JURNAL FOKUS, Volume 8, Nomor 2 September 2018

PENGARUH HARA, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI KASUS PADA WARUNG SATE KLATAK PAK PONG BANTUL)

Muhammad Hendri Adhitama [email protected] Universitas Ahmad Dahlan Sukardi [email protected] Universitas Ahmad Dahlan

ABSTRAK

This study aims to analyze the influences of prices, quality of products and services on purchasing decision in Pak Pong Klatak Culinary in Bantul. The subjects of this research were customers of Pak Pong Klatak Satay Culinary in Bantul. The population of the study were people who purchased products of Pak Pong Klatak Satay Culinary in Bantul. The samples were determined by accidental sampling method by total of 80 respondents. Data were collected by giving a list of questions / questionnaires to respondents dealing with prices, products quality as well as services quality and how they influence the customers decision in purchasing the products. This study used a multiple linear regression analysis technique. The researcher tested the hypothesis using T test and F test. The test results showed that prices have a positive but insignificant influence, products quality has a negative and insignificant influence. Meanwhile, services quality has a positive and significant influence. Prices, products and services quality contribute to a simultaneously positive and significant influence upon customer’s purchasing decision as the significant value of 0,000 is smaller than 0,5. The prices variables, products quality and services quality are able to explain the purchasing decision variable in Pak Pong's klatak satay culinary at 35% and the remaining 65% explained by other variables not included in the study.

Keywords: Price, Product Quality, Services Quality and Purchasing Decision.

PENDAHULUAN persaingan dengan produk kuliner modern yang banyak terdapat di cafe-cafe dan Pada zaman sekarang ini banyak juga restoran di ini, banyak perubahan dan kemajuan yang terjadi anak muda, keluarga dan juga wisatawan pada dunia bisnis, baik dunia bisnis luar daerah yang masih tertarik dengan produk ataupun jasa. Banyak konsumen adanya produk kuliner tradisional yang pada masa ini lebih memilih sesuatu yang dijajakan oleh pelaku bisnis masakan dirasa lebih modern daripada memilih tradisional. sesuatu yang dikenal tradisional. Hal Hal yang dapat kita jadikan contoh tersebut sering terjadi pada produk kuliner tentang kuliner tradisonal yang masih tradisional yang sering dianggap kurang eksis hingga sekarang ialah makanan khas menarik atau sudah jadul sehingga minat Bantul yaitu sate klatak. Pelaku bisnis konsumen untuk membeli cenderung sate klatak yang masih eksis hingga kurang. sekarang seperti kita ketahui ialah warung Namun, produk kuliner tradisional sate klatak Pak Pong yang terletak di di Yogyakarta tidak mengalami ketatnya 207

JURNAL FOKUS, Volume 8, Nomor 2 September 2018

Jalan Sultan Agung Jejeran Bantul, dengan konsep masakan tradisional olahan daging REVIEW LITERATUR DAN kambing dapat memikat dayabeli HIPOTESIS konsumen. Dengan mendirikan warung Landasan Teori dikawasan sentra olahan daging kambing 1. Harga dengan masakan khasnya sate klatak, Harga adalah jumlah uang yang warung sate klatak Pak Pong bisa dibilang dibutuhkan untuk mendapatkan menjadi warung sate yang paling laris sejumlah kombinasi dari produk dan dibandingkan dengan pesaing lainnya pelayanannya (Swastha, 2002). yang juga menjajakan makanan yang sama, dengan harga yang sedikit lebih 2. Kualitas Produk mahal dibanding warung lainnya tidak Kotler (2004) mengemukakan menjadikan warung sate klatak Pak Pong bahwa kualitas produk adalah sepi pembeli, dengan mengandalkan cita kemampuan suatu produk untuk rasa yang enak menjadikan daya tarik melakukan fungsi-fungsinya. tersendiri bagi para pembelinya yang tidak Kemampuan itu meliputi daya tahan, hanya berasal dari kota Bantul melainkan kehandalaan, ketelitian yang dihasilkan, seluruh daerah di yang kemudahan dioprasikan dan diperbaiki, kebetulan berkunjung di Bantul atau dan atribut lain yang berharga pada sengaja datang ke Bantul hanya untuk produk secara keseluruhan. mencicipi olahan yang disediakan di warung sate klatak Pak Pong dan juga 3. Kualitas Pelayanan ditunjang oleh letak warung yang berada Kualitas pelayanan merupakan dipingir jalan dan mempunyai fasilitas tingkat keunggulan yang diharapkan warung yang lebih nyaman dan lebih luas dan pengendalian atas hal tersebut daripada pesaing lainnya menjadikan untuk memenuhi harapan konsumen warung tersebut ramai pembeli. (Rangkuti, 2006). Tujuan dari penelitian ini di antaranya: 1) untuk mengetahui pengaruh 4. Keputusan Pembelian harga terhadap keputusan pembelian Kotler (2009) mengungkapkan dalam produk di warung sate klatak Pak keputusan untuk membeli yang Pong, 2) untuk mengetahui pengaruh diambil oleh konsumen itu merupakan kualitas produk terhadap keputusan kumpulan dari sejumlah keputusan. pembelian dalam produk di warung sate Setiap keputusan membeli mempunyai klatak Pak Pong, 3) untuk mengetahui suatu struktur yang terdiri dari beberapa pengaruh kualitas pelayanan terhadap komponen, antara lain: 1) keputusan keputusan pembelian dalam produk di tentang jenis produk, 2) keputusan warung sate klatak Pak Pong dan 4) untuk tentang bentuk produk, 3) keputusan mengetahui pengaruh harga, kualitas tentang merek, merek mana yang akan produk dan kualitas pelayanan secara dipilih konsumen untuk dibeli, 4) bersama-sama terhadap keputusan keputusan tentang penjualnya, produk pembelian dalam produk di warung sate tersebut dibeli dimana dan pada toko klatak Pak Pong. apa, 5) keputusan tentang jumlah produk, banyaknya produk yang akan dibeli, 6) keputusan tentang waktu pembelian dan 7) keputusan tentang cara pembayaran.

