JENIS-JENIS YANG DITEMUKAN DI AREAL MANGROVE PADA MUARA BATANG ANDAMAN UJUANG LABUANG KECAMATAN TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM

ARTIKEL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

MELYSA NIM. 11010168

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PEDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2016

JENIS-JENIS GASTROPODA YANG DITEMUKAN DI AREAL MANGROVE PADA MUARA BATANG ANDAMAN UJUANG LABUANG KECAMATAN TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM

Oleh Melysa, Nurhadi, dan Febri Yanti

Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmupendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat email: [email protected]

ABSTRACT Gastropods is the largest class of the phylum . The general structures of gastropods morphology composed of a head, legs, body, and coat. Most of gastropods live in the mangrove forests, on the ground muddy or waterlogged, and stick to the mangrove roots and trunks. This research was conducted in July 2015 with the aim to determine the types of gastropods found in mangrove areas at the mouth of the Batang Andaman Ujuang Labuang kecamatan Tanjung Mutiara kabupaten Agam. Sampling of gastropods with belt transect method is purposive sampling. Sampling was carried out during low tides are hand sorting. The identification of the sample was conducted at laboratory of Ecology, at Biology Department of Mathematics and Science Faculty, the Andalas University of Padang. The results of this study found gastropods as many as 10 types of Nerita (Amphinerita) incerta (Le Guillon, 1841), Neritodryas dubia I & II (Gmelin, 1791), Vittoida Turrita I & II (Gmelin, 1791), Cerithidea cingulata (Gmelin, 1791), Cerithidea sp., Telescopium Telescopium (Linnaeus, 1758), Terebralia palustris (Linnaeus, 1767), Faunus ater (Linnaeus, 1758), Polinices (mammilla) mammatus (Rodding, 1798), (Telasco) globosus (Quoy & Gaimard, 1833).

Key words: Gastropods, Mangrove areas and Ujuang Labuang.

PENDAHULUAN hidup dilaut. Selain banyak dikonsumsi cangkang gastropoda juga banyak yang Gastropoda merupakan kelas terbesar dijadikan sebagai perhiasan. Ciri khas dari filum Mollusca. Ada sekitar 50.000 gastropoda adalah kaki yang melebar dan spesies gastropoda yang masih hidup dan pipih untuk bergerak, kaki tersebut dapat 15.000 jenis yang telah menjadi fosil. Oleh mengeluarkan lendir yang memudahkan karena banyaknya jenis gastropoda, maka dalam pergerakkanya (Kira, 1962). hewan ini sangat mudah ditemukan. Sebagian gastropoda hidup di daerah Sebagian besar gastropoda mempunyai hutan–hutan mangrove, ada yang hidup di cangkang (rumah) dan membentuk kerucut atas tanah yang berlumpur atau tergenang terpilin (spiral). Bentuk tubuhnya sesuai air, ada pula yang menempel pada akar, dengan bentuk cangkangnya. Namun batang, dan memanjat, misalnya Littoria, adapula gastropoda yang tidak memiliki Cassidula, Cerithiidae dan lain-lainnya. cangkang, sehingga sering disebut dengan Gastropoda pada hutan mangrove berperan siput telanjang (vaginula) (Rusyana, 2011). penting dalam proses dekomposisi serasah Struktur umum morfologi gastropoda dan mineralisasi materi organik terutama terdiri atas kepala, kaki, badan dan mantel. yang bersifat herbivore dan detritivore, Kepala gastropoda berkembang dengan baik dengan kata lain gastropoda berkedudukan dan pada umumnya dilengkapi dengan sebagai dekomposer. Kehadiran gastropoda tentakel, mata dan mulut yang mengandung sangat ditentukan oleh adanya vegetasi radula. Gastropoda memiliki cangkang mangrove yang ada di daerah pesisir. tunggal yang terpilin membentuk spiral. Kelimpahan dan distribusi gastropoda Warna cangkang bervariasi terutama yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan setempat

