Jurnal Common | Volume 3 Nomor 1 | Juni 2019

STRATEGI PROGRAMMING PROGRAM “METRO PAGI PRIMETIME” DALAM MEMPERTAHANKAN RATING

Adi Pratama Putra1, Zaenina Shintya2, Melisa Arisanty3

Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Pembangunan Jaya1,2,3

E-mail: [email protected] 1 [email protected] 2 [email protected] 3

Abstract

Metro TV is a private television station owned by Surya Paloh which presents more news programs compared to other stations. Metro TV is the first news television station to broadcast news in 3 languages, such as Indonesian, English and Mandarin. One of the excellent programs owned by Metro TV is the Metro Pagi Primetime program airing at 04.30- 07.00 WIB, this program is superior because in this program there is a dialogue with the speakers. All this time, the rating obtained by the Metro Morning Primetime program has always persisted. In addition to television companies displaying interesting and actual information, it does not escape the programming strategy of media companies to raise the company’s ratings. The main goal to be achieved from Programming television is to maximize the number of viewers is the target for advertisers and company ratings. The trick is to meet the satisfaction of the audience by showing the program that are in accordance with what is needed or desired by the audience.

Keywords: Metro Morning Primetime, Programming Strategy, Advertising, Rating.

Abstrak

Metro TV adalah stasiun televisi swasta yang dimiliki oleh Surya Paloh yang menghadirkan program berita lebih banyak dibandingkan dengan stasiun lain. Metro TV stasiun televisi berita pertama yang menyiarkan berita dalam 3 bahasa, yaitu , Inggris dan Mandarin. Salah satu program unggulan yang dimiliki Metro TV adalah program Metro Pagi Primetime tayang pada pukul 04.30-07.00 WIB, program ini menjadi unggulan karena dalam program ini terdapat dialog dengan narasumber. Selama ini rating yang di dapatkan program Metro Pagi Primetime selalu bertahan, Selain perusahaan televisi menampilkan informasi yang menarik dan aktual, hal tersebut tidak luput dari strategi programming dari perusahaan media demi menaikan rating perusahaan. Tujuan utama yang ingin diraih dari Programming televisi adalah untuk memaksimalkan jumlah penonton yang menjadi target bagi pemasang iklan dan rating perusahaan. Caranya adalah dengan memenuhi kepuasan penonton dengan menayangkan program acara yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau diiginkan oleh audience.

Kata Kunci: Metro Pagi Primetime, Strategi Programming, Iklan, Rating.

1

Jurnal Common | Volume 3 Nomor 1 | Juni 2019

1. Pendahuluan komunikasi dari posisi pentingnya dari hubungan kewilayahan dan modernitas, 1.1 Latar Belakang Masalah menyediakan kontak global secara instan dan cepat (McQuail, 2011). Perkembangan media massa saat ini Awal hadirnya televisi di Indonesia merupakan sebuah pendukung kebutuhan dimulai pada 24 Agustus 1962 di dalam aktivitas masyarakat. Dalam era dengan stasiun yang dikelola negara TVRI, globalisasi, teknologi yang berkembang dapat yang mulai mengudara pada ulang tahun ke memudahkan masyarakat untuk mendapatkan tujuh belas Kemerdekaan Indonesia, televisi informasi secara praktis dan efektif dengan memainkan peranannya dalam pengembangan mengikuti perkembangan zaman. Secara teori, demokrasi di Indonesia dalam bentuk yang media massa bertujuan menyampaikan seideal mungkin dijadikan sebagai perangkat informasi dengan benar secara efektif dan untuk pembentukan masyarakat yang kritis, efesien kepada setiap khalayak (Sobur, 2004). lebih terdidik dan dewasa (Mailanto, 2014). Dengan ini seluruh media massa masih efektif Televisi pertama kali di Indonesia adalah digunakan untuk menjadi sumber informasi TVRI yang memulai siaran perdana nya pada yang akurat dan informatif di dalamnya. 17 Agustus 1962. Seiring perkembangan Dengan ini media massa diyakini mampu teknologi yang semakin maju, muncul mempunyai kekuatan yang dahsyat untuk beberapa saluran televisi swasta di Indonesia. memengaruhi sikap dan perilaku masyarakat, Di tanggal 24 Agustus 1989, lahirlah stasiun bahkan media massa bisa mengarahkan televisi kedua di Indonesia bernama Rajawali masyarakat seperti apa yang akan di bentuk di Citra Televisi atau dikenal dengan nama RCTI. masa yang akan dating. Selain itu, media Setelah itu di tanggal 24 Agustus 1990, massa juga mampu mengarahkan, didirikan stasiun televisi ketiga bernama Surya membimbing dan memengaruhi kehidupan di Citra Televisi atau SCTV. Tiga stasiun televisi; masa kini dan masa yang akan datang TVRI, RCTI dan SCTV merupakan perusahan (Nurudin, 2009). Namun, saat ini media massa industri televisi yang sudah mengudara cukup modern atau yang disebut dengan media baru lama dan sampai sekarang industri televisi atau juga biasa di sebut dengan new media swasta terus mengembangkan perusahaan yang mengalihkan keberadaan old media medianya (PakarKomunikasi.com, 2017). sehingga terdapatnya berita yang kurang Seiring perkembangan jaman dan akurat yang dapat menyebar luas di kalangan kemajuan teknologi, TVRI mendapat saingan audiensi. televisi siaran lainnya. Banyak stasiun-stasiun Menurut Denis McQuail (2011) ciri utama televisi nasional yang bermunculan dan turut media baru adalah adanya saling serta meramaikan penyiaran televisi di keterhubungan, aksesnya terhadap khalayak Indonesia. Sampai saat ini ada 11 stasiun individu sebagai penerima maupun pengirim televisi nasional yang sedang mewarnai dunia pesan, kegunaan yang beragam sebagai penyiaran televisi di Indonesia, yaitu: TVRI, karakter yang terbuka, dan sifatnya yang ada di RCTI, SCTV, , , MNC TV, mana-mana. METRO TV, TRANS TV, GLOBAL TV, Terdapat beberapa perbedaan media baru TRANS 7, dan TV ONE dari media lama, yakni media baru (PakarKomunikasi.com,2017). mengabaikan batasan percetakan dan model Media televisi memiliki berbagai penyiaran dengan memungkinkan terjadinya karakteristik yang membedakannya dengan percakapan antar banyak pihak, media massa lainnya yaitu audiovisual, memungkinkan penerimaan secara simultan, berpikir dalam gambar, dan pengoperasian perubahan dan penyebaran kembali objek - yang lebih kompleks. Karakteristik media objek budaya, mengganggu tindakan televisi juga dapat dilihat dari televisi sebagai

2

Jurnal Common | Volume 3 Nomor 1 | Juni 2019 media komunikasi, televisi sebagai media semakin lama semakin ketat, beberapa elektronik, dan televisi sebagai media perusahaan televisi ternama semakin audiovisual (Ardianto, Elvinaro dan Lukiati membuka lebar anak perusahaan mereka Komala, 2007). sehingga semakin berkembang. Gambar 1. Menggambarkan statistik Salah satu media televisi yang masih audiens media di Indonesia pada tahun merintis adalah Metro TV, program unggulan 2017 dari perusahaan ini adalah menghadirkan berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000. Metro TV ini merupakan salah satu anak perusahaan dari Media Group. Metro TV terdiri dari 70% berita (news), yang ditayangkan dalam 3 bahasa, yaitu Indonesia, Inggris, dan Mandarin, ditambah dengan 30% program non berita (non news) yang edukatif untuk masyarakat (metrotvnews.com/aboutus). Televisi masih menjadi media utama bagi Metro TV adalah stasiun televisi swasta masyarakat Indonesia. Hal ini tercermin dari yang dimiliki oleh Surya Paloh yang survei Nielsen Consumer Media View (CMV) menghadirkan program news lebih banyak yang menunjukkan bahwa penetrasi televisi dibandingkan dengan stasiun lain yang mencapai 96 persen. Di urutan kedua media didukung dengan adanya para anchor berparas luar ruang dengan penetasi 53 persen, internet cantik dan tampan serta didukung oleh (44 persen), dan di posisi ketiga radio (37 wawasan yang luas, berpendidikan tinggi dan persen) (Katadata.co.id,2017). Berdasarkan banyak pula dari mereka yang mengecap data di atas, kiprah televisi di Indonesia pendidikan sampai ke luar negeri sebagai penyedia informasi bagi masyarakat (Metrotvnews.com). masih mendominasi tercatat pada tahun 2017 Metro TV ingin lebih mengkhususkan penetrasi televisi mencapai 96 % yang dirinya dengan menjadi stasiun televisi berita menjadikan penetrasi televisi menduduki pertama yang menyiarkan berita dalam 3 tempat teratas di bandingkan dengan media bahasa, yaitu Indonesia, Inggris dan Mandarin. yang lain. Keunikan dari Metro TV yang merupakan Persaingan dalam industri media semakin satu-satunya industri media di Indoensia yang ketat, hal ini disebabkan PT Elang Mahkota menyiarkan berita dengan bahasa Mandarin. Teknologi Tbk (EMTK) akan meleburkan Selain itu, dari segi informasinya bisa anak usahanya, yakni PT Indosiar Karya media dipercaya dalam hal kebenaran dalam Tbk (IDKM) ke dalam pangkuan anak usaha pemberitaan. Selain bermuatan berita, saat ini yang lain, yaitu PT Tbk Metro TV juga menayangkan beragam (SCMA) yang bertujuan agar terjalin efisiensi program informasi (Metrotvnews.com). informasi dalam pemberitaan. Lalu, PT Media Program acara berita yang di sajikan oleh Nusantara Citra Tbk (MNC Group) justru sebuah stasiun televisi haruslah aktual, ingin mempertahankan studio dari masing- berkualitas, dan berupa fakta, hal ini masing televisi miliknya, yakni RCTI, MNC dimaksudkan agar dapat memenuhi kebutuhan dan Global TV tapi MNC Group berfokus pada masyarakat yang akan membutuhkan program sinetron. Sedangkan, Trans TV akan informasi mengenai peristiwa yang terjadi. tetap mengandalkan program hiburan di Semua stasiun swasta maupun publik yang segmen menengah atas (Kontan.co.id, 2018). memiliki program buletin atau berita, Hal tersebut menjadi gambaran bahwa contohnya adalah Pagi di SCTV, persaingan bisnis dalam media televisi 3

