THE IMPLEMENTATION OF PROMOTION FOOD SAGU IN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

By: Siti Jumiatun Counsellor : Rd Siti Sofro Sidiq Email : [email protected]

Department of Administrative Sciences Tourism Studies Program Faculty of Social and Political Science University of

ABSTRACT Promotion is a way of communicating by companies or organizations to encourage or attract potential customers to buy products or services marketed.The purpose of this research is to know the implementation of promotion sago food conducted by related parties in Meranti Island Regency and the inhibiting factor in promotion implementation. This research uses qualitative method with descriptive approach, research subject is Industry, Trade, Cooperative and Small Medium Enterprises as Management Party, staff of Promotion Building and Craft Promotion, and Cooperation of Tourism Office, Youth and Sports of and additional informant, that are visitors. The data collection is made by a interview, observation, and documentation. The result of this research is manager Taman Satwa Kandi has done promotion trought four media namely advertising, sales promotion, publicity, and personal selling not good. The inhibiting factor faced by manager in the implementation of promotion trought four promotion mix in terms of market properties fund for limited promotion, less support package, less local awareness so no effort from local community to take part in this culinary promotion, and the quality of human resources that still needs to be improved with training on promotion. Keywords : promotion, food sagu

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 1

PENDAHULUAN kegiatan, dorongan orang untuk melakukan perjalanan, cara berpikir, 1.1 LATAR BELAKANG maupun sifat dan perkembangan pariwisata itu sendiri (R.S Darmadjati, Pemerintah tidak 1995: 2). mau kalah dalam mengembangkan industri pariwisata yang dimilikinya, Indonesia memiliki peluang karena Indonesia sangat kaya oleh perkembangan pariwisata masa depan berbagai macam budaya, kesenian, yang cerah. Tidak saja karena kuliner, dan sumber daya alam yang terbukanya peluang untuk meraih sangat indah. Salah satu provinsi di jumlah wisatawan dunia yang semakin Indonesia yang cukup menarik untuk banyak, namun juga disebabkan oleh dikunjungi adalah Provinsi Riau. kekayaan potensi sumber daya yang Karena Riau sangat beragam makanan tersedia, khususnya sumber daya alam khas daerahnya masing-masing yang dan budaya yang menjadi permintaan menjadi idola atau keiistimewaan pasar wisata dunia. daerah itu setempat dan banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal Karena kekayaan sumber daya maupun mancanegara. alam dan budayanya, kawasan pedesaan memilki potensi kuat untuk memenuhi Sebagai salah satu upaya permintaan pasar wisata. Sektor antisipasi melemahnya perekonomian pariwisata merupakan salah satu sektor daerah yang dapat berdampak buruk yang dapat diandalkan untuk pada kesejahteraan hidup masyarakat, mendorong pertumbuhan pariwisata di maka Pemerintah Provinsi Riau serta desa tidak hanya akan dapat Pemerintah Kabupaten dan Kota meningkatkan perekonomian lokal melalui Dinas Pariwisata masing- namun juga peningkatan nilai sosial masing menciptakaan kondisi yang budaya dan pelestarian lingkungan. baik dalam perkembangan industry Salah satu jenis wisata yang sangat pariwisata secara nasional. sesuai dengan kondisi pedesaan adalah Perkembangan industri pariwisata telah Konsep Desa Wisata. mengalami berbagai perubahan baik perubahan pola, bentuk dan sifat berwawasan lingkungan. Salah satunya kuliner yang Selain alam dan budaya, sektor terkenal di Riau adalah sagu yang kuliner juga merupakan salah satu menjadi ikon daerah Selat panjang komponen utama penentu majunya Kabupaten Kepulauan Meranti. Olahan pariwisata. Kuliner adalah suatu bagian makanan sagu ini beraneka macam yang dari hidup yang erat kaitannya dengan bisa kita jumpai didaerah tersebut. konsumsi makanan sehari-hari. Kuliner Makanan adalah produk juga dapat di artikan sebagai hasil olahan pangan yang siap hidang atau yang yang berupa masakan dan masakan langsung bisa dimakan, makanan tersebut berupa lauk-pauk, makanan atau biasanya dihasilkan dari bahan pangan panganan serta minuman. Riau sendiri yang terlebih dahulu diolah atau memiliki ribuan macam kuliner yang dimasak. (Soekarto dalam Sari, Indah tentunya dapat menjadi daya tarik yang Puspita 2015). sangat kuat untuk para wisatawan, karena kontribusi kuliner sangat besar Makanan tradisional merupakan dalam industri pariwisata. salah satu aset budaya bangsa yang perlu

