Jurnal komunikasi, ISSN 1907-898X Volume 6, Nomor 2, April 2012

Analisis Framing Dugaan Korupsi Anas Urbaningrum dalam Kasus Wisma Atlet pada Harian Kompas dan Jawa Pos

Tesa Herowana

Alumnus Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam (UII),

Sumekar Tanjung

Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta

Abstract In 2012, Indonesian Corruption Eradication Comission (KPK) investigate further to Nazaruddin statement about Anas Urbaningrum’s corruption assessment on the sport center case. The frame analysis is used to look how Jawa Pos and Kompas Daily cover Anas Urbaningrum corruption assessment. This study concerns on Jawa Pos and Kompas Daily Januari editions 2012 about this news. It find that Jawa Pos Daily presents the Anas Urbaningrum’s news with resolute. While Kompas Daily presents that news with irresolute. Keywords : corruption, sport center case, framing analysis.

Abstrak Tahun 2012, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menginvestigasi pernyataan Nazarudin tentang korupsi yang dilakukan Anas Urbaningrum atas proyek pembangunan pusat olahraga. Analisis framing digunakan untuk melihat bagaimana harian Jawa Pos dan Kompas memberitakan kasus Anas Urbaningrum tersebut. Kajian ini mengambil sampel pemberitaan tahun 2012. Hasilnya, Jawa Pos memberitakan kasus Anas Urbaningrum dengan resolusi, sementara harian Kompas menyajikan berita tersebut tanpa resolusi. Kata Kunci: korupsi, kasus Wisma Atlet, analisis framing.

Pendahuluan kepada wartawan Independen melalui

Kasus Wisma Atlet ini terungkap saat jaringan Skype. terjadi penangkapan terhadap mantan Dalam wawancaranya, Nazaruddin bendahara Partai Demokrat tahun 2009 memberikan pernyataan bahwa ia hanya Muhammad Nazzarudin di Kolombia. akan menyerahkan diri jika KPK Selama proses pengejaran, ia menangkap dalang dari semua kasus. Ia membeberkan semua hal yang terkait mengaku menyaksikan sendiri dengan kasus ini dalam wawancara penyerahan uang dari PT Adhi Karya

135

Jurnal komunikasi, Volume 6, Nomor 2, April 2012

kepada Anas Urbaningrum sebagai Pemberitaan dugaan kasus korupsi imbalan telah membantu mendapatkan Anas Urbaningrum merupakan peristiwa megaproyek pusat pendidikan dan penting. Peristiwa ini memenuhi hampir pelatihan olah raga Hambalang, semua kriteria nilai layak berita. Nilai Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Selain uang layak berita yaitu antara lain adalah untuk Anas, PT Adhi Karya juga penting ( significane ), besar ( magnitude ), membagikan uang untuk politisi Partai waktu ( timeliness ), kedekatan Demokrat. (proximity ), tenar ( prominence ) dan

PT Dutasari Citralaras berperan manusiawi ( human interest ). Salah satu dalam menampung upah atas megaproyek nsur tersebut telah dapat menjadikan tersebut kemudian mengalokasikannya ke suatu kejadian layak diberitakan. Jika Menteri Pemuda dan Olahraga Andi ditemukan lebih dari satu unsur, maka Mallarangeng, Anas Urbaningrum, serta kejadian itu bertambah tinggi kelayakan ke DPR. Proyek tersebut telah beritanya, dan dianggap sebagai berita direncanakan sejak awal dalam rangka besar dan penting (Siregar 1998: 27-30). mendukung Anas untuk menjadi Ketua Kasus ini merupakan masalah baru Umum Partai Demokrat. yang berhasil menggemparkan dunia

Bahkan sang istri, Athiyyah Laila, politik, bahkan berpengaruh terhadap sudah pernah diperiksa KPK. Pemeriksaan sektor-sektor lain seperti ekonomi budaya Athiyyah terkait posisinya sebagai mantan dan lain-lain. Tentu saja masalah korupsi komisaris dan pemegang saham PT sangat sulit diberantas karena harus Dutasari Citralaras, perusahaan yang dimulai dari akar terkecil yaitu diri menjadi subkontraktor dalam proyek ini. manusia itu sendiri. Selain terbilang baru dan masih dalam tahap penyidikan, maka Selain itu, Anas diduga melakukan penelitian terdahulu mengenai kasus pertemuan dengan Dewan Pimpinan serupa belum peneliti temukan. Cabang di beberapa hotel yang telah disepakati. Pemilihannya sebagai Ketua Umum Demokrat dari tahap ke tahap Metode Penelitian menghabiskan banyak dana untuk Penelitian ini menggunakan menyuap ke Dewan Pimpinan Cabang metode analisis framing yang bertujuan maupun anak buahnya. Sementara pada untuk mendeskripsikan bagaimana frame saat persidangan, Nazaruddin mengaku kebijakan redaksional serta mengetahui tidak pernah menerima uang satu rupiah sikap media cetak dalam membingkai pun dari APBN semenjak menjadi anggota pemberitaan tentnag dugaan korupsi Anas DPR. Urbaningrum. Dalam kajian praktis, penelitian ini berusaha untuk mengetahui

