SOLIDARITY 5 (1) (2016)

SOLIDARITY

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/solidarity

TRADISI AYAM ANGGREM (STUDI TENTANG RELASI GENDER DALAM KEHIDUPAN PERKAWINAN MASYARAKAT DESA TUGU KABUPATEN INDRAMAYU)

Komariyah dan Gunawan

Jurusan Sosiologi Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang,

Info Artikel Abstrak Sejarah Artikel: Tradisi Ayam Anggrem adalah sebuah tradisi dalam perkawinan masyarakat Desa Diterima April 2016 Tugu Kabupaten Indramayu. Tradisi tersebut merupakan seserahan yang diberikan Disetujui Mei 2016 oleh perempuan kepada laki-laki. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prosesi Dipublikasikan Juni 2016 tradisi ayam anggrem, fungsi sosial tradisi ayam anggrem serta keterkaitan antara Keywords: tradisi ayam anggrem dengan persepsi masyarakat tentang relasi gender dalam ke- Marriage, Gender Relation, hidupan perkawinan. Penelitian ini menggunakan metodelogi penelitian kualitatif. Ayam Anggrem Tradition Ayam anggrem dalam perkawinan masyarakat menunjukan eksistensi perempuan secara ekonomi serta keterlibatan perempuan dalam mengambil keputusan. Ayam anggrem merupakan relasi gender dalam aspek ekonomi, yaitu adanya pembagi- an peran antara laki-laki dan perempuan dalam rumah tangga. Peran perempuan dalam rumah tangga diambil alih saat perempuan tersebut pergi ke luar negeri un- tuk mencari nafkah sebagai tenaga kerja wainta (TKW).

Abstract Ayam anggrem tradition was a tradition in marriage people of Tugu Village, Indramayu Regency. This tradition was a gift from the bride for the bridegroom. The purpose of this research was to learn the process of Ayam Anggrem tradition, social function of this tradition and people’s perception about gender relation in household life. This research used qualitative research method. Ayam Anggrem in people’s marriage showed the women existence economi- cally and the involvement of women in deciding decision. Ayam Anggrem was a gender rela- tion in economic aspect, that was the presence of role division between men and women in household. Women’s role in household was taken over when the women go abroad to work as Indonesian Female Workers.

© 2016 Universitas Negeri Semarang

 Alamat korespondensi: ISSN 2252-7133 Gedung C7 Lantai 1, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 Email: [email protected] Komariyah, dkk / Solidarity 5 (1) (2016)

PENDAHULUAN pertukaran sifat antara laki–laki dan perempuan mengakibatkan pandangan yang tidak lazim bagi Perkawinan dimaksudkan untuk mewu- sebagian masyarakat. Artinya ada laki – laki yang judkan ketenangan dan keseimbangan dalam hi- emosional, lemah lembut, keibuan, sementara dup berumah tangga baik secara sosial, biologis juga ada perempuan yang kuat, rasional, perka- maupun psikologis guna menciptakan rasa kasih sa. Perubahan ciri dari sifat itu dapat terjadi dari sayang dan rasa aman bagi pihak-pihak yang ter- waktu kewaktu dan dari tempat ketempat yang kait. Perkawinan meruapakan peristiwa biologis lain. Misalnya saja zaman dahulu disuatu suku yang menjadi peristiwa kebudayaan dalam masy- tertentu perempuan lebih kuat fisiknya dari laki arakat. – laki, tetapi pada zaman yang lain dan ditem- Ralph Linton dalam Ihromi (2006:18) pat yang berbeda laki – laki fisiknya lebih kuat. menjelaskan bagaimana definisi kebudayaan da- Juga perubahan bisa terjadi dari kelas masyara- lam kehidupan sehari-hari berbeda dari definisi kat yang berbeda. Di suku tertentu perempuan seorang ahli antropologi. kelas bawah dipedesaan lebih kuat dibandingkan Kebudayaan itu sendiri adalah seluruh cara laki – laki. Semua hal yang dapat dipertukarkan kehidupan dari masyarakat yang