JURNAL INTRA Vol. 2, No. 2, (2014) 277-282 277

Perancangan Interior Restoran Tradisional

Lidwina ThamDjaya; Lintu Tulistyantoro Program Studi Desain Interior, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: [email protected]

Abstrak—Budaya tradisional memiliki potensi untuk menarik merupakan negara dengan beragam budaya wisatawan kesuatu daerah. Namun seiring dengan perkembangan sehingga sangat disayangkan apabila kita tidak dapat zaman, budaya tradisional berada diambang kepunahan sehingga memanfaatkan budaya kita sendiri dengan baik. Salah satu diperlukan upaya untuk melestarikannya. Saat ini budaya dan Budaya yang akan digunakan adalah budaya Makassar, kuliner bukannlah suatu hal yang sulit untuk di temukan, apalagi Sulawesi Selatan. Dikarenakan Kota Makassar merupakan hanya sekedar untuk jalan – jalan. Tujuan Perancangan Interior kota keenam yang terbesar didunia dan juga merupakan kota Restoran Tradisional Makassar ini adalah untuk memberikan informasi tentang budaya Makassar melalu desain interior yang metropolitan, dan semakin hari menuju ke zaman modern, Di terapkan pada restoran dan memberikan cita rasa masakan terutama dalam meninggalkan masakan tradisional. Hal inilah Tradisional Makassar. Indonesia memiliki banyak budaya salah yang mendorong didirikannya sebuah restoran dengan interior satunya budaya Makassar. Bagi pencinta kuliner, ini akan sangat tradisional Makassar yang mampu memperkenalkan masakan menyenangkan untuk mengetahui masakan Tradisional Makassar. tradisional Makassar kepada masyarakat Sulawesi dan luar kota, maupun yang dari luar negeri, akan indahnya budaya Kata Kunci—Budaya, Makassar, Masakan Tradisional, Indonesia yaitu budaya kita sendiri. Perancangan Interior. Di Makassar terdapat banyak sekali berbagai jenis restoran yang menjual masakan – masakan yang memiliki ciri khas Abstrac— Traditional culture has potential to attract tourists masing – masing, seperti restoran – restoran yang to come to one city. But along with the times, the traditional menggunakan nama negara asalnya, misalnya restoran chinese, culture will extinct so we need the effort to preserve them. In this day, culture and culinary is not an easy thing to find, more over restoran jawa, restoran jepang, dan lain sebagainya. Menurut just for a vacation. This Makassar’s restaurant interior desaign survey yang telah dilaksanakan oleh penulis dapat disimpulkan purposes is to give an information about Makassar’s culture bahwa masyarakat dikota Makassar terkenal memiliki hobi through interior design that applied to the restaurant and to gives makan, mulai dari masyarakat kalangan bawah hingga a taste of traditional cuisine of Makassar. Indonesia has a lot of kalangan atas, rata – rata semuanya memiliki hobi makan. Hal culture, one of them is Makassar culture. For a foodies, this would ini dibuktikan dengan menjamurnya warung – warung be very nice to know about Makassar Traditional cuisine. dipinggir jalan, rumah makan, maupun restoran di Makassar. Kota Makassar merupakan salah satu kota terbesar di Keyword— Culture, Makassar, Traditional cuisine, Interior Indonesia yang berkembang dengan sangat pesat. Dengan Design. jumlah penduduk metropolisnya yang mencapai 2 juta jiwa. Makassar merupakan pusat bisnis, pendidikan, dan pintu I. PENDAHULUAN gerbang Indonesia timur. Perkembangan diberbagai bidang ENGERTIAN judul Perancangan Interior Restoran khususnya restoran cukup banyak dibuka diberbagai daerah di Tradisional Makassar adalah proses pengembangan dari Makassar. Bahkan masakan khas luar negeri juga sekarang P banyak diminati sebagai variasi selera makanan. Namun tidak konsep penyelesaian, perabot, dan perlengkapan dalam interior banyak restoran yang menyediakan masakan khas Makassar. bangunan dan ruangan Restoran, yang menyediakan jasa Masakan khas Makassar hanya dapat ditemui diwarung – pelayanan makanan dan minuman dan dikelolah secara warung pinggir jalan dengan menempati lokasi yang tidak profesional serta masakan yang disajikan memiliki daya tarik memungkinkan, seperti : estetika, kesehatan, ekonomi, sendiri sebagai masakan Tradisional. keamanan, kebersihan lingkungan tidak terjaga, dan dapat Restoran merupakan salah satu bisnis yang dapat dikatakan mengganggu kelancaran lalu lintas dengan tidak tersedianya memiliki prospek yang bagus di Indonesia, karena tidak akan lapangan parkir ( Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik pernah ada habisnya, mengingat makanan merupakan Indonesia Nomor 41, 2012 ). Oleh karena itu, dengan hadirnya kebutuhan pokok manusia. Banyak pengusaha di Indonesia restoran tradisional Makassar ini akan dapat memperkenalkan mengatakan bahwa membuka bisnis yang berkaitan dengan kepada masyarakat Makassar maupun mancanegara tentang makanan dan minuman, seperti restoran, kafe, bar, dan lain masakan khas Makassar yang diolah secara tradisional serta sebagainya, akan mendapatkan keuntungan yang berkali lipat. menjadi tempat yang nyaman dan santai bagi pengunjung. JURNAL INTRA Vol. 2, No. 2, (2014) 277-282 278