Jurnal Common | Volume 3 Nomor 1 | Juni 2019

Reportase Pagi di Trans TV, Kabar Pagi di TV hadirnya program-program yang terbaru One dan PrimeTime di Metro Tv. (Hidajanto & Andi, 2011). Metro TV bertujuan untuk menyebarkan Adapun yang dimaksud dengan strategi berita dan informasi ke seluruh pelosok adalah perencanaan dan pengarahan suatu Indonesia. Maka dari itu lahirlah biro –biro operasi dalam skala besar. Dalam Metro TV, misalnya yang mencakup wilayah Programming, operasi tersebut mengacu Indonesia Timur yaitu biro Makassar. Biro ini kepada keseluruhan penjadwalan suatu stasiun hadir sebagai kepanjangan tangan dari Metro penyiaran televisi. Strategi itu sendiri mengacu TV yang ada di pusat. Banyak nya program- kepada perencanaan (planning) dan program yang disajikan Metro TV, salah manajemen (management) untuk mencapai satunya adalah program berita. Berita yang suatu tujuan (Eastman & Ferguston, 2011). disajikan Metro TV begitu beragam, salah Jadi berdasarkan penjelasan di atas satunya adalah program Metro Pagi Primetime memberikan gambaran bahwa strategi (Metrotvnews.com). programming merupakan sebuah proses untuk Dari sekian program yang disajikan Metro menghasilkan sesuatu yang ingin dicapai TV, terdapat satu program unggulan Metro TV stasiun penyiaran. yang dijadikan tontonan yang dapat Tujuan utama yang ingin diraih dari memberikan informasi bermanfaat bagi Programming televisi adalah untuk masyarakat yaitu Metro Pagi Primetime. Metro memaksimalkan jumlah penonton yang Pagi Primetime adalah program berita utama di menjadi target bagi pemasang iklan dan rating pagi hari yang disiarkan oleh Metro TV. Metro perusahaan. Caranya adalah dengan memenuhi Pagi Primetime sebelumnya bernama Metro kepuasan penonton dengan menayangkan Pagi diubah karena terdapat dialog dari program acara yang sesuai dengan apa yang narasumber yang dapat menginspirasi dibutuhkan atau diiginkan oleh audience masyarakat, program ini di produksi oleh (Eastman & Ferguston, 2011). Redaksi Metro TV menyusul kesuksesan program Metro Hari Ini. Metro malam dan 1.2 Identifikasi Masalah Metro Siang dan program ini dirancang untuk memenuhi keperluan penonton terhadap berita Program Metro Pagi Primetime ini pagi hari. Metro pagi Primetime tayang setiap memiliki segmentasi audiensi kalangan AB hari pukul 04.30-07.00 WIB 20+. Di tengah persaingan pada jam tayang (Metrotvnews.com). yang sama, beberapa stasiun televisi swasta Selain perusahaan televisi menampilkan lainnya menyajikan program berita bahkan informasi yang menarik dan aktual, hal program hiburan yang beragam. Di jam tayang tersebut tidak luput dari strategi programming yang sama juga ada beberapa program berita dari perusahaan media demi menaikan rating dari stasiun TV swasta lainnya, yaitu Kabar perusahaan. Programming adalah Pagi + Aki Pagi di TV One dan Pagi perorganisasian program televisi dalam + Kompas Sport Pagi di Kompas TV yang periode harian, mingguan, atau periode menjadi pesaing Metro Pagi Primetime. Dari bulanan. Programming dalam bahasa ketiga program tersebut, Metro Pagi Primetime Indonesia adalah penjadwalan program yang mampu meraih rating tertinggi diantara akan diudarakan (to be aired). Jadi sinonim ketiganya. Berdasarkan hasil penelitian Programming adalah scheduling. Lembaga mengenai rating dan share dari Nielsen pada penyiaran umumnya menggunakan strategi, hari senin 2 April 2018, Metro Pagi Primetime yaitu secara rutin mengganti ulang di Metro TV memiliki rating 0,7 share 12,6, penjadwalan ini untuk tetap merebut perhatian Kabar Pagi + Aki Pagi di TV One memiliki pendengar dan penonton (audience) dengan rating 0,3 share 5,0 dan Kompas Pagi + Kompas Sport Pagi di Kompas TV memiliki 4

Jurnal Common | Volume 3 Nomor 1 | Juni 2019 rating 0,2 share 4,1. Dengan unggulnya rating Gambar 2 Grafik Rating Program Metro dan share jika dibandingkan dengan program Pagi Primetime permenit dari awal tayang yang tayang di jam yang sama, tentunya Metro sampai closing. Pagi Primetime memiliki srtategi programming yang diterapkan untuk mempertahankan ratingnya. Strategi merupakan sarana bersama yang memiliki tujuan jangka panjang yang ingin dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi georafis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengetatan, divestasi, likuidasi, dan usaha patungan atau joint venture dan strategi merupakan aksi potensial yang membutuhkan keputusan manajemen puncak dan sumber daya perusahaan dalam jumlah besar. Jadi strategi adalah sebuah tindakan aksi atau kegiatan yang dilakukan Berdasarkan grafik rating per menit di atas oleh seseorang atau perusahaan untuk menunjukan bahwa, rating Metro Pagi mencapai sasaran atau tujuan yang telah di Primetime memiliki rating tinggi dan tetapkan (David, 2011). konsistensi mencapai angka 9, program ini Programming sendiri menunjuk kepada mengalami penurunan yang signifikan pada sebuah pemilihan atau sebuah proses, yaitu pukul 04.50 WIB sampai 05.10 WIB dengan proses seleksi penjadwalan, promosi dan rating di bawah 5 karena pada jam tayang evaluasi program yang didefinisikan program. tersebut mulai terdapat kompetitor seperti Pekerjaan dari seorang programming adalah Liputan6 Pagi (SCTV) Kompas Pagi + memilih dan menjadwalkan tayangan- Kompas Sport (Kompas TV) dan tayangan yang sebagian besar dalam sebuah Pagi (Trans TV), dan program ini memulai stasiun penyiaran. Dan prosesnya meliputi kembali kenaikan ratingnya saat pukul 05.00 selecting, scheduling, promotion, dan sampai program ini selesai, hal ini bisa dilihat evaluation, ini adalah definisi pekerjaan bahwa rating program ini tidak konsisten pada seorang programmer. (Eastman & Ferguston, setiap menitnya, sehingga para redaksi 2011). program ini harus memikirkan cara agar rating Salah satu hasil dari strategi programming yang di buat program ini mengalami yang telah berhasil menghasilkan rating konsistensi rating tinggi di atas 9, dan para program Metro Pagi Primetime sebagai pemimpin redaksi yang mengamati rating berikut: program ini harus memiliki strategi programming yag bertujuan agar rating yang terdapat program ini naik mengalahkan kompetitor lainnya. Lalu terdapat gambaran rating perusahaan Metro TV dari beberapa tahun yaitu pada tahun 2016 dan tahun 2018.

5

Jurnal Common | Volume 3 Nomor 1 | Juni 2019

Tabel 2 Rating Stasiun Televisi Indonesia Tabel 1 Rating Stasiun Televisi Indonesia Tahun 2018 WEEK 1938 WEEK 1839 CHANNEL TOTAL Tahun 2016 T VR SHR TVR SHR RCTI 4.2 20.4 3.7 18.1 -2,3 SCTV 3.8 18.5 3.7 17.7 -0,8 IVM 3.5 17.1 3.4 16.5 -0,6 MNCTV 1.4 7.0 2.4 11.6 4,6 ANTV 2.2 10.8 1.9 9.4 -1,4 TRANS 7 1.5 7.5 1.6 7.7 0,2 TRANS 1.4 6.7 1.4 6.8 0,1 GTV 1.1 5.3 1.0 5.0 -0,3 TVONE 0.7 3.7 0.8 3.9 0,2 METRO 0.4 1.8 0.4 1.8 0 TVRI 0.2 1.1 0.2 1.2 0,1

Berdasarkan gambar di atas rating program Primetime televisi Indonesia menempati nomer 1 yaitu adalah RCTI, disusul dengan peringkat kedua SCTV, IVM, MNC TV dan Metro TV masih menempati posisi 10 dari

persaingan media di Indonesia. Sumber: Nielsen.com Jika disimpulkan, berdasarkan tabel rating televisi dari tahun 2016 dan tahun 2018, Metro Sebagai data pembanding bahwa Metro TV TV masih bertahan di peringkat 10 dari 11 memiliki permasalahan terhadap rating yang media besar di Indonesia, berarti strategi di tunjukan pada gambar rating Nielsen.com programming pada program ini masih bisa tahun 2016, Metro TV menduduki urutan mempertahankan ratingnya yang bisa dilihat nomer 10 pada peringkat stasiun televisi rating dari hasil dari rating pertahun Metro dari tahun nielsen yang kalah bersaing dengan kompetitor 2016 dan 2018 mempertahankan posisinya di medianya seperti ANTV, MNC TV, SCTV dll. 10 besar. Oleh karena itu pentingnya strategi Ini merupakan gambaran pada grafik rating programming demi mempertahankan suatu program Metro Pagi Primetime memiliki media televisi untuk menaikan atau grafik yang tidak stabil. Pada jam tertentu mempertahankan rating dikarenakan semakin grafik program mulai menurun dikarenakan ketat persaingan dalam dunia penyiaran. kompetitor kuat yang berada di atas Metro TV Lalu, bisa dirumuskan berdasarkan mulai menayangkan program andalannya, hal fenomena yang terjadi di dalam dunia ini mungkin dikarenakan target audiens yang penyiaran bahwa permasalahan strategi diincar dari Metro TV ini hanya pada strata programming sangat berpengaruh terhadap sosial A dan B, dibandingkan dengan yang lain rating dari perusahaan televisi di Indonesia. memiliki target audiens yang luas dan umum. maka pertanyaan dalam penelitian ini adalah Dan terutama Metro TV ini mengedepankan “Bagaimana Strategi Programming Program program berita di bandingkan program “Metro Pagi Primetime” dalam hiburan. Mempertahankan Rating”?

1.3 Rumusan Masalah

Dapat kita lihat bahwa terdapat kaitan

strategi programming terhadap rating sebuah

media televisi, oleh karena itu permasalahan

yang akan dikaji adalah:

6

Jurnal Common | Volume 3 Nomor 1 | Juni 2019

“Bagaimana Strategi Programming beberapa grup: daging, biji, sayuran, Program “Metro Pagi Primetime” dalam perusahaan susu dan buah-buahan. Mempertahankan Rating?” Persamaannya, program dari beberapa tipe atau gender. Contoh utama dari komedi situasi, drama, berita perbincangan, musik, reality 2. Kajian Pustaka dan Kerangka show, olahraga dan per-film-an. Pemikiran Di bawah ini adalah resep programming

menurut Susan Tyler Eastman & Douglass 2.1 Definisi Strategi Programming Ferguson (2011): Target penonton secara

