JURNAL

ANALISIS PEMASARAN KERANG DARAH (Anadara granosa) HASIL BUDIDAYA di KEPENGHULUAN PANIPAHAN DARAT KECAMATANPASIR LIMAU KAPAS KABUPATEN ROKAN HILIR PROVINSI

OLEH

NURLINA

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNVERSITAS RIAU 2018

JURNAL

ANALISIS PEMASARAN KERANG DARAH (Anadara granosa) HASIL BUDIDAYA di KEPENGHULUAN PANIPAHAN DARAT KECAMATANPASIR LIMAU KAPAS KABUPATEN ROKAN HILIR PROVINSI RIAU

DALAM BIDANG SOSIAL EKONOMI PERIKANAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana pada Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

OLEH NURLINA NIM : 1304115288

Di bawah Bimbingan: Ir. Eni Yulinda, MP Hazmi Arief, S.Pi, M.Si

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2018

Analysis of Blood Cockles Marketing (Anadara granosa) Cultivation Results in Kepenghuluan Panipahan Darat Pasir Limau Kapas Sub District Riau Province

Nurlina¹), Eni Yulinda²), Hazmi Arief 3) Email : [email protected]

ABSTRACT

This research was conducted in January 2017, located in Kepenghuluan Panipahan Darat Pasir Limau Kapas Subdistrict Rokan Hilir Regency Riau Province.The aims of this research are to find out the pattern of marketing channel of blood cockles (Anadara granosa) in Panipahan Darat, to analyze the cost, profit and margin of the marketing of blood cockles (Anadara granosa) in Panipahan Darat, to know the efficiency level of marketing of blood cockles (Anadara granosa) in Panipahan Darat. The method used in this research is survey method that is by doing direct observation. The number of shellfish cultivators as many as 11 cultivators and farmers' cultivation methods are census. While the sampling of merchants in snowball sampling that consists of 4 merchant collectors, 2 wholesalers and 3 retailers. The results showed that there are three patterns of blood cockles marketing channels in Panipahan Darat Pasir Limau Kapas Sub-district of Rohil Regency. In channel I the total marketing cost is Rp 420 per kg, total marketing profit Rp 3.580 per kg, and marketing margin of Rp 4,000 per kg. While at marketing channel II total marketing cost 760 per kg, total marketing profit Rp 2,240 per kg, and marketing margin Rp 3,000 per kg. For marketing channel III total marketing cost Rp 1,100 per kg, total marketing profit Rp 3,900 per kg, and marketing margin Rp 5,000 per kg. Viewed from the economic marketing efficiency of the three existing marketing channels Kepenghuluan Panipahan Darat Pasir Limau Kapas Sub-district of Rohil Regency, the marketing channel II is the most efficient marketing channel of shellfish with a low marketing margin of 30% and has a high fisherman's share value of 70%.

Keywords: Analysis, cost, margin, Profit and marketing efficiency

¹). Student in Faculty of Fisheries and Marine University of Riau 2). Lecturer in Faculty of Fisheries and Marine University of Riau

Analisis Pemasaran Kerang darah (Anadara granosa) Hasil Budidaya di Kepenghuluan Panipahan Darat Kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau

Nurlina¹), Eni Yulinda²), Hazmi Arief 3) Email : [email protected]

ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan pada bulan januari 2017, berlokasi di Kepenghuluan Panipahan Darat Kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola saluran pemasaran kerang darah (Anadara granosa) di Panipahan Darat, Menganalisis biaya, keuntungan dan marjin pemasaran kerang darah (Anadara granosa) di Panipahan Darat, Mengetahui tingkat efisiensi pemasaran kerang darah (Anadara granosa) di Panipahan Darat. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei yaitu dengan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung. Jumlah pembudidaya kerang darah sebanyak 11 pembudidaya dan metode pengambilan responden pembudidaya adalah secara sensus. Sedangkan pengambilan sample pedagang secara snowball sampling yaitu terdiri dari 4 pedagang pengumpul, 2 pedagang besar dan 3 pedagang pengecer. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada tiga pola saluran pemasaran kerang darah di Panipahan Darat Kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rohil. Pada saluran I total biaya pemasaran adalah Rp 420 per kg, total keuntungan pemasaran Rp 3.580 per kg, dan marjin pemasaran Rp 4.000 per kg. Sedangkan pada saluran pemasaran II total biaya pemasaran 760 per kg, total keuntungan pemasaran Rp 2.240 per kg, dan marjin pemasaran Rp 3.000 per kg. Untuk saluran pemasaran III total biaya pemasaran Rp 1.100 per kg, total keuntungan pemasaran Rp 3.900 per kg, dan marjin pemasaran Rp 5.000 per kg. Dilihat dari efisiensi pemasaran secara ekonomi dari ketiga saluran pemasaran yang ada Kepenghuluan Panipahan Darat Kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rohil maka saluran pemasaran II adalah saluran pemasaran kerang darah yang paling efisien dengan marjin pemasaran rendah yaitu 30 % dan mempunyai nilai fisherman’s share tinggi yaitu 70 %.

Kata Kunci: Analisis, Biaya, Marjin, Keuntungan, Efisiensi Pemasaran

¹). Mahasiswa pada Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau 2). Dosen pada Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produksi perikanan di khususnya di tingkat konsumen bisa Kabupaten Rokan Hilir sebagian mencapai Rp 12.000/kg. Kerang besar berasal dari perikanan laut. darah dipasarkan ke pasar-pasar lokal Pada Tahun 2015, produksi di dalam dan diluar Kab. Rokan perikanan tercatat sebanyak Hilir. Pemasaran Kerang darah ini 33.847,46 ton dimana sebanyak sudah merambah ke Provinsi 49.141 ton atau 98% merupakan Sumatera Utara. hasil perikanan laut dan perairan Dalam menjalankan usaha di umum sedangakan 1.089,76 ton 2% bidang budidaya, pemasaran persen hasil dari perikanan budidaya. berperan penting kerena akan Bila dibandingkan dengan toal mempengaruhi tinggi dan rendahnya produksi ikan pada tahun pendapatan pembudidaya. Pemasaran sebelumnya yang berjumlah dapat dikatakan efisien apabila 47.551,81 ton berarti produksi mampu menyampaikan hasil-hasil perikanan mengalami penurunan produksi kepada konsumen dengan sebesar 16,79 % (Pemkab Rohil, biaya semurah-murahnya dan 2016). mampu mengadakan pembagian Profil pantai yang landai yang adil dari keseluruhan yang dengan kondisi substrat yang dibayarkan konsumen kesemua pihak menjamin ketersediaan pasokan yang ikut serta dalam kegiatan makanan alami secara kontinyu produksi dan pemasaran. merupakan syarat yang ideal untuk Tujuan dari penelitian ini dapat dilakukan kegiatan budidaya adalah : 1). Mengetahui saluran kekerangan. Salah satu biota pemasaran kerang darah (Anadara kekerangan yang cukup potensial granosa) dari produsen higga ke untuk dibudidayakan adalah kerang konsumen; 2). Menganalisis biaya, darah (Anadara granosa) keuntungan dan marjin pemasaran (Sutiknowati, 2010). Kerang darah kerang darah (Anadara granosa); memiliki nilai ekonomis dan dan 3). Mengetahui tingkat efisiensi kandungan gizi yang tinggi. Salah pemasaran kerang darah (Anadara satu daerah yang potensial itu adalah granosa). Panipahan yang terletak di kecamatan Pasir Limau Kapas II. METODE PENELITIAN Kabupaten Rokan Hilir. 2.1 Waktu dan Tempat Pemasaran Kerang darah di Penelitian ini dilaksanakan Panipahan ini cukup tinggi dengan pada bulan januari 2017, berlokasi di harga Rp 6000/kg kerang ukuran Kepenghuluan Panipahan Darat sedang dan Rp 8000/kg untuk kerang Kecamatan Pasir Limau Kapas ukuran besar ditingkat pembudidaya. Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Sedangkan harga dipasarannya, Riau.

