Perubahan Karakter Tokoh Utama Anak dalam Film Arab Theeb

Nurmalihah Fawwaz Ramadhanti 1206250260

Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia

[email protected]

Abstrak

Skripsi ini menganalisis perubahan karakter tokoh utama anak yaitu Theeb Al-Howeitat dalam film Theeb. Tujuannya adalah untuk memaparkan dan menjelaskan berbagai perubahan karakter Theeb beserta penyebabnya. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini berupa metodologi kepustakaan, metode strukturalis digunakan untuk menganalisis unsure intrinsik, metode deskriptif analitis digunakan untuk menganalisis perubahan karakter tokoh Theeb. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan tokoh Theeb mengalami perubahan karena mengalami perasaan duka cita yang mendalam, kemudian ia pun berubah menjadi karakter yang lain demi mendapatkan kebahagiaan.

Kata kunci : Film, Naji Abu Nowar, Hijaz, Psikologi Kepribadian

The Changing Character of the Child Main Character in Theeb Movie

Abstract

This thesis analyzes the changing character of the main characterin Theeb movie, Theeb Al- Howeitat. The purpose of this thesis is to explain and describe any changes of Theeb’s character and also the factors. Structuralist method is used to analyzing the intrinsic elements in this movie, descriptive analytic method is used to analyzing the changes of Theeb’s character. The result of this thesis can be concluded that Theeb had changed because he had deep grief feeling, and then he change to another character to get a happier life.

Keywords : Movie, Naji Abu Nowar, Hejaz, Personality Psychology

Perubahan Karekter ..., Nurmalihah Fawwaz Ramadhanti, FIB UI, 2016 A. Pendahuluan

Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat tertentu. Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat tertentu. (Effendy, 1986: 134)

Penulis memilih film ini karena ini adalah film baru dan bagus. Sutradara film ini, Naji Abu Nowar ini telah mendapatkan penghargaan dari Festival Film Internasional Venesia ke- 71 sebagai Sutradara Terbaik pada 4 September 2014. Film ini pun menjadi film pertama Yordania yang masuk dalam nominasi Film Berbahasa Asing Terbaik di ke-88. Pada 6 Februari 2016, wartawati dari muslimdialy.com, Zahro Tustianah menuliskan berita tentang film Theeb. Berikut tulisannya, Academy Awards atau yang biasa dikenal sebagai Piala Oscars menjadi ajang penghargaan tertinggi perfilman di Amerika Serikat.1 Tahun ini, Academy Awards 2016 digelar pada 28 Februari. Dari nominasi yang diumumkan, Theeb, cukup menarik perhatian dunia. Film ini merupakan film Timur Tengah satu-satunya yang masuk dalam nominasi Best Foreign Picture. Theeb bersaing dengan 4 film luar negeri lainnya, seperti Embrace of the Sepent dari Kolombia, Mustang dari Prancis, Son of Soul dari Hongaria, dan A War dari Denmark. Theeb (diperankan oleh Jacir Eid), dalam Bahasa Arab berarti serigala, adalah nama seorang anak laki-laki berusia 10 tahun. Ia diasuh oleh kakak laki-lakinya bernama Hussein (diperankan oleh Hussein Salameh). Film ini merupakan film yang berlatar perang dunia pertama, yakni pada sekitar tahun 1916. Keduanya tinggal di sebuah wilayah yang merupakan bagian dari Kerajaan Ottoman, kini bagiandari Arab Saudi. Theeb mengalami petualangan yang tak pernah ia lupakan dalam hidupnya. Ia harus mengikuti tentara Inggris yang dating untuk mencari sumur berharga di wilayahnya. Theeb pun menyaksikan berbagai kejadian yang mengerikan untuk seorang anak laki-laki. Film ini banyak berisi bandit dan adegan laga lainnya.

Theeb merupakan karya perdana dari seorang sutradara berdarahYordania - Inggris, Naji Abu Nowar. Karyanya ini langsung disambut sangat meriah oleh para kritikus internasional. Di , Theeb mendapat rating 96% yang mana nilai itu adalah nilai yang

1Zahro Tustianah, “Theeb, Satu-satunya Film Arab yang Masuk Nominasi Oscar 2016”, Muslimah Dialy, diakses darihttp://muslimahdaily.com/entertainment/film/item/363-theeb-satu-satunya-film-arab-yang-masuk- nominasi-oscars-2016.html, pada tanggal 9 Maret 2016 pukul 16.00 WIB.

Perubahan Karekter ..., Nurmalihah Fawwaz Ramadhanti, FIB UI, 2016 sangat spektakuler. Tak heran jika Naji Abu Nowar terpilih sebagai sutradara terbaik di Venice Film Festival. British Acacemy of Film and Television Arts pun memasukkan Theeb ke dalam dua kategori nominasi: film non-Bahasa Inggris Terbaik dan Oustanding Debut untuk sutradara dan produser.

