DOI: 10.20961/paedagogia.v23i1. 9200 Hal.78-92 Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol. 23 No. 1,Februar1 Tahun 2020 http://jurnal.uns.ac.id/paedagogia p-ISSN 0126-4109; e-ISSN 2549-6670

IDENTIFIKASI PERAN POLITIK MUHAMMAD HUSNI THAMRIN TAHUN 1919-1941 SEBAGAI PENGEMBANGAN MATERI SEJARAH INDONESIADI KELAS XI SMA

Identifikasi Peran Politik Muhammad Husni Thamrin Tahun 1919-1941 Se- bagai Pengembangan Materi Sejarah Indonesiadi Kelas Xi Sma

Octria Dwi Hastuti, Djono*, Isawati

Program Studi Pendidikan Sejarah,FKIP, Universitas Sebelas Maret

Abstrak: The purposes of this research are to describe: the background of Muhammad Husni Thamrin's life, political conditions in the from 1919-1941, the political roles period 1919-1941,period 1919-1941 as the development of Indonesian history materials for XI grade of high school. This research uses the historical method. The research procedure was carried out through 4 stages of activities namely: heuristics, criticism, interpretation, and historiography. Based on the results of the study it can be concluded: Muhammad Husni is work experience before becoming a member of the board included an internships at the Kepatihan office and the Batavia's Karesidenan office, The Political situation of the Dutch East Indies in 1919-1941 divided into 2 peri- ode namely reactionary politics (1918-1930) the last decade of the Dutch East Indies (1930-1942) where national movements where centered on the People's Council and the cooperative party, Political role in 1919-1941 within the Dutch East Indies government was a member of the City Council of Batavia and People's Council. Muhammad Husni Thamrin was also active in parties and other organizations or associations, such as PPPKI, Parindra and GAPI, Political Role of Muhammad Husni Thamrin as the devel- opment of Indonesian History materials for XI Grade of High School could be used as a source of material development by Indonesian history teacher in XI grade of KD 3.4 "respecting the values of youth oaths and their meaning for national life in Indonesia today" with the subject matter of the Education and Indonesian National Movement.. Kata Kunci: miskonsepsi, reaksi redoks, reduksi, model REACT Abstract: The purposes of this research are to describe: the background of Muhammad Husni Thamrin's life, political conditions in the Dutch East Indies from 1919-1941, the political roles period 1919-1941,period 1919-1941 as the development of Indonesian history materials for XI grade of high school. This research uses the historical method. The research procedure was carried out through 4 stages of activities namely: heuristics, criticism, interpretation, and historiography. Based on the results of the study it can be concluded: Muhammad Husni is work experience before becoming a member of the board included an internships at the Kepatihan office and the Batavia's Karesidenan office, The Political situation of the Dutch East Indies in 1919-1941 based on Colonial Political policy, divided into 2 periode namely reactionary politics (1918-1930) the last decade of the Dutch East Indies (1930-1942) where national movements where centered on the People's Council and the cooperative party, Political role in 1919-1941 within

Alamat korespondensi: Jl Ir. Sutami 36 A Jebres , Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesai 57126 7 8 e-mail: [email protected] Received: 29 January 2020 Accepted: 19 February , 2020 Online Published: 17 March 2020

the Dutch East Indies government was a member of the City Council of Batavia and People's Council. Muhammad Husni Thamrin was also active in parties and other or- ganizations or associations, such as PPPKI, Parindra and GAPI, Political Role of Mu- hammad Husni Thamrin as the development of Indonesian History materials for XI Grade of High School could be used as a source of material development by Indonesian history teacher in XI grade of KD 3.4 "respecting the values of youth oaths and their meaning for national life in Indonesia today" with the subject matter of the Education and Indonesian National Movement.

Keyword: Political Role, Muhammad Husni Thamrin, Development of Indonesian His- tory

PENDAHULUAN keteladanan yang terdapat pada tokoh-

Pembelajaran sejarah memiliki tokoh pahlawan bangsa dalam memper- posisi yang cukup penting dalam mem- juangkan kemerdekaan Indonesia perlu bangun karakter bangsa. Hal ini dikare- dicontoh, terutama oleh generasi muda. nakan pembelajaran sejarah dapat mem- Indonesia telah memiliki sejumlah tokoh berikan khasanah yang luas akan pent- yang dapat diteladani oleh generasi ingnya contoh dan keteladanan, sehingga muda, diantaranya adalah pahlawan- dapat terbentuk karakter bangsa yang pahlawan bangsa yang muncul pada selaras dengan falsafah Pancasila. Pem- masa pergerakan nasional. Pada masa belajaran sejarah merupakan salah satu pergerakan nasional, telah tampil sekian mata pelajaran yang dapat mengem- banyak pemimpin bangsa yang patut bangkan karakter bangsa dengan pen- mendapat penghargaan tinggi atas jasa- yampaian materi yang bermakna jasanya, salah satu diantaranya adalah (Ariska, 2017: 313). Tujuan pendidikan Muhammad Husni Thamrin. sejarah harus mengandung materi berupa Muhammad Husni Thamrin ada- pengetahuan, kemampuan kognitif, ke- lah seorang politisi era Hindia Belanda mampuan psikomotorik dan nilai (Ha- yang mengambil jalan kooperatif dalam san, 2012: 67). pergerakannya. Muhammad Husni Upaya untuk membangun karak- Thamrin lahir di Batavia pada tanggal 16 ter bangsa pada peserta didik melalui Februari 1894 dan meninggal pada 11 pembelajaran sejarah, salah satunya Januari 1941. Muhammad Husni dengan mempelajari peran tokoh-tokoh Thamrin lahir dari pasangan Tabri pahlawan bangsa. Nilai-nilai Thamrin dan Nurkhammah. Tabri

