Jurnal KOBA Volume 3, No 1 April 2016

TARI KREASI BARU SERIBU SULUK PADA MASYARAKAT PASIR PENGARAIAN KABUPATEN ROKAN HULU

Syefriani

[email protected]

ABSTRACT

Tari Kreasi Zapin Seribu Suluk memiliki unsur-unsur tari seperti: Tema, Gerak, Musik, Kostum, Desain Lantai, Dinamika, Tata Rias, dan Lighting. Tema tari yaitu orang-orang yang melakukan Suluk, dan sangat bersifat Islami. Gerakan pada tarian ini diambil dari gerakan langgam, bunga-bunga zapin dan gerak silat. Gerak-gerak yang tercipta dalam tarian ini adalah gerak berdo’a, gerak ruku’, gerak sujud, gerak dzikir sertta gerak-gerak yang bersifat Islami dan gerak tari ini adalah tari kreasi baru. Pada tarian ini digunakan musik kreasi baru. Alat musik yang digunakan adalah calempong, kompang, gambus, biola, darbuka, accordion, dan tambur. Kostum yang digunakan tidak tradisi akan tetapi modern, penari perempuan mengenakan pakaian yang tertutup, kain samping serta jilbab, dan penari laki-laki mengenakan baju teluk teluk belanga, kain samping dan peci. Desain Lantai yang digunakan adalah lurus, diagonal, dan lengkung. Dinamika yang digunakan adalah level tinggi, sedang, rendah, serta tempo cepat dan lambat. Tata rias yang digunakan untuk penari perempuan yaitu make-up cantik dan tata rias laki-lakinya make-up gagah. Dan lighting yang digunakan yaitu lighting panggung yang disesuaikan dengan suasana tarian

Kata Kunci: Tari Kreasi

A. PENDAHULUAN

Menurut Usman Pelly, kebudayaan salah satu modal dasar pembangunan, adalah keseluruhan yang kompleks yang setelah terus-menerus diusahakan untuk didalamnya terkandung ilmu pengetahuan, meningkatkan pembinaan dan kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat pemeliharaannya. Untuk memperkuat istiadat, dan kemampuan serta kebiasaan kepribadian bangsa, hal ini sejalan dengan yang didapatkan oleh manusia sebagai pendapat dalam GBHN. anggota masyarakat tertentu. Dan GBHN (Garis-Garis Besar Haluan kebudayaan akan mewarnai anggota Negara) menjelaskan bahwa “Budaya masyarakat karena kebudayaan akan bangsa memiliki corak budaya yang melandasi tingkah laku dan kebudayaan menggambarkan kekayaan yang dapat manusia di dalam kehidupan, sesuai dengan menjadikan modal dan landasan untuk norma-norma. Salah satunya dari adat mengembangkan budaya bangsa secara istiadat atau tata kelakuan yang telah menyeluruh, yang hasilnya dapat dinikmati mengikat anggota masyarakat tertentu oleh bangsa itu sendiri (1990 : 43)”. (1994 : 32). Masyarakat Pasir Pengaraian Kebudayaan yang telah memiliki keanekaragaman budaya. berkembang sepanjang sejarah merupakan kehidupan masyarakat yang merupakan

Tari Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk Pada MasyarakatPasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu 34 Syefriani, S.Pd. M.Pd

Jurnal KOBA Volume 3, No 1 April 2016

pengaruh kultur dari beberapa suku di Saat ini ada beberapa Kesenian sekitarnya, seperti suku Melayu, Minang, yang ada di Rokan Hulu diantaranya adalah Mandailing, dan Jawa bahkan masih seni tari, seni musik, dan upacara-upacara terdapat suku terasing (bonai dan sakai) adat lainnya. Salah satu bagian dari yang merupakan karakteristik Kabupaten keanekaragaman yang ada di Rokan Hulu Rokan Hulu. adalah tradisi suluk yang dilakukan Pembangunan agama dan sosial disurau-surau Pasir Pengaraian. Rokan budaya yang bertujuan untuk meningkatkan Hulu mempunyai simbol yaitu Negeri kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Seribu Suluk. Simbol Negeri Seribu Suluk Tuhan Yang Maha Esa kemudian mengartikan bahwa di Rokan Hulu banyak menjadikan masyarakat yang mempunyai terdapat surau-surau tempat orang-orang akhlak, etika, moral, dan kualitas melakukan suluk. intelektual. Serta kecerdasan agar memiliki Karena ingin melestarikan budaya kepribadian yang sesuai dengan norma- di Pasir Pengaraian, Didin sebagai norma agama dan nilai-nilai luhur budaya Koreografer Tari Zapin Seribu Suluk ini bangsa telah dilaksanakan sebagaimana menjelaskan bahwa ia terinspirasi dari mestinya namun dengan perkembangan dan simbol Kabupaten Rokan Hulu yaitu kemajuan dari segala aspek kehidupan Negeri Seribu Suluk. Karena melihat cukup diluar bidang agama dan sosial budaya, banyak orang-orang yang mengikuti suluk telah menjadikan aspek ini mengalami di surau-surau yang banyak terdapat diPasir nilai-nilai yang telah ada. Dan selalu Pengaraian, ia juga ingin memperkenalkan dipertahankan dalam masyarakat pancasila tradisi Suluk yang ada di Pasir Pengaraian dan yang berbudaya Melayu. melalui sebuah pertunjukan atau tontonan Masyarakat Pasir Pengaraian pada yang menghibur yaitu pertunjukan tari. umumnya beragama Islam, jika ditinjau Tari bila ditinjau atas dasar pola dari sudut sejarahnya, bahwa Islam itu garapannya dapat dibagi menjadi dua identik dengan suku Melayu. Dibidang seni bagian yaitu : Tari tradisi dan Tari kreasi budaya, khususnya kesenian daerah atau baru. Tari tradisi ialah suatu tarian yang kesenian rakyat tumbuh dan berkembang, telah mengalami perjalanan sejarah yang kesenian didaerah ini sudah tumbuh jauh cukup lama secara turun temurun yang sebelum Indonesia merdeka. Kesenian tidak mengalami perubahan. Tari kreasi merupakan cabang dari kebudayaan yang baru ialah ungkapan seni yang masih terdiri dari keanekaragaman kesenian berpijak pada pola tradisi, tetapi merupakan Indonesia yang kita miliki hingga saat ini, garapan baru yang tidak berpijak pada harus dapat dipertahankan, kembangkan standar yang ada. (Soedarsono,1978:14). dan lestarikan. Bentuk-bentuk kesenian Pada dasarnya manusia itu yang berkembang di Indonesia yang sangat menyenangi sesuatu yang sifatnya baru, beranekaragam misalnya tari, musik, teater, sehingga tari kreasi baru dapat diterima drama, dan seni lukis. karena sesuai dengan perkembangan Kabupaten Rokan Hulu merupakan zaman. Ini sesuai dengan pendapat salah satu yang memiliki keanekaragaman Soedarsono “Tari merupakan salah satu seni, kesenian ini mempertahankan budaya warisan kebudayaan Indonesia yang agung dan adat isiadat yang beragam corak pada yang harus dikembangkan selaras dengan setiap Kecamatan yang ada di Rokan Hulu perkembangan masyarakat yang sudah dan mengangkat norma daerah Rokan menginjak ke jenjang pembaharuan” Hulu. (1978:1).

