Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Maria Endang Jamu dan Yulius Laga

p-ISSN: 2338 – 4794 e-ISSN: 2579-7476 Vol.8. No. 1 Januari-April 2020

PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING DAN TOURIST SATISFACTION TERHADAP REVISIT INTENTION TOURISM DI DANAU KELIMUTU

Maria Endang Jamu 1) 1) Dosen Program Studi Manajemen Universitas E-mail: [email protected]

Yulius Laga 2) 2) Dosen Program Studi Manajemen Universitas Flores E-mail: [email protected]

Abstract: The objective of the research is to find out the influence of experential marketing and tourist satisfaction positively and significantly to the revisit intention of tourists in the Area. The method used in this study is quantitative descriptive, with respondents in this research were domestic tourists with a total of 140 as a basis for consideration for SEM-PLS. The sample was taken using purposive sampling. The results of the research showed that experential marketing and tourist satisfaction are positive and significant for revisit intention tourist in the Kelimutu National Park. Keywords : Experiential marketing, tourist satisfaction, revisit intention

PENDAHULUAN kunjungan wisatawan domestik ke danau Kelimutu pada tahun 2017 sejumlah 73,417 Kawasan Taman Nasional Kelimutu atau sekitar 34% dari tahun sebelumnya. (TNK) yang berada di Kabupaten Ende Jumlah wisatawan yang terus meningkat Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan memberikan dampak yang positif dalam destinasi pariwisata yang terkenal baik di penerimaan pendapatan daerah kabupaten tingkat regional, nasional maupun Ende. internasional. Objek wisata yang pernah Adanya peningkatan kunjungan menjadi salah satu nominasi keajaiban dunia wisatawan ke danau Kelimutu dan ini, merupakan kebanggaan masyarakat sekitar pengembangan destinasi wisata lainnya yang bahkan masyarakat Provinsi Nusa Tenggara ada di Nusa Tenggara Timur khususnya di Timur. Kabupaten Ende, menuntut pihak pengelola Kawasan Taman Nasional Kelimutu dalam hal ini adalah dinas pariwisata dan Balai dikenal karena keindahan serta fenomena alam Taman Nasional Kelimutu untuk lebih yang tidak dimiliki oleh daerah lain yaitu kompetitif dalam menyediakan serta terdapat tiga buah kawah danau yang memberikan pelayanan yang berkualitas terbentuk karena erupsi gunung Kelimutu kepada wisatawan, sehingga berdampak pada beberapa abad yang lalu. Keunikan dan kepuasan dan loyalitas wisatawan untuk fenomena alam yang terjadi menjadikan berkunjung kembali, karena menurut (Ali, wisata menjadi destinasi yang banyak 2015) kepuasaan wisatawan menjadi hal yang dikunjungi wisatawan, sehingga berimplikasi penting untuk diperhatikan karena akan terhadap pergerakan kunjungan wisatawan memberikan dampak yang besar pada niat yang terus meningkat dari tahun ke tahun. wisatawan untuk berkunjung kembali. Berdasarkan data yang diperoleh dari Pelayanan yang berkualitas menjadi (Badan Pusat statistik Kabupaten Ende, 2018) salah satu strategi dalam kegiatan pemasaran menunjukkan adanya peningkatan jumlah karena tidak hanya terbatas pada bagaimana Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Maria Endang Jamu dan Yulius Laga