manapun tidak antara sifat perempuan dan laki – laki, yang bisa hanya mengenai sebagian dari cara hidup yaitu berubah dari waktu ke waktu serta berbeda dari bagian yang oleh masyarakat dianggap lebih diin- tempat ke tempat lainnya, maupun berbeda dari ginkan. Dalam arti cara hidup masyarakat itu ka- suatu kelas ke kelas yang lain, itulah yang dikenal lau kebudayaan diterapkan pada cara hidup kita dengan konsep gender. (Fakih, 2012: 8 - 9) sendiri, maka tidak ada sangkut pautnya dengan Segala aktivitas masyarakat tidak terlepas main piano atau membaca karya sastrawan ter- dari peran dan fungsi antar laki – laki dan perem- kenal. Untuk seorang ahli ilmu sosial, kegiatan puan. Peran dan fungsi laki – laki dan perempuan seperti main piano itu merupakan elemen - ele- tercipta dari tradisi – tradisi yang ada dalam ma- men belaka dalam keseluruhan kebudayaan kita. syarakat itu sendiri. Salah satu tradisi yang ada Keseluruhan ini mencakup kegiatan – kegiatan dalam masyarakat yaitu tentang tradisi dalam duniawi seperti mencuci piring atau menyetir perkawinan yang didalamnya memuat tentang mobil dan untuk mempelajari kebudayaan. Hal relasi gender mengenai peran dan fungsi antara ini sama derajatnya dengan “hal-hal yang lebih laki – laki dan perempuan dalam rumah tangga halus dalam kehidupan”. Karena itu bagi seorang Salah satu tradisi dalam perkawinan yang ahli ilmu sosial tidak ada masyarakat atau pero- didalamnya terkait dengan relasi gender terdapat rangan yang tidak berkebudayaan. Tiap masyara- pada Desa Tugu. Desa Tugu adalah desa yang kat mempunyai kebudayaan, bagaimana seseder- termasuk dalam wilayah administrasi kabupaten hanya kebudayaan itu dan setiap manusia adalah Indramayu, Jawa Barat. Masyarakat Desa Tugu mahluk berbudaya, dalam arti mengambil bagian mempunyai sebuah tradisi perkawinan yang dalam sesuatu kebudayaan hanya berlaku kepada pasangan yang menikah Dalam perkawinan tidak hanya menyang- dari satu desa saja. Tradisi ini merupakan sese- kut pihak laki – laki dan perempuan saja, tetapi rahan yang diberikan oleh pihak perempuan ke- antar kedua pihak saling terkait dalam mewu- pada pihak laki – laki, seserahan yang diberikan judkan kehidupan yang lebih baik. Relasi anta- berupa panganan sehari-hari yang merupakan ra perempuan dan laki – laki akan berjalan baik makanan yang sudah jadi dan siap untuk dima- jika didalamya dapat menjalankan peran sesuai kan bersama-sama.Jika dikaitkan dengan isu fungsinya yang telah disepakati bersama antara gender seserahan ini merupakan simbol dimana laki – laki dan perempuan dalam melakukan per- dalam relasi gender bahwa perempuanlah yang kawinan. menjadi tulang punggung dalam menafkahi ke- Peranan perempuan dan laki – laki dalam luarganya. Perempuan mengalami beban ganda kehidupan sosial tidak bisa terlepas dari konsep terkait dengan peran dan statusnya dalam perka- gender yang berlaku dalam masyarakat. Gender winan. adalah suatu sifat yang menempel dalam kehi- Beberapa penelitian relasi gender ditinjau dupan sosial pada kaum laki – laki maupun pe- dari beberapa segi sudah pernah dilakukan oleh rempuan yang dikontruksi secara sosial maupun peneliti sebelumnya, seperti penelitian yang di- kultural. Misalnya, bahwa perempuan itu dikenal lakukan oleh Penelitian yang dilakukan oleh lemah lembut, cantik, emosional, atau keibuan. Hermawan, dkk (2012) dalam jurnal forum ilmu Sementara laki – laki dianggap kuat, rasional, jan- sosial dengan judul Pergeseran Relasi Gender Pe- tan, perkasa. Ciri dari sifat itu sendiri merupakan rempuan Samin (Studi Tentang Pembagian Kerja sifat – sifat yang dapat dipertukarkan. Namun Dalam Masyarakat Samin Desa Kemantren Kabupa-

