Studi Gelombang ULF...... (Setyanto Cahyo Pranoto dan Wahyu Srigutomo) STUDI GELOMBANG ULF: KORELASI PULSA MAGNET Pc3 DENGAN KECEPATAN ANGIN SURYA DAN MAGNET ANTARPLANET (STUDY OF ULF WAVE: CORRELATION OF Pc3 MAGNETIC PULSATIONS WITH SOLAR WIND VELOCITY AND INTERPLANETARY MAGNETIC FIELD)

Setyanto Cahyo Pranoto1*) dan Wahyu Srigutomo**) *) Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Jl. Dr. Djundjunan No. 133 40173 **) Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha N0. 10 Bandung 40116 Indonesia 1e-mail: [email protected] Diterima; 8 April 2016; Direvisi: 13 Juni 2016; Disetujui; 30 Juni 2016

ABSTRACT

Energy for the Earth’s magnetospheric processes is provided by solar wind. Pc3 magnetic pulsation is one of geomagnetic ULF wave. Pc3 magnetic pulsation has been studied to understand the dynamic of magnetosphere. Geomagnetic pulsations are quasi-sinusoide variations in the Earth’s magnetic field in the period range of 10-45 seconds. The magnitude of these pulsations ranges from fraction of a nT (nano Tesla) to several nT. These pulsations can be observed in a number of ways such as applied of ground based magnetometer. We used the magnetometer data of , Parepare, and Kupang stations to studied the effect of the solar wind and interplanetary magnetic field on these pulsations. To extract Pc3 magnetic pulsations we applied second order of Butterworth filter and using Hamming windowing. The result showed that Pc3 magnetic pulsation have correlation with increasing solar wind velocity and interplanetary magnetic field-IMF, it is mean that solar wind controls Pc3 magnetic pulsations occurrence.

Keywords: Pc3 magnetic pulsations, ULF, Solar wind

87 Jurnal Sains Dirgantara Vol 13 No. 2 Juni 2016 : 87 - 96

ABSTRAK

Angin surya merupakan sumber energi bagi proses-proses fisis yang terjadi di magnetosfer Bumi. Untuk dapat memahami dinamika di magnetosfer Bumi dapat di tinjau dari gelombang ULF salah satunya pulsa magnet Pc3. Pulsa magnet Pc3 merupakan variasi quasi-sinusoide pada medan magnet Bumi dalam rentang periode 10 – 45 detik. Pulsa magnet Pc3 umumnya memiliki amplitudo rendah dengan rentang nT (nano Tesla). Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengamati pulsa magnet Pc3 diantaranya dengan menggunakan magnetometer landas Bumi. Dalam makalah ini kami menggunakan data pengamatan magnetometer stasiun Kupang, Manado, dan Parepare untuk mempelajari hubungan pulsa magnet Pc3 terkait dengan angin surya dan medan magnet antarplanet. Pulsa magnet Pc3 diekstrak dari data variasi medan magnet dengan menggunakan Butterworth Filter dan Hamming windowing. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pulsa magnet Pc3 memiliki korelasi dengan peningkatan kecepatan angin surya dan medan magnet antarplanet. Hal ini mengindikasikan bahwa angin surya merupakan salah satu sumber yang mengontrol perubahan yang terjadi pada pulsa magnet Pc3. Kata Kunci: Pulsa magnet Pc3, Ulf, Angin surya