Octria Dwi Hastuti,dkk. Identifikasi Peran Politik...... 79

Thamrin merupakan seorang wedana. Pengaruh Muhammad Husni Thamrin Muhammad Husni Thamrin sebagai diluar pemerintahan pun cukup kuat, anak dari seorang wedana menempuh seperti di PPPKI, GAPI maupun di Pa- pendidikan yang cukup baik, diantaranya rindra. di Bijbelschool, Instituut Bosch dan HBS Muhammad Husni Thamrin se- Koning Willem III (Ruchiat dkk., 2013: bagai seorang tokoh nasionalis telah ber- 6-11). juang untuk kemerdekaan Indonesia, Muhammad Husni Thamrin baik dalam lingkup pemerintah maupun memiliki pandangan yang terbuka, teru- diluar lingkup pemerintah. Muhammad tama dalam bidang politik. Muhammad Husni Thamrin merupakan salah seorang Husni Thamrin sejak awal telah bekerja tokoh pergerakan nasional yang cukup pada lingkungan pemerintahan, yakni di unik. Salah satu keunikannya yaitu jalan kantor kepatihan dan karesidenan di Ba- kooperatif yang di tempuh dalam men- tavia, sampai akhirnya bekerja di Maska- capai kemerdekaan Indonesia. Muham- pai Pelayaran KPM (Koninklijke Paket- mad Husni Thamrin memilih berjuang vaart Maatschappij) (Soedarmanta, dengan cara kerjasama, karena dengan 2007: 14). Muhammad Husni Thamrin kerjasamalah maka akan dapat diadakan pada tahun 1919 menjadi anggota dewan suatu dialog dengan pemerintah dalam di Gemeenteraad Batavia (Dewan Kota batas pandang politiknya (Suhatno dkk., Batavia). Muhammad Husni Thamrin 1995: 148). kemudian mulai masuk di Volksraad Pada era pembangunan saat ini, (Dewan Rakyat) pada tahun 1927. Pidato cita-cita perjuangan dan pemikiran serta Muhammad Husni Thamrin baik di Ge- keberanian dari Muhammad Husni menteraad maupun di Volksraad, selalu Thamrin dapat dijadikan sumber in- memaparkan keadaan dan penderitaan spirasi dan suri tauladan bagi generasi rakyat serta ketimpangan sosial dalam muda Indonesia. Nilai berani dan patriot masyarakat (Soekanto ,2002: 243). yang ada pada Muhammad Husni Muhammad Husni Thamrin menuntut Thamrin dalam memperjuangkan ke- agar pemerintah memperbaiki keadaan merdekaan Indonesia masih sangat rele- rakyat (Ruchiat dkk., 2013: 107). van diterapkan dalam konteks masa kini.

80 Jilid 23, Nomor 1,Februari 2020 , halaman 78-92

Sikap patriotik tersebut juga berim- tahap kegiatan yaitu: heuristik, kritik, in- plikasi terhadap kesadaran nasional se- terpretasi, dan historiografi. Pemilihan bagai suatu bangsa. Peran politik Mu- metode historis didasarkan pada peri- hammad Husni Thamrin yang diawali stiwa yang menjadi pokok penelitian ketika menjadi anggota Gementeraad yaitu peristiwa dimasa lampau untuk Batavia tahun 1919 hingga akhir direkonstruksi menjadi cerita sejarah hayatnya yang masih menjadi anggota melalui langkah atau metode historis. Volksraad tahun 1941, memiliki nilai Metode historis yang dipergunakan da- historis yang perlu dipahami oleh guru- lam penelitian ini bertujuan untuk guru sejarah. Nilai historis ini kemudian merekonstruksi peristiwa pada masa dapat diajarkan kepada peserta didik atau pergerakan nasional yaitu peran politik generasi muda sebagai pengembangan Muhammad Husni Thamrin Tahun materi sejarah di sekolah-sekolah untuk 1919-1941, kemudian merelevansi- menambah penguasaan materi bagi pe- kannya sebagai pengembangan materi serta didik. pembelajaran sejarah Indonesia di kelas XI SMA. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam PEMBAHASAN penelitian ini adalah metode historis. Latar Belakang Kehidupan Muham- mad Husni Thamrin Sumber data yang digunakan adalah Muhammad Husni Thamrin lahir arsip, surat kabar, buku-buku literatur pada hari Jumat tanggal 16 Februari dan sumber lain berupa gambar 1894 dari pasangan Tabri Thamrin dan (Kuntowijoyo,2003).. Teknik pengum- Nurkhammah. Muhammad Husni pulan data dilakukan melalui studi Thamrin lahir di rumah orangtuanya di kepustakaan. Teknik analisis data yang Sawah Besar dengan bantuan dukun digunakan yaitu teknik analisis historis beranak yang biasa dipanggil Nyak Iden. dengan melakukan kritik sumber sebagai Muhammad Husni Thamrin di kalangan metode untuk menilai sumber dalam keluarga dan teman bermainnya biasa di- mengolah data sejarah. Prosedur panggil dengan Matseni (Gonggong, penelitian dilakukan dengan melalui 4 1992: 6). Muhammad Husni Thamrin