2 Komariyah, dkk / Solidarity 5 (1) (2016) ten Blora). Kajian penelitian ini difokuskan pada kondisi yang harmoni. Masyarakat memandang pergeseran pola relasi gender perempuan samin peran antara laki – laki dan perempuan dalam yang didorong oleh adanya perubahan cara ber- perkawinan tidak menyebabkan terjadinya kon- fikir dan pergeseran ekonomi. Kemudian peneli- flik atau dikatakan sebagai kondisi yang normal tian oleh Kartika Mahardika (2011) dalam skrip- dan sehat. Teori diatas yang akan digunakan sinya yang berjudul buruh perempuan dan peran dalam penelitian mengenai tradisi ayam anggrem suami dalam keluarga (kasus pada pabrik rokok sukses (studi tentang relasi gender dalam kehidupan di kelurahan sidoarjo kecamatan pacitan kabupaten perkawinan masyarakat Desa Tugu kabupaten pacitan) kajian ini berfokus pada pembagian pe- Indramayu). ran antara laki-laki dan perempuan dalam rumah tangga. Yunita Kusumawati (2012) dengan judul METODE PENELITIAN Peran Ganda Perempuan Pemetik Teh dalam jurnal Komuitas, menjelaskan beban ganda yang diala- Penelitian ini menggunakan metode ku- mi oleh perempuan pemetik teh. Anita Kristina alitatif. Penelitian kualitatif merupakan fokus (2010) dalam jurnal Pamator dengan judul Par- perhatian dengan beranekaragam metode, yang tisipasi Perempuan Dalam Perbaikan Perekonomian mencakup pendekatan interpretif dan naturalis- Keluarga dan Masyarakat, penelitian ini berfokus tik terhadap subjek kajian. Penelitian kualitatif pada partisipasi perempuan dalam kesejahteraan mencakup penggunaan subyek yang dikaji dan keluarga secara ekonomi. kumpulan berbagai data empiris – studi kasus, Dalam mengkaji dan menganalisis hasil pengalaman pribadi, introspeksi, perjalanan hi- penelitan tentang tradisi ayam anggrem (studi ten- dup, wawancara, teks – teks hasil pengamatan, tang relasi gender dalam perkawinan masyarakat desa historis, saat – saat dan makna keseharian dan Tugu Kabupaten Indramayu) menggunakan teori problematis dalam kehidupan seseorang. (Den- fungsionalisme struktural yang dikembangkan zin dan Lincoln, 2009 : 2) oleh Talcott Person. Empat fungsi penting untuk Penelitian ini berlokasi di Desa Tugu Ke- semua sistem tindakan menurut Parsons terkenal camatan Sliyeg Kabupaten Indramayu, dimana dengan skema AGIL. AGIL suatu fungsi ada- tradisi ayam anggrem ini dilaksanan. Penelitian lah kumpulan kegiatan yang ditunjukan kearah ini dilakukan di Desa Tugu dikarenakan tradisi pemenuhan kebutuhan tertentu atau kebutuhan ayam anggrem tersebut hanya ada dalam masya- sitem. Parson yakin bahwa ada empat fungsi pen- rakat Desa Tugu. Pengumpulan data dalam pene- ting diperlukan semua sistem, yaitu adaptation litian ini menggunakan teknik observasi, wawan- (adaptasi), goal attaiment (pencapaian tujuan), cara dan dokumentasi. Observasi sebagai teknik integration (integrasi) dan latency (latensi, peme- pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik liharaan pola). bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu Teori ini menolak setiap usaha yang akan wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan mengguncang satus quo, termasuk yang berke- kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, dengan hubungan antara laki – laki dan maka observasi tidak terbatas pada orang, teta- perempuan dalam masyarakat. Mereka melihat pi juga obyek – obyek alam yang lain. Wawan- bahwa kondisi yang ada adalah normal dan se- cara adalah teknik pengumpulan data melalui hat, oleh sebab itu tidak diperlukan perubahan. informan dengan cara melakukan tanya jawab Jika perubahan memang terpaksa mesti terjadi, secara langsung atau tatap muka atapun melalui yang diperlukan adalah reformasi yang terkont- percakapan antara peneliti dan informan (orang rol, tetapi jangan sampai mengganggu stabilitas yang dimintai pendapatnya mengenai perma- sosial. mereka tidak menyoroti hubungan antar salahan yang sedang diteliti) sedangkan doku- kekuasaan dan ketaatan sosial dan kurang peka mentasi Studi dokumentasi yaitu pengumpulan terhadap aspek paksaan dan konflik dari segala dokumen dan data-data yang diperlukan dalam bentuk kekuasaan. (Fakih,2012 : 80 – 81) permasalahan penelitian lalu ditelaah secara in- Berdasarkan hal tersebut, kaitannya den- tens sehingga dapat mendukung dan menambah gan tradisi ayam anggrem dan relasi gender da- kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian. lam perkawinan masyarakat desa Tugu, tradisi Teknik keabsahan data ini terdiri atas beberapa memiliki fungsi – fungsi tertentu yang dapat men- teknik, yaitu : (1) triangulasi, teknik pemeriksaan gikat seluruh anggota masyarakat yang berkaitan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar dengan relasi gender. Harapannya tradisi ayam data itu sendiri untuk keperluan pengecekan atau anggrem ini melihat bahwa relasi gender yang sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, terjadi antara laki – laki dan perempuan dalam 2002:178). (2) pemerikasaan sejawat dengan dis- perkawinan masyarakat Desa Tugu merupakan kusi.