demografis, Pemilihan program yang tepat Programming mengacu pada sebuah untuk penonton, Evaluasi biaya produksi yang pemilihan atau sebuah proses, yaitu proses layak atau patut pembuatan dan harga air time, seleksi penjadwalan, promosi dan evaluasi Memastikan penempatan program yang cocok program yang didefinisikan program. dengan program-program lain, Pekerjaan dari seorang programmer adalah Memperkerjakan talent/artis/pelakon yang memilih dan menjadwalkan tayangan- disukai masyarakat, memperkerjakan tayangan yang sebagian besar dalam sebuah produser/direktur/penulis yang stasiun penyiaran. Prosesnya meliputi berpengalaman, memilih yang populer, selecting, scheduling, promotion dan dan membandingkan program lain dengan evaluation. Ini adalah definisi pekerjaan rating yang tinggi. seorang programmer (Susan Tyler Eastman & Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan Douglas Ferguson, 2011). Programming bahwa strategi programming adalah pola yang merupakan hasil keterampilan dan seni. direncanakan agar dapat menarik sebanyak Tujuan utama dalam programming adalah mungkin audiensi dan bersaing dengan seluruh pengiklan yang menjadi media pendukung kompetitor yang ada. Bagian program suatu untuk memaksimalkan jumlah audiensi yang media penyiaran harus menyadari suatu prinsip ditargetkan oleh pengiklan. Satu-satunya cara dasar dalam mengelola program siarannya untuk mencapai tujuan ini adalah untuk bahwa setiap menit dalah setiap hari waktu- memenuhi kebutuhan dan keinginan audiensi. waktu siaran memiliki perhitungan sendiri. Tahap demi tahap prosedur untuk proses Ada audiens untuk setiap waktu siaran selama programming akan menuju situasi yang seperti 24 jam sehari dan ada persaingannya untuk ini, pertama pilih program-program yang merebut audiensi itu dalam setiap menitnya. dilihat menemukan kebutuhan dan apa yang Program siaran tidak hanya bersaing dengan diinginkan oleh penonton. Kedua, program program siaran juga harus bersaing dengan organisasi mereka juga sebuah pertalian aliran waktu makan, membaca buku, dan kegiatan jadwal dari suatu program ke program pribadi lainnya yang dilakukan audiensi di selanjutnya, Ketiga pembelian program yang rumah atau dimana saja. cocok untuk penonton, Dan yang terakhir hasil Pengelola program idealnya akan berupaya evaluasi. agar audien dapat terus menerus menonton Programming adalah seperti makanan, acara yang disiarkan oleh media media artinya programming mewakili perseorangan penyiaran yang bersangkutan. Namun, pada yang mempertunjukkan (program) yang dipilih kenyataannya tidak ada media penyiaran yang orang. Restoran kiasan yaitu sebuah basis yang seluruh acaranya disukai oleh audiensi. Suatu bergun untuk memahami program yang media penyiran mungkin memiliki acara dipilih. Pemandu televisi dapat diibaratkan populer yang banyak disukai publik tetapi bisa seperti daftar makanan. Ketika orang berpikir jadi terdapat lebih banyak acara-acara yang tentang makanan, melihat sebuah kombinasi kurang populer atau mungkin ada acara baru yang dipilih adalah penyediaan yang tidak ada sama sekali yang belum dikenal. habisnya, tetapi semua makanan datang dari 7

Jurnal Common | Volume 3 Nomor 1 | Juni 2019

Salah satu strategi agar audiensi tidak 2.2 Elemen Elemen Programming pindah saluran adalah dengan menampilkan cuplikan atau bagian dalam suatu acara yang Berbagai macam strategi banyak dilakukan bersifat paling dramatis, mengandung antara lain menyeleksi, menjadwalkan, ketegangan menggoda dan memancing rasa mempromosikan dan mengevaluasi program penasaran yang hanya bisa terjawab atau itu semua bersal dari sebuah asumsi tentang terpecahkan jika tetap mengikuti saluran itu. perilaku khalayak. Asumsi perilaku khalayak Dengan strategi ini, audiensi diharapkan tidak ini disusun dalam lima kelompok, dan menjadi akan pindah saluran itu jika ia tidak ingin dasar strategi untuk memanfaatkan mereka, berisiko kehilangan momen atau gambar yang bahkan dilingkungan media pun berubah menimbulkan rasa penasarannya itu (Susan Tyler Eastman & Douglas A. Ferguson, (Morissan, 2013). 2011). Stasiun penyiaran tidak disarankan untuk Lima asumsi tersebut yang pertama adalah menempatkan seluruh acara yang diminati kecocokan, strategi penjadwalan mengambil secara bergandengan tetapi harus disebar atau keuntungan dari fakta bahwa program dapat diselang-selingkan dengan cara yang populer bertepatan atau cocok dengan apa yang orang itu mendapat perhatian pula dari audiensi lakukan sepanjang siklus hidup mereka sehari- (Morissan, 2013). Dapat disimpulkan bahwa hari. Selanjutnya, baik radio maupun televisi strategi programming adalah pola yang sangat memungkinkan seorang programmer direncanakan agar dapat menarik sebanyak untuk menjadwalkan berbagai jenis materi mungkin audiensi dan bersaing dengan seluruh program, atau bahan program yang serupa kompetitor yang ada. dengan cara yang berbeda kedalam bagian Strategi programming merupakan cara dayparts. Dan yang paling terpenting ialah, terbaik untuk menarik audiensi sebanyak seorang programmer berusaha untuk membuat mungkin dan mempertahankan pemirsa agar program yang cocok dan sesuai dengan menjadi penonton setia. Maka dari itu, seorang kebanyakan khalayak sehari-hari. Kedua programmer harus mengetahui karakteristik adalah pembentukan Kebiasaan (Habit audiensi. Karakteristik audiensi menunjukkan Formation), yang artinya Strategi yang bahwa audiensi cenderung untuk berpindah kompatibel mendapatkan kekuatan yang saluran pada setiap selesainya program siaran. sangat besar karena para penonton lebih sering Perpindahan audiensi dari suatu saluran ke mendengarkan dan menonton. Penjadwalan saluran lainnya terjadi pada titik perpindahan program untuk prediktabilitas yang ketat antara suatu program ke program berikutnya. (upaya promosi untuk membuat orang Perpindahan yang terjadi pada setiap menyadari kedua layanan secara keseluruhan berakhirnya suatu program disebut dengn dan program individu) yang menjadi sebuah istilah aliran khalayak atau audience flow, kebiasaan yang otomatis. Memang beberapa terdiri dari tiga jenis yaitu (Morissan, 2008). orang akan pergi luar biasa panjangnya untuk 1. Aliran ke luar (Outflow), yaitu menghindari terlewatkannya episode dari khalayak meninggalkan stasiun serial favorite. Idealnya, pembentukan sebelumnya menuju ke stasiun lainnya. kebiasaan adalah program stripping yang 2. Aliran ke dalam (Inflow), yaitu biasanya disiarkan hari Senin sampai Jum’at masuknya khalayak dari stasiun lain. pada waktu yang sama setiap hari, seperti 3. Aliran tetap (Flowthrough), yaitu berita malam yang disiarkan setiap hari oleh khalayak tidak berpindah namun berbagai stasiun televisi. Ketiga adalah mengikuti acara selanjutnya pada mengendalikan aliran penonton. Asumsi stasiun yang sama. bahwa penonton merespon, atau tidaknya menolerasi, menyeleksi program yang menurut mereka (penonton) paling efisien waktu

8

Jurnal Common | Volume 3 Nomor 1 | Juni 2019 sebagai strategi yang timbul dari gagasan 2.3 Jenis Strategi Programming pikiran audiensi. Bahkan di lingkungan multichannel dengan puluhan pilihan program, Jenis strategi programming menurut program berikutnya secara berurutan dapat (Eastman & Ferguson, 2011) terdapat 12, menangkap perhatian pemirsa dari program diantaranya adalah yang pertama terdapat sebelumnya. Pada jam istirahat, ketika suatu Anchoring, yaitu dimana semua penjadwalan program berakhir atau selesai dan program menggunakan strategi ini mulai dari malam yang lain dimulai, programmer hari dengan menggunakan sebuah program memvisualisasikan audiensi atau penonton yang sangat kuat. Kedua adalah Leading-in yang mengalir dari satu program ke program yang sangat terkait dengan jangka acara, yaitu berikutnya, dan salah satu diantara tiga aliran menempatkan program yang kuat terlebih ini adalah: mereka mencoba memaksimalkan dahulu sebelum program yang lemah sebagai jumlah penonton yang mengalir memulai lompatan untuk menarik perhatian audience. program berikutnya di satu channel atau Ketiga adalah Hammocking meskipun strategi channel sendiri dengan jumlah yang mengalir ini dapat membantu meningkatkan program- dalam suatu saluran saingan atau video program yang lemah, hal ini jelas mudah untuk dirumah, pada saat yang sama meminimalkan membangun sebuah jadwal yang kuat dari jumlah audiens yang mengalir jauh ke saluran fondasi yang kuat daripada fondasi yang atau stasiun saingan. Keempat, Konservasi lemah. Biasanya digunakan untuk program Sumber Daya Program (Conservation of baru, dengan cara meletakan sebuah program Program Resources) Radio dan televisi baru ditengah diapit oleh kedua program yang terkenal paling cepat berpengaruh terhadap kuat, sehingga dapat mengintervensi penonton. penonton dari media lainnya. Ini merupakan Keempat adalah Blocking Programming di sebuah konsekuensi yang tak mungkin mana setiap stasiun televisi juga menggunakan terelakkan dari berbagai atribut media. Fakta strategi ini, yang mana menempatkan sebuah yang membuat program konservasi strategi program baru kedalam set yang sama seperti penting misalnya kadang-kadang penonton drama atau komedi dalam satu malam. Kelima menuntut mempunyai tuntutan seperti ketika adalah Doubling yaitu dalam beberapa tahun memutarkan sebuah lagu hits yang baru dan terakhir, bentuk baru dari dua kali lipat disebut akan selalu diputar. Akhirnya, bagaimanapun memblokir telah menjadi populer. Dimana lagu itu akan menjadi lagu lama lagi setekah disini sebuah program menayangkan 2x acara muncul lagi lagu yang baru yang disukai programnya tentu saja dengan episode yang audiensi. Radio dan televisi adalah contoh berbeda. Keenam terdapat Linchpinning yang paling jelas dari lapisan masyarakat. dimana strategi ini sangat bergantung pada Bahkan, rangkaian program yang paling sebuah program yang kuat disekitarnya untuk populer dan besaran suksesnyapun akhirnya membuat atau membangun sebuah program kehilangan kepopulerannya. Dan terakhir yang baru. Ketujuh adalah Bridging, strategi adalah Luas Banding (Breadth of Appeal). bridging adalah tidak seperti biasa dalam Sebuah stasiun dan kabel TV menutup modal penyiaran komersial sebagai strategi lain, mereka dengan cara berivestasi, dan biaya tetapi telah berguna untuk penyiaran publik produksi hanya dengan menarik bagi dan jaringan kabel. Kedelapan terdapat kepentingan khalayak luas. Pernyataan ini Counter programming yaitu stasiun jaringan mungkin sebuah pernyataan diri, namun juga menjadwalkan programnya untuk awalnya lembaga penyiaran membuat sebuah menarik pemirsa atau penonton jauh dari para keuntungan dari beberapa pemainan untuk pesaing dengan sebuah program yang menarik meninggalkan perlombaan dalam mencari dan tentunya berbeda dari program lainnya. rating ke lebih bersifat komersil. Kesembilan adalah Stunting yaitu seni dalam sebuah penjadwalan yang sangat sepsial

