MASYARAKAT MAHASISWA UNIVERSITAS TRISAKTI

Sejarah Panjang Gerakan Mahasiswa

1908: Membuka pintu gerbang gerakan untuk menjemput kemerdekaan Sebagai awal mula munculnya pergerakan mahasiswa di tanah air adalah Pergerakan mahasiswa yang pertama pada tahun 1908 bernama “Boedi Oetomo” yang didirikan oleh mahasiswa mahasiswa Stovia pada tanggal 20 Mei 1908 di . Boedi Oetomo adalah suatu wadah perjuangan yang pertama kali memiliki struktur pengorganisasian modern serta berbasis intelektual (intelectual movement). Wadah ini juga merupakan bentuk sikap kritis mahasiswa tersebut terhadap sistem kolonialisme Belanda yang menurut mereka sudah selayaknya dilawan dan rakyat harus dibebaskan dari bentuk penguasaan terhadap sumber daya alam yang dilakukan oleh penjajah terhadap bangsa ini. Kehadiran Boedi Oetomo, Indische Vereeninging, dll pada masa itu merupakan suatu rangkain sejarah yang menandai munculnya sebuah angkatan pembaharuan dengan kaum muda dan terpelajar sebagai aktor terdepannya, yang pertama dalam sejarah Indonesia adalah “Generasi 1908”. walaupun kadang terkesan gerakan yang dilakukan masih menunjukkan sifat primordialisme Jawa. Namun yang perlu dingat dan dipahami adalah gerakan kepemudaan yang berbasiskan kaum terpelajar telah ada sejak Indonesia belum Merdeka.

1928: Bertemunya pemuda seluruh Nusantara Sebelum masuk kepada gerakan Sumpah Pemuda ada 1 gerakan kepemudaan yang dilansir dalam buku “Indonesia dalam Arus Sejarah”, yaitu organisasi Tri Koro Dharmo yang merupakan perkumpulan pelajar yang berdiri pada 7 Maret 1915. Anggotanya didapat dengan merekut pelajar bumiputra yang berasal dari perguruan dan sekolah-sekolah yang ada di Jawa. Pelajar dari Jawa dan Madura menjadi inti dari perkumpulan ini. Tri Koro Dharmo menginginkan sebuah perubahan dari cara pandang berpikir anak muda dalam melihat kondisi yang terjadi di Indonesia. Karena terdapat sebuah desakan akan keanggotaan Tri Koro Dharmo lebih luas, maka nama dari perkumpulan ini diubah menjadi Jong . Seluruh pelajar dari Jawa, Madura, dan Lombok bisa bergabung dalam wadah ini. Dengan adanya organisasi Jong Java memunculkan semangat untuk memerdekakan Indonesia itu diperlihatkan dengan mulai muncul perkumpulan pemuda kedaerahan lainnya, seperti, Jong Batak, Jong Minahasa, Jong Celebes, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong Islaminten Bon, Pemuda Kaum Betawi, Pemuda Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) dan masih banyak lainnya.

Pada pertengahan 1923, serombongan mahasiswa yang bergabung dalam Indonesische Vereeninging (nantinya berubah menjadi Perhimpunan Indonesia) kembali ke tanah air. Kecewa dengan perkembangan kekuatan-kekuatan perjuangan di Indonesia, dan melihat situasi politik yang di hadapi, mereka membentuk kelompok studi yang dikenal karena keaktifannya dalam diskursus kebangsaan saat itu. Pertama, adalah Kelompok Studi Indonesia (Indonesische Studie- club) yang dibentuk pada tanggal 29 Oktober 1924 di Surabaya oleh Soetomo. Kedua, adalah Kelompok Studi Umum (Algemeene Studie-club) yang direalisasikan oleh para Kaum Nasionalis dan Pelajar Sekolah Tinggi Teknik di Bandung yang dimotori oleh Soekarno pada tanggal 11 Juli 1925. Mereka merasa membutuhkan gerakan yang sifatnya berskala nasional demi kemerdekaan Indonesia. Maka, Muncullah inisiatif untuk menggabungkan dari para perhimpunan pemuda ke dalam sebuah musyawarah besar. Kongres Pemuda I akhirnya dilakukan pada 30 April sampai 2 Mei 1926. Pada Kongres tersebut belum bisa menyatukan persatuan Indonesia. disebabkan Masih adanya ego kedaerahan yang kuat dari tiap kelompok. Kemudian, mereka sadar bahwa ego kedaerahan itu akan mempersulit Indonesia untuk bersatu dan berjuang melawan penjajahan. Pada 27-28 Oktober 1928, akhirnya terealisasi sifat “kebanggaan dan rasa senasib” para pemuda sebagai anak bangsa menjadikan mereka berkumpul lagi. Kongres Pemuda II digelar, dengan kepanitiaan dari berbagai perkumpulan. Mereka semua berkumpul di Batavia (Jakarta) dan mulai melakukan sebuah kesepakatan bersama akan pentingnya persatuan pemuda. Deklarasi pun dilakukan, dan dikenal dengan nama "Sumpah Pemuda". Dari kebangkitan kaum intelektual, terpelajar, dan aktivis pemuda munculnya generasi baru Pemuda Indonesia yang memunculkan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Gerakan ini banyak dianggap sebagai gerakan yang mempersatukan seluruh elemen intelectual movement di Indonesia dikarenakan dalam agenda tersebut mereka mengikarkan janji dan sumpah yang sekarang dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.

1945: Merebut Kemerdekaan Dalam perkembangan berikutnya, dinamika pergerakan Nasional yang ditandai kembali dengan kehadiran kelompok-kelompok studi, yang didasarkan pada pengaruh dan sikap Pemerintahan Belanda yang menjadi semakin menghisap dan menindas rakyat Inonesia. Maka dari itu muncul kebutuhan baru berupa untuk menjadikan gerakan Kepemudaan yang ada untuk

menjadi partai politik, terutama dengan tujuan memperoleh basis massa aksi yang banyak dan meluas. Kelompok Studi Indonesia berubah menjadi Partai Bangsa Indonesia (PBI), sedangkan Kelompok Studi Umum menjadi Perserikatan Nasional Indonesia (PNI). Namun, dalam tahun ini gerakan Kepemudaan yang memberikan kontribusi dan peran yang bersejarah adalah, Mahasiswa–mahasiswa yang terdiri dari Soekarni, Wikana, Aidit, dan Chairul Saleh inilah yang akhirnya melakukan penculika atas tokoh proklamator (Soekarno dan Mhd. Hatta) sampai ke Rengasdengklok agar dapat memberikan tekanan lebih kepada mereka untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, peristiwa tersebut terus dikenal dengan peristiwa Rengasdengklok.

1965: Pergolakan Ideologi dan Mempertahankan Kemerdekaan Sejak kemerdekaan, muncul kebutuhan akan aliansi antara kelompok-kelompok Mahasiswa, maka dari itu banyak muncul organisasi/ perhimpunan mahasiswa baru diantaranya Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPMI), yang dibentuk melalui Kongres Mahasiswa yang pertama di Malang tahun 1947. Selanjutnya, dalam masa Demokrasi Liberal (1950-1959), seiring dengan penerapan sistem Kepartaian yang majemuk saat itu, organisasi mahasiswa ekstra kampus kebanyakan merupakan organisasi dibawah/terafiliasi partai-partai politik. Misalnya, Gerakan Mahasiswa kristen Indonesia (GMKI), Perhimpunan Mahasiswa Katholik Republik Indonesia (PMKRI) dengan Partai Katholik, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dengan PNI, Concentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI) dekat dengan PKI, Gerakan Mahasiswa Sosialis Indonesia (Gemsos) dengan PSI, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berafiliasi dengan Partai NU, serta Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dengan Masyumi, dan lain-lain. Berawal dari semangat kolektifitas mahasiswa secara nasional melakukan pergerakan Mahasiwa yang dikenal sebagai gerakan “angkatan ’66” inilah yang kemudian mulai melakukan penentangan atas PKI dan ideologinya yang mereka anggap sebagai ancaman dan bahaya laten negara maka dari itu harus segera dibasmi dari bumi Nusantara. Dalam tahun ini mahasiswa melakukan tuntutan yang dikenal dengan “TRITURA”. Isi dari Tuntutan Tritura berupa: 1. Pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya. 2. Perombakan kabinet Dwikora. 3. Turunkan harga pangan.

Pada pergerakn Mahasiswa pada zaman itu, ternyata ada sesosok mahasiswa yang sangat dikenal akan idealismenya hingga saat ini dan sampai hari ini menjadi panutan/inspirasi aktivis– aktivis mahasiswa di Indonesia, yaitu Soe Hok Gie. Ada potongan kalimat yang dituturkan olehnya yang sampai sekarang menjadi inspirasi perjuangan Mahasiswa di Indonesia, ia mengatakan kepada kawan–kawan seperjuangannya yang tentang idealismenya dengan kalimat “lebih baik terasingkan daripada hidup dalam kemunafikan” . 1974: Menentang Penguasa (Orde) Baru Pada tahun 1974, Diawali dengan reaksi terhadap kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), salah satu aksi protes lainnya yang besar disuarakan juga adalah tuntutan pemberantasan korupsi. muncullah, gerakan yang dimotori Arif Budiman yang program utamanya adalah aksi pengecaman terhadap kenaikan BBM, dan korupsi selanjutnya disebut dengan gerakan "Mahasiswa Menggugat". Menyusul aksi-aksi lain juga yang mempunyai skala lebih luas. Gerakan malari sendiri adalah gerakan yang bermula ketika Kedatangan PM Jepang dan juga ketua dari IGGI, Jan P. Pronk dianggap menyeret Indonesia ke keadaan yang lebih buruk. Modal asing yang mereka akan membuat negeri ini hanya mengalami ketergantungan dan tidak mau berusaha. Parahnya, negeri ini bisa kembali diperbudak oleh negara tersebut seperti masa sebelum Indonesia akhirnya merdeka. Mahasiswa sebelumnya melakukan demonstrasi lunak di dalam kampus. Hingga kemudian, mereka mulai memberanikan diri untuk turun ke jalan. Momen kedatangan Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka yang berkunjung ke Jakarta dijadikan momentum untuk aksi demonstrasi. Awalnya, Mahasiswa hanya melakukan aksi di kampus Universitas Trisakti. Aksi tersebut dikenal dengan “Apel Tritura” 1974. Pada kegiatan itu, diakhiri dengan pembakaran boneka Tanaka yang disimbolkan sebagai “penjajah ekonomi”. Pada hari itu, ratusan Mahasiswa dan Pelajar melakukan long march dari Universitas Indonesia (UI) di Salemba, Jakarta Pusat menuju Universitas Trisakti di Grogol, Jakarta Barat. Kerusuhan mulai pecah ketika massa aksi ingin bergerak menuju Istana Kepresidenan (Istana Merdeka) Saat itu, mulai terjadi bentrok anatara Mahasiswa dengan Aparat. Pada tempat lain, Mahasiswa juga telah bersiap siaga di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma karena dijaga ketat, rombongan Mahasiswa tidak berhasil menerobos masuk ke dalam pangkalan udara Halim Perdanakusuma.

Gerakan Mahasiswa di Jakarta meneriakan isu tuntutan sebagai berikut, “ganyang

korupsi” sebagai salah satu tuntutan “Tritura Baru” disamping dua tuntutan lainnya yaitu: Bubarkan Asisten Pribadi dan Turunkan Harga. Gerakan ini berbuntut dihapuskannya jabatan Asisten Pribadi Presiden.