136

Tesa Herowana & Sumekar Tanjung , Analisis Framing Dugaan Korupsi Anas Urbaningrum dalam Kasus Wisma Atlet pada Harian Kompas dan Jawa Pos bahwa media seharusnya tidak dipandang Dalam pelaksanaannya, penelitian sebagai suatu institusi yang bebas dari ini menggunakan metode analisis framing nilai dan menyampaikan realitas secara Pan dan Kosicki. Metode framing sendiri apa adanya. Namun media adalah suatu mengoperasikan empat dimensi institusi yang mempunyai berbagai strukstural teks berita sebagai perangkat macam kepentingan yang dalam mencapai framing yaitu sintaksis, skrip, tematik dan kepentingan itu media melakukan retoris (Sobur, 2002: 174). Sintaksis berbagai macam konstruksi realitas. merupakan skema berita yang

Secara teoritis, penelitian ini menghubungkan dengan bagaimana diharapkan dapat memberikan kontribusi wartawan menyusun peristiwa- pemikiran bagi disiplin ilmu komunikasi. pernyataan, opini, kutipan, pengamatan Dari sisi metodologis, penggunaan analisis atau peristiwa dalam bentuk berita. framing di sini dapat menambah nuansa Sintaksis bisa diamati dari bagan berita penelitian kualitatif mengenai isi media. yakni headline , lead, latar belakang Studi kualitatif dipandang mampu informasi, dan lainnya. Adapun dimensi menyajikan kontribusi baik teoritis, skrip menggambarkan bagaimana metodologis dan perkembangan wartawan mengemas peristiwa atau penelitian komunikasi yang bersifat bagaimana wartawan bercerita dengan interdisipliner. melihat kelengkapan unsur 5W+1H sebagaimana dalam hukum komunikasi Penelitian ini mengedepankan tersebut. paradigma konstruktivisme yang melihat fenomena dugaan korupsi Anas Subjek yang diteliti adalah Urbaningrum dapat ditanggapi, dimaknai keseluruhan unit analisis yang akan dan dikonstruksi secara berbeda oleh tiap diteliti (populasi) dalam penelitian ini, orang. Ini disebabkan karena tiap orang yakni pemberitaan dugaan korupsi Anas memiliki pengalaman dan lingkungan Urbaningrum pada Harian Kompas dan sosial tertentu, yang kesemuanya Jawa Pos edisi Januari 2012, dengan digunakan untuk menafsirkan realitas asumsi bahwa pada rentang waktu sosial yang ada di sekeliling dengan tersebut pemberitaan terkait dugaan konstruksi masing-masing. Paradigma korupsi Anas Urbaningrum makin konstruktivisme yang masuk dalam intensif. kategori penelitian kualitatif ini mampu memberikan keleluasaan peneliti untuk Tinjauan Pustaka melihat bagaimana media membingkai Teori yang mendasari penelitian isu-isu yang berkaitan dengan dugaan ini merujuk pada yang dikemukakan oleh korupsi Anas Urbaningrum. Peter L. Berger dan Thomas Luckman

137

Jurnal komunikasi, Volume 6, Nomor 2, April 2012

tahun 1966 (dalam Bungin, 2007: 191). Ini pada dasarnya dipengaruhi oleh Yang mendeskripsikan bahwa proses kebiasaan dan adanya kesempatan serta sosial melalui tindakan dan interaksinya, keinginan seseorang untuk melakukan yang mana individu menciptakan secara korupsi. Hal ini juga telah berkembang ke terus menerus suatu realitas yang dimiliki sektor komunikasi, khusunya media. dan dialami bersama secara subjektif. Didalam kehidupan, media massa telah Mereka memulai penjelasan tentang menjadi bagian yang penting, manusia realitas sosial dengan memisahkan antara membutuhkan media untuk mengetahui oemahaman “kenyataan” dan segala sesuatu yang sedang terjadi di “pengetahuan”. Realitas diartikan sebagai sekitarnya. Hal ini dapat diperoleh dari kualitas yang terdapat di dalam realitas- media. melalui bekal informasi, setiap realitas yang diakui memiliki keberadaan orang dapat turut berpartisipasi di dalam (being ) yang tidak tergantung kepada kehidupan bermasyarakat. Untuk kehendak kita sendiri. Sedangkan mendapatkan kepastian informasi itu, pengetahuan didefinisikan sebagai setiap orang membutuhkan wartawan kepastian bahwa realitas-realitas itu nyata surat kabar yang bertugas sebagai wakil dan memiliki karakteristik yang spesifik. masyarakat untuk mencari dan memberi