2.2 Metode Penelitian pemasaran dan marjin pemasaran di Metode yang digunakan tingkat lembaga dalam saluran dalam penelitian adalah metode pemasaran digunakan alat analisis survei yaitu dengan cara melakukan biaya dan marjin pemasaran (cost pengamatan secara langsung di marjin analysis) yaitu dengan lokasi penelitian. menghitung besarnya biaya, keuntungan dan marjin pemasaran 2.3 Penentuan Responden pada tiap lembaga perantara pada Responden yang digunakan berbagai saluran (Hasanah R.N, dalam penelitian ini ada dua jenis 2010). responden yaitu pembudidaya dan  Biaya Pemasaran pedagang. Populasi pembudidaya Rumus : Bp = kerang darah sebanyak 11 orang. Bp1+Bp2+Bp3+...... +Bpn Penentuan responden yang dilakukan Keterangan: dalam penelitian ini adalah Bp : Biaya pemasaran kerang darah pengambilan responden secara Bp1,Bp2,Bp3...... Bpn : Biaya sensus, sebab jumlah anggota pemasaran tiap lembaga populasi <100 orang. Hal ini sesuai  Keuntungan dengan pendapat Arikunto (2002), Rumus : Kp = jika objek penelitian >100 orang Kp1+Kp2+Kp3+.....+Kpn maka diambil 10-15 % sebagai Keterangan : sampel sedangkan jika <100 Kp:Keuntungan pemasaran kerang Sedangkan pengambilan darah sampel pedagang secara snowball Kp1, Kp2, Kp3.....Kpn : Keuntungan sampling yaitu terdiri dari 4 pemasaran tiap lembaga pedagang pengumpul, 2 pedagang  Marjin Pemasaran besar dan 3 pedagang pengecer. Rumus : M = Pr – Pf (Sugiarto, 2001). Keterangan : M : Marjin 2.4 Analisis Data Pr : Harga kerang darah di tingkat Untuk mengetahui saluran konsumen pemasaran kerang darah (Anadara Pf : Harga kerang darah di tingkat granosa) pada setiap lembaga produsen pemasaran akan digunakan analisis Marjin yang diperoleh deskriptif. Data yang dikumpulkan pedagang perantara dari sejumlah mula-mula disusun, dijelaskan, biaya pemasaran yang dikeluarkan kemudian dianalisis (metode ini dan keuntungan yang diterima oleh sering disebut dengan metode pedagang perantara dirumuskan analitik) (Surakmad, 1994). sebagai berikut: Untuk menganalisis M = Bp + Kp pemasaran digunakan analisis Keterangan : kuantitatif. Untuk mengetahui biaya M : Marjin

Bp : Biaya pemasaran kerang darah Kriteria yang digunakan Kp : Keuntungan pemasaran kerang untuk mengetahui bahwa kerang darah darah dianggap efisien secara Untuk mengetahui efisiensi ekonomis adalah tiap-tiap saluran pemasaran kerang digunakan analisis pemasaran mempunyai nilai data sebagai berikut : persentase marjin pemasaran yang Efisiensi digunakan untuk rendah dan mempunyai nilai mengetahui apakah pemasaran persentase bagian yang diterima kerang darah di Panipahan efisien produsen kerang darah yang tinggi. atau belum. Efisiensi ekonomi dari saluran pemasaran dapat dihitung III. HASIL DAN PEMBAHASAN dengan nilai presentase dari marjin 3.1 Saluran pemasaran pemasaran dan presentase bagian Saluran pemasaran dapat yang diterima pembudidaya. Nilai terbentuk dengan adanya presentase margin pemasaran dari perkumpulan beberapa lembaga tiap-tiap saluran pemasaran dihitung pemasaran. Berdasarkan hasil dengan menggunakan rumus sebagai penelitian yang telah dilaksanakan berikut : dapat diuraikan mengenai pola a. Marjin Pemasaran saluran pemasaran kerang darah di Pr-Pf Kepenghuluan Panipahan Kecamatan Mp = ( ) x 100 % Pasir Limau Kapas. Pengumpulan Pr data untuk mengetahui informasi Keterangan : pemasaran kerang darah yang Mp : Marjin pemasaran digunakan, diperoleh dengan cara Pr : Harga di tingkat konsumen penelusuran jalur pemasaran melalui Pf : Harga di tingkat produsen wawancara dengan responden. b. Bagian yang diterima produsen Berikut ini merupakan gambar tipe atau petani (fisherman’s share) saluran pemasaran I, II dan III yang Semakin besar bagian yang diterima digunakan pembudidaya kerang petani maka pemasaran semakin darah di Kepenghuluan Panipahan efisien. Kecamatan Pasir Limau Kapas. Mp 1. Pembudidaya → Pedagang Besar F = 1 - x 100 % → Pedagang Pengecer → Pr Konsumen Keterangan : 2.Pembudidaya → Pedagang F: Bagian yang diterima Pengumpul → Pedagang Pengecer produsen/petani → Konsumen. Mp : Marjin Pemasaran 3. Pembudidaya → Pedagang Pr : Harga ditingkat konsumen Pengumpul → Pedagang Besar → Pedagang Pengecer → Konsumen