1977-1978 : Upaya Penguasa Menjegal Gerakan Mahasiswa Setelah peristiwa Malari, hingga tahun 1975-1976, berita tentang aksi protes mahasiswa nyaris sepi. Mahasiswa disibukkan dengan berbagai kegiatan kampus disamping kuliah sebagain kegiatan rutin, dihiasi dengan aktivitas kerja sosial, Kuliah Kerja Nyata (KKN), Dies Natalis, acara penerimaan mahasiswa baru, dan wisuda sarjana. Meskipun disana-sini aksi protes kecil tetap ada. Menjelang dan terutama saat-saat antara sebelum dan setelah Pemilu 1977, barulah muncul kembali pergolakan mahasiswa yang berskala masif. Berbagai masalah penyimpangan politik diangkat sebagai isu. Gerakan ini juga mengkritik strategi pembangunan dan kepemimpinan Nasional Republik Indonesia. Awalnya, pemerintah berusaha untuk melakukan pendekatan terhadap mahasiswa, maka pada tanggal 24 Juli 1977 dibentuklah Tim Dialog Pemerintah yang akan berkampanye di berbagai perguruan tinggi. Namun, upaya tim ini ditolak oleh mahasiswa. Pada masa inilah pergerakan Mahasiswa mulai dimatikan peran dan fungsinya oleh pemerintah, yaitu sejak terpilihnya Soeharto untuk yang ketiga kalinya melalui Pemilihan Umum. Maka guna meredam sikap ktiris Mahasiswa terhadap Pemerintah dan untuk mempertahankan status-quo Pemerintahan maka dikeluarkanlah Kebijakan Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK) melalui SK No.0156/U/1978. Konsep ini mencoba mengarahkan mahasiswa hanya menuju pada jalur kegiatan akademik, dan menjauhkan diri dari aktivitas politik karena dinilai secara nyata dapat membahayakan posisi rezim padas saat itu. Menyusul diadakannya konsep NKK/BKK maka Pemerintah melakukan tindakan pembekuan dan pembubaran terhadap beberapa organisasi Dewan Mahasiswa di berbagai kampus di Indonesia yang kemudian diganti dengan membentuk struktur organisasi baru yang disebut Badan Koordinasi Kampus (BKK). Berdasarkan SK menteri P&K No.037/U/1979 kebijakan ini membahas tentang Bentuk Susunan Lembaga Organisasi Kemahasiswaan di Lingkungan Perguruan Tinggi, dan dimantapkan dengan penjelasan teknis melalui Instruksi Dirjen Pendidikan Tinggi tahun 1978 tentang pokok-pokok pelaksanaan penataan kembali lembaga kemahasiswaan di Perguruan Tinggi. Kebijakan BKK itu secara implisif sebenarnya melarang dihidupkannya kembali Dewan Mahasiswa, dan hanya

mengijinkan pembentukan organisasi mahasiswa tingkat fakultas (Senat Mahasiswa Fakultas- SMF) dan Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (BPMF). Namun hal yang terpenting dari SK ini terutama pemberian wewenang kekuasaan kepada rektor dan pembantu rektor untuk menentukan kegiatan mahasiswa, yang menurutnya sebagai wujud tanggungjawab pembentukan, pengarahan, dan pengembangan lembaga kemahasiswaan. Soeharto terpilih untuk ketiga kalinya dan tuntutan mahasiswa pun tidak membuahkan hasil. Meski demikian, perjuangan gerakan mahasiswa 1978 telah meletakkan sebuah dasar sejarah, yakni tumbuhnya keberanian mahasiswa untuk menyatakan sikap terbuka untuk menggugat bahkan menolak kepemimpinan nasional.

1998: Menumbangkan Rezim Otoriter Gejolak krisis moneter diseluruh dunia telah membuat kondisi perekonomian di Indonesia terguncang hebat. Hal tersebut ditandai dengan menaiknya angka tukar rupiah terhadap dolar yang menembus Rp 17.000/Dolar serta inflasi yang meningkat hingga lebih dari 100%. Hal ini tentu saja sangat mengejutkan masyarakat Indonesia, khususnya mahasiswa yang akhirnya animo pergerakannya mulai bangkit setelah sebelumnya mengalami mati suri yang panjang. Pergerakan Dimulai ketika pada saat 20 mahasiswa UI yang mendatangi gedung MPR/DPR RI menolak pidato pertanggungjawaban presiden yang disampaikan melalui sidang umum MPR dan menyerahkan agenda reformasi nasional kepada MPR. Kondisi Indonesia semakin tegang sejak harga BBM melonjak naik hingga 71% yang ditandai dengan beberapa kerusuhan yang terjadi di Medan yang setidaknya telah memakan 6 korban jiwa. Kegaduhan berlanjut pada tanggal 7 Mei dan 8 Mei. Yaitu peristiwa cimanggis, dimana pada saat itu telah terjadi bentrokan antara Mahasiswa dan aparat keamanan di Kampus Fakultas Teknik Universitas Jayabaya, Cimanggis, yang mengakibatkan sedikitnya 52 mahasiswa dibawa ke RS Tugu Ibu, Cimanggis. Kemudian peristiwa Gejayan di Yogyakarta yang telah merenggut nyawa 1 orang mahasiswa. Di Universitas Trisakti juga para Mahasiswa Unversitas Trisakti juga melakukan aksi damai dari kampus Trisakti menuju Gedung Nusantara pada pukul 12.30. Namun aksi mereka dihambat oleh blokade dari Polri dan militer yang datang kemudian. Beberapa Mahasiswa mencoba melakukan negosiasi dengan pihak Polri dan Militer yang pada Akhirnya sekitar pukul 17.15 para Mahasiswa bergerak mundur, diikuti bergerak majunya aparat keamanan. Aparat keamanan pun mulai menembakkan peluru ke arah mahasiswa. Para mahasiswa panik dan

bercerai-berai, sebagian berlindung di Universitas Trisakti. Namun aparat keamanan terus melakukan penembakan. Korban-korbanpun mulai tumbang dan berjatuhan, mereka dilarikan ke Rumah Sakit Sumber Waras. Pada pukul 20.00 dipastikan empat orang Mahasiswa Unversitas Trisakti tewas tertembak dan satu orang dalam keadaan kritis. Meskipun pihak aparat keamanan membantah telah menggunakan peluru tajam, hasil otopsi menunjukkan kematian disebabkan peluru tajam. Hasil sementara diprediksi peluru tersebut hasil pantulan dari tanah peluru tajam untuk tembakan peringatan. Mereka yang tewas adalah Elang Mulia Lesmana (1978-1998), Heri Hertanto (1977- 1998), Hafidin Royan (1976- 1998), dan Hendriawan Sie (1975-1998). Mereka tewas tertembak di dalam kampus, terkena peluru tajam di tempat-tempat vital seperti kepala, tenggorokan, serta dada. Peristiwa penembakan empat mahasiswa Universitas Trisakti ini juga digambarkan dengan detail dan akurat oleh seorang penulis sastra dan jurnalis, Anggie Dwi Widowati dalam karyanya berjudul Langit Merah Jakarta. Hal tersebut tentu saja membuat situasi makin panas antara Mahasiswa dan Pemerintah, terutama terhadap militer yang mereka anggap telah berbuat semena- mena terhadap Mahasiswa yang sedang melakukan aksi damai. Demonstrasi besar-besaran dilakukan oleh mahasiswa pun akhirnya semakin merebak dan meluas. Di Jakarta ribuan mahasiswa telah berhasil menduduki gedung MPR/DPR RI pada tanggal 19 Mei 1998. Atas berbagai tekanan dan perimbangan yang terjadi saat itu akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998 pukul 09.00, Presiden RI Soeharto menyatakan Pengunduran dirinya, dan kemudian menyerahkan jabatannya ke Wakil Presidennya yaitu Prof. BJ Habibie. Namun hal tersebut tidak membuat masyarakat puas karena mereka menganggap bahwa Habibie merupakan antek orde baru. Demonstrasi terus tetap berlanjut hingga mendekati akhir tahun, yaitu ketika sidang istimewa MPR digelar pada bulan November 1998. Mahasiswa terus melakukan perlawanan terhadap pemerintahan Habibie yang mereka anggap sebagai regenerasi Orde Baru serta Mahasiswa juga menyatakan mosi tidak percaya terhadap anggota MPR/DPR RI yang masih berbau orde baru. Selain itu mereka juga mendesak agar Pemerintah untuk menghialngkan dwifungsi ABRI. Sepanjang diadakannya Sidang Istimewa itu Masyarakat bergabung dengan Mahasiswa setiap hari melakukan demonstrasi turun ke jalan-jalan di Jakarta dan Kota besar lainnya di Indonesia. Peristiwa ini mendapat perhatian sangat besar dari seluruh Indonesia dan dunia internasional. Hampir seluruh Sekolah dan Universitas di Jakarta tempat diadakannya Sidang Istimewa tersebut, diliburkan untuk mencegah mahasiswa kembali berkumpul. Apapun yang dilakukan oleh mahasiswa mendapat perhatian ekstra ketat dari pimpinan Universitas

masing-masing karena mereka di bawah tekanan aparat yang tidak menghendaki aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Mahasiswa. Aksi perlawanan terus muncul serta bergejolak dan muncullah tragedi yang dikenal dengan “Semanggi 1 dan 2” , yaitu ketika beberapa aksi Mahasiswa tersebut dihadang oleh pihak militer dengan senjata api lengkap dan kendaraan berlapis baja. Usaha dari pihak militer untuk membubarkan masa aksi dari mahasiswa telah mengakibatkan bentrok yang cukup hebat, usaha tersebut diwarnai dengan beberapa tembakan senjata yang dilakukan oleh aparat terhadap mahasiswa secara membabi buta guna membubarkan massa. Alhasil, Tindakan membabi buta yang dilakukan pihak militer pada saat itu telah menyebabkan 17 orang meninggal dunia, dan ratusan lainnya luka berat. Korban meninggal dan luka-luka tidak hanya memakan nyawa mahasiswa saja, mulai dari tim relawan kemanusiaan, wartawan, dan masyarakat juga ikut menjadi korban, termasuk anak kecil yang masih berusia 6 tahun tewas tertembak peluru nyasar.

Andi Rachmet Santoso PERJUANGAN, PERSATUAN DAN PENGORBANAN

Presiden Pertama Republik Indonesia, sang Proklamator itu sendiri, Ir Soekarno, seakan mampu memberi suatu pandangan yang visioner kedepan mengenai kampus ini. Awal berdirinya Universitas Trisakti mempunyai Nilai sejarah hebat dan makna yang begitu besar untuk cita-cita bangsa, yaitu berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian secara sosial budaya. Ketiga arti ini yang diberikan kepada Trisakti, Namun tak disangka dalam proses perjalanannya Trisakti bukan hanya menjadi saksi sejarah belaka, melainkan menjadi aktor utama pembebasan belenggu bangsa Indonesia. Selasa,12 Mei 1998 sebagai hari yang tidak akan pernah dilupakan bagi kita sebagai Masyarakat Mahasiswa Univeristas Trisakti dan juga Bangsa Indonesia itu sendiri, dikarenakan mampunya saya menulis dan juga saudara para pembaca mampu membaca tulisan ini merupakan manifestasi dari hari itu, dalam beberapa minggu kedepan akan menjadi genap 22 tahun treagedi 12 Mei 1998, bukan bermaksud untuk eksklusif namun tak dapat dipungkiri bahwa kejadian 12 mei 1998 Mahasiswa Universitas Trisakti merupakan katalisator terjadinya Reformasi tersebut. Bahwa sampai saat ini belum ditemukan dalang intelektual atas kejadian 22 tahun yang lalu, bahwa tidak adanya keinginan Negara untuk menyelesaikan tragedi ini merupakan urusan lain, namun sebagaimanapun Negara mencoba mengacuhkan perjuangan Mahasiswa Universitas Trisakti dengan saat itu juga kobaran api perjuangan itu akan tetap menyala dan akan semakin berkobar, semangat Reformasi itu yang terus ada di dalam setiap individu Mahasiswa Trisakti.

