Foreign Case Study 2018 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta ARUN SEBAGAI DAYA TARIK WISATA

Putri Vidi Lestari 152169

Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta

Abstract : Makalah ini merupakan hasil laporan Foreign Case Study untuk syarat publikasi ilmiah di Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta dengan Judul Menara Kembar Petronas Sebagai Obyek Wisata di Kuala Lumpur Malaysia.

1. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penulis adalah seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) Yogyakarta semester VII, jenjang strata I, jurusan Hospitality yang melakukan Foreign Case Study dengan berkunjung ke satu negara yaitu Bangkok-Pattaya. Untuk mengetahui bagaimana gambaran tentang pengelolaan sistem pariwisata di Luar Negeri, sebagaimana slarat uituk nulai academie yang telah ditentukan Oleh pikhaak kampus. Perjalanan Foreign Case Study ini diselenggarakan pada tanggal 18 November 2017 - 22 November 2017. Penulis berangkat bersama rombongan yang berjumlah 20 orang dan satu pembimbing dari STIPRAM. Foreign Case Study merupakan kegiatan rutin setelah melakukan Domestic Case Study bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta program S-1 Hospitality [1]. Sebelumnya penulis akan menceritakan tentang pelaksanaan Foreign Case Study yang telah dilakukan pada tanggal 18 November 2017, Penulis beserta rombongan pada pukul 09.00 WIB berkumpul di Bandara Internasional Adisucipto, Penulis menaiki pesawat AirAsia dengan tujuan Bandara International Kuala Lumpur untuk Transit dan lanjut menaiki pesawat AirAsia dengan Tujuan Bandara Don Mueang Bangkok Thailand dan sampai sekitar pukkel 21.00 waktu Bangkok, setelah sampai langsung melakukan pemeriksaan di imigrasi. Setiba di Bangkok penulis masih menunggu beberapa jam di bandara setelah itu sekitar pukul 23.00 penulis menuju hotel dan langsung check in di Nice Palace Hotel. Keesokan harinya, Penulis beserta rombongan mengunjungi beberapa tempat wisata di Bangkok yaitu , dan Pasar Chatucak, Lalu kembali ke hotel menggunakan kereta BTS. Hari ke-2 perjalanan di lanjutkan ke Pattaya yang dimana memakan waktu sekitar 3 jam perjalan, Di Pattaya penulis beserta rombongan mengunjungi Big Bee Farm, Silver Lake, Budha Laser dan beristirahat makan di restoran Halal, lalu destinasi terakhir penulis di kota Pattaya adalalah Pantai dan setelah itu penulis kembali ke Bangkok. Hari ke-3 penulis mengunjungi Platinum Mall disini penulis menghabiskan banyak waktu sampai sore hari dilanjut menuju Asiatique di malam harı, untuk mengujungi asiatique penulis harus menggunakan kapal untuk menyebrang tetapi sudah disediakan dan gratis. Keesokan harinya pendulais melanjutkan perjalanan kembali ke Yogyakarta, Indonesia.

1 Foreign Case Study bukan hanya bertujuan jalan-jalan tetapi lebih bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana perkembangan dan pengelolaan pariwisata di negara lain. Maka dari itu, penulis akan membahas salah satu tempat wisata yang berada di Negara Thailand . Agar data membandingkan perkembangan dan pengelolaan wisata Indonesia dan Thailand.