Secara skematis saluran pemasaran kerang darah dapat dilihat pada Gambar 1.

ll Pembudidaya Pedagang Pengumpul

lll l Pedagang Besar

Pedagang Pengecer

Konsumen

Sumber: data primer Gambar 1. Bentuk-bentuk Saluran Pemasaran Kerang Darah di Kepenghuluan Panipahan Kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rohil Keterangan : = Saluran pemasaran I

= Saluran pemasaran II

= Saluran pemasaran III

Berdasarkan skema saluran besar ini menjual kerang darah ini ke pemasaran kerang darah di pedagang pengecer yang ada di Kepenghuluan Panipahan, pemasaran panipahan, bagan siapi-api dan kerang darah melalui tiga saluran seterusnya dijual ke yaitu: konsumen. a. Saluran Pemasaran I b. Saluran Pemasaran II Pada pola saluran pemasaran Pada saluran pemasaran II, I, pembudidaya menjual kerang pembudidaya menjual kerang darah darah ke pedagang besar. Penjualan kepada pedagang pengumpul. dilakukan dengan cara pedagang Penjualan dilakukan dengan cara besar mendatangi pembudidaya di pedagang pengumpul mendatangi rumahnya. Dalam hal ini pembudidaya sesaat setelah panen. pembudidaya yang menjual ke Pedagang pengumpul ini datang dari pedagang besar adalah pembudidaya berbagai daerah seperti dari Ajamu, yang melakukan penen dalam skala Rantau Parapat. Kemudian dari besar dan sudah berlangganan pedagang pengumpul, kerang darah dengan pedagang besar. Pembayaran langsung dijual kepada pedagang dilakukan secara bertahap mengingat pengecer dengan cara pedagang jumlah uang yang akan dibayarkan pengecer mendatangi pedagang sangat besar. Setelah itu pedagang pengumpul, kemudian pedagang

