KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

PRA-KELAYAKAN EKONOMI RENCANA PEMBANGUNAN KA BANDARA DALAM MENDUKUNG NEW YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT (NYIA)

KEASDEPAN SISTEM TRANSPORTASI MULTIMODA KEDEPUTIAN BIDANG KOORDINASI PERCEPATAN INFRASTRUKTUR DAN PENGEMBANGAN WILAYAH LATAR BELAKANG & TUJUAN

LATAR BELAKANG • Kapasitas Bandara Adisutjipto terbatas vs demand moda udara meningkat; • Kebutuhan akses, konektivitas dan integrasi moda pendukung Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA)  public transport; • Kebutuhan akses Bandara NYIA dari/menuju ke pusat Kota Yogyakarta; • Jaminan waktu tempuh  Kereta Api Bandara  nilai manfaat masyarakat; • Dibutuhkan suatu Kajian Keekonomian/Pra –Kelayakan Ekonomi Rencana Pembangunan KA Bandara dalam Mendukung NYIA.

TUJUAN • Menyusun pra-kelayakan ekonomi KA Bandara dalam mendukung NYIA yang efektif dan efisien. Rekomendasi akan menjadi masukan bagi pemegang kebijakan dalam mengintegrasikan KA Bandara dengan moda lainnya untuk mendukung NYIA;

2 RENCANA AKSES KERETA BANDARA NEW YOGYAKARYA INTERNATIONAL AIRPORT (NYIA) KERANGKA KAJIAN

Kajian Regulasi; Kajian Literatur Best Practise;Kajian Studi Sebelumnya; Wawancara; FGD

ESTIMASI COST ESTIMASI DEMAND

Alternatif Rute: 1 Kapasitas Bandara NYIA 1. Menggunakan Rel Existing (jogja – 2 Potensi Penerbangan 3 Tarif KA NYIA Kedundang) 4 Shifting 2. Rel Baru Non Layang (Sta Kedundang – NYIA) 3. Rel Baru Layang (Sta Kedundang – NYIA) ESTIMASI ESTI. REVENUE BENEFIT / RETURN

TOTAL BIAYA: Benefit: Penghematan ANALISIS FINANSIAL Biaya Pembebasan Lahan waktu Risiko kemacetan 1. Pola Pembiayaan Biaya Konstruksi ANALISIS KELAY. EKONOMI 2. Pola Penerimaan Biaya Pengadaan KA 1. BCR 3. Cash Flow Biaya Operasional 2. NPV 4. BCR, NPV, IRR 3. EIRR Biaya Pemeliharaan 5. Payback Period

Kesimpulan: Pra Kelayakan Ekonomi & Finansial  Pola pembiayaan & Pola Subsidi SKEMA PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN UMUM

• Pasal 17 Ayat (1) UU No.23 Tahun 2007: penyelenggaraan perkeretaapian umum berupa penyelenggaraan prasarana perkeretaapian dan/atau sarana perkeretaapian • Maknanya  Penyelenggaraan per-KA-an umum dapat dijalankan dengan menggabungkan penyelenggaraan prasarana dan sarana perkeretaapian maupun memisahkan antara penyelenggaraan prasarana dan sarana perkeretaapian. • Peran pemerintah daerah dan swasta  mendorong lahirnya multioperator penyelenggaraan perkeretaapian di . • Bundling = (memiliki makna yang sama) pemisahan horizontal  sehingga multioperator perkeretaapian dibentuk oleh penyelenggaraan prasarana dan sarana perkeretaapian berbasis regional. • Unbundling = pemisahan vertikal,  sehingga multioperator perkeretaapian dibentuk oleh penyelenggara prasarana yang terpisah dari penyelenggara sarana perkeretaapian.

