
Warta Kebun Raya 19 (1), Mei 2021 KEGIATAN ORIENTASI CALON PENELITI BARU KEBUN RAYA PURWODADI DI TAMAN NASIONAL ALAS PURWO TAHUN 2019 Elga Renjana BKT Kebun Raya Purwodadi, Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia *Email: [email protected] Tim Kebun Raya Purwodadi dengan Pengelola Balai Taman Nasional ABSTRACT Alas Purwo In early 2019, four researcher candidates have been assigned to Purwodadi Botanic Garden. A series of training in Alas Purwo National park was organized to develop their technical skill mainly on plants identification. As a result, 35 plant species were collected, consisting of 29 genera from 28 families. The data from these activities was published in an accredited national journal. PENDAHULUAN dituntut untuk melakukan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan tentang Sumber daya manusia merupakan faktor konservasi tumbuhan, khususnya terhadap yang berperan penting dalam suatu koleksi tumbuhan di KRP. Dalam rangka organisasi karena berhubungan dengan pengembangan kemampuan keempat calon pengaturan dan pelaksanaan setiap aktivitas peneliti tersebut, BKT KRP mengadakan organisasi. Keberhasilan suatu organisasi kegiatan orientasi berupa pelatihan- dalam mencapai tujuannya, sangat pelatihan. Menurut Handoko (2002), ditentukan dari kualitas sumber daya kegiatan orientasi berfungsi untuk manusianya. Oleh sebab itu, diperlukan mengenalkan pegawai baru tentang peranan pengelolaan sumber daya manusia yang baik atau kedudukannya dalam suatu organisasi. (Hariandja, 2007). Menurut Makarau et al. (2016), pengembangan sumber daya manusia Sebagai bentuk tindak lanjut kegiatan dapat dilakukan dengan meningkatkan orientasi tersebut, Bapak Deden Mudiana, kemampuan pegawai melalui pemberian S.Hut., M.Si. saat itu selaku Kepala BKT KRP pendidikan dan pelatihan, penilaian atas menerbitkan Surat Penugasan Nomor B- prestasi kerja, dan perencanaan 2846/IPH.3/KP/VIII/2019 yang ditujukan pengembangan karir. kepada empat calon peneliti baru untuk mengikuti “Pelatihan Pengenalan dan Pada awal tahun 2019, jumlah pegawai Balai Identifikasi Tumbuhan dalam Upaya Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi Konservasi Kebun Raya Purwodadi di Taman LIPI (BKT KRP LIPI) yang juga dikenal sebagai Nasional Alas Purwo – Jawa Timur”. Kegiatan Kebun Raya Purwodadi (KRP), telah tersebut dibiayai dari anggaran DIPA BKT KRP bertambah sebanyak empat orang. Keempat tahun 2019. Di samping itu, Kepala BKT KRP pegawai tersebut merupakan calon peneliti juga menugaskan beberapa pegawai untuk yang saat ini menjabat sebagai Analis Hasil membantu selama kegiatan tersebut Penelitian. Sebagai calon peneliti, mereka berlangsung (Tabel 1). 30 Warta Kebun Raya 19 (1), Mei 2021 Tabel 1. Pegawai Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi yang ditugaskan mengikuti kegiatan Pelatihan Pengenalan dan Identifikasi Tumbuhan di Taman Nasional Alas Purwo No Nama Pegawai Jabatan Tugas 1 Rony Irawanto, S.Si., M.T. Kepala Seksi Eksplorasi dan Koleksi Pendamping 2 Ahmad Masrum, M.Ad. Penyelia Koleksi Pendamping 3 Elga Renjana, M.Si. Analis Hasil Penelitian Peserta 4 Linda Wige Ningrum, M.Sc. Analis Hasil Penelitian Peserta 5 Elok Riqfi Firdiana, M.Si. Analis Hasil Penelitian