penegecer menjual kerang darah di Adapun jumlah pembudidaya pasar-pasar tradisional dan pajak- berdasarkan saluran pemasaran yang pajak. Dari hasil wawancara dapat digunakan dalam mendistribusikan diketahui bahwa saluran pemasaran kerang darah, saluran pemasaran I ini merupakan saluran yang paling merupakan saluran yang sedikit banyak digunakan pembudidaya. digunakan oleh pembudidaya, yaitu Saluran ini banyak digunakan oleh 18,18 %terdiri dari 2 orang pembudidaya karena mereka lebih pembudidaya. Saluran pemasaran II memilih menjual kerang darah merupakan saluran yang banyak langsung kepada pedagang digunakan oleh pembudidaya sebesar pengumpul. Hal ini disebabkan 54,54 %. Saluran ini banyak pedagang pengumpul langsung digunakan pembudidaya karena membayarkan uang kerang darah harga yang ditawarkan pedagang tersebut dan harga yang ditawarkan pengumpul lebih tinggi dan proses juga lumayan tinggi. pembayarannya juga cepat. c. Saluran Pemasaran III Demikian saluran pemasaran III Pada saluran pemasaran III, merupakan saluran yang kedua lebih pembudidaya menjual kerang darah banyak digunakan pembudidaya. kepada pedagang pengumpul. Saluran ini banyak digunakana Penjualan dilakukan dengan cara karena proses pembayaran yang pedagang pengumpul mendatangi cepat dan konstan. pembudidaya sesaat setelah panen. Biasanya kerang darah yang 3.2 Biaya, Margin dan didapatkan pedagang pengumpul ini Keuntungan Pemasaran hanya berkisar 200 kg/hari Proses mengalirnya kerang mengingat sarana dan prasarana yang darah dari pembudidaya ke bisa membawa kerang darah ini konsumen memerlukan biaya, hanya kendaraan beroda dua. dengan adanya biaya pemasaran Pedagang pengumpul yang datang maka suatu produk akan lebih tinggi dari Sumatera Utara biasanya harganya. Semakin panjang rantai membawa kerang darah ini ke pemasaran maka biaya yang perbatasan Panipahan-Sumatera dikeluarkan dalam pemasaran akan Utara untuk diserahkan kepada semakin meningkat. Berikut ini rata- Pedagang Besar dan proses untuk rata biaya, keuntungan dan marjin membawa kerang darah sampai pemasaran kerang darah di ketujuan adalah tanggung jawab Kepenghuluan Panipahan Darat Pedagang Besar. Untuk sampai ke kecamatan Pasir Limau Kapas tangan konsumen maka Agen ini Kabupaten Rokan Hilir pada pola akan menjual kerang darah ini ke saluran pemasaran. Pengecer yang sudah berlangganan, dengan pengecer mendatangi agen.

Tabel 1. Rata-rata Biaya, Keuntungan dan Marjin Pemasaran kerang darah di Kepenghuluan Panipahan Darat kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir Pada Pola Saluran Pemasaran I No. Uraian Rp/Kg (%) 1. Pembudidaya a. Harga jual dari pembudidaya 6.000 60 b. Biaya Pemasaran 1.Biaya Tenaga Kerja 1.000 10 2.Biaya Kemasan 20 0,2 Jumlah Biaya 1.020 10,2 c. Harga yang diterima di tingkat 4.980 49,8 pembudidaya 2 Pedagang Besar a. Harga beli kerang darah 6.000 60 b. Biaya Pemasaran 1.Biaya Transportasi 200 2 Jumlah Biaya 200 2 c. Keuntungan Pemasaran 1.800 18 d. Margin Pemasaran 2.000 20 e. Harga jual 8.000 80 3. Pedagang Pengecer a. Harga beli kerang darah 8.000 80 b. Biaya Pemasaran 1.Biaya Transportasi 100 1 2.Biaya kemasan 120 1,2 Jumlah Biaya 220 2,2 c. Keuntungan Pemasaran 1.780 17,8 d. Margin Pemasaran 2.000 20 e. Harga jual 10.000 100 4. Konsumen Harga beli konsumen 10.000 100 5 a. Total Biaya Pemasaran 420 4,2 b. Total Keuntungan 3.580 36,8 c. Total Margin Pemasaran 4.000 40 d. Harga yang diterima pembudidaya 60 (Fishermen share) Sumber : Analisis data primer, 2017

Bardasarkan Tabel 1. pada saluran pemasarannya sebesar Rp 4.000 per pemasaran I total biaya pemasaran kg. pada saluran pemasaran I Rp 420 per Marjin pemasaran ini kg. Biaya ini diperoleh dari diperoleh dari selisih dari harga beli penjumlahan dari tiap lembaga konsumen dengan harga jual pemasaran dan total keuntungan dari pembudidaya. Fishermen share saluran pemasaran I sebesar Rp adalah bagian yang diterima 3.580 per kg sehingga marjin pembudidaya produsen, semakin

besar nilai fishermen share dan saluran pemasaran I efisien secara semakin kecil marjin pemasaran ekonomi. maka pemasaran dapat dikatakan Berikut ini rata-rata biaya, efisien. Pada saluran pemasaran I keuntungan dan marjin pemasaran nilai fishermen share sebesar 60 % kerang darah di Kepenghuluan dan harga yang diterima konsumen Panipahan Darat kecamatan Pasir sebesar Rp 10.000 per kg. Dengan Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir melihat nilai fishermen share maka pada saluran pemasaran II

