BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Peneliti mendeskripsikan faktor – faktor yang dapat menjadi pendukung bagaimana proses suksesi kepemimpinan Loenpia Gang Lombok dilihat dari tingkat persiapan penerus, hubungan keluarga dan kegiatan perencanaan dan pengendalian dari seorang suksesoryang didapat dari hasil penelitian adalah sebagai berikut:

4.1. Profil Perusahaan

LoenpiaSemarang adalah makanan semacam rollade yang berisi rebung, telur, dan daging ayam atau udang. Cita rasa loenpiaSemarang adalah perpaduan rasa antara Tionghoa dan karena pertama kali dibuat oleh seorang keturunan Tionghoa yang menikah dengan orang Indonesia dan menetap di

Semarang, Jawa Tengah. Makanan ini mulai dijajakan dan dikenal di Semarang ketika pesta olahraga GANEFO diselenggarakan pada masa pemerintahan

Presiden Soekarno.

29

Gambar 4.1. Loenpia Semarang

Loenpia Semarang diawali oleh pasangan Tjoa Thae Joe-Wasi. Tjoa yang meninggal tahun 1930-an membuat cita rasa berdasar asal daerahnya,

Fukien, China. Karenanya masakan yang dibuat bergaya Hokkian. Sementara

Wasi, adalah penjual lumpia lokal dengan cita rasa manis asin. Keduanya menikah dan menyatukan usaha mereka.

Saat itu usaha yang dikembangkan berlokasi di Gang Lombok di Kawasan

Pecinan. Selanjutnya usaha itu diteruskan anaknya, Siem Gwan Sing. Generasi ketiga, Siem Swie Hie membuka warung di Jl Pemuda dan berkembang hingga kini diteruskan oleh Lien.

Dewasa ini, terdapat enam jenis lumpia Semarang dengan cita rasa yang berbeda. Pertama aliran Gang Lombok (Siem Swie Kiem), kedua aliran Jalan

Pemuda (almarhum Siem Swie Hie), dan ketiga aliran Jalan Mataram

(almarhumah Siem Hwa Nio). Ketiga aliran ini berasal dari satu keluarga Siem

30

Gwan Sing–Tjoa Po Nio yang merupakan menantu dan putri tunggal pencipta lumpia Semarang, Tjoa Thae Joe–Wasi dan yang terakhir adalah lumpia Jalan

TanggaMus (Ny. Mechtildis Tyastresna Halim) lumpia nya bulat-bulat dan gurih.

Aliran keempat adalah sejumlah bekas pegawai lumpia Jalan Pemuda, dan aliran kelima adalah orang-orang dengan latar belakang hobi kuliner yang membuat lumpia dengan resep hasil pembelajaran dari lumpia yang sudah beredar.

Generasi tertua saat ini, yaitu generasi ketiga Siem Swie Kiem (68), tetap setia melayani konsumennya di kios warisan ayahnya (Siem Gwan Sing) di Gang

Lombok 11. Keistimewaan lumpia Gang Lombok ini menurut sejumlah penggemarnya yang sempat ditemui di kios tersebut adalah racikan rebungnya tidak berbau, juga campuran telur dan udangnya tidak amis.

Loenpia buatan generasi keempat dapat kita peroleh di kios loenpia Mbak

Lien alias Siem Siok Lien (43) di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran. Mbak Lien meneruskan kios almarhum ayahnya, Siem Swie Hie, yang merupakan abang dari

Siem Swie Kiem, di Jalan Pemuda (mulut Gang Grajen) sambil membuka dua cabang di Jalan Pandanaran.

Kekhasan loenpia Mbak Lien ini adalah isinya yang ditambahi racikan daging ayam kampung. Ketika awal mula meneruskan usaha almarhum ayahnya,

Mbak Lien membuat tiga macam lumpia, yaitu lumpia isi udang, lumpia isi ayam

(untuk yang alergi udang), dan lumpia spesial berisi campuran udang serta ayam.

Tetapi, karena merasa kerepotan dan apalagi kebanyakan pembeli suka yang

31 spesial, sekarang Mbak Lien hanya membuat satu macam saja, yaitu loenpia istimewa dengan isi rebung dicampur udang dan ayam.

Adapun generasi keempat lainnya, yaitu anak-anak dari almarhum Siem

Hwa Nio (kakak perempuan dari Siem Swie Kiem) meneruskan kios ibunya di

Jalan Mataram (Jalan MT Haryono) di samping membuka kios baru di beberapa tempat di Kota Semarang. Di antara anak-anak almarhum Siem Hwa Nio ini ada juga yang membuka cabang di Jakarta. Bahkan ada cucu almarhum Siem Hwa

Nio sebagai generasi kelima membuka kios lumpia sendiri di Semarang.

Selain keluarga-keluarga leluhur pencipta lumpia semarang tersebut, sekarang banyak juga orang-orang ”luar” yang membuat lumpia Semarang.

Mereka umumnya mantan karyawan mereka. Mereka yang mempunyai hobi kuliner juga turut meramaikan bisnis lumpia Semarang dengan membuat lumpia sendiri, seperti Loenpia Ekspres, Phoa Kiem Hwa dari Semarang International

Family and Garden Restaurant di Jalan Gajah Mada, Semarang.

Dalam penelitian mengenai proses suksesi kepemimpinan akan di laksanakan pada loenpia SemarangGang Lombok.

32

Gambar 4.2. Lokasi Loenpia Gang Lombok

Loenpia tertua di Semarang adalah loenpia Gang Lombok. Pak Purnomo

(Siem Swie Kiem) saja yang merupakan generasi ke III pewaris loenpia Gang

Lombok sudah tidak ingat lagi sejak kapan mulai berjualan. Yang jelas beliau sudah berjualan lebih dari 50 tahun dan sampai sekarang masih setia menunggui warungnya untuk melayani pelanggannya.

Yang istimewa dari loenpia Gang Lombok adalah isinya yang banyak.

Seakan-akan kulit lumpianya tidak mampu menahan isi yang dimasukan kedalamnya. Selain isinya yang banyak, keistimewaanya adalah campuran isinya yaitu rebung, telur, dan potongan udangnya yang terlihat serta rasa udangya sangat tersasa ketika digigit. Campuran isi tersebut memang dimasak secara

33 bersama- sama. Pak Purnomo dan pegawainya selalu memasak isi loenpia ketika ada pembeli datang sehingga kesegaran isi selalu terjaga.