Peserta 6 Melisnawati H. Angio, M.Si. Analis Hasil Penelitian Peserta 7 Kastono Pemelihara Kebun Teknisi 8 Sampun Pemelihara Kebun Teknisi 9 Peni Edi Antoko Pemelihara Kebun Teknisi PERSIAPAN PELATIHAN konservasi (SIMAKSI) Taman Nasional Alas Purwo (TNAP). Proses perizinan dilakukan Persiapan diawali dengan menyelenggarakan dengan menyerahkan proposal ke kantor rapat koordinasi yang dihadiri oleh semua Balai TNAP yang berlokasi di Banyuwangi, personil yang akan mengikuti kegiatan Jawa Timur (Gambar 1). Dalam proses pelatihan. Pada rapat koordinasi tersebut, perizinan tersebut, dilakukan sesi presentasi dibahas mengenai segala sesuatu yang yang memaparkan tentang rencana kegiatan diperlukan untuk kegiatan pelatihan. Hasil pelatihan di TNAP. SIMAKSI yang telah rapat menentukan beberapa hal yang harus diperoleh selanjutnya diserahkan ke dipersiapkan antara lain: proposal kegiatan, beberapa pihak antara lain: Kepolisian Sektor daftar tumbuhan target yang akan dikoleksi, (Polsek) Tegal Delimo, Kantor Kecamatan peralatan dan bahan di lapangan. Tegal Delimo, Komando Rayon Militer (Koramil) Tegal Delimo, dan Kantor Seksi 1. Proposal kegiatan Pengelola Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Penyusunan proposal kegiatan dilakukan TNAP. untuk mengurus surat izin masuk kawasan Gambar 1. Tim Kebun Raya Purwodadi dengan Pengelola Balai Taman Nasional Alas Purwo 31 Warta Kebun Raya 19 (1), Mei 2021 2. Daftar tumbuhan target 642N) untuk mengukur suhu dan Selama pelaksanaan pelatihan di TNAP, kelembapan udara, gunting stek, sabit, cetok, keempat calon peneliti akan diajarkan cara untuk pengambilan spesimen tumbuhan, dan mengoleksi tumbuhan yang akan label untuk memberikan identitas tumbuhan dikonservasi secara ex-situ di KRP. Oleh koleksi. Bahan-bahan yang digunakan pada karena itu, diperlukan daftar jenis tumbuhan kegiatan ini meliputi: zat penumbuh akar yang menjadi target untuk dikoleksi dari (Rootone F), kertas tisu, kertas amplop, taman nasional tersebut. Penentuan jenis kantong plastik transparan untuk tumbuhan target dilakukan dengan menyungkup tumbuhan koleksi, dan alat berkoordinasi bersama Unit Registrasi KRP. tulis. Berdasarkan koordinasi tersebut, kriteria jenis tumbuhan target yang akan dikoleksi PELAKSANAAN PELATIHAN adalah: a. Endemik, langka, dan bernilai ekonomi; 1. Waktu dan lokasi b. Belum dikoleksi oleh Kebun Raya Pelatihan pengenalan dan identifikasi Purwodadi; tumbuhan dilaksanakan selama empat hari c. Jumlah koleksinya sedikit. mulai tanggal 5 – 9 September 2019 di TNAP. Terdapat dua kategori lokasi pelatihan, yaitu 3. Alat dan bahan kegiatan kawasan hutan dataran rendah dan hutan Persiapan alat dan bahan dilakukan melalui pantai. Kawasan hutan dataran rendah koordinasi dengan Bapak Rahmat Qurniawan meliputi tiga titik lokasi, yaitu Mangleng, selaku Penyelia Unit Umum BKT KRP dan Patirtan, dan Jalur Pengamatan Burung Bapak Apriyono Rahadiantoro, M.Si. selaku Rowobendo. Kawasan hutan pantai meliputi penanggung jawab alat-alat penelitian empat titik lokasi, yaitu Plengkung, Pancur, lapangan. Peralatan yang digunakan pada Sunglon Ombo, dan mangrove Pal kegiatan ini meliputi: Global Positioning Hektometer (HM) 12. Pada hari pertama dan System (GPS Garmin Map 