1 PENDAHULUAN magnetosfer. Hal ini terlihat dari variasi spasial dan temporal kejadian pulsa Matahari merupakan sistem magnet Pc3 di daerah quasi-parallel bow dinamis sebagai faktor utama penggerak shock (Vallee et al., 2007). Sumber perubahan di lingkungan antariksa eksternal pulsa magnet berasal dari Bumi. Matahari secara terus menerus gelombang permukaan (surface wave) di melontarkan partikel bermuatan yang magnetopause sebagai akibat disebut angin surya menuju ruang ketidakstabilan Kelvin-Helmholtz dan antarplanet. Fluktuasi angin surya pembangkitan gelombang di daerah dapat mengeksitasi gelombang bowshock atau magnetosheath yang hidromagnetik pada berbagai rentang mengalami propagasi ke magnetosfer. frekuensi pada daerah ultra low Sedangkan sumber internal berasal dari frequency (ULF). Berdasarkan ketidakstabilan plasma di dalam mekanisme resonansi (Menk, 2011), magnetosfer. Beberapa penelitian gelombang ULF yang dibangkitkan pernah membahas hal ini diantaranya; melalui interaksi magnetosfer dengan energi gelombang Pc3-4 berasal dari angin surya yang berfluktuasi, dapat aliran plasma di magnetosheath menuju menjalar melewati magnetosfer dan magnetopause (Yumoto dan Saito, ionosfer sehingga terekam oleh 1984). Pulsa magnet Pc3 dicirikan oleh magnetometer di permukaan Bumi dua mode osilasi dominan yang berasal dalam bentuk pulsa magnet. Pulsa dari sumber penggerak eksternal magnet yang terekam di permukaan (upstream waves), dan sebuah Bumi mengindikasikan integrasi penguatan signal (resonant waves) pada beberapa sinyal yang terdapat di frekuensi osilasi fundamental pada garis magnetosfer dalam bentuk broadband medan lokal (Villante et al., 2003). frekuensi (Feygin et al., 2009). Pulsa magnet Pc3 umumnya Pulsa magnet Pc3 merupakan memiliki amplitudo kecil. Pulsa ini osilasi gelombang hidromagnetik pada biasanya terpolarisasi di sepanjang garis frekuensi gelombang Ultra Low medan magnet dan gelombang Frequency (ULF) dengan rentang periode magnetosfer paling kuat teramati pada 10 – 45 detik (Jacobs et al., 1964). daerah dekat plasmapause pagi hari. Pembangkitan pulsa magnet ini terjadi Pudovkin dan Shumilov (1969), secara eksternal maupun internal di berpendapat bahwa medan listrik

88 Studi Gelombang ULF...... (Setyanto Cahyo Pranoto dan Wahyu Srigutomo) magnetosfer tidak hanya diakibatkan pada rentang periode yang sama. Selain oleh aliran plasma matahari melainkan meningkatkan pertumbuhan gelombang dapat juga dikarenakan variasi medan permukaan, kecepatan angin surya yang magnet antarplanet. Akibatnya lebih tinggi juga meningkatkan efisiensi gangguan pada angin surya yang konveksi gelombang quasi-parallel bergerak melintasi Bumi menambahkan menuju magnetosfer, serta menyediakan nilai medan Bumi selain medan magnet sumber gangguan yang diperlukan antarplanet yang diakibatkan oleh arus untuk memicu ketidakstabilan Kelvin- di permukaan magnetopause. Helmholtz ( Mazur dan Chuiko, 2013). Aliran angin surya akan melewati Dalam makalah ini memaparkan subsolar bowshock dan magnetosheath keterkaitan antara pulsa magnet Pc3 menuju ke area sekitar subsolar dengan peningkatan kecepatan angin magnetopause dan mengalir sepanjang surya (Vsw) dan perubahan medan magnetopause pada kedua sisi baik magnet antarplanet (Interplanetary dalam arah timur-barat maupun utara- Magnetic Field, IMF) selama rentang selatan. Ketika kecepatan angin surya periode 2010-2011. Output dari mengalami percepatan di atas threshold penelitian ini diharapkan dapat tertentu, maka akan mengakibatkan digunakan untuk membantu penelitian terjadinya ketidakstabilan Kelvin- lebih lanjut mengenai mekanisme Helmholtz dan peningkatan amplitudo pembangkitan pulsa magnet Pc3. dari gelombang permukaan menuju magnetosfer dalam bentuk pulsa 2 METODOLOGI magnet. Semakin tinggi peningkatan 2.1 Lokasi dan Data kecepatan dari angin surya maka Dalam studi ini digunakan data semakin besar amplitudo pulsa magnet medan magnet Bumi hasil rekaman di magnetosfer (Taroyan et al., 2009). magnetometer stasiun pengamatan Pada saat yang sama terjadi Kupang (KPG) (-10,20S, 123,40E), pembangkitan gelombang pada daerah Manado (MND) (1,440N, 124,840E), dan quasi-parallel bow shock yang Parepare (PRP) (-3,60S, 119,40E), mendominasi di magnetosheath sekitar rentang waktu tahun 2010-2011. pagi dan menuju magnetopause. Magnetometer ini mengukur tiga Mekanisme propagasi dan konveksi komponen variasi medan magnet Bumi; gelombang akan menstimulasi H (komponen horizontal arah utara- magnetopause untuk mengirimkan selatan), D (komponen horizontal arah gelombang ke area magnetosfer di sisi timur-barat), Z (komponen arah vertikal) siang. Ketika terjadi perubahan orientasi dengan resolusi 1 detik dan merupakan medan magnet antarplanet dan salah satu magnetometer pada jaringan kecepatan angin surya, maka magnetometer global MAGDAS (Magnetic mengakibatkan gelombang permukaan Data Acquisition Systems) dan CPMN di sheath memiliki periode cyclotron (Circum-pan Pacific Magnetometer sekitar 10 – 100 detik dan terjadi Network). pembangkitan pulsa di magnetosfer