Satu loenpia Gang Lombok ini di bandrol Rp 10.000, memang di atas rata- rata harga loenpia di Semarang tapi harga tersebut sesuai untuk menjaga kualitas dari isi dan rasa yang tidak pernah berubah dari resep awal lumpia tersebut.

Warung loenpia Gang Lombok dapat ditemukan di samping klenteng Tay Kak

Sie, belakang pasar Johar Semarang. Warung loenpiaGang Lombok buka dari jam

8 pagi sampai jam 4 sore

4.2. Tingkat Persiapan Penerus

Peneliti membagi tingkat persiapan penerus menjadi enam elemen, yaitu persiapan pendidikan formal penerus, pelatihan penerus, pengalaman kerja penerus, posisi atau jabatan penerus sebelum meneruskan bisnis keluarga, lama bekerja di bisnis keluarga, motivasi apa bergabung dalam bisnis keluarga dan kesiapan diberi kepercayaan untuk menjalankan bisnis keluarga Loenpia Gang

Lombok Semarang. Masing-masing dari elemen tersebut akan dianalisa berdasarkan data yang di dapat.

a. Pendidikan formal

Pendidikan formal merupakan pendidikan di sekolah maupun

perguruan tinggi yang di peroleh secara teratur, sistematis, bertingkat,

dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas. Sebagai lembaga

pendidikan formal, sekolah yang lahir dan berkembang secara efektif

dan efisien dari dan oleh serta untuk masyarakat, merupakan perangkat

34

yang berkewajiban memberikan pelayanan kepada generasi muda

dalam mendidik warga negara.

Dari hasil wawancara didapat hasilbahwa pendidikan penerus

hanya sampai SLTP, karena tidak ada biaya untuk melanjutkan. Hal ini

didukung dari hasil wawancara pada responden sebagai aseksor yang

bernama Purnomo Kusudo dengan jawaban “Untung Usodo

mendapatkan pendidikan formal hanya sampai di jenjang SLTP,

dikarenakan tidak adanya biaya untuk melanjutkan sekolah kejenjang

yang lebih tinggi”.

Dengan demikian untuk pendidikan formal dapat dilihat antara lain

sebagai berikut :

1. Pendidikan formal penerus hanya sampai SLTP.

Tabel 4.1 Jawaban Responden Terhadap Pendidikan Penerus Pertanyaan Purnomo Untung Suparman Hartanti Kesimpulan Usodo Usodo Pendidikan Pendidikan Pendidik SLTP SLTP Semua formal apa Untung an responden yang anda Usodo hanya Untung menjawab ketahui dari sampai SLTP Usodo SLTP penerus? SLTP Sumber : Data Wawancara (November,2016)

35

b. Pelatihan Pelatihan merupakan proses pembelajaran yang melibatkan

perolehan keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan

kinerja dalam perusahaan.

Dari hasil wawancara dengan narasumber penerus, pemilik dan

karyawan terlihat bahwa suksesor atau calon penerus perusahaan

kurang memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam. Hal ini

didukung dari hasil wawancara pada responden sebagai aseksor yang

bernama Purnomo Kusudo dengan jawaban “Untung Usodo pernah

mendapatkan pelatihan tentang cara membuat loenpiadari karyawandan

keluarga, contohnyapenerusmau belajarmembuat loenpia”.Dengan

demikian dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut :

1. Penerus hanya menerima pelatihan di tempat bisnis keluarga aja,

tidak menerima pelatihan dari luar.

Tabel 4.2 Jawaban Responden Terhadap Pelatihan Penerus Pertanyaan Purnomo Untung Suparman Hartanti Kesimpulan Usodo Usodo Apakah Untung Untung Untung Untung Untung penerus Usodo Usodo Usodo Usodo Usodo sudah pernah mendapatkan mengikuti menerima sudah pernah mengikuti pelatihan pelatihan pelatihan pernah mengikuti pelatihan- cara cara didalam ikut pelatihan pelatihan membuat membuat bisnis pelatihan cara didalam loenpia dari loenpia keluarga yaitu membuat bisnis keluarga dan dari dengan pelatihan loenpia keluarga? karyawan keluarga belajar proses dan cara pembuat karyawan membuat an loenpia loenpia Sumber : Data Wawancara (November,2016)

36

c. Pengalaman kerja (di luar bisnis keluarga)

Pengalaman kerja adalah pengetahuan atau keterampilan yang

telah diketahui dan dikuasai seseorang yang akibat dari pekerjaan yang

telah dilakukan selama beberapa waktu tertentu. Pengalaman kerja di

luar bisnis keluarga ini misalnya magang di tempat kerja lain.

Dari hasil wawancara dengan narasumber penerus, pemilik dan

karyawan mengenai pengalaman kerjanya di dalam perusahaan dan di

luar perusahaan dapat disimpulkan penerus sudah memiliki pengalaman

kerja. Hal ini didukung dari hasil wawancara pada responden sebagai

karyawan yang bernama Suparman dengan jawaban “Untung Usodo

pernah bekerja di perusahaan swasta lain pada posisisebagai marketing,

contohnyapenerussudah bekerja diperusahaansendiri dan pernah bekerja

diperusahaan lain ”.

Dengan demikian dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut :

1. Penerus magang untuk menerima pelatihan di usaha keluarga sendiri

2. Pernah bekerja diluar perusahaan sebagai marketing alat tulis.

37

Tabel 4.3 Jawaban Responden Terhadap Pengalaman KerjaPenerus Pertanyaan Purnomo Untung Suparman Hartanti Kesimpulan Usodo Usodo Apakah Untung Untung Untung Untung Pengalaman pengalaman Usodo Usodo Usodo Usodo Untung kerja yang mendapat sebagai pernah sebagai Usodo dijalani oleh pengalaman marketing bekerja di sales alat sebagai penerus kerja di alat tulis perusahaan tulis marketing diluar bisnis perusahaan alat tulis alat tulis keluarga alat tulis yang anda ketahui? d. Posisi atau jabatan awal

Jabatan adalah sebagian atau cabang dari suatu organisasi yang

besar yang mempunyai tanggungjawab dan fungsi yang spesifik. Pada

saat magang di perusahaan, calon suksesor tidak hanya sekedar magang

selama beberapa bulan. Tetapi bekerja layaknya pegawai biasa, hingga

mendapatkan posisi atau jabatan tertentu. Misalnya Bagian Keuangan

atau Marketing.

