ZONASI TINGKAT KERENTANAN BANJIR DI KOTA BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN Enu Bahtiar Setiawan1), Fadly H. Yusran2), Fakhrur Razie2

ZONASI TINGKAT KERENTANAN BANJIR DI KOTA BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN Enu Bahtiar Setiawan1), Fadly H. Yusran2), Fakhrur Razie2

EnviroScienteae 11 (2015) 136-142 ISSN 1978-8096 ZONASI TINGKAT KERENTANAN BANJIR DI KOTA BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN Enu Bahtiar Setiawan1), Fadly H. Yusran2), Fakhrur Razie2), Rina Mustika3) 1) Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat e-mail: [email protected] 2) Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat 3) Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat Keywords: Flood, Zoning Level of Flood Susceptibility, ,Chart of Flood Susceptibility. Abstract Zoning Level of Flood Susceptibility in Banjarbaru City, South Kalimantan. This research aims to formulate the control guide line of flood susceptibility in Banjarbaru, South Kalimantan Province. The goal is ac hieved through thest ages of study as follows: 1. Analyzing the characteristics of Banjarbaru City consisting of a) the use of land; b) rain fall; c) physical characteristics of land (infiltration); and d) on steepness, 2. Conducting the zoning level of flood susceptibility in Banjarbaru City, and 3 .Producing a chart of flood susceptibility for Banjarbaru City. This research applies descriptive method that consists of data gathering, data processing and data analysis. Determining the high suspectibility of flood is done by weighting indicators of flood through the closing of land, the rain intensity, the physical characteristics of land (infiltration), and the tilt of slope. uper weighting, classification of flood susceptibility is carried out. Thecategory of level is done by multiplying variable values with the variable weight. Of fload susceptibilityis divided into four categories: very fragile, ,fragile, somewhat fragile, and not fragile. This research results flood susceptibility zoning level that aims to identify the areas that are fragile to flood, so this region can be analysed to prevent and handle flood. Based on the result of data collection ,data processing and data analysis, it can be concluded that: 1) based on the results of the analysis toward the flood susceptibility variable, it can be concluded that the cause of flood susceptibility in Banjarbaru City is the change in the landuse because it has great weight beside the topography of the area. Banjarbaru City also has the tilt tendency to beflat (0-8%), so the water from a higher place then will gather in this area. 2) Based on flood susceptibility zoning level in Banjarbaru City ,it is discovered that an area of 16,810 hectares or 51% of Banjarbaru City's width is located in the level of somewhat fragile, then an area of 13,118 hectares or 40% is not fragile and 3,156 hectares or 9% is fragile to flood. 3) The chart of fload susceptibility in Banjarbaru City has shown that almost all parts of areas in Banjarbaru City are zones with high flood susceptibility level with the criteria of not fragile ,somewhat fragile and fragile. Pendahuluan menerus, sehingga air tersebut tidak dapat ditampung oleh sungai, melimpah keluar Banjir merupakan suatu kondisi debit dan menggenangi daerah sekitarnya aliran air sungai dalam jumlah yang tinggi (Departemen Kehutanan, 2009). Banjir yang relatif lebih besar dari kondisi normal merupakan permasalahan umum yang akibat hujan yang turun di hulu atau di terjadi disebagian wilayah Indonesia, suatu tempat tertentu terjadi secara terus terutama di daerah yang padat penduduknya Enu Bahtiar S, et al/EnviroScienteae 11 (2015) 136-142 137 seperti di daerah perkotaan. Kejadian atau 1. Bagi pemerintah, hasil penelitian ini fenomena alam berupa banjir yang terjadi dapat digunakan sebagai informasi ahir-akhir ini di Kota Banjarbaru dalam melakukan diagnosis bencana memberikan dampak yang amat besar bagi banjir secara cepat dan tepat serta dapat korban baik dalam segi material maupun digunakan sebagai bahan pertimbangan spiritual. dalam menentukan arahan prioritas kebijakan rehabilitasi lahan untuk Perumusan Masalah pengendalian kerentanan banjir di Kota Banjarbaru. Dalam rangka mewujudkan 2. Hasil penelitian ini dapat memberikan pembangunan yang berkelanjutan serta informasi kepada masyarakat tentang menghindari terjadinya dampak bencana zona tingkat kerentanan banjir, sehingga banjir di Kota Banjarbaru, maka disusun diharapkan akan memiliki kesadaran rumusan masalah sebagai berikut: dan dapat berpartisipasi aktif dalam 1. Menganalisis variabel kerentanan banjir upaya pencegahan bencana banjir. Kota Banjarbaru mencakup: a) 3. Sebagai masukan untuk pengembangan Penggunaan Lahan; b) Curah Hujan;c) kajian ilmiah maupun studi lanjutan sifat fisik tanah (infiltrasi); dan d) tentang zonasi tingkat kerentanan banjir Kelerengan yang berpotensi dalam upaya pencegahan bencana meningkatkan kerentanan banjir. banjir. 