3 Komariyah, dkk / Solidarity 5 (1) (2016)

Teknik analisis data dalam penelitian ini Tradisi ayam anggrem pada perkawinan meliputi (1) Pengumpulan data, Pengumpulan masyarakat Desa Tugu Kecamatan Sliyeg Ka- data pada penelitian ini dilakukan dengan cara bupaten Indramayu bukan merupakan tradisi mencari data yang dibutuhkan baik itu data pri- diwariskan turun temurun oleh nenek moyang mer maupun data sekunder yang ada dilapangan masyarakat Desa Tugu. Tradisi ini mulai ada yang berkaitan dengan penelitian yang peneli- dan berkembang sejak banyaknya perempuan – ti lakukan. (2) reduksi data, Reduksi data yaitu perempuan di Desa Tugu khususnya yang belum memilih hal-hal pokok yang sesuai dengan fokus menikah pergi ke luar negeri sebagai tenaga ker- peneliti. (3) penyajian data adalah sekumpulan ja wanita (TKW) bekerja sebagai pekerja rumah informasi tersusun yang memberikan kemungki- tangga. Seperti yang dituturkan oleh salah satu nan adanya penarikan kesimpulan dan pengambi- informan sebagai berikut : lan tindakan. Tujuaannya untuk memmudahkan ““lagi reang kawinan ya bokan sih wes olih 40 membaca dan menarik kesimpulan. Data – data tahunan kuh ora ana ayam anggreman kaya kenen. yang telah didapat dari hasil wawancara dengan Pas kawinan ya biasa paling gah syukuran bae. Ana subjek dan informan, serta data – data sekunder ayam anggreman kuh ya kien – kien pas akeh wong berupa data monografi Desa Tugu Kecamatan wadon sing mangkat ning arab. Wong sing pada Sliyeg Kabupaten Indramayu dan juga foto disu- mangkat arab pada olih duit akeh bisa kanggo tuku sun dan disajikan sebagai kumpulan informasi, motor, gawe umah, dugawean pada di rameh – rameh, hal ini dilakukan memudahkan ketika me- ana sing kanggo mangkat kaji wong tuane. Paling se- narik kesimpulan atau mengambil tindakan atas kitar taun 2000 mulai ana ayam anggreman kuh (Ja- data yang sudah didapat penulis. (4) penarikan yani, 65)” kesimpulan atau verifikasi, menarik kesimpulan “waktu saya nikah sekitar 40 tahun yang atau verifikasi adalah suatu tinjauan ulang pada lalu belum ada ayam anggrem seperti saat ini. catatan yang telah dilakukan di lapangan. Penari- Waktu nikahan paling Cuma syukuran seperti kan kesimpulan dilakukan untuk mencari kejela- biasa. Ayam anggrem baru ada ya sekarang – se- san dan pemahaman terhadap gejala yang terjadi karang ini pas banyak perempuan yang pergi ke- di lapangan. Peneliti mengambil kesimpulan se- luar negeri (arab). Perempuan yang pergi ke Arab suai dengan permasalahan yang diangkat dalam menghasilkan banyak duit sehingga bisa buat beli tulisan ini. Penarikan kesimpulan disini diambil motor, bikin rumah, hajatan yang meriah, bah- dari data hasil lapangan baik dari data primer kan ada yang buat naik hajiin orang tuanya. Ya maupun data sekunder. sekitar tahun 2000an mulai ada ayam anggrem ini”. HASIL PENELITIAN Perempuan – perempuan di Desa Tugu yang bekerja sebagai TKW di luar negeri ingin Gambaran umum Desa Tugu Kabupaten In- menunjukan keberhasilannya secara ekonomi. dramayu Perkawinan dalam masyarakat Desa Tugu me- Desa Tugu merupakan salah satu desa rupakan suatu momentum yang sangat berarti yang berada pada administrasi pemerintahan Ke- karena hanya akan terjadi sekali seumur hidup, camatan Sliyeg Kabupaten Indramayu Provinsi walaupun tidak dipungkiri perceraian bisa saja Jawa Barat. Desa Tugu merupakan wilayah da- terjadi pada mereka. Lewat ayam angrem dalam taran rendah dengan ketinggian 2 meter di atas perkawinan pada masyarakat Desa Tugu pe- permukaan laut dan suhu harian sekitar 360C. rempuan menggambarkan dirinya sebagai sosok Jumlah penduduk di Desa Tugu sebanyak 4675 ayam betina yang mampu mengerami telur – te- Jiwa yang terdiri dari 2221 laki-laki dan 2454 lurnya untuk memberikan kehidupan pada anak perempuan. Penduduk Desa Tugu bermayoritas – anaknya serta kemampuannya dalam mencari memeluk agama Islam. Selain tradisi ayam ang- nafkah untuk keluarganya. Istilah ayam anggrem grem dalam perkawinan masyarakat Desa Tugu, berasal dari makanan utama yang ada dalam ada beberapa tradisi lainnya juga yang ada di seserahan tersebut, ayam merupakan makanan Desa Tugu yaitu : tradisi sedekah bumi, mapag yang mudah ditemui di masyarakat dan dikon- sri, mapag tamba dan munjungna. Tradisi terse- sumsi oleh semua kalangan masyarakat. Filosofi but merupakan ekspresi rasa syukur terhadap Tu- ayam anggrem menggambarkan soosok perempu- han YME dan dilakukan setelah serta menjelang an yang memberikan kehangatan dan kesejahte- panen. Penduduk desa Tugu bermayoritas beker- raan dalam keluarganya. Perempuan tidak hanya ja sebagai buruh tani, petani bahkan TKI/TKW berdiam diri dirumah mengandalkan laki – laki (tenaga kerja Indonesia/Wanita) di luar negeri. dalam mencari nafkah, tetapi perempuan mam- Asal usul tradisi ayam anggrem pu bekerja di luar negeri untuk mencari nafkah