9

Jurnal Common | Volume 3 Nomor 1 | Juni 2019 menggunakan sebuah bintang tamu, memiliki 2.5 Rating kebiasaan seperti pada seri promosi dan sebaliknya program yang reguler pada menit Rating adalah suatu perkiraan karena terakhir. Kesepuluh adalah Blunting yaitu perhitungannya didasarkan pada jumlah dimana dalam strategi ini, stasiun televisi pesawat televisi yang digunakan oleh satu memilih program yang cocok dari stasiun kelompok audiensi yang dijadikan sampel, dan televisi pesaing yang memiliki daya tarik sampel tidak akan pernah menghasilkan untuk bersaing kembali dalam merebut ukuran yang mutlak (absolut) tetapi hanya penonton. Kesebelas terdapat Supersizing perkiraan. Perhitungan rating secara sistematis yaitu pelapis dari sebuah program yang hit sangat sederhana yaitu hanya membagi jumlah sekitar 10 sampai 15 menit untuk mencairkan rumah tangga yang tengah menonton suatu sebuah dampak dari program yang lemah. program tertentu dengan jumlah keseluruhan Yang terakhir terdapat Seamlessness yaitu rumah tangga yang memiliki televisi di suatu sebuah strategi penjadwalan yang memotong wilayah siaran (Morissan, 2013). semua elemen mengganggu pada istirahat Namun menurut Webster (2002) dalam antara dua program untuk bergerak pemirsa konsep sederhana dari rating adalah suatu dengan lancar dari satu program ke berikutnya persentase orang atau rumah tangga yang melihat atau menyetel stasiun program atau total jumlah populasi pasar yang menonton. 2.4 Model Pemrograman Dijelaskan lebih lanjut oleh (Ghazali, 2003)

bahwa rating mengacu pada pemeringkatan Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, berdasarkan seberapa banyak jumlah pemirsa proses programming dibagi menjadi empat suatu program yang ditayang kan pada bagian utama. Pertama, seorang programmer lembaga penyiaran dari waktu ke waktu. Jadi, harus Selection (memilih) sebuah program rating diperoleh melalui jumlah pemirsa pada untuk ditempatkan ke dalam jajaran program suatu program dan pada satuan waktu terhadap lainnya. Lalu yang kedua harus Scheduling suatu target audiensi tertentu. Lembaga survei (menjadwalkan) sebuah program ke dalam kepermisaan televisi di Indonesia adalah AGB sebuah pengaturan agar dapat memaksimalkan Nielsen Media Research. Penyediaan data kemungkinan yang sedang dilihat dan rating televisi di Indonesia berasal dari 11 kota diinginkan audiensi. Berikutnya, yang ketiga besar di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, seorang programmer harus melakukan Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Promotion (promosi) untuk menarik perhatian Palembang, Makassar, Banjarmasin, dan pada acara baru dan episode baru dari seri dan Denpasar. Riset rating akhirnya menjadi memberitahu pemirsa di mana untuk favorit karna efektivitas program yang menemukan acara dan yang keempat pada ditayangkan pada suatu stasiun televisi akan akhirnya seorang programmer harus terus mudah dipantau (Fachrudin, 2012). menerus melakukan Evaluation (evaluasi). Ini Rating juga digunakan untuk mengetahui merupakan sebuah proses yang sangat jenis tayangan apa saja yang diminati oleh kompleks mulai dari selection, scheduling, penonton televisi, sebagai referensi untuk promotion, dimodifikasi kedalam evaluation, pembuatan atau pengemasan konten agar bisa dan akhirnya dapat menentukan seberapa besar meningkatkan rating. Jadi, keberhasilan jumlah penonton. Berikut penjelasan gambar penjualan barang dan jasa melalui iklan basic programming (Eastman & Ferguson, sebagian besar ditentukan oleh banyaknya 2011:20) audiensi yang dimiliki suatu program. Rating

menjadi indikator apakah program itu memiliki audiens atau tidak. Dan rating menjadi perhatian pula bagi pemasang iklan

10

Jurnal Common | Volume 3 Nomor 1 | Juni 2019 yang ingin mempromosikan produk atau Berkaitan dengan penentuan informan jasanya dengan demikian laporan rating dalam masalah pokok penelitian ini, peneliti memiliki peran yang menentukan bagi stasiun menetapkan: penyiarannya. 1. Key Informan yaitu programming perusahaan Metro TV. Dikarenakan pada divisi ini proses mempuatan 3. Metode Penelitian strategi untuk program Metro Pagi

Primetime. 3.1 Pendekatan dan Strategi penelitian 2. Informan 2 yaitu eksekutif produser Kualitatif yang bertugas dalam program Metro

Pagi Primetime, dikarenakan eksekutif Penelitian ini menggunakan pendekatan produser melihat perkembangan dan kualitatif karena penelitian ini berasal dari strategi apa yang dilakukan dalam masalah kelompok pegawai dalam perusahaan program Metro Pagi Primetime. dengan masalah realita sosial bersama dalam 3. Informan 3 yaitu produser yang satu perusahaan media mempertahankan mengikuti perkembangan ataupun rating program, dengan menggunakan teknik terlibat dalam program Metro Pagi wawancara dengan partisipan yang berada di Primetime selama program ini tayang. dalam perusahaan media tersebut, peneliti ingin memahami hasil wawancara mendalam dengan partisipan untuk menghasilkan 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan penelitian baru yang sekaligus berguna dalam dunia praktisi maupun sosial. 4.1 Strategi Programming Peneliti menggunakan strategi penelitian case study yang merupakan jenis pendekatan Programming mengacu kepada sebuah yang berfokus pada 1 masalah yang dilakukan pemilihan atau sebuah proses, yaitu proses secara intensif, mendalam, mendetail, dan seleksi penjadwalan, promosi dan evaluasi komprehensif. Pendekatan case study biasanya program yang didefinisikan program. berasal dari sebuah kasus yang mempunyai Pekerjaan dari seorang programming adalah sifat unik, istimewa dan isu-isu yang memilih dan menjadwalkan tayangan- berkembang dalam dunia sosial. Selain tayangan yang sebagian besar dalam sebuah melakukan wawancara mendalam peneliti stasiun penyiaran. Dan prosesnya meliputi mengumpulkan dokumen-dokumen selecting, scheduling, promotion dan pendukung dalam masalah penelitian. evaluation. Ini adalah definisi pekerjaan seorang programming (Susan Tyler Eastman 3.2 Narasumber & Douglas Ferguson, 2011). Programming merupakan hasil keterampilan dan seni. Peneliti menggunakan tipe informan yaitu Tujuan utama dalam pemograman adalah Typical Case Sampling, tipe ini menggunakan pengiklan yang menjadi media pendukung informan pada kasus-kasus, informan di pilih untuk memaksimalkan jumlah audiensi yang dengan kerja sama dengan informan kunci, ditargetkan oleh pengiklan. Satu-satunya cara seperti staff program dan informan yang untuk mencapai tujuan ini adalah untuk mendukung terkait dalam masalah tersebut, memenuhi kebutuhan dan keinginan penonton. yaitu Typical Case Sampling berfokus pada Tahap demi tahap prosedur untuk proses judul yang khas, yang memiliki khususan programming akan menuju situasi yang seperti informan yang dapat membantu dan terlibat ini, pertama pilih program-program yang langsung kepada fenomena tersebut. (Patton, dilihat menemukan kebutuhan dan apa yang 2001) diinginkan oleh penonton. Kedua, program organisasi mereka juga sebuah pertalian aliran 11

Jurnal Common | Volume 3 Nomor 1 | Juni 2019 jadwal dari suatu program ke program Metro Pagi Primetime selain memberitakan selanjutnya. Ketiga, pembelian program yang yang bersifat baru, mereka memiliki strategi cocok untuk penonton, dan yang terakhir hasil produksi memberitakan konten berita yang evaluasi. bersifat berkelanjutan, sehingga berita tersebut Pada tahap ini kami menemukan temuan di usut secara tuntas shingga penonton yakin baru bahwa setiap ingin memberikan konten terhadap pemberitaan dari program tersebut. yang mempunyai nilai kebaruan, Metro Pagi Jika terdapat nilai berita yang kuat dan bersifat primetime selalu melihat adanya kompetitor bisa di beritakan secara berkelanjutan dan yang bersaing dalam TV berita. Salah satu tidak ditutup tutupi dari penonton, informasi kompetitor yang menyangkan konten yang yang diterima oleh penonton juga menjadi memiliki gaya penulisan berbeda antara lain lebih akurat dibanding, memberitakan hanya TV One dan Kompas TV. Dengan ini Metro satu kali dan tidak pernah diberitakan lagi pagi primetime dalam menjalaskan konten membuat penonton menilai bahwa berita bahwa ada jam jam tertentu yang menjadi part tersebut tidak memiliki impact untuk konten yang akan di mainkan seperti yang masyarakat. kami kutip pada saat wawancara informan Dapat disimpulkan strategi programming kami yang pertama yaitu: adalah pola yang direncanakan agar dapat “mengamati hasil rating pada jamnya, pada menarik sebanyak mungkin pemirsa dan jam itu selalu baik mungkin jam 6 itu banyak bersaing dengan seluruh kompetitor yang ada. masyarakat yang mengupdate pertandingan Bagian program suatu media penyiaran harus olahraga, seakan – akan kita pakemkan jam 6 menyadari suatu prinsip dasar dalam itu sport, kita merasa berita yang bagus seperti mengelola program siarannya bahwa setiap kepala basarnas nangis jadi kita majukan menit dalah setiap hari waktu-waktu siaran karena sisi humanistiknnnya keluar”. memiliki perhitungan sendiri. Ada audiensi Jadi, disimpulkan dalam permainan konten untuk setiap waktu siaran selama 24 jam sehari untuk dapat mempertahankan rating yaitu dan ada persaingannya untuk merebut audiensi mengamati pemberitaan berdasarkan jam dan itu dalam setiap menitnya. Program siaran rating yang naik pada jam-jam tertentu. Pada tidak hanya bersaing dengan program siaran informan 2 kami menemukan bahwa pada juga harus bersaing dengan waktu makan, pemilihan konten juga mendukung jawaban membaca buku, dan kegiatan pribadi lainnya dari informan pertama yaitu: “konten kalau yang dilakukan audiens dirumah atau dimana aku bilang range di segmen awal beragam saja. lebih keperistiwa bisa kecelakaan, kebakaran, Jika disimpulkan strategi progrramming tawuran tapi bisa juga yang sifatnya kejadian sangat penting untuk di jadikan patokan penemuan baru tentang korban contohnya lion sebuah program mengenai analisis kompetitor, air, kalau konten lebih keperistiwa dan crime, tentang perencanaan jadwal tayang, dan tapi crime yang peristiwa ya bukan yang rilis” sebuah perusahaan media harus memiliki jadi untuk memperkuat kembali jawaban keuntungan dengan mencari perusahaan yang informan 1 yang menyatakan bahwa peristiwa ingin melakukan iklan dalam program Metro dan kebaruan menjadi konten utama pada jam- Pagi Primetime oleh karena itu harus adanya jam tertentu. Sehingga dibenarkan oleh key strategi programming dalam suatu program. informan kami yang menyatakan bahwasanya Strategi ini perlu karena, programming selalu “Kalo konten biasanya yang menarik ya melakukan riset untuk memperlihatkan tentang seperti kriminal, peristiwa yang update yang komponen konten penting yang ditinjolkan terus terusan diulang” dari televisi kompetitornya, hal ini bertujuan Jadi kesimpulan dari ketiga kutipan yang untuk program tersebut bisa bersaing dengan kami anggap itu adalah sebuah keunikan program lainnya, dan secara tidak langsung bahwa kami mendapatkan temuan program bisa bersaing dan meningkatkan jumlah