Penyelenggaraan Penyelenggaraan Perkeretaapian Umum: Prasarana & Sarana Penyelenggaraan prasarana perkeretaapian DAN/ Perkeretaapian ATAU penyelenggaraan sarana perkereraapian

A DIMAKNAI B

Penyelenggaraan Penyelenggaraan Prasarana PT. KAI Prasarana DAN ATAU Sarana Sarana (BUNDLING) (UNBUNDLING) PEMETAAN MODA AKSES DAN PENGGUNA

KETERANGAN Shuttle Access Aiport – Railway StationStasiun Kereta dihubungkan dengan moda pengumpan dari dan menuju Terminal Bandara

Direct Train Acces : Akses langsung penumpang dari NYIA dan menuju pintu Terminal Bandara ke Stasiun Bandara

Kapasitas Demand Tarif KA Bandara NYIA Perbandingan Forecast Lhr Pada 3 Skenario Market Share Penumpang Bandara NYIA

Berdasarkan best practise penyelenggaraan kereta api bandara di negara-negara lain, maka kisaran potensi penumpang bus adalah 3 – 35%, sedangkan pada Kereta Api adalah 5 – 43%.

Sumber: IRMS, Masterplan NYIA, analisis 2017 BIAYA PENYELENGGARAAN KERETA API

Biaya Pembangunan KA di Indonesia At Grade No PEKERJAAN BIAYA LRT Sumsel 1 Track 108.000.000.000 LRT MRT HSR No Uraian LRT Jakarta 2 BH/Jembatan 90.000.000.000 Jabodebek sebelum setelah Jakarta KCIC Bangunan & Mechanical Engineering review review 3 1 Panjang (KM) 44,43 5,8 23,4 15,7 142,3 Stasiun Kedundang 4.500.000.000 Total Biaya Termasuk PPh + 4 Persinyalan 112.800.000.000 2 23.391,88 5.916,48 12.593,08 10.917,41 13.505 82.200 PPN (RP. Miliar) 5 Telekomunikasi 4.836.000.000 Total Biaya Termasuk PPH + TOTAL BIAYA KONSTRUKSI 320.136.000.000 3 526,49 1.020,08 538,17 466,55 860,19 559,67 PPN per KM (Rp. Miliar) 6 Biaya pengadaan Sarana (4 trainset) 700.000.000.000

7 biaya pembebasan lahan 50.000.000.000 Biaya Pekerjaan Struktur dan track di TOTAL BIAYA 1.070.136.000.000

Indonesia Elevated MRT Jakarta HSR KCIC No PEKERJAAN BIAYA No Uraian LRT Jabodebek LRT Jakarta LRT Sumsel (elevated) (elevated) 1 Track, BH/Jembatan 1.125.000.000.000 Per Per Per Bangunan & Mechanical Total Total Total Total Per KM Total Per KM 2 KM KM KM Engineering Stasiun Kedundang 4.500.000.000

1 Panjang (KM) 44,43 5,8 23,4 10 73 3 Persinyalan 112.800.000.000 Struktur (Rp. 1.136,1 3.664,4 4 Telekomunikasi 4.836.000.000 2 8.709,55 196,03 195,88 156,60 1.666 166,60 15.047 206,12 Miliar) 2 4 TOTAL BIAYA KONSTRUKSI 1.247.136.000.000 1.476,5 3 Track (Rp. Miliar) 1.707,08 38,42 217,50 37,50 63,10 1484 148,40 2172,71 29,76 Biaya pengadaan Sarana (4 4 5 1.353,6 5.140,9 17.219,3 trainset) 700.000.000.000 Jumlah 10.416,63 234,45 233,38 219,70 3.150,00 315,00 235,88 2 8 5 6 biaya pembebasan lahan 50.000.000.000

