ANALISIS RUANG TERBUKA HIJAU DI KECAMATAN BINJAI TIMUR DAN BINJAI UTARA KOTA BINJAI PROVINSI SUMATERA UTARA

SKRIPSI

NUR HIDAYAT 171201173

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2021

Universitas Sumatera Utara

ANALISIS RUANG TERBUKA HIJAU DI KECAMATAN BINJAI TIMUR DAN BINJAI UTARA KOTA BINJAI PROVINSI SUMATERA UTARA

SKRIPSI

NUR HIDAYAT 171201173

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan di Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2021

Universitas Sumatera Utara

PERNYATAAN ORIGINALITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nur Hidayat NIM : 171201173 Judul Skripsi : Analisis Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara Kota Binjai Provinsi Sumatera Utara

Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri. Pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan skripsi ini, telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Medan, 20 Mei 2021

Nur Hidayat

iii

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

NUR HIDAYAT. Analisis Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara Kota Binjai Provinsi Sumatera Utara. Dibimbing oleh ANITA ZAITUNAH.

Perkembangan kota menyebabkan penurunan lahan bervegetasi menjadi lahan tidak bervegetasi. Hal ini juga terjadi di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara. Informasi mengenai kerapatan vegetasi sangat penting untuk mengetahui keberadaan potensi ruang terbuka hijau yang ada di kecamatan tersebut. Penelitian ini menggunakan analisis Normalized Difference Vegetation Index (NDVI). Pengkelasan nilai NDVI menghasilkan sebaran kerapatan vegetasi. Terdapat perubahan kelas kerapatan vegetasi terbesar di Kecamatan Binjai Timur tahun 2015 hingga tahun 2019 yaitu penurunan luas kelas rapat menjadi 10,08%. Perubahan kelas kerapatan vegetasi terbesar di Kecamatan Binjai Utara tahun 2015 hingga tahun 2019 yaitu penambahan luas pada kelas rapat menjadi 11,49%. Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara memiliki Ruang Terbuka Hijau (RTH) berupa taman rukun tetangga, pemakaman, taman kecamatan, jalur hijau, sempadan sungai serta pekarangan rumah. RTH tersebut masuk ke dalam kerapatan jarang dan sedang. Optimalisasi pemanfaatan pekarangan rumah sebagai lahan bervegetasi dan peningkatan kualitas RTH perlu ditingkatkan.

Kata Kunci: Kerapatan Vegetasi, NDVI, Ruang Terbuka Hijau

iv

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

NUR HIDAYAT. Analysis of Green Open Space in Binjai Timur and Binjai Utara Districts Binjai city North Sumatera province. Supervised by ANITA ZAITUNAH.

The development of the city causes the decrease of vegetated land to become non- vegetated land. This also happened in Binjai Timur and Binjai Utara Districts. Information on vegetation density is very important to determine the potential for green open space in the District. This research used Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) analysis method. NDVI value classification produced a distribution of vegetation density. The largest change in vegetation density class in Binjai Timur District occured in 2015 until 2019 was the decrease of the dense class to 10.08 %. The largest change in Binjai Utara occured was the increase of dense class to 11.49 %. Both Districts have green open spaces in the form of neigborhood park, cemetery, sub-district park, green lane, river border and house yard. These green open spaces were under low dense and medium density. Optimizing the use of house yards as vegetated land and improving green open space quality need to be improved.

Keywords: Vegetation Density, NDVI, Green open space.

v

Universitas Sumatera Utara

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pantai Labu, Provinsi Sumatera Utara pada 1 April 1999. Penulis merupakan anak ke tiga dari 4 bersaudara oleh pasangan (Alm) Jurin dan Warjiem, Spd.I. Penulis memulai pendidikan di Sekolah Dasar (SD) Negeri 104258 Desa Pematang Biara, Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2006-2011, pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Pantai Labu pada tahun 2011-2014, dan pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Batang Kuis pada tahun 2014-2017. Pada tahun 2017, penulis masuk di Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara (USU) melalui jalur Ujian Masuk Bersama Perguruan Tinggi (UMB-PT). Penulis memilih minat Departemen Manajemen Hutan. Semasa kuliah penulis aktif sebagai anggota bidang Advoksesma di Pemerintahan Mahasiswa (PEMA) Kehutanan Universitas Sumatera Utara, aktif sebagai anggota di Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Kecamatan Pantai Labu. Penulis juga menjadi Asisten Praktikum Ekonomi selama dua Periode yaitu tahun 2018-2019 dan 2019-2020, Praktikum Ekonomi Sumber Daya Hutan, Praktikum Geodesi dan Kartografi dan Praktikum Sistem Informasi Geografis. Penulis juga mendapatkan medali perak di kejuaran USU Games tahun 2020 bidang Pencak Silat kelas E putra. Penulis telah mengikuti Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Mangrove Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai dan di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Pondok Buluh, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun tahun 2019. Pada tahun 2020 penulis juga telah menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah 1 , Kabupaten Langkat dan KPH Unit V Deli Serdang, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang. Pada tahun 2020 penulis melaksanakan penelitian dengan judul “Analisis Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara” di bawah bimbingan Dr. Anita Zaitunah, S.Hut., M.Sc.

vi

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian yang berjudul “Analisis Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara Kota Binjai Provinsi Sumatera Utara” ini dengan baik untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan studi pada Program Studi S1 Kehutanan Universitas Sumatera Utara. Penulis banyak menerima bimbingan, motivasi, saran, dan juga doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Teristimewa dari orangtua yang sangat penulis sayangi yaitu ibunda Warjiem, Spd.I yang tidak pernah berhenti memberikan kasih sayang, doa, dukungan, dan nasihat yang tulus dalam penyelesaian skripsi ini, serta abang saya Muhammad Khafidzin S.Pd, Ahmad Faqih Muntaha S.Kep., Ners dan adik saya Fauzan Amri yang selalu membantu dan mendoakan saya selama proses penelitian hingga saat ini. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Anita Zaitunah, S.Hut., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak mengarahkan dan memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini. 2. Dr. Bejo Slamet, S.Hut., M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen Hutan dan Dr. Muhdi, S.Hut., M.Si. selaku Sekretaris Departemen Manajemen Hutan. 3. Ahmad Baiquni Rangkuti, S.Hut., M.Si sebagai penguji I, Dr. Alfan Gunawan Ahmad, S.Hut., M.Si sebagai penguji II, Dr. Tito Sucipto, S.Hut., M.Si., IPU sebagai penguji III. 4. Nurlianti, S.Hut selaku Laboran Manajemen Hutan. 5. Teman-teman yang selalu memberi dukungan semangat, yaitu: Rimbawan Kecil (Hamzah, Ega Widya, Elwinni Elena, Ema Franisa, Putri Meylinda, Reza Irfansyah, Saurma, Muawwanah, Ivana Frandika Siboro, Bakti, Raja Pandapotan Nasution, Ahmad Labib, Fatur Rahman, Zulkifli, M. Khoirun Rahman ), Bimbingan 2017, Kehutanan B 2017, Manajemen Hutan 2017. Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat ke berbagai pihak dan menyumbangkan kemajuan bagi ilmu pengetahuan, khususnya di bidang kehutanan. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, 20 Mei 2021

Nur Hidayat

vii

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

Halaman

COVER ...... i LEMBAR PENGESAHAN ...... ii PERNYATAAN ORIGINALITAS ...... iii ABSTRAK ...... iv ABSTRACT ...... v RIWAYAT HIDUP ...... vi KATA PENGANTAR ...... vii DAFTAR ISI ...... viii DAFTAR TABEL ...... x DAFTAR GAMBAR ...... xi DAFTAR LAMPIRAN ...... xii PENDAHULUAN Latar Belakang ...... 1 Tujuan Penelitian ...... 2 Manfaat Penelitian ...... 2

TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Umum Lokasi Penelitian ...... 3 Ruang Terbuka Hijau ...... 3 Penginderaan Jarak Jauh Dan Sistem Informasi Geografis ...... 5 Kerapatan Vegetasi ...... 6

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian ...... 8 Alat dan Bahan Penelitian ...... 8 Penyiapan Data...... 9 Analisis Sebaran dan Dinamika Kerapatan Vegetasi ...... 10 Analisis Ruang Terbuka Hijau ...... 10

HASIL DAN PEMBAHASAN Sebaran Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara ...... 12 Kelas Kerapatan Vegetasi di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara ...... 21 Perubahan Luas Kerapatan Vegetasi di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara antara tahun 2015 dan 2019 ...... 31

viii

Universitas Sumatera Utara

Analisis Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara ...... 35

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ...... 44 Saran ...... 44

DAFTAR PUSTAKA ...... 45

LAMPIRAN ...... 48

ix

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

No Halaman 1. Data primer dan sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian...... 9 2. Sebaran nilai NDVI di Kecamatan Binjai Timur tahun 2015...... 12 3. Sebaran nilai NDVI di Kecamatan Binjai Timur tahun 2019...... 15 4. Sebaran nilai NDVI di Kecamatan Binjai Utara tahun 2015 ...... 17 5. Sebaran nilai NDVI di Kecamatan Binjai Utara tahun 2019 ...... 19 6. Perubahan kerapatan vegetasi di Kecamatan Binjai Timur tahun 2015 dan tahun 2019 ...... 24 7. Perubahan kerapatan vegetasi di Kecamatan Binjai Utara tahun 2015 dan tahun 2019 ...... 26

x

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

No Halaman 1. Peta lokasi penelitian ...... 8 2. Alur tahapan analisis kerapatan vegetasi dan sebaran kondisi Ruang terbuka hijau di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara .. 11 3. Sebaran nilai NDVI di Kecamatan Binjai Timur tahun 2015...... 13 4. Peta sebaran NDVI di Kecamatan Binjai Timur tahun 2015 ...... 14 5. Sebaran nilai NDVI di Kecamatan Binjai Timur tahun 2019 ...... 15 6. Peta sebaran NDVI di Kecamatan Binjai Timur tahun 2019 ...... 16 7. Sebaran nillai NDVI di Kecamatan Binjai Utara tahun 2015 ...... 17 8. Peta sebaran NDVI di Kecamatan Binjai Utara tahun 2015 ...... 18 9. Sebaran nilai NDVI di Kecamatan Binjai Utara tahun 2019 ...... 19 10. Peta sebaran NDVI di Kecamatan Binjai Utara tahun 2019 ...... 20 11. Sebaran kerapatan NDVI di Kecamatan Binjai Timur tahun 2015... 21 12. Sebaran kerapatan NDVI di Kecamatan Binjai Timur tahun 2019... 22 13. Sebaran kerapatan NDVI di Kecamatan Binjai Utara tahun 2015 .... 22 14. Sebaran kerapatan NDVI di Kecamatan Binjai Utara tahun 2019 .... 23 15. Kelas non vegetasi ...... 24 16. Kelas jarang ...... 24 17. Kelas sedang ...... 25 18. Kelas rapat ...... 25 19. Kelas sangat rapat ...... 26 20. Peta kerapatan NDVI di Kecamatan Binjai Timur tahun 2015...... 27 21. Peta kerapatan NDVI di Kecamatan Binjai Timur tahun 2019...... 28 22. Peta kerapatan NDVI di Kecamatan Binjai Utara tahun 2015 ...... 29 23. Peta kerapatan NDVI di Kecamatan Binjai Utara tahun 2019 ...... 30 24. Perubahan kerapatan vegetasi di Kecamatan Binjai Timur tahun 2015 dan tahun 2019 ...... 32 25. Perubahan kerapatan vegetasi di Kecamatan Binjai Utara tahun 2015 dan tahun 2019 ...... 33 26. Peta sebaran jenis ruang terbuka hijau (RTH) di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara ...... 36 27. Peta klasifikasi sebaran ruang terbuka hijau (RTH) di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara ...... 37 28. Taman rukun tetangga ...... 38 29. Pemakaman ...... 39 30. Jalur hijau jalan ...... 39 31. Vegetasi sempadan sungai ...... 40 32. Taman di Kecamatan Binjai Timur ...... 41 33. Taman di Kecamatan Binjai Utara ...... 41 34. Pekarangan rumah ...... 42

xi

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman 1. Titik ground check Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara ...... 48 2. Peta perubahan kerapatan vegetasi Kecamatan Binjai Timur tahun 2015 dan tahun 2019 ...... 60 3. Peta perubahan kerapatan vegetasi Kecamatan Binjai Utara tahun 2015 dan tahun 2019 ...... 61

xii

Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN

Latar Belakang Kota adalah pusat dari berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat seperti pemerintahan, perindustrian, perdagangan, transportasi, pendidikan, dan lain lain. Pemusatan kegiatan di perkotaan membuat tingkat kepadatan penduduk terus bertambah, sejalan dengan semakin meningkatnya laju pertumbuhan pembangunan. Kawasan kota juga memiliki sifat yang sangat mempengaruhi kehidupan tempatnya (Suharini, 2007). Pembangunan kota yang semakin berkembang berdampak pada perubahan luas penggunaan lahan termasuk pada luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Salah satu pendorong meningkatnya pembangunan adalah meningkatnya kebutuhan sosial ekonomi akibat pertumbuhan penduduk. Kebutuhan akan lahan terbangun terus meningkat seiring dengan kegiatan manusia yang beragam dan pertumbuhan penduduk yang semakin cepat menyebabkan pembangunan fisik seperti kawasan bervegetasi menjadi tidak bervegetasi. Pembangunan di perkotaan mempengaruhi lingkungan dan mengubah keadaan fisik. Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara adalah dua Kecamatan dari Kota Binjai yang merupakan daerah tingkat II berstatus Kotamadya dalam wilayah Provinsi Sumatera Utara. Pada saat ini Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara mengalami kenaikan pertumbuhan baik dari jumlah penduduk, perekonomian, fasilitas sarana dan prasarana. Selain itu Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara merupakan jalur transit Kota Medan dan Kabupaten Langkat. Pengunaan lahan di masing-masing wilayah terus berubah sejalan dengan pertumbuhan penduduk. Menurut Badan Puasat Statistik (BPS) Kota Binjai Dalam Angka 2020 jumlah penduduk Kota Binjai pada tahun 2019 dari lima Kecamatan yang ada di Kota Binjai, Kecamatan Binjai Utara merupakan urutan ke 1 Kecamatan terpadat penduduknya dengan jumlah penduduk 79.652 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 3.376 jiwa/km2 dan pada Kecamatan Binjai Timur terdapat jumlah penduduknya 61.293 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 2.824 jiwa/km2.

Universitas Sumatera Utara 2

Peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya mendorong meningkatnya pembangunan. Jumlah penduduk meningkat maka perubahan penggunaan lahan juga meningkat. Kebutuhan tempat tinggal meningkat setiap tahun, namun tidak diiringi dengan ketersediaan lahan permukiman. Terbatasnya lahan permukiman dapat terjadinya perubahan penggunaan lahan dan penurunan kualitas lingkungan karena berkurangnya ruang vegetasi di wilayah perkotaan (Nugroho, 2016). Adanya manfaat vegetasi dalam ruang terbuka hijau yaitu sebagai penghasil oksigen dan penyerap karbondioksida melalui proses fotosintesis. Dapat diketahui bahwa manfaat yang optimal dari ketersediaan dan keberadaan RTH sangat penting. Kota membutuhkan vegetasi (tumbuh-tumbuhan) karena tumbuh-tumbuhan mempunyai peranan dalam segala kehidupan makhluk hidup selain dari nilai keindahan. Keberadaan RTH bertujuan untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan ekosistem (Hamdaningsih et al., 2010) Informasi mengenai kerapatan vegetasi ini sangat penting untuk mengetahui kondisi ruang terbuka hijau yang ada di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian mengenai kerapatan vegetasi berdasarkan ruang terbuka hijau yang ada di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara.