4 Komariyah, dkk / Solidarity 5 (1) (2016) bahkan menjadi tulang punggung dalam keluar- rikan dapat diketahui apa saja yang sudah dibe- ganya. rikan dan mana saja yang belum. Selain itu, cara ini dianggap mempermudah dalam penyerahan. Prosesi tradisi ayam anggrem Seserahan pertama dalam ayam anggrem dilaku- Tradisi ayam anggrem merupakan tradisi kan oleh pengantin perempuan secara langsung dalam perkawinan masyarakat Desa Tugu Keca- kepada laki – laki yang di terima oleh kerabat matan Sliyeg Kabupaten Indramayu. Tradisi ini ataupun langsung laki – laki tersebut. adalah bentuk seserahan berupa panganan yang diberikan oleh perempuan kepada laki – laki. Bentuk dan isi seserrahan dalam ayam ang- Seperti yang telah dijelaskan diatas mengenai grem sejarah ayam anggrem yang bermula dari perem- Seserahan dalam tradisi ayam anggrem puan yang menjadi tenaga kerja rumah tangga pada masyarakat Desa Tugu berupa panganan yang sukses diluar negeri memberikan seserahan yang sudah siap untuk dimakan.jenis makanan kepada laki – laki dalam perkawinannya dan ke- tersebut berupa nasi , nasi putih, lauk mudian diikuti oleh anggota masyarakat lainnya. pauknya seperti , tim, bistik, lot- Walaupun bukan tradisi yang diwariskan secara to, bolu penganten, buah-buahan berupa semang- turun temurun oleh nenek moyang masyarakat ka, pisang, jeruk serta buah-buahan lainnya yang Desa Tugu serta masih kurang jelasnya mengenai bisa ditemukan dipasaran dan tidak susah men- sejarah dari ayam anggrem ini tetapi masyarakat dapatkannya serta minuman teh dalam kemasan telah menganggap bahwa ayam anggrem merupa- dengan merk tertentu dan minuman kemasan kan suatu bagian dalam perkawinan yang tidak lainnya. Seperti penuturan Isnawati (21) men- bisa ditinggalkan. genai seserahan yang diberikannya waktu ayam anggrem pada pernikahannya sebagai berikut: Waktu pelaksanaan tradisi ayam anggrem Prosesi ayam anggrem dimulai setelah pa- “lagi ayam anggreman ya akeh mupaine, sangan pengantin tersebut disahkan secara hu- ana sega tumpeng karo bekakan ayam, bistik kum dan agama, maksudnya apabila pasangan ayam, sate, , bolu penganten, kue lot- ini telah melakukan pernikahan dan tercatat di to, buah – buahan, teh botol, sprite, coca colla” KUA (kantor urusan agama) sebagai sepasang “waktu ayam anggrem banyak ngasihnya, suami istri yang sah dengan bukti adanya kete- ada nasi tumpeng sama bekakak ayam, bistik rangan suami istri pada buku nikah. Amiri (55) ayam sate, bolu kukus, kue lotto, kue pengantin, yang melakukan ayam anaggrem pada pernika- buah – buahan, teh botol, sprite dan coca colla” han putrinya sekitar dua tahun yang lalu menje- laskan prosesi ayam anggrem sebagai berikut : Dari penuturan tersebut, bahwa dalam ayam anggrem jenis seserahan yang berupa pan- “entas kawinan kuh langsung ayam anggre- ganan terdapat beberapa jenis makanan yang man. Ayam anggremane direwangi ning batur – batur, selalu ada dalam tradisi ini. Panganan yang ha- sedulur karo tangga. Panganane terus di enakaken karo rus selalu ada dalam ayam anggrem berupa nasi cara ulung – ulungan supaya ora ribet terus amberan tumpeng dengan pelengkap lauk pauk seperti te- ngerti apa bae sing wis dienakaken karo sing durung” lor bekakak ayam serta lauk pauk lainnya, selain “setelah nikahan langsung ayam angg- nasi tumpeng ada jenis kue tertentu yang selalu reman. Ayam anggreman ini dibantu oleh oleh ada dalam tradisi ini yaitu masyarakat menyebut- teman – teman, kerabat dan tetangga. Panganan nya kue lotto. Kue lotto semacam kue tradisio- tersebut dikasihin secara estafet agar tidak ribet nal yang sudah jarang ditemui dimasyarakat dan dan ngerti mana saja yang sudah diserahin mana hanya ada dalam acara-acara tertentu saja seperti saja yang belum” acara ayam anggrem. Kue lotto merupakan kue yang terbuat dari tepung kanji dengan tambahan Dari penuturan di atas, dijelaskan bahwa santan, kacang serta bubuk kopi diatasnya yang tradisi ayam anggrem tersebut dilakukan setelah dimasak dengan cara di kukus. Dalam ayam angg- pernikahan itu dilaksanakan. Dalam pelaksa- rem juga ada beberapa buah – buahan yang selalu naannya, seserahan ayam anggrem diberikan ada seperti nangka, semangka serta pisang. Se- oleh perempuan kepada laki – laki dengan di- lain makanan serta buah – buahan, minuman teh bantu oleh teman – temannya, kerabat dan para dalam kemasan botol dengan merk tertentu tidak tetangga. Seserahan tersebut diserahkan secara boleh ketinggalan dalam ayam anggrem, masyara- estafet atau dalam bahasa lokal ulung – ulungan. kat yang melaksanakan ayam anggrem berpenda- Cara ini dimaksudkan agar seserahan yang dibe-