menjual dan memberitahu (telling and selling) Experiential marketing adalah bagaimana produk, tetapi bagaimana cara untuk cara pemasar dalam mendapatkan memahami konsumen, menciptakan, konsumen melalui pengalaman panca mengkomunikasikan dan memberikan nilai indera (sense), pengalaman perasaan (feel), dan kepuasan kepada konsumen (Kotler dan pengalaman pikiran (think), pengalaman Keller, 2017; Kotler & Keller, 2008, 2009). dengan perilaku dan gaya hidup (act), dan Menurut (Bernd Schmitt, 2007) konsep pengalaman yang dapat merefleksikan experiential marketing bukan hanya sebatas merek tersebut yang merupakan memberikan manfaat terhadap suatu produk pengembangan dari sensations, feelings, dan jasa, tetapi sebuah experience atau cognitions, dan actions (relate) terhadap pengalaman untuk memenuhi kebutuhan perusahaan atau merek. emosional konsumen. Experiential marketing tidak hanya Beberapa penelitian terdahulu yang sekedar memenuhi kebutuhan pelanggan berkaitan dengan pengaruh experential saja, tetapi juga berusaha menciptakan marketing dan tourist satisfaction terhadap pengalaman yang berkesan kepada revisit intention yaitu penelitian yang pelanggan dengan menyentuh emosi dilakukan oleh (Žabkar, Brenčič, & Dmitrović, mereka serta memberikan perasaan yang 2010) (Jamu, 2014) menunjukkan bahwa positif secara personal terhadap suatu kepuasan terhadap destinasi tertentu akan produk yang mereka konsumsi karena akan berdampak pada loyalitas seorang wisatawan. berdampak pada hubungan jangka panjang Loyalitas akan menyebabkan niat untuk dengan pelanggan (Jamu, 2014). Menurut melakukan kunjungan ulang, tinggal lebih (Hendarsono & Sugiharto, 2013) fokus lama di daerah destinasi dan kemungkinan utama dari suatu experiential marketing merekomendasikan destinasi yang telah adalah pada tanggapan panca indra, dikunjunginya kepada orang lain. Menurut pengaruh, tindakan serta hubungan. Zeithaml et al dalam (Wulanjani & Derriawan, Schmitt dalam (Rohmat Dwi Jatmiko & Sri 2017) revisit intention merupakan bentuk Nastiti Andharini, 2012) mengatakan perilaku atau keinginan pelanggan untuk bahwa untuk mengukur experiential datang kembali, memberikan word of mouth marketing menggunakan dimensi Sense, yang positif, tinggal lebih lama dan Feel, Think, Act dan Relate. berkunjung lebih sering. Menurut Tjiptono (2008) dalam (Handayani & Pratama, 2019) Tourist Satisfaction pelanggan yang puas aka melakukan Kepuasaan wisatawan akan sebuah pembelian ulang serta membentuk perilaku destinasi wisata akan berdampak pada pelanggan untuk merekomendasikan dari loyalitas yang akan menyebabkan niat mulut ke mulut, yang tentu saja akan untuk melakukan kunjungan ulang, tinggal memberikan keuntungan bagi sebuah lebih lama di daerah destinasi dan perusahaan. Berdasarkan data dan penelitian kemungkinan merekemendasikan destinasi terdahulu di atas, maka peneliti ingin meneliti yang telah dikunjunginya kepada orang lain tentang pengaruh experential marketing dan (Kotler dan Keller, 2017) (Çoban, 2012) tourist satisfaction terhadap revisit intention (Hernández-Lobato, Solis-Radilla, tourism di kawasan Taman Nasional Moliner-Tena, & Sánchez-García, 2006) Kelimutu. (Žabkar et al., 2010) (Basiya & Rozak, 2012). Pernyataan yang sama juga oleh LANDASAN TEORI (Som & Badarneh, 2011) (Wong & Yan Kwong, 2004) (Yoon & Uysal, 2005)(Hui, Experiential Marketing Wan, & Ho, 2007) mengatakan bahwa Menurut (Bh Schmitt, 1999) dalam wisatawan yang merasa puas akan (Ari Wijaksono, 2018) menuturkan bahwa merekomendasikan wisata tersebut ke Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Maria Endang Jamu dan Yulius Laga