Tari Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk Pada MasyarakatPasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu 35 Syefriani, S.Pd. M.Pd

Jurnal KOBA Volume 3, No 1 April 2016

Kondisi ini merupakan dorongan Desain Lantai, Dinamika, Tata Rias, dan yang kuat bagi para seniman, khususnya Lighting. Tema tari yaitu orang-orang yang seniman muda untuk melepaskan diri dari melakukan Suluk, dan sangat bersifat lingkungan masyarakatnya yang dirasakan Islami. Gerakan pada tarian ini diambil dari sempit, dan menciptakan karya tari baru gerakan langgam, bunga-bunga zapin dan didalam lingkungan masyarakatnya yang gerak silat. Gerak-gerak yang tercipta lebih luas. Hal ini sesuai dengan pendapat dalam tarian ini adalah gerak berdo’a, Poewardaminta: “Perkembangan ialah gerak ruku’, gerak sujud, gerak dzikir sertta suatu perubahan yang bersifat progresif gerak-gerak yang bersifat Islami dan gerak atau maju, menjadikan berkembang dan tari ini adalah tari kreasi baru. Pada tarian sempurna” (1982:474). Tari kreasi baru ini ini digunakan musik kreasi baru. Alat timbul karena adanya alam fikiran dan musik yang digunakan adalah calempong, pandangan hidup manusia yang senantiasa kompang, gambus, biola, darbuka, mengalami perkembangan untuk accordion, dan tambur. Kostum yang meningkatkan budaya tari, supaya digunakan tidak tradisi akan tetapi modern, keindahan tari itu tidak hilang begitu saja penari perempuan mengenakan pakaian dan tetap hidup sesuai dengan yang tertutup, kain samping serta jilbab, perkembangan zaman. Diantara kedua tari dan penari laki-laki mengenakan baju teluk ini yang penulis jadikan penelitian adalah teluk belanga, kain samping dan peci. Tari Kreasi Baru. Desain Lantai yang digunakan adalah lurus, Menurut O.K. Nizami Jamil dalam diagonal, dan lengkung. Dinamika yang buku Cakap Rampai-Rampai Zapin di digunakan adalah level tinggi, sedang, Pekanbaru pada tahun 2010, tari Zapin rendah, serta tempo cepat dan lambat. Tata adalah tari yang banyak mempergunakan rias yang digunakan untuk penari gerak-gerak kaki dengan iringan lagu yang perempuan yaitu make-up cantik dan tata bernafaskan unsur agama Islam dan rias laki-lakinya make-up gagah. Dan mempergunakan alat musik gambus dan lighting yang digunakan yaitu lighting beberapa gendang marwas. Ragam gerak panggung yang disesuaikan dengan suasana Tari Zapin Kerajaan Siak hampir tujuh tarian. puluh ragam gerak atau dinamakan bunga Tari Kreasi Baru Zapin Seribu Zapin. Tujuh belas bunga Zapin yang Suluk pertama kali ditampilkan pada sering digunakan antara lain tahtim Parade Tari di Pekanbaru pada tahun 2006. sembah, gerak alif, gerak mendatar atau Kemudian tari ini ditampilkan pada acara- gerak dasar, gerak siku keluang, gerak acara yang diadakan di Kabupaten Rokan putar setengah, gerak pecah delapan, gerak Hulu sebagai tari pembukaan, penyambutan pusing tengah, gerak sut, gerak putar tak tamu, dan HUT RI di Pasir Pengaraian dan jadi, gerak anak ayam patah, gerak pusing tari ini juga diajarkan pada pelajar SMP lompat, gerak meniti batang, gerak sampan dan SMA. Tari ini ditarikan dalam satu kolek, gerak tahto tiga, gerak tahto atau kelompok yang terdiri dari 9 orang penari, tahtim penutup (senting). Dalam Tari 6 diantaranya perempuan dan 3 laki-laki. Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk yang ada Menurut Syafri, ditinjau dari segi di Pasir Pengaraian juga menggunakan agama keberadaan Tari Kreasi Zapin beberapa bunga-bunga Zapin Siak yang Seribu Suluk dapat diterima dengan baik di dikreasikan. masyarakat Pasir Pengaraian. Karena dari Menurut Didin, Tari Kreasi Zapin ulama-ulama dan masyarakatnya sendiri Seribu Suluk memiliki unsur-unsur tari sangat mendukung adanya Tari yang seperti: Tema, Gerak, Musik, Kostum, bertema Islam. Makna yang terkandung