Dari hasil wawancara dengan narasumber penerus, pemilik dan

karyawan mengenai posisi atau jabatan sebelum meneruskan bisnis

keluarga yaitu calon penerus pernah bekerja sebagai karyawan biasa

dan sampai memimpin usaha keluarga. Hal ini didukung dari hasil

wawancara pada responden Purnomo Kusudo (Aseksor) yang dengan

jawaban “Untung Usodo diluar bisnis keluarga sudah pernah bekerja di

perusahaan lain dengan jabatan sebagai marketing alat tulis, contohnya

Untung Usodo sudah pernah menjadi sales pada perusahaan lain.

Dengan demikian dapat diketahui sebagai berikut :

38

1. Jabatan sebagai marketing diperusahaan luar

Tabel 4.4 Jawaban Responden Terhadap Posisi JabatanPenerus Pertanyaan Purnomo Untung Suparman Hartanti Kesimpulan Usodo Usodo Jika pernah, Untung Untung Untung Untung Untung Apakah Usodo Usodo Usodo Usodo Usodo posisi atau sebagai sebagai sebagai sebagai pernah jabatan marketing marketing marketing sales alat menjabat penerus alat tulis tulis sebagai sebelum marketing meneruskan alat tulis bisnis keluarga ? Sumber : Data Wawancara (November,2016)

e. Tahun bekerja di dalam bisnis keluarga

Seberapa lama (tahun) seseorang menjalani atau melakukan

pekerjaan yang merupakan bisnis keluarganya.

Dari hasil wawancara dengan narasumber penerus, pemilik dan

karyawan mengenai lama bekerja di bisnis keluarga yaitu selama 6

tahun. Hal ini menunjukkan bahwa penerus sudah cukup memiliki

pengalaman dibidangbisnis keluarga contoh:marketing dan produksi.

Hal ini didukung dari hasil wawancara pada responden Hartanti

(karyawan) yang dengan jawaban “Untung Usodo sudah menjalankan

dan bekerja dibisnis keluarga selama 6 tahun, contohnya penerus dapat

membina dan membimbing karyawan selama 6 tahun, hal ini

memperlihatkan bahwa penerus sudah bisa memimpin perusahaan”.

39

Tabel 4.5 Jawaban Responden Terhadap Lama Bekerja Penerus Pertanyaan Purnomo Untung Suparman Hartanti Kesimpulan Usodo Usodo Berapa lama Selama 6 Selama 6 Selama 6 Selama 6 Untung penerus tahun tahun tahun tahun Usodo bekerja sudah didalam mengelola bisnis bisnis keluarga? loenpia selama 6 tahun Sumber : Data Wawancara (November,2016)

f. Motivasi bergabung dengan bisnis keluarga

Motivasi bergabung untuk bisnis keluarga adalah suatu sugesti

atau dorongan yang muncul karena diberikan oleh seseorang kepada

orang lain atau dari diri sendiri.

Dari hasil wawancara dengan narasumber penerus, pemilik dan

karyawan mengenai motivasi bergabung dengan perusahaan bisnis

keluarga yaitu penerus ingin memajukan dan mengembangkan bisnis

keluarga Loenpia Semarang Gang Lombok seperti pengembangan

produk dan tempat usaha.Hal ini didukung dari hasil wawancara pada

responden Untung Usodo (Anak) yang dengan jawaban “Motivasinya

adalah berusaha usaha milik keluarga semakin ramai dan

berkembang menjadi besar, contohnya ditunjukan dengan adanya

pengembangan produk dan tempat usaha”.

40

Tabel 4.6 Jawaban Responden Terhadap Motivasi Penerus Pertanyaan Purnomo Untung Suparman Hartanti Kesimpulan Usodo Usodo Motivasi apa Untung Untung Untung Untung Untung yang anda Usodo Usodo Usodo Udoso Usodo lihat dari mempunyai ingin ingin dapat mempunyai penerus motivasi mengemba memajukan menjalan motivasi dalam yang kuat ngkan dan kan yang kuat bergabung dilihat bahwa bisnis mengemba usaha dalam dengan dapat keluarga ngkan loenpia memajukan bisnis mengembang dan dapat bisnis dan dan keluarga? kan bisnis menjadi keluarga dapat mengemban loenpia usaha mengem gkan bisnis yang bangkan loenpia sukses nya Sumber : Data Wawancara (November,2016)

g. Persepsi diri terhadap persiapan

Persepsi diri terhadap persiapan adalah upaya Anda mengamati

diri Anda sendiri, baik sifat, motivasi, perasaan dan emosi, atau lainnya.

Dari hasil wawancara dengan narasumber penerus, pemilik dan

karyawan mengenai kesiapan penerus dipercaya untuk menjalankan

bisnis keluarga Loenpia Gang Lombok Semarang menunjukkan bahwa

penerus sudah siap dipercaya untuk menjalankan bisnis keluarga

Loenpia Semarang Gang Lombok seperti siap mental untuk memimpin

dan marketing produk.Hal ini didukung dari hasil wawancara pada

responden Suparman (karyawan) yang dengan jawaban “Untung Usodo

sudah ada kesiapan untuk menjalankan bisnis keluarga,

contohnyaditunjukandengan, penerus sudah mau belajar dalam

pembuatan loenpia, ikut bekerja langsung bersama karyawan

41

lainnyadan memasarkan produk berdasarkan pengalaman yang didapat

sebagai marketing”

Tabel 4.7 Jawaban Responden Terhadap Persepsi Penerus Pertanyaan Purnomo Untung Suparman Hartanti Kesimpulan Usodo Usodo Apakah anda Untung Kesiapan Untung Kesiapan Untung melihat Usodo sudah diri dan Usodo dari Usodo kesiapan siap diberi percaya sudah Untung dapat penerus kepercayaan diri diberikan Usodo menjalan dalam dalam bisnis Untung kepercaya dapat kan bisnis menjalankan keluarga Usodo an dilihat keluarga bisnis yang teguh sepenuhnya dari cara dapat dilihat keluarga? dapat dan hasil melalui menjalank menyerah penjuala penjualan an bisnis kan bisnis nnya. nya keluarga loenpia kepada Untung Usodo Sumber : Data Wawancara (November,2016)

4.3. Hubungan Antara Keluarga dan Anggota Bisnis

a. Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses dalam mana seseorang atau

beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan,

dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan

orang lain.