Semangat Juang itu menjadikan modal dasar pergerakan Mahasiswa yang harusnya

terjaga. Namun, hilangnya semangat itu menjadi alasan berkurangnya daftar absensi Universitas Trisakti dalam pusaran pergerakan Mahasiswa Indonesia tentunya menjadi sebuah pertanyaan besar, bagaimana bisa Universitas Trisakti yang menjadi katalisator akan adanya reformasi hilang begitu saja ??. Kemurnian gerakan Universitas Trisakti Bisa dapat menjadi topik pembahasan diseluruh Mahasiswa di seluruh Indonesia. Motivasi inilah yang sebenarnya menjadi alasan utama saya merasa terpanggil untuk mengembalikan esensi api perjuangan yang mendadak hilang, gerakan 24 September 2019 merupakan sebuah Refleksi gerakan paling relevan dikarenakan perjuangan Universitas Trisakti seakan-akan merupakan garda paling depan dalam mengawal kasus “#Reformasidikorupsi” tanpa adanya tindak lanjut dan kejelasan mendadak hilang ditelan Bumi!. Tapi inilah realita yang sangat memalukan yang harus kita terima, namun kobaran semangat ini adalah kobaran yang mengembalikan kembali kejayaan Universitas Trisakti kepada khitohnya bahkan jauh lebih membara daripada sebelumnya. Universitas Trisakti mencatatkan sejarah, sebuah sejarah yang tak akan dilupakan oleh segenap bangsa Indonesia. 12 Mei 1998 sebagai suatu Titik balik suatu pelajaraan besar bangsa ini Universitas Trisakti benar-benar mengajarkan kepada bangsa ini tentang arti sebuah perjuangan, dan arti sebuah persatuan serta arti sebuah pengorbanan. Dengan Mengucap Bismillahirahmanirrahim tekad ini sudah Kubulatkan keputuskan sudah ditentukan maka dengan itu saya memutuskan untuk terus menjaga kobaran api itu dan memastikan akan terus membara mengiringi perjalanan bangsa Indonesia.

Billahi taufik walhidayah Wassalamualaikum wr wb

#MERDEKA #AndiDjio #murnikangerakan #Selamatkantrisakti .

Andi Rachmet Santoso Djiorezzi Silawane

UNTUK TRISAKTI YANG MERDEKA

Dalam kenyataan ini pemimpin banyak di dominasi oleh kaum pemuda yang mempunyai peran penting dalam memerdekakan Indonesia dari jajahan belanda pada saat itu di mulai dari gerakan pemuda pada tahun 1908 yang di pelopori oleh para pemuda pelajar yang melihat situasi bangsa dan negara yang masih kurang dalam bidang pengajaran dan lain-lain. Pada tahun 1928 terjadi gerakan sumpah pemuda di pelopori oleh kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Indonesische Studie Club karena melihat keadaan bangsa Indonesia pada saat itu kecewa dengan kekuatan perjuangan yang ada, banyak kejadian pergerakan yang terjadi pasca 1928 sampai dengan tahun 1998 yang dimana Universitas Trisakti pada saat itu menjadi motor penggeraknya. Gerakan 1998 ini menuntut reformasi dan dihapuskannya “KKN” (korupsi, kolusi dan nepotisme) pada 1997-1998, lewat pendudukan gedung DPR-MPR oleh ribuan mahasiswa, akhirnya memaksa Presiden Soeharto melepaskan jabatannya. Melihat pada catatan sejarah yang kalau dijabarkan mendetail akan berlembar-lembar dan panjang. Maka ringkasan di atas lebih menunjukan lintasan panjang transformasi pergerakan pemuda khususnya mahasiswa, terutama dalam segi ideologi serta model pergerakan. Diversitas gerakan baik secara ideologi, maupun ranah gerak menjadi salah satu yang patut dikontekstualisasikan bagi gerakan pemuda saat ini. Baik gerakan masa lampau yang berpola lebih lunak ataupun radikal. kedua pola tersebut, memberikan warna pada gerakan yang menyongsong kemerdekaan. Sayangnya, hal ini tidak banyak disadari oleh generasi muda hari ini. Semua terjebak dalam hegemoni status quo yang menjadikan kesadaran kritis tersegmentasi. Menurut hemat saya, pemuda sekarang seharusnya mampu mengkontekstualisasikan semangat pemuda kala itu hanya saja dilakukan

Dengan diversitas gerakan serta multi-platform paradigma juang yang ada. Sehingga tidak terjebak dalam simbolisasi yang berujung seremonial belaka. Gerakan pemuda tidak hanya dimaknai sebatas insureksi belaka. Tetapi ada trayek panjang yang koheren. Gerakan sekarang ialah merawat kemerdekaan agar kembali pada marwahya. Penulis juga melihat bahwa perkembangan zaman yang begitu cepat dimana teknologi sudah menjadi corong informasi yang bisa kita peroleh dengan hitungan detik sangatlah mungkin jika kita sebagai pemuda bisa lebih jauh memberikan sumbangsih yang lebih besar untuk bangsa Indonesia ini, Karena secara tidak sadar kesadaran kritis kita berhasil dijinakkan oleh diri kita sendiri. Sehingga syaa menekankan bahwasanya Pemuda harus tetap menjadi garda terdepan dalam mengawal kemerdekaan. Terutama di era ketika ketidakadilan dan ketimpangan semakin menjauhkan dari keadilan sosial seperti sekarang ini. Pengaruh psikologi sosial masyarakat terhadap Universitas Trisakti begitu besar, yang dimana sampai sekarang ini Universitas Trisakti masih menjadi motor dalam pergerakan mahasiswa di seluruh Indonesia, dapat di lihat aksi mengenai RUU KPK kemarin betapa Universitas Trisakti sangat begitu di tunggu kehadirannya oleh kampus-kampus lain. Tetapi hari ini ada satu hal yang sekiranya saya lihat dalam diri mahasiswa Trisakti, Mahasiswa Trisakti hanya berfokus pada gerakan konvensial dan seakan reaksioner terhadap permasalahan yang ada sehingga ketika keluar untuk menyikapi permasalahan yang sifatnya Nasional maupun Internasional tidak menghasilkan sesuatu yang betul-betul mendasar serta mencerminkan nilai Trisakti itu sendiri, padahal hal tersebut sangat penting adanya mengingat kampus Trisakti sebagai kampus Reformasi adalah cerminan kampus-kampus lain di seluruh Indonesia. Maka dari itu saya menghadirkan solusi yang sekiranya solutif untuk permasalahan Trisakti hari ini, yang dimana solusi tersebut tentunya sesuai dengan arah gerak dan garis juang kebenaran yang sesuai dengan Tri krama dan Tri dharma perguruan Tinggi Indonesia.

Billahi taufik walhidayah Wassalamualaikum wr wb

#MERDEKA . #AndiDjio Djiorezzi silawane

KATA PENGANTAR CATATAN AWAL: Merdekakan Trisakti, Sejak dalam Pemikiran dan PERBUATAN

Kita berada di generasi ketika organisasi mahasiswa dalam format student govenrment harus menemukan kembali relevansinya ditengah-tengah mahasiswa itu sendiri. Secara makro, kita bisa melihat pengaruh dari kondisi sosial, ekonomi, dan politik di Negara ini yang sudah berubah jauh dari sebelumnya, yang awalnya berada dalam kontrol penuh Negara (otoritarian) saat ini kita berada dalam ruang yang lebih demokratis. Saluran-saluran berdemokrasi yang sebelumnya ditutup total dan rapat oleh tembok pembatas untuk meninggalkan kampus sebagai satu-satunya saluran bergerak. Oleh karena itu organisasi mahasiswa saat itu menjadi salah satu keran penting gerakan politik. Kini saluran-saluran lainnya sudah terbuka, ditambah kemajuan teknologi yang menjadikan saluran berdemokrasi bisa dilakukan tiap-tiap individu hanya melalui sebuah alat berupa kotak kecil berukuran 5 inci; smartphone. Hari ini, muncul banyak pemikiran serta pertimbangan yang mempertandatanyakan apakah “Organisasi kemahasiswaan bukannya tidak diperlukan lagi ???”, padahal sebenarnya yang harus kita semua sadari bagaimanakah peran organisasi kemahasiswaan mulai tergantikan oleh hal dan/sistem yang lain. Kiranya dengan munculnya banyak pertanyaan dan anggapan seperti itu, maka kiranya dan sudah seharusnya Organisasi Kemahasiswaan, dalam hal ini adalah Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti, menjadi sangat perlu untuk mentransformasikan dan merubah paradigma berpikir dan cara bekerjanya suatu sistem keorganisasian dalam Mahasiswa, yang pada awalnya Kepresiden Mahasiswa Universitas Trisakti memposisikan diri seolah-oleh hanyalah sebagai center of movement (pusat gerakan mahasiswa) diganti menjadi hub of people.

Hub of people merupakan paradigma yang menjadikan Organisasi Mahasiswa sebagai penghubung berbagai lini dan bentuk dari reaksi aktivisme mahasiswa. Paradigma hub of people dapat dibayangkan seperti USB-hub yang berguna sebagai penghubung untuk

mengakomodir segala masukan, serta keinginan yang ada dan juga memfasilitasi segala bentuk kreatifitas yang muncul, sehingga mampu melakukan kolaborasi yang nyata sehingga mampu melahirkan inovasi- inovasi baru yang seusai dengan era Revolusi Industri 4.0. Selain paradigma berpikir, kiranya Kepresiden Mahasiswa Universitas Trisakti juga harus bertransformasi untuk melakukan perubahan secara sistem dan cara kerja sehingga mampu menjawab tantangan zaman yang ada di era disrupsi sehingga mempersiapkan Masyarakat Mahasiswa Universitas Trisakti yang mampu menjawab dan menghadapi tantangan Zaman dan serta bahkan lebih Visioner. Ego organisasi sebagai hasil dari romantisme gerakan mahasiswa masa lalu harus dikikis, dan diubah menjadi semangat kolektifitas. Lokus hub ini berada dalam bidang pelayanan kepada mahasiswa melalui pememenuhan kebutuhannya (student need), melakukan pengabdian kepada masyarakat, dan penyikapan terhadap persoalan-persoalan kebangsaan, serta menjadikan kembali Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti untuk memurnikan kembali Gerakan mahasiswa yang dimana harusnya menjadi “PENYAMBUNG LIDAH RAKYAT” yang hanya mempunyai kepntingan dan keberpihakan pada Rakyat bukan melainkan adanya kepentingan pribadi organisasi maupun suatu pihak & golongan .

