STRATEGI DAKWAH USTADZ

DALAM KLARIFIKASI PENOLAKAN DAKWAH MELALUI

MEDIA SOSIAL YOUTUBE

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

Oleh:

Indi Nur Puspitasari NIM: 1111051000036

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2018

ABSTRAK Indi Nur Puspitasari 1111051000036 Strategi Dakwah Ustadz Abdul Somad Dalam Klarifikasi Penolakan Dakwah Melalui Media Sosial YouTube

Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh pendakwah saat ini adalah penolakan bahkan berujung pada tindakan yang tidak sepatutnya dilakukan terhadap pemuka agama. Akibat penggunaan sosial media yang tidak tepat oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab, membuat kesalahpahaman beberapa pihak. Sebagaimana yang dialami oleh Ustadz Abdul Somad, Ia ditolak di Bali dan Hongkong dengan alasan yang berbeda. Akan tetapi penolakan yang dialami tidak membuat Ustadz Abdul Somad mundur atau berhenti berdakwah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana strategi dakwah melalui klarifikasi di media social yang dilakukan oleh Ustadz Abdul Somad dalam menghadapi penolakan dakwah yang terjadi terhadap dirinya? Serta asas strategi dan metode dakwah apa yang digunakan? Dan apa saja faktor penghambat dan pendukung dalam strategi dakwah pada klarifikasi yang dilakukan oleh Ustadz Abdul Somad? Strategi dakwah merupakan konseptual yang digunakan dalam penulisan. Penelitian ini mengulas strategi dakwah yang digunakan Ustadz Abdul Somad dalam menghadapi penolakan baik di Bali maupun di Hongkong. Melalui akun YouTube resmi (Tafaqquh Video) maupun wawancara dalam TV swasta (Tv One). Metodologi penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Dengan cara mengumpulkan data melalui studi pustaka, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitiannya adalah Ustadz Abdul Somad menggunakan metode Mauidzah al-Hasanah serta Manhaj al-‘Aql (strategi rasional) dalam menghadapi penolakan penolakan yang dialaminya. Selain itu terdapat faktor pendukung berupa dukungan dari organisasi masyarakat maupun komunitas baik melakukan hubungan secara moral maupun melakukan tindakan hukum atas tindakan persekusi yang dialami oleh Ustadz Abdul Somad. Adapun faktor penghambatnya adalah tidak adanya cyber law yang menangani tindakan seperti memotong video yang berdampak pada kesalahpahaman di masyarakat.

Kata kunci: Ustadz Abdul Somad, StrategiDakwah, Penolakan

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulilahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT Dzat yang Maha

Sempurna yang senantias amenyempurnakan kenikmatan kepada hamba-Nya, dengan segala karunia-Nya penulis akhirnya mampu menyelesaikan penelitian ini.

Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat dankeluarganya.

Penulis menyadari bahwa tidak akan mampu menyelesaikan skripsi ini tanpa bantuan dari pihak lain. Semua karena bimbingan, nasehat, dan motivasi dari semua pihak yang diberikan kepada penulis.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang disusun untuk melengkapi satu syarat yang telah ditentukan dalam menempuh program studi Strata (S1) pada jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta.

Selanjutnya pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dr. Suparto, M.Ed, Ph.D selaku

Wakil Dekan I Bidang Akademik. Dr. Roudhonah, M.Ag selaku Wakil Dekan

II Bidang Administrasi Umum. Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan III

Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama.

ii

2. Drs. Masran, MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

3. Fita Fathurokhmah, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah sabar

meluangkan waktu, tenaga, dan memberikan ilmunya kepada penulis,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Bintan Humaira selaku dosen penasehat akademik.

5. Segenap Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis, serta seluruh

Karyawan dan Staff Tata Usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

6. Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

7. Kedua orangtua tercinta, Bapak M. Toha dan Ibu Muzdalifah yang tak pernah

lelah mendoakan anaknya, memberikan kasih saying, dan motivasi baik moril

maupun materil hingga selesainya penulisan skripsi ini.

8. Seluruh keluarga besar penulis yang selalu mendukung dan mendoakan.

9. Teman-teman KPI angkatan 2011, terutama kelas KPI B yang membuat dunia

kuliah saya lebih berwarna.

10. Sahabat penulis yang tidak pernah lelah memberi dukungan dan doa serta

motivasinya. Fadilah Sri Elvianita, Titin Fauziah, Desinta Rahmawati, Gian

Trinadia, Nita Gina Husniati, Wulan Purnamawati, Umi Arifiyani, Ahmad

Maulana Rizky, Dewi Amelia, Fauzi Achmad, Yunita Kusumawati, Inas

Amalia, Afifah Q Aini, Athifah Hanun, Rifani Altin, Tria Hermalis.

11. Keluarga KKN LENSA, my second home.

iii

12. Kakak-kakak, Hetty Choiriyah, Anastasia Nur Pramesti, Weldania Isnaini,

Kristanti Permatasari (El dan Abang), Damar Yudhistira, Kenwal Lamanda,

Irvan Ramadhan, Isye Naisila, Rahmaidah, Aki Rijuan, Farhan Kamal.

13. Teman-teman shanggupin, ka Dede Rifa, Angki Chandra, Afriza Muhammad,

Annisa Novitri.

14. Semua pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, hanya do’a dan harapan yang dapat penulis panjatkan, semoga semua kebaikan kalian senantiasa Allah balas dengan limpahan karunia dan keberkahan bagi kita semua. Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin...

Jakarta, 29 Juni 2018

Indi Nur Puspitasari

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ......

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ......

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ......

ABSTRAK ...... i

KATA PENGANTAR ...... ii

DAFTAR ISI ...... v

BAB I PENDAHULUAN ...... 1

A. Latar Belakang ...... 1

B. Batasan Masalah ...... 9

C. Rumusan Masalah ...... 9

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...... 9

E. Metodologi Penelitian ...... 10

F. Tinjauan Pustaka ...... 13

G. Sistematika Penulisan ...... 14

BAB II LANDASAN TEORI ...... 16

A. Pengertian Dakwah ...... 16

B. Unsur-Unsur Dakwah ...... 16

C. Metode Dakwah ...... 19

D. Strategi Dakwah ...... 23

E. Media Dakwah ...... 29

F. Konseptualisasi Media Sosial ...... 30

v

BAB III GAMBARAN UMUM ...... 36

A. Biografi Ustadz Abdul Somad ...... 36

B. Penolakan Ustadz Abdul Somad ...... 38

1. Penolakan di Bali ...... 34

2. Penolakan di Hongkong ...... 37

C. Hikmah Penolakan Ustadz Abdul Somad ...... 44

BAB IV STRATEGI DAKWAH USTADZ ABDUL SOMAD DALAM

MENGHADAPI PENOLAKAN

A. Asas dalam Strategi Dakwah dalam Menghadapi Penolakan ...... 47

B. Metode Dakwah dalam Menghadapi Penolakan ...... 52

C. Strategi Dakwah Ustadz Abdul Somad ...... 58

D. Pendukung dan Penghambat Dakwah Ustadz Abdul Somad dalam

Menghadapi Penolakan ...... 62

BAB V PENUTUP ...... 65

A. Kesimpulan ...... 65

B. Kritik dan Saran ...... 66

Daftar Pustaka ...... 67

Lampiran-Lampiran ...... 70

vi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini komunikasi telah menjadi bagian penting dalam kehidupan

manusia. Dalam berbagai aspek, segala sesuatu dapat tersampaikan dengan

baik jika didukung dengan adanya proses komunikasi yang baik. Dalam

konteks hubungan sosial misalnya, setiap individu akan berinteraksi dengan

individu lainnya menggunakan berbagai lambang-lambang komunikasi.

Interaksi tersebut dilakukan karena adanya maksud, baik itu untuk

memengaruhi individu maupun tujuan-tujuan tertentu lainnya.1Salah satunya

berdakwah, dakwah erat kaitannya dengan komunikasi, agar penyampaian

dakwah sesuai dengan yang diinginkan, harus ada unsur komunikasi yang baik.

Isi pesan dalam proses komunikasi dapat memberikan efek bagi

komunikan yang menerima isi pesan tersebut, tak hanya itu dalam proses

komunikasi terdapat interaksi yang di mana komunikator dapat membentuk

pandangan baru kepada komunikan, sebagaimana yang disampaikan oleh

Klinger bahwa hubungan manusia lain ternyata sangat mempengaruhi manusia

itu sendiri. Manusia tergantung pada manusia lain karena orang lain juga

berusaha mempengaruhi melalui pengertian yang diberikan, informasi yang

dibagi dan semangat yang disumbangkan. Semuanya membentuk pengetahuan,

menguatkan perasaan dan meneguhkan perilaku manusia.2 Dalam hal ini,

1 Rulli Nasrullah, Komunikasi Antar Budaya di Era Siber (Jakarta: Kencana, 2012) h. 2 2 Liliweri, A. Komunikasi Antar Pribadi, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1991) h. 38

1 2

bagaimana seorang da‟i dapat menyampaikan dengan baik isi pesan dakwahnya agar diterima oleh mad‟u.

Komunikasi menjadi sebuah peranan penting dalam proses sosial

masyarakat dan memberikan inovasi yang dapat memberikan perubahan bagi pelakunya. Komunikasi telah mencapai suatu tingkat di mana orang mampu berbicara dengan jutaan manusia seecara serempak. Teknologi komunikasi mutakhir telah menciptakan apa yang disebut “publik dunia”. Kejadian yang berlangsung di suatu belahan dunia dapat langsung diketahui oleh belahan dunia lainnya melalui teknologi yang disebut internet.3 Seperti halnya yang terjadi pada era generasi millenials sekarang, yang mayoritas masyarakatnya lahir dan berkembang melalui teknologi yang di mana beragam proses komunikasi hadir melalui media yang dalam ilmunya diterjemahkan melalui komunikasi massa.

Dakwah dan teknologi adalah suatu yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini jika kita berpijak pada konsep dakwah kontemporer yang mudah diterima oleh kalangan masa kini. Saat ini, masyarakat berbondong-bondong untuk mendapatkan beragam informasi melalui internet dan salah satunya media sosial. Media sosial sekarang bukan suatu hal yang asing, hampir semua orang yang menggunakan smartphone memiliki akun media sosial. Media sosial dapat menjadi „rumah‟ atau „ruangan‟ untuk melakukan interaksi satu sama lain, selain itu dapat dijadikan sebagai tempat bertemu dengan keluarga, sahabat atau kolega di dunia maya yang terpisah jarak dan waktu.

3Roudhonah, Ilmu Komunikasi (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007) h. 135 3

Hampir dipastikan setiap orang yang memiliki smartphone, memiliki akun media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Youtube dan sebagainya. Kondisi tersebut seperti kelaziman yang mengubah bagaimana

4 cara berkomunikasi pada era yang serba digital ini. Berbicara mengenai media sosial, salah satu media sosial yang memudahkan kita untuk mencari informasi serta hiburan yaitu salah satunya Youtube.

Jenis-jenis media sosial diantaranya Facebook, Twitter, Path,

Instagram, Blog, Youtube. Jenis-jenis media sosial tersebut mempunyai keunggulan masing-masing, salah satunya youtube. Youtube merupakan media sosial yang fitur-fiturnya memfokuskan aplikasi video. Youtube adalah sebuah aplikasi berbagi video yang memungkinkan penggunanya mengunggah dan mengunduh video, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik youtube sendiri.

Mudahnya proses pengiriman informasi dalam bermedia sosial, pesan dakwah juga mendapat kesempatan untuk menyebar dengan cara yang dapat mengikuti perkembangan trend, dengan memanfaatkan fitur-fitur yang ada dalam youtube.

Dakwah pada dasarnya adalah menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat luas. Hakikat dakwah sendiri adalah upaya untuk menumbuhkan kecenderungan dan ketertarikan menyeru seseorang kepada ajaran agama Islam pada apa yang diserukan.5 Dakwah merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim dan muslimah di seluruh dunia. Dakwah juga usaha untuk

4 Rulli Nasrullah, Media Sosial, (Bandung: Simbiosa. 2015) h. 1 5 Ahmad Mahmud, Dakwah Islam, (Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 2002) h. 13 4

mempengaruhi orang lain agar mereka bersikap dan bertingkah laku seperti apa yang diinginkan pendakwah. Allah SWT juga menerangkan perintah berdakwah dalam Q.S An-Nahl ayat 125:

ْاد ُع إِلَ ٰى َسبِ ِيل َزبِّ َك بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َم ْى ِع َظ ِة ْال َح َسىَ ِة ۖ َو َج ِاد ْلهُ ْم بِالَّتِي ِه َي أَ ْح َس ُه ۚ إِ َّن

َز َبَّك هُ َى أَ ْعلَ ُم بِ َم ْه َضلَّ َع ْه َسبِيلِ ِه ۖ َوهُ َى أَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِد َيه

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantulah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhan-mu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang- orang yang mendapat petunjuk.

Menurut Quraish Shihab, ayat tersebut merupakan dasar menyampaikan agama Islam (dakwah) dengan cara yang baik.6 Ibn Katsir menjelaskan ayat tersebut merupakan ayat tentang perintah untuk berdakwah di jalan Allah dengan cara yang baik.7 Dari ayat dapat disimpulkan terdapat tiga metode dakwah yaitu hikmah, mauidzah al-hasanah, dan mujadalah. Hikmah yaitu merupakan dakwah dengan cara yang arif dan bijaksana. Mauidzah al-hasanah merupakan dakwah dengan cara memberikan nasihat-nasihat yang baik.8

Adapun Mujadalah merupakan tukar pendapat dengan cara sinergis agar tidak terjadi konflik dalam perbedaan pendapat.9

Cara untuk berdakwahpun beragam, bisa menggunakan lisan maupun tulisan, melalui media cetak, ataupun elektronik. Seiring kemajuan jaman dakwah telah berkembang dengan cukup pesat dan signifikan, mulai dari

6 M. Quraihs Shihab, Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhui’I atas Pelbagai Persoalan, h. 372. 7 Ibnu Katsir, Tafsir Ibn Katsir Jilid 3, terj. Abdul Ghofar. (Bogor: Pustaka Imam Syafi‟i, 2003), h. 120. 8 Abdul Aziz, Fiqh Dakwah: Prinsip dan Kaidah Asasi Dakwah Islam, (Solo: Intermedia, 2003), h. 31. 9 Amin Munir Samsul, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2003), h. 19. 5

jumlah mad‟u, cara dan metode berdakwah, atau para pelaku dakwah itu sendiri.

Bagi sebagian orang atau jamaah yang tidak sempat datang ke kajian atau masjid untuk mendengarkan ceramah, solusi terbaik agar masyarakat luas dapat mendengarkan isi ceramah juga yaitu dengan cara mengambil video dan menggunggahnya di youtube.

Dakwah juga merupakan sebuah proses komunikasi, tetapi tidak semua proses komunikasi adalah dakwah, karena dakwah bersifat memengaruhi dan di dalamnya terkandung ajakan untuk mengajak orang melakukan perbuatan yang sesuai ajaran agama. Berdakwah bisa di mana saja dan kapan saja dan menggunakan metode apa saja, salah satunya adalah media sosial, sehingga para da‟i harus mampu menyesuaikan diri dengan mempergunakan serta memanfaatkan media itu sendiri.

Salah satu Ustadz yang memanfaatkan media sosial sebagai media dakwahnya yaitu Ustadz Abdul Somad, beliau adalah ulama yang berasal dari

Sumatra Utara yang sering mengulas berbagai macam persoalan agama, khususnya kajian ilmu hadis dan ilmu fiqih. Selain itu, ia juga banyak membahas mengenai nasionalisme dan berbagai masalah terkini yang sedang menjadi pembahasan hangat dikalangan masyarakat.

Dakwah saat ini bukan hanya di lakukan dari masjid ke masjid, dengan teknologi yang semakin maju dakwah juga bisa dilakukan di media sosial salah satunya youtube yang tadinya masyarakat banyak yang belum mengetahui 6

mengenai kajian-kajian dakwah, dengan adanya metode melalui video unggahan ustadz Abdul Somad dengan konten video tanya jawab yang dikemas dengan ringan dan singkat membuat video ini terbilang unik dan banyak diminati masyarakat.

Beliau memiliki cara tersendiri dalam menyampaikan dakwahnya, dengan gaya yang cerdas dan lugas dengan kajiannya yang tajam dan menarik, membuat banyak orang suka dengan beliau. Ditambah lagi dengan keahlian dalam merangkai kata yang menjadi sebuah retorika dakwah, membuat ceramah ustadz Abdul Somad begitu mudah dicerna dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan masyarakat. Sehingga Ustadz Abdul Somad banyak melakukan safari dakwah ke berbagai daerah ditengah kesibukannya yang juga sebagai seorang dosen. Penelusuran peneliti menunjukkan setidaknya pada dua kanal utama ceramahnya di Youtube, yakni Tafaqquh

Online dan Fodamara, video Ustadz Abdul Somad sudah ditonton total akumulasi 16,255 juta view dari total 1.400 video yang mencakup dirinya.

Kenyataan di atas menunjukkan kesesuaian dengan surat at-taubah ayat

122 tentang seseorang yang harus memperdalam ilmu pengetahuan. Berikut ayatnya secara langsung:

َو َما َك َان ْال ُم ْؤ ِمىُ َىن لِيَ ْىفِ ُسوا َكافَّةً ۚ فَلَ ْى ََل وَفَ َس ِم ْه ُك ِّل فِ ْسقَ ٍة ِم ْىهُ ْم َطائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُىا ف ِي

ِّالد ِيه َولِيُ ْى ِر ُزوا قَ ْى َمهُ ْم إِ َذا َز َج ُعىا إِلَ ْي ِه ْم لَ َعلَّهُ ْم يَ ْح َر ُز َون

“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka 7

tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.”