1 seperti suhu, salinitas, tipe substrat, perubahan lingkungan pilihannya hanya kandungan bahan organik, ketersediaan menyesuaikan diri atau mati. makanan, pemangsaan dan kompetisi Maka sehubungan dengan itu telah (Suwondo, 2006). dilakukan penelitian mengenai jenis-jenis Vegetasi penyusun mangrove di gastropoda yang ditemukan di areal Ujuang Labuang didominasi oleh Api-api mangrove pada muara Batang Andaman (Avicennia sp.), Nipah (Nypa fruticans) dan Ujuang Labuang kecamatan Tanjung lain-lain. Menurut Mujiono (2009) Mutiara Kabupaten Agam . gastropoda memiliki kemampuan adaptasi yang berbeda-beda, gastropoda di ekosistem mangrove dapat hidup sebagai epifauna METODE PENELITIAN (dipermukaan substrat), infauna (didalam substrat), dan tree fauna (menempel pada Metode yang digunakan adalah akar, batang, dan daun mangrove). metode survey dan observasi langsung. Penelitian tentang gastropoda pada Teknik pengambilan sampel menggunakan hutan mangrove pernah diteliti oleh Sari metode belt transect secara purposive (2012) mengenai gastropoda yang sampling dan hand sorting dengan ditemukan pada hutan mangrove di menetapkan tiga stasiun. Pengambilan kenagarian Mangguang kota Pariaman, menemukan gastropoda sebanyak 2 ordo, 4 sampel secara purposive sampling familia, 8 genus dan 13 spesies. Penelitian didasarkan pada ada atau tidaknya sampel yang dilakukan Saptarini (2011) tentang dan rapat tidak rapatnya vegetasi penyusun struktur komunitas gastropoda (Moluska) mangrove di lapangan. Belt transect dibuat hutan mangrove Sendang Biru, Malang pada setiap stasiun dengan membuat petakan Selatan, menemukan 17 spesies dari 5 famili secara horizontal dan menentukan tiga titik gastropoda dalam 7 stasiun pengamatan. pengambilan sampel yaitu depan, tengah dan Penelitian yang dilakukan Suwondo, dkk (2006) tentang struktur komunitas belakang. Pengambilan sampel dilakukan gastropoda pada hutan mangrove dipulau pada saat air pasang sedang surut di setiap Sipora kabupaten kepulauan Mentawai transek, sebanyak dua kali pengulangan. Sumatera Barat. Ditemukan gastropoda Sampel gastropoda yang diambil yaitu yang sebanyak 12 jenis berada di atas substrat atau lumpur serta Berdasarkan hasil survey lapangan di yang menempel pada akar dan batang Ujuang Labuang ditemukan suatu kegiatan mangrove. Identifikasi sampel dilakukan di industri kelapa sawit dan pembuatan banjir kanal di muara sungai, dimana limbah laboratorium ekologi hewan FMIPA jurusan industri kelapa sawit dapat berupa zat padat, Biologi Universitas Andalas Padang. gas dan cair. Diantara jenis limbah tersebut yang sangat menjadi masalah adalah limbah HASIL DAN PEMBAHASAN cair. Pada umumnya limbah cair berupa bahan anorganik juga terdapat di alam, tetapi Berdasarkan penelitian yang telah kehadiran dalam jumlah yang berlebihan dilakukan tentang jenis-jenis gastropoda dalam lingkungan akuatik menyebabkan yang ditemukan di areal mangrove pada bahan itu tidak semuanya dapat didaur ulang muara Batang Andaman Ujuang Labuang secara alami, sehingga dapat mengganggu kecamatan Tanjung Mutiara kabupaten populasi dari gastropoda karena padatan dari Agam didapatkan hasil penelitian seperti bahan-bahan yang tersuspensi akan pada tabel di bawah ini. menyebabkan suatu lingkungan perairan menjadi keruh, banyaknya padatan tersuspensi melapisi substrat dasar yang menjadi habitat menyebabkan gastropoda tidak dapat bergerak dengan bebas untuk mencari substrat yang sesuai bagi kehidupannya, sehingga apabila terjadi

2 Tabel 1. Jenis gastropoda yang ditemukan di areal mangrove pada muara Batang Andaman Ujuang Labuang. No No Ordo Familia Genus Spesies 1 Archaeogastropoda 1.Neritidae 1.Nerita 1.Nerita incerta (Le Guillon, 1841) 2.Neritodryas 2.Neritodryas dubia I (Gmelin, 1791) 3..Neritodryas dubia II (Gmelin, 1791) 3.Vittoida 4.Vittoida turrita I (Gmelin, 1791) 5.Vittoida turrita II (Gmelin, 1791) 2 Mesogastropoda 2.Potamididae 4.Cerithidae 6.Cerithidea cingulata (Gmelin, 1791) 7.Cerithidea sp. 5.Telescopium 8.Telescopium telescopium (Linnaeus, 1758) 6.Terebralia 9.Terebralia palustris (Linnaeus, 1767) 3.Thiaridae 7.Faunus 10.Faunus ater (Linnaeus, 1758) 4.Naticidae 8.Polinices 11.Polinices mamatus (Rodding, 1798) 3 5.Nassaridae 9.Nassarius 12.Nassarius globosus (Quoy&Gaimard, 1833)

