PROFIL ASOSIASI PEMERINTAH KOTA SELURUH (APEKSI)

SEKILAS APEKSI

Sesuai dengan Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Keputusan Presiden No. 49 Tahun 2000 tentang Pembentukan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD), Departemen Dalam Negeri dan Otonomi Daerah (Otda) mengeluarkan Keputusan No. 16 Tahun 2000 tentang Panduan Pembentukan Asosiasi Pemerintah Daerah dan Pemilihan Wakil Asosiasi Pemerintah Daerah sebagai Anggota DPOD. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 16 Tahun 2000 disusun untuk mengembangkan Asosiasi Pemerintah Kota, Asosiasi Pemerintah Kabupaten, dan Asosiasi Pemerintah Provinsi yang benar-benar mandiri dan akan terwakili di DPOD. Sejalan dengan kebijakan baru Pemerintah tersebut, anggota Badan Kerja Sama - Antar Kota Seluruh Indonesia (BKS-AKSI) menyelenggarakan Pertemuan Nasional Walikota Seluruh Indonesia di Jakarta, tanggal 24 Mei 2000 dan sepakat untuk membubarkan BKS-AKSI. Pada tanggal 25 Mei 2000, Pertemuan Nasional Walikota Seluruh Indonesia di Jakarta membentuk "Panitia Kerja Walikota" untuk mempertimbangkan dan membuat rekomendasi tentang pembentukan "Asosiasi kota-kota" yang akhirnya diberi nama Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) atau Association of Indonesia Municipalities (AIM).

1

APEKSI adalah wadah yang dibentuk oleh Pemerintah Kota yang bertujuan untuk membantu anggotanya mempercepat pelaksanaan otonomi daerah dan menciptakan iklim yang kondusif bagi kerjasama antar-Pemerintah Daerah.

Selain tujuan di atas, APEKSI juga bertujuan untuk memperjuangkan kepentingan anggota dalam DPOD guna diabadikan bagi akselerasi peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui demokrasi, peran serta masyarakat, keadilan, dan pemerataan yang memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah. Panitia ini mengadakan rapat secara formal pada tanggal 13-14 Juni 2000 dan menyusun proposal yang diserahkan pada pertemuan para walikota yang telah diselenggarakan pada akhir Juni 2000. Musyawarah Nasional (Munas) I APEKSI, tanggal 22-23 Juni 2000 di , merampungkan dan mengesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga APEKSI. Dewan Pengurus dan Direktur Eksekutif pun dipilih. Walikota Surabaya H. Sunarto Sumoprawiro terpilih sebagai Ketua Dewan Pengurus APEKSI dan menjadi wakil Asosiasi Pemerintah Daerah yang duduk di DPOD. Munas juga menyepakati beberapa hal, termasuk di dalamnya besaran iuran dan Program Kerja APEKSI Tahun 2000- 2001.

Sejalan dengan perjalanan waktu, APEKSI mengalami beberapa perubahan, di antaranya adalah jumlah kota anggota dan kepengurusan. Saat ini APEKSI beranggotakan 98 pemerintah kota. Selain itu, melalui Munas ke II di Kota Surabaya menetapkan Walikota , dr. H. Jusuf SK sebagai Ketua Dewan Pengurus APEKSI periode 2004-2008. Kemudian Munas III APEKSI pada tanggal 22-24 Juli 2008 di Kota telah memutuskan terbentuknya Susunan Dewan Pengurus APEKSI periode 2008- 2012. Ketua Dewan Pengurus APEKSI periode 2008-2012 dijabat oleh Walikota , Ir. H. Eddy Santana Putra, MT. Selanjutnya Munas IV pada tanggal 30 Mei - 02 Juni 2012 di Kota mengukuhkan Walikota Manado, Dr. Ir. G.S. Vicky

2

Lumentut, DEA sebagai Ketua Dewan Pengurus APEKSI periode 2012-2016. Munas V APEKSI tanggal 26-28 Juli 2016 di Kota mengukuhkan Walikota Selatan Hj. Airin Rachmi Diany, SH., MH. sebagai Ketua Dewan Pengurus APEKSI periode 2016- 2020.

Sejak berdiri pada tahun 2000, APEKSI telah mengambil peran yang besar dalam upaya membantu kota anggota. Kota-kota kini memiliki kesempatan untuk mengawali pembentukan Asosiasi di tingkat nasional yang benar-benar demokratis otonom. Organisasi APEKSI dari sejak dini dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang benar- benar diperlukan kota-kota (anggota). Dalam rangka membantu maksud tersebut, bentuk organisasi dan gagasan mengenai peran dan lingkup kegiatan-kegiatan yang mungkin diemban APEKSI dapat pula disusun berdasarkan pengalaman Asosiasi Pemerintah Daerah yang sudah terbentuk dan terbukti sukses di tingkat internasional.

3

VISI DAN MISI APEKSI

VISI APEKSI Terwujudnya organisasi yang strategis untuk pemberdayaan kota- kota dalam rangka pelaksanaan otonomi di Indonesia.

