MEDIA INFORMASI PRAJURIT KERATON BERBASIS ANDROID

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh Muhammad Natsir Alfarabi 14.21.00840

kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2016

MEDIA INFORMASI PRAJURIT KERATON YOGYAKARTA BERBASIS ANDROID

Muhammad Natsir Alfarabi 1) , M. Rudyanto Arief 2) ,

1,2) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta 55283 Email : [email protected] 1) , [email protected] 2)

As a kingdom that reinforced by troops that serves to setiap hari besar Islam atau Jawa pasukan ini selalu protect and defend from enemy attack. Soldier is muncul dalam barisan. Namun, tidak banyak orang yang needed when the kingdom in a state of war, as frontline tahu nama setiap prajurit yang berbaris dengan to defend from attack of the enemy. But for now menggunakan seragam yang berbeda-beda. Untuk soldiers only used to support cultural one as guards or memperkenalkan semua prajurit Keraton Yogyakarta foreder at cultural annual event palace held such as kepada masyarakat yang lebih luas maka dalam Grebeg. Keraton Yogyakarta Palace has 10 Bregada penelitian ini dibuat suatu aplikasi yang memberikan soldiers today, but not everyone knows the names and informasi mengenai prajurit keraton, filosofi, dan semua attributes. atribut yang digunakan berbasis Android. Information on the Yogyakarta Keraton soldiers 1.2 Rumusan Masalah appear only on the media information around of Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas Yogyakarta Palace and these soldiers only appear at maka penulis ingin mengangkat pokok permasalah yaitu: cultural events held in Yogyakarta. “bagaimana membuat media informasi prajurit Keraton To introduce and provide information one of berbasis android sebagai media pengenalan tentang Yogyakarta's culture in the form of soldier Keraton prajurit-prajurit Keraton Yogyakarta. Yogyakarta Palace, in this study will be made of a 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian media that is able to provide information about each soldier. The information is displayed in the form of Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah clothing, position warrior, soldier weapons, flags and sebagai berikut: pennants accompanying music. 1. Implementasi dari ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti pendidikan di STMIK AMIKOM Keywords : Media Information, Android, Mobile YOGYAKARTA. Programming, Keraton Soldier, Gamemaker Studio 2. Membuat aplikasi media informasi prajurit 1. Pendahuluan Keraton Yogyakarta berbasis android. 1.1 Latar Belakang 3. Meningkatkan pengetahuan penulis maupun pengguna tentang salah satu warisan budaya Keraton Yogyakarta merupakan salah satu pusat Yogyakarta, yaitu prajurit kraton Yogyakarta kebudayaan Jawa yang ada di Yogyakarta yang 4. Media informasi tambahan dan membantu merupakan bangunan istana resmi Kasultanan mengenalkan jenis-jenis prajurit yang dimiliki serta Ngayogyakarta Hadiningrat yang didirikan pada masa filosofi yang terkandung didalamnya. pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I. Pada masa 5. Untuk memenuhi syarat dalam memperoleh lalu, Keraton berfungsi sebagai tempat tinggal raja dan derajat kesarjanaan pada STMIK AMIKOM kerabatnya. Namun kini fungsi Keraton beralih menjadi YOGYAKARTA tempat wisata, museum pusat kebudayaan Jawa, dan sebagai tempat tinggal Sultan. Keraton Yogayakarta 1.4 Tinjauan Pustaka memiliki nilai-nilai sosial-budaya dan religi dalam Slamet Setiyo Wibowo, Ali Imron (2015) dalam pendirian maupun pemanfaatannya. Selain sebagai Tugas Akhir berjudul “Pembuatan Video Profil Tentang tempat tinggal raja dan museum pusat kebudayaan Jawa, Kebudayaan Prajurit Karaton Ngayogyakarta Keraton Yogyakarta pun dijadikan sentra dan kiblat Hadiningrat Sebagai Media Info Untuk Praci Karaton perkembangan budaya Jawa. Prajurit merupakan Yogyakarta” membuat video profil tentang kebudayaan komponen Keraton Yogyakarta sebagai sebuah institusi prajurit Keraton Yogyakarta menggunakan Adobe politik. Bregada prajurit yang saat ini masih Premiere Pro. Video Prajurit Kraton ini akan di dipertahankan ternyata memiliki nilai filosofi yang luar perkenalkan 3 bregada prajurit kraton ngayogyokarto, biasa. Bukan hanya dari sisi strategi pertahanannya mulai dari bendera, busana, alat music, dan senjata. namun juga komponen ini sudah mencerminkan Cerita atau alur video profil ini adalah keragaman dan toleransi yang telah dikembangkan oleh mendokumentasikan dan memperkenalkan 3 bregada Kesultanan Yogyakarta. prajurit yang ada di kraton ngayogyokarto, sekaligus Masyarakat Yogyakarta sudah sangat mengenal mengambil view yang menarik dari prajurit tersebut, dengan yang namanya prajurit Keraton bregodo. Dalam

