52 4. ANALISA DAN HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum

52 4. ANALISA DAN HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum

4. ANALISA DAN HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Persebaya di dirikan oleh Paijo dan Pamudji.pada awal berdirinya,Persebaya bernama Soerabhaianche Indonesische Voetbal Bond atau di singkat SIVB. Pada saat itu di surabaya juga ada klub sepak bola bernama Sorabaiasche Voebal Band ( SVB ) ini berdiri pada tahun 1910 dan pemainnya adalah orang orang Belanda yang ada di Suarabaya. Ketika Belanda kalah dari jepang pada tahun 1942,merosotlah prestasi SVB.sebaliknya,SIVB yang hampir semua pemainnya adalah orang pribumi dan sebagian kecil orang thionghoa prestasinya sangat melejit.Akhirnya pada tahun 1943 SIVB berganti nama menjadi PERSIBAJA ( Persatuan Sepak Bola indonesia Soerabaja ) pada era ini perbaja di ketuai oleh Dr. Soewandi.kala itu Persibaja berhasil meraih gelar juara antar bonden ( antar klub ) pada tahun 1951 dan 1952. Tahun 1960,nama Persibaja di ganti menjadi PERSEBAYA ( Persatuan Sepak Bola Surabaya ).Pada era perserikatan ini,prestasi Persebaya juga istimewa.Persebaya adalah salah satu dari raksasa perserikatan selain PSMS Medan PSM Makassar,PERSIB Bandung maupun PERSIJA JAKARTA.Dua kali PERSEBAYA menjadi juara pada tahun 1978 dan 1987. Prestasi gemilang persebaya terus terjaga ketika PSSI menyatukan klub Perserikatan dan Galatama dalam kompetisi bertajuk LIGINA sejak tahun 1994.berselang 10 tahun setelah merebut gelar juara Perserikatan pada tahun 1987,persebaya merebut gelar Ligina III pada tahun 1997.siklus juara sepuluh tahunan tersebut berhasil di pecahkan ketika tahun lalu pada Ligina ke X, Persebaya merebut gelar juara untuk kali kedua.dan prestasi Persebaya ini belum ada klub yang mampu menyamai nya. Selain itu, catatan kelam juga mewarnai perjalanan tim ini. Tepatnya saat menjuarai kompetisi Perserikatan pada 1988, Persebaya pernah memainkan 52 Universitas Kristen Petra pertandingan yang terkenal dengan istilah "sepak bola gajah" karena mengalah dari Persipura Jayapura dengan skor telak 12-0. Hal tersebut dilakukan sebagai taktik untuk menyingkirkan saingan mereka PSIS Semarang yang pada tahun sebelumnya memupuskan impian mereka ke final kompetisi perserikatan. Taktik ini memang terbukti ampuh meski melanggar nilai-nilai sportivitas. Sebab Persebaya berhasil menjadi juara perserikatan kala itu setelah di babak pamungkas sukses mengalahkan PSMS 3 - 1. Tidak cukup sampai di situ, pada Liga Indonesia 2002, Persebaya melakukan aksi mogok tanding saat menghadapi PKT Bontang yang berbuntut pada pengurangan nilai. Akibatnya, Persebaya harus kembali turun tahta di divisi satu. Dan tiga tahun kemudian atau tepatnya pada 2005, Persebaya kembali menggemparkan pentas sepakbola nasional saat mengundurkan diri pada babak delapan besar karena tidak terima dengan keputusan wasit. Atas tindakannya untuk mundur itu, memupuskan harapan dua tim yang berpeluang ke final, yakni PSIS Semarang dan PSM Makassar. Persebaya pun kembali menuai sanksi berupa skorsing 16 bulan tidak boleh mengikuti kompetisi Liga Indonesia. Tapi berkat pendekatan yang dilakukan kepada pengurus PSSI, skorsing itu pun diubah dengan degradasi ke divisi satu. Meski dalam perjalanannya diwarnai