TOTAL BIAYA 1.997.136.000.000

Hasil analisis BCR: 1. BCR DF 7%  2,69 At Grade 2. BCR DF 9%  2,34 3. BCR DF 11%  2,01 Hasil analisis NPV: 1. NPV DF 7%  8.986.818.323.916 2. NPV DF 9%  5.707.605.239.739 3. NPV DF 11%  3.604.154.032.663 Resume Hasil Hasil analisis IRR: 19,10% Perhitungan Hal ini memperlihatkan pembangunan Kereta Api Bandara NYIA adalah layak secara Analisis ekonomi. Kelayakan Hasil analisis BCR: Ekonomi 1. BCR DF 7%  2,29 2. BCR DF 9%  1,92 3. BCR DF 11%  1,59 Hasil analisis NPV: 1. NPV DF 7%  8.059.818.323.916 2. NPV DF 9%  4.780.605.239.739 3. NPV DF 11%  2.677.154.032.663 Elevated Hasil analisis IRR: 16,07% Hal ini memperlihatkan pembangunan Kereta Api Bandara NYIA adalah layak secara ekonomi. ANALISIS MANFAAT

PENGHEMATAN NILAI WAKTU PERJALANAN PENGHEMATAN BIAYA KECELAKAAN

Asumsi yang digunakan untuk menghitung penghematan nilai Kecelakaan yang terjadi pada kondisi eksisting diperkirakan terjadi waktu perjalanan ialah : karena kondisi medan yang cukup padat dan ramai pada saat jam • Asumsi value penumpang pesawat adalah kelas menengah sibuk. keatas. Kecelakaan akan terjadi karena beberapa faktor yang diakibatkan • Pendapatan perbulan rata-rata: Rp. 10.000.000 (penumpang oleh infrastruktur maupun pengguna jalan. Untuk itu, skenario Bandara: upper middle income $4,036 - $12,475 dari data besaran manfaat ditetapkan berupa pengurangan jumlah World Bank 2016) kecelakaan 20%. • Jumlah hari kerja : 20 hari Manfaat pengurangan kecelakaan dilakukan dengan • Rata-rata pendapatan per hari: Rp. 10.000.000 /20 hari : Rp. memperhatikan jumlah kejadian kecelakaan, nilai kerugian akibat 500.000 kecelakaan dari hasil kajian terkait, serta skenario pengurangan • Rata-rata kerja 7 jam/hari kecelakaan. • Pendapatan per jam : Rp. 500.000/7 jam : Rp. 71.429. • Waktu tempuh moda darat: 2 jam, waktu tempuh KA 45 menit, selisih waktu 75 menit (1,25 jam). • Nilai manfaat waktu 1,25 x Rp. 71.429 = Rp. 89.286 per orang. • Nilai manfaat waktu penumpang KA Bandara per tahun operasi 2020 adalah Rp. 89.286 x 1.499.047 orang (skenario moderate) = Rp. 133.843.883.210.

10 HASIL ANALISIS FINANSIAL AT GRADE HASIL ANALISIS FINANSIAL ELEVATED

Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut maka diperoleh hasil Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut maka diperoleh hasil perhitungan kelayakan finansial untuk alternatif at grade perhitungan kelayakan finansial untuk alternatif elevated adalah sebagai berikut: adalah sebagai berikut:  Tarif akan layak pada rate Rp 54.500,-  Tarif akan layak pada rate Rp 101.000,-  Nett Present Value (NPV)  Nett present value (NPV)

Present Value Initial Investment Net Present Value Present Value Initial Investment Net Present Value

1.126.404.494.230 1.070.136.000.000 56.268.494.230 2.0 34.820.270.827 1.997.136.000.000 21.524.460.032

 Internal Rate of Return (IRR)  Internal Rate of Return (IRR) IRR Present Value Initial Investment NPV IRR Present Value Initial Investment NPV

0,127556 1.070.136.000.000 1.070.136.000.000 0 0,11522 1.997.136.000.000 1.997.136.000.000 0

Benefit Cost Ratio (BCR) Benefit Cost Ratio (BCR) Present Value Initial investment BCR Present Value Initial investment BCR 1.126.404.494.230 1.070.136.000.000 1,05 2.034.820.270.827 1.997.136.000.000 1,01 PERBANDINGAN NILAI ANTAR MODA

Asumsi yang digunakan jarak sama yaitu 44 km. Tarif Taksi Konvensional berdasarkan SK Gubernur No. 21 tahun 2015.

