Hubungan Hipertensi Dan Kurang Energi Kronis Dalam Kehamilan

Hubungan Hipertensi Dan Kurang Energi Kronis Dalam Kehamilan

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume VII No.2 Edisi Desember 2014, ISSN: 19779-469X Hubungan Hipertensi dan Kurang Energi Kronis dalam Kehamilan dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di Wilayah Kerja Puskesmas Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur Tahun 2013 Prasetyowati Program Studi Kebidanan Metro Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang Email: w4ty_pras @yahoo.co.id Abstract. The biggest rate of baby death in east lampung regency in 2012 contributed by born baby with low weight with 58 percent prevalence. There was enhancement of prevalence of born baby with low weight rate incident in east lampung in the last three years. 1,11 percent in 2011, 1,538 percent in 2012, and more increase in 2013 was 2,3 percent. Based on pre suvey result, incident prevalence of born baby with low weight in puskesmas purbolinggo in 2013 entered into the top three biggest contributed incident rate of born baby with low weight in east lampung was 5,2 percent. Factors that causes born baby with low weight were not adequate nutrition and hypertension in pregnancy.This research was purpose to knew relation between hypertension and chronic energy deficiency in pregnancy with low weight of born baby in working area of puskesmas purbolinggo of east lampung regency in 2013.Research type was quantitative analytical with case control research design. Case population in this research was all off born baby with low weight in puskesmas purbolinggo east lampung that was 48 born babies with low weight and control population in this research was all of born baby with normal weight in puskesmas purbolinggo east lampung that was 880 babies. Each total of case sample and control sample was 39, taking technic of case sample used consecutive sampling method and control sample used systematic random sampling method. Data collection used documentation method and checklist measuring instrument. Data analysis that used was univariate and bivariate analysis, data processing used chi-square statistics test. Analysis result got frequency of distribution of hypertension in pregnant mother was 14,1%, chronic energy deficiency was 17,9%. Statistic result of relation of hypertension with low weight of born baby incident got p value 0,050 ( 0,05), OR= 5,550. Relation of chronic energy deficiency with born baby with low weight incident got p value 0,008 and OR=8,222. Research conclusion showed if there was relation between hypertension and chronic≤ energy deficiency with born baby with low weight incident in working area of puskesmas purbolinggo east lampung in 2013. Key word: hypertension, chronic energy deficiency, and born baby with low weight Abtrak. Kematian bayi di Kabupaten Lampung Timur tahun 2012 yang terbesar disumbangkan oleh BBLR dengan prevalensinya sebesar 58%. Terdapat peningkatan tren prevalensi angka kejadian BBLR di Lampung Timur tiga tahun terakhir. Tahun 2011 sebesar 1,11%, pada tahun 2012 sebesar 1,538% kemudian semakin meningkat pada tahun 2013 sebesar 2,3%. Berdasarkan hasil pra survei, prevalensi kejadian BBLR di Puskesmas Purbolinggo tahun 2013 masuk kedalam tiga besar penyumbang angka kejadian BBLR di Lampung Timur yaitu sebesar 5,2 %. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya BBLR diantaranya nutrisi tidak adekuat dan hipertensi dalam kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara hipertensi dan kekurangan energi kronis dalam kehamilan dengan kejadian bayi berat lahir rendah di wilayah kerja Puskesmas Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur Tahun 2013. Jenis penelitian analitik kuantitatif dengan rancangan penelitian case control. Populasi kasus dalam penelitian ini adalah seluruh bayi berat lahir rendah di Puskesmas Purbolinggo Lampung Timur sebanyak 48 BBLR dan Populasi kontrol dalam penelitian ini adalah seluruh bayi berat lahir normal di Puskesmas Purbolinggo Lampung Timur sebanyak 880 BBLR. Jumlah sampel kasus dan kontrol masing- masing sebanyak 39, teknik pengambilan sampel kasus dengan metode consecutive sampling dan sampel kontrol dengan menggunakan metode systematic random sampling. Pengumpulan data dengan metode dokumentasi dan alat ukur ceklist. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat, pengolahan data dengan uji statistik chi-square. Hasil analisis didapatkan distribusi frekuensi hipertensi pada ibu hamil sebesar 14,1%, KEK 17,9%. Hasil uji statistik hubungan hipertensi dengan kejadian BBLR didapatkan p value 0,050 (≤ 0,05), OR = 5,550. Hubungan KEK dengan kejadian BBLR didapatkan p value 0.008 dan OR= 8,222. Kesimpulan penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara hipertensi dan KEK dalam kehamlan dengan kejadian BBLR di wilayah kerja Puskesmas Purbolinggo Lampung Timur tahun 2013. Kata Kunci: Hipertensi, KEK dan BBLR Pendahuluan yang diharapkan. Tahun 2002 AKB di Penurunan angka kematian balita Indonesia 35 per 1000 kelahiran hidup, tahun (AKB) di Indonesia belum sesuai dengan target 2007 turun menjadi 34 per 1000 kelahiran Prasetyowati, Hubungan Hipertensi dan kurang energi kronis dengan kejadian bayi berat lahir rendah... 