MISI APEKSI Menjadikan organisasi yang terpercaya, profesional di bidang perkotaan dalam mendukung dan melaksanakan upaya terbaik bagi pemerintahan kota melalui pembangunan yang demokratis, transparan, otonomi yang bertanggung jawab, sebagai bagian dari masyarakat baru pada struktur pemerintahan di Negara Republik Indonesia.

APEKSI senantiasa mengembangkan fungsi dan tugasnya sesuai dalam koridor visi dan misi yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Visi dan Misi APEKSI saat ini dianggap masih cukup relevan dan mampu menjawab tantangan yang dihadapi oleh para anggota. APEKSI memfasilitasi pemerintah daerah (kota-kota) di Indonesia untuk melakukan pengelolaan yang lebih baik dalam pelayanan publik, meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam mengatasi berbagai permasalahan kota secara efektif dan efisien, serta sebagai wadah untuk tukar menukar pengalaman dan pengetahuan.

PERAN DAN FUNGSI APEKSI

Peran dan fungsi APEKSI secara umum dapat digambarkan sebagai jembatan penghubung antara para anggota dengan pemerintah. Jika melihat pengalaman internasional maka asosiasi pemerintahan daerah di berbagai negara dijalankan untuk merepresentasikan kepentingan-kepentingan pemerintah daerah sebagai anggota dan bertanggungjawab sepenuhnya untuk kemajuan anggota.

4

Sama halnya dengan pengalaman internasional, maka APEKSI sebagai asosiasi pemerintahan daerah sesuai dengan amanah yang disepakati dalam Musyawarah Nasional (Munas) yang merupakan forum tertinggi organisasi mengemban tugas untuk berperan serta aktif di dalam mendukung para anggotanya melaksanakan otonomi daerah sesuai dengan prinsip-prinsip good governance.

TUJUAN APEKSI

APEKSI mempunyai maksud dan tujuan merealisasikan pelaksanaan otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan memperjuangkan kepentingan anggota untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.

KEGIATAN APEKSI

Untuk mencapai maksud dan tujuan, APEKSI akan menjalankan berbagai kegiatan sebagai berikut:

. Merepresentasikan pandangan dan kepentingan kota-kota di Indonesia kepada Pemerintah Pusat/nasional serta organisasi dan lembaga lain yang relevan dalam konteks advokasi kebijakan publik dan/atau kebijakan desentralisasi agar sejalan dengan prinsip-prinsip demokrasi dan otonomi daerah; . Melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kapasitas kota, kualitas pengelolaan dan profesionalisme para pengelola kota dalam menjalankan fungsi dan mendukung kegiatan warganya; . Merupakan pusat pertukaran informasi dan komunikasi sesama anggota, mitra organisasi, kelompok masyarakat dan lembaga

5

lain yang relevan serta mengembangkan citra positif mengenai peran dari pemerintah kota; . Mengembangkan respon-respon proaktif guna pengembangan isu-isu pengelolaan kota melalui bentuk-bentuk kerjasama daerah yang efektif di tingkat regional maupun nasional serta menjalankan fungsi mediasi dan fasilitator dalam melakukan pertukaran praktik-praktik terbaik antar daerah; . Bekerjasama dengan donor, tenaga ahli dan lembaga lainnya untuk memperkuat kapasitas pemerintah kota melalui kerjasama program, kerjasama sumber daya manusia, pendanaan dan lain- lain yang mendukung efektivitas program kerja APEKSI.

PROGRAM APEKSI

1. PEMBANGUNAN DAN PERKOTAAN . Penguatan Kapasitas Pemerintah Kota terkait dengan Ketahanan Iklim dan Bencana; . Penguatan Kapasitas Pemerintah Kota Menuju Kota Berkelanjutan.

6

2. KERJASAMA ANTAR DAERAH . Penguatan Koordinasi Antar Pemerintah Daerah/Lembaga dalam Penyelenggaraan Pembangunan Daerah; . Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Pembangunan Daerah dan Pelayanan Publik dengan Kerjasama Antar Daerah; . Peningkatan Kapasitas Pemerintah Kota dalam melaksanakan Kerjasama Antar Daerah.

3. ADVOKASI DAN LAYANAN HUKUM . Penguatan penyelenggaraan Pemerintah daerah yang profesional, bersih dan akuntabel; . Penguatan Pemerintah Kota dalam mewujudkan dalam Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; . Desk perundang‐undangan.

7

4. PENINGKATAN KAPASITAS PEMERINTAH KOTA . Pendokumentasian Best Practices; . Transfer Best Practices; . Peningkatan Kapasitas Pemerintah Kota; . Pengembangan Data Potensi Investasi Daerah.

5. KOMUNIKASI DAN INFORMASI . Pengembangan kota pintar di kota‐kota Indonesia dalam mengoptimalkan pelayanan publik/fungsi pemerintahan; . Pengembangan dan Penguatan Jaringan Komunikasi dan Informasi.

8

6. KEMITRAAN . Penguatan Kemitraan Apeksi dengan berbagai pihak dalam penguatan Pemerintah Kota mencapai tujuan SDG's.

7. PENGUATAN ORGANISASI . Penguatan peran kelembagaan; . Penguatan Direktorat/Sekretariat dalam menjalankan tugas organisasi.