KA Bandara at KA Bandara Taksi Online Taksi Konvensional grade elevated Harga Rp54.500 Rp101.000 Rp148.000 Rp182.650 Manfaat Ketepatan waktu Ketepatan waktu Ketepatan waktu sulit Ketepatan waktu sulit diprediksi diprediksi. Dapat digunakan untuk 3 Dapat digunakan untuk orang sehingga per orang 3 orang sehingga per Rp50.000 orang menjadi Rp60.000 Nilai Lebih baik Tidak Lebih Baik Lebih Baik Baik KESIMPULAN

 Kereta api ini direncanakan dibangun dengan 2 (dua) skenario yaitu at grade dan elevated, sehingga analisis perhitungan mengikuti 2 (dua) skenario tersebut.  Kontruksi kereta api bandara direncanakan pada tahun 2018 hingga 2019 dan beroperasi secara penuh pada tahun 2020.  Total biaya penyelenggaraan kereta api bandara NYIA untuk skenario at grade adalah sebesar Rp. 1.070.136.000.000 sedangkan untuk skenario elevated adalah sebesar Rp. 1.997.136.000. perbedaan terbesar adalah pada biaya kontruksi.  Biaya Operasional dan perawatan Kereta Api Bandara ini didapatkan biaya OM pada tahun 2016 adalah Rp. 112.335.408.037 dan mengalami kenaikan per tahun dengan tingkat inflasi sekitar 7%.  Berdasarkan hasil analisis pengguna kereta api bandara NYIA sebesar 1.499.047 orang pada tahun 2020.  Nilai manfaat yang didapatkan dari penghematan nilai waktu adalah sebesar Rp. 124.604.571.222.  Hasil analisis kelayakan ekonomi pada skenario at grade dinyatakan layak secara ekonomi dengan detail hasil analisis sebagai berikut:  Tingkat bunga 7%: NPV 8.986.818.323.916, BCR 2,69  Tingkat bunga 9%: NPV 5.707.605.239.739, BCR 2,34  Tingkat bunga 11%: NPV 3.604.154.032.663, BCR 2,01  HasilNilai analisis IRR adalah kelayakan 19,10 ekonomi% pada skenario elevated dinyatakan layak secara ekonomi dengan detail hasil analisis sebagai berikut :  Tingkat bunga 7%: NPV 8.059.818.323.916, BCR 2,29  Tingkat bunga 9%: NPV 4.780.605.239.739, BCR 1,92  Tingkat bunga 11%: NPV 2.677.154.032.663, BCR 1,59  Nilai IRR adalah 16,07% KESIMPULAN

Hasil analisis kelayakan finansial pada skenario at grade dinyatakan layak secara finansial dengan detail hasil analisis sebagai berikut:  NPV Rp 56.268.494.230 dengan tarif Rp. 54.500,00  IRR sebesar 12,76%  BCR 1,05  Payback Periods 22 tahun 2 bulan Hasil analisis kelayakan finansial pada skenario elevated dinyatakan layak secara finansial dengan detail hasil analisis sebagai berikut:  NPV Rp 21.524.460.032 dengan tarif Rp. 101.000  IRR sebesar 11,52%  BCR 1,01  Payback Periods 16 tahun 1 bulan 16 hari.  Perbandingan biaya KA Bandara: RP 54.500 (at grade), Rp 103.000 (elevated), Taksi On Line Rp. 148.000, Taksi Konvensional Rp. 182.650.