Dari hasil wawancara dengan narasumber penerus, pemilik dan

karyawan mengenai komunikasi antara keluarga dan anggota bisnis

keluarga LoenpiaSemarang Gang Lombok menunjukkan bahwa

komunikasi berjalan baik. Hal ini didukung dari hasil wawancara pada

42

responden Purnomo Kusudo (Aseksor) yang dengan jawaban”Untung

Usodo dapat berkomunikasi dengan karyawan dan anggota keluarga

secarabaik, contohnya ditunjukan dengan saling memberikan informasi

tentang pembuatan loenpia”. Dengan demikian dapat diketahui sebagai

berikut :

1. Hubungan dengan orang tua (generasi ketiga) harmonis

2. Hubungan dengan karyawan berjalan baik karena karyawan betah

diperusahaan keluarga.

Tabel 4.8 Jawaban Responden Terhadap Komunikasi Pertanyaan Purnomo Untung Suparman Hartanti Kesimpulan Usodo Usodo Bagaimana Untung Untung Untung Untung Untung komunikasi Usodo dapat Usodo Usodo Usodo Usodo dengan berkomunika dapat dapat dapat dapat keluarga dan si dengan berkomuni beromunika berkomu berkomuni anggota baik karena kasi baik si dengan nikasi kasi dengan dalam semua dapat dengan keluarga dengan baik kepada menjalankan bersatu keluarga dan baik keluarga usaha dan karyawan kepada dan Loenpia karyawan keluarga karyawan Semarang sehingga dan Gang saling karya Lombok mendu wan yang anda kung lihat pada dalam diri penerus? menjalan kan usaha Sumber : Data Wawancara (November,2016)

43

b. Kepercayaan

Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada

orang lain dimana kita memiliki keyakinan padanya.

Dari hasil wawancara dengan narasumber penerus, pemilik dan

karyawan mengenai kepercayaan keluarga terhadap penerus untuk

menjalankan bisnis keluarga LoenpiaSemarang Gang Lombok

menunjukkan bahwa keluarga sudah yakin dan percaya pada penerus

untuk menjalankan bisnis keluarga LoenpiaSemarang Gang Lombok.

Hal ini didukung dari hasil wawancara pada responden Suparman

(karyawan) yang dengan jawaban“Untung Usodo dapat dipercaya untuk

meneruskan usaha loenpia menuju kesuksesan, contohnya ditunjukan

dengan penerus sudah dibekali pelatihan dalam pembuatan loenpia,

pengalaman marketing yang dipunyainya dan sudah menjalankan bisnis

keluarga selama 6 tahun tanpa adakendala”. Dengan demikian dapat

diketahui sebagai berikut :

1. Keluarga menyerahkan sepenuhnya bisnis keluarga ke penerus

2. Penerus diberi kebebasan mengelola bisnis keluarga

Tabel 4.9 Jawaban Responden Terhadap Kepercayaan Pertanyaan Purnomo Untung Suparman Hartanti Kesimpulan Usodo Usodo Bagaimana Semua Keluarga Keluarga Semua Keluarga kepercayaan keluarga percaya sudah keluarga menyerah keluarga sudah kepada sangat percaya kan bisnis untuk percaya Untung percaya kepada kepada menyerahkan kepada Usodo kepada Untung Untung bisnis Untung karena Untung Usodo Usodo keluarga ke Usodo dalam Untung Usodo dan

44 penerus? menjalankan Usodo untuk menyera bisnis dapat menjalan hkan keluarga menjalan kan bisnis bisnis kan usaha keluarga keluarga Sumber : Data Wawancara (November,2016)

c. Komitmen

Komitmen adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain

yang tercermin dalam tindakan kita. Komitmen merupakan pengakuan

seutuhnya, sebagai sikap yang sebenarnya yang berasal dari watak yang

keluar dari dalam diri seseorang.

Dari hasil wawancara dengan narasumber penerus, pemilik dan

karyawan mengenai komitmen penerus terhadap bisnis keluarga

LoenpiaSemarang Gang Lombok menunjukkan bahwa penerus sudah

mempunyai komitmen yang tinggi untuk menjalankan bisnis keluarga

LoenpiaSemarang Gang Lombok. Hal ini didukung dari hasil

wawancara pada responden Suparman (karyawan) yang dengan

jawaban “Untung Usodo sangatberkomitmen untuk menjalankan usaha

bisnis keluarga, contohnya ditunjukan dengan sikap dari penerus yang

mengatakan bahwa harus mampu memajukan dan mengembangkan

bisinis keluarga”.

Dengan demikian dapat diketahui sebagai berikut :

1. Penerus banyak menghabiskan waktu di usaha keluarga

2. Penerus bersungguh-sungguh berusaha demi kemajuan usahanya

45

Tabel 4.10 Jawaban Responden Terhadap Komitmen Pertanyaan Purnomo Untung Suparman Hartanti Kesimpulan Usodo Usodo Bagaimana Untung Untung Untung Untung Untung komitmen Usodo Usodo Usodo Usodo Usodo anda setelah mempunyai beromit sangat mempu mempunyai menyerahkan komitmen men dalam berkomit nyai komitmen usaha yang baik menjalan men komit yang tinggi Loenpia dalam kan usaha menjalan men terhadap Semarang menjalankan keluarga kan bisnis yang bisnis Gang bisnis dengan keluarga tinggi keluarga Lombok keluarga sungguh- dalam kepada sungguh menjalan penerus? kan bisnis keluarga Sumber : Data Wawancara (November,2016)

d. Kesetiaan

Upaya yang dilakukan untuk tetap berpegang teguh pada satu

pendirian atau komitmen. Kesetiaan dalam hal ini ialah kesetiaan

terhadap bisnis keluarga yang merupakan warisan dari keluarga /

leluhur.