Kekuatan media sebagai saluran tahu tentang segala peristiwa yang terjadi untuk mempengaruhi khalayak telah yang dibutuhkan masyarakat. Pada sisi memberikan andil dalam pembentukan inilah, mengapa wartawan memiliki hak opini public. Bahkan dalam komunikasi untuk mengetahui segala informasi politik, media menjadi penggerak utama publik, dan diberi keleluasaan untuk dalam usaha mempengaruhi perilaku mencari ke mana pun informasi itu individu terhadap exposure berita yang berada. diterimanya. Maka penggunaan media Model analisis framing yang paling dalam proses politik tertentu memiliki arti populer adalah Pan dan Kosicki. Menurut yang sangat penting, begitu pula dampak Eriyanto (2002: 251), dalam hal ini dari penyebaran pesan terhadap khalayak terdapat dua konsepsi framing yang saling luas akan terjadi secara kuat, apalagi berkaitan, yaitu konsepsi psikologis dan dilihat dari dampak penyebaran pesan konsepsi sosiologis. Dalam konsepsi tidak hanya sampai pada tahap kognitif psikologis, framing dilihat sebagai dan afektif tetapi juga sampai pada tahap penempatan informasi dalam suatu konatif. konteks khusus dan menempatkan elemen

Kini isu korupsi telah begitu tertentu dari suatu isu dengan memberikan pengaruh besar kepada penempatan lebih menonjol dalam kognisi masyarakat Indonesia. Setiap orang dapat seseorang. Elemen-elemen yang diseleksi melakukan korupsi dan tidak terkecuali. itu menjadi lebih penting dalam 138

Tesa Herowana & Sumekar Tanjung , Analisis Framing Dugaan Korupsi Anas Urbaningrum dalam Kasus Wisma Atlet pada Harian Kompas dan Jawa Pos mempengaruhi pertimbangan seseorang Urbaningrum dalam Harian Kompas dan saat membuat keputusan tentang realitas. Jawa Pos edisi Januari 2012.

Jadi, konsepsi psikologis lebih a. Temuan terhadap Harian menekankan pada bagaimana seseorang Kompas memproses informasi dalam dirinya. Kasus Dugaan Korupsi yang Sedangkan dalam konsepsi sosiologis dilakukan oleh Anas Urbaningrum ini framing dipahami sebagai proses merupakan peristiwa yang menjadi bagaimana seseorang mengklasifikasikan, perhatian besar awak media. Terutama mengorganisasikan, dan menafsirkan karena kasus ini menyangkut nama-nama pengalaman sosialnya untuk mengerti besar yang saat ini masih menjabat dirinya dan realitas di luar dirinya. sebagai petinggi dipemerintahan negara Kedua konsepsi tersebut maupun di partai politik khususnya Partai diaplikasikan pada proses mencari tahu Demokrat. Penyajian berita menggunakan bagaimana sebuah peristiwa dikonstruksi piramida terbalik dengan maksud oleh wartawan dan bagaimana berita atas mendahulukan hal yang sangat penting peristiwa tersebut diproduksi. Ada tiga hal (klimaks) dari peristiwanya. Selanjutnya dalam proses produksi berita yang dapat diikuti oleh hal-hal yang penting, dan dikaitkan dengan konsepsi psikologis dan diakhiri oleh hal-hal yang kurang atau sosiologis. Yang pertama adalah proses tidak penting. Keseluruhan struktur konstruksi atas peristiwa atau realita naskah berita terdiri dari tiga unsur yaitu melibatkan nilai-nilai sosial yang melekat headline (judul berita), lead (teras berita), dalam diri seorang wartawan. Yang kedua, dan body (kelengkapan atau penjelasan ketika menulis dan mengkonstruksi berita). berita, wartawan pasti Headline yang dibuat oleh Harian mempertimbangkan kondisi khalayak Kompas cukup relevan dengan teori yang yang akan membaca beritanya. Yang disampaikan di atas bahwa headline ketiga, proses konstruksi sebuah peristiwa berfungsi memanggil khalayak agar mau juga ditentukan oleh standar kerja, profesi membaca, mendengar ataupun menonton jurnalistik, dan standar profesional dari beritannya. Penulisan headline di Harian wartawan. Kompas telah berhasil memberikan

intisari dari peristiwa yang diberitakan. Headline yang dibuat oleh harian Kompas Hasil dan Pembahasan menurut peneliti, rata-rata sudah Berikut merupakan simpulan atas memenuhi kriteria sebagai Judul dan temuan-temuan yang peneliti lakukan atas sudah relevan dengan apa yang telah pemberitaan dugaan korupsi Anas disampaikan di atas bahwa headline berfungsi u ntuk memanggil khalayak agar