Berdasarkan Tabel 1 jumlah jenis Menurut Hawari (2013) bahan gastropoda yang didapatkan menggunakan organik merupakan sumber makanan bagi metode belt transect dengan pengambilan biota yang pada umumnya terdapat pada sampel secara hand sorting (dengan tangan) substrat dasar sehingga ketergantungannya dapat dilihat, bahwa jenis-jenis gastropoda terhadap bahan organik sangat besar. Oleh yang ditemukan pada muara Batang sebab itu, keberadaan bahan organik penting Andaman Ujuang Labuang sebanyak 12 artinya bagi kehidupan organisme benthos jenis. Jenis terbanyak ditemukan pada diperairan. famili Neritidae yaitu 5 jenis, selanjutnya Pengambilan jenis gastropoda pada famili Potamididae sebanyak 4 jenis, famili stasiun II dan III lebih banyak didapatkan Thiaridae 1 jenis, famili Naticidae 1 jenis diduga hal ini sangat berhubungan erat dan famili Nassaridae 1 jenis. dengan vegetasi penyusun mangrove yang Pada stasiun I pengambilan jenis terdapat pada stasiun ini dalam tingkatan gastropoda sedikit didapatkan dibandingkan pohon. Vegetasi mangrove yang ada di dengan stasiun II dan stasiun III, hal ini stasiun II dan III terdiri dari Avicennia sp. karena stasiun I yang terletak pada awal yang didominasi pada tingkat pohon dilalui pencemaran dan terdapatnya hutan menyebabkan serasah daun yang jatuh akan mangrove. Pencemaran ini berasal dari sisa- lebih banyak sehingga kandungan bahan sisa atau limbah industri perkebunan sawit. organik akan meningkat. Selain itu pada stasiun I meskipun vegetasi Menurut Hawari (2013) kandungan Avicennia sp. terdapat dalam jumlah sedikit. bahan organik tertinggi terletak disekitar Hal ini akan vegetasi mangrove sehingga berpotensi menghasilkan jatuhan serasah dalam jumlah meningkatkan kandungan bahan organik, sedikit pula, sehingga kandungan bahan karena semakin banyak vegetasi mangrove organiknya sedikit. Karena itulah jenis maka semakin tinggi kandungan bahan gastropoda pada stasiun I ditemukan dalam organik pada daerah tersebut. Dasar perairan jumlah sedikit. berlumpur kaya akan bahan organik yang berasal dari vegetasi yang berada diatas

3 daerah tersebut. Detritus mangrove akan andaman Ujuang Labuang yang berlumpur membentuk partikel- partikel organik yang halus sangat cocok sebagai habitat familia disebarkan keseluruh perairan dan menjadi Potamididae. Menurut Sari (2012) keong unsur hara yang penting bagi beberapa dari famili Potamididae menyukai daerah organisme daerah hutan mangrove. lantai hutan yang berupa lumpur yang Salah satu fungsi ekologis dari cukup memadat. mangrove yaitu sebagai habitat berbagai macam organisme, selain itu ekosistem Tabel 2. Pengukuran parameter fisika kimia mangrove juga berperan penting dalam di Ujuang Labuang kecamatan produktivitas perairan melalui serasah yang Tanjung Mutiara kabupaten Agam dihasilkan dan itu menjadi sumber energi Stasiun bagi biota yang hidup di perairan sekitarnya. Parameter I II III Salah satu biota yang paling banyak hidup di pH Substrat 6,0 6,8 7,0 ekosistem mangrove adalah kelompok Suhu Substrat(oC) 31,5 27 30 moluska (Suwondo, 2006). Kelembaban (%) 58 65 70 Pada stasiun II jumlah jenis yang paling banyak ditemukan yaitu familia Berdasarkan hasil pengukuran Neritidae sebanyak lima jenis, empat jenis parameter fisika kimia di lapangan pada dari familia Potamididae, satu jenis dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa hasil yang familia Thiaridae dan satu jenis dari familia didapatkan pada masing-masing stasiun Nassaridae. Dari pengamatan lapangan berada pada batas normal dan tidak terdapat bahwa habitat familia Neritidae yaitu di perbedaan signifikan. Artinya bahwa kondisi dasar perairan dan pohon mangrove. tersebut baik dan dapat mendukung Menurut Sari (2012) habitat yang banyak kehidupan dan perkembangan gastropoda didiami oleh siput Neritina yaitu di daerah secara optimal. intertidal dan dasar perairan yang banyak detritusnya. Pada dasar perairan hidup pada KESIMPULAN kedalaman 60 cm, dan siput Neritina ini berjalan memanjat serta memakan daun- Dari hasil penelitian yang telah daun mangrove. dilakukan tentang jenis-jenis gastropoda Pada stasiun III dua jenis dari familia yang ditemukan di areal mangrove Pada Neritidae juga ditemukan mendominasi pada muara Batang Andaman Ujuang Labuang bagian tepi dan tengah hutan mangrove, kecamatan Tanjung Mutiara kabupaten selanjutnya empat jenis dari familia Agam dapat diambil kesimpulan bahwa jenis Potamididae, satu jenis dari famili Naticidae gastropoda yang ditemukan ada 12 jenis dan satu jenis dari familia Nassaridae. yaitu Nerita (Amphinerita) incerta, Familia Neritidae yang ditemukan yaitu Neritodryas dubia I, Neritodryas dubia II, Vittoida turrita I dan II, famili Potamididae Vittoida turrita I, Vittoida turrita II, yang ditemukan yaitu Cerithidea cingulata Cerithidea cingulata, Cerithidea sp., (Gmelin, 1791), Cerithidea sp. dan Telescopium telescopium, Terebralia Telescopium telescopium (Linnaeus, 1758), palustris, Faunus ater, Polinices mammilla Terebralia palustris ( Linnaeus, 1767) dan dan Nassarius(Telasco)globosus. dari Famili Naticidae ditemukan Polinices (mammilla) mammatus (Rodding, 1798) sedangkan famili Nassaridae yang ditemukan hanya Nassarius (Telasco) DAFTAR PUSTAKA globosus (Quoy & Gaimard, 1833). Carpenter, K.E., V.H. Niem dan J.M. Dari 12 jenis gastropoda yang Poutiers. 1998. FAO Species didapatkan, jenis dari famili Potamididae Identification Guide for Fishery yang paling banyak ditemukan adalah Purposes, The Living Marine Telescopium telescopium hampir pada Resources of the Western Central semua stasiun. Hal ini karena jenis ini Pacific Volume I. Seaweeds, Corals, memiliki wilayah sebaran yang sangat luas Bivalves and Gastropods. Food and di hutan mangrove, selain itu kondisi Agriculture Organization of the substrat hutan mangrove pada muara batang United Nations. Roma.