Dari hasil wawancara dengan narasumber penerus, pemilik dan

karyawan mengenai kesetiaan penerus terhadap bisnis keluarga

LoenpiaSemarang Gang Lombok menunjukkan bahwa kesetiaan

penerus pada bisnis keluarga LoenpiaSemarang Gang Lombok sangat

tinggi. Hal ini dapat dilihat penerus hanya menekuni usaha Loenpia

Semarang Gang Lombok Hal ini didukung dari hasil wawancara pada

responden Suparman (karyawan) yang dengan jawaban” Untung Usodo

mempunyai rasa kesetiaan yang tinggi sekali terhadap usaha bisnis

46

keluarga, contohnya ditunjukan dengan penerus keluar dari perusahaan

lain sebagai marketing dan ingin melanjutkan bisnis keluarga.”

Tabel 4.11 Jawaban Responden Terhadap Kesetiaan Pertanyaan Purnomo Untung Suparman Hartanti Kesimpulan Usodo Usodo Bagaimana Untung Untung Untung Untung Untung pandangan Usodo Usodo Usodo Usodo Usodo anda mempunyai setia mempunyai mempun mempunyai mengenai kesetiaan terhadap rasa yai rasa kesetiaan yang tinggi usaha kesetiaan kesetiaan kesetiaan penerus karena loenpia yang tinggi yang yang tinggi terhadap Untung dapat sekali sangat terhadap usaha Usodo dapat dilihat terhadap tinggi bisnis Loenpia menjalankan dengan usaha bisnis dalam keluarga Semarang bisnis menerus keluarga menerus Gang keluarga kan secara kan Lombok? dengan bijaksana usaha sungguh- dan loenpia sungguh menekuni usaha loenpia Sumber : Data Wawancara (November,2016)

e. Kekacauan keluarga

Kekacauan keluarga dapat ditafsirkan sebagai pecahnya suatu unit

keluarga, terputusnya atau retaknya strukutur peran sosial jika satu atau

beberapa anggota gagal menjalankan kewajiban mereka secukupnya.

Dari hasil wawancara dengan narasumber penerus, pemilik dan

karyawan mengenai apabila terjadi kekacauan keluarga yang

berhubungan dengan bisnis keluarga LoenpiaSemarang Gang Lombok

menunjukkan bahwa selama ini belum ada kekacauan yang

berhubungan dengan bisnis keluarga Loenpia Gang Lombok Semarang

47

dan apabila terjadi kekacauan, maka penerus menjawab akan bersikap

bijaksana.Hal ini didukung dari hasil wawancara pada responden

Suparman (karyawan) yang dengan jawaban “ Selama ini tidak pernah

terjadi kekacauan keluarga dalam menjalankan bisnis keluarga,

contohnya ditunjukan dengan bisnis keluarga dapat berjalan lancar”.

Tabel 4.12 Jawaban Responden Terhadap Kekacauan Keluarga Pertanyaan Purnomo Untung Suparman Hartanti Kesimpulan Usodo Usodo Apakah Untung Untung Untung Untung Untung penerus Usodo sudah Usodo Usodo Usodo Usodo sudah menyikapi, sudah sudah sudah sudah menyikapi tetapi selama menyikapi menyikapi , menyika menyikapi apabila menjalankan apabila tetapi pi, tetapi dengan terjadi usaha tidak terjadi selama ini selama diselesaikan kekacauan terjadi kekacauan tidak menerus secara baik keluarga kekacauan keluarga, pernah kan dan secara yang keluarga maka terjadi usaha kekeluarga melibatkan dapat kekacauan tidak an usaha diselesai keluarga pernah Loenpia kan dalam terjadi Semarang dengan menjalan kekacau Gang kekeluar kan bisnis an Lombok? gaan keluarga keluarga Sumber : Data Wawancara (November,2016)

f. Persaingan antar saudara

Persaingan adalah proses sosial yang melibatkan individu atau

kelompok yang saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai

kemenangan tertentu.

Dari hasil wawancara dengan narasumber penerus, pemilik dan

karyawan mengenai persaingan yang berhubungan dengan bisnis

keluarga LoenpiaSemarang Gang Lombok menunjukkan bahwa selama

48

ini tidak ada persaingan keluarga mengenai bisnis Loenpia Semarang

Gang Lombok. Hal ini didukung dari hasil wawancara pada responden

Suparman (karyawan) yang dengan jawaban “ Selama ini tidak pernah

terjadi persaingan antar keluarga dalam menjalankan bisnis, contohnya

ditunjukan dengan bisnis keluarga dapat berjalan dengan baik dan tanpa

ada konflik keluarga”

Tabel 4.13 Jawaban Responden Terhadap Persaingan Antar Saudara Pertanyaan Purnomo Untung Suparman Hartanti Kesimpulan Usodo Usodo Apakah Selama ini Tidak ada Selama ini Selama Selama ini penerus belum ada persaingan tidak ini tidak tidak pernah sudah persaingan antar pernah ada terjadi menyikapi antar keluarga terjadi persaing persaingan terhadap saudara, pada usaha persaingan an antar keluarga, persaingan karena loenpia, keluarga saudara apabila antar saudara semua dapat apabila dalam terjadi dapat dalam diselesaikan terjadi menjalan diselesaikan menjalankan bersama persaingan kan usaha dengan baik usaha keluarga loenpia dan secara Loenpia maka gang kebersama Semarang dapat Lombok an Gang diusaha Lombok? kan saling mengung kapkan agar dapat diselesai kan dengan baik Sumber : Data Wawancara (November,2016)

49

g. Rasa cemburu

Kecemburuan adalah suatu emosi yang kuat, perasaan yang

sensitif dan dalam tentang seseorang atau sesuatu, dan iri hati akan

seseorang atau curiga bahwa orang lain akan memperoleh keuntungan.