Tujuan Penelitian Penelitian yang berjudul “Analisis Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara Kota Binjai Provinsi Sumatera Utara” ini bertujuan : 1. Menganalisis sebaran dan dinamika kerapatan vegetasi di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara. 2. Mengidentifikasi Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara.

Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kondisi Ruang Terbuka Hijau berbasis spasial di Kecamatan Binjai Timur dan Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai Provinsi Sumatera Utara yang bermanfaat bagi penataan ruang dan peningkatan kualitas lingkungan hidup bagi pihak terkait.

Universitas Sumatera Utara TINJAUAN PUSTAKA

Kondisi Umum Lokasi Penelitian Binjai Utara merupakan kecamatan dengan ketinggian rata-rata ± 30 meter di atas permukaan laut, terletak pada posisi 3° 31‟ 40” – 3° 40‟ 2” Lintang Utara dan 98° 27‟ 3” – 98° 32‟ 32” Bujur Timur. Luas wilayah Kecamatan Binjai Utara adalah berupa daratan seluas 23,59 km2. Sedangkan Binjai Timur Terletak antara Lintang Utara 3° 31‟ 40” – 3° 40‟ 2” Bujur Timur 98° 27‟ 3” – 98° 32‟ 32” 2. Letak di atas permukaan laut ± 30 meter. Luas wilayah/Total area ± 21,70 km2 (Badan Pusat Statistik Kecamatan Binjai Utara, 2019). Secara administratif, wilayah Kecamatan Binjai Timur memiliki batas- batas area yaitu di Utara: Kecamatan Binjai Kota di Selatan: Kabupaten Deli Serdang di Barat: Kecamatan Binjai Utara dan Kabupaten Deli Serdang di Timur: Kabupaten Deli Serdang dan pada administratif wilayah Kecamatan Binjai Utara memiliki batas-batas area di Utara: Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Langkat di Selatan: Kecamatan Binjai Kota dan Binjai Timur di Barat: Kecamatan Binjai Barat dan di Timur: Kecamatan Binjai Timur dan Kabupaten Deli Serdang (Badan Pusat Statistik Kecamatan Binjai Utara, 2019).

Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Peraturan Menteri PU No.05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan disebutkan bahwa pengertian ruang terbuka hijau (RTH) adalah area memanjang/jalur dan atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh tanaman secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Dalam UU No. 26 Tahun 2007, secara khusus perlunya penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau, yang proporsi luasannya ditetapkan paling sedikit 30 (tiga puluh) persen dari luas wilayah kota. Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan (RTHKP) adalah bagian dari ruang terbuka suatu kawasan perkotaan yang diisi oleh tumbuhan dan tanaman guna mendukung manfaat ekologi, sosial, budaya, ekonomi dan estetika. RTHKP

Universitas Sumatera Utara 4

meliputi taman kota, taman wisata alam, taman rekreasi, taman lingkungan perumahan dan permukiman, taman lingkungan perkantoran dan gedung komersial, taman hutan raya, hutan kota, hutan lindung, bentang alam seperti gunung, bukit, lereng dan lembah, cagar alam, kebun raya, kebun binatang, pemakaman umum, lapangan olah raga, lapangan upacara, parkir terbuka, lahan pertanian (Hamdaningsih et al., 2010). Menurut Samsudi (2010) bahwa adanyan keberadaan tata hijau akan berkaitan erat terhadap potensi spesifik pada masing-masing kawasan kota, serta harus pula diperhatikan peran fungsi dan manfaatanya baik dari kedudukannya sebagai bagian dari ruang terbuka, maupun kedudukannya dalam rencana tata ruang, namun mempunyai potensi dalam memberi arah bagi keseimbangan kawasan baik kedudukannya sebagai fungsi ekologis, sosial budaya, arsitektural, maupun fungsi ekonominya. Dengan demikian diharapkan dengan adanya susunan rencana, penyediaan, dan pengelolaan ruang terbuka hijau, dapat terwujud ruang kota yang nyaman, produktif, dan berkelanjutan, sehingga keseimbangan lingkungan hidup pada masing-masing kawasan dapat terjaga dengan baik. RTH diperlukan guna meningkatkan kualitas lingkungan hidup di wilayah perkotaan secara ekologis, estetis, dan sosial. Secara ekologis, ruang terbuka hijau berfungsi sebagai pengatur iklim mikro kota yang menyejukkan.Vegetasi pembentuk hutan merupakan komponen alam yang mampu mengendalikan iklim melalui pengendalian fluktuasi atau perubahan unsur-unsur iklim yang ada di sekitarnya misalnya suhu, kelembapan, angin dan curah hujan (Mala et al., 2018). Keberadaan RTH di kawasan perkotaan sangat penting dalam mendukung keberlangsungan sebuah kota ditinjau dari segi ekologi. Menurut Imansari dan Parfi (2015) bahwa keberdaan RTH mempunyai kaitan dengan fungsi secara ekologi misalnya, ruang terbuka hijau berfungsi sebagai pengendali iklim yakni sebagai produsen oksigen, peredam kebisingan, dan juga berfungsi sebagai visual kontrol pandangan yaitu dengan menahan silau matahari atau pantulan sinar yang ditimbulkan. Adanya penataan ruang terbuka hijau perkotaan dapat mengatasi pembangunan serta mengatasi dampak ekologi dari berbagai gangguan aktivitas

Universitas Sumatera Utara 5

manusia terhadap proses alam pada lingkungan perkotaan. Penetapan standar luas RTH berdasarkan luas wilayah dapat ditentukan dengan standar luas RTH berdasarkan pendekatan kebutuhan oksigen RTH, minimal harus memiliki luasan 30% dari luas total wilayah, dengan porsi 20% sebagai RTH public dan 10% sebagai RTH privat. Berkurangnya tutupan lahan yang bervegetasi akan mempengaruhi kualitas lingkungan. RTH merupakan salah satu penggunaan lahan yang mempunyai fungsi lindung. Apabila terjadi konversi RTH yang cenderung mengurangi ketersedianya tentu saja akan membawa pengaruh terhadap keseimbangan lingkungan. Persebaran RTH harus merata di setiap wilayah agar terciptanya suasana kota yang asri di sebuah kota (Irawan dan Sirait, 2017).

Penginderaan Jarak Jauh dan Sistem Informasi Geografis Penginderaan jarak jauh dan sistem informasi geografis (SIG) adalah teknologi penting dalam mendapatkan dan mengumpulkan informasi mengenai suatu objek tanpa menyentuh atau berkontak fisik langsung dengan objek tersebut untuk analisis temporal dan kuantifikasi fenomena spasial, jika tidak memungkinkan untuk mencoba teknik pemetaan konvensional. Deteksi perubahan dimungkinkan oleh teknologi ini dalam waktu yang lebih singkat, dengan biaya rendah dan dengan akurasi yang lebih baik. Untuk mengetahui besarnya perubahan tersebut dapat digunakan teknologi penginderaan jauh yang berbasis citra satelit menggunakan citra Landsat (Suwargana, 2013). Dalam sistem informasi geografis, data penginderaan jauh sangat berperan penting dalam menyediakan informasi spasial. Teknik ini biasanya menghasilkan beberapa bentuk citra yang selanjutnya diproses dan diinterpretasikan guna menghasilkan data yang bermanfaat. Interpretasi citra satelit merupakan salah satu teknik dalam penginderaan jauh yang tujuanya dapat untuk mengkaji dan mengidentifikasi suatu objek. Unsur-unsur dalam interpretasi yaitu ada dalam bentuk. Dimana bentuk merupakan konfigurasi atau kerangka suatu objek, bentuk objek demikian mencirikan sehingga citranya dapat diidentifikasi langsung hanya berdasarkan kriteria (Hanindito et al., 2014). Penginderaan jarak jauh adalah suatu metode untuk mengidentifikasi objek di permukaan bumi tanpa kontak langsung dengan objek. Tujuan utama dari

Universitas Sumatera Utara 6

penginderaan jauh adalah mengumpulkan data sumber daya alam lingkungan. Informasi tentang objek disampaikan pengamat melalui energi elektromegnetik. Oleh karena itu, penginderaan jauh pada dasarnya merupakan informasi sintesis panjang gelombang yang perlu diberikan kodenya sebelum informasi tersebut dapat dipahami secara penuh (Maullana dan Darmawan, 2014). Informasi data pada kerapatan vegetasi, luas lahan, dan keadaan di lapangan dapat dideteksi dari teknik penginderaan jauh. Dalam melakukan pemantauan perubahan vegetasi digunakan citra satelit untuk mengetahui perkembangannya. Citra Landsat 8 adalah generasi terbaru menggantikan Landsat 7 yang memiliki sensor Onboard Operational Land Imager (OLI) dan (TIRS) dengan jumlah kanal sebanyak 11 dengan kanal 1 sampai 9 berada pada OLI dan kanal 10, 11 pada kanal TIRS (Irawan dan Sirait, 2017). Citra satelit Landsat adalah salah satu citra satelit sumberdaya alam yang mempunyai resolusi spasial 30 x 30 meter (kecuali saturan inframerah thermal), dan merekam dalam 7 saluran spektral. Masing-masing saluran citra satelit Landsat peka terhadap tanggapan spektral obyek pada julat panjang gelombang tertentu, dan hal ini yang menyebabkan nilai piksel pada berbagai saluran spektral sebagai cerminan nilai dengan tanggapan spektral yang dapat bervariasi (Sanjoto dan Tjaturahono, 2013).

Kerapatan Vegetasi Indeks vegetasi merupakan suatu algoritma yang diterapkan terhadap citra, untuk menonjolkan aspek kerapatan vegetasi ataupun aspek yang berkaitan dengan kerapatan, misalnya biomassa, Leaf Area Index (LAI), konsentrasi klorofil, dan sebagainya. Secara praktis, indeks vegetasi ini merupakan suatu transformasi matematis yang melibatkan beberapa saluran sekaligus, dan dapat menghasilkan citra baru yang lebih representatif dalam menyajikan fenomena vegetasi (Arnanto, 2013). NDVI adalah indeks yang menggambarkan tingkat kehijauan suatu tanaman. Indeks vegetasi merupakan kombinasi matematis antara band merah dan band NIR (Near-Infrared) yang digunakan sebagai indikator keberadaan dan kondisi vegetasi. Vegetasi yang aktif melakukan fotosintesis akan menyerap sebagian besar gelombang merah sinar matahari dan mencerminkan gelombang

Universitas Sumatera Utara 7

inframerah dekat lebih tinggi. Vegetasi yang sudah mati atau stres (kurang sehat) lebih banyak mencerminkan gelombang merah dan lebih sedikit pada gelombang inframerah yang dekat (Yudistira et al., 2019). Nilai index vegetasi ini dihitung sebagai rasio pantulan yang terukur dari band merah (R) dan band inframerah (NIR) pada spektrum gelombang elektromagnetik. NDVI adalah rumus paling umum untuk dihitung nilai indeks vegetasi yang dapat memberikan informasi terkait dengan produksi primer vegetasi. Indeks vegetasi adalah salah satu indeks yang paling berguna dan digunakan untuk mengidentifikasi area bervegetasi dengan cepat penggunaan data penginderaan jarak jauh yang multispektral sehingga NDVI merupakan suatu kemampuan untuk meminimalisir kesalahan akibat buruknya kondisi topografi (Zaitunah et al., 2018). Indeks vegetasi yang digunakan untuk mengetahui kerapatan vegetasi yaitu nilai Normalized Difference Vegetation Index yang merupakan suatu transformasi untuk menonjolkan aspek vegetasi sehingga dapat menunjukkan tingkat kerapatan vegetasi yang ada di lapan, bahwa nilai NDVI berkisar antara - 1 sampai dengan 1. Semakin besar nilai NDVI menunjukkan semakin tinggi kerapatan vegetasinya. Hasil dari transformasi NDVI ini yaitu citra distribusi indeks NDVI yaitu „kehijauan‟ vegetasi atau aktivitas fotosintesis vegetasi. NDVI dapat menunjukkan parameter antara lain sebagai biomasa dedaunan hijau yang dapat diperkirakan untuk pembagian vegetasi. NDVI = NIR – RED NIR+ RED (1) dimana : NIR = reflektan inframerah dekat (Band 5) RED = nilai reflektan kanal merah (Band 4) (Irawan dan Sirait, 2017). Indeks vegetasi merupakan besaran nilai kehijauan vegetasi yang dapat diperoleh dari pengolahan sinyal digital data nilai kecerahan (brightness) beberapa kanal data sensor satelit. Pada daratan non vegetasi, termasuk diantaranya wilayah perairan, pemukiman penduduk, tanah kosong terbuka, dan wilayah dengan kondisi vegetasi yang rusak, tidak akan menunjukkan nilai rasio yang tinggi (minimum). Sebaliknya pada wilayah bervegetasi sangat rapat, dengan kondisi sehat, perbandingan kedua kanal tersebut akan sangat tinggi (maksimum) inframerah dekat sedangkan pada sinar merah pantulan vegetasi menurun (Yudistira et al., 2019).

Universitas Sumatera Utara METODE PENELITIAN

Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2020 sampai dengan Maret 2021, di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara, Kota Binjai, Sumatera Utara. Analisis data dilakukan di Laboratorium Manajemen Hutan, Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara. Lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian

Alat dan Bahan Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas alat pengambilan data dan alat analisis data. Alat pengambilan data lapangan antara lain GPS (Global Positioning System), kamera dan alat tulis. Alat analisis data yang akan digunakan adalah Excel, ArcGis 10.3, Google Earth dan ERDAS Imagine 8.5. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diambil dari sumber lain dan data ground check yang tertera pada Tabel 1.

Universitas Sumatera Utara 9

Tabel 1. Jenis data primer dan sekunder yang diperlukan dalam penelitian.

No Nama Data Jenis Data Sumber Tahun

1 Data lapangan Primer GPS dan kamera digital 2020-2021 (ground check)

2 Citra Landsat 7 path/row Sekunder www.glovis.usgs.gov 2015 129/57 3 Citra Landsat 8 OLI Sekunder www.earthexplorer.usgs.gov 2019 path/row 129/57 4 Citra Google Earth Sekunder Google Earth 2020 5 Peta Administrasi Kota Sekunder Badan Informasi Geospasial 2020 Binjai (BIG) 6. Data BPS Kota Binjai Sekunder https://binjaikota.bps.go.id 2020

Penyiapan Data Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengidentifikasi data primer dan data sekunder yang diperlukan sesuai dengan tujuan analisis. Data primer merupakan data yang diperoleh dengan pengamatan langsung ke lokasi penelitian (ground checking) dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang ditentukan oleh peneliti berdasarkan kriteria tertentu (Sari et al., 2019), sedangkan data sekunder merupakan data pendukung yang diperoleh dari instansi pemerintah terkait dalam penelitian ini. Analisis NDVI dilakukan pada citra Landsat tahun 2015 dan 2019. Langkah-langkahnya yaitu penggabungan band citra, koreksi radiometrik, dan pemotongan citra. Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui kondisi di lapangan secara langsung. Kegiatan ini meliputi perekaman koordinat titik pengamatan lapangan dari GPS serta kondisi sekitar titik lapangan yang dilengkapi dengan dokumentasi dalam mendukung kebenaran data yang dihasilkan dari pengolahan citra menggunakan transformasi NDVI. a. Penggabungan Band Citra Citra yang diperoleh dari earthexplorer.usgs.gov terdiri dari beberapa band yang terpisah, oleh karena itu sebelum citra diolah lebih lanjut, harus digabungkan terlebih dahulu. Penggabungan band citra dapat dilakukan dengan menggunakan ERDAS Imagine 8.5.