4 Cester. 2011. Polinices Kira, T. 1962. Shells Of The Western Pacific mammilla.Universitas Khairun: In Color Volume I. Hoikusha Ternate ( Akses 22 November 2015). Publishing co, LTD: Japan. Ernanto, R. 2010. Struktur Komunitas Mujiono, N. 2009. Mudwhelks ( Gastropoda Pada Ekosistem Gastropoda: potamididae ) from Mangrove Di Muara Sungai Batang mangroves of Ujung Kulon National Ogan Komering Ilir Sumatera Park: Banten ( Akses 22 April 2015). Selatan. Maspari journal. Vol. Robert. D, Soemodihardjo.S, Kastoro. W. 01:Universitas Sriwijaya ( Akses 01 1982. Shallow Water Marine Mei 2015). Molluscs Of North- West Java. Febrita, E. Darmawati dan Astuti, J. 2015. Lembaga Oseanology Nasional Keanekaragaman Gastropoda dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Bivalvia Hutan Mangrove Sebagai Indonesia: Jakarta. Media Pembelajaran Pada Konsep Rusyana, A. 2011. Zoologi Invertebrata Keanekaragaman Hayati Kelas X. (Teori dan Praktik). Alfabeta: journalbiogenesis.Vol Jakarta. II(2):Universitas Riau.(Akses 01 Saptarini, D. 2011. Struktur Komunitas desember 2015). Gastropoda (Moluska) Hutan Francis, A et al., 2011. Distribution of Mangrove Sendang Biru Malang Faunus ater (Linnaeus). Departemen Selatan.FMIPA: ITS Surabaya.( of Akses 12 Mei 2015). Biological Science, National Sari, A. 2012.Gastropoda Yang Ditemukan University of Singapore. Jurnal Pada Hutan Mangrove Di Mollusca Cerithioidea in Kenagarian Mangguang Kota Singapore.(Akses 13 Agustus 2015). Pariaman. Skripsi. STKIP PGRI Hawari, A. 2013. Hubungan Antara Bahan Sumatera Barat ( Akses 14 April Organik Sedimen Dengan 2015). Kelimpahan Makrozoobenthos Di Suwondo, Elya. F, dan Fifi. S. 2006. Perairan pantai Pandan provinsi Struktur Komunitas Gastropoda sumatera Utara. Mahasiswa Pada Hutan Kelautan dan kelautan: Universitas Mangrove Di pulau Sipora Riau. (Akses) 15 Januari 2015. Kabupaten Kepulauan Mentawai Kariono. 2013. Kepadatan dan Frekuensi Sumatera Barat .Jurnal Biogenesis Kehadiran Gastropoda Air Tawar di Vol. 2 ( Akses 03 Maret 2015). Kecamatan GumbasaKabupaten Sigi. Zulheri,D.2014. Keanekaragaman e-JipBiol. Vol.1: Universitas Gastropoda Pada Ekosistem Tadulako (Akses 29 September Mangrove Dan Lamun Pulau 2015). Dompak Kota Tanjungpinang. FIKP UMRAH. (Akses 20 Januari 2016).

5