wisatawan lain, dan punya niat untuk Hipotesis berkunjung kembali. Dalam penelitian ini, terdapat tiga Berdasarkan rujukan dari penelitian- variabel yang dapat diukur yaitu penelitian terdahulu, maka beberapa Experiential marketing, Tourist satisfaction dan Revisit intention. Maka indikator yang digunakan untuk mengukur hipotesis penelitian ini adalah: tourist satisfaction adalah niat untuk H1 : Terdapat pengaruh yang positif dan melakukan kunjungan ulang,tinggal lebih signifikan antara experiential lama di daerah destinasi dan kemungkinan marketing terhadap Revisit intention merekemendasikan destinasi yang telah wisatawan di kawasan Taman dikunjunginya kepada orang lain. Nasional Kelimutu H2 : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Tourist Revisit Intention satisfaction Secara konseptual kunjungan ulang terhadap Revisit intention didefinisikan sebagai niat untuk wisatawan di kawasan Taman melanjutkan pembelian, keinginan membeli Nasional Kelimutu produk lebih banyak dan keinginan untuk H3 : Terdapat pengaruh yang positif dan merekomendasikan produk tersebut kepada signifikan antara experiential marketing dan Tourist satisfaction orang lain. (Som & Badarneh, 2011) (Li, terhadap Revisit intention Cheng, Kim, & Petrick, 2008) (Hasan Ali wisatawan di kawasan Taman & Haryadi, 2012). Menurut Baker dan Nasional Kelimutu Crompton (2000) dalam (Annisa & Hutasoit, 2018) mengatakan bahwa METODE PENELITIAN persepsi kualitas layanan dan kepuasaan telah menjadi acuan bagi wisatawan untuk Penelitian ini menggunakan data memiliki niat bekunjung kembali ke kuantitatif untuk menguji hipotesa antara destinasi yang sama. variabel penelitian. Variabel penelitian ini Berdasarkan rujukan dari penelitian- adalah experiential marketing dan tourist penelitian terdahulu, maka beberapa satisfaction berpengaruh terhadap revisit indikator yang digunakan untuk mengukur intention. Instrumen yang digunakan dalam revisit intention diantaranya adalah penelitian ini adalah kuisioner, yang pernyataan bahwa wisatawan memiliki disebarkan kepada wisatawan domestik yang keinginan untuk berkunjung kembali, akan sedang berkunjung atau yang sudah pernah mengajak teman-teman, mengajak keluarga berkunjung ke kawasan Taman Nasional dan menceritakan pengalaman Kelimutu. berwisatanya kepada orang lain. Sampel dalam penelitian ini adalah para wisatawan yang pertama kali atau lebih dari Model Penelitian satu kali berkunjung ke kawasan Taman Nasional Kelimutu. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan pertimbangan peneliti yang dipilih secara cermat dan memiliki kriteria tertentu sesuai kebutuhan penelitian, serta mudah dijangkau oleh peneliti (Sugiyono, 2016) Data penelitian dianalisis menggunakan SEM- PLS dengan WarpPLS 3.0 (Partial Least Square - Stuctural Equation Modeling). Gambar 1. Model Penelitian Alat analisis ini digunakan karena disesuaikan dengan besarnya sampel penelitian. Berkaitan Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Maria Endang Jamu dan Yulius Laga

dengan hal tersebut, ukuran sampel untuk SEM (Stuctural Equation Modeling) yang menggunakan ,model estimasi maximum likehoad (ml) antara 100- 200 sampel (Ghozali, 2016) Menurut Kock dalam (Sholihin & Ratmono, 2013) berpendapat bahwa signifikansi keterdukungan hipotesis dapat dilakukan dengan cara melihat model struktural yang terdiri dari hubungan yang dihipotesiskan diantara konstruk-konstruk laten dalam model penelitian. Analisis SEM- PLS, dapat memperoleh koefisien jalur (path coefficients), yang selanjutnya dapat digunakan oleh peneliti untuk menilai signifikansi statistik model penelitian dengan menguji hipotesis untuk tiap jalur hubungan. Hipotesis penelitian dapat diterima jika P- Gambar 2. Hasil Olahan SEM-PLS dengan values ≤ 0.05 WarpPLS 3.0