5 Komariyah, dkk / Solidarity 5 (1) (2016) pat bahwa jenis makanan, buah – buahan serta Uang yang diberikan tersebut akan digunakan minuman dalam kemasan dengan merk tertentu oleh orang tua perempuan untuk keperluan pri- merupakan jenis makanan yang tidak bisa digan- badi ataupun disimpannya sebagai tabungan jika tikan dengan jenis panganan lainnya. sewaktu – waktu anak mereka membutuhkan Makanan pada ayam anggrem dimasak uang. Tetapi dari beberapa informan yang mela- saat malam hari sebelum hari perkawinan. Saat kukan ayam anggrem uang yang dikasihkan laki malam hari tersebut ada acara melekan yang di- – laki kepada orang tua perempuan digunakan lakukan oleh laki-laki dari kerabat pengantin untuk kepentingan orang tua perempuan. perempuan, melekan dilakukan di rumah perem- puan tersebut. sedangkan masakan buat ayam Fungsi Tradisi Ayam Anggrem anggrem dimasak oleh kerabat perempuan dari Ayam anggrem dalam masyarakat Desa calon pengantin perempuan tersebut pada malam Tugu memiliki fungsi tertentu. yaitu sebagai harinya. Tetapi jika jenis makanan yang proses perwujudan keberhasilan perempuan secara eko- pembuatannya membutuhkan tenaga dan waktu nomi. Fungsi tradisi ayam anggrem bagi perem- yang lama bisa dilakukan oleh laki-laki pada satu puan di Desa Tugu meliputi : hari sebelum hari perkawinan, seperti saat mem- buat . Menunjukan eksistensi perempuan secara ekonomi Tahapan dalam prosesi ayam anggrem Secara garis besar ayam anggrem berfungsi Seserahan yang diberikan oleh perempuan untuk menunjukan perempuan sekarang ini, se- kepada keluarga laki – laki secara langsung. Se- jak banyaknya perempuan yang bekerja sebagai lanjutnya panganan tersebut biasanya langsung TKW di luar negeri bahwa mereka juga mampu dimakan bersama – sama dengan keluarga atau- berperan dalam mensejahterakan keluarganya ti- pun dibagikan kepada tetangga terdekat, hal ini dak hanya mengandalkan laki – laki dalam men- tergantung dari pihak laki – lakinya mau diapa- cari nafkah. Perempuan bisa diandalkan dalam kan seserahan tersebut. Jumlah seserahan dalam mencari nafkah bahkan tidak sedikit perempuan ayam anggrem tergantung kepada kemampuan di Desa Tugu yang telah menikah menjadi tulang finansial ekonomi perempuannya. Tetapi jika punggung keluarganya dengan bekerja di luar ne- jumlah panganan yang diberikan terlalu sedikit geri sebagai TKW. Dalam ayam anggrem perem- ataupun rasanya yang dianggap kurang enak, hal puan di Desa Tugu menunjukan eksistensinya ini akan menjadi bahan gunjingan atau bahan serta keberhasilannya secara ekonomi. Perem- gosip oleh tetangga – tetangga terdekat karena puan berhasil keluar rumah dan bekerja di luar diangggap kurang maksimal dalam menyiapkan- negeri dengan penghasilan yang cukup untuk me- nya. Jika panganan dalam ayam anggrem rasa- menuhi kebutuhan keluarganya. Ayam anggrem nya kurang enak maka akan ada persepsi bahwa berfungsi sebagai simbol produktifitas perempu- perempuan tersebut tidak bisa mengurus keluar- an secara ekonomi. Semakin sukses perempuan ganya. jumlah seserahan dalam ayam anggrem semakin Setelah makanan pada ayam anggrem di- banyak. Jumlah seserahan dalam ayam anggrem terima oleh pihak laki – laki, biasanya langsung dibagikan kepada tetangga atau kerabat yang te- Menunjukan stratifikasi sosial lah membantu membawakan seserahan tersebut. Perempuan yang bekerja di luar negeri ber- selain ada yang dibawa pulang kerumah masing lomba menunjukan keberhasilannya lewat tradi- – masing. Biasanya saudara dekat dari pihak laki si ayam anggrem pada perkawinan masyarakat – laki maupun perempuan mengadakan acara Desa Tugu. Kondisi tersebut secara tidak disadari makan bersama. Makan bersama antar keluarga oleh masyarakat bahwa perempuan menciptakan dimaksudkan agar lebih mengenal satu sama lain stratifikasi sosialnya sendiri lewat tradisi ayam serta telah bersatunya dua keluarga oleh ikatan anggrem. Jumlah seserahan dalam ayam angg- kekeluargaan. Dalam acara tersebut, keluarga rem menempatkan perempuan dalam kelas-kelas laki – laki akan memberikan timbal balik dari tertentu. Kelas-kelas tersebut ditandai oleh jum- ayam anggrem yang sudah diberikan oleh pihak lah saat seserahan pada ayam anggrem. Jumlah perempuan. Timbal balik tersebut biasanya beru- seserahan merupakan perwujudan keberhasilan pa uang yang diberikan kepada orang tua perem- perempuan saat menjadi tenaga kerja wanita puan. Uang tersebut dimaksudkan sebagai tanda (TKW) di luar negeri. terimakasih telah mengadakan ayam anggrem wa- Masyarakat merupakan suatu sistem laupun jumlah uang yang diberikan dengan jum- yang saling terkait, baik dari segi agama, pendi- lah seserahan pada ayam anggrem tidak seimbang. dikan struktur politik maupun keluarga. Masya-