Octria Dwi Hastuti,dkk. Identifikasi Peran Politik...... 81

memiliki lima orang saudara kandung, Muhammad Husni Thamrin tid- yaitu Muainun, Mohammad Makmun, aklah pemilih dalam hal pertemanan, Sarah, Abdul Fatah dan Mohammad meskipun berasal dari keluarga yang ter- Mansoer. (Rohmadi, 2015: 36). pandang(Gonggong, 1992: 7-8). Setelah Keluarga Muhammad Husni meninggalkan bangku sekolah kemudian Thamrin merupakan keluarga yang ter- magang di Kantor Kepatihan Batavia pandang. Ayah Muhammad Husni dan Kantor Karesidenan Batavia, sampai Thamrin adalah seorang wedana di kemudian pindah ke Perusahaan Pe- distrik Batavia. Wedana merupakan se- layaran Koninklijke Paketvaart buah jabatan yang cukup tinggi bagi Maatschappij (KPM) sebagai boek- masyarakat pribumi pada waktu itu houder (pemegang buku) (Soedarmanto, (Widyarsono, 2018: 15). Nurkhammah, 2007: 14). Waktu bekerja di KPM, ibunda dari Muhammad Husni Thamrin, berkenalan dengan sejumlah penganut berasal dari keluarga yang taat menjalan- politik etis Belanda. Pergaulan dengan kan syariat Islam. Nurkhammah yang bi- sejumlah tokoh politik Etis telah me- asa dipanggil Mak Nur atau Nur, numbuhkan keyakinan pada untuk mem- dilahirkan di Kampung Ketapang ilih jalan kooperatif dengan pemerintah. (Ruchiat dkk., 2013: 10). Melihat peluang bahwa dengan cara Muhammad Husni Thamrin se- kerja sama dengan pemerintah maka bagai seorang anak wedana menempuh akan dapat diadakan suatu dialog dengan pendidikan yang cukup baik. Muham- pemerintah (Widyarsono, 2018: 94). mad Husni Thamrin mulai memasuki sekolah di Bijbelschool Pasar Baru, Kondisi Politik Hindia Belanda Tahun 1919-1941 sekolah dasar swasta eksklusif Instituut Pergerakan nasional semakin Bos dan HBS (Hogere Burger School) lama semakin bersifat radikal, terutama Koning Willem Drie (KW III). Pada ting- sejak tahun 1921. Hal ini disebabkan ka- kat HBS Muhammad Husni Thamrin rena adanya krisis ekonomi dan per- tidak menyelesaikan pendidikannya gantian gubernur dari Van Limburg (Gonggong, 1992: 8). Stirum kepada Mr. D. Fock. Gubernur D. Fock memerintah secara otokratis dan

82 Jilid 23, Nomor 1,Februari 2020 , halaman 78-92

tidak memperhatikan aspirasi perge- Terbentuknya PPPKI dan disepa- rakan nasional. katinya Sumpah Pemuda oleh tokoh Tindakan keras dan represif dari pergerakan nasional, membuat pemerintah Hindia Belanda terhadap pemerintah Hindia Belanda semakin pergerakan nasional bukannya memat- ketat mengawasi para pejuang ke- ikan semangat para tokoh pergerakan, merdekaan. Pemerintah Hindia Belanda melainkan memunculkan satu kesadaran semakin gencar melancarkan tuduhan baru. Para pemuda dari berbagai organ- hendak memberontak kepada tokoh isasi kedaerahan pada tahun 1926 pergerakan seperti Soekarno dengan pi- melaksanakan kongres pemuda I. datonya yang dianggap radikal. Pada ta- Setelah berhasil melaksanakan kongres hun 1934 gubernur jenderal De Jonge pemuda I, kemudian diadakan kongres yang menggantikan De Graaf me- pemuda II pada 28 Oktober 1928 di Ja- nangkap pemimpin pergerakan yang di- karta. Kesadaran akan nasib yang sama anggap membahayakan. Tangan besi ter- dituangkan dalam Sumpah Pemuda yang sebut sekaligus intimidasi terhadap berintikan satu nusa, satu bangsa dan semua gerakan nasional yang bersifat satu bahasa (Ruchiat dkk., 2013 : 112). moderat. De Jonge secara tidak langsung Para tokoh pergerakan nasional juga memaksakan sikap kooperatif terhadap mendirikan partai-partai politik, baik gerakan nasional yang ada, sehingga yang bersifat kooperatif maupun non- gerakan non-kooperatif tumbang kooperatif. Soekarno pada tanggal 4 Juli (Muljana, 2008: 231-232). Perjuangan 1927 berhasil mendirikan PNI. Pada pergerakan dilanjutkan lewat Dewan tanggal 17 Desember 1927, PNI berhasil Rakyat dan organisasi kooperatif menghimpun organisasi-organisasi poli- lainnya. tik baik yang bersifat kooperatif maupun Pada tanggal 15 Juli 1936 mun- non-kooperatif untuk membentuk Pem- cul petisi Soetardjo. Petisi Soetardjo ufakatan Perhimpunan Politik Kebang- berisi usulan kepada Volksraad agar saan Indonesia (PPPKI) (Ruchiat dkk., diselenggarakan suatu konferensi kera- 2013: 113). jaan Belanda dimana dibahas status poli-