kontroversi, tapi Persebaya sukses melahirkan banyak pemain berbakat yang disumbangkan ke timnas. Sebut saja Abdul Kadir, Rusdy Bahalwan, Rudy William Keltjes, Didiek Nurhadi, Soebodro, Riono Asnan, Yusuf Ekodono, Syamsul Arifin, Subangkit, Mustaqim, Eri Irianto, Bejo Sugiantoro, Anang Ma'ruf, Hendro Kartiko, Uston Nawawi, Chairil Anwar, dan Mursyid Effendi. Menyinggung Persebaya juga tidak terlepas dari dukungan supporter fanatiknya yang biasa disebut bonek. Bonek merupakan kepanjangan dari bondho dan nekat. Awal mula bonek berdiri dengan reputasi yang bagus, Semangat positif dan antusiasme tanpa anarkis dan kerusuhan dengan melibatkan massa banyak itulah yang mendapatkan acungan jempol banyak kalangan di Indonesia kala itu. Namun lambat laun reputasi bonek sedikit demi sedikit bergeser menjadi citra yang negatif, 53 Universitas Kristen Petra pergeseran image tersebut akibat dari perilaku bonek yang menjadi anarkis apabila tim kesayangannya (persebaya) kalah, dan yang menjadi korban keanarkisan bonek sendiri tidak lain adalah masyarakat surabaya sendiri, seperti kita tahu, pada tahun 1990-an ke anarkisan bonek berada pada citra yang paling negatif sepanjang sejarah, bahkan pada saat itu apabila persebaya main, para masyarakat surabaya ketakutan untuk keluar rumah, mereka merasa takut dengan keberadaan bonek. Namun lambat laun citra negatif bonek tersebut berangsur-angsur menjadi positif. 4.2. Gambaran Profil Responden Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara secara mendalam (in depth interview) kepada 8 orang key person yaitu : 1. George Handiwiyanto, S.E., MH. (Mantan Asisten Manajer dan Kepala Bidang Dana Persebaya Surabaya) 2. Drs. H. Soepangat (Kepala Humas Persebaya Surabaya) 3. Marcos Wibowo Yap. S.E (Factory Manager dari AIM Biscuit selaku sponsor Persebaya Surabaya saat ini) 4. Pasarella Herlambang (Ketua Bonek Merah Putih) 5. Pungky (Perwakilan Bonek Fans Club) 6. Ervin (Bonek yang tidak masuk dalam yayasan resmi bonek) 7. David Wijaya (Direktur PT Ardiles – sponsor potensial Persebaya Surabaya) 8. David Setiawan (Crea+ Brand Consultant) Key person responden memiliki kesamaan karakteristik sebagai berikut : a. Mengetahui dan mengikuti perkembangan sepakbola Indonesia b. Berdomisili di Jawa Timur c. Berusia di atas 21 tahun Dari hasil interview kepada 8 orang key person, peneliti menyatakan bahwa semua hasil interview dan analisa memenuhi syarat serta layak untuk diuji, karena metode in depth interview dilakukan secara langsung oleh peneliti. 54 Universitas Kristen Petra 4.3. Analisis yang terjadi di lapangan Dari hasil interview yang penulis lakukan, Bonek memiliki image yang sangat kuat di mata masyarakat Surabaya, namun image yang kuat tersebut sayangnya image yang negative, karena buruk nya kelakuan bonek dan tindakan anrkis bonek lah yang di nilai masyarakat Surabaya sebagaiimage yang negative, bahkan menurut responden David Setiawan seorang pakar brand dan juga selaku masyarakat Surabaya non bonek dan seorang pakar brand, beliau mengatakan apabila mendengar kata bonek pertama kali, yang terlintas dalam benaknya adalah keanarkisan bonek itu sendiri. Buruknya image bonek di mata masyarakat secara tidak langsung mempengaruhi brand image persebaya sendiri sebagai tim yang di dukung bonek, sehingga yang mengakibatkan Persebaya sulit memperoleh sponsor dalam tiap tahunnya. Dan hal tersebut juga mengakibatkan Persebaya belum dapat menjadi klub yang benar-benar professional dari sisi financial. 