Walaupun di Makassar saat ini telah banyak berbagai dibagi menjadi 2, pertama berdasarkan cara memasak dan macam restoran dengan ciri khasnya maisng – masing, tetapi penyajiannya, seperti : restoran masakan Cina, India, Thailand, selama ini belum ada restoran yang benar – benar mengarah ke kedua berdasarkan bahan baku makanan, seperti : restoran masakan khas Makassar dan menggunakan interior budaya tradisional Makassar ( pisang epe, es pisang ijo, es palubutung Makassar. Dengan adanya restoran yang menggunakan interior dan sebagainya ). budaya Makassar, setidaknya pengunjung akan lebih D. Jenis Menu Restoran mengetahui dan memahami bahwa salah satu budaya kita yang ada di Indonesia sangan menarik untuk dipelajari dan indah Ada 8 jenis menu yang disajikan didalam restoran, yaitu : A untuk dilihat. Restoran dengan suasana baru yang mendukung la Carte, Table D’hote, Set Menu, Children Menu, Plate de suasana makan, di iringi lantunan musik yang merdu, dan Jour atau Carte de Jour atau Special Today atau chef suasana ruangan yang romantis diharapkan dapat memberikan Suggestion, Poolside Menu, Continental Breakfast, dan inspirasi dan pengalaman baru bagi masyarakat Makassar. American Breakfast. Hal – hal yang telah dijabarkan di atas tersebutlah yang E. Sistem Pelayanan Restoran mendorong untuk diciptakannya sebuah restoran dengan Menurut Lawson, ada 4 macam sistem pelayanan pada interior budaya Makassar yang menarik dan menyediakan restoran, yaitu : Self Service ( prasmanan ), Waiter and masakan – masakan khas Makassar yang tidak dapat mereka Waitrees Service to Table ( pelayanan melayani sepenuhnya ), temukan dinegaranya. Counter Service ( pelayanan di counter ), dan Automatic Tujuan perancangan interior Restoran Tradisional Vending ( Sistem pelayanan otomatis ). Makassar adalah menyediakan sebuah restoran tradisional 1) French Service atau Cart Service Makassar yang dapat digunakan sebagai tempat bersantai, French Service adalah salah satu jenis pelayanan yang berkumpul bersama anggota keluarga, teman, dan lain – lain, mahal dengan beberapa alasan. Pertama, memerlukan suatu yang nyaman, menarik, dan dapat memberikan lebih jauh ruangan restoran untuk persiapan pelayanan dimana kereta tentang budaya Makassar bagi pengunjung khususnya dorong dapat melewati antara meja tanpa tamu merasa masyrakat Makassar dan sekitarnya, ataupun masyarakat dari terganggu. luar kota. 2) Russian Service atau Platter Service Manfaat perancangan dengan topik restoran trasional Russian atau platter service ini merupakan suatu jenis Makassar, bagi pengunjung memberikan pengalam baru yang pelayanan dasar. Pelayanan ini sangat terkenal pada hotel menyenangkan saat