208

JURNAL FOKUS, Volume 8, Nomor 2 September 2018

Penelitian Terdahulu keputusan pembelian. Selanjutnya pada 1. Analisis pengaruh harga, kualitas variabel lokasi secara parsial pelayanan, promosi dan kepercayaan berpengaruh positif dan tidak terhadap kepuasan konsumen dengan signifikan terhadap keputusan keputusan berkunjung sebagai variabel pembelian. intervening di hotel Amanda Hills Bandungan. Oleh Susilo H, AT Hipotesis Haryono, M Mukery (2018). Penelitian H1: Harga berpengaruh positif dan dilakukan hotel Amanda Hills signifikan terhadap keputusan Bandungan dengan teknik pengambilan pembelian dalam pembelian produk data dengan kuisioner, menggunakan metode analisis linear berganda dan di sate klatak Pak Pong. menghasilkan kesimpulan sebagai H2: Kualitas produk berpengaruh positif berikut: 1) terdapat pengaruh harga dan signifikan terhadap keputusan terhadap keputusan bekunjung pembelian dalam pembelian produk konsumen di Amanda Hills Hotel di sate klatak Pak Pong. Bandungan, 2) terdapat pengaruh H3: Kualitas pelayanan berpengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan positif dan signifikan terhadap bekunjung konsumen di Amanda Hills Hotel Bandungan, 3) terdapat pengaruh keputusan pembelian dalam promosi terhadap keputusan bekunjung pembelian produk di sate klatak Pak konsumen di Amanda Hills Hotel Pong. Bandungan dan 4) terdapat pengaruh H4: Harga, kualitas produk dan kualitas kepercayaan terhadap keputusan pelayanan berpengaruh positif dan bekunjung konsumen di Amanda Hills signifikan secara bersama–sama Hotel. terhadap keputusan pembelian dalam

2. Pengaruh kualitas produk, harga dan pembelian produk di sate klatak Pak lokasi terhadap keputusan pembelian di Pong. Powernoise Store (studi kasus pada konsumen Powernoise Store Malang). METODE PENELITIAN Oleh Rofiq, M Hufron (2018). Penelitian dilakukan di Powernoise Populasi dan Sampel Store Malang dengan teknik Populasi adalah wilayah generalisasi pengambilan data dengan kuisioner yang terdiri atas objek atau subjek yang menggunakan metode analisis regresi mempunyai kualitas dan karakteristik berganda dan menghasilkan tertentu yang ditetapkan oleh peneliti kesimpulan sebagai berikut: 1) pada uji untuk dipelajari dan kemudian ditarik F, menunjukkan bahwa semua variabel kesimpulannya (Sugiyono, 2015). independen yaitu kualitas produk, Populasi dalam penelitian ini adalah harga dan lokasi secara simultan konsumen atau orang–orang yang pernah berpengaruh signifikan terhadap melakukan pembelian produk di warung keputusan pembelian di PowerNoise sate klatak Pak Pong Jalan Sultan Agung, Store, 2) pada Uji t, dapat dilihat Brajan, Wonokromo, Pleret, Bantul. Hal bahwa variabel kualitas produk secara itu diharapakan hasil yang parsial berpengaruh positif dan didapatkan dalam penilitian ini bisa lebih signifikan terhadap keputusan efektif serta sesuai dengan apa yang pembelian, kemudian pada variabel peneliti inginkan. harga secara parsial berpengaruh Sampel adalah bagian dari jumlah positif dan signifikan terhadap dan karakteristik yang dimiliki oleh 209

