Uglypress ©05.2008 - KICK ANDY : Menonton dengan Hati. Uglypress ©05.2008 - KICK ANDY : Menonton dengan Hati. Kumpulan Kisah Inspiratif Penyusun: Gantyo Koespradono Uglypress ©05.2008 - KICK ANDY : Menonton dengan Hati. KICK ANDY: Menonton dengan Hati Gantyo Koespradono Cetakan Pertama. Maret 2008 Penyunting: Andy F. Noya Desain dan ilustrasi sampul: Rio Okto Mendrino Waas Fotografer: Agung Wibowo Pemeriksa aksara: M. Taufikul Basari & Nadya Karimasari Penata aksara: Iyan Wb. Diterbitkan oleh Penerbit Bentang Anggota IKAPI (PT Bentang Pustaka) Jin. Pandega Padma 19. Yogyakarta 55284 Telp. (0274) 517373 - Faks. (0274) 541441 E-mail: [email protected] http://www. mizan.com Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Koespradono. Gantyo Kick Andy/Gantyo Koespradono:—Yogyakarta: Bentang. 2008. x + 274 him; 20.5 cm ISBN 978-979-1227-17-9 I.Judul. II. Cantyo Koespradono. 384.553 2 Didistribusikan oleh: Mizan Media Utama Jln. Cinambo (Cisaranten Wetan) No. 146 Ujungberung. Bandung 40294 Telp. (022) 7815500 - Faks. (022) 7802288 e-mail: [email protected] Uglypress ©05.2008 - KICK ANDY : Menonton dengan Hati. Kata Pengantar NIAT untuk menuangkan program acara Kick Andy di Met- ro TV dalam sebuah buku sebenarnya cukup lama, kurang lebih setahun yang lalu ketika beberapa episode Kick Andy ditayangkan di stasiun televisi khusus berita tersebut. Saya tertarik untuk menyusun dan menyunting ma- teri tayangan Kick Andy lebih rinci dalam sebuah buku, sebab pilihan topik yang dikemas dalam Kick Andy men- jadi sangat luar biasa meskipun awalnya "bahan baku" yang akan digarap dalam tayangan itu tampaknya biasa- biasa saja. Lewat pikiran kreatif tim Kick Andy, "bahan baku" yang biasa-biasa saja itu terbukti mampu menghasilkan program acara dan tontonan menarik di tengah "racun" sinetron yang dewasa ini ditebarkan banyak stasiun televisi. Uglypress ©05.2008 - KICK ANDY : Menonton dengan Hati. Hal lain yang juga menarik dari Kick Andy, tim kreatif acara ini kerap menampilkan peristiwa masa lalu yang sudah dilupakan banyak orang. Penonton menjadi ter- sentak dan seolah baru terbangun dari tidur panjangnya— tentunya dengan mimpi indahnya—setelah menyaksikan Kick Andy. Setelah "tersadar" dari mimpi tadi, sebagai insan yang punya hati, kita baru mengerti ternyata begitu banyak dari atlet kita yang dulu pernah berjaya dan mengharum- kan nama bangsa, ternyata hidupnya terlunta-lunta, se- perti yang dialami atlet putri bulutangkis Tati Sumirah. Atau, kisah bagaimana perjuangan pemain sepakbola Ron- ny Pattinasarany dalam membebaskan dua anaknya dari cengkeraman bandar narkoba. Semua peristiwa di atas—juga banyak yang lain— disajikan apa adanya lewat Kick Andy yang dipandu Andy Noya, Pemimpin Redaksi Metro TV, adik kelas saya saat kami sama-sama kuliah di Sekolah Tinggi Publisistik (seka- rang Institut llmu Sosial dan llmu Politik Jakarta). Tidak berlebihan jika banyak praktisi televisi dan pakar komuni-kasi mengakui sejak pertama kali muncul di Metro TV. Kick Andy mendapat sambutan yang sangat an- tusias dari beragam pemirsa di Indonesia. Di tengah lang- kanya acara bermutu, serius namun sekaligus menghibur pada layar kaca televisi kita, Kick Andy terbukti berhasil memuaskan dahaga