TERAPAN POLA RITMIK TABUHAN GENDANG REBANA DALAM BENTUK FORMAT STRING QUARTET Mukhlisul Amal, Ismunandar, Diecky Indrapraja Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP Untan Pontianak Email:[email protected] Abstract Tamadun is an Arabic word means build cities. In this case, Tamadun for String Quartet build Melayu music with something new is the presentation form, that is String Quartet which actually unsusual in Melayu traditional music. Through the difference, become an idea to create the Tamadun for String Quartet using western melodic instrument. Violin, Viola and Cello are western instrument that support the idea of Tamadun for String Quartet.Tamadun for Sting Quartet is musical performance that need a production team to reach the goals. This piece is made as afinal examination and also to perfomed for general society. Tamadun for String Quartet applied a method and creation step. This creation step in important to make all of the aspect that will be create in this piece is working systematically and matched with the concept that the composer used in this piece are: observation, exploration, improvitation, and evaluastion. String Quartet is a music form that played as an ensamble with four string players. Generally, Sting Quartet usually play some music piece of Mozart, Beethoven, Vivaldi, and another classical composer. This Tamadun fo String Quartet is a modifications of String Quartet form with Melayu music atmosphere. Keywords:Tamadun for String Quartet, Method and Creation Step. PENDAHULUAN lain: Sumatera, Riau, dan Pesisir Kalimantan Musik merupakan salah satu diantara Barat. Musik Melayu merupakan musik yang cabang seni yang menjadi kebutuhan hidup berciri khas dengan Cengkok dan masyarakat.Musik secara tidak langsung Grenek.Musik Melayu terus berkembang dan berpengaruh pada perkembangan zaman, serta dipopulerkan sesuai dengan perubahan ilmu pengetahuan yang membuat musik bergulirnya waktu. menjadi dinamis dalam kreativitas masing- Pada masa sekarang musik melayu juga masing pembuatnya, hakikatnya menemukan mulai mengkombinasikan alat musik barat sesuatu yang baru atau hubungan-hubungan untuk memberikan nuansa agar lebih variatif. baru dari sesuatu yang telah ada.Bentuk dari Contoh: Bass, Gitar, Clarinet, kreatifitas seniman musik di dunia dapat Cello,Contrabass, Drum dan lain dilihat dari banyaknya karya seni musik yang sebagainya.Dalam hal ini , penulis ingin dilahirkan dari materi yang sebelumnya sangat melahirkan karya yang berakar dari musik sederhana.Perkembangan musik di Indonesia tradisi berirama Melayuberjudul Tamadun juga mengalami kemajuan yang sangat pesat, Untuk String Quartet. khususnya pada musik tradisional.Satu di Menurut Grove (1879:332) Composition antara kelompok masyarakat yang ada di means putting and is now almost exclusively Indonesia adalah masyarakat Melayu. Secara appied to the invention of music a novelis or umum masyarakat Melayu di Indonesia poet being never spoken of as a composer sebagian besar berada di tiga wilayah, antara except by way analogy, but the producer of music being almost invariably designated by mengikuti mata kuliah Musik Daerah 1 dengan the title . Maksud dari komposisi musik sama dosen pengampu Anwar Ja’far ( Ce’Gu). Beliau dengan penulis novel atau penyair yang memberikan materi berbagai macam pukol menempatkan diri pada tempat eklusif, dimana atau tabuhan melayu seperti Senandung, Inang, komposisi dapat dijelaskan dengan analogi. Masri, Japin, Patam-Patam, dan Analogi yang digunakan pada karya Joget .Tabuhan tersebut dimainkan pada TAMADUN untuk String Quartet berupa pola gendang Melayu yang disebut Rebana . Selain ritmik yang ada pada musik perkusi tradisi itu, Anwar Dja’far juga memberikan materi Melayu diterjemahkan kembali dalam bentuk tabuhan Japin yang dimainkan dengan alat melodi dengan format string quartet. musik “ Marwas ” atau yang sering disebut Kata TAMADUN berasal dari Bahasa dengan nama “ Beruas ”. Beruas dimainkan Arab, Konsep kebudayaan dalam Islam oleh setidaknya dua sampai empat orang, melibatkan istilah at-tamaddun, dan dalam karena tabuhan pada alat musik beruas terdiri kebudayaan Islam disebut at-tamaddun al- dari tabuhan Induk, Anak dan Gentar. Adapun Islami. Istilah ini merujuk kepada karangan motif tabuhan Beruas yang di ajarkan oleh terkenal Tarikh at-Tamaddun al-Islami yang Anwar Dja’far antara lain; Lampas, Tahto, ditulis oleh Jurzi Zaidan. Istilah ini berasal dari Gencat dan Tahtim . kata dasar maddana, yamduru, dan mudunan, Dalam karier musiknya, Anwar Dja’far yang artinya adalah datang ke sebuah bandar, banyak melakukan pengkolaborasian alat dengan harf bi (karakter) yang bermakna musik Melayu dengan alat musik tradisi daerah menduduki suatu tempat, maddana pula artinya lain, seperti Angklung, Kendang Jawa, membangun bandar-bandar atau kota-kota, Kulintang, dan