JURNAL FOKUS, Volume 8, Nomor 2 September 2018

populasi tersebut. Pengambilan sampel Definisi Operasional dilakukan dengan pertimbangan bahwa 1. Variabel Independen populasi yang ada sangat besar jumlahnya, a. Harga. Indikator yang digunakan sehingga tidak memungkinkan untuk untuk menilai harga menurut meneliti seluruh populasi yang ada. Tjiptono (2008) yaitu Menurut Sugiyono (2012) dalam keterjangkauan harga produk, Mumu et.al., (2015) sampel adalah kesesuaian harga dengan kualitas bagian dari jumlah karakteristik yang produk, daya saing harga produk dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun dan kesesuaian harga dengan pada penelitian ini, teknik pengambilan manfaat produk. sampel yang digunakan adalah Accidental b. Kualitas Produk. Indikator yang Sampling terhadap para konsumen yang digunakan untuk menilai kualitas melakukan pembelian di warung sate produk menurut Kotlet (2009) yaitu klatak Pak Pong Bantul. Teknik bentuk, fitur, kualitas kinerja, kesan pengambilan sampel secara Accidental kualitas, ketahanan, keandalan, Sampling yaitu pengambilan sampel kemudahan perbaikan, gaya dan secara sembarang (kapanpun dan desain. dimanapun) asal memenuhi syarat sebagai c. Kualitas Pelayanan. Indikator yang sampel dari populasi tertentu. digunakan untuk menilai kualitas Pada penelitian ini jumlah populasi pelayanan menurut Tjiptono (2008) tidak diketahui, oleh karena itu jumlah yaitu bukti langsung, keandalan, sampel dalam penelitian ini ditentukan daya tanggap, jaminan dan empati. berdasarkan pendapat dari Roscue dalam buku Research Methods For Business 2. Variabel Dependen (1982) dikuti dalam Sugiyono (2015) Variabel dependen yang memberikan saran-saran tentang ukuran digunakan dalam penelitian ini adalah sampel untuk penelitian seperti berikut ini: keputusan pembelian. Indikator yang 1. Ukuran sampel yang layak dalam digunakan untuk menilai keputusan penelitian adalah antara 30 sampai pembelian yaitu pengenalan masalah, dengan 500. pencarian informasi, evaluasi alternatif, 2. Bila sampel dibagi dalam kategori keputusan pembelian dan perilaku (misalnya: pria- wanita, pegawai pasca pembelian. negeri-swasta dan lain-lain), maka jumlah anggota sampel setiap kategori Uji Instrumen minimal 30. 1. Uji Validitas 3. Bila dalam penelitian akan melakukan Uji validitas digunakan untuk analisis dengan multivariate (korelasi mengukur sah atau valid tidaknya suatu atau regresi ganda misalnya), maka kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan jumlah anggota sampel minimal 10 kali valid jika pertanyaan dan kuesioner dari jumlah variabel yang diteliti. mampu untuk mengungkap sesuatu Misalnya variabel penelitiannya ada 5 yang akan diukur oleh kuesioner (independen+dependen), maka jumlah tersebut. Untuk menguji validitas anggota sampel adalah 10 x 5 = 50. dalam penelitian ini dapat Jadi dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis faktor memilih poin pertama dari pendapat konfirmatori atau Confirmatory Factor Roscue dalam menentukan ukuran Analysis (CFA). sampel, sehingga jumlah sampel yang Validitas menunjukan sejauh diambil pada penelitian ini adalah 80. mana suatu pengukur itu mengukur apa

yang ingin diukur. Hasil penelitian

yang valid terjadi apabila terdapat 210

JURNAL FOKUS, Volume 8, Nomor 2 September 2018

kesamaan antara data yang terkumpul dipakai adalah jumlah kuadrat terkecil dengan data yang sesungguhnya terjadi (least squares). pada objek yang diteliti. Validitas Dengan metode ini kita dapat berarti instrumen yang dipilih dapat memprediksi besarnya variabel digunakan untuk mengukur apa yang dependen. Misalnya, apabila model seharusnya diukur (Sugiyono, 2015). atau rumusnya sudah ditemukan, Dalam pengambilan keputusan kepuasan dapat diprediksi berdasarkan untuk menguji validitas indikatornya intensitas harga, kualitas produk dan adalah: kualitas pelayanan. Persamaan regresi 1. Jika r hitung positif serta r hitung > dalam penelitian ini adalah: 0,05, maka butir atau variabel Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 tersebut valid. Keterangan: 2. Jika r hitung tidak positif dan r Y = Keputusan pembelian hitung < 0,05, maka butir atau α = Konstanta variabel tersebut tidak valid. X1 = Harga