62sc) untuk kedua, pelatihan dilaksanakan di kawasan mendokumentasikan titik koordinat lokasi hutan dataran rendah, sedangkan hari ketiga tumbuhan yang dikoleksi, pH meter tanah dan keempat dilaksanakan di kawasan hutan (Takemura DM 5) untuk mengukur pH tanah, pantai. luxmeter (Lutron LX-107) untuk mengukur intensitas cahaya, termohigrometer (Dekko 32 Warta Kebun Raya 19 (1), Mei 2021 A B C E D F G Gambar 2. Lokasi pelatihan di Taman Nasional Alas Purwo. (A) Mangleng; (B) Patirtan; (C) Mangrove Pal HM 12; (D) Sunglon Ombo; (E) Jalur Pengamatan Burung Rowobendo; (F) Pancur; (G) Plengkung (Sumber: Balai Taman Nasional Alas Purwo) 2. Pelatihan pengenalan dan identifikasi 3. Pelatihan teknik pengoleksian tumbuhan tumbuhan Materi lain yang dipelajari adalah teknik Selama di TNAP, keempat calon peneliti pengoleksian tumbuhan target yang akan dilatih langsung oleh Bapak Ruspandi yang dijadikan sebagai koleksi KRP (Gambar 3B). merupakan pegawai purnabakti dari Kebun Jenis material tumbuhan yang dikoleksi dapat Raya Bogor. Beliau memiliki keahlian dalam berupa anakan, stek batang, buah atau biji. bidang identifikasi tumbuhan. Bapak Apabila tumbuhan koleksi belum diketahui Ruspandi mengajarkan kepada calon peneliti jenisnya, maka dilakukan pengambilan mengenai cara mengenali dan mengiden- sampel tumbuhan untuk dijadikan tifikasi tumbuhan secara langsung (Gambar herbarium. Setiap material yang diambil 3A). Beberapa hal yang perlu diperhatikan harus diberi label yang berisi identitas dalam rangka mengidentifikasi suatu tumbuhan. Selain itu, data ekologi seperti tumbuhan antara lain: habitus, morfologi titik koordinat, intensitas cahaya, suhu dan daun, batang, bunga, biji atau spora, dan kelembapan udara, serta pH tanah juga perlu karakter atau ciri khusus lainnya (aroma, didokumentasikan. getah, duri, dan sebagainya). Di samping itu, calon peneliti juga memperoleh informasi Beberapa hal yang harus diperhatikan saat mengenai nama ilmiah dan nama lokal dari pengoleksian tumbuhan berupa anakan, jenis-jenis tumbuhan yang dijadikan obyek antara lain: pembelajaran saat pelatihan. a. Bagian akar harus terambil; b. Apabila tanah terlalu keras dan kering, maka perlu dilakukan penyiraman air agar tanah menjadi gembur; 33 Warta Kebun Raya 19 (1), Mei 2021 c. Setelah tumbuhan terambil, bagian akar kemudian beberapa bagian daun dikurangi dibalut tisu dan dibasahi air agar tetap untuk mengurangi proses evaporasi. Bagian lembap; akar ditambahkan dengan media dan ditutup d. Setelah dibalut tisu, bagian akar diberi dengan plastik atau polybag, untuk kemudian media tanah atau moss secukupnya. disatukan dan disungkup dalam plastik bening berukuran besar bersama dengan 4. Pelatihan teknik penanganan material material tumbuhan yang lain. Plastik tersebut tumbuhan koleksi dan herbarium disimpan di tempat yang lembap, hingga siap Setelah teknik pengoleksian tumbuhan, para dibawa kembali ke KRP. Pada material calon peneliti juga diajarkan mengenai teknik herbarium, penanganan diawali dengan penanganan material tumbuhan koleksi dan membersihkan material dari benda asing. herbarium (Gambar 3C dan 3D). Pada Material herbarium dibungkus
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages9 Page
-
File Size-