B. THAILAND Thailand adalah sebuah negara monarki konstitusional yang terletak di Asia Tenggara. Dengan sistem pemerintahan Monarki Konstitusional tersebut, Kepala negara Thailand adalah seorang Raja dan Kepala Pemerintahannya adalah seorang Perdana Menteri. Luas wilayah Thailand Adalah sebesar 513.120 km2 dengan jumlah penduduknya Adalah sebanyak 68.200.824 jiwa. Mayoritas penduduk Thailand Adalah etnis Thai dan beragama Budha. Negara yang nama lokalnya disebut Mueang Thai ini secara geografis berbatasan dengan laos dan kamboja di sebelah timurnya sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Myanmar dan Laut Andaman. Di sebelah selatan, Thailand berbatasan dengan Malaysia dan Teluk Siam. Sebelumnya, Negara Thailand ini dikenal juga dengan sebutan Negara Siam. Di hubungan Luar Negeri, Thailand adalah salah satu negara pendiri ASEAN bersama dengan Indonesia, Malaysia, Singapura dan Filipina. Kota Bangkok yang merupakan ibukota Thailand adalah kota dimana organisasi geo-politik dan ekonomi ASEAN ini didirikan. Selain sebagai anggota ASEAN, Thailand juga merupakan angola PBB dan lembaga-lembaga di bawah PBB serta anggota APEC dan Interpol. Thailand juga dikenal sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak persah di jajah Oleh negara-negara Eropa. a. Perekonomian Thailand Di bidang perekonomian, Thailand memiliki pendapatan domestik bruto ata PDB sebesar USD. 1,161 triliun tengan pendapatan perkapitanya sebesar USD. 16.800,. Infrasturuktur Thailand berkembang dengan sangat baik dengan kebijakan-kebijakan pro-investasi sehingga banyak perusahaan yang menanamkan modalnya di negara gajah putih tersebut. Dua pertiga PDB Thailand adalah berasal dari ekspor komoditas kelar negeri. Produk- produk yang di ekspor oleh Thailand diantaranya superit produkt otomotif, produk elektronik, komoditas agrikultur dan produk-produk pengolahan banan makanan. Pertumbuhan ekonomi Thailand adalah sebesar 3,2% di tahun 2016. b. Bahasa resmi Thailand Bahasa resmi Thailand adalah Bahasa Thai. Namanya dalam Bahasa Thailand sendiri adalah pasa Thai, artinya Bahasa rakyat Thailand. Bahasa ini adalah bagian dari kelompok bahasa Tai dari kelompok Bahasa Tai-Kadai. Bahasa Tai-kadai diperkirakan berasal dari selatan Tiongkok, dan sebagian ahli bahasa telah menyatakan kemungkinan adanya hubungan dengan kelompok bahasa Austrodistik, Austronesia atau Sino-Tibet. Bahasa Thai adalah Bahasa nada dan Bahasa analitik. Kombinasi antara nada, ortografi yang kompleks, penanda hubungan dan fonologi yang berbeda dapat membuat bahasa thai sulit dipelajari orang barat. c. Agama Agama di Thailand Beragam. Tidak ada agama resmi dalam konstitusi Thai, kebebasan beragama diberikan kepada seluruh warga negara Thai, meskipun raja yang disahkan secara hukum beragama Buddha Theravada. Agama utama yang dipraktikan di Thailand adalah Buddha. Penduduk Tionghoa Thai juga mempraktikan agama traditional Tionghoa, termasuk Tao. Beberapa etnis lainnya, khususnya kelompok etnis Isan, mempraktikkan agama tradisional Thai. Jumlah Muslim yang signifikan, yang kebanyakan meliputi Melayu Thai, terdapat di wilayah selatan.