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 2

dilestarikan, supaya keberadaannya tetap Daerah ini yang tergolong baru langgeng/tidak punah karena peradaban tentunya akan lebih meningkatkan dan kemajuan teknologi. Usaha yang potensi-potensi yang terdapat dapat dilakukan untuk mempertahankan dikabupaten itu sendiri, salah satunya makanan tradisional adalah dengan dari sektor pariwisata yang dimulai penggalian jenis-jenis makanan diperhatikan dengan mengadakan tradisional yang ada, kemudian acara-acara yang mempertemakan dilakukan pengembangan dari jenis pariwisata, sebagai berikut: makanan tersebut agar lebih menarik dan diminati tanpa mengurangi keaslian dari Tabel 1.1 makanan tradisional. Event Pariwisata Selat Panjang Salah satu daerah yang Kabupaten Kepulauan Meranti berpotensi sebagai tujuan wisata kuliner adalah Selat Panjang Kabupaten No Nama Event Lokasi Kepulauan Meranti. Selat panjang 1 Tahun Baru Selatpanjang Kabupaten Kepulauan Meranti adalah Imlek salah satu kabupaten di provinsi Riau, 2 Pemilihan Kabupeten Indonesia, dengan ibu kotanya adalah bujang dara Kepulauan Selatpanjang. Kabupaten Kepulauan Meranti Meranti terdiri dari Pulau Tebing 3 Bokor Festival Desa bokor Tinggi, Pulau Padang, Pulau Merbau, 4 Festival Selatpanjang Pulau , Pulau Topang, Pulau Lampu Colok Manggung, Pulau Panjang, Pulau Jadi, Pulau Setahun, Pulau Tiga, Pulau Baru, 5 Tasir Air Putri Tanjung Pulau Paning, Pulau Dedap, Pulau Cup samak Berembang, dan Pulau Burung. 6 Mekong Cup Alai 7 Meranti EXPO selatpanjang Meranti merupakan kabupaten 8 Meranti Selatpanjang kepulauan hasil pemekaran Kabupaten Berdendang , Provinsi Riau, sejak 2009 Sumber : Dinas Pariwisata, Pemuda dengan jumlah penduduk yang saat ini dan Olahraga Kabupaten Kepuluan mencapai lebih 250 ribu jiwa. Sagu Meranti 2015 sebagai tanaman pangan yang dikembangkan Pemerintah Kabupaten Berdasarkan tabel 1.1 Kepulauan Meranti, Riau, terbukti dijelaskan bahwa Kabupaten Kepulauan menyedot perhatian nasional karena Meranti memiliki event kepariwisataan turut serta mewujudkan misi pemerintah yang sering diadakan setiap tahun oleh pusat dalam ketahanan pangan. Awal dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga berdiri hingga saat ini, Meranti Kabupaten Kepulauan Meranti maupun konsisten mengembangkan atau pihak umum yakni Tahun Baru Imlek, membudidayakan sagu sebagai bahan Pemilihan Bujang Dara, Bokor Festival, kebutuhan pangan yang mengakar. Festival lampu colok, tasik Air Putri Malah saat ini sudah banyak turunan Cup, Mekong Cup, Meranti EXPO, makanan yang terbuat dari sagu hingga Meranti Berdendang. menjadi makanan khas yang selalu dijadikan oleh-oleh bagi para Selain kegiatan Event diatas pendatang. yang sering dilakukan di meranti, acara lain juga dilakukan untuk proses mengembangkan daerah Meranti

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 3

tersebut. Contohnya event 50 Menu 1.3 Batasan Masalah Olahan Sagu yang termasuk dalam Berdasarkan latar belakang dan Rekor MURI dan acara lainnnya yang rumusan masalah diatas, maka batasan mengutamakan sagu sebagai makanan masalah pada penelitian ini yaitu hanya tradisional. Dan sagu merupakan wisata membahas jenis promosi yang telah kuliner khas daerah Meranti itu sendiri. dilaksanakan oleh pihak pengelola dinas perindustrian dan perdagangan yang Inilah keuntungan yang meliputi Advertising, Sales Promotion, dimiliki oleh Meranti dengan Publicity, dan Personal Selling dalam penghasilan sagu terbanyak di upaya meningkatkan jumlah target Indonesia. Dengan memanfaat kan promosi yang lebih baik lagi. peluang ini maka potensi yang dapat kita ambil adalah dengan 1.4 Tujuan Penelitian mempromosikan lagi makanan olahan Berdasarkan rumusan masalah yang sagu ini sebagai potensi wisata kuliner telah diuraikan diatas, tujuan penelitian yang perlu dikembangkan lagi. Malah ini adalah sebagai berikut: saat ini sudah banyak turunan makanan 1 Untuk mengetahui pelaksanaan yang terbuat dari sagu hingga menjadi promosi makanan sagu yang makanan khas yang selalu dijadikan dilakukan oleh pihak-pihak oleh-oleh bagi para pendatang. Olahan terkait di Kabupaten Kepulauan sagu yang dapat dijadikan kuliner Meranti. sangat beragam dari bahan yang mentah 2 Untuk mengetahui faktor sampai bahan yang sudah matang. Sagu penghambat pelaksanaan ini dapat dikreasikan berbagai macam promosi makanan sagu di makanan. Contohnya dalam event Kabupaten Kepulauan Meranti. tahunan kemaren sagu dibikin olahan dengan 350 jenis makanan yang 1.5 Manfaat Penelitian menggunakan bahan sagu. Penelitian yang dilakukan diharapkan akan memberikan manfaat Dari uraian masalah yang kepada: dipaparkan, penulis tertarik untuk 1 Bagi penulis dapat menambah membuat penelitian dengan judul wawasan ilmu pengetahuan yang “Pelaksanan Promosi Makanan Sagu berhubungan dengan dunia di Selat panjang Kabupaten pariwisata dan wisata kuliner di Kepulauan Meranti”. daerah Kabupaten Kepulauan