Ayat di atas merupakan anjuran kepada orang Islam untuk tetap

10 memperdalam ilmu pengetahuan. Apa yang telah dilakukan oleh Ustadz

Abdul Somad senada dengan anjuran dalam ayat di atas. Cara yang dilakukan oleh Abdul Somad adalah dengan menggali ilmu pengetahuan secara mendalam. Pada tataran praktisnya, Ustadz Abdul Somad juga mengikuti perkembangan zaman maupun teknologi. Dengan pengetahuan tersebut, Ustadz

Abdul Somad menerapkan dakwahnya melalui media online.

Tidak hanya kalangan masyarakat biasa, beberapa kali ustadz Abdul

Somad diundang untuk bersilaturahmi dan mengisi kajian bersama para artis dan publik figur yang dikabarkan tengah hijrah, materi yang mencerahkan dan membuka wawasan adalah salah satu alasan beliau digemari oleh berbagai kalangan, termasuk kalangan artis. Beliau juga merupakan seorang dosen di

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, . Hal ini menunjukan bahwa selain sebagai da‟i terkenal, beliau juga merupakan seorang akademisi yang juga dikagumi oleh mahasiswanya.

Selain banyak yang menyukai gaya ceramah ustadz Abdul Somad, adapula yang menolak bahkan menentang kedatangan beliau untuk berdakwah.

Tetapi dibalik itu semua, beliau tetap berdakwah di berbagai daerah dan mengunggah setiap kegiatan dan isi ceramah beliau hal tersebut tidak mengurangi usaha dakwah ustadz Abdul Somad. Seperti contohnya masyarakat

10 Ibnu Katsir, Tafsir Ibn Katsir Jilid 5, terj. Abdul Ghofar. (Bogor: Pustaka Imam Syafi‟i, 2003), h.229-230. 8

di Aceh yang memberikan apresiasi dan respon yang amat positif terhadap safari dakwah ustadz Abdul Somad.

Penolakan-penolakan yang dialami ustadz Abdul Somad dalam perjuangan berdakwah salah satunya seperti pada peristiwa di Bali pada tanggal 8 Desember 2017. Ustadz Abdul Somad yang pada awalnya hendak melakukan safari dakwah di Bali, tetapi beliau mendapatkan protes dari ormas yang tergabung dalam Komponen Rakyat Bali (KRB) karena Ustadz Abdul

Somad dianggap anti pancasila dan pro khilafah. Hal tersebut menimbulkan kemarahan masyarakat Hindu Bali atas kedatangan Ustadz Abdul Somad.

Kendati demikian, beliau tetap melangsungkan safari dakwahnya yang justru dihadiri oleh lebih dari seribu umat dengan lancar dan aman.

Tidak lama setelah kejadian penolakan di Bali, pada tanggal 23

Desember 2017 Ustadz Abdul Somad ditolak masuk Hongkong oleh otoritas setempat setibanya di bandara. Beliau diminta untuk segera meninggalkan

Hongkong hari itu juga tanpa alasan yang jelas.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengangkat tema tersebut menjadi skripsi yang berjudul “Strategi Dakwah Ustadz Abdul Somad dalam Klarifikasi Penolakan Dakwah Melalui Media Sosial Youtube”

9

B. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, maka dari itu penulis membatasi

media sosial yang diteliti yaitu Youtube. Masalah penelitian yang diteliti yaitu

penolakan dakwah Ustadz Abdul Somad di Bali dan Hongkong.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, penulis merumuskan masalah:

1. Bagaimana strategi dakwah Ustadz Abdul Somad dalam menghadapi

penolakan melalui media sosial Youtube?

2. Apa asas strategi dakwah yang digunakan dalam menghadapi penolakan?

3. Apa metode yang digunakan Ustadz Abdul Somad dalam menghadapi

penolakan dakwah?

4. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam strategi dakwah pada

klarifikasi yang dilakukan oleh Ustadz Abdul Somad?

D. Tujuan & Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui asas, metode, dan strategi dakwah yang digunakan

Ustadz Abdul Somad dalam menghadapi penolakan.

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pada strategi

dakwah dalam klarifikasi Ustadz Abdul Somad.

3. Pemanfaatan media YouTube yang digunakan Ustadz Abdul Somad dalam

menghadapi penolakan.

Adapun manfaat penelitiannya adalah sebagai berikut:

a. Manfaat Akademis 10

Menambah khazanah dan referensi bagi pengembangan ilmu

komunikasi khususnya jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui kajian strategi dakwah pada

media sosial Youtube khususnya.

b. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan

informasi kepada pengguna media sosial mengenai pola komunikasi

dakwah di media sebagai pemanfaatan konten agama ketika

berinteraksi dan mengenai kehidupan sehari-hari agar lebih bijak

dalam hal berdakwah di media sosial.Serta sebagai bahan acuan atau

referensi bagi penelitian lainnya untuk melakukan riset mengenai

penelitian terkait.

E. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma

konstruktivisme. Realitas diangggap sebagai hasil konstruksi berpikir dari

kemampuan seseorang. Pengamatan merupakan hasil dari pengamatan indra

penulis terhadap apa yang diteliti.11 Perlu tercipta interaksi antara penulis

dan yang diteliti, agar mampu merekonstruksi realitas yang diteliti melalui

metode kualitatif.12

Sehingga paradigma konstruktivis dalam penelitian ini digunakan

untuk mengetahui penulis bagaimana strategi dakwah yang dilakukan

11 Imam Gunawan, Metode Penulisan Kualitatif: Teori dan Praktik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013) h. 49-50 12 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi (Teori, Paradigma, dan Discourse Teknologi Komunikasi di Masyarakat), (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h.238 11

Ustadz Abdul Somad dalam mengahadapi penolakan pada media sosial

khususnya Youtube.

2. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian

berdasarkan pendekatan deskriptif analisis. Sedangkan metode penelitian

yang digunakan adalah metode kualitatif. Yang merupakan prosedur

sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang yang diamati.13

Metode penelitian deskriptif analisis bertujuan mengumpulkan

informasi actual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada,

mengidentifikasi masalah atau memberikan kondisi dan praktek-praktek

yang berlaku, membuat perbandingan atau evaluasi, menentukan apa yang

dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar

dari pengalaman mereka untuk menciptakan rencana dan keputusan pada

waktu yang akan datang.14

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah-langkah untuk mendapatkan

data dalam sebuah penulisan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan

dalam penulisan ini adalah:

a) Studi Pustaka: Mencari dan mengumpulkan tulisan-tulisan, artikel,

dokumen-dokumen online serta informasi lainnya tentang penolakan

Ustadz Abdul Somad yang terjadi di Bali dan Hongkong.

13 Lexi J. Moleong, Metode Penelitian Kulaitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h. 3 14 Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. ke-XIII, h. 25 12

b) Observasi: Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian

manusia dengan menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu

utamanya selain panca indra lainnya seperti telinga, mata, hidung lidah,

dan kulit. Yang dimaksud metode observasi adalah metode pengumpulan

data yang digunakan untuk menghimpun data penulisan, data-data

penulisan ini dapat diamati oleh penulis. Dalam arti bahwa data tersebut

dihimpun melalui pengamatan penulis melalui penggunaan panca indra.15

c) Dokumentasi: Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar atau majalah,

dan sebagainya.16Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah mengumpulkan berita dan video terkait masalah penolakan

dakwah Ustadz Abdul Somad di Bali dan Hong Kong.

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis deskriptif dengan tahapan meliputi 4 tahap:17

1. Mengidentifikasi data, dalam hal ini peneliti mengidentifikasi video

klarifikasi Ustadz Abdul Somad dengan menonton secara berulang dan

mengidentifikasi apa yang telah dilihat. Peneliti baru mendata sepintas

tentang informasi yang diperolehnya.

2. Menganalisis isi video berdasarkan konsep strategi dakwah. Pada tahap

ini, peneliti memilih segala informasi yang diperoleh pada tahap pertama

15 Burhan Bungin, Analisis Data Penulisan Kualitatif, (Jakarta: PT Raja Graffindo, 2006) h. 134. 16Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pnedekatan Praktik, (Jakarta: Bina Usaha, 1989), h. 62 17Soejono dan Abdurrahman, Metodologi Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapannya, h. 17 13

untuk memfokuskan pada masalah tertentu, lalu peneliti menguraikan

fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci kemudian melakukan

analisis secara mendalam tentang fakus masalah.

3. Mengevaluasi semua data yang telah di analisis, apakah sesuai dengan

rumusan masalah pada penelitian ini. Pada tahap ini, peneliti

mengevaluasi hasil yang telah dianalisis dan menyesuaikan dengan

rumusan masalah apakah tujuan dari analisis ini sudah tercapai.

4. Membuat kesimpulan berdasarkan data yang sudah dianalisis. Pada

tahap ini peneliti membuat kesimpulan dari apa yang dilakukan pada

tahap pertama, kedua, dan ketiga apakah data yang dianalisis sudah

benar-benar sesuai dengan tujuan penelitian.

F. Tinjauan Pustaka

Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan penelitian yang

akan dilakukan penulis. Berikut detailnya:

1. Skripsi dengan judul “Metode Dakwah di Media Online: Studi Kasus

LDK Syahid UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” ditulis oleh Aditya

Nugroho, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2015. Penelitian

tersebut menganalisis metode dakwah yang menggunakan media

internet atau secara online. Objek penelitiannya adalah Lembaga

Dakwah Kampus (LDK) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Persamaaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama

meneliti dakwah dengan menggunakan media online. Adapun

perbedaannya adalah penulis mengambil Ustadz Abdul Somad sebagai

objek serta media yang digunakannya khusus YouTube. 14

2. Skripsi berjudul “Media Online dan Ruang Publik Virtual: Studi Kasus

Kolom Komentar di Kompas.com” ditulis oleh Fitri Hadiyani, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2013. Persamaan dengan

penelitian penulis adalah objek media online yang diteliti, namun

penulis meneliti secara khusus hanya pada YouTube.

3. Skripsi berjudul “Analisis Personal Branding pada Program Talkshow

Santai Bersama Anies-Sandi di Situs Youtube.com” ditulis oleh Alfian

Anji, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2018. Penelitian tersebut

terfokus pada penggunaan media sebagai branding. Persamaan dengan

penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama media Youtube.

Adapun perbedaannya adalah penulis mengambil objek Ustadz Abdul

Somad sebagai objek materia dan Strategi Dakwah sebagai objek

formanya.

Dari ketiga skripsi di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian baru dan original.

15

G. Sistematika Penulisan

Agar penulisan skripsi ini lebih tersusun dengan rapi, maka diperlukan

sistematika penulisan. Penulisan skripsi ini terdiri atas lima bab dan setiap bab

memiliki sub bab. Adapun sistematika penulisannya yaitu:

BAB I Mencakup latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan

masalah, manfaat dan tujuan penelitian, metodologi penelitian,

tinjauan pustaka.

BAB II Membahas landasan teori dan konsep. Mencakup konsep dakwah,

strategi dakwah, dan metode dakwah.

BAB III Gambaran Umum; Berisi biografi tentang Ustadz Abdul Somad

dan beberapa berita mengenai penolakan dakwah Ustadz Abdul

Somad.

BAB IV Temuan Dan Analisis Data: Analisa terhadap penelitian yang telah

dilakukan.

BAB V Penutup: Berisi kesimpulan dan saran-saran. Kemudian di bagian

terakhir memuat daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

BAB II

KONSEP DAN LANDASAN TEORI

A. Pengertian Dakwah

Menurut Abdul Aziz dakwah merupakan bahasa arab, berasal dari kata

da’wah yang bersumber pada kata: da’a, yad’u, da’watan yang bermakna

seruan, panggilan, undangan atau doa. Abdul Aziz menjelaskan bahwa dakwah

bisa berarti: memanggil, menyeru, menegaskan atau membela sesuatu,

perbuatan atau perkataan untuk menarik manusia kepada sesuatu, memohon

dan meminta.1

Dakwah adalah suatu proses mengajak, menyeru, dan membimbing

umat manusia untuk berbuat baik dan mengikuti petunjuk Allah dan RasulNya.

Usaha tersebut dilakukan dengan sengaja dan perencanaan matang baik

dilakukan individu atau organisasi dengan sasaran umat perorangan atau

sekelompok orang (masyarakat) agar mereka mengetahui, mengimani, dan

mengamalkan ajaran islam dalam semua aspek kehidupan. Dakwah diupayakan

dengan cara yang bijaksana, agar tercapai kehidupan yang sejahtera di dunia

dan di akhirat.2

B. Unsur-Unsur Dakwah

Unsur-unsur dakwah adalah komponen-komponen yang selalu ada

dalam kegiatan dakwah. Menurut Achmad (2008), unsur-unsur dakwah

tersebut adalah:3

1 Tata Sukayat, Quantum Dakwah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 1 2 Saerozi, Ilmu Dakwah, (Yogyakarta, Penerbit Ombak Dua, 2013), h. 11 3 Saerozi, Ilmu Dakwah, h. 35-42

16 17

1. Da’i

Da’i ini secara umum sering disebut dengan sebutan mubaligh (orang

yang menyampaikan ajaran Islam). Menurut Hasyimi, lebih lanjut lagi pada

dasarnya semua pribadi muslim berperan sebagai otomatis sebagai mubaligh

atau komunikator karna itu maka secara umum setiap muslim yang dewasa

adalah sebagai da’i.

Dalam berdakwah peranan Da’i sangat esensial, sebab tanpa da’i ajaran

Islam hanyalah ideologi yang tidak terwujud dalam kehidupan masyarakat.

Dapat disimpulkan bahwa da’i merupakan ujung tombak dalam

menyebarkan ajaran Islam sehingga peran dan fungsinya sangat penting

dalam menuntun dan member penerangan kepada umat manusia.

2. Mad’u:

Mad’u yaitu manusia yang jadi sasaran dakwah atau manusia penerima

dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok, baik yang

beragama islam maupun yang tidak; atau dengan kata lain adalah manusia

keseluruhan. Mad’u terdiri dari berbagai golongan. Diantaranya:

a) Sosiologis : masyarakat terasing, pedesaan,perkotaan, kota kecil, serta

masyarakat di daerah marginal dan kota besar.

b) Struktur kelembagaan : golongan priai, , dan terutama

pada masyarakat jawa.

c) Tingkatan usia golongan anak-anak, remaja, dan golongan orang tua.

d) Profesi : golongan petani, pedagang, senima buruh dan pegawai negeri

e) Tingkat sosial ekonomis : golongan kaya, menengah, miskin.

f) Jenis kelamin: golongan pria dan wanita. 18

g) Khusus : masyarakat tunasusila, tunawisma, tunakarya, narapidana, dan

sebagainya.

3. Madd’a Dakwah (Materi Dakwah)

Materi dakwah, tidak lain adalah al-Islam yang bersumber dari al-

qur’an dan hadist sebagai sumber utama yang meliputi akidah, syariah, dan

akhlak dengan berbagai macam cabang ilmu yang diperoleh darinya.

Madd’a atau materi dakwah dapat diklasifikasikan kedalam tiga hal pokok,

yaitu sebagai berikut:4

1) Pesan Aqidah: Aqidah adalah ketentuan atau ketetapan Allah yang

fitrah, selalu bersandar kepada kebenaran (haq, sah selamanya (tidak

pernah berubah, dan terikat kedalam hati manusia. Contohnya,

keyakinan manusia akan wujud (adanya) sang pencipta, kekayaan

maupun ilmu yang dimilikiNya, pertemuan dengan Allah sesudah mati,

adanya hari pembalasan, dan lain sebagainya. Manusia akan meyakini

bahwa nafas yang mereka hidup sehari hari sudah diatur olehNya.

Semua persoalan mereka hadapi bersandar, pasrah, dan tawakal kepada

allah.5

2) Pesan Syariah: Menurut bahasa, syariah berasal dari bahasa Arab yang

berarti peraturan atau undang-undang, yakni peraturan mengenai

tingkah laku yang mengikat, harus dipatuhi dan dilaksanakan

sebagaimana mestinya. Sedangkan menurut istilah, syariah adalah

4 Wardi bachtiar, Metodologi Penilitian Ilmu Dakwah,(Ciputat:logos wacana ilmu,1997), h.33-34. 5 Abu Bakar Jabir al-jazairi, Aqidah seorang mukmin,(Solo: Daarul Fikri, 1994),h.30. 19

ketentuin atau norma Ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan

tuhan (ibadah) dan hubungan manusia dengan sesamanya (muamalah).6

3) Pesan Akhlak: Secara etimologis, akhlak berarti perbuatan, dan ada

sangkut pautnya dengan kata-kata Khaliq (pencipta), dan Makhluk

(yang diciptakan).7 Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dari padanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dan

gampang tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Maka sifat

itu memunculkan perbuatan baik dan terpuji menurut akal dan syariat

maka sifat itu disebut akhlak yang baik, dan yang muncul dari sifat itu

perbuatan-perbuatan buuruk maka disebut akhlak yang buruk.8

C. Metode Dakwah

1. Pengertian Metode Dakwah

Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata yaitu “meta” (melalui) dan

“hodos” (jalan,cara). Dengan demikian dapat diartikan bahwa metode adalah

cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Artinya metode

adalah cara yang telah diatur dan melalui proses pemikiran untuk mencapai

suatu maksud. Sedangkan dakwah adalah ajakan kepada manusia untuk

melakukan kebaikan dan mengikuti petunjuk sesuai ajaran Islam. Maka dapat

diambil pengertian bahwa metode dakwah adalah cara-cara tertentu yang

dilakukan oleh seorang dai (komunikator) kepada mad’u untuk mencapai suatu

tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang.9

6 Endang Saifuddin Anshari, Wawasan Islam,(Jakarta:CV rajawali, 1986), h.45. 7 Endang Saifuddin Anshari, op.cit, h.29. 8 Alwan Khoiri:Tulus Musthofa:Moh.Damami, Akhlak / Tasawuf, (Yogyakarta:Pogja Akademik UIN Yogyakarta,2005), h.6 9 Suparta dan Henfi, Metodologi Dakwah, h. 6 20

2. Bentuk-bentuk Metode Dakwah

Secara terperinci metode dakwah dalam al- terdapat pada QS An-

Nahl ayat 125

ْاد ُع إِلَ ٰى َسبِ ِيل َزبِّ َك بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َم ْى ِع َظ ِة ْال َح َسىَ ِة ۖ َو َج ِاد ْلهُ ْم بِالَّتِي ِه َي أَ ْح َس ُه ۚ إِ َّن

َز َبَّك هُ َى أَ ْعلَ ُم بِ َم ْه َضلَّ َع ْه َسبِيلِ ِه ۖ َوهُ َى أَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِد َيه

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantulah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhan-mu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang- orang yang mendapat petunjuk.