89 Jurnal Sains Dirgantara Vol 13 No. 2 Juni 2016 : 87 - 96

Gambar 2-1: Jaringan magnetometer MAGDAS/CPMN dan lokasinya di Indonesia Sumber: http:// www.serc.kyushu-u.ac.jp/magdas/MAGDAS_Project.files/image002.jpg

2.2 Metode Penelitian pulsa magnet (Bortnik et al., 2007). Beberapa metode dalam Penerapan fungsi diskrit FFT satu melakukan pengolahan data medan dimensi juga digunakan untuk magnet Bumi terkait dengan gelombang menghitung frekuensi dominan dan ULF pernah dilakukan di antaranya; energi maksimum dari pulsa magnet pulsa magnet Pc3 diekstrak dari data Pc3 dalam rentang waktu setiap 20 variasi medan magnet Bumi menit. (Pranoto, 2011; Bortnik et al., menggunakan Butterworth filter dan 2007). FFT diskrit dan inversinya Hamming windowing (Musafar, 2009). diberikan dalam persamaan (2-3) dan Fungsi butterworth ditunjukkan dalam (2-4). persamaan (2-1), dengan z merupakan variabel kompleks, a(n) dan b(n) N ( j1)(k1) X (k)   x( j) (2-3) menyatakan koefisien dari polinomial j1 N pada orde ke-n. Sedangkan window hamming diberikan oleh persamaan (2- 1 N ( j1)(k1) 2), dengan n menyatakan lebar window. x( j)   X (k)N (2-4) N k1 1 n B(z) b(1)  b(2)z  ... b(n 1)z H(z)   1 n (2-1) Pulsa magnet Pc3 yang dianalisis A(z) 1 a(2)z  ... a(n 1)z dalam penelitian ini diekstrak dari data

medan magnet Bumi menggunakan  k  wk 1  0,54  0,46 cos2  (2-2) Butterworth filter dan Hamming  n 1 windowing pada rentang frekuensi pulsa magnet Pc3 (0,1 - 0,2 Hz), sedangkan Metode fast fourier transform metode FFT (Fast Fourier Transform) (FFT) sering digunakan untuk digunakan untuk mendapatkan mengidentifikasi maupun menganalisis frekuensi dominan dari pulsa magnet fenomena gelombang seperti halnya 90 Studi Gelombang ULF...... (Setyanto Cahyo Pranoto dan Wahyu Srigutomo)