Octria Dwi Hastuti,dkk. Identifikasi Peran Politik...... 83

tik Hindia Belanda. Setelah dua tahun di- Muhammad Husni Thamrin ajukan, petisi Soetardjo ditolak pada mendapatkan kesempatan untuk menjadi tanggal 14 November 1936 dengan anggota Gemeenteraad pada tahun 1919. alasan masih belum siapnya rakyat Indo- Muhammad Husni Thamrin menerima nesia untuk berdiri sendiri. Beberapa bu- pencalonan anggota dan berhasil lolos lan setelah ditolaknya petisi Soetardjo tahap pemilihan. Muhammad Husni maka dibentuklah GAPI (Gabungan Thamrin pada sidang pengangkatan Politik Indonesia) pada 21 Mei 1939 tanggal 27 Oktober 1919 hadir sebagai yang diprakarsai oleh Muhammad Husni anggota yang masih cukup muda Thamrin untuk menggalang persatuan (Widyarsono, 2018: 22). Muhamamd dan kesatuan (Ruchiat dkk., 2013: 133). Husni Thamrin sebagai anggota baru da- Pada tahun 1940-an situasi lam Gemeenteraad mendukung usul perang dunia semakin berkecamuk, se- anggota yang dianggap baik. hingga menyebabkan pemerintah Hindia Perhatian Muhammad Husni Belanda lebih berhati-hati dalam Thamrin terhadap keadaan masyarakat menghadapi setiap kegiatan politik di latarbelakangi oleh pengalaman di- dengan membentuk (Politieke inlicht- masa kecilnya, diantaranya adalah usaha ingen Dient) untuk mengawasi kegiatan penanggulangan banjir di Betawi karena politik. PID merupakan alat yang efektif, meluapnya Sungai Ciliwung yang terutama untuk mengawasi gerak-gerik dikenal dengan nama proyek “Kanal tokoh-tokoh pergerakan nasional yang Ciliwung”. Muhammad Husni Thamrin dianggap berbahaya. Beberapa tokoh na- terus menyampaikan pidato mengenai sionalis mendapat peringatan dari PID perbaikan kampung dengan meminta jika kegiatan politiknya dianggap meng- tambahan anggaran dana dalam rangka ganggu ketertiban umum bahkan juga perbaikan kampung. Selain memper- penggeledahan-penggeledahan, salah juangkan perbaikan kampung dalam satu diantaranya adalah di rumah pada 6 sidang Gemeenteraad juga mengu- Januari 1941 (Suhatno, 1995: 145-146). sahakan rumah sewa yang murah bagi penduduk yang kurang mampu. Tanah Peran Politik Muhammad Husni Muhammad Husni Thamrin di Petojo Thamrin Tahun 1919-1941