menikmati masakan khas Makassar berkelas international, terutama pada saat acara banquet. direstoran tradisional Makassar ini yang didukung oleh Pelayanan ini lebih cepat dan tidak begitu elegan serta perancangan Interiornya dan bagi perancang, semakin luasnya terlihat lebih sederhana jika dibandingkan dengan French wawasan perancangan untuk mendapatkan pengetahuan lebih Service. mengenai bagaimana merancang sebuah restoran tradisional 3) English Service atau Family Service Makassar yang menyajikan masakan tradisional. English Service dapat juga disebut sebagai family atau butler – style service. Pada saat ini jenis pelayanan tersebut jarang digunakan karena merupakan jenis pelayanan tertua. II. KAJIAN PUSTAKA Kekhasan yang menonjol dari pelayanan ini adalah bahwa makanan sudah dipersiapkan dan dibawa ke meja dengan A. Pengertian Restoran menggunakan serving platters atau serving bowls. Restoran merupakan tempat untuk menyediakan makanan Host/hostess bertanggung jawab (in charge) pada dan minuman untuk tujuan komersial ( Lundberg ) dan pelayanan. Host atau Waiter memotong daging, mengatur merupakan perusahan komersial yang menyediakan jasa hidangan dipiring, kemudian mengedarkan hidangan pelayanan makanan dan minuman, dan dikelola secara tersebut kesemua tamunya atau tamunya mengambil sendiri. profesional ( Soekresno ). 4) American Service atau Plate Service Jenis pelayanan ini sangat terkenal dan biasa digunakan di B. Tujuan Restoran Amerika. Umumnya, pemorsian makanan sudah dilakukan Tujuan operasi restoran adalah untuk mencari untung sejak dari dapur. Para pelayan mengambil makanan dipiring sebagaimana tercantum dalam definisi Prof. Vanco Christian yang sudah diporsi tersebut, lalu disajikan kepada tamu. dari School Hotel Administration di Cornell University. Selain Jenis pelayanan ini mudah dan praktis, tidak bertujuan bisnis atau mencari untung, membuat puas para tamu mempergunakan banyak personil dan tidak memerlukan pun merupakan tujuan operasi restoran uang utama (Atmodjo). tempat yang luas (banyak tempat). American Service dapat digunakan pada restoran yang berskala kecil, sedang, dan C. Jenis – jenis Restoran besar. Menurut Lawson, ada 2 jenis restoran, yaitu Restoran Tradisional dan Restoran Spesial. Restoran Tradisional adalah F. Aspek Perancangan Interior rumah makan yang menggunakan gaya tradisional baik sistem Menurut buku Pengantar Akomodasi dan Restoran, desain pelayanan maupun desain ruangnya dan restoran Spesial untuk interior sebuah restoran meliputi : berarti rumah makan yang khususnya menyediakan masakan tertentu ( masakan tradisional Makassar ). Restoran spesial JURNAL INTRA Vol. 2, No. 2, (2014) 277-282 279