12

Jurnal Common | Volume 3 Nomor 1 | Juni 2019 penonton program yang bertujuan untuk rating untuk menarik perhatian audience. program naik. Menurut Ario sebelum menampilkan Kegiatan ini selaras dengan teori, karena program-program yang bersifat soft news, ini bertujuan untuk menganalisis atau riset dengan penayangan Metro Pagi Primetime kompetitor agar program bisa bersaing dengan ini membuat masyarakat tertarik untuk program kompetitor pada jam yang sama, dan melihat program ini karena pada Program program bisa mempertahankan atau Metro Pagi Primetime ini memiliki nilai menambah jumlah penonton untuk membuat kedekatan dengan masyarakat dan rating program Metro Pagi Primetime menjadi memiliki dialog dengan narasumber terkait naik berdasarkan segmentasi yang dituju topik untuk mengingkatkan pemahaman program. masyarakat terhadap isu-isu yang ditayangkan. 4.2 Jenis-Jenis Strategi Programming “Dari sudut pandang saya ya, karena kita ingin dipagi hari langsung Jenis strategi programming menurut menggebrak masyarakat “ (Eastman & Ferguson, 2011) yang digunakan Bisa disimpulkan bahwa, pada pagi dalam program Metro Pagi Primetime ada 4, hari Metro Pagi Primetime ini ingin diantaranya adalah Anchoring, Leading-in, langsung mendorong masyarakat untuk Hammocking, Blocking Programming, dan mengetahui informasi yang hangat belum Stunting lama terjadi di sekeliling masyarakat. Hal ini membuat masyarakat tertarik melihat 1. Anchoring saluran Metro TV dan melanjutkan ke Anchoring yaitu dimana semua program lainnya, karena sudah terasa penjadwalan menggunakan strategi ini tertarik untuk melihat program Metro TV. mulai dari malam hari dengan menggunakan sebuah program yang sangat 3. Hammocking kuat. Ario berpendapat bahwa Metro TV Ketiga Hammocking meskipun strategi memiliki penempatan program yang sesuai ini dapat membantu meningkatkan dengan penjadwalan yang memiliki program-program yang lemah, hal ini jelas keunggulan di dalamnya contohnya pada mudah untuk membangun sebuah jadwal pagi hari Metro TV menayangkan program yang kuat dari pondasi yang kuat daripada berita unggulannya yaitu Metro Pagi pondasi yang lemah. Biasanya digunakan Primetime dan pada malam hari terdapat untuk program baru, dengan cara program Kick Andy. “Yang dijagoin di meletakan sebuah program baru ditengah pagi kita, di sore metro hari ini, di malem diapit oleh kedua program yang kuat, kick andy” sehingga dapat mengintervensi penonton. Bisa disimpulkan program Metro TV Menurut Pramono dalam mengatasi memiliki program-program unggulan pada kelemahan dalam program, harus penjadwalan program, hal ini bertujuan melakukan riset dari rating terhadap untuk memberitakan kepada masyarakat konten seperti apa yang dapat menarik tentang perusahaan Metro TV ini memiliki perhatian masyarakat pada jam-jam program yang tidak kalah dari TV lainnya. tertentu, selain itu para pekerja selalu melakukan meeting sebelum melakukan 2. Leading-in live pada saat ini, para pekerja beserta Kedua Leading-in yang sangat terkait produser dan executive producer dengan jangka acara, yaitu menempatkan membayangkan bahwa kita adalah program yang kuat terlebih dahulu sebelum penonton, dan menilai isu-isu yang akan program yang lemah sebagai lompatan

13

Jurnal Common | Volume 3 Nomor 1 | Juni 2019 kami beritakan apakah menarik, penting Menurut Ario dalam meningkatkan dan layak atau tidak untuk diberitakan. rating, program bisa mengundang “Kalo pola pemirsa nya harus riset narasumber yang berkompeten di dalam dulu, tapi kita mencoba membuat rundown isu yang diberitakan, dengan dengan susunan konten itu kita juga mendatangkan narasumber yang membayangkan diri kita sebagai pemirsa, berkompeten masyarakat akan tau fakta jadi ketika subuh apa kira-kira informasi apa yang terjadi sebenarnya dan tidak yang diberikan kepada pemirsa menonton ditutup-tutupi. “jadi mendatangkan televisi berita, tentu sifat berita news yang narasumber berkompeten dan sesuai keterbaruan”. dengan temanya” Sedangkan menurut Ario upaya untuk Lalu menurut Pramono hampir selaras membuat program ini dilihat dan menarik dengan Ario, akan tetapi terjadi lebih detail perhatian masyarakat supaya tidak lemah, dalam pemilihan narasumber, menurut harus mencari pemberitaan isu-isu terkini Pramono rating dapat naik dengan yang terjadi masih hangat, ini bertujuan mendatangkan saksi mata dari kejadian bahwa masyarakat sadar dan tertarik yang terjadi atau isu-isu hangat bagi bahwa ada isu yang penting dan masyarakat. berdampak pada diri penonton, isu-isu “Misalkan di kejadian lion air yang yang biasanya terjadi pada malam atau kemarin, ada kapal yang dateng pertama pagi hari biasanya adalah kriminal seperti kali dan nahkoda kapal tersebut itu razia polisi, narkoba dan OTT. narasumber yang prime sumber yang “Pertama kita harus mencari berita paling tau punya foto dan video dia itu yang terkini itu poinnya, makanya di saksi mata gimana ada percikan air, gaada segmen 1 ada berita yang terjadi di malam orang yang bisa memfoto kaya gitu, itu hari, berita jam 1 malam sudah dikunci faktor beruntung banget itu si kapten kapal oleh metro malam, kita berusaha mencari tersebut, dia narasumber yang prime dan berita sih biasanya razia, narkoba terus penting”. OTT biasanya jam 1 biasanya kaya gt, Bisa disimpulkan bahwa bencana gabisa nebak, berita yang dicari mendatangkan narasumber yang malam hari harus update di pagi hari”. berkompeten atau istimewa bisa Bisa disimpulkan untuk menghindari memberikan efek positif terhadap program kelemahan dalam program, para produser dan masyarakat, selain masyarakat bisa dan executive producer memiliki cara mengetahui fakta dilapangan, program mereka sendiri untuk membuat fondasi juga mendapatkan rating yang tinggi. yang kokoh menayangkan isu terkini dan terbaik untuk meyangkan sebuah program, 4.3 Model Pemograman hal ini bertujuan untuk kepentingan masyarakat terhadap kebaharuan informasi Proses programming dibagi menjadi empat yang terjadi disekeliling mereka. bagian utama. Pertama, seorang programmer

harus Selection (memilih) sebuah program 4. Stunting untuk ditempatkan ke dalam jajaran program Keempat Stunting yaitu seni dalam lainnya. Lalu yang kedua harus Scheduling sebuah penjadwalan yang sangat sepesial (menjadwalkan) sebuah program ke dalam menggunakan sebuah bintang tamu, sebuah pengaturan agar dapat memaksimalkan memiliki kebiasaan seperti pada seri kemungkinan yang sedang dilihat dan promosi dan sebaliknya program yang diinginkan audiensi. Berikutnya, yang ketiga reguler pada menit terakhir. seorang programmer harus melakukan Promotion (promosi) untuk menarik perhatian 14

Jurnal Common | Volume 3 Nomor 1 | Juni 2019 pada acara baru dan episode baru dari seri dan dini hari. Dan apabila ada kemungkinan memberitahu pemirsa di mana untuk terjadinya breaking news pada program menemukan acara dan yang keempat pada Metro Pagi Primetime perlu adanya akhirnya seorang programmer harus terus keterlanjutan informasi. menerus melakukan Evaluation (evaluasi). Ini Program Metro Pagi Primtime merupakan sebuah proses yang sangat memulai tayangannya pada pukul 05.00 kompleks mulai dari selection, scheduling, WIB sampai 07.00 WIB, grafik rating promotion, dimodifikasi kedalam evaluation, perjam tidak menjadi acuan setiap hari bisa dan akhirnya dapat menentukan seberapa besar berbeda karena perubahan kebutuhan jumlah penonton. Berikut penjelasan gambar konsumsi informasi yang berbeda pada tiap basic programming (Eastman & Ferguson, harinya, jadi rating yang seperti grafik naik 2011) turun tersebut di potong dan dirata-rata 1. Selecting itulah rating program perhari. Pada Model pemogramman Selection yang Argumen informan 1 Ario yang telah menjadi bagian-bagian penting dari menyatakan bahwa proses. Pada tahap Selection ini antara lain: “Startnya kita dari jam 5 sampai jam 7 Audience Habits (Kebiasaan Penonton), dong, tapi grafik tidak bisa menjadi Cost (Biaya), Compability (Kompabilitas/ acuan setiap hari pasti beda tiap hari Kesesuaian), Talent Availability berubah, biasanya ada tuh grafik yang (Ketersediaan Talent/ Artis), dan seperti ombak, kita gabisa nebak juga Trendiness (Trend). Dari lima tahap soalnya pertanggal biasanya berubah Selection (seleksi) untuk stasiun televisi. kita potong jadi rata-rata hasil ratinng Lima komponen ini mempunyai pengaruh dan share”. yang cukup tinggi, risiko dalam bagian Dengan statement yang keluarkan oleh keuangan pun tinggi karena disini mencoba Ario produser bahwasanya grafik tidak ide-ide program yang berbeda, dan bisa menjadi acuan dan juga rata-rata hasil kenaikan biaya per-episode untuk artis luar rating pertanggalnya berubah namun pada maupun dalam (Eastman & Ferguson, rating yang di terbitkan oleh key informan 2011:20). Metro Pagi Primetime mempertahankan rating dengan memperbaiki apa hasil A. Kebiasaan Penonton (Audience rating yang sebelumnya Metro Pagi Habits) Primetime. Kebiasaan penonton dalam melihat Pada statement Ario juga di lengkapi satu program pasti berbeda-beda, hal ini dengan pernyataan Pramono dalam upaya bisa disebabkan oleh beberapa faktor untuk membangun kepercayaan seperti cara menyampaikan informasi yang masyarakat yaitu adanya kekuatan internal jenuh, isi konten dalam pemberitaan dll. untuk pemberitaan seperti seluruh produser Dalam mendapatkan rating yang bagus, untuk menyeleksi berita yang layak program harus membangun kepercayaan ditayangkan. masyarakat dengan program. Menurut Ario Jadi programming berserta produser membangun kepercayaan kepada dan executive producer terus mengamati masyarakat dengan membarikan rating dan menganalisi (Media Research) pembaharuan informasi (kebaruan) yang dengan menganalisis ini, kita dapat mana kebaruan berita ini akan menarik mengetahui pada di jam mana konten yang perhatian masyarakat untuk menonton kami beritakan cocok, dan apabila rating program berita dan melihat kejadian apa naik saat konten diberitakan pada jam saja yang terjadi pada dini hari sehingga tayang tersebut, maka konten pada jam memberikan keterkinian informasi pada tersebut akan dipakemkan, akan