84 Jilid 23, Nomor 1,Februari 2020 , halaman 78-92

dibangun menjadi lapangan sebagai sa- cukup pantas menduduki kursi itu, rana olahraga masyarakat Betawi. Mu- mengingat pengalamannya sebagai ang- hammad Husni Thamrin juga mem- gota Gemeenteraad (Gonggong, 1992: berikan sumbangan uang sebesar f. 209 26-27). untuk mendirikan lapangan Petojo Muhammad Husni Thamrin pada (Widyarsono, 2018: 33). kesempatan pertama berbicara di Volks- Pada tahun 1930 Muhammad raad menyerukan pentingnya merebut Husni Thamrin diangkat menjadi Loco kepercayaan rakyat untuk dapat mem- Burgemeester II. Enam bulan kemudian peroleh kesetiaan mereka terhadap pangkatnya dinaikkan menjadi Loco pemerintah. Selain itu, pemerintah Burgemeester I. Hal ini menunjukkan Hindia Belanda diminta untuk lebih bi- pengaruh perjuangan politik Muhammad jak dalam menangani keresahan dan per- Husni Thamrin yang besar di Gemeen- golakan yang muncul di masyarakat. teraad (Mona, 1950: 14). Muhammad Husni Thamrin pada pidato Tahun 1927 ditunjuk sebagai kedua dan ketiganya terus mengutarakan anggota Volksraad untuk mengisi pentingnya menjalin hubungan baik lowongan yang dinyatakan kosong oleh dengan rakyat pribumi. Muhammad Gubernur Jenderal. Pada mulanya Husni Thamrin mengangkat isu desen- kedudukan itu ditawarkan kepada HOS tralisasi dan otonomi yang memberikan Tjokroaminoto, akan tetapi ditolak. peran dan kesempatan yang lebih besar Kemudian ditawarkan lagi kepada Dr. bagi rakyat pribumi (Ruchiat dkk., 2013: , tetapi juga menolak. Diben- 109). tuklah suatu panitia, yaitu panitia Dr. Permasalahan yang diangkat dan Sarjito, yang akan memilih seseorang diperjuangkan Muhammad Husni yang dianggap pantas untuk menduduki Thamrin di dalam Volksraad diantaranya kursi Volksraad yang lowong. Panitia adalah masalah koeli ordonantie akibat Dr. Sarjito akhirnya menjatuhkan pili- diberlakukannya Poenale Sancitie (Su- hannya kepada Muhammad Husni hatno dkk., 1995: 136-137). Kritik Thamrin. Alasan yang dikemukakan Muhammad Husni Thamrin terhadap adalah Muhammad Husni Thamrin pemerintah kolonial Hindia Belanda

Octria Dwi Hastuti,dkk. Identifikasi Peran Politik...... 85

tidak berhenti pada masalah Poenale non-kooperatif. Tindakan yang Sancitie. Pada tahun 1930, Muhammad dilakukan secara bersama-sama dari Husni Thamrin memberikan reaksinya kaum pergerakan tersebut membuat yang sangat keras terhadap tindakan-tin- pemerintah mencabut Ordonansi dakan pemerintah yang melakukan Sekolah Liar pada tanggal 23 Februari penggeledahan terhadap para pemimpin 1933 (Suhatno dkk., 1995: 135). PNI. Langkah awal yang dilakukan Beberapa kebijakan lainnya yang Fraksi Nasional adalah mengadakan menjadi sorotan Muhammad Husni pembelaan terhadap tindakan-tindakan Thamrin adalah permasalahan hak tanah, penggeledahan terhadap para pemimpin kebijakan penyewaan tanah rakyat nasionalis “kiri”, terutama PNI. Usaha kepada perkebunan industri dan ke- Muhammad Husni Thamrin berbuah bijakan pasar dalam produk konsumsi hasil dengan diberikannya pengampunan yang terkait langsung dengan kehidupan kepada Soekarno oleh Gubernur Jen- rakyat sehari-hari, kebijakan impor, serta deral De Graaf, sehingga pada akhir usaha penggabungan Gemeente Batavia Desember 1931 Soekarno dibebaskan dengan Gemeente Meeste Cornelis (Ruchiat dkk., 2013: 116-119). (Ruchiat dkk., 2013 : 122-123). Muham- Langkah penting lain yang dil- mad Husni Thamrin juga mengajukan akukan Fraksi Nasional dalam bidang usul untuk menggunakan bahasa Indo- pendidikan ialah mengadakan oposisi nesia sebagai bahasa pengantar resmi di terhadap peraturan pemerintah kolonial sidang Volksraad. Usul tersebut disetujui yang menyangkut pendidikan, yaitu apa dan sejak tahun 1939 bahasa Indonesia yang dikenal dengan “Ordonansi duduk sejajar dengan bahasa Belanda, Sekolah Liar”. Fraksi Nasional meminta sebagai bahasa resmi yang digunakan di untuk ordonansi segera dicabut. Muham- Volksraad (Ruchiat dkk., 2013: 135). mad Husni Thamrin juga mengancam Muhammad Husni Thamrin akan mengundurkan diri jika ordonansi selain menjadi anggota Gemeenteraad tidak segera dicabut (Gonggong, 1992: dan Volksraad, juga aktif dalam partai 37-38). Tindakan menentang ordonansi dan organisasi atau perhimpunan dilakukan oleh golongan kooperatif dan lainnya, seperti PPPKI, Parindra dan

