BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Semua Sumber Data

BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Semua Sumber Data

BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Semua sumber data yang mendukung pembuatan buku ini diperoleh dari literatur media elektronik, survei dan, wawancara. 2.1.1 Literatur refrensi fashion Jepang Berikut sumber buku yang digunakan oleh penulis untuk mendukung data-data selama proses perancangan desain buku yang kaitannya berhubungan dengan fashion Jepang. - Aschraft, Brian., & Shoko Ueda. 2010. Japanese School Girl Confidential:How teenage girls made a nation cool . Japan : Kodansha International. - Godoy, Tiffany. 2007. Style Deficit Disorder: Harajuku Streeet Fashion Tokyo . San Fransisco, California: Chronicle Books. - Keet, Philomena. 2007. The Tokyo Look Book: Stylish to Spectacular, Goth to Gyaru, Sidewalk to Catwalk . Tokyo: Kodansha International. 2.1.2 Media Elektronik Para wanita yang menyukai fashion dari Jepang dapat mencari refrensi situs web sebagai berikut ini. - 3yen Japanese Fashion .Tokyo Street Fashion. Retrived February 27, 2013, from http://fashion.3yen.com - Tokyofashion. Decora Fashion w/ Little Twin Stars, Doll Head & Eyeballs in Harajuku. Retrived February 27, 2013, from http://tokyofashion.com - Harajuku Style.net. Cosplay. Retrived February 27, 2013, from http://harajukustyle.net 2.1.3 Survei Dalam penulisan buku ini, Penulis juga menyebarkan survei secara online untuk mengetahui kebiasaan belanja dan pandangan target audience mengenai fashion Jepang. Data survey bisa dilihat sebagai berikut. https://docs.google.com/a/mediacomcreative.com/spreadsheet/gform?key=0A ihvtM2Zmx4ZdFI0Q01tY1lTVEk5WW5URnctZDA4aVE&gridId=0#chart 2.1.4 Wawancara Untuk memperdalam data yang didapat, penulis mewawancarai 2 narasumber. Narasumber yang pertama adalah mbak Mia Hyosuke, seorang alumni pelajar Sastra Jepang Universitas Bina Nusantara, beliau juga alumni Interstudy School of Design dan IPEKA Intl. Christian School. Setelah lulus, belia bekerja di Bekerja di PT Elex Media Komputindo, IPEKA internasional dan F1, sebelumnya beliau juga pernah bekerja di Sentosa MHL Co dan Aneka Yess! Media Group. Narasumber yang kedua adalah Bunge Sujika Hakiki, seorang alumni pelajar Sastra Jepang Universitas Darma Persada. Banyak prestasi yang ia raih, dari mulai lomba pidato bahasa Jepang antar Universitas sampai bertanding menyanyi lagu Jepang dengan fasih diacara-acara festival jepang Indonesia. 2.2 Gambaran Umum Materi Materi isi buku yang akan dibuat akan mengarah kepada gaya fashion Jepang yang berada di Tokyo. Gaya fashion Jepang ini memang sering kali ekstrem dan “menabarak” standard fashion normal lainnya. Para anak muda Jepang urban dengan penuh percaya diri mempopulerkan gaya busana dan make up mereka yang unik dan luar biasa dengan berparade dijalan. Setiap kali ada acara yang berkaitan dengan budaya Jepang, pasti dikunjungi oleh beribu-ribu orang yang menikmati eforianya dengan berpakaian ala Harajuku style ataupun mengikuti kompetisi cosplay . Agar masyarakat Indonesia dapat mengenal gaya berpenampilan ala Jepang, maka buku ini akan membahas secara khusus pengenalan bagaimana dalam berbusana maupun berpenampilan di Jepang. 2.2.1 Street Fashion beberapa orang pasti pernah mendengar istilah “Street Fashion”. Street Fashion adalah fashion yang tidak mengikuti majalah, merek, dan iklan, namun menyebar di kalangan anak muda “di jalanan” sehingga mekanisme popularitasnya lebih banyak dari “bawah ke atas” daripada dari “atas ke bawah” dengan kata lain majalah maupun desainerlah yang banyak mengambil inspirasi dari gaya anak muda di jalanan ini. Di Jepang, street fashion atau street kei biasanya langsung diasosiasikan pada Harajuku style. Harajuku Style Harajuku adalah nama sebuah distrik di Tokyo, Jepang. Lokasinya berada diantara Shibuya, Aoyama, dan Shinjuku. Sejak tahun 1960-an, Harajuku telah menjadi pusat fashion dan gaya di Jepang. Area tersebut terkenal akan banyaknya toko-toko “keren” lainnya. “ Harajuku style” sangat beragam dan banyak gaya yang berbeda secara ekstreme, mulai dari gaya “innocent Lolita” hingga “dark punky” kelompok music rock Jepang Visual Kei. Gaya di Harajuku Takenoko zoku Tentang takenoko Zoku : nama sekelompok anak muda street performers dengan gaya kostum yang unik. Bagi clothes dan happi coat yang terinspirasi oleh pakaian tradisional zaman Heian. Saat pengaruh budaya cina masih kuat di Jepang, kostum tersebut lengkap dengan sepatu kungfu, name tag untuk anak TK, dot bayi, dan pluit Lolita Definisi Lolita : gaya kostum yang memberikan kesan manis dan tanpa dosa seperti boneka. Lolita dibagi menjadi 3 : • Goth Loli : Lolita yang misterius, dan menyukai band-band beraliran Visual Kei • Ama Loli : Lolita yang menggunakan motif stroberi, sayap peri, ataupun cupcake sehingga wujudnya seperti kue. Tar berjalan. • Wa Loli : Lolita yang identic dengan aksen