Pc3. Gangguan angin surya terhadap sedangkan sumbu vertikalnya medan magnet bumi bersifat dominan menyatakan amplitudo pulsa magnet pada bidang horizontal maka untuk Pc3 dalam satuan nT (nano Tesla). analisis digunakan data komponen H Dari Gambar 3-1 terlihat bahwa saja dan parameter yang berkaitan pada rentang waktu ~23-07 UT (~07-15 dengan pulsa magnet Pc3 diekstrak LT) dan ~13-20 UT (~21-04 LT) setiap 20 menit. Selain data amplitudo pulsa magnet Pc3 mengalami magnetometer landas Bumi digunakan peningkatan. Sedangkan, pada rentang pula data angin surya hasil pengamatan waktu ~07-13 UT (~15-21 LT) dan ~20- satelit Advanced Composition Explorer 23 UT (~04-07 LT) amplitudo pulsa (ACE) untuk dilakukan analisis terkait magnet Pc3 mengalami penurunan. hubungannya dengan pulsa magnet Peningkatan dan penurunan amplitudo Pc3. pulsa magnet Pc3 ini berkaitan dengan kekuatan sumber pulsa magnet Pc3 3 HASIL DAN PEMBAHASAN yaitu angin surya. Pembangkitan pulsa Gangguan angin surya terhadap magnet Pc3 dipicu oleh interaksi antara medan magnet Bumi bersifat dominan angin surya dengan medan magnet pada komponen horizontal karenanya Bumi yang selanjutnya mengakibatkan sifat-sifat pulsa magnet Pc3 dapat ketidakstabilan Kelvin-Helmholtz di diamati dari data komponen H ataupun permukaan magnetopause. D. Untuk mendapatkan sinyal pulsa Ketidakstabilan tersebut mengalami magnet Pc3 dilakukan ekstraksi penguatan dari daerah magnetosfer terhadap variasi medan magnet Bumi sekitar tengah hari dan menjalar setiap 20 menit secara berturutan. menuju daerah magnetosfer belahan Gambar 3-1 memperlihatkan variasi pagi (dawn) dan petang (dusk). Selama harian dari pulsa manget Pc3 untuk penjalarannya terjadi pelemahan energi stasiun KPG, MND, dan PRP selama sehingga gelombang ULF yang mencapai bulan Februari 2010. Hasil yang daerah pagi dan petang tersebut diperoleh menunjukkan bahwa mengalami penurunan. Pada sisi lain, amplitudo pulsa magnet Pc3 memiliki garis medan magnet Bumi berosilasi kecenderungan mengalami peningkatan dengan frekuensi-eigen tertentu. pada waktu siang dan malam serta Peningkatan amplitudo pulsa magnet mengalami penurunan pada waktu pagi Pc3 di belahan siang dan malam yang dan petang. Masing-masing kurva dalam teramati pada permukaan Bumi ini gambar tersebut merepresentasikan bersesuaian dengan peningkatan variasi harian dari amplitudo pulsa ketidakstabilan yang terjadi pada magnet Pc3. Sedangkan kurva dengan permukaan magnetopause. Gelombang garis tebal merupakan rata-rata dari ULF yang terbangkitkan di amplitudo pulsa magnet Pc3 dengan magnetopause menjalar menuju menggunakan metode moving average. permukaan Bumi melalui resonansi Amplitudo pulsa magnet Pc3 diplot antara gelombang tersebut dengan dalam UT (universal time) yang osilasi garis medan magnet di dinyatakan sebagai sumbu horisontal magnestofer.

91 Jurnal Sains Dirgantara Vol 13 No. 2 Juni 2016 : 87 - 96

(a) Stasun Kupang (KPG)

(b) Stasun Manado (MND)

(c) Stasun Parepare (PRP) Gambar 3-1: Variasi harian pulsa magnet Pc3 rentang waktu Februari 2010. Kurva dengan garis tebal merupakan rata-rata variasi harian dalam satu bulan

Pulsa magnet Pc3 digerakkan KPG, MND, dan PRP terhadap oleh perubahan dinamis angin surya. perubahan kecepatan angin surya Interaksi antara angin surya dengan ditunjukkan pada Gambar 3-2. magnetosfer Bumi mengimplikasikan Kecepatan angin surya diplot dalam adanya transfer energi angin surya ke satuan (km/s) yang dinyatakan sebagai dalam magnetosfer Bumi. Untuk sumbu horisontal sedangkan sumbu menyelidiki hal tersebut dilakukan uji vertikalnya menyatakan amplitudo hubungan antara amplitudo pulsa pulsa magnet Pc3 dalam satuan nT magnet Pc3 dengan kecepatan angin (nano Tesla). surya. Distribusi amplitudo pulsa magnet Pc3 yang teramati di stasiun

92 Studi Gelombang ULF...... (Setyanto Cahyo Pranoto dan Wahyu Srigutomo)

(a) Stasun Kupang (KPG)

(b) Stasun Manado (MND)

(c) Stasun Parepare (PRP) Gambar 3-2: Hubungan amplitudo pulsa magnet Pc3 terhadap kecepatan angin surya rentang waktu 2010-2011. Plot () dan () merupakan amplitudo pulsa magnet Pc3 dan interpolasinya

