Pergolakan Putri Islam Perkembangan Wacana Gender Dalam Nasyiatul ‘Aisyiyah 1965–2005

Pergolakan Putri Islam Perkembangan Wacana Gender Dalam Nasyiatul ‘Aisyiyah 1965–2005

Pergolakan Putri Islam Perkembangan Wacana Gender dalam Nasyiatul ‘Aisyiyah 1965–2005 Pergolakan Putri Islam Perkembangan Wacana Gender dalam Nasyiatul ‘Aisyiyah 1965–2005 Siti Syamsiyatun, M.A., Ph.D. SUARA MUHAMMADIYAH Pergolakan Putri Islam: Perkembangan Wacana Gender dalam Nasyiatul ‘Aisyiyah 1965–2005 Penulis: Siti Syamsiyatun, M.A., Ph.D. Diterjemahkan dari “Serving Young Islamic Indonesian Women: the development of gender discourse in Nasyiatul ‘Aisyiyah 1965–2005”, disertasi dari Universitas Monash, Australia, 2006. Diterbitkan pertama kali dalam bahasa Indonesia oleh Penerbit Suara Muhammadiyah atas seizin penulis. Jl. K.H. Ahmad Dahlan 43 Yogyakarta55122 Telp. (0274) 376955, Fax. 411306 E-mail: [email protected] Homepage: www.suaramuhammadiyah.id Cetakan I, Agustus 2016 xvi + 296 hlm., 15 x 23 cm ISBN: 978-602-9417-71-5 Hak cipta dilindungi undang-undang Copyright© Siti Syamsiyatun, 2016 Hak terjemahan pada Penerbit Suara Muhammadiyah, 2016 Penerjemah: Aditya Pratama Penyunting: Budi Asyhari Afwan Periksa Aksara: Abu Aksa Layout: Novira Cover: Amin Mubarok PENGANTAR PENERBIT Masyarakat bumiputra Jawa yang pada akhir abad XIX banyak berkubang dalam kebodohan, bukanlah pemandangan yang menarik bagi Kiai Dahlan. Pada akhirnya ia melancarkan aksi pembaruan yang didasari oleh pemikiran yang revolusioner dan cita-cita islami; pemberdayaan perempuan adalah salah satu cita-citanya. Berbekal pemahamannya atas surat an-Nahl ayat 97, Kiai Dahlan “melancarkan ‘pemberontakan’ terhadap tradisi yang berlaku pada masanya”—begitu ungkap penulis buku ini. Kemudian, melalui usaha keras dan konsolidasi dengan para tetangga dan rekan seperjuangannya, akhirnya gagasan Kiai Dahlan pun mulai mewujud dengan pendirian ‘Aisyiyah pada 1917 (yang dulunya bernama Sapo Tresno dan didirikan pada 1914), dan juga Nasyiatul ‘Aisyiyah pada 1931 (yang dulunya bernama Siswa Praya Wanita dan didirikan pada 1919) di bumi Indonesia. Berbagai aktivisme Kiai Dahlan dalam memajukan perikehidupan perempuan bumiputra (yang teraktualisasikan dengan kelahiran sayap- sayap perempuan dalam lingkungan Muhammadiyah) dan aktivisme Nasyiatul ‘Aisyiyah pada khususnya terceritakan apik dalam buku ini. Selain menggunakan berbagai sumber relevan, penulis pun juga menyertakan pengalaman yang dikisahkan oleh para pelaku sejarah, yang tidak lain merupakan para aktivis Nasyiatul ‘Asiyiyah. Cerita-cerita mereka menguak kiprah Nasyiatul ‘Asiyiyah selama berbagai periode. Karya yang awalnya merupakan disertasi dari Dr. Siti Syamsiyatun di Universitas Monash dengan judul “Serving Young Islamic Indonesian Women: the development of gender discourse in Nasyiatul ‘Aisyiyah 1965–2005” merupakan karya penting dalam kajian Nayiatul ‘Asiyiyah. Dengan demikian, buku ini sengaja kami terjemahkan supaya dapat diakses dengan mudah oleh warga serta peminat kajian Muhammadiyah, dan terkhusus oleh para aktivis perempuan dalam lingkaranMuhammadiyah. Selain itu, penerbitan buku ini juga didasarkan pada pertimbangan bahwasanya perhatian terhadap fakta-fakta sejarah tentang pergerakan kaum perempuan dalam lingkungan Muhammadiyah (khususnya Nasyiatul