REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA SURAT PENCATATAN CIPTAAN Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta yaitu Undang-Undang tentang pelindungan ciptaan di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra (tidak melindungi hak kekayaan intelektual lainnya), dengan ini menerangkan bahwa hal-hal tersebut di bawah ini telah tercatat dalam Daftar Umum Ciptaan: I. Nomor dan tanggal permohonan : EC00201706504, 12 Desember 2017 II. Pencipta Nama : Dr. Katarina Indah Sulastuti, S.Sn., M.Sn Alamat : Menggeh Anyar RT. 002 RW. 013, Lalung, Karanganyar, Jawa Tengah, Karanganyar, Jawa Tengah, 57751 Kewarganegaraan : Indonesia III. Pemegang Hak Cipta Nama : Dr. Katarina Indah Sulastuti, S.Sn., M.Sn Alamat : Menggeh Anyar RT. 002 RW. 013, Lalung, Karanganyar, Jawa Tengah, Karanganyar, Jawa Tengah, 57751 Kewarganegaraan : Indonesia IV. Jenis Ciptaan : Karya Tulis (Disertasi) V. Judul Ciptaan : Tari Bedhaya Ela-Ela Karya Agus Tasman: Representasi Rasa Dalam Budaya Jawa VI. Tanggal dan tempat diumumkan : 26 Mei 2017, di Yogyakarta untuk pertama kali di wilayah Indonesia atau di luar wilayah Indonesia VII. Jangka waktu pelindungan : Berlaku selama hidup Pencipta dan terus berlangsung selama 70 (tujuh puluh) tahun setelah Pencipta meninggal dunia, terhitung mulai tanggal 1 Januari tahun berikutnya. VIII. Nomor pencatatan : 05782 Pencatatan Ciptaan atau produk Hak Terkait dalam Daftar Umum Ciptaan bukan merupakan pengesahan atas isi, arti, maksud, atau bentuk dari Ciptaan atau produk Hak Terkait yang dicatat. Menteri tidak bertanggung jawab atas isi, arti, maksud, atau bentuk dari Ciptaan atau produk Hak Terkait yang terdaftar. (Pasal 72 dan Penjelasan Pasal 72 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta) a.n. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DIREKTUR HAKCIPTA DAN DESAIN INDUSTRI Dr. Dra. Erni Widhyastari, Apt., M.Si. NIP. 196003181991032001 Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) DISKRIPSI Penelitian disertasi ini bertujuan membahas tentang penubuhan rasa dalam budaya Jawa pada tari Bedhaya Ela-ela dalam konteks peristiwa seni. Elemen-elemen yang menjadi bahasan secara khusus adalah meliputi penubuhan rasa oleh koregrafer dalam penyusunan karya tari, penubuhan rasa oleh para penari dalam mempresentasikan tari, dan penubuhan rasa sebagai sebuah pengalaman estetika oleh para penonton atau penikmat tari. Penelitian tentang pengalaman ketubuhan dalam tari ini menyinggung pada persoalan estetika tari, merupakan bagian disiplin etnokoreologi (pengkajian ilmiah tentang tari mengenai segala hal penting yang terkait dengan kebudayaan),dan secara global penelitian ini masuk dalam frame fenomenologi (ilmu tentang kejadian, gejala, perwujudan yang dialami oleh manusia). Strategi analisis data dalam penelitian menggunakan pendekatan deskriptif-interpretatif. Hasil penelitian menjelaskan bahwa rasa dalam konsep budaya Jawa merupakan substansi keindahan tari Bedhaya Ela-ela, yang ditubuhkan oleh koreografer (Agus Tasman) sebagai hasil pengalaman estetis melalui kreativitasnya. Di dalam proses kreativitasnya Agus Tasman mewujudkan rasa melalui media visual dan aural (auditif) yaitu gerak, pola lantai, rias busana, musik tari, seting tempat, dalam beberapa tahap diantaranya; 1. Persiapan, 2. Permenungan, 3. Penyusunan Konsep karya, 4. Eksplorasi, 5. Pemilihan Penari, 6. Perwujudan Koreografi, 7. Latihan, 8. Evaluasi, 9. Pemantapan, 10. Presentasi tari. Pada persoalan penubuhan rasa oleh penari sebagai proses penghayatan rasa, diwujudkan melalui cara-cara khusus dalam mengakumulasikan semua unsur tarinya dalam sebuah pergelaran tari. Rasa sebagai penghayatan estetis penari direalisasikan oleh penonton dalam wujud penikmatan estetik, yang dinyatakan dalam abstraksinya melalui tangapan-tanggapannya. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa rasa dalam tari merupakan kristalisasi pemahaman konsep religi, etika, dan esetika dalam budaya Jawa menjadi orientasi estetik dalam peristiwa seni. Ditubuhkan oleh Agus Tasman dan dipresentasikan oleh para penari dalam tari Bedhaya Ela-ela dan direalisasikan melalui komunikasi rasa dalam pergelaran tari pada para penontonnya. TARI BÊDHAYA ÊLA-ÊLA KARYA AGUS TASMAN: REPRESENTASI RASA BUDAYA JAWA Disertasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-3 Program Studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa diajukan oleh: Katarina Indah Sulastuti NIM. 11/324348/SMU/00851 SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2017 TARI BÊDHAYA ÊLA-ÊLA KARYA AGUS TASMAN: REPRESENTASI RASA BUDAYA JAWA Disertasi untuk memperoleh derajat Doktor dalam Ilmu Seni Pertunjukan pada Universitas Gadjah Mada Dipertahankan terhadap sanggahan Senat Universitas Gadjah Mada Pada tanggal: 26 Mei 2017 Oleh Katarina Indah Sulastuti