Secara umum ayat di atas menyampaikan tentang tata cara (metode)

dakwah agama Islam. Menurut Quraish Shihab, ayat tersebut merupakan dasar

menyampaikan agama Islam (dakwah) dengan cara yang baik.10 Ibn Katsir

menjelaskan ayat tersebut merupakan ayat tentang perintah untuk berdakwah di

jalan Allah dengan cara yang baik.11 Dalam ayat tersebut terdapat tiga kata

kunci metode dakwah, yaitu Hikmah, Mauidzah al-Hasanah, dan Mujadalah

(bi al-Hasan).12

a) Hikmah

Hikmah merupakan cara berdakwah dengan arif dan bijaksana agar

menarik perhatian untuk masuk agama Islam. Kebijaksanaannya tidak

hanya diukur dari pengetahuan agamanya saja, akan tetapi juga pada

tindakan dan akhlaknya. 13

10 M. Quraihs Shihab, Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhui’I atas Pelbagai Persoalan, h. 372. 11 Ibnu Katsir, Tafsir Ibn Katsir Jilid 3, terj. Abdul Ghofar. (Bogor: Pustaka Imam Syafi’i, 2003), h. 120. 12 Suparta dan Henfi, Metodologi Dakwah, h. 11 13 Suparta dan Henfi, Metodologi Dakwah, h. 11 21

Langkah-langkah yang harus dipenuhi dalam dakwah mendasar pada

tahapa berupa materi dakwah harus sesuai dengan kebutuhan mad’u.

Seorang da’i selalu memperhatikan suasana, situasi, dan kondisi

14 mad’u. Dengan demikian metode hikmah berupa arif dan bijaksana

akan tercapai.

b) Mauidzah al-Hasanah

Al-Mauidzah Al-Hasanah merupakan dakwah dengan cara

memberikan nasihat-nasihat yang baik.15 Mauidzah al-Hasanah berarti

menyampaikan kata-kata dengan penuh kasih sayang, dengan penuh

kelembutan, tidak membongkar atau membeberkan kesalahan orang

lain sebab kelemah-kelembutan dalam menasihati seringkali dapat

meluluhkan hati yang keras dan menjinakkan kalbu yang liar, ia lebih

mudah melahirkan kebaikan daripada larangan dan ancaman.16

Langkah-langkah yang harus dipenuhi dalam metode Mauidzah al-

Hasanah antara lain; Pertama tidak boleh mengandung unsur

penghinaan atau membodohi orang. Dengan kata lain harus mengambil

hati mad’u tanpa beranggapan buruk kepadanya. Kedua tidak

menggunakan istilah yang kurang pantas, baik dari segi ucapan atau

arti. Ketiga efesiensi17 penggunaan kalimat agar tidak terlalu berputar

sehingga keluar dari konteks materi dakwah yang disampaikannya.18

14 Aliyudin, “Prinsip-Prinsip Dakwah Menurut Al-Qur’an” dalam Jurnal Ilmu Dakwah Vol 4. No. 1, tahun 2015, h. 1016. 15 Abdul Aziz, Fiqh Dakwah: Prinsip dan Kaidah Asasi Dakwah Islam, (Solo: Intermedia, 2003), h. 31. 16 Suparta dan Henfi, Metodologi Dakwah, h. 11 17 Jamaluddin Kafie, Pengantar Ilmu Dakwah, (Surabaya: Karunia, 1988), h. 67. 18 Ali Aziz, Ilmu Dakwah, h. 358. 22

c) Ketiga Mujadalah (bi al-Ahsan)

Al-Mujadalah Bi Allati Hiya Ahsan merupakan tukar pendapat yang

dilakukan oleh dua pihak secara sinergis, yang tidak melahirkan

permusuhan dengan tujuan agar lawan menerima pendapat yang

diajukan dengan memberikan argumentasi dan bukti yang kuat, antara

satu dengan yang lainnya saling menghargai dan menghormati.19

Prinsip metode ini ditujukan sebagai reaksi alternatif dalam menjawab

tantangan respon negatif dari mad’u, khususnya bagi sasaran yang

menolak, tidak peduli, atau bahkan melecehkan dakwah. Sebagai

seorang da’i harus memegang teguh prinsip-prinsip umum dari watak

dan karateristik dakwah itu sendiri; yaitu: a) Menghargai kebebasan

dan hak asasi tiap-tiap individu. b) Menghindari kesulitan dan

kepicikan. c) Bertahap, terprogram, dan sistematis.20

Dalam surat At-Taubat ayat 122 juga dijelaskan sebagai berikut:

َو َما َك َان ْال ُم ْؤ ِمىُ َىن لِيَ ْىفِ ُسوا َكافَّةً ۚ فَلَ ْى ََل وَفَ َس ِم ْه ُك ِّل فِ ْسقَ ٍة ِم ْىهُ ْم َطائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُىا ف ِي ِّالد ِيه

َولِيُ ْى ِر ُزوا قَ ْى َمهُ ْم إِ َذا َز َج ُعىا إِلَ ْي ِه ْم لَ َعلَّهُ ْم يَ ْح َر ُز َون

“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”

Quraish Shihab menafsirkan ayat tersebut dengan pemahaman bahwa

harus ada sekelompok orang yang tetap memperdalam ilmu pengetahuan serta

19 Suparta dan Henfi, Metodologi Dakwah, h. 11 20 Asep Muhyidin dan Agus Ahmad Safei, Metode Pengembangan Dakwah, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), cet. I, h. 78-82. 23

berdakwah dengan memberi kabar gembira dan peringatan.21 Dengan kata lain

terdapat kelompok orang yang difokuskan untuk berdakwah mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan. Sebagaimana Ibn Katsir menjelaskan bahwa

22 dakwah dengan ilmu pengetahuan juga bagian dari jihad.

D. Strategi Dakwah

1. Pengertian Strategi Dakwah

Dalam merealisasikan ajaran Islam di tengah-tengah manusia melalui

metode-metode tertentu dengan tujuan agar terciptanya kepribadian dan

masyarakat yang menerapkan ajaran islam secara utuh (kaffah) dalam

mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Oleh karena itu, dakwah sebagai proseskegiatan yang universal dan

tidak hanya sekedar untuk ritual keagamaan, tetapi meliputi segala aktivitas

hidup manusia, bahkan dakwah juga dituntut untuk menjadi problem solving

bagi persoalan-persoalan yang berkembang di masyarakat, juga mengangkat

istilah managemen dan strategi untuk menjelaskan rangkaian kegiatan

dakwah yang dapat membantu pencapaian tujuan dakwah itu sendiri.

Strategi dakwah merupakan metode, siasat, taktik yang harus

digunakan dalam aktivitas dakwah.23 Menurut Abu Zahwa mengatakan

bahwa strategi dakwah Islam adalah perencanaan, penyerahan kegiatan dan

21 M. Quraihs Shihab, Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhui’I atas Pelbagai Persoalan, h. 543. 22 Konteks surat At-Taubat; 122 merupakan ayat-ayat tentang jihad. Ibn Katsir menjelaskan bahwa dakwah dengan memperdalam ilmu pengetahuan juga bagian dari jihad. Lihat Ibn Katsir, Tafsir Ibn Katsir, Terj. Abdul Ghofar, (Bogor: Pustaka Imam Syafi’i, 2003), h. 230-232. 23 Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, h. 32 24

operasi dakwah Islam yang dibuat secara rasional untuk mencapai tujuan-

tujuan Islam yang meliputi seluruh dimensi kemanusiaan.24

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

strategi dakwah merupakan perpaduan dari perencanaan dan managemen

dakwah untuk mencapai suatu tujuan. Dalam mencapai tujuan tersebut,

maka strategi dakwah harus dapat menunjukan bagaimana operasionalnya

yang harus dilakukan secara teknik atau taktik, karena sewaktu-waktu dapat

berubah sesuai situasi dan kondisi.

2. Asas-Asas Strategi Dakwah

Dalam strategi dakwah, ada beberapa asas yang harus diperhatikan

agar dakwahnya berjalan efektif dan sesuai sasaran. Asas-asasnya yaitu sebagai

berikut:

a) Asas Fisiologis, yaitu asas ini erat hubungannya dengan tujuan-tujuan

yang akan dicapai dalam aktifitas dakwah.

b) Asas Sosiologis, yaitu asas ini berbicara tentang masalah yang berkaitan

dengan situasi dan kondisi sasaran dakwah.

c) Asas kemampuan dan keahlian da’i.

d) Asas Psikologis, membahas tentang masalah yang berhubungan dengan

kejiwaan manusia.

e) Asas Efektivitas dan efisiensi, yaitu dalam aktifitas dakwahnya harus

dapat menyeimbangkan antara waktu ataupun tenaga yang dikeluarkan

dengan pencapaian hasinya.25

24 Acep Aripudin&Syukriadi Sambas, Dakwah Damai: Pengantar Dakwah Antar Budaya, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), h. 138 25 Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Islam, h.32 25

Berdasarkan asas-asas strategi dakwah di atas, maka seorang da’i perlu memiliki ilmu-ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan asas-asas tersebut yaitu unsur-unsur dakwah yang dapat membantu da’i dalam menentukan strategi dakwah agar dakwahnya berjalan dengan efektif.

Ada dua segi dakwah yang tidak dapat dipisahkan, namun dapat dibedakan, yaitu manyangkut dua hal yang menyangkut isi dan bentuk, pesan dan cara penyampaian, esensi dan metode. Semuanya harus padu, hanya saja, perlu disadari bahwa isi, substansi, pesan, dan esensi senantiasa mempuanyai dimensi universal yang tidak terikat oleh ruang dan waktu. Dalam hal ini substansi dakwah adalah pesankeagamaan itu sendiri. Inilah sisi pertama sebagai sisi primer.26 Sisi kedua yakni sisi bentuk, cara penyampaian, dan metode. Semuanya dapat berbeda-beda menyesuaikan tuntutan ruang dan waktu. Dalam hal ini al-Quran mengatur dan menjelaskan segala sesuatu yang berkenaan dengan dakwah, baik dari segi substansi maupun metodologi. Secara singkat dakwah dapat dirumuskan sebagai berikut:27

a) Apa, adalah ajaran Islam dengan berbagai dimensi dan substansinya. Ia

dapat dikutip dan ditafsirkan dari sumbernya, yaitu al-Quran dan hadits.

Lebih populernya, apa ini dikenal sebagai materi atau pesan dakwah.

b) Siapa pertama, ialah yang menyeru atau menyampaikan dan disebut

sebagai da’i. Dalam kehidupan masyarakat , siapa dikenal

dengan mubaligh atau juru dakwah, lebih luasnya sebagai pengelola

dakwah.

26 Iim Rohimah, Strategi Dakwah Masyarakat Marjinal II, diakses pada 1 Juni 2018 di http://sebelasmeter.com/strategi-dakwah-masyarakat-marginal 27 Rohimah, “Strategi Dakwah Masyarakat Marjinal II” 26

c) Siapa kedua, adalah sasaran dakwah atau mad’u. Ia adalah peserta

dakwah, baik perseorangan maupun kolektif, laki-laki dan perempuan,

anak-anak dan dewasa. Siapa ini disebut sebagai objek atau target

dakwah.

d) Cara, menunjukan metode yang digunakan dalam kegiatan dakwah. Ia

adalah alat dakwah yang menjadi kelengkapan dari metode.

e) Saluran, merupakan media yang digunakan dalam berdakwah. Ia dapat

berupa saluran langsung maupun melalui media untuk dakwah dalam

jarak jauh, seperti radio dan televisi.

Berdasarkan pendapat di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa, strategi dakwah merupakan sebuat strategi atau cara yang digunakan individu atau kelompok (komunikator) untuk menyebarkan nilai dakwah sesuai dengan keadaan dan situasi komunikan (mad’u) agar tujuan yang dikehendaki dapat tercapai dengan baik, yaitu menyebarkan nilai-nilai Islam sesuai dengan ajarannya. Dengan cara yang sesuai agar dapat diterima oleh komunikan sehingga mendapat respon dan pengaruh yang baik.

Dalam penyampaian dakwah, banyak strategi yang digunakan. Melaui pidato, majlis, tulisan, musik, kaligrafi, dan lain-lain. Hal yang terpenting adalah tercapainya tujuan yang diinginkan, yaitu berhasil mengajak khalayak untuk memahami dan melakukan pesan dakwah yang disampaikan untuk mengajak kebaikan dan menyeru ke jalan Allah SWT.

27

3. Bentuk-Bentuk Strategi Dakwah

Menurut al-Bayanuni terdapat 3 (tiga) macam strategi dakwah. Berikut

penjelasan detailnya:

1) Strategi Sentimental (Manhaj al-Athifi)

Strategi Sentimental adalah dakwah yang memfokuskan aspek hati dan

menggerakkan prasaan dan bathin mitra dakwah. Memberi mitra dakwah

nasihat yang mengesankan, memanggil dengan kelembutan, atau

memberikan pelayanan yang memuaskan merupakan metode yang

dikembangkan dalam strategi ini.

Strategi ini sesuai untuk mitra dakwah yang terpinggirkan (marginal)

dan dianggap lemah, seperti kaum perempuan, anak-anak,orang yang masih

awam, para muallaf (imannya lemah), orang-orang miskin, anak-anak

yatim dan lain sebagainya.

Strategi sentimentil ini diterapkan oleh Nabi SAW saat menghadapi

kaum musyrik Mekah. Tidak sedikit ayat-ayat Makkiyah (ayat yang

diturunkan ketika Nabi di Mekah atau sebelum Nabi SAW hijrah ke

Madinah) yang menekankan aspek kemanusiaan (humanisme), semacam

kebersamaan, perhatian kepada fakir miskin, kasih sayang kepada anak

yatim, dan sebagainya. Ternyata, para pengikut Nabi SAW pada masa awal

umumnya berasal dari golongan kaum lemah. Dengan strategi ini, kaum

lemah merasa dihargai dan kaum mulia merasa dihormati.

2) Strategi Rasional (Manhaj al-‘Aql)

Strategi Rasional adalah dakwah dengan beberapa metode yang

memfokuskan pada aspek akal pikiran. Strategi ini mendorong mitra 28

dakwah untuk berpikir, merenungkan, dan mengambil pelajaran.

Penggunaan hukum logika, diskusi, atau penampilan contoh dan bukti

sejarah merupakan beberapa metode dari strategi rasional.

Al-Qur’an mendorong penggunaan strategi rasional dengan beberapa

terminologi antara lain: tafakkur, tadzakkur, nazhar, taammul, itibar,

tadabbur, dan istibshar. Tafakkur adalah menggunakan pemikiran untuk

mencapainya dan memikirkannya; tadzakkur merupakan menghadirkan

ilmu yang harus dipelihara setelah dilupakan; nazhar ialah mengarahkan

hati untuk berkonsentrasi pada obyek yang sedang diperhatikan; taammul

berarti mengulang-ulang pemikiran hingga menemukan kebenaran dalam

hatinya; i‟tibar bermakna perpindahan dari pengetahuan yang sedang

dipikirkan menuju pengetahuan yang lain; tadabbur adalah suatu usaha

memikirkan akibat-akibat setiap masalah; istibshar ialah mengungkap

sesuatu atau menyingkapnya, serta memperlihatkannya kepada pandangan

hati.

3) Strategi Indrawi (Manhaj al-Hisy)

Strategi ini juga dapat dinamakan dengan strategi eksperimen atau

strategi ilmiah. Ia didefinisikan sebagai sistem dakwah atau kumpulan

metode dakwah yang berorientasi pada pancaindra dan berpegang teguh

pada hasil penelitian dan percobaan. Di antara metode yang di himpun oleh

strategi ini adalah praktik keagamaan, keteladanan, dan pentas drama.

Dahulu, Nabi SAW mempraktekkan Islam sebagai perwujudan strategi

inderawi yang disaksikan oleh para sahabat. Para sahabat dapat

menyaksikan mukjizat Nabi SAW secara langsung, seperti terbelahnya 29

rembulan, bahkan menyaksikan Malaikat Jibril dalam bentuk manusia.

