BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Persis Solo merupakan klub sepakbola yang terdapat di Kota

Surakarta, lahir pra kemerdekaan pada tahun 1923. Kiprahnya didunia

sepakbola sangat terlihat jelas pada era dengan mampu

mengantongi 7 gelar juara kebanggaan.

Sangat beda dengan era liga modern saat ini, Persis Solo belum bisa

menunjukan kemampuannya dikanca liga elit . Semenjak tahun

kompetisi 2017 Persis Solo hanya mampu menjadi peserta pertarungan

Liga 2 dan sulit untuk promosi ke Liga 1.

Ada beberapa permasalahan yang melatarbelakangi terpuruknya

kondisi Persis Solo saat ini, salahsatunya yaitu kompetensi seorang pelatih

dalam melakukan komunikasi dirasa kurang mempunyai pengaruh

terhadap perkembangan bermain para pemain Persis Solo.

Dibalik berbagai permasalahan yang ada ditubuh Persis Solo ternyata

ada beberapa permasalahan didalamnya salahsatunya adanya sekat antar

pemain senior dan junior, pemain senior mempunyai ego tinggi ternyata

komunikasi pelatih sangat dibutuhkan dalam memotivasi para pemain agar

hubungan profesionalismenya tetap baik.

86

Namun dibalik masalah tersebut ada sebuah upaya strategis dari Agus

Yuwono dalam menanggulangi masalah, dengan melakukan sebuah upaya dalam motivasi para pemain Persis Solo.

Ada dua sifat motivasi yang dilakukan Agus Yuwono terhadap pemain yaitu :

a. Komunikasi Dua Arah (Diadyc Communication)

Komunikasi diadik ini diterapkan guna memperkuat

komunikasi yang telah dilakukan Agus Yuwono didalam

menyusun strategi dan itu dilakukakn secara kolektif.

Ada beberapa tujuan diterapkanny komunikasi diadik ini

kepada indidu para pemain yaitu porsi motivasi yang berbeda

Agus Yuwono mempunyai itikad baik untuk lebih ekstra

memberikan motivasi terhadap pemain yang kurang baik di

Lapangan, upaya itu dilakukan secara komunikasi diadik.

b. Komunikasi Kelompok Kecil (Small Group Communication)

Small group communication seringkali Agus Yuwono terapkan

dalam berbagai kondisi salah satunya ketika sedang menyusun

strategi permainan, menentukan sebuah line up dan memotivasi

para pemain ketika sedang ada breefing paruh pertandingan atau

dalam program latihan.

87

Cara ini digunakan agar seluruh pemain satu persepsi terkait

instruksi yang ia terapkan didalam pertandingan maupun ketika

sedang menjalani sebuah program latihan.

B. Saran

Demikian hasil penelitian yang peneliti lakukan terkait Pola

Komunikasi Pelatih Persis Solo Terhadap Pemain dalam Memotivasi

Bermain, selanjutnya peneliti akan memaparkan saran sebagai berkut :

1. Pelatih lebih kreatif dalam mengadakan kegiatan non-rutinitas

demi terjaganya kemisteri yang baik antar pemain.

2. Komunikasi antarpribadi kultural lebih digalakan untuk

meningkatkan rasa kekeluargaan antar individu pemain dan

pelatih.

3. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar lebih mengembangkan

penelitian ini agar memperkaya wacana kelimuan ilmu komunikasi

dalam ranah sepakbola.

88