7- 057

INVENTARISASI DI KAWASAN WISATA AIR TERJUN IRENGGOLO KEDIRI

Inventory of Arecaceae in Irenggolo Waterfall Kediri

Herman Wayudi Antoni,Deny Ratnasari,Mumun Nurmila Wati, Agus Muji Santoso Prodi Pendidikan Biologi, Universitas Nusantara PGRI Kediri Jl. K.H. Ahmad Dahlan 76 Kediri email: [email protected]

Abstract-Arecaceae is a monocot that grows in parts of the world from the tropics and sub-tropics, lowlands to highlands, on the mountains and the shore, in the lush and barren land. From the 215 genus of Arecaceae, the 46 genus is growing in and 29 of them is endemic . Lately, Aracaceae research related to rare, whereas the benefits of it is good among other for drugs, cosmetics, building materials, and others. The study aims to determine the species of Arecaceae in the waterfall region of Irenggolo Kediri. Descriptive study was conducted with the observation and literature review technique. Samples were taken with a random roaming method which is divided into four zones according to the height of land. The Arecaceae found in Irenggolo waterfall Kediri as many as of six species, namely A. pinnata, P. roconata, Daemonorops sp., Calamus unifarius, Calamus sp., S. Zalampaicc.

Keywords :inventory, Arecaceae, waterfall, Irenggolo

PENDAHULUAN endemik. Jumlah tersebut dimungkinan Indonesia terbagi ke dalam tujuh masih bisa bertambah, mengingat masih wilayah biogeografis yaitu Sumatera, Jawa luas daerah yang belum diinvetarisasi. dan , Kalimantan, Kepulauan Sunda Arecaceae banyak ditemukan pada Kecil, , dan Papua. Wilayah- daerah pantai atau didaerah yang wilayah tersebut masuk ke dalam dua mempunyai renggang pH 5-8 seperti di wilayah besar yaitu Indomalayan dan dalam hutan yang jarang dijamah manusia, Australasia yang dipisahkan oleh Garis dikarenakan pada pH tersebut biasanya Wallacea. Setiap wilayah biogeografis untuk kandungan didalam tanah memiliki keunikan, keanekaragaman hayati sangat melimpah. Habitat tersebut merupakan dan keanekaragaman etnis yang berbeda- habitat yang sama dengan kondisi di kawasan beda, baik dalam hal hasil, budidaya, wisata Air Terjun Irenggolo Kediri yang pemanfaatan maupun area pengelolaan merupakan salah satu kawasan wisata alam potensi sumber daya alamnya (Balai yang terletak di daerah Besuki kabupaten Penelitian Kehutanan Makasar, 2010). Kediri yang mempunyai kawasan hutan Selain itu Indonesia merupakan salah satu dengan potensi dan tingkat biodiversitas negara yang memiliki keanekaragaman yang tinggi di Jawa Timur. Hal tersebut hayati terkaya (mega biodiversity) (Hasan, dikarenakan desa Besuki terletak di kaki 2004). Keanekaragaman hayati yang tinggi gunung wilis dengan ketinggian 1200 mdpl merupakan koleksi yang unik dan di gugusan lereng gunung wilis (1950 m) mempunyai potensi genetik besar yang dengan suhu lingkungan yang lembab tersedia pada sumber plasma nutfah yaitu sekitar 170C. Berdasarkan studi hutan. Seperti yang telah di jelaskan Witono pendahuluan yang telah dilakukan jenis 2000 dalam Siregar (2005) bahwa Indonesia Arecaceae yang mendominasi daerah merupakan pusat keanekaragaman palem tersebut adalah jenis P. coronata, dan (Arecaceae) didunia, dari 215 genus palem Daemonorops sp. Oleh karena itu, di dunia, 46 genus diantaranya ada di penelitian ini bertujuan untuk Indonesia dan 29 genus merupakan palem menginventarisasi jenis Arecaceae lebih

344 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_ lanjut yang terdapat di Kawasan Wisata Air zona II 1029 dpl, zona III 1037 dpl, dan zona Terjun Irenggolo Kediri yang nanti IV 1042 dpl. diharapkan dapat dijadikan sebagai Teknik pengumpulan data pada referensi teoritis maupun praktis sebagai penelitian ini adalah sebagai berikut, ke-1 dasar pengambilan kebijakan konservasi menetapkan luas kawasan yang akan maupun kepentingan pemanfaatn diteliti, ke-2 membagai kawasan penelitian berkelanjutan selanjutnya. menjadi 4 zona sesuai dengan ketinggian tempat, ke-3 pengambilan data lingkungan METODE PENELITIAN disekitar tempat tumbuh jenis Arecaceae Penelitian ini dilakukan di kawasan seperti, pH tanah, suhu udara, kelembaban Wisata Air Terjun Irenggolo Kediri dimulai udara, intensitas cahaya, dan kecepatan awal bulan Februari sampai akhir bulan Mei angin, ke-4 melakukan identifikasi jenis 2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian Arecaceae yang belum teridentifikasi untuk survei mendalam dengan teknik observasi dibawa ke LIPI Purwodadi. langsung. Adapun metode yang digunakan untuk pengambilan sampel yaitu HASIL DAN PEMBAHASAN menggunakan metode jelajah acak. Berdasarkan hasil penelitian yang Tahapan pada penelitian ini dibagi menjadi dilakukan di kawasan wisata air terjun dua yaitu pra penelitian dan penelitian Irenggolo Kediri, jumlah Arecaceae yang utama. Tahap pra penelitian dimulai dari didapatkan adalah 6 spesies. Penentuan survai tempat dan penentuan zona spesies tersebut berdasarkan buku An sedangkan penelitian utama adalah proses Integrated System of Classification of pengumpulan data, identifikasi sampel, dan , karangan Arthur Cronquist penyusunan makalah. Pada kawasan tahun 1981 dan L.H Bailey tahun 1953. Hasil penelitian ini dibagi menjadi empat zona identifikasi terhadap enam spesies tersebut sesuai dengan ketinggian tanah/ topografi disajikan pada tabel 1 yang terdiri dari 5 tanah. Zona I dengan ketinggian 965 dpl, genus. Tabel yang dimaksud sebagai berikut:

Tabel 1. Klasifikasi Jenis Arecaceae di Kawasan Wisata Air Terjun Irenggolo Kediri Class Ordo Family Genus Spesies Liliopsida Arecaceae Arenga Arenga pinnata Liliopsida Arecales Arecaceae Pinanga Pinanga coronata Liliopsida Arecales Arecaceae Daemonorops Daemonorops sp Liliopsida Arecales Arecaceae Calamus Calamus unifarius Liliopsida Arecales Arecaceae Calamus Calamus sp Liliopsida Arecales Arecaceae Salacca zalacca

Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS 345

Adapun deskripsi setiap spesies yang memiliki daerah persebaran yang sangat diperoleh sebagai berikut: luas, mulai dari hutan pantai sampai hutan a. Arenga pinnata (Wurmb)Merr. pegunungan pada ketinggian 1.900 m dpl. (Witono 2002 dalam Witono 2003). Pada P. coronata ibu tulang daun licin, helaian daun sempit (linier) dalam jumlah banyak, dan bentuk perbungaan tegak kemudian menjanggut (Blume 1838 dalam Witono 2003). c. Daemonorops sp.

A. pinnata sering disebut sebagai pohon Aren memiliki tinggi hingga 25 m. Dapat tumbuh mulai dari ketinggian permukaan laut hingga 4000 kaki. Berhabitus pohon, batang berbentuk bulat, berbatang basah, berdaun lengkap, termasuk berdaun majemuk menyirip, akar serabut, letak bunga floss terminalis, termasuk bunga majemuk dan bunga Daemonorops sp termasuk gennus sempurna. Salah satu peranan Arenga dari rotan. Rotan merupakan palem berduri pinnata adalah sebagai penghasil pati, yang memanjat dan hasil hutan bukan kayu selain itu Nira (getah) yang manis digunakan yang terpenting di Indonesia (MacKinnon et sebagai bahan dasar cuka dan dapat al., 2000). Rotan meiliki daun majemuk dan digunakan untuk mengobati tuberkulosis pelepah daun yang duduk pada buku dan paru, disentri dan wasir (Heyne, 1987). menutupi ruas batang. Memiliki bunga majemuk, bunga jantan dan bunga betina b. Pinanga coronata (Blume ex Mart) biasanya berumah satu namun adapula Blume. yang berumah dua. Karena itu penyerbukannya dibantu oleh angin atau serangga. Buah rotan terdiri atas kulit luar berupa sisik yang terbentuk trapezium dan tersusun atas vertikal dari toksis buah (Januminro, 2000) . Tanaman rotan adalah salah satu komoditi yang mulai dapat diandalkan untuk penerimaan negara sebagai perdagangan hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang cukup tinggi di Indonesia (Erwinsyah, 1999)

P. coronata sering disebut palem umum yang merupakan satu-satunya spesies Pinanga di Jawa dan Bali yang tumbuh berumpun. Secara alami spesies ini

346 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_ d. Calamus unifarius H.Wendl berumpun, sehingga untuk pembudidayaanya hanya melalui biji. Karena bentuk diameter batangnya yang besar, kuat dan kokoh, maka sebagian besar hasil akhir dari produknya dipakai bagi keperluan pembuatan rangka kursi, meja, tempat tidur, sofa, dan keperluan rangka furnitur lainya. Batang rotan biasanya C. unifarius memiliki nama daerah langsing dengan diameter 2-5cm, beruas- Uwi Kertas (Palembang). Didapati tumbuh ruas panjang, tidak berongga, dan banyak berserakan di Selatan pada yang dilindungi oleh duri-duri panjang, ketinggian ± 250 mdpl ditanah yang berawa, keras, dan tajam. Duri ini berfungsi sebagai yang mewujudkan rumpun besar, panjang alat pertahanan diri dari herbivora, batang bisa mencapai 35-40 m dan dapat sekaligus membantu pemanjatan, karena merambat pohon 3-4 m dengan 8-10 rotan tidak dilengkapi dengan sulur. Suatu batang menjulai.Berhabitus liana, memiliki batang rotan dapat mencapai panjang daun lengkap majemuk, batang berkayu, ratusan meter. Batang rotan mengeluarkan akar tunggang, modifikasi spina pada ibu air, jika ditebas dan dapat digunakan tangkai daun dan helaian daun membelit. sebagai cara bertahan hidup di alam bebas Batang rotan ini sering kali dibuat sebagai (Anonimous, 2013) bahan bangunan atau anyaman (Heyne, 1987). f. Salacca zalacca (Gaertn.) e. Calamus sp