139

Jurnal komunikasi, Volume 6, Nomor 2, April 2012

mau membaca, mendengar, ataupun dilengserkan, tetapi wartawan yang menonton beritanya. Contohnya adalah menulis berita tersebut mengatakan pada berita harian Kompas pada tanggal bahwa mungkin Anas Urbaningrum sudah 31 Januari 2012 yang berjudul “Anas dimundurkan dari jabatannya jika ia tidak Dinilai Masih Kuat”, ada sebuah daya tarik memiliki pendukung yang kuat. bagi pembaca, pembaca disini yang di Contoh bagian body berita, Harian maksud adalah pembaca yang telah Kompas menyampaikan berita berjudul mengikuti kasus ini. “Ketua Besar Berinisial MA” (12 Januari Pembaca yang telah mengkuti alur 2012). Dalam body berita, Harian Kompas cerita sebelumnya atau setidaknya telah menjelaskan bahwa pengacara dari Ketua memiliki pengetahuan tentang ini pasti Umum DPP Partai Demokrat Anas akan tertarik karena Harian Kompas Urbaningrum, Patra M Zein memberikan berani menulis berita tentang kekuatan pernyataan bahwa pihaknya tidak terlalu politik yang dimiliki oleh Anas menanggapi tudingan terkait keterlibatan Urbaningrum. Kekuatannya ini masih kliennya. Dengan piramida terbalik, memiliki pengaruh yang besar sehingga seharusnya berita disusun berdasarkan hingga saat ini ia masih belum dijadikan info paling penting, kemudian ke info tersangka dan masih menjabat sebagai yang tidak penting. Namun, berita yang di Ketua Umum Partai Demokrat. Tetapi hal tulis oleh wartawan Harian Kompas ini ini tidak akan berlaku pada pembaca yang tidak menunjukkan info yang sangat awam, mereka tidak akan cukup mengerti penting. Seharusnya apabila beritanya apabila hanya membaca judul yang berjudul “Ketua Besar Berinisial MA”, disebutkan tadi. wartawan Harian Kompas seharusnya Selanjutnya, Harian Kompas menerangkan tentang siapakah yang akan kurang memahami pengertian lead berita membeberkan berita tersebut dan secara mendalam, bahkan ada beberapa kaitannya dengan persidangan yang berita yang kurang jelas dalam tertunda. penyampaiannya, sehingga khalayak sulit Di dalam paragraf selanjtnya untuk memahami isi berita yang akan terjadi pengulangan isi berita yang disampaikan. Di dalam penyampaiannya, menyebutkan bahwa pihak Anas Harian Kompas juga memasukkan opini Urbaningrum tidak terlalu menanggapi di dalam lead yang di sampaikan, hal ini tuduhan yang selama ini di tujukan termasuk di dalam berita tanggal 31 kepada kliennya. Seharusnya wartawan Januari 2012 yang berjudul “Anas Dinilai Harian Kompas menulis berita yang lebih Masih Kuat”, di dalamnya disebutkan singkat dan penting sehingga khalayak kemungkinan Anas Urbaningrum sebagai ataupun pembaca dapat memahami berita Ketua Umum Partai Demokrat untuk yang disampaikan secara tepat.

140

Tesa Herowana & Sumekar Tanjung , Analisis Framing Dugaan Korupsi Anas Urbaningrum dalam Kasus Wisma Atlet pada Harian Kompas dan Jawa Pos

Laporan Berita sering disusun Kompas . Unsur where seharusnya bisa sebagai suatu cerita, hal ii karena dua hal. memberikan informasi tempat dimana Pertama, banyak laporan berita yang wawancara dilakukan. Pada kenyataannya berusaha menunjukkan hubungan, Harian Kompas tidak menjelaskan di peristiwa yang ditulis merupakan mana berlangsungnya wawancara, kelanjutan dari peristiwa sebelumnya. padahal itu merupakan salah satu unsur Kedua, berita umumnya memiliki yang bisa menjawab unsur-unsur lain. orientasi menghubungkan teks yang Dalam menulis berita, seorang ditulis dengan lingkungan komunal wartawan mempunyai tema tertentu atas pembaca. Bentuk umum dari struktur suatu peristiwa. Ada beberapa elemen skrip ini adalah pola 5W+1H ( who, what, yang dapat diamati dari perangkat tematik when, where, why dan how ). Meskipun ini. Diantaranya adalah koherensi, yakni pola ini tidak terlalu dapat dijumpai pertalian atau jalinan antarkata, proposisi dalam setiap berita yang ditampilkan, yang menggambarkan fakta yang berbeda kategori informasi ini yang diharapkan dapat dihubungkan dengan menggunakan diambil oleh wartawan untuk dilaporkan koherensi. Sehingga fakta yang tidak (Eriyanto, 2002: 260). berhubungan sekalipun dapat menjadi Pada pemberitaan Harian Kompas berhubungan ketika seseorang pada tanggal 27 Januari 2012, berjudul menghubungkannya (Eriyanto, 2002: “Jika Tersangka, Dicopot”. Semua unsur 262-263). berita dijelaskan dalam berita ini. Tetapi Sebagai contoh, berita “El Idris ada satu unsur berita yang tidak Mencabut Keterangan di BAP” di Harian dijelaskan pada berita ini yaitu, unsur Kompas tanggal 19 Januari 2012. Dalam where , yaitu tempat dilakukan wawancara berita ini terdapat dua tema yang diangkat yang dilakukan oleh wartawan Harian oleh wartawan Harian Kompas . Tema Kompas pada saat mewawancarai Ketua yang utama adalah Pencabutan Dewan Pimpinan Pusat Patai Demokrat keterangan saksi di Berita Acara Sutan Bathoegana. Khalayak tidak Pengadilan kasus wisma atlet. Tema yang mengetahui secara pasti dimana mereka kedua adalah Partai Demokrat memilih melakukan wawancara, hanya diberikan untuk menunggu proses hukum kadernya. keterangan pada awal lead yang Tema yang pertama menjelaskan bahwa berituliskan kota dan tidak Mohammad El Idris, Manajer PT Duta menulis secara lengkap dimana Graha Indah telah mencabut keterangan wawancara dilakukan. Padahal menurut terkait komitmen atas fee dalam proyek teori di atas, kategori informasi dari unsur pembangunan Wisma Atlet SEA Games. 5W+1H ini diharapkan dapat dijelaskan Tema yang kedua adalah Partai Demokrat secara lengkap oleh wartawan Harian memilih untuk menunggu proses hukum

