UNESA Journal of Chemistry Vol.10, No.2, May 2021

AKTIVITAS ANTIHIPERKOLESTEROLEMIA DARI SECANG (Caesalpinia sappan L.) ANTIHYPERCHOLESTEROLEMIA ACTIVITY FROM SECANG (Caesalpinia sappan L.)

Danny Adi Kurniawan*,Tukiran Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya e-mail : [email protected]

Abstrak Salah satu masalah gizi pada tubuh akibat terlalu banyak mengonsumsi fast food adalah meningkatnya kadar kolesterol darah yang disebut hiperkolesterolemia. Peningkatan kadar kolesterol darah dapat diatasi dengan simvastatin. Namun, simvastatin memiliki banyak efek samping dengan demikian diperlukan obat tradisional yang aman. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bioaktivitas secang (Caesalpinia sappan L.) yang berpotensi sebagai antihiperkolesterolemia. Metode yang digunakan dalam menyusun artikel ini yaitu studi pustaka data sekunder artikel penelitian yang diterbitkan pada tahun 2010-2020. Hasil studi pustaka menunjukkan bahwa secang mempunyai bioaktivitas sebagai antioksidan, antiinflamasi, antidiabetes, antiobesitas, dan sindrom nefrotik. Secang dengan berbagai komponen fitokimianya berpotensi dalam terapi hiperkolesterolemia. Komponen fitokimianya, antara lain flavonoid, alkaloid, dan fenolik. Sedangkan senyawa aktif pada ektrak secang, antara lain PrA, sappanol, dan benzilchroman. PrA dapat menurunkan kadar serum TC dan menghambat aktivitas hiperlipidemia dengan cara menurunkan kadar serum TG, LDL tetapi tidak mempengaruhi kadar HDL. Sappanol berperan sebagai antiinflamasi dengan cara meningkatkan sekresi beberapa substansi antiinflamasi, yaitu IL-10, IL-6, dan TNF-α. Kata Kunci : Hiperkolesterolemia, Antihiperkolesterolemia, Ekstrak secang

Abstract One of the nutritional problems in the body due to consuming too much fast food is an increase blood cholesterol levels which is called hypercholesterolemia. Increased blood cholesterol levels can be treated with simvastatin. However, simvastatin has many side effects, thus a safe traditional medicine is needed. This article aims to determine the secang (Caesalpinia sappan L.) bioactivity of a potential anti-hypercholesterolemic agent. The method used in compiling this article is literature study of secondary data from research articles published in 2010- 2020. The results of literature studies show that secang has some bioactivity as an antioxidant, anti-inflammatory, anti-diabetic, antiobesity, and nephrotic syndrome. Secang with its various phytochemical components has the potential in treating hypercholesterolemia. The phytochemical components are flavonoids, alkaloids, and phenolics. While the active compounds in secang extract are PrA, sappanol, and benzilchroman. PrA can reduce serum TC levels and inhibit hyperlipidemic activity by reducing serum TG and LDL levels but does not affect HDL levels. Sappanol acts as an anti-inflammatory by increasing the secretion of several anti-inflammatory substances, namely IL-10, IL-6, and TNF-α Keywords : Hypercholesterolemia, Anti-Hypercholesterolemia, Secang extract

PENDAHULUAN lainnya [3,4,5]. Pada tahun 2016 The Institute for Health Metrics and Evaluation menyatakan Salah satu jenis perubahan pola hidup bahwa sebanyak 32% dari total kematian di manusia adalah pemilihan makanan cepat saji dunia disebabkan oleh penyakit jantung dan (fast food). Apabila dikonsumsi secara terus pembuluh darah. Sebanyak 3,8 juta pria dan 3,4 menerus fast food dapat mengakibatkan masalah juta wanita meninggal akibat penyakit koroner gizi pada tubuh karena mengandung kalori, setiap tahun. Dengan demikian lemak dan protein yang tinggi tetapi hiperkolesterolemia menjadi prioritas mengandung gula, garam dan serat yang rendah penanggulangan kesehatan di negara maju dan [1]. Salah satu masalah gizi pada tubuh akibat berkembang [6]. terlalu banyak mengonsumsi fast food adalah Pada umumnya masyarakat meningkatnya kadar kolesterol darah yang menanggulangi hiperkolesterolemia dengan disebut hiperkolesterolemia [2]. Hiperkolestero- mengonsumsi simvastatin yang mempunyai lemia dapat menurunkan aliran darah ke jantung kemampuan menghambat enzim HMG-CoA sehingga memicu penyakit jantung koroner, reduktase. Karena banyak efek samping dalam hipertensi, stroke dan penyakit kardiovaskular penggunaan obat kimiawi dalam jangka panjang

158

UNESA Journal of Chemistry Vol.10, No.2, May 2021

seperti hepatotoksik, malaise, rabdomiolisis, Buah miopati, peningkatan toksisitas otot maka perlu (fruits) adanya obat tradisional yang aman [7, 8]. Obat tradisional yang aman dikonsumsi dapat ditemukan pada beberapa tanaman. Bunga Tanaman yang memiliki potensi (flowers) menurunkan kadar kolesterol darah, salah satunya adalah secang (Caesalpinia sappan L.). Potensi utama antihiperkolesterolemia pada Kayu ekstrak secang adalah senyawa aktif (wood) protosappanin A (PrA) (9). Berdasarkan uraian diatas artikel ini bertujuan untuk mengetahui bioaktivitas secang Inti kayu yang berpotensi sebagai antihiperkolesterolemia. (heartwood)