1) Lantai - Permukaan terang diusahakan pada bagian tengah dan Karpet memiliki warna yang bervariasi sehingga dapat yang lebih gelap pada bagian luar. memberikan suasan sesuai dengan kebutuhan. Dianjurkan 2) Penghawaan lebih baik menggunakan warna yang agak gelap tidak Dalam menyeimbangkan udara dan menghindari asap cepat kotor. yang berlebihan dan uap yang ada dalam tempat penyajian, 2) Dinding penyaringan udara sering disediakan di sekitar langit – Wallpaper memiliki motif dan warna yang bervariasi, langit/ kanopi. Pertukaran udara sangat diperlukan dalam pilihlah warna yang terang serta warna yang lembut agar sistem ventilasi ( Lawson 59 ). Menurut Lawson, suhu yang dapat memberi kesan indah, anggun, bersih, dan leluasa. paling ideal bagi para pengunjung didalam restoran adalah : 3) Plafon - Ambient Temperature 18ºC – 20ºC Untuk plafon alangkah baiknya jika menggunakan bahan - Kelembaban udara relative 40% - 60% yang ringan, indah, namun kuat. Plafon dari bahan gypsum - Tingkat perubahan udara 25m/ jam selain ringan juga memiliki unsur keindahan dekorarif yang - Jumlah uap panas yang diperlukan oleh tubuh sekitar 90 beragam, yang dapat menambah keindahan ruangan. Selain watt (350 btu/ h) itu juga rapi pada saat pemasangannya. Penyaringan udara disekitar kanopi/langit – langit digunakan untuk menyeimbangkan udara dan menghindari G. Persyaratan Ruang Makan asap berlebihan dan uap yang ada didalam tempat Menurut Management Food and Beverage Service Hotel, penyajian. Sistem ventilasi yang baik sangat penting dalam persyaratan ruang makan antara lain sebagai berikut : proses pertukaran udara. 1) Jumlah tempat duduk sebanding dengan luas restoran 3) Keamanan Restoran dengan ketentuan 1,5 m² per tempat duduk. - Menyediakan alat – alat pemadam kebakaran, seperti : 2) Tinggi restoran tidak boleh lebih rendah dari tinggi kamar Hidrant tamu (2,60 m). - Menyediakan alat pemadam multu – purpose (untuk 3) Letak restoran berhubungan langsung dengan dapur, semua barang). dilengkapi dengan pintu untuk masuk dan keluar yang - Menyediakan pipa pemadam. berbeda. - Menyediakan selimut khusus untuk memadamkan api 4) Tata udara di atur dengan atau tanpa alat pengatur udara. pada pemanggang dan barang yang terbakar. 5) Restoran yang letaknya tidak berdampingan dengan lobby harus dilengkapi dengan toilet umum yang terpisah untuk I. Teori Tentang Warna pria dan wanita. Menurut buku Restaurant Planning and Design, warna dapat 6) Setiap kursi tersedia ruangan minimal 0.85 m². menciptakan atmosfer pada restoran dengan menggunakan 7) Pintu yang berhubungan dengan halaman dibuat rangkap, teknik sebgai berikut : pintu bagian luar membuka keluar ke arah luar. 1) Memberi lampu dekorasi pada latar belakang atau 8) Tempat untuk menyediakan/ peragaan makanan jadi harus background yang berwarna putih dan natural. dibuat fasilitas khusus yang menjamin tidak tercemarnya 2) Memberi lampu dekorasi pada area – area tertentu seperti di makanan. atas meja makan, hiasan dinding, dan lain – lain. 9) Rumah makan/ restoran yang tidak mempunyai dinding 3)Memberi warna – warna khusus pada perabot dan aspek harus terhindar dari pencemaran. dekorasi sehingga menimbulkan efek – efek tertentu. 10) Tidak boleh berhubungan langsung dengan jamban/ WC, Berikut contoh – contoh warna yang memberi pengaruh peterusan/ urinoir kamar dan tempat tinggal. psikologi : 11) Lantai, dinding, dan plafon harus selalu bersih, warna 1) Warna biru dan hijau menimbulkan kesan alami (langit, terang. tanaman, pohon) sehingga pengunjung dapat merasa sejuk 12) Perlengkapan set kursi tidak boleh mengandung kutu dan rileks. busuk/ kepiding, dan serangga pengganggu lainnya. 2) Warna orange, merah, dan kuning (sinar matahari, panas api) menimbulkan kesan sempit pada ruang, hangat, dan H. Sistem Interior intim. Sistem interior meliputi pencahayaan, penghawaan, dan 3)Warna ungu berkesan elegan dan sangat cocok dipadukan keamanan restoran. Berikut adalah keterangannya : dengan warna emas. 1) Pencahayaan 4) Perpaduan warna – warna (pink, kuning, biru muda, hijau Menurut Suptandar dalam bukunya Pengantar muda, merah hati, coklat muda) cerah dapat merangsang Merencanakan Interior untuk Mahasiswa Desain dan minat makan. Arsitektur, rekomendasi untuk menjaga kesehatan mata bagi 5) Warna hitam dan putih kebanyakan digunakan untuk orang yang beraktivitas didalam ruang adalah sebagai membedakan area. berikut : 6) Special effect dapat memperkuat point of interest, misalnya - Luminasi suatu permukaan sedapat mungkin harus sama. stained glass dan mosaik digunakan pada area bar untuk - Perbandingan cahaya kontras pada bagian sentral dengan menimbulkan kesan gemerlap. daerah sekeliling penglihatan maksimal 1:3. - Perbandingan antara obyek penyinaran dengan bagian luar maksimun 1:10. JURNAL INTRA Vol. 2, No. 2, (2014) 277-282 280