141

Jurnal komunikasi, Volume 6, Nomor 2, April 2012

kasus wisma atlet, kadernya yang disebut dugaan korupsi yang dilakukan oleh Anas dalam pengadilan diperingati untuk lebih Urbaningrum. Dalam sidang kasus wisma berhati-hati. atlet, gambar yang di muat adalah gambar Penjelasan Harian Kompas wajah serta nominal uang yang diduga tersebut sesuai dengan teori yang telah mengalir kepada orang-orang yang dijelaskan di atas. Harian Kompas ingin tercantum pada gambar. Di dalam elemen mengangkat semua peristiwa sehingga grafis yang berupa ilustrsi ini terdapat menjadi berita yang saling berhubungan. lima orang yang disebut oleh Yulianis, Pada kenyataannya Harian Kompas yaitu I Wayan Koster, Anggota DPR yang mengangkat tema lain yang masih disebut telah menerima uang sebesar 3 berhubungan dengan tema utama, yaitu Miliar Rupiah, Angelina Sondakh Anggota pencabutan keterangan Mohammad El DPR diduga menerima uang sebesar 2 Idris di BAP. Tema utama memiliki Miliar Rupiah, Paul Nelwan, seorang hubungan terhadap tema kedua yaitu pengusaha, orang kepercayaan Wafid sama-sama masih membicarakan tentang Muharam disebut menerima uang sebesar kasus wisma atlet. Harian Kompas 150 Juta Rupiah, Andi Malarangeng, berhasil menggabungkan kedua tema seoran Menteri Pemuda dan Olahraga, tersebut sehingga terdapat koherensi disebut menerima 150 Juta Rupiah dan sehingga kedua tema dapat dihubungkan. Anas Urbaningrum, Ketua Umum Parta Koherensi yang dipakai adalah Demokrat yang disbeut oleh Yulianis telah digunakannya kalimat “Terkait menerima uang sebesar 150 Juta Rupiah. terseretnya kader Partai Demokrat dalam Dalam Berita Harian Kompas kasus wisma atlet, Partai demokrat tanggal 12 Januari 2012 yang berjudul memilih menunggu proses hukum kasus “Ketua Besar Berinisial MA”, elemen itu.” Dalam pemberitaan ini tema utama grafis yang ditampilkan adalah sebuah berhasil diangkat informasinya lebih kolom yang berisi gambar kepala banyak daripada tema kedua. Intinya Muhammad Nazaruddin dan disebelahnya tema utama lebih mendominasi terdapat nama-nama yang disebut telah pemberitaan. Harian Kompas bisa menerima uang korupsi Wisma Atlet. dikatakan berhasil mengangkat tema yang Didalam kolom tersebut terdapat lima sesuai. orang yang disebut oleh Muhammad Pada berita tanggal 26 Januari Nazaruddin telah menerima uang korupsi. 2012 yang berjudul “Yulianis: Tercatat Diantaranya adalah Anas Urbaningrum, Ada Uang ke Anas”, Harian Kompas Angelina Sodakh, Andi Malarangeng, menggunakan elemen grafis yang memuat Mirwan Amir, dan I Wayan Koster. Kelima gambar-gambar atau ilustras dari nama itu telah disebut oleh Muhammad peristiwa yang berhubungan dengan Nazaruddin telah menerima uang korupsi