v ‘Aisyiyah) perlu digairahkan. Selain itu, menurut hemat kami, perlu kiranya untuk semakin mengakrabkan aktivis perempuan muda dalam tubuh Muhammadiyah dengan wacana-wacana feminis, karena studi wacana sepertinya memang diperlukan oleh warga Muhammadiyah. Untuk masalah itu, buku ini menjelaskan penjelasan yang paripurna tentang nilai khas dan perbedaan antara berbagai aliran feminis yang mewarnai perdebatan wacana feminisme di Indonesia; dan pada titik itu dapat dikatakan buku ini dapat memberikan panduan yang tepat bagi putri Islam Nasyiatul ‘Aisyiyah. Meski proses penerbitan buku ini memakan waktu yang panjang, namun—sebagai penerbit terdepan di lingkungan Muhammadiyah— kami bangga bahwasanya kami dapat menerbitkan karya penting dan berkualitas seperti buku ini. Selain itu, kami juga perlu menghaturkan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mencurahkan energi dan perhatian bagi proses penerbitan ini. Pertama, kepada Ibu Dr. Siti Syamsiyatun yang telah bersedia dan memberi kami kepercayaan untuk menerjemahkan dan menerbitkan karyanyanya. Kedua, kepada saudara Ibrahim Hanif, yang tidak lain merupakan putra Ibu Siti Syamsiyatun, yang telah meluangkan waktu untuk membaca hasil terjemahan buku ini. Ketiga, kepada penerjemah, Mas Aditya Pratama, dan penyunting, Pak Budi Asyhari Afwan yang telah bekerja keras sehingga buku dapat diterbitkan sebaik mungkin. Terakhir, kami juga berterima kasih kepada para pembaca yang bersedia meluangkan waktu dan mengapresiasi buku ini. Semoga buku ini dapat mencerahkan sekalian umat, terkhusus warga Muhammadiyah. Selamat membaca! Penerbit Suara Muhammadiyah vi Pergolakan Putri Islam UCAPAN TERIMA KASIH Saya memiliki banyak hutang budi selama empat tahun terakhir pada saat belajar di Universitas Monash. Pertama dan terutama, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pembimbing utama saya yaitu Profesor Susan Blackburn. Merupakan sebuah petualangan intelektual yang luar biasa sekaligus inspiratif untuk menjalankan penelitian saya ini di bawah bimbingan beliau. Saya sangat beruntung karena mendapatkan dorongan dan dukungannya yang terus-menerus datang baik kepada usaha profesional dan personal saat saya menimba ilmu. Semua bekal sarat faedah yang beliau berikan sangat saya hargai dan ingat selalu. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Dr. Anita Harris, pembimbing kedua saya dalam menyusun buku ini, karena telah membaca beberapa bab dari karya saya ini dan memberikan komentar-komentarnya yang bijaksana kepada saya. Kuliah saya di Universitas Monash menjadi mungkin karena adanya hibah beasiswa dari Australian Development Scholarship yang diberikan oleh AusAID. Bantuan keuangan yang diberikan oleh AusAID dan Faculty of Arts Postgraduate Travel Top-Up Grants Scheme sangat membantu saya dalam menjalani kerja lapangan selama empat bulan di Indonesia pada 2003. Selama masa penelitian saya dalam meraih gelar doktor, saya juga menerima dukungan keuangan yang besar dari Monash University Postgraduate Travel Grants dan the School of Political and Social Inquiry di Universitas Monash untuk menyajikan makalah-makalah di berbagai konferensi di Australia dan luar negeri yang memperluas penelitian saya. Saya dengan penuh rasa terima kasih menghargai skema-skema itu. Secara khusus saya perlu