Tujuan penelitian dalam jurnal ini adalah dapat menjelaskan unsure intrinsic pada film Theeb dan agar mengetahui proses perubahan karakter Theeb dalam film Theeb. Penulis menjelaskan unsure intrinsic pada film ini karena ini adalah hal yang penting untuk dibahas dalam sebuah penelitian karya sastra agar mengetahui detailnya sebuah kisah. Kemudian penulis juga menjelaskan proses perubahan karakter Theeb karena penulis melihat hal yang paling tepat untuk diteliti adalah perubahan karakter pemeran utama anak ini.

B. Kerangka Teori

Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pengkajian fiksi dan teori perubahan karakter. Fiksi merupakan sebuah cerita, dan karenanya terkandung juga di dalamnya tujuan memberikan hiburan kepada pembaca di samping adanya tujuan estetis. Namun juga ada karya sastra yang mendasarkan diri pada fakta yang disebut sebagai fiksi historis. Teori pengkajian fiksi ini membahas unsur intrinsik dari pada karya sastra, seperti tema, alur, latar, tokoh, amanat.

Teori perubahan karakter digunakan untuk membahas perubahan karakter tokoh Theeb pada film ini. Teori ini dikemukakan beberapa psikolog seperti Erik Erikson, Singgih D Gunarsa, dan Hurlock. Teori-teori untuk memahami perubahan karakter menggunakan antara lain Teori Tahap Masa Kanak-Kanak Akhir, Teori Perkembangan Melibatkan Perubahan, dan Teori Perkembangan Emosi.

C. Metode Penelitian Metode penulisan dalam penelitian ini bersifat kualitatif. Adapun metode yang digunakan adalah metode studi pustaka. Metode ini adalah dengan membaca berbagai referensi yang berkaitan dengan penelitian. Setelah membaca sumber yang berkaitan dan memahaminya, informasi yang didapat kemudian diolah dan dituliskan sesuai kebutuhan dalam penelitian.

Perubahan Karekter ..., Nurmalihah Fawwaz Ramadhanti, FIB UI, 2016 D. Pembahasan 1. Analisis Unsur Intrinsik 1.1 Sinopsis

Pada tahun 1916 Inggris sedang memecahbelahkan Kesultanan Utsmani, Inggris memprovokasikan apapun agar Kesultanan Utsmani runtuh. Hal ini mengakibatkan munculnya para revolusioner Arab yang ingin memerdekakan diri. Salah satunya adalah Hijaz,daerah kekuasaan Kesultanan Utsmani yang mencakup dua tanah suci, Mekah dan Madinah. yang (ذﯾﺐ) Film ini menceritakan tentang seorang anak laki-laki bernama Theeb berusia sekitar 10 tahun. Latar film ini berada di Hijaz pada tahun 1916 saat Perang Dunia I. Theeb dan abangnya, Hussein, adalah anak yatim. Mereka adalah anak suku badui dari Bani Howeitat. Mereka berasal dari keluarga pemandu haji. Mendiang ayah mereka dikenal sebagai orang yang berani dan dijuluki sebagai serigala atau theeb. Suku mereka terbiasa hidup berpindah-pindah. Theeb adalah anak yang ceria, ia dan abangnya senang bercanda. Abangnya mengajarkan memotong domba, bahkan mengajarinya cara menggunakan senjata untuk berjaga-jaga dari serangan musuh. Theeb dan abangnya, Hussein, sangat akrab walau perbedaan usia mereka jauh. Hussein saat itu adalah pria yang baru beranjak dewasa. Suatu malam saat bani mereka sedang melakukan sebuah permainan, Hussein melihat dari kegelapan bahwa ada orang yang berjalan menuju tenda mereka. Orang- orang dalam tenda itu pun bersiap. Dan datanglah seorang petugas Inggris bernama Edward dan seorang Arab bernama Marji yang menjadi pemandunya. Marji dan Edward bermaksud untuk diantarkan menuju Sumur Romawi. Marji mengatakan bahwa ada orang-orang dari baninya yang ada di sekitar Sumur Romawi. Perjalanan menuju Sumur itu sangatlah rawan. Karena di sekitar sana banyak perampok. Setelah makan malam bersama mereka tidur. Keesokan paginya Hussein diminta untuk memandu Marji dan Edward menuju Sumur Romawi. Saat sedang bersiap-siap, Theeb sangat penasaran akan barang-barang Edward seperti arloji, krim dan pencukur jenggot, serta satu kotak kayu yang dilarang Edward untuk menyentuhnya. Katanya isi dari kotak kayu itu adalah emas. Theeb sangat ingin ikut pergi bersama abangnya. Namun perjalanan terlalu berbahaya untuknya, maka Theeb diminta Hussein untuk tetap tinggal. Setelah semua perlengkapan perjalanan termasuk senjata siap, Marji, Edward, dan Hussein pun melakukan perjalanan dengan menunggangi tiga ekor unta. Saat mereka mulai jauh,