Meranti. Dengan penelitian ini 1.2 Rumusan Masalah juga penulis bisa menerapkan Berdasarkan latar belakang diatas, ilmu yang telah dipelajari selama maka permasalahan yang akan diangkat perkuliahan. adalah: 2 Bagi pemerintah Kabupaten 1 Bagaimana pelaksanaan promosi Kepulauan Meranti diharapkan makanan sagu yang dilakukan dari hasil penelitian ini oleh pihak-pihak terkait di bermanfaat untuk mendukung Kabupaten Kepulauan Meranti? program – program pemerintah 2 Apa faktor penghambat yang berhubungan dengan pelaksanaan promosi makanan pengembangan pariwisata di sagu di Kabupaten Kepulauan Kabupaten Kepulauan Meranti. Meranti?

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 4

3 Manfaat dari penulisan ini masukan dan informasi untuk semoga dapat memberikan penelitian yang lebih lanjut. gambaran bagi pembaca 5 Untuk merancang dan mengenai pelaksanan promosi mempermudahkan pencari olahan makanan sagu yang kuliner untuk mendapatkan berada diselat panjang. informasi tentang keberagaman 4 Bagi pihak lain diharapkan dapat kuliner sagu di Kabupaten menjadi bahan referensi, Kepulauan Meranti. norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Konsep Pelaksanaan 2.2 Konsep Pemasaran Menurut Westa (1985:17) pelaksanaan merupakan aktifitas atau Menurut Stanton (1997) usaha-usaha yang dilaksanakan untuk mengemukakan bahwa pemasaran melaksanakan semua rencana dan adalah suatu sistem keseluruhan dari kebijaksanaan yang telah dirumuskan kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan dan ditetapkan dengan dilengkapi untuk merencanakan, menentukan segala kebutuhan, alat-alat yang harga, mempromosikan dan diperlukan , siapa yang melaksanakan, mendistribusikan barang dan jasa yang dimana tempat pelaksanaannya mulai memuaskan kebutuhan, baik kepada dan bagaimana cara yang harus pembeli pada umumnya maupun pada dilaksanakan. pembeli potensial. Kemudian menurut Kotler (1997), pemasaran adalah suatu Pelaksanaan adalah suatu tindakan proses sosial yang memberikan atau pelaksanaan dari sebuah rencana individu-individu dan mempertukarkan yang sudah disusun secara matang dan produk dan nilai dengan individu dan terperinci, implementasi biasanya kelompok. dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap siap. Secara sederhana Tujuan dari pemasaran adalah pelaksanaan bisa diartikan penerapan. berorientasi pasar untuk memahami (Majone dan Wildavsky) kebutuhan dan keinginan konsumen, mengemukakan pelaksanaan sebagai memberikan pengarahan bagi kegiatan- evaluasi. Browne dan Wildavsky kegiatanpenjualanyang mengemukakan bahwa Pelaksanaan menguntungkan,dan adalah perluasan aktivitas yang saling mengkoordinasikan kegiatan pemasaran menyesuaikan. Pengertian-pengertian untuk memenuhi kebutuhan dan di atas memperlihatkan bahwa kata keinginan tersebut. Jadi, tujuan pelaksanaan bermuara pada aktivitas, pemasaran bukanlah untuk adanya aksi, tindakan, atau mekanisme menyediakan barang-barang dan jasa- suatu sistem. Ungkapan mekanisme jasa yang mudah dihasilkan dan mengandung arti bahwa pelaksanaan kemudian berusaha untuk menjualnya. bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan Menurut Stanton (1998) secara sungguh-sungguh berdasarkan bauran pemasaran atau marketing mix adalah kombinasi dari 4 variabel atau kegiatan