Serta membawa Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti yang lebih segar, sehat, ,berwarna sekaligus berani, lebih bersahabat dengan mahasiswa yang memiliki aktivisme yang beragam, dan memberikan kontribusi yang nyata untuk Indonesia serta berwatak kerakyatan adalah merupakan tantangan yang pada akhrinya akan mengantarkan kita pada relevansi organisasi ini di tengah-tengah mahasiswa. Ini adalah cara pandang yang resiprokal, antara inward looking organisasi dengan outward looking pada persoalan kebangsaan. Di titik inilah kita butuh semangat baru dan muda. Ini adalah simbol tentang energi yang tak terbatas, berani, bebas, dinamis, peka, adaptif kreatif, dan inovatif serta merakyat terhadap segala perubahan, dan mengedapankan kerja kolektif dan gotong royong. Ia harus ada kembali di Trisakti.

SANTOSO ANDI RACHMAT

Place and Date of Birth : Ujung Pandang, / 05 SEPTEMBER 1998 Gender : Male Religion : Islam Nationality : Indonesia

Hobbies : Reading book, Swimming , Golf Address : Perumahan Kota Wisata Cibubur Blok o2 nomor 2 Status : Not Married

EDUCATIONS

Elementary School : SD GLOBAL MANDIRI (2004-2010)

Junior High School : SMP GLOBAL MANDIRI (2010-2013)

Senior High School : SMA GLOBAL MANDIRI (2013-2016)

College : Trisakti University, (2016-Now)

Major : Petroleum Engineering

SKILLS

Technology information : Microsoft Office Word

Microsoft Office Excel Microsoft Office Power Point, Internet PIPSIM

Languages : Bahasa Indonesia (Active) English (Active)

AWARDS AND ACKNOWLEDGEMENTS

2019 : Digital Marketing OUAC project AIESEC In Trisakti 2019 - 2020 : Learning And Development Manager Talent Management Divison AIESEC in Trisakti 2019 : Ketua Pelaksana LKMM TM FTKE

2017 - 2018 : Deputy of Student Presidential KEMENLU 2019 - 2020 : Ketua Bidang Kajian dan Aksi Strategis BEM FTKE

PERSONAL CONTACT Phone Number : +6282122482301 e-mail : [email protected]

SILAWANE DJIOREZZI

Place and Date of Birth : Nunukan, Utara / 23 Juni 1998 Gender : Male Religion : Islam Nationality : Indonesia

Hobbies : Reading Book, Tennis & Golf Address : Jl.Dr.Susilo III D No.29 , Grogol Jakarta Barat Status : Not Married

EDUCATIONS

Elementary School : SDN UTAMA 1 NUNUKAN, KALTARA (2004-2010)

Junior High School : SMPN 1 NUNUKAN (2010-2012)

SKILLS

Technology information : Microsoft Office Word, Microsoft Office Excel, Microsoft Office Power Point, Internet Languages : Bahasa Indonesia (Active) English (Active)

AWARDS AND ACKNOWLEDGEMENTS

2015-2016 : Vice president of the student council SMAN 1 NNK 2016 : Komti Fakultas Hukum Angkatan 2016 2017-2018 : Staff Kajian Dan Aksi Strategis Kabinet Cerdas

2018-2019 : Deputi Kementerian 12 Mei Kabinet Jaya

2018 : Wakil Ketua Pelaksana Seminar Nasional 20 Tahun Reformasi

2019 : Menteri Ekonomi Kreatif Kabinet Optimis

PERSONAL CONTACT Phone Number : +6281934599030 e-mail : [email protected]

“MENJADIKAN KEPRESIDENAN MAHASISWA UNIVERSITAS TRISAKTI SEBAGAI

VISI LABORATORIUM GAGASAN SERTA IDEALISME MAHASISWA DALAM MEWUJUDKAN ORGANISASI YANG KONSTRUKTIF, IDEAL, DAN PROGRESIF.”

MISI 1. MENCIPTAKAN IKLIM ORGANISASI KEPRESIDENAN MAHASISWA UNIVERSITAS TRISAKTI YANG DINAMIS, PROFESIONAL, MERAKYAT, DAN UNIVERSAL SERTA BERKELANJUTAN. 2. MEWUJUDKAN KEMBALI SOLIDARITAS KEORGANISASIAN MAHASISWA UNVERISTAS TRISAKTI DALAM MENCAPAI TUJUAN BERSAMA. 3. MENGGELORAKAN KUALITAS KADER MASYARAKAT MAHASISWA UNIVERSITAS TRISAKTI PARIPURNA YANG MAMPU MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN SERTA MEMILIKI KEPEDULIAN PADA MASYARAKAT DAN BANGSA BERDASARKAN TRI DHARMA, TRI KRAMA, DAN TRISULA. 4. MEMBANGUN PEREKONOMIAN MASYARAKAT MAHASISWA UNIVERSITAS TRISAKTI YANG BERLANDASKAN KEMANDIRIAN DAN KEBERMANFAATAN DALAM UPAYA PENGIMPLEMENTASIAN TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI. 5. MENJADIKAN KEPRESIDENAN MAHASISWA UNIVERSITAS TRISAKTI SEBAGAI SENTRAL GERAKAN KERAKYATAN YANG PROGRESIF, MURNI DAN MENGAKA

5

REVITALISASI SISTEM DAN MANAJERIAL ORGANISASI Alasan kenapa salah satu konsentrasi utama kami adalah pembenahan sistem dan manajerial dikarenakan berdasarkan pengalaman kami menemukan bahwa dalam menjalankan roda organisasi Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti kurang menerapkan suatu sistem manajemen secara baik dan benar, yang dimana banyak kegiatan dan program kerja yang harusnya bagus dan baik secara gagasan, akhirnya tidak dapat terealisasi secara baik dan benar serta tidak mencapai target yang diharapkan, hal ini disebabkan oleh faktor kurangnya check and balance, kegiatan administratif, penghitungan yang matang dalam setiap kegiatan. Oleh karena itu kiranya menurut kami, merupakan sebuah “keharusan” untuk melakukan revitalisasi dibawah kepepimpinan Kabinet Merdeka sebagai faktor kepepimpinan dan pemahaman yang utuh serta mengakar untuk melakukan pengukuran terhadap segala program kerja Kepresidenan Mahasiwa Universitas Trisakti berdasarkan ”key indikator performance” dan “management organization” serta melakukan pembentukan “Menteri Koordinator” yang mempunyai tugas berupa melakukan pengecheckan dan pemantauan serta evaluasi terhadap segala kegiatan dan tindakan yang telah dibahas dan disepakati bersama dalam program kerja Kabinet Merdeka, maupun kegiatan yang ada sesuai dengan situasi dan kondisi, baik didalam maupun diluar kampus Universitas Trisakti.

KONSOLIDASI DAN SINERGITAS INTERNAL KAMPUS Konsentrasi kami yang kedua adalah meliputi hal- hal tentang konsolidasi, serta sinergitas dalam internal kampus Universitas Trisakti. Bagi kami konsolidasi, serta sinergitas dalam internal kampus Universitas Trisakti merupakan hal yang sangat penting, dan krusial dalam menjalankan roda organisasi kemahasiswaan. Soliditas antara organisasi Mahasiswa didalam Universitas Trisakti baik dari tingkat Jurusan hingga Fakultas adalah mutlak diperlukan dalam upaya mencapai tujuan serta keinginan bersama dari tiap-tiap Masyarakat Mahasiswa Universitas Trisakti.

5 FOKUS UTAMA KEPEMIMPINAN KABINET MERDEKA

Kabinet Merdeka melihat dan Menilai bahwa belum adanya sinergitas dan keserasian dalam dalam beberapa aksi serta kegiatan, yang terjadi belakangan ini, muali dari tingkat partisipasi dan juga kontribusi dari Masyarakat Mahasiswa Universitas Trisakti sangat kurang dan minim, padahal jika kita melihat secara geo-politic dan jumlah mahasiswa aktif dalam Universitas Trisakti kiranya hal itu sangat berbanding terbalik serta seolah-olah tidak ada pembeda antara Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti dengan Badan Eksekutif Mahasiswa yang ada didalam Kampus Universitas Trisakti. Setelah kita melihat lebih jauh dan mengakar maka kita dapat melihat terjadinya hal-hal tersebut sebenarnya disebabkan oleh kurangnya komunikasi, konsolidasi, serta koordinasi terhadap seluruh elemen yang ada dalam Universitas Trisakti. Oleh karena itu, kami menitikberatkan fokus dan konsentrasi kami pada “konsolidasi dan sinergitas dalam Internal Kampus” yang bermuara pada “Temu 9 BEM Fakultas” secara rutin dan intensif untuk mencegah dan menghindari kurangnya komunikasi, konsolidasi, serta koordinasi dan juga kami ingin melakukan kegiatan berupa “Forum Kastrat” yang sifatnya kolektif dan kolegial yang cakupannya dan jangkauannya bukan hanya meliputi dalam Kepresidan Mahasiswa itu sendiri, melainkan cakupannya dan jangkauannya meliputi seluruh elemen yang ada di dalam Kampus Universitas Trisakti. Serta kami ingin mencanangkan Kementrian baru yaitu “Kementrian Advokasi Mahasiswa” yang mempunyai tugas berupa mendampingi seluruh Mahasiswa Trisakti yang membutuhkan bantuan, memfasilitasi, dan pendampingan dalam kampus Universitas Trisakti

PENINGKATAN KUALITAS PENGKADERAN Mengingat dalam waktu 10-20 tahun kedepan kita semua akan menghadapi situasi, yang disebut dengan “bonus demografi”. Kiranya kita harus memiliki sedikit ketakutan dan pertanyaan berupa apakah “kader-kader Masyarakat Mahasiwa Universitas Trisakti dapat bersaing secara Nasional maupun Internasional dalam situasi bonus demografi tersebut yang akan dihadapi nanti ?”. berdasarkan situasi dan kondisi seperti hari ini nampaknya sulit untuk menjawan pertanyaan dan tantangan tersebut.

5 FOKUS UTAMA KEPEMIMPINAN KABINET MERDEKA

Maka dari itu menurut kami dalam kabinet Merdeka perlu melakukan konsentrasi pada sistem pengkaderan. Karena Pengkaderan adalah jantung dari Organisasi dan Kader adalah tulang punggung dari suatu Organisasi. kabinet Merdeka menilai peningkatan pengkaderan dapat dilakukan denga“evaluasi dan peninjauan kembali” sistem pengkaderan formal, semi-formal, dan non-formal yang telah ada selama ini, yang dikiranya sudah tidak relevan, usang, dan konvensional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara hari ini, serta membenahi, memupuk dan merubah materi, metode, dan cara serta target/sasaran yang nantinya dalam proses pengkaderan tersebut tiap-tiap Masyarakat Mahasiswa Universitas Trisakti dapat MENJAWAB tantangan zaman hari dan kedepannya juga yang dapat dilihat sebagai sebuah tantangan dan keuntungan yang akan terjadi dalam mengusung “bonus demografi” ini. Serta pembuatan “kelas-kelas literasi” meliputi kajian rutin, diskusi rutin, dsb, contohnya “kampanye dan edukasi ecofeminisme”, dan “audiensi dan pemanggilan” kepada seluruh elemen Pengkader dari tingkat Jurusan, dan Fakultas (vertikal), dan Kongres, serta Dewan Kegiatan Umum, dan Satuan Gabungan (horizontal).