2 d. Makanan dan Minuman Makanan khas negeri Gajah putih ini adalah makanan yang sangat di minati oleh banyak orang. Banyak yang mengatakan bahwa makanan Khas Thailand termasuk makanan terlezat di dunia. Wisatawan dari bebagai negara, seringkali dating ke Thailand hanya demi mencicipi berbagai macam hidangan makanan dan Minuman Thailand. Adapun makanan dan minuman Khas Thailand adalah Pad Thai, Guay Teow Rhua, Tom Yam, Nai Mong Hoy Tod, Som Tam, Khao Pad Poo, Kanom Krok, Serangga Goreng, Kha Niew Ma Muang yang lebih dikenal dengan Mango sticky rice, Cha Yen yang lebih dikenal dengan Thai tea. e. Pakaian Tradisional Pada awalnya Thailand tidak memiliki busana tradisional. Lalu semuanya berubah pada tahun 1960, raja bhumibol adulyadej melakukan perjalanan ke sebagian negara Eropa dan juga ke amerika serikat. Ratu sirikit yang menemani perjalanan tersebut memutuskan bahwa Thailand membutuhkan busaha tradisional untuk dikenakan saat berkeliling dunia. Ratu sirikit kemudian membuat beberapa desain busana tradisional. Akhirnya pada tahun 1964, diluncurkan secara resmi busana tradisional Thailand yang disebut Chut Thai. Ada 8 Chut Thai yang berbeda untuk kaum wanita dan satu busana untuk kaum pria yang disebut phararatchatchan. f. Iklim Iklim di Thailand dikendalikan oleh musim tropis dan cuaca di Thailand pada umumnya panas dan lembab di sebagian besar wilayah negara ini di sepanjang tahunnya. Sementara itu, musim di Thailand pada umumnya dibagi menjadi 2, yaitu musim panas dan musim hujan. g. Sumber daya alam Sumber daya alam di Thailand ada beragam antara lain adalah besi, mangan, timah, minyak, gas bumi, dan tanah di lembah sungai Chao Phraya yang subur h. Warisan Budaya . Musik Musik rakyat popular dengan kebanyakan orang Thai, terutama di timur laut. Tetapi banyak orang Thailand mendengarkan music pop dan rock. Musik klasik Thai, dulu terbatas pada istana, juga popular. Musisi sering ditampilkan dengan ansambel yang disebut piphat. Phipat meliputi sambal, gong, drum, dan alat music tiup mirip dengan oboe. . Seni Seni Tradisional Thailand bersifat Religius dan mancakup patung, lukisan dan arsitektur candi. Pengrajin Thailand dikenal karena tekstil merekan yang indah, terutama sutra, furniture bamboo dan rotan. . Sastra Sastra paling awal di Thailand ditulis pada tahun 1200-an. Sastra itu sering menampilkan tema yang berhubungan dengan agama atau raja. Penulis modern Thailand yang terkemuka ialah Dok Mai Sot, Si Buprapha, Kukrit Pramoj, dan Jit Phoumisak. . Teater dan tari Bentuk paling terkenal dari teater tradisional Thailand adalah Khon. Khon adalah sebuah drama koreografis yang didasari pada tema Hindu. Pertunjukan ini dilakukan oleh penari dengan kostum dan masker yang rumit. Bentuk lain dari teater adalah Lakhon dan Likay, yang lebih informal. Teater ini juga mendramatisir suatu tema. i. Sarana Transportasi Terdapat berbagai jenis sarana transportasi umum di Thailand. Adapun jenis-jenis transportasi umum disana ialah : . Bangkok metro atau MRT

3 Kereta bawah tanah ini merupakan salah satu alat transportasi canggih yang sudah ada di Thailand. Adanya Mass Transportation ini adalah solusi penting dalam mengurangi kemacetan di sebuah negara. . Bangkok Skytrain atau BTS Alat Transportasi canggih ini sudah ada di Thailand semenjak 5 Desember 1999. Terletak hampir diseluruh kota Bangkok. . Songthaew Dalam bahsaa Melayu yang artinya dua baris. Karena memiliki posisi duduk bersebelahan atau dua arah, sarana transportasi ini sering terlihat di daerah-daerah seperti kampus dan daerah pariwisata di Pattaya. . Tuk Tuk Sejenis dengan Bajaj di Indonesia, Kendaraan kecil yang banyak dijumpai di tempat wisata dan ibukota Bangkok ini sangat unik dan licah.

2. PEMBAHASAN Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan disebutkan bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah [2]. Pariwisata adalah keseluruhan kegiatan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mengatur, mengurus dan melayani kebutuhan wisatawan [3]. Pariwisata merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh manusia baik secara perorangan maupun kelompok di dalam wilayah negara lain. Kegiatan tersebut menggunakan kemudahan, jasa dan faktor penunjang lainnya yang diadakan oleh pemerintah dan atau masyarakat, agar dapat mewujudkan keinginan wisatawan [4]. Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi [5]. Diawali dari kegiatan yang semula hanya dinikmati oleh segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal abad ke-20, kini telah menjadi bagian dari hak azasi manusia. Hal ini terjadi tidak hanya di negara maju tetapi mulai dirasakan pula di negara berkembang. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang dalam tahap pembangunannya, berusaha membangun industri pariwisata sebagai salah satu cara untuk mencapai neraca perdagangan luar negeri yang berimbang. Melalui industri ini diharapkan pemasukan devisa dapat bertambah [6]. Pada hakikatnya berwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya [7]. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun lainnya seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman baru [8]. Besarnya kegiatan pariwisata, terutama tingkat internasional, ditambah dengan situasi di mana batas antar negara semakin hilang, telah menjadikan pariwisata sebagai suatu kegiatan penting yang turut mempengaruhi hubungan internasional [9]. Banyak negara di dunia sekarang ini yang menganggap pariwisata sebagai sebuah aspek penting dari strategi pengembangan negara. Berikut merupakan pengertian pariwisata menurut beberapa ahli : 1. Pariwisata berasal dari bahasa sansekerta “pari” yang berarti banyak atau berkeliling dan “wisata” yang berarti pergi atau bepergian. Jadi pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan secara berulang – ulang dan berpindah – pindah. 2. Gejala – gejala yang disebabkan oleh perjalanan dan pendiaman orang – orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktifitas yang bersifat sementara itu.