86 Jilid 23, Nomor 1,Februari 2020 , halaman 78-92

GAPI. Muhammad Husni Thamrin di kemudian diangkat menjadi Ketua De- dalam PPPKI menjabat sebagai benda- partemen Politik (Suhatno dkk., hara, sekaligus menjadi bendahara Fonds 1995:115-116). Nasional. Fonds Nasional adalah suatu Muhammad Husni Thamrin da- badan yang dibentuk pada tanggal 29 lam kongres Parindra yang kedua di Desember 1929 dalam kongres ke-II Bandung tanggal 23 sampai 26 Desem- PPPKI di Surakarta. Tujuannya adalah ber 1938 tampil sebagai pembicara. Da- untuk menghimpun dana bagi keperluan lam laporan G.F Pijper (penasehat uru- nasional (Widyarsono, 2018: 66). san dalam negeri) tanggal 10 Februari Muhammad Husni Thamrin selain men- 1939 kepada gubernur jenderal bahwa jadi bendahara yaitu menjadi pengurus kongres berjalan lancar tanpa gangguan. harian PPPKI bersama dengan Otto (ANRI, 1939). Iskandardinata menggantikan Dr. Pada 21 Mei 1939, Muhammad Sutomo dan Mr. Latuhary (Pringgodi- Husni Thamrin memprakarsai berdirinya gdo, 1991: 160). Muhammad Husni Gabungan Politik Indonesia (GAPI). Thamrin juga aktif di dalam salah satu Tujuan pembentukan GAPI adalah partai yaitu Parindra. mempersatukan partai politik di Indone- Parindra singkatan dari Partai sia menuju tercapainya cita-cita bangsa Indonesia Raya, merupakan sebuah par- Indonesia. Anggota GAPI adalah Parin- tai yang bertujuan untuk kebebasan dan dra, Gerindo, Pasundan, Persatuan Mi- kebesaran Indonesia. Parindra didirikan nahasa, PSII dan PII (Suhatno dkk., pada tanggal 24 Desember 1935 oleh Dr 1995: 117) . , sebagai perpaduan partai poli- Pada tanggal 2 Juli 1939, GAPI tik PBI (Persatuan Bangsa Indonesia) mengadakan konferensi pertama yang dan BO (Boedi Oetomo) (Majalah Ban- menghasilkan “Aksi Indonesia Berparle- goen, 1937). Sejak Parindra berdiri, Mu- men”. GAPI juga menuntut terbentuknya hammad Husni Thamrin menjadi ang- parlemen yang demokratis dan gotanya. Nama Muhammad Husni pemerintah harus bertanggungjawab Thamrin dalam Parindra semakin terke- pada parlemen tersebut. Setelah hal itu nal. Muhammad Husni Thamrin dipenuhi, barulah GAPI akan mengajak

Octria Dwi Hastuti,dkk. Identifikasi Peran Politik...... 87

seluruh rakyat Indonesia untuk men- Muhammad Husni Tahmrin sedang ter- dukung Pemerintah Belanda dalam baring sakit demam dan muntah-muntah. melawan musuhnya. Pada tanggal 13-15 Muhammad Husni Thamrin terbangun Deseember 1939, GAPI mengadakan ketika petugas PID menggeledah ru- Kongres Rakyat Indonesia di Batavia. mahnya. Muhammad Husni Thamrin Pada kongres ini ditetapkan Sang Merah mencoba untuk memprotes penggele- Putih sebagai bendera persatuan dan lagu dahan tersebut, akan tetapi tidak di- “Indonesia Raya” sebagai lagu persatuan indahkan. Rumah Muhammad Husni rakyat Indonesia. Kongres ini juga be- Thamrin sejak saat itu dijaga ketat oleh rusaha meningkatkan bahasa Indonesia PID dan tidak seorangpun diizinkan un- sebagai bahasa persatuan (Ruchiat dkk., tuk keluar rumah. Demikian pula anak 2013: 134-135). Muhammad Husni Thamrin, Deetje Pada tahun 1940-an situasi inter- Zubaida juga tidak diperkenankan nasional memanas akibat perang, meninggalkan rumahnya, sekalipun un- pemerintah Hindia Belanda semakin ber- tuk pergi ke sekolah. Surat-surat yang hati-hati dalam menghadapi setiap ditemukan di rumah Muhammad Husni kegiatan politik. Segala pertemuan dan Thamrin yang berisi kritik tajam ter- kegiatan lainnya yang melibatkan massa hadap Pemerintah Hindia Belanda tidak lepas dari pengawasan pemerintah. digunakan RGAZ Levelt sebagai alasan Oleh karena itu, pemerintah Hindia Bel- penahanan rumah terhadap Muhammad anda membentuk alat pengawasan yang Husni Thamrin yang tidak loyal pada paling efektif bagi pemerintah, yaitu pemerintah (Gonggong, 1992: 165). P.I.D (Politieke Inlichtingen Dientst). Pada hari Sabtu tangggal 11 Muhamamd Husni Thamrin telah dua Januari 1941 Muhammad Husni kali mendapat peringatan dari PID Thamrin mengehembuskan nafas (Widyarsono, 2018: 79-80). terakhir sebelum ulang tahunnya yang ke Pada hari Senin pagi 6 Januari 47 tahun. Keesokan harinya, pada hari 1941 rumah Muhmmad Husni Thamrin Minggu 12 Januari 1941 Muhammad di Jalan Sawah Besar 32 digeledah. Husni Thamrin dimakamkan (Suhatno dkk., 1995: 150).