jutaan pemirsa akan sebuah program bermutu. Kick Andy bagaikan oasis. Dia tidak saja menghibur dan menghilangkan rasa dahaga, tapi sekaligus membe- rikan informasi, edukasi, motivasi, dan inspirasi bagi pe- vi ~ Kick Andy: Menonton dengan Hati Uglypress ©05.2008 - KICK ANDY : Menonton dengan Hati. mirsa untuk berbuat, atau setidaknya merenungkan sesu- atu. Ibarat baju, negeri ini masih compang-camping; atau kalau dia masih berupa kain, kita lupa atau tidak mampu menjahitnya. Kenyataan itu pulalah yang memotivasi saya untuk segera merampungkan buku ini agar Anda pun terbiasa melihat persoalan di negeri ini dengan "kaca mata" putih (bening) seperti halnya tim Metro TV menggarap episode demi episode Kick Andy. Akhirnya saya mengucapkan terima kasih kepada penerbit Bentang Pustaka yang berinisiatif menerbitkan buku dengan topik dan bahasan luar biasa ini. Juga kepada tim Kick Andy (Sdr. Usman Kansong dan kawan-kawan) yang telah memberikan banyak informasi tentang program Kick Andy. Tak lupa, saya juga ucapkan terima kasih kepada Ayu Windiyaningrum yang terus-menerus mengingatkan saya agar segera merampungkan bab demi bab buku ini. Demikian pula, ucapan terima kasih secara khusus saya sampaikan kepada Andy Noya yang celetukan dan (maaf) rambut kribonya telah memotivasi saya untuk segera menyelesaikan buku ini. Jakarta, Januari 2008 Penyusun Gantyo Koespradono Kata Pengantar ~ vii Uglypress ©05.2008 - KICK ANDY : Menonton dengan Hati. Uglypress ©05.2008 - KICK ANDY : Menonton dengan Hati. Isi Buku Kata Pengantar v APA DAN BAGAIMANA KICK ANDY • Kick Andy: Awalnya dari Ketidakjelasan Konsep 3 • The Power of Kick Andy 9 • Tim Kreatif Pendukung Kick Andy 21 • Sang Host 38 EPISODE KE EPISODE • Cantik dengan Plastik 47 • Jangan Bugil di Depan Kamera! 56 • Berebut Cinta dengan Bandar Narkoba 65 • Mimpi-Mimpi Anggun 76 • Mencari Akar di Luasnya Dunia 86 Uglypress ©05.2008 - KICK ANDY : Menonton dengan Hati. • Jugun Ianfu 97 • Tragedi Itu Tetap Misteri 107 • Pengakuan Mayor Alfredo 118 • Cinta Melawan Kodrat 125 • Yang "Panas" di Masa Lalu 135 • Republik Benar-Benar Mabok 142 • Xanana Gusmao 151 • Orang-Orang Buangan . 162 • Perjalanan Seorang Pengamen 173 • Hercules 182 • Bullying 192 • Blak-blakan dengan Sultan Hamengku Buwono X 203 • Pergolakan Batin Sang Model 218 • Sepenggal Asa di Balik Terali . 232 • Seni Melawan Kodrat 241 • Mereka Memang Ada 251 • Tragedi Anak Bangsa 264 Biografi Penyusun 273 x ~ Kick Andy: Menonton dengan Hati Uglypress ©05.2008 - KICK ANDY : Menonton dengan Hati. APA DAN BAGAIMANA Uglypress ©05.2008 - KICK ANDY : Menonton dengan Hati. Uglypress ©05.2008 - KICK ANDY : Menonton dengan Hati. Awalnya dari Ketidakjelasan Konsep PADA mulanya Kick Andy hanya sebuah wacana dan ke- rinduan bos Metro TV Surya Paloh yang ingin mendaya- gunakan kemampuan Andy Noya untuk tampil seperti apa adanya di layar kaca. Di mata Surya Paloh, Andy Noya yang suaranya biasa-biasa saja, bahkan cenderung cempreng, punya ke- mampuan luar biasa, terutama dalam menggali informasi yang "disembunyikan" narasumber. Sebelum memandu Kick Andy, Andy Noya pernah memandu acara talk show Today's Dialogue. Saat meman- du acara ini, para narasumber—umumnya para politikus dan pejabat—kerap dibuat