4 Sektor pariwisata memberikan keuntungan ekonomi terhadap negara yang bersangkutan [10]. A. PROFIL KOTA BANGKOK Bangkok atau Krung Thep, Krung Thep Maha Nakhon adalah ibu kota Thailand dan kota terbesar di Thailand. Kota ini terletak di tepi barat Sungai Chao Phraya, dekat teluk Thailand. Bangkok memiliki luas kota 1.568,737 km2 dengan jumlah penduduknya adalah 9.100.000 jiwa. Bangkok adalah satu kota dengan perkembangan terpesat, dengan ekonomi yang dinamis dan kemasyarakatan yang progresif di Asia Tenggara. Gedung pencakar langit membentuk pemandangan kota yang baru, skytrain membelah kota dengan kereta cepat, dan kereta bawah tanah juga siap mengantar penduduknya beraktivitas. Pejalan kaki juga memiliki tempatnya yaitu skywalk pendestrian yang sangat nyaman. Perpaduan antara bangunan masa lalu yang masih terpelihara dengan baik, dan kesiapan masyarakat Bangkok untuk menerima modernisasi merupakan perpaduan yang sangat menarik untuk dilihat. Kombinasi akomondasi dan makanan ponggir jalan yang murah, penduduk kota yang welcome terhadap warga asing, kuil/wat yang ada dimana-mana, perbelanjaan modern hingga pasar tradisional mampu menarik jutaan orang asing untuk melancong kesana setiap tahunnya. B. REGULATION Regulasi merupakan suatu peraturan yang dibuat untuk mengendalikan masyarakat dengan aturan tertentu. Dalam melakukan perjalanan ke luar negeri, suatu negara memberikan suatu peraturan kepada seseorang agar terlebih dahulu untuk memenuhi persyaratan dokumen perijinan. Setiap negara memiliki aturan tersendiri dalam menjaga keamanan keluar masuknya wisatawan atau orang asing ke negaranya ada yang terlalu ketat ada juga yang biasa saja, Thailand sendiri memiliki keamanan yang tidak cukup sulit bagi warga Indonesia. Selain mempersiapkan mental dan informasi seputar keadaan negara tersebut berikut persiapan dokumen sebelum pergi ke luar negeri :  Passport Passport adalah identitas seseorang dan barang wajib bila hendak melaksanakan perjalanan ke luar negeri. Masa berlaku passport adalah 5 tahun sejak diterbitkan. Passport yang bias digunakan untuk pergi keluar negeri adalah yang masih menyisakan masa berlaku minimal 6 bulan dihitung sejak keberangkatan hingga tanggal berakhirnya passport.  VISA Visa adalah dokumen yang diterbitkan oleh suatu negara lewat perwakilannya (kedutaan atau konsulat) dan ditempel di passport. Secara umum visa dibagi dalam 2 kelompok yakni Visa Reguler dan Visa on Arrival (VoA). Visa Reguler dapat diurus melalui perwakilan negara atau beberapa negara bias jasa pengurus Visa. Sedangkan Visa on Arrival adalah Visa yang diurus setelah mendarat di negara tujuan. Jika sudah mendapatkan Visa berarti sudah diijinkan untuk masuk ke negara tersebut. Tidak semua negara tujuan mewajibkan Visa bagi pemegang passport Indonesia.  Uang tunai Sebelum berangkat keluar negeri ada baiknya melakukan persiapan salam sisi keuangan, dikarenakan setiap negara memeliki mata uang dan nilai yang berbeda, menukarkan mata uang kita dengan mata uang negara yang dituju untuk memudahkan kita dalam bertransaksi di Negara tersebut. Apabila sudah berada di Negara yang dituju tetapi masih mengalami kekurangan mata uang Negara tersebut kita tidak perlu khawatir Karena kita masih dapat menemukan tempat-tempat penukar uang mata asing di Negara tersebut.

