BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak empat tahun yang lalu, industri musik Jepang tengah mengalami pergeseran kekuasaan dan kejayaan dari para penyanyi solo bersuara merdu dan juga band beraliran Japanese-Rock , menuju ke era idol group yang beranggotakan beberapa perempuan muda cantik, yang menyanyi dan menari bersama dengan ceria dalam satu kesatuan. Wabah idol group tengah melanda Jepang, dan khususnya nama satu ini yakni AKB48, bahkan sampai dikategorikan sebagai sebuah fenomena sosial yang melanda masyarakat di Negeri Sakura ini. AKB48 merupakan idol group yang dibentuk oleh produser musik ternama Jepang yaitu Yasushi Akimoto. AKB48 mengusung tema ‘ Idols that you can meet’ atau ‘idola yang dapat kamu temui’, dan hal tersebut telah menjadi salah satu karakteristik unik mereka. Ketika artis, penyanyi, atau idola lainnya hanya bisa disaksikan di layar televisi, AKB48 menawarkan kesempatan kepada para penggemar untuk dapat menyaksikan pertunjukkan langsung mereka di teater kecil di daerah distrik Akihabara, Tokyo, dimana disetiap penampilannya mereka menyediakan selingan untuk bisa bertemu dan berinteraksi langsung dengan para penggemarnya. Berbagai event khusus diadakan dalam rangka untuk mempererat dukungan para penggemar mereka, salah satuya adalah handshake event dimana penggemar dapat bertemu langsung dengan idolanya, berjabat tangan, saling mengobrol, dan berfoto bersama dalam jangka waktu yang singkat. Idol Group yang sekarang beranggotakan lebih dari sembilan puluh orang ini telah menuai sukses sejak tahun 2010 sampai sekarang. Tercatat, per Januari 2014 AKB48 telah mencatat rekor penjualan diatas satu juta salinan untuk lima belas single mereka secara berturut – turut. Angka tersebut juga mengantar AKB48 untuk menempati posisi ketiga dalam hal penjualan single sepanjang sejarah industri musik Jepang. (TokyoHive, 2012) Kesuksesan AKB48 ini mendorong sang pencipta dan penggagas ide, Yasushi Akimoto untuk melakukan ekspansi bisnis ke luar Jepang. Negara yang menjadi target pertama adalah dua kota di dua negara berbeda, yaitu 1 2 Shanghai di China, dan Jakarta di Indonesia. Dalam perkembangannya, Jakarta lah yang terpilih menjadi kota pertama pembentukan sister group luar negeri dari AKB48 yang disebut JKT48. Oricon pada tahun 2011 memberitakan audisi JKT48 telah dilangsungkan di Jakarta, dan pada akhir tahun 2011 telah resmi diumumkan anggota resmi generasi pertama dari JKT48 yang sekaligus menjadi penanda awal dari kiprah JKT48 di belantika musik dan hiburan Indonesia. Melanjutkan konsep utama dari idol group 48 ini, secara khusus JKT48 menggunakan motto ‘tumbuh berkembang bersama penggemar’ yang sedari awal sudah disampaikan kepada para penggemarnya. Menurut Wendu Putranto, Executive Editor Rolling Stones Indonesia, dalam tulisannya tentang fanbase dari pelaku industri musik Indonesia, peran penggemar sangatlah krusial dalam menentukan keberlangsungan hidup dari artis atau penyanyi yang didukungnya (Putranto, 2012). Trend industri musik Indonesia masa kini adalah bagaimana satu penyanyi dapat mengeluarkan satu lagu yang begitu meledak di pasaran, namun setelahnya namanya menghilang begitu saja, hanya beberapa saja yang dapat bertahan. Menurut Wendi (2012), salah satu penyebabnya adalah ketiadaan basis penggemar yang kuat dan solid dalam mendukung artis yang bersangkutan, padahal keberadaan penggemar sangatlah penting, katakan saja mereka yang setia menemani artis idolanya di setiap penampilan panggung, selalu update tentang berita terkini, dan membantu dalam pembelian merchandise orisinil dari artis yang bersangkutan, pada akhirnya semua itu akan membentuk suatu komunitas dan bahkan sebuah gerakan yang dapat menyokong eksistensi dari artis tersebut. Bisa diambil contoh dari bagaimana Slank atau Iwan Fals mampu bertahan di level tertinggi industri musik Indonesia selama puluhan tahun, karena mereka peduli dan benar-benar menghargai gerakan penggemar mereka yaitu Slankers dan juga OI (Orang Indonesia). JKT48 sudah menjadi fenomena tersendiri di Indonesia. Di saat musik tanah air terlihat mulai di dominasi oleh kehadiran boyband atau girlband yang kebanyakan dianggap sebagai plagiat dari musisi-musisi dari luar negeri sana, JKT48 datang dengan membawa konsep idol grup yang sebelumnya belum pernah ada di Indonesia. Berbeda dengan girlband atau boyband yang menyajikan performa dengan anggota yang telah terbentuk dengan matang, 3 anggota JKT48 dapat dikatakan masih belum bisa menampilkan performa selayaknya penyanyi atau artis yang seharusnya. Justru hal tersebut yang menarik karena penggemar JKT48 dapat membantu dan menikmati proses berkembangnya anggota JKT48 menjadi idola seutuhnya. Para anggota akan dapat ditemui secara langsung oleh penggemar setiap hari di teater, dan penggemar yang ingin anggota favoritnya tampil lebih