BERDIKARI DALAM EKONOMI Dengan melihat perkembangan zaman di-era globalisasi yang tumbuh dan berkembang secara cepat, memunculkan akibat berupa adanya perubahan yang berakibat pada bergesernya paradigma yang melihat materi (ekonomi) adalah hal yang sifatnya prioritas, maka tujuan awal berorganisasipun mulai berubah dan bergeser kearah dan tersebut juga, hal-hal ini diperparah lagi dengan melibatkan pihak-3. Padahal marwah mahasiswa harusnya mempunyai sifat yang independent, dan netral. Maka dari itu Kabinet Merdeka melihat fenomena tersebut, adalah hal yang sangat memalukan serta menjijikkan dikarenakan telah mengadaikan dan melacurkan idealisme serta independesi dan juga marwah dari pada kaum Intelektual yang disebut dengan Mahasiswa.

Maka dari itu Kami, secara TEGAS dan JELAS menyatakan untuk BERDIKARI dalam hal ekonomi, dengan cara melakukan pembenahan “sistem keuangan”, serta “Mewadahi dan memfasilitasi” segala Potensi serta Gagasan

5 FOKUS UTAMA KEPEMIMPINAN KABINET MERDEKA

dari Masyarakat Mahasiswa Universitas Trisakti yang mempunyai nilai ekonomis dan daya tawar serta beli di masyarakat dalam Internal kampus maupun diluar kampus Universitas Trisakti, baik berupa barang dan jasa yang dibuat maupun yang dikembangkan dalam di Masyarakat Mahasiswa Universitas Trisakti guna meningkatkan “KEMANDIRIAN EKONOMI” agar Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti tidak menjual dan melacurkan Idealisme dan Independensinya kepada siapapun. Cita-cita Kabinet Merdeka dalam mewujudkan “BERDIKARI EKONOMI” adalah agar seluruh kegiatan dan perbuatan serta perjuangan Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti bersifat Murni, Independent, dan Mengakar, serta hanya BERPIHAK kepada Rakyat Negara Kesatuan Republik Indonesia.

KONSOLIDASI SINERGRITAS GERAKAN EKSTERNAL KAMPUS Fokus terakhir kami adalah “konsolidasi sinergitas gerakan Eksternal kampus” dikarenakan untuk mencapai tujuan berbangsa dan bernegara serta sebagai mitra kritis pemerintah, dan juga sebagai pembela kaum tertindas. Kami tidak memungkiri serta mengingkari bahwa untuk mencapai tujuan tersebut kita tidak dapat bergerak dan berjalan sendiri. Maka dari itu kita harus menghimpun kekuatan mulai dari keresahan pemikiran yang ada dalam dan maupun diluar Kampus Universitas Trisakti, massa aksi, serta memperluas dan menguatkan simpul gerakan, hal tersebut penting dilakukan guna mencapai persatuan gerakan yang melebur(inklusif), agar tercapainya proses pengimplementasian dan pengabdian kepada kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik, murni, serta universal.

5 FOKUS UTAMA KEPEMIMPINAN KABINET MERDEKA

Pada era modern ini menuntut mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan bangsa untuk mampu beradaptasi dalam persaingan global. Maka dari itu, tentunya diperlukan sebuah terobosan revolusioner untuk mempersiapkan para calon pemimpin bangsa ini melalui usaha- usaha yang akan dilaksanakan oleh Kabinet Merdeka dengan Menjadikan Organisasi Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti yang dinamis baik secara pengembangan organisasi, pembinaan anggota dan revitalisasi sistem organisasi.

Sebagai Lembaga Eksekutif Mahasiswa Tertinggi pada Universitas Trisakti, Cendrung memiliki pemikiran bahwa Kepresidenan Mahasiswa memiliki otoritas teringgi sehingga mampu membuat kebijakan yang sewenang- wenang, Kabinet Merdeka memiliki pemahaman bahwa Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti harus mampu merangkul seluruh elemen Organisasi Mahasiswa dan menghilangkan egosentris Organisasi, Selain itu Seluruh Fungsionaris harus mampu memiliki kedewasaan untuk saling memberikan gagasan, kritik, dan saran, serta evaluasi guna menciptakan iklim organisasi yang kondusif, positif dan saling membangun.

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pada Universitas Trisakti memiliki keberagaman dispilin ilmu dan kultural dari masing-masing jurusan maupun fakultas. Kabinet Merdeka memaknai hal ini sebagai kekayaan yang patut disyukuri, maka dalam menjalankan roda organisasi, kolaborasi merupakan satu paradigma yang amat penting guna menciptakan inovasi dan terobosan agar mampu membawa pembaharuan nyata pada Universitas Trisakti.

Kemandirian merupakan nilai penting yang harus ditanamkan pada Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti dalam menjalankan tanggung jawab sejarah, arah gerak dan juang secara murni. Kemandirian dalam konteks ini adalah Merdeka dari segala bentuk belenggu dan intervensi yang akan mengganggu jalannya agenda perjuangan Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti.

Kepemimpinan secara utuh, menyeluruh dan menyentuh setiap lapisan kehidupan akademik, organisasi maupun sosial guna memberikan kebermanfaatan yang meluas baik kepada Masyarakat Mahasiswa Universitas Trisakti (MMUT), masyarakat, bangsa dan negara. Kabinet Merdeka memegang teguh nilai universal ini dalam setiap ikhtiar kolektif Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti. (masukin berwatak kerakyatan)

Tentunya merupakan sebuah keharusan sejarah bahwa tongkat kepemimpinan organisasi harus dilakukan. Namun, Kabinet Merdeka tidak hanya memimpin untuk 1 periode saja, Kabinet Merdeka akan memberikan blue print kemajuan gerak organisasi terhadap Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti pada tahun-tahun selanjutnya karena apa yang diperjuangkan oleh Kabinet Merdeka pastilah terukur, terstruktur dan berkelanjutan. Sehingga roda organisasi di kemudian hari akan melanjutkan agenda juang yang telah ditorehkan oleh Kabinet Merdeka agar MMUT sampai pada tujuannya.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi mengamanatkan bahwa setiap Perguruan Tinggi di Indonesia mempunyai kewajiban berupa dalam menyelenggarakan kegiatannya wajib berdasarkan Tridharma Perguruan Tinggi yang berupa; 1. Pendidikan dan Pengajaran, 2. Penelitian dan Pengembangan, dan 3. Pengabdian Kepada Masyarakat. Maka dari itu dalam Kabinet Merdeka dalam menjalankan setiap program kerja serta kegiatannya harus mengandung nilai- nilai yang sesuai dengan Tridharma Perguruan Tinggi.

Trikrama adalah merupakan tiga butir etika pergaulan yang wajib ada dalam kehidupan sebagai warga Kampus Universitas Trisakti, yang merupakan sistem nilai atau sikap dan laku budaya yang harus ditegakkan dan dijunjung tinggi oleh seluruh warga kampus (baik mahasiswa, dosen, dan karyawan). Berikut nilai-nilai serta sikap dan juga laku budaya yang terkandung dalam Trikrama:Takwa, Tekun, dan Terampil, Asah, Asih, dan Asuh Serta Satria, Setia, dan Sportif. Kabinet Merdeka selaku puncuk serta stakeholder tertinggi dibidang Eksekutif Mahasiswa Univeristas Trisakti, artinya juga wajib untuk menerapkan dan menjalankan seluruh nilai, sikap, serta laku budaya yang terkandung didalam Trikrama itu sendiri mulai dari gagasan, hingga kegiatan dan juga program-program kerja yang akan dilaksanakan oleh Kabinet Merdeka.

Sesuai dengan cita-cita bung Karno dalam pendirian Universitas Trisakti, yang diimplementasikan dalam bentuk lambang dan logo Universitas Trisakti, yaitu Trisila, makna dari Trisila berupa: Berdaulat dalam Politik, Berdikari dibidang Ekonomi dan berkepribadian yang berkebudayaan Indonesia. maka dari itu dalam menjalankan setiap agenda dan kegiatannya Kabinet Merdeka mempunyai acuan dan nilai yang wajib dipegang teguh serta dipatuhi sesuai dengan ajaran dan makna dari Trisila itu sendiri.

Presiden Wakil Presiden Mahasiswa Mahasiwa

Kementerian Kementerian Kementerian Kementerian koordinator koordinator koordinator koordinator pengembangan sinergitas pengabdian pengetahuan dan organisasi kemahasiswaan masyarakat pergerakan

Kementerian Kementerian Kementerian Kementerian Sekretaris Negara Dalam Negeri Lingkungan Hidup 12 Mei dan HAM

Kementrian Kementrian Kementrian Kementrian Keuangan Advokasi Pemberdayaan Sosial Kesejahtreaan Perempuan Politik dan Kementrian Mahasiswa Reformasi Penelitian, dan Kementrian Pengembangan, Kementrian Advokasi potensi Organisasi Ekonomi Kreatif Masyarakat Kementrian Sipil Luar Negeri

Kementrian Kementrian Komunikasi Media Perencanaan dan Kementerian Lembaga dan Informasi Pembangunan Kesehatan Kajian,

aksi, dan strategis Kementrian

Kementrian Riset Populer, Lembaga Seni dan Budaya teknologi dan Agitasi Pendidikan Lembaga dan Propaganda Aparatur Negara Lembaga Rumah Tangga

Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa

Bidang Pengembangan Organisasi Kementerian koordinator pengembangan organisasi Kementerian Sekretaris Negara Kementrian Keuangan Kementrian Penelitian, dan Pengembangan, Potensi Organisasi Kementrian Komunikasi Media dan Informasi Lembaga Aparatur Negara Kementrian Seni dan Budaya

Bidang Sinergitas Kemahasiswaan Kementerian koordinator sinergitas kemahasiswaan Kementerian Dalam Negeri Kementrian Advokasi Kesejahtreaan Mahasiswa Kementrian Ekonomi Kreatif Kementrian Riset Populer, teknologi dan Pendidikan Kementrian Perencanaan dan Pembangunan Lembaga Rumah Tangga

Bidang Pengabdian Masyarakat Kementerian koordinator pengabdian masyarakat Kementerian Lingkungan Hidup Kementrian Pemberdayaan Perempuan Kementrian Advokasi Masyarakat Sipil Kementerian Kesehatan

Bidang Pengetahuan & Pergerakan Kementerian koordinator pengetahuan dan pergerakan Kementerian 12 Mei dan reformasi Kementrian Luar Negeri Lembaga Kajian, aksi, dan strategis Kementrian Sosial Politik dan Reformasi Lembaga Agitasi Propaganda .

TUGAS, POKOK, DAN FUNGSI DARI TIAP-TIAP KEMENTERIAN

Kementerian Koordinator Pengembangangan Organisasi Menteri Koordinator Pengembangan Organisasi mempuyai tanggungjawab terhadap kemajuan organisasi melalui koordinasi dalam kerja-kerja seluruh kementerian yang tergabung didalamnya. Visi dan misi, serta nilai serta budaya organisasi merupakan acuan utama dalam pengembangan organisasi Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti. secara ringkas Kementrian Koordinator ini mempunyai fungsi untuk melakukan pengembangan kualitas pengurus Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti, pengelolaan jaringan Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti, dan pengelolaan media informasi Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti secara ke dalam ataupun keluar Universitas Trisakti.

