1

“KECAKAPAN PENYIAR RADIO BHERY HAMZAH DALAM PROGRAM ELSHINTA NEWS AND TALK DI ELHSINTA RADIO”

Oleh: Nabila (1371502061) Khaerul Azmi, M.Sos.I FIKOM, Universitas Budi Luhur Email: [email protected]

ABSTRACT

This study aimed at investigating proficiency of radio broadcaster, Bhery Hamzah, on Elshinta News and Talk Program in the Elshinta Radio. This study focused on how the proficiency of radio broadcaster, Bhery Hamzah, on Elshinta News and Talk Program in the Elshinta radio was. This study employed a qualitative research with descriptive study as a method. The subject of this study was proficiency of radio broadcaster, Bhery Hamzah, on Elshinta News and Talk Program. Concept used was the concept of communication proficiency consisting of speaking, writing, and reading proficiency proposed by Asep Syamsul M.Romli The study found that the broadcaster used speaking proficiency, which is part of breathing, intonation, accentuation, speed, and articulation practice, and reading proficiency. In spite of the use of speaking and reading proficiency, an Elshinta Radio broadcaster was also required to have writing skill. The broadcaster’s writing skill was shown when the broadcaster revised the script and wrote the news.

Keywords: Proficiency, Broadcaster, Program, News and Talk

Pendahuluan Keberadaan media massa sangatlah membantu bagi masyarakat Komunikasi adalah sebuah proses khususnya radio dimana radio adalah alat penyampaian informasi yang melibatkan atau media yang pertama kalinya lahir atau seorang komunikator (penyampai berita) diciptakan. Kehadiran radio di era dan komunikan (penerima berita). Dalam kemajuan teknologi informasi dan komunikasi terbagi beberapa jenisnya yaitu komunikasi, banyak mengalami kemajuan ada komunikasi intrapersonal, komunikasi dan memberikan manfaat bagi masyarakat. interpersonal, komunikasi massa dan lain Radio adalah media massa yang sebagainya. Dalam hal ini komunikasi berfungsi untuk menyalurkan informasi massa yang semakin berkembang dan dengan cara menstimuli indera pendegaran dibutuhkan oleh masyarakat. Untuk kita. Salah satu media massa radio yang menyampaikan sebuah komunikasi perlu ada di yaitu Elshinta Radio. Radio adanya peran sebuah media massa dimana Elshinta launching pada tanggal 14 media massa ini yang membantu Februari 2000 dengan nama acara Radio menyampaikan informasi kepada Elshinta News and Talk 90.00 FM yang masyarakat luas, Media massa merupakan disiarkannya 24 jam nonstop tanpa salah satu alat proses komunikasi massa, selingan lagu sama sekali. Elshinta Radio karena media massa mampu menjangkau merupakan sebuah jaringan radio siaran di khalayak yang lebih luas dan relative lebih Indonesia, yang berpusat di . Sesuai banyak, heterogen, anonim, pesannya dengan format acaranya News and Talk, bersifat abstrak dan terpencar. (Afdjani, radio ini menyiarkan berita dan informasi 2013 : 125) aktual, serta talkshow. Berita yang

