ANALISIS ISI LAMBUNG IKAN HIDUNG BUDAK Ceratoglanis scleronema (Bleeker 1862) DI DESA MENTULIK SUNGAI KAMPAR KIRI PROVINSI RIAU

Christina Elisabeth1, Roza Elvyra2, Yusfiati2

1Mahasiswa Program S1 Biologi 2Dosen Bidang Zoologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, [email protected]

ABSTRACT

Study on gut content of hidung budak fish (Ceratoglanis scleronema) from Kampar Kiri River was conducted from November 2014 to April 2015. The objective of this study was to assess the type of food of hidung budak fish from Kampar Kiri River. We observed the gut content from 75 samples of hidung budak fish, which consist of 44 males and 31 females. Gut content analysis was performed based on Natarjan and Jhingran (Effendie 1979) using Index of Preponderance (The Highest Part Index). The result of this analysis indicated that there were five group of food, they were fish (Kryptopterus sp.), , worm, plant litter and debris. The percentage of Index of Preponderance for small fish (Kryptopterus sp.), , worm, plant litter and animal debris were 1,04 %, 5,43 %, 3,59 %, 13,29 % and 76,65%, respectively. The composition of food found from males fishes were small fish (Kryptopterus sp.), insects, worm, plant litter and animal debris. While the composition of food from females fishes were insects, worm, plant litter and animal debris.

Keywords: Ceratoglanis scleronema, gut content analysis, Kampar Kiri River

ABSTRAK

Penelitian mengenai analisis isi lambung ikan hidung budak (Ceratoglanis scleronema) di Sungai Kampar Kiri telah dilakukan bulan November 2014 hingga April 2015. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji jenis makanan ikan hidung budak (Ceratoglanis scleronema) di Sungai Kampar Kiri. Kita menganalisis lambung dari 75 sampel ikan hidung budak yang terdiri dari 44 ekor ikan jantan dan 33 ekor ikan betina. Analisis yang digunakan berdasarkan petunjuk Natarjan dan Jhingran dalam Effendie (1979) yaitu dengan analisis Index of Preponderance (Indek bagian terbesar). Berdasarkan hasil analisis teridentifikasi lima kelompok makanan yaitu ikan Kryptopterus sp., serangga, cacing, serasah dan debris hewan. Persentase Index of Preponderance dari ikan Kryptopterus sp., serangga, cacing, serasah dan debris hewan yaitu 1,04 %, 5,43 %, 3,59%, 13,29% dan 76,65%. Komposisi makanan yang ditemukan dari ikan jantan yaitu ikan kecil (Kryptopterus sp.), serangga, cacing, serasah dan debris hewan. Sedangkan komposisi makanan ikan betina yaitu serangga, cacing, serasah dan debris hewan.

Repository FMIPA 1

Kata kunci: Analisis lambung, Ceratoglanis scleronema, Sungai Kampar Kiri.

PENDAHULUAN dari golongan hewan, tumbuhan dan organisme mati (Sjafei et al. 1989). Wilayah paparan banjir Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji (floodplain river) memiliki keragaman jenis makanan ikan hidung budak jenis ikan yang cukup tinggi, seperti (Ceratoglanis scleronema) di Sungai ikan selais (dari Ompok, Kampar Kiri. Kryptopterus), ikan hidung budak (Ceratoglanis sp.), ikan dari ordo METODE PENELITIAN dan Cyprinidae lainnya. Sungai Kampar Kiri adalah sungai yang a. Waktu dan Tempat juga memiliki beragam jenis ikan yang digemari oleh masyarakat dan Penelitian ini dilaksanakan pada merupakan ikan-ikan yang menjadi ciri bulan November 2014 hingga April khas wilayah paparan banjir. Salah satu 2015 dengan lokasi pengambilan jenis ikan tersebut adalah ikan hidung sampel di desa Mentulik sungai Kampar budak (Ceratoglanis scleronema, Kiri Provinsi Riau. Bleeker 1862). Ikan hidung budak Pengamatan analisis isi lambung merupakan ikan air tawar (sungai) yang ikan hidung budak dilakukan di sering dikonsumsi oleh masyarakat Riau laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, karena memiliki rasa yang khas dan Fakultas Matematika dan Ilmu lezat. Ikan ini memiliki nilai ekonomis Pengetahuan Alam, Universitas Riau, yang tinggi yang berkisar Rp. 60.000- Pekanbaru. 80.000 per kg. Pada tahun belakangan ini b. Alat dan Bahan terjadi penurunan jumlah ikan yang disebabkan karena menurunnya kualitas Alat yang digunakan adalah alat perairan, karena pencemaran dan bedah, botol film, gelas ukur, timbangan penangkapan ikan tanpa memperhatikan analitik, penggaris, mikroskop, nampan, ukuran ikan. Berdasarkan hal tersebut, bak parafin, cawan petri, pipet tetes, maka perlu dilakukan analisis aspek pinset, kamera dan alat tulis untuk biologi dari ikan hidung budak yaitu mencatat selama penelitian. dengan analisis isi lambung ikan hidung Bahan yang digunakan adalah ikan budak yaitu analisis makanan yang hidung budak (Ceratoglanis dimakan ikan yang diperlukan untuk scleronema), formalin 4% dan aquades. usaha konservasi nantinya. Makanan merupakan salah satu c. Prosedur Penelitian faktor penunjang pertumbuhan yang akan berpengaruh terhadap jumlah