Tari Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk Pada MasyarakatPasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu 36 Syefriani, S.Pd. M.Pd

Jurnal KOBA Volume 3, No 1 April 2016

dalam tarian ini sangat Islami, sehingga C. PEMBAHASAN PENELITIAN dapat diterima dengan mudah di Pasir 1. Unsur-unsur Tari yang terdapat Pengaraian yang secara garis besar dalam Tari Kreasi Baru Zapin penduduknya beragama Islam. Seribu Suluk di Pasir Pengaraian Keberadaan Tari Kreasi Baru Zapin Kabupaten Rokan Hulu. Seribu Suluk ditinjau dari aspek adat dan pendidikan sangat bagus dan mendapat Tari Kreasi Baru Zapin Seribu respon yang baik dari masyarakat. Karena Suluk merupakan tari yang berfungsi tarian ini mengangkat tema tentang tradisi sebagai sarana hiburan dengan tujuan orang yang melakukan Suluk yaitu untuk memberikan tarian kepada masyarakat. Tari mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk Maha Esa. Dan secara tidak langsung, tari ditampilkan oleh 6 orang penari wanita dan ini juga dapat memperkenalkan tradisi 3 penari laki-laki. Tari Kreasi Zapin Seribu Suluk yang ada di Pasir Pengaraian. Tari ini Suluk ini lebih banyak menggunakan juga sangat diminati dikalangan pelajar, gerakan tangan, kaki, dan kepala. sehingga keberadaaanya masih tetap eksis Unsur-unsur tari yang terdapat pada hingga sekarang. Tari Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk pada masyarakat Pasir Pengaraian Kabupaten B. METODE PENELITIAN Rokan Hulu dibawah ini : 1. Tema, 2. Menurut P. Joko Subagyo, metode Gerak, 3.Musik, 4. Dinamika, 5. Desain penelitian merupakan suatu cara atau jalan Lantai, 6. Kostum, 7. Tata Rias, 8. untuk memperoleh kembali pemecahan Lighting. terhadap segala permasalahan. Di dalam yang dilakukan dikenal adanya beberapa 1. Tema macam teori untuk menerapkan salah satu Dalam penggarapan sebuah tari, metode yang relevan terhadap hal-hal yang dapat dijadikan sebagai tema, permasalahan tertentu, mengikat bahwa bisa dari kehidupan kita sehari-hari, cerita tidak setiap permasalahan yang dikaitkan drama, dan pengalaman menjadikan dengan kemampuan si peneliti, biaya dan sumber utama. Dari hasil tersebut maka lokasi dapat diselesaikan dengan Tari Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk sembarang metode penelitian. Dengan memiliki tema pendekatan diri kepada pertimbangan tersebut oleh penulis hal ini Allah SWT. Adapun judul dan sinopsisnya akan dibahas secara khusus pada bagian sebagai berikut : berikutnya (2006 : 3). Judul : Tari Zapin Seribu Suluk Untuk mendapatkan data yang Sinopsis : Berangkat dari sebuah tradisi akurat dan benar, dalam hal ini penulis masyarakat Rokan Hulu Riau dengan menggunakan metode deskriptif analisis sebuah kepercayaan untuk mendekatkan dengan menggunakan data kualitatif yaitu diri dan mendapatkan ridho Allah SWT, penelitian yang dilakukan dengan cara maka diadakanlah suluk yang dilakukan pendekatan terhadap objek yang diteliti dengan mendalami islam dengan cara untuk mendapatkan data yang akurat. Hal melakukan shalat, dzikir, dan mengaji yang ini sesuai dengan tujuan memperoleh dilakukan di surau yang ada di Pasir deskripsi yang mendalam tentang Tari Pengaraian. Dimulai dengan gerakan Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk di Pasir ritmis dan bunga-bunga zapin yang dibuat Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu. sebuah tarian untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Tari Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk Pada MasyarakatPasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu 37 Syefriani, S.Pd. M.Pd