X2 = Kualitas Produk 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk X3 = Kualitas Pelayanan mengetahui konsistensi alat ukur, b1, b2, b3= koefisien regresi variabel apakah alat pengukur yang digunakan independen dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Uji Hipotesis Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau 1. Uji Parsial (Uji T) handal jika jawaban seseorang terhadap Uji statistik t menunjukkan pernyataan adalah konsisten atau stabil seberapa jauh pengaruh harga, kualitas konsisten atau stabil dari waktu ke produk dan kualitas pelayanan secara waktu (Ghozali, 2006). individual dalam menerangkan Pengukuran reliabilitas dapat keputusan pembelian (Ghozali, 2006). dilakukan dengan One Shot atau

pengukuran sekali saja, adapun cara yang digunakan adalah dengan 2. Uji Simultan (Uji F) menggunakan uji statistik Cronbach Uji F digunakan untuk menguji Alpha (α). Suatu kontruk atau variabel hipotesis nol bahwa koefisien dikatakan reliabel jika memberikan determinasi majemuk dalam populasi, nilai Cronbach Alpha > 0.60. R2 sama dengan nol. Uji signifikansi meliputi pengujian signifikansi Teknik Analisis Data persamaan regresi secara keseluruhan serta koefisien regresi parsial spesifik. 1. Analisis Regresi Berganda Uji keseluruhan dapat dilakukan Menurut Simamora (2005) regresi dengan menggunakan statistik F. berganda (multiple regression) Statistik uji ini mengikuti merupakan metode analisis yang tepat distribusi F dengan derajat kebebasan k manakala masalah riset meliputi dan (n- k- 1) (Malhotra, 2006) dalam sebuah variabel dependen, datanya (Sutrisni, 2010). Jika hipotesis nol metrik, diasumsikan berhubungan keseluruhan ditolak, satu atau lebih dengan dua atau lebih variabel koefisien regresi majemuk populasi independen. Caranya adalah dengan mempunyai nilai tak sama dengan 0. memprediksi perubahan variabel Dalam uji F kesimpulan yang dependen melalui perubahan variabel- diambil adalah dengan melihat variabel independen. Aturan yang signifikasi (α) dengan ketentuan: 211

JURNAL FOKUS, Volume 8, Nomor 2 September 2018

H0= α > 5% (tidak ada pengaruh yang signifikan). HASIL PENELITIAN DAN Ha= α < 5% (ada pengaruh yang PEMBAHASAN signifikan).

3. Uji Koefisien Determinasi Hasil Analisis Responden Koefisien determinasi (R²) pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variable dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antar nol sampai satu (0

Barat berjumlah 5 orang atau sebesar

6% dari total 80 responden.

g. Responden asal daerah/provinsi Jawa Tengah berjumlah 8 orang atau sebesar 10% dari total 80 responden. h. Responden asal daerah/provinsi Jawa Timur berjumlah 1 orang atau sebesar 1% dari total 80 responden.

212

JURNAL FOKUS, Volume 8, Nomor 2 September 2018

i. Responden asal daerah/provinsi Jakarta d. Responden yang berusia 31–35 tahun berjumlah 4 orang atau sebesar 5% berjumlah 6 orang atau sebesar 7,5% dari total 80 responden. dari total 80 responden. j. Responden asal daerah/provinsi e. Responden yang berusia 36–40 tahun Sumatera Selatan berjumlah 4 orang berjumlah 4 orang atau sebesar 5% dari atau sebesar 5% dari total 80 responden. total 80 responden. f. Responden yang berusia > 41 tahun k. Responden asal daerah/provinsi berjumlah 0 orang atau sebesar 0 % dari Maluku berjumlah 2 orang atau sebesar total 80 responden. 3% dari total 80 responden. l. Responden asal daerah/provinsi Papua berjumlah 1 orang atau sebesar 1% dari total 80 responden. m. Responden asal daerah/provinsi Yogyakarta berjumlah 14 orang atau sebesar 18% dari total 80 responden.

Berdasarkan data di atas maka diperoleh data karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan sebagai Berdasarkan data di atas maka berikut: diperoleh data karakteristik responden a. Responden yang bekerja sabagai berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut: pelajar/mahasiswa berjumlah 37 orang a. Responden yang berjenis kelamin laki - atau sebesar 46,3% dari total 80 laki berjumlah 45 orang atau sebesar responden. 56,25 % dari total 80 responden. b. Responden yang bekerja sabagai b. Responden yang berjenis kelamin Wiraswasta berjumlah 10 orang atau perempuan berjumlah 35 orang atau sebesar 12,5% dari total 80 responden. sebesar 43,75 % dari total 80 responden c. Responden yang bekerja sabagai . karyawan swasta berjumlah 11 orang atau sebesar 13,8% dari total 80 responden. d. Responden yang bekerja sabagai PNS berjumlah 5 orang atau sebesar 6,3% dari total 80 responden. e. Responden yang bekerja sabagai Polisi Berdasarkan data di atas maka berjumlah 2 orang atau sebesar 2,5% diperoleh data karakteristik responden dari total 80 responden. berdasarkan usia sebagai berikut: f. Responden yang bekerja sabagai TNI a. Responden yang berusia < 20 tahun berjumlah 4 orang atau sebesar 5% dari berjumlah 17 orang atau sebesar 21,5% total 80 responden. dari total 80 responden. g. Responden yang bekerja sabagai Buruh b. Responden yang berusia 21–25 tahun berjumlah 7 orang atau sebesar 8,8% berjumlah 31 orang atau sebesar 38,8% dari total 80 responden. dari total 80 responden. c. Responden yang berusia 26–30 tahun h. Responden yang bekerja diluar item berjumlah 22 orang atau sebesar 27,5% yang ditanyakan berjumlah 4 orang atau dari total 80 responden. sebesar 5% dari total 80 responden. 213