Universitas Sumatera Utara 10

b. Koreksi Radiometik Koreksi radiometrik dilakukan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi pada citra satelit. Kesalahan radiometrik berupa pergeseran nilai atau derajat keabuan elemen gambar (piksel) pada citra agar mendekati harga/nilai yang seharusnya dan juga memperbaiki kualitas visual citra. Koreksi radiometrik dilakukan dengan cara memberikan penajaman pada kontras. Proses penajaman menggunakan model linier yang terdapat pada ERDAS Imagine 8.5. c. Pemotongan Citra (Cropping Ciftra) Pemotongan citra dilakukan untuk mendapatkan lokasi yang di inginkan dengan cara memotong cita dengan batasan administrasi lokasi yang di inginkan. Pemotongan citra dapat dilakukan dengan menggunakan software ArcGis 10.3

Metode Analisis Data a. Transformasi NDVI Indeks vegetasi atau NDVI adalah indeks yang menggambarkan tingkat kehijauan suatu tanaman. Indeks vegetasi merupakan kombinasi matematis antara band merah dan band NIR (Near-Infrared) sebagai indikator keberadaan dan kondisi vegetasi. Untuk Landsat 5 band yang digunakan yaitu band 3 (Red/Merah) dan 4 (Near Infrared/Inframerah Dekat). Dan untuk Landsat 8 yaitu band 4 (Red/Merah) dan 5 (Near Infrared/Inframerah Dekat). b. Analisis Kerapatan Vegetasi pada Ruang Terbuka Hijau Analisis ruang terbuka hijau dilakukan berdasarkan, peta NDVI dan data lapangan (ground check) sehingga diperoleh peta analisis ruang terbuka hijau di lokasi penelitian.

Universitas Sumatera Utara 11

Alur tahapan analisis kerapatan vegetasi dan sebaran ruang terbuka hijau di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara dapat di lihat pada Gambar 2

Citra Landsat Citra Landsat Tahun 2015 Tahun 2019

Analisis NDVI Analisis NDVI

Peta NDVI 2015 Peta NDVI 2019

Klasifikasi Kerapatan Klasifikasi Kerapatan Vegetasi Vegetasi

Peta Kerapatan Peta Kerapatan Data Ruang

Terbuka Hijau Vegetasi 2015 Vegetasi 2019

Overlay Analisis Ruang Terbuka hijau

Sebaran dan Kondisi Peta Perubahan RTH diKecamatan Kerapatan Vegetasi Binjai Timur dan Binjai Utara

Gambar 2. Alur tahapan analisis kerapatan vegetasi dan sebaran kondisi ruang terbuka hijau di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara.

Universitas Sumatera Utara HASIL DAN PEMBAHASAN

Sebaran Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara Normalized Difference Vegetation Indekx (NDVI) merupakan nilai hasil pengolahan indeks vegetasi dari citra satelit kanal inframerah dan kanal merah yang menunjukkan tingkat konsentrasi klorofil daun yang berkorelasi dengan kerapatan vegetasi berdasarkan nilai spektral pada setiap piksel. Hasil transformasi NDVI adalah -1 sampai 1 di mana kelas vegetasi berada pada kisaran 0 - 1. Nilai piksel yang mendekati 1 menunjukan bahwa vegetasi itu memiliki kerapatan yang tinggi (Dasuka et al., 2016). Menurut Wass dan Nababan (2008) nilai NDVI pada dasarnya didapatkan dari pemantulan energi radiasi dari permukaan daun, sehingga NDVI dapat mengetahui keberadaan vegetasi pada suatu lahan. Nilai NDVI sangat berpengaruh pada tingkat kesehatan dan tutupan vegetasi. Vegetasi yang teridentifikasi tidak hanya berupa pepohonan namun juga dapat berupa semak, rumput dan tanaman lainya. Dengan melakukan analisis NDVI maka diperoleh hasil pengolahan citra tahun 2015 dan tahun 2019 di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara berupa nilai dan peta sebaran NDVI. Vegetasi sebagai penyusun lahan mempunyai jenis yang sangat beranekaragam. Kumpulan dari berbagai vegetasi yang akan menghasilkan tingkat kerapatan vegetasi yang berbeda-beda pada tiap penggunaan lahan di suatu daerah. Pada tahun 2015 di Kecamatan Binjai Timur menghasilkan sebaran nilai NDVI yang dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Sebaran Nilai NDVI di Kecamatan Binjai Timur tahun 2015 No NDVI Luas (Ha) Luas (%) 1 <0 0,09 0,00 2 0-0,1 8,87 0,37 3 0,1-0,2 290,60 12,26 4 0,2-0,3 675,42 28,50 5 0,3-0,4 1.249,50 52,73 6 0,4-0,5 142,74 6,02 7 >0,5 2,42 0,10 Total 2.370 100,00

Universitas Sumatera Utara 13

Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa pada tahun 2015 didapat sebaran nilai NDVI terbesar ada pada rentang 0,3 – 0,4 yaitu sebesar 1.249,50 hektar atau 52,73% dari luas lokasi, dan nilai NDVI terkecil ada pada rentang <0,1 yaitu sebesar 0,09 hektar atau 0,00% dari luas lokasi, dan luas wilayah Kecamatan Binjai Timur adalah 2.370 hektar. Sebaran nilai NDVI di Kecamatan Binjai Timur Tahun 2015 dapat dilihat pada Gambar 3 .

60,00 52,73 50,00

40,00

28,50 30,00

20,00 12,26 10,00 6,02

0,00 0,37 0,10 0,00 <0 0-0,1 0,1-0,2 0,2-0,3 0,3-0,4 0,4-0,5 >0,5

Gambar 3 . Sebaran nilai NDVI di Kecamatan Binjai Timur 2015

Peta sebaran NDVI di Kecamatan Binjai Timur Tahun 2015 dapat dilihat pada Gambar 4.

Universitas Sumatera Utara 14

Gambar 4. Peta sebaran NDVI di Kecamatan Binjai Timur Tahun 2015

Universitas Sumatera Utara 15

Pada tahun 2019 di Kecamatan Binjai Timur menghasilkan sebaran nilai NDVI yang dapat dilihat pada Tabel 3 . Tabel 3. Sebaran Nilai NDVI di Kecamatan Binjai Timur Tahun 2019 No NDVI Luas (Ha) Luas (%) 1 <0 0,09 0,00 2 0-0,1 1,77 0,07 3 0,1-0,2 199,74 8,43 4 0,2-0,3 801,86 33,84 5 0,3-0,4 1.010,82 42,66 6 0,4-0,5 352,80 14,89 7 >0,5 2,44 0,10 Total 2.370 100,00

Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa pada tahun 2019 didapat sebaran nilai NDVI terbesar ada pada rentang 0,3 – 0,4 yaitu sebesar 1.010,82 hektar atau 42,66% dari luas lokasi, dan nilai NDVI terkecil ada pada rentang <0,1 yaitu sebesar 0,09 hektar atau 0,00% dari luas lokasi, dan luas wilayah Kecamatan Binjai Timur adalah 2.370 hektar. Sebaran nilai NDVI di Kecamatan Binjai Timur Tahun 2019 dapat dilihat dari Gambar 5. 45,00 42,66 40,00

35,00 33,84

30,00

25,00

20,00 14,89 15,00

10,00 8,43

5,00 Gambar 5. Sebaran nilai NDVI di Kecamatan Binjai Timur Tahun 2020 0,00 0,07 0,10 0,00 <0 0-0,1 0,1-0,2 0,2-0,3 0,3-0,4 0,4-0,5 >0,5

Gambar 5. Sebaran nilai NDVI di Kecamatan Binjai Timur Tahun 2019

Peta sebaran NDVI di Kecamatan Binjai Timur Tahun 2019 dapat dilihat pada Gambar 6.

Universitas Sumatera Utara 16

Gambar 6. Peta sebaran NDVI di Kecamatan Binjai Timur Tahun 2019

Universitas Sumatera Utara 17

Pada tahun 2015 di Kecamatan Binjai Utara menghasilkan sebaran nilai NDVI yang dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Sebaran nilai NDVI di Kecamatan Binjai Utara Tahun 2015 No NDVI Luas (Ha) Luas (%) 1 <0 0,09 0,00 2 0-0,1 2,15 0,10 3 0,1-0,2 383,43 17,82 4 0,2-0,3 1.176,91 54,70 5 0,3-0,4 562,83 26,16 6 >0,4 26,32 1,22 Total 2.152 100,00

Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa pada tahun 2015 didapat sebaran nilai NDVI terbesar ada pada rentang 0,2 – 0,3 yaitu sebesar 1.176,91 hektar atau 54,70% dari luas lokasi, dan nilai NDVI terkecil ada pada rentang <0,1 yaitu sebesar 0,09 hektar atau 0,00% dari luas lokasi, dan luas wilayah Kecamatan Binjai Utara adalah 2.152 hektar. Sebaran nilai NDVI di Kecamatan Binjai Utara Tahun 2015 dapat dilihat dari Gambar 7.

60,00 54,70

50,00

40,00 Gambar 7. Sebaran Kerapatan Vegetasi di Kecamatan Binjai Utara Tahun 2015

30,00 26,16

17,82 20,00

10,00

0,00 0,10 1,22 0,00 <0 0-0,1 0,1-0,2 0,2-0,3 0,3-0,4 >0,4

Gambar 7. Sebaran nilai NDVI di Kecamatan Binjai Utara Tahun 2015

Peta sebaran NDVI di Kecamatan Binjai Utara Tahun 2015 dapat dilihat pada Gambar 8.

Universitas Sumatera Utara 18

Gambar 8. Peta sebaran NDVI di Kecamatan Binjai Utara Tahun 2015

Universitas Sumatera Utara 19

Pada tahun 2019 di Kecamatan Binjai Utara menghasilkan sebaran nilai NDVI yang dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 . Sebaran nilai NDVI di Kecamatan Binjai Utara Tahun 2019

N0 Nilai NDVI Luas (Ha) Luas (%) 1 <0 0,09 0,00 2 0-0,1 0,27 0,01 3 0,1-0,2 272,55 12,67 4 0,2-0,3 1.050,32 48,82 5 0,3-0,4 810,12 37,65 6 >0,4 18,27 0,85 Total 2.152 100,00

Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa pada tahun 2019 didapat sebaran nilai NDVI terbesar ada pada rentang 0,2– 0,3 yaitu sebesar 1.050,32 hektar atau 48,82% dari luas lokasi, dan nilai NDVI terkecil ada pada rentang <0,1 yaitu sebesar 0,09 hektar atau 0,00% dari luas lokasi, dan luas wilayah Kecamatan Binjai Utara adalah 2.152 hektar. Sebaran nilai NDVI di Kecamatan Binjai Utara Tahun 2019 dapat dilihat dari Gambar 9 .

60,00

48,82 50,00

40,00 37,65

30,00

20,00 12,67 10,00

0,00 0,01 0,85 0,00 <0 0-0,1 0,1-0,2 0,2-0,3 0,3-0,4 >0,4

Gambar 9. Sebaran nilai NDVI di Kecamatan Binjai Utara Tahun 2019

Peta sebaran NDVI di Kecamatan Binjai Utara Tahun 2019 dapat dilihat pada Gambar 10.

Universitas Sumatera Utara 20

Gambar 10. Peta sebaran NDVI di Kecamatan Binjai Utara Tahun 2019

Universitas Sumatera Utara 21

Kelas Kerapatan Vegetasi Di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara Berdasarkan nilai NDVI yang diperoleh dari pengolahan citra maka kelas kerapatan dibagi menjadi lima kelas yaitu kelas non vegetasi, jarang, sedang, rapat dan sangat rapat. Tinggi rendahnya nilai NDVI sangat dipengaruhi oleh kerapatan vegetasi, tutupan tajuk, dan jenis vegetasi karena semakin rapat vegetasi dan tutupan tajuk maka permukaan daun akan memantulkan radiasi yang semakin besar, serta jika vegetasi yang teridentifikasi merupakan pepohonan maka akan memiliki nilai NDVI yang tinggi dibandingkan jika yang teridentifikasi berupa semak atau rumput (Zaitunah et al., 2018). Menurut Latuamury et al (2012) nilai NDVI dan kerapatan vegetasi memiliki hubungan searah, pada kerapatan vegetasi yang tinggi akan di peroleh nilai NDVI yang tinggi dan kerapatan vegetasii rendah akan diperoleh nilai NDVI yang rendah. Tingkat kerapatan vegetasi berdasarkan nilai NDVI dapat dijadikan sebagai dasar pengkelasan sesuai dengan dominasi tumbuhan yang ada dilapangan. Pembagian klasifikasi ini untuk mengetahui kerapatan vegetasi di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara semakin besar nilai NDVI mendekati 1 maka kerapatannya semakin tinggi dan sebaliknya semakin rendah nilainya, kerapatan semakin jarang atau tidak ada vegetasi. Sebaran kerapatan NDVI di Kecamatan Binjai Timur Tahun 2015 dapat dilihat dari Gambar 11.

Luas (%)

60,00 52,73 50,00

40,00

28,50 30,00

20,00 12,26 10,00 6,12 0,38 0,00 Non Vegetasi Jarang Sedang Rapat Sangat Rapat

Gambar 11. Sebaran kerapatan NDVI di Kecamatan Binjai Utara Tahun 2015

Universitas Sumatera Utara 22

Sebaran kerapatan NDVI di Kecamatan Binjai Timur Tahun 2019 dapat dilihat dari Gambar 12. Luas (%)

45,00 42,66 40,00 33,84 35,00 30,00 25,00 20,00 14,99 15,00 10,00 8,43 5,00 0,07 0,00 Non Vegetasi Jarang Sedang Rapat Sangat Rapat

Gambar 12. Sebaran kerapatan NDVI di Kecamatan Binjai Timur Tahun 2019

Dari Gambar 11 dan 12 sebaran kerapatan NDVI di Kecamatan Binjai Timur tahun 2015 dan 2019 dapat dilihat bahwa pada tahun 2015 didapat sebaran kerapatan NDVI terbesar ada pada kelas rapat yaitu 52,73% dan nilai NDVI terkecil ada pada kelas non vegetasi yaitu 0,38%. Pada tahun 2019 didapat sebaran kerapatan NDVI terbesar ada pada kelas rapat yaitu 42,66% dan nilai NDVI terkecil ada pada kelas non vegetasi yaitu 0,07%. Sebaran kerapatan NDVI di Kecamatan Binjai Utara Tahun 2015 dapat dilihat dari Gambar 13. Luas (%)

60,00 54,70

50,00

40,00

30,00 26,16

17,82 20,00 10,00 0,10 1,22 0,00 Non Vegetasi Jarang Sedang Rapat Sangat Rapat

Gambar 13. Sebaran kerapatan NDVI di Kecamatan Binjai Utara Tahun 2015

Universitas Sumatera Utara 23

Sebaran kerapatan NDVI di Kecamatan Binjai Utara Tahun 2019 dapat dilihat dari Gambar 14. Luas (%) 60,00 48,82 50,00