Sekarang, kita menggunakan al-Qur’an untuk memperkuat atau menolak

hasil penelitian ilmiah. Pakar tafsir menyebutnya dengan Tafsir „Ilmi.

Adnan Oktar, penulis produktif dari Turki yang memakai nama pena Harun

Yahya, menggunakan strategi ini dalam menyampaikan dakwahnya. M.

Quraish Shihab, pakar tafsir kenamaan dari Indonesia, juga sering

menguraikan hasil penemuan ilmiah saat menjelaskan ayat-ayat al-Qur’an.

E. Media Dakwah

Media dakwah adalah alat yang dipergunakan untuk menyampaikan

materi dakwah kepada mad’u. untuk menyampaikan ajaran Islam kepada umat,

dakwah dapat menggunakan berbagai media. Ya’qub membagai media dakwah

menjadi lima macam yaitu:28

1. Lisan: media dakwah yang paling sederhana menggunakan lidah dan

suara, dakwah dengan media ini berbentuk pidato, ceramah, kuliah,

bimbingan, penyuluhan dan sebagainya.

2. Tulisan: buku, majalah, surat kabar, spanduk, dan sebagainya.

3. Lukisan: gambar, karikatur dan sebagainya.

4. Audio visual: alat dakwah yang merangsang indra pendengaran atau

penglihatan dan kedua duanya, televisi, film, internet dan sebagainya.

5. Akhlak: perbuatan-perbuatan nyata yang dilakukan da’i dengan

mencerminkan ajaran Islam dapat dijadikan contoh dilihat serta

didengarkan oleh mad’u.

28 Muhammad Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 32 30

Kini, dakwah juga sudah menggunakan media sosial. Dimana

pendakwah tidak perlu membutuhkan banyak persiapan materi jika ingin

dakwah dilihat oleh seluruh Indonesia. Youtube merupakan salah satu media

sosial yang efektif dan efisien untuk menyebarkan dakwah hingga akhirnya

bisa ditonton oleh banyak orang. Dari lima macam media dakwah yang sudah

disebutkan di atas, penelitian ini termasuk dalam macam media dakwah audio

visual dalam bentuk video streaming.

F. Konseptualisasi Media Sosial

1. Pengertian

Media sosial adalah media yang didesain untuk memudahkan interaksi

sosial, yang bersifat interaktif. Seorang penggagas penggunaan media sosial

asal Amerika Serikat, Brian Solis, mendefinisikan media sosial sebagai

demokratisasi isi serta perubahan peran publik dalam membaca serta

menyebarkan informasi. Media sosial mewakili perubahan dari satu buah

mekanisme penyiaran menjadi banyak model yang bermula dari format

percakapan antara penulis dan rekan-rekannya di dalam kanal-kanal sosial

mereka.29 Berdasarkan pengertian di atas, media sosial merupakan medium

atau alat komunikasi berbasis internet yang memungkinkan setiap

penggunanya berbagi pesan dalam bentuk apapun termasuk gambar, video, dan

suara kepada semua orang di seluruh dunia yang memiliki akses internet

kepada komunikator.

Media Sosial (Social Media) adalah saluran atau sarana pergaulan sosial

secara online di dunia maya (internet). Para pengguna (user) media sosial

29 Solis&Breakendridge, Putting the Public Back in Public Relation: How media Social is Reinventing the Agging Bussines of PR, (New Jersey: Pearson Education, 2009), h. 3 31

berkomunikasi, berinteraksi, saling kirim pesan, dan saling berbagi (sharing),

dan membangun jaringan (networking), serta membangun banyak

kemungkinan mengenai interaksi di dalamnya dan juga kemampuan untuk

membuat sebuah komunitas yang baru.

Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semakin

mudahnya setiap orang dalam mengakses internet. Jika untuk memiliki media

tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan

tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna

media sosial bisa dengan mudah mengakses menggunakan media sosial

kapanpun menggunakan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat

sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa

karyawan. Kita sebagai pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit,

menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai

model content lainnya. Media Sosial, sesuai namanya merupakan media yang

memungkinkan penggunanya untuk saling bersosialisasi, dan berinteraksi,

berbagi informasi maupun menjalin kerjasama.30

2. Tipe Pengguna Media Sosial

Dalam mengoptimalkan penggunaan media sosial, terlebih dahulu perlu

mengetahui termasuk tipe pengguna media sosial yang mana.31 Secara umum

tipe penggunaan media sosial ada 4, yaitu:

a) Tipe Umum: Tipe umum memanfaatkan media sosial untuk bersosialisasi

dengan teman via online,mendapatkan info-info terbaru, maupun sekadar

refreshing.

30 Arif Rohmadi, Tips Produktif Ber-social Media, (Jakarta:Kompas Gramedia, 2016), h. 1 31 Arif Rohmadi, Tips Produktif Ber-social Media, h. 5 32

b) Tipe Pelajar: Pelajar memanfaatkan media sosial untuk mendukung

pembelajaran. Tipe pelajar ini, didominasi oleh pelajar remaja yang masih

bersekolah atau kuliah.

c) Tipe Karyawan: Tipe karyawan, memanfaatkan media sosial untuk

mempromosikan kelebihannya, maupun untuk mencari lowongan pekerjaan

dan menjalin pertemanan professional.

d) Tipe Pedagang: Tipe pedagang, memanfaatkan media sosial untuk menjual

produk atau jasa yang mereka tawarkan, menjalin kedekatan dengan

customer maupun calon customer, dan menjalin relasi bisnis. Bagi tipe

pedagang, penting untuk melakukan riset, pada jam berapa saja calon

customer-nya online media sosial. Sehingga ketika melakukan promosi di

media sosial, hasilnya bisa optimal.

e) Tipe Pengajar: Tipe pengajar memanfaatkan media sosial untuk mendukung

kegiatan pengajaran, menjalin kedekatan dengan peserta didik, serta

menjalin relasi professional. Tipe pengajar juga perlu mengatur waktu kapan

untuk online di media sosial, dan kapan untuk tidak mengaksesnya sehingga

tetap produktif.

3. Karakteristik Media Sosial

Cara untuk memahami media sosial adalah dengan memperhatikan

karakteristik dari jenis-jenis media sosial tersebut, yaitu:

a. Participation, dimana media sosial mendukung penuh konstribusi dan

feedback dari setiap orang.

b. Openness, sebagai dasar media sosial terbuka untuk feedback dan

partisipasi. Hal ini memungkinkan dilakukan voting, pemberian 33

komentar, dan berbagi informasi. Jarang sekali ada halangan dalam

mengakses dan membuat konten di dalam media sosial.

c. Conversation, ketika media sosial mengedepankan broadcast (transmisi

atau distribusi pesan kepada audiences) media sosial justru melihat

komunikasi sebagai percakapan dua arah.

d. Community, media sosial memungkinkan komunitas untuk

berkomunikasi secara tepat dan efektif. Komunitas juga dapat berbagi

common interest, seperti kesukaannya terhadap fotografi, politik, atau

TV show.

e. Connectedness, sebagian besar media sosial memungkinkan

penggunanya untuk terhubung dengan siapapun.

4. Jenis-Jenis Media Sosial

Media sosial secara umum dapat digolongkan menjadi beberapa jenis

publikasi sebagai berikut:32

a. Publikasi personal

Jenis publikasi personal berbasis internet adalah blog dan surat

elektronik (email). Blog masih dikategorikan sebagai medium publikasi

personal meskipun blog dapat dimiliki dan dikelola bukan oleh

perseorangan. Melalui blog, individu maupun sekelompok individu dapat

menulis artikel, mengunggah foto hingga video, dan mengundang orang

untuk berinteraksi dengan mereka. Perangkat publikasi lainnya yaitu email

yang memungkinkan individu untuk mengirimkan informasi kepada satu

hingga sejumlah besar individu lain dalam waktu seketika.

32 John Blossom, Content Nation: Surviving and Thriving as Media Sosial Changes Our Work,Our Lives, and Our Future, (USA: Wiley Publishing, 2009), h. 32 34

b. Publikasi Kelompok

Wikipedia merupakan bentuk publikasi kelompok yang paling umum

dimana sekelompok orang bersama sama menerbitkan artikel dan

membangun situs yang lengkap dalam kurun waktu tertentu.

c. Publikasi Berbasis Jaringan Sosial

Publikasi yang berbasis jaringan sosial memberikan kemudahan bagi

penggunanya untuk membangun hubungan dengan individu lain serta

memanfaatkan hubungan tersebut. Jenis publikasi ini termasuk sosial media

yang tercepat perkembangannya saat ini. Beberapa situs jejaring sosial

menawarkan fitur-fitur yang memudahkan penggunanya untuk membangun

jaringan pertemanan, menambah informasi, dan juga berkomunikasi dengan

jaringan pertemanan mereka tersebut. Beberapa contoh publikasi ini adalah

facebook, twitter, my space, youtube, path, instagram.

5. YouTube

Youtube merupakan salah satu (bahkan bisa dikatakan yang terbesar)

website yang memberikan kemudahan pengguna internet untuk meng-upload

dan menonton video yang kita miliki. Tetapi masalahnya, secara default video

di youtube tidak bisa di download kecuali pemilik dari video tersebut

memberikan link download dari video.33

Youtube didirikan oleh Steve Chen, Chad Hurley, dan Jawed Karim

pada 15 Februari 2005. Sempat diblokir akses ke beberapa Negara, termasuk

beberapa jasa penyedia internet Indonesia pun pernah memblokir situs ini.

Beragam alasan bermunculan saat itu untuk memblokir situs ini, beberapa

33 http://fungsi-dan-manfaat-youtube.com/ diakses pada 27 Mei 2018, pukul 10.10 wib 35

karena terdapat konten yang berbau sara, video dewasa, dan hal-hal yang bertentangan lainnya. Di China, situs ini dianggap membuat karyawan menjadi malas bekerja, alasan yang sama sewaktu mereka memblokir facebook. Saat ini di Indonesia, situs youtube sudah menjadi trending center (banyak dibicarakan). Banyak artis-artis baru bermunculan dan menjadi sangat fenomenal di youtube, mereka bisa saja menjadi terkenal. Contohnya seperti pengunggah Hijab Tutorial, Dakwah, DIY dan lain sebagainya.34

Fenomena youtube yang sekarang menjadi bagian dari perusahaan

Google tampaknya tidak pernah habis dibahas. Sisi negatif atau positif youtube tergantung kita untuk menyikapinya. Situs www.youtube.com setiap bulannya bisa dikunjungi oleh lebih dari 1 milyar orang.35

34 “Sejarah Youtube” http://www.novapdf.com/ diakses pada 28 Mei 2018, pukul 10.26 wib 35 http://www.anneahira.com/youtube diakses pada 28 Mei 2018, pukul 10.31 BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Biografi Ustadz Abdul Somad

Ustadz Abdul Somad lahir di Silo Lama, Asahan, Sumatra Utara pada

18 Mei 1977 adalah seorang pendakwah dan ulama Indonesia yang sering

mengulas berbagai macam persoalan agama, khususnya ilmu hadits dan ilmu

fiqih. Selain itu, ia juga banyak membahas mengenai nasionalisme dan

berbagai masalah terkini yang sedang menjadi pembahasan hangat di kalangan

masyarakat.

Awal mula namanya dikenal publik karena ilmu dan kelugasannya

dalam memberikan penjelasan dalam menyampaikan dakwah yang disiarkan

melalui saluran youtube lalu disebarluaskan lagi melalui media sosial

instagram. Dan saat ini pengikut (followers) beliau di instagram mencapai 2,2

juta pada bulan Maret 2018. Dan video Ustadz Abdul Somad sudah ditonton

total akumulasi 16,255 juta view dari total 1.400 video yang mencakup

dirinya.

Selain menjadi ulama terkenal dan berdakwah di berbagai kota, Ustadz

Abdul Somad saat ini bertugas sebagai dosen di Universitas Islam Negeri

Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau. Sejak dari bangku sekolah dasar beliau

dididik melalui sekolah yang berbasis pada tahfiz Al qur‟an. Tamat dari SD Al-

Washliyah Medan tahun 1990, ia melanjutkan pendidikannya ke Mts

Mu‟allimin al-Washliyah Medan. Setelah tamat tahun 1993, ia melanjutkan

pendidikan ke Darul Arafah Deliserdang Sumatra Utara selama satu

tahun. Lalu tahun 1994, beliau pindah ke Riau untuk melanjutkan pendidikan

36 37

di Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, Indragili Hulu, dan menyelesaikannya di tahun 1996. Lalu tahun 1996-1998 beliau kuliah di UIN

Suska Riau.

Tahun 1998, ia merupakan salah satu dari 100 orang yang menerima beasiswa yang dibuka oleh pemerintah Mesir untuk orang Indonesia belajar di

Universitas Al-Azhar, mengalahkan 900-an orang lainnya yang mengikuti tes untuk mendapatkan beasiswa tersebut. Kemudian pada tahun 2004, kerajaan

Maroko menyediakan 15 beasiswa bagi pendidikan S2 di Institut Dar Al-Hadis

Al-Hassania yang setiap tahunnya hanya menerima 20 orang murid dengan rincian 15 orang Maroko dan 5 orang untuk asing. Ustadz Abdul Somad pun terpilih untuk masuk dalam kuota penerimaan lima orang asing tersebut melalui jalur beasiswa S2.

Ustadz Abdul Somad diketahui bekerja sebagai dosen bahasa arab dan tafsir hadits di UIN Suska Riau dari tahun 2009. Selain itu, beliau juga mengajar sebagai dosen Agama Islam di Sekolah Tinggi Agama Islam Al-

Azhar Yayasan Masmur, Riau. Beliau juga aktif sebagai anggota MUI Provinsi

Riau dan sekretaris lembaga Bahtsul Masa‟il Nahdhatul Ulama dan anggota badan amil zakat di Riau dari tahun 2009 hingga 2014.1

Kini, Ustadz Abdul Somad aktif dalam memberikan ceramah agama islam di berbagai pelosok di wilayah Indonesia. Dimulai darimemberikan dakwah agama melalui kanal youtube nama Ustadz Abdul Somad semakin dikenal masyarakat setelah video-video ceramahnya menjadi viral di internet.

1 “Biografi Ustaz Abdul Somad” tersedia di https://para- pejalan.blogspot.co.id/bografi-ustadz-Abdul-somad. Diakses pada tanggal 23 Maret 2018, pukul 19.30 wib 38

Ceramah atau isi dakwahnya mengenai agama islam sangat berbobot

sesuai dengan kapasitas dirinya sebagai seorang ulama, dai sekaligus dosen

agama islam. Pertanyaan dari para jamaaahnya ia jawab berdasarkan sesuai

pandagan-pandangan imam mazhab dan mudah dimengerti. Sosoknya yang

cerdas dan gayanya yang sederhana membuat Ustadz Abdul Somad banyak

disukai oleh jamaah atau masyarakat sehingga ia banyak menerima undangan

untuk ceramah.

Ustadz Abdul Somad juga banyak menerjemahkan buku-buku dari

Timur Tengah yang memuat mengenai permasalahan seputar rumah tangga

dalam islam dan permasalahan lain dalam agama islam. Beliau juga sudah

menulis tiga buah buku yang berjudul 37 Masalah Populer, 99 Pertanyaan

Seputar Shalat dan buku berjudul 33 Tanya Jawab Seputar Qurban.2

B. Penolakan Ustadz Abdul Somad

1. Penolakan di Bali

Republika.co.id Denpasar melaporkan “Ustadz Somad Sempat ditolak

di Ormas Bali”. Sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) di Bali yang

bergabung dan menamakan diri Komponen Rakyat Bali (KRB) menolak safari

dakwah Ustadz Abdul Somad, Jumat (8/12). Puluhan orang anggota KRB

berunjuk rasa di halaman Hotel Aston Denpasar, tempat Ustadz Abdul Somad

menginap.

2 “Retorika Dakwah Ustadz Abdul Somad” tersedia di https://para- pejalan.blogspot.co.id/retorika-dakwah-ustadz-Abdul-somad. Diakses pada tanggal 23 Maret 2018, pukul 20.30 wib 39

Ustadz Somad hari ini dijadwalkan mengisi pengajian di masjid An-Nur di jalan Diponegoro Denpasar pada pukul 20.00 WITA. Polisi kemudian melakukan mediasi antar pihak penolak dengan Ustadz Somad.

Ustadz asal , Riau itu diminta mengikrarkan janji dan sumpah setia di atas Al-Quran kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang akhirnya dipenuhi. Namun, KRB yang didominasi anggota Laskar Bali tetap bersikeras menghentikan rencana tersebut.

“Ustadz Somad tidak cinta NKRI. Kami Laskar Bali cinta NKRI. Usir

Somad,” kata Sekretaris Jendral Laskar Bali, I Ketut Ismaya, Jumat (8/12).

Penolakan terhadap Ustadz Somad pada mulanya disuarakan di media sosial oleh Pinisepuh Perguruan Sandhi Murti, I Gusti Ngurah Agung Ngurah

Harta, dan salah satu anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Bali, Arya

Wedakarna. Ustadz Somad dinilai seorang yang mendukung tegaknya sistem khalifah di Indonesia.

Arya mengatakan pihaknya sudah berkoodinasi dengan sejumlah pihak tentang rencana kedatangan salah satu tokoh agama ke Bali. Arya mengatakan masyarakat Bali sama sekali tidak pernah menolak kegiatan agama apapun, termasuk dakwah di masjid-masjid.