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan jalur koefisien hasil analisis yang telah dilakukan, diperoleh bahwa Bagian ini memaparkan hasil experiential marketing berpengaruh terhadap pengolahan data yang diperoleh dari revisit intention atau niat berkunjung ulang wisatawan yang dijadikan sebagai sampel wisatawan ke danau Kelimutu dengan P- dalam penelitian melalui kuisioner yang values sebesar 0.50 dengan nilai koefisiennya disebarkan dan diolah menggunakan analisis sebesar 0.00, hal ini menunjukkan bahwa SEM-PLS (Partial Least Square- Stuctural experiential marketing berpengaruh positif dan Equation Modeling) dengan WarpPLS 3.0 signifikan terhadap niat berkunjung ulang yang digunakan untuk menguji hipotesis yang wisatawan di danau Kelimutu atau dengan telah diajukan sebelumnya. Uji hipotesis kata lain hipotesis pertama diterima. Hal ini digunakan untuk melihat pengaruh antara mengindikasikan bahwa variabel experiential variabel laten dan untuk uji hipotesis dapat mengunakan model structural (inner model). marketing adalah variabel yang paling kuat Pengaruh antara variabel laten dapat dilihat pengaruhnya pada niat berkunjung ulang para dari nilai R-square. Semakin besar nilai R- wisatawan di danau Kelimutu. square, maka semakin besar pengaruh variabel Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil laten eksogen terhadap variabel laten endogen penelitian yang dilakukan oleh (Gaol, 2014) serta signifikansi dari koefisien parameter jalur yang mengatakan bahwa ketertarikan struktural. wisatawan yang berkunjung ke danau Kelimutu adalah selain tertarik untuk menikmati pesona keindahan alam dan keajaibannya. Selain itu juga, ada yang tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang misteri dibalik keberadaan ketiga danau tersebut. Ketertarikan tersebut tidak lepas dari mitos atau cerita masyarakat setempat mengenai keberadaan danau tersebut. Hasil penelitian ini, seiring dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Jamu, 2014) yang berpendapat bahwa experiential marketing berpengaruh Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Maria Endang Jamu dan Yulius Laga

terhadap niat berkunjung ulang wisatawan di pembelian karcis masuk di kawasan wisata, Pulau , dan dalam penelitian (Chen, serta diharapkan agar masyarakat lokal dapat Huan, & Thongma, 2011) mengemukakan bersikap ramah dan sopan kepada setiap bahwa experiential marketing berpengaruh wisatawan yang dijumpai di sekitar kawasan positif terhadap revisit intention yaitu semakin wisata. Keramahan masyarakat lokal dapat tinggi nilai experiential marketing maka tinggi memberikan kesan dan dampak yang positif pula revisit intention. Hasil penelitian ini juga bagi wisatawan, karena mereka memiliki sejalan dengan hasil penelitian dari (Budiarto pengalaman lain selain melihat keindahan & Pancaningrum, 2019) yang menunjukkan danau Kelimutu. bahwa variabel experiential marketing (sense, Besarnya pengaruh tourist satisfaction feel, think, act and relate) berpengaruh positif terhadap revisit intention adalah sebesar 0.04 dan signifikan terhadap keputusan pembelian dengan nilai koefisien dari P-values sebesar smartphone Xiomi. Hasil penelitian yang 0.75, hal ini menunjukkan bahwa tourist dikemukakan oleh (Tosun, Dedeoğlu, & Fyall, satisfaction atau kepuasaan wisatawan kurang 2015) juga mengatakan bahwa kualitas berpengaruh positif terhadap revisit intention pelayanan menjadi hal utama yang atau niat berkunjung ulang ke danau Kelimutu. diperhatikan oleh wisatawan, sehingga hal Hal ini menunjukkan bahwa wisatawan yang tersebut akan berdampak pada niat berkunjung berkunjung ke danau Kelimutu baik yang kembali wisatawan ke destinasi tersebut. Hasil pertama kali ataupun lebih dari satu kali penelitian lainnya yang dilakukan oleh (Jeon, merasa kurang puas dengan pengalaman 2013) menunjukkan bahwa experiental berwisata ke destinasi yang sama, karena marketing berpengaruh signifikan terhadap adanya perasaan bosan dan juga tidak ada niat berkunjung kembali dan kelima dimensi tempat tujuan wisata lainnya yang dapat pada experiential marketing yaitu (sense, feel, dikunjungi di akhir pekan. Hasil penelitian ini think, act and relate) memungkinkan sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan terbentuknya keinginan para wisatawan untuk oleh (Ichsan, 2015) yang mengatakan bahwa mengunjungi kembali di masa yang akan ada penurunan jumlah wisatawan yang datang. berkunjung ke danau Kelimutu, karena kurang Pengalaman-pengalaman positif yang puasnya wisatawan yang datang berkunjung diterima wisatawan akan memberikan dampak ke danau Kelimutu, hal ini dikarenakan kurang yang positif bagi wisatawan, pengelolah objek menarik dan beragamnya atraksi wisata yang wisata dan objek wisata itu sendiri. disajikan, selain itu wisatawan yang Pengalaman positif yang dirasakan oleh berkunjung adalah repeater guest atau wisatawan saat berwisata atau berkunjung ke pengunjung yang datang berkunjung ke Ende Taman Nasional Kelimutu untuk menikmati dan kemudian diajak untuk berkunjung indahnya pemandangan, tenangnya suasana kembali ke danau Kelimutu, sehingga hal ini alam, dan keunikan dari fenomena alam yang membuat mereka merasa jenuh dengan lokasi terjadi, cerita mitos, keramahan dari para wisata yang sama. petugas karcis, serta pengalaman berwisata Ada perbedaan antara hasil penelitian ini membuat para wisatawan semakin mencintai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh dan menghargai alam serta memberikan (Alkilani, Ling, & Abzakh, 2012) (Fatharani, kepuasaan yang pada akhirnya berdampak 2016) (Muhammad & Artanti, 2016) yang pada niat untuk melakukan kunjungan ulang. menemukan adanya pengaruh experiential Berkaitan dengan hal ini, pengelola Taman marketing terhadap kepuasan konsumen, Nasional Kelimutu dituntut untuk karena adanya penerapan experiential memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan marketing yang dirasakan, sehingga adanya kepuasaan dan kenyamanan para wisatawan, kepuasaan dari konsumen pasca merasakan mulai dari kebersihan sekitar kawasan wisata, produk atau jasa tersebut. Menurut (Ari keramahan petugas karcis dalam melayani Wijaksono, 2018) (Alqurneh, Isa, & Othman, Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Maria Endang Jamu dan Yulius Laga