6 Komariyah, dkk / Solidarity 5 (1) (2016) rakat yang saling terikat satu sama lain akan terus pada laki – laki. Karena kondisi seperti ini perem- mencari keseimbangan dan keharmonian dalam puan yang menikah dengan laki – laki yang satu sistem tersebut . Semua sistem tindakan menurut Desa akhirnya melakukan ayam anggrem” Parson terdapat empat fungsi yang terpenting, yaitu: adaptasi, pencapaian tujuan, integrasi dan Dari penjelasan tersebut, bahwa masya- pemeliharaan. Tradisi dalam suatu masyarakat rakat mulai mengadaptasi kebiasan – kebiasaan befungsi sebagai sesuatu yang dapat mengikat ke- yang dilakukan oleh beberapa anggota masya- seluruhan anggota masyarakat tersebut rakat menjadi sebuah tradisi yang selalu dilaku- Fungsi pertama dalam sistem tindakan kan oleh semua anggota masyarakat Desa Tugu. menurut Parson merupakan adaptation atau ada- Masyarakat mulai menyesuaikan diri dengan patasi. Masyarakat mengadapatasi tradisi atau kebiasaan – kebiasaan baru tersebut. Kondisi kebiasaan – kebiasaan yang dilakukan oleh ang- masyarakat yang semula tidak mengenal ayam gota masyarakat secara terus menerus. Tradisi anggrem, sedikit demi sedikit mulai mengenal yang ada dalam masyarakat salah satunya yaitu dan mengetahui ayam anggrem yang ada dalam tradisi ayam anggrem dalam perkawainan masy- perkawinan yang semula hanya dilakukan oleh arakat Desa Tugu Kecamatan Sliyeg Kabupaten beberapa anggota masyarakat. Masyarakat mulai Indramayu. Tradisi tersebut merupakan sese- menyesuaikan diri dengan kebiasaan – kebiasaan rahan perempuan kepada laki – laki dalam per- baru tersebut sehingga terciptanya sebuah tradisi kawinan yang dilakukan secara indogami atau baru dalam masyarakat. pasangan yang berasal dari satu desa, baik laki Fungsi kedua dalam tindakan sistem yaitu – laki maupun perempuan. Tradisi ini mulai ada goal attaiment atau pencapaian tujuan. Masyarakat dan berkembang sampai saat ini sejak banyaknya mengadapatasi kebiasaan – kebiasaan baru terse- perempuan di Desa Tugu yang bekerja diluar ne- but dengan memahami tujuan yang hendak dica- geri. Kebiasaan mengenai ayam anggrem yang pai dari tradisi baru tersebut. Tujuan dari ayam dulunya hanya dilakukan oleh perempuan yang anggrem dalam perkawinan masyarakat Desa bekerja diluar negeri lama – kelamaan menjadi Tugu adalah perempuan ingin menunjukan ke- sebuah tradisi yang dilakukan oleh semua ang- pada laki – laki bahwa perempuan tidak hanya gota masyarakat baik yang bekerja diluar negeri bisa menerima sesuatu dalam perkawinan seperti maupun yang tidak. Masyarakat mulai menga- mas kawin. Tetapi perempuan juga bisa membe- daptasi kebiasaan – kebiasaan yang berasal dari rikan sesuatu kepada laki – laki. Seserahan yang beberapa kelompok anggota masyarakat tersebut. diberikan perempuan dalam ayam anggrem beru- lambat laun kebiasaan – kebiasaan tersebut men- pa makanan yang sudah siap untuk dikonsumsi, jadi sebuah tradisi dalam perkawinan masyarakat alasan mengapa seserahan yang diberikan berupa Desa Tugu yang tidak bisa ditinggalkan dan di- makanan adalah bahwa perempuan sebagai ang- lakukan oleh semua lapisan anggota masyarakat. gota keluarga mempunyai peran penting dalam Kebiasaan – kebiasaan yang dulunya dilakukan kehidupan keluarga sebagai penyedia makanan oleh perempuan yang bekerja diluar negeri kini yang merupakan gambaran dari kesejahteraan dilakukan oleh semua perempuan Desa Tugu keluarga yang menikah dengan pemuda yang berasal dari Fungsi yang ketiga dalam tindakan sistem Desa Tugu juga. Jayani (65) mengungkapkan yaitu integration atau intehgrasi. Bagaimana ma- bahwa : syarakat mengintegrasi antara hubungan bagian “maune ayam anggrem kuh langka, pas – bagian dalam tradisi tersebut. Masyarakat men- reang kawinan gah durung ana ayam anggrem. gadaptasi kebiasaan baru yang dilakukan oleh Ana soten kien – kienan pas akeh wong wadon sekelompok anggota masyarakat dalam tradisi mangkat ning arab, karna due duit akeh wong ayam anggrem dengan tujuan yang hendak dica- wadon pengen ngembengaken ning wong lanang, pai pada tradisi tersebut yaitu untuk menunjukan nyen wong wadon gah bisa mupai ning wong la- peran perempuan dalam membangun kesejahte- nang. Gara – gara iki akhire wong wadon sing raan keluarganya. Kebiasaan sekelompok masy- kawinan karo wong lanang Tugu pada meluan arakat mulai diadaptasi oleh anggota masyarakat ayam anggrem” lain, secara perlahan tradisi ayam anggrem yang “tadinya ayam anggrem itu tidak ada, waktu hanya dilakukan oleh beberapa anggota masya- saya menikah juga belum ada ayam anggrem. Ada rakat tertentu mulai diadaptasi oleh seluruh ang- ayam anggrem dikarenakan banyak perempuan gota masyarakat lainnya. Masyarakat mulai me- yang bekerja di Arab, karena punya duit banyak nerima dan menjalankan tradisi ayam anggrem perempuan ingin menunjukan kepada laki – laki dalam perkawinan dengan tujuan yang hendak bahwa mereka juga bisa memberikan sesuatu ke- dicapai khususnya perempuan melalui tradisi ter-