berterima kasih kepada Prof. Dr. H.M. Atho Mudhzar, mantan rektor UIN Sunan Kalijaga, dan Prof. Dr. Amin Abdullah, mantan rektor UIN Sunan Kalijaga periode 2001–2010, dan vii Dekan Fakultas Dakwah atas dorongan dan dukungannya kepada saya dalam mengejar program doktor di Universitas Monash. Dengan bijaksana mereka melepaskan tugas akademis yang saya pikul di UIN ketika saya sedang belajar di Monash. Saya juga sangat menghargai dorongan moral yang diberikan oleh rekan-rekan saya di Fakultas Dakwah, dan Pusat Studi Perempuan di UIN Sunan Kalijaga. Ada banyak pihak yang memberikan saya bantuan yang sangat banyak dalam usaha saya melakukan penelitian lapangan di Indonesia. Terutama sekali saya berhutang budi kepada Nasyiatul ‘Aisyiyah, ‘Aisyiyah, dan Muhammadiyah karena telah mengizinkan saya melakukan penelitian mengenai Nasyiatul ‘Aisyiyah. Kepada para aktivisNasyiatul ‘Aisyiyah, baik yang masih bertugas maupun sudah purna tugas, telah sangat membantu dan sangat ramah dalam menyambut saya, dalam berbagi waktu dan ingatan mereka yang berharga dengan saya tatkala mereka mengelola Nasyiatul ‘Aisyiyah. Di Yogyakarta, saya tidak akan mampu membayar kebaikan para pendekar perempuan yang luar biasa nan rendah hati yang telah banyak membantu saya, yaitu: Ibu Dalalah, Ibu Siti Chamamah, Ibu Sulistyowati, Ibu Cholifah, Mbak Noordjannah, Mbak Diah, Mbak Trias, Mbak Evi, Amah, Heni, Dewi, Rita, Umi, dan lainnya, yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Penelitian lapangan saya di Sulawesi Selatan dimudahkan, dibuat menyenangkan, dan terjadwal dengan sebagai hasil dari usaha-usaha yang tanpa kenal lelah dari dua aktivis muda Nasyiatul ‘Aisyiyah yang bersemangat, Ida dan Tuty. Tak henti-hentinya saya mengucapkan terima kasih atas kebaikan mereka dalam memudahkan saya bertemu dan berbicara dengan para anggota Nasyiatul ‘Aisyiyah, baik yang masih aktif maupun yang sudah purna tugas. Berbagai aktivis perempuan dari Nasyiatul ‘Aisyiyah dari berbagai daerah di Indonesia mulai dari Nanggroe Aceh Darussalam hingga Papua juga amat banyak berpartisipasi dalam kajian saya. Mereka terlibat dalam kelompok diskusi informal yang saya lakukan selama masa rehat dalam sejumlah aktivitas yang dilakukan oleh Nasyiatul ‘Aisyiyah, khususnya di Yogyakarta dan Jakarta. Karena saya tidak akan mampu membalas kemurahan hati dan kebaikan mereka, saya dengan tulus ikhlas memanjatkan doa kepada Allah SWT, Ia yang Maha Pengampun, sehingga Ia melimpahkan pengampunan dan syafaat-Nya kepada mereka semua, jazakumullah khairan kathira. Di Australia, saya harus berterima kasih kepada Aline Scott-Maxwell, seorang pustakawati senior mengenai kajian Indonesia dan Kajian Asia Tenggara di Asian Studies Research Library, Universitas Monash atas bantuannya yang sangat berharga dan kemahirannya dalam menemukan viii Pergolakan Putri Islam sumber-sumber yang dibutuhkan untuk penelitian saya. Atmosfir yang supportif dari seminar-seminar mingguan di Centre for Southeast Asian Studies memperkenalkan saya kepada horizon baru, yaitu ranah kajian baru di luar kajian yang telah saya tekuni. Komentar-komentar yang sangat berharga yang dilontarkan para staf dan kolega Centre for Southeast

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    311 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us