2002) (Pattarakitham, 2015) (Koçak Alan, melakukan kunjungan ulang akan sangat logis Tümer Kabadayi, & Köksal, 2017) (Razak & untuk merekomendasikan destinasi tersebut. Sari, 2017) (Dharmawan & Adista, 2019) Besarnya nilai R-square berdasarkan juga berpendapat bahwa kepuasaan yang hasil olahan data menggunakan SEM-PLS diperoleh wisatawan akan berdampak pada (Partial Least Square - Stuctural Equation niat untuk berkunjung ulang hanya akan terjadi Modeling) dengan WarpPLS 3.0 diperoleh jika pemasar mampu memberikan pengalaman nilai R-square sebesar 0,60. Hal ini berwisata yang menyenangkan bagi wisatawan mengindikasikan bahwa pengaruh experiential atau mampu menciptakan produk dan marketing dan tourist satisfaction terhadap memberikan jasa pelayanan yang berkualitas revisit intention atau niat berkunjung ulang sesuai dengan harapan konsumen. Jika sebesar 60 % yang berarti bahwa 60 % niat semakin tinggi kepuasan yang diperoleh berkunjung ulang wisatawan ke danau pengunjung, maka revisit intention (niat Kelimutu dipengaruhi oleh pengalaman- berkunjung ulang) pengunjung akan lebih pengalaman yang diperoleh selama berwisata sering lagi. dan hal lainnya dijelaskan oleh variabel lain Pengaruh experiential marketing dan yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. tourist satisfaction terhadap revisit intention Pengalaman berwisata yang berkesan telah adalah sebesar 0.48 dengan nilai koefisien P- memberi nilai yang positif bagi para values sebesar 0.04, hal ini menunjukkan wisatawan dan berdampak pada niat untuk bahwa secara simultan experiential marketing kembali berkunjung ke danau Kelimutu. dan tourist satisfaction memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap revisit KESIMPULAN DAN SARAN intention atau niat berkunjung ulang para wisatawan ke danau Kelimutu. Hasil Berdasarkan hasil analisis data diperoleh penelitian ini sejalan dengan penelitian (Um, beberapa kesimpulan diantaranya; (pertama) Chon, & Ro, 2006) yang mengatakan bahwa bahwa experiential marketing berpengaruh revisit intention dianggap sebagai dampak positif dan signifikan terhadap revisit intention dari kepuasaan wisatawan yang berkunjung di atau niat berkunjung ulang wisatawan ke suatu destinasi wisata. Penelitian yang danau Kelimutu. Pengalaman-pengalaman dilakukan oleh (Phillips, Wolfe, Hodur, & berwisata yang positif telah memberikan Leistritz, 2013) menunjukkan bahwa citra dampak yang positif juga bagi wisatawan, destinasi berpengaruh terhadap persepsi para sehingga memiliki niat untuk melakukan wisatawan yang secara tidak langsung akan kunjungan ulang ke danau Kelimutu. (kedua) berdampak pada kepuasaan dan keinginan disimpulkan bahwa variabel Tourist untuk merekomedasikan tempat wisata satisfaction tidak berpengaruh positif dan tersebut ke orang lain dan memiliki niat untuk signifikan terhadap revisit intention atau niat berkunjung kembali. berkunjung ulang ke danau Kelimutu. Hal ini Kunjungan ulang dianggap sebagai menunjukkan bahwa wisatawan yang datang indikasi positif dari kepuasan wisatawan. berkunjung ke danau Kelimutu lebih dari satu Pengalaman positif yang dialami oleh kali merasa kurang puas dengan pengalaman wisatawan selama berwisata akan memberikan berwisata ke destinasi yang sama, karena dampak positif baik bagi destinasi maupun adanya perasaan bosan dan juga tidak ada terhadap wisatawan itu sendiri. Wisatawan tempat tujuan wisata lainnya yang dapat yang merasa puas akan pengalaman dikunjungi diakhir pekan. Indikator dari berwisatanya akan melakukan kunjungan kepuasaan wisatawan dapat dilihat dari niat kembali, serta kemungkinan akan wisatawan untuk merekomendasikan ke merekomendasikan destinasi tersebut ke teman teman-teman terdekat dan menceritakan atau kerabat, menghasilkan efek pesan yang pengalaman berwisatanya kepada orang lain. positif. Wisatawan yang memiliki niat untuk (ketiga) jika dilihat dari uji simultan dapat Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Maria Endang Jamu dan Yulius Laga