Kementerian Sekretaris Negara Kementerian ini dalam kegiatannya bertanggungjawab untuk melakukan pada koordinasi dalam hal administrasi antar sekretaris disetiap kementerian yang ada dalam Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti. Serta Kementrian Sekretaris Negara mempunyai fungsi kesekretariatan berdasarkan standar operasional serta prosedural yang sudah ditetapkan dan disepakati bersama-sama. Dalam menjalankan roda organisasinya Kementerian ini mempunyai tugas dan fungsi berupa: Mengadakan pencatatan, dan melakukan pengarsipan surat masuk dan keluar, serta dokumen-dokumen penting lainnya yang dibuat oleh Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti, bertanggungjawab atas seluruh inventarisasi peralatan dan kelengkapan Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti, dan Mengkoordinasikan seluruh Sekretaris kementerian didalam Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti.

Kementerian Keuangan Organisasi tanpa logistik akan sama fatalnya dengan organisasi tanpa logika. Oleh karena itu, pengelolaan logistik sebuah organisasi harus diwujudkan dengan pengelolaan keuangan yang memadai, rapi, tersistematis, dan transparan serta dapat dipertanggungjawabkan dikemudian hari. Sumber keuangan Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti dapat berasal dari dana publik (dana Ormawa) dan juga dana hasil kerjasama dengan pihak ke-3 (sponsor, mitra,

ataupun donatur yang bebas dari kepentingan politik praktis), dan uang kolektif kolegial berupa uang kas pengurus . Keberadaan dana dari sumber-sumber tersebut harus terkelola secara baik, dan benar serta seluruh kegiatan dan pelaporan keunagan yang ada dalam Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti dapat dilakukan publikasi secara berkala kepada publik, serta untuk digunakan sebagai imun pengdongkrak guna meningkatkan kualitas kader/pengurus Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti. Maka dari itu Kabinet Merdeka membuat kementrian yang bertugas hal tersebut. kementerian ini akan diberi nama Kementrian Keuangan. Kementrian keuangan mempunyai tugas, serta fungsi meliputi: meregulasi, mencatat dan melakukan penstabilan seluruh pemasukan dan pengeluaran keuangan Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti secara transparan serta dapat dipertanggungjawabkan, dan mempublikasi segala kegiatan tersebut kepada publik.

Kementerian Komunikasi Media dan Informasi Kementerian Media dan Informasi mempunyai tanggungjawab berupa melakukan, mengenalkan, dan menginformasikan (publikasi) seluruh kegiatan yang dilaksanakan/dilakukan oleh Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti. dilingkungan mahasiswa, universitas, dan masyrakat melalui pengelolaan media sosial dan media cetak. Media sosial antara lain Official Account Line, Instagram, Twitter, Youtube, dll. Media cetak bisa berupa poster, ataupun koran- koran didalam maupun luar Kampus Universitas Trisakti. Maka dari itu Kabinet Merdeka membuat kementrian yang bertugas hal tersebut. kementerian ini akan diberi nama Kementrian Media dan Informasi. Dalam melakukan proses Publikasi informasi Kementrian Media dan Informasi harus melakukannya dengan cara kreatif, inovatif, serta kekinian. Serta dalam periode ini, kementerian Media dan Informasi wajib menciptakan inovasi agar jangkauan penyebaran informasi kegiatan yang dilakukan oleh Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti bisa semakin luas di seluruh Masyarkat Mahasiswa Universitas Trisakti serta masyarakat luas. Dalam menjalankan kegiatannya Kementrian Media dan Informasi mempunyai Tugas, pokok serta fungsi berupa: Merancang Standar Operasional Prosedur (SOP) yang akan digunakan sebagai acuan oleh media tiap kementerian diKepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti, serta Mengoperasionalisasikan seluruh media informasi resmi yang dimiliki oleh Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti, dan ,Melakukan fungsi dokumentasi kegiatan

Program Kerja berupa: Pengajaran sekolah Pengelolaan media sosial, website, serta design, dan kursus jurnalistik. .

Kementerian Penelitan, dan Pengembangan Potensi Organisasi Kementerian ini bertanggungjawab sebagai Jantung Dari Organisasi Kepresidenan Mahasiswa Unoversitas Trisakti, dikarenakan kami menganggap bahwa proses pengembangan potensi dan pengkaderan adalah faktor yang sangat Penting demi kemajuan suatu Organisasi Kemahasiswaan. dikarenakan jika dalam suatu organisasi mempunyai Sumber Daya Manusia yang maju serta Unggul maka secara Kinerja, Analisa, dan Juga Paradigma Berfikir yang baik mampu mencapai tujuan Organisasi. Maka dari itu Kabinet Merdeka membuat kementrian yang bertugas hal tersebut. kementerian ini akan diberi nama Kementrian Penelitian, Pengembangan, Potensi Organisasi. Dalam menjalankan kegiatannya Kementerian Penelitan, dan Pengembangan Potensi Organisasi mempunyai tugas, pokok, serta fungsi berupa: Merancang Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengkaderan baik secara vertikal maupun horizontal, Membuka dan mengadakan Kelas-Kelas/kursus yang sesuai denga minat dan kebutuhan Masyarakat Mahasiswa Universitas Trisakti, dan Melakukan Agenda Pengkaderan secara Komperhensif, progresif, dan mengakar Program-Program Kerja: Sekolah HAM dan Demokrasi, LKMM- TL, dan Kegiatan acara penerimaan Mahasiswa Baru

.

Kementerian Jaringan Alumni Kementerian Jaringan Alumni mempnuyai fungsi berupa Membuka jejaring Komunikasi Kepada Alumni-Alumni guna men-sinergiskan baik dari pihak Mahasiswa serta Alumni sehingga terjalinya Harmonisasi agar terwujudnya ikatan Alumni yang memmpyai solidaritas, sehat, serta netral yang diharapkan dapat serta mampu membantu seluruh kegiatan dan agenda baik yang ada di dalam Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti, maupun yang ada di Badan Eksekutif Mahasiswa (Fakultas), serta BPHMJ (Jurusan). Maka dari itu Kabinet Merdeka membuat kementrian yang bertugas mengatur dan menangani hal tersebut. kementerian ini akan diberi nama Kementrian Jaringan Alumni. Dalam menjalankan roda organisasinya Kementrian Jaringan Alumni mempunyai Tugas,pokok, dan fungsi berupa: Membangun Komunikasi kepada Alumni, dan Menjembatani antara pihak Mahasiswa dan Alumni. Program Kerja : Alumni Talk Pembuatan Database Alumni. Pembahsan kelanjutan Gelar Pahlawan

Lembaga Aparatur Negara Lembaga Aparatur Negara bertanggungjawab sebagai Kementiran yang melakukan pengawasan dan peninjauan seluruh kegiatan dan juga urusan yang berkenaan ataupun berhubungan dengan seluruh anggota, Deputi, Wakil Direkur, Menteri, dan Direktur yang ada dalam Organisasi Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti, dikarenakan kami menganggap bahwa perlunya melakukan pengawasan dan peninjauan seluruh kegiatan dan juga urusan yang berkenaan ataupun berhubungan dengan seluruh anggota, Deputi, Wakil Direkur,

Menteri, dan Direktur demi mewujudkan suatu sistem dan mutu yang baik dari Organisasi Kemahasiswaan Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti. Dikarenakan jika dalam suatu organisasi mempunyai Sumber Daya Manusia yang terjaga mutunya secara Kinerja, Analisa, dan tindakan yang mampu mencapai tujuan dari Organisasi Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti. Maka dari itu Kabinet Merdeka membuat Lembaga yang bertugas hal tersebut. Lembaga ini akan diberi nama Lembaga Aparatur Negara. Dalam menjalankan kegiatannya Lembaga Aparatur Negara mempunyai tugas, pokok, serta fungsi berupa: Merancang Standar Operasional Prosedur (SOP) kinerja tiap-tiap Kementrian dan Lembaga berdasarkan key indicator performance, melakukan pengawasan dan peninjauan seluruh Kementrian dan Lembaga, dan Melakukan Agenda evaluasi bersama dengan kementrian Koordinator terhadap seluruh Kementrian dan Lembaga secara Komperhensif, netral, dan murni.

Kementrian Seni dan Budaya Di dalam proses pergerakan dan juga organisasi seni merupakan medium untuk menyampaikan pesan, Mahasiswa Universitas Trisakti tidak boleh melupakan bahwa proses penyampaian aspirasi dibuthkan kreatifitas dan kesenian yang disesuaikan dengan budaya yang ada oleh Karena itu Kabinet merdeka mengadakan kembali Kementerian Seni budaya, Demi Mampunya Kabinet Merdeka menjangkau sampai keruang ruang yang tak pernah tersentuhnya deengan memanfaatkan seni dan analisa budaya baik dalam ruang lingkup external maupun internal

Kementerian Koordinator Sinergisitas Mahasiswa Demi menjaga dan mewujudkan segala kegiatan Kepresidenan Mahasiswa Universitas Mahasiswa Universitas Trisakti sesuai dengan visi dan misi dari Kabinet Merdeka dalam KampusUniversitas Trisakti diperlukannya suatu pengawasan yang komperhensif. Maka dari itu Kabinet Merdeka membuat kementrian yang bertugas hal tersebut. kementerian ini akan diberi nama Kementrian Koordinator Sinergitas Kemahasiswaan.

Menteri koordinator Sinergitas kemahasiswaan bertanggungjawab terhadap koordinasi dan komunikasi antar kementerian di yang dibawahnya. Sesuai dengan Visi Organisasi dalam Kabinet Merdeka yaitu memberikan pelayanan kepada seluruh Masyarakat Mahasiswa Universitas Trisakti dalam bentuk advokasi, sinergisitas maupun program pemberdayaan Sumber Daya Manusia yang bertujuan untuk menjadi landasan bekerja. Kementrian Koordinator Sinergitas Mahasiswa juga harus mampu menjalin Komunikasi dan Koodinasi dengan berbagai elemen stakeholders Mahasiswa didalam Kampus Universitas Trisakti.

Kementerian Dalam Negeri Kita semua menyadari bahwa mahasiswa bukanlah entitas tunggal yang hanya memiliki satu dimensi minat aktivitas, tetapi mahasiswa terdiri dari berbagai elemen aktivitas yang semuanya bergerak sesuai dengan minat, talenta dan kepentingannya masing-masing. Penting bagi kita untuk bisa mempertemukan antar elemen tersebut dalam ruang-ruang baru untuk menciptakan karya ataupun untuk menyelesaikan setiap konflik yang ada. Maka dari itu Kabinet Merdeka membuat kementrian yang bertugas mengwal hal-hal tersebut. kementerian ini akan diberi nama Kementrian Dalam Negeri. Oleh karena itu, Kementerian ini mempunyai tugas berupa melakukan hubungan komunikasi, dan koordinasi dengan berbagai elemen stakeholders Mahasiswa didalam Kampus Universitas Trisakti.

Dalam menjalankan kegiatannya Kementrian Dalam Negeri mempnyai Tugas, Pokok, dan Fungsi berupa: Bertanggung jawab terhadap sinergisasi elemen MMUT di tingkat Jurusan, Fakultas, dan Universitas, Membangun sinergi dengan elemen mahasiswa seperti UKM, Himpunan Mahasiswa dan Organisasi Daerah, Menjalankan agenda bersama yang sesuai dengan UKM, Himpunan Mahasiswa dan Organisasi Daerah.