Selain itu, artikel ini diharapkan dapat memberi Gambar 1. Bagian tanaman secang [26] sumbangsih dalam pengembangan kajian ilmu pengetahuan. Secang dimanfaatkan dalam berbagai bidang, seperti makanan dan pengobatan METODE tradisional serta banyak dilakukan penelitian untuk mengetahui kandungan kimianya. Ekstrak Metode yang digunakan untuk menyusun artikel etanol kayu secang mengandung caesappin A ini, yaitu studi pustaka data sekunder dari jurnal dan caesappin B yang merupakan bagian dari 10 tahun terakhir (2010-2020) dengan media senyawa protosappanin [13, 14]. Ekstrak etanol pencarian online seperti Google Scholar, kayu secang juga mengandung terpenoid dan Science Direct dan situs jurnal-jurnal online fenol [15]. Ekstrak metanol secang mengandung lainnya. protosappanin A, sappanon B dan brazilin [16]. Ekstrak air kayu secang dan ekstrak PEMBAHASAN etanol 50% kayu secang menghasilkan warna Secang (Caesalpinia sappan L.) merah kecoklatan yang menyebabkan tanaman Secang berasal dari daerah Asia secang diaplikasikan sebagai pewarna alami Tenggara, Kepulauan Melayu, Myanmar dan makanan [17]. Warna merah kecoklatan tersebut Thailand. Secang tumbuh di beberapa daerah, dihasilkan oleh zat brazilin yang merupakan yaitu Indonesia, Papua Nugini, Filipina, komponen utama homoisoflavonoid pada inti Kepulauan Solomon, dan Amerika Serikat [10]. kayu tanaman secang [18,19]. Zat ini Di Indonesia, secang tumbuh di daerah mempunyai efek melindungi tubuh dari radikal perbukitan dengan tanah liat, berbatuan kapur bebas atau sebagai agen antioksidan [20]. Selain pada ketinggian 500-1000 mdpl [11]. Adapun itu, ekstrak metanol dan etanol 50% kayu secang klasifikasi tanaman secang adalah sebagai mempunyai aktivitas antijerawat melalui dua berikut. parameter pengamatan, yaitu kemampuannya Kingdom : Plantae dalam menghambat pertumbuhan Divisi : Tracheophyta Propionibacterium acnes dan menghambat Kelas : Magnoliopsida aktivitas enzim lipase [16,18]. Ordo : Hasil skrining fitokimia ekstrak etanol Famili : kayu secang menunjukkan bahwa beberapa Genus : Caesalpinia senyawa metabolit sekunder yang terkandung Spesies : Caesalpinia sappan L. dalam ekstrak tersebut antara lain flavonoid, Secara botani, secang memiliki nama tanin, polifenol, kuinon dan monoterpen yang Caesalpinia sappan Linn dan mempunyai mana berpotensi menghambat bakteri sinonim dengan sappan [10,12]. kontaminan makanan dengan penurunan Sejauh ini bagian tanaman secang yang populasi Escherichia coli, Staphylococcus dikenal adalah buah (fruits), bunga (flowers), aureus, Pseudomonas aeruginosa masing- kayu (wood), dan inti kayu (heartwoods). masing sebesar 97,12%, 96,28% dan 99,88% [17].

159

UNESA Journal of Chemistry Vol.10, No.2, May 2021

Hiperkolesterolemia Hiperkolesterolemia dibagi menjadi hiperkolesterolemia primer dan hiperkolestero- Kolesterol merupakan lipida struktural lemia sekunder. Hiperkolesterolemia primer yang berfungsi sebagai komponen yang berupa gangguan lipid yang dibagi menjadi dua, dibutuhkan dalam sel tubuh. Biosintesis yaitu hiperkolesterolemia poligenik yang kolesterol diawali dengan tahap sintesis disebabkan berkurangnya daya metabolisme mevalonat dari asetil-CoA dengan katalis HMG- kolesterol dan meningkatnya penyerapan lemak CoA reduktase, kemudian pembentukan unit dan hiperkolesterolemia familiar disebabkan isoprenoid dari mevalonat melalui pelepasan oleh ketidakmampuan reseptor LDL. karbon dioksida, pembentukan senyawa antar Hiperkolesterolemia sekunder disebabkan oleh skualen, pembentukan lanosterol dan terakhir iringan penyakit tertentu atau dari luar tubuh pembentukan kolesterol [21]. seperti sindrom nefrotik (gangguan ginjal), Metabolisme kolesterol utamanya diabetes mellitus tipe II, serta pola makan yang berlangsung di hati. Mula-mula absorpsi kurang benar [28,29,30,31]. kolesterol terjadi di usus dan ditransport dalam Hiperkolesterolemia yang disebabkan oleh bentuk kilomikron menuju hati. Kolesterol faktor genetik disebut familial diangkut oleh very low density lipoprotein hypercholesterolemia. Penderita familial (VLDL) menuju pembentukan low density hypercholesterolemia mengalami kenaikan lipoprotein (LDL) dengan perantara kadar plasma total, kolesterol LDL, intermediate density lipoprotein (IDL). LDL apolipoprotein B (Apo B), kadar serum TNFα membawa kolesterol ke seluruh jaringan perifer yang lebih tinggi dan mengalami penurunan berdasarkan kebutuhan. Sisa kolesterol di kadar antiinflamasi sitokin interleukin-10 (IL- jaringan perifer akan berikatan dengan high 10) [28]. Peningkatan kadar TNFα memicu density lipoprotein (HDL) dan kembali ke hati peradangan yang tak mampu dihambat oleh untuk menghindari penumpukan jaringan. antiinflamasi tubuh. Kolesterol di hati diekskresikan menjadi asam Sindrom nefrotik merupakan gangguan empedu yang dikeluarkan oleh feses dan yang terjadi pada ginjal. Seorang penderita sebagian diabsorpsi oleh usus melalui vena sindrom nefrotik mempunyai kadar kolesterol porta hepatika [21]. total yang lebih tinggi dibandingkan seorang Hiperkolesterolemia disebut juga yang normal. Penderita sindrom nefrotik juga dengan hiperlipidemia [22]. Pada penderita mengalami proteinuria, yaitu peningkatan kadar hiperkolesterolemia, terjadi ketidakseimbangan protein hingga melebihi nilai normal. Sekitar jumlah kolesterol dalam tubuh [23]. Secara 47,3% penderita sindrom nefrotik memiliki umum, hiperkolesterolemia ditandai dengan meningkatnya kadar LDL yang dipicu oleh proteinuria  3+ dan 52,7% memiliki proteinuria kelebihan produksi VLDL [5]. <3+ [29]. Sekitar 71,4% penderita sindrom Hiperkolesterolemia juga ditandai dengan nefrotik lebih banyak memiliki proteinuria 3+, meningkatnya kadar trigliserida (TG), kolesterol diikuti proteinuria 2+ sebanyak 25% dan total (TC), LDL dan menurunnya kadar HDL proteinuria 1+ sebanyak 3,6% [32]. Proteinuria [24,25,26]. Penderita hiperkolesterolemia memicu terjadinya penurunan kadar albumin mempunyai kadar LDL lebih dari 190 mg/dl dan atau yang disebut hipoalbuminemia. Jika mengalami gangguan kolesterol pada jaringan dibiarkan terus menerus, hipoalbuminemia akan perifer termasuk hati dan pankreas [4]. LDL menyebabkan hiperkolesterolemia karena dapat berperan penting dalam transfer dan memicu sintesis lipoprotein dan menurunkan metabolisme kolesterol [27]. Apabila jumlah degradasi lemak [29]. LDL berlebih pada intima (lapisan terdalam Diabetes melitus tipe II merupakan dinding pembuluh darah yang terdiri dari suatu keadaan yang mempengaruhi cara tubuh endotel dan jaringan ikat halus di bawahnya), dalam memproses gula darah (glukosa). Tubuh maka LDL akan terus menerus dimodifikasi seorang penderita diabetes melitus tipe II tidak secara oksidatif sehingga meningkatkan dapat menghasilkan insulin yang cukup atau peradangan dan memicu tumpukan lemak menolak insulin. Diabetes melitus tipe II sering [4,26]. dikaitkan dengan kelainan lipoprotein dan lipid plasma. Tingkat keparahan resistensi insulin dapat diketahui dengan besarnya kelainan