J. Budaya Makassar III. DESAIN AKHIR Salah satu suku di Indonesia yang memiliki konsep rumah tradisional adalah suku Makassar. Rumah adat Makassar memiliki 2 macam bangunan yaitu Balla Lompoa atau rumah rakyat biasa dan Saoraja atau rumah bangsawan. Rumah Panggung kayu adalah salah satu rumah tradisional Bugis yang berbentuk persegi empat memanjang ke belakang. Konstruksi bangunan rumah ini dibuat secara lepas pasang ( knock down ) sehingga dapat dipindahkan dari satu tempat ketempat lain. Dari segi struktur dan konstruksi, rumah bangsawan dan rumah rangkat biasa tidak memiliki perbedaan yang prinsipal. Perbedaannya hanya terletak pada ukuran rumah dan status sosial penghuninya. K. Makanan Tradisional Makassar 1) Jenis Masakan Berkuah - Kapurung - atau Mangkasara - Sop Konro - Pallu Basa - Pallu Mara - Pallu Kaloak - Sop Ubi Gambar 1. Layout - Pallu Cella

2) Jenis Masakan Nasi - Buras atau - Gogos - Dange - Kattrisalak

3) Jenis Masakan Tepung Gambar 2. Potongan - Buroncong - Kue Ubi - Kue Dadar - Pisang - Bolu Cukke - Lemo Gempa - Kaminang Taleng - Jompo Jompo

- Puttu Pesse Gambar 3. Potongan - Doko Cangkuning - Beppa Oto - Konde – konde - Sawolla

4) Jenis Masakan Pisang - Es Pisang Ijo - Es Palu Butung - Barongko

5) Jenis Masakan Tidak Berkuah - Palekko Bebek / Ayam Gambar 4. Potongan - Lawak - Nassu Likku JURNAL INTRA Vol. 2, No. 2, (2014) 277-282 281

Gambar 5. Potongan

Gambar 10. Perspektif

Merupakan area wastafel yang didesain dengan nuansa modern dengan menggunakan material batu alam.

Gambar 6. Potongan Spesifik

Gambar 11. Perspektif

Merupakan area ruang tunggu dengan sofa dan wallpaper di dinding dihiasi dengan frame.

Gambar 7. Perspektif

Gambar 12. Perspektif

Merupakan area kasir yang didesain dengan style modern dan menggunakan material tradisional yaitu kayu.