40,00 37,65

30,00

20,00 12,67 10,00 0,02 0,85 0,00 Non Vegetasi Jarang Sedang Rapat Sangat Rapat

Gambar 14. Sebaran kerapatan NDVI di Kecamatan Binjai Utara Tahun 2019

Dari Gambar 13 dan 14 sebaran kerapatan NDVI di Kecamatan Binjai Utara tahun 2015 dan 2019 dapat dilihat bahwa pada tahun 2015 didapat sebaran kerapatan NDVI terbesar ada pada kelas sedang yaitu 54,70% dan nilai NDVI terkecil ada pada non vegetasi yaitu 0,10%. Pada tahun 2019 didapat sebaran kerapatan NDVI terbesar ada pada kelas sedang yaitu 48,82% dan nilai NDVI terkecil ada pada non vegetasi yaitu 0,02%. Nilai NDVI <0,1 atau negatif di lapangan berupa lahan non vegetasi bangunan, Nilai NDVI 0,1-0,2 di lapangan berupa lahan jarang yaitu pemukiman masyarakat dan bangunan-bangunan serta pinggir jalan yang disekitarnya masih terdapat pepohonan. Kelas kerapatan vegetasi sedang dengan nilai NDVI 0,2-0,3 di lapangan berupa pemukiman masyarakat yang memiliki pekarangan rumah yang vegetasinya cukup banyak, kebun-kebun campuran, rumput, sawah, pertanian lahan kering, taman kecamatan, dan pinggir jalan yang ditumbuhi dengan pepohonan. Kelas kerapatan vegetasi rapat dengan nilai NDVI 0,3-0,4 di lapangan berupa kebun campuran, kebun sawit, pepohonan, pemukiman rumah masyarakat yang banyak vegetasinya, pertanian lahan kering, semak dan sawah. Kelas kerapatan vegetasi sangat rapat dengan nilai NDVI >0,4 di lapangan terdiri dari lahan yang banyak ditumbuhi dengan pepohonan yang disertai dengan semak

Universitas Sumatera Utara 24

belukar, lahan yang ditanami dengan kelapa sawit, dan lahan yang tidak dimanfaatkan sehingga tumbuh rerumputan, serta kebun campuran milik masyarakat yang ditanami dengan berbagai tanaman. Dari hasil pengecekan ke lapangan (ground check) tahun 2020, kelas kerapatan non vegetasi dengan nilai <0,1 berupa bangunan. Perbandingan visual kelas non vegetasi dapat dilihat pada Gambar 15 berikut.

a b c

Gambar 15. a. Kelas Non Vegetasi Pada Citra NDVI b. Kelas Non Vegetasi Pada Google Earth c. Kelas Non Vegetasi di Lapangan

Kelas kerapatan vegetasi jarang dengan nilai NDVI 0,1-0,2 di lapangan banyak terdapat pada daerah pemukiman masyarakat dan bangunan-bangunan serta pinggir jalan yang disekitarnya masih terdapat pepohonan. Perbandingan visual kelas jarang dapat dilihat pada Gambar 16 berikut.

a b c

Gambar 16. a. Kelas Jarang Pada Citra NDVI b. Kelas Jarang Pada Google Earth c. Kelas Jarang di Lapangan

Kelas kerapatan vegetasi sedang dengan nilai NDVI 0,2-0,3 di lapangan berupa pemukiman masyarakat yang memiliki pekarangan rumah yang vegetasinya cukup banyak, kebun campuran, rumput, sawah, pertanian lahan kering, pinggir jalan dan taman Kecamatan yang ditumbuhi dengan pepohonan. Perbandingan visual kelas sedang dapat dilihat pada Gambar 17 berikut.

Universitas Sumatera Utara 25

a b c

Gambar 17. a. Kelas Sedang Pada Citra NDVI b. Kelas Sedang Pada Google Earth d. Kelas Sedang di Lapangan

Kelas kerapatan vegetasi rapat dengan nilai NDVI 0,3-0,4 di lapangan berupa kebun campuran, kebun sawit, pepohonan, pemukiman rumah masyarakat yang banyak vegetasinya, pertanian lahan kering, semak dan sawah. Perbandingan visual kelas sedang dapat dilihat pada Gambar 18 berikut.

a b b c

Gambar 18. a. Kelas Rapat Pada Citra NDVI c. Kelas Rapat Pada Google Earth d. Kelas Rapat di Lapangan.

Kelas kerapatan vegetasi sangat rapat dengan nilai NDVI >0,4 di lapangan terdiri dari lahan yang banyak ditumbuhi dengan pepohonan, lahan yang ditanami dengan kebun sawit dan lahan yang tidak dimanfaatkan sehingga tumbuh rerumputan dan semak belukar, serta kebun campuran milik masyarakat yang ditanami dengan berbagai tanaman. Perbandingan visual kelas sangat rapat dapat dilihat pada Gambar 19 berikut.

Universitas Sumatera Utara 26

a b c

Gambar 19. a. Kelas Sangat Rapat Pada Citra NDVI b. Kelas Sangat Rapat Pada Google Earth c. Kelas Samgat Rapat di Lapangan

Visualisasi citra NDVI pada masing-masing kelas kerapatan menunjukan bahwa semakin putih warna yang dihasilkan maka semakin rapat vegetasinya dan semakin hitam warna yang dihasilkan maka vegetasinya semakin rendah. Pada lahan non vegetasi seperti pemukiman penduduk atau gedung-gedung, akan menunjukan rasio yang rendah. Sedangakan pada wilayah bervegetasi yang sangat rapat seperti kebun campuran, semak dan kebun sawit akan menunjukan rasio yang tinggi. Menurut Arhatin dan Wahyuningrum (2013) menyatakan bahwa tingkat kerapatan vegetasi berdasarkan nilai NDVI dapat dijadikan dasar pengkelasan sesuai pada dominasi tumbuhan. Semakin besar nilai NDVI maka kerapatan vegetasinya semakin tinggi dan semakin kecil nilai NDVI maka kerapatan vegetasinya semakin rendah. Sehingga pada indeks vegetasi yang mempunyai tingkat kehijauan tinggi. Sebalikanya pada nilai indeks vegetasi rendah merupakan lahan yang menjadi objek pemantauan mempunyai tingkat kehijauan vegetasi rendah. Peta kerapatan NDVI di Kecamatan Binjai Timur Tahun 2015 dapat dilihat pada Gambar 20.

Universitas Sumatera Utara 27

Gambar 20. Peta Kerapatan NDVI di Kecamatan Binjai Timur Tahun 2015 Peta kerapatan NDVI di Kecamatan Binjai Timur Tahun 2019 dapat dilihat pada Gambar 21.

Universitas Sumatera Utara 28

Gambar 21. Peta Kerapatan NDVI di Kecamatan Binjai Timur Tahun 2019 Peta kerapatan NDVI di Kecamatan Binjai Utara Tahun 2015 dapat dilihat pada Gambar 22.

Universitas Sumatera Utara 29

Gambar 22. Peta Kerapatan NDVI di Kecamatan Binjai Utara Tahun 2015 Peta kerapatan NDVI di Kecamatan Binjai Utara Tahun 2019 dapat dilihat pada Gambar 23.

Universitas Sumatera Utara 30

Gambar 23. Peta Kerapatan NDVI di Kecamatan Binjai Utara Tahun 2019

Universitas Sumatera Utara 31

Perubahan Luas Kerapatan Vegetasi di Kecamatan Binjai Timur dan Kecamatan Binjai Utara antara tahun 2015 dan 2019 Perubahan luas kerapatan Vegetasi di Kecamatan Binjai Timur diperoleh dengan cara penampalan (overlay) peta tahun 2015 dan tahun 2019. Perubahan diperoleh dengan menganalisis dengan menggunakan NDVI pada peta tahun 2015 dan tahun 2019. Perubahan kerapatan dari tahun 2015 dan 2019 dapat dilihat dari selisih luas kerapatan tahun 2015 dan 2019, perubahan yang terjadi berupa kenaikan atau penurunan. Perubahan kerapatan vegetasi di Kecamatan Binjai Timur dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Perubahan Kerapatan Vegetasi di Kecamatan Binjai Timur Tahun 2015dan tahun 2019 Tahun 2015 Tahun 2019 Perubahan Kerapatan No Luas Luas Luas Luas Luas Luas Vegetasi (Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) 1 Non Vegetasi 9,00 0,38 1,77 0,07 -7,23 -0,31 2 Jarang 290,56 12,26 199,74 8,43 -90,82 -3,83 3 Sedang 675,42 28,50 801,86 33,84 126,44 5,34 4 Rapat 1.249,53 52,73 1.010,78 42,66 -238,74 -10,08 5 Sangat Rapat 145,13 6,12 355,27 14,99 210,15 8,87 Total 2.369.64 100,00 2.369,64 100,00 Keterangan (-): Mengalami Penurunan

Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa kelas non vegetasi, jarang dan rapat mengalami penurunan luas, kelas non vegetasi mengalami perubahan penurunan 7,23 hektar atau 0,31%, kelas jarang mengalami perubahan penurunan 90,82 hektar atau 3,83% dan kelas rapat mengalami perubahan penurunan 238,74 hektar atau 10,08%. Kelas yang mengalami kenaikan atau penambahan adalah kelas sedang dan sangat rapat. Kelas sedang mengalami perubahan kenaikan luas sebesar 126,44 hektar atau 5,34% dan kelas sangat rapat mengalami perubahan kenaikan luas sebesar 210,15 hektar atau 8,87%. Perubahan kerapatan vegetasi tahun 2015 dan tahun 2019 dapat dilihat pada Gambar 24.

Universitas Sumatera Utara 32

52,73 60,00 42,66

50,00

33,84

40,00pada Gambar 16. 28,50

30,00 14,99 Luas 2015 (%) 12,26 8,87 20,00 8,43 Luas 2019 (%)

6,12 5,34

-

10,07

- Luas Perubahan (%) 0,38 - 0,07 0,31 3,83

10,00

0,00 Non Jarang Sedang Rapat Sangat -10,00 Vegetasi Rapat

-20,00

Gambar 24. Perubahan Kerapatan Vegetasi Kecamatan Binjai Timur tahun 2015 dan tahun 2019.

Perubahan luas kerapatan Vegetasi di Kecamatan Binjai Utara diperoleh dengan cara penampalan (overlay) peta tahun 2015 dan tahun 2019. Perubahan diperoleh dengan menganalisis dengan menggunakan NDVI pada peta tahun 2015 dan tahun 2019. Perubahan kerapatan dari tahun 2015 dan 2019 dapat dilihat dari selisih luas kerapatan tahun 2015 dan 2019, perubahan yang terjadi berupa kenaikan atau penurunan. Perubahan kerapatan vegetasi di Kecamatan Binjai Utara dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Perubahan Kerapatan Vegetasi di Kecamatan Binjai Utara Tahun 2015 dan tahun 2019 No Kerapatan Tahun 2015 Tahun 2019 Perubahan Vegetasi Luas Luas Luas Luas Luas Luas (Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) 1 Non Vegetasi 2,19 0,10 0,36 0,02 -1,83 -0,09 2 Jarang 383,48 17,82 272,55 12,67 -110,92 -5,15 3 Sedang 1.176,91 54,70 1.050,32 48,82 -126,59 -5,88 4 Rapat 562,83 26,16 810,12 37,65 247,29 11,49 5 Sangat Rapat 26,32 1,22 18,27 0,85 -8,05 -0,37 Total 2.152 100,00 2.152 100,00 Keterangan (-): Mengalami Penurunan

Universitas Sumatera Utara 33

Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa kelas non vegetasi, jarang, sedang dan sangat rapat mengalami perubahan penurunan. Kelas non vegetasi mengalami perubahan penurunan sebesar 1,83 hektar atau 0,09%, kelas jarang mengalami perubahan penurunan sebesar 110,92 hektar atau 5,15%, kelas sedang mengalami perubahan penurunan sebesar 126,59 hektar atau 5,88% dan kelas sangat rapat mengalami perubahan penurunan sebesar 8,05 hektar atau 0,37%. Kelas yang mengalami kenaikan atau penambahan adalah kelas rapat. Kelas rapat mengalami perubahan kenaikan atau penambahan luas sebesar 247,29 hektar atau 11,49%. Perubahan kerapatan vegetasi tahun 2015 dan tahun 2019 dapat dilihat pada Gambar 25.

54,70

60,00 48,82

50,00 37,65

40,00

26,16 Luas 2015 (%)

30,00 17,82 Luas 2019 (%) 12,67 11,49 20,00 Luas Perubahan (%)

- 1,22 - - 0,85 - 5,88 0,10 0,37 0,02

10,00 5,15 0,09

0,00 Non Jarang Sedang Rapat Sangat Vegetasi Rapat -10,00 Gambar 25. Perubahan Kerapatan Vegetasi Kecamatan Binjai Utara tahun 2015 dan tahun 2019

Perubahan luas kerapatan vegetasi berdasarkan kelas kerapatan vegetasi yang berada di Kecamatan Binjai Timur antara tahun 2015 dan 2019 didapatkan kelas non vegetasi, jarang dan rapat rapat mengalami penurunan luas selama 4 tahun terakhir sedangkan kelas kerapatan vegetasi yang mengalami penambahan luas pada kelas sedang dan sangat rapat selama 4 tahun terakhir. Pengecekan lapangan menunjukan pada kelas rapat didominasi oleh sawit dan pertanian lahan kering dan pada kelas sangat rapat didominasi pertanian lahan kering dan kebun sawit dan kebun campuran.

Universitas Sumatera Utara 34

Perubahan luas kerapatan vegetasi yang berada di Kecamatan Binjai Utara antara tahun 2015 dan 2019 didapatkan kelas non vegetasi, jarang, sedang dan sangat rapat mengalami penurunan luas selama 4 tahun terakhir sedangkan kelas kerapatan vegetasi yang mengalami penambahan luas pada kelas rapat selama 4 tahun terakhir. Pengecekan lapangan menunjukan kelas sedang didominasi oleh pemukiman yang di tumbuhi lahan dengan vegetasi rumput, semak dan pertanian lahan kering dan pada kelas sangat rapat didominasi pepohonan, kebun campuran dan kebun sawit. Banyak lahan yang bervegetasi telah dikonversi, Perubahan kerapatan vegetasi terjadi karena perubahan pemanfaatan dan penggunaan lahan dimana lahan bervegetasi digunakan paling besar menjadi pemukiman, industri dan lain sebagainya yang menyebabkan berkurangnya lahan untuk vegetasi yang semakin meningkat pada hakikatnya dapat menyebabkan berkurangnya daerah resapan air. Hal ini sesuai dengan pernyataan Samsuri et al (2019) yaitu dampak yang terjadi akibat perubahan kerapatan vegetasi dapat berupa erosi, banjir dan sedimentasi. Selain itu, perubahan yang terjadi juga karena aktivitas manusia merupakan salah satu penyebab terjadi perubahan kerapatan vegetasi. Melalui Perda RTRW Kota Binjai No. 12 Tahun 2011-2030 telah menetapkan kawasan strategis yang didorong perkembangannya karena berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi kota yaitu pada kawasan industri besar berada di Kecamatan Binjai Utara seperti pergudangan, minyak dan gas. Sedangkan Binjai Timur sebagai kawasan pertanian dan perkebunan. Pada kondisi saat ini, guna lahan di Binjai Timur dan Binjai Utara umumnya adalah pertanian dan perkebunan dimana Kecamatan Binjai Timur memiliki kawasan perkebunan sawit yang luas. Penggunaan lahan sebagai pertanian memiliki proporsi terbesar di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara, dari data NDVI tahun 2015 dan 2019 Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara masih memiliki kerapatan vegetasi yang sedang dan rapat dalam luasan yang besar.

Universitas Sumatera Utara 35

Analisis Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Binjai No 2 tahun 2017 tentang Rencana Detail Tata Ruang Dan Peraturan Zonasi Kota Binjai tahun 2017-2037 Ruang Terbuka Hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Peraturan zonasi adalah ketentuan yang mengatur tentang persyaratan pemanfaatan ruang dan ketentuan pengendaliannya dan disusun untuk setiap blok atau zona peruntukan yang penetapan zonanya dalam rencana rinci tata ruang. Adapun zona ruang terbuka hijau publik adalah taman kota, pemakaman umum, kawasan wisata, taman rekreasi, hutan kota, lapangan olahraga, jalur hijau jalan, dan zona ruang terbuka hijau privat adalah ruang terbuka hijau milik institusi tertentu atau orang perseorangan yang pemanfaatannya untuk kalangan terbatas antara lain berupa kebun, halaman rumah, gedung milik masyarakat atau swasta yang ditanami tumbuhan. Ruang terbuka hijau di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara berupa taman rukun tetangga, pemakaman, taman kecamatan, jalur hijau, sempadan sungai serta pekarangan rumah. Peta sebaran jenis ruang terbuka hijau di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara dapat dilihat pada Gambar 26.