9

AGENDA APEKSI

. Musyawarah Nasional (Munas) adalah forum tertinggi organisasi APEKSI untuk menetapkan kepengurusan dan menetapkan atau mengubah AD/ART, serta kebijakan-kebijakan lain. Munas diselenggarakan sekurang-kurangnya empat tahun sekali; . Rapat Kerja Nasional (Rakernas) APEKSI adalah forum satu tahunan, untuk menganalisa dan mengevaluasi kegiatan APEKSI. Dari forum ini diharapkan tersusun arahan program yang sesuai dengan kebutuhan anggota dan permasalahan yang sedang berkembang; . Musyawarah Komisariat Wilayah (Muskomwil) APEKSI adalah forum tiga tahunan, untuk memilih kepengurusan Komisariat Wilayah (Komwil) masa bakti 3 tahun berikutnya di samping untuk menggali aspirasi yang berkembang dalam daerah regionalnya masing-masing sekaligus mencari solusi bersama untuk mencari pemecahannya; . Rapat Kerja/Koordinasi Komisariat Wilayah adalah forum rapat anggota di tingkat komisariat wilayah yang dihadiri oleh anggota dalam wilayah masing-masing dan diadakan sekurang- kurangnya sekali dalam setahun.

MITRA KERJA APEKSI

APEKSI telah banyak melakukan kerjasama dengan lembaga- lembaga internasional. Sejak berdirinya telah berhasil menjalin kerjasama dalam membantu kota-kota di Indonesia. Mitra Kerja APEKSI yang berasal dari lembaga internasional adalah sebagai berikut: . UCLG-ASPAC; . ICMA; . ICLEI; . GIZ; . UNESCO.

10

Pengembangan kerjasama juga telah berhasil dilakukan oleh APEKSI dengan berbagai kementerian, LSM/NGO, perguruan tinggi, media dan perusahaan dengan tujuan peningkatan kapasitas pemerintah kota sekaligus sosialisasi terhadap pelaksanaan good governance seperti: . Kementerian Dalam Negeri; . Kementerian Perencana Pembangunan Nasional/Badan Perencana Pembangunan Nasional; . Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup; . Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; . Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; . Kementerian Keuangan; . Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; . Kementerian Luar Negeri; . Kementerian Pariwisata; . Kementerian Perdagangan; . Kementerian Komunikasi dan Informasi; . Lembaga Administrasi Negara; . Dewan Nasional Perubahan Iklim; . Badan Narkotika Nasional; . Badan Pengawas Obat dan Makanan; . Institut Teknologi ; . Universitas Pertamina; . Tanri Abeng University; . Universitas Gajah Mada; . Universitas Trisakti; . Universitas Satyagama; . Asosiasi Pemerintah Daerah di Indonesia; . Yayasan Inovasi Pemerintah Daerah; . Pos Indonesia; . Persatuan Perusahaan Air Minum Indonesia; . Komisi Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah; . Urban and Regional Development Institute; . Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia; . Ikatan Ahli Perencana Indonesia; . Ikatan Konsultan Teknologi Informasi Indonesia; . Tempo Media Group;

11

. Media Indonesia; . TV; . Kompas Gramedia; . Citiasia Inc.

STRUKTUR ORGANISASI

12

SUSUNAN DEWAN PENGURUS

PENGAWAS

Ketua GS Vicky Lumentut Walikota Manado

Anggota

Muhammad Idaham Walikota

Harnojoyo Walikota Palembang

Hendrar Prihadi Walikota

Jefirstson Riwu Kore Walikota

Sofian Raga Walikota Tarakan

Marten Taha Walikota Gorontalo

13

PENGURUS

Ketua Airin Rachmi Diany Walikota Tangerang Selatan

Wakil Ketua

Wakil Ketua Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah Dzulmi Eldin Walikota

Wakil Ketua Bidang Pembangunan Syarif Fasha Walikota Jambi

Wakil Ketua Bidang Kerjasama Bima Arya Sugiarto Walikota

Wakil Ketua Bidang Kesejehteraan Sosial dan Perkotaan Burhan Abdurahman Walikota

Wakil Ketua Bidang Ekonomi dan Keuangan Rizal Efendi Walikota

Wakil Walikota Bidang Informasi, Advokasi dan Hukum Taufan Pawe Walikota Parepare

Sekretaris Sri Indah Wibi Nastiti Direktur Eksekutif

Bendahara Neni Moerniaeni Walikota Bontang

14

KOMISARIAT WILAYAH

KETUA KOMISARIAT WILAYAH I Firdaus Walikota

KETUA KOMISARIAT WILAYAH II Helmi Hasan Walikota

KETUA KOMISARIAT WILAYAH III Haryadi Suyuti Walikota

KETUA KOMISARIAT WILAYAH IV Dewanti Rumpoko Walikota Batu

KETUA KOMISARIAT WILAYAH V Ibnu Sina Walikota

KETUA KOMISARIAT WILAYAH VI Richard Louhenapessy Walikota Ambon

15

ANGGOTA APEKSI (98 KOTA)

16