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 5

yang merupakan inti dari sistem promotion, advertising, pemasaran perusahaan yaitu sales force, public produk, harga, kegiatan relation, and direct promosi, dan sistem distribusi. marketing. Keempat bauran pemasaran tersebut sebagai berikut : 2.3 Konsep Promosi Swastha dan Irawan 1) Product (produk) adalah (2005:349) promosi adalah arus segala sesuatu yang informasi atau persuasi satu arah ditawarkan kepada untuk mengarahkan seorang masyarakat untuk dilihat, atau organisasi terhadap dipegang, dibeli, atau tindakan yang menciptakan dikonsumsi. Produk dapat pertukaran dalam pemasaran. terdiri dari product variety, quality, design, Buchari Alma feature, brand name, (2011:179), promosi adalah packaging, sizes, sejenis komunikasi dengan services, warranties, and memberi penjelasan yang returns. meyakinkan kepada calon 2) Price (harga), yaitu konsumen tentang barang dan sejumlah uang yang jasa. Adapun tujuan promosi konsumen bayar untuk adalah untuk memperoleh membeli produk atau perhatian, mendidik, mengganti hal milik mengingatkan dan meyakinkan produk. Harga meliputi calon konsumen. last price, discount, allowance, payment Dharmmesta (2002) period, credit terms, and Promosi adalah arus informasi retail price. atau persuasi satu arah yang di 3) Place (tempat), yaitu buat untuk mengarahkan berbagai kegiatan seseorang atau organisasi perusahaan untuk pemasaran yang di tujukan membuat produk yang untuk mendorong permintaan. dihasilkan/dijual Angipora (2002:374) terjangkau dan tersedia promosi merupakan cara bagi pasar sasaran. berkomunikasi yang dilakukan Tempat meliputi antara oleh perusahaan/organisasi lain channels, coverage, untuk mendorong atau menarik assortments, locations, calon konsumen agar membeli inventory, and transport. produk barang atau jasa yang 4) Promotion (promosi), dipasarkan. Atau dapat juga yaitu berbagai kegiatan disimpulkan bahwa promosi perusahaan untuk merupakan suatu alat mengkomunikasikan dan komunikasi yang bersifat meperkenalkan produk membujuk, agar konsumen mau pada pasar sasaran. membeli produk yang Variabel promosi ditawarkan. meliputi antara lain sales

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 6

Suatu produk barang atau jasa tidak akan dilirik dan 3.3 Subjek Penelitian dibeli oleh konsumen apabila Penelitian kualitatif tidak tidak dikenali dan tidak dimaksudkan untuk membuat diketahui keberadaannya, generalisasi dari hasil penelitinya, meskipun perusahaan/organisasi subjek penelitian menjadi informan yang memproduksinya yang akan memberikan berbagai (produsen) telah mengemas informasi yang diperlukan selama secara menarik. Oleh karena itu, proses penelitian. Informan adalah diperlukan suatu kegiatan seorang atau kelompok orang yang komunikasi pemasaran yang menjadi sumber data dalam penelitian disebut promosi untuk atau orang yang memberikan memperkenalkan dan keterangan kepada peneliti. Menurut menyebarluaskan informasi hendarso dalam suyanto (2005 : 171- mengenai suatu produk barang 172), informan penelitian meliputi 2 atau jasa kepada masyarakat macam yaitu : luas. Dalam rangka a) Informan kunci ( key information memperkenalkan dan ), yaitu mereka yang mengetahui menyebarluaskan informasi informasi pokok yang diperlukan mengenai produk barang atau dalam penelitian yaitu : 1 orang jasa ini, kegiatan promosi dapat Kepala Bidang Perindustrian menjadi satu faktor penentu bagi Disperindag, 1 orang Kasi keberhasilan suatu program Industri Logam, Mesin pemasaran didalam sebuah Elektronika, Aneka dan perusahaan/organisasi. Kerajinan. 2 orang staff Promosi Produk dan Kerajinan. 1 orang Menurut Shimp (2000; lagi yaitu tokoh industri yang 5) bentuk-bentuk promosi mengelola produk sagu. meliputi: penjualan perorangan b) Informan tambahan, yaitu mereka (personal selling), Iklan yang dapat memberikan informasi (Advertising), promosi walaupun tidak langsung terlibat penjualan (sales promotion), dalam interaksi sosial yang diteliti Publisitas (publicity), yaitu: 1 orang pengunjung yang komunikasi ditempat penjualan membeli produk makanan olahan (point of purchase sagu dari yang mentah sampai communication). makanan yang sudah bisa dimakan. 3.2 Lokasi Penelitian Jadi, jumlah subjek penelitian ini Penulis melakukan penelitian ini di terdiri dari 6 orang antara lain: dinas Perdagangan, Perindustrian, 1) 1 orang Kepala Bidang Koperasi dan UKM Kabupaten Perindustrian Disperindag, Kepulauan Meranti yang beralamat di 2) 1 Orang Kasi Industri Jl. Dorak Komplek Perkantoran Logam, Mesin Elektronika, Terpadu No 7 dengan nomor telp/fax/ Aneka dan Kerajinan. (0763) 31644. Dan di Gedung Promosi 3) 2 orang staff bagian Produk dan Kerajinan Tangan yang Promosi Produk dan beralamat dijalan Rumbia depan MTs Kerajinan serta, Negeri Selat Panjang Kabupaten Kepulauan Meranti.