Universitas Sumatera Utara 36

Gambar 26. Peta sebaran jenis ruang terbuka hijau di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara

Universitas Sumatera Utara 37

Peta klasifikasi sebaran ruang terbuka hijau di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara dapat dilihat pada Gambar 27.

Gambar 27. Peta klasifikasi ruang terbuka hijau di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara

Universitas Sumatera Utara 38

1. Taman Rukun Tetangga Taman Rukun Tetangga adalah taman yang ditujukan untuk melayani penduduk dalam lingkup kecil, berdasarkan peraturan menteri pekerjaan umum nomor 5 tahun 2008 luas taman rukun tetangga minimal 250 m2. Taman rukun tetangga dapat dilihat pada Gambar 28.

Gambar 28. Taman Rukun Tetangga

Adapun Taman Rukun Tetangga ini diberi nama oleh warga sekitar menjadi Taman Lingkungan Hidup Handayani dan Taman Kampung Berseri Asri. Taman Lingkungan Hidup Handayani ini berada di Perumahan Handayani Kelurahan Jati Karya Kecamatan Binjai Utara dan Taman Kampung Berseri Asri berada di Kelurahan Cengkeh Turi di Kecamatan Binjai Utara. Jenis vegetasi yang ada di taman ini adalah nangka (Artocarpus heterophyllus), pinang (Areca Catechu), rambutan (Nephelium lappaceum), belimbing (Averrhoa carambola), jambu air (Syzygium aqueum), mahoni (Swietenia mahagoni) yang menyebar mengelilingi lokasi dan tanaman lainya yang ditata agar tampil menarik, taman ini masuk kedalam kelas kerapatan jarang.

2. Pemakaman Pemakaman disamping memiliki fungsi utama sebagai tempat penguburan jenazah juga memiliki fungsi ekologis yaitu sebagai daerah resapan air, tempat pertumbuhan bebagai jenis vegetasi, pencipta iklim mikro serta fungsi sosial pada masyarakat di sekitar seperti tempat istirahat dan sebagai sumber pendapatan. Pemakaman dapat dilihat pada Gambar 29.

Universitas Sumatera Utara 39

Gambar 29. Pemakaman

Adapun vegetasi yang ada pada pemakaman ini adalah flamboyan (Delonix regia), pinus (Pinus merkusii), saga (Adenantera pavonina), mahoni (Swietenia mahagoni), cemara udang (Casuarina equisetifolia), akasia (Acacia mangium), kamboja kuning (Plumeria acuminata ait), kakao (Theobroma cacao), pinang (Areca catechu), kapuk (Ceiba pentandra), sawit (Elaeis guineensis Jacq) dan mangga (Mangifera indica) dan ditumbuhi vegetasi rumput yang bersifat menyebar dan juga adanya tanaman lainya yang sengaja di tanam oleh masyarakat di batu nisan. Pemakaman masuk kedalam kelas kerapatan sedang.

3. Jalur Hijau Jalan Jalur hijau jalan adalah sisi kiri dan kanan jalan yang digunakan sebagai penempatan tanaman yang di fungsikan sebagai peneduh jalan, menurunkan kadar pencemaran udara dengan menyerap sisa pembakaran dan debu, memberikan pelindungan dari terik matahari, penyerapan air hujan, pengarah jalur lalu lintas dan lain-lain. Jalur hijau jalan di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara sepanjang jalur jalan sekarang ini masih sangat tertata rapi. Jalur hijau jalan dapat di lihat pada Gambar 30.

Gambar 30. Jalur Hijau Jalan

Universitas Sumatera Utara 40

Adapun jenis vegetasi yang ada pada jalur hijau jalan adalah angsana (Pterocarphus indicus), mahoni (Swietenia mahagoni), kiara Payung (Filicium decipiens), glodokan tiang (Polyalthia longifolia) yang mudah tumbuh tanpa perlu perawatan khusus berjejer dengan jarak tertentu sepanjang jalan dan memiliki tajuk yang lebar. Jalur hijau jalan masuk ke dalam kelas kerapatan sedang.

4. Sempadan Sungai Sempadan sungai adalah bagian dari daratan sepanjang sisi kiri kanan sungai yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai dan ditetapkan pada jarak tertentu yang sejajar dengan batas tepi bibir kering sungai. Vegetasi di sempadan sungai dapat dilihat pada Gambar 31.

Gambar 31. Vegetasi di sempadan sungai

Adapun vegetasi yang berada di sepanjang sempadan sungai yaitu sawit (Elaeis guineensis Jacq), bambu tali (Gigantochloa apus), pohon ara (Ficus racemosa) dan tanaman lainya yang bersifat menyebar di sepanjang sempadan sungai. Tumbuhan yang mendominasi di sepanjang sempadan sungai yaitu sawit (Elaeis guineensis Jacq) sehingga keadaan pinggir sungai mengalami pengikisan tanah (erosi) karena vegetasi yang tumbuh disekitar pinggir sungai tidak sesuai. Keanekaragaman vegetasi dipengaruhi oleh aktivitas manusia yang berada di sepanjang sempadan sungai tersebut. Penduduk yang tinggal di sekitar aliran sungai memanfaatkan lahan sebagai lahan pertanian, hal ini menyebabkan pohon-pohon alami sulit ditemukan. Bagian hulu sungai umumnya ditumbuhi oleh tumbuhan bawah seperti rumput dan semak. vegetasi yang ada di sempadan sungai berada di kelas sedang.

Universitas Sumatera Utara 41

5. Taman Kecamatan RTH Kecamatan dapat disediakan dalam bentuk taman yang ditunjukkan untuk melayani penduduk suatu kecamatan.Taman Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara dapat dilihat pada Gambar 32 dan 33.

Gambar 32. Taman Kecamatan di Binjai Utara

Gambar 33. Taman Kecamatan di Binjai Timur

Keberadaan taman Kecamatan yang ada di Binjai Timur dan Binjai Utara saat ini dalam kondisi cukup baik tetapi ada satu taman yang sudah ditumbuhi rumput dan semak dikarenakan sudah tidak terurus dan tidak diperhatikan oleh pemerintah ataupun masyarakat setempat yaitu pada Taman Megawati yang berlokasi di Kecamatan Binjai Timur, kondisi taman tersebut sudah tidak ada lagi nilai keindahan dan edukasi untuk masyrakat karena sudah rusak tidak tertata dengan baik. Adapun nama taman yang ada pada Kecamatan Binjai Utara yaitu Taman Titi Kembar, Taman PGRI, Taman Kodam 121, Taman Atju Nusa Muda. Sedangkan taman di Kecamatan Binjai Timur yaitu taman Timbang Langkat, Taman Megawati dan Taman I Love Binjai. Jenis vegetasi yang ada di taman yang berlokasi di Kecamatan Binjai Utrara adalah beringin (Picus benjamina), mahoni (Swietenia mahagoni), gmelina (Gmelina arborea), glodokan tiang (Polyathia longifolia), tanjung (Mimusops elengi), mangga (Mangifera indica),

Universitas Sumatera Utara 42

jambu air (Syzygium aqueum), pinang (Areca catechu), pinus (Pinus merkusii), kapuk (Ceiba pentandra), seri (Muntingia calabura). Jenis vegetasi di taman Kecamatan Binjai Timur adalah mangga (Mangifera indica), sawit (Elaeis guineensis Jacq), bambu tali (Gigantochloa apus), cemara udang (Casuarina equisetifolia), mahoni (Swietenia mahagoni), ketapang (Terminalia catappa), pinang (Areca Catechu), kamboja kuning (Plumeria acuminata ait), trembesi (Samania saman) dan tanaman lainya yang ditata agar tampil menarik, pada kedua taman kecamatan tersebut masuk ke dalam kelas kerapatan sedang.

6. RTH Privat RTH Privat adalah ruang terbuka hijau milik tertentu orang perseorangan yang pemanfaatannya untuk kalangan terbatas berupa halaman rumah atau gedung milik masyarakat atau swasta yang ditanami tumbuhan. Perkarangan rumah dapat dilihat pada Gambar 34.

Gambar 34. Pekarangan Rumah

Pekarangan adalah lahan diluar bangunan, yang berfungsi untuk bebagai aktivitas sehingga perkarangan rumah juga dapat di manfaatkan untuk ruang terbuka hijau, selain menyejukan, masyarakat juga dapat memanfaatkan buah apabila vegetasi yang di tanam warga merupakan tanaman berbuah. Pada Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara disetiap rumah warga memiliki pekarangan yang dominasi di tanamami oleh tanaman MPTS (Multy Purpose Tree Species) yaitu rambutan (Nephelium lappaceum), kakao (Theobroma cacao), mangga (Mangifera indica), jambu air (Syzygium aqueum) dan tanaman lainya. Vegetasi yang ada di pekarangan rumah berada di kelas sedang.

Universitas Sumatera Utara 43

Ruang terbuka hijau merupakan komponen yang penting dalam ekosistem suatu kota. Ruang terbuka hijau memiliki fungsi baik secara ekologis, sosial, estetika, budaya dan ekonomi yang memengaruhi kualitas hidup manusia (Rahmy et al., 2012). Kota membutuhkan vegetasi (tumbuh-tumbuhan) karena tumbuh-tumbuhan mempunyai peranan dalam segala hal dalam kehidupan makhluk hidup selain dari nilai keindahan. Menurut Nasyith et al (2020) menyatakan bahwa RTH memiliki peranan dalam perlindungan ekosistem, sarana menciptakan kebersihan, kesehatan, dan perbaikan iklim mikro yang dapat memengaruhi tingkat kenyamanan lingkungan. Tingkat kenyamanan lingkungan tersebut yang dapat dinilai berdasarkan keadaan suhu dan kelembaban lingkungan. Suhu dan kelembaban yang ada ditinjau dari aspek keberadaan vegetasi. Berdasarkan data lapang, RTH tersebar di kelas kerapatan vegetasi jarang dan sedang. Vegetasi yang cukup baik berada di kelas sedang. Pada kelas kerapatan vegetasi jarang adalah taman rukun tetangga pada kelas kerapatan vegetasi sedang adalah pemakaman, pekarangan rumah, jalaur hijau jalan, sempadan sungai dan taman kecamatan. Kelas kerapatan vegetasi jarang didominasi oleh rumput dan tanaman lainya. Kelas kerapatan vegetasi sedang di dominasi oleh pepohonan, rumput dan semak. Keberadaan RTH di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara sangat penting untuk diketahui. Keberadaan ruang terbuka hijau yang ada di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara sudah baik hanya saja kondisi keberadaanya harus lebih diperhatikan lagi. Adanya pembangunan menyebakan keberadaan RTH di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara berkurang karena ruang yang dimanfaatkan lebih banyak digunakan untuk lahan terbangun. Dengan demikian keberadaan RTH dalam perencanaan tata ruang sangat penting mengingat perencanaan tata ruang. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan telah di jelaskan di mana setiap rumah besar harus memiliki pohon pelindung 3, rumah sedang harus memiliki pohon pelindung 2, dan rumah kecil harus memiliki pohon pelindung 1. Jika tidak memiliki halaman maka dapat membentuk taman atap bangunan (Roof Garden).

Universitas Sumatera Utara

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan 1. Perubahan kelas kerapatan vegetasi terbesar di Kecamatan Binjai Timur tahun 2015 hingga tahun 2019 yaitu penurunan luas kelas rapat menjadi 10,08%. Perubahan kelas kerapatan vegetasi terbesar di Kecamatan Binjai Utara tahun 2015 hingga tahun 2019 yaitu penambahan luas pada kelas rapat menjadi 11,49%. 2. Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara memiliki RTH berupa taman rukun tetangga, pemakaman, taman kecamatan, jalur hijau, sempadan sungai serta pekarangan rumah. RTH tersebut sudah masuk ke dalam kerapatan jarang dan sedang.

Saran Perlunya kerja sama masyarakat dan pemerintah untuk dapat melakukan penanaman pohon di sepanjang sempadan sungai dan pekarangan rumah, agar fungsi ruang terbuka hijau di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara dapat berjalan dengan optimal.

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA

Arhatin RE, Wahyuningrum PI. 2013. Algoritma Indeks Vegetasi Mangrove Menggunakan Satelit Landset ETM+. Buletin Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. 21(2): 215-228.

Arnanto A. 2013. Pemanfaatan Transformasi Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) Citra Landsat TM untuk Zonasi Vegetasi di Lereng Merapi Bagian Selatan. Jurnal Geomedia.11 (2) : 155-170.

[BPS] Badan Pusat Statistik Kota Binjai. 2019. Kota Binjai dalam Angka 2020. Badan Pusat Statistik Kota Binjai. Binjai.

Dasuka YP, Samito B, Hani‟ah. 2016. Analissi Jenis Sebaran Jenis Vegetasi Hutan Alami Menggunakan Sistem Pengindraan Jarak Jauh (Studi Kasus: Jalur Pendakian Wekas dan Selo). Jurnal Geodesi Undip. 5(2): 1-8.

Hamdaningsih SS, Fandeli C, Baiquni M. 2010. Studi Kebutuhan Hutan Kota Berdasarkan Kemamapuan Vegetasi dalam Penyerapan Karbon di Kota . Majalah Geografi . 24(1): 1-9.

Hanindito GA, Sediyono E, Setiawan A. 2014. Analisis Pantauan dan Klasifikasi Citra Digital Pengindraan Jauh dengan Data Satelit Landsat TM Melalui Teknik Supervised Classification (Studi Kasus Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara). Fakultas Sains dan Matematika Universitas Gunadarma. . Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen. (8): 241-24.

Idham M, Daulay MMP. 2017. Peraturan Daerah Kota Binjai No 2 Tahun 2017 Tentang Rencana Detail Tata Ruang Dan Peraturan Zonasi Kota Binjai Tahun 2017-2037. Kota Binjai Provinsi Sumatera Utara.

Idham M, Pulungan HI. 2011. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Binjai Tahun 2011-2030. Kota Binjai Provinsi Sumatera Utara.

Irawan S, Sirait J. 2017. Perubahan Kerapatan Vegetasi Menggunakan Citra Landsat 8 di Kota Berbasis Web. Jurnal Kelautan. 10(2):175-176.

Krimanto D. 2008. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan. .

Latuamury B, Gunawan T, Suprayogi S. 2012. Pengaruh Kerapatan Vegetasi Penutupan Lahan Terhadap Karakteristik Resesi Hidrograf pada Beberapa Sub DAS di Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi DIY. Majalah Geografi Indonesia. 26(2): 98-118.

Universitas Sumatera Utara

Mala YP, Josephus I, Kalangi. 2018. Pengaruh Ruang Terbuka Hijau Terhadap Iklim Mikro dan Kenyamanan Termal Pada 3 Lokasi di Kota . Jurnal Eugenia. 24(2): 53-56.

Maullana DA, Darmawan A. 2014. Perubahan Penutupan Lahan di Taman Nasional Way Kambas. Jurnal Sylva Lestari. 2(1): 87–94.

Nasyith D, Aji A, Juhadi. 2020. Analisis Ketersediaan Oksigen untuk Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau di kota Selatan Tahun 2017. Jurnal Goimage. 9(1): 57-60.