2. Bagaimana zonasi tingkat kerentanan banjir Kota Banjarbaru. 3. Bagaimana peta zona tingkat Metode Penelitian kerentanan banjir Kota Banjarbaru. Penelitian ini menggunakan Metoda Tujuan Penelitian Deskriptif yang terdiri dari pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data. Penelitian ini bertujuan merumuskan Penentuan tingkat kerentanan banjir arahan pengendalian kerentanan banjir di dilakukan dengan pembobotan variabel Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan kerentanan banjir yakni penutupan lahan, Selatan. Tujuan ini dicapai melalui tahapan curah hujan, sifat fisik tanah (infiltrasi), dan kajian sebagai berikut: kemiringan lereng. 1. Menganalisis variabel kerentanan 1. Pengumpulan data banjir Kota Banjarbaru yang terdiri penggunaan/Penutupan lahan atas: a) penggunaan lahan; b) curah Penggunaan dan penutupan lahan yang hujan; c) sifat fisik tanah (infiltrasi); digunakan sebagai unsur utama dalam dan d) kelerengan penentuan tingkat kerentanan banjir, 2. Melakukan zonasi tingkat kerentanan data ini diperoleh dari kantor BPKH banjir di Kota Banjarbaru Wilayah V Banjarbaru. 3. Menghasilkan Peta Kerentanan Banjir 2. Pengumpulan data curah hujan Kota Banjarbaru. Menurut (Asdak, 2010) metode untuk mendapatkan data hujan wilayah di sub Manfaat Penelitian DAS Banyuirang dan sub DAS Martapura ialah: a) Cara rata-rata Penelitian ini dilakukan agar pihak- aljabar atau aritmatik; b) Cara poligon pihak yang berkepentingan dapat thiessen; dan c) Cara isohyet. Sesuai memperoleh informasi tentang zona tingkat dengan kondisi daerah penelitian kerentanan banjir di Kota Banjarbaru, oleh wilayah Banjarbaru, maka metode yang karena itu manfaat yang dapat diperoleh digunakan adalah cara rata-rata aljabar antara lain: atau aritmatik. 138 Enu Bahtiar S, et al/EnviroScienteae 11 (2015) 136-142 3. Pengumpulan data Infiltrasi 4. Pengumpulan data Lereng Infiltrasi ialah proses meresap atau Kementerian Kehutanan (2009b) masuknya air ke dalam tanah melalui menyatakan bahwa peta lereng permukaan tanah dan merupakan merupakan informasi untuk analisis besarnya tebal air yang dapat meresap kerentanan banjir yang dapat diperoleh ke dalam tanah dalam satuan waktu. dari informasi garis kontur Kurva kapasitas infiltrasi merupakan menggunakan peta topografi dengan kurva hubungan antara kapasitas cara menghitung kemiringan lereng infiltrasi dan waktu yang terjadi selama menggunakan persamaan sebagai dan beberapa saat setelah hujan. Model berikut: persamaan kurva kapasitas infiltrasi IC untuk menentukan nilai kapasitas S = ------------------- x 100 infiltrasi (f) dan volume (v) pada (D/100) x SK berbagai penutupan dan penggunaan Dimana: lahan sesuai persamaan Horton, 1938 S = kemiringan lereng (%) yang dikutip Asdak, 2010 yang D = jarak antar garis kontur pada disajikan berikut ini: peta (cm) ?Äç B L BÖ E :B4 F BÖ;A dan IC = interval kontur (m) B F B SK = Skala peta topografi yang 8:P; L B P E 4 Ö :s F A?Ä ç; Ö - dianalisis Dimana: a) t adalah waktu mencapai infiltrasi konstan (jam); Hasil Dan Pembahasan b) fo adalah kapasitas infiltrasi saat awal, proses infiltrasi (mm/jam); Kerentanan Banjir Kota Banjarbaru c) fc adalah tetapan kapasitas infiltrasi (saat laju infiltrasi telah konstan atau Daerah rentan banjir adalah daerah saat t mendekati nilai tak terhingga (mm/jam); yang dari segi fisik dan klimatologis d) e adalah 2,718; memiliki kemungkinan terjadinya banjir e) K adalah Konstanta untuk jenis tanah dalam jangka waktu tertentu dan berpotensi dan penutupan lahan (1/jam); f) vt terhadap rusaknya alam. Berdasarkan (volume total) adalah tinggi kolom air variabel kerentanan banjir diatas, maka hingga konstan (mm/jam); dan diperoleh kelas kerentanan banjir f) h) f adalah kapasitas infiltrasi atau laju sebagaimana disajikan pada tabel berikut maksimum air masuk kedalam tanah ini. (mm/jam). Tabel 1. Kerentanan Banjir Kota Banjarbaru Kecamatan (ha) Kerentanan No Liang Landasan Cem- Banjarbaru Banjarbaru Total Banjir Anggang Ulin paka Selatan Utara 1 Tidak rentan 3.870 2.992 5.343 282 632 13.118 2 Agak rentan 2.871 3.735 6.923 1.228 2.053 16.810 3 Rentan 1.445 620 967 125 3.156 Terdapat tiga kelas kerentanan banjir rentan, kemudian seluas 13.118 ha atau di Kota Banjarbaru berdasarkan hasil peta- 40% tidak rentan dan seluas 3.156 ha atau peta yang sudah dilakukan proses overlay. 10% rentan banjir. Seluas 16.810 ha atau 51% dari luasan kota Kawasan rentan banjir seluas 3.156 Banjarbaru berada pada tingkatan agak ha tersebar di seluruh wilayah Kota Enu Bahtiar S, et al/EnviroScienteae 11 (2015) 136-142 139 Banjarbaru kecuali Banjarbaru Selatan, di kecamatannya, dan di Kecamatan Kecamatan Liang Anggang sebesar 1.445 Banjarbaru Utara sebesar 125 ha atau 4% ha atau 18% dari luasan kecamatan Liang dari luasan kecamatannya.Kelas kerentanan Anggang, di Kecamatan Landasan Ulin banjir dipengaruhi oleh masing-masing data sebesar 620 ha atau 8% dari

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    7 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us