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 7

4) 1 orang lagi yaitu tokoh mendengarkan jawaban langsung industri yang mengelola dari sumber utama data. Penulis produk sagu. merupakan pewawancara dan 5) 1 orang pengunjung yang sumber data adalah orang yang membeli produk digedung diwawancarai. promosi tersebut. 2. Observasi Menurut Nurkancana dan 3.4 Jenis dan Sumber Data Sumartana (1986:46) dalam a. Data Primer Taniredja dan Mustafidah Menurut Umar (2003:56) (2011:47), observasi adalah suatu data primer merupakan data cara untuk mengadakan penelitian yang diperoleh langsung dengan jalan mengadakan dilapangan oleh peneliti sebagai pengamatan secara langsung dan objek penulisan. Data primer sistematis. Data-data yang dalam penelitian ini merupakan diperoleh dalam observasi itu hasil wawancara, observasi dan dicatat dalam suatu catatan dokumentasi yang dilakukan observasi. Kegiatan pencatatan terhadap pemberi informasi atau dalam hal ini adalah merupakan data. bagian dari pada kegiatan pengamatan. b. Data sekunder Dalam penelitian ini, objek yang Menurut Sugiono (2005:62) menjadi tempat observasi adalah data sekunder adalah data yang kantor Kepala Bidang tidak langsung diberikan kepada Perindustrian Disperindag dan peneliti, misalnya penelitian Gedung Promosi Produk dan harus melalui orang lain atau Keranjinan. Penulis melakukan mencari melalui dokumen. Data pengamatan secara langsung sekunder pada umunya dilokasi untuk mendapatkan berbentuk catatan atau laporan informasi berkaitan dengan data dokumentasi oleh lembaga pelaksanaan promosi makanan tertentu yang dipublikasikan. sagu di Selat panjang kabupaten Data sekunder dari penelitian ini kepulauan Meranti. diperoleh dari buku, internet, dan data pendukung lain seperti arsip dan dokumen tertulis lainnya. 3. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2011:329- 3.5 Teknik Pengumpulan Data 330), dokumentasi merupakan Untuk mendapatkan data dalam catatan peristiwa yang sudah penelitian ini, dilakukan dengan cara- berlalu. Dokumen bisa berbentuk cara sebagai berikut: tulisan, gambar, atau karya-karya 1. Wawancara monumental dari seseorang. Menurut Ronney Kountur Dokumen yang berbentuk tulisan, (2007:186), dijelaskan bahwa misalnya catatan harian, sejarah wawancara adalah cara kehidupan, ceritera, biografi, pengumpulan data yang dilakukan peraturan, dan kebijakan. Dokumen dengan bertanya dan

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 8

yang berbentuk gambar misalnya, foto, gambar hidup, sketsa, dan 2. Penyajiaan data (display Data) lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya, karya seni yang Data ini tersusun sedemikian dapat berupa gambar, patung, film, rupa sehingga memberikan dan lain-lain. kemungkinan adannya penarikan kesimpulan dan pengambilan Dalam penelitian ini, penulis tindakan. Adapun bentuk lazim akan mengumpulkan bukti atau digunakan pada data kualitatif keterangan-keterangan berupa terdahulu adalah dalam bentuk teks gambar mengenai segala hal atau naratif. Terkait display data, peneliti kegiatan yang terkait dengan menyajikannya dalam bentuk table. pelaksanaan promosi makanan 3. Penarikan kesimpulan sagu. (verifikasi) Dalam penelitiaan ini akan 3.6 Metode dan Analisis diungkap mengenai makna dari data Sesuai dengan metode penelitian, yang dikumpulkan. Dari data teknik analis data yang di pergunakan tersebut akan diperoleh kesimpulan penulis dalam penelitian ini adalah yang tentatife, kabur, dan teknik analisis data kualitatif, yaitu meragukan, sehingga kesimpulan analisa terhadap data yang diperoleh tersebu perlu diverifikasi. Verifikasi berdasarkan kemampuan nalar peneliti dilakukan dengan melihat kembali dalam menghubungkan fakta, reduksi data maupun display data informasi, dan data. sehingga kesimpulan yang diambil tidak menyimpang. Jadi dalam penelitian ini teknik analisis data dilakukan dengan HASIL DAN PEMBAHASAN menyajikan hasil wawancara, observasi dan melakukan analisa terhadap 4.1 Sejarah Sejarah Umum Dinas masalah yang ditemukan dilapangan. Perdagangan, Perindustrian, Sehingga dapat diperoleh gambaran Koperasi, dan UKM Kabupaten yang jelas tentang objek yang diteliti Kepulauan Meranti dan menarik kesimpulan. Dinas Perdagangan, Perindustrian, Teknis analisis data pada Koperasi dan UKM Kabupaten penelitiaan ini menngacu pada kosnep Kepulauan Meranti merupakan salah Miles & Huberman dalam Nasution S satu instansi di Pemerintahan Daerah (1992: 129) yaitu interaktif model yang Kabupaten Kepulauan Meranti yang mengklasifikasikan analisis dalam tiga dahulunya merupakan salah satu UPTD langkah, adalah sebagai berikut : dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bengkalis 1. Reduksi data (data reduction) pada tahun 1997 dengan Kepala UPTD Reduksi data yaitu suatu bernama Norbit, selang 4 tahun berlalu proses pemilihan, pemusatan digantikan oleh BINHAR, masih perhatian pada penyederhanaan, bernama UPTD setelah 4 tahun pengabstrakan dan transformasi kepemimpinan BINHAR diganti oleh data kasar yang muncul dari catatan- Wan Zainudin. catatan tertulis dilapangan.

