
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id PENYELESAIAN PERSELISIHAN BATAS DAERAH ANTAR KABUPATEN DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT Studi Kasus: Desa Subah Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau Dengan Desa Teluk Bakung Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya Oleh: SHINTA DWIYUDIASIH NIM. E42009016 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016 E-mail : [email protected] Abstrak Permasalahan yang terjadi adalah adanya beberapa faktor yakni faktor adat, faktor potensi kayu banyak dan faktor adanya lahan sawit dari perusahaan pembuka lahan yang dapat menyerap tenaga kerja dan memperoleh manfaat untuk pendapatan dari tanah wilayah tersebut. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apa kebijakan yang harus dilakukan aparatur pemerintah dalam pelaksanaan koordinasi khususnya dalam penyelesaian perselisihan batas daerah antara Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Kubu Raya. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, teknik observasi, dan teknik dokumentasi. Subjek penelitian dipilih dengan purposive. Simpulan dari penelitian adalah penyelesaian perselisihan batas daerah ini terkesan lambat oleh pemerintah, baik itu Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Provinsi, tentunya menjadikan ketidakpastian bagi masyarakat dan daerah yang mempunyai persoalan batas wilayah. Oleh karena itu, perlu segera dicarikan jalan penyelesaiannya yang terbaik untuk semuanya dan dalam hal ini dituntut keberanian pemerintah untuk mengambil kebijakan penyelesaian konflik batas wilayah yang berdasarkan landasan hukum yang berlaku. Dan yang lebih penting adalah bagaimana daerah yang berkonflik mengembangkan kerja sama antar daerah khususnya di Desa Subah Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau dengan Desa Teluk Bakung Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya. Kata-kata Kunci : Penyelesaian, Perselisihan, Batas Daerah, Koordinasi, Kebijakan. THE DISPUTE SETTLEMENT OF BORDER BETWEEN REGENCY/CITY IN THE PROVINCE OF WEST BORNEO Study Case: Subah Village In Tayan Hilir District Sanggau Regency With Teluk Bakung Village In Ambawang River District Kubu Raya Regency Abstract The problem happens is presence several factors that is factor custom, potential factor many wood and factor of the land oil from the company opening of land that can be employment and benefit to income from the ground region. The Purpose for this research is knowing what the policy to do government apparatus in the implementation of coordination especially in the dispute settlement of border between Sanggau Regency and Kubu Raya Regency. This research using descriptive research with qualitative paradigma. The technics of data collecting using interview technic, observation technic and documentation technic. Subject of research is choosen with purposive and peoples. The conclusion of this research is the dispute settlement of this border impressed slow by government, whether it is the local government and provincial government, certainly make the uncertainty for community and the area that have problems border area. Therefore, the need to immediately the road it is completion of the best for all and in this case are required the courage government to take the policy conflict resolution borders based on legal basis in force. And more reel is how the conflict develop cooperation between the area in the border area. Keywords : Solution, Disputation, Border, Coordination, Policy. 1 SHINTA DWIYUDIASIH, NIM. E42000016 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama FISIP Untan dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id A. PENDAHULUAN Adapun permasalahan yang terjadi dalam perselisihan batas daerah yaitu 1. Latar Belakang Penelitian adanya segmen batas yang bermasalah Penyelesaian batas daerah antara Kabupaten Sanggau dan Kabupaten sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Kubu Raya khususnya di Desa Subah Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 198 ayat (1) Kecamatan Tayan Hilir dan Desa Teluk yang menyatakan bahwa apabila terjadi Bakung Kecamatan Sungai Ambawang. perselisihan dalam penyelenggaraan fungsi Hal tersebut berawal dari adanya pihak pemerintahan antar kabupaten/kota dalam masyarakat yang kurang sepakat atau satu provinsi, Gubernur menyelesaikan perbedaan pendapat terhadap hasil perselisihan dimaksud. Berdasarkan Pasal penegasan batas yang dilaksanakan 3 ayat (1-3) Peraturan Pemerintah Nomor sehingga permasalahan ini tidak bisa 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara diselesaikan secara musyawarah Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta masyarakat yang bersangkutan sehingga Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Pemerintah daerah kabupaten Sanggau