5 Kemudian tahapan selanjutnya setelah memiliki passport dalam tata acara melakukan perjalanan ke luar negeri adalah melakukan pemesanan tiket pesawat ke negara destinasi tujuan. Setelah tiket dipesan, cek kembali tiket tersebut apakah nama yang tertera sudah sesuai dengan passport atau belum, pastikan semua sudah benar dan tidak ada kesalahan. Selain menyiapakan persyaratan serta kelengkapan dokumen perijinan, dalam melakukan perjalanan keluar negeri ada persyaratan mengenai barang bawaan yang akan dibawa. Karena penulis menuju Thailand menggunakan Maskapai Air Asia, ada ketentuan mengenai jumlah minimal barang bawaan yang boleh dibawa ke kabin. Koper yang dibawa ke kabin pesawat harus memiliki ukuran 56cm x 36cm x 23cm dan koper tersebut tidak boleh lebih dari 7kg dan sebagai tambahan diperbolehkan membawa satu tas ransel atau tas kecil lainnya yang bukan koper dan memiliki ukuran tidak lebih dari 40cm x 30cm x 10cm. Selain itu barang cair yang dapat dibawa tidak lebih dari 100ml. Setelah segala sesuatunya lengkap mulai barang bawaan serta dokumen perijinan. Penulis melakukan langkah berikutnya, yaitu dating ke Bandara Internasioanl Adi Sucipto Yogyakarta Indonesia, 2 jam sebelum keberangkatan pada tanggal 18 November 2017, kemudian melakukan cek bagasi dan cek keamanan. Saat sebelum masuk ke pesawat harus melakukan check in serta pengecekan passport di bagian imigrasi, karena akan keluar negeri passport akan dicap oleh pihak imigrasi sebagai tanda keluar dari negara Indonesia. Ketika sudah tiba di Don Mueang Thailand ada proses imigrasi yang berbeda, di Thailand pendatang harus mengisi form/kartu keberangkatan dan kedatangan, yang merupakan kartu tanda masuk dan keluar dari Negara Thailand. Kartu ini terdiri dari dua bagian sisi yang dapat disobek yaitu sisi atas adalah arrival card dan sisi bawah adalah departure card. Kartu tersebut wajib diisi secara lengkap, dan diserahkan kepada petugas imigrasi saat berada dikonter imigrasi. Kartu itu akan disobek oleh pihak imigrasi, dimana kartu kedatangan ( arrival card ) akan di ambil oleh petugas imigrasi dan kartu keberangkatan ( departure card ) akan diserahkan kembali kepada kita. Kartu keberangkatan ini harus disimpan dengan baik, karena saat meninggalkan Thailand, kita harus menyerahkan kartu tersebut kembali kepada petugas imigrasi Thaiand. Disaat perjalanan kembali ke Indonesia dari luar negeri, petugas pramugari dari maskapai Air Asia akan memberikan penumpang Customs Declaration yang merupakan lembaran dari Bea Cukai di Bandara Internasional Adi Sucipto yang berisi mengenai barang bawaan yang kita miliki. Lembaran tersebut harus diisi sesuai dengan apa yang kita bawa, karena akan di cek saat pemeriksaan barang bawaan. Keberadaan regulasi di suatu negara, terutama di bandara yang merupakan tempat keluar masuknya barang serta orang dari berbagai macam negara merupakan suatu hal yang penting untuk menghindari sesuatu hal yang tidak diinginkan, dan supaya penumpang merasa aman dan nyaman. Sebagia penumpang kita juga harus menghargai dan mematuhi serta mentaati setiap peraturan yang ada. C. CULTURE Budaya Thailand menggabungkan antara kepercayaan budaya dan karakteristik asli daerah yang dikenal sebagai hari modern Thailand ditambah dengan banyak pengaruh dari India kuno, Cina, Kamboja bersama dengan tetangga budaya pra-sejarah Asia Tenggara. Hal ini dipengaruhi terutama oleh Animisme, Hindu, Buddha serta oleh kemudian dari Cina dan India Selatan. Kepercayaan atau agama yang dimiliki oleh orang Thailand hamper 95% Buddhis Theravada ( yang mencakup tradisi Hutan Thai dan Nikaya Dhammayuttika dan Santi Asoke Sekte ), dengan minoritas Muslim di Thailand (4,6%), Kristen di Thailand (0,7%), Buddha Mahayana dan agama-agama lain. Thailand Buddhisme Theravada didukung dan

