KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku ini dengan tepat waktu yang berjudul Indeks Beranotasi Kudapan Tradisional Khas Riau Berbahan Pokok Tepung Sagu. Selawat penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah meninggalkan dua pusaka, yaitu Al-Quran dan Sunnah sebagai panutan bagi umat Islam di seluruh dunia. Buku ini penulis susun guna memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan Gelar Ahli Madya (A.Md.) di Program Diploma Tiga (D3) Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang. Dalam penulisan buku ini, tentunya tidak akan dapat selesai begitu saja, tanpa bantuan dan sumbangan pemikiran akademis baik moril ataupun materil. Semoga Allah SWT membalas semua bantuan, pengorbanan dan amal baik itu semua. Amin Padang, 10 Juli 2017 ERPITA 1401040231 i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................. ........ i DAFTAR ISI ............................................................................................... ........ ii 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................... ........ ii B. Maksud dan Tujuan ................................................................ ........ iv 2. INDEKS KUDAPAN 1) Bubur sagu ................................................................................................. 1 2) Bubur sagu mutiara ..................................................................................... 2 3) Cendol Sagu ............................................................................................... 3 4) Cenil ubi ungu ............................................................................................ 4 5) Gobak sagu ................................................................................................. 5 6) Kue bangkit sagu keju ................................................................................ 6 7) Kue bangkit sagu kopi ................................................................................ 7 8) Kue bangkit sagu susu ................................................................................ 8 9) Kue bawang ................................................................................................ 9 10) Kue lapis sagu ............................................................................................ 10 11) Kue rangi ................................................................................................... 11 12) Kue talam ubi jalar kuning .......................................................................... 12 13) Kue talam ubi ungu .................................................................................... 13 14) Kue talam kentang gulung .......................................................................... 14 15) Kue talam labu kuning ................................................................................ 15 16) Kolak dalimo .............................................................................................. 16 17) Kolak candil biji salak ................................................................................ 17 18) Kolak sagu gunting ..................................................................................... 18 19) Laksana sagu .............................................................................................. 19 20) Lapek sagu ................................................................................................. 21 21) Lempeng sagu ............................................................................................ 22 22) Lumpang pandan ........................................................................................ 23 23) Lompong sagu ............................................................................................ 24 24) Mie sagu goreng ......................................................................................... 25 25) Mie sagu kuah ............................................................................................ 26 26) Ongol-ongol gula merah ............................................................................. 27 27) Ongol-ongol labu kuning ............................................................................ 28 28) Ongol-ongol panan susu ............................................................................. 29 29) Ongol-ongol singkong ................................................................................ 30 30) Sempolet .................................................................................................... 31 ii 3. PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................ ........ v B. Saran ...................................................................................... ........ v INDEKS BIOGRAFI PENULIS iii PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap daerah mempunyai kuliner khas yang beraneka ragam dan sangat banyak. Misalnya di daerah Palembang terkenal dengan pempek, Pariaman terkenal dengan sala lauak, Bukittinggi terkenal dengan karupuak Sanjai, dan begitu juga dengan Kota Payakumbuah yang memiliki kuliner khas seperti galamai. Tidak hanya Sumatera Selatan dan Sumatera Barat saja yang mempunyai kuliner khas yang dikenal oleh orang-orang, begitu juga dengan Riau. Riau juga memiliki masakan andalan yang sudah dikenal oleh orang banyak dari dulu. Riau terkenal dengan masakan tradisionalnya yang beraneka ragam, antara lain: Rokan Hulu, yang terkenal dengan masakan khasnya Anyang Pangkek, Teluk Kuantan, terkenal dengan masakan Asam Padeh Patin, Pekanbaru terkenal dengan masakan Mie Keling, dan Kampar terkenal dengan masakan Gulai Ikan Lamak. Selain masakan, masyarakat Riau memiliki berbagai macam makanan berupa kudapan tradisional berbahan pokok tepung sagu, sementara kudapan itu sendiri adalah makanan yang dimakan di luar jam makan sehingga makanan ini tidak begitu mengenyangkan. Kudapan adalah panganan yang dimakan di luar waktu makan atau lebih dikenal dengan makanan kecil. (PrimaPena). Fungsi kudapan adalah sebagai penunda rasa lapar, contah dari kudapan diantaranya adalah roti jala, kue bangkit, lempuk durian, dan keripik nenas. Manfaat kudapan yaitu sebagai penunda rasa lapar yang datang tiba-tiba, namun yang harus diperhatikan kudapan bukanlah pengganti dari makanan pokok. Kudapan tradisional adalah makan yang dimakan di luar waktu makan atau makanan kecil yang selalu ada di dalam lingkungan daerah-daerah. Tepung sagu adalah tepung yang berasal dari pohon rumbia atau pohon aren ini merupakan tepung yang mudah ditemukan di daerah Indonesia bagian timur. Jenis-jenis iv kudapan yang berbahan pokok tepung sagu diantaranya ongol-ongol, pisang ijo, bubur sagu, dan kue bika ambon. Saat ini, kudapan tradisional khas Riau berbahan pokok tepung sagu sudah mulai berkurang diperkenalkan masyarakat. Hal ini disebabkan oleh banyaknya makanan dari luar negeri yang datang sehingga masyarakat lebih cenderung mengkonsumsi makanan luar negeri. Akibatnya masyarakat kurang tahu tentang kudapan tradisional khas Riau berbahan pokok tepung sagu. Indeks beranotasi merupakan indeks yang memuat data bibliografis dan menyajikan uraian singkat isinya tentang pencantuman anotasi ini untuk memberikan gambaran ringkasnya. Sebab penampilan judul kadang kurang mencerminkan isi secara keseluruhan. (Lasa, 2009). Sesuai dengan pengertian indeks di atas dan mengingat tentang pentingnya sebuah rancangan indeks beranotasi kudapan tradisional khas Riau berbahan pokok tepung sagu. Penulis ingin menyusun rancangan indeks beranotasi kudapan tradisional khas Riau berbahan pokok tepung sagu, untuk memudahkan orang banyak khususnya para wisatawan yang berkunjung ke Riau. Selain itu, rancangan indeks beranotasi kudapan tradisonal berbahan pokok tepung sagu khas Riau dapat memperkenalkan atau mempromosikan aneka macam kudapan tradisionalkhas Riau berbahan pokok tepung sagu agar dapat diketahui oleh orang-orang yang berada di luar Riau. B. Maksud dan Tujuan Adapun maksud dari penyusunan indeks beranotasi kudapan tradisional khas Riau berbahan pokok tepung sagu ini adalah agar masyarakat dapat mengetahui informasi mengenai kudapan. Sedangkan tujuan pembuatan indeks ini antara lain sebagai berikut. a. Sebagai pedoman atau petunjuk bagi masyarakat dalam menemukan nama kudapan, bahan yang diguanakan dan cara pembuatan kudapan tradisional khas Riau berbahan pokok tepung sagu. b. Sebagai referensi bagi masyarakat tentang nama-nama kudapan. v INDEKS BERANOTASI Kudapan Tradisional Khas Riau Berbahan Pokok Tepung Sagu Bahan-bahan: Bubur sagu 1. 3 buah sagu (bentuk kotak) 2. 7 sdm gula (saya pakai gula putih, dikira-kira aja) 3. 1 sdt garam (sesuai selera) 4. 2 lembar daun pandan 5. 3 bungkus santan (saya pakai kara yang kecil) 6. 3 gelas air Dokumentasi Pribadi Cara membuat: 1. Ambil sagu lalu direndam dengan air 3 gelas. 2. Diamkan selama 2 jam, sampai agak hancur. 3. Setelah hancur, panaskan dengan api kecil, masukkan gula, garam dan 1 daun pandan besar. Tunggu sampai mendidih dan tercampur rata. 4. Ambil panci yang lain untuk santan, masukkan santan kara dan masukkan daun pandan. Masak sampai mendidih. 5. Setelah sagu terlihat kemerahan , lalu angkat. Sajikan dengan santan (sesuai selera). 6. Bubur sagu, siap untuk disajikan. 1 Erpita INDEKS BERANOTASI Kudapan Tradisional Khas Riau Berbahan Pokok Tepung Sagu Bahan-bahan: 1. 250 gram sagu Bubur sagu 2. 500 ml air mutiara 3. 200 gr gula pasir 4.
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages41 Page
-
File Size-