142

Tesa Herowana & Sumekar Tanjung , Analisis Framing Dugaan Korupsi Anas Urbaningrum dalam Kasus Wisma Atlet pada Harian Kompas dan Jawa Pos wisma atlet. Elemen grafis yag di muat jumlah berita yang dimuat oleh Harian oleh Harian Kompas tersebut digunakan Kompas dalam kurun waktu satu bulan. untuk meringkas apa yang telah ditulis Pada bulan Januari 2012 sendiri terdapat oleh Wartawan untuk memperjelas atau 15 berita yang diberitakan. mempertegas siapa saja yang disebut telah terlibat kasus korupsi wisma atlet ini. b. Temuan terhadap Harian Jawa Praktik jurnalistik secara teknis Pos dalam peliputan berita memiliki nilai Headline pada berita tanggal 26 berita. Agar berita memiliki nilai tertinggi Januari 2012, “Yulianis Beber Money ada empat faktor utama, yaitu ketepatan Politics Anas”. Menurut peneliti judul ini waktu ( timeliness ), kedekatan tempat memiliki daya tarik bagi pembaca, hal ini kejadian ( proximity ), besarnya ( size ), dikarenakan adanya keterangan bahwa kepentingan ( importance ) (Suhandang, Anas Urbaningrum disebut oleh saksi 2004: 144-145). Contoh dalam hal yang dalam hal ini adalah Yulianis, telah ketepatan waktu, Harian Kompas menerima uang suap. Apabila kasus ini sebagian besar telah menerangkan akurasi dikembangkan lagi, bukan tidak mungkin waktu antara peristiwa dengan waktu Anas Urbaningrum yang sampai saat ini terbit koran. Pada saat memuat berita, masih tidak tersentuh oleh hukum Harian Kompas selalu memberikan tersebut berubah menjadi seorang tanggal kapan kejadian yang diberitakan tersangka yang akan diadili. tersebut berlangsung. Dengan begitu Selanjutnya, Harian Jawa Pos pembaca dapat mengetahui kapan berita telah berhasil memahami pengertian dari itu di buat dan kapan berita di cetak. lead secara mendalam, terbukti didalam Harian Kompas telah memberitakan berita yang telah diterbitkan tersebut secara jelas tanggal berapa waktu banyak berita yang memiliki lead yang kejadiannya sehingga antara waktu cetak mudah dimengerti oleh pembaca. Sebagai koran dengan peristiwa memiliki contoh, beberapa isi dari berita yang kedekatan waktu yang tidak terlalu jauh sesuai dengan lead berita yaitu pada berita dan berita tidak dianggap basi. yang berjudul “Dewan Pembina Sudah Jika dilihat dari kedekatan tempat Bahas Pengganti Anas” tanggal 31 Januari kejadian, kantor pusat Harian kompas 2012. Pada berita ini lead yang di gunakan berada di wilayah Jakarta di mana adalah serapat apapun rahasia yang persidangan kasus yang diduga dimiliki oleh Partai Demokrat, tetap saja melibatkan Anas Urbaningrum dilakukan. pada akhirnya publik akan Kedekatan ini telah membuat Harian mengetahuinya. Lead yang ditulis oleh Kompas selalu mengikuti perkembangan Harian Jawa Pos sesuai dengan teori yang menyangkut kasus ini. Terbukti dari

