OPERATIONAL MANAGEMENT OCEAN FISHING PORT OF BELAWAN NORTH SUMATERA PROVINCE By : Yuliana1), Jony Zain2), Syaifuddin3) [email protected] ABSTRACT This research was conducted in 17-31 October 2016 in the ocean fishing port Belawan. This research aims toexamine operational management of Fishing Port Ocean the most important about elements and funcitionsapplication operational management. The study was conducted using a survey method. The data analysis is done by giving a description, explanation and discussion in accordance with the purpose of research. The study was conducted by taking the primary data and secondary data. Based on the research that the relationship port in private with PPS Belawan only as a partner of The Port in private of just issuing licenses provided in the ship's departure PPS Belawan to port form of license controlling interest, land rents and land ports janitorial services. Keyword : Operational management, Port in private, Belawan fishing port. 1) Student of Fisheries and Marine Science Faculty, Riau University 2) Lecture of Fisheries and Marine Science Faculty, Riau University PENDAHULUAN masyarakat nelayan melalui penyediaan Pelabuhan perikanan merupakan dan perbaikan sarana dan prasarana pusat pertumbuhan ekonomi berbasis pelabuhan perikanan, mengembangkan perikanan tangkap yang perlu terus wiraswasta perikanan serta memasang dan dikembangkan baik manajemen maupun atau mendorong usaha industri perikanan sumberdaya manusianya. Dengan dan pemasaran hasil perikanan, demikian pelabuhan perikanan diharapkan memperkenalkan dan mengembangkan dapat menjadi center of excelence bagi teknologi hasil perikanan. perkembangan perikanan, pusat pertumbuhan ekonomi sektor perikanan, Fasilitas yang dimiliki oleh serta sebagai pusat pembinaan nelayan dan Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan industri pengelola hasil perikanan. terdiri dari Fasilitas Pokok, Fasilitas Fungsional, dan Fasilitas Penunjang. Salah satu kawasan yang bergerak Fasilitas-fasilitas yang ada di Pelabuhan dalam bidang perikanan di Provinsi Perikanan Samudera Belawan tersebut Sumatera Utara adalah Pelabuhan sebahagian besar masih dalam kondisi Perikanan Samudera Belawan (PPS baik, namun juga terdapat beberapa Belawan). Pelabuhan tersebut merupakan fasilitas yang keadaannya kurang baik. satu-satunya Pelabuhan Perikanan Tipe A di Pantai Timur Sumatera. PPS Belawan PPS Belawan mempunyai keunikan bertujuan untuk meningkatkan pendapatan tersendiri, berbeda dengan pelabuhan lainya. PPS Belawan memiliki sejumlah tangkahan yang beroperasi di dalam Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat wilayah pelabuhan. Sedangkan pelabuhan sebagai informasi dan bahan pertimbangan lainnya tidak demikian seperti PPN untuk pengembangan Manajemen Sibolga, dimana tangkahan-tangkahan Operasional PPS Belawan di masa yang berada di luar lokasi pelabuhan sehingga akan datang. menjadi pesaing bagi PPN Sibolga. Tangkahan-tangkahan yang METODE PENELITIAN beroperasi di Pelabuhan Perikanan Waktu dan Tempat Samudera Belawan memiliki fasilitas- Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan fasilitas yang dapat melayani aktivitas- Oktober 2016, di Pelabuhan Perikanan aktivitas pengisian perbekalan, pendaratan Samudra Belawan, Sumatera Utara. hasil tangkapan, pengolahan hasil tangkapan dan pemasaran hasil tangkapan. Objek dan Alat Penelitian Aktivitas-aktivitas tersebut hampir sama Objek dalam penelitian ini adalah dengan aktivitas-aktivitas tangkahan di Pelabuhan Perikanan Samudra Belawan, ± Sibolga (Sinaga,1995). Sumatera Utara dan tangkahan tangkahan Manajemen pelabuhan perikanan yang ada di dalamnya. Sedangkan alat yang digunakan antara lain kamera untuk adalah suatu seni dan ilmu tentang perencanaan pengorganisasian, mengambil gambar dan daftar isian berupa pengarahan, pengkoordinasian dan lembaran quisioner untuk mencatat data dan hasil wawancara dan alat-alat tulis. pengontrolan terhadap pelabuhan perikanan serta penggunaan sumberdaya organisasi pelabuhan agar tujuan Metode Penelitian organisasi pelabuhan perikanan yang telah Metode penelitian yang digunakan ditentukan dapat tercapai (Dirjen dalam penelitian ini adalah metode survey Perikanan, 1982). Manajemen operasional yakni melakukan pengamatan langsung ke adalah sebuah usaha pengelolaan dengan Pelabuhan Perikanan Samudra Belawan maksimal terhadap penggunaan pada dan tangkahan-tangkahan yang ada di semua faktor produksi yang tersedia, baik dalamnya, dan mengumpulkan informasi itu dari tenaga kerja atau sumber daya serta melakukan wawancara langsung manusia, peralatan, raw material, mesin dengan responden dan faktor produksi yang lainnya didalam proses transformasi untuk dapat menjadi Prosedur Penelitian. berbagai ragam produk jasa atau barang. 