160

UNESA Journal of Chemistry Vol.10, No.2, May 2021 penyerapan dan sintesis kolesterol. Oleh karena penyebab hiperkolesterolemia dan meredakan itu, metabolisme kolesterol berkaitan dengan gejala hiperkolesterolemia. variabel yang menunjukkan resistensi insulin. Senyawa dalam ekstrak secang dapat Obesitas merupakan penumpukan lemak menurunkan kadar TC, TG dan LDL. Beberapa yang berlebihan akibat ketidakseimbangan ekstrak secang dapat menurunkan TC, TG dan asupan energi dengan energi yang digunakan LDL dalam darah dengan berbagai parameter dalam waktu lama. Pola makan yang salah dapat dan uji perbandingan. Ekstrak tersebut meliputi mengakibatkan obesitas. Pada penderita ekstrak hidroalkoholik inti kayu secang, ekstrak obesitas, efisiensi penyerapan kolesterol etil asetat kayu secang dan ekstrak etanol kayu menurun dan sintesis kolesterol dapat meningkat secang. tajam [30]. Selain itu penderita obesitas Diukur berdasarkan parameter indeks mengalami laju lipogenesis lebih tinggi aterogenik yang menunjukkan tingkat prediksi dibanding laju lipolisis sehingga dapat terjadinya penyakit kardiovaskular dan mengakibatkan tumpukan lipid pada jaringan efektivitas suatu terapi, indeks aterogenik adiposa. Obesitas merupakan pintu terhadap plasma berhubungan dengan jumlah LDL. penyakit dan gangguan tubuh lainnya. Obesitas Ekstrak hidroalkoholik inti kayu secang dapat dapat memicu stress oksidatif, yaitu menaikkan indeks aterogenik yang berarti ketidakseimbangan antara produksi spesies bahwa terapi yang telah dilakukan telah oksigen reaktif (ROS; superoksida anion, menurunkan kadar LDL. Selain itu, ekstrak radikal hidroksil) atau spesies nitrogen reaktif hidroalkoholik kayu secang dapat menurunkan (RNS; oksida nitrat dan peroksinitrit) dan kadar TC, TG dan tidak mempengaruhi kadar pertahanan antioksidan [31,33]. Peningkatan HDL [35]. jumlah ROS yang dibarengi dengan peningkatan Ekstrak etil asetat kayu secang LDL akan memicu respon inflamasi yang mengandung senyawa aktif protosappanin A dimediasi oleh sejumlah chemoattractans dan (PrA) [9]. PrA berperan sebagai sitokin [34]. antihiperkolesterolemia karena dapat menurunkan kadar serum TC [36]. PrA juga Aktivitas Antihiperkolesterolemia menghambat aktivitas hiperlipidemia dengan Antihiperkolesterolemia merupakan cara menurunkan kadar serum TG, LDL dan suatu aktivitas yang diberikan oleh substansi tidak mempengaruhi kadar HDL [36]. Selain itu yang dapat digunakan untuk terapi PrA dalam ekstrak etil asetat kayu secang dapat hiperkolesterolemia. Dalam hal ini, substansi melarutkan lemak dalam darah [9]. Parameter yang berperan sebagai antihiperkolesterolemia aktivitas senyawa aktif PrA yaitu dari adalah substansi yang dapat mengurangi kadar pengamatan plak pada histopatologi aorta tikus. TC, TG dan LDL. Selain itu substansi yang Hasil pengamatan menunjukkan bahwa aorta berperan sebagai antihiperkolesterolemia tikus yang diberi ekstrak etil asetat kayu secang merupakan substansi yang dapat menghambat memiliki jumlah plak yang lebih sedikit dibandingkan tikus model diet tinggi lemak.

