Antara Bumi Dan Langit (Kemuning Diwaktu Dahulu)

Antara Bumi Dan Langit (Kemuning Diwaktu Dahulu)

SALINGKA, Majalah Ilmiah Bahasa dan Sastra Volume 11 Nomor 1 Edisi Juni 2014 (26—38) HUBUNGAN INTERTEKSTUAL DRAMA “ANTARA BUMI DAN LANGIT (KEMUNING DIWAKTU DAHULU)” DENGAN NOVEL BELENGGU (Intertextuality Relationship between Drama “Antara Bumi dan Langit (Kemuning diwaktu Dahulu)” with the Novel Belenggu) Yulitin Sungkowati Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Jalan Siwalanpanji, Buduran, Sidoarjo 61252 Tlp./Faks. 031-8051752, Pos-el: [email protected] (Naskah diterima: 31 Desember 2013, Disetujui: 27 Maret 2014) Abstract This article is aimed to describe intertextuality relationship between the drama “Antara Bumi dan Langit (Kemuning diwaktu Dahulu)” with the novel Belenggu by Armin Pane. To find the answer of this intertextuality relationship problem, the writer used intertextuality theory. This research result showed that drama “Antara Bumi dan Langit (Kemuning diwaktu Dahulu)” has intertextuality relationship with novel Belenggu as hypograme in plot and character matter. The drama “Antara Bumi dan Langit (Kemuning diwaktu Dahulu)” seems to had been written to answer the critic thrown by literary critic to the novel Belenggu. Keywords: intertextuality, drama, novel Abstrak Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan hubungan intertekstual drama “Antara Bumi dan Langit (Kemuning diwaktu Dahulu)” dengan novel Belenggu karya Armin Pane. Untuk menjawab masalah hubungan intertekstual ini, penulis menggunakan teori intertekstual. Temuan penelitian ini adalah drama “Antara Bumi dan Langit (Kemuning diwaktu Dahulu)” berhubungan intertekstual dengan novel Belenggu sebagai hipogramnya dalam hal alur dan tokoh. Drama “Antara Bumi dan Langit (Kemuning diwaktu Dahulu)” tampaknya ditulis untuk menjawab kritik yang dilontarkan oleh para kritikus sastra terhadap novel Belenggu. Kata kunci: intertekstual, drama, novel 1. Pendahuluan tampak pada karya-karya tradisi Balai Pustaka, Sebuah teks karya sastra tidak lahir dalam misalnya novel Azab dan Sengsara yang kekosongan, tetapi senantiasa berada di antara menjadi acuan (hipogram) bagi novel-novel teks-teks lain yang mendahuluinya sehingga Indonesia tradisi Balai Pustaka lainnya, seperti antara teks yang kemudian dan teks Sitti Nurbaya, Kalau Tak Untung, dan Di sebelumnya terjalin relasi intertekstual (Teeuw, Bawah Lindungan Kabah, khususnya dalam 1983:65). Sejarah sastra Indonesia telah struktur cerita dan pokok gagasan adat kawin mencatat cukup banyak fakta hubungan paksa (Pradopo,2003:181—183). Novel- intertekstual karya yang terbit kemudian novel tradisi Pujangga Baru juga dengan teks-teks yang telah ada sebelumnya. memperlihatkan kaitannya dengan novel-novel Misalnya, karya sastra tradisi Balai Pustaka tradisi Balai Pustaka, seperti novel Sitti memperlihatkan jejak teks sastra Hindia Nurbaya dengan Layar Terkembang dan Belanda dan sastra non-Balai Pustaka (Faruk, Belenggu (Pradopo, 2002:236—252). Sastra 2002). Novel Atheis karya Akhdiat Melayu Rendah Njai Dasima karya G. Francis Kartamiharja menunjukkan keterkaitan novel menjadi hipogram bagi banyak karya sastra sastra Hindia Belanda Max Havelaar karya dari berbagai periode sesudahnya Multatuli dalam hal gaya (Sastrowardoyo, (Sungkowati, 2006). Gowokan dalam novel 1983:165—167). Hubungan intertekstual juga Lintang Kemukus Dini Hari karya Ahmad 26 Yulitin Sungkowati: Hubungan Intertekstual Drama “Antara Bumi dan Langit (Kemuning Diwaktu Dahulu)” dengan Novel Belenggu Tohari juga berkaitan secara tekstual dengan 10—12 tahun 1940. Tanggapan masyarakat novel Melayu Rendah berjudul Gowok yang dimuat di majalah itu pada edisi-edisi (Sungkowati, 2010). Novel Toenggoel karya berikutnya cukup beragam dan cenderung pro- Eer Asura yang terbit tahun 2005 secara fisik kontra, negatif dan positif. Pembaca yang menunjukkan kaitan intertekstual dengan novel menilai Belenggu secara negatif, antara lain Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari Sutan Takdir Alisyahbana, S. Djojopoespito, yang terbit tahun 1980-an (Sungkowati, 2010). Soesilowati, dan Muhammad Dimyati. Bahkan, hubungan intertekstual tidak Pembaca yang menilai positif, antara lain M.R. hanya terjadi antarteks karya sastra yang ditulis Dajoh, Karim Halim, L.K. Bohang, Soejono oleh pengarang yang berbeda, tetapi juga dapat Soerjotjondro, S. Danilah, dan H.B. Jassin. terjadi antarteks karya sastra yang ditulis oleh Dalam tanggapannya, Soesilowati mengatakan pengarang yang sama. Hasil penelitian Jang bahwa memburuknya hubungan Tono dan Tini Gyem (2005:29) terhadap novel-novel karya tidak dijelaskan sehingga kurang masuk akal Mochtar Lubis dapat menjadi contohnya. dan dalam kondisi bangsa sedang berjuang. Hubungan intertekstual antarkarya sastra Belenggu tidak seharusnya hanya mengkritik yang ditulis oleh seorang pengarang juga dapat kaum intelek, tetapi juga harus memberi solusi dilihat pada karya-karya Armin Pane, untuk keselamatan bangsa. Tanggapan negatif khususnya pada drama “Antara Bumi dan juga diberikan oleh M. Dimyati yang Langit (Kemuning diwaktu Dahulu)” dengan mengatakan bahwa tidak masuk akal bahwa novel Belenggu. Selama ini, nama Armin Pane Tono yang seorang dokter dapat jatuh cinta lebih banyak dikaitkan dengan novel Belenggu dan hidup bersama seorang pelacur, Tono dan yang mengundang kontroversi pada zamannya. Tini juga sudah hidup sebagai suami istri cukup Novel Belenggu pernah ditolak oleh penerbit lama, tetapi tidak pernah disinggung masalah Balai Pustaka pada tahun 1940 karena isinya anak. Akhir cerita menggantung, tidak jelas, dinilai bertentangan dengan aturan Balai dan diserahkan kepada pembaca untuk Pustaka, yaitu tidak melanggar ketertiban, budi menafsirkannya. Belenggu dinilai beraliran seni pekerti, tidak bertentangan dengan politik untuk seni sehingga mengaburkan ideologi Pemerintah Hindia Belanda, dan harus atau pendirian hidup tertentu (Pradopo, mengandung pendidikan kepada masyarakat 2002:377—240). (Teeuw, 1978:119). Kehidupan kaum Pro dan kontranya tanggapan pembaca intelektual, seperti Tono dan Tini yang tidak yang muncul kala itu tidak mungkin lepas dari rukun dalam rumah tangga, Tono dan Yah yang perhatian Armin Pane. Dengan kata lain, Armin kumpul kebo, serta Yah yang menjadi pelacur Pane tentu membaca kritik-kritik yang ditulis dinilai melanggar budi pekerti sehingga dapat oleh para kritikus sastra tersebut. Hal itu, menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat tampak dalam karya dramanya yang ditulis terhadap kaum intelektual (Pradopo, empat tahun