2

disiarkan termasuk berita seputar kondisi Rumusan Masalah lalu lintas terkini, ekonomi, politik, sosial, Melihat dari judul yang diteliti dan budaya dan berbagai hal. latar belakang yang telah diuraikan dapat Elshinta Radio, memiliki 13 penyiar dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana untuk menyampaikan berita- berita yang Kecakapan Penyiar Radio Bhery Hamzah telah di sediakan dalam program Elshinta Dalam Program Elshinta News and Talk di News and Talk. Penyiar radio adalah bagian Elshinta Radio? yang tidak terpisahkan karena seorang penyiar radio merupakan salah satu kunci Tujuan Penelitian inti dari sebuah radio yang mengarahkan Untuk mengetahui kecakapan posisi, menentukan sebuah rating dan juga penyiar radio dalam menyiarkan atau menjadi sebuah Brand Image bagi sebuah memberikan sebuah informasi yang harus radio, dapat dikatakan seorang penyiar disampaikan dalam program yang penyiar adalah orang yang paling dekat dengan tersebut jalankan. pendengar dan seorang penyiar juga bisa menjadi suatu jembatan atau ladang Manfaat Penelitian informasi bagi para pendengar. Aspek teoritis Salah satunya adalah Bhery Penelitian ini diharapkan dapat Hamzah. Penyiar di Elshinta Radio biasa memberikan manfaat bagi perkembangan disebut dengan news anchor. Sebagai Ilmu Komunikasi khususnya Broadcasting seorang news anchor, tidaklah mudah di dunia penyiaran radio. karena pada tema-tema tertentu penyiar harus bisa menyampaikan informasi secara Aspek Praktis jelas dan mudah dipahami oleh para Menjadi masukan bagi para pendengarnya, contohnya seperti penyiar penyiar dalam memberikan manfaat Bhery Hamzah, pada Elshinta Radio kepada para khalayak untuk selalu disebutkan bahwa berita-berita atau memperbarui dan mendapatkan informasi. informasi yang disampaikan dalam Memberikan pemahaman secara program Elshinta News and Talk meliputi aktual serta bertujuan untuk mencari tahu berbagai macam berita mulai dari berita seberapa jauh khalayak memperhatikan atau informasi mengenai politik, ekonomi, kecakapan dan memahami isi dari program sosial, hokum, budaya dan lain sebagainya, yang disampaikan oleh seorang penyiar di apabila pada saat Bhery Hamzah waktunya sebuah radio. membahas materi berita mengenai politik Bhery Hamzah harus berfikir bagaimana Landasan Teori caranya ia harus menyampaikan berita Komunikasi Massa tersebut agar para pendengar tidak merasa Menurut Stanly J. Baran jenuh oleh berita atau informasi yang ia “Komunikasi massa adalah proses berikan kepada para pendengarnya. penciptaan makna bersama antara media Oleh karena itu untuk menjadi massa dan khalayak” (Stanly J Baran, 2008 seorang penyiar tidaklah mudah, karena :7). Komunikasi massa juga dapat menjadi seorang penyiar pasti di tuntut didefinisikan sebagai proses komunikasi untuk mampu menyampaikan berita atau yang berlangsung di mana pesannya informasi dengan baik, sehingga dapat dikirim dari sumber yang melembaga diterima dan mudah di pahami oleh kepada khalayak yang sifatnya massal masyarakat. Untuk itu, penulis ingin melalui alat-alat yang bersifat mekanisme mengetahui lebih dalam mengenai seperti radio, televisi, surat kabar dan film. “Kecakapan Penyiar Radio Bhery Hamzah (Cangara, 2016:41) Dalam Program Elshinta News and Talk di Elshinta Radio ”.