Perubahan Karekter ..., Nurmalihah Fawwaz Ramadhanti, FIB UI, 2016 Theeb pun diam-diam menunggangi keledai dan membuntuti mereka. Sayangnya keledai yang ia tunggangi sangat lamban, ia pun meninggalkan keledainya dan berlari menyusul Hussein. Ketika jarak sudah dekat dengan Hussein, Theeb memanggil Hussein. Hussein terkejut karena perjalanan ini terlalu berbahaya. Tetapi Edward bersikukuh untuk meneruskan perjalanan. Apa boleh buat Theeb pun menunggangi unta bersama Hussein. Saat tiba di Sumur Romawi, mereka turun dari unta masing-masing. Kemudian Hussein berjalan melihat keadaan di antara tebing-tebing. Saat Hussein sedang melihat-lihat keadaan, Edward membuka sumur dan mengulurkan tali yang mengikat ember untuk mengambil air. Saat Edward menarik tali dan mulai membasuh wajahnya, ternyata warna air berwarna merah dan berbau darah. Edward berteriak pada Marji bahwa ini adalah darah. Marji, Hussein, dan Theeb pun melihat ke dalam sumur, ternyata ada mayat yang telah disembelih perampok dan diceburkan ke dalam sumur tersebut. Theeb yang masih kecil sangat terkejut melihat apa yang terjadi, matanya tidak bisa berkedip. Ternyata orang dibunuh itu adalah salah satu dari orangnya Marji. Mereka pun diawasi oleh beberapa penunggang unta dan dikejar oleh mereka. Hussein dan lainnya segera pergi dari tempat itu menuju sumur lainnya yang perjalanannya pun lebih berbahaya. Dengan perjalanan yang panjang mereka pun sampai di sumur lainnya. Marji pun turun dan melihat bahwa kondisi sekitar itu aman. Ia pun mengambil air dari sumur dan mengatakan pada Edward, Hussein dan Theeb bahwa air ini bersih, tidak terkontaminasi darah. Edward dan Marji bahagia dan mulai meminum air sumur itu. Tak disangka, dalam sekejap Edward dan Marji tewas ditembak para perampok yang bersembunyi di antara tebing-tebing. Hussein dan Theeb langsung menaiki tebing untuk bersembunyi. Hussein pun langsung siap dengan senjatanya. Ia pun menembaki beberapa perampok dari atas tebing. Ada yang tewas ada pula yang tertembak di kakinya. Kondisi pun mulai hening dari baku tembak. Malam pun tiba, Hussein meminta Theeb agar tidak tidur dan meminta agar siap siaga. Tak lama kemudian kawanan perampok lain datang, dan terjadi lagi baku tembak. Situasi makin gawat, ada kawanan perampok yang menaiki tebing. Hussein dan Theeb pun menuruni tebing. Hussein berlari namun tiba-tiba ia ditembak mati oleh perampok yg kakinya tertembak dari jarak dekat. Theeb syok dan membopong Hussein namun situasi semakin mencekam ia pun berlari di antara baku tembak hingga ia terperosok masuk ke dalam sumur. Theeb bertahan dengan memegang tali