Nugroho A. 2016. Analisis Kerapatan Vegetasi di Kecamatan Ngaglik Tahun 2006 dan 2016 Menggunakan Teknik Penginderaan Jarak Jauh. 306-320.

Rahmy WA, Faisal B, Soeriaatmadja AR. 2012. Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Kota Pada Kawasan Padat, Studi Kasus di Wilayah Tegallega, . Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia. 1(1):1-15.

Samsudi. 2010. Ruang Terbuka Hijau Kebutuhan Tata Ruang Perkotaan Kota . Jurnal of Rural and Development. 1(1): 10-15.

Samsuri, Zaitunah A, Siregar HI. 2019. Analysis of vegetation density change in coastal villages of Tapanuli Tengah and using landsat images. The 8th International Symposium for Sustainable Humanosphere. IOP Publishing.374:1-12.

Sanjoto B, Tjaturahono. 2013. Perubahan Kerapatan Vegetasi Daerah Aliran Sungai Bodri Berdasarkan Interpretasi Citra Penginderaan Jauh. Jurnal Geografi. 10(2): 123-135.

Sari K, Ernawati, Febriandi. 2019. Analisis Perubahan Kerapatan Vegetasi Kota Menggunakan Citra Landsat. Jurnal Buana. 3(2): 231-240.

Suharini E. 2007. Menemukenali Agihan Permukiman Kumuh Di Perkotaan Melalui Interpretasi Citra Penginderaan Jauh. Jurnal Geografi. 4(2): 77- 80.

Suwargana N. 2013. Resolusi Spasial Temporal dan Spektral Pada Citra Satelit Landsat, Spot, dan Ikonos. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Informasi. 1 (2) : 167-174.

Wass HJD, Nababan B. 2010. Pemetaan dan Analisis Index Vegetasi Mangrove Di Pulau Saparua, Maluku Tengah. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 2(1): 50-58.

Yudhoyono SB, Awaludin H, Setiawan W. 2007. Republik Indonesia Undang- Undang No 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Mendefinisikan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Jakarta.

Universitas Sumatera Utara

Yudistira R, Meha AI, Prasetyo SYJ. 2019. Perubahan Konservasi Lahan Menggunakan NDVI, EVI, SAVI dan PCA Pada Citra Landsat 8 (Studi Kasus Kota Salatiga). Indonesian Journal of Modeling and Computing. 1(1):25-29.

Zaitunah A, Samsuri, Ahmad AG, Safitri RA. 2018. Normalized difference vegetation index (NDVI) Analysis for Land Cover Types using Landsat 8 Oli in Besitang Watershed, Indonesia. Friendly City 4‟From Research to Implementation for Better Sustainability. IOP Publishing. 126 : 1-10.

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN

Lampiran 1. Titik Ground Check Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara No Nama Lokasi X Y 1 Lahan Kosong Pertanian Mau Ditanam 98,51668803000 3,59136555300 2 Sawit Tinggi Besar Habis Panen 98,53500299200 3,58606911300 3 106 Kebun Salak 98,53450845900 3,58445999700 4 Usaha Trans Jaya Mobil 98,50969324800 3,66873580000 5 Semak Pinggir Jalan Sedang 98,50951328900 3,66817157300 6 Bangunan Restoran Sartika 98,50960716600 3,66752826100 7 Sawit Sedang Belum Di Panen 98,50961940400 3,66337947100 8 Pekarangan Rumah Ada Pohon Mangga 98,50982316800 3,66359186800 9 Rumput Rapat 98,51023161800 3,65930766800 10 Lahan Kosong Rumput Lebat Pohon Akasia,Petai 98,50997479600 3,65759931000 11 Sekolah Swasta Ibu Sugiarto Maju 98,51023455200 3,64609196300 12 Rel kereta Api dan Sampingnya Semak 98,49068745000 3,63615349900 13 Pekarangan Rumah Ada Seraii Tebu Pohon 98,48520828400 3,63932491700 14 Pembibitan Mpts 98,48326946600 3,64221667400 15 Gedung Dinas Perhubungan Kota Binjai 98,48717149400 3,63699558700 16 Pekarangan Rumah Pohon 98,48701324300 3,63698020600 17 SPBU 98,49241437400 3,62919551300 18 Lapangan Bola Rumput Jarang 98,49746690100 3,61676221700 19 Taman PGRI Pohon Mpts 98,49602689000 3,61408319300 20 Gedung PLN 98,49587274700 3,61418645800 21 Pajak 98,49704973400 3,61550849400 22 Industri 98,50946936800 3,67193886100 23 Jual bunga Tidak Bnyk 98,50070352900 3,66477670800 24 Rumput sedang Pekarangan rmh 98,50380447900 3,66742734700 25 Perbatasan Binjai Utara Dengan Hamparan Perak 98,50380447900 3,66742734700 26 A5 Usaha bamboo 98,51102485400 3,65333615500 27 A6 Lalang Tumbuh Besar 98,50938404000 3,67114647800 28 A7 Usaha Bambu Ke 2 98,50404565000 3,65161152400 29 A8 Mesjid Al-Falah Kek. Jati Utomo 98,50968570500 3,67043741000 30 A9 Bagunan ruko Besar 98,50954170300 3,66958417500 31 A9 Depan Pagar Bri-mob Ada Rumput KecilΓÇ¥ 98,50826706700 3,60864262600 32 A10 Lahan Kosong di Pagar Rumput Jarang 98,50950691900 3,66941771000 33 A11 Kios Baru D Bangun Blum Selesai 98,50953709300 3,66941934500 34 A13 Depan Gedung BSM Ada Rumput Tanaman 98,49639217400 3,60830173400 35 A13 Rumah Ibadah Budha 98,50986767600 3,66871815600 36 A14 Lahan Kosong Rumput Sedang Pohon Jarang 98,50978402400 3,66836301500 37 A15 Pohon Rambutan Semak Sedang 98,50917105600 3,66822090000 38 A16 Rumput Sedang 98,50923123800 3,66830836500 39 A18 Depan Suzuya Binjai 98,49329179200 3,61073525200

Universitas Sumatera Utara

40 A19 PT Patra trading Pertamina 98,50974303700 3,66730480000 41 A20 PT Pertamina Ep pohon Gelodokan, melinjo 98,50955670700 3,66373498900 42 A23 Di depan Ibadah Budha Ada Bambu 98,50986599900 3,66050225700 43 A24 Bangunan Belum Jadi Semak Sedang 98,51001536500 3,65932191700 44 A27 SPBU 98,50970900600 3,65770370700 45 A28 Pekarangan Rumah Rumput Jarang 98,51018451200 3,64860435500 46 A29 Komplek Perumahan Taman Binjai Indah 98,51012097700 3,64771972900 47 A29 Lahan Pertanian Pohon Coklat 98,49400266100 3,63169818200 48 A31 MesjidHaryono 98,49461118700 3,64033510400 49 A33 Gedung Workshop Dinas PU Kota Binjai 98,49010977000 3,63541564000 50 A35bindustri Komnas Pertamina 98,48267803900 3,64304333900 51 A38 Lapangan Bola Rumput Rapat KecilΓ 98,48696370600 3,63673834600 52 A40 Jualan Kelapa muda Ada Pohon Mahoni 98,48719504700 3,63673788500 53 A41 Pemakaman Pohon Mangga Coklat, Rumput 98,48848931800 3,63491754000 54 A42 RS Bidadari 98,49275401400 3,62947391100 55 A44 Sekolah Swasta Tunas Pelita 98,50724946400 3,62389223400 56 A46 Pekarangan Kosong Semak Lebat 98,49549757300 3,62439607700 57 A50 Kupi Aceh 98,49697312300 3,61527128600 58 A51 Depan Kebun Sawit Pinggir Jalan 98,51540735900 3,65046920300 59 A52 Didalam Sawit Yang Tinggi 98,51541264000 3,65024892600 60 A53persimpangan Jalan 98,51019750400 3,65027344300 61 A54 Pekarangan Rumah Pohon Rambutan Besar 98,49597157000 3,65318783100 62 A55 Sawah Mau Panen 98,49573427800 3,65345039400 63 A56 Sawit Jarang Tinggi Udah Bisa Panen 98,49545097000 3,65253219800 64 A57 Lahan Pertanian Jagung Belum Bisa Panen 98,49540520500 3,65224683700 65 A58 Pinggir Jalan Pekarangan Rumah Warga 98,49406108300 3,65116209300 66 A59 Sawah Sudah Panen 98,49389445000 3,65130416600 67 A60 Lahan Kosong Pertanian Baru Di Bajak 98,49309029100 3,65050704700 68 A61 Didepan Jln Sawah Baru Di Bajak 98,49181791800 3,64871633700 69 A62 Lahan Kosong KiriSawah Habis Panen 98,49179528700 3,64844769700 70 A63 Pinggir Jalan Lahan Pertanian Sayuran 98,49028838800 3,64699033600 71 A64 Lahan Kosong Semak Jarang 98,48942874000 3,64632263300 72 A65 Kebun Sawit Dan Ada Pohon 98,48121288200 3,63779186700 73 A66 Pinggir Jalan Lahan Pertanian ubi, Pisang 98,47902983900 3,64525505200 74 A67 Didalam Lahan Pertanian Ubi Kayu 98,47913735600 3,64521496500 75 A68 Pinggir Titi Sungai yang Masih Bnyk Pohon 98,47613655000 3,64272495300 76 A69 Lahan Pertanian Sawah Sudah Panen Jagung 98,48312236400 3,64755971800 77 A70 Pekarangan Rumah Ada Pohon Rambutan 98,47996071000 3,64937515500 78 A71 Lahan Pertanian Sawit Da kelapa 98,50836999700 3,66156344800 79 A71 Sawit Sedang 98,50395868500 3,66178992700 80 A72 Sawah Siap Panen 98,49886191800 3,66485028200 81 A73 Sawah siap Panen Luas 98,48952412600 3,66036512900 82 A74 Lahan Sawah Sudah Panen Luas 98,49276029500 3,66066784100 83 A75 Sawit Sedang Belum Bisa Panen 98,49361759600 3,66151244400 84 A76 Dipinggir Jalan Adaa HAM Pohon 98,49306657000 3,66008244900

Universitas Sumatera Utara

Rambutan 85 A77 Sawit Sedang Belum Panen 98,49418622500 3,65921299400 86 A78 Kebun Rambutan 98,49397885600 3,65843414800 87 A79 Lahan Pertanian Jagung Masih Sedang 98,49488896300 3,65733318500 88 A80 Majid Baru Di Bangun AL Ikhlas 98,49719943500 3,65630103700 89 A81 Kebun Jeruk Tidak Terlalu Luas 98,49686089000 3,65648007500 90 A82Pemukiman Pohon Gelodokan 98,51755673100 3,65365013500 91 A83 Tempat Bibit Sawit 98,51392409800 3,65211993500 92 A84 Pemukiman Berdekatan dengan Sawit camp. 98,51182879000 3,65214030300 93 A85Pembibitan Sawit 98,51364296900 3,65149317800 94 A86 Alfamidi 98,50997704500 3,65261529500 95 A87 Pinggir Jalan Depan Sawit 98,48705858900 3,65905579200 96 A88 Kebun Sawit Belum Bisa Panen 98,48778731200 3,65939219900 97 A89 Ladang Jagung Udah Tua 98,48792150600 3,65940104200 98 A90 Ladang Warga Rambutan Dan Sawah 98,48719404100 3,65831370000 99 A91 Lahan Pertanian Sawah Udah Panen Luas 98,48876380400 3,65701463100 100 A91 Sawit Siap Panen 98,48752755700 3,65778664600 101 A93 Ladang Sayuran 98,48825234000 3,65747165400 102 A94 Sawah Siap Panen 98,48519110100 3,65646808900 103 A95 Sawah Siap Panen Pohon Waru Dan Kacang 98,48313963000 3,65356044800 104 A96 Pekarangan Rumah Bnyk Pohon Bunga 98,48161387300 3,64746521200 105 A97 Kantor Camat 98,48673379100 3,63908846400 106 A98 Didepan Pembibitan Sawit Pohon Melinjo 98,48756100100 3,64115858500 107 A99Lahan Kosong Rumput Sawit 98,48946738100 3,63832650700 108 A100 SDNegeri 98,49804340900 3,63936741400 109 A101 Taman Lingkungan Hidup Rumput Sedikit 98,49847901600 3,64038715600 110 A102 Pinggir Lingkungan Hidup Di Dpn 98,49829838600 3,64029327900 111 A103 Bangunan Ruko 98,51019700100 3,64346997800 112 A104 Rumah Mkn Minang 98,51030563000 3,64392742000 113 A104 Sawit Kecil Blum Bisa Panen 98,53460342600 3,58750857900 114 A105 Sawah Baru Di Bajak 98,49988231400 3,63887527000 115 A106 SMP 11 Binjai Ada Pohon Trembesi 98,49946975700 3,63799148200 116 A107 Sawit Dan Pohon Melinjo Sedang 98,50343816900 3,64036603400 117 A108 Semak Ada Pohon Petai Dan Jati Putih 98,50176229200 3,64153581200 118 A109 Pembangunan Rumah Komplek 98,50181660600 3,64252156600 119 A110Sawah Habis Panen Samping Sawit 98,50381795300 3,64616744200 120 A111 Sawit Sedang Udah Bisa Panen 98,50341092800 3,64632736900 121 A112 Ladang PLK Dengan Rumput Tinggi 98,50393110900 3,64194355000 122 A113 Ladang Jagung Dan Sawit Mati 98,50448408600 3,64384344500 123 A114 Ladang Kacang Panjang Blum Bosa Panen 98,50523516500 3,64569503800 124 A115 Sawah Belum panen 98,52731251200 3,56988177200 125 A115Ladang Pertanian Ubi Bangunan Gardu 98,50579449000 3,64680949600 PLN 126 A116 Sawah Selesai Panen Blum Di Bajak 98,50571083800 3,63884429900 127 A117Di Luar Pagar Pemakaman Pohon Pinang 98,51059438700 3,63680678400