cerut, pita, renda dan di padukan dengan gaya khas pakaian tradisional Jepang, Yukata Visual Kei Menurut situs harajukustyle.net , Visual kei adalah suatu gerakan di antara musisi Japanese rock (J-rock) dan dikarakteristikan dengan elaborasi kostum eksentrik, penampilan dan gaya rambut serta make up yang amat menonjol. “visual Kei” secara harfiah berarti musik gaya visual”. Musik yang di mainkan biasanya berkisar antara goth rock , heavy metal , dan punk yang terinspirasi dari band-band Inggris. Decora Definisi decora : kata decora berasal dari bahasa Inggris “Decoration” ciri khas gaya ini adalah dekorasi diri dengan pernak-pernik yang amat sangat berlebihan Definisi Kawaii Decora : Decora yang memakai piyama mascot seperti kigurumin gals yan bersifat hewan fantasy. Fairy Kei Definisi Fairy Kei : gaya yang menunjukkan imej ke kanak-kanakan yang cukup ekstreme, bedanya fairy kei tidak menggunakan aksesoris yang terlalu berlebihan. Urahara Kei Tentang Ura-hara : Ura-hara merupakan singkatan dari Ura-Harajuku artinya daerah dibelakang Harajuku (antara Meiji st dan Aoyama St), dimana pecinta gaya ini biasa berkumpul. Ciri-ciri ura-hara kei : gaya urahara terlihat stylish-girlie, namun yang menjadi ciri khasnya adalah kesan kasual atau santai dan nyaman. Warna-warna yang digunakan pun merupakan warna-warna yang natural. Gaya ini juga bisa dikombinasikan dengan gaya etnik seperti Bohemian atau tyrolean dan juga afghan. Ura-hara girl menyukai Denim, sepatu bersol rendah, , sneakers, dan sepatu boots yang sederhana. Salon Kei Definisi Salon kei : salon kei dapat dikatakan sebagai representasi selera sophisticated urban dari ura-hara kei, yang sebenarnya berasal dari gaya fashion pria salon yang ada di kawasan harajuku. Mori Kei Definisi Mori kei : gaya street fashion yang memberikan kesan natural dan lebih dekat dengan alam. Mori sendiri dalam bahasa Jepang adalah hutan. Ciri-ciri Mori Kei : menggunakan warna-warna yang membumi seperti warna coklat tanah, hijau daun, warna kuning jerami, ataupun warna abu-abu. Bahan kostum yang mereka gunakan bernuansa alam seperti wol, katun, bulu-bulu sintetis, serta bahan anyaman daun-daun,ataupun akar kering untuk topi atau tas. Mori Gyaru/Moru : Mori kei yang muncul di Harajuku dengan tema naturalis, menyukai warna nude, motif bunga atau daun, blue jeans, dan tas anyaman. Natural Kei : gaya yang sangat kental dan akan langsung mengingatkan kita pada gaya busana orang-orang di pedesaan dan peternakan Amerika. Gaya terbilang natural yang terlihat dari wajah seakan tanpa makeup. Shibuya Style Shibuya merupakan kawasan dekat Harajuku, yang juga merupakan lokasi Street Style terkenal di Tokyo setelah Harajuku. Shibuya dengan evolusi gaya dan penampilannya disebut Gals atau Gyaru , sedangkan yang prianya disebut Gyaruo singkatan dari Gyaru Otoko atau Gyaru Laki-Laki. Dari zaman ke zaman para Gyaru berevolusi dengan gaya busana yang ekstreme berbeda. Gaya Di Shibuya Gyaru Definisi Gyaru : kelompok wanita muda yang eksis di Shibuya dengan evolusi gaya dan penampilannya Onee Gyaru : gaya yang terkesan dewasa dan memesona dengan keglamorannya. Dolly Gyaru : perpaduan dari gaya Harajuku yang manis innocent dan Shibuya yang cenderung classy seksi. Mori Gyaru : gaya gyaru yg dipadukan dgn gaya mori kei. Pakaiannya casual dgn warna natural spt hutan,tapi gaya make up nya spt gyaru. Kogal Definisi kogal: kata ko pada kogal berasal dari kata kodomo yang dalam bahasa Jepang berarti anak-anak gaya anak sekolah yang terlihat lugu dan manis sekaligus seksi di dalam balutan seragam sekolah yang modis. Ganguro Definisi ganguro : gaya yang seperti orang afro-Amerika, dengan kulit yang sangat gelap dan rambut yang dibleaching, mereka tampil nyentrik dan selalu tertawa ceria seceria warna warni elektrik dan perhiasan berwarna emas yang dikenakannya, mereka benar-benar ingin melawan konsep wanita cantik yang ada dimasyarakatnya. Yamanba Definisi yamanba : masih dengan kulit gelapnya, hanya saja kulit gelap itu bukan karena dihitamkan di salon lagi, melainkan dengan menggunakan alas bedak warna gelap saja agar terhindar dari kanker kulit. Gaya ini identik dengan warna pink dan eye shadow putih di sekililing mata yang lebih lebar Sentaa Guy Definisi Senta guy : gaya ganguro versi para pria Jepang Kigurumin Definisi Kigurumin : gaya yang berwajah seperti manba, namun suka memakai piyama maskot yang berbentuk karakter tertentu atau hewan yang lucu seperti sapi, beruang, atau hamster dan pernak-pernik anak- anak lainnya seperti Decora di Harajuku. Onee kei Definisi Onee kei : merupakan gaya gals yang sedang popular saat ini. Kata one berasal dari kata oneesan yang artinya kakak perempuan. Gaya ini memberikan kesan wanita muda yang dewasa dan memesona, terkesan glamor bahkan untuk versi gaya kasualnya. Hime kei Definisi : gaya onee kei yang

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    15 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us