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 9

Tepat pada tanggal 19 Desember Adapun visi dan misi Dinas 2009 telah disahkan oleh DPR RI Perdagangan, Perindustrian, Koperasi sebagai salah satu Kabupaten baru hasil dan UKM Kabupaten Kepulauan pemekaran dari Kabupaten Bengkalis Meranti adalah sebagai berikut: yang kemudian disebut dengan a. Visi Dinas Perdagangan, Kabupaten Kepulauan Meranti yang Perindustrian, Koperasi dan beribukotakan Selatpanjang. UKM Kabupaten Kepulauan Pada Tahun 2010 Dinas Meranti Perindustrian, Perdagangan Kabupaten Visi merupakan pandangan Kepulauan Meranti dipimpin oleh Joko jauh kedepan, kemana dan Trisno. Pada tanggal 14 Januari 2011 bagaimana instansi pemerintah dilantik Drs. Syamsuar Ramli sebagai harus dibawa. Dinas Kepala Dinas Perindustrian, Perindustrian, Perdagangan, Perdagangan, Koperasi dan UKM Koperasi dan UKM Kabupaten Kepulauan Meranti sesuai melaksanakan pembangunan surat keputusan Bupati Kepulauan dengan berlandaskan visi Meranti Nomor Kpts.821.2/I/2011/002, pembangunan jangka Selanjutnya sesuai Keputusan Bupati menengah Kabupaten Kepulauan Meranti Nomor Kpts. Kepulauan Meranti yaitu: 821.2/XI/2016/069 tanggal 30 Terwujudnya Kabupaten November 2016 tentang Pengangkatan Kepulauan Meranti Yang Maju Pejabat Struktural Eselon II.B di Dan Unggul Dalam Tatanan Lingkungan Pemerintah Kabupaten Masyarakat Madani, Kepulauan Meranti yaitu bapak H. sebagaimana tertuang dalam Herman, SE., MT menjadi Kepala RPJMD Kabupaten Kepulauan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Meranti Tahun 2016-2021. Koperasi dan UKM Kabupaten Kepulauan Meranti, masih beralamat Jl. Untuk mewujudkan Visi Pembangunan I Selatpanjang. tersebut diatas maka disusunlah misi. Adapun misi Kabupaten Kepulauan Meranti yang telah Dinas Perindustrian, Perdagangan, ditetapkan dalam Rencana Koperasi dan UKM melaksanakan Pembangunan Jangka pembangunan dengan berlandaskan visi Menengah Daerah ( RPJMD ) pembangunan jangka menengah Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Kepulauan Meranti yaitu: Tahun 2016 – 2021, sebegai Terwujudnya Kabupaten Kepulauan berikut : Meranti Yang Maju Dan Unggul Dalam 1. Meningkatkan pembinaan Tatanan Masyarakat Madani, mental spiritual dalam rangka sebagaimana tertuang dalam RPJMD mewujudkan masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun yang berakhlakul 2016-2021. karimah;Mewujudkan 4.2 Visi dan Misi Dinas penataan birokrasi Perdagangan, Perindustrian, pemerintahan yang efisien Koperasi, dan UKM Kab dan efektif; Kepulauan Meranti 2. Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat dalam rangka