Perubahan Karekter ..., Nurmalihah Fawwaz Ramadhanti, FIB UI, 2016 sumur. Seorang perampok mencarinya di dalam sumur, kemudian menembak ke arah sumur dan memutuskan tali sumur itu. Theeb bertahan di pinggir tembok sumur, dan berkat gelapnya malam si perampok tidak dapat melihatnya. Keesokan paginya, Theeb memanjat sumur dan keluar dari sumur. Sekitarnya aman. Ia pun mendatangi mayat Hussein dan bersedih atasnya. Dengan kepolosannya ia menutupi mayat Hussein dengan pasir-pasir dan memberikan bongkahan- bongkahan batu di sekitarnya. Ia tertidur pulas di sebelah makam Hussein. Keesokan harinya, ia melihat ada unta yang membawa penunggangnya yang sedang sekarat. Theeb memberhentikan unta tersebut dan membangunkan orang itu. Orang itu tak kunjung bangun, Theeb pun memindahkan beberapa barang milik orang tersebut ke dekat makam Hussein. Orang itu bangun dengan sekarat dan meminta air. Theeb mengambil pistol orang tersebut dan menodongkan ke arahnya. Orang tersebut mempersilakan Theeb untuk membunuh dirinya. Namun ia juga meyakinkan pada Theeb bahwa dialah satu-satunya orang yang dapat menolong Theeb. Theeb pun merawat orang itu, menyembuhkan luka tembak di kaki orang tersebut dan memberikan makan pada orang tersebut. Orang tersebut bernama Hasan. Hasan mengenal ayah Theeb, ia melihat Theeb mengukir lambing baninya dan menanyakan kepada Theeb siapanya Syeih Abu Hmoud. Theeb menjawab ia adalah ayah Theeb. Hassan tahu bahwa ayahnya dijuluki serigala atau theeb dalam Bahasa Arab. Theeb melihat kotak yang dibawa Hasan seperti kotak milik Edward. Theeb pun menaruh dendam pada Hasan karena Hassan lah yang membunuh Hussein. Keesokan harinya Hasan dan Theeb menunggangi kuda dan berjalan menuju stasiun Hijaz. Ketika melewati rel kereta mereka dihentikan beberapa revolusioner Arab. Para revolusioner itu menanyakan Hasan dari mana asal barang tersebut, Hasan menjawab ia membelinya di Mesir dan ingin menjualnya. Para revolusioner itu menanyakan kembali apakah Hasan dan Theeb melihat orang Inggris. Hasan menjawab tidak dan Theeb berpura-pura bertanya apakah orang Inggris itu. Mereka pun dibolehkan melanjutkan perjalanan. sepanjang pinggir jalan rel banyak mayat tergeletak yang dibunuh karena berbohong. Theeb kecil lagi-lagi harus melihat pemandangan kejam itu. Hasan dan Theeb sampai di stasiun dan Hasan pun menjual barang-barang hasil rampokannya kepada letnan di sana. Hasan mengaku bahwa ia adalah ayah dari Theeb. Dan ia mengaku mendapati barang-barang tersebut dari Mesir. Theeb semakin tidak suka dengan Hasan karena menjual hasil rampokannya kepada Letnan di sana. Theeb pergi keluar dan mengambil pistol dari

Perubahan Karekter ..., Nurmalihah Fawwaz Ramadhanti, FIB UI, 2016 tas yang diletakan di unta Hasan. Ketika Hasan keluar, Theeb menembak mati Hasan. Kemudian letnan melihat Theeb, dan Theeb berkata bahwa Hasan telah membunuh abangnya. Kemudian letnan menyuruh anak buahnya untuk menyingkirkan mayat Hasan dan membiarkan Theeb untuk pergi dengan untanya di antara gurun pasir.

1.2 Analisis Tema

Menurut Wicaksono, suatu cerita dapat memiliki beberapa tema. Tema-tema tersebut dapat dibedakan menjadi dua, tema mayor dan tema minor. Tema mayor merupakan makna pokok cerita yang menjadi dasar atau gagasan umum karya itu. Sedangkan tema minor merupakan makna pokok yang tersirat pada sebagian cerita, bukan keseluruhan.

Pada film Theeb, tema mayornya yaitu kehidupan sosial di Hijaz pada tahun 1916 saat Turki Utsmani runtuh dan masuknya orang Inggris. Sedangkan, tema minornya dapat dibagi menjadi dua bagian: a. Petualangan Tema minor film ini adalah petualangan tentang anak berusia 10 tahun yang terpakasa bertualang karena kejadian tragis yang menimpanya. b. Masyarakat Film ini juga menceritakan tentang masyarakat Suku Badui pada tahun 1916 yang mana harus hidup dalam peperangan antar-saudara dikarenakan runtuhnya pemerintahan Khalifah Utsmani.

1.3 Analisis Alur Dalam buku yang berjudul Teori Pengkajian Fiksi, Nurgiyantoro menerangkan bahwa berdasarkan urutan waktu peristiwa yang diceritakan dalam karya fiksi, alur dapat dibedakan lagi menjadi 3 (tiga), yaitu alur maju, alur mundur dan alur campuran. Alur yang digunakan pada film Theeb ini ialah alur maju. Cerita dalam film ini secara kronologis tidak ada kilas balik. Dari dimulainya pengenalan hingga penyelesaian alur tetap maju. Panuti Sudjiman membagi elemen-elemen alur yang berpusat pada konflik menjadi beberapa bagian yaitu awal, tengah, dan akhir. a. Awal - Paparan : Paparan film dimulai dengan monolog mendiang Syeikh Abu Hmoud. Monolog ini berupa pesan bagi para penonton