Perlu kami tegaskan, bahwa Bali sebagai bagian dari NKRI tentu sangat terbuka dengan kegiatan keutamaan dengan asas toleransi dua arah, nasionalisme, dan pluralisme. Namun, jangan lupa, prinsip di mana bumi dipijak di sana langit dijunjung perlu mendapat perhatian semua pihak, “tulis

Arya di laman Facebooknya. 40

Mediasi alot itu akhirnya berakhir dengan dizinkannya Ustadz Somad menyampaikan ceramahnya di Masjid An-Nur. Ustadz Somad dikawal langsung oleh Kapolres Kota Denpasar, Kombespol Hadi Purnomo.3

Selain Republika, Detik.com juga memuat kabar yang mirip dengan judul berbeda. Detik membuat kabar dengan judul “Sempat ditolak Ormas,

Ustadz Abdul Somad Tetap Lanjutkan Dakwah di Bali”. Safari dakwah Ustadz

Somad di Bali sempat diwarnai protes dari ormas lokal, Walau begitu, dakwah

Ustadz Somad di Denpasar tetap berlangsung dengan aman.

Informasi yang dihimpun detikcom, Jumat (8/12/2017), Ustadz Somad sempat diprotes kehadirannya di Pulau Dewata oleh ormas yang tergabung dalam Komponen Rakyat Bali (KRB). Aksi protes itu dilakukan di tempat

Ustadz Somad menginap yakni Hotel Aston di Jl Gatot Subroto Barat,

Denpasar, Bali, pada siang tadi.

Massa lalu merangsek masuk ke lobi hotel setelah proses mediasi dengan Ustadz Somad tak menghasilkan solusi. Sehingga jajaran Polresta

Denpasar pun turun ke lokasi untuk menenagkan massa dan melakukan mediasi ulang.

“Itu (peristiwa di Hotel Aston Denpasar) hanya miss-komunikasi saja.

Tadi kita sudah cairkan dan sudah selesai semua,” kata Kapolresta Denpasar,

Kombes Hadi Purnomo saat di konfirmasi.

Hadi menilai apa yang terjadi adalah contoh dampak dari informasi hoax dan tidak benar di media sosial. Padahal, menurut Hadi, Ustadz Somad

3 Ustadz Somad Sempat ditolak di Bali, tersedia di https://m.republika.co.id. Diakses pada tanggal 22 Mei 2018, pukul 22.58 WIB 41

memastikan ceramahnya adalah tentang keindahan dari hidup berdampingan

dengan perbedaan.

“Massa terprovokasi informasi yang berkembang di media sosial terkait

kiprah Ustadz Somad. Tadi Ustadz juga berjani akan member ceramah yang

sejuk mengenai keberagaman dan perbedaan,“ ujar Hadi.

“Ini isunya menjurus SARA, semua harus menyikapi dengan bijak.

Sudah clear sea, Ustadz Abdul Somad dipersilahkan safari dakwah di Bali,”

pungkasnya.

Sekira oukul 19.00 WITA, Ustadz Somad pun beranjak dari hotel

menuju Masjid An-Nur di Jl Diponegoro, Denpasar, untuk berdakwah. Acara

dakwah yang dihadiri lebih dari seribuan umat itu disebut berjalan dengan

lancar dan aman, dan akan kembali berdakwah pada Sabtu (9/12) besok di

Baitul Rahman, Kepaon, Denpasar.

“Mungkin kamu bukan saudaraku se-aqidah, tapi kamu pasti saudaraku

senegara,” kata Ustadz Somad saat berangkat ke lokasi dakwah.4

2. Penolakan di Hongkong

Jakarta, CNN Indonesia – Ustadz Abdul Somad ditolak masuk Hong

Kong oleh otoritas setempat setibanya di bandara, Sabtu (23/12) sore. Abdul

Somad sedianya dijadwalkan memberikan ceramah setelah mendapat undangan

dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berada di Hong Kong.

4 “Sempat Ditolak Ormas, Ustadz Somad Tetap Lanjutkan Dakwah di Bali”, tersedia di https://m.detik.com/news. Diakses pada tanggal 22 Mei 2018, pukul 23.47 WIB 42

“Dia tidak bisa masuk di sana, jadi dia diperiksa dompetnya semua, habis itu disuruh pulang,” kata kuasa hokum Abdul Somad, Kapitra Ampera kepada CNNIndonesia.com, Minggu (24/12).

Kapitra mengatakan, Abdul Somad bersama dua rekannya, yakni

Ustadz Hidayat dan Nawir saat ditolak masuk Hong Kong. Setelah diperiksa pihak imigrasi setempat, hari itu juga Abdul Somad diminta meninggalkan

Hong Kong.

Kapitra mengungkapkan, tak ada alasan jelas yang disampaikan pihak imigrasi soal penolakan terhadap Abdul Somad. Menurut dia, mereka hanya meminta Abdul Somad untuk segera meninggalkan Hong Kong hari itu juga.

“Tidak ada alasan, dua orang itu masih di sana, asisten Ustadz Somad dan rekannya. Tapi nanti sore mereka berdua sudah bisa pulang,” tuturnya.

Kapitra merasa heran dengan penolakan otoritas Hong Kong terhadap kliennya. Dia akan meminta penjelasan dari Kementrian Luar Negeri terkait penolakan otoritas Hong Kong.

“Kami segera akan melakukan konfirmasi dan klarifikasi terhadap pemerintah, melalui Kementrian Luar Negeri, untuk mengetahui duduk persoalnnya,” kata dia.

Tak hanya itu, Kapitra juga akan mengadukan tindakan penolakan ini kepada DPR dan sejumlah instansi lainnya agar pemerintah serius melindungi warga negaranya yang bepergian ke luar negeri. 43

“Kami akan melaporkan hal ini kepada DPR dan instansi lainnya agar pemerintah Indonesia serius melindungi warganya yang melakukan kunjungan ke luar negeri,” tuturnya.

Abdul Somad melalui akun Facebook menjelaskan kronologi penolakan otoritas Hong Kong. Somad mengaku ditarik dari rombongan penumpang oleh serjumlah orang tak berseragam.

Somad lantas diminta menunjukan dompet beserta identitas di dalamnya.

“Diantara yang lama mereka tanya adalah kartu nama Rabithah

Alawiyah (Ikatan Habaib). Saya jelaskan. Di sana saya menduga mereka tertelan isu terorisme. Karena ada logo bintang dan tulisan Arab,” kata Abdul

Somad.

Orang-orang di bandara Hong Kong itu lantas menanyakan kembali identitas, pekerjaan, pendidikan, dan hubungan Abdul Somad dengan ormas dan politik. Somad menjawab bahwa dirinya murni seorang pendidik.

Setelah interogasi sekitar 30 menit, pihak imigrasi mengatakan bahwa otoritas Hong Kong tidak bisa menerima kedatangan Abdul Somad.

“Tanpa alasan. Mereka langsung mengantar saya ke pesawat yang sama untuk keberangkatan pukul 16.00 WIB ke Jakarta,” kata Somad.5

5 “Abdul Somad Ditolak Masuk Hongkong”, tersedia di https://m.cnnindonesia.com. Diakses pada tanggal 23 Mei 2018, pukul 00.22 WIB 44

C. Hikmah Penolakan

Penolakan pada dakwah pada dasarnya tidak hanya terjadi kepada

Ustadz Abdul Somad. Nabi Muhammad sendiri pernah mengalami penolakan

saat melangsungkan dakwahnya. Sebagaimana dakwah Nabi di Thaif, nabi

bukan hanya mendapatkan penolakan, bahkan dihina sampai diusir. Akan

tetapi reaksi yang dilakukan oleh Nabi Muhammad adalah dengan tetap

mendoakan kepada orang-orang di Thaif agar keturunannya menjadi orang

yang menyembah kepada Allah (beragama Islam). Sebagaimana hadis yang

diriwayatkan oleh Imam Bukhari sebagai berikut:

يَب ُم َح َّم ُد، فَقَ َبه، َذىِ َل فِ َيمب ِش ْئ َت، إِ ْن ِش ْئ َت أَ ْن أُ ْطبِ َق َعيَ ْي ِه ُ ماألَ ْخ َشبَ ْيه

بَ ْو أَ ْر ُجى أَ ْن يُ ْخ ِر َ ج ََّّللاُ ِم ْه أَ ْصالَبِ ِه ْم َم ْه يَ ْعبُ ُ د ََّّللاَ َو ْح َد ،هُ الَ يُ ْش ِر ُك بِ ِه َش ْيئًب

“Hai Muhammad!‟ Malaikat itu lalu mengatakan kepadaku apa yang

dikatakan oleh Malaikat Jibril AS tadi. „Berilah aku perintahmu, jika engkau

hendak aku menghimpitkan kedua bukit ini pun niscaya aku akan lakukan!‟

„Jangan… jangan! Bahkan aku berharap Allah akan mengeluarkan dari tulang

sulbi mereka keturunan yang akan menyembah Allah semata, tidak

disekutukanNya dengan apa pun”.6

Dari kisah di atas dapat diambil hikmah berupa tidak ada dakwah yang

mulus, tidak ada dakwah yang mudah. Semua dakwah memiliki tantangan dan

rintangannya masing-masing. Demikian juga halnya yang terjadi pada Ustadz

Abdul Somad. Ustadz Abdul Somad mengalami penolakan dua kali, di Bali

dan di Hongkong. Adapun hikmah yang bisa diambil berupa:

6 Ibn Ḥajar al-Asqalânî, Fatḥ al-Bârî Abdul Aziz Abullah Ibn Baz (Jakarta: Pustaka Azam, 2002), Jilid 5, h. 198. 45

Pertama sabar dan tawakkal. Menurut Ustadz Abdul Somad manusia tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi pada dirinya. Tetapi dengan ketidaktahuannya manusia diminta untuk tetap bertawakal dan bersabar.

Ustadz Abdul Somad mengambil surat Ali Imran ayat 159 yang berbunyi:

فَئِ َذا َع َز ْم َت فَتَ َى َّم ْو َعيى َ ََّّللا ِ

“Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah”

Apapun yang menjadi keputusan Allah manusia harus menerima. Sebab apa yang terjadi pada orang mu‟min adalah sesuatu yang mengagumkan.

Sebagaimana hadis berikut ini:

عجببً ِألمر ِاىمؤمه . إن َأمره ميهَّ خيرٌ. وىيس ذاك ٍ ألحدإال ِىيمؤمه . إن أصببته ُسراء

َشنر . فنبن ًخيرا ىه . وإن أصببته ُضراء صبر . فنبن ًخيرا ىه

“Semua yang terjadi pada orang mu‟min itu mengagumkan... Seandainya yang terjadi itu menyenangkan, maka bersyukurlah”

Hadits tersebut menjadi acuan supaya orang-orang tetap tenang atas apapun yang akan terjadi. Seandainya terjadi seperti yang diinginkan maka bersyukur, jika tidak maka bersabar. Keduanya adalah hal yang utama.

Sehingga tidak ada kerugian apapun ketika ditakdirkan atau tidak ditakdirkan.7

Kedua hikmah yang diambil adalah persatuan yang kokoh, baik sesama muslim maupun antar agama. Sebagaimana yang disampaikan Ustadz Abdul

Somad di video klarifikasi tentang penolakannya di Bali, menurutnya, penolakan tersebut menjadi I‟tibar agar semua orang bersatu menolak bentuk

7 Transkip video diambil dari video “Abdul Somad Akhirnya Angkat Bicara Soal Persekusi di Bali” oleh UAS TV diunggah pada 10 Desember 2017. Diakses pada 29 Mei 2018. Lihat di https://www.youtube.com/watch?v=43RZp_fBNWE. 46

kejahatan, intimidasi atau hal-hal yang bisa menghalang-halangi dakwah.

Persatuan yang dibentuk bukan hanya khusus untuk sesama Islam, tetapi juga ditekankan untuk sesama umat beragama. Menurut Ustadz Abdul Somad, kalau mereka bukan saudara se-iman, maka mereka adalah saudara sebangsa dan se tanah air.8

8 Transkip video “Hongkong – Live via Skype Ustadz Abdul Somad, Lc.,MA ke Jamaah di Hongkong”. Diungah oleh Tafaqquh Video pada 25 Desember 2017 diakses pada tanggal 2 Juni 2018 dan diakses pada 2 Juni 2018. BAB IV

ANALISIS DAN TEMUAN STRATEGI DAKWAH USTADZ ABDUL

SOMAD DALAM MENGHADAPI PENOLAKAN

A. Asas Strategi Dakwah Menghadapi Penolakan

Ustadz Abdul Somad mendapatkan penolakan dalam menjalankan

dakwahnya di Bali dan Hongkong. Organiasasi masyarakat Koalisi Rakyat

Bali (KRB) mengklaim Ustadz Abdul Somad tidak mencintai NKRI atau

dianggap anti kebhinekaan, sehingga kedatangannya dianggap mengajarkan

kebencian serta anti ke bhinekaan pada Indonesia.

Dalam Tafaqquh Video, (akun resmi video ceramah UAS) Ustadz

Abdul Somad menjelaskan terkait penolakan dirinya di Bali. Secara

keseluruhan video tersebut berdurasi 10 menit berisi penjelasan Ustadz Abdul

Somad tentang kasus yang dialaminya. Ustadz Abdul Somad menjelaskan ada

lima poin terkait masalah penolakannya di Bali. Pertama Ustadz Abdul

Somad memberikan pesan agar persekusi yang dialaminya jangan sampai

memecah belah dan merusak semuanya. Kedua Ustadz Abdul Somad

keberatan atas persyaratan yang diajukan Ormas yang menolaknya sebab

menurut Ustadz Abdul Somad ormas tersebut tidak memiliki otoritas

menentukan apakah orang tersebut cinta NKRI atau tidak. Ketiga

menyayangkan adanya penolakan tersebut, sebab Ustadz Abdul Somad justru

dihormati dan diberi kebebasan berdakwah di negeri lain (Malaysia). Keempat

Ustadz Abdul Somad menyampaikan tidak terima atas perlakuan ormas yang

menolaknya namun mencaci maki dengan bahasa yang kasar. Kelima

47 48

memberikan pesan agar Muslim membuat komunitas baik sesama muslim maupun dengan Hindu yang ada di Bali.

Jika dianalisis, kelima poin yang disampaikan Ustadz Abdul Somad

memberi landasan atau asas-asas dalam strategi dakwah atas penolakan yang dialaminya. Asas yang cukup menonjol adalah kemampuan dirinya sebagai

Da’i. Sebagaimana pada poin ke dua dalam pernyataan yang disampaikan konferensi pers di Pekanbaru, Riau. Untuk lebih jelasnya, berikut pernyataan langsungnya:

“Saya diundang sebagai ulama yang ingin didengar fatwanya, ditunggu kata-kata hikmahnya, saya bukan perampok, bukan ketua partai. Saya adalah seorang muslim yang bersaudara sesama muslim, sehingga tidak ada batasan”.1

Kemampuan serta keahlian Ustadz Abdul Somad sebagai Da’i memang diakui baik dalam kapasitas intelektualitas maupun kapasitas lainnya.

Dari sisi intelektualitas, Ustadz Abdul Somad merupakan lulusan Dar al-Hadis di Mesir. Adapun kemampuan lainnya dapat dilihat banyaknya jumlah viewer di youtube. Jumlah viewer terbanyak di akun youtube resminya yaitu

Tafaqquh video mencapai 3,048,178.2 Bahkan terdapat video tentang Ustadz

Abdul Somad diunggah oleh orang lain dilihat sebanyak 6,214,188 orang.3

1 Transkip video diambil dari video “Abdul Somad Akhirnya Angkat Bicara Soal Persekusi di Bali” oleh UAS TV diunggah pada 10 Desember 2017. Diakses pada 29 Mei 2018. Lihat di https://www.youtube.com/watch?v=43RZp_fBNWE 2 Lihat video berjudul “5 Penyesalan Setelah Mati (Masjid Raya Bandung, 30.3.2018) – Ustadz Abdul Somad, Lc.,MA” diunggah oleh Tafaqquh Video pada tanggal 2 April 2018. Lihat di https://www.youtube.com/watch?v=Ru64FqOjFys yang diakses pada 9 Mei 2018. 3 Sebagaimana video yang diunggah oleh akun GMC Crew dengan judul “Mr Limbad Bertanya Ke Ustadz Abdul Somad, ini pertanyaannya” pada tanggal 9 februari 2018. Lihat di https://www.youtube.com/watch?v=O-3tYl0DUlw diakses pada tanggal 29 Mei 2018. 49

Asas lain yang terdapat pada strategi dakwah dalam menghadapi penolakannya adalah asas sosiologis. Ustadz Abdul Somad diminta untuk melakukan ikrar cinta NKRI, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mencium bendera Indonesia. Menurut Ustadz Abdul Somad, ormas tersebut tidak memiliki otoritas memberikan syarat-syarat tersebut. Sebab tugas ormas hanya sebatas mengawasi, bukan menentukan apakah orang tersebut mencintai

NKRI atau tidak. Sebagaimana pernyataan langsungnya berikut ini:

“Saya tidak perlu ikrar di depan orang yang tidak memiliki legalitas, apa otoritas mereka?”4

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Ustadz Abdul Somad memahami konteks sosiologis dalam bermasyarakat. Sebagaimana diketahui lembaga resmi pemerintah yang memiliki wewenang sebagai penegak hukum adalah polisi, bukan ormas.5 Selanjutnya ketika Ustadz Abdul Somad diminta oleh Kapolres untuk menyanyikan Indonesia Raya serta cium bendera, Ustadz

Abdul Somad pun memenuhinya. Sebagaimana klarifikasi yang diungkapkan di TV One. Berikut pernyataan langsungnya:

“Bapak Kapolres, mengatakan “Ustadz, kita akan nyanyi bersama- sama, agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi”. Saya bukan tidak mau, Saya hanya tidak mau itu diperintah oleh orang yang tidak memiliki otoritas. Itu masalah utamanya. Setelah ada perintah tersebut,

4 Transkip video “Abdul Somad Akhirnya Angkat Bicara Soal Persekusi di Bali” dari UAS TV. 5 Sebagaimana fungsi polisi yang terdapat pada Undang-Undang No. 2 tahun 2002 tentang “Kepolisian Negara Republik Indonesia” pasal 2. Sedangkan organisasi masyarakat (Ormas) memiliki tujuan dan fungsi sebatas menjaga, memelihara, meningkatkan serta mewujudkan tujuan negara. Lihat Undang-Undang No. 17 Tahun 2013 tentang “Organisasi Kemasyarakatan” dalam Bab III Pasal 5 dan 6. 50

kami menyanyi, mencium bendera dan mereka pun (ormas yang menolak) bubar”.6

Dengan demikian semakin jelas bahwa asas sosiologis digunakan oleh Ustadz

Abdul Somad dalam menghadapi penolakan atas dirinya.