lain-lain. Penulis menilai apa atau menjadi kaum atau seseorang yang yang dilakukan Anwar dja’far tersebut mempunyai peradaban”. merupakan suatu tindakan yang tidak sesuai The String Quartet is still Parnassus for dengan kebiasaan yang terdapat dalam musik twentieth century composers. It is a challenging Melayu. Namun, setelah penulis mendengar and rewarding genre, with four instruments of dan sekaligus menyaksikan secara langsung the same family offering overlapping ranges ternyata terdapat sesuatu yang menarik dari and an enormous variety of available sounds. hasil pengkolaborasian alat musik tersebut.Hal (McCalla, 2003:168) menarik yang dimaksud adalah munculnya String quartet adalah ensemble musik keunikan harmonisasi sehingga melahirkan yang terdiri dari empat pemain instrumen keindahan yang begitu khas, meskipun gesek yang terdiri dari dua pemain violin, satu demikian Anwar Dja’far tidak menghilangkan viola, dan satu cello.String quartet adalah satu akar musik Melayu itu sendiri. Bercermin pada bentuk ensemble yang paling menonjol dalam apa yang dilakukan Anwar Dja’far terhadap musik klasik dengan warisan-warisan musik Melayu, penulis merasa tertarik untuk komposisinya.Bentuk string quartet yang kita melahirkan sebuah karya yang berjudul kenal sekarang merupakan hasil Joseph Haydn Tamadun Untuk String Quartet. (1732-1809).Gabungan dua violin, viola, dan Terobosan karya “TAMADUN untuk cello sebelumnya sudah ada dibagian musik String Quartet ” ini semacam eksperimentasi chamber , yang mana instrumen serumpun akan kekayaan tabuhan musik tradisi Melayu saling dimainkan dan punya section -nya ke dalam tradisi musik Barat dengan format sendiri.Komposisi ini lahir pada pertengahan String Quartet . 1760 dan disebut sebagai “Haydn’s Opp. 2”. Penulis membuat karya ini dengan Atas jasanya ini, ia diberi julukan “father of harapan musik Melayu di Kalimantan Barat the string quartet”. menjadi lebih inovatif dan kreatif baik dari Dalam musik melayu mengenal istilah segi musikalitasnya maupun dari segi “Pukol” atau “Tabuh” yang dalam bahasa penyajiannya.Selain itu pula karya ini Indonesia berarti Rentak atau Irama. Istilah diharapkan bisa menjadi referensi bagi “Pukol atau Tabuh” penulis dapatkan ketika seniman musik yang ada di Kalimantan Barat 1 agar lebih menarik dalam mengemas serta Beberapa orang mengatakan bahwa mengembangkan seni musik tradisi yang improvisasi adalah kreatifitas pada saat itu mereka miliki.Selanjutnya, dengan adanya juga ( on the spot). Yang lainnya mengatakan karya ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur bahwa improvisasi adalah ketika pemusik kualitas seni musik tradisi Kalimantan Barat. bebas untuk melakukan apapun. Kebebasan total/kreatifitas total, kata inspiratif dan sangat METODE demokratis. Akan tetapi, apakah mereka juga Dalam seni musik, baik itu musik iringan benar. Maafkan saya. Tidak! Paling-paling maupun musik yang berdiri sendiri tentunya hanya sebagian. Mereka lebih sering keliru. Itu memiliki metode dan tahapan tersendiri dalam bukanlah bagaimana improvisasi bekerja.”free penciptaannya. Metode yang dimaksudkan jazz” atau “musik kebetulan” (chance music) dalam hal ini ialah proses pencarian, sekalipun tetap ada pembatas. Pemusik- pembentukan, pengembangan, serta komponis memiliki ide-ide tertentu yang ingin penelaahan pada ide karya tersebut sebagai mereka sajikan, dan tujuan mereka adalah ide- pijakan dasar penulisan. Adapun beberapa ide itu. Dengan demikian, mereka sengaja metode dan tahap penciptaan yang penulis membatasi fokus mereka.Dalam karya ini gunakan dalam karya ini meliputi: observasi, penulis melibatkan improvisasi pada bagian eksplorasi, Improvisasi dan evaluasi. tertentu yang mana improvisasi tersebut Observasi awal yang penulis lakukan dilakukan oleh Violin 1, Violin 2 , dan Cello adalah mendatangi sanggar-sanggar kesenian mengiringi melodi Viola . Tujuannya agar yang ada di Pontianak guna mengamati konsep yang disampaikan dapat tercapai. tabuhan Rebana dan Beruas yang biasa Evaluasi merupakan tahap akhir dalam dimainkan. Sanggar-sanggar yang penulis proses karya ini. Evaluasi dilakukan agar dapat amati tabuhannya antara lain; sanggar Andari, memperoleh hasil kerja yang efisien, baik bagi dan Sanggar Kijang Berantai.Adapun tahapan penulis, pendukung dan seluruh tim produksi. eksplorasi lainnya yang penulis tuangkan Evaluasi dilakukan setiap selesai proses latihan dalam karya ini adalah dengan cara agar dapat mengetahui setiap kekurangan mengeksplorasi dinamika dan tempo pada dalam karya ini. Selain itu, proses evaluasi ini setiap tabuhan Gendang Rebana maupun penulis lakukan untuk bertukar pendapat dan Beruas yang sudah dimainkan dalam bentuk saling memberi masukan tentang karya yang melodi. dimainkan. Evaluasi
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages9 Page
-
File Size-