88 Jilid 23, Nomor 1,Februari 2020 , halaman 78-92

Peran Politik Muhammad Husni 1919 hingga akhir hayatnya yang masih Thamrin (1919-1941) Sebagai menjadi anggota Volksraad tahun 1941, Pengembangan Materi Sejarah Indo- nesia memiliki nilai historis yang perlu dipa- Muhammad Husni Thamrin hami oleh guru-guru sejarah. Nilai his- merupakan politisi era Hindia Belanda toris ini dapat diajarkan kepada peserta yang muncul setelah mendapat pendidi- didik atau generasi muda sebagai kan Barat dalam tingkatan yang pengembangan materi sejarah disekolah- tertinggi. Muhammad Husni Thamrin sekolah untuk menambah penguasaan merupakan tokoh pergerakan nasional materi bagi peserta didik. Pada materi se- yang memilih untuk mengambil jalan jarah Indonesia kelas XI SMA, peran kooperatif. Muhammad Husni Thamrin politik Muhammad Husni Thamrin pada bersedia bekerja didalam institusi tahun 1919-1941 belum diuraikan secara pemerintah kolonial dan menggunakan rinci pada materi pokok pelajaran sejarah kedudukan tersebut sebagai alat per- “Pendidikan dan Pergerakan Nasional juangannya. Muhammad Husni Thamrin Indonesia”. Peran Politik Muhammad adalah seorang tokoh pergerakan na- Husni Thamrin Tahun 1919-1941 dapat sional yang sangat berani. Baik didalam dijadikan sebagai sumber pengem- Gementeraad maupun Volksraad, Mu- bangan materi oleh guru pada mata pela- hammad Husni Thamrin selalu mempar- jaran sejarah Indonesia kelas XI dengan kan kepincangan yang terjadi di dalam direlevansikan dalam kompetensi 3 pada masyarakat. Muhammad Husni Thamrin KD 3.4 “menghargai nilai-nilai sumpah selalu menuntut perbaikan dari pemuda dan maknanya bagi kehidupan pemerintah Hindia Belanda dalam kebangsaan di Indonesia pada masa sidang-sidang yang dihadirinya. Mu- kini” dengan materi pokok Pendidikan hammad Husni Thamrin mengharapkan dan Pergerakan Nasional Indonesia. kehidupan yang baik untuk rakyat Indo- nesia. SIMPULAN Peran politik Muhammad Husni Latar belakang kehidupan Muham- Thamrin yang diawali ketika menjadi mad Husni Thamrin dipengaruhi oleh anggota Gementeraad Batavia tahun keluarga, pendidikan yang ditempuh, lingkungan masyarakat dan sosialisasi

Octria Dwi Hastuti,dkk. Identifikasi Peran Politik...... 89

politik. Menempuh pendidikan yang 1919-1941 diantaranya adalah menjadi cukup baik, diantaranya di sekolah ka- anggota Gemeenteraad Batavia, Volks- nak-kanak Bijbelschool Pasar Baru, raad, PPPKI, Parindra dan GAPI. Selalu sekolah dasar Institut Bos dan HBS Kon- memparkan kepincangan baik didalam ing Willem III School. Sejak awal telah Gementeraad maupun Volksraad,yang bekerja di lingkungan pemerintah, dian- terjadi didalam masyarakat dan taranya di kantor kepatihan dan ka- menuntut perbaikan dari pemerintah residenan Batavia, Keadaan politik Hindia Belanda. Muhammad Husni Hindia Belanda pada tahun 1919-1941 Thamrin selain aktif di lingkungan terutama dalam organisasi atau perhim- pemerintah juga aktif di partai dan or- punan pergerakan nasional mengalami ganisasi atau perhimpunan lainnya, sep- perkembangan walaupun tidak stabil. erti di PPPKI, Parindra dan GAPI. Rele- Hal ini ditandai dengan gerakan yang su- vansi peran politik Muhammad Husni dah terorganisir yang bersifat nasional Thamrin tahun 1919-1941 dalam materi dengan tujuan Indonesia merdeka, sep- sejarah Indonesia yaitu sebagai bahan erti terbentuknya PPPKI, Fraksi Na- pengembangan materi pelajaran sejarah sional, GAPI dan disepakatinya Sumpah Indonesia kelas XI dengan direlevansi- Pemuda oleh tokoh pergerakan nasional. kan dalam kompetensi 3 pada KD 3.4 Berkembangnya pergerakan nasional “menghargai nilai-nilai sumpah membuat pemerintah Hindia Belanda se- pemuda dan maknanya bagi kehidupan makin ketat mengawasi para pejuang ke- kebangsaan di Indonesia pada masa merdekaan dengan membentuk PID kini” dengan materi pokok Pendidikan (Politieke inlichtingen Dient) untuk dan Pergerakan Nasional Indonesia. mengawasi kegiatan politik tokoh perge- rakan nasional. Peran politik dari tahun DAFTAR PUSTAKA

Atmoko, J. B. D., dkk (1996). Nasionalisme di Berbagai Daerah. Yogyakarta: Penerbitan Universitas Sanata Dharma Bandung: Rizqi Press. Daliman, A. (2012). Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak

90 Jilid 23, Nomor 1,Februari 2020 , halaman 78-92

Daryanto & Dwicahyono, A. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran (Silabus, RPP, PHB, Bahan Ajar). Yogyakarta: Penerbit Gava Media Gonggong, A. (1992). Pahlawan Nasional Muhammad Husni Thamrin. : Balai Pustaka Gottschalk, L. (1975). Mengerti Sejarah: Pengantar Metode Sejarah. Terj. Nugroho No- tosusanto. Jakarta: Yayasan Penerbit Universitas Indonesia Hasan. (2012). Pendidikan Sejarah Indonesia: Isu dalam Ide dan Pembelajaran. Heri, S. (2014). Seputar Pembelajaran Sejarah : isu, gagasan dan strategi pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo Kartono, . (1976). Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung : Mandar Maju Koentjaraningrat. (1997). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta : Gramedia Kuntowijoyo. (2003). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya Kurniawan, D. (2014). Peranaan Volksraad Dalam Perkembangan Pendidikan Politik Masyarakat Pribumi Di Hindia Belanda Tahun 1916-1942. Universitas Sebelas Maret. Skripsi diperoleh pada tanggal 27 Maret 2019, dari digilib.uns.ac.id Mohammad, S., Kulap, M., & Hamdiyah, L. M. (2018). Historical Education in the Pro- cess of Nation Character Building of Indonesia. International Journal of Multi- cultural and Multireligious Understanding Volume 5, Issue 5 hal 312-316. Mona, M. (1950). Riwajat Penghidupan dan Perjuangan M. Husni Thamrin. Medan: Pustaka Gemilang Mujiarti, S. (2006). Pengaruh Petisi Soetardjo 15 Juli 1936 Terhadap Pergerakan Na- sional Indonesia. Universitas Sebelas Maret. Skripsi diperoleh pada tanggal 19 Februari 2019, dari digilib.uns.ac.id Muljana, S. (2008). Kesadaran Nasional Dari Kolonialisme Sampai Kemerdekaan. Yog- yakarta: LKiS Yogyakarta Notosusanto, N. (1971). Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta : Debdikbud Poeponegoro, M. D. & Notosusanto, N. (1984). Sejarah Nasional Indonesia V. Jakarta: PN Balai Pustaka Pringgodigdo, A.K. (1991). Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat Priyadi, S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Sejarah. Yogyakarta : Ombak Rabani., dkk. (2015). Sejarah Pemikiran Indonesia Modern. Jakarta: Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya Ranjabar, J. (2016). Pengantar Ilmu Politik, dari Ilmu Politik Sampai Politik di Era Glob- alisasi. Bandung: Penerbit Alfabeta Rochmat, S. (2009). Ilmu Sejarah Dalam Perspektif Ilmu Sosial. Yogyakarta: Graha Ilmu

Octria Dwi Hastuti,dkk. Identifikasi Peran Politik...... 91

Rohmadi, N. (2015). Peran Mohammad Husni Thamrin Dalam Volksraad (1927-1941). Universitas Negeri Yogyakarta. Rohmadi, N., Akhyar, M., & Warto. (2018). Motion Thamrin: Language Politics and Inlander (Indigenous) Appellation for Indonesian People. International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding Volume 5, Issue 1, hal77-83. Ruchiat, R., dkk. (2013). Sepak Terjang Perjuangan Politik Muhammad Husni Thamrin. Jakarta: UP Museum Joang 45 SA, Soekanto. (1989). Matahari Jakarta: Lukian Kehidupan M. Husni Thamrin. Jakarta: Pustaka Jaya Setiadi, E. M & Kolip, U. (2013). Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Prenadamedia Group Sinaryatin, T. A. (2017). Membangun Karakter Bangsa Melalui Pembelajaran Sejarah. Jurnal SAP Vol. 1 No. 3. Sjamsuddin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak Soedarmanto, J.B. (2007). Jejak-Jejak Pahlawan Perekat Persatuan Bangsa Indonesia. Jakarta: Grasindo Soekanto, S. (2002). Sosilogi: Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Persada Sudrajat, E., dkk (1998). Regionalisme, Nasionalisme dan Ketahanan Nasional. Yogya- karta: Gadjah Mada University Press Suhatno, dkk. (1995). Tokoh-Tokoh Pemikir Paham Kebangsaan: Haji dan Muhammad Husni Thamrin. Jakarta: Depdikbud Susilo, A. (2018). Politik Etis dan Pengaruhnya Bagi Lahirnya Pergerakan Bangsa In- donesia. Jurnal Historia Volume 6, Nomor 2. Widyarsono, T. (2018). Cahaya Di Batavia: M. H. Thamrin Dan Gerakan Nasionalis Kooperasi di Indonesia 1927-1941. Yogyakarta: Penerbit Diandra Yatim, B. (1999). Soekarno, Islam Dan Nasionalisme. Jakarta: Logos Wacana Ilmu

92 Jilid 23, Nomor 1,Februari 2020 , halaman 78-92