JURNAL FOKUS, Volume 8, Nomor 2 September 2018

b. Variabel Kualitas Produk Tahap 1

Berdasarkan data di atas, maka diperoleh karakteristik responden berdasarkan pendapatan per bulan sebagai berikut: Dari hasil di atas menunjukkan a. Responden yang memiliki pendapatan bahwa factor loading masih ada Rp.1.000.000-Rp.2000.000 berjumlah yang di bawah 0,5, jadi hasil yang 33 orang atau sebesar 41,3 % dari total tidak valid harus dihilangkan, 80 responden. berdasarkan hasil Anti-image b. Responden yang memiliki pendapatan Matrices nilai terendah ada di item Rp.2.100.000–Rp.3.000.000 berjumlah kualitas produk nomer empat 19 orang atau sebesar 23,8% dari total dengan nilai 0,638. Jadi item 80responden. kualitas produk nomer empat dan c. Responden yang memiliki pendapatan lima harus dihilangkan. Rp.3.100.000 –Rp.4.000.000 berjumlah Tahap 2 16 orang atau sebesar 20 % dari total 80 responden. d. Responden yang memiliki pendapatan Rp.4.100.000 –Rp.5.000.000 berjumlah 6 orang atau sebesar 7,5 % dari total 80 responden. e. Responden yang memiliki pendapatan > Rp.5.100.000 berjumlah 6 orang atau sebesar 7,5% dari total 80 responden. Dari hasil diatas menunjukkan bahwa factor loading masih ada Hasil Penelitian yang di bawah 0,5, jadi hasil yang 1. Hasil Uji Validitas tidak valid harus dihilangkan, a. Variabel Harga berdasarkan hasil Anti-image Matrices nilai terendah ada di item kualitas produk nomer lima dengan nilai 0,646. Jadi item kualitas produk nomer lima harus dihilangkan. Tahap 3 Dari hasil di atas menunjukkan bahwa factor loading ˃ 0,5, jadi keempat item pernyataan di atas dinyatakan valid, jadi untuk semua item pernyataan indikator variabel harga dinyatakan valid.

214

JURNAL FOKUS, Volume 8, Nomor 2 September 2018

Dari hasi di atas menunjukkan Dari tabel di atas, maka hasil dari bahwa tabel sudah membentuk satu uji reliabilitas dapat dijelaskan bahwa komponen (component matrix), jadi dari item pertanyaan masing-masing dari ketujuh item setelah dihilangkan variabel dinyatakan reliabel. Hal ini item yang tidak valid yaitu item ditunjukan dari nilai Cronbach Alpha > nomer empat dan lima, maka 0,60 dari masing-masing variabel. diketahui terdapat lima item yang valid yaitu item nomer satu, dua, 3. Hasil Uji Regresi Linier Berganda tiga, enam dan tujuh, karena hasilnya menunjukkan bahwa Factor loading > 0,5, sehingga tabel membentuk satu komponen. c. Variabel Kualitas Pelayanan

Berdasarkan analisis data di atas diperoleh persamaan sebagai berikut: Y= 1,649 + 0,046X1 - 0,017X2 + 0,525X3 Dari hasil persamaan regresi Dari hasil di atas menunjukkan linier berganda tersebut, dapat bahwa factor loading ˃ 0,5, jadi diinterprestasikan sebagai berikut: kelima item pernyataan di atas Y = variabel yang nilainya akan dinyatakan valid, jadi untuk semua diprediksi oleh variabel independen. item pernyataan indikator variabel Dalam penelitian ini, yang menjadi kualitas pelayanan dinyatakan valid. variabel dependen adalah keputusan d. Variabel Keputusan Pembelian pembelian, yang nilainya diprediksi oleh variabel harga, kualitas produk, dan kualitas pelayanan. a = 1,649, merupakan nilai konstanta, dengan demikian nilai konstanta ini menunjukkan besarnya nilai variabel keputusan pembelian jika variabel independen sama dengan nol. b1 = 0,046, artinya variabel harga Dari hasil di atas menunjukkan berpengaruh positif terhadap keputusan bahwa factor loading ˃ 0,5, jadi ke pembelian dan apabila variabel harga lima item pernyataan di atas meningkat, maka nilai keputusan dinyatakan valid, jadi untuk semua pembelian juga meningkat. Semakin item pernyataan indikator variabel tinggi kenaikan nilai variabel harga keputusan pembelian dinyatakan akan semakin tinggi mempengaruhi valid. keputu san pembelian.