Dari hasil wawancara dengan narasumber penerus, pemilik dan

karyawan mengenai rasa kecemburuan keluarga yang berhubungan

dengan bisnis keluarga Loenpia Semarang Gang Lombok menunjukkan

bahwa selama ini tidak ada kecemburuan yang berhubungan dengan

bisnis keluarga Loenpia Semarang Gang Lombok.Hal ini didukung dari

hasil wawancara pada responden Suparman dan Hartanti (karyawan)

yang dengan jawaban “ Selama ini tidak pernah ada rasa kecemburuan

antar keluarga dalam menjalankan bisnis, contohnya ditunjukan dengan

bisnis keluarga bisa berjalan dengan baik dan lancar tanpa ada

perselisihan antar keluarga”.

Tabel 4.14 Jawaban Responden Terhadap Rasa Cemburu Pertanyaan Purnomo Untung Suparman Hartanti Kesimpulan Usodo Usodo Apakah Tidak ada Tidak ada Selama ini Tidak Tidak ada penerus kecemburuan kecembu tidak ada rasa rasa menyikapi yang ruan antar pernah ada kecembu kecemburu apabila berhubungan keluarga rasa ruan an antar muncul rasa dengan karena kecemburu antar anggota cemburu dari bisnis semua bisa an antar saudara keluarga salah satu keluarga diselesai keluarga karena dalam anggota kan dalam semua bisnis keluarga dengan menjalan dapat yang baik kan bisnis dijalan berhubungan keluarga kan dengan usaha dengan Loenpia bersama

50

Semarang Gang Lombok? Sumber : Data Wawancara (November,2016)

h. Nilai-nilai dan tradisi bersama.

Sesuatu yang menunjukkan perbedaan dengan lainnya. Sesuatu

yang diinformasikan dan diwariskan kepada keturunannya sebagai

milik bersama, sehingga menjadi identitas bersama.

Dari hasil wawancara dengan narasumber penerus, pemilik dan

karyawan mengenai Nilai-nilai dan tradisi bersama yang berhubungan

dengan bisnis keluarga Loenpia Semarang Gang Lombok menunjukkan

penerus berusaha mewarisi dan meneruskan nilai-nilai dan tradisi yang

sudah ada di bisnis keluarga Loenpia Semarang Gang Lombok seperti

dalam hal ibadah kebebasan beribadah dari pemilik, pengelola dan

karyawan. Hal ini didukung dari hasil wawancara pada responden

sebagai aseksor yang bernama Purnomo Kusudo dengan jawaban

“Untung Usodo sudah mewarisi nilai-nilai dan tradisi kebersamaan

yang telah diwariskan kepadanya, contohnya ditunjukan dengan

memberikan kebebasan beribadah kepada karyawan”.

Tabel 4.15 Jawaban Responden Terhadap Nilai-Nilai Tradisi Bersama Pertanyaan Purnomo Untung Suparman Hartanti Kesimpulan Usodo Usodo Apakah Untung Untung Untung Untung Untung penerus Usodo sudah Usodo Usodo Usodo Usodo memelihara mewarisi berusaha berusaha sudah sudah nilai-nilai nilai dan mewarisi mewarisi mewarisi memelihara dan tradisi tradisi dan dan dan nilai-nilai

51 bersama bersama menerus meneruskan menurun tradisi yang ada di sudah lama kan nilai- nilai tradisi kan nilai- bersama keluarga yang di nilai dan yang sudah nilai dan yang ada di Loenpia wariskan di tradisi ada di tradisi keluarga Semarang dalam bisnis yang loenpia kebersa Gang keluarga sudah ada gang maan Lombok? dibisnis lombok keluarga loenpia gang Lombok Sumber : Data Wawancara (November,2016)

4.4. Kegiatan Perencanaan dan Pengendalian

Kegiatan perencanaan dan pengendalian adalah kegiatan untuk merencanakan dan mengendalikan suksesi yang di berikan generasi pertama ke generasi kedua yaitu dengan diberinya tanggung jawab yang bisa dikerjakan dalam perusahaan tersebut.

a. Perencanaan suksesi

Perencanaan suksesi adalah suatu proses yang memastikan suatu

pasokan yang layak dari para suksesor bagi senior yang ada sekarang

dan di masa yang akan datang atau munculnya jabatan utama dari

strategi bisnis, sehingga karir individual dapat direncanakan dan ditata

olah untuk mengoptimalkan kebutuhan organisasi dan aspirasi

individual.

Hasil wawancara pada responden sebagai aseksor yang bernama

Purnomo Kusudo dengan jawaban “Dari pihak keluarga tidak ada

persiapan khusus mengenai perencanaan suksesi, contohnya ditunjukan

52

dengan tidak ada acara khusus, yang terpenting bagi penerus adalah

menjalankan dan melanjutkan bisnis keluarga”.

Dari hasil wawancara diatas mengenai perencanaan suksesi yang

berhubungan dengan bisnis keluarga Loenpia Semarang Gang Lombok

menunjukkan pihak keluarga tidak mempersiapkan secara khusus pada

penerusnya. Terbukti bahwa penerus mempersiapkan apa adanya

dimana hanya menekankan pada penguasaan yang berhubungan dengan

bisnis keluarga Loenpia Semarang Gang Lombok. Untuk pendidikan

formal tidak diutamakan hal ini dapat dilihat penerus hanya pada

tingkat SLTP saja.

Tabel 4.16 Jawaban Responden Terhadap Perencanaan Suksesi Pertanyaan Purnomo Untung Suparman Hartanti Kesimpulan Usodo Usodo Bagaimana Untung Untung Perencana Untung Untung perencanaan Usodo tidak Usodo an suksesi Usodo Usodo tidak suksesi yang menyiapkan tidak bahwa tidak menyiapkan dilakukan secara menyiap Untung menyiap secara penerus khusus kan secara Usodo tidak kan khusus untuk mengenai khusus ada secara perencanaan meneruskan perencanaan karena persiapan khusus suksesi usaha suksesi semua secara dalam karena Loenpia berjalan khusus menerus semua Semarang apa kan berjalan apa Gang adanya usaha adanya Lombok? loenpia Sumber : Data Wawancara (November,2016)

53

b.Penggunaan dewan di luar keluarga

Dewan independen yang berasal dari orang-orang yang

berpengalaman dan berkompeten di bidangnya, serta mengerti tentang

pengelolaan bisnis keluarga. Karena bisa berasal bukan dari anggota

keluarga, maka dewan di luar anggota keluarga ini bertindak objektif.