6 diawasi oleh pemerintah, dengan para bikkhu menerima sejumlah tunjangan pemerintah, seperti bebas menggunakan infrastruktur transportasi publik. Buddhisme di Thailand sangat dipengaruhi oleh kepercayaan tradisional tentang roh-roh leluhur dan alam, yang telah dimasukkan kedalam kosmologi Buddhis. Kebanyakan orang Thailand membuat rumah kayu miniatur dimana mereka percaya roh rumah tangga hidup. Mereka menyajikan persembahan makanan dan minuman untuk roh-roh untuk membuat mereka senang. Jika roh-roh yang tidak senang, diyakini bahwa mereka akan menghuni rumah yang lebih besar dari Thailand dan menyebabkan kekacauan. D. BEHAVIOUR Masyarakat Thailand sangat menekankan perilaku sopan santun dan toleransi antar umat beragama. Masyarakat Thailand sangat menghormati dan mencintai sang raja dan keluarga kerajaan. Para Bikkhu juga sangat di hormati di Thailand, Bhikku tidak boleh menyentuh atau disentuh oleh wanita sehingga masyarakat Thailand biasanya ketika ingin memberikan sesuatu kepada para bhikku biasanya menggunakan perantara seorang pria atau melalui sebuah media seperti kain. Ketika menggunakan transportasi umum seperti mini bus, para bhikku disediakan tempat duduk sendiri di depan atau tidak bercampur dengan penumpang lain, karena bhikku tidak boleh berkontak fisik dengan wanita apabila turis yang naik ke angkutan umum dan duduk di sebelah bhikku secara tidak langsung itu memaksa bhikku untuk berdiri demi menghindari kontak fisik. Masyarakat Thailand tidak begitu suka ketika disentuh kepalanya apalagi bercanda dengan mendorong kepala seseorang karena bagi mereka kepala ada titik tertinggi pada diri seseorang. Sedangkan kaki diyakini sebagai titik terendah sehingga menunjukkan sesuatu menggunakan kaki adalah perilaku tidak sopan bagi budaya masyarakat Thailand. Sangat jarang menemukan orang yang merokok di dalam restoran di Thailand ini dikarenakan peraturan pemerintah yang berlakukan denda sekitar 2000THB atau sekitar Rp.750.000,. bagi yang merokok. Kalaupun ada yang merokok di dalam restoran masyarakat Thailand tidak akan ada yang menegur karena masyarakat Thailand pada umunya sangat menhindari konflik. Melepaskan alas kaki ketika memasuki rumah tempat tinggal dan tempat ibadah seperti kuil/wat adalah kebiasaan masyarakat Thailand. Tetapi kebiasaan melepas alas kaki ini juga berlaku apabila masyarakat Thailand memasuki toko-toko, apotek, salon, klinik dan lainnya. Sebagian besar masyarakat Thailand masih mempertahankan tata karma ini dalam kesehariannya. Pada umumnya masyarakat Thailand tidak berjabat tangan tetapi ketika bertemu siapapun baik orang yang dikenal maupun tidak dikenal, semuanya disapa dengan Bahasa local yaitu Sawadi Khrap (untuk pria) dan Sawadi Kha (untuk wanita) sambil melakukan “Wai” yaitu dengan menyatukan dua telapak tangan di depan dada maupun lebih tinggi ke arah wajah dilakukan sambal sedikit membungkukkan badan dan kepala. Tinggi rendahnya posisi tangan dan posisi kepala tergantung tingkat sosial, usia, gender orang yang disapa atau yang dibalas sapaannya. Biasanya hal ini tidak dilakukan kepada orang yang lebih muda karena adat istiadatnya yang lebih muda harus duluan melakukan Wai baru kemudian dibalas yang lebih tua. Meskipun orang Thailand secara umum masih sangat mempertahankan adat istiadat dan tata karma dalam kesehariannya, tapi mereka sangat mentolerir turis yang tidak melakukan “Wai” ataupun terkadang lupa untuk melepaskan alas kakinya ketika memasuki rumah atau toko mereka. E. Lifestyle Thailand dikenal dengan Negara biaya hidup yang cukup murah, seperti biaya untuk membeli makanan dan minuman relative murah. Dalam dunia Fashion Thailand sangat mengikuti tren di Bangkok khususnya Masyarakatnya berpakaian layaknya sehari-sehari

7 dan menariknya lagi fashion di Thailand tidak meninggalkan unsur budayanya. Pada April 2017 masyarakat Thailand memakai baju serba hitam selama satahun karena untuk mengenang Raja mereka yang wafat pada saat itu, Ini juga membuat turis harus memakai pakaian serba hitam untuk menghormati Negara yang sedang berduka.

Masyarakat Thailand sering menggunakan transportasi umum, menggunakan transportasi umum sudah menjadi gaya hidup disana ini juga didukung oleh berbagai macam transportasi umum yang ada. Transportasi umum yang adapun sudah sangat memadai dan membuat masyarakat Thailand merasa nyaman saat menggunakannya. Thailand juga terkenal dengan ladyboy-nya yang cantik-cantik. Terkadang ada wisatawan tidak akan bisa membedakan mana yang wanita memang asli atau bukan. Ladyboy disanapun dihormati oleh masyarakat Thailand mereka menganggap ladyboy seperti manusia lainnya karena Masyarakat Thailand percaya bahwa hidup yang sedang mereka jalani merupakan reinkarnasi. Nightlife salah satu wisata yang sangat terkenal di Thailand. Di Bangkok ada beberapa tempat Nightlife yang terkenal yaitu nana plaza, , dan Dome. Seperti yang kita ketahui devisa terbesar Thailand adalah Nightlife jadi ada beberapa tempat yang dilegalkan oleh pemerintah Thailand. F. WAT ARUN Fokus amatan penulis dalam penyusunan jurnal Foreign Case Study yakni Wat Arun sebagai daya Tarik wisata Thailand bagi wisatawan yang berkunjung ke Thailand khusunya Bangkok. Wat Arun yang terletak di Arun Amarin Road di Bangkok, Thailand, tepatnya di barat hulu sungai Chao Phraya. Wat Arun disebut juga Temple of The Dawn, salah satu lambang kota Bangkok di tepi barat sungai Chao Phraya. Wat Arun mulai buka pukul 08-00 samoai 17.30 setiap harinya dengan harga tiket masuk sekitar 50 TBH. Wat Arun memiliki nama panjang Wat Arunratchawararam Ratchaworamavihara. Wat Arun dibangun pada masa kerajaan Ayutthaya, yang dikenal dengan sebutan Wat Makok. Setelah Raja Rama II dan Raja Rama IV berkuasa, Wat Makok kemudian di ganti nama menjadi Wat Arun seperti sekarang. Dari sungai Chao Phraya, Wat Arun terlihat megah dan indah. Apabila senja maupun matahari terbit , keindahan Wat Arun tak tertandingi. Menikmati sebuah bangunan dengan tinggi sekitar 70 meter ini, bisa memberikan rasa senang, karena memang Wat Arun terkenal dengan sebutan Temple of Dawn, yang artinya kuil atau candi yang indah saat matahari terbenam. Berkeliling Wat Arun haruslah ekstra hati-hati karena tangganya memiliki sudut yang sangat sempit dan memiliki tangga yang sempit dan cukup curam. Wat Arun memiliki Menara megah (prang) yang tinggi, indah dan dihiasi dengan potongan-potongan kecil dari keramik cina berwarna dan ada pola-pola rumit nan indah. 1. Daya Tarik Utama a. Tempat ibadah Bukan hanya objek wisata, tapi tempat ini juga tempat yang dihormati oleh masyarakat Thailand beragama Buddha yang datang kesini untuk berdoa dan melakukan persembahan. Orang-orang yang berdoa meminta agar mendapat kesehatan, kebahagiaan dan kekayaan. Bukan hanya penduduk yang beragama Buddha saja, namun para wisatawan luar pun juga bisa ikut berdoa. b. View point Di Wat Arun wisatawan juga bisa menikmati pemandangan dari puncaknya, pemandangan yang sangat indah. Pemandangan sebuah langit biru nan bersih dan pemandangan aktivitas di sungai Chao Phraya dan Kota Bangkok. c. Fotografi Bagi wisatawan yang suka berfoto, wisatawan bisa mengabadikan momen di atas