15

Jurnal Common | Volume 3 Nomor 1 | Juni 2019 disimpulkan bahwa konten tersebut efektif primetime seperti apa yang disebutkan oleh sebagai konsumsi masyarakat. Pramono informan 2 dan 3 adalah memposisikan diri mengetakan yaitu: para produser sebagai penonton agar “Kita mengamati terus rating, dari mereka tahu bahwa berita ini layak atau bagian media riset kita lihat pola tidak untuk di tayangkan dan Informan ke penontnya di jam mana dia tinggi dan 3 bisa membuat riset berita apa yang kita cek lagi ternyata kontennya ini, menjadi keunggulan dari kedua kita cek lagi di jam ini bagus kontennya kompetitor. yang bagus gimana, kita buat dan baca Intinya bahwa membangun menjadi pengulangan pemirsa suka kepercayaan (awereness) masyarakat dan sama jadi kita bisa simpulkan”. terhadap program sangatlah penting, kita Pada statement Pramono sangat harus mengedepankan informasi yang menegaskan bahwa terus mengamati rating diperlukan oleh penonton dengan cara yang biasa di keluarkan oleh programming melihat pola penonton perjamnya untuk adalah dimana jam yang menjadi konten menyadarkan penonton bahwa program tersebut tinggi dan ada dimana jam tersebut Metro Pagi Primetime ini adalah program merupakan konten yang menarik pada jam yang sesuai dengan kebutuhan – jam tertentu. informasinya. Lalu cara melihat pola Kedua argumen dari kedua narasumber penonton bisa dilihat dengan cara ini, menurut adi dapat menghasilkan rating menggunakan riset untuk mengetahui, yang baik bahkan bisa naik rating dalam konten apa saja yang dapat menarik suatu program. Untuk membangun perhatian penonton, semua kegiatan kepercayaan juga adanya variasi konten tersebut bertujuan untuk mempertahankan dalam pemberiataan sehingga para rating program agar tetap baik. masyarakat tidak hanya mendapatkan informasi yang berisfat hard news akan B. Cost (Biaya) tetapi akan memperoleh berita yang soft Dalam proses berjalannya program news. Sehingga pada tahapan ketiga biaya pasti sangat dibutuhkan, baik untuk programming membuat riset apa saja yang pengeluaran seperti biaya produksi menjadi keunggulan kompetitor pada saat ataupun biaya riset, selain itu pemasukan menyiarkan berita pada program berita dalam suatu program bisa dilihat dari pagi. perusahaan yang menitipkan iklan Jadi kesimpulan dari ketiga kutipan berbayar mereka. informan kami mendapatkan temuan baru Ario menyatakan bahwa biaya bahwa ternyata rating yang terdapat dalam (produksi) yang dibutuhkan ada dua yang sebuah stasiun televisi dilihat dari dikeluarkan oleh setiap – setiap program banyaknya penonton selain itu juga di tidak hanya program Metro Pagi Primetime dukung dengan media research setiap namun program yang memiliki live daerah harinya untuk menjadi acuan dalam konten pun juga mengeluarkan biaya yang sama. apa penonton bisa tertarik dan menjadi Biasanya biaya yang dikeluarkan untuk loyal terhadap konten yang dibuat pada produksi dipergunakan untuk membayar Metro Pagi Primetime. biaya country (pencari berita) biasanya Bisa disimpulkan ketiga pendapat dari sudah ditentukan oleh program secara informan memberikan informasi yang permanent, dan jika menggunakan fasilitas menjadi sebuah kebaruan untuk menarik skype pada handphone country kita juga masyarakat untuk menonton berita pagi. harus membayar ganti pulsa karena telah Sehingga untuk menjadi salah satu memberikan berita kepada pihak produksi. kekuatan dalam strategi dari Metro pagi

16

Jurnal Common | Volume 3 Nomor 1 | Juni 2019

Seperti apa yang dikatakan oleh Ario mem-booking satelit tersebut dan akan yaitu dikenakan pengeluaran yang cukup mahal. “Nomor 1 adalah biaya contry kita Jika biaya produksi dan narasumber yang suruh ketempat kejadian membuat lain dimasukan sebagai biaya SDM, sdm berita itu biaya, kita suruh ketempat yang bertugas telah dihitung dan sudah kejadian untuk membawakan skype itu tetap semua, dan terakhir biaya narasumber juga biaya lagi, biaya tidak boleh di berdasarkan tema dialog yang diangkat ekspose ya, sama biaya narasumber di pada hari itu. Selain biaya produksi yang studio, contohnya hari ini ada danau dijelaskan dari Ario dan Pramono, biaya kering di jateng aku suruh dateng programming menurut Adi melainkan ngambil gambar, terus besoknya kebutuhan untuk melakukan riset wawancara dong mas itu mendapat kompetitor dari program Metro Pagi duit lagi karena kita pakai fasilitas Primetime. mereka, skype itu contry harus bisa, Dapat ditarik kesimpulan dari informan biayanya gabesar juga sih”. 1, 2, dan 3 menyatakan bahwa biaya yang Di dalam program Metro Pagi dikeluarkan lebih banyak adalah biaya dari Primetime dibutuhkan dua biaya yang program Metro Pagi Primetime itu sendiri, harus dikeluarkan yaitu kontributor daerah seperti biaya SDM (Sumber Daya (reporter yang bertugas pada saat itu) yang Manusia). Biaya SDM yang dikeluarkan kedua yaitu kebutuhan SDM (Sumber sangat banyak dikarenakan apabila tema Daya Manusia) seperti narasumber yang di dialog yang diusulkan sangat bagus maka, undang untuk dijadikan Narasumber di maka semakin tinggi rating yang di dapat program Metro Pagi Primetime. Selain itu oleh program Metro Pagi Primetime. biaya yang digunakan adalah biaya satelit Narasumber yang diundang menjadi sangat yang digunakan untuk reporter melakukan penting untuk Dialog khusus yang live report dan biasanya biayanya sudah ditayangkan pada saat itu. permanent tidak akan berubah. Pramono Biaya masuk juga berpengaruh sebagai juga menyatakan bahwa: keuntungan dari perusahaan dalam “Biaya satelit itu semua program pasti menyelipkan iklan berbayar di dalam ada sudah pakem jadi 2,5 jam sudah program, menurut Ario perusahaan yang ada biayanya itu biaya satelit, terus memasang iklan pada program ini tentunya kalo orang blocking 24 jam itu mahal ada, salah satu iklan dalam program ini karena diitung seperti orang itu boking dulu terdapat iklan dari perusahaan TOP satelitnya jadi mahal, biaya yang lain Kopi, jadi presenter membawa cangkir biasanya biaya sdm, sdm yang bertulisan TOP kopi secara tidak langsung bertugas sudah dihitung itu sudah kegiatan membawa cangkir pada live pakem semua, lalu biaya yang lain program ini menjadi iklan atau yang biasa seperti narasumber perintilan itu sih”. disebut product usage. Adi juga Jadi, menambahkan biaya yang berpendapat yang sama bahwa banyak dikeluarkan dalam produksi program biaya perusahaan yang memasang iklan di dalam yang di keluarkan yaitu ada 3 biaya program Metro Pagi Primetime program, biaya sewa satelit, serta produksi “Kalo pemasang iklan di program ini dan narasumber. Biaya satelit adalah cukup banyak ya, saya ga hafal saking semua program pasti ada dan sudah tetap banyaknya”. jadi 2,5 jam sudah ada biayanya untuk Jadi pada program ini memiliki Metro Pagi Primetime, lalu apabila perusahaan yang memasang iklan cukup terdapat produser blocking 24 jam banyak yang berguna sebagai pemasukan dikenakan mahal karena dihitung seperti untuk perusahaan.

17

Jurnal Common | Volume 3 Nomor 1 | Juni 2019

Biaya yang dikeluarkan program Primetime adalah konten yang biasanya adalah biasa untuk sdm ataupun mengandung unsur kriminal, bencana produksi, seperti biaya satelit yang alam, dan nusantara. Sedangkan konten digunakan untuk live report, lalu biaya yang dapat menarik perhatian masyarakat untuk sdm seperti riset untuk menganalisis menurut Pramono adalah konten yang program kompetitor yang dilakukan oleh bermanfaat untuk masyarakat berbentuk programming, ada juga biaya seperti informasi seperti ramalan cuaca, agar narasumberyang sudah permanent penonton bisa mengetahui informasi yang ditetapkan oleh kantor. secara lebih dari progra. Pramono yang menyatakan bahwa: “kita diitung berdasarkan progress C. Compability (Kompabilitas/ kedepan, misalkan kita mau pasang Kesesuaian) ramalan cuaca saya yakin kalo kita Kesesuaian dalam suatu tayangan bisa pasang ini akan ditonton, dan termasuk dilihat dari konten yang disajikan, selain dalm format konten biasanya, ada itu konten bisa disesuaikan dengan paket vo, grafik ya kan, jadi kita carapenyajiannya untuk audiensi bisa rapatkan matangkan kordinasi jalan, mendapatkan inti dari pesan yang kalo pake grafik kita kordinasi GR kalo disampaikan. Konten bisa dikemas dengan perlu langsung jalan”. beberapa cara tidak hanya dalam bentuk Jadi, isi konten yang menarik perhatian kata-kata saja, konten juga bisa dikemas untuk di lihat adalah konten yang secara visual dan biasanya cara ini menayangkan peristiwa seperti dinamakan visual animated oleh produser kecelakaan, serta politik dan olahraga. Metro Pagi Primetime, karena dengan cara Semua argumen yang diberikan oleh ini untuk variasi pemberitaan konten, Ario dan Pramono, konten yang menarik masyarakat pun lebih mudah untuk bisa membuat rating menjadi naik, pada menangkap informasi yang disampaikan saat konten tersebut menarik perhatian menggunakan visual, dan terpentingnya audiensi. visual juga dapat membuat menarik Kesesuaian dalam penyajian konten masyarakat untuk melihat program Metro juga sangat berpengaruh kepada penonton Pagi Primetime. Menurut Ario yang program. Menurut Ario dalam produksi dikatakannya adalah berita juga harus membuat keterbaruan “Kita harus mencoba ide baru kalo kita dalam membawakan informasi, variasi ikut arus kita sama aja, contoh korupsi dalam menyampaikan informasi seperti berkali kali, kemarin aku ditantang aku yang telah dilakukan yaitu visual animated runner terakhir hari Jum’at, ide apa jadi informasi tidak diberikan dengan huruf yan bisa membuat OTT ini menarik kita dan kata-kata saja yang bisa membuat membuat seperti visual animated, penonton jenuh, jadi kita menampilkan presenter berdiri di greenscreen, visual gambar dan statistik agar bervariasi menampilkan foto-foto yang terkena tidak hanya itu-itu saja sangat monoton OTT itu lebih menarik untuk terutama dalam menyampaikan informasi pembaca”. yang berat contohnya adalah politik. Jadi, konten yang dapat menarik Sedangkan menurut Pramono kita bisa perhatian audiens atau penonton yang membuat ide-ide baru dalam memberikan menonton Program Metro Pagi Primetime informasi, dan juga bisa dilihat progres harus adanya pemilihan konten yang kedepan ketika melakukan ide-ide baru menarik. Sehingga saat ini yang menjadi tersebut, lalu yang terakhir bisa juga konten yang dapat menarik perhatian melakukan variasi paket konten seperti masyarakat atau penonton Metro Pagi 18

