JURNAL AGREGASI Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam Demokrasi Volume 8– Nomor 1, Mei 2020 DOI: 10.34010/agregasi.v8i1.3060 Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi PERANAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG DALAM PENANGGULANGAN DAN PENCEGAHAN BANJIR TAHUN 2020 Chrisdawati Angrelia1, Rendy Prihasta2, Anjas Chusni Mubarok3 1,2,3 Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Jl. Raya Jakarta Km 4 Pakupatan Kota Serang Provinsi Banten, Indonesia Email: [email protected], [email protected], [email protected] Abstrak Penelitian ini mengkaji mengenai bagaimana peran Pemrintah Kota Tangerang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam menghadapi bencana banjir yang terjadi pada awal tahun 2020. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa BPBD Kota Tangerang melakukan strategi pencegahan dan penanggulangan bencana banjir melalui kegiatan yang dilakukan sebanyak empat kali dalam satu tahun. Kegiatan tersebut berbentuk simulasi bencana, seminar, dan pelatihan mengenai cara menghadapi bencana banjir. Selain itu dibutuhkan pula sinergitas antara Pemerintah Kota dan masyarakat, karena partisipasi masyarakat juga dibutuhkan dalam menekan angka bencana banjir di Kota Tangerang. Kata Kunci: Strategi, Pencegahan, Penanggulangan banjir THE ROLE OF TANGERANG CITY GOVERNMENT IN FLOOD CONSTRUCTION AND PREVENTION IN 2020 Abstract This study examines the role of the Tangerang City Government through the Regional Disaster Management Agency (BPBD) in dealing with floods that occurred in early 2020. The research method used is descriptive qualitative method, with data collection techniques namely observation and interviews. The results of this study indicate that the Tangerang City BPBD implemented a flood prevention and mitigation strategy through activities carried out four times a year. These activities take the form of disaster simulations, seminars, and training on how to deal with floods. Besides that, synergy between the City Government and the community is also needed, because community participation is also needed in suppressing the number of floods in the city of Tangerang. Keywords: Strategy, Prevention, Countermeasures flood Copyright © 2020, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 21 JURNAL AGREGASI Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam Demokrasi Volume 8– Nomor 1, Mei 2020 DOI: 10.34010/agregasi.v8i1.3060 Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi PENDAHULUAN meningkatkan kesejahteraan manusia terkhususnya dalam kebutuhan papan. Kota Tangerang merupakan salah Namun, apabila pembangunan terus satu kota terbesar yang ada di Provinsi menerus dilakukan tanpa memikirkan Banten. Kota Tangerang memiliki 13 resiko yang terjadi maka tidak menutup kecamatan yaitu Ciledug, Larangan, kemungkinan akan merugikan manusia. Karang Tengah, Cipondoh, Pinang, Pembangunan perumahan yang Tangerang Kota, Karawaci, Jatiuwung, dilakukan di setiap sudut kota tanpa Cibodas, Periuk, Batuceper, Neglasari, memikirkan kelestarian lingkungan dan Benda. Selain merupakan kota yang menyebabkan bencana yang meresahkan luas, Kota Tangerang juga merupakan masyarakat misalnya bencana banjir. salah satu kota yang berada dekat Hutan atau tempat resapan air yang dengan Ibu Kota Jakarta dimana Kota seharusnya berfungsi untuk menyerap Tangerang menjadi salah satu kota dan menahan laju debit air hujan tidak hunian yang diminati oleh masyarakat lagi ada untuk menahan hal tersebut dan sebagai tempat tinggal. (Kompas.com). dijadikan sebagai permukiman atau Kota Tangerang tidak hanya sekedar tempat tinggal yang pada akhirnya kota yang dekat dengan ibu kota tetapi terjadi bencana banjir. Kota Tangerang memiliki lebih dari Jika dipahami lebih lanjut banjir 1000 pabrik dan memiliki banyak merupakan suatu bencana alam yang perusahaan-perusahaan berskala local terjadi baik secara alami maupun oleh maupun internasional ulah manusia. Saat ini banjir yang terjadi (kompasiana.com). Oleh karena itu sering sekali terjadi akibat ulah manusia banyak masyarakat yang berbondong- sendiri dan bukan hanya sekedar bondong untuk tinggal di Kota membangun perumahan saja tetapi bisa Tangerang. terjadi karena membuang sampah di Semakin baik kualitas pelayanan sungai, penggundulan hutan, dan lain dan kesejahteraan penduduk suatu kota sebagainya. Perlu disadari bahwa maka akan semakin tinggi pula minat keseimbangan antara lingkungan hidup masyarakat yang ingin tinggal di kota dengan pembangunan sangatlah penting tersebut dan hal inilah yang terjadi di untuk kesejahteraan hidup manusia. Kota Tangerang. Setiap tahun banyak Bencana banjir yang terjadi di perumahan-perumahan baru