Pada Gambar 3-2 untuk dengan energi kinetik angin surya dan kecepatan lebih kecil dari 700 km/detik koefisien yang kecil dapat menyatakan hubungan antara amplitudo pulsa bahwa energi pulsa magnet Pc3 sangat magnet Pc3 dengan kecepatan angin sensitif terhadap perubahan kecepatan surya hampir bersifat linier atau angin surya. Kedua pendekatan tersebut merupakan fungsi eksponensial dengan memiliki implikasi adanya transfer koefisien kecil. Hal ini dapat energi angin surya ke magnetosfer Bumi diinterpretasikan sebagai berikut. Jika menentukan besar atau kecilnya amplitudo pulsa magnet Pc3 memenuhi amplitudo pulsa magnet Pc3 yang hubungan linear dengan kecepatan menjalar di magnetosfer dan yang angin surya, maka ini dapat diartikan terekam di permukaan Bumi. bahwa energi gelombang pulsa magnet Pada sisi lain, untuk kondisi Pc3 adalah kuadrat dari amplitudonya angin surya dengan kecepatan lebih dan sebanding dengan energi kinetik besar dari 700 km/detik amplitudo partikel angin surya yang ditentukan pulsa magnet Pc3 mengalami oleh kuadrat kecepatannya. penurunan. Akan tetapi kami tidak dapat menguji hal ini lebih lengkap Jika amplitudo pulsa magnet Pc3 karena pada rentang tahun 2010-2011 didekati oleh fungsi eksponensial dari sangat sedikit peristiwa angin surya kecepatan angin surya dengan koefisien dengan kecepatan melebihi 750 kecil maka dapat diartikan bahwa km/detik. Penurunan amplitudo pulsa amplitudo pulsa magnet Pc3 sebanding magnet Pc3 akibat peningkatan 93 Jurnal Sains Dirgantara Vol 13 No. 2 Juni 2016 : 87 - 96 kecepatan partikel angin surya berenergi 1984). Dari beberapa penelitian yang tinggi dapat terjadi dikarenakan pernah dilakukan (Troitskaya dan partikel-partikel yang memiliki Bolshakova, 1988) didapatkan kecepatan tinggi biasanya disertai oleh hubungan empiris antara frekuensi shock dalam angin surya. Pada saat dominan pulsa magnet Pc3 dengan kecepatan partikel angin surya mengalami medan magnet antarplanet-IMF, f(mHz) peningkatan, maka kerapatan partikel ~ 6(nT). mengalami penurunan. Namun analisis Analisis tentang hubungan lebih lanjut terkait hal ini tidak dapat antara frekuensi dominan dari pulsa dilakukan dikarena tidak lengkapnya magnet Pc3 dengan magnitudo (B) dari data kerapatan angin surya yang medan magnet antarplanet-IMF telah tersedia dari satelit. dilakukan dengan seleksi paket-paket Untuk memahami sumber utama pulsa untuk semua stasiun yang dari mekanisme pembangkitan pulsa teramati. Estimasi frekuensi diperoleh magnet Pc3 maka dapat dilakukan dari power spektrum pada saat puncak dengan melihat karakteristik dari pulsa maksimum setiap rentang waktu 20 magnet Pc3 tersebut dalam keter- menit. Hubungan antara frekuensi kaitannya dengan interplanetary dan dominan pulsa magnet Pc3 dengan struktur magnetosfer. Hubungan antara medan magnet antarplanet-IMF frekuensi dominan dari pulsa magnet ditunjukkan pada Gambar 3-3. Dari Pc3 (20mHz < f <100 mHz) dengan gambar tersebut terlihat bahwa untuk magnitudo (B) dari medan magnet setiap stasiun menunjukkan nilai antarplanet-IMF dapat menjelaskan korelasi sebesar (r = 0,7688, KPG; r = keterkaitan antara pulsa magnet dengan 0,6862, MND; r=0,7088, PRP) dan ion cyclotron dari sumber penggerak berdasarkan regresi linier diperoleh eksternal (upstream waves) yang hubungan empiris pada masing-masing dibangkitkan di foreshock region selama stasiun KPG f(mHz) = ~5,2B(nT), MND garis medan magnet antarplanet-IMF f(mHz) = ~4,9B(nT), PRP f(mHz) = ~4,7 terhubung dengan quasi-parallel bow B(nT). shock (Yumoto, 1986; Yumoto dan Saito,

(a) Stasiun Kupang (KPG) (b) Stasiun Manado (MND)

Stasiun Parepare (PRP) Gambar 3-3: Hubungan frekuensi dominan pulsa magnet Pc3 terhadap medan magnet antarplanet- IMF