1. Pengumpulan Data Data yang kumpulkan terdiri dari Perumusan Masalah data primer dan sekunder. Data primer PPS Belawan memiliki banyak adalah data yang diperoleh secara tangkahan yang terdapat di dalam langsung dari sumber yaitu dengan kawasannya. Tangkahan tersebut melakukan wawancara, pengamatan dan melaksanakan aktivitas-aktivitas yang mencatat. Sedangkan data sekunder adalah seharusnya di lakukan oleh PPS Belawan. data yang diperoleh melalui kantor-kantor Keberadaan tangkahan tersebut di duga ataupun instansi terkait berupa literatur- memberikan perbedaan dalam pengelolaan literatur yang mendukung. Wawancara operasional PPS Belawan di bandingkan dilakukan langsung pada sumber data pelabuhan lainnya yang ada di Indonesia. dalam hal ini yang menjadi responden Tujuan dan Manfaat Penelitian adalah pihak pengelola pelabuhan 2 orang, Penelitian ini bertujuan untuk kepala pelabuhan dan pengawas lapangan, mengetahui Manajemen Operasional di pihak pengelola tangkahan 3 orang, Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan nelayan 3 orang, pekerja 3 orang, dan permasalahan yang dihadapinya. pedagang 2 orang dan masyarakat sekitar serta instansi lainnya. Sedangkan data x Aktivitas PPS Belawan (Jenis, sekunder diperoleh dari instansi terkait di Proses, Pelaku dan Peralatan yang PPN Belawan berupa laporan tahunan digunakan). ataupun dalam bentuk lainnya. 2. Tangkahan x Hubungan dengan PPS Belawan. Menurut penggunaannya data yang x Sistem Pelaporan data ke PPS dikumpulkan tersebut dibedakan atas data Belawan utama dan penunjang. Data utama merupakan data yang dibutuhkan untuk 3. Analisis Data mengetahui kondisi manajemen Data yang dikumpulkan operasional di PPS Belawan, sedangkan dinarasikan dan ditabulasikan dalam data penunjang dibutuhkan untuk bentuk tabel selanjutnya dianalisis secara mengetahui kondisi tangkahan yang deskriptif yaitu dengan memberikan terdapat di Belawan. uraian, penjelasan dan pembahasan sesuai Data yang dikumpulkan sebagai berikut: dengan tujuan penelitian. 1. PPS Belawan Data yang dianalisis adalah data x Struktur Organisasi (Tugas, yang menyangkut tentang pengelolaan Wewenang, Tanggung jawab, dll). aktivitas di PPS Belawan dan x Fasilitas (Jenis, Ukuran/Kapasitas, hubungannya dengan aktivitas tangkahan- Fungsi, dan Kondisi). tangkahan PPS Belawan. 14. KARUNIA AGUNG HASIL DAN PEMBAHASAN 15. MITRA LAUT Hasil 16. BENGKEL HOSENG CHAN Tangkahan PPS Belawan 17. PT. PUTRI INDAH Tangkahan PPS Belawan memiliki 18. ABADI JAYA keunikan tersendiri, berbeda dengan 19. CHC pelabuhan lainnya. Tangkahan di PPS 20. TGC Belawan berdiri duluan sebelum 21. PT. MITRA NAGA pelabuhan. PPS Belawan memiliki 22. PT. ASSA (COLD STORAGE) sejumlah tangkahan yang beroperasi di 23. HORAS dalam wilayah pelabuhan. Terdapat 26 24. JAYA HALILINTAR daftar gudang / tangkahan di PPS Belawan 25. PEKONG antara lain : 26. JAYA ABADI Kebanyakan kapal-kapal di PPS 1. PT. ALAM LAUT SEJAHTERA Belawan mendaratkan hasil tangkapannya 2. BINCUAN di tangkahan perusahaan masing-masing. 3. MITRA BELAWAN FISHING Perusahaan mengelola hasil tangkapan 4. SUMBER LAUT dalam bentuk ikan segar maupun ikan 5. TEMPAT PELELANGAN IKAN beku yang dipasarkan di daerah Sumatera 6. GH Utara maupun diekspor keluar negeri. 7. PUTRA BEROMBANG PERKASA Manajemen Operasional PPS Belawan 8. SUMBER UTAMA Penyaluran Logistik Kapal 9. WIRA SAKTI Kebutuhan utama logistik kapal untuk 10. B 2 melaut meliputi BBM, Es, Garam, Oli dan 11. SUMBER LAUT Bahan makanan. Jumlah kebutuhan 12. PT. UNITED logistik umumnya disesuaikan dengan 13. PS. KARYA AGUNG LESTARI lamanya hari melaut, sebagai contoh untuk JAYA jenis kapal Pukat Ikan (Fish Net) melakukan operasi selama 15- 25 hari per melaksanakan bantuan pencarian dan trip kapal sehingga memerlukan logistik keselamatan; kapal yang relatif lebih besar bila x memimpin penanggulangan dibandingkan dengan jenis alat tangkap pencemaran dan pemadaman lainnya dan kapasitas yang sama. kebakaran di pelabuhan Kesyahbandaran Perikanan perikanan; Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : 08/MEN/2012 x mengawasi pelaksanaan tanggal 20 April 2012, tentang perlindungan lingkungan Kepelabuhan Perikanan Dalam rangka maritim; keselamatan operasional kapal perikanan, x memeriksa pemenuhan ditunjuk Syahbandar di pelabuhan persyaratan pengawakan perikanan yang diangkat oleh Menteri kapal; yang membidangi urusan pelayaran, x menerbitkan Surat Tanda ditempatkan dan ditugaskan di pelabuhan Bukti Lapor Kedatangan dan perikanan oleh Direktur Jenderal. Keberangkatan Kapal Syahbandar di pelabuhan perikanan Perikanan; dan melaksanakan tugasnya berkoordinasi dan bertanggung jawab kepada kepala x memeriksa sertifikat ikan Pelabuhan Perikanan setempat. hasil tangkapan Syahbandar mempunyai tugas dan Kegiatan kesyahbandaran wewenang : perikanan hingga akhir tahun 2015 antara x menerbitkan Surat lain berupa : kegiatan cek fisik
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages10 Page
-
File Size-