3

Media Massa berkomunikasi dengan menggunakan Menurut J.B Wahyudi Media massa komunikasi yang efektif dan efisien. Dalam merupakan sarana untuk menyampaikan isi Tugasnya penyiar radio adalah orang yang pesan, pernyataan, informasi yang bersifat mampu mengkomunikasikan gagasan, umum sejumlah orang yang jumlahnya konsep dan ide, serta bertugas relatif besar, heterogen, anonim, tidak membawakan atau menyiarkan suatu terlembaga, perhatiannya terpusat pada isi program acara yang disiarkan radio (Yulia, pesan yang sama yaitu pesan dari media 2010 : 17). massa yang sama dan tidak dapat Kecakapan adalah kemampuan, memberikan arus balik secara langsung kepandaian atau kemahiran dalam saat itu. (Vera, 2010 :8). mengerjakan sesuatu. (Salim, 2002:252). Dalam hal ini ada beberapa kecakapan Radio yang harus dimiliki seorang penyiar Menurut Afdjani (2013 : 160), (announcer’s skill) keahlian utama yang Radio adalah media massa yang mutlak dimiliki seorang penyiar adalah menyampaikan pesan melalui stimuli indra (Romli, 2004:32): pendengaran. Berbicara : Pekerjaan penyiar Radio adalah sebuah media massa adalah berbicara, mengeluarkan suara, yang berbeda dengan media massa atau melakukan komunikasi secara lisan. lainnya. Radio hanya menggunakan audio Maka dari itu penyiar harus “lancar bicara” atau suara saja untuk menyampaikan dengan kualitas vokal yang baik, seperti sebuah pesan kepada khalayak. pengaturan suara, pengendalian irama, Kelemahan dan Kelebihan tempo, artikulasi, dan sebagainya. Radio sebagai media elektronik Kelancaran berbicara dengan kualitas vokal sebagaimana media komunikasi massa yang baik, dapat dibentuk dengan latihan lainnya, radio memiliki kekhasan tersendiri. pernafasan, latihan intonasi, latihan Mari kita bahas terlebih dahulu kekuatan- aksentuasi, latihan speed dan latihan kekuatan radio, sebelum mencermati artikulasi, kelemahan-kelemahannya (Astuti, Membaca : Dalam hal ini 2013:39). kekuatan Radio, diantaranya kemampuan spoken reading, yakni radio dapat membidik khalayak yang membaca naskah siaran tetapi terdengar spesifik, radio bersifat mobile dan portable, seperti bertutur atau tidak membaca radio bersifat intrusive, radio bersifat naskah. fleksibel, radio itu sederhana. Kelemahan Menulis : yaitu menulis naskah Radio, antara lain selintas, global, batasan siaran. Seringkali penyiar harus Waktu. (Romli, 2012: 31-32) menyiapkan naskah siarannya sendiri. Karena itu ia harus memiliki kemampuan Kecakapan Penyiar menulis naskah. Penyiar adalah orang yang bertugas membawakan atau memandu Program acara di radio misalnya, acara berita, Kata program berasal dari bahasa pemutaran lagu pilihan, talkshow dan lain Inggris yaitu, Programme atau Program sebagainya (Romli, 2004:31). Seorang yang berarti acara atau rencana. Undang penyiar harus mampu menyampaikan undang penyiaran Indonesia idak pesan dan membawakan program yang menggunakan kata program untuk acara telah ditentukan oleh pihak radio. Tugas tetapi menggunakan istilah ”siaran” yang utama dari seorang penyiar adalah didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian menyampaikan sebuah informasi ataupun pesan yang disajikan dalam berbagai pesan kepada pendengar lewat media bentuk. Namun kata program lebih sering suara. Seorang penyiar harus ahli dalam digunakan dalam dunia kepenyiaran di

4

Indonesia dari pada kata siaran untuk Metode Penelitian mengacu kepada pengertian acara. Metode penelitian dalam Program adalah segala hal yang penelitian ini peneliti menggunakan ditampilkan stasiun penyiaran untuk Metode Deskriptif Kualitatif. Metode memenuhi kebutuhan audiennya ( deskriptif atau yang biasa disebut Morissan, 2008 : 200). penelitian taksonomonik dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai Metodologi Penelitian suatu fenomena atau kenyataan sosial, Paradigma Penelitian dengan jalan mendeskripsikan sejumlah Paradigma merupakan pola atau variabel yang berkenaan dengan masalah model tentang bagaimana sesuatu dan unit yang diteliti (Faisal, 2008:20). distruktur (bagian dan hubungannya) atau bagaimana bagian-bagian berfungsi Subyek/Objek Penelitian (perilaku yang di dalamnya ada konteks Subjek Penelitian adalah khusus atau dimensi waktu) (Moleong, penentuan narasumber terpercaya sebagai 2012:49). key informan dan informan untuk Menurut Dedy N. Hidayat (2004) mendapatkan data yang valid untuk (dalam Dewi, 2008:15), paradigma dalam penelitian ini. Key Informan dan informan ilmu sosial dibagi menjadi tiga, yaitu kunci menurut Robert K. Yin adalah mereka paradigma klasik, paradigma tidak hanya memberikan keterangan kontruktivisme dan paradigma kritis. tentang sesuatu kepada peneliti, tapi juga Secara epistemologis dijelaskan memberikan saran tentang sumber-sumber dalam Azmi (2013:115), “bahwa post- yang bersangkutan. (Cangara, 2016:157). positivisme meyakini bahwa subyek tidak Subjek penelitian atau informan dapat mencapai atau melihat kebenaran dalam penelitian ini yaitu Bhery Hamzah ( jika hanya berdiri di belakang layar tanpa Penyiar/ News Anchor Elshinta), Informan ikut terlibat dengan obyek secara D.S Krisanti (Wakil Pemimpin Redaksi), Tika langsung”. Yulianti (Produser), Fisca Dwi Astuti Paradigma yang digunakan peneliti (Listener Service Officer), Slamet Muksan yaitu paradigma post – positivism dalam (Pendengar ). penelitian ini. Alasannya karena digunakan Menurut Sugiyono (2009:38) Objek untuk meneliti pada kondisi obyek yang penelitian adalah suatu atribut atau sifat alamiah yang bertujuan untuk memahami atau nilai dari orang, objek atau kegiatan suatu fenomena dalam konteks sosial yang mempunyai variasi tertentu yang secara alamiah dengan mengedepankan ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari proses interaksi komunikasi yang dan kemudian ditarik kesimpulannya. mendalam antara peneliti dengan Objek penelitiannya adalah fenomena yang diteliti. kecakapan penyiar radio Bhery Hamzah dalam program Elshinta News and Talk, Pendekatan Penelitian Kualitatif karena dalam setiap radio pasti memiliki Peneliti dalam melakukan program-program dan dibawakan dengan penelitian ini memilih menggunakan gaya yang berbeda-beda oleh penyiarnya. pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2012:4), Metode Pengumpulan data mendefinisikan “metodologi kualitatif Metode pengumpulan data ini sebagai prosedur penelitian yang bertujuan untuk memperoleh informasi menghasilkan data deskriptif berupa kata- yang peneliti butuhkan untuk tujuan kata tertulis atau lisan dari orang-orang penelitian. Penelitian ini menggunakan 2 dan perilaku yang dapat diamati”. jenis data yaitu : Data Primer