Lahir pada tanggal 30 April 1969 di Karanganyar ii PRAKATA Segala puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas Kasih dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan Disertasi yang berjudul “Tari Bêdhaya Êla-êla Karya Agus Tasman: Representasi Rasa Budaya Jawa” ini. Disertasi ini membahas tentang persoalan tari Bêdhaya Êla- êla sebagai representasi rasa budaya Jawa yang dipaparkan melalui tiga elemen pokok dalam peristiwa seni yaitu seniman koreografer atau penata tari, penari sebagai presentator tari, dan penonton sebagai penikmat tari. Rasa budaya Jawa yang terepresentasikan dalam tari Bêdhaya Êla-êla melalui mediumnya yang simbolis, menjadi sumber interpretasi dan internalisasi nilai keindahan rasa bagi koreografer (penyusunan tari), penari (presentasi tari), dan penonton (penghayatan). Penelitian disertasi yang membahas persoalan keindahan rasa budaya Jawa dalam tari ini, bukan merupakan hal yang sederhana bagi penulis, dan membawa penulis pada realita yang absurd dikarenakan pemahaman penulis yang belum memadai pada persoalan itu. Akan tetapi atas tuntunan, arahan, serta bimbingan teoritis, metodologis dan teknis dari para promotor, arah dan tujuan penelitian ini menjadi lebih jelas. Pada kesempatan ini perkenankan penulis menghaturkan terimakasih yang tiada tara dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para promotor yang dengan penuh kesabaran dan dedikasi yang tinggi sudi membimbing, menuntun, serta mengarahkan penulis hingga tersusunnya disertasi ini. Juga kepada semua pihak yang telah secara langsung maupun tidak langsung memberikan bantuan dan dorongan, dalam penyusunan disertasi ini. 1. Disertasi ini tidak akan terwujud tanpa bimbingan para promotor: Dr. Lono Lastoro Simatupang, Prof. Dr. R.M. Soedarsono, dan Prof. Dr. Timbul Haryono. Dari awal proses perkuliahan hingga sampai pada tahap penyusunan disertasi, para promotor senantiasa memberikan perhatian dan dorongan kepada penulis, hal itu menumbuhkan semangat penulis untuk menyelesaikan disertasi sebagai tugas akhir dalam studi doktoral ini. Dr. Lono Lastoro Simatupang, sebagai promotor utama telah memberikan arahan dan bimbingan secara cerdas, kritis, bijak dan demokratis telah menyadarkan penulis pada arah penelitian dalam kaitannya dengan perspektif penelitian, metodologi dan hal yang bersifat substansif dalam penulisan disertasi ini. Prof. Dr. R.M. Soedarsono dengan penuh perhatian, kebapakan, keramahan, senyuman, kecerdasan, kecermatan dan ketelitian serta kekritisannya dalam mengoreksi tulisan, ii telah mengarahkan penulis pada kecermatan secara teknis maupun substansif dalam proses penyelesaian disertasi ini. Prof. Dr. Timbul Haryono, dengan sifat kebapakannya, selalu siap membimbing penuh kesabaran. Kecerdasannya, kecermatan dan ketelitiannya dalam menunjukkan sumber tulisan telah membuka pikiran penulis akan pentingnya sumber-sumber yang relevan dalam penulisan disertasi ini. Sungguh tanpa perhatian dan dorongan, serta bimbingan yang penuh kesabaran, kearifan dan kasih sayang, dari para promotor, penulis tidak yakin dapat menyelesaikan disertasi ini. 2. Direktorat Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Pendidikan Tinggi, yang telah memberi kesempatan dan dukungan materiil pada penulis untuk menempuh studi doktoral melalui pemberian Beasiswa Pascasarjana Dalam Negeri kepada penulis. 3. Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, dan Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, serta Ketua Program Studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, yang telah menerima dan memberi kesempatan kepada penulis untuk menempuh studi doktoral iii di Sekolah Pasca Sarjana UGM Yogyakarta Program Studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa. Kesempatan yang diberikan menjadi goresan tinta emas dalam sejarah hidup penulis, yang sejak kecil, penulis serta orang tua penulis mencita-citakan penulis dapat menuntut ilmu di perguruan tinggi ini. 4. Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta dan Ketua Jurusan Tari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk menempuh studi doktoral di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta merupakan instansi yang telah melahirkan dan membesarkan penulis, untuk itu penulis berjanji akan selalu setia untuk mengabdikan diri dan siap menyumbangkan segala ilmu serta pengetahuan yang berhasil penulis timba. 5. Bapak Agus Tasman selaku narasumber utama dalam penulisan disertasi ini, telah dengan sabar dan penuh keiklasan memberikan segala ilmu dan pengetahuannya terkait dengan objek material selama proses penyusunan disertasi ini. 6. Para penari Bêdhaya Êla-êla Jurusan Tari ISI Surakarta, para pengrawit dari Laboran Fakultas Seni Pertunjukan
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages714 Page
-
File Size-