Gambar 2. Hasil Histopatologi Aorta Tikus (A) Normal, (B) Model Diet Tinggi Lemak, (C) Ekstrak Etil Asetat Kayu Secang Dosis 0,575 g/kg, (D) Ekstrak Etil Asetat Kayu Secang Dosis 1,15

161

UNESA Journal of Chemistry Vol.10, No.2, May 2021

g/kg, (E) Ekstrak Etil Asetat Kayu Secang Dosis 2,30 g/kg, dan (F) Kontrol Positif Simvastatin Dosis 4,2 mg/kg [9]

Ekstrak etanol kayu secang diduga endotelium aorta tikus. Ekstrak etil asetat kayu mengandung senyawa yang dapat menurunkan secang juga dapat melancarkan setiap gangguan kadar kolesterol, yaitu flavonoid diantaranya akibat tumpukan kolesterol di pembuluh darah senyawa brazilin, isomer brazilin, 1',4'- [46]. Seduhan secang mengandung flavonoid dihidrospiro [benzofuran-3(2H),3'-[3H2] yang dapat melindungi tubuh dari ROS serta benzopiran] -1',6', 6',7'-tetrol, 3-[[4,5 dihidroksi- berpotensi sebagai antiinflamasi dan 2-(hidroksimetil) fenil]metil]-2-3-dihidro-3,6- antidiabetes [47]. Selain alkaloid, flavonoid dan benzofurandiol, (7R,7S)-7,8-dihidro-3,7,10,11 fenolik antioksidan secang dihasilkan dari tetrahidroksi-6H-dibenz[b,d]oksosin-7-metanol senyawa benzilchroman dan brazilin [33,48]. (7R,7S-protosapanin B). Flavonoid dapat Brazilin berperan sebagai antioksidan dan mengurangi sintesis kolesterol dengan cara menghambat stres oksidatif dengan cara menghambat enzim acyl-CoA cholesterol acyl menaikkan kadar glutationin peroksidase 7 transferase (ACAT) di sel HepG2 [37]. Diukur (isozim glutationin peroxidase yang berperan berdasarkan kadar TC, TG dan LDL, flavonoid dalam reduksi lipid hidroperoksida menjadi dan alkaloid dapat menurunkan kadar TC, TG alkohol dan reduksi H2O2 bebas menjadi H2O) dan LDL. Pada suatu percobaan tikus yang serta menghambat produksi NO yang diinduksi diberi diet hiperkolesterolemia ditambah ekstrak lipopolisakarida [16,48]. Hal tersebut akan etanol 70% kayu secang juga mengalami menghambat terjadinya oksidasi pada tumpukan penurunan TC dan peningkatan HDL [38]. TC dan LDL dalam tubuh sehingga menekan Ekstrak secang mempunyai bioaktivitas resiko hiperkolesterolemia. Ditinjau dari nilai pendukung dalam terapi hiperkolesterolemia. IC50 yang menunjukkan efektivitas kerja Bioaktivitas tersebut meliputi antioksidan, antioksidan pada suatu substansi, ekstrak kayu antiinflamasi, antidiabetes dan antiobesitas. secang mempunyai nilai IC50 sebesar 18,71 Antioksidan merupakan suatu substansi molekul ppm [49,50]. Nilai tersebut menunjukkan bahwa yang dapat mencegah terjadinya oksidasi pada secang mempunyai aktivitas antioksidan yang substansi lain. Substansi antioksidan berpotensi kuat dan dapat menghambat ROS. sebagai antihiperkolesterolemia karena dapat Antiinflamasi merupakan suatu menjaga LDL dari oksidasi yang menyebabkan substansi yang meredakan peradangan yang peradangan pada jaringan. Keadaan tersebut terjadi pada suatu bagian. Tumpukan kolesterol akan memperparah keadaan seorang penderita pada beberapa jaringan, khususnya jaringan hiperkolesterolemia. Ekstrak etanol kayu secang perifer dapat menyebabkan peradangan. Hal itu juga mengandung senyawa metabolit sekunder akan melemahkan kondisi suatu jaringan dan alkaloid [39,40]. Alkaloid juga bekerja sebagai menurunkan imunitas tubuh. Apabila imunitas antioksidan, sehingga ekstrak etanol 70% kayu tubuh penderita hiperkolesterolemia turun, maka secang mempunyai biokativitas antioksidan dan akan menghambat pemulihan jaringan akibat meredakan stress oksidatif [33,38]. Selain gangguan hiperkolesterolemia. Potensi ekstrak etanol kayu secang, simplisia secang, antihiperkolesterolemia secang diperoleh dari ekstrak daun secang, seduhan teh secang dan bioaktivitasnya sebagai antiinflamasi. Ekstrak ekstrak etil asetat kayu secang juga mempunyai etanol secang mengandung PrA yang bioaktivitas antioksidan. Simplisia secang mempunyai aktivitas antiinflamasi sehingga menghasilkan antioksidan dari senyawa fenolik dapat meredakan peradangan akibat tumpukan [41]. Ekstrak daun secang menghasilkan lemak pada aorta dan menghentikan peradangan antioksidan dari senyawa fenolik dan flavonoid disekitar jaringan perifer [9,36]. Aktivitas [42,43]. Seduhan minuman secang dapat antiinflamasi PrA ditunjukkan oleh peningkatan menurunkan kadar peroksida nitrit dari NO pada kadar serum MMP-9, IL-6, TNF-α, dan jaringan adiposa, yang mana hal tersebut dapat pengaturan jalur komunikasi NF-kB yang mengurangi oksidasi lemak dan mendukung mengaktifkan sel-sel imun [9,36]. Ekstrak perbaikan kadar TC dan TG [44,45]. Ekstrak etil hidroalkoholik kayu secang juga mempunyai asetat kayu secang menghasilkan antioksidan aktivitas antiinflamasi dan dapat digunakan dengan cara menurunkan superoksida pada sebagai terapi hiperkolesterolemia. Ekstrak