Hasil wawancara pada responden sebagai aseksor yang bernama

Purnomo Kusudo dengan jawaban “Selama ini tidak ada dewan diluar

keluarga, tapi kalau dirasa perlu maka akan dibentuk, contohnya

ditunjukan dengan tidak adanya konsultan bisnis ”

Dari hasil wawancara diatas mengenai dewan diluar keluarga

yang berhubungan dengan bisnis keluarga LoenpiaSemarang Gang

Lombok menunjukkan bahwa apabila perlu akan dibentuk.

Tabel 4.17 Jawaban Responden Terhadap Penggunaan Dewan Diluar Keluarga Pertanyaan Purnomo Untung Suparman Hartanti Kesimpulan Usodo Usodo Apakah Untung Untung Untung Untung Untung penerus Usodo belum Usodo Usodo Usodo Usodo tidak mengguna membentuk belum tidak, belum membentuk kan dewan dewan diluar membentuk membentuk memben dewan keluarga keluarga, dewan dewan tuk keluarga apabila ada tetapi kalau keluarga, keluarga dewan karena masalah dirasa perlu karena karena keluarga semua mengenai maka akan semua dalam karena masalah usaha dibentuk masalah menjalan semua dapat Loenpia dapat kan usaha diselesai diselesaikan Semarang diselesai bisnis kan dengan baik Gang kan dengan keluarga dengan Lombok? baik tidak baik pernah apabila terjadi terjadi konflik konflik Sumber : Data Wawancara (November,2016)

54

c. Penggunaan konsultan bisnis keluarga

Penggunaan konsultan bisnis keluarga membantu bisnis keluarga

menjadi bisnis perusahaan dengan manajemen professional. Karena

tidak semua anggota dalam keluarga mempunyai latar belakang atau

kemampuan yang sama dalam menjalankan bisnis keluarga.

Hasil wawancara pada responden sebagai aseksor yang bernama

Purnomo Kusudo dengan jawaban “Sampai saat ini dari pihak keluarga

belum menggunakan konsultan bisnis keluarga, mungkin suatu saat

nanti kami dapat menggunakan konsultan bisnis keluarga, contohnya

ditunjukan dengan pihak keluarga menggunakan manajemensendiri

untuk mengatur perusahaan secara mandiri”

Dari hasil wawancara diatas mengenai penggunaan konsultan

bisnis keluarga yang berhubungan dengan bisnis keluarga

LoenpiaSemarang Gang Lombok menunjukkan bahwa bila dibutuhkan.

Tabel 4.18 Jawaban Responden Terhadap Penggunaan Konsultan Bisnis Keluarga Pertanyaan Purnomo Untung Suparman Hartanti Kesimpulan Usodo Usodo Apakah Sampai saat Untung Untung Untung Untung penerus ini Untung Usodo Usodo Usodo Usodo tidak mengguna Usodo belum belum belum tidak mengguna kan mengguna mengguna mengguna menggu kan konsultan kan kan kan nakan konsultan keluarga konsultan konsultan konsultan konsultan kelurga dalam bisnis keluarga, bisnis kelurga karena menjalankan keluarga bila perlu keluarga semua dapat usaha maka akan karena dilakukan Loenpia digunakan semua dengan Semarang dapat lancar dan Gang diselesai bila perlu Lombok? kan dengan digunakan

55

baik maka akan mengguna kan konsultan Sumber : Data Wawancara (November,2016)

d. Pembentukan dewan keluarga

Dewan yang dibentuk akan menjadi alat yang tak ternilai bila

diberi tanggung jawab dan wewenang yang jelas. Keluarga membentuk

sebuah dewan keluarga sebagai wakil bagi formalisasi perencanaan dan

pembuatan keputusan sesuai dengan agenda pertemuan keluarga.

Tujuan dari pembentukan dewan keluarga tergantung pada kebutuhan

keluarga.

Hasil wawancara pada responden sebagai aseksor yang bernama

Purnomo Kusudo dengan jawaban “Selama ini dari pihak keluarga

belum membentuk dewan keluarga, karena selama ini bila ada

permasalahan dalam bisnis keluarga dapat diselesaikan dengan cara

kekeluargaan, contohnya permasalahan pembagian gaji disesuaikan

dengan pekerjaan yang dilakukan oleh anggota keluarga”.

Dari hasil wawancara diatas mengenai penggunaan dewan

keluarga yang berhubungan dengan bisnis keluarga LoenpiaSemarang

Gang Lombok menunjukkan bahwa akan dibentuk bila dibutuhkan.

56

Tabel 4.19 Jawaban Responden Terhadap Pembentukan Dewan Keluarga Pertanyaan Purnomo Untung Suparman Hartanti Kesimpulan Usodo Usodo Apakah Untung Untung Untuk Untung Untung penerus Usodo belum Usodo akan Usodo tidak Usodo Usodo akan membentuk membentuk membentuk membentuk mungkin membentuk dewan dewan dewan dewan memben dewan keluarga keluarga, keluarga keluarga tuk keluarga untuk karena apabila karena dewan apabila mengatasi selama ini dibutuhkan semua keluarga diperlukan masalah bila ada karena dapat karena untuk yang permasalaha semua diselesai bila menyelesai berhubungan n dalam permasalah kan dengan terjadi kan masalah dengan usaha bisnis an dapat kekeluarga masalah yang besar Loenpia keluarga diselesai an besar Semarang dapat kan dengan dapat Gang diselesaikan baik dan diselesai Lombok? secara secara kan kekeluargaan bersama- sama Sumber : Data Wawancara (November,2016)

4.5. Hasil Penelitian Mengenai Proses Suksesi Kepemimpinan Pada Loenpia

Semarang Gang Lombok

Suksesi kepemimpinan dalam perusahaan adalah peralihan kepemimpinan di dalam suatu perusahaan. Suksesi kepemimpinan dapat dilaksanakan baik di tingkat puncak (top manager), tingkat menengah (middle manager) maupun pada tingkat lini pertama (lower manager). Di dalam suatu perusahaan besar biasanya mereka mempunyai program latihan untuk calon-calon pimpinan yang dilakukan secara rutin dan terprogram. Sedang di dalam perusahaan kecil, suksesi kepemimpinan sering tidak dipersiapkan. Suksesi kepemimpinan yang tidak dipersiapkan dapat mengakibatkan konflik dalam perusahaan. Seorang pimpinan perlu diganti apabila tidak dapat memberikan kepuasan kepada bawahan, tidak

57 dapat menyusun jalur pencapaian tujuan, tidak dapat menghilangkan hambatan- hambatan dalam perusahaan dsb.