Tabel 2. Rata-rata Biaya, Keuntungan dan Marjin Pemasaran kerang darah di Kepenghuluan Panipahan Darat kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir Pada Pola Saluran Pemasaran II

No. Uraian Rp/Kg (%) 1. Pembudidaya a. Harga jual dari pembudidaya 7.000 70 b. Biaya Pemasaran 1.Biaya Tenaga Kerja 1.000 10 2.Biaya Kemasan 20 0,2 Jumlah Biaya 1.020 10,2 c. Harga yang diterima di tingkat pembudidaya 5.980 59,8 2 Pedagang Pengumpul a. Harga beli kerang darah 7.000 60 b. Biaya Pemasaran 1.Biaya Transportasi 60 0,6 Jumlah Biaya 60 0,6 c. Keuntungan Pemasaran 940 9,4 d. Margin Pemasaran 1.000 10 e. Harga jual 8.000 80 3. Pedagang Pengecer a. Harga beli kerang darah 8.000 80 b. Biaya Pemasaran 1.Biaya Transportasi 400 4 2.Biaya kemasan 300 3 Jumlah Biaya 700 7 c. Keuntungan Pemasaran 1.300 13 d. Margin Pemasaran 2.000 20 e. Harga jual 10.000 100 4. Konsumen Harga beli konsumen 10.000 100 5 a. Total Biaya Pemasaran 760 7,6 b. Total Keuntungan 2.240 22,4 c. Total Margin Pemasaran 3.000 30 d. Hargayang diterima pembudidaya (Fishermen share) 70 Sumber : Analisis data primer, 2017

Berdasarkan Tabel 2. pada marjin pemasaran saluran II lebih saluran pemasaran II total biaya rendah dan memiliki fisherman share pemasaran di peroleh dari yang tinggi. Sehingga saluran penjumlahan biaya pedagang pemasaran II merupakan saluran pengumpul dan biaya pedagang pemasaran yang paling efisien secara pengecer. Dari penjumlahan tersebut ekonomi dibandingkan dengan diperoleh total biaya pemasaran saluran pemasaran I. Hal ini berarti sebesar Rp 760 per kg. Keuntungan bahwa pembudidaya mendapatkan pemasaran juga diperoleh dari bagian yang lebih besar dari harga penjumlahan keuntungan dari yang diterima oleh konsumen. masing-masing lembaga pemasaran Sehingga diharapkan pembudidaya yaitu sebesar 2.240 per kg dan total dapat mensejahterakan keluarganya. marjin pemasaran adalah Rp 3.000 Berikut ini rata-rata biaya, per kg. keuntungan dan marjin pemasaran Fisherman’s share pada kerang darah di Kepenghuluan saluran pemasaran II adalah 70% dan Panipahan Darat kecamatan Pasir harga di tingkat konsumen adalah Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir sebesar Rp. 10.000 per kg. pada saluran pemasaran III. Dibandingkan dengan saluran I Tabel 3. Rata-rata Biaya, Keuntungan dan Margin Pemasaran kerang darah di Kepenghuluan Panipahan Darat Kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir Pada Pola saluran Pemasaran III No. Uraian Rp/Kg (%) 1. Pembudidaya a. Harga jual dari pembudidaya 7.000 58,33 b. Biaya Pemasaran 1.Biaya Tenaga Kerja 1.000 8,33 2.Biaya Kemasan 20 0,17 Jumlah Biaya 1.020 8,5 c. Harga yang diterima di tingkat 5.980 49,83 pembudidaya 2 Pedagang Pengumpul a. Harga beli kerang darah 7.000 58,33 b. Biaya Pemasaran 1.Biaya Transportasi 100 0,83 Jumlah Biaya 100 0,83 c. Keuntungan Pemasaran 900 7,5 d. Margin Pemasaran 1.000 8,33 e. Harga jual 8.000 66,67 3. Pedagang Besar a. Harga beli kerang darah 8.000 66,67 b. Biaya Pemasaran 1.Biaya Transportasi 300 2,5 Jumlah Biaya 300 2.5 c. Keuntungan Pemasaran 1.700 14,16 d. Margin Pemasaran 2.000 16,66 e. Harga jual 10.000 83,33 4. Pedagang Pengecer f. Harga beli kerang darah 10.000 83,33 g. Biaya Pemasaran 1.Biaya Transportasi 400 3,33 2.Biaya kemasan 300 2,5 Jumlah Biaya 700 5,83 h. Keuntungan Pemasaran 1.300 10,83 i. Margin Pemasaran 2.000 16.66 j. Harga jual 12.000 100 5. Konsumen Harga beli konsumen 12.000 100 6. k. Total Biaya Pemasaran 1.100 9,17 l. Total Keuntungan 3.900 32,5 m. Total Margin Pemasaran 5.000 41,67 n. Hargayang diterima pembudidaya 58,33 (Fishermen share)

