UDAYANA MENGABDI 12 (1): 10 - 12 ISSN : 1412-0925 PENGEMBANGAN MAKANAN KHAS BALI SEBAGAI WISATA KULINER (CULINARY TOURISM) DI DESA SEBATU KECAMATAN TEGALALANG GIANYAR I. A. TRISNA EKA PUTRI, A. SRI SULISTYAWATI, F. MAHARANI SUARK, DAN N. M. ARIANI Fakultas Pariwisata Universitas Udayana ABSTRACT Sebatu village has its special characteristics of traditional foods and beverages which can be developed as culinary tourism. Besides the taste and form of the foods , the cooking process from the ingredients until become the ready food, and the presentation of the foods can be the interesting attraction to offer. Organizing the traditional food and beverages of Sebatu Village which is the part of the daily life in this village need to be developed as the interaction tools and media among the local community and the tourist. The activities form such as; eating and enjoy the food together ( for lunch or dinner, etc ), organizing the restaurant, coffee shop, or cafe in the strategic location surrounding the village, cooking courses for the women organization and the other programs. These programs of course need the education, training exercise and also the workshop how to make good presentation, improve the quality according to international standard, and also the sanitation and hygiene. Since Sebatu Village developes to become a Tourism Village as one of the destination, the organized traditional food and beverages business can be developed as the culinary tourism so that the local community can interacte directly with the tourists in Gianyar. The type of culinary to be developed in Sebatu such as : Jukut Ares as a appetizer. Nasi Sela, Tipat Cantok, Betutu, Be Guling, Lawar Gedang, Jukut Urab as the main course. Tape Ketan and Jaje Uli,, Jaje Dadar, Jaje Timus, Kolak Biu/Sela as the dessert. All of these culinary can be adapted to the international gastronomy from the form, purpose and essence so that it can be presented and offered to the tourists Keywords; developing, Traditional Balinese Foods, culinary tourism PENDAHULUAN Makanan Khas Daerah Bali seperti megibung dan seba- gainya. Program-program seperti ini memerlukan pe- Konsep penggalian komponen produk (atraksi, ame- nyuluhan dan pelatihan baik terhadap penyajian (pre- nities dan aksesibilitas) Desa Wisata Sebatu didasarkan senting) maupun kualitas makanan dan kesehatannya. pada pengembangan interaksi sosial budaya dari manu- Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dalam rangka sia ke manusia (masyarakat desa dengan wisatawan) dan pengembangan Desa Sebatu sebagai desa wisata, maka dari manusia ke lingkungan). Bentuk interaksi tersebut perlu juga dikembangkan usaha Makanan Khas Dae- bertujuan untuk mencapai keutuhan pengalaman tidak rah Bali sebagai media interaksi antara masyarakat dan hanya bagi wisatawan, melainkan juga masyarakat desa, wisatawan dan juga sebagai wisata kuliner (culinary dalam rangka meningkatkan kualitas hidupnya. Berbagai tourism) di Desa Sebatu, Kecamatan Tegalalang, Ka- macam atraksi yang mungkin dikembangkan meliputi bupaten Gianyar. kegiatan : persawahladangan, kesenian desa, upacara Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan tamba- keagamaan termasuk juga Makanan dan Minuman han pengetahuan serta keterampilan kepada masyarakat Tradisional. di Desa Sebatu mengenai Makanan Khas Daerah Bali Desa Sebatu juga mempunyai Makanan dan Minu- yang baik yang dapat memenuhi kebutuhan wisatawan man Tradisional yang khas, yang dapat dikembangkan sehingga dapat sebagai penunjang wisata kuliner (cu- sebagai wisata kuliner (culinary tourism). Selain bentuk linary tourism) dalam pengembangan Desa Sebatu se- dan rasa, cara pengolahan dari bahan mentah sampai bagai desa wisata. menjadi makanan dan juga dalam proses penyajiannya merupakan atraksi yang sangat menarik. Penyeleng- PEMECAHAN MASALAH garaan usaha makan dan minum tersebut merupakan salah satu bagian dari kehidupan pedesaan yang perlu Memberikan tambahan pengetahuan serta keterampi- dijajagi kemungkinannya untuk bisa dikembangkan seb- lan kepada masyarakat di Desa Sebatu mengenai Makan- agai media interaksi antara masyarakat dan wisatawan. an Khas Daerah Bali yang baik yang dapat memenuhi Bentuk dari usaha ini dapat berupa kegiatan : makan kebutuhan wisatawan. Metode yang digunakan adalah bersama (dinner, lunch dan sebagainya) di lokasi desa, metode diskusi dan praktik langsung, yaitu peserta yang usaha pembukaan restoran, coffe shop di tempat-tempat mengerjakan langsung dibimbing oleh tim pengabdi. strategis desa, serta kegiatan kursus masak-memasak 10 Pengembangan Makanan Khas Bali Sebagai Wisata Kuliner (Culinary Tourism) di Desa Sebatu Kecamatan Tegalalang Gianyar [I. A. Trisna Eka Putri, dkk.] HASIL DAN PEMBAHASAN beberapa alasan diantaranya yaitu : (1) hampir semua wisatawan makan di luar selama melakukan