8 tangga yang melingkar dan bisa juga berfoto di antara dinding dinding kuil yang berwarna putih dengan motif bunga-bunga. Disini juga terdapat tempat penyewaan pakaian adat khas Thailand yang bisa wisatawan sewa dan pakai berfoto dengan latar belakang Wat Arun. 2. Akses Akses munuju Wat Arun cukup mudah karena Wat Arun sendiri terletak di pusat kota Bangkok. Penulis sendiri pada saat itu menggunakan bus/van menuju Wat Arun dari Nice Palace Hotel hanya memkan waktu sekitar 20 menitan. Menggunakan transportasi umumpun bisa dan sangat mudah bisa menaiki BTS skytrain Sumkhuvit Line arah bearing turun di stasiun Siam, keluar di staisu Siam ganti naik BTS Skytrain Silom Line arah Wong Wian Yai turun di Stasiun Saphan Taksin, keluar dari stasiun Saphan Taksin dilanjutkan naik Chao Phraya Ekspress dari Central Pier Tha Thien Pier, Keluar Tha Thien Pier masuk lagi ke loket perahu menuju Wat Arun yang terletak persis di sebelahnya dan naik perahun menuju Wat Arun. 3. Fasilitas Fasilitas yang ada di lokasi ini ada toilet umum untuk wisatawan yang berkunjung, ada beberapa stand-stand yang menjual souvenir, makanan dan minuman. Pilihan makanan ringan, minuman dan berbagai macam buah-buahan seperti kelapa, manga, jambu dan lainnya.

3. PENUTUP A. SIMPULAN Berdasarkan jurnal yang penulis tulis, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa negara Thailand merupakan Negara yang maju dibandingkan Negara Indonesia di sektor Pariwisatanya. Terlihat dari tingginya kunjungan Pariwisata di Thailand. Thailand adalah sebuah negara dengan ibu kota Bangkok. Bangkok dikenal dengan kota yang memiliki kuil/wat dimana-mana, biaya hidup murah, makanan dan minuman murah, hingga pusat perbelanjaan modern dan pasar tradisional yang mampu menarik jutaan wisatawan asing untuk melancong setiap tahunnya. Wat Arun yang terletak di Arun Amarin Road di Bangkok, Thailand, tepatnya di barat hulu sungai Chao Phraya. Wat Arun memiliki sebuah Menara megah (prang) yang tingginya sekitar 70 meter dan dihiasi potongan-potongan kecil dari keramik Cina yang berwarna. Tempat ini sangat popular di kalangan penduduk local dan turis mancanegara B. SARAN saran penulis terhadap pengembangan pariwisata di Indonesia setelah melakukan studi kasus di Negara Thailand, maka penulis merekomendasikan saran sebagau berikut : 1. Pemasaran pariwisata Indonesia harusnya lebih dioptimalkan lagi agar dapat meningkatkan kunjungan wisatawan lokal maupun asing, karena sebenarnya tempat wisata yang ada di Indonesia tidak kalah menarik dibandingkan dengan Negara Thailand 2. Sumber daya manusia yang menangani pariwisata Indonesia harusnya orang- orang yang sangat mengerti tentang bagaimana cara mengembangkan suatu tempat destinasi wisata. 3. Akses yang dibuat nyaman dan Transportasi umum yang memadai.

References [1] Data Foreign Case Study, 18-22 November 2017, Bangkok Thailand. [2] Decita, Irene and Pungky. 2017. Bangkok Rasa Lokal. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama [3] Fahrudin, Hairun. 2011. Backpacking Thailand. Jakarta : PT Gramedia

9 [4] Nuratri, Fita. 2013. Nice Trip To Thailand & Vietnam. Jakarta : PT. Grasindo [5] Yulianto, Awan. 2016. Easy Guide Bangkok-Pattaya. Jakarta : PT Elex Media Komputindo [6] Suryadana., & Octavia, Vanny. 2015. Pengantar Pemasaran Pariwisata.Bandung: Alfabeta. [7] Suwantoro, Gamal. (2009). Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi. [8] Henny, Ni Luh. (2014). Manajemen Pemasaran Pariwisata.Yogyakarta: Graha Ilmu. [9] Yuda, Wenika. 2013. Pattaya, Bangkok, dan Phuket. Bhuana Ilmu Populer : Jakarta. [10] Krutwaysho, Oratai. 2017. Marine Tourism in Thailand a case of Phuket [PowerPoint slides]. Phuket College of International : Phuket Rajabhat University.

LAMPIRAN

Salah satu Menara yang ada di wat arun Salah satu Menara yang ada di Watarun

10 Details desain wat arun Detail desain Wat Arun

Passport penulis

11 Cap passport penulis

12