Perubahan Karekter ..., Nurmalihah Fawwaz Ramadhanti, FIB UI, 2016 bahwa jika mengajak serigala untuk berteman jangan harap adanya keberhasilan. - Rangsangan : kehadiran Edward yang datang ke kemah jamaah Theeb meminta untuk dipandu menuju Sumur Romawi. - Gawatan : Theeb diam-diam menyusuli abangnya yang memandu Edward menuju Sumur Romawi. b. Tengah Tahap tengah dapat dibagi menjadi tiga bagian juga, yaitu tikaian, rumitan, dan klimaks. - Tikaian : Tahap ini dimulai saat mereka sampai di Sumur Romawi namun ternyata di dalam sumur tersebut terdapat mayat yang disembelih penyamun. - Rumitan : Marji dan Edward tertembak oleh para penyamun di sumur lainnya. - Klimaks : Husein tewas dan Theeb tercebur ke dalam sumur. Theeb bertahan hidup di dalam sumur hingga keesokan harinya. c. Akhir Menurut buku Memahami Cerita Rekaan karya Sudjiman dijelaskan bahwa pada tahap akhir hanya terdapat dua bagian, yaitu leraian, dan selesaian. - Leraian : Theeb bertemu Hasan yang sekarat. Walau Theeb merawat Hasan akan tetapi Theeb masih dendam kepada Hasan karena telah membunuh Husein. - Selesaian : Theeb membunuh Hasan kemudian pergi di antara gurun pasir.

1.4 Analisis Latar a. Latar Tempat Tempat yang menjadi latar cerita film ini adalah di Hijaz. Latar tempat pada film ini berpindah-pindah karena ini adalah kisah perjalanan. Ada beberapa latar yang ditampilkan dalam film ini : - Perkemahan - Jalan Menuju Sumur Romawi - Sumur Romawi - Jalan Menuju Sumur Kedua

Perubahan Karekter ..., Nurmalihah Fawwaz Ramadhanti, FIB UI, 2016 - Sumur Kedua - Jalan Menuju Stasiun - Pos Stasiun

b. Latar Waktu Waktu yang diceritakan pada film ini adalah tahun 1916 M saat Kesultanan Utsmani mengalami keruntuhan. Dan pada saat itu Inggris datang mencari kesempatan untuk menguasai wilayah. Film ini menceritakan petualangan Theeb dalam beberapa hari. Waktu siang lebih banyak diceritakan dari pada waktu malam hari. c. Latar Sosial Latar sosial pada film ini berupa keadaan masyarakat suku badui di Hijaz. Keadaan mereka pada saat itu memprihatinkan karena awalnya mereka adalah pemandu haji. Namun semenjak kereta ada, mereka kehilangan mata pencaharian dan melakukan aksi criminal seperti merampok. Mereka juga diceritakan sebagai suku yang lugu. Tidak mengetahui misi apa yang akan dilakukan oleh tentara Inggris di Hijaz, tidak mengetahui masalah yang sedang terjadi pada Kesultanan Utsmani.

1.5 Analisis Tokoh Dalam film ini ada beberapa tokoh yang mewarnai jalannya cerita. Tokoh utama dalam film ini adalah Theeb sendiri. Tokoh lainnya ada Hussein, Edward, Marji, Hasan dan lain-lain. a. Theeb Al-Howeitat : Tokoh utama protagonist. Seorang anak lelaki yatim berusia 10 tahun yang rasa ingin tahunya tinggi dan senang bermain dengan abangnya. Karena mengalami kejadian tragis karakter Theeb berubah menjadi pemurung. b. Husein Al-Howeitat : Hussein Al-Howeitat ditampilkan sebagai tokoh protagonis juga. Ia adalah abang dari Theeb. Ia adalah pria remaja yang hampir dewasa. Diceritakan bahwa Hussein adalah anak yang baik, penyayang adiknya, terampil, dan pemberani. c. Hasan : Hasan ditampilkan sebagai tokoh antagonis. Ia adalah seorang dari kawanan perampok. Ia bertemu dengan Theeb secara tidak sengaja. Ia datang dengan kondisi sekarat dan tidak sadarkan diri di atas unta yang ia

Perubahan Karekter ..., Nurmalihah Fawwaz Ramadhanti, FIB UI, 2016 tunggangi. Yang membawanya kepada Theeb adalah untanya. Hasan memiliki sifat kejam, serakah, pengkhianat, dan senang bernyanyi. d. Edward : Edward adalah tokoh tambahan. Seorang prajurit Inggris yang ditugaskan untuk meletakan bom di rel kereta api Hijaz. e. Marji : Marji adalah tokoh tambahan. Ia adalah pemandu Edward selama Edward ada di Hijaz.

1.6 Amanat Amanat yang ingin disampaikan oleh Naji Abu Nowar dalam film Theeb ada dua. Pertama pada kalimat “Jika serigala menawarkan pertemanan, jangan mengharapkan keberhasilan” yang dikatakan mendiang ayahnya Theeb saat film dimulai. Menurut penulis kalimat ini bermakna jangan mempercayai seseorang yang licik. Yang kedua pada kalimat “yang kuat memangsa yang lemah” yang dikatakan Theeb seusai Hasan menceritakan terjadinya perang saudara. Yang berarti dalam kondisi apapun, yang memiliki sesuatu yang lebih ialah yang memenangkannya.