disimpulkan bahwa experiential marketing dan Ilmiah Dinamika Kepariwisataan, XI(2), tourist satisfaction memiliki pengaruh yang 1–12. positif dan signifikan terhadap revisit intention Budiarto, J., & Pancaningrum, E. (2019). atau niat berkunjung ulang para wisatawan ke Pengaruh Experiential marketing danau Kelimutu. Terhadap Keputusan Pembelian Keterbatasan dalam penelitian ini adalah Smartphone Xiaomi. JMD: Jurnal Riset masih terbatasnya jumlah responden yang Manajemen & Bisnis Dewantara. digunakan karena peneliti hanya mengambil https://doi.org/10.26533/jmd.v2i2.370 wisatawan domestik sebagai responden, Chen, K. Y., Huan, T. C., & Thongma, W. sehingga sulit untuk membuat perbandingan (2011). Developing the volunteer dengan wisatawan mancanegara. tourist’s revisit intention model : Taiwan experience. Why the Destination DAFTAR PUSTAKA Management Organization? Çoban, S. (2012). The effects of the image of Ali, H. (2015). Tourism Marketing. Jakarta: destination on tourist satisfaction and PT. Buku Seru. loyalty: The case of Cappadocia. Alkilani, K., Ling, K. C., & Abzakh, A. A. European Journal of Social Sciences. (2012). The impact of experiential Dharmawan, D., & Adista, D. (2019). marketing and customer satisfaction on Pengaruh Kualitas Layanan Dan Nilai customer commitment in the world of Pelanggan Terhadap Kepuasan social networks. Asian Social Science. Pelanggan Grab Bike Di Universitas https://doi.org/10.5539/ass.v9n1p262 Krisnadwipayana. Jurnal Manajemen Alqurneh, M., Isa, F., & Othman, A. R. Bisnis Krisnadwipayana, 7(1). (2002). Tourism Destination Image , https://doi.org/10.35137/jmbk.v7i1.266 Satisfaction and Loyalty : A Study of the Fatharani, U. S. (2016). the Effect of Dead Sea in Jordanian curative tourism. Experiential marketing Towards 1–10. Customer. Annisa, M. L., & Hutasoit, G. (2018). Gaol, H. L. (2014). Harris Lumban Gaol. Pengaruh Daya Saing Destinasi Wisata Destinasi Pariwisata, 1(17), 31–50. Terhadap Implementasi Re-Visiting Ghozali, imam. (2016). Aplikasi Analisis Commitmen Wisatawan Objek Wisata Multivariete Dengan Program IBM Di Kota Palembang. JMD: Jurnal Riset SPSS 23 (Edisi 8). In Universitas Manajemen & Bisnis Dewantara, 1(2), Diponegoro. 77–86. https://doi.org/https://doi.org/10.3929/et https://doi.org/10.26533/jmd.v1i2.176 hz-b-000238666 Ari Wijaksono, R. (2018). Pengaruh Handayani, E. N., & Pratama, E. Y. (2019). Experiential marketing Terhadap Revisit Pengaruh Manajemen Hubungan intention Melalui Kepuasan Sebagai Pelanggan Terhadap Kepuasan Variabel Intervening (Studi Pada Konsumen. Jurnal Manajemen Bisnis Pengunjung Trans Studio Mini Krisnadwipayana, 6(3). Transmart Rungkut Surabaya ). Jurnal https://doi.org/10.35137/jmbk.v6i3.235 Ilmu Manajemen (JIM), 7(2), 344–353. Hasan Ali, & Haryadi. (2012). Pengaruh Badan Pusat statistik Kabupaten Ende. (2018). Persepsi Kualitas, Persepsi Value, Kabupaten Ende Dalam Angka 2018. Kepuasaan Wisatawan, dan Kunjungan Basiya, R., & Rozak, A. H. (2012). Kualitas Ulang Terhadap Rekomendasi Mulut Ke Dayatarik Wisata, Kepuasan Dan Niat Mulut..pdf. Kunjungan Kembali Wisatawan Hendarsono, G., & Sugiharto, S. (2013). Mancanegara di Jawa Tengah. Jurnal Analisa Pengaruh Experiental Marketing terhadap Minat Beli Ulang Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Maria Endang Jamu dan Yulius Laga