Penerimaan Ustadz Abdul Somad terhadap pihak yang memiliki otoritas dapat dilihat dalam kejadian penolakannya di Hongkong. Kasus penolakan Ustadz Abdul Somad di Hongkong terjadi 22 Desember 2017. Dari lama BBC News Indonesia melaporkan ada dua alasan Ustadz Abdul Somad ditolak di Hongkong. Pertama Ustadz Abdul Somad memiliki kartu nama

Rabithah Alawiyah (Ikatan Habaib) yang dianggap berkaitan dengan teroris.

Dasarnya adalah logo bintang dan tulisan arab. kedua pelanggaran visa turis tetapi membuat pengajian.7

Menurut Muhammad Iqbal selaku Direktur Perlindungan WNI

Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa setiap negara tidak memiliki kewajiban memberikan alasan pasti atas penolakan warga asing.8 Adapun sikap yang ditunjukannya adalah Ustadz Abdul Somad kemudian kembali dan tidak bisa bertatap muka dengan para jama’ahnya di Hongkong. Terkait kejadian tersebut Ustadz Abdul Somad hanya bisa berusaha dan berdoa.9

Selain itu dalam video resmi ceramah untuk jama’ah di Hongkong Ustadz

6 Transkip video diambil dari Talkshow tvOne, “Fakta: Siapa Dalang Persekusi Ustaz Somad” https://www.youtube.com/channel/UCYfblrhI1-tr6leVANholgQ. Video diunggah pada 25 Desember 2017 diakses pada tanggal 2 Juni 2018. 7BBC Indonesia, “Mengapa Ustaz Somad dilarang masuk ke Hongkong?” diambil dari http://www.bbc.com/indonesia/trensosial-42471191 diakses pada 2 Juni 2018. 8 Merdeka.com, “Ini Alasan … diambil dari https://www.merdeka.com/peristiwa/ini- penjelasan-kjri-soal-ustaz-abdul-somad-dilarang-masuk-hong-kong.html diakses pada 2 Juni 2018. 9 Republika.co.id, “KJRI Hongkon Langsung Klarifikasi Soal Ustaz Abdul Somad” diambil dari https://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/17/12/24/p1gwog330-kjri- hong-kong-langsung-klarifikasi-soal-ustaz-abdul-somad diakses pada 2 Juni 2018. 51

Abdul Somad pun menjelaskan pentingnya intropeksi diri. Adanya kejadian yang dialaminya tidak membuat Ustadz Abdul Somad menuntut pembelaan, akan tetapi justru menjelaskan pentingnya intropeksi diri atas kejadian yang

10 dialaminya.

Apabila dipahami antara alasan penolakan Ustadz Abdul Somad di

Hongkong dengan pernyataannya secara langsung menunjukkan adanya konsistensi dalam asas sosiologis. Alasan penolakan di Hongkong secara khusus menunjukkan adanya kesalahan yang membuat Ustadz Abdul Somad mengharuskan dipulangkan. Sebagaimana alasan penggunaan visa turis untuk pengajian. Selanjutnya pihak berwenang dari Hongkong memberi keputusan

Ustadz Abdul Somad harus pulang. Adanya pihak otoritas inilah yang menjadi alasan Ustadz Abdul Somad mematuhinya. Kejadian tersebut sama sebagaimana Ustadz Abdul Somad akhirnya menuruti permintaan menyanyikan Indonesia raya dan mencium bendera setelah diminta oleh

Kapolres di Bali. Sikap pulang dan patuh terhadap pihak otoritas tersebut menjadi bukti bahwa asas dakwah Ustadz Abdul Somad adalah sosiologis.

Ketika pihak yang berwenang melarang, maka Ustadz Abdul Somad pun mentaatinya. Tetapi jika yang meminta bukan dari pihak yang berwenang, maka Ustadz Abdul Somad pun menolaknya.

Pada kasus penolakannya di Hongkong, Ustadz Abdul Somad tidak memberikan klarifikasi sebagaimana penolakan yang terjadi di Bali. Pada kasus di Hongkong Ustadz Abdul Somad hanya mengganti dakwahnya secara

10 Transkip video “Hongkong – Live via Skype Ustadz Abdul Somad, Lc.,MA ke Jamaah di Hongkong”. Diungah oleh Tafaqquh Video pada 25 Desember 2017 diakses pada tanggal 2 Juni 2018 dan diakses pada 2 Juni 2018. 52

live streaming melalui media skype. Sehingga para jama’ah tetap bisa

mendengarkan ceramah Ustadz Abdul Somad secara live meskipun dengan

kondisi jarak jauh.

Asas keahlian sebagai da’i dan asas sosiologis merupakan asas yang

digunakan oleh Ustadz Abdul Somad dalam strategi dakwahnya. Terutama

strategi dakwah dalam bentuk penolakan yang terjadi di Bali maupun di

Hongkong.

B. Metode Dakwah dalam Menghadapi Penolakan

Ketika terjadi penolakan, Ustadz Abdul Somad tetap menjalankan

aktifitas dakwahnya. Sebagaimana penolakannya di Bali, pengajian tetap

berjalan. Begitu juga saat Ustadz Abdul Somad ditolak di Hongkong, Ustadz

Abdul Somad tetap melaksanakan pengajian (dakwah). Perbedan pada dua

kejadian penolakan tersebut adalah ketika di Bali tetap melaksanakan dakwah

di lokasi secara langsung. Sedangkan pada kasus penolakan di Hongkong,

Ustadz Abdul Somad melakukan pengajian secara live streaming melalui

aplikasi skype.

Dalam video klarifikasi berkaitan penolakan terhadap dirinya, hal yang

pertama kali disampaikan oleh Ustadz Abdul Somad secara umum adalah

memberikan nasehat. Sebagaimana dalam video penolakannya di Bali Ustadz

Abdul Somad menyatakan agar jangan sampai dengan kejadian penolakan

tersebut umat Islam menjadi terpecah belah. Berikut pernyataan langsungnya:

“Jangan karena nila setitik, rusak susu sebelanga…Jangan sampai segelintir orang membuat orang menjadi curiga satu sama lain. Curiga 53

kepada orang lain (umat Hindu yang ada di Bali) ataupun sesama Muslim sendiri sehingga menjadi tidak akur.[] Ada hikmahnya, begitulah perjuangan dakwah, tidak ada gigi yang tidak patah. Seketika video meraka menjadi viral, sebab itulah cara Allah menunjukkan kebrutalan mereka. Akan tetapi mari kita tetap menjaga keutuhan dan kebersamaan kita ini”11

Ustadz Abdul Somad sebagai orang Melayu kental akan peribahasa yang digunakan saat menyampaikan ceramahnya. Tetapi yang perlu diketahui adalah peribahasa yang digunakan merupakan bentuk nasehat, yang memiliki makna relevan dengan kejadian yang dialaminya. Sebagaimana pernyataan di atas jelas berisi nasehat atau peringatan atas apa yang terjadi pada dirinya.

Baik nasehat/peringatan untuk dirinya sendiri, maupun kepada khalayak umum. Nasehatnya juga tegas disampaikan di poin terakhir dalam video klarifikasi penolakannya di Bali. Berikut pernyataan langsungnya:

“Hikmahnya adalah antar komunitas muslim, buatlah komunitas muslim di Bali. Jangan lagi dilihat NU, , toh semuanya sama-sama Islam. Apa yang terjadi pada diri saya biarlah berlalu, tetapi kedepan saya tidak mau lagi ada yang mengalami hal yang sama sebagaimana yang saya alami. Selain itu juga harus ada paguyuban antar umat beragama Islam dan Hindu di Bali. Sebagaimana filosofi Shaf shalat, kalau shaf shalat rapat, maka setan pun tidak akan ada.”12

Semakin jelas dalam video klarifikasi penolakan Ustadz Abdul Somad di Bali memuat pesan-pesan nasehat, serta bimbingan. Dengan kata lain

Ustadz Abdul Somad mengedepankan Mauidzah al-Hasanah saat menghadapi penolakan. Pesan berupa nasehat, peringatan, serta bimbingan merupakan bagian dari metode dakwah dalam strategi dakwah.

11Transkip video “Abdul Somad Akhirnya Angkat Bicara Soal Persekusi di Bali” dari UAS TV. 12 Transkip video “Abdul Somad Akhirnya Angkat Bicara Soal Persekusi di Bali” dari UAS TV. 54

Metode Mauidzah al-Hasanah juga digunakan saat UAS menyampaikan ceramah live streaming untuk jama’ah di Hongkong pasca terjadi penolakan. Dalam ceramahnya Ustadz Abdul Somad langsung menyampaikan pentingnya intropeksi diri agar paham apakah yang terjadi pada diri kita. Sebagaimana pernyataan langsungnya berikut ini:

“Jika ada kekeliruan, maka kita perlu intropeksi diri. Mari kita dulukan masalah ini”.13

Pernyataan tersebut memberikan kesan dan pesan atas kejadian penolakannya di Hongkong. Sebab jika ditelurusi melalui media, Ustadz

Abdul Somad tidak bisa menolak saat diminta untuk pulang. Ketika Ustadz

Abdul Somad diminta pulang dari pemerintah Hongkong, Ustadz Abdul

Somad langsung pulang dan tidak ada hal lain. Hal tersebut sangat berbeda dengan kejadian di Bali. Saat terjadi penolakan di Bali, Ustadz Abdul Somad hingga membuat jumpa pers sebagai bentuk klarifikasi kepada khalayak umum. Akan tetapi penolakan di Hongkong tidak ada klarifikasi atau pernyataan resminya. Kemudian jika dibandingkan dengan jawabannya yang dimuat dalam laman republika.co.id berupa kepasrahannya maka pesan ceramah intropeksinya berupa intropeksi atas kejadian penolakannya di

Hongkong, namun dimuat dalam bentuk nasehat secara umum agar jama’ah turut mengetahui pentingnya intropeksi diri.

Selain persoalan intropeksi, dalam ceramah live streaming yang disampaikan melalui skype untuk jama’ah Hongkong, Ustadz Abdul Somad menyampaikan ceramahnya berupa nasehat, bimbingan serta peringatan.

13Transkip video “Hongkong – Live via Skype Ustadz Abdul Somad, Lc.,MA ke Jamaah di Hongkong”. 55

Terdapat lima poin yang disampaikannya. Pertama pesan tawakal atas apa yang terjadi. Kedua mengingatkan tujuan akhir. Ketiga hukum mencari nafkah dan pesan agar selalu mejaga diri. Keempat bimbingan untuk membentuk komunitas Muslim. kelima berpegang teguhlah kepada Allah dalam menjalani kehidupan.14

Dari ke lima poin dalam ceramah Ustadz Abdul Somad yang disampaikan pasca penolakannya di Hongkong sangat jelas Ustadz Abdul

Somad menggunakan metode Mauidzahal-Hasanah. Semua yang disampaikan menjadi poin poin singkat, padat dan penting dalam bentuk nasehat, bimbingan, maupun peringatan. Ketiganya (nasehat, bimbingan atau peringatan) termuat dalam setiap poinnya. Sebagaimana pernyataan berikut ini:

“Hongkong bukanlah tujuan akhir. Disana hanya tempat tanam padi, lalu padi tumbuh dan panen, maka kita harus segara pulang… Maka pahamilah ke Hongkong adalah mencari modal. Ketika sudah 3 tahun dan mendapatkan uang, lalu kaya orang baru dan tidak tahu bagaimana menejemen uangnya dan uangnya habis lalu bingung, maka harus dimenejemen agar uang yang didapat bisa dijadikan modal...Harta itu seperti air garam, semakin diminum akan semakin menghauskan”.15

Dari pernyataan di atas terdapat poin nasehat dalam ungkapan awal berupa “Hongkong bukan tujuan akhir”. Bimbingan terdapat pada pernyataan

“manajemen agar uang yang didapat bisa dijadikan modal”. Peringatannya terdapat pada kalimat “harta itu seperti air garam, semakin diminum semakin menghauskan”. Dengan kata lain pesan tersebut merupakan mauidzah.

14 Transkip video “Hongkong – Live via Skype Ustadz Abdul Somad, Lc.,MA ke Jamaah di Hongkong”. 15 Transkip video “Hongkong – Live via Skype Ustadz Abdul Somad, Lc.,MA ke Jamaah di Hongkong”. 56

Dalam live streamingnya Ustadz Abdul Somad sebenarnya sudah terlihat bentuk Mauidzah al-Hasanah dari kalimat pertama saat membuka ceramah. Ustadz Abdul Somad menjelaskan mengenai sabar dan syukur sebagai kriteria orang beriman. Selanjutnya tawakal kepada Allah atas segala yang terjadi. Manusia hanya bisa melaksanakan ikhtiar, tetapi selanjutnya harus bertawakkal kepada Allah. Sehingga ketika ada kejadian yang seperti diharapkan kita akan senantiasa bersykur. Sebaliknya jika terjadi kejadian yang tidak diharapkan maka kita senantiasa bersabar. Sebab semuanya adalah dari Allah.16

Adanya penolakan yang dialami Ustadz Abdul Somad bukanlah alasan atau halangan untuk berhenti berdakwah. Apa yang dilakukan oleh Ustadz

Abdul Somad dalam menghadapi penolakan pun tidak ditanggapi dengan provokasi atau membuat suasa semakin panas. Justru adanya peristiwa penolakan yang dialaminya merupakan peringatan serta pesan yang disampaikan dengan cara yang baik sehingga tidak memperkeruh suasana.

Terdapat satu kesamaan pesan dalam menghadapi penolakan Ustadz

Abdul Somad baik di Hongkong maupun di Bali, yaitu pesan agar umat Islam bersatu. Dalam ceramahnya Ustadz Abdul Somad menekankan agar umat

Islam berjama’ah, berkomunitas agar ketika terjadi apa-apa umat bersama- sama menghadapinya. Ustadz Abdul Somad menegaskan bahwa Muslim harus berkomunitas dan menjaganya. Baik menjaga komunitas sesama Muslim maupun antar agama. Dengan catatan tidak perlu membeda-bedakan nama

16 Transkip video “Hongkong – Live via Skype Ustadz Abdul Somad, Lc.,MA ke Jamaah di Hongkong”. 57

atau jenis kelompoknya. Sebagaimana diketahui di Indonesia terdapat banyak organisasi masyarakat seperti NU, Muhammadiyah, Persis, FPI dan sebagainya. Menurut Ustadz Abdul Somad semua itu adalah kendaran yang tujuannya adalah sama. Oleh karena itu perlu dijaga bersama, sebab memiliki tujuan sama.17

Dengan demikian dapat disimpulkan metode dakwah yang digunakan

Ustadz Abdul Somad dalam menghadapi penolakan atas dirinya menggunakan pendekatan Mauidzah al-Hasanah. Sebab dalam videonya Ustadz Abdul

Somad menyampaikan hal-hal yang bermuatan pesan nasehat, bimbingan sekaligus peringatan.

Selain Mauidzah al-Hasanah, Ustadz Abdul Somad juga menggunakan pendekatan al-Mujadalah Bi al-Lati Hiya Ahsan, yaitu metode dengan tukar pendapat yang tanpa memperkeruh suasana. Khususnya pada penolakan yang terjadi di Bali. Ustadz Abdul Somad secara langsung melakukan mediasi dengan KRB yang menolak kedatangan Ustadz Abdul

Somad. Kemudian UAS menghadapi untuk mengklarifikasi atas apayang terjadi. Termasuk bersama pihak berwenang, Ustadz Abdul Somad bersama- sama saling bertukar pendapat sehingga mediasi berhasil dan disepakati bersama.

Sebagaimana pernyataanya dalam Talkshow tvOne Ustadz Abdul

Somad bersama Kapolres, Komdimdam dan pengurus NU bersama-sama menyanyikan Indonesia raya dan mencium bendera merah putih. Tetapi

17 Transkip video “Hongkong – Live via Skype Ustadz Abdul Somad, Lc.,MA ke Jamaah di Hongkong”. 58

kejadian tersebut setelah dijelaskan bahwa terdapat ribuan Muslim yang siap

membela Ustadz Abdul Somad yang dikhawatirkan terjadi swiping Muslim

terhadap KRB yang menuntut Ustadz Abdul Somad. Dengan kata lain, jika

tidak diredam oleh Ustadz Abdul Somad, maka kondisi perpecahan dan

kekacauan akan membesar.18Maka apa yang dilakukan oleh Ustadz Abdul

Somad merupakan langkah yang tepat dalam bermujadalah bi al-ahsan. Hal

tersebut sekaligus menampik kekhawatiran masyarakat maupun pihak

berwenang. Sehingga semuanya menjadi berjalan dengan lancar.