1 video ini juga akan ditambahkan animasi prajurit kraton sehingga terlihat lebih menarik.[1] Rahmat Sunanjar dan Muhammad Yunas (2013) yang meneliti tentang Media Pembelajaran Bahasa Arab Dan Mengaji Berbasis Flash dijelaskan Aplikasi multimedia yang dibuat ini adalah media penyampaian informasi yang mencantumkan pembelajaran interaktif didalamnya. Sehingga murid-murid menjadi senang untuk belajar mengaji karena tampilan yang dimunculkan mudah dipahami, menarik dan menyenangkan bagi murid-murid untuk dipelajari. Dengan adanya sistem baru dengan berbasiskan komputer khususnya dengan basis multimedia menghasilakan informasi yang berkualitas dan mudah dipahami. Kesamaan dalam pembuatan yaitu Gambar 1 Tahap-tahap pengembangan multimedia menggunakan Adobe Photoshop untuk memproses gambar , Adobe Premiere Pro untuk mengedit suara dan 1.6 Prajurit Keraton Yogyakarta video. Namun yang menjadi perbedaannya adalah Prajurit Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat terdapat pada metode analisis, penelitian ini dibentuk pada masa pemerintahan menggunakan metoda analisis PIECES dan metode sekitar abad 17. Tepatnya pada tahun 1755 Masehi. pengembangan aplikasi.[2] Jumlah kesatuan prajurit yang ada tidak sama pada Irsyad Noor Huda (2013) yang meneliti tentang setiap Sultan yang memerintah, setidaknya terdapat 26 Perancangan Media Pembelajaran Marching Band Di TK bregada kesatuan prajurit pada awal berdirinya Keraton Aba Margomulyo III Sleman menjelaskan bahwa Yogyakarta sejak Sultan Hamengkubuwono V, pasukan kemudahan aplikasi multimedia interaktif komputer prajurit keraton tinggal 13begada. Pada masa yang terus dikembangkan sehingga lebih mendekati Pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VII dan VIII, dengan kebutuhan manusia telah turut serta jumlah pasukan tinggal 12 bregada. Setelah sempat mempengaruhi penggunaan komputer sebagai alat dibubarkan pada masa pemerintahan Sultan Hamengku bantu pembelajaran manusia. Multimedia pembelajaran Buwono IX, sejak tahun 1956 prajurit dihidupkan berbasis interaktif yang semakin banyak dan kembali satu persatu dimulai dari prajurit Dhaeng. Saat berkembang saat ini memberikan pilihan bagi ini, dimasa Sultan Hamengku Buwono X terdapat pengguna untuk memilih multimedia mana yang sepuluh bregada prajurit, yaitu prajurit Wirabraja, tepat untuk membangun sebuah aplikasi berbasis prajurit Dhaeng, prajurit Patangpuluh, prajurit Jagakarya, interaktif. Kesamaan dalam pembuatan yaitu prajurit Prawiratama, prajurit Ketanggung, prajurit menggunakan Adobe Flash untuk desain interaktif dan Mantrijero, prajurit Nyutra, prajurit Bugis dan prajurit membuat script, Adobe Photoshop untuk memproses Surakarsa.[5] gambar, Adobe Premiere Pro untuk mengedit suara dan video. Namun yang menjadi perbedaannya adalah 2. Pembahasan terdapat pada metode penelitian aplikasi yang akan dibuat.[3] 2.1 Analisis Analisis yang dilakukan pada penelitian ini meliputi 1.5 Tahap-Tahap Pengembangan Multimedia analisis SWOT, analisis kebutuhan dan analisis Setidaknya ada dua metodologi dapat digunakan kelayakan. untuk pengembangan perangkat lunak berbasis multimedia. Salah satunya adalah menurut Sutopo 2.1.1 Analisis SWOT (2003), yang berpendapat bahwa metodologi 1) Strenght (kekuatan) pengembangan multimedia terdari dari 6 tahapan yaitu, Prajurit Keraton Yogyakarta merupakan salah satu hal concept, design, material collecting, assembly, testing yang menarik bagi wisatawan Yogyakarta terutama pada dan distribution.[4] saat agenda kegiatan Keraton yang melibatkan para prajurit. Media informasi berbasis Android yang menjelaskan tentang Prajurit Keraton Yogyakarta sangat sedikit 2) Weakness (kelemahan) Kelemahan aplikasi ini dilihat dari segi kelengkapan fitur, aplikasi ini belum memiliki fasilitas musik atau suara yang dimainkan oleh masing-masing prajurit serta video aba-aba gerakan setiap prajurit.