2. Analisis Perubahan Karakter Tokoh Theeb Al-Howeitat 2.1 Pengantar

Theeb adalah seorang anak laki-laki yatim berusia sekitar 10 tahun yang masih belajar cara bertahan hidup sebagai anak suku badui. Ia adalah anak yang periang. Ia juga berada di usia di mana rasa penasarannya terhadap sesuatu begitu tinggi. Ia hidup bersama abang dan jamaahnya di perkemahannya. Namun karena rasa penasarannya yang tinggi membuat ia harus mengalami kejadian tragis. Ia harus menghadapi kenyataan pahit yang sebenarnya ia belum cukup umur untuk mengalaminya. Perjuangan Theeb untuk tetap bertahan hidup dari kenyataan pahit ini membuat adanya perubahan karakter pada dirinya.

Film Theeb ini menceritakan tentang derita dan perjuangan korban kekacauan suatu daerah. Menurut hipotesa penulis, konsep perjuangan yang ditampilkan dalam film ini terbentuk atas dasar rasa dendam seorang anak terhadap orang yang membunuh orang abang yang ia sayangi.

Perubahan Karekter ..., Nurmalihah Fawwaz Ramadhanti, FIB UI, 2016 2.2 Tahap Masa Kanak-Kanak Akhir Dalam buku Psikologi Kepribadian karya Alwisol, Erik H Erikson menjelaskan bahwa tahap masa kanak-kanak akhir (School Age) ditandai adanya kecenderungan industry–inferiority atau kerajinan vs inferioritas. Tahap ini dikatakan juga sebagai tahap laten yang terjadi pada usia sekolah dasar antara umur 6 sampai 12 tahun. Salah satu tugas yang diperlukan dalam tahap ini ialah adalah dengan mengembangkan kemampuan bekerja keras dan menghindari perasaan rasa rendah diri. Menurut Singgih D. Gunarsa, masa ini disebut masa anak tanggung atau masa pra remaja di mana pada masa ini khusus untuk anak 10-12 tahun. Masa ini ditandai dengan meningkatnya cara berpikir kritis. Anak tanggung selalu menanyakan sebab- sebab, akibat-akibat dengan cara menyanggah pendapat orang dewasa.

Menurut Freud, anak dari umur lima sampai kira-kira 13 tahun mengalami fase latent. Pada fase ini impuls-impuls cenderung untuk keadaan tertekan. Pada fase ini pula dorongan dinamis itu seakan-akan latent, sehingga anak-anak pada masa ini secara relatif lebih mudah dididik daripada fase-fase sebelumnya dan sesudahnya.

Karakter tokoh Theeb sebelumnya adalah anak periang sewajarnya anak-anak seusianya. Namun semenjak abangnya, Hussein, dibunuh Hasan karakter Theeb berubah. Untuk itu dari teori-teori yang disebutkan di atas, penulis membuat dua kategori yang menampilkan karakter Theeb sebelum dan sesudah Hussein dibunuh Hasan:

a. Karakter tokoh Theeb sebelum Hussein dibunuh Hasan : Dalam buku Perkembangan Anak Jilid 1 karya Hurlock, dijelaskan bahwa hubungan dengan masyarakat yang menyenangkan, terutama anggota keluarga, akan mendorong anak mengembangkan kecenderungan menjadi terbuka dan menjadi lebih berorientasi kepada orang lain – karakteristik yang mengarah ke penyesuaian pribadi dan sosial yang baik. Menurut teori Erikson, pada masa ini anak sangat aktif mempelajari apa saja yang ada di lingkungannya. Dorongan untuk mengatahui dan berbuat terhadap lingkungannya sangat besar, tetapi di pihak lain karena keterbatasan-keterbatasan kemampuan dan pengetahuannya kadang-