Gambar 8. Perspektif IV. KESIMPULAN Dengan adanya Restoran Tradisional Makassar ini dapat Merupakan area makan lesehan yang didesain dengan membantu masyarakat untuk menemukann makanan yang nuansa tradisional menggunakan material yang modern berupa mereka inginkan, selain itu dapat menjadikan sebuah restoran stainless, wallpaper, dan kulit sintetis. yang memiliki nilai bagi masyarakat luas. Restoran dengan desain yang modern dapat memperlihatkan kualitas yang memungkinkan untuk dikunjungi dan mencoba berbagai masakan tradisional Makassar. Suasana yang dimunculkan yaitu suasana yang nyaman, menarik, dan romantis. Setelah selesainya perancangan ini penulis berharap restoran ini dapat diwujudkan agar semua masyarakat di dunia dapat menikmati dan mengetahui salah satu budaya Indonesia. Selain itu dengan dibuatnya restoran Tradisional, dapat mengembalikan cita rasa

Gambar 9. Perspektif masakan Makassar yang dapat dinikmati oleh seluruh pecinta kuliner dari dalam maupun pendatang. Merupakan area makan lesehan terlihat dari tampak luar Demikianlah skripsi perancangan Interior Restoran yang juga menggunakan material bambu dan kayu. Tradisional Makasssar semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan apabila terdapat kesalahan penulisan mohon dapat dimaafkan dan memakluminya. JURNAL INTRA Vol. 2, No. 2, (2014) 277-282 282

UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR PUSTAKA [1] Arikunto,Suharsimi.Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa Terima Praktik,Jakarta : PT. Bina Aksara, 1983. Kasih yang sebesarnya – besarnya kepada bapak Lintu [2] Elizabeth, Morrel. Simbolisme, Ruang, dan Tatanan Sosial dalam Tulistyantoro,M.Ds, selaku dosen pembimbing I telah Tapak – Tapak Waktu kebudayaan, Sejatah, dan Kehidupan Sosial di meluangkan banyak waktu, tenaga, dan pikiran didalam Sulawesi selatan. Makassar : Ininnawa, 2005 [3] Izarwisma, mardanas, dkk. Arsitektur Tradisional Daerah Sulawesi memberikan pengarahan dalam penulisan skripsi ini. M.Taufan Selatan, Ujung pandang : Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Rizqy,S.Sn selaku dosen pembimbing II telah meluangkan Kebudayaan Daerah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. banyak waktu, tenaga, dan pikiran didalam memberikan Makassar, 1985. [4] Kathryn, Robinson. Tradisi Membangun Rumah Di Sulawesi Selatan pengarahan dalam penulisan skripsi ini. Ir. Hedy C. Indrani, dalam Tapak – Tapak Waktu Kebudayaan, Sejarah, dan Kehidupan M.T selaku Ketua Program Studi Desain Interior Universitas Sosial di Sulawesi Selatan. Makassar, 2005. Kristen Petra. Poppy Firtatwentyna Nilasari, S.T selaku [5] Lawson, Fred. Restaurant Planning and Design. New York : Prentice Hall Inc., 1973. koordinator Skripsi Program Studi Desain Interior. Ronald [6] Nazir,Moh,Ph.D.Metode Penelitian.Jakarta : Ghalia Indonesia, 1988. H.I. Sitindjak,S.Sn selaku koordinator Skripsi Program Studi [7] Neufert,Ernst.Data Arsitek (edisi 33). Jakarta : Erlangga, 2002. Desain Interior. Segenap dosen dan staff pengajar di Program [8] Panero,Julius dan Martin Zelnik, Dimensi Manusia dan Ruang Desain Studi Desain Interior. Keluarga dan teman – teman yang telah Interior. Jakarta : Erlangga, 2003. [9] Pelras, Christian. Manusia Bugis. Makassar : Ininnawa, 2006. banyak membantu dan memberikan dukungan. [10] Radja, Abdul Mufti. Keragaman Rumah Tradisional Makassar. Yogyakarta, 2000 [11] Soekresno. Management Food and Beverage Service Hotel. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama,2000. [12] Sugiarto, Endang, dan Sri Sulartiningrum. Pengantar Akomodasi dan Restoran. Jakarta : Balai Pustaka, 1997.