Jurnal KOBA Volume 3, No 1 April 2016

Menurut Sal Murgianto tema merupakan refleksi spontan dari gerak batin didalam tari adalah kandungan isi manusia (1977 : 15). ungkapan koreografer dengan konsep Berdasarkan data dan informasi garapannya. Berdasarkan tema yang dilapangan bahwa gerakan pada Tari Kreasi digarap, komposisi tari dapat dibedakan Baru Zapin Seribu Suluk adalah Gerak antara yang diolah berdasarkan tema literer Ruku’, Gerak Sujud, Gerak Berdo’a dan dan nonliterer. Komposisi tari literer adalah Gerak Dzikir. Setiap gerakan diekspresikan komposisi tari yang digarap dengan tujuan oleh penari sesuai dengan kemampuan untuk menyampaikan pesan-pesan seperti penari dan suasana dalam tarian. Gerak cerita, pengalaman pribadi, interpretasi juga mempunyai makna yang sering kita karya sastra, dongeng, legenda, cerita jumpai sehari-hari dalam kehidupan, rakyat, sejarah dan sebagainya. Sedangkan peristiwa sejarah, keadaan alam merupakan komposisi tari nonliterer adalah komposisi sebuah sumber inspirasi terjadinya gerak tari yang semata-mata diolah berdasarkan dalam tari. Gerakan pada Tari Kreasi Baru penjajahan dan penggarapan keindahan Zapin Seribu Suluk merupakan gerak kreasi unsur-unsur gerak, ruang, waktu dan baru. tenaga. Bentuk kedua ini dapat digarap Tari merupakan salah satu cabang berdasarkan pengembangan berbagai seni, dimana media ungkap yang digunakan macam aspek interpretasi (tafsiran), musik, adalah tubuh. Tari mendapat perhatian penjajahan gerak, eksplorasi, permainan besar di masyarakat. Tari ibarat bahasa suara, permainan cahaya atau unsur-unsur gerak yang merupakan alat ekspresi estetis lainnya (1986 : 123). manusia sebagai media komunikasi yang universal dan dapat dinikmati oleh siapa 2. Gerak saja, pada waktu kapan saja. Gerak adalah suatu perubahan Sebagai sarana komunikasi, tari tempat kedudukan pada suatu benda dari memiliki peranan yang penting dalam titik keseimbangan awal. Sebuah benda kehidupan masyarakat. Pada berbagai acara dikatakan bergerak jika benda itu berpindah tari dapat berfungsi menurut kedudukan terhadap benda lainnya baik kepentingannya. Masyarakat membutuhkan perubahan kedudukan yang menjauhi tari bukan saja sebagai kepuasan estetis, maupun yang mendekati. Definisi gerak melainkan dibutuhkan juga sebagai sarana adalah perubahan posisi atau kedudukan upacara Agama dan Adat. suatu benda terhadap acuan tertentu. Gerak Untuk lebih jelasnya penulis mempunyai pengertian relative atau nisbi, paparkan bentuk gerak pada Tari Kreasi artinya sangat dipengaruhi oleh acuan Baru Zapin Seribu Suluk di Pasir tempat pengamat memandang benda tadi. Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu Menurut Soedarsono, gerak dibawah ini : merupakan media utama didalam sebuah 1. Gerak Ruku’ tari, tanpa gerak tari belum bisa dikatakan Pada gambar dibawah ini penari sebagai tarian. Gerak merupakan satu rasa melakukan gerak ruku’. Posisi badan yang terungkap secara spontanitas dalam penari agak membungkuk dan kedua menciptakannya. Sebagaimana yang tangan berada diperut bagian depan dijelaskan oleh Jhon Marten dalam yang bentuknya seperti orang Soedarsono, gerak merupakan gejala yang melakukan ruku’ dalam sholat yang paling primer dari manusia dan gerak dilakukan dengan hitungan 2x8 media yang paling tua dari manusia untuk diselingi dengan gerak lainnya. menyatakan keinginan-keinginannya atau

Tari Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk Pada MasyarakatPasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu 38 Syefriani, S.Pd. M.Pd

Jurnal KOBA Volume 3, No 1 April 2016

Gambar 3. Gerak Berdo’a Gambar 1. Gerak Ruku’ 4. Gerak Dzikir 2. Gerak Sujud Pada gambar ini adalah gerak dzikir Gerakan pada gambar dibawah ini yang dilakukan 2x8. Gerak dzikir ini gerak seperti orang sujud dalam adalah gerak kepala yang menoleh ke melakukan sholat yang melambangkan kanan dan ke kiri sambil membaca bahwa seseorang sangat bersyukur takhlil. Sedangkan untuk mempermanis kepada Allah SWT dengan posisi gerakan, tangan kanan dan kiri merapatkan wajah kelantai dan badan diletakkan di lutut dan dibentuk seperti penari membungkuk kebawah, yang bunga menguncup. dikreasikan dengan tangan kanan dimajukan kedepan dan tangan kiri dilipat dibawah wajah penari yang dilakukan dengan hitungan 2x8.

Gambar 4. Gerak Dzikir

3. Musik Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian, musik mencerminkan kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di

Gambar 2. Gerak Sujud dalam musik terkandung nilai dan norma- norma yang menjadi bagian dari proses 3. Gerak Berdo’a enkulturasi budaya, baik dalam bentuk Gerak berdo’a adalah gerak dengan formal maupun informal. Musik itu sendiri menengadahkan kedua telapak tangan memiliki bentuk yang khas, baik dari sudut serta wajah penari menghadap kedua struktual maupun jenisnya dalam tangan untuk memanjatkan puji syukur kebudayaan. Demikian juga yang terjadi dan meminta ridho Allah SWT. Kaki pada musik dalam kebudayaan masyarakat penari dibuka, kaki kanan tetap melayu. menahan berat badan sedangkan kaki Pengertian ini sesuai dengan kiri ke belakang dengan posisi kaki pendapat Hamzah (1988) yang menyatakan point. bahwa perkembangan musik melayu dapat diklasifikasikan kepada sembilan bentuk, Tari Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk Pada MasyarakatPasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu 39 Syefriani, S.Pd. M.Pd