7 Komariyah, dkk / Solidarity 5 (1) (2016) sebut. Selain mengadaptasi serta mencapai tuju- kan perempuan berperan dalam urusan rumah an yang hendak dicapai pada ayam anggrem, ma- tangga. Namun pada kenyataannya perempuan syarakat memelihara tradisi ayam anggrem agar Desa Tugu banyak yang bekerja ke luar negeri terus berjalan dan selalu dilakukan oleh masya- untuk membantu perekonomian keluarganya. rakat Desa Tugu yang menikah dengan pasangan Tugas perempuan dalam rumah tangga selama dari Desa Tugu juga. dia bekerja di luar negeri diambil alih oleh laki- Ayam anggrem mengintegrasi relasi gen- laki. Ayam anggrem pada masyarakat Desa Tugu der dalam hubungan sosial masyarakat Desa merupakan relasi gender dalam aspek ekonomi, Tugu. Kondisi perempuan dalam masyarakat perempuan megambil peran dalam mencari naf- Desa Tugu yang semula hanya berada didalam kah dengan bekerja sebagai tenaga kerja wanita rumah berubah ketika perempuan memutuskan di luar negeri. Sehingga perempuan tidak hanya untuk bekerja sebagai TKW di luar negeri. Ma- berdiam diri di rumah yang menyebabkan perem- suknya perempuan dalam dunia kerja menyebab- puan tidak produktif secara ekonomi. kan perubahan sosial yang terjadi dalam masy- Persepsi masyarakat terkait tentang tra- arakat serta memperngaruhi pola relasi gender. disi ayam anggrem dengan relasi gender dalam Peran perempuan dalam rumah tangga diambil kehidupan perkawinan masyarakat Desa Tugu alih oleh laki-laki saat perempuan tersebut beker- meliputi dua hal, yaitu mengenai ayam anggrem ja di luar negeri. Peran laki-laki dalam mencari sebagai simbol produktivitas perempuan secara nafkah sebagai tulang punggung keluarga digan- ekonomi serta keterlibatan perempuan dalam tikan oleh perempuan saat dia memutuskan be- pengambilan keputusan pada keluarga. kerja sebagai TKW di luar negeri. Perempuan Produktifitas perempuan secara ekonomi yang belum menikah dan pergi bekerja di luar Pertukaran peran gender dalam keluarga negeri melakukan ayam anggrem saat perkawi- terkait dalam peran-peran ekonomi dalam men- nannya untuk mengintegrasi agar tidak terjadi cari nafkah dilakukan oleh masyarakat Desa konflik mengenai pembagian peran dalam rumah Tugu. Perempuan dalam kehidupan perkawinan tangga. tidak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga Fungsi keempat dalam tindakan sistem yang tidak produktif secara ekonomi tetapi mam- yaitu latency atau pemeliharaan pola. Masyarakat pu menjadi tulang punggung keluarganya selalu memelihara dan melestarikan kebuda- Posisi perempuan dalam kehidupan perka- yaan – kebudayaan juga tradisi yang ada pada winan masyarakat tersebut. Masyarakat Desa Tugu me- Dalam kehidupan perkawinan perempuan melihara tradisi yang ada agar tidak hilang oleh seringkali dianggap sebagai pendukung suami perubahan – perubahan yang terjadi. Walaupun dalam mencari nafkah sehingga dalam mengam- tradisi ayam anggrem pada perkawinan masya- bil keputusan perempuan seringkali tidak dilibat- rakat Desa Tugu bukan merupakan tradisi yang kan. Keberhasilan perempuan secara ekonomi berasal dari nenek moyang dan diturunkan dari menjadikan perempuan di Desa Tugu mempuny- generasi ke generasi dan merupakan tradisi baru ai peran dalam rumah tangga sebagai pengambil dalam masyarakat. Tetapi masyarakat berusaha keputusan. untuk tetap mempertahankan dan melestarikan tradisi ini dengan cara – cara tertentu. Cara yang SIMPULAN paling tepat untuk melestarikan tradisi ini adalah dengan adanya sanksi sosial bagi yang menikah Berdasarkan penelitian dan pembahasan dengan pasangan dari desa yang sama tetapi ti- di atas disimpulakan bahwa ayam anggrem me- dak melakukan ayam anggrem. Sanksi sosial rupakan simbol produktifitas perempuan secara tersebut berupa gunjingan yang diberikan oleh ekonomi. Tradisi ayam anggrem pada perkawi- tetangga atau kerabat pelaku itu sendiri nan masyarakat Daesa Tugu mempunyai fungsi sosial, yaitu untuk menunjukan eksistensi perem- Persepsi Masyarakat Tentang Relasi Gender puan secara ekonomi, keterlibatan perempuan Dalam Kehidupan Perkawinan Masyarakat dalam mengambil keputusan pada rumah tang- Desa Tugu ga, menunjukan adanya stratifikasi sosial pada Ayam anggrem pada perkawinan masyara- ayam anggrem, dimana jumlah seserahan pada kat Desa Tugu tidak mengganggu relasi laki-laki ayam anggrem menunjukan keberhasilan perem- dan perempuan dalam aspek sosial budaya. Da- puan secara ekonomi.Ayam anggrem merupakan lam rumah tangga masyarakat Desa Tugu men- relasi gender dalam aspek ekonomi, dimana da- ganggap bahwa peran laki-laki sebagai kepala lam rumah tangga peran dalam mencari nafkah keluarga yang bertugas mencari nafkah sedang- tetap di jalankan oleh laki-laki sebagai kepala

8 Komariyah, dkk / Solidarity 5 (1) (2016) keluarga sedangkan perempuan hanya bertugas Ihromi, T.O. 2006. Pokok-pokok Antropologi Budaya. Ja- membantu dalam mencari nafkah. karta: Yayasan Obor Indonesia.. Peran perempuan dalam rumah tangga Kusumawati, Yunita. 2012. Peran Ganda Perempuan diambil oleh laki-laki saat perempuan tersebut Pemetik Teh. Komunitas, 4(2) : 157 – 167. Terse- pergi ke luar negeri sebagai TKW (Tenaga Kerja dia di http://journal.unnes.ac.id [diakses 11-3- 2015]. Wanita). Kondisi perempuan yang semula berada Kristina, Anita. 2010. Partisipasi Perempuan Dalam didalam rumah hanya sebagai ibu rumah tangga Perbaikan Perekonomian Keluarga dan Ma- yang dianggap tidak produktif secara ekonomi, syarakat. Pamator, 3(1) : 69-75. Tersedia di berubah ketika perempuan tersebut memutuskan http://ippm.trunojoyo.ac.id [diakses 20-4- untuk bekerja di luar negeri sebagai TKW. Tra- 2015] disi ayam anggrem dalam perkawinan masyarakat Mahardika, Kartika. 2011. Buruh Perempuan dan Peran Desa Tugu mengintegrasi pola relasi gender da- Suami Dalam Keluarga (Kasus Pada Pabrik Rokok lam rumah tangga agar tidak terjadi konflik yang Sukses di Kelurahan Sidoarjo Kecamatan Pacitan disebabkan adanya perubahan peran antara laki- Kabupaten Pacitan). SKRIPSI : Universitas Neg- eri Semarang : tidak diterbitkan. laki dan perempuan dalam mencari nafkah. Moleong, J.Lexy. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. DAFTAR PUSTAKA Prianto, B., Nawang, W., & Agustin, R. 2013. Renda- hnya Komitmen Dalam Perkawinan Sebagai Denzin, K Norman & Lincoln S Yvonna. 2009. Hand Sebab Perceraian. Jurnal komunitas. 5 (2) : 212. Book Of Qualitative Research. Terjemahan Dari- Ritzer, George & Douglas J, Goodman. 2004. Teori So- yatno. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. siologi Modern. : Kencana. Fakih, Mansour. 2012. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

9