Konsumen. Jurnal Manajemen comparison of first-time and repeat Pemasaran, 1(2), 1–8. visitors via a two-phase online survey. Hernández-Lobato, L., Solis-Radilla, M. M., Tourism Management. Moliner-Tena, M. A., & Sánchez- https://doi.org/10.1016/j.tourman.2007. García, J. (2006). Tourism destination 03.010 image, satisfaction and loyalty: A study Muhammad, & Artanti, Y. (2016). The Impact in Ixtapa-Zihuatanejo, Mexico. Tourism Of Experiential marketing On Word Of Geographies. Mouth ( WOM ) With Customer https://doi.org/10.1080/1461668060092 Satisfaction As The Intervening 2039 Variable Pengaruh Experiental Hui, T. K., Wan, D., & Ho, A. (2007). Marketing Terhadap Word Of Mouth Tourists’ satisfaction, recommendation ( WOM ) Dengan Kepuasan Pelanggan and revisiting Singapore. Tourism Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Management. Dinamika Manajemen, 7 (2) 2016, 182- https://doi.org/10.1016/j.tourman.2006.0 190, 7(36), 182–190. 8.008 Pattarakitham, A. (2015). The Influence of Ichsan, A. R. N. . (2015). Strategi Customer Interaction, Variety, and pengembangan potensi daya tarik Convenience on Customer Satisfaction wisata kerajinan tenun ikat di and Revisit intention: A Study of Kabupaten Ende. Shopping Mall in Bangkok. Journal of Jamu, M. E. (2014). Studi Pengaruh Economics, Business and Management. Experiential marketing Terhadap https://doi.org/10.7763/joebm.2015.v3.3 Kunjungan Ulang Pada Daya Tarik 36 Wisata Pulau Komodo, Manggarai Phillips, W. J., Wolfe, K., Hodur, N., & Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur. Leistritz, F. L. (2013). Tourist Word of Jeon, H. (2013). The Effect of Experiential Mouth and Revisit intentions to Rural marketing on Customer Satisfaction and Tourism Destinations: A Case of North Revisit intention of Beauty Salon Dakota, USA. International Journal of Franchise Stores. Fashion Business. Tourism Research. https://doi.org/10.12940/jfb.2013.17.3.1 https://doi.org/10.1002/jtr.879 09 Razak, I., & Sari, N. P. (2017). Pengaruh Koçak Alan, A., Tümer Kabadayi, E., & Kualitas Produk Dan Kualitas Layanan Köksal, C. (2017). Engaging Students Terhadap Kepuasan Pelanggan. Jurnal Through Event Marketing: An Example Manajemen Bisnis Krisnadwipayana, Of University Entrepreneurship Event. 5(3). Business & Management Studies: An https://doi.org/10.35137/jmbk.v5i3.160 International Journal. Rohmat Dwi Jatmiko, & Sri Nastiti Andharini. https://doi.org/10.15295/bmij.v5i3.128 (2012). Analisis Experiential marketing Kotler dan Keller. (2017). Manajemen Dan Loyalitas Pelanggan Jasa Wisata Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1, PT.Indeks,. (Studi pada Taman Rekreasi Sengkaling Jakarta. In e – Jurnal Riset Manajemen. ). Jurnal Manajemen Dan Kotler, P., & Keller, K. L. (2008). Manajemen Kewirausahaan. Pemasaran, 13th Edition, Vol. 2. In Schmitt, Bernd. (2007). Customer Experience Jakarta: Erlangga. Management : A Revolutionary Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Manajemen Approach to Connecting with Your Pemasaran Jilid 1 Edisi Ketigabelas. In Customers. In Wiley. Jakarta. Schmitt, Bh. (1999). Experiential marketing, Li, X. (Robert), Cheng, C. K., Kim, H., & How to get customers to sense, feel, Petrick, J. F. (2008). A systematic think, act, and relate to your company Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Maria Endang Jamu dan Yulius Laga