Untuk menyiapkan calon pimpinan maka ada beberapa cara yang dapat ditempuh yaitu memberi kesempatan kepada calon pimpinan untuk ikut memecahkan masalah-masalah di dalam perusahaan, memberi kesempatan kepada calon pimpinan untuk memimpin suatu unit kecil dalam perusahaan, memberi kesempatan kepada calon pimpinan untuk menduduki jabatan penting dalam perusahaan, calon pimpinan diberi kesempatan melaksanakan kegiatan penting dalam perusahaan, calon pimpinan menjadi pejabat pelaksana tugas untuk menguji kemampuannya.

Didalam proses suksesi kepemimpinan yang terjadi pada Loenpia

Semarang Gang Lombokdengan menggunakan faktor-faktor yang mempengaruhi suksesibisniskeluargayangdikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu tingkat persiapan penerus, hubungan keluarga dan anggota bisnis, serta kegiatan perencanaan dan pengendalian.(Moris dkk,1996).

Berikut adalah rangkuman hasil penelitian mengenai proses suksesi kepemimpinan pada Loenpia Semarang Gang Lombok :

58

Tabel 4.20 Rangkuman Hasil Penelitian Mengenai Proses Suksesi Kepemimpinan Pada Loenpia Semarang Gang Lombok. No Indikator Analisis Hasil Penelitian Kesimpulan

1 Tingkat a. Pendidikan formal yang dicapai oleh Pada tingkat persiapan Persiapan penerus perusahaan hanya sampai pada penerus Untung Usodo Penerus jenjang SLTP. dapat dipercaya untuk b.Pelatihan yang didapat oleh penerus menjalankan bisnis perusahaan adalah dalam pembuatan keluarga Loenpia loenpia yaitu dari bahan mentah sampai Gang Lombok barang jadi. Semarang.Hal ini c. Pengalaman kerja diluar bisnis keluarga ditunjukkan yang pernah dilakukan oleh penerus bahwaUntung Usodo perusahaan adalah sebagai marketing alat sudah siap dipercaya tulis. untuk menjalankan d.Posisi dan jabatan penerus perusahaan bisnis keluarga sebelum menjalankan bisnis keluarga Loenpia Semarang adalah pada marketing (sales). Gang Lombok dengan e. Penerus perusahaan sudah bekerja dalam berbekal pelatihan bisnis keluarga ini selama 6 tahun. membuat loenpia, f. Penerus perusahaan ingin meneruskan bekerja langsung dan bisnis keluarga dan berusaha agar usaha dapat memasarkan milik keluarga semakin ramai dan produk dengan baik, berkembang menjadi besar. dari hal itu Untung g.Kesiapan penerus perusahaan untuk Usodosudah bisa menjalankan bisnis keluarga sudah meneruskan bisnis dilakukan yaitu dengan belajar membuat keluarga dan loenpia, ikut bekerja langsung dan mengembangkannya memasarkan produk sesuai dengan untuk menjadi lebih pengalaman yang didapat dari bekerja besar. sebagai marketing. 2 Hubungan a. Penerus perusahaan dapat berkomunikasi Hubungan antara Antara dengan keluarga dan karyawan secara baik.. keluarga dan anggota Keluarga dan b.Penerus perusahaan dapat dipercaya oleh bisnis sudah terjalin keluarga dan karyawan karena sudah baik, hal ini Anggota memimpin perusahaan selama 6 tahun. ditunjukan bahwa Bisnis c. Penerus perusahan mempunyai komitmen Untung Usodo dapat bahwa dapat menjalankan bisnis keluarga melakukan dan mampu memajukan serta komunikasi yang baik mengembangkan bisnis keluarga. dengan keluargadan d.Penerus perusahaan mempunyai rasa karyawan sehingga kesetiaan yang tinggi terhadap bisnis dapat mengatasi keluarga, hal ini ditunjukan dengan keluar masalah yang terjadi dari perusahaan lain dan melanjutkan bisnis didalam bisnis

59

keluarga. keluarga,jadi bisnis e. Selama ini tidak pernah terjadi kekacauan keluarga dapat keluarga dalam menjalankan bisnis berjalan dengan keluarga. lancar.Untung f. Selama ini tidak pernah terjadi persaingan Usodomempunyai antar keluarga dalam menjalankan bisnis komitmen dan rasa keluarga. kesetiaan yang tinggi g.Selama ini tidak pernah terjadi rasa untuk dapat cemburu antar keluarga dalam menjalankan menjalankan dan bisnis keluarga. mengembangkan h. Penerus perusahaan telah mewarisi nilai- bisnis keluargadengan nilai dan tradisi kebersamaan yang telah baik. diwariskan kepadanya, seperti memberikan kebebasan beribadah kepada karyawan dan keluarga. 3 Kegiatan a.Dari pihak keluarga tidak ada persiapan Kegiatan perencanaan Perencanaan khusus mengenai perencanaan suksesi, jadi dan pengendalian dan persiapannya apa adanya, yang terpenting tentang suksesi adalah Untung Usodo dapat menjalankan kepemimpinan pada Pengendalian dan melanjutkan bisnis keluarga. Loenpia Semarang b.Selama ini tidak ada dewan diluar keluarga, Gang Lombok, dari tapi kalau dirasa perlu maka akan dibentuk. pihak keluarga tidak c.Sampai saat ini dari pihak keluarga belum ada persiapan khusus, menggunakan konsultan bisnis keluarga, untuk mungkin suatu saat nanti kami dapat pembentukandewan menggunakan konsultan bisnis keluarga. keluarga dan d.Sampai saat ini dari pihak keluarga belum penggunaan konsultan membentuk dewan keluarga, karena selama bisnis bisa dibentuk ini bila ada permasalahan dapat diselesaikan apabila sudah tiba secara kekeluargaan. waktunya dan sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Sumber : Data primer yang diolah, 2016

60