162

UNESA Journal of Chemistry Vol.10, No.2, May 2021 tersebut dapat menurunkan jumlah plak lemak tipe II tidak mampu menyimpan atau pada ateromatosa kemudian mengobati mendistribusikan glukosa dengan baik sehingga peradangan yang terjadi [35]. Aktivitas mengakibatkan rasa lapar dan peningkatan berat antiinflamasi secang juga diperoleh dari badan [30]. Beberapa ekstrak etanol yang senyawa fenolik, sappanol dan brazilin. diketahui mempunyai bioaktivitas antidiabetes Senyawa fenolik dari ekstrak secang adalah ekstrak etanol kayu secang, ekstrak [51,52,53,54] juga dapat mempercepat kloroform kayu secang dan ekstrak metanol pemulihan kerusakan jaringan yang disebabkan kayu secang. Ekstrak etanol kayu secang oleh tumpukan kolesterol [52]. Senyawa mendapatkan aktivitas antidiabetes dari senyawa sappanol berperan sebagai antiinflamasi dengan metabolit sekunder alkaloid dan flavonoid cara meningkatkan sekresi beberapa substansi [39,40]. Senyawa tersebut meredakan diabetes antiinflamasi, yaitu IL-10, IL-6, dan TNF-α dengan cara menurunkan aktivitas enzim [43]. Senyawa brazilin yang sudah dimurnikan glukosidase [40]. Selain itu, ekstrak etanol inti berpotensi sebagai antiinflamasi dengan cara kayu secang mengandung brazilin yang dapat mereduksi radikal bebas [55]. mengatur glukogenesis dan dapat menurunkan Antiobesitas merupakan suatu substansi kadar gula darah [59,60]. Aktivitas antidiabetes yang dapat membantu menangani kelebihan ekstrak kloroform dan ekstrak metanol secang berat badan (obesitas). Obesitas berakibat pada ditinjau dari kemampuannya dalam menurunkan penurunan penyerapan kolesterol. Oleh sebab kadar serum total glukosa [61,62]. itu, bioaktivitas secang sebagai antiobesitas Secang juga berpotensi meredakan dapat digunakan sebagai terapi sindrom nefrotik. Ekstrak secang yang telah hiperkolesterolemia. Selain dapat menurunkan diketahui dapat meredakan sindrom nefrotik, TC, TG, LDL, dan VLDL, ekstrak yaitu ekstrak etanol kayu secang. Ekstrak etanol hidroalkoholik inti kayu secang ini dapat kayu secang yang mengandung PrA ditambah menurunkan berat badan. Ekstrak secang yang dengan asam oleonat dapat meredakan gejala berpotensi sebagai antiobesitas, yaitu ekstrak sindrom nefrotik dan meredakan proteinuria, etanol kayu secang dan ekstrak hidroalkoholik sehingga dapat digunakan sebagai terapi pada kayu secang [28]. Kombinasi ekstrak secang dan penderita hiperkolesterolemia dengan penyakit sambiloto juga dapat menurunkan berat badan pengiring sindrom nefrotik dan dapat [56]. Mekanisme penurunan berat badan menghambat terjadinya hiperkolesterolemia didukung oleh kerja senyawa brazilin dalam pada penderita sindrom nefrotik [63]. Selain itu, ekstrak secang yang dapat menghambat ekstrak air dan etanol inti kayu secang dapat akumulasi lipid selama diferensisasi adiposa meredakan sindrom nefrotik dengan cara dalam sel [57,58]. Pencegahan terhadap meningkatkan aspartate amino transferase akumulasi lipid dapat melancarkan peredaran (ASAT), alanine amino transferase (ALAT), darah dan menghindari plak dalam jaringan. alkaline phosphatase (ALP), albumin dan Keadaan tersebut akan memicu pemulihan menurunkan kadar protein total pada penderita keadaan seseorang yang menderita sindrom nefrotik [64]. Dalam ekstrak kayu hiperkolesterolemia. Selain itu, seseorang secang mengandung senyawa brazilin yang dengan berat badan yang berlebihan juga dapat memperbaiki gangguan ginjal seperti mengalami gangguan pada metabolisme proteinuria, glikosuria dan poliferasi glomerulus kolesterol dalam tubuhnya. Oleh sebab itu, [65]. Hal tersebut akan memperbaiki fungsi potensi antihiperkolesterolemia bisa didapatkan ginjal sekaligus mencegah terjadinya dari zat yang berperan sebagai antiobesitas. hiperkolesterolemia pada penderita sindrom Antidiabetes merupakan aktivitas dari nefrotik, memperbaiki metabolisme lemak dan suatu senyawa yang dapat meredakan dan menurunkan resiko terjadinya peningkatan LDL. mengobati diabetes. Diabetes mellitus tipe II memicu terjadinya hiperkolesterolemia. Oleh KESIMPULAN sebab itu, antidiabetes dapat digunakan sebagai terapi anthiperkolesterolemia pada seseorang Secang dengan berbagai komponen yang menderita hiperkolesterolemia khusunya fitokimianya berpotensi dalam terapi dengan penyakit pengiring diabetes mellitus tipe hiperkolesterolemia. Komponen fitokimianya, II. Tubuh seorang penderita diabetes melitus antara lain flavonoid, alkaloid, dan fenolik.