and brands. New York. Wong, C. keung S., & Yan Kwong, W. Y. https://doi.org/10.1362/0267257997848 (2004). Outbound tourists’ selection 70496 criteria for choosing all-inclusive Sholihin, M., & Ratmono, D. (2013). Analisis package tours. Tourism Management. SEM-PLS Dengan WarpPLS 3.0 untuk https://doi.org/10.1016/j.tourman.2003. hubungan nonlinear dalam penelitian 06.002 sosial dan bisnis. : Penerbit Wulanjani, H., & Derriawan, D. (2017). Andi. Dampak Utilitarian Value Dan Som, A. P. M., & Badarneh, M. B. (2011). Experiential marketing Terhadap Tourist satisfaction and repeat Customer Satisfaction Dan Revisit visitation; toward a new comprehensive intention. Jurnal Riset Manajemen Dan model. World Academy of Science, Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi Engineering and Technology. UNIAT. Sugiyono. (2016). Metode Penelitian https://doi.org/10.36226/jrmb.v2i2.42 Manajemen. Bandung: Alfabeta. Yoon, Y., & Uysal, M. (2005). An Tosun, C., Dedeoğlu, B. B., & Fyall, A. examination of the effects of motivation (2015). Destination service quality, and satisfaction on destination loyalty: affective image and revisit intention: A structural model. Tourism The moderating role of past experience. Management. Journal of Destination Marketing and https://doi.org/10.1016/j.tourman.2003. Management, 4(4), 222–234. 08.016 https://doi.org/10.1016/j.jdmm.2015.08. Žabkar, V., Brenčič, M. M., & Dmitrović, T. 002 (2010). Modelling perceived quality, Um, S., Chon, K., & Ro, Y. H. (2006). visitor satisfaction and behavioural Antecedents of revisit intention. Annals intentions at the destination level. of Tourism Research. Tourism Management. https://doi.org/10.1016/j.annals.2006.06 https://doi.org/10.1016/j.tourman.2009. .003 06.005