5

Dalam penelitian ini peneliti Konsep Kecakapan Penyiar dari Asep menggunakan teknik wawancara Syamsul M. Romli yang terbagi menjadi mendalam. wawancara adalah proses tiga bagian yaitu : percakapan dengan maksud untuk Kecakapan Penyiar Tentang Berbicara mengontruksi mengenai orang, kejadian, Seorang penyiar harus memiliki kegiatan, organisasi, motivasi, perasaan, kemampuan berbicara, mengeluarkan dan sebagainya yang dilakukan dua pihak suara serta berkomunikasi secara lisan, yaitu pewawancara (interviewer) yang karena seorang penyiar dalam berbicara mengajukan pertanyaan dengan orang harus mengatur suaranya dalam segala hal yang diwawancarai (interviewer) (Bungin, mulai dari tempo berbicara, mengatur 2007:155). irama, kecepatan berbicara, artikulasi dan Data Sekunder sebagainya. Maka dari itu penyiar Data sekunder merupakan data membutuhkan beberapa latihan khusus yang diperoleh secara tidak langsung, data agar suara yang dihasilkan pada siaran diperoleh dari riset pustaka sebagai bahan tidak berubah-ubah. resmi dan data pendukung dalam Oleh karena itu, seorang penyiar penelitian. harus melakukan lima hal agar suara tidak berubah ubah pada saat siaran yaitu Validitas Data dengan cara latihan pernafasan, latihan Dalam Kriyantono (2012:72-73), intonasi, latihan aksentuasi, latihan speed, mengutip dari Dwidjowinoto serta latihan artikulasi. mengungkapkan bahwa ada beberapa Pernafasan macam triangulasi yaitu, triangulasi Berdasarkan hasil wawancara dan sumber, triangulasi waktu, triangulasi teori, observasi yang dilakuan terdapat triangulasi perisets, triangulasi metode. keterkaitan bahwa mengatur pernafasan Peneliti menggunakan triangulasi sangatlah penting, karena apabila penyiar sumber, triangulasi sumber adalah tidak dapat mengatur pernafasan dengan membandingkan atau mengecek langsung baik pada saat siaran, maka hal tersebut derajat kepercayaan suatu Informasi yang akan berdampak pada siaran yang sedang diperoleh dari sumber yang berbeda. berlangsung. Pendengar pun mengatakan Misalnya, membandingkan apa yang bahwa pernafasan yang dilakukan Bhery dikatakan umum dengan yang dikatakan Hamzah pada saat siaran sudah terbilang pribadi. Alasan peneliti mengemukakan baik. triangulasi sumber karena pada penelitian Intonasi ini peneliti melibatkan lebih dari satu Berdasarkan hasil wawancara dan informan untuk mendapatkan data yang observasi yang dilakuan terdapat valid dan akurat. keterkaitan bahwa seorang penyiar harus memperhatikan intonasi atau irama pada Hasil Penelitian dan Pembahasan saat siaran berlangsung. Seorang penyiar Berdasarkan hasil penelitian yang juga harus bisa mengatur intonasi atau dilakukan peneliti dengan melakukan irama saat berbicara cepat atau lambat dan wawancara kepada Key Informan yaitu seorang penyiar juga harus bisa Bhery Hamzah penyiar Radio Elshinta serta menentukan intonasi suara yag halus dan melakukan observasi dan mengumpulkan lembut agar tidak terkesan monoton pada data-data dari penelitian. Sehingga peneliti saat siaran berlangsung. akan membahas dan menguraikan yang Aksentuasi dikaitkan dengan kerangka pemikiran serta Berdasarkan hasil wawancara yang konsep yang digunakan oleh peneliti agar dilakukan dalam kecakapan berbicara yang menjawab permasalahan yang ada. Pada dilakukan seorang penyiar bahwa seorang penelitian ini peneliti menggunakan penyiar membutuhkan latihan aksentuasi