143

Jurnal komunikasi, Volume 6, Nomor 2, April 2012

yaitu lead yang bisa memenuhi rasa ingin pada berita ini yaitu unsur where , yaitu tahu penontonnya. tempat dilakukannya wawancara, pada Contoh bagian tubuh berita, berita tersebut, wartawan Harian Jawa Harian Jawa Pos menyampaikan berita pos hanya menyebutkan bahwa berjudul “Wacana Pengganti Anas Sudah wawancara ini terjadi pada saat diskusi di Muncul” (26 Januari 2012). Dalam body Jakarta dan tidak menyebutkan secara berita, Harian jawa Pos menjelaskan terperinci bahwa apakah diskusi yang di bahwa berita tentang adanya rencana maksud adalah diskusi internal parta atau penggantian Anas Urbaningrum sebagai diskusi antara wartawan dengan ketua umum Partai Demokrat. Degan narasumber. Padahal menurut teori di piramida terbalik, berita telah disusun atas, kategori informasi dari insur 5W+1H berdasarkan info paling penting, ke info ini diharapkan dapat dijleaskan secara penting, kemudian info yang tidak lengkap oleh wartawan Harian Jawa Pos . penting. Berita yang dicantumkan oleh Dalam menulis berita, seorang Harian Jawa Pos menunjukkan info yang wartawan mempunyai tema tertentu atas sangat penting. Berita yang dimuat juga suatu peristiwa. Dengan pengambilan sudah memiliki klimaks peristiwanya. tema tersebut tentu saja telah Isi berita pada mulanya diperhitungkan koherensi terhadap tema menceritakan bahwa posisi Anas lainnya. Sebagai contoh, berita “Yulianis Urbaningrum sebagai ketua umum Partai Beber Money Politics Anas”. Dalam berita Demokrat sudah tidak aman karena ini terdapat dua tema yang diangkat oleh dianggap telah merusak citra Partai wartawan Harian Jawa Pos . Tema yang Demokrat. Menurut salah seorang utama yaitu kesaksian Yulianis, mantan petinggi Partai Demokrat menyebutkan wakil direktur keuangan grup permai yang bahwa mereka ingin membicarakan masa mulai membeberkan keterlibatan Anas depan Partai Demokrat agar lebih baik Urbaningrum. Tema yang kedua adalah pada masa berikutnya. Harian Jawa Pos reaksi dari Nazaruddin setelah anak mengemas berita dengan kemasan yang buahnya, Mindo Rosalina Manulang rata-rata sama. Wacana penggantian ditangkap oleh KPK. Anas, siapa penggantinya, dan pembelaan Tema yang pertama menjelaskan Anas Urbaningrum menanggapi tuduhan- bahwa Yulianis telah memberikan tuduhan yang ada. kesaksian bahwa Anas Urbaningrum telah Pada berita tanggal 29 Januari menggunakan money politics guna 2012, berjudul “Nasib Anas Bergantung melancarkan ambisinya menjadi ketua T.B. Silalahi”, semua unsur berita umum Partai Demokrat. Tema yang kedua dijelaskan dalam berita ini. Tetapi ada merupakan tema tambahan yang satu unsur berita yang tidak dijelaskan diberikan oleh wartawan Harian Jawa Pos

144

Tesa Herowana & Sumekar Tanjung , Analisis Framing Dugaan Korupsi Anas Urbaningrum dalam Kasus Wisma Atlet pada Harian Kompas dan Jawa Pos untuk menguatkan tema utama perihal Misalnya dalam berita yang berjudul reaksi yang terjadi pada saat Nazaruddin “Yulianis Beber Money Politics Anas” mengetahui bahwa anak buahnya sudah tanggal 26 Janauari 2012. Dalam berita ini ditangkap oleh KPK. Dari penjelasan menjelaskan bahwa Yulianis, mantan Harian Jawa Pos tersebut sesuai dengan wakil direktur keuangan Grup Permai, toeri yang telah dijelaskan sebelumnya di telah membeberkan money politics yang atas. Harian Jawa Pos ingin mengangkat dilakukan oleh Anas Urbaningrum serta semua peristiwa sehingga menjadi berita menyebutkan beberapa nama pejabat lain yang saling berhubungan. yang terlibat kasus ini. Untuk mendukung Struktur retoris dari wacana berita gagasan utama dari berita ini, Harian menggambarkan pilihan gaya atau kata Jawa Pos menyisipkan gambar dari empat yang dipilih oleh wartawan untuk orang yang disebut memiliki peran yang menekankan arti yang ingin ditonjolkan penting didalam kasus korupsi ini. oleh wartawan. Wartawan menggunakan Gambar yang ditampilkan adalah gambar perangkat retoris untuk membuat citra, dari Anas Urbaningrum, Andi meningkatkan kemenonjolan pada sisi Malarangeng, Muhammad Nazaruddin, tertentudan meningkatkan gambaran dan Yulianis. Keempat gambar tersebut yang diinginkan dari suatu berita. disertai dengan keterangan yang Struktur retoris dari wacana berita juga menyebutkan bahwa masing-masing dari menunjukkan kecenderungan bahwa apa orang-orang ini diduga telah melakukan yang disampaikan tersebut adalah suatu korupsi. kebenaran. Ada beberapa elemen struktur Praktik jurnalistik secara teknis retoris yang dipakai oleh wartawan. dalam peliputan berita memiliki nilai Elemen grafis juga muncul dalam bentuk berita. Agar berita memiliki nilai tertinggi foto, gambar, dan tabel untuk mendukung ada empat faktor utama, yaitu ketepatan gagasan atau untuk bagian lain yang tidak waktu ( timeliness ), kedekatan tempat ingin ditonjolkan (Eriyanto, 2002: 264- kejadian ( proximity ), besarnya ( size ), 266). kepentingan ( importance ) (Suhandang, Pada berita, Harian Jawa Pos 2004: 144-145). Contoh dalam hal menggunakan elemen grafis yang ketepatan waktu, Harian Jawa Pos menampilkan gambar-gambar dari sebagian besar telah menerangkan akurasi peristiwa yang berhubungan dengan waktu antara peristiwa dengan waktu dugaan korupsi yang dilakukan oleh Anas terbit koran. Pada saat memuat berita, Urbaningrum dalam kasus wisma atlet. Harian Jawa Pos selalu memberikan Dalam memberitakan kasus ini, Harian tanggal kapan kejadian yang diberitakan Jawa Pos menyisipkan elemen grafis yang tersebut berlangsung. Dengan begitu sesuai dan mendukung tema utama berita. pembaca dapat mengetahui kapan berita