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 10

pengembangan ekonomi masyarakat di sektor lokal; perdagangan dan jasa. 3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan c. Industri dan Koperasi yang produktivitas dengan mapan adalah industri dan mengedepankan IMTAK, koperasi yang andal, IPTEK, kearifan lokal dan tangguh yang siap khasanah melayu; menghadapi perubahan dan 4. Menurunkan tingkat gejolak ekonomi kemiskinan melalui swasembada hasil-hasil d. Menunjang Ekonomi pertanian, perikanan dan Kerakyatan adalah kegiatan peternakan; meningkatkan taraf hidup 5. Meningkatkan infrastruktur masyarakat yang dasar dalam rangka berdasarkan usaha mikro merangkai pulau, termasuk kecil dan menengah dengan revitalisasi air bersih dan mengembangkan potensi peningkatan elektrifikasi; dan kemampuan 6. Mendorong investasi dalam masyarakat. rangka penciptaan lapangan e. Masyarakat Sejahtera kerja dan penciptaan nilai adalah tujuan luhur tambah ekonomi menjadikan masyarakat aman, tentram, damai dan tercukupi baik sandang, Berdasarkan uraian di atas, pangan, papan. maka rumusan visi yang ingin dicapai Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan b. Misi Dinas Perdagangan, UKM adalah ”terwujudnya Perindustrian, Koperasi dan pusat perdagangan dan jasa UKM Kabupaten Kepulauan yang di dukung oleh industri, Meranti. koperasi yang mapan, guna 1. Meningkatkan ketersediaan menunjang ekonomi kerakyatan sarana dan prasarana IKM, menuju masyarakat sejahtera ”. UMKM, perdagangan dan Metrologi. Yang dimaksud dengan : 2. Menerapkan teknologi tepat a. Terwujudnya adalah suatu guna dan memanfaatkan upaya menjadikan sesuatu potensi wilayah untuk yang belum ada menjadi ada mewujudkan kemandirian atau sesuatu yang telah ada industri kecil dan menengah menjadi lebih baik sesuai serta menumbuhkan dengan yang diharapkan. wirausaha baru untuk meningkatkan b. Pusat Perdagangan dan Jasa kesejahteraan masyarakat. adalah wilayah yang 3. Meningkatkan akses pasar menjadi cental dan informasi usaha. kegiatan/aktifitas

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 11

4. Mewujudkan kegiatan menggunakan brosur. industri, dagang yang ramah Dengan gambar dan materi lingkungan serta penerapan yang baik dapat meyakinkan standarisasi produk. pengunjung untuk dapat 5. Mendukung dan berkunjung ke Gedung memfasilitasi terbentuknya Promosi Sagu Meranti Selat produk unggulan khas panjang.

Kabupaten Kepulauan b. Untuk menjawab tujuan Meranti. kedua, faktor penghambat yang dihadapi pihak 6. Memberikan kemudahan pengelola dalam pelaksanaan dalam pengurusan izin promosi melalui 4 media usaha bagi para pelaku bauran promosi ini adalah usaha. dari segi sifat pasar (macam 7. Meningkatkan tata kelola pembeli yang tidak beragam), Koperasi. dana untuk promosi yang terbatas, pihak pengelola 8. Meningkatkan daya saing tidak terfokus kepada satu Koperasi dan UMKM. produk makanan saja, kesadaran wisata kuliner masyarakat setempat kurang KESIMPULAN DAN SARAN sehingga tidak ada upaya dari masyarakat setempat untuk 5.1 Kesimpulan ikut andil dalam promosi Berdasarkan pembahasan wisata lokal dan wisata tersebut di atas dapat ditarik kuliner, dan terakhir kualitas beberapa kesimpulan antara lain: sumber daya manusia yang a. Untuk menjawab tujuan masih butuh ditingkatkan pertama, dapat disimpulkan dengan pelatihan-pelatihan bahwa pengelola tentang promosi khususnya DISPERINDAG untuk personal selling supaya melaksanakan promosi komunikasi di depan umum melalui 4 jenis bauran lebih percaya diri dan mampu promosi yaitu periklanan menarik pengunjung untuk (melalui koran dan radio) datang. Dan kurangnya promosi penjualan (melalui alat/mesin yang digunakan brosur), publikasi dan untuk membungkus kemasan penjualan personal kurang olahan makanan sagu agar baik. Dari keempat jenis tampilannya lebih menarik promosi tersebut, yang paling lagi. berhasil menarik minat masyarakat untuk berkunjung 5.2 Saran ke Gedung Promosi Sagu Berdasarkan kesimpulan diatas, Meranti Selat panjang adalah maka dapat diambil beberapa pelaksanaan promosi dengan saran, yaitu: promosi penjualan (Sales a. Mengingat adanya keterbatasan promotion), yang mana finansial dalam pelaksanaan indikatornya yaitu