163

UNESA Journal of Chemistry Vol.10, No.2, May 2021

Sedangkan senyawa aktif pada ektrak secang, Current Pharmaceutical Design, 16(1), antara lain PrA, sappanol, dan benzilchroman. pp.2935-2947. PrA dapat menurunkan kadar serum TC dan 9. Li, Q., Wang, H., Tong, R., Chen, H. & menghambat aktivitas hiperlipidemia dengan Qie, R., 2020. Ethyl Acetate Extract of cara menurunkan kadar serum TG, LDL tetapi Sappanwood Alleviates Experimental tidak mempengaruhi kadar HDL. Sappanol Atheroschlerosis in Rats Through Changes berperan sebagai antiinflamasi dengan cara in FGF21 and SREBP-2 Expression. meningkatkan sekresi beberapa substansi International Journal of Clinical and antiinflamasi, yaitu IL-10, IL-6, dan TNF-α. Experimental Pathology, 13(2), pp.220- 229. DAFTAR PUSTAKA 10. Mariappan, N., Krishnakumar, S., Kumar 1. Afifah, P.L., Suyatno, Ronny, A. & S.R. & Surendar K.K., 2014. Caesalpinia Apoina, K., 2017. Faktor-Faktor yang Sappan L : Comprehensive Review on Seed Berhubungan dengan Konsumsi Fast Food Source Variation and Storability. Remaja Obesitas di SMA Theresiana 1 Gene & Trait, 5(2), pp.11-21. Semarang Tahun 2017. Jurnal Kesehatan 11. Astina, I.G.A.A., 2010. Optimasi Masyarakat, 5(4), pp.706-713. Pembuatan Ekstrak Etanolik Kayu Secang 2. Kementrian Kesehatan, 2018. Ketahui (Caesalpinia sappan L.) Secara Digesti. Bahaya Terlalu Sering Mengkonsumsi Junk Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Food. [Online] Available at: Dharma. http://promkes.kemkes.go.id/ketahui- 12. Vardhani, A.K., 2019. Caesalpinia sappan bahaya-terlalu-sering-mengonsumsi-junk- L: Review Article. Proceedings of food [Accessed 27 October 2019]. International Conference on Applied 3. Soleha, M., 2012. Kadar Kolesterol Tinggi Science and Health, 1(4), pp.300-305. dan Faktor-Faktor yang Berpengaruh 13. Wang, Z., Sun, J.B., Qu, W. & Guan, F.Q., terhadap Kadar Kolesterol Darah. Jurnal 2014. Caesappin A and B, two novel Biotek Medisiana Indonesia, 1(2), pp.85- protosappanins from Caesalpinia sappan L. 92. Fitoterapia, 1(92), pp.280-284. 4. Ibrahim, M.A., Edinen,A. & Ishwarlal, J. 14. Shu, S.H., Deng, A.J., Li, Z.H. & Qin, 2020. Hypercholesterolemia. California : H.L., 2011. Two novel biphenyl dimers StatPearls Publishing. from the heartwood of Caesalpinia sappan. 5. Soran, H., Adam, S., Mohammad, J.B. & Fitoterapia, 82(1), pp.762-766. Ho, J.H., 2018. Hypercholesterolaemia – 15. Widowati, W., 2011. Uji Fitokimia dan Practical Information for non-Specialists. Potensi Antioksidan Ekstrak Etanol Kayu Archives of Medical Science, 14(1), pp.1- Secang (Caesalpinia sappan L.). Jurnal 21. Kesehatan Masyarakat, 11(1), pp.23-31. 6. Lestari, W.L. & Diah M.U., 2017. Faktor 16. Batubara, I., Mitsunaga, T. & Ohashi, H., Dominan Hiperkolesterolemia pada pra- 2010. Brazilin from Caesalpinia sappan Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas wood as an antiacne agent. Journal of Rangkapanjaya Kota Depok. Journal of Wood Science, 56(1), pp.77-81. Community Medicine and Public Health, 17. Adirestuti, P., Puspadewi, R., Martadillah, 33(6), pp.267-272. A., Anggita, D., Helena, M., Octavia, A. & 7. Yuniarti, L., Miranti K.D., Uci A.L. & Yuni, S., 2018. Optimization of Extraction Tryando B., 2016. Potensi Ekstrak Air from Sappan Wood and Its Influence on Daun Sirsak Sebagai Penurun Kolesterol Food Bacterial Contaminants. Indonesian Dan Pengendali Bobot Badan. Journal of Journal of Pharmaceutical Science and Indonesian Veterinary, 4(2), pp.82-87. Technology, 1(1), pp.21-24. 8. Ranjbar, S.H., Nayebi, N., Moradi, L. & 18. Nimal, N.P., Rajput, M.S., Prasad, G.S.V. Mehri, A., 2010. Efficacy and Safety of & Ahmad, M., 2015. Brazilin from Herbal Medicines Used in the Treatment of Caesalpinia sappan Heartwood and its Hyperlipidemia; A Systematic Review. Pharmacological Activities: A Review. Asian Pacific Journal of Tropical Medicine, 8(6), pp.421-430.