2

3) Opportunity (peluang) perangkat lunak yang ditunjukkan untuk memberikan Aplikasi ini memiliki peluang yang besar untuk gambaran secara terperinci dari aplikasi yang dibuat. dikembangkan karena sedikitnya media informasi yang 3.1 Konsep membahas prajurit Keraton Yogyakarta. Tahap konsep yaitu menentukan tujuan, termasuk 4) Threat (ancaman) identifikasi pengguna, macam aplikasi (presentasi, Ancaman dari aplikasi ini yaitu jika adanya pengembang interaktif dan lain-lain), tujuan aplikasi (informasi, aplikasi yang menyediakan informasi yang lebih lengkap hiburan, pelatihan dan lain-lain) dan spesifikasi umum. dengan tampilan lebih menarik dan interaktif. Dasar aturan untuk perancangan juga ditentukan pada 2.1.2 Analisis Kebutuhan tahap ini. Berikut ini merupakan konsep aplikasi yang dibuat : Tujuan dari analisis kebutuhan adalah bertujuan untuk memahami apa yang dibutuhkan oleh sistem baru Tabel 1. Konsep aplikasi prajurit Kraton Yogyakarta dan mengembangkan sebuah sistem untuk memenuhi kebutuhan sistem tersebut, atau memutuskan bahwa Judul Media Informasi Prajurit Keraton pengembangan suatu sistem baru sebenarnya tidak perlu Yogyakarta dilakukan. Analisis kebutuhan ini dibagi menjadi 2 Pengguna Masyarakat umum macam, yaitu: Image Menggunakan format file .jpg 1) Analisis kebutuhan Fungsional bersumber dari buku dan berbagai 2) Analisis kebutuhan Non Fungsional sumber 2.1.3 Analisis Kelayakan Audio Tidak menggunakan Analisis kelayakan sistem digunakan untuk Video Tidak menggunakan mempelajari apakah usulan-usulan kebutuhan sistem Animasi Tidak menggunakan baru layak (feasible) untuk diteruskan menjadi sistem informasi Interaksi Next, back dan tombol-tombol lain yang dibuat sendiri 1) Kelayakan Teknologi. Dari segi teknologi, aplikasi ini diterapkan pada 3.2 Perancangan Isi smartphone dengan sistem operasi android, dimana pada 3.2.1 Perancangan Struktur Navigasi saat sekarang masyarakat banyak yang menggunakan smartphone dengan sistem operasi tersebut. Dalam Struktur navigasi yang digunakan pada perancangan aplikasi ini teknologi yang digunakan untuk aplikasi ini adalah navigasi model hierarki. pengembangan sistem merupakan teknologi yang mudah didapat, murah, dan tingkat pemakaiannya mudah. 2) Kelayakan Hukum Kelayakan pada bidang hukum dapat ditinjau dari beberapa segi yaitu. a. Legalitas Perangkat Lunak Aplikasi ini dibangun menggunakan software Unity 3D versi 4.3 dengan lisensi gratis. b. Isi Sistem yang Dibangun Aplikasi ini tidak mengandung unsur SARA, atau hal-hal yang berbau ponografi serta dapat Gambar 1. Rancangan Struktur Navigasi Hierarki memprovokasi dan menyinggung pihak tertentu. Aplikasi ini murni bersifat edukasi 3.2.2 Perancangan antarmuka yaitu media informasi prajurit Keraton. Berikut ini adalah perancangan antarmuka aplikasi 3) Kelayakan Operasional yang akan dibuat : Aplikasi ini mudah di gunakan tanpa keahlian khusus Halaman splashscreen adalah halaman yang pertama karena interface yang ada sangat sederhana bahkan bagi kali muncul ketika aplikasi dijalankan dan akan langsung pengguna baru yang belum mengerti tentang penggunaan dilanjutkan dengan munculnya menu pilihan bahasa. dan tata cara pemakaian aplikasi ini dapat mengerti.