tak berdaya saat harus menja- wab pertanyaan-pertanyaan Andy yang selalu menukik pada sasaran yang jawabannya ditunggu-tunggu pemirsa. Uglypress ©05.2008 - KICK ANDY : Menonton dengan Hati. Kehadiran Andy dalam talk show ini seolah menjadi re- presentasi dari publik itu sendiri. Lazimnya politikus dan pejabat publik, saat dicerca dengan pertanyaan-pertanyaan dari Andy, mereka kerap berkelit atau berpikir beberapa saat sebelum memberikan jawaban. Dari mimik wajah sang politikus atau pejabat, pemirsa dengan gampang menyimpulkan mereka berbo- hong atau sekadar basa-basi. jika narasumbernya berlaku seperti ini, kerap Andy mendiamkannya, sehingga lewat simbol gambar yang tertayang di layar kaca, pemirsa sema- kin mudah menerka seperti apa "kualitas" atau "moral" tokoh yang diwawancarai Andy Noya. Gaya dalam mewawancarai para tokoh seperti itulah yang dilihat Surya Paloh sebagai kelebihan Andy Noya. Oleh sebab itulah Surya Paloh merasa perlu mendayagu- nakan kemampuan Andy Noya bukan sekadar sebagai pe- mimpin redaksi saja, tapi juga pewawancara dalam acara talk show. "Andy harus punya program acara sendiri, dan dia yang harus jadi bintangnya," cetus Surya Paloh di tahun 2000-an. Di benak Surya Paloh, Andy Noya harus bisa seperti Larry King (CNN) dan Jay Leno (CNBC) yang terke- nal itu. Saat mewawancarai narasumber dengan beragam latar belakang, kedua tokoh tersebut punya karakter. Tajam dalam mengajukan pertanyaan, menukik dan mengena pada sasaran. Surya Paloh sadar Andy memang tidak mungkin di- samakan atau harus sama dengan Larry King dan Jay Leno. Namun, demikian kesimpulan Surya: "Andy memiliki ta- 4 ~ Kick Andy: Menonton dengan Hati Uglypress ©05.2008 - KICK ANDY : Menonton dengan Hati. lenta mewawancara orang dengan cara yang unik, jenaka, tajam tapi tidak menyakitkan, dan memiliki ciri tersendiri." Terlena menangani Today's Dialogue dan kewajiban sebagai pemimpin redaksi, gagasan dan keinginan Surya Paloh belum bisa direspons oleh Andy Noya dan juga ka- wan-kawan. Lagi pula, di mata para profesional atau peker- ja media yang bekerja di Media Group, Surya Paloh dikenal sebagai pemimpin yang suka meledak-ledak dalam me- ngeluarkan ide, dan cenderung dilebih-lebihkan. Sering malah ide itu diungkapkan sambil bergurau di kafe atau tempat-tempat santai. Rupanya, kali ini Surya Paloh serius. Suatu hari, dia memanggil Andy Noya dan kawan-kawan dan mengingat- kan kembali gagasan yang pernah ditawarkan kepada Andy. "Rupanya dia khawatir, talenta yang saya miliki bisa hilang jika tidak dipakai atau dilatih," ungkap Andy Noya suatu kali. Gagasan tersebut mendapat dukungan dari pim- pinan Metro TV yang lain. Persoalannya kemudian, bentuk acaranya seperti apa? Ada niat membuat program yang secara mentah- mentah menjiplak talk show ala Larry King atau Jay Leno, tapi diurungkan, karena dinilai membosankan. Lagi pula hampir semua stasiun televisi punya program seperti itu. Tim Metro TV pun dilibatkan untuk mewujudkan gagasan Surya Paloh, namun tetap harus memiliki karakter orisinal Metro TV. Dalam sebuah forum, Manajer Promosi Metro TV Adjie S. Soeratmadjie kemudian mengajukan konsep acara bernama
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages288 Page
-
File Size-