Penjelasan al-Mujadalah Bi al-Lati Hiya Ahsan juga merupakan

sebuah metode yang memanfaatkan perangkat atau media yang ada. Menurut

Muhammad Elvandi19 Media sosial adalah salah satu perangkat dalam belajar.

Kajian satu jam di depan ustadz di sebuah mesjid hampir sama dengan

rekaman visual satu jam yang anda tonton di youtube. Tidak perlu terlalu sinis

dengan pengajian melalui medsos dan perangkat virtual karena ia adalah

bagian dari manhaj dakwah Qur'an. Billatii hiya ahsan (dengan cara lebih

baik). Dengan demikian, model ceramah UAS yang diunggah melalui youtube

merupakan metode al-Mujadalah Bi al-Lati Hiya Ahsan.

C. Strategi Dakwah Ustadz Abdul Somad

Setelah memahami asas dan metode dakwah yang digunakan Ustadz

Abdul Somad, pada tahap selanjutnya penulis menguraikan mengenai bentuk

strategi dakwah Ustadz Abdul Somad dalam menghadapi penolakan. Dalam

18 Transkip video diambil dari Talkshow tvOne, “Fakta: Siapa Dalang Persekusi Ustaz Somad”. 19Intelektual Muslim Alumni Manchester University. 59

menghadapi penolakan, Ustadz Abdul Somad tetap melaksanakan dakwah dan menyampaikan ceramahnya dengan strategi rasional atau Manhaj al-Aql.

Strategi ini mendorong mitra dakwah untuk berpikir, merenungkan, dan mengambil pelajaran. Penggunaan hukum logika, diskusi, atau penampilan contoh dan bukti sejarah merupakan beberapa metode dari strategi rasional.

Sebagaimana dalam video klarifikasi penolakan di Bali, Ustadz Abdul

Somad menjelaskan mengenai sejarah hubungan baik antara Muslim dan

Hindu di Bali yang terjalin lebih dari 800 tahun.20 Sejarah tersebut merupakan salah satu penjelasan yang digunakan dalam Manhaj al-Aql. Selain itu juga

Ustadz Abdul Somad mengajak untuk memikirkan kembali secara logis mengenai siapa yang menolak dan mengapa Ustadz Abdul Somad harus didikte oleh orang yang tidak berwenang. Dengan demikian pernyataan tersebut sangat logis dan bersandar pada yang real. Sebagaimana ungkapan langsungnya berikut ini:

“Saya tidak mau ikrar di depan orang yang tidak memiliki legalitas”21

Pernyataan tersebut jelas ditujukkan kepada ormas Komunitas Rakyat

Bali (KRB) yang menolak kedatangan Ustadz Abdul Somad dengan anggapan

Ustadz Abdul Somad anti kebhinekaan sehingga diminta untuk ikrar pancasila, menyanyikan Indonesia raya dan mencium bendera. Tetapi akal dan rasionalitasnya menjawab bahwa Indonesia sebagai Negara hukum maka yang

20Arie Fikri, “Fenomena Ustadz Abdul Somad, Ulama Pemersatu Umat” dalam Kompasiana. Diambil dari https://www.kompasiana.com/arie-alfikri/fenomena-ustadz-abdul- somad-ulama-pemersatu-umat_59f5ccfc98182730f64d9c43 diakses pada 2 Juni 2018. 21Transkip video “Abdul Somad Akhirnya Angkat Bicara Soal Persekusi di Bali” dari UAS TV. 60

menentukan apakah orang tersebut cinta NKRI atau membencinya tentu ada penegak hukumnya, yaitu kepolisian. Maka saat ada pihak kapolres yang memintanya pun Ustadz Abdul Somad mengikuti.

Selanjutnya ajakan untuk berpikir dan merenung. Penolakan yang dialami Ustadz Abdul Somad tidak sebanding dengan pengalaman yang dirasakan Ustadz Abdul Somad pada saat diterima di Malaysia. Berikut ungkapan langsungnya:

“Sedangkan di Malaysia saja saya diberi kebebasan untuk (dakwah) berkeliling, ke Lippo, ke Malaka dan sebagainya. Oleh karena itu ini adalah pukulan, mengapa di negeri sendiri malah seperti ini (terkekang bahkan ditolak)”.22

Pendapat di atas sangat jelas bahwa perlindungan serta kebebasan dalam berdakwah yang dirasakan di Malaysia berbeda dengan di Indonesia.

Kalimat “ini adalah pukulan” berarti mengajak jama’ah atau mad’u untuk merenungkan kembali mengapa di negeri sendiri malah dipersulit dalam berkdawah. Sehingga di pernyataan selanjutnya Ustadz Abdul Somad berharap perlindungan dan kebebasan berdakwah dijamin oleh pemerintah, agar tidak ada lagi ustadz yang mengalami hal yang sama seperti yang dialaminya.

Pendapatnya konsisten dengan yang disampaikan di Talkshow tvOne.

Mengenai tuntutannya terhadap pihak berwenang, perlindungan atau jaminan

22Transkip video “Abdul Somad Akhirnya Angkat Bicara Soal Persekusi di Bali” dari UAS TV. 61

kebebasan berdakwah bagi ustadz atau ulama serta memberikan usul adanya cyber law23 atau hukum yang menindaklanjuti ceramah-ceramah yang dipotong sepenggal sehingga berdampak pada kesalahpahaman.

Sisi rasionalitas Ustadz Abdul Somad juga dapat ditemui pada ceramah live streaming disampaikan kepada jama’ah di Hongkong. Ustadz

Abdul Somad menyadarkan bahwa bekerja dan mencari nafkah di Hongkong bukanlah tujuan, sehingga ketika habis kontrak tidak perlu diperbaharui, tetapi cukupilah untuk mencari modal sehingga bisa segara pulang ke negeri sendiri.

Dalam persoalan penghasilan, Ustadz Abdul Somad menjelaskan bahwa penghasilan yang didapatkan hendaknya di manajemen dengan baik, sehingga ketergantungan bekerja di Hongkong juga terurai. Sebab jika hanya bergantung pada penghasilan yang di Hongkong sama halnya tidak bisa memenjemen keuangan untuk menafkahi keluarga.

Penjelasan Ustadz Abdul Somad yang demikian itulah bentuk strategi rasional yang diterapkan dan disampaikan kepada mad’u. Sebab di setiap poin yang disampaikan pada video pasca penolakan Ustadz Abdul Somad mengajak mad’u atau viewer untuk merenungkan kembali, mengambil I’tibar, maupun tadabur atas perbuatan serta kejadian yang dialami.

23 Dalam wawancara di Talkshow tvOne UAS mengusulkan adanya cyber law (hokum penggunaan internet) agar tidak menimbulkan perpecahan dan kekacauan karena video yang diplintir atau diberi judul yang berlebihan. 62

D. Pendukung dan Penghambat Ustadz Abdul Somad dalam Menghadapi

Penolakan

Dalam menjalankan strategi dakwah, seorang Da’i tentu mengalami

adanya pendukung dan penghambat. Berikut pendukung dan penghambat

strategi dakwah Ustadz Abdul Somad.

1. Faktor Pendukung

Faktor pendukung strategi dakwah Ustadz Abdul Somad dalam

menghadapi penolakan terbagi menjadi dua hal, jaringan sosial dan

jaringan melalui teknologi internet (sosial media). Pertama Jaringan sosial

yang dimiliki Ustadz Abdul Somad di antaranya adalah Komunintas

Masyarakat Melayu Riau, Ikatan Alumni Mesir, Majelis Ulama Indonesia,

(MUI), maupun . Termasuk jaringan bersama Kapolres,

Kapolda, bahkan pernah bareng satu panggung bersama Kapolri Jendral

Tito Karnivan dalam acara Damai Indonesia ku.

Sebagaimana peranan dukungan Masyarakat Melayu Riau

langsung menyambut dan mendampingi kedatangan ustadz abdul somad di

bandara sultan syarif kasim II di Pekanbaru Riau oleh masyarakat melayu

dan kepala melayu Riau. Penyambutan dan pendampingan ini berupa

jumpa pers terkait klarifikasi penolakan Ustadz Abdul Somad di Bali.

Adapun MUI diwakilkan oleh Zainut Tauhid Saadi (Wakil Ketua MUI)

berkomentar di jawapos.com. Zainut sangat menyayangkan penolakan 63

Komunitas Rakyat Bali (KRB). Bahkan menurutnya KRB telah melanggar

hak asasi dan termasuk bentuk persekusi.24

Faktor pendukung puncaknya adalah adanya dukungan secara

hokum berupa melaporkan pihak yang telah melarang atau menolak UAS,

sebab tindakan penolakannya masuk dalam bentuk persekusi. Sehingga di

laporkan kepada Bareskrim Polri oleh Ismar Syarifuddin didampingi kuasa

hukumnya M. Kamil. Selain itu ada pelapor lain seperti GNPF MUI,

Masyarakat Adat melayu Riau, atau Ustad Abdul Soamad sendiri.25

Kedua dukungan melaui jaringan internet berupa sosial media.

Terdapat akun resmi Tafaqquh video di laman youtube. Akun tersebut

merupakan akun resmi yang menampilkan ceramah-ceramah Ustadz

Abdul Somad secara lengkap. Akun tersebut juga selalu disebut dalam

jumpa pers saat klarifikasi penolakan di Bali maupun saat wawancara di

Talkshow TvOne. Selain itu juga disampaikan saat menyampaikan

ceramah live streaming melalui skype kepada jama’ah di Hongkong.

Berikut ungkapan langsungnya:

“Dan saya berpesan, tonton video saya yang resmi di tafaqquh

video, itu lengkap dan ga ada judul bombastis”.26

24Lihat dihttps://www.jawapos.com/nasional/humaniora/09/12/2017/pernyataan-mui- soal-insiden-penolakan-ustad-abdul-somad diakses pada 2 Juni 2018. 25 Diambil dari jawapos.com https://www.jawapos.com/nasional/hukum- kriminal/12/12/2017/pelaku-persekusi-ustad-abdul-somad-resmi-dipolisikan-nih-nama- mereka diakses pada 2 Juni 2018. 26Transkip video diambil dari Talkshow tvOne, “Fakta: Siapa Dalang Persekusi Ustaz Somad”. 64

2. Faktor Penghambat

Pertama faktor penghambat dakwah Ustadz Abdul Somad dalam

menghadapi penolakan secara umum terjadi melalui media masa.

Sebagaimana persoalan yang kerap muncul yang menjadi salah paham

adalah adanya video yang di cut (potong) lalu disebarkan. Sehingga sangat

mungkin memunculkan perbedaan pemahaman. Selain video yang

dipotong-potong juga terdapat judul-judul yang berlebihan yang kemudian

disebarluaskan.27

Kedua respon yang lambat dari pihak pemerintah. Sebagaimana

kejadian penolakan di Hongkong, pihak KJRI datang 1 jam setelah ada

informasi penolakan di Hongkong. Akan tetapi intrograsi berlangsung

cepat dan Ustadz Abdul Somad diterbangkan kembali dengan pesawat

yang sama.28 Ketiga tidak adanya cyber law (hukum siber). Hal tersebut

yang menyebabkan seseorang dengan mudah mengunggah kembali dan

menyebarkan dengan memotong video untuk digunakan profokasi.

27Transkip video diambil dari Talkshow tvOne, “Fakta: Siapa Dalang Persekusi Ustaz Somad”. 28 Lihat di https://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/17/12/24/p1gwog330- kjri-hong-kong-langsung-klarifikasi-soal-ustaz-abdul-somad diakses 2 Juni 2018. BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian tentang strategi dakwah yang digunakan Ustadz Abdul

Somad dalam menghadapi penolakan menghasilkan kesimpulan yaitu asas

strategi dakwah yang digunakan Ustadz Abdul Somad dalam menghadapi

penolakan adalah asas kemampuan dan keahlian sebagai Dai serta sosiologis.

Kasus kemampuan dan keahlian dapat dilihat dari kapasitas serta pendidikan

yang dimiliki Ustadz Abdul Somad. Sedangkan asas fungsional digunakan

untuk menjawab serta mengambil sikap Apakah dia harus pulang atau tetap

bertahan melaksanakan dakwahnya.

Metode dalam strategi dakwah yang digunakan Ustadz Abdul Somad

dalam menghadapi penolakan adalah Mauidzah al-Hasanah. Dari 2 video yang

berkaitan penolakannya, Ustadz Abdul Somad lebih mengedepankan nasehat,

intropeksi maupun hikmah yang bisa diambil atas kejadian yang dialaminya.

Adapun strategi dakwah yang digunakan Ustadz Abdul Somad dalam

menghadapi penolakan adalah Manhaj al-Aql atau metode rasional. Dalam

ceramahnya Ustadz Abdul Somad menjelaskan secara logis terkait kejadian

yang dialami serta mengajak mad’u untuk merenung atas kejadian yang terjadi.

Faktor pendukung dalam strategi dakwah Ustadz Abdul Somad

menghadapi penolakannya berupa adanya jaringan seperti MUI, Masyarakat

Melayu Riau, NU yang ikut berpartisipasi baik melalui media massa maupun

jalur hukum. Adapun faktor penghambatnya adalah belum ada cyber law yang

66 67

kerap memotong video ceramahnya sehingga memunculkan kesalahpahaman

di dalam masyarakat.

B. Kritik dan Saran

Penelitian ini tidak lepas dari kekurangan. Kritik pada penelitian ini

adalah penelitian terbatas pada dokumen video yang diunggah melalui akun

Youtube sehingga masih perlu dipastikan kepada informan primer yakni

Ustadz Abdul Somad. Adapun saran untuk peneliti selanjutnya diharapkan

dapat menganalisa melalui berbagai sumber atas strategi dakwah yang

digunakan Ustadz Abdul Somad dalam menghadapi penolakan. Tidak hanya

berpusat pada penolakannya di Bali maupun di Hongkong.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Asqalani, Ibn Hajar. Fath al-Bari. Terj. Abdul Aziz Abdullah. Jakarta: Pustaka Azam, 2002.

Anshari, Endang Saifuddin. Wawasan Islam. Jakarta:CV Rajawali, 1986.

Arikunto, Suharsini. Prosedur Penelitian: Suatu Pnedekatan Praktik. Jakarta: Bina Usaha, 1989.

Aripudin, Acep & Sambas, Syukriadi. Dakwah Damai: Pengantar Dakwah Antar Budaya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007

Aziz, Abdul. Fiqh Dakwah: Prinsip dan Kaidah Asasi Dakwah Islam. Solo: Intetermedia, 2003.

Bachtiar, Wardi. Metodologi Penilitian Ilmu Dakwah. Ciputat: Logos Wacana Ilmu, 1997.

Blossom, John. Content Nation: Surviving and Thriving as Media Sosial Changes Our Work,Our Lives, and Our Future. USA: Wiley Publishing, 2009.

Bungin, Burhan. Analisa Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajagrafindo, 2003.

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kualitati. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015.

Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi (Teori, Paradigma, dan Discourse Teknologi Komunikasi di Masyarakat). Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008.

Gunawan, Imam. Metode Penulisan Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013.

Jazairi, Abu Bakar Jabiri. Aqidah Seorang Mukmin. Solo: Daarul Fikri, 1994.

Katsir, Ibn. Tafsir Ibn Katsir. Terj. Abdul Ghofur. Bogor: Pustaka Imam Syafii, 2003.

Khoiri, Alwan. dkk. Akhlak / Tasawuf. Yogyakarta: Pogja Akademik UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,2005.

Liliweri, A. Komunikasi Antar Pribadi. Bandung: Citra Aditya Bakti, 1991.

Mahmud, Ahmad. Dakwah Islam. Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 2002

Munir, Muhammad. dan Ilahi, Wahyu. Manajemen Dakwah. Jakarta: Kencana, 2006.

67 68

Nasrullah, Rulli. Komunikasi Antar Budaya di Era Siber. Jakarta: Kencana, 2012.

Nasrullah, Rulli. Media Sosial. Bandung: Simbiosa. 2015.

Rohimah, Iim. “Strategi Dakwah Masyarakat Marjinal II” diakses di http://sebelasmeter.com/strategi-dakwah-masyarakat-marginal

Rohmadi, Arif. Tips Produktif Ber-social Media. Jakarta: Kompas Gramedia, 2016.

Roudhonah. Ilmu Komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007.

S., Winarno. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar: Metode dan Teknik. Bandung: Tarsito, 1989.

Saerozi. Ilmu Dakwah. Yogyakarta, Penerbit Ombak Dua, 2013.

Shihab, Quraish. Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhui’i atas Pelbagai Persoalan. Bandung: Mizan, 2003.

Singabun, Masrih. dan Effendi, Sofian. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES, 1989.

Sobur, Alex. Analisis Teks Media. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012.

Soejono dan Abdurrahman. Metodologi Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapannya, Jakarta: Rineka Cipta, 2005.

Solis & Breakendridge. Putting the Public Back in Public Relation: How media Social is Reinventing the Agging Bussines of PR. New Jersey: Pearson Education, 2009.

Sukayat, Tata. Quantum Dakwah. Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

Syukir, Asmuni. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Jakarta: Kencana, 2006.