57 Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume VII No.2 Edisi Desember 2014, ISSN: 19779-469X hidup dan tahun 2012 AKB Indonesia turun yaitu 321 kasus dari 20.877 kelahiran (1,538 %) menjadi 32/1.000 kelahiran hidup, sedangkan dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu 239 target Renstra Kemenkes yang ingin dicapai kasus dari 21.454 kelahiran (1,11 %). Di yaitu 24 per 1000 kelahiran hidup di tahun 2014 Purbolinggo juga mengalami peningkatan juga target MDG’s sebesar 23 per 1000 BBLR dari tahun 2012 dengan 10 kasus kelahiran hidup di tahun 2015 (Kemenkes RI, BBLR (2,1%) dari 457 kelahiran menjadi 48 2012),. angka kejadian BBLR (5,2%) dari 928 Indonesia masuk sebagai negara kelahiran pada tahun 2013. Tahun 2013 wilayah penyumbang kematian bayi terbesar jika Purbolinggo masuk kedalam 3 besar wilayah dibandingkan dengan negara negara anggota yang memiliki persentase kejadian BBLR ASEAN, yaitu 4,2 kali lebih tinggi dari paling tinggi dari 24 kecamatan yang ada di Malaysia, 1,2 kali lebih tinggi dari Filipina, 2,2 Lampung Timur setelah Jabung yaitu 25 kali lebih tinggi dibandingkan Thailand kejadian dari 424 kelahiran hidup (5,9%), (Kementerian Kesehatan RI, 2013). Angka Pekalongan yaitu 18 kejadian dari 331 kelahiran kematian bayi di provinsi Lampung yaitu 30 per (5,4%) dan Purbolinggo 48 (5,2 %) kejadian 1000 kelahiran hidup, masih lebih tinggi jika BBLR dari 928 kelahiran (Dinas Kesehatan dibandingkan dengan target MDG’s yaitu 23 Lampung Timur, 2013). per 1000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2012). Bayi berat lahir rendah adalah bayi baru Jumlah kasus kematian bayi di Lampung Timur lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari di tahun 2012 sebesar 91 kasus. Angka tersebut 2500 gram (Saifuddin, 2009). BBLR masih lebih besar jika dibandingkan dengan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor kasus kematian bayi di kabupaten atau kota maternal, faktor janin, faktor plasenta, dan lainnya seperti Lampung Barat 21 kasus dan faktor lingkungan. Faktor maternal diantaranya Metro 27 kasus (Dinkes Provinsi Lampung, penyakit pada ibu, angka kejadian prematuritas 2013). Kematian pada bayi disebabkan adanya tertinggi (kehamilan <20 tahun atau >35 tahun), komplikasi seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, kehamilan ganda, jarak kelahiran yang terlalu tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma dekat (<1 tahun), riwayat BBLR sebelumnya, lahir, BBLR (Berat Lahir < 2500 gram), gizi kurang, pengawasan antenatal yang kurang, sindroma gangguan pernafasan, dan kelainan ibu perokok aktif/pasif, ibu pecandu narkotika, kongenital (Kementerian Kesehatan Republik ibu peminum alkohol. Faktor selanjutnya faktor Indonesia, 2013). Menurut Dinas Kesehatan janin, diantaranya kelainan kromosom, infeksi, Lampung Timur (2012) kematian bayi terbesar radiasi, kehamilan ganda, kemudian faktor disebabkan oleh kejadian BBLR (58%) plasenta, yaitu berat plasenta kurang, infeksi, selanjutnya oleh kejadian asfiksia (27%). tumor, plasenta yang lepas dan faktor Kejadian BBLR memiliki dampak lingkungan berupa tempat tinggal di dataran langsung maupun dampak jangka panjang. tinggi, radiasi, dan paparan racun (Proverawati, Dampak langsung kejadian BBLR diantaranya 2010). gangguan metabolik, gangguan imunitas, Hipertensi atau kenaikan tekanan darah gangguan pernapasan, gangguan system selama hamil mencerminkan kegagalan sistem peredaran darah, dan ganggguan cairan dan kardiovaskuler ibu dalam beradaptasi terhadap elektrolit. Dampak jangka panjang pada BBLR kehamilannya. Keadaan ini dapat mengurangi diantaranya masalah pada psikis dan fisik aliran darah uteroplasenta dan pasokan nutrisi (Proverawati, 2010). Bayi berat lahir rendah ke tubuh janin sehingga terjadi BBLR (Gibney; merupakan salah satu faktor utama yang et al, 2009). Prevalensi hipertensi pada ibu berkontribusi terhadap kematian perinatal hamil di Indonesia sebesar 1.062 kasus (12,7%). apabila dalam penanganannya tidak tepat dan Dilampung 12,1% (Riskesdas, 2007). Hasil tidak segera (Kementerian Kesehatan RI, 2013). penelitian Afrina (2013), terdapat hubungan Angka kejadian BBLR di Indonesia yang bermakna antara ibu hamil hipertensi 10,58% dari kelahiran hidup (Depkes, 2013). dengan kejadian BBLR, ibu dengan hipertensi Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, mempunyai resiko 1,667 kali lebih besar angka kejadian BBLR pada tahun 2012 yaitu melahirkan BBLR dibandingkan ibu yang tidak 1,77%. Angka ini mengalami kenaikan hipertensi (nilai p=0,009 dan nilai OR=1,667). dibandingkan tahun 2011 yaitu 1,65%. Di Berat janin dipengaruhi pula oleh status Kabupaten Lampung Timur

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    8 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us