3. Perancangan

Perancangan merupakan suatu bagian dari metodologi pengembangan pembangunan suatu

3

Berikut ini adalah rancangan halaman glosari dan halaman konfirmasi keluar.

Gambar 2. Splashscreen dan pilihan bahasa Halaman selanjutnya adalah halaman menu utama yang muncul setelah pengguna memilih bahasa.

Gambar 6. Agenda dan konfirmasi keluar 3.3 Material Collecting Pada tahapan ini dilakukan pengumpulan bahan seperti image, audio, animasi dan lain- lain. Dalam aplikasi media informasi prajurit Keraton Yogyakarta, tahap pengumpulan bahannya yaitu mengumpulkan image yaitu objek-objek pakaian dan panji-panji yang digunakan. 3.4 Implementasi Gambar 3. Menu Utama Tahapan ini adalah tahapan membangun dan Halaman berikutnya adalah halaman pilihan prajurit mengembangkan aplikasi sesuai dengan naskah yang Keraton serta halaman detail prajurit. telah dibuat. Bagian ini merupakan kegiatan yang meliputi tentang pembuatan desain grafik yang mendukung semua dialog, membuat animasi yang sesuai Nama Prajurit dengan tema, membuat text sebagai penyampaian pesan, mengimport file yang sudah jadi, yang semuanya akan FOTO digabungkan kedalam Game Maker Studio sebagai software final. Berikut ini diagram yang menjelaskan TEKSTEKSTEKSTEKSTEKSTEKSTEKSTE proses pembuatan aplikasi : KSTEKSTEKSTEKSTEKSTEKSTEKSTEKS TEKSTEKSTEKSTEKSTEKSTEKSTEKSTE KSTEKSTEKSTEKSTEKSTEKSTEKSTEKS TEKSTEKSTEKSTEKSTEKSTEKSTEKS

Back Next

Gambar 4. Splashscreen dan pilihan bahasa Rancangan selanjutnya adalah rancangan halaman galeri dan halaman agenda.

Gambar 7. Alur proses pembuatan aplikasi 3.4.1 Pembuatan Sprite Sprite adalah semua desain gambar yang di gunakan dalam pembuatan game . Metode pembuatan sprites dalam gamemaker ada dua macam yaitu load sprite dan created Sprite from strip . Dalam pembuatan aplikasi ini menggunakan metode Load sprite yaitu mengambil / mengimpor gambar yang sudah dibuat sebelumnya. Gambar 5. Splashscreen dan pilihan bahasa Format gambar yang digunakan yaitu . png.