145

Jurnal komunikasi, Volume 6, Nomor 2, April 2012

itu di buat dan kapan berita di cetak. bahwa seharusnya nama-nama besar Harian Jawa Pos telah memberitakan harusnya dapat terungkap dalam secara jelas tanggal berapa waktu persidangan ini. kejadiannya sehingga antara waktu cetak Pemberitaan mengenai kesaksian koran dengan peristiwa memiliki Yulianis, Harian Kompas menuliskan kedekatan waktu yang tidak terlalu jauh bahwa memang terdapat aliran dana ke dan berita tidak dianggap basi. pihak Anas Urbaningrum. Sedangkan Harian Jawa Pos menulis bahwa Hotman

Penutup Paris Hutapea menuding Yulianis dan Jaksa Penuntut umum adalah pihak yang Penelitian dilakukan terhadap 16 berusaha melindungi Anas Urbaningrum. berita pada Harian Kompas dan Jawa Pos Dalam pemberitaan mengenai status periode bulan Januari tahun 2012. hukum Anas Urbaningrum, Harian Hasilnya, dapat disimpulkan bahwa Kompas mengunakan bahasa yang halus kecenderungan isi berita pada Harian dalam memberitakan dengan tidak Kompas adalah netral, bertele-tele, dan menyebut nama Anas Urbaningrum kurang lengkap dalam mengumpulkan secara langsung tetapi lebih menggunakan data. Sedangkan Harian Jawa Pos , nama secara umum yaitu kadre partai terlihat ingin memberikan semua demokrat. Harian Kompas juga menulis kebenaran yang menyangkut kasus bahwa sudah ada mantan kader Partai dugaan korupsi yang dilakukan oleh Anas Demikrat yang telah menjalani hukuman Urbaningrum dalam kasus wisma atlet karena telah terbukti di dalam kepada pembaca. persidangan melakukan tindak pidana Dalam pemberitaan mengenai korupsi. kesaksian Nazaruddin, Harian Kompas Pada pemberitaan mengenai hanya memberikan fakta bahwa kekuatan politik Anas Urbaningrum, Muhammad Nazaruddin gagal untuk Harian Kompas menulis bahwa kekuatan datang ke sidang kasus korupsi karena politik Anas saat ini sudah cukup untuk sakit. Sedangkan Harian Jawa Pos lebih membuat dirinya tetap menduduki lengkap lagi dalam memberitakan tema jabatan sebagai Ketua Umum Partai ini, Harian Jawa Pos memberikan Demokrat. Sedangkan Harian Jawa Pos tambahan fakta bahwa kegagalan lebih tegas dalam menulis berita yaitu Muhammad Nazaruddin datang ke sidang apabila memang Anas Urbaningrum telah menyebabkan tiga orang saksi kunci sudah pasti terbukti terlibat kasus enggan memberikan kesaksiannya. Hal ini korupsi, maka Partai Demokrat akan membuat fakta yang terungkap di sidang segera mengganti dirinya dan mencari tidak sesuai dengan harapan masyarakat

146

Tesa Herowana & Sumekar Tanjung , Analisis Framing Dugaan Korupsi Anas Urbaningrum dalam Kasus Wisma Atlet pada Harian Kompas dan Jawa Pos calon Ketua Umum Partai Demokrat yang Daftar Pustaka baru. Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Penelitian analisis framing ini Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, kiranya akan semakin menarik bila Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial peneliti lain hendak mengembangkannya Lainnya . Jakarta: Kencana. dengan melihat variasinya dengan Eriyanto. 2002 . Analisis Framing; melakukan hal yang hampir senada. Konstruksi, Ideologi, dan Politik Terutama terhadap media lokal daerah di Media . Yogyakarta: LKIS. Indonesia. Penelitian juga dapat Sobur, Alex. 2002. Analisis Teks Media : dikembangkan untuk menelisik lebih Suatu Pengantar Untuk Analisis dalam bagaimana berita-berita politik Wacana, Analisis Semiotika, dan media daerah mampu memberikan Analisis Framing . : Remaja informasi. Pada akhirnya, informasi dapat Rosdakarya. digunakan untuk mengambil sikap terhadap isu-isu korupsi dalam konteks Siregar, Ashadi, dkk. 1998. Bagaimana perpolitikan di Indonesia. Meliput dan Menulis Berita Untuk Media Massa. Yogyakarta: Kanisius

bekerja sama dengan LP3Y.

Suhandang, Kustadi. 2004. Pengantar

Jurnalistik Seputar Organisasi, Produk & Kode Etik . Bandung: Penerbit Nuansa.

147

Jurnal komunikasi, Volume 6, Nomor 2, April 2012

148