164

UNESA Journal of Chemistry Vol.10, No.2, May 2021

19. Jin, C.H. & Qi, J.D., 2020. Research 29. Juliantika, R., Lestari H.I. & Kadir, M.R., Progress on Biological Activity of 2017. Korelasi Antara Hipoalbuminemia Brazilian Lignin Compounds. Chinese dan Hiperkolesterolemia pada Anak dengan Traditional Medicine Journal, 3(3), pp.1- Sindrom Nefrotik. Majalah Kedokteran 10. Sriwijaya, 49(2), pp.87-92. 20. Rina, O., 2013. Identifikasi Senyawa Aktif 30. Anggraini, R., 2018. Korelasi Kadar dalam Ekstrak Etanol Kayu Secang Kolesterol dengan Kejadian Diabetes (Caesalpinia sappan L.). Prosiding Mellitus tipe 2 pada Laki-laki. Medical and Semirata FMIPA Universitas Lampung, Health Science Journal, 2(2), pp.55-60. 1(1), pp.215-218. 31. Susantiningsih, T., 2015. Obesitas dan 21. Yuniarti, L., Miranti K.D., Uci A.L., & Stres Oksidatif. Jurnal Kesehatan Unila, Tryando B., 2016. Potensi Ekstrak Air 5(9), pp.89-93. Daun Sirsak Sebagai Penurun Kolesterol 32. Pramana, P.D., Mayetti. & Kadiri, H., Dan Pengendali Bobot Badan. Journal of 2013. Hubungan antara Proteinuria dan Indonesian Veterinary. 4(2), pp.82-87. Hipoalbuminemia pada Anak dengan 22. Gupta, A., Sehgal, V. & Mehan, S., 2011. Sindrom Nefrotik yang Dirawat di RSUP Hyperlipidemia: An Updated Review. Dr. M. Djamil Padang peride 2009-2012. International Journal of biopharmaceutical Jurnal Kesehatan Andalas, 2(2), pp.90-93. & Toxicological Research, 1(1), pp.81-89. 33. Lee, M.J., Lee, H.S., Kim, H. & Yi, H.S., 23. Karr, S., 2017. Epidemiology and 2010. Antioxidant Properties of Management of Hyperlipidemia. The Benzylchroman Derivatives from American Journal of Managed care, 23(9), Caesalpinia sappan L. Against Oxidative pp.5139-5148. Stress Evaluated in vitro. Journal of 24. Onwe, P., Folawiyo, M.A., Anyigor-Ogah, Enzyme Inhibition and Medicinal C.S., Umahi, G., Okorocha, A.E., & Afoke, Chemistry, 25(5), pp.608-614. A.O., 2015. Hyperlipidemia: Etiology and 34. Kumar, A., Christudas, S. & Salam, D., Possible Control. Journal of Dental and 2013. A Review Of Hyperlipidemia and Medical Sciences, 14(10), pp.93-100. Medicinal . Int.J.A.PS.BMS, 2(4), 25. Huff, T., Boyd, B. & Jialal, I., 2020. pp.219-237. Physiology, Cholesterol. [Online] 35. Mekala, K. & Radha, R., 2016. Herbal Available at: Formulation Development for https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK4 Hypolipidemic and Anti-Obesity Activity 70561/ [Accessed 15 April 2020]. on Heartwood of Caesalpinia Sappan Linn. 26. Besseling, J., Kastelein, J.J.P., Defesche International Journal of Multidisciplinary J.C., Hutten, B.A. & Hovingh K., 2015. and Current Research, 4(1), pp.409-420. Association Between Familial 36. Huang, Y., Qi, Y., Du, Q. & Zhang, D., Hypercholesterolemia and Prevalence of 2018. Protosappanin A Protects Againts Type 2 Diabetes Mellitus. Journal of Atheroschlerosis via Anti-hyperlipidemia, American Association, 313(10), pp.1029- Anti-inflammation and NF-kB Signaling 1036. Pathway in Hyperlipidemic Rabbits. 27. Priya, T., Maurya, S. & Khan, K.H., 2014. Iranian Journal of Basic Medical Sciences, Cholesterol: Genetic, Clinical and Natural 21(1), pp.33-38. Implications. Research Journal of 37. Rahman, S., Kosman, R. & Wijaya, I.I., Pharmaceutical, Biological and Chemical 2015. Uji Efek Hipolipidemik Ekstrak Sciences, 4(3), pp.1344-1364. Etanol Kayu Secang (Caesalpinia sappan 28. Narverud, I., Ueland, T., Nenseter, M.S. & L.) Terhadap Tikus Wistar (Rattus Telle-Hansen, V.H., 2011. Children with norvegicus) Jantan. As-Syifaa, 7(2), pp.103- familial hypercholesterolemia are 139. characterized by an inflammatory 38. Lee, M.J., Lee, H.S., Jung, H.J., Lee, C.S., imbalance between the tumor necrosis Kim, J.E., Moon, H. & Park, W.H., 2010. factor α system and interleukin-10. Caesalpinia Sappan L. Ameliorates Atherosclerosis, 1(214), pp.163-168. Hypercholesterolemia in C57BL/6 Mice and Suppresses Inflammatory Responses in