4.3.1. Kondisi PSSI dan Liga Indonesia yang kurang kondusif Adanya kesalahan dalam struktur organisasi PSSI dan PT. Liga Indonesia, itulah kalimat yang terucap dari George Handiwiyanto, S.E., MH. Selaku mantan asisten manajer dan kepala bidang dana Persebaya Surabaya, beliau juga merupakan dewan penasehat Bonek Merah Putih. Menurut beliau kesalahan tersebut terletak pada strukturnya, dimana seharus nya PSSI dan PT. Liga Indonesia tidak boleh saling tumpah tindih, Dimana PSSI merupakan organisasi negara yang di bentuk untuk fokus kepada pembinaan prestasi pesepakbola an indonesia, dan seharusnya PSSI hanya sebagai dewan pembina untuk PT. Liga Indonesia dalam melakukan Indonesia Super League (ISL). Sedangkan PT. Liga Indonesia bertugas untuk mengurusi berlangsung nya liga tertinggi di Indonesia (ISL). Namun kenyataan di lapangan yang terjadi adalah PSSI masih ikut terlibat terlalu dalam dalam pelaksanaan ISL, sehingga banyak sekali kecurangan-kecurangan yang terjadi dalam pelaksanaan ISL, seperti adanya wasit titipan PSSI dalam sebuah pertandingan ISL. Dimana wasit titipan ini berfungsi untuk membantu sebuah tim yang sudah membayar uang pelicin kepada petinggi PSSI. 55 Universitas Kristen Petra Tanggapan serupa juga dikemukakan oleh Drs. H. Soepangat selaku Humas Persebaya Surabaya. Menurut beliau, kinerja PSSI dan PT. Liga Indonesia dalam mengelolah ISL yang kurang transparan. Dan beliau juga berpendapat dalam kepengurusan PSSI dijadikan tunggangan politik oleh beberapa pihak. Dari masalah-masalah tersebutlah yang selama ini menjadi indikasi adanya kemarahan para suporter di Indonesia termasuk bonek sendiri. 4.3.2. Kurang kepedulian Persebaya terhadap bonek Menurut Pasarella Herlambang selaku Ketua Bonek Merah Putih, pria yang sehari-hari biasa di panggil bung ressa ini mengatakan bahwa kurangnya perhatian dari PT. Persebaya terhadap bonek sebagai pendukung setia mereka. Pihak persebaya tidak mempunyai upaya dalam menyatukan dan mengedukasi para bonek, sehingga dalam pembentukan sebuah yayasan resmi bonek pun persebaya tidak mau ikut terlibat, sehingga sampai saat ini muncul banyak sekali yayasan resmi bonek yang berdiri di Surabaya. Meskipun banyak munculnya yayasan-yayasan resmi bonek, tetapi masih saja banyak bonek-bonek liar yang belum tergabung dalam yayasan resmi bonek tersebut, nah bonek-bonek yang liar tesebut yang kurang nya pembinaan yang sering kali melakukan tindakan kerusuhan apabila Persebaya kalah. Hal senada di ungkapkan oleh saudara Pungky, pemuda yang tergabung dalam Bonek Fans Club ini juga mengatakan kurang nya perhatian persebaya terhadap bonek, beda hal nya bila di bandingkan dengan Arema indonesia, di mana di Arema memberikan perhatian kepada para aremania, sebagai contoh, apabila Aremania punya acara, pihak Arema selalu mensupport baik secara materi maupun non materi (kehadiran pemain dan penggurus arema) 4.3.3. Kurangnya Kesadaran Bonek terhadap Brand Image Persebaya dimata Stakeholder Untuk menjawab permasalahan

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    13 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us