6

agar penyiar langsung dapat memahami membacakan sebuah pesan yang akan harus seperti apa dan bagaimana disampaikan kepada pendengar. penekanan yang harus dilakukan pada Berdasarkan hasil wawancara dan setiap kata atau kalimat tertentu pada saat observasi yang dilakuan terdapat siaran berlangsung, karena dengan keterkaitan bahwa penyiar harus memiliki melakukan latihan aksentuasi penyiar kecakapan membaca, karena dengan dapat berbicara sesuai pemahaman dan adanya kemampuan membaca seorang dengan tutur kata yang jelas. Sehingga penyiar dapat memberikan informasi tidak menimbulkan adanya kesalahan kepada pendengar dengan jelas dan dalam menyampaikan sebuah pesan mudah dipahami oleh pendengar dan berupa kalimat maupun berupa kata dalam hal membaca ini juga bisa diartikan kepada para pendengar. dengan penyiar harus rajin membaca Speed berita-berita atau informasi terbaru agar Berdasarkan hasil wawancara pada saat diberikan naskah berita yang menyatakan bahwa dalam kecakapan mencangkup perihal apa saja penyiar berbicara seorang penyiar membutuhkan langsung dapat bisa memahami isi dari latihan speed agar penyiar dapat naskah tersebut dan bisa dengan mudah mengkontrol kecepatan pada saat menjelaskan kepada para pendengar. membacakan informasi untuk para Kecakapan Penyiar Tentang Menulis pendengar, karena dalam hal ini apabila Kecakapan seorang penyiar salah penyiar melakukan siaran tanpa bisa satunya meliputi kemampuan menulis, mengatur kecepatan dalam berbicara, penyiar diharuskan dapat menulis layaknya mereka dapat menyebabkan masalah yaitu seperti seorang jurnalis. Dalam Elshinta kurang jelasnya informasi yang radio seorang penyiar memang tidak disampaikan oleh penyiar kepada membuat sebuah naskah radio tetapi pendengar diakibatkan oleh penuturan penyiar dituntut untuk bisa dalam menulis, kata yang dipaparkan oleh penyiar karena karena apabila dalam naskah radio terlalu cepat temponya. terdapat hal yang kurang pas dan tidak Artikulasi mudah dipahami oleh pendengar penyiar Berdasarkan hasil wawancara bisa mengubah naskah tersebut menjadi dapat dilihat bahwa dalam kecakapan hal yang mudah di pahami oleh pendengar. berbicara yang meliputi kemampuan Maka dari itu, seorang penyiar selain penyiar, artikulasi sangat penting agar memiliki kecakapan berbicara, membaca pada saat siaran berlangsung apa yang penyiar juga harus memiliki kecakapan disebutkan oleh penyiar mudah dipahami dalam menulis untuk bisa membuat atau oleh pendengar. merubah naskah untuk para pendengar. Kecakapan Penyiar Tentang Membaca Berdasarkan hasil wawancara dan Kecakapan seorang penyiar observasi yang dilakuan terdapat tidaklah hanya meliputi kecakapan dalam keterkaitan bahwa kemampuan yang harus berbicara namun juga meliputi dalam hal dimiliki penyiar salah satunya adalah membaca, tetapi bagaimana cara penyiar kemampuan menulis, tetapi di radio membacakan sebuah naskah berita yang Elshinta kemampuan menulis tidaklah sudah dirancang untuk sebuah program, begitu di prioritaskan Karena di Radio karena apabila seorang penyiar tidak dapat Elshinta kemampuan menulis biasanya membacakan naskah dengan benar maka dimiliki oleh seorang produser, sedangkan pendengar yang akan mendengar untuk penyiar kemampuan menulis jumlahnya sedikit. Maka dari itu, seorang memang diharuskan memliki kemampuan penyiar selain memiliki kecakapan tersebut namun kemampuan penyiar berbicara penyiar juga harus memiliki tersebut hanya digunakan pada saat kecakapan dalam membaca untuk penyiar ingin menambahkan atau