Program Kerja: Rapat Kerja Kunjungan ke fakultas ataupun jurusan Coffebreak dengan mahasiswa Trisakti Pengelolaan Database organisasi di kampus Lokakarya Lembaga Mahasiswa

Kementerian Advokasi Kesejahteraan Mahasiswa Hari ini masih Banyak sekali isu-isu seputar Mahasiswa yang belum terkawal, diselesaikan dan jarang muncul di publik. Padahal, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia banyak kampus yang tidak dapat memastikan dan memberikan kesejahteraan Mahasiswa secara merata dan adil mulai dari infrasktruktur/fasilitas, biaya Pendidikan Tinggi, pelayanan Pengajaran, dan lain-lain. Maka dari itu Kabinet Merdeka mempunyai suatu keresahan terhadap hal-hal tersebut, oleh karenannya Kabinet Merdeka merelesasikan kegiatan penyelesaian-penyelesaian masalah tersebut dengan membentuk suatu Kementrian yang bertugas secara khusus dan spesifik untuk melakukan kajian, serta advokasi terkait dengan permasalahan-permasalahan diatas. Dalam Kementerian Advokasi Kesejahteraan Mahasiswa mengemban tangungjawab yang sangat penting yaitu berupa pengawalan terhadap isu-isu internal maupun eksternal Kampus Universtias Trisakti yang berkaitan serta berkenaan dengan kesejahteraan mahasiswa seperti Isu Biaya Pendidikan, Fasilitas/Infrastruktur Kampus, Peraturan Organisasi Kampus, Keamanan Mahasiswa dan Mahasiswi, serta Pelayanan terhadap Mahasiswa afirmasi dan juga mahasiswa yang berkebutuhan khusus.Kementerian ini bekerja dengan aksi vertikal (advokasi kebijakan) dan horizontal dengan membuat program yang membantu sesama Mahasiswa. Dalam menjalankan roda keorganisasiannya Kementrian Kesejahteraan Mahasiswa mempunyai Tugas, Pokok, serta Fungsi Berupa: melakukan Pengawalan atas setiap kebijakan yang dikeluarkan maupun yang diberlakukan didalam Kampus Universitas Trisakti yang berkaitan dengan Mahasiswa, Melakukan riset tentang kebutuhan mahasiswa, Berperan aktif dalam menjalin komunikasi dengan Rektor maupun jajarannya, serta Dekanat, dan Kepala Jurusan terkait dengan kebutuhan yang berkaitan dengan kesejahteraan mahasiswa, Menginformasikan dan mempublikasi hal-hal yang berkaitan dengan kesejahteraan mahasiswa kepada mahasiswa terkait hal-hal seperti: beasiswa, peraturan akademik, pembayaran UKT, dan info akademik lainnya.

Program Kerja: Hearing Rektor

Sekolah advokasi Safespace Informasi Seputar Fasilitas Kampus Layanan Pengelola Dana Bantuan Mahasiswa Kementerian Ekonomi Kreatif Tidak bisa kita pungkiri bahwa berdasarkan data yang kami himpun menyatakan bahwa minat Mahasiswa pada entrepeneurship dan sociopreneurship semakin meningkat secara kuantitas dan juga kualitas. Keinginan generasi milenial untuk bisa hidup mandiri secara materi dari orang tua adalah sinyal yang harus ditangkap sebagai kebutuhan mahasiswa saat ini juga. Jika kita bisa memperhatikan, tidak sedikit mahasiswa yang sudah memiliki/ memulai usaha bisnis sekaliguspun bersosial dan berbinis dengan derajat vertikal yang berbeda-beda. Lomba- lomba mengenai hal ini semakin marak, dan makin massive yang dipenuhi oleh mahasiswa yang mempunyai kreatifitas, dan juga inovasi baik yang sesuai dengan displin ilmunya maupun tidak. Contohnya saja kita melihat hal tersebut pada “Pasar Sunmor” yang buka hanya pada setiap hari minggu pagi dapat dipastikan bahwa kebanyakan dari penjual barang dan dagangan ditempat tersebut merupakan orang yang menyandang status sebagai mahasiswa. Hal ini belum lagi kita lihat dengan pihak yang bisnisnya di luar kampus maupun via-online. Namun, masih banyak juga mahasiswa yang memiliki minat serupa tetapi belum bisa memulai kegiatan usahanya disebabkan oleh berbagai alasan seperti kekurangan modal (capital), ide, minimnya pengalaman atau mitra usaha yang kurang, serta kebingungan mencari pangsa pasar yang mempunyai potensi ekonomi. Pada titik inilah, menurut Kabinet Merdeka harus hadir suatu Kementrian dengan nama Kementerian Ekonomi Kreatif yang dengan gaya serta cara kerja baru untuk mengakomodasi dan mengsupport hal-hal di atas. Kementerian ini tidak boleh hanya sekedar menjadi “mesin uang” bagi Organisasi Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti, melainkan lebih dari itu dengan menciptakan dan mengembangkan ruang- ruang, serta jiwa-jiwa entrepeneur Masyarakat Mahasiswa Universitas Trisakti. Paradigma ini diwujudkan melalui berbagai workshop rutin yang berkaitan dengan industri bisnis kreatif, penciptaan kanal-kanal untuk melakukan kegiatan usaha, serta menciptakan incubator bagi mahasiswa yang sedang merintis usahanya, dan membangun jaringan dengan dunia ekonomi kreatif di Jakarta ataupun di Indonesia. Dalam menjalankan kegiatannya Kementrian Ekonomi Kreatif memmpunyai Tugas,

Pokok, dan Fungsi berupa: Menjadikan Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti sebagai fasilitator untuk mewadahi Masyarakat Mahasiswa Universitas Trisakti yang mempunyai minat dan kemampuan pada dunia entrepeneur, dan Menjadikan Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti sebagai penggerak industri usaha kreatif di Universitas Trisakti, serta melakukan penjalinan kerjasama dengan pihak-3. Program Kerja: Workshop Usaha Kreatif Muda Inkubasi Entrepeneur Muda Pasar Kreatif Mahasiswa.

Kementerian Riset Populer dan Pendidikan Salah satu tugas yang diemban sebagai Mahasiswa adalah melaksanakan dan merealisasikan Tridarma Perguruan Tinggi berupa point Penelitian dan Pengembangan. Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti menerjemahkan tanggungjawab tersebut melalui keberadaan kementerian ini. Selain itu, kementerian ini menjadi salah satu dapur bagi Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti untuk mengetahui isu apa saja yang menjadi perhatian dan sorotan Masyarakat Mahasiswa Universitas Trisakti. Fokus kementerian Riset Populer adalah untuk melakukan penelitian pada isu-isu keseharian (daily issue) yang ada dan beredar di Masyarakat Mahasiswa Universitas Trisakti nantinya akan ada hasil (output) berupa inforgrafis, dan policy brief. Kementerian Riset Populer dengan membawa isu-isu yang ada ini menjadi hal sangat penting untuk melihat bagaimanakah hal-hal sedang berlangsung di Masyarakat Mahasiswa Universitas Trisakti mempengaruhi trend gaya hidup dan perkembangan Masyarakat Mahasiswa Universitas Trisakti saat ini. Sehingga sebuah organisasi sifatnya tidak rigid, serta tidak gagap dalam menghadapi konstituennya. Dalam melakukan Risetnya Kementrian Riset Populer menggunakan metode/cara yang terukur, ilmiah, dan juga dapat dipertanggungjawabkan. Kementerian Riset Populer mempunyai Tugas, pokok, dan fungsi berupa: Melakukan riset sesuai dengan kebutuhan dan keinginan hidup mahasiswa, Menyebarkan hasil riset yang telah dilakukan kepada publik, dan Memberikan rekomendasi untuk menindaklanjuti hasil riset yang telah dilakukan kepada pihak terkait.

Program Kerja: Riset Gaya Hidup dan Tren Mahasiswa Riset Kebutuhan akan minat Organisasi Publikasi dan Diseminasi Riset.

Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Isu mengenai Fasilitas serta Pembangunan Infrastruktur merupakan suatu isu yang harus dikawal dan dikaji secara serius, mengakar, dan tuntas. Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti dalam upaya untuk melakukan hal-hal yang perlu dilakukan guna tercapainya keadilan dalam hal infrastruktur didalam Kampus Universitas Trisakti. Maka dari itu Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti menciptakan suatu wadah Kementerian yang bergerak secara spesifik dan khusus dibidang Perencanaan dan Pembangunan Kampus Universitas Trisakti. Maka dari itu Kabinet Merdeka membuat kementrian yang bertugas hal tersebut. kementerian ini akan diberi nama Kementrian Perencanaan dan Pembangunan. Kementrian Perencanaan dan Pembangungan dikiranya harus dapat menjadi suatu Pressure Group dalam upaya untuk menuntut keadilan dan kejelasan atas fasilitas Kampus mulai dari perihal Transparansi serta Proses dan Perencanaan Pembangunan Kampus Universitas Trisakti. Kementerian Perencanaan dan Pembangunam mempunyai Tugas, pokok, dan fungsi berupa: Mengawasi dan memperhatikan seluruh Kegiatan Pembangunan dan Perencanaan yang sedang maupun yang akan terjadi di Kampus Universitas Trisakti , dan Menampung Aspirasi dan keluhan, serrta penilaian Masyarakat Mahasiswa Universitas Trisakti terkait dengan perihal Fasilitas, dan infrastruktur Kampus Universitas Trisakti. Program Kerja: Audiensi Mengenai Fasilitas Kampus (Facility aspirastion center)

Lembaga Rumah Tangga Dalam menjalankan roda organisasinya Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti

mempunyai titik sentral pergerakan didalam kampus Universitas Trisakti, serta memiliki ruangan tersendiri. Dalam masa periodesasi berjalannya kabinet Merdeka wajib melakukan penjagaan dan perawatan atas ruangan dan fasilitas yang tersedia didalam ruangan tersebut. Oleh karena itu Kabinet Merdeka mempunyai Lembaga yang secara khusus bertugas serta bertanggungjawab dalam agenda tersebut yaitu Lembaga Rumah tangga. Lembaga Rumah Tangga mempunyai tanggungjawab dan tugas berupa melakukan pembanahan, penjagaan, dan perawatan atas segala benda yang dipinjamkan maupun yang dimiliki oleh Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti.

Kementerian Koordinator Pengabdian Masyarakat Bidang Pengabdian kepada Masyarakat merupakan bukti konkret dan nyata atas langkah Mahasiswa untuk menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi point 3, yaitu mengabdikan diri bagi masyarakat, khususya bagi masyarakat disekitar Kampus Universitas Trisakti dan diwilayah Kota Administrasi Jakarta Barat oleh karena itu Kabinet Merdeka menaruh perhatian kepada kerja dibidang ini dengan membuat suatu Kementrian Koordinator yang khusus melakukan kegiatan ini dengan nama berupa Kementrian Koordinator Pengabdian Masyarakat. Kementrian Koordinator Bidang Pengabdian Masyarakat bertanggungjawab dan bertugas untuk melakukan evaluasi atas kerja-kerja setiap kementerian yang ada didalamnya agar setiap program kerja pada Kementerian dibawahnya mempunyai dampak langsung dan nyata terhadap masyarakat, serta melakukan fungsi-fungsi advokasi pada Kementerian yang bekerja, dan menciptakan inovasi untuk melakukan proses Pengabdian kepada Masyarakat.