Universitas Sumatera Utara

128 A118 Didalam Pemakaman Bnyk Rumput 98,51059153700 3,63678960100 129 A119 Pemakaman Dekat Sawit 98,51191948200 3,63679308000 130 A120 Sawit TinggiΓÇ¥ Buah Kecil 98,51189307900 3,63703460400 131 A121 Pekarangan Rumah Jati putih Dan Sengon 98,51347952200 3,63684915500 132 A122 Sawit TinggiΓÇ¥ Rapat Buah Kecil 98,51253731200 3,63654547800 133 A123 Rumah Warga PTPN Banyak Sawit, MPTS 98,51375260400 3,63542486000 134 A124 Lahan Kosong Rumput Sedikit 98,49857331300 3,63517730000 135 A125 Ladang Sawah Baru Ditanam 98,49642804800 3,63526677700 136 A126 Lapangan Bola Rumput KecilΓ 98,49496716600 3,63099544300 137 A127 Lahan Kosong Semak Ada Tanaman Pisang 98,49460179900 3,63079121800 138 A128 PU Kel.damai Kapuk banyak Tanaman 98,49464052400 3,63062135900 139 A130 Sawit Jarang Buahnkecil 98,49727688400 3,62815649200 140 A131 Lahan Kosong Semak Ada Tanaman Pisang 98,50305872000 3,62804757000 141 A132 Padang Jagung kecil 98,51475784600 3,62798101700 142 A133 RS. Ratu Mas 98,51043596900 3,63246412000 143 A134 Gedung Kejaksaan Negeri 98,50494355900 3,62390066500 144 A135 Didepan Mesjid Istiqomah 98,49830584600 3,61664772000 145 A136PekaranganWargaKomplek Pohon 98,49965524900 3,61734216100 Rambutan 146 A137 Tanaman Pisang Pinggir Jalan 98,49262341900 3,62294282300 147 A138 Pembibitan Mangga 98,49032200000 3,62717576800 148 A139 Jembatan Sungai Bnyk Bambu 98,48465750900 3,63208119300 149 A140 Kebun Pisang 98,48771941900 3,63394340000 150 A141 Pekarangan Rumah, Rambutan 98,48641544600 3,63248528400 151 A142 Pekarangan Rumah Warg, Rambutan 98,48709136300 3,63953371100 152 A143 Sawit Sedang 98,48573433200 3,63336395900 153 A144 Kebun Pisang Dan Ubi 98,48761967400 3,64034470200 154 A145 Ladang Mangga Masih Bibit 98,48279488300 3,63879773800 155 A146 Mushola Ada Bnyk Pohon Rambutan 98,48279890600 3,63863525400 156 A147 Pinggir Sungai Sawit Pisang Dan Rambutan 98,48313770300 3,63842180900 157 A148 Lahan Kosong Rumput Kecil Melinjo 98,49044462700 3,63242950300 158 A149 Bangunan Kantor Baru 98,49113454100 3,62614839800 159 A150Pekarangan Rumah Warga, Rambutan 98,48309210500 3,63864489400 160 A150 Pembangunan Perumahan Dalam Proses 98,48975823300 3,62782507200 161 A151 Pekarangan Rumah Pembibitan Bnyk 98,49280983200 3,62408133700 Pohon 162 A152 Bibit Sawit 98,48986376100 3,62562059000 163 A153 Pembibitan Mpts 98,48989561200 3,62568190300 164 A154 Sawit Alih Fungsi Sedikit Jadi Kolam 98,48800071500 3,62961465000 165 A156 Badan Sungai 98,48446204300 3,63212171900 166 A157 Sawah Bekas Bajak 98,49761509300 3,62692317900 167 A157 Sawah Habis Bajak 98,50033376400 3,63170379800 168 A158 Rumput Gajah 98,50084870600 3,63022204900 169 A159 Semak Lebat 98,50028908800 3,62081872300 170 A160 Semak Sedang 98,50214718900 3,61705864300

Universitas Sumatera Utara

171 A161 Sawah Baru Di Tanam 98,50978645500 3,61710554000 172 A162 SMA 6 Binjai 98,50948143800 3,61714049200 173 B 4 Bangunan Jual Parfum 98,49492031200 3,62626595400 174 B 48 Pemukiman Warga Ada Ladang Jagung 98,51903638800 3,59344875000 Baru 175 B 49 Mushola Ada Lahan kosong Rumput Sekit 98,50141343700 3,59127440000 176 B 52 Lahan Kosong Rumput 98,49849687000 3,60256511700 177 B 53 Kebun Sawit Di Tumbangii Mati 98,49853349900 3,60172655000 178 B 54 Semak Ada Sawit 98,49948400600 3,59775872400 179 B 57Semak Lebat 98,50325527600 3,59222863800 180 B 59 Ladang Tebu Luas tebunya Masih Kecil 98,50329919700 3,58345266000 181 B 64 Lahan Kosong Rumput 98,50304572900 3,58668136900 182 B 74 Sawit Tinggi Buah Kecil 98,50195750600 3,57053773900 183 B 75 Kanan Kiri Sawit 98,49924294300 3,56936423100 184 B 89 Tanah Kapling an Lahan Kosong 98,51258228600 3,59165387500 185 B 107 Sawit Sedang Siap Panen 98,53457878400 3,58692255800 186 B 133 Ladang Tebu Masih Kecil 98,51746436200 3,57255983200 187 B 134 Lahan Tebu 98,51483348400 3,58235479300 188 B1 Lahan Kosong Akan Ada Pembangunan 98,53353414700 3,60392612900 189 B2 Sawah Baru Siap Panen 98,53076384400 3,60467949400 190 B3 Hotel Binjai 98,53004777800 3,60538097600 191 B4 Lahan Kosong Ada Rumput PLK 98,52498351600 3,60680543800 192 B5 Lahan Kosong Rumput Sedang 98,52385631800 3,60692077300 193 B6 Lahan Kosong Pohon Pisang 98,52130796800 3,60735671600 194 B7 Mesjid Muhammadiyah 98,52034413300 3,60758424300 195 B8 Pekarangan Rumah Kebcam 98,50957430900 3,60870335300 196 B10 Mesjid Agung Kota Binjai 98,49760176600 3,60807315900 197 B11 Depan Stadion Kota Binjai 98,49771249100 3,60562157800 198 B12 Di Pinggir Jalan Sawit Tinggi 98,52063255400 3,57024642600 199 B13 Gedung LP3I 98,49511209000 3,60771231800 200 B14 Pekarangan Rumput Semak 98,52371067800 3,56982999700 201 B15 Pekarangan Rumah Rumputan,Bambu 98,49522139000 3,60543273400 Kuning 202 B16 Didepan Gerbang PU Pahlawan Binjai 98,49316489000 3,60989416900 203 B17sungai 98,49289968600 3,60891834800 204 B18 Terminal Binjai 98,49687052900 3,60954359600 205 B19Rumah Makan Jarum Manis 98,49866668700 3,60865121700 206 B20 Sawit Sedang 98,53849916700 3,58017034800 207 B21 SPBU 98,49922944800 3,60881676000 208 B22 Rel Kereta Api 98,50145643600 3,60955021800 209 B23 Gedung Dinas perumahan Pemukiman Binjai 98,49928367900 3,61012081600 210 B24 Puskesmas Binjai Timur 98,50331715000 3,61217026000 211 B25 Lahan Kosong Semak Tebal Rumput Gajah 98,50576305800 3,61026653600 212 B26Rumput Tebal Lahan Kosong, Pemukiman 98,50734321400 3,61020593400 213 B27 Bangunan Alfamart 98,50475661100 3,61299804800

Universitas Sumatera Utara

214 B28 Lahan Kosong Semak, Pohon Rambutan 98,51085568600 3,61308110200 215 B29lahan Kosong Ada Pembangunan,Penebangan 98,51518294900 3,61317461500 216 B30 Ladang Pertanian Warga Ada Ubi Ada Tebu 98,51511575300 3,61307166500 217 B31 Mesjid AL Amin BT 98,51848871500 3,60889978200 218 B32 Lahan Kosong Dekat Industri Rumput 98,53393823800 3,60628006000 219 B33Lahan Kosong Dengan Pohon Jati Putih Mh. 98,53428013600 3,60919809400 220 B34 Pinggir Jalan Megawati Ada Pohon Mahoni 98,53408752000 3,60651911200 221 B35 SemakPohon Kelapa,Mangga,Sawit 98,53407871900 3,60530507800 222 B36 Pemakaman 98,53481004000 3,60402998000 223 B37 Lahan Sawit Gk Luas Belum Panen Sawit 98,53480090400 3,60408194800 224 B38 Ladang Jagung Masih Kecil Dan Ubi Baru 98,51828394500 3,59370326600 225 B39 Ladang Ubi Sedang 98,51809334000 3,59359442700 226 B40 Ladang Jagung Kecil 98,51707770500 3,58829061000 227 B41 Ladang Jagung Luas Udah Besar 98,51724584600 3,58829052700 228 B42 Ladang Tebu Udah Bisa Panen 98,51818202100 3,58426495000 229 B43 Jalan Tanah Kanan Kiri Ladang Tebu 98,51832032200 3,58029482000 230 B44 Didepak Ladang Tebu Ptpn 2 98,51833691800 3,57844401200 231 B45 Lahan Pertanian Ubi Kayu Kecil 98,51087406400 3,59121928200 232 B46 Ladang Tebu Udah Bisa Penen 98,53031281400 3,59135163900 233 B47 Pinggir Jalan Sawit Sedang Udah Bisa Panen 98,53483401200 3,59309562000 234 B48 Sawit Sedang Belum Panen 98,53263418200 3,57135191600 235 B49 Jalan Kebun Mpts 98,53522620200 3,57998431200 236 B50 Lahan KosongPertanian Belum Ada 98,51445626500 3,59106204500 Tanaman 237 B51 Semak Lebat 98,53038347300 3,61739195000 238 B52 Depan Rmh Warga Bnyk Sawit 98,52687539500 3,57106978100 239 B53 Di Tengah Kebun Tebu Masih Kecil 98,50116516500 3,58225710700 240 B54 Kebun Jambu Biji 98,53449530000 3,58447382700 241 B55 Lahan Kosongkan Blum Di Tanam 98,50326994400 3,58663606500 242 B56 Kebun Sawit Campur Semak 98,50433863700 3,57855385600 243 B58Kanan Kiri Ladang Tebu Jalan Tanah 98,50315863300 3,58040462200 244 B60Lahan kosong Semak Lebat 98,50323440500 3,57933978600 245 B61 Kebin Sawit Masih Kecil 98,50334152600 3,57817985600 246 B62 Sawit Tinggi Blum Panen 98,53604159300 3,57149063600 247 B63 Pinggir Sawet Yg Bnyk Semak Sawit Kecil 98,51043630400 3,57216818700 248 B64 Jalan Ladang Tebu 98,51154724100 3,57210762800 249 B65 Lahan Kosong Rumput 98,53358217500 3,57137551100 250 B66 Pinggir Ladang Tebu Tebunya Tinggi 98,51206172300 3,58004449400 251 B67 Ladang Ubi Rambat 98,51181202600 3,58966075800 252 B68 Ditengah Ladang Tebu 98,53028741700 3,59375850300 253 B69 Kolam Besar 98,50305327200 3,57813673100 254 B70 Lahan Sawit Tapi Ada Dijadikan Jalan 98,50351603700 3,57567479800 255 B71 Lahan Kosong Dijadikan Tempat Ternak A. 98,50714020400 3,57184669900 256 B72 Ladang Tebu Luas Kali Masih Kecil 98,50914180300 3,57213725800 257 B73 Lahan Pertanian Pohon Kelapa Pisang 98,50174200700 3,57177298100

Universitas Sumatera Utara

Manga 258 B74 Lahan Pertanian Pinang Melinjo Kapuk sawit 98,50174787500 3,57083848200 259 B75 Sawit Kanan Kiri Luas Sawit Kecil 98,50313407400 3,57389330900 260 B76 Lahan Kosong Dijadikan Tempat Sampah 98,50134395100 3,57760221700 261 B77 Sawit Sedang 98,50221443000 3,57777362500 262 B78 Kebin Tebuu Luas Masih Kecil 98,50258656800 3,58222777000 263 B79 Lahan Kosong Akan Dibuat Rumah 98,50074112400 3,58748896500 264 B80 Badan Sungai Bnyk Pohon Ada Bambu 98,49609897500 3,58136510500 265 B81 Kebun Campuran Ada Sawit Ada Pinang 98,50595575800 3,58956662900 266 B82 Sawit Tinggi 98,49679475700 3,58170121900 267 B83 Kebun Rambutan 98,49847893200 3,58147704500 268 B84 Kebun Mpts 98,49955634200 3,58627480500 269 B85 Pertanian Jagung 98,50627594600 3,58762668000 270 B86 Sawah Baru Ditanam 98,50124303300 3,58763615100 271 B87 Kebun Pertanian Ubi Kayu 98,50789792800 3,59231476200 272 B88 Semak Dan Sawit Kecil 98,50603018900 3,58820825800 273 B89 Kebun Jagung Luas 98,50746561800 3,59099030500 274 B90 Lahan Pertanian Baru Di Tanam Ubi Kayu 98,51147448700 3,59907300700 275 B91 Lahan Pertanian Jagung Baru Di tanam 98,51149451900 3,59764142000 276 B92 Pingit Jalan Pertanian Jagung Bisa Panen 98,51149192100 3,59869276200 277 B93 Ladang Jagung Dan Semak 98,51493340500 3,60186238000 278 B94 Ladang Kacang Tanah 98,51522857300 3,60094690700 279 B95 Tempat Latihan Militer 98,51560064600 3,60291766000 280 B96 Ladang Jagung Ada Yg Kecil Ada Yg Besar 98,51249531900 3,59940778000 281 B97 Sawah Batu Ditanam 98,52510555700 3,59125013500 282 B98 Kebun Jambu 98,53516168900 3,58364826800 283 B99 Di tengah Kebun Teguh Ada Jalan 98,53302788000 3,59188468700 284 B99 Lahan Sawah Sedang 98,53315050700 3,58873145700 285 B100 Sawit Sedang Blum Bsa Panen 98,53301755300 3,59015596500 286 B101Sawah Baru Tanam Sedikit Dtngh Sawit, 98,53264189300 3,58946692700 Teb 287 B102 Sawit Kecil 98,53257316200 3,58889989100 288 B103 Sawit Tinggi Baru Siap Panen 98,53491045500 3,58872923500 289 B104 Sawet Sedang 98,53447962600 3,58170775700 290 B105ladang Jagung 98,53462672800 3,58531972900 291 B106 Ditengah Jalan Ladang Tebu Jalan Tanah 98,51835401700 3,57673787500 292 B107 Lahan Kosong Rumput Lebat 98,49835513200 3,60259382500 293 B108 Bambu 98,53877048900 3,58028002500 294 B109 Pekarangan Rumah Bnyk Sawit Tinggi 98,51956327500 3,57173953700 295 B110 Tanaman Umbiann 98,52075928800 3,57031256000 296 B111 Tebu Kecil 98,53026453400 3,59498867300 297 B112 Kebun Sawit Ada Rmh Warga Di dlm Nya 98,52664246200 3,57049302200 298 B113 Sawah Habis Panen Sedikit 98,52476810100 3,56964397700 299 B114 Sawit Kecil Rapat 98,52472661100 3,56988713600 300 B115 Kebun Sawit Tinggi 98,52749121400 3,57066225300