dan Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi, kabupaten Kubu Raya sepakat Gubernur sebagai wakil Pemerintah menyerahkan penyelesaian permasalahan memiliki tugas melaksanakan urusan batas daerah kepada Pemerintah Provinsi pemerintahan meliputi : Kalimantan Barat dengan dasar acuannnya a. Koordinasi penyelenggaraan berupa dokumen-dokumen yang ada. Dan pemerintahan antara pemerintah permasalahan yang terjadi tersebut telah daerah provinsi dengan instansi diupayakan penyelesaian permasalahannya vertikal dan antar instansi vertikal di dengan mencocokkan dokumen-dokumen wilayah provinsi yang bersangkutan; yang ada sesuai dengan ketentuan yang b. Koordinasi penyelenggaraan berlaku serta mengadakan musyawarah pemerintahan antar pemerintah daerah yang dihadiri Tokoh-Adat, Tokoh provinsi dengan pemerintah daerah Masyarakat, Kepala Dusun dan Aparatur kabupaten/kota di wilayah provinsi Pemerintahan Desa dan Kecamatan. yang bersangkutan; Kemudian untuk menyelesaikan c. Koordinasi penyelenggaraan permasalahan pada tahapan kedua, akan pemerintahan antar pemerintahan dilaksanakan tracking ke lapangan oleh daerah kabupaten/kota di wilayah Tim Penegasan Batas Daerah Provinsi provinsi yang bersangkutan; Kalimantan Barat dengan melibatkan Tim Penegasan Batas Daerah Kabupaten 2 SHINTA DWIYUDIASIH, NIM. E42000016 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama FISIP Untan dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Sanggau dan Kabupaten Kubu Raya serta 4. Manfaat Penelitian tokoh masyarakat yang mengetahui sejarah a. Manfaat Teoritis batas wilayah tersebut. Dan hingga saat ini Hasil dari penelitian ini diharapkan undang-undang belum ada mencantumkan dapat memberikan sumbangan batas koordinat melainkan sedang dalam pengembangan ilmu pengetahuan keadaan proses pembuatan koordinat pemerintahan, khususnya mengenai tersebut. Akan tetapi di lapangan sudah penyelesaian perselisihan batas daerah ada patok penanda walaupun patok pada aparatur pemerintahan baik tersebut cukup jauh sehingga dapat dibuat pemerintah provinsi maupun pemerintah multipretasi. daerah yang berkaitan dengan perselisihan batas daerah. 2. Rumusan Permasalahan b. Manfaat Praktis Dari pembatasan masalah di atas, Hasil penelitian ini diharapkan maka masalah dapat dirumuskan sebagai dapat memberikan masukan bagi berikut: “Bagaimana koordinasi dalam pemerintah provinsi maupun pemerintah penyelesaian perselisihan batas daerah daerah, khususnya dalam upaya antara Desa Subah Kecamatan Tayan Hilir penyelesaian perselisihan batas daerah Kabupaten Sanggau dan Desa Teluk sehingga dapat terlaksana dengan baik dan Bakung Kecamatan Sungai Ambawang sesuai dengan yang diharapkan. Kabupaten Kubu Raya ?” 3. Tujuan Penelitian B. TUJUAN, TEORI DAN Tujuan penelitian ini adalah untuk METODOLOGI mengetahui proses koordinasi atau pelaksanaan koordinasi dalam 1. Tujuan Teori penyelesaian perselisihan batas daerah Secara teoritis, penanganan antara Desa Subah Kecamatan Tayan Hilir penyelesaian perselisihan batas daerah Kabupaten Sanggau dan Desa Teluk dapat diselesaikan dalam beberapa Bakung Kecamatan Sungai Ambawang koordinasi. Koordinasi-koordinasi tersebut Kabupaten Kubu Raya. yaitu koordinasi horizontal, koordinasi vertikal, koordinasi diagonal dan koordinasi fungsional. Jika koordinasi tersebut dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku maka diharapakan lisan dari orang-orang yang perilakunya perselisihan batas daerah antara Desa diamati. Subah Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Penelitian ini dilaksanakan di Sanggau dengan Desa Teluk Bakung Sekretariat Daerah Provinsi pada Biro Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Pemerintahan bagian penataan daerah dan Kubu Raya terselesaikan. Dan Setiap bagian tata pemerintahan di Kabupaten koordinasi yang dilakukan tentunya Sanggau. Waktu pelaksanaan penelitian memiliki suatu hambatan dalam dimulai sejak Surat Keputusan (SK) pelaksanaannya. Kegagalan dalam Penelitian dikeluarkan oleh Program Studi mencapai koordinasi yang memadai sering Ilmu Pemerintahan dari bulan Januari 2013 menimbulkan gejala-gejala seperti sampai dengan Juli 2013. hilangnya pengawasan, terlalu banyaknya Adapun subjek-subjek penelitian pertentangan, pemisahan wewenang dan ini terdiri dari aparatur Pemerintah kemampuan serta pengabaian tanggung Provinsi Kalbar yang terdiri dari Kepala jawab. Maka dari itu koordinasi yang Biro Pemerintahan, Pemerintah Kabupaten efektif sangatlah penting dan merupakan Sanggau yang terdiri dari Kepala Desa suatu keharusan untuk mencapai Subah dan masyarakat setempat dan administrasi/manajemen yang baik juga Kabupaten Kubu Raya yang terdiri dari penting terhadap suksesnya keseluruhan Kepala Desa Teluk Bakung dan kegiatan-kegiatan
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages9 Page
-
File Size-