Sumber : Analisis data primer, 2017

Berdasarkan Tabel 3. pada pemasaran III masih efisien karena saluran pemasaran III total biaya lebih tinggi dari 50 %. pemasaran di peroleh dari penjumlahan biaya pedagang 3.3 Efisiensi Pemasaran pengumpul, pedagang besar dan Menurut Mubyarto (1995), biaya pedagang pengecer. Dari sistem pemasaran dianggap efisien penjumlahan tersebut diperoleh total apabila dianggap mampu biaya pemasaran sebesar Rp 1.100 menyampaikan hasil-hasil dari per kg. Keuntungan pemasaran juga produsen kepada konsumen dengan diperoleh dari penjumlahan biaya wajar serta mampu keuntungan dari masing-masing mengadakan pembagian yang adil lembaga pemasaran yaitu sebesar Rp. dari keseluruhan harga yang 3.900 per kg dan total marjin dibayarkan konsumen. Untuk pemasaran adalah Rp 5.000 per kg. mengetahui efisiensi pemasaran Fisherman’s share pada kerang darah secara ekonomis adalah saluran pemasaran III adalah 58,33% dengan melihat marjin dan bagian dan harga di tingkat konsumen yang diterima pembudidaya adalah sebesar Rp. 12.000 per kg. (Fisherman’s Share) pada setiap Dibandingkan dengan saluran I dan saluran pemasaran yang ada, dapat II marjin pemasaran saluran III lebih dilihat pada Tabel 4. dibawah ini. tinggi dan memiliki fisherman’s share yang rendah. Walaupun demikian, fisherman’s share saluran

Tabel 4. Efisiensi Saluran Pemasaran Kerang Darah di Kepenghuluan Panipahan Darat Kec. Pasir Limau Kapas Kab. Rokan Hilir No. Saluran Pemasaran Saluran I Saluran II Saluran III 1. Harga di Tingkat Konsumen 10.000 10.000 12.000 (Rp/kg) 2. Total Biaya (Rp/kg) 420 760 1.100 3 Total Keuntungan (Rp/kg) 3.580 2.240 3.900 4. Margin Pemasaran (%) 40 30 41,67 5 Fisherman’s Share (%) 60 70 58,33 Sumber : Analisis data primer, 2017