Jurnal Common | Volume 3 Nomor 1 | Juni 2019 menampilkan visual lalu vo dan kita juga semua pihak agar informasi yang diberikan bisa menampilkan grafik dan statistik berimbang tidak berat sebelah. Hal ini di “kita harus mencoba ide baru kalo kita lengkapi oleh argumen Pramono yang ikut arus kita sama aja, contoh korupsi menyatakan bahwa: berkali kali, kemarin aku ditantang aku “Narasumber yang prime sumber yang runner terakhir hari Jum’at, ide apa paling tau punya foto dan video dia itu yan bisa membuat OTT ini menarik kita saksi mata gimana ada percikan air, membuat seperti visual animated, gaada orang yang bisa memfoto kaya presenter berdiri di greenscreen, gitu, itu faktor beruntung banget itu si menampilkan foto-foto yang terkena kapten kapal tersebut, dia narasumber OTT itu lebih menarik untuk yang prime dan penting”. pembaca”. Jadi, dalam menentukan narasumber Intinya Ario ingin menampilkan cara juga harus berdasarkan topik yang akan penyajikan konten dengan berbentuk yang dibahas, hal ini akan berpengaruh dalam beda, dengan menyampaikan berita dengan menentukan narasumber yang akan visual bisa lebih meningkatkan daya tarik diminta keterangannya. dan ketanggapan penonton terhadap Bisa disimpulkan dalam menentukan informasi yang disampaikan. narasumber harus berdasarkan topik agar bisa mendatangkan narasumber yang D. Talent Availability (Ketersediaan memiliki informasi yang bermanfaat Talent/ Artis) terhadap topik pemberitaan lalu dalam Talent biasanya identik dengan mendatangkan narasumber harus bersifat program non news, sedangkan di dalam cover both side agar tidak ada pihak yang program news talent biasa disebut dengan merasa dirugikan dan berita yang narsumber. Dalam memilih narasumber disampaikan bisa berimbang. “ketika harus bersifat berimbang dan tidak menentukan narasumber harus tergantung memihak yang dapat merugikan satu pada topik harus cover both side ada pihak pihak. Dalam pemilihan narasumber kiri dan kanan, ada instanti terkait dan biasanya GB (pencari talent) bertugas pengamat yang penting ada buktinya”. hanya mengusulkan narasumber saja, lalu Dalam menentukan narasumber harus menentukan narasumber harus bersifat berssifat cover both side untuk berita yang cover both side agar berita yang disampaikan secara berimbang dan tidak disampaikan secara berimbang tidak memihak. memihak ataupun merugikan salah satu pihak. Ario menyatakan bahwa E. Trendiness (Trend) “Biasanya oleh kita, GB (Guest Trend atau biasa yang disebut dengan Bookers) hanya mengusulkan, isu terkini adalah bahasa untuk program berdasarkan topik yang ada, ketika yang bersifat news, isu sangat penting menentukan narasumber harus untuk pemberitaan, dalam TV berita wajib tergantung pada topik harus cover both untuk peka terhadap isu yang ada disekitar. side ada pihak kiri dan kanan, ada Menurut Ario “isu terkini merupakan instanti terkait dan pengamat yang isu yang hangat diperbincangkan saat ini penting ada buktinya, politik yang seperti politik karena di Indonesia pasti, kita berat di politik, berita politik memasuki tahun politik yaitu kampanye jelang pilpres 2019”. pemilihan presiden yang merupakan isu Jadi, dalam mendatangkan narasumber penting untuk diberitakan harus bersifat cover both side yang berarti “Kalo politik karena kita masuk tahun harus mendatangkan narasumber dari politik”.

19

Jurnal Common | Volume 3 Nomor 1 | Juni 2019

Terjadi perbedaan menurut Pramono A. Daypart isu yang hangat diperbincangkan dan Daypart biasa ditntukan dari riset yang menarik untuk diberitakan seperti kejadian dilakukan oleh seorang programming, LION AIR kemarin itu sangat penting seorang programming telah melakukan sekali di tayangkan karena kejadian analisis kompetitor di jam tayang yang tersebut masih hangat untuk sudah ditentukan. diperbincangkan, dalam menetapkan isu Ario menyatakan penjadwalan kita harus menangkap isu yang sedang program ini sudah tepat tentunya karena beredar dan aktual informasinya karena ini pihak programming sudah melakukan riset penting untuk pemberitaan. Adi sebelumnya, dan mengenai berita yang berpendapat sama dengan Pramono bahwa kami tayangkan sudah ideal pada jam menangkap isu itu penting karena bisa tayang pagi, lalu menurut Informan 3 menaikan rating program. penjadwalan program ini sudah sangat Bisa disimpulkan bahwa menangkap tepat karena sesuai dengan jam tayang dan atau mengikuti isu sangatlah penting untuk nama program dan yang terpenting sudah produksi pemberitaan salah satunya adalah dilakukan riset. informasi tentang politik, dikarenakan di Penjadwalan program sangat penting Indonesia sudah memasuki tahun politik karena bisa berdampak pada tanggapan hal ini bertujuan untuk menaikan rating khalayak yang menonton program ini. Ario dari program berita Metro Pagi Primetime juga berpendapat selama program ini “kalo politik karena kita masuk tahun berlangsung tanggapan khalayak positif politik” menurut Ario. karena di saat kami meminta bantuan kepada masyarakat, masyarakat siap 2. Scheduling membantu untuk keberlangsungan dalam Dalam scheduling berisi tentang pemberitaan program. Lalu hal ini di penjadwalan (Daypart) yang sudah di setujui oleh Pramono yang menyatakan sesuaikan oleh seorang programming, ini bahwa tanggapan khalayak positif yang dilakukan bertujuan untuk melawan bisa dilihat dari rating program yang kompetitor pada jam tertentu. Daypart bagus. Adi juga berpendapat sama dengan adalah Ketika sebuah jaringan diisi dengan Ario dan Pramono bahwa tanggapan bagian penting dari stasiun penyiaran khalayak sangat positif yang bisa dilihat harian, program menager menjadwalkan dari rating program ini bagus. bertanggung jawab untuk semua periode Jadi bisa disimpulkan bahwa selama jaringan buka merupakan program- tanggapan masyarakat terhadap program program pengumpan. jika stasiun ini bersifat positif yang bisa dilihat dari menentukan bahwa itu tidak akan jelas atau rating program yang bagus dan jika kami akan menunda siaran jaringan maka meminta bantuan kepada masyarakat, diputuskan untuk manambah jadwal masyarakat siap membantu dalam tambahan. Pemrograman yang keberlangsungan program. Ario dimungkinkan pada hari-hari kerja adalah mengatakan sebagai berikut (Pringles, et.all 1995:139). “Tanggapan masyarakat sangat bagus Yang paling penting di cermati atau terbukti dengan meminta bantuan dipelajari adalah jumlah khalayak atau masyarakat mereka memberikan penonton yang berdekatan menonton respon yang baik” sebuah program karena telah konsisten terbukti bahwa 50% jumlah penonton yang 3. Promotion banyak adalah jam Prime time. Dalam Promotion terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan salah satunya

20

Jurnal Common | Volume 3 Nomor 1 | Juni 2019 adalah segmentasi penonton, hal ini dapat karena, program Metro Pagi Primetime berdampak langsung kepada jumlah juga sebagai program TV yang penonton yang melihat program dan mengedukasi para penontonnya menghasilkan rating dari program. “Kalo program ini si tanggapannya Segmentasi bisa dilihat dari SES, baik ya, bisa dilihat dari sisi ratingnya Demografi dan Psikografi. juga, kalo kita standart sesuai dengan segmentasi Adan B, jadi bagus A. Segmentasi Penonton tanggapannya.”. Segmentasi sudah ditetapkan oleh Lalu menurut Ario para penonton ini programming, agar audiens yang disasar biasanya mulai melihat program Metro agar mendapatkan informasi yang sudah Pagi Primetime ini biasanya pada jam 5 diberitakan oleh tim produksi. sampai jam 7 dengan grafik rating yang Ario menyatakan bahwa segmentasi bergelombang naik turun, hal ini program Metro pagi Primetime secara menyatakan bahwa grafik rating tidak bisa demografi pada umur 17 tahun hingga 55 menjadi acuan, kapan penonton mulai tahun, yang dimana pada umur 17 tahun berganti tayangan atau mulai melihat menontonnya sebagai sarana edukasi program ini. Hal ini di pertegas oleh sedangkan pada umur 55 menjadi salah Pramono bahwa mereka bisa satu sarana untuk informasi serta berita mempertahankan audiens melihat program yang terjadi pada dini hari. Pernyataan ini dengan mempelajari tentang pola-pola Informan 1 dilengkapi oleh Pramono yang perilaku audiens yang mulai melihat pada menyatakan bahwa segmentasi program jam berapa, berdasarkan grafik rating yang Metro Pagi Primetime yaitu yang menyasar naik serta melihat konten yang dapat Status Sosial Ekonomi (SSE) A dan B+ dan menarik perhatian audiens untuk penonton sekitar dewasa menengah “Startnya kita dari jam 5 sampai jam 7 dan anak muda. Pada informan 3 dong, tapi grafik tidak bisa menjadi segmentasi yang di sasar adalah A dan B. acuan setiap hari pasti beda tiap hari Maka secara garis besar menurut Ario berubah, yang kaya ombak, kita gabisa segmentasi program berumur 17 – 55 tahun nebak juga soalnya pertanggal namun tidak menutup kemungkinan anak biasanya berubah kita potong jadi di usia 11 tahun menonton tayangan berita rata-rata hasil ratinng dan share”. pagi sebagai salah satu sarana edukasi. Pada Informan 2 menyebutkan bahwa 4. Evaluasi segmentasi program Metro Pagi Primetime Evaluation yaitu seorang programmer menyasar pada status sossial ekonomi atau harus terus menilai program dari rating. SSE A dan B+ dan menyasar sekitar Dan hal ini sudah menjadi naluri seorang dewasa dan anak muda, karena Metro Pagi programmer yang memiliki pengalaman Primetime juga memberikan informasi dan pengetahuan yang lebih tentang yang edukatif. Adi selaku programming evaluasi. Disini, evaluasi mengacu kepada juga menyasar segmentasi status sosial program yang sedang berlangsung dari ekonomi (SSE) A dan B. Maka informasi yang bersifat kuantitatif maupun kesimpulannya bahwa ketiga informan kualitatif dan dari sanalah akan bisa menyebutkan jika segmentasi penonton melakukan revisi dan memodifikasi sebuah mereka menyasar status social ekonomi program sebelum dipromosikan kembali. (SSE) pada segmentasi A dan B dan pada Evaluasi dapat diartikan sebagai proses tidak menutup kemungkinan pada pengukuran akan efektivitas strategi yang segementasi umur yang menonton Metro digunakan dalam upaya mencapai tujuan Pagi Primetime sekitar umur 17 – 55 tahun perusahaan. Data yang diperoleh dari hasil