165

UNESA Journal of Chemistry Vol.10, No.2, May 2021

Human Umbilical Vein Endothelial Cells 46. Shin, W., Cuong, T.D. & Lee, J.H., 2011. (HUVECs) by Antioxidant Mechanism. Arginase Inhibition by Ethylacetate Extract Immunopharmacol Immunotoxical, 32(4), of Caesalpinia sappan Lignum Contributes pp.671-679. to Activation of Endothelial Nitric Oxide 39. Senthilkumar, N., Murugesan, S., Bhanu, Synthase. Korean Journal of Physiol N., Supriya, S. & Rajeshkannan, C., 2011. Pharmacol, 1(15), pp.123-128. Biochemical Estimation and Antimicrobial 47. Karta, I.W., 2020. Uji Fitokimia dan Activities of the Extracts of Caesalpinia Kapasitas Antioksidan The Ring Cang Sappan Linn. Bangladesh Journal sebagai Teh Herbal Kesehatan. Meditory, Scientific and Industrial Research, 46(4), 8(1), pp.27-39. pp.429-436. 48. Hwang, H.S. & Shim, J.H., 2018. Brazilin 40. Annamalai, S., Arumugam, S., Venegopal, and Caesalpinia sappan L. extract protect A. & Natesan, S. K., 2014. Evaluation of epidermal keratinocytes from oxidative Anti-Diabetic Activity of Caesalpinia stress by inducing the expression of GPX7. sappan Wood Againts Alloxan Induced Chinese Journal of Natural Medicines, Diabetic Rats. International Journal of 16(3), pp.203-209. Pharmaceuticals and Health Care 49. Utari, F.D., Sumirat & Djaeni, M., 2017. Research, 2(3), pp.184-191. Produksi Antioksidan dari Ekstrak Kayu 41. Febriyenti, Suharti, N., Lucida, H., Secang (Caesalpinia sappan L.) Elidahanum, H. & Sedona O., 2018. Menggunakan Pengering Berkelembaban Karakterisasi dan Studi Aktivitas Rendah. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, Antioksidan dari Ekstrak Etanol Secang 6(3), pp.1-4. (Caesalpinia sappan L.). Jurnal Sains 50. Saenjum, C., Chaiyasut, C., Kadchumsang, Farmasi dan Klinis, 5(1), pp.23-27. S., Chansakaow, S. & Suttajit, M., 2010. 42. Harjit, K., Amini, M.H. & Suttee, A., 2016. Antioxidant activity and protective effects Evaluation of Antioxidant and on DNA Antioxidant activity and Anthelmintic Properties of Caesalpinia protective effects on DNA. Journal of sappan L. Leaves. International Journal of Medicinal Plants Research, 4(15), pp.1594- Pharmacognosy and Phytochemical 1600. Research, 8(2), pp.362-368. 51. Cuong, T.D., Hung, T.M., Kim, J.C. & 43. Mueller, M., Weinmann, D., Toegel, S., Kim, E.H., 2012. Phenolic Compounds Holzer, W., Unger, F.M. & Viernstein, H., from Caesalpinia sappan Heartwood and 2016. Compounds from Caesalpinia Their Anti-inflammatory Activity. Journal sappan With Anti-Inflammatory Properties of Natural Products, 1(1), pp.1-7. in Macrophagesand Chondrocytes. The 52. Tewtrakul, S., Tungcharoen, P., Sudsai, T. royal Society of Chemistry, 1(7), pp.1671- & Karalai, C., 2015. Anti-inflammatory 1679. and Wound Healing Effects of Caesalpinia 44. Januariyatun, A., Wahyuningsih, M.S.H. & sappan L. Phytotherapy Research, 29(6), Susetyowati, 2019. Effect of Secang Drink pp.850-856. (Caesalpinia Sappan L.) on Plasma Nitric 53. Min, B.S., Cuong, T.D., Hung, T.M. & Oxide Level and Blood Pressure in Min, B.K., 2012. Compounds from the Prehypertension Peoples. The 3rd heartwood of Caesalpinia sappan and their International Meeting of Public Health and anti-inflammatory activity. Bioorganic & The 1st Young, pp.193-202. Medicinal Chemistry Letters, 1(22), 45. Chowdhury, M.A., Choi, M., Ko, W. & pp.7436-7439. Lee, H., 2019. Standardized microwave 54. Wu, S.Q., Otero, M. & Unger, F.M., 2011. extract of Sappan Lignum exerts Anti-inflammatory activity of an ethanolic anti-inflammatory effects through Caesalpinia sappan extract in human inhibition of NF-κB activation via chondrocytes and macrophages. Journal of regulation of heme oxygenase-1 Ethnopharmacology, 1(138), pp.364-372. expression. Molecular Medicine Reports, 55. Nirmal, N.P. & Panichayupakaranant, P., 19(1), pp.1809-1816. 2015. Antioxidant, Antibacterial, and Anti- Inflammatoryactivities of Standardized

166

UNESA Journal of Chemistry Vol.10, No.2, May 2021

Brazilin-Rich Caesalpinia sappan Extract. Linn Chloroform Extract on Alloxan Pharmaceutical Biology, 53(9), pp.1339- induced Diabetes Mellitus in Rats. World 1343. Journal od Pharmacy and Pharmaceutical 56. Wediasari, F., Nugroho, G.A., Fadhilah Z. Sciences, 4(6), pp.1480-1489. & Elya, B., 2020. Hypoglycemic Effect of 62. Chinnala, K.M., Elsani, M.M. & Nalla, a Combined Andrographis paniculata and M.K., 2015. Anti Diabetic Activity of Caesalpinia sappan Extract in Methanolic Extract of Caesalpinia sappan Streptozocin-Induced Diabetic Rats. Linn. on Alloxan Induced Diabetesmellitus Advances in Pharmacological and in Rats. International Journal of Pharmaceutical Sciences, 1(1), pp.1-9. Experimental Pharmacology, 5(2), pp.65- 57. Patra, S., Nithya, S., Srinithya, B. & 69. Meenakshi, S.M., 2015. Review of 63. Zheng, J., Zhang, S., Chen, H. & Cai, X., Medicinal Plants for Anti-Obesity Activity. 2020. Protosappanin‐A and oleanolic acid Translational Biomedicine, 6(3), pp.1-22. protect injured podocytes from apoptosis 58. Ruangaram, W. & Kato, E., 2020. Selection through inhibition of AKT‐mTOR of Thai Medicinal Plants with Anti- signaling. Cell Biology International, Obesogenic Potential via In Vitro Methods. 1(44), pp.189-199. Pharmaceuticals, 13(56), pp.1-12. 64. Srilakshmi, S., Vijayan, Dhanaraj, S.A. & 59. Sakir, N.A.I. & Kim, J.G., 2019. The effect Chandrashekhar, R., 2010. of sappan wood extracts in treating diabetes Hepatoprotective Properties of Caesalpinia induced in mice. Makara Journal of Health sappan Linn. Heartwood on Carbon Research, 23(2), pp.116-120. Tetrachloride Induced Toxicity. Indian 60. Saefudin, Pasaribu, G., Sofnie & Basri, E., Journal of Experimental Biology, 48(1), 2014. The Effect of Sappan Wood pp.905-910. (Caesalpinia sappan L.) Extract on Blood 65. Li, Z.-y., Zheng, Y., Chen, Y. & Pan, M., Glucose Level in Rats. Indonesian Journal 2017. Brazilin Ameliorates Diabetic of Forestry Research, 1(2), pp.109-115. Nephropathy and Inflammation in db/db 61. Nalla, M.K., Elsani, M.M. & Chinnala, Mice. Inflammation, 40(4), pp.1365-1374. K.M., 2015. Effect of Caesalpinia Sappan

167