kemudian, tepatnya akhir tahun 2003:235). Dengan kata lain, novel Belenggu 1944, yaitu drama berjudul “Antara Bumi dan dianggap tidak memberi pendidikan yang baik Langit (Kemuning diwaktu Dahulu)”. Drama kepada masyarakat. Karena tidak mengandung yang terhimpun dalam buku Jinak-Jinak unsur pendidikan, naskah Belenggu tidak Merpati itu kemudian diterbitkan oleh penerbit dapat diperbaiki sebagaimana Salah Asuhan. Balai Pustaka pada tahun 1953. Dalam Novel Belenggu yang menyinggung ideologi pengantarnya, Armin Pane menyebutkan kebangsaan dengan melukiskan pergerakan bahwa buku itu ditulis sebagai persembahan menuntut kemerdekaan melalui tokoh Hartono kepada F. Dahler yang hatinya berjiwa dinilai bertentangan dengan politik pemerintah Indonesia. Armin Pane juga mengucapkan Hindia Belanda. terim kasih kepada orang-orang yang telah Belenggu akhirnya diterbitkan secara membantunya memberi bahan yang membuat utuh oleh majalah Pujangga Baru Th. VII, No. tokoh-tokohnya menjadi lebih hidup serta 27 SALINGKA, Majalah Ilmiah Bahasa dan Sastra Volume 11 Nomor 1 Edisi Juni 2014 (26—38) mengatakan bahwa latar peristiwanya tidak intertekstual digolongkan dalam teori-teori terjadi pada zaman drama itu ditulis, yaitu akhir poststruktural, yakni teori yang membatasi tahun 1944. Pernyataan itu memang benar atau mengingkari prinsip otonomi sastra karena tahun 1944, negara Indonesia secara sebagaimana yang dikembangkan oleh aliran politik belum ada, sedangkan latar drama struktural (Teeuw, 1988:145). “Antara Bumi dan Langit (Kemuning di Waktu Akan tetapi, meskipun setiap teks selalu Dahulu)” adalah awal kemerdekaan. Drama berkaitan dengan teks lain, derajat relasinya ini patut diduga merupakan jawaban atau tidak selalu sama: ada teks yang kadar tanggapan atas berbagai kritik yang intertekstualitasnya tinggi dan ada pula yang dialamatkan kepada novel Belenggu. Dengan kadar intertekstualitasnya rendah. Teks yang membaca bagian awal drama itu saja, pembaca pencapaian intertekstualitasnya paling intens yang telah membaca novel Belenggu di antara genre sastra yang ada adalah novel. sebelumnya akan segera menghubungkan Oleh karena itu, dalam melihat hubungan keduanya. antarteks, Bakhtin (1973:34) melihat Berdasarkan latar belakang tersebut, pentingnya memperhatikan unsur-unsur formal masalah yang muncul dan menarik untuk novel, seperti tema atau gagasan, alur, dan diteliti adalah unsur apa sajakah dalam teks perwatakan atau tokoh. drama “Antara Bumi dan Langit (Kemuning Teori dialogis Bakhtin dikembangkan di Waktu Dahulu)” yang berhubungan oleh Julia Kristeva di Prancis dan dialah yang intertekstual dengan teks novel Belenggu? kali pertama mengenalkan istilah Secara teoretis, tujuan penelitian ini adalah intertekstualitas (Todorov, 2012:99). untuk mendeskripsikan hubungan intertekstual Pandangan Kristeva (1980:66) tentang teks antara drama “Antara Bumi dan Langit yang sering dikutip dan menjadi kerangka (Kemuning di Waktu Dahulu) dan novel berpikir intertekstual adalah any text is Belenggu. Secara praktis, penelitian ini constructed as a mosaic of quotations; any bertujuan memberikan pemahaman atau text is the absorbtion and transformation of wawasan

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    13 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us