Universitas Sumatera Utara

301 B116 Bangunan Perumahan Ditengah Sawit,Tebu 98,52836955300 3,57131763400 302 B117 Lahan Kosong Dekat Dengan Ladang Tebu 98,52833778600 3,57216123000 303 B118 Semak Dekat Ladang Tebu 98,52824273500 3,57249654800 304 B119 Ladang Pertanian Warga Sedikit 98,52863291300 3,57237794400 305 B120 Kolam 98,52856602500 3,57254105600 306 B121 Ladang Jagung Baru Di Tanam 98,52875000800 3,57208910400 307 B123sawah Mau Panen 98,52948057500 3,56998302500 308 B124 Ladang Terong 98,53167998600 3,57026511800 309 B125sawah Bisa Panen 98,53057927500 3,57023280600 310 B126 Ladang Warga Ada Pisang Dan Padi 98,53307808800 3,57130510300 311 B127 Sawit Tinggi Blum Bisa Panen 98,53676612500 3,57142882000 312 B128 Ada Sawit Kecil Di Kebun Sawit 98,52674027900 3,57078186200 313 B129 Sungai Kebon Sawet 98,53714481900 3,57170764400 314 B130 Ditengah Kebun Sawit 98,53699872300 3,57193588300 315 B131 Sawit Tinggi 98,53689822400 3,57222736300 316 B132 Sawit Sedang Di Tengah 98,53675824600 3,57228134300 317 B133 Kolam Perbatasan Sawit Dan Ladang Tebu 98,52816277200 3,57259084500 318 B134 Semak Pinggir Tebu 98,51331817000 3,57216093700 319 B135 Lahan Kosong Bekas Jagung Bekas Bakar 98,51179836300 3,58491580500 320 B136 Ditengah Ladang Tebu 98,51213347200 3,57094329800 321 B137 Bengkel Warga 98,51218275700 3,57619129100 322 C 23 PE Pohan Pinggir Jala pohon Mahoni 98,50296543000 3,62191465700 323 C 23 Semak 98,52327335600 3,61195670400 324 C 24 Tanaman Ubi 98,52353185400 3,61132642700 325 C 26 Jalan Rindang Ada Pohon Petai Cina Besar 98,50274205200 3,60334312500 326 C 26 Srmak Sedang 98,52463885200 3,61126180300 327 C 27 Rumput Dan Sawit Kecil 98,50277541200 3,60289511300 328 C 28 Sawit Sedang 98,50309476300 3,60222074700 329 C 29 Ladang Ubi Baru Di Tanam Luas 98,50330045500 3,60126177300 330 C 29 Rumput Luas 98,50318520300 3,60217229900 331 C 30 Sawit Kecil Campur Sayuran Terong 98,50319911700 3,60124806900 332 C 31 Di Taman Kecamatan Ada Pohon Jati 98,50404719800 3,60160044400 333 C 34 Kebun Campuran Ada Sawit Pohon Coklat 98,50375349600 3,60580212400 334 C 34 Semakkk 98,51025588300 3,60464873600 335 C 35 Kebun Campuran Jati Rambutan Pisang 98,50391870400 3,60552535400 336 C 35 Pepohonan Di Taman 98,50430670200 3,60169520100 337 C 36 Di Jln Pemukiman 98,50422816400 3,60567870100 338 C 37 Kebun Campuran Pisang Bambu Rambutan 98,50664299000 3,60547699000 339 C 37 Kebun Sawit Dan Bambu 98,50682010000 3,60535981100 340 C 37 Sawit Kecil 98,50728504400 3,60535704500 341 C 37 Sawit Siap Panen 98,50719091500 3,60515189800 342 C 38 Kebun Camp Alpukat Kakao Pinang Sawit 98,50725797000 3,60490643400 343 C 39 Pekarangan Rumah Bnyk Pohon Rambutan 98,50715202300 3,60455636400 344 C 40 Pemukiman Bnyk Pohon Rambutan Mahoni 98,50674776400 3,60431479800 345 C 41 Lapangan Bola Rumpul Luas 98,50661021700 3,60402201800

Universitas Sumatera Utara

346 C 42 Taman Ada Pohon Petai Cina 98,50416060500 3,60179871800 347 C 43 Kebun Sawit Kecil Dan Rumput Lebat 98,50745863300 3,60436412500 348 C 44 Ladang Jagung 98,51139117000 3,60234517600 349 C 45 Ladang Ubi Da Jagung Luas 98,51167883700 3,59464522500 350 C 45 Tempat Anyaman Rotan 98,49804382800 3,59136647500 351 C 46 Badan Sungai 98,49765096800 3,59165280100 352 C 67 Ladang Jagung Batu Di Tanam 98,52165078800 3,59132163200 353 C 68 Ladang Jagung Sedang Dan Rumput Bnyk 98,52164181900 3,59187819100 354 C 69 Pembibitan Mpts Jambu Jeruk Rambutan 98,52161080600 3,59169492000 355 C 69 Sawit Siap Panen 98,53498832300 3,59333555200 356 C 70 Ladang Tebu Kosong 98,53033569700 3,59136102700 357 C 70 Sawah Baru Tanam 98,53504205100 3,59374471500 358 C 71 Semak 98,52469350200 3,60709117700 359 C 73 Pemukiman Ad Pohon Mangga 98,52543530100 3,60693720200 360 C 74sawit Siap Panen 98,52774744900 3,60661768400 361 C 75 Semak 98,52787552400 3,60664199100 362 C 76 Kebun Camp Rambutan Sawit Pinang 98,53242547300 3,60428131200 Coklat 363 C 76 Rumput Bekas D Bakar 98,52847700900 3,60647607100 364 C 77 Semak Lebat 98,53435171800 3,60414887800 365 C 78 Pohon Waru 98,53430201300 3,60428340700 366 C 79 Semak Dan Pohon Mahoni Besar 98,53442262900 3,60454697600 367 C 80 Semak Lebat 98,53433830700 3,60464571500 368 C1 Rumput lebat 98,52001979400 3,61459077500 369 C2Pepohonan Jenis Gelodokan TiangPemukiman 98,51844504500 3,66548161000 370 C2 Rumput Lebat 98,51864797100 3,62284882000 371 C3 PemAkaman Ada Pohon Besar Jenis Kapuk 98,51878560200 3,62310266600 372 C4 Sawah k sedikit Luasny Masih Kecil 98,51936948500 3,62288683200 373 C5 Rumput Sedang Lapangan Bola Luas 98,51958917500 3,62219146900 374 C6 Sawah Basah Mau Panen 98,51992679800 3,62236870500 375 C7 Sawit Siap Panen 98,52051973400 3,62168507700 376 C8 Ladang Jagung Dan Padi Sudah Panen 98,52086984600 3,62181361300 LahanK 377 C8 Rumput Ada Pohon Glodokan 98,51848645100 3,62617698000 378 C9 Rumput Sedang 98,51870664400 3,62623577900 379 C10 Sawah Baru D Tanam Di Pinggir Jalan 98,51857488100 3,62640677000 Sawah 380 C11 Sawah Baru Tanam Berair 98,51922204700 3,62713649900 381 C11 Sawit Siap Panen 98,51890806100 3,62712476400 382 C12 Pinggir Jalan Ada Pohon Mahoni glodokan 98,51859684100 3,62724349400 383 C13 Sawah Habis Panen 98,51458738000 3,62628652000 384 C14 Ladang Jagung 98,51479631900 3,62800536700 385 C14 Sawah Bekas Panen Pohon Pinang Bambu 98,52507580100 3,62788965500 386 C15 Pemukiman Warga Ada Pohon Mangga 98,52497119500 3,62824634600 387 C16 Kebun Campuran 98,52231874100 3,61735062700

Universitas Sumatera Utara

388 C16 Semak Lebat 98,51787851200 3,61733499400 389 C17 Sawah Bekas Panen 98,53298848500 3,61738201700 390 C18 Pekarangan rumah Ada Pohon Rambutan 98,53295780700 3,61722481400 391 C18 Sawah Bekas Panen 98,53297758900 3,61676070800 392 C19 lahan Kosong Rumput sawit petai 98,52339791100 3,61343267400 393 C19 Semak Sedang 98,53293584700 3,61603186000 394 C20 Bangunan PAUD Ada Pohon 98,52338500300 3,61299006700 395 C21 Pemukiman Bnyk Pohon Mpts 98,52321392900 3,61257361200 396 C22 Pekarangan Rumah Pohon Mangga coklat 98,52331023700 3,61228762200 397 C24 Lahan Kosong Rumput 98,50304145400 3,62175167100 398 C31 Sawit Habis Panen 98,50290482900 3,60535453100 399 C31 Sawit Sedang 98,50328981000 3,60061783300 400 C32 Pemakaman Bnyk Pohon Sawit 98,50309932100 3,60548619200 401 C33 ladang Jagung 98,50348318000 3,60551223600 402 C33 Ladang Jagung Baru tanam Kecil 98,51025588300 3,60464873600 403 C72 Kebun Campuran Jambu Mangga Pisang 98,52508359600 3,60697450100 404 D 4 Sawit Siap Panen 98,51853054000 3,66900578100 405 D 8 Pekarangan rumah Jenis Pohon Matoaa 98,51714568200 3,66389412000 406 D 10 Rumput Ada Sawit 98,51429902000 3,66364480000 407 D 12 Kebun Campuran Ada Jambu mahoni 98,51208175500 3,66380238000 408 D 12 Sawit Jarang 98,51209089200 3,66675436000 409 D 13 Kebun Sawit Sedang 98,51110970600 3,67005054400 410 D 13 Pembibitan Durian Mangga 98,51087652200 3,67088743500 411 D 14 Di Pinggir Jalan Bnyk Pohon Akasia 98,50969743900 3,66716897100 412 D 14 Mesjid Di Dpnya Ada Pohon Jenis 98,50934137600 3,66531388800 Glodokan 413 D 18 Kebun Coklat 98,50443301700 3,66510635200 414 D 19 Ladang Pohon Petai Cina 98,49997635900 3,66508426600 415 D 19 Sawah Bekas Panen 98,50352400000 3,66505895300 416 D 23 Kebun CampuranPohon Beringin dan 98,47529500700 3,64318579000 Jagung 417 D 24 Sawit Siap Panen 98,47503114500 3,64327547600 418 D 25 Pemukiman Bnyk Pohon Mangga 98,47781712200 3,64507117300 419 D 26 Pembibitan Pohon Rambutan 98,47716601600 3,64586804100 420 D 27 Pembibitan Mangga 98,47783011400 3,64664659400 421 D 27 Pinggir Jalan Ada Pohon Jambu Air 98,47883979800 3,64773707900 422 D 32 Lahan Kosong Rumput 98,48052623700 3,63954590600 423 D 33 Pemukiman 98,48126091100 3,63923502200 424 D 34 Pepohonan Rambutan 98,48156265900 3,63780670300 425 D 35 Jalan ada Rel 98,48621369300 3,64259876300 426 D 36 Pekarangan Ada Pohon Kakao 98,48674217200 3,64236155500 427 D 36 Pembibitan Rambutan 98,48745689700 3,64129139600 428 D 37 Rumput 98,49159378600 3,63514146800 429 D 38 Semak 98,49295525800 3,63315730400 430 D 39jalan Ada Pohon Mahoni Bnyk 98,49293656700 3,63314292900

Universitas Sumatera Utara

431 D 40 Kebun Campuran Ada Ubi Pinang Kakao 98,49379872900 3,63186887900 432 D 41 Ladang Bambu 98,49769262600 3,64538239300 433 D 42 Perumahan Baru Bgun 98,49757125600 3,64547191200 434 D 43 Rumput 98,49752331200 3,64533201800 435 D 44 Kebun Jati 98,49766211600 3,64713898900 436 D 45 Pekarangan Rumah Ada Pohon Jambu 98,49739783500 3,64749698000 437 D 46 Kebun Sawit 98,49768944100 3,64852862400 438 D 47 Pepohonan Jenis Sawoh Coklat Mangga 98,49803276400 3,65135156500 439 D 47 Sawah Kering 98,49798414900 3,65127139300 440 D 48 Kebin Campuran Sawah Dan Sayuran 98,49807626600 3,65203246900 441 D 49 Pinggir Jalan 98,50987220200 3,65370373700 442 D 50 Pekarangan Rumah Ada Tanaman 98,50348468900 3,64385470700 443 D 52 Pembibitan Mangga 98,49001941300 3,62694396600 444 D 54 Sawit 98,48976921300 3,62657998200 445 D 55 Kebun Rambutan 98,49539858300 3,62815904900 446 D 56 Sawit 98,49739884000 3,62818633200 447 D 57 Pemukiman 98,51231904700 3,62533296500 448 D 57 Pinggir Jalan Pohon Ketapang 98,51109931300 3,62798851900 449 D 57 Sawah Habis Panen 98,49739959500 3,62809015000 450 D 58 Pepohonan Jenis KudaΓÇ¥ 98,49743580500 3,65261241300 451 D 59 Pinggir Jalan Ad Pohon Seri 98,48404839600 3,64101320000 452 D 64 Pelarangan Rumah Ada Pohomelinjo 98,48235759900 3,64657228800 453 D 64 Pinggir Jalan Pohon Mahoni 98,48732278700 3,63653164800 454 D 65 Jalan Pemukiman 98,48424369500 3,64305909700 455 D 66 Pekarangan Rmh Ada Pohon Coklat 98,48488457500 3,64441331900 456 D 67 Kebun Sawit 98,48568362200 3,64638298300 457 D 68 Sawah Baru Panen 98,48725464200 3,64807621100 458 D 69 Kebun Rambutan 98,48902733100 3,65001641200 459 D 69 Sawit 98,51160323300 3,62893043600 460 D 70 Kebun Mangga Rambutan 98,48983509500 3,65112043500 461 D 71 Kebun Campuran Ubi Pisang Rambutan 98,49000030200 3,65178562200 462 D 72 Sawit 98,48958707400 3,65216972300 463 D 73 Sawah Bari Di Tanam 98,49102540900 3,65225450600 464 D 74 Sawah Baru Panen 98,49807864100 3,66432822500 465 D 74 Sawit 98,49502164900 3,65659591300 466 D 75 Bangunan Mesjid 98,49833241700 3,65416038300 467 D 76 Pingggir Jalan Pohon Glodokan 98,49904756100 3,65353932600 468 D 77 Bangunan Mesjid 98,50400540500 3,65371147500 469 D1 Pinggir Jalan Terdapat Jenis Mahoni Pohon 98,50984387100 3,65565185900 470 D3 Jalan Tanah di Sawit Kanan Ladang Tebu 98,51885005800 3,66866262600 471 D5 Sawit Siap Panen Luas 98,51830179800 3,66901663600 472 D6 Pepohonan Jenis Kapuk Randu Di pemukiman 98,51751817400 3,66389168900 473 D7 Pembibitan Sawit 98,51715733300 3,66349933200 474 D9 Sawit Sedang Siap Panen 98,51543996500 3,66377383900 475 D11 Ladang Jagung Dan Sawit 98,51425937400 3,66355951400

Universitas Sumatera Utara

476 D20 Pinggir Sungai Ada Bambu 98,47464675100 3,64306689200 477 D21 Kebun campuran Ada Pohon Tanjung,jagung 98,47551201500 3,64311249000 478 D27 Pekarangan Rmh Ada Pigi Kelengkeng 98,48283654100 3,64133477200 479 D31 Pekarangan Pohon Melinjo 98,48159208000 3,63991072900 480 D51 Pembibitan Mpts 98,48896740000 3,62880378500 481 E 2bangunAn Gereja 98,49490271000 3,60855461600 482 E 3 Bgunin Rumah Ibadah Hindu 98,49594751400 3,61443326300 483 E 4 Bangunan Indomaret 98,49561329400 3,62319031200 484 E 5 BgunanRimah Warga 98,48815024800 3,63488376600 485 E 6 Bangunan Rumah Warga 98,48195524500 3,64045267500 486 E 8 Sawah Baru Tanam 98,49058711900 3,66044790000 487 E 9 Sawah Baru Panen 98,49086548200 3,66019996300 488 E 9 Sawah Batu Panen 98,49079163800 3,66002042300 489 E 10 Sawah Baru Panen 98,49099682700 3,65982198200 490 E 11 Semak 98,49000566600 3,66073401600 491 E 12 Semakkk 98,48989209200 3,66063770800 492 E 13 Semak 98,48982704800 3,66043947600 493 E 14 Semakkk 98,48966267900 3,66022804300 494 E 15 Semakkkk 98,48965756600 3,66034798800 495 E Bagunan Tak Terpakai 98,53146717000 3,60410592100 496 E Bangunan Rumah 98,53159256300 3,60414426800 497 E Semak 98,49759028300 3,61730607700 498 E.1 Bangunan SD 98,49968642900 3,60236898100 499 E7 Semak 98,49039014400 3,66080266400 500 Pekarangan Bnyk Pohon Jenis Ketapang 98,51317836000 3,66384634300 501 Semak 98,49778792800 3,61751591800 502 Taman Kecamatan ada Pohon Suku pinang Seri 98,48195459700 3,64057126500 503 Taman Makam Pahlawan 98,49318794000 3,60937092900 504 Taman Timbang Langkat Binjai Timur 98,49989455200 3,60253498400

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 2. Peta Perubahan Kerapatan Vegetasi di Kecamatan Binjai Timur Tahun 2015 dan 2019

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 3. Peta Perubahan Kerapatan Vegetasi di Kecamatan Binjai Utara Tahun 2015 dan 2019.

Universitas Sumatera Utara