21

Jurnal Common | Volume 3 Nomor 1 | Juni 2019 pengukuran tersebut akan digunakan kompetitor Metro Pagi Primetime sendiri sebagai analisa situasi program berikutnya. adalah pada program berita Pagi yaitu TV Menurut Pramono evaluasi yang sudah One (Kabar Pagi) dan Kompas TV pada kami lakukan bertujuan untuk bersaing Program (Kompas Pagi). Hal ini dengan kompetitor lainnya dengan cara dikarenakan kebaruan berita yang di yaitu mengembangkan kemampuan berikan pada ke tiga program pagi, internal untuk bisa melakukan secara semakin baru sebuah berita, maka semakin maksimal agar tidak tertinggal oleh tinggi rating yang diberikan. kompetitor lainnya, selain itu biasanya Secara garis besar dari ketiga informan kami melakukan FGD dengan penonton yang telah di wawancarai dapat di tarik setia program ini untuk mengetahui kesimpulan bahwa program pagi pada ke kekurangan atau kritik dari masyarakat, dua TV berita tersebut adalah kompetitior. Adi juga sepakat bahwa programming juga Sehingga Kompetitor yang sampai saat ini selalu melakukan evaluasi terhadap upaya menjadi persaingan rating dengan Metro dalam bersaing dengan kompetitor lainnya. Pagi Primetime yaitu TV One pada Jadi bisa disimpulkan bahwa evaluasi program Kabar Pagi dan Kompas TV pada yang dilakukan oleh program ini biasanya Program Kompas pagi. Adi terutama, yang dilakukan dengan internal maupun bekerja sebagai Programming Metro Pagi eksternal, biasanya melakukan evaluasi Primetime yang menjadi key informan internal agar menjalankan program lebih pada penelitian ini, menjawab sampai saat baik dan seterusnya melakukan evaluasi ini yang menjadi kompetitor tetap yaitu dengan pihak ekternal dengan melakukan pada program berita pagi yaitu Kompas TV kegiatan FGD untuk mengetahui kritik dan pada program Kompas pagi dan TV One saran dari masyarakat yang bertujuan Berita Pagi. mempertahankan rating program agar tetap Program Metro Pagi Primetime ini bagus. merupakan salah satu program unggulan Hal ini bertujuan untuk untuk bersaing dari Metro Pagi pada jam tayang pagi, Ario dengan kompetitor dari Progam Metro Pagi menyatakan bahwa program Metro Pagi Primetime. Menurut Ario adalah Primetime sebagai program Unggulan Kompetitor dari program Metro Pagi Prime Metro TV dikarenakan program ini Time itu sendiri yaitu pada TV berita TV menjadi program yang memiliki ‘stabilo One yaitu kabar pagi dan Kompas TV yaitu kuning’ yang berarti program ini menjadi Kompas Pagi. Informan satu meyakini salah satu program unggulan Metro TV bahwa kedua program berita di kedua TV yang dimana setiap harinya program ini tersebut masih menjadi kompetitor untuk mendapatkan rating yang konsisten. mempengaruhi rating program TV. Pramono juga mengatakan bahwa program Pramono meyakini juga bahwa salah satu Metro Pagi Primetime selalu mendapatkan TV berita yang menjadi kompetitor Metro rating yag stabil dan bagus, maka dengan pagi Primetime dalam mempertahankan ini Metro Pagi Primetime menjadi salah rating yaitu tv berita TV One dan Kompas satu program yang unggul dibandingkan TV yaitu Kompas pagi. Dikearenakan program yang lainnya. Pendapat dari Ario persaingan antara berita yang disyiarkan selaras dengan pernyataan Adi yang secara live dapat mempengaruhi rating menyatakan program ini merupakan mingguan yang di dapat oleh ketiga program unggulan karena terdapat dialog program berita pagi termasuk Metro Pagi di dalamnya oleh karena itu program ini Primetime.Dan menurut Adi yang menjadi dinyatakan sebagai program berstabilo key informan peneliti juga sangat meyakini kuning. sampai saat ini program yang menjadi

22

Jurnal Common | Volume 3 Nomor 1 | Juni 2019

“Program ini program bertabilo 4. Konten yang dapat di cerna oleh audiens kuning, jadi kalo di rating share ada yaitu bersifat kebaruan dan Proximity. berita berstabilo kuninng yaitu Dengan menyajikan berita yang unggulan”, menurut Ario. memiliki nilai Proximity, audiens yang memiliki dampak dari pemberitaan “Program ini bisa di katakan unggulan tersebut pasti merasa penting melihat mba karena berlabel kuning, kalo pemberitaan dalam program. Dengan berlabel kuning itu program yang mengedepankan Proximity masyarakat dijadikan unggulan sama perusahaan menganggap isu tersebut penting untuk mba”, menurut Adi. dirinya dan banyak penonton yang melihat pemberitaan tersebut yang secara langsung akan berpengaruh 5. Kesimpulan dan Rekomendasi terhadap rating sebuah program.

5. Untuk menaikkan sebuah konten yang Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagus, Metro Pagi Primetime selalu pengaruh strategi programming yang mengadakan evaluasi sesuai dengan dilakukan di dalam perusahaan di dalam konsep programming yang telah ada. perusahaan program Metro Pagi Primetime Dengan adanya evaluasi kesalahan yang terhadap rating yang mereka dapatkan dalam terjadi sebelumnya, bisa di minimalisir pemberitaan. Kemudian dari penelitian yang atau dihilangkan sehingga proses dalam telah dilakukan terdapat beberapa kesimpulan pemberitaan lebih sempurna. yang ditemukan sebagai berikut: 6. Program stabilo kuning merupakan 1. Programming Metro tv khususnya dalam program unggulan di setiap stasiun program Metro Pagi Primetime telah televisi untuk bersaing dalam mengikuti strategi programming mempertahankan dan menjaga menurut (Eastman & Ferguson, 2011), kestabilan rating program. yaitu Selection, Scheduling, Promotion 7. Stasiun televisi dan setiap program dan Evaluating. televisi sangat mengandalkan rating 2. Selain strategi programming, strategi untuk menjadi pengaruh besar dari produksi juga menjadi salah satu alasan sebuah tayangan konten televisi berita kenapa rating program Metro Pagi televisi. Primetime bagus. 8. Rating juga mempengaruhi konten yang 3. Terdapat strategi baru dalam dibuat oleh produser dan juga sebagai memproduksi konten yaitu dengan acuan agar memuat isi konten yang mengemas konten berbentuk visual menarik. (Visual Animated), hal ini telah 9. Mendapatkan rating yang bagus dilakukan oleh produksi berita Program merupakan salah satu hasil dari strategi Metro Pagi Primetime. Setelah di programming yang sesuai dengan lakukan riset memproduksi konten didorong oleh startegi produksi yang dengan mengemasnya dalam bentuk dapat menghasilkan hasil rating yang visual membuat rating sebuah program diharapkan naik, dikarenakan masyarakat lebih

menyukai dan cepat tanggap terhadap informasi dalam bentuk visual dibanding Daftar Pustaka kata-kata yang susah untuk ditangkap. Dengan menggunakan visual animated Alex Sobur. 2004. Semiotika Komunikasi. berguna untuk masyarakat Bandung: Remaja Rosdakarya. mempermudah menangkap informasi.

23

Jurnal Common | Volume 3 Nomor 1 | Juni 2019

Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala, 2007, Ghazali, M. Bahri.(2003). Dakwah Komunikasi Massa (Suatu Pengantar), Komunikatif: Membangun Kerangka Simbiosa Rekatama Media, Bandung. Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah. Ardianto, E., & Erdinaya, L. K. (2005). Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya. Komunikasi massa: Suatu pengantar. Hidajanto Djmal dan Andi Fachruddin, Dasar- Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi, Arifin, C. (2017, May 13). Industri Televisi Operasional, dan Regulasi (Jakarta: Hadapi Tantangan Tayangan Streaming, Kencana, 2011) h. 135 Ini Rekomendasi ATVSI untuk RUU Industri Televisi Hadapi Tantangan di Era Penyiaran. Retrieved October 1, 2018, Digital. (n.d.). Retrieved November 1, from 2018, from http://www.tribunnews.com/bisnis/2017 https://www.ugm.ac.id/id/berita/11575 /05/13/industri-televisi-hadapi- - tantangan-tayangan-streaming-ini- industri.televisi.hadapi.tantangan.di.er rekomendasi-atvsi-untuk-ruu-penyiaran a.digital Azwar. Saifuddin (2013). Metode Penelitian. Jefkins, Frank.2004. Public Relations. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Jakarta: Erlangga. Hlmn (420) Baskin, Askur Rifa’i. Jurnalistik Televisi Teori John W. Creswell (2014). “Penelitian dan Praktik. Simbiosa Rekatama Media. Kualitatif dan Desain Penelitian Bandung. 2009. Riset”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Candra, S. A. (2018, August 31). KPI: Televisi Juniman, P. T. (n.d.). Rating Jadi Momok Indonesia Masih Berkiblat kepada Utama Televisi Indonesia. Retrieved Rating. Retrieved October 1, 2018, October 1, 2018, from from https://www.cnnindonesia.com/hibura https://www.republika.co.id/berita/nasi n/20170922125905-220- onal/umum/18/08/31/pebmyf368-kpi- 243317/rating-jadi-momok-utama- televisi-indonesia-masih-berkiblat- televisi-indonesia kepada-rating Krisyantono, Rachmat. (2010). Teknik Praktis Denzin & Lincoln (2000) dalam karya The Riset Komunikasi: Disertai Contoh SAGE Handbook of Qualitative Praktik Riset Media, Public Relation, Research. Advertising, Komunikasi Organisasi, Dominick, Joseph R. (2001). “Broadcasting, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Cable, Internet, and Beyond, an Kencana Introduction Mailanto, A. (2014, July 13). Sejarah Pertama To Modern electronic media, USA: Mc Kali Televisi Masuk ke Indonesia: Graw – real company” Okezone Techno. Retrieved from Developer, M. (2002). News Video Portal. https://techno.okezone.com/read/2016/ Retrieved from 02/16/207/1313559/sejarah-pertama- http://www.metrotvnews.com/aboutus kali-televisi-masuk-ke-indonesia Eastman, Susan Tyler & Ferguson, Douglas A. McQuail, Denis. (2011). Teori Komunikasi 2013. Media Programming: Strategies Massa McQuail, Edisi 6 Buku 1. and Practices, 9th Edition. Boston: Jakarta: Salemba Humanika Wadsworth Publishing Company. Megawati, A. (2016, May 15). Televisi Fachruddin, Andi. (2012). Dasar – dasar Indonesia lebih pentingkan rating Produksi Televisi. Jakarta: Kencana. daripada mendidik anak. Retrieved Fred, Wibowo, Teknik produksi Program October 1, 2018, from Televisi, Surabaya, 2007, Pinus Book https://www.merdeka.com/peristiwa/te Publisher.

24

Jurnal Common | Volume 3 Nomor 1 | Juni 2019

levisi-indonesia-lebih-pentingkan- Sugiyono. (2011). Metode Penelitian rating-daripada-mendidik-anak.html Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Moleong, Lexy J. (2012). Metodologi Kualitatif dan R&D). Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Webster, M. 2002. A Dictionary of Prefixes, Remaja Rosdakarya. Suffixes, and Combining Forms from Morissan. (2013). Manajemen Public Webster's Third New International Relations: Strategi Menjadi Humas Dictionary, Unabridged. Profesional. Jakarta: Kencana. Mulyana, Deddy, Metodolog Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011) Naratama, Menjadi Sutradara Televisi, PT Grasindo, Jakarta, 2004. Hlm 63 Neuman., W., L (2013). Metode Penelitian Sosial: Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif edisi ke 7. Pt Indeks, Jakarta. Nurudin, Jurnalisme Masa Kini (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 255. Penetrasi Media Televisi Masih yang Tertinggi - Databoks. (n.d.). Retrieved from https://databoks.katadata.co.id/datapub lish/2017/07/27/penetrasi-televisi- masih-yang-tertinggi PakarKomunikasi.com. (2017, May 27). Sejarah Televisi di Indonesia dan Perkembangannya. Retrieved from https://pakarkomunikasi.com/sejarah- televisi-di-indonesia. Patton, MQ. 2009. Metode Evaluasi Kualitatif. Jakarta: Pustaka Pelajar Poerwandari. (2007). Metode Penelitian PPR dan Komunikasi: Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. Rakhmat, Jalaludin. (2001). Psikologi Komunikasi, edisi Revisi, Bandung: Remaja Rosda: hlmn (188) Riska, M., Sukma, C. S., & Nugroho, R. (2013, February 21). Persaingan bisnis televisi makin sengit. Retrieved from https://industri.kontan.co.id/news/pers aingan-bisnis-televisi-makin-sengit Riswandi.2009. Ilmu Komunikasi. Jakarta: Graha Ilmu. Hlm (5-9) Sony, Y., Tengku A. I.., Hariyandi., (2008), Penganggaran Sektor Publik, Malang: Bayumedia Publishing. Strauss, Cobin (2003). Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

25