Jurnal KOBA Volume 3, No 1 April 2016

berdasarkan bentuknya yaitu (1) musik 1. Calempong tradisional melayu, (2) musik pengaruh India, Persia, dan Thailand atau Siam seperti : nobat, menhora, makyong, dan rodat, (3) musik pengaruh Arab seperti : gambus, kasidah, ghazal, zapin, dan hadrah, (4) nyanyian anak-anak, (5) musik vokal (lagu) yang berirama lembut seperti tudung periuk, damak, , dan Gambar 5. Calempong atau , (6) keroncong dan stambul yang tumbuh dan berkembang Calempong adalah alat musik awalnya di Indonesia, (7) lagu-lagu perkusi yang terbuat dari logam, perunggu, langgam, (8) lagu-lagu patriotik tentang atau besi, berbentuk bundar. Calempong ini tanah air, kegagahan, dan keberanian, (9) berbentuk bundar pada bagian bawahnya lagu-lagu ultramodern yang kuat berlobang sedangkan pada bagian atasnya dipengaruhi budaya barat. terdapat bundaran yang menonjol Pada hakikatnya antara tari dan berdiameter lima sentimeter sebagai tempat musik tidak dapat dipisahkan, demikian untuk dipukul. Calempong memiliki nada pula halnya pada Tari Kreasi Baru Zapin yang berbeda-beda. Bunyi dihasilkan dari Seribu Suluk yang ada di Pasir Pengaraian sepasang kayu yang dipukulkan pada Kabupaten Rokan Hulu, musik dalam tari permukaannya. bukan hanya sekedar iringan namun musik Calempong biasanya digunakan adalah partner tari yang tidak dapat untuk mengiringi tarian pertunjukan atau ditinggalkan. Karena musik berfungsi penyambutan. Calempong ini untuk memberi irama atau pengatur tempo, memainkanya butuh kejelian dimulai untuk memberi ilusi, membantu dengan tangga pranada DO dan diakhiri memperjelas ekspresi dan peranan bagi dengan SI. penari dalam menari. Menurut Soetardjo bahwa musik 2. Gendang adalah iringan dalam suatu pertunjukan tari merupakan pasangan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain., sebab tari dan iringan merupakan perpaduan yang harmonis. Dalam penggarapan musik sebagai partner tari , maka diperlukan suatu pemikiran untuk betul-betul menggarap musik tersebut sesuai dengan garapan tarinya (1983 : 22). Gambar 6. Gendang Pada Tari Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk ini menggunakan alat musik yaitu : Gendang merupakan alat bunyi- calempong, gendang, tambur, biola, bunyian atau alat musik yang terbuat dari darbuka, accordion, dan gambus yang kayu bulat panjang yang diberi selaput dimainkan oleh 7 pemusik dan satu orang kulit, biasanya menggunakan kulit penyanyi. Berdasarkan data dilapangan kambing. Di dalamnya ada rongga dan bahwa pada Tari Kreasi Baru Zapin Seribu salah satu lubangnya atau kedua-duanya Suluk diiringi beberapa alat musik yang diberi kulit untuk dipukul. Gendang penulis paparkan dengan jelas dibawah ini : merupakan salah satu alat musik dalam

Tari Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk Pada MasyarakatPasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu 40 Syefriani, S.Pd. M.Pd

Jurnal KOBA Volume 3, No 1 April 2016

keluarga gendering. Gendang ini berbentuk memiliki nada yang tertinggi. Kertas musik bulat panjang, cara memainkannya yaitu untuk biola hampir selalu menggunakan dengan cara dipukul dengan kedua tangan, atau ditulis pada kunci G. akan tetapi tangan kanan memukul dengan menggunakan rotan. 5. Darbuka

3. Tambur

Gambar 10. Darbuka

Gambar 8. Tambur Darbuka ialah sebuah alat yang berasal dari Timur Tengah. Alat ini berasal Tambur adalah alat musik pukul dari Mesir dan dipercayai telah ada hampir yang berbentuk bundar besar dan panjang. 2000 tahun yang lalu. Alat ini dibuat dari Biasanya dibuat dari kulit yang diberi kayu dan dan kulit kambing namun pada bingkai pada pinggirnya, dan di pukul masa ini darbuka dibuat dari besi dan dengan menggunakan stik. Alat musik kulitnya dibuat dari fiberglass. Darbuka ini pukul satu ini cukup menarik perhatian. dimainkan dengan cara berdiri dan darbuka Karena bila dipukul dengan stik, tambur diletakkan dicelah kelangkang pemain. bisa mengeluarkan bunyi menggelegar dan Darbuka ini dipukul dengan kedua belah atraktif sehingga menambah semangat tangan. Teknik pukulan pertama dipanggil siapa pun yang mendengarkannya. 'doum' yaitu pukulan dibagian tengah muka dan tonnya lebih 'bass'. Selain itu pemain boleh memukul dengan menggunakan jari 4. Biola dan tonnya ialah berbunyi 'tek' yaitu lebih nyaring. Instrumen ini juga terdapat di Turki dan Sepanyol. Darbuka juga digunakan untuk sebuah persembahan tarian.

6. Accordion

Gambar 9. Biola

Biola adalah sebuah alat musik dawai yang dimainkan dengan cara digesek. Biola memiliki empat senar (G-D- A-E) yang disetel berbeda satu sama lain dengan interval sempurna kelima. Nada yang paling rendah adalah G. Di antara Gambar 10. Accordion keluarga biola, yaitu dengan viola, cello dan double bass atau kontra bass, biola

Tari Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk Pada MasyarakatPasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu 41 Syefriani, S.Pd. M.Pd

Jurnal KOBA Volume 3, No 1 April 2016

Alat ini sebenarnya mirip alat musik memberikan kesan tarian menarik, tidak tiup, namun peniupnya tidak dengan mulut, membosankan dan tidak terkesan monoton. alat ini dapat ditarik sehingga memanjang Dinamika dapat diibaratkan sebagai dengan lekukan-lekukan apabila ditarik dan jiwa emosional dari gerak. Dinamika tidak ditekan akan menimbulkan tekanan angin saja terjadi pada anggota tubuh si penari, tinggal memencet tut-tut notnya maka akan tetapi juga diwujudkan dengan bermacam- menimbulkan suara irama musik yang macam teknik. Pergantian level dari tinggi indah. ke rendah atau sebaliknya, dapat Pemusik memainkan tombol-tombol menghasilkan dinamika, pergantian tekanan akor dengan jari-jari tangan kiri, sedangkan gerak yang lemah ke gerak yang kuat, atau jari-jari tangan kanannya memainkan sebaliknya dari yang kuat ke yang lemah, melodi lagu yang dibawakan. Pada saat dapat menghasilkan dinamika. dimainkan accordion didorong dan ditarik Dinamika dalam Tari Kreasi Baru untuk menggerakkan udara di dalamnya. Zapin Seribu Suluk ini adalah kekuatan Pergerakan udara ini disalurkan ke lidah- dalam yang menyebabkan tari menjadi lidah accordion sehingga timbul bunyi. hidup dan menarik. Dengan perkataan lain dinamika dapat diibaratkan sebagai jiwa 7. Gambus emosional dari gerak. Dinamika diwujudkan dengan bermacam-macam teknik dan penggantian level, misalnya tinggi, sedang, rendah, dan seterusnya sehingga dapat melahirkan suatu dinamika gerak yang bervariasi sesuai dengan tempo musik yang dimainkan.