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 12

promosi, diharapkan pihak gratis yang menguntungkan pengelola DISPERINDAG untuk lebih memperkenalkan dapat lebih menggiatkan lagi produk-produk yang ada di promosi melalui media gedung promosi makanan sagu online/internet dengan kabupaten kepulauan meranti. mempercepat penyelesaian d. Pengelola di Gedung Promosi pembuatan website. Sebagai Sagu hendaknya dapat alternatif lain sebelum website meningkatkan event-event yang tersebut selesai, sebaiknya pihak dapat menarik kedatangan pengelola membuat blog/vlog pengunjung ke stand atau outlet dan media sosial tersendiri. Gedung Promosi Sagu seperti, Sekarang media sosial kegiatan Rekor Muri makanan merupakan media yang paling sagu, kuliner sagu dan efektif dalam mempromosikan mengadakan perlombaan pada wisata kuliner karena hari-hari ulang tahun kabupaten menjangkau masyarakat secara kepulauan Meranti. Dengan luas serta membutuhkan biaya mengadakan hal tersebut, dapat yang relatif lebih murah. merekomendasikan calon b. Untuk meminimalisir faktor pengunjung bahwa Gedung penghambat pelaksanaan Promosi Sagu menarik untuk promosi makanan olahan sagu, dikunjungi. Dan hal itu dapat pihak pengelola sebaiknya meningkatkan jumlah meningkatkan kualitas sumber kunjungan wisatawan ke daya manusia yang ada dengan Kabupaten Kepulauan Meranti. mengadakan pelatihan-pelatihan e. Pihak pengelola harus dalam bidang promosi seperti meningkatkan mutu kemasan pelatihan tentang sadar wisata makanan agar menarik kuliner untuk masyarakat pengunjung untuk membelinya. setempat dan juga karyawan dan Agar mereka merasa puas dan sapta pesona terhadap pelaku akan berkunjung lagi untuk industri pariwisata, pelatihan dilain waktu. dalam bidang komunikasi untuk promosi dengan media personal DAFTAR PUSTAKA selling supaya presentase di Alma, Buchari, 2009, Manajemen depan calon pengunjung Pemasaran dan Pemasaran memiliki percaya diri yang Jasa, Alfabeta, Bandung tinggi dan mampu menciptakan komunikasi dua arah sehingga Angipora, Marius P, 2002 Dasar-Dasar terjadinya interaksi dengan Pemasaran, PT. Raja calon pengunjung. Grafindo Persada: Jakarta c. Kepuasan konsumen harus Ardianto, Elvinaro dkk, 2009, diutamakan. Konsumen yang Komunikasi Massa; Suatu merasa puas akan menceritakan Pengantar, Simbiosa kepuasan yang didapat ketika Rekatama: Bandung berkunjung ke Gedung Promosi makanan Sagu kepada rekan- Barnes, James G, 2003, Secret Of rekannya. Hal ini secara tidak Custumer Relationship langsung merupakan promosi Management, alih bahasa,

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 13

Andreas Winardi, Penerbit Sugiono, 2004, Metode Penelitian Andi: Yogyakarta Bisnis: Alfabeta, Bandung Christie Mill, Robert, 2000, The Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Tourism International Pendidikan ( Pendekatan Business, Edisi Bahasa Kuantitatif, Kualitatif, dan Indonesia, PT. Raja Grafindo R&D): Alfabeta, Bandung Persada, Jakarta Swastha, Basu dan Irawan, 2005, Asas- Durianto, Darmadi, 2001, Strategi asas Marketing: Liberty, Menaklukan Pasar, Yogyakarta. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Taniredja, Tukiran dan Hidayati Mustafidah, 2011, Kotler, Philip, 1997, Manajemen Penelitian Kuantitatif Pemasaran; Analisis (Sebuah Pengantar), CV. Perencanaan, Implementasi Alfabeta. Bandung dan Pengendalian. Terjemahan Hendra Teguh, Tjiptono, Fandy, 1989, Pemasaran SE, Al dan Romy A, Rusly, Pariwisata, Pranadya Paramita SE, AK,; Edisi kesembilan Umar, Husein, 2003, Metode Riset jilid 1, Prenhallindo, Jakarta Komunikasi Organisasi: PT Kountur, Ronny, 2007, Metode Gramedia Pustaka Utama, , Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Jakarta Tesis, Jakarta Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani, Tentang Kepariwisataan 2009, Manajemen Yoeti, Oka A, 1996, Pengantar Pemasaran Jasa, Salemba Pariwisata, Aksara, Empat: Jakarta Bandung. Ross, Glen F, 1998, Psikologi endekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Pariwisata, Yayasan Obor Indonesia: R&D), Alfabeta: Bandung Jakarta Sukardi, Nyoman, 1998, Pengantar Simarora, Bilson, 2001, Memenangkan Pariwisata, STP Nusa Dua: Pasar Dengan Pemasaran Bali Efektif Dan Profitabel, edisi Suwantoro, Gamal, 2002, Dasar-dasar pertama, PT. Gramedia Pariwisata, Andi: Yogyakarta Pustaka Utama: Jakarta Taniredja, Tukiran dan Hidayati Mustafidah, 2011, Penelitian Stanton, Wiliam J, 1997, Prinsip Kuantitatif (sebuah Pemasaran, alih bahasa: Pengantar), CV. Alfabeta, Yohanes Lamarto, edisi Bandung ketujuh, Penerbit Erlangga: Umar, Husein, 2003, Metode Riset Jakarta Komunikasi Organisasi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Sudjana, 1989, Desain dan Analisis Jakarta Eksperimen: Tarsito, Bandung

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 14

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 Pasal 22 Yoeti, Oka A, 1985, Budaya Tradisional yang Nyaris Punah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta Yoeti, Oka A, 1996, Pengantar Pariwisata, Aksara: Bandung Yoeti, Oka A, 1997, Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata, PT. Karya Impres, Jakarta

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 15