Perencanaan Peningkatan Emplasemen Stasiun Sukabumi Untuk Mendukung Operasional Jalur Ganda Bogor-Sukabumi

Perencanaan Peningkatan Emplasemen Stasiun Sukabumi Untuk Mendukung Operasional Jalur Ganda Bogor-Sukabumi

Perencanaan Peningkatan Emplasemen Stasiun Sukabumi Untuk Mendukung Operasional Jalur Ganda Bogor-Sukabumi M. Alfian Nurdiansyah & Sudarwati Program Studi Teknik Sipil dan Perencanaan, FTSP Jayabaya, Jakarta e-mail: [email protected] atau [email protected] Abstract Sukabumi City is an area in West Java that has experienced rapid development compared to other regions. Mass transportation facilities are needed to support the movement of people from one place to another. In 2019 to 2021 the Directorate General of Railways will construct a double track railway. The construction of the double track railway is expected to reduce the density of road traffic, especially Jakarta-Bogor-Sukabumi. Along with the construction of the double track railroad, the supporting facilities for the operation of the double track railroad must also be improved. The supporting facilities for the operation of the railway line are the Station and the Operations Facility and the signaling system. This research focuses on planning the improvement of the Sukabumi Station emplacement. The steps to improve Sukabumi station emplacement are problem identification, station emplacement planning, calculating effective path length, platform planning, operating facility planning and signal placement. Based on the results of the analysis of the track requirements for planning the improvement of the Sukabumi station emplacement are 4 lines with a minimum effective path length of 160 meters. Sukabumi platform planning uses side platform and island platform platform width of at least 4 meters and it is proposed to move from platform to platform using JPO assuming the width of the stairs is 2.75, the platform width needed is 6 meters. The Signaling System planned is the Closed Block Electrical Signaling System. The pattern of operations at Sukabumi Station is adjusted to the needs of operations at Sukabumi Station. Keywords: Station, Planning, Emplacement, Platform, Signaling Jurnal Teknik Sipil - Arsitektur Volume 19 No 1, Mei 2020 49 1. Pendahuluan stasiun Sukabumi untuk mendukung operasional jalur ganda KA Bogor- Kota Sukabumi merupakan suatu wilayah di Sukabumi” Jawa Barat yang mengalami perkembangan 2. Tinjauan Pustaka pesat dibandingkan daerah lainnya. Sarana Tranportasi yang berifat masal sangat 2.1. Stasiun dibutuhkan untuk mendukung perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat yang Stasiun Kereta Api merupakan lainnya. Kereta Api sebagai salah satu moda prasarana kereta api sebagai tempat transportasi yang memiliki karakteristik dan pemberangkatan dan pemberhentian kereta khusus terutama dalam kemampuannya api. Stasiun kereta api terdiri beberapa jenis untuk mengangkut orang maupun barang sesuai dengan fungsinya antara lain Stasiun secara masal, mempunyai faktor keamanan Penumpang, Stasiun Barang dan Stasiun yang tinggi, serta lebih efisien jika dibandingkan dengan moda transportasi jalan Operasi. Stasiun penumpang merupakan untuk angkutan jarak jauh dan untuk daerah stasiun untuk keperluan naik turun yang lalu lintasnya padat. Pada Tahun 2019 penumpang. Stasiun barang merupakan