baik lagi dapat memberikan saran secara langsung kepada anggota baik melalui surat maupun media sosial. Saran, dukungan, serta kritikan yang membangun dan mendorong setiap anggota JKT48 dalam meraih mimpi mereka merupakan arti dari “tumbuh dan berkembang bersama penggemar”. Dengan frekuensi penampilan yang cukup rutin dilakukan secara bergantian oleh tiga tim yang berbeda di JKT48 Theater di Mall FX Sudirman Jakarta, para penggemar dapat langsung bertemu dan menyaksikan setiap penampilan yang disuguhkan oleh JKT48 dalam jarak yang begitu dekat, lengkap dengan interaksi yang dihadirkan didalamnya, semakin menegaskan konsep idola yang dapat ditemui sehari-hari tadi. Peran Public Relations dalam JKT48 sangatlah penting. Public Relations mempunyai peranan yang sangat besar dalam menentukan pencitraan dan mempertahankan eksistensi. Event merupakan salah satu ruang lingkup kerja Public Relations . Kegiatan event mampu meningkatkan pengetahuan, kesadaran, upaya pemenuhan selera, dan menarik simpati maupun empati sehingga mampu menumbuhkan saling pengertian bagi kedua belah pihak baik perusahaan dan pemakai produk/jasa dari perusahaan tersebut. Sehingga pada akhirnya Public Relations mengadakan event dapat menciptakan citra yang positif dari masyarakat atau publik sebagai target sasarannya. Kredibilitas seorang Public Relations sangat diperlukan dalam melaksanakan peranannya, khususnya dalam menyelenggarakan event untuk tujuan promosi, publikasi, meningkatkan kesadaran dan pemahaman, pengertian hingga membujuk dan mempengaruhi untuk mencari dukungan tertentu dari publik sasarannya. Event bisa membantu peran Public Relations dalam sebuah perusahaan atau institusi. Melalui event inilah, Public Relations dapat mempromosikan perusahannya melalui kegiatan-kegiatan event tersebut. Public Relations dengan event saling membutuhkan yang berguna untuk menanamkan pengertian guna memperoleh good wiil , kerjasama dan 4 kepercayaan. Maka dari itu, Public Relations membutuhkan event . Karena event merupakan salah satu kegiatan promosi yang dianggap efektif sebagai strategi komunikasi bisnis perusahaan agar namanya bisa dikenal dimasyarakat dan sekaligus melakukan publisitas. Dengan diselenggarakan event , media massa akan meliputnya tanpa kita harus membayar ruang media dan liputan tersebut akan didenger, dilihat dan dibaca oleh masyarakat. Public Relations pun turut andil dalam proses penyelenggaraan event perusahaan. Seluruh penyelenggaraan event , baik internal maupun eksternal, dari persiapan sampai proses akhir, seluruhnya ditangani oleh Public Relations , sesuai dengan konsep JKT48 yaitu “idol yang dapat ditemui”. Hal ini berarti bahwa penggemar dapat bertemu dengan member JKT48 secara langsung. Penggemar JKT48 adalah penentu kesuksesan dari JKT48 itu sendiri karena JKT48 akan tumbuh dan berkembang bersama penggemar. Salah satu cara yang dilakukan untuk menunjang konsep tersebut adalah mengadakan " Individual Handshake Event ". Handshake Event yang dapat diikuti dengan memilih member yang diinginkan, sebagai hak istimewa yang didapatkan oleh para pembeli Theater CD di Theater JKT48. Acara handshake ini merupakan salah satu bagian dari bonus penjualan CD dan DVD perdana JKT48. Dalam ajang ini, para penggemar dapat bertemu langsung dengan anggota favorit mereka, berjabat tangan dan mengungkapkan isi hati mereka kepada sang idola. Ajang ini menjadi kesempatan bagi para penggemar untuk mengenal lebih dekat sosok idola dan mengucapkan dukungannya, begitu juga sebaliknya dari idola kepada para penggemarnya. Meski setiap sesi hanya 10 detik saja, tetapi kesempatan ini menjadi momen yang paling ditunggu oleh para penggemar. Diantara para peserta handshake ini bahkan ada rela mengantri sejak pukul 7 pagi hingga pukul 9 malam. Event Individual Handshake ini sudah diadakan sebanyak 8 kali sesuai dengan jumlah single yang mereka liris, yaitu River , Yuuhi wo Miteiruka? (Apakah Kau Melihat Mentari Senja?), Koisuru Fortune Cookie , Musim Panas Sounds Good!, Flying Get , Gingham Check , Kokoro no Placard dan Kaze wa Fuiteiru atau Angin Sedang Berhembus. Meskipun ajang ini sebenarnya ditujukan untuk para penggemar di Jakarta dan sekitarnya, ternyata ada pula penggemar yang rela datang dari luar 5 kota, antara lain Bandung, Yogyakarta dan Surabaya untuk bisa bertemu anggota favoritnya. Event Individual Handshake terbaru dari JKT48 dilaksanakan pada tanggal 28 Februari 2015 bertempat di JIEXPO Hall B Kemayoran, Jakarta Utara. Tema yang dipilih untuk Event Individual Handshake kali ini adalah “Handshake,lho! Semuanya kumpul !!!”. Selain Individual Handshake dalam acara tersebut juga terdapat “JKT48 Mini Concert”, “Fun Games” serta “Members Performance”. Kepuasan penggemar merupakan salah satu peranan penting dalam
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages9 Page
-
File Size-