b2 = -0,017, artinya variabel kualitas 2. Hasil Uji Reliabilitas produk berpengaruh negatif terhadap keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa, apabila kualitas produk mengalami kenaikan maka keputusan pembelian akan mengalami penurunan. Semakin tinggi kenaikan

nilai variabel kualitas produk akan 215

JURNAL FOKUS, Volume 8, Nomor 2 September 2018

semakin rendah mempengaruhi c. Variabel Kualitas Pelayanan keputusan pembelian. Dilihat dari nilai sig hitung < b3 = 0,525, artinya variabel kualitas alpha (0,05) pada tabel di atas nilai pelayanan berpengaruh positif terhadap sig hitung yang diperoleh sebesar keputusan pembelian dan apabila 0.000. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan meningkat, nilai sig hitung 0,000 < 0,05, maka maka nilai keputusan pembelian juga dapat disimpulkan bahwa hipotesis meningkat. Semakin tinggi nilai Ha diterima dan H0 ditolak yang kualitas pembelian, maka semakin berarti bahwa terdapat pengaruh tinggi juga akan mempengaruhi nilai positif dan signifikan antara variabel keputusan pembelian . kualitas pelayanan (X3) terhadap keputusan pembelian di warung 4. Hasil Uji Parsial (Uji T) sate klatak Pak Pong (Y).

5. Hasil Uji Simultan (Uji F)

Berdasarkan tabel di atas, maka hasil uji t pada penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Variabel Harga Dilihat dari nilai sig hitung < Berdasarkan hasil uji simultan alpha (0,05) pada tabel di atas nilai dari tabel di atas ditunjukan bahwa F sig hitung yang diperoleh sebesar hitung sebesar 13,643 dan pada uji F di 0.653. Hal ini menunjukkan bahwa atas didapatkan dengan taraf nilai sig hitung 0,653 > 0,05, maka signifikansi 0,05 (sig 0,000 < 0,05), dapat disimpulkan bahwa hipotesis dapat disimpulkan bahwa faktor Harga H0 diterima dan Ha ditolak yang (X1), Kualitas Produk (X2) dan berarti bahwa tidak terdapat Kualitas Pelayanan (X3) secara pengaruh positif dan signifikan bersama-sama memiliki pengaruh antara variabel harga (X1) terhadap signifikan terhadap Keputusan keputusan pembelian di warung sate Pembelian di warung sate klatak Pak klatak Pak Pong (Y). Pong (Y). b. Variabel Kualitas Produk Dilihat dari nilai sig hitung < alpha (0,05) pada tabel di atas nilai 6. Hasil Uji Koefisien Determinasi sig hitung yang diperoleh sebesar 0.889. Hal ini menunjukkan bahwa nilai sig hitung 0,889 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis Pada tabel di atas dapat dilihat H0 diterima dan Ha ditolak yang bahwa nilai R2 adalah sebesar 0,350. berarti bahwa tidak terdapat Hal ini dapat diartikan bahwa variabel pengaruh positif dan signifikan independen harga (X1), kualitas produk antara variabel kualitas produk (X2) dan kualitas pelayanan (X3) dapat (X2) terhadap keputusan pembelian menjelaskan variabel dependen sate klatak Pak Pong (Y). keputusan pembelian di warung sate

klatak Pak Pong (Y) sebesar 35,0 %,

sisanya 65,0 % diterangkan oleh faktor

lain yang tidak diteliti.