REKOMENDASI

Hasil potensi bisnis yang dapat dikembangkan diantaranya meliputi sewa ruangan atau toko, sewa ruang ATM, parkir, iklan, vending machine dan Tarif yang rendah akan mampu sebenarnya masih banyak potensi lain menyerap pasar yang lebih besar yang bisa digali untuk memaksimalkan sehingga sustainibility KA Bandara pendapatan lain-lain (non fare box) di ini lebih terjamin. luar pendapatan tiket penumpang (fare box). Potensi ini harus dioptimalkan agar menutup biaya sehingga tarif bisa ditekan.

Butuh dukungan dan political will dari pemerintah untuk mendukung terselenggaranya Kereta Bandara NYIA berupa regulasi dan kebijakan yang memudahkan baik pengelolaan maupun peluang kerjasama dengan pihak lain. TERIMA KASIH RENCANA LOKASI NYIA WILAYAH LAYANAN PUBLIC TRANSPORT

 Jaringan jalan non tol yang ada saat ini menyambung ke Purwokerto/Cilacap (arah barat), (arah utara) dan Solo (arah timur)  Jaringan rel eksisting yang ada saat ini menyambung ke Purwokerto/Cilacap (arah barat), Solo/Madiun (arah timur) dan (arah utara, via Solo)

SKEMA PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI

• Skema hybrid financing  Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) dapat membiayai sebagian penyediaan infrastruktur KPBU. • Penyediaan Infrastuktur yang sebagian dibiayai oleh PJPK dilaksanakan oleh Badan Usaha Pelaksana yang pemilihannya dilakukan melalui pengadaan badan usaha sebagaimana diatur dalam Perpres KPBU. PENGEMBANGAN AKSES MULTIMODA FUNGSI PENGGUNA  Menyambungkan antara bandara dan pusat-pusat kegiatan/ – Orang permukiman dimana terdapat  Penumpang lalu lintas pengguna lalu lintas udara, udara pengguna lain dan pendukung  Penjemput dan pengantar kegiatan kebandaraudaraan  Pengunjung bandara (pegawai dll)  Karyawan bandara  Karyawan kegiatan non  Memproses keberangkatan bandara penumpang dari tempat yang jauh (remote) – Barang/Service  Melayani pergerakan penumpang,  Kargo udara kargo dan layanan/service dari/ke  Katering bandara  Bahan bakar  Suplai komersial  Mendistribusikan lalu lintas  Layanan lain internal dan eksternal dari dan ke

fasilitas bandara Tahapan Pembangunan Bandara NYIA

 Tahap 1: tahap awal (opening stage) pada 2019, pada saat lalu lintas 9 juta penumpang, bandara dikembangkan untuk 14 juta penumpang per tahun  Tahap 2: Pada saat lalu lintas 14 juta penumpang pada tahun 2027, bandara akan ditingkatkan menjadi berkapasitas 20 juta penumpang  Tahap 3: Pada saat lalu lintas 20 juta penumpang pada tahun 2036, bandara akan ditingkatkan untuk mampu melayani 25 juta penumpang 2036 ASUMSI-ASUMSI KAJIAN

 Jumlah penumpang menggunakan data dari PT. Angkasa Pura I yang diproyeksikan;  Tarif yang digunakan adalah tarif seberapa besar proyek ini akan layak, mengingat tidak adanya data berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan penetapan harga seperti ATP/WTP, pesaing dan kebijakan harga resmi berkaitan dengan penentuan tarif KA bandara NYIA.  Pendapatan lain-lain menggunakan data dari PT. Railink berdasarkan KA Bandara Kualanamu yang diproyeksikan.  Biaya operasi didasarkan pada data PT. Railink untuk KA Bandara Kualanamu yang telah diproyeksikan.  Struktur modal adalah 70% modal sendiri dengan tingkat keuntungan yang diharapkan sebesar 12%, dan pinjaman berupa utang sebesar 30% dengan tingkat bunga 10%. Berdasarkan itu maka WACC adalah sebesar 11,4%.  Umur ekonomis untuk prasarana berupa rel adalah 100 tahun, sedangkan untuk sarana adalah 30 tahun (lampiran peraturan menteri perhubungan nomor 28 tahun 2012).