Kementerian Lingkungan Hidup Permasalahan ekologis merupakan suatu permasalahan yang bersifat global, dan mempunyai dampak serta pengaruh langsung dan berkepanjangan kepada hidup Masyarakat luas. Maka dari itu Kabinet Merdeka membuat kementrian yang bertugas hal tersebut. kementerian ini akan diberi nama Kementrian Lingkungan Hidup. Kabinet Merdeka berharap dengan adanya Kementerian Lingkungan Hidup ini selain dapat melakukan Upaya edukasi terkait hal-hal mengenai pentingnya pengawalan penjagaan lingkungan Kementrian ini juga mampu mengawal isu Lingkungan Hidup beserta segala kebijakanya yang ada di Negara Kesatuan Republik INdonesia ini, Dengan itu Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti

dapat menjadi inisiator sekaligus Garda Terdepan terkait Isu Lingkungan hingga mampu menjadi tahap awal Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti untuk mampu mengisi ruang- ruang Konsolidasi internasional dengan pembahasan etika Lingkungan yang menjadi bahasa Global baru (new global language). Dalam Proses Menjanlankan Roda Organisasi Kementrian Lingkungan Hidup mempunyai Tugas, Pokok, serta Fungsi berupa: Melakukan edukasi terkait Lingkungan Hidup didalam Kampus Universitas Trisakti, dan Melakukan Pengawalan atas segala kondisi serta kebijakan yang mempunyai kaitan dengan Lingkungan Hidup baik di tingkat Universitas maupun Indonesia. Kajian Rutin Trisakti Climate crisis Declaration Plastic Reduce Program

Kementerian Pemberdayaan Perempuan Kiranya merupakan hal yang sama Pentingnya dengan isu Lingkungan Hidup dengan terkungkung gaya hidup masyarakat atas satu filsafat politik yaitu ecofeminisme. Bagaimanakah keharusan Masyarakat dan Mahasiswa mampu berbicara lebih lanjut terkait ethics of care terhadap isu tersebut. Dengan Pembahasan diatas maka dari itu Kabinet Merdeka menciptakan suatu Kementerian yang mempunyai konsentrasi atas hal-hal tersebut, yaitu Kementerian Pemberdayaan Perempuan harus mampu menjawab permasalahan tersebut dengan cara memberikan edukasi dan tempat berlindung dan pengamanan atas kasus-kasus pelecehan seksual yang sering dirasakan Wanita yang terjadi didalam Kampus Universitas Trisakti maupun yang ada dimasyarakat, namun tidak pernah disampaikan dan disuarakan serta ditindaklanjuti baik oleh pihak terkait serta Global. Kementrian Pemberdayaan Perempuan dalam menjalankan kegiatannya mempunyai Tugas, Pokok serta Fungsi berupa: Melakukan Pembangunan Paradigma serta etika kepedulian mengenai kesteraan gender, dan Memberikan Edukasi kepada Masyarakat Mahasiswa Universitas Trisakti atas pentingnnya ethics of care, dan equality of gender. Program Kerja : CRISIS CENTER

Sekolah Ekofeminisme Edukasi kekerasan seksual

Kementerian Jejaring Masyarakat Sipil Kementerian ini hadir sebagai upaya Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti terlibat atas perubahan sosial yang terjadi dalam Masyarakat melalui kerja advokasi. Kami menyadari betapa banyak permasalahan serta konflik yang dihadapi dan terjadi dalam masyarakat yang bersifat manifes maupun laten, serta berkepanjangan. Kami memahami secara mengakar dan mendalam bahwa mahasiswa memiliki peran yang harus diambil atas kejadian serta konflik yang terjadi di masyarakat. Tetapi kami juga menyadari bahwa mahasiswa harus berjalan serta bekerjasama bersama elemen masyarakat untuk menyelesaikan persoalan di masyarakat itu sendiri. Maka dari itu Tahun ini, Kabinet Merdeka membuat suatu Kementrian baru untuk menjawab dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam masyarakat itu sendiri. kementerian ini akan diberi nama Kementrian Jejaring Masyarakat Sipil yang akan mempunyai konsentrasi untuk membantu dan mengawal serta menyelesaikan permasalahan- permasalahan yang terjadi disekitar wilayah Kampus Universitas Trisakti. Jauh dari itu Kami juga mempunyai harapan berupa masyarakat disekitar Kampus Universitas Trisakti dapat merasakan Kehadiran Mahasiswa sebagai kaum Intelektual yang dapat melakukan advokasi serta bantuan lainnya atas permasalahan dan konflik yang terjadi dalam masyarakat. Dalam menjalankan roda Organisasinya, Kementriran Jejaring Masyarakat Sipil mempunyai Tugas, Pokok, dan Fungsi berupa: Membangun jaringan dengan Lembaga- Lembaga yang melakukan advokasi dan pengawalan permasalahan dan konflik yang terjadi dalam Masyarakat. Sekolah Advokasi Ngobrol Senja Tindakan Advokasi kebutuhan masyarakat

Kementerian Kesehatan Bahwa sudah merupakan suatu kewajiban bagu tiap-tiap elemen yang ada di wilayah regional Jakarta Barat mapun yang berada dalam Universitas trisakti untuk menjaga kesehatan rohani dan jasmani. Dikarenakan untuk melakukan segala kegiatan dibutuhkan kesehatan jasmani dan rohani yang sehat. Maka dari itu demi menjamin hal tersebut, Kabinet Merdeka mengadakan suatu Kementrian yang secara khusus menangani hal tersebut. kementerian ini akan diberi nama Kementrian Kesehatan. Dalam menjalankan kegiatannya Kementrian Kesehatan mempunyai tugas dan fungsi berupa melakukan penjagaan, pembinaan, dan advokasi terhadap hal yang berhubungan dengan masalah Kesehatan yang terjadi dalam ruang lingkup Masyarakat Mahasiswa Universitas Trisakti dan Masyarakat yang ada dalam wilayah regional Jakarta Barat. Program Kerja : Edukasi Kesehatan Mental Mahasiswa Edukasi dan Pelayanan Masyarakat

Menteri Koordinator Bidang Pengetahuan dan Pergerakan Bidang ini bekerja dan bertanggungjawab atas kegiatan Kementrian yang ada dibawahnya dalam kerangka keterlibatan mahasiswa dan anak muda dalam kehidupan Berbangsan dan Bernegera khususnya dalam isu sosial, ekonomi, politik, serta polemik yang terjadi dalam Masyarakat Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kepresidenan Mahasiswa Univesitas Trisakti merupakan salah satu elemen pergerakan Mahasiswa harus dan mampu terlibat sebagai intermediary actor dan memberikan dampak (Positf social effect) atas persoalan yang terjadi dalam masyarakat, serta mampu menjadi pembela keadilan dan kemanusiaan. Dalam tataran teknis, kerja -kerja tersebut dikerkajakan oleh kementerian didalam bidang ini dan diawasi oleh Kementrian Koordinator ini.

Kementerian Luar Negeri Kementerian ini memegang tanggungjawab dalam melakukan embangunan hubungan

serta jaringan antara Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti dengan Kampus lain, Instasi-Instansi Luar, Pers serta berbagai macam stakeholder pada tingkat nasional maupun internasional. Ini bertujuan agar Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti mempunyai relasi yang kuat dan luas agar mempunyai manfaat bagi jalannya Organisasi serta Program Kerja lain yang mempunyai dampak secara langsung maupun tiddak langusng kepada seluruh Masyarakat Mahasiswa Universitas Trisakti. Kementrian Luar Negeri mempunyai Tugas, Pokok, dan Fungsi berupa: Menerima serta Menjalin hubungan dan/atau kerjasama, dengan dengan Oganisasi, media massa, online maupun cetak maupun stakeholders lainnya pada sekala Nasional maupun Internasional, Melakukan Pemetaan jaringan/relasi eksternal Kampus Universitas Trisakti, dan juga Melakukan Kunjungan Kerja (studi banding/ benchmarking), serta Mengirimkan Delegasi Perwakilan Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti keluar. Program Kerja: Kunjungan/ studi banding ke universitas lain dalam negeri Menjaga hubungan dan simpul gerakan ekternal kampus Konsolidasi External

Lembaga Kajian Analisis dan Strategis Kementerian ini mengembang tanggungjawab berupa sebagai dapur kajian bagi gerakan yang akan dilakukan oleh Universitas Trisakti. Kementerian ini bekerja dalam bidang/disiplin berupa: Hukum, Politik, Ekonomi, Kesejahteraan, Energi Dan Sumber Daya Manusia, Pangan, Kesehatan, serta Pendidikan Tinggi. Setiap isu-isu akan dikaji dan didiskusikan dengan berbagai elemen mahasiswa lainnya. Kementrian 12 Mei dan Ham dalam menjalankan kegiatannya mempunyai Tugas, Pokok, dan fungsi berupa: Mengawal isu terkait Hak Asasi Manusia baik ditingkat Nasional maupun Internasional, dan Menuntaskan Kasus 12 mei dan Pelanggaran HAM lainnya. Lembaga Kajian Analisa dan Strategis mempunyai Tugas, Pokok, dan Fungsi berupa: Menjadi think thank organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas yang ada di Universitas Trisakti dalam menghadapi isu kebijakan yang berkembang di masyarakat, Merencanakan langkah strategis terhadap hasil analisis isu-isu yang telah dilakukan, dan Mengembangkan wacana-wacana intelektual untuk memperkaya dan memperluas gerakan.

Program Kerja: Diskusi Rutin Internal Pengurus Diskusi Rutin Terbuka Konsolidasi Penyikapan Isu

Kementrian 12 Mei dan HAM Kementerian ini mengembang tanggung jawab mengawal Permasalahan 12 Mei dan juga mampu menjadi insiator dan juga membawa semangat anti pelanggaran Hak Asasi Manusia yang berkesan dari Trisakti untuk Indonesia. Program Kerja: Malam Gelora Pembentukan Tim Gelar Pahlawan Pembharuan blueprint penuntasan Kasus

Kementrian Sosial Politik dan Reformasi Dilatarbelakangi dengan historis yang menjaga kondisi sosial politik di indonesia hingga mampu menjadi salah satu inisiator adanya era reformasi Universitas Trisakti harus terus mengawal segala hal-hal terkait dengan terlaksananya Reformasi dengan sungguh sungguh. Maka dari itu adalah merupakan suatu tanggungjawab dalam Kabinet Merdeka untuk melanjutkan tongkat estafet tanggungjawab tersebut dengan menambahkan tanggungjawab dari Kementrian Sosial dan Politik menjadi Kementrian Sosial Politik, dan Reformasi dengan harapan dan cita-cita yang berubah menjadi tanggungjawab atas kejadian Reformasi Tahun 1998 hanyalah merupakan pintu gerbang pembuka cita-cita dan harapan demi terwujudnya masyarakat yang berkeadilan dan sejahtera, serta merata dari Sabang Sampai Marauke. Kementrian Sosial Politik, dan Reformasi dalam menjalankan roda organisasinya mempunyai Tugas, Pokok, dan Fungsi berupa: Melakukan Pengawalan terkait denga isu-isu Reformasi, dan Mengawal isu-isu seputar dengan sosial politik.

Lembaga Agitasi dan Propaganda

Kementerian ini menjadi pengolah hasil kajian dan sikap Kepresidenan Mahasiswa Masyarakat Mahasiswa Universitas Trisakti yaitu dengan mempropagandakan dan membangun opini publik kepada masyarakat Mahasiswa Universitas Trisakti agar mengetahui dan memahami berlandaskan basis pengetahuan dan informasi yang memadai soal isu-isu yang dikawal.

#3C

#CENTER OF SOLUTION

#CENTER OF HUB

#CENTER OF MOVEMENT

#MERDEKAKANTRISAKTI

#SELAMATKANTRISAKTI