Berdasarkan perhitungan dari IV. KESIMPULAN DAN SARAN rata-rata biaya, margin dan keuntungan 4.1 Kesimpulan pemasaran bahwa nilai fisherman’s Berdasarkan hasil penelitian share ketiga saluran pemasaran tersebut mengenai analisis pemasaran kerang berada diatas 50 %. Akan tetapi dari darah di Kepenghuluan Panipahan Darat ketiga saluran tersebut berdasarkan Kecamatan Pasir Limau Kapas tinggi Kabupaten Rohil dapat diambil kesimpulan rendahnya marjin pemasaran dan 1. Pemasaran kerang darah di fisherman’s share maka saluran Kepenghuluan Panipahan Darat pemasaran II merupakan saluran terdapat tiga saluran pemasaran pemasaran yang paling efisien secara yaitu: ekonomis di Kepenghuluan Panipahan a. Pembudidaya → Pedagang Darat Kabupaten Rokan Hilir. Hal ini Besar → Pedagang Pengecer → dikarenakan nilai fisherman’s share Konsumen dari saluran pemasaran II lebih tinggi b. Pembudidaya → Pedagang dibandingkan dengan saluran Pengumpul → Pedagang pemasaran I dan saluran pemasaran III Pengecer → Konsumen serta pada saluran pemasaran II biaya c. Pembudidaya → Pedagang yang dikeluarkan dalam proses Pengumpul → Pedagang Besar pemasaran rendah, sehingga margin → Pedagang pemasarannya rendah. Walaupun Pengecer → Konsumen dibandingkan biaya pemasaran yang 2. Pada saluran I total biaya pemasaran dikeluarkan pada saluran I lebih sedikit adalah Rp 420 per kg, total dibandingkan saluran pemasaran II. keuntungan pemasaran Rp 3.580 per Akan tetapi, dalam hal ini saluran kg, dan marjin pemasaran Rp 4.000 pemasaran I memiliki total keuntungan per kg. Untuk saluran pemasaran II yang besar dibandingkan saluran total biaya pemasaran 760 per kg, pemasaran II sehingga margin total keuntungan pemasaran Rp pemasaran pada saluran pemasaran I 2.240 per kg, dan marjin pemasaran lebih besar juga. Rp 3.000 per kg. Untuk saluran Saluran pemasaran efisien secara pemasaran III total biaya pemasaran ekonomis dapat dilihat dari nilai Rp 1.100 per kg, total keuntungan fisherman’s share lebih dari 50 % pemasaran Rp 3.900 per kg, dan (Hasanah R.N 2010). marjin pemasaran Rp 5.000 per kg. Semakin banyak pedagang 3. Jika dilihat dari efisiensi pemasaran perantara yang terlibat dan semakin secara ekonomi dari ke tiga saluran panjang saluran pemasaran seperti pemasaran yang ada saluran saluran III maka akan menciptakan pemasaran II adalah saluran margin pemasaran yang tinggi pemasaran kerang darah yang paling (Widayanti. E 2009). efisien dengan marjin pemasaran

terendah yaitu Rp 3.000 per kg dan Mubyarto. 1995. Pengantar Ekonomi mempunyai nilai farmer’s share Pertanian. LP3ES. Jakarta. tertinggi yaitu 70 %. Sudiyono. 2002. Pemasaran 4.2 Saran Pertanian.UMM Prees. Dari ketiga saluran pemasaran Malang. kerang darah yang terdapat di Sugiarto, 2001. Teknik Sampling. Panipahan diharapkan kepada para Gramedia Pustaka Utama. pembudidaya agar menggunakan Jakarta. saluran pemasaran yang kedua yaitu Surakhmad, W. 1994. Pengantar saluran yang melibatkan 2 pedagang Penelitian Ilmiah Dasar perantara yakni pedagang pengumpul Metode dan Teknik. dan pedagang pengecer. Saluran ini Tarsito.Bandung dianjurkan karena memiliki tingkat Sutiknowati, L.I. 2010. Budidaya efisiensi pemasaran 70 % yang mana Kekerangan Strombus bagian yang diterima olek pembudidaya turturella (Siput Gonggong) lebih besar dibandingkan bagian yang dan Anadara granosa (Kerang diterima pedagang. Darah) di Perairan Pesisir P. Diharapkan kepada pihak Pari. Pusat Penelitian pemerintah setempat untuk Oseanografi LIPI. Jakarta. menyediakan tempat atau gudang Widayanti,E. 2009. “Analisis pendaratan kerang darah. Dalam hal ini, Pemasaran Bunga Potong mencegah pedagang tidak banyak Anthurium”. Skripsi. Faperta, mengeluarkan biaya transportasi untuk Sosial Ekonomi, Program Studi mengelilingi panipahan darat sehingga Agribisnis, Universitas biaya pemasaran akan berkurang dan Brawijaya. harga kerang darah untuk tingkat konsumen relatif lebih murah. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. Metodologi penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara. 116 hal. Hasanah, R.N. 2010. Analisis Pemasaram Ikan Nila Merah (Oreochromis sp) di Kabupaten Sukoharjo. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret Surakarta Http://www.rohilkab.go.id/potensi-3- Perikanan.html. Diakses pada tanggal 15 desember 2016 pukul 22.59 WIB.