Gambar 11. Gambus 5. Desain Lantai Desain Lantai adalah pola atau Gambus adalah alat musik petik garis-garis yang dilalui oleh penari dalam seperti mandolin yang berasal dari Timur malakukan gerak tari. Sebagaimana yang Tengah. Paling sedikit gambus dipasangi 3 dijelaskan Soedarsono, bahwa desain lantai senar sampai paling banyak 12 senar. adalah garis-garis dilantai yang telah dilalui Gambus dimainkan sambil diiringi oleh seorang penari atau garis-garis dilantai gendang. Sebuah orkes memakai alat musik yang dilalui oleh formasi penari kelompok. utama berupa gambus dinamakan orkes Secara garis besar ada dua pola garis dasar gambus atau disebut gambus saja. Gambus pada lantai, yaitu garis lurus yang merupakan alat musik petik berdawai yang memberikan kesan sederhana tapi kuat dan telah berumur ratusan tahun dan masih garis lengkung yang memberikan kesan popular hingga saat ini yang dikenal di lembut tetapi juga lemah (1977 : 42-43). beberapa daerah di Indonesia. Adapun keterangan dari desain

lantai dalam Tari Kreasi Baru Zapin Seribu 4. Dinamika Suluk yaitu : Dinamika adalah segala perubahan di dalam tari karena adanya variasi-variasi = Panggung di dalam tari tersebut. Variasi berupa penggunaan tenaga dalam gerak, tempo, × = Penari Wanita tinggi rendah level, pergantian posisi penari serta perubahan suasana. Dinamika tari O = Penari Lelaki ^ = Arah Hadap Penari Tari Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk Pada MasyarakatPasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu 42 Syefriani, S.Pd. M.Pd

Jurnal KOBA Volume 3, No 1 April 2016

6. Kostum 7. Tata Rias Menurut RMA Harymawan, kostum Tata rias adalah seni menggunakan atau tata busana adalah segala sandang dan bahan kosmetika untuk mewujudkan wajah perlengkapan yang dikenakan saat pentas sesuai dengan peran yang dibawakan. Tata atau pertujukan. Kostum dikelompokkan 4 rias ada 2 yaitu rias tradisi dan non tradisi. macam yaitu kostum dasar, body, kepala, Tata rias dalam pertunjukan tari ada 3 yaitu dan accesories. Kostum meliputi semua rias wajah kolektif yang berfungsi untuk pakaian, sepatu, pakaian kepala dan memperbaiki bagian-bagian yang kurang perlengkapan-perlengkapannya, baik itu sempurna, rias wajah karakter semua kelihatan atau tidak kelihatan oleh yang berfungsi memperjelas karakter penonton. Kostum digolongkan lima bagian tokoh, dan rias wajah fantasi yang antara lain : pakaian dasar, pakaian kaki bertujuan untuk mewujudkan angan-angan atau sepatu, pakaian tubuh atau body, atau imajinasi pakaian kepala atau headdress, Fungsi tata rias ada 2 yaitu: perlengkapan-perlengkapan atau accessoris. a. Fungsi pokok yaitu tata rias yang Fungsi kostum adalah membantu didasarkan pada karakter sesuai dengan menghidupkan perwatakan pelaku, warna konsep tari misalnya mengubah wajah dan gaya kostum dapat membedakan dari muda menjadi tua. seorang penari dengan penari yang lain, b. Fungsi bantuan yaitu tata rias yang memberi fasilitas dan membantu gerak digunakan dalam tingkatan rias pelaku (1998 : 127-131). sederhana dan semata-mata untuk Kostum yang digunakan dalam menambah kecantikan atau pertunjukan Tari Kreasi Baru Zapin Seribu ketampanan. Suluk ini adalah baju modern, bukan Menurut RMA Harymawan, tata tradisional. Dibawah ini adalah kostum Tari rias atau make-up adalah seni Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk : menggunakan bahan-bahan kosmetika untuk mewujudkan wajah peranan. Tugas rias adalah memberikan bantuan dengan jalan memberikan dandanan atau perubahan-perubahan pada para pemain. Tugas ini dapat memberikan fungsi pokok, dapat pula menjadi fungsi bantuan. Rias akan berhasil baik jika pemain-pemain mempunyai syarat-syarat watak, tipe dan

Gambar 12. Kostum Penari Pria keahlian yang dibutuhkan oleh peranan yang akan dilakukan. Kegunaan rias dalam pertunjukan adalah : merias tubuh manusia artinya mengubah yang alamiah menjadi yang budaya dengan prinsip mendapatkan daya guna yang tepat (1998:134-135). Tata rias yang dipakai untuk penari perempuan pada penampilan Tari Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk ini adalah tata rias cantik yang diberikan alas bedak, bedak, pencil alis, eye shadow, bulu mata, eye Gambar 13. Kostum Penari Wanita liner, shading, blush on dan lipstick.