S. zalacca merupakan tanaman asli Rotan secara umum memiliki Indonesia.. Habitat asli tanaman warna batang kuning lansat, dengan adalah hujan tropis (Fatimah et all, diameter batang yang sudah dirunti berkisar 2011).Tanaman ini memerlukan curah hujan 25 mm, panjang ruasnya 35 cm dengan rata-rata 200-400 mm per bulan. Tanaman total panjang batang bila merambat dewasa ini tidak menyukai penyinaran penuh, mencapai 40 meter. Kondisi iklim yang intensitas sinar yang dibutuhkan berkisar disukai untuk tumbuh adalah daerah 50-70%, sehingga perlu tumbuhan penaung. beriklim basah, dan hidup baik ada Salak tumbuh dengan baik pada tempat ketinggian 50 – 600 meter diatas beriklim basah dengan pH sekitar 6,5, permukaan laut. Tumbuh batangnya berupa tanah pasir atau lempung yang kaya merambat di antara batang dan ranting bahan organik, dapat menyimpan air dan pohon, tumbuhnya tunggal tidak tidak tergenang, karena sistem

Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS 347 perakarannya dangkal. Temperatur optimal Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia 1. 20-30OC, apabila kurang dari 20OC Yayasan Sarana Warna Jaya, Jakarta. Suskendriyanti, H. Wijaya, A. Hidayah, N. perbungaan akan lambat, bila terlalu tinggi Cahyuningdari, D. 2000. Studi akan menyebabkan buah dan biji Morfologi dan Hubungan Kekerabatan membusuk (Santoso, 1990). Salak tumbuh Varietas Salak Pondoh (Salacca zalacca baik dari dataran rendah sampai ketinggian (Gaert.)Voss) di Dataran Tinggi Sleman. Biodiversitas Vol. I, No. II. sekitar 700 m dpl dan dapat berbuah Surakarta sepanjang tahun, khususnya pada bulan Witono, J.R.A, Suhatman, N, Suryana dan R.S Oktober dan Januari (Suskendriyati, 2000) Purwantoro. 2000. Koleksi Palem Raya Cibodas. Koleksi palem Raya Ciboadas. Seri Koleksi Kebun Raya-LIPI Vol. II, No. KESIMPULAN DAN SARAN I. Sindang Laya-Cianjur. Hasil dari identifikasi dan Witono, J.R. 2003. Struktur Epidermis Daun inventarisasi jenis Arecaceae yang terdapat Pinanga coronata (Blume ex Mart.) Blume (Palmae) di Jawa dan Bali. Seri di Kawasan Wisata Air Terjun Irenggolo Koleksi Kebun Raya-LIPI Vol. IV, No. II. Kediri, diperoleh 6 jenis yaitu A. pinnata, P. coronata, Daemonorops sp, Calamus unifarius, TANYA JAWAB Calamus sp, S. zalacca dari 5 gennus yaitu 1. Bapak Solikin (dari LIPI) Arenga, Pinanga, Daemonorps, Calamus, dan Mengapa di Kawasan Wisata Air Terjun Salacca. Namun jenis Aracaceae yang Irenggolo, Kediri terdapat banyak tanaman mendominasi diwilayah tersebut adalah Salacca zalacca? Jawab: Pinanga coronata hal tersebut dikarenakan Kawasan Air Terjun Irenggolo, Kediri diduga pola sebaran Pinanga coronata cukup luas. Salacca zalacca yang tumbuh di kawasan Berdasarkan hasil penelitian yang tersebut disebabkan pengunjung yang telah dilakukan, perlu diadakan penelitian datang membuang biji salak. Masukan dari Bapak Solikin (LIPI): lebih lanjut mengenai indek keragaman dan 1) Pada klasifikasi palem-paleman yang pola sebaran tiap jenis. Hal tersebut benar adalah Arecaceae. didasarkan pada fakta bahwa dari enam 2) Dalam penulisan instansi penelitian spesies tersebut cenderung didominasi oleh harus ditambahi dengan UPT Balai Konservasi (nama dan kota instansi Pinanga coronata. penelitian).

DAFTAR PUSTAKA Anonimous, 2003. Studi Jenis dan Penyebaran Rotan yang Dimanfaatkan Masyarakat `Sumatera Utara. Dinas kabupaten propinsi sumatera utara-lembaga pengapdian pada masyarakat USU. Medan Fatimah,S. Sucipto. 2011. Hubungan Keanekaragaman Sebelas Jenis Tanaman Salak (Salacca zalacca (Gertner) Voss)Bangkalan BerdasarkanAnalisis Isoenzim.Trunojoyo

348 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_