yang Kota Tangerang pada awal tahun 2020 dibangun begitu pula dengan penduduk menjadi potret nyata bahwa keadaan Kota Tangerang yang semakin lingkungan sedang tidak baik-baik saja. bertambah dan menjadi peluang untuk Bencana banjir yang sebelumnya hanya pelaku industri properti untuk terus terjadi dalam jangka waktu lima tahun membangun produk-produk properti sekali kini terjadi sebanyak tiga kali dan mencari setiap sudut Kota dalam kurun waktu dua bulan saja, Tangerang untuk dijadikan lahan hunian. terhitung sejak Januari 2020. Politikus Pembangunan properti atau PDIP Gembong Warsono menyatakan perumahan memang bertujuan untuk bahwa fenomena banjir siklus lima Copyright © 2020, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 21 JURNAL AGREGASI Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam Demokrasi Volume 8– Nomor 1, Mei 2020 DOI: 10.34010/agregasi.v8i1.3060 Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi tahunan sudah tidak berlaku lagi untuk alam dan dapat mengakibatkan tahun 2020. “Jadi fenomena banjir lima timbulnya korban jiwa, punahnya flora tahunan udah enggak berlaku tahun ini” dan fauna, kerusakan lingkungan, (TribunManado.co.id). kerugian harta benda dan dampak Isu mengenai lingkungan sudah psikologis bagi seseorang (Sebastian, semakin dilirik oleh beberapa orang 2008) . yang peka terhadap keberlanjutan Menurut WHO (World Health kehidupan. Sebagai manusia sudah Ogranisation) definisi bencana itu seharusnya mempertimbangkan segala sendiri adalah suatu kejadian yang dapat sesuatu sebelum melakukan suatu menyebabkan kerusakan flora dan fauna, tindakan di lingkungan kita baik gangguan ekologis, hilangnya nyawa lingkungan sosial maupun lingkungan manusia bahkan dapat membuat hidup. Hal tersebut dilakukan untuk buruknya kesehatan atau pelayanan meminimalisasi risiko yang akan terjadi kesehatan sehingga membutuhkan di lingkungan, dalam konteks ini tentu respon atau bantuan dari luar saja berkaitan dengan risiko terjadinya masyarakat yang terkan dampak bencana banjir. Dalam menghadapi bencana tersebut. bencana banjir, selain sikap preventif Sedangkan menurut Kepmen para penduduk Kota Tangerang dalam Nomor 17/kep/Menko/Kesra/x/95 mencegah banjir juga diperlukan peran adalah: Suatu peristiwa yang dapat pemerintah dalam melakukan disebabkan oleh alam, manusia atau pencegahan dan penanggulangan, Badan bahkan keduanya yang daoat Penanggulangan Bencana Daerah mengakibatkan korban manusia, (BPBD) Kota Tangerang menjadi hilangnya harta benda, kerusakan representasi pemerintah Kota lingkungan, lerusakan sarana dan Tangerang yang berwenang melakukan prasarana fasilitas umum sehingga dapat hal tersebut. menimbulkan gangguan pada tata Maka berdasarkan hal yang telah kehidupan dan penghidupan peneliti jabarkan, penelitian ini masyarakat. bermaksud untuk mengetahui lebih Dari beberapa pengertian diatas lanjut mengenai peran Badan dapat disimpulkan bahwa bencana Penanggulangan Bencana Daerah adalah suatu kejadian atau peristiwa (BPBD) Kota Tangerang dalam yang dapat menyebabkan kerusakan melakukan pencegahan dan lingkungan maupun struktur social yang penanggulangan bencana banjir di Kota sifatnya dapat nmengganggu kehidupan Tangerang pada tahun 2020. masyarakat (Suhendro, 2013) Kebencanaan berasal dari kata Banjir merupakan suatu bencana bencana yang dapat diartikan sebagai yang biasa ada di perkotaan dan datang suatu peristiwa yang menganggu dan dengan tiba-tiba sehingga dampaknya merugikan kehidupan maupun langsung terasa pada saat itu juga. Banjir penghidupan masyarakat. Bencana bisa di Indonesia biasa hadir di perkotaan dan terjadi karena factor alam maupun non yang paling sering tersorot daerah Copyright © 2020, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 22 JURNAL AGREGASI Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam Demokrasi Volume 8– Nomor 1, Mei 2020 DOI: 10.34010/agregasi.v8i1.3060 Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi terkena banjir adalah daerah Indonesia adalah seni dari seorang Jabodetabek. Tangerang pun tidak luput panglima yang biasa digunakkan untuk dari perhatian mengenai banjir karena peperangan. Secara umum, pengertian hamper semua kawasan dan kecamatan strategi adalah suatu proses penentuan di Kota Tangerang mengalami banjir rencana para pemimpin yang yang serupa. mempunyai tujuan jangka panjang, Berikut merupakan karakteristik disertai dengan upaya yang dilakukan bencana banjir yang hadir di sekelompok orang dimana sekelompok Jabodetabek khususnya di Kota orang tersebut memiliki tujuan yang Tangerang: sama dengan pemimpinnya. 1. Banjir datang dengan tiba-riba Dalam hal ini pencegahan banjir tanpa adanya fenomena terlebih juga memerlukan strategi