Tari Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk Pada MasyarakatPasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu 43 Syefriani, S.Pd. M.Pd

Jurnal KOBA Volume 3, No 1 April 2016

Sedangkan untuk tata rias penari laki-laki menjadi persentuhan ras yang mendalam hanya diberi alas bedak dan bedak saja. dengan menyampaikan pengalaman subyektif kepada subyek lain (2002 : 20). 8. Lighting Begitu pula kiranya dengan Lighting dalam seni tari berfungsi keberadaan Suluk ditengah masyarakat untuk menerangi dan menyinari pertujukan Rambah yang dahulunya merupakan tari. Fungsi lighting sebagai penerang sebuah sarana untuk mendapatkan ridho maksudnya untuk memperjelas penari dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, dalam kegelapan. Penampilan Tari Kreasi sekarang menjadi Tari Kreasi Baru Zapin Baru Zapin Seribu Suluk diadakan pada Seribu Suluk yang menjadi sebuah hiburan malam hari, maka tata lampu yang dipakai dan pertunjukan, tari tersebut juga menggunakan lampu biasa biasa yang dapat mempunyai misi ingin menonjolkan budaya menerangi semua penari. tradisi Suluk yang ada di Rokan Hulu. Menurut Soedarsono, lighting atau Keberadaan Tari Kreasi Baru Zapin Seribu tata lampu harus diperhatikan bahwa Suluk ini sudah diketahui oleh masyarakat, lighting disini adalah lighting untuk pentas, khususnya di Pasir Pengaraian. Saat ini bukan hanya untuk suatu penerang. Lampu- Tari Zapin Seribu Suluk ini masih eksis di lampu khusus yang disebut Spot light Pasir Pengaraian Kecamatan Rambah adalah yang paling ideal. Disamping itu Kabupaten Rokan Hulu. sering dipakai warna-warna khusus atau Keberadaan Tari Kreasi Baru Zapin disebut colour medium yang akan Seribu Suluk ini diterima dimasyarakat memberikan suasana tertentu. Tetapi ingat Rambah Pasir Pengaraian Kabupaten bahwa kostum yang sudah berwarna-warni Rokan Hulu. Hal ini dilihat dari kehadiran harus sangat berahti-hati dalam masyarakat yang menyaksikan Seni menggunakan colour medium. (1977:58). Pertunjukan Tari Kreasi Baru Zapin Seribu Tata lampu adalah seperangkat Suluk di Pekanbaru. Keberadaan Tari Zapin penataan lampu untuk keperluan Seribu Suluk ini merupakan Seni Tari pementasan tari yang fungsinya untuk Kreasi Baru yang diangkat dari sebuah penerangan, penciptaan suasana dan tradisi yaitu tradisi Suluk. memperjelas peristiwa pada suatu adegan. Keberadaan Tari Kreasi Baru Zapin Sumber cahaya antara lain berasal dari api Seribu Suluk yang terdapat di Pasir lilin, obor dan listrik. Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu ini dilihat dari beberapa hal, yaitu : B. Keberadaan Tari Kreasi Baru Zapin 1. Keberadaan dari Segi Agama: Seribu Suluk di Pasir Pengaraian Masyarakat Rambah di Pasir Kabupaten Rokan Hulu Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu ini Keberadaan adalah ide tau gagasan mayoritas beragama Islam dan memegang yang tidak berwujud atau tidak berbentuk teguh terhadap aturan-aturan agama Islam. dari suatu peristiwa kehadiran sesuatu Banyaknya surau-surau di Kecamatan objek atau peristiwa seni yang dapat Rambah, menunjukkan bahwa di diperlihatkan atau dipertontonkan. Kecamatan Rambah memang sebagian Sedangkan keberadaan seni adalah besar penduduknya beragama Islam. kehadiran karya yang diciptakan dengan Dalam budaya masyarakat Rambah, keahlian yang luar biasa seperti seni tari. kesenian dan keagamaan saling berkaitan. Y. Soemandyo Hadi menyatakan Peristiwa sering kali sulit untuk dipisahkan bahwa keberadaan tari sebagai ekspresi dengan peristiwa keagamaan. Masyarakat manusia akan memperluas komunikasi Rambah memiliki bermacam-macam jenis

Tari Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk Pada MasyarakatPasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu 44 Syefriani, S.Pd. M.Pd

Jurnal KOBA Volume 3, No 1 April 2016

seni pertunjukan yang berakar pada agama Keberadaan Tari Kreasi Baru Zapin dan budaya Islam yang telah tumbuh dan Seribu Suluk memiliki unsur pembinaan, berkembang di masyarakat Rambah. persaudaraan, persahabatan antara Dalam akidah agama, apa yang kita masyarakat Rambah dan lainnya yang ada harapkan harus diusahakan terlebih dahulu, di Pasir Pengaraian kabupaten Rokan Hulu usahanya itu dengan cara penerapan yang ini. Tapi bila dilihat dari sudut geraknya penuh semangat. Tanpa usaha, apa yang Tari Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk ini kita harapkan tidak akan terlaksana. Begitu dapat berprilaku baik dan membangun halnya dengan usaha kita untuk solidarotas yang tinggi, karena dapat mendekatkan diri dan mendapat ridho mengajarkan dan memperkenalkan tradisi Allah SWT dengan melakukan Suluk. Suluk kepada generasi muda dan Pada awal terciptanya Tari Kreasi bagaimana mereka bisa menerapkan suatu Baru Zapin Seribu Suluk, para ulama dan penggarapan tari di sekolah dan anggota atau orang-orang yang melakukan menjadikan Tari Kreasi Baru Zapin Seribu suluk ini sangat menyambut tari ini dengan Suluk ini sebagai Tari Persembahan apabila gembira. Karena gerak-gerak yang ada ada acara perpisahan dan acara besar pada tarian ini tidak melenceng dari konsep lainnya. yang diambil si koreografer, gerak- Tari Zapin Seribu Suluk ini sangat geraknya sangat mencerminkan Islam. dinikmati terutama pada generasi muda, Gerak-gerak dalam melakukan sholat sehingga tari ini masih ditampilkan. Tari ini dikreasi kan menjadi gerak zapin yang dipentaskan berkaitan dengan hiburan dan indah dipandang. Gerak ruku’, gerak sujud, tontonan untuk acara penyambutan tamu, gerak berdo’a, dan gerak dzikir merupakan acara 17 agustus ataupun untuk perpisahan gerak yang sangat dominan pada tarian ini. disekolah-sekolah maupun acara besar Keberadaan Tari Kreasoi Baru lainnya. Pertunjukan Tari Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk di Rambah ini sangat Zapin Seribu Suluk mengandung nilai-nilai mendapat tempat bagi orang yang taat etika dan estetika. Adanya acara-acara kepada agama Islam seperti para ulama. besar di Pasir Pengaraian sangat Dapat dinilai dengan respon positif yang memberikan pengalaman bagi pelajar yang diberikan para ulama ini dengan adanya ada di Pasir Pengaraian. Tari Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk. Bagi generasi muda, Tari Zapin Menurut mereka Tari Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk merupakan tarian yang sangat Seribu Suluk merupakan tarian yang sangat menarik karena bentuk tariannya adalah tari islami dan menggambarkan kegiatan orang- kreasi baru. Gerakan tari ini lincah, orang yang melakukan suluk. berfariasi dan tidak mononton, sehingga 2. Keberadaan dari Segi Pendidikan pelajar-pelajar yang mempelajari tari ini Tari Kreasi Baru Zapin Seribu sangat bersemangat dalam latihan maupun Suluk berfungsi untuk hiburan dan dalam penampilannya. tontonan. Keberadaan Tari Kreasi Baru Secara tidak langsung, keberadaan Zapin Seribu Suluk dalam seni pertunjukan Tari Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk ini memiliki daya tarik yang mengundang sangat diterima dengan positif oleh pelajar simpati masyarakat Pasir Pengaraian. dan sangat bermanfaat bagi pendidikan di Sebagai seni pertunjukan, kesenian ini Pasir Pengaraian untuk lebih mengenal didukung oleh unsur-unsur seni yang tradisi yang bersifat Islami yang ada mendukung Tari Kreasi Baru Zapin Seribu didaerahnya sendiri. Suluk.