94 Studi Gelombang ULF...... (Setyanto Cahyo Pranoto dan Wahyu Srigutomo)

4 KESIMPULAN DAN SARAN Spectrum - Goose Pulsations, Studia Berdasarkan data medan magnet Geophysica et Geodaetica, Volume 53, Bumi stasiun Kupang, Manado dan Issue 4, 519-536. Parepare pada 2010-2011, diperoleh Jacobs, J. A., Y. Kato., S. Matsushita., and V. bahwa amplitudo pulsa magnet Pc3 A. Troitskaya, 1964. Classification of memiliki kecenderungan mengalami Geomagnetic Micropulsations, Journal of peningkatan pada waktu siang dan Geophysical Research, Volume 69, malam serta mengalami penurunan 180. pada fajar dan petang. Hal ini terkait Mazur, V. A., and D. A. Chuiko, 2013. Kelvin- penjalaran gelombang ULF menuju Helmholtz Instability on The arah-barat atau arah-timur yang Magnetopause, Magnetohydrodynamic dipengaruhi oleh ketidakstabilan Kelvin- Waveguide in The Outer Helmoltz di permukaan magnetopause. Magnetosphere, and Alfvén Resonance Perubahan kecepatan angin surya yang Deep in The Magnetosphere, Plasma mempengaruhi amplitudo pulsa magnet Physics Reports Book Series, Volume Pc3 mengindikasikan peningkatan 39, Issue 6, p: 488-503. energi gelombang ULF pulsa magnet Menk, F.W, 2011. Magnetospheric ULF Waves: sebanding dengan energi kinetik partikel A Review, the Dynamic Magnetosphere angin surya. Dari analisis terhadap IAGA Special Sopron Book Series, frekuensi pulsa magnet Pc3 terkait Volume 3, 223-256. dengan kondisi medan magnet Musafar, L. M, 2009. Pc3 Magnetic Pulsations antarplanet-IMF menunjukkan bahwa Observed by Ground-Based Magnetometer frekuensi dominan Pc3 berada pada At Biak, Prosiding Seminar Nasional, rentang frekuensi 0,03-0,05 Hz dengan Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan koefisien korelasi sebesar (r = 0,7688, MIPA, FMIPA Universitas Negeri KPG; r = 0,6862, MND; r = 0,7088, , 449-452. PRP). Dari hasil tersebut Pranoto, S. C, 2011. Identifikasi Karakteristik mengindikasikan bahwa angin surya Pulsa Magnet Pc3 Menggunakan Data merupakan salah satu sumber yang Magnetometer Landas Bumi Stasiun mengontrol perubahan yang terjadi pada Biak, Prosiding Seminar Nasional Sains pulsa magnet Pc3. Atmosfer dan Antariksa, Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer, Pusat Sains

Antariksa, LAPAN, 464-473. UCAPAN TERIMA KASIH Pudovkin, M.I., and Shumilov, O.I, 1969. On Penulis mengucapkan terima kasih The Theory of Polar Substorms, Annales kepada Prof. Kiyohumi Yumoto sebagai de Geophysique, Volume 25, N 1, 125- peneliti utama dari proyek 134. CPMN/MAGDAS International Center for Taroyan, Y., and M. S. Ruderman, 2011. MHD Space Weather Science and Education (ICSWSE) yang telah menginstal Waves and Instabilities in Space Plasma Flows, Space Science Reviews magnetometer di Indonesia. Book Series, Volume 158, Issues 2-

4, 505-523. DAFTAR RUJUKAN Troitskaya, V. A., and O. V. Bolshakova, 1988. Bortnik, J., J. W. Cutler., C. Dunson., and T. E. Diagnostics of The Magnetosphere Using Bleier, 2007. An Automatic Wave Multipoint Measurements of ULF-Waves, Detection Algorithm Applied To Pc1 Advances in Space Research, Volume 8, Pulsations, Journal of Geophysical Issues 9-10, 413-425. Research, Volume 112, A04204, Doi: Vallee, M.A., Larry Newitt., Ian R. Mann., 10.1029/2006JA011900. Mouhamed Moussaoui., Re´ Gis Feygin, F.Z., Karel Prikner., and Jorma Kangas, Dumont., and Pierre Keating, 2007. The 2009. Pc1 With a Broad Frequency 95 Jurnal Sains Dirgantara Vol 13 No. 2 Juni 2016 : 87 - 96

Spatial and Temporal Characteristics of Yumoto, K., And Saito, T, 1984. Relationship Pc3 Geomagnetic Activity over Canada in Between The IMF Magnitude And Pc3 2000, as a Guide to Planning the Times Magnetic Pulsations In The of Aeromagnetic Surveys, Pure Appl. Magnetosphere, Journal of Geophysical Geophys, Volume 164, Issue 1, 161– Research, Volume 89, A11, 9731-9740. 176. Yumoto, K, 1986. Generation And Propagation Villante, U., P. Francia., M. Vellante, and P. di Mechanisms Of Low-Latitude Magnetic Giuseppe, 2003. Some Aspects of the Pulsations, A review, Journal of Low Latitude Geomagnetic Response Geophysical Research, Volume 60,79- under Different Solar Wind Conditions, 105. Space Science Reviews, Volume 107, 207–217.

96