216

JURNAL FOKUS, Volume 8, Nomor 2 September 2018

Pembahasan Rahmad Sanyomai (2017) bahwa 1. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan kualitas produk berpengaruh signifikan Pembelian. terhadap keputusan pembelian. Ketidak Pernyataan hipotesis pertama signifikan ini dapat dipengaruhi oleh bahwa variabel harga (X1) tidak beberapa hal salah satunya yaitu pada berpengaruh positif dan signifikan indikator kualitas produk khususnya terhadap keputusan pembelian sate pada kuesioner pertanyaan poin tiga, klatak Pak Pong (Y). Hal ini bisa yaitu porsi sate klatak Pak Pong sesuai ditunjukan dengan nilai signifikansi (P dengan yang diinginkan pembeli, hal Value) sebesar 0,653 > 0,05. Dengan tersebut belum sesuai dengan yang demikian dapat disimpulkan bahwa diharapkan pembeli karena porsi sate variabel harga (X1) tidak berpengaruh klatak warung lain banyak yang lebih positif dan signifikan terhadap banyak dari porsi warung sate klatak keputusan pembelian di warung sate Pak Pong. klatak Pak Pong (Y). Hasil penelitian ini menunjukan 3. Pengaruh Kualitas Pelayanan keputusan pembelian di warung sate Terhadap Keputusan Pembelian. klatak Pak Pong tidak begitu Pernyataan hipotesis ketiga bergantung pada harga, konsumen lebih bahwa variabel kualitas pelayanan (X3) cenderung melakukan pembelian karena berpengaruh positif dan signifikan faktor lain, seperti untuk wisata kuliner terhadap keputusan pembelian di atau sekedar untuk memenuhi warung sate klatak Pak Pong (Y). Hal kebutuhan tersier karena warung sate ini bisa ditunjukan dengan nilai klatak Pak Pong termasuk kuliner yang signifikan sebesar 0,000 < 0,05. dijadikan rujukan oleh wisatawan luar Dengan demikian dapat disimpulkan kota dan harga yang dibilang lumayan bahwa variabel kualitas pelayanan mahal. Hasil ini tidak sesuai dengan (X3) berpengaruh positif dan signifikan penelitian yang dilakukan oleh Rofiq terhadap keputusan pembelian (Y). A, M Hufron (2018) bahwa harga Hal ini menunjukan bahwa berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan mempengaruhi keputusan pembelian. keputusan pembelian di warung sate klatak Pak Pong. Hasil ini sesuai 2. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap dengan penelitian yang dilakukan oleh Keputusan Pembelian. Susilo H, A.T Haryono, M Mukery Pernyataan hipotesis kedua (2018) bahwa kualitas pelayanan bahwa variabel kualitas produk (X2) berpengaruh signifikan terhadap tidak berpengaruh positif dan tidak keputusan pembelian. Kesignifikaan ini signifikan terhadap keputusan dipengaruhi karena pelayanan di pembelian di warung sate klatak Pak warung sate klatak Pak Pong lebih Pong (Y). Hal ini bisa ditunjukan unggul dibandingkan pesaingnya, dari dengan nilai signifikan (P Value) segi tempat makan yang luas dan sebesar 0,889 > 0,05. Dengan demikian fasilitas yang memadahi serta dapat disimpulkan bahwa variabel keramahan para pelayan menjadikan kualitas produk (X2) tidak berpengaruh pelayanan di warung ini banyak signifikan terhadap keputusan diminati pembeli. pembelian di warung sate klatak Pak Pong (Y). Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Putra

217

JURNAL FOKUS, Volume 8, Nomor 2 September 2018

4. Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan faktor utama dan mempengaruhi Kualitas Pelayanan Terhadap keputusan pembelian oleh konsumen di Keputusan Pembelian. warung sate klatak Pak Pong. Berdasarkan hasil uji simultan menunjukkan bahwa nilai F- hitung 4. Hasil olah data uji F, ketiga variabel sebesar 13,643 dengan signifikansi independen berpengaruh positif dan sebesar 0,000. Apabila dibandingkan signifikan terhadap variabel dependen. dengan tingkat signifikansi yang Sehingga dapat ditarik kesimpulan diharapkan yaitu 5% berarti bahwa variabel harga (X1), kualitas signifikansi F- hitung lebih kecil dari produk (X2) dan Kualitas Pelayanan tingkat signifikan yang diharapkan (0% (X3) secara bersama-sama memiliki < 5%). Dengan demikian harga, pengaruh yang positif dan signifikan kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian di secara simultan berpengaruh signifikan warung sate klatak Pak Pong (Y). terhadap keputusan pembelian . Saran KESIMPULAN DAN SARAN 1. Saran Bagi Warung Sate Klatak Pak Pong. Kesimpulan a. Hasil penelitian menunjukkan 1. Variabel harga berpengaruh positif dan bahwa variabel harga dan kualitas tidak signifikan terhadap keputusan produk tidak berpengaruh positif pembelian di warung sate klatak Pak dan signifikan terhadap keputusan Pong dengan nilai signifikan sebesar pembelian. Oleh karena itu 0,653. Hal ini menunjukkan bahwa diharapkan untuk meningkatkan harga sate klatak Pak Pong tidak terlalu produk sehingga produk dapat menjadi faktor utama atau memuaskan konsumen, sehingga mempengaruhi keputusan pembelian berpengaruh pada harga yang tidak oleh konsumen warung sate klatak Pak terlalu dipermasalahkan oleh Pong. pelanggan atau harga produk sebanding dengan kualitas produk. 2. Variabel kualitas produk berpengaruh Supaya konsumen tidak hanya tidak positif dan tidak signifikan memandang sate klatak Pak Pong terhadap keputusan pembelian di dari nama besarnya tetapi juga dari warung sate klatak Pak Pong dengan kualitas yang diberikannya. nilai signifikan sebesar 0,889. Hal ini b. Bagi warung sate klatak Pak Pong menunjukkan bahwa kualitas produk sebaiknya mempertahankan kualitas warung sate klatak Pak Pong tidak pelayanannya karena dilihat dari terlalu menjadi faktor utama atau kesimpulan bahwa kualitas mempengaruhi keputusan pembelian pelayanan berpengaruh positif dan oleh konsumen warung sate klatak Pak signifikan terhadap keputusan Pong. pembelian. Bisa dengan cara menambah fasilitas yang sudah ada, contoh: wifi, supaya konsumen 3. Variabel kualitas pelayanan semakin betah dalam menunggu berpengaruh positif dan signifikan orderan jadi dan juga menjadi daya terhadap keputusan pembelian di tarik lebih dibandingkan dengan warung sate klatak Pak Pong dengan warung lain yang belum memiliki nilai signifikan sebesar 0,000. Hal ini fasilitas sekomplit sate klatak Pak menunjukkan bahwa kualitas pelayanan Pong. warung sate klatak Pak Pong menjadi