Tari Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk Pada MasyarakatPasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu 45 Syefriani, S.Pd. M.Pd

Jurnal KOBA Volume 3, No 1 April 2016

3. Keberadaan dari Segi Adat seni hiburan atau tontonan dan ditampilkan Adat istiadat di Kecamatan Rambah pada Parade Tari 2006 di Pekanbaru. Tari sangat menjunjung tinggi nilai-nilai agama Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk hingga saat Islam dan bertumpu pada aturan-aturan ini masih sering ditampilkan kembali pada agama Islam. Suluk merupakan tradisi adat acara-acara yang diadakan di Pasir yang ada di Kecamatan Rambah, suluk Pengaraian. Tari Kreasi Baru Zapin Seribu merupakan proses atau usaha mendekatkan Suluk hingga saat ini masih digemari oleh diri kepada Allah SWT dengan cara generasi muda dan mendapatkan pujian melakukan sholat dan dzikir sebanyak dari kaum ulama maupun masyarakat mungkin di surau-surau yang terdapat di setempat dan masih taat pada ajaran Islam Kecamatan Rambah itu sendiri. Suluk di Kecamatan Rambah ini. dilakukan secara turun temurun yang dilakukan oleh para alim ulama yang E. DAFTAR PUSTAKA bertujuan mendekatkan diri kepada Allah, suluk ini ada sejak dari dulu dan masih ada Hadi Sumandyo. 2002. Sosiologi Tari. hingga sekarang. Pustaka Yogyakarta. Keberadaan Tari Kreasi Baru Zapin Yogyakarta. Seribu Suluk cukup digemari khususnya Harymawan, RMA. 1998. Drama Turgi. dikalangan para ulama dan pemuka adat CV Rosda Bandung. maupun masyarakat yang ada di Pasir Bandung. Pengaraian, bertujuan untuk mengingatkan Iskandar. 2005. Metode Penelitian. Bumi kepada masyarakat Rambah khususnya Aksara. Jakarta. muda mudi tentang tradisi Suluk. Nizami Jamil O.K. 2010. “Cakap Rampai- Rampai Zapin”. Temu D. KESIMPULAN Zapin Indonesia. Pekanbaru Tari Kreasi Baru Zapin Seribu Usman, Husaini. 1995. Metodologi Suluk merupakan tari kreasi baru yaitu Penelitian Sosial. Bumi ungkapan seni yang masih berpijak pada Aksara. Jakarta. pola tradisi yaitu zapin tradisi Siak, tetapi Soedarsono. 1977. Tari-tarian Indonesia I. sudah dikembangkan dan tari ini Proyek Pengembangan merupakan tari kreasi baru. Dalam Tari Media. Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk ini Soedarsono.1978. Pengantar Pengetahuan memiliki beberapa unsur-unsur tari seperti dan Komposisi Tari. gerak, tema, musik, desain lantai, dinamika, Akademi Seni Tari tata rias, dan kostum dan lighting. Alat Indonesia. Yogyakarta. musik yang digunakan dalam pertujukan Soedarsono. 1985. Peranan Seni Budaya Tari Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk adalah Dalam Sejarah Kehidupan calempong, gendang, gambus, tambur, Manusia Kontitunitas dan biola, darbuka, dan accordion. Sedangkan Perubahannya. Universitas gerak yang terdapat dalam Tari Kreasi Baru Gajah Mada. Yogyakarta. Zapin Seribu Suluk ini adalah gerak ruku’, Subagyo, Joko. 2006. Metode Penelitian gerak berdo’a, gerak sujud, gerak dzikir. Dalam Teori dan Praktek. Keberadaan Tari Kreasi Baru Zapin Rineka Cipta. Jakarta. Seribu Suluk diketahui pada tahun 2006 semenjak adanya pembuatan tarian kreasi baru dari tradisi Suluk ini yang menjadi

Tari Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk Pada MasyarakatPasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu 46 Syefriani, S.Pd. M.Pd