Akun YouTube:

UAS TV : https://www.youtube.com/channel/about

Tafaqquh Video: https://www.youtube.com/user/TAFAQQUHVIDEO/about

GMCrew, “Mr Limbad Bertanya Ke Ustadz Abdul Somad, ini pertanyaannya” https://www.youtube.com/watch?v=O-3tYl0DUlw diakses pada tanggal 29 Mei 2018.

Talkshow tvOne, “Fakta: Siapa Dalang Persekusi Ustaz Somad” diambil dari https://www.youtube.com/channel/UCYfblrhI1-tr6leVANholgQ. Video diunggah pada 25 Desember 2017 diakses pada tanggal 2 Juni 2018. 69

Website

BBC Indonesia, “Mengapa Ustaz Somad dilarang masuk ke Hongkong?” diambil dari http://www.bbc.com/indonesia/ diakses pada 2 Juni 2018.

Merdeka.com, “Ini Alasan … diambil dari https://www.merdeka.com/ diakses

pada 2 Juni 2018.

Republika.co.id, “KJRI Hongkon Langsung Klarifikasi Soal Ustaz Abdul Somad” diambil dari https://www.republika.co.id/ diakses pada 2 Juni 2018.

Arie Fikri, “Fenomena Ustadz Abdul Somad, Ulama Pemersatu Umat” dalam Kompasiana. Diambil dari http://www.kompasiana.com/arie_fikri diakses pada 2 Juni 2018.

Jawa Pos, “Pernyataan MUI Soal Insiden Penolakan Ustad Abdul Somad” diambil dari https://www.jawapos.com/ diakses pada 2 Juni 2018.

Para Pejalan https://para-pejalan.blogspot.co.id/bografi-ustadz-Abdul-somad.

Republika.co.id di laman https://m.republika.co.id.

Detik.com di laman https://m.detik.com/news.

CNN Indonesia di laman https://m.cnnindonesia.com. http://fungsi-dan-manfaat-youtube.com/ http://www.novapdf.com/ http://www.anneahira.com/youtube LAMPIRAN-LAMPIRAN

Transkip Video Klarifikasi Ustadz Abdul Somad atas Penolakannya di Bali. Di unggah oleh UAS TV pada 10 Desember 2017.

Ada lima poin 1. Menarik rambut dalam tepung, jangan karena menarik satu rambut lantas semua tepung menjadi berantakan. Jangan karena nila setitik, rusak susu sebelangan. Ada umat hindu yang hidup lama bersama orang Islam kira 800tahun. Bahwa ada clas sedikit, sedangkan telur saja bersangkak jika tersentuh, apalagi hati manusia. secara utuh mereka baik, sampai hari ini saya bertemu dengan ketua TPA di Ubud yang sebagian tempatnya disediakan oleh orang Hindu. Sehingga jika ada kabar kuil dekat bandara tutup karena takut kita swiping itu tidak benar. Kita tidak pernah menghancurkan budaya, itu Pemda yang membangun sebagai bentuk kecintaan kepada NKRI. Poinnya adalah kita sudah dekat dengan komunitas hindu di Bali. 2. Saya diminta untuk ikrar, tetapi saya tidak mau bukan berarti saya tidak cinta NKRI. Saya tidak perlu ikrar di depan orang yang tidak memiliki legalitas, apa otoritas mereka? Di kampung suku dalam mamak, 7 jam naik sampan indra. Saya tidak mau didikte oleh preman nasi bungkus. Maka ke depan saya menginginkan pemerintah menjaga ulama, kalau tidak umat yang akan mengamuk. 3. Saya diundang sebagai ulama yang ingin didengar fatwanya, katak kata hikmahnya, saya bukan perampok, bukan ketua partai. Saya adalah seorang muslim yang saudara sesame muslim, sehingga tidak ada batasan. Sedangkan di Malaysia saja saya diberi kebebasan keliling, dari Lipo, Malaka, dan kemana-mana. Oki ini pukulan kenapa di negeri sendiri malah seperti ini. Jangan sampai segelintir kelompok menjadi penghancur NKRI sesame muslim menjafi saling curiga, dan kepada umat lain (hindu di bali) menjadi tidak akur. Tetapi dengan datangnya raja ke 11 semalam, dalam sejarahnya belum pernah raja tersebut mau datang ke untukmenunjukkan ke dunia bahwa tidak ada masalah di antara kita. 4. Ada hikmah, begitulah perjuangan dakwah. Tidak ada gigi yang patah. Tidak ada kaki yang luka tidak mengeluarkan darah. Hanya ada ucapan- ucapan, tetapi bagi kita Melayu yang biasa mendengar bahasa yang sopan, yang halus, maka seketika mereka menjadi viral. Itulah cara Allah untuk menunjukkan kebrutalan, yang katanya NKRI, cinta kebersamaan, itu omong kosong. Tetapi mari jaga keutuhan dan kebersamaan itu. 5. Hikmahnya adalah antar komunitas muslim, buatlah komunitas muslim di Bali. Jangan lagi dilihat NU, MUhammadiyah, toh semuanya sama-sama Islam. Apa yang terjadi pada diri saya biarlah berlalu, tetapi kedepan saya tidak mau lagi ada yang mengalami hal yang sama. Selain itu juga harus ada paguyuban antar umat beragama Islam dan Hindu di Bali. Sebagaimana filosofi Shaf shalat, kalau shaf shalat rapat, maka setan pun tidak akan ada. UAS TV merupakan Channel UNOFFICIAL ust Abdul Somad, di Youtube. Adapun Channel Resmi “Tafaqquh Video” Channel ini Berisi Kajian-Kajian Islam dari Almukarramah Ustadz Abdul Somad,Lc.MA. Link youtube: http://www.Youtube.com/uastv1?sub_confirmation=1 Transkip video wawancara dalam acara Fakta, TV One dalam akun Talkshow TvOne diuggah pada 25 Desember 2017 dengan judul “Fakta: Siapa Dalang Persekusi Ustaz Somad”

Faktanya seperti apa ketika pak Ustadz mendengar laporan dari ormas lain? Ketika ada yang mengatakan kenapa harus menuntut? Sebagai seorang muslim alangkah indahnya memafkan, tetapi saya tidak bisa paksa lembaga adat Riau yang tidak senang. saya melayu Riau, anggota LAM, dan MUI, mereka merasa tidak senang karena bisa terjadi kepada orang lain. Secara pribadi saya sudah memaafkan. Ustadz dengar sebelum dakwah ada penolakan? Dua hari sebelum kedatangan baru ada transkip di wa yang mengatakan “UAS diterima jika dengan syarat tertentu”. Tetapi saya tidak siap dengan syarat tersebut. Karena saya bukan penjahat, kenapa saya dikatakan anti kebinekaan? Dan yang memerintahkan ini siapa? Kalau yang meminta itu Raja Bali, atau polisi, ya saya akan tunjukkan, mereka ini siapa? Apa otoritas mereka? Adakah komunikasi sebelumnya dari panitia? Malam sebelum saya berangkat sudah komunikasi ke panitia, jika masih ada ikrar- ikraran saya tidak akan berangkat. Kemudian 04.00 dijawab, “silakan”. Yang saya pahami, tafadol berarti silakan, artinya clear, maka saya datang. Kasat mata, hotelnya amankan? Saya masuk hotel aman, istirahat 1 jam dan aman. Tetapi sekitar jam 14.30an saya diminta masuk ke salah satu ruangan di hotel. Disitulah lembaga-lembaga tersebut meminta saya berikrar. Langsung saya klarifikasi bahwa video-video yang anda lihat itu acara beberapa tahun 5 silam yang dihadiri tokoh NU, dan banyak ormas lain. Masalahnya video saya itu di cut dan diviralkan. Selain itu saya sudah klarifikasi dengan beberapa orang, termasuk mahasiswa Kairo, dan itu sudah clear. Dan saya berpesan, tonton video saya yang resmi di tafaqquh channel, itu lengkap dan ga ada judul bombastis. Mengenai judul yang bombastis, apakah ustadz keberatan? Terkait judul tersebut itu tidak baik, kita harus menertibkan itu. keluarkan cyber low, kalau tidak bangsa ini bisa hancur. Ada mediasi, PGN yang katanya mau tabayun? Saya klarifikasi, bahwa saya adalah orang yang cinta NKRI, saya keturunan yang mencintai NKRI, bahkan sampai difatwakan haram sekolah anak cucuku sekolah Belanda. Lalu dari kecil sudah terbiasa dengan nyanyian Indonesia, saya aktif di Pramuka, jadi dirigen dll. Lalu ketika ada 100 orang yang lulus ke Mesir, tahun 1998 dan saya lulus P4, dan saya tes PNS juga lulus. Saya tunjukkan kepada mereka foto saya mengibarkan bendera. Intinya apa otoritas mereka mendikte saya? Berarti hanya masalah cara ya? Ya caranya, tetapi ketika ada omongan “wah ini PKI” lalu ada omongan “kenapa yang diundang itu ustadz yang otaknya otak SD, ini harus dicuci” sambil tunjuk- tunjuk. Saya jawab, saya tokoh agama, saya ustadz, saya lulusan Mesir. Tetapi waktu itu tidak ada dokumentasi? Waktu itu dilarang mendokumnetasi. Yang bocor itu dari kamera mereka sendiri. berarti yang saling berkhiat itu siapa? Berarti merasa ada hak yang dilanggar? Saya tidak ingin ada ustadz lain yang mengalami hal yang sama di tempat berbeda. Ketika sudah ramai? Nah, ketika pertemuan dianggap gagal, saya disuruh pulang. Kemudian saya bergegas ke kamar dan siap-siap mau pulang. Dan waktu saya mau berangkat, ada ketua NU dan bapak Kapolres, dan Bapak Kodimdandim menyatakan “disana ada 5000 orang yang siap turun. Kalau ini terjadi menyerang, bisa terjadi swiping, maka apa yang akan terjadi? Mengapa harus rusak? Pada saat mediasi ada kapolres? Ada dari pihak polisi, tetapi bukan kapolres. Jadi mediasi diketahui oleh polisi? Ya, ada tapi hanya Polda, bukan kapolres. Tetapi akhirnya ustadz mengikuti persyaratan itu? Polisi, Dandim, dan NU bilang “Ustadz, kita akan nyanyi bersama-sama, kalau ustadz tidak mau cium bendera…saya bukan tidak mau, yang saya tidak mau itu diperintah oleh orang yang tidak memiliki otoritas. Itu masalah utamanya. Setelah itu menyanyikan Indonesia raya, mereka bubar, dan selesai/ Mereka meminta maaf? Tetapi kenapa ketika kembali ke Riau ada komentar yang memanas-manasi pihak lain, benarkah? Saya hanya komentar di tv one, dan jumpa pres di bandara. Rekamannya bisa dilihat, mana yang memanas-manasi? Bagi saya ini hanya bunga-bunga dakwah saja. Dan malam inipun saya juga paham acara ini hanya untuk tabayun, bukan untuk memanas-manasi. Pesan terakhir? Khususnya di Bali dan di Riau. Andai kau bukan saudaraku se keyakinan, maka kau adalah saudaraku dalam ke bangsaan. Ini bukan sikap semua warga Bali yang 4juta sekian. Ini hanya provokasi. Dan media harus bersih. Diambil dari akun Talkshow TvOne di alamat: https://www.youtube.com/channel/UCYfblrhI1-tr6leVANholgQ. Video diunggah pada 25 Desember 2017 diakses pada tanggal 2 Juni 2018. Video tersebut bertajuk “Fakta: Siapa Dalang Persekusi Ustaz Shomad?” dan dibubuhi opini Sejumlah ormas mengepung Hotel Aston Denpasar. Kehadiran mereka untuk menolak kehadiran Ustaz Abdul Somad. Ya, Ustaz Abdul Somad berada di Hotel Aston Denpasar. Sedianya, Ustad Abdul Somad akan melakoni sejumlah safari dakwah di Pulau Dewata, berkaitan dengan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Salah satunya adalah di Masjid An-Nur di Jalan Diponegoro,

Transkip video diambil dari ceramah live streaming Ustadz Abdul Somad yang diuggah Tafaqquh Video. Ceramah disampaikan untuk jama’ah di Hongkong. Video diunggah pada 25 Desember 2017.

Apakabar pahlawan devisa?

Allahu Akbar!!!

Nabi bersabda “orang beriman itu mengagumkan, jika yang terjadi itu menyenankan, maka bersyukurlah, jika yang terjadi tidak sesuai, maka itu baik dan haruslah menjadi sabar. Sebab sabar adalah baik, dan sabar orang sabar balasannya surga. Jika memahami hidup seperti itu maka tidak perlu membedakan berhasil atau tidak berhasil, karena semuanya adalah ujian dari Allah.

Jika kemaren saya sampai dan bertatap muka memberikan tiga tausiah, maka kita bersyukur. Tetapi saya hanya setengah jam dan saya kembali lagi, maka kita harus bersabar. Mana yang lebih baik antara sabar dan syukur? Mana yang lebih ikhlas menerima ketetapan Allah swt.

Ada beberapa yang kita tidak pilih. Lahir menjadi jawa, sunda, laki, atau perempuan itu kita tidak bisa memilih. Tetapi berbuat, atau mengikuti kajian itu bisa memilih. Antara hadir atau tidak hadir dalam pengajian, membuat atau tidak membuat pengajian itu bisa memilih. Jika tidak bisa memilih maka itu adalah takdir yang tidak bisa ditawar. Tetapi yang bisa dipilih masih, jika kita telah menyiapkan segala sesuatunya, kemudian kita bertawakal tetapi ada musibah maka kita katakan qadarullah. jangan katakana “seandainya dulu seperti ini, itu, kalau konfirmasi kbri, kjri atau apapun itu, kita sudah usaha. Tetapi jika ada kekeliruan, maka kita perlu intropeksi diri. Mari kita dulukan masalah ini. Jangan sampai kita tobat untuk berbuat baik. Dengan adanya masalah ini, semoga kita tidak menjadi tobat tidak mengadakan acara seperti ini lagi.

Ada lima hal:

1. Apa yang terjadi semuanya ada dalam pengawasan Allah. Dari kita lahir hingga kita mati tidak ada yang luput dari Allah. Maka jangan teralalu cemas dan berserah dalam menghadapi hidup. Kita tetap berusaha, tetapi kita juga harus bertawakal. “Jika engkau bertekad, maka berserahlah (tawakal) kepada Allah”. Andai tidak terjadi yang kita inginkan, maka hidup pun tidak perlu resah, karena kita telah pasrahkan kepada Allah. 2. Saudari yang ada di Hongkong posisinya sedang mencari nafkah. Hongkong bukanlah tujuan akhir. Disana bukan tempat kita. Disana hanya tempat tanam padi, lalu padi tumbuh dan panen, maka kita harus segara pulang. Pepatah melayu bilang “hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri, maka lebih indah di negeri sendiri”. maka kembalilah ke tanah Air. Semua bumi adalah milik Allah, tetapi bertekadlah hanya sebatas menanam padi. Setelah panen maka pulang. Maka pahamilah ke Hongkong adalah mencari modal. Ketika sudah 3 tahun dan mendapatkan uang, lalu kaya orang baru dan tidak tahu bagaimana menejemen uangnya dan uangnya habis lalu bingung. Kenapa kita tidak hidup zuhud bersahaja? Zuhud bukan berarti tidak memiliki rumah, tetap punya rumah dan memiliki alat-alat keperluan kita. Tetapi jangan lupa modal tersebut bisa dikembangkan. Harta itu seperti air garam, semakin diminum akan semakin menghauskan. 3. Hukum asli mencari nafkah adalah suami, istri harus di rumah. Tetapi atas keterbatasan negara dan sumber kehidupan maka menjadi darurat. Daripada mati, daripada menjadi maksiat, walaupun berat akhirnya bolehlah ditinggal. Seharusnya suami yang keluar mencari nafkah. Oleh karena itu jagalah diri, tutup aurat, dan berusaha menjaga diri agar mendapat perlindungan Allah. Jangan lupa sebelum tidur sholat witir agar tetap terjaga. 4. Pahamilah hidup ada takdir, ada pengaturan Allah, disana hanya mencari bekal, dan jaga diri serta mohonlah kepada Allah, jaga komunitas jama’ah. Kalau orang nakal punya komunitasnya, mengapa calon penghuni surga tidak berjama’ah. Tetap jaga dan jangan pikirkan omongan orang lain. Sempatkan satu hari setelah satu minggu bekerja untuk berkumpul mengaji yasin dan sebagainya. Tetapi jika ada banyak jama’ah jangan berkelahi antar jama’ah. Yang jalan kaki sampai, naik ojek sampai, naik bus juga sampai, karena semua itu adalah kendaran, tujuannya adalah Allah. 5. Hidup penuh goncangan. Seperti hidup diperahu itu ombak keras, karangnya tajam, maka harus memiliki pegangan. Maka berpeganganlah kepada Allah. Selalu minta kepada Allah, doa saja dengan bahasa kita masing-masing.

Itu poin yang penting. barangkali saat ini belum diberi kesempatan untuk bertemu, tetapi rekaman, steraming masih bisa dilakukkan. Bisa dilihat di tafaqquh yang tidak dipotong-potong.

Transkip “Hongkong – Live via Skype Ustadz Abdul Somad, Lc.,MA ke Jamaah di Hongkong”. Diungah oleh Tafaqquh Video pada 25 Desember 2017 diakses pada tanggal 2 Juni 2018.

Link https://www.youtube.com/watch?v=nODsTIq670A