7

memperbaiki naskah radio yang membutuhkan perbaikan seperti Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif: pengulangan kata, pemborosan kata dan Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik sebagainya dan Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Kencana.

Kesimpulan Cangara, Hafied. 2016. Pengantar Ilmu Berdasarkann hasil penelitian yang Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers telah dilakukan mengenai Kecakapan Penyiar Radio Bhery Hamzah Dalam Faisal, Sanapiah. 2008. Format-format Program Elshinta News and Talk di Elshinta Penelitian Sosial. Jakarta: PT. Raja Radio berdasarkan konsep kecakapan Grafindo Persada. seperti berbicara, membaca, dan menulis, penelitian ini menunjukkan bahwa konsep Kriyantono, Rachmat. 2012. Teknik Praktis Riset kecakapan yang dikemukakan oleh Asep Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Syamsul M. Romli yang meliputi berbicara, Media Group. membaca dan menulis sangatlah Moleong. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. dibutuhkan dan harus dimiliki oleh seorang : Remaja Rosdakarya. penyiar walaupun pada Elshinta Radio lebih banyak menggunakan kecakapan dalam Morissan. 2008. Manajemen Media Penyiaran: berbicara dan membaca tetapi dalam hal Strategi Mengelola Radio dan Televisi. menulis penyiar pun harus memiliki Jakarta: Kencana Pernada Media kecakapan tersebut. Group.

Saran Romli, Asep Syamsul M. 2004. Broadcast Journalism: Panduan Menjadi Setelah meneliti dan menganalisis Penyiar, Reporter dan Script Writer. data yang diperoleh dari Elshinta Radio Bandung: Nuansa mengenai bagaimana kecakapan penyiar Bhery Hamzah program Elshinta News and ------. 2012. Broadcast for Talk di Elshinta Radio, penulis berharap Teen, Jadi Penyiar itu Asyik Loh. agar hasil penelitian ini dapat menjadikan Bandung: Nuansa. masukan bagi pengembang disiplin Ilmu Komunikasi pada umumnya, khususnya Salim, Peter dan Yeni Salim. 2002. Kamus pemahaman mengenai konsep kecakapan Bahasa Indonesia Kontemporer. penyiar yang meliputi kecakapan dalam Jakarta: Modern English berbicara, membaca serta menulis seperti Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, yang telah dijelaskan dalam penelitian ini. Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta. Daftar Pustaka Vera, Nawiroh. 2010. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Renata Pratama Afdjani, Hadiono. 2013. Proses dan Strategi. Media. Tangerang: Empat pena Publishing. Yulia, Wanda. 2010. Andai Aku Jadi Penyiar. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Astuti, Santi Indra. 2013. Jurnalisme Radio, Teknik dan Praktik. Bandung: Simbiosa Peneliti Terdahulu Rekatama Media. Ani Triyani. 2010. Kecakapan Penyiar Dalam Azmi, Khaerul. 2013. Filsafat Ilmu Komunikasi. Menjalankan Profesi Kepenyiaran. Yogyakarta: Tangerang: Empat pena Publishing. Universitas UIN Sunan Kalijaga

Baran, J Stanly. 2008. PengantarKomunikasi Irnawati. 2014. Strategi Peningkatan Massa. Jakarta: Erlangga. Kompetensi Kepenyiaran Sumber Daya

8

Manusia Penyiar Radio Syiar FM. Makassar: Universitas UIN Alauddin

Triyono. 2010. Strategi Radio Global FM Dalam Meningkatkan Kualitas Penyiar. Yogyakarta: Universitas UIN Kalijaga.

Website http://www.elshinta.co.id/ diakses tanggal 22 Desember 2016 pukul 10.00 WIB