218

JURNAL FOKUS, Volume 8, Nomor 2 September 2018

2. Saran Bagi Konsumen SPSS. Semarang: Badan Penerbit a. Jadilah konsumen yang bijak dalam Universitas Diponegoro. membeli suatu kebutuhan bukan Kotler, Philip dan Gary Armstrong. karena keinginan tetapi sesuatu (2004). Dasar-Dasar Pemasaran. yang dibutuhkan, karena di zaman Edisi Kesembilan. Jakarta: Indeks. modern ini masyarakat sangat Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. konsumtif yang hanya (2009). Manajemen Pemasaran. mementingkan prestise dan gengsi. Edisi Kedua Belas. Terjemahan Jangan jadikan hal tersebut sebagai Benyamin Molan. Klaten: PT kebiasaan, belilah produk yang Macanan Jaya Cermerlang. sesuai dengan kebutuhan anda dan mempunyai kualitas yang sesuai Mumu et al., (2015). Analisis Gaya dengan harga yang ditawarkan. Kepemimpinan, Kompensasi, Pendidikan dan Pelatihan Terhadap 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Kinerja Karyawan Pada PT. Hasjrat a. Dapat memperbaiki keterbatasan Multifinance Manado. Jurnal yang ada dalam penelitian ini dan EMBA. Vol. 3 No. 3 (September), memperbanyak jumlah sampel hal. 1287- 1297. untuk mendapatkan hasil yang Putra, Rahmad Sanyomai. (2017). menyeluruh atau mendekati Pengaruh Citra Merek, Kualitas sempurna karena semakin banyak Produk, Harga Dan Promosi sampel, maka semakin nyata pula Terhadap Keputusan Pembelian kesimpulan yang dihasilkan. Smartphone Di Kota Yogyakarta. b. Dapat memperluas atau Skripsi. Yogyakarta: Universitas menyempurnakan variabel-variabel Ahmad Dahlan. yang ada dalam penelitian ini agar Rangkuti, Freddy. (2006). Measuring faktor keputusan pembelian lebih Customer Satisfaction. Jakarta: bervariatif dan diharapkan bisa Penerbit Gramedia. memberi manfaat lebih luas bagi Rofiq A dan Hufron M. (2018). Pengaruh yang diteliti dan juga bagi peneliti kualitas produk, harga dan lokasi selanjutnya. terhadap keputusan pembelian di c. Jadikan penelitian ini sebagai bekal Powernoise Store Malang (studi dalam penelitian selanjutnya, ambil kasus pada konsumen Powernoise yang baik/bagus dan Store). sempurnakanlah yang dikira belum Simamora, Bilson. (2005). Analisis baik/bagus. Multivariat Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian DAFTAR PUSTAKA Pendidikan. Cetakan Keduapuluh Satu. Bandung: Alfabeta. Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Susilo, H, dkk. (2018). Analisis pengaruh Multivariate dengan Program SPSS. harga, kualitas pelayanan, promosi, Semarang: Badan Penerbit dan kepercayaan terhadap kepuasan Universitas Diponegoro. konsumen dengan keputusan Ghozali, Iman. (2011). Aplikasi Analisis berkunjung sebagai variabel Multivariate dengan Program IBM intervening di Hotel Amanda Hills Bandungan. Journal of Management. 219

JURNAL FOKUS, Volume 8, Nomor 2 September 2018

Sutrisni. (2010). Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, Desain Produk, Harga dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas Pelanggan Indosat IM3 Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro Semarang. Swasta dan Irawan. (2002). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty. Tjiptono, Fandy. (2008). Strategi Pemasaran. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Andi.

220