sampai dengan 2021 Direktorat Jenderal stasiun kereta api untuk keperluan bongkar Perkeretaapian akan melakukan muat. Stasiun Operasi merupakan stasiun pembangunan jalur ganda KA. Pembangunan kereta api untuk menunjang pengoperasian jalur ganda KA diharapkan dapat mengurangi kereta api. Stasiun kereta api terdiri atas kepadatan lalu lintas jalan raya terutama emplasemen stasiun dan bangunan stasiun. Jakarta-Bogor-Sukabumi. Emplasemen terdiri dari atas jalan rel, Upaya pemerintah untuk mengurangi fasilitas pengoperasian kereta api dan kemacetan dengan membangun jalur ganda drainase. Sesuai dengan UU No. 23 Tahun kereta api menjadikan solusi yang tepat. 2007 pengelompokan kelas stasiun Dengan adanya pembangunan jalur ganda berdasarkan kriteria fasilitas operasi, kereta api semula perjalanan kereta api frekuensi lalu lintas, jumlah penumpang, dengan jalur tunggal adalah 123 menit jumlah barang, jumlah jalur dan fasilitas menjadi 104 menit. Pembangunan jalur penumpang. ganda KA juga akan meningkatkan frekuensi perjalanan KA penumpang maupun barang. 2.2. Persyaratan Teknis Peron Seiring dengan pembangunan jalur ganda KA Peron berfungsi sebagai tempat yang maka fasilitas pendukung untuk pengoperasian jalur ganda KA juga harus digunakan untuk aktifitas naik turun ditingkatkan. Fasilitas pendukung penumpang kereta api. Jenis peron yaitu pengoperasian jalur KA dimaksud adalah peron tinggi, sedang dan rendah. Peron Stasiun dan Fasilitas Operasi serta sistem ditempatkan di tepi jalur (side platform) dan persyinyalan. Pada lintas layanan KA Bogor di antara dua jalur (island platform). – Sukabumi terdapat 10 Stasiun, yang dibedakan sesuai dengan fungsinya. Stasiun Persyaratan pembangunan peron dibedakan berdasarkan fungsinya yaitu berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan stasiun operasi, stasiun barang, stasiun Nomor: PM.29 Tahun 2011 tentang penumpang. Stasiun Sukabumi merupakan Persyaratan Teknis Bangunan Stasiun Kereta stasiun penumpang dan pemberhentian akhir Api sebagai berikut: dari layanan KA lintas Bogor – Sukabumi. a. Tinggi Stasiun Sukabumi akan menjadi stasiun yang 1. Peron tinggi, tinggi peron 1000 mm, paling padat ketika jalur tunggal ditingkatkan diukur dari kepala rel; menjadi jalur Ganda KA. Untuk itu penulis 2. Peron sedang, tinggi peron 430 mm, akan melakukan peneletian terkait diukur dari kepala rel; dan ‘’Perencanaan peningkatan emplasemen 3. Peron rendah, tinggi peron 180 mm, Jurnal Teknik Sipil - Arsitektur Volume 19 No 1, Mei 2020 50 diukur dari kepala rel. rupa sesuai dengan fungsi. Skema b. Jarak tepi peron ke as jalan rel emplasemen, jalan rel ditunjukan dengan 1. Peron tinggi, 1600 mm (untuk jalan garis tunggal. Emplasemen tersebut rel lurusan) dan 1650 mm (untuk memiliki beberapa jenis diantarana yaitu jalan rel lengkungan); 2. Peron sedang, 1350 mm; dan emplasemen kecil, sedang, besar, barang dan 3. Peron rendah, 1200 mm. langsir. Untuk mengetahui kebutuhan jalur pada c. Panjang peron sesuai dengan rangkaian stasiun dapat dihitung dengan formula sebagai terpanjang kereta api penumpang yang berikut: direncanakan. a. WTT (Waktu Tunggu Terminal) d. Lebar peron dihitung berdasarkan jumlah penumpang dengan WTT= menggunakan formula sebagai berikut: (2) ݋ݐ݈ܹܽ ܽ݇ݐݑܶ , ²/ Sumber : Uned, 2008 ܣܭ݋ݐ݈ܽܶ (1) = ଴ ଺ସ ୫ ୭୰ୟ୬୥୶୚ ୶୐୊ b. H (Headway) ܾ B = Lebar௅ peron (meter) V = Jumlah rata-rata (3) penumpang per jam sibuk dalam satu tahun (orang) H = ݅ݏܽݎ݋݌݁ݎ݁ܤ ܣܭ V = Load Factor (80%) ܶ݋ݐ݈ܹܽ ܽ݇ݐݑ LF Sumber : Uned, 2008 ܣܭI = Panjang peron sesuai ܶ݋ݐ݈ܽ dengan rangkaian c. Kebutuhan jalur KA terpanjang kereta api (4) penumpang yang Keb. Jalur = + 2 beroperasi (meter) ܹ ܶܶ e. Hasil perhitungan lebar peron Sumber : Uned, 2008 menggunakan formula di atas tidak ܪ boleh kurang dari ketentuan lebar peron 2.4. Fasilitas Operasi dan Sistem Persinyalan minimal. f. Untuk menjamin keselamatan perjalanan Menurut Peraturan Menteri KA dan keamanan penumpang maka Perhubungan Republik Indonesia Nomor peron dilengkapi garis batas aman peron PM.44 Tahun 2018 tentang Persyaratan yaitu : Teknis Peralatan Persinyalan, peralatan 1. Peron tinggi, minimal 350 mm dari persinyalan merupakan fasilitas operasi sisi tepi luar ke as peron. kereta api yang berfungsi memberi petunjuk 2. Peron sedang, minimal 600 mm dari atau isyarat berupa warna, cahaya atau sisi tepi luar ke as peron; dan informasi lainnya dengan arti tertentu. 3. Peron rendah, minimal 750 mm dari Peralatan persinyalan perkeretaapian terdiri sisi tepi luar ke as peron. atas: a. Sinyal adalah alat atau perangkat yang 2.3. Jenis dan bentuk tata letak jalur pada digunakan untuk menyampaikan perintah bagi pengaturan perjalanan stasiun kereta api dengan peragaan, warna dan atau bentuk informasi lainnya. Menurut (Utomo 2009) pada tata letak b. Tanda/semboyan adalah isyarat yang jalur stasiun (emplasemen) yang terdiri dari berfungsi untuk memberi peringatan jalan-jalan rel yang tersusun dari sedemikian atau petunjuk bagi petugas yang Jurnal Teknik Sipil - Arsitektur Volume 19 No 1, Mei 2020 51 mengendalikan pergerakan sarana 2. Sinyal pengulang adalah sinyal kereta api. yang dipasang pada peron stasiun, c. Marka adalah tanda yang berupa umumnya memiliki banyak jalur gambar atau tulisan yang berfungsi dengan frekuenai kereta api yang sebagai tanda peringatan tentang padat, berfungsi untuk memberi kondisi wilayah tertentu pada suatu petunjuk yang diwakilinya. tempat terkait perjalanan kereta api. c. Sinyal pelengkap terdiri atas d. Peralatan pendukung adalah 1. Sinyal petunjuk arah adalah sinyal pengendali, pengawas dan yang berfungsi untuk memberi pengamanan dalam perjalanan kereta petunjuk bahwa kereta api berjalan api. kearah seperti yang ditunjukan oleh Berdasarkan Peraturan Pemerintah sinyal (kekiri atau kekanan) No.72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan 2. Sinyal pembatas kecepatan adalah Angkutan Kereta Api dijelaskan bahwa isyarat berupa warna atau cahaya sinyal terdiri atas sinyal utama, sinyal bahwa masisis haru menjalankan pembantu dan sinyal pelengkap. kereta api sesuai dengan kecepatan a. Sinyal utama terdiri atas: terbatas. 1. Sinyal masuk yang berfungsi memberi petunjuk melalui isyarat 3. Metode Penelitian berupa warna atau cahaya bahwa kereta api akan memasuki stasiun. Metodologi penelitian adalah 2. Sinyal keluar adalah sinyal yang proses atau suatu cara ilmiah yang berfungsi untuk memberikan digunakan untuk mendapatkan hasil petunjuk melalui berupa warna atau demi mendapatkan tujuan penelitian. cahaya bahwa kereta api boleh Pada

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    8 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us