelum dan sesudah disajikan pada jajanan sudah menjadi bagian yang tidak pedagang kaki lima. terpisahkan dari kehidupan masyarakat, baik di 2. Mengukur kepadatan arus lalu lintas kota maupun di desa. Konsumsi makanan sekitar penelitian. jajanan di masyarakat diperkirakan terus 3. Mengetahui kondisi
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages63 Page
-
File Size-