kegiatan Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat wisata; (2) aktivitas makan merupakan aktivitas yang di Desa Sebatu dihadiri oleh Kepala Desa/Lurah Sebatu digemari wisatawan; (3) tagihan yang lebih tinggi dari beserta staff, serta ibu-ibu PKK, dan sangat antusias dan total tagihan wisatawan kemungkinan besar dihabiskan semangat untuk menghadiri dan mengikuti kegiatan untuk kebutuhan makan dan minum; (4) wisatawan pengabdian dari awal sampai akhir, dan juga sangat sangat senang berpartisipasi dalam kegiatan rekreasi semangat untuk ikut terlibat dalam pelatihan/praktek di luar ruangan; (5) perhatian atau minat pada wisata pembuatan Makanan Tradisional Bali yang dimodifikasi kuliner menjangkau pada semua kelompok umur; (6) ke modern sehingga dapat disajikan bagi wisatawan. masakan lokal merupakan salah satu pendorong dalam Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diawali memilih suatu destinasi wisata. Salah satu contoh dengan melaksanakan penyuluhan pengembangan aktivitas yang memenuhi persyaratan sebagai objek dan wisata kuliner di Desa Sebatu, Kecamatan Tegalalang, daya tarik wisata kuliner yaitu sebuah produk makanan Kabupaten Gianyar, yang berhasil menyampaikan maupun minuman yang unik dan mengesankan dari pengetahuan tentang pengembangan wisata kuliner perkebunan, pertanian maupun peternakan seperti resep kepada tokoh masyarakat yaitu kepala desa/Lurah rahasia turun-temurun yang memiliki kekhasan dan rasa beserta staff serta ibu-ibu PKK Desa Sebatu. Adapun terbaik. materi penyuluhan yang disampaikan yaitu tentang Pada penyuluhan tersebut juga diuraikan mengenai “Pengembangan Makanan Khas Daerah Bali Sebagai pengembangan Makanan Khas Daerah Bali sebagai Wisata Kuliner (Culinary Tourism) di Desa Sebatu, wisata kuliner (culinary tourism) di Desa Sebatu. Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar”. Materi Berkaitan dengan Makanan Khas Daerah Bali, pengertian lebih ditekankan pada potensi yang dimiliki oleh Desa makanan dalam kognitif orang Bali meliputi konsep halal Sebatu yaitu hasil pertanian dan perkebunan dan dan enak. Makanan Khas Daerah Bali dapat diartikan pengembangannya dapat dilakukan dengan cara mencari sebagai makanan yang diolah dan dibuat oleh masyarakat penunjang dari hasil pertanian/perkebunan tersebut lokal Bali secara turun temurun dan menggunakan serta untuk menunjang industri kerajinan kayu dengan perpaduan bumbu lokal (basa) yang memiliki rasa dan wisata kuliner. aroma spesifik yang tidak dimiliki oleh daerah lainnya. Pengertian mengenai wisata kuliner dipaparkan terlebih Dengan semakin berkembangnya makanan khas daerah dahulu dalam penyuluhan tersebut agar masyarakat tersebut, akan memberikan kesempatan bagi masyarakat terutama yang menghadiri yaitu ibu-ibu PKK lebih lokal untuk bersaing di era pasar bebas, termasuk Bali mengenal, mengerti dan paham mengenai wisata kuliner yang menjadi daerah tujuan wisata dunia. Berbagai itu sendiri. Menurut Echols dan Shadily dalam Sudina wisatawan dari berbagai negara berbaur di Bali sebagai 2007) menyatakan bahwa, istilah wisata kuliner secara daerah tujuan wisata yang sebenarnya memiliki berbagai leksikal berasal dari kata wisata dan kuliner. Wisata ragam makanan khas daerah. Keragaman Makanan (pariwisata) berarti perjalanan orang-orang dari suatu Khas Daerah Bali teramat sangat mendukung untuk negara atau daerah menuju ke suatu negara atau daerah mewujudkan Makanan Khas Daerah Bali sebagai tuan lainnya dengan tujuan bersenang-senang. Sedangkan rumah pada daerah tujuan wisata internasional baik kuliner berasal dari Bahasa Inggris yaitu culinary yang dilihat dari gastronominya maupun komposisi menu. berarti berhubungan dengan dapur atau masakan. Wisata Berdasarkan uraian di atas dan pengamatan di la- kuliner berarti perjalanan wisata yang dilakukan oleh pangan, menunjukkan potensi yang layak dijual kepada seseorang atau melompok orang pada suatu negara atau wisatawan di Desa Sebatu telah dicoba untuk dikemas daerah, dimana mereka (wisatawan) menikmati masakan menjadi suatu produk unggulan dan produk alternatif, khas negara atau daerah yang dikunjungi. Wisata kuliner salah satunya wisata kuliner. Meskipun keunggulannya bukanlah sesuatu yang mewah dan eksklusif. Wisata adalah kerajinan kayu, namun potensi budaya yang unik kuliner menyangkut semua pengalaman gastronomi terutama yang terkait dengan pertanian dan budaya yang unik dan mengesankan, bukan hanya restoran lainnya yang unik perlu mendapat perhatian di dalam yang mewah tetapi juga termasuk makanan dan segala pengembangan Desa Sebatu sebagai objek wisata/daerah jenis minuman. Wisata kuliner bukanlah hal yang baru, pariwisata. Seni kuliner Bali sebagai salah satu aspek berhubungan dengan agrowisata (hasil pertanian dan kebudayaan Bali diadaptasi sehingga dapat menjadi perkebunan),
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages3 Page
-
File Size-