4

terlebih dahulu. Proses setting icon dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 8. Proses Pembuatan Sprite 3.4.2 Pembuatan Objek

Objek merupakan penghubung antara sprite dengan Gambar 11. Proses Setting Icon room dan tempat untuk meletakkan script . Di dalam objek terdapat berbagai event yang bisa dipilih sesuai 4.Penutup kegunaannya. Proses pembuatan objek dapat dilihat pada 4.1 Kesimpulan gambar berikut : Dalam penelitian ini telah berhasil dibuat sebuah aplikasi pengenalan prajurit Keraton Yogyakarta sesuai dengan perancangan yang telah disusun pada bab sebelumnya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan : 1. Dalam membuat aplikasi pengenalan prajurit Keraton Yogyakarta sesuai dengan metode pengembangan yang digunakan. Tahap pertama yang dilakukan adalah membuat konsep, kedua membuat desain kemudian dimasukkan ke dalam aplikasi Game maker Studio. Tahap ke tiga yaitu menambahkan sourcecode sesuai kebutuhan Gambar 9. Proses Pembuatan Objek kemudian tahap terakhir meng export menjadi 3.4.3 Pembuatan Room (.Apk). 2. Untuk mempermudah proses pembuatannya, semua Aplikasi yang di buat menggunakan Game Maker materi yang digunakan untuk sprite di buat menjadi Studio setidaknya memiliki satu room agar dapat di (.png). jalankan. Room merupakan tempat untuk menyusun 3. Proses export menjadi (.Apk) tidak hanya semua komponen seperti background dan object . Proses dilakukan 1 kali dikarenakan ketika dijalankan pembuatan room dapat dilihat pada gambar berikut : masih ditemukan beberapa yang belum sesuai. 4. Ketika proses export menjadi (.Apk) yang pertama kali dilakukan cukup lama, namun untuk proses ke dua dan selanjutnya tidak. 4.2 Saran Dalam pembuatan ini tentu masih terdapat beberapa kekurangannya. Oleh sebab itu diharapkan peneliti selanjutnya dapat memperbaiki beberapa kekurangan yang ada. Saran yang diajukan sebagai berikut : 1. Aplikasi ini hanya dapat dijalankan pada smartphone android, diharapkan dapat Gambar 10. Proses Pembuatan Room dikembangkan menjadi beberapa ekstensi agar dapat dijalankan di semua jenis smartphone. 3.4.4 Membuat File (.apk) 2. Gambar prajurit yang digunakan kualitasnya Agar dapat dijalankan pada smartphone android, kurang bagus dan jumlahnya terbatas, diharapkan maka aplikasi ini di export menjadi file.apk. Game dapat ditambahkan beberapa gambar prajurit Maker Studio sudah dilengkapi dengan modul eksport beserta perlengkapannya dengan resolusi besar agar android yang memungkinkan ekstensi game maker informasi semakin jelas. (.gmx) di konversikan kedalam android package (.apk). Sebelum dikonversi ke (.apk) kita harus setiing icon nya

5

3. Pada halaman glosarium kata – kata yang diterjemahkan masih terbatas, diharapkan dapat ditambahkan dengan penjelasan arti yang lebih detail

Daftar Pustaka [1] Slamet Setiyo Wibowo, Ali Imron. Pembuatan Video Profil Tentang Kebudayaan Prajurit Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat Sebagai Media Info Untuk Praci Karaton Yogyakarta. STMIK AMIKOM Yogyakarta. 2015 [2] Rahmat Sunanjar dan Muhammad Yunas. Media Pembelajaran Bahasa Arab Dan Mengaji Berbasis Flash. STMIK AMIKOM Yogyakarta. 2013 [3] Irsyad Noor Huda Perancangan Media Pembelajaran Marching Band di TK ABA MARGOMULYO III SLEMAN 2013 [4] Sutopo , Multimedia Interaktif dan Flash, PT Graha Ilmu. 2003 [5] Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta. 2009. Prajurit Kraton Yogyakarta, Filosofi dan Nilai Budaya yang Terkandung di Dalamnya.

Biodata Penulis Muhammad Natsir Alfarabi, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2016 M. Rudyanto Arief, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika UII YOGYAKARTA, lulus tahun 2001. Memperoleh gelar Magister Teknologi Informasi (M.T) Program Pasca Sarjana Magister Teknologi Informasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Gajah Mada Yogyakarta, lulus tahun 2005. Saat ini menjadi Dosen serta Kepala Bagian Penjaminan Mutu di STMIK AMIKOM Yogyakarta.

6