Perubahan Karekter ..., Nurmalihah Fawwaz Ramadhanti, FIB UI, 2016 kadang dia menghadapi kesukaran, hambatan bahkan kegagalan. Hambatan dan kegagalan ini dapat menyebabkan anak merasa rendah diri. - Theeb adalah anak yang periang : Theeb sering bermain dan bercanda bersama Husein, Theeb juga senang meminta orang lain bernyanyi. - Theeb adalah anak yang mau belajar: Theeb mau diajari Husein cara menembak, cara member minum unta, dan cara menyembelih domba. - Theeb adalah anak yang rasa ingin tahunya tinggi : Saat Edward datang Theeb tidak mengerti bahasa Edward, Theeb pun menanyakannya kepada Husein. Theeb pertama kalinya melihat orang kulit putih yaitu Edward, Theeb tak bisa berpaling memandangi Edward. Theeb juga melihat-lihat benda bawaan Edward seperti arloji dan kotak kayu yang berisikan bom. b. Karakter Theeb setelah Husein dibunuh Hasan : Bernice Neugarten mengatakan bahwa perkembangan melibatkan perubahan. Ia menerangkan bahwa perkembangan memengaruhi orang dengan bertambahnya usia mereka: Orang berubah menjadi lebih baik atau buruk, karena bertambahnya pengalaman. Dengan disimpannya kejadian dalam organisme, individu tanpa kecuali mengambil sari dari bekas-bekas pengalaman itu dan menciptakan kategori yang lebih rumit dan luas untuk menafsirkan kajian baru. Sistem pengisian mental tidak saja tumbuh lebih besar, tetapi juga diolah kembali kemudian, dengan banyak acuan. Orang dewasa bukan saja lebih rumit daripada anak-anak, tetapi mereka juga berbeda satu sama lain, dan perbedaannya semakin banyak dengan semakin bertambahnya usia mereka sampai usia lanjut. Menurut Hurlock, Apabila anak-anak mengalami dukacita yang terlalu sering atau terlalu kuat, hal itu dapat menimbulkan dampak yang merusak terhadap penyesuaian pribadi dan sosial mereka. Salah satu dampaknya adalah dukacita mungkin dapat diperkuat oleh kecemasan dengan semua dampaknya yang merusak. - Theeb menjadi anak yang lebih kuat : Theeb kuat bertahan di tepi sumur semalaman, Theeb juga kuat mengubur (menguruk) jenazah Husein sendirian, Theeb berusaha tenang sendirian di malam hari di

Perubahan Karekter ..., Nurmalihah Fawwaz Ramadhanti, FIB UI, 2016 tengah gurun pasir luas dan ia juga mendengar suara-suara hewan buas gurun. - Theeb menjadi anak yang penuh curiga : Ketika Hasan yang sekarat dibawa untanya mendekati Theeb, Theeb langsung membuka isi tas Hasan. Theeb menemukan kotak kayu milik Edward di tas Hasan, Theeb pun langsung mengetahui bahwa Hasan penyamun. Karena curiga Theeb juga mengintip Hasan saat Hasan menemui kepala pos stasiun, ternyata Hasan sedang menjual barang rampasannya. - Theeb menjadi pembalas dendam : Karena sudah sangat muak dengan apa yang dilakukan Hasan Theeb pun menembak mati Hasan.

E. Kesimpulan Kelebihan dari film ini dimainkan dengan orang suku badwi asli yang sebelumnya mereka tidak pernah bermain film. Jacir Eid yang memerankan Theeb pandai dalam berperan, padahal berperan sebagai tokoh utama itu sulit karena harus bisa mengambil hati penonton. Selain itu para pemain memainkan tokohnya dengan bagus sehingga sesuai dengan karakter pada tokoh masing-masing. Film ini juga tidak terlalu banyak dramatisasi, sehingga film ini tampak realistis. Pemain-pemainnya pun berperan dengan sangat natural. Maka film ini pun pantas mendapatkan nominasi sebagai film bahasa asing terbaik dalam Academy Award 2016. Naji Abu Nowar sebagai sutradara pun pantas mendapatkan penghargaan sutradara terbaik dalam Festival Film International Venesia ke-71. Naji Abu Nowar menyutradarai film ini dengan baik. Pengambilan gambar untuk latar tempatnya sangat bagus sehingga penonton bisa turut merasakan rasanya berada di gurun pasir yang tandus. Backsoundnya pun bagus bercampur antara musik tradisional timur tengah dan musik modern. Musiknya menegangkan sehingga penonton merasakan suasana yang mencekam di film ini. Namun dalam penelitian ini penulis agak kesulitan untuk mencari perasaan sukacita dan dukacita seorang Theeb. Karena menurut teori yang penulis gunakan, anak seusia Theeb sering mengalami sukacita, namun Naji Abu Nowar hanya menampilkan sedikit tentang keceriaan Theeb. Lalu menurut teori yang penulis gunakan anak seusia Theeb yang mengalami dukacita yang mendalam mengalami kesedihan yang mendalam,

Perubahan Karekter ..., Nurmalihah Fawwaz Ramadhanti, FIB UI, 2016 misalnya ia akan menangis tersedu-sedu. Namun Naji Abu Nowar tidak menampilkan betapa kehilangannya Theeb akan seorang Hussein, yang mana bila di adegan sebelum Hussein meninggal, Theeb dan Hussein sangat akrab dan saling menyayangi. Kekurangan lainnya dari film ini adalah kurangnya humor atau adegan menyenangkan lainnya, sehingga film ini agak membosankan. Dari awal film sudah diawali dengan monolog ayah Theeb dan Hussein, Syeikh Abu Hmoud, yang beramanah pada penonton untuk tidak berteman dengan serigala, karena akan sia-sia. Di awal film saja sudah diberikan nuansa yang tegang. Kemudian di tengah film ditampilkan kerusuhan dan banyaknya mayat-mayat yang ditampilkan. Diakhir cerita pun tokoh Theeb menembak mati Hasan. Kurangnya adegan menyenangkan membuat film ini agak membosankan. Dan juga membuat penonton harus terus serius dalam memahami film ini, tidak diberikannya hiburan untuk penonton agar lebih fresh untuk menonton adegan-adegan lainnya. Walaupun tokoh dalam film ini adalah anak-anak, namun sejatinya ini bukanlah film yang cocok untuk ditonton anak-anak karena film ini begitu tragis. Lagipula akan mengakibatkan penonton anak-anak mempelajari kekerasan dan kekejaman dari film ini.

F. Saran Untuk dapat mencerna film ini dengan baik harus didasari dengan pengetahuan tentang Hijaz pada tahun 1916. Kemudian harus didasari dengan pengetahuan bagaimana kehidupan suku badwi yang berpindah-pindah dari kemah ke kemah, yang mencari penghidupan di tempat yang memiliki sumber mata air atau sumur, dan lain-lain. Film ini tidak banyak memiliki banyak dialog, maka film ini akan lebih mudah dipahami karena salah satu syarat sebuah film adalah visual.

Perubahan Karekter ..., Nurmalihah Fawwaz Ramadhanti, FIB UI, 2016 Daftar Referensi

Buku

Alwisol. 2016. Psikologi Kepribadian. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press.

Cowan, J.M. 1976. -English Dictionary. Spoken Language Services: New York.

Effendy, Onong Uchjana. 1986. Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Gunarsa, Singgih D. 2000. Psikologi Praktis : Anak, Remaja dan Keluarga. Jakarta: Gunung Mulia.

Hartoko, Dick dan Bernardus Rahmanto. 1986. Pemandu Dunia Sastra. Yogyakarta: Kanisius.

Hurlock, Elizabeth B. 1995. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Munawwir, Ahmad Warson, dan Muhammad Fairuz. 2007. Al-Munawwir: Kamus Arab- Indonesia. Penerbit Pustaka Progessif: Surabaya.

Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Semi, M. Atar. 1988. Anatomi Sastra. Padang: Penerbit Angkasa Raya.

Sudjiman, Panuti. 1988. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Suryabrata, Sumadi. 2012. Psikologi Kepribadian. Jakarta : Rajawali Pers.

Wicaksono, Andri. 2014. Pengkajian Prosa Fiksi. Yogyakarta : Garudawacha.

Yunus, Mahmud. 2007. Kamus Arab Indonesia. Jakarta : PT. Mahmud Yunus Wa Dzurriyah.

Website

Carlos Filipe Freitas, “Theeb 2014”, Always Good Movies, diakses dari http://alwaysgoodmovies.com/2015/11/theeb-2014.html, pada 11 Maret 2016 pukul 10.25 WIB

Perubahan Karekter ..., Nurmalihah Fawwaz Ramadhanti, FIB UI, 2016 Jugiarie Soegiarto, Wacana Jurnal Ilmu Pengetahuan Budaya: Wacana Kolonial dalam Film Moedar Dao, de schildpadgelijkende. Diakses dari http://wacana.ui.ac.id/index.php/wjhi/article/view/200/188 diakses pada 27 April 2016 pukul 02.28 WIB KBBI Online dalam < http://kbbi.web.id/film> diakses pada 02 April 2016 pukul 19:02 WIB Maryann Johanson, “Theeb movie review: a tiny slice of the Great war, through a child’s eyes”, Flick Philosopher, diakses dari http://www.flickfilosopher.com/2016/02/theeb- movie-review-a-tiny-slice-of-the-great-war-through-a-childs-eyes.html, pada 11 Maret 2016 pukul 09.58 WIB. Shaunn Heenan, SFF 2015 Daytime Subscriber’s Diary : Day 7. Diakses dari https://www.anonlineuniverse.com/2015/06/sff2015-daytime-subscribers-diary-day-7/ pada 23 Maret 2016 pukul 00.30 WIB Undang-undang No. 8 Tahun 1992 tentang Perfilman dalam diakses pada 02 April 2016 pukul 19:06 WIB. Zahro Tustianah, “Theeb, Satu-satunya Film Arab yang Masuk Nominasi Oscar 2016”, Muslimah Dialy, diakses dari http://muslimahdaily.com/entertainment/film/item/363- theeb-satu-satunya-film-arab-yang-masuk-nominasi-oscars-2016.html, pada tanggal 9 Maret 2016 pukul 16.00 WIB.

Perubahan Karekter ..., Nurmalihah Fawwaz Ramadhanti, FIB UI, 2016