ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.2, No.2 Agustus 2015 | Page 750 PROMOSI WARUNG PANCONG MANG DADANG DAN MANG KUMIS SEBAGAI JAJANAN TRADISIONAL DI DEPOK PROMOTION OF WARUNG PANCONG MANG DADANG AND MANG KUMIS AS TRADITIONAL SNACKS IN DEPOK 1 2 3 Nadya Kusumadini , Ilhamsyah, S.Sn., M.Ds , Atria N. Fadilla, S.Ds., M.Ds 1,2,3Prodi S1 Desain Komunikasi Visual, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom [email protected] Asbtrak Indonesia mempunyai beragam jenis kuliner tradisional, salah satunya adalah jajanan tradisional. Kuliner tradisional Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri, baik dari bahan baku maupun teknik pengolahan. Arus globalisasi di kota besar menjadikan jajanan tradisional banyak yang dimodifikasi untuk mempertahankan eksistensinya. Depok salah satu kota yang dekat dengan ibukota menjadikannya menjadi salah satu destinasi pariwisata dibidang kuliner. Di Depok terdapat Usaha Kecil Menengah yang menjadikan kue pancong sebagai jajanan tradisional dengan menu utamanya yaitu Warung Pancong Mang Dadang dan Mang Kumis. Dengan adanya perancangan media promosi pada warung pancong tersebut, diharapkan akan menjaga eksistensi kue pancong sebagai jajanan tradisional sekaligus memberikan informasi kepada khalayak sasaran bahwa terdapat warung pancong di daerah Depok. Untuk mengetahui strategi promosi yang tepat dengan khalayak sasaran maka digunakan teori promosi, periklanan, desain komunikasi visual, media, kuliner tradisional dan destinasi pariwisata. Media promosinya antara lain berupa iklan radio, pembuatan aplikasi tentang Warung Pancong Mang Damis, pembuatan kemasan, dan media cetak pendukung lainnya. Kata Kunci : promosi. kuliner. jajanan tradisional. kue pancong. depok. Abstract Indonesia has a variety of traditional cuisine, one of which is the traditional snacks. Indonesian traditional cuisine has its own characteristics, both of raw materials and processing techniques. Globalization in major cities makes many traditional snacks are mofified to maintain its existence Depok one of the city close to the capital, making it into one field of culinary tourism destination. In Depok, there are small business which makes the pancong cake as traditional snacks with its main menu in Warung Pancong Mang Dadang and Mang Kumis with the design of a media promotion on the pancong stalls, is expected to maintain the existence of pancong cake as traditional snacks as well as providing information to the target audience that there are stalls pancong in Depok. To determine the appropriate promotional strategies with target audiencesthen used the theory of promotion, advertising, visual communication design, media, traditional and culinary tourism destination. Media promotion among others, radio ad, application of Warung Pancong Mang Damis, packaging design, and other supporting print media. Keyword : promotion. culinary. traditional snacks. pancong cake. Depok. 1. Pendahuluan Indonesia merupakan negara yang memiliki jenis kuliner tradisional yang sangat beragam. Kuliner tradisional Indonesia banyak menggunakan berbagai bumbu dalam proses pembuatannya, teknik olahan, cara pembuatan, hingga proses penyantapannya pun mempunyai ciri khas tersendiri. Salah satu kuliner tradisional Indonesia adalah jajanan tradisional (jajanan pasar) atau camilan, seperti jenis-jenis kue basah dan kue kering, atau jajanan minuman. Kuliner jajanan tradisional cukup berkembang di daerah perkotaan seperti di kota Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan kota besar lainnya. Perkembangan kuliner di daerah perkotaan menjadikan kuliner tradisional banyak yang dimodifikasi untuk dapat bertahan eksistensinya dengan makanan internasional yang banyak bermunculan saat ini. Melihat budaya luar yang masuk ke Indonesia, masyarakat perkotaan sering melakukan inovasi pada suatu produk untuk dapat disejajarkan dengan makanan internasional. Seperti halnya yang terjadi saat ini yaitu jajanan tradisional yang dimodifikasi dengan variasi rasa dan bermacam-macam topping. Terlebih lagi melihat fenomena yang 1 ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.2, No.2 Agustus 2015 | Page 751 terjadi saat ini, yaitu banyaknya kue jajanan ringan dengan berbagai rasa dan taburan yang sedang digemari oleh masyarakat, khususnya anak muda. Depok merupakan sebuah kota di daerah provinsi Jawa Barat yang terletak antara kota Jakarta dan Bogor. Depok yang telah resmi menjadi Kotamadya/Kota ini, mempunyai berbagai macam jenis kuliner, baik makanan berat maupun makanan ringan. Sebagai daerah yang dekat dengan ibu kota Jakarta, tentunya Depok menjadi salah satu pilihan destinasi wisata yang banyak dikunjungi oleh masyarakat domestik atau luar (Panduan Pariwisata Kota Depok, 2012). Banyak kuliner khas Jakarta yang menjadi pilihan kuliner di daerah Depok, salah satunya adalah kue pancong. Kue pancong merupakan salah satu jajanan tradisional Jakarta yang terbuat dari tepung beras dan kelapa yang diparut, kue ini mempunyai tekstur renyah dan rasa yang gurih. Namun terdapat kue pancong yang juga terbuat dari tepung terigu dan terdapat kismis diatasnya dengan rasanya yang manis dan gurih. Penyebaran kue pancong biasanya dijajakan oleh pedagang kecil di pinggir jalan atau di kios kecil. Kue pancong juga banyak dijual pada acara kebudayaan maupun festival jajanan khas budaya betawi. Di daerah Depok terdapat Usaha Kecil Menengah (UKM) yang menjajakan kue pancong sebagai menu makanan utamanya. Warung pancong ini berdiri semenjak tahun 1988 oleh Mang Dadang yang biasa disebut juga Mang Kumis. Warung yang berada di Jl. Nusantara raya, Beji, Depok ini memiliki menu kue pancong manis dengan berbagai macam topping semenjak lima tahun kebelakang, dari tahun 2010. Namun saat ini banyaknya tempat makan yang lebih menarik menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat dalam memilih tempat untuk makan atau sekedar bertemu. Terlebih lagi dengan nilai gaya hidup yang membuat masyarakat ingin tampil lebih kekinian dengan mengkonsumsi makanan di tempat yang lebih menarik dan modern dibandingkan tempat makan pinggir jalan. Tingkat kepraktisan dan kebersihan juga menjadi salah satu penentu dalam pengambilan keputusan pemilihan tempat berkumpul. Berdasarkan latar belakang di atas, perlu adanya suatu tindakan untuk tetap mempertahankan eksistensi jajanan tradisional melalui promosi pada Warung Pancong Mang Dadang dan Mang Kumis, yaitu kue pancong. Warung pancong ini juga dapat dikenal lebih luas, khususnya masyarakat Depok dan sekitar Jakarta. Oleh karena itu, peneliti melakukan perancangan tugas akhir mengenai warung pancong tersebut agar masyarakat dapat mengetahui bahwa terdapat jajanan tradisional kue pancong di daerah depok, yaitu Warung Mang Dadang dan Mang Kumis. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) bagaimana merancang sebuah promosi pada Warung Mang Dadang dan Mang Kumis agar dapat lebih dikenal oleh masyarakat sekitar Depok dan Jakarta?; 2) bagaimana pendekatan visual yang sesuai untuk khalayak sasaran ingin mengkonsumsi jajanan tradisional agar pesan dari promosi yang dilakukan tersebut dapat diterima dengan baik? Tujuan perancangan promosi Warung Pancong Mang Dadang dan Mang Kumis sebagai jajanan tradisional di Depok adalah : 1) merancang promosi pada Warung Mang Dadang dan Mang Kumis agar dapat lebih dikenal oleh masyarakat sekitar Depok dan Jakarta; 2) merancang pendekatan visual yang sesuai untuk khalayak sasaran agar ingin mengkonsumsi jajanan tradisional agar pesan dari promosi yang dilakukan tersebut dapat diterima dengan baik. Data dikumpulkan melalui metode penelitian kualitatif dan metode pengumpulan data antara lain, yakni: wawancara dengan narasumber pemilik warung pancong dan salah satu masyarakat asli betawi, observasi pada warung pancong; dan studi pustaka untuk memperoleh data-data penting tentang kue pancong dan sejarahnya. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis data objek untuk mendapatkan nilai-nilai--yang terlihat ataupun yang tidak terlihat; dan analisis SWOT (Strenght, Weakness, Oppurtunities, Threats), AIO (Attention, Interest, Opinion) dan AISAS (Attention, Interest, Search, Action, Share) terhadap Warung Pancong Mang Dadang dan Mang Kumis. 2. Dasar Teori Perancangan 2.1 Promosi Promosi berperan dalam membangun berbagai saluran informasi untuk menjual barang atau jasa serta meyakinkan konsumen mengenai manfaat dari barang atau jasa tersebut untuk mencapai keinginan dan kebutuhan mereka. Promosi adalah upaya yang dilakukan oleh penjual secara persuasi dalam menjual barang atau jasa (Ray dalam Morissan 2010: 16). AMA (American Marketing Association) mendefininisikan pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, harga, promosi dan distribusi ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan individu serta tujuan suatu organisasi (Belch dalam Morissan 2010: 3). Promosi merupakan salah satu bagian dari bauran pemasaran yang didalamnya terdapat beberapa aspek 4P yaitu, antara lain product (produk), place (tempat), price (harga), dan promotion (promosi). Promosi mempunyai beberapa tujuan dalam menyampaikan informasi dan mencapai konsumen. Menurut Moriarty (2011: 608) tujuan promosi antara lain sebagai berikut: 1) promosi bertujuan untuk peluncuran produk baru dan salah satu cara mengajak orang untuk mencoba atau membeli suatu produk; 2) promosi dapat menginformasikan kepada konsumen yang tidak tahu mengenai brand tersebut menjadi 2 ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.2, No.2 Agustus 2015 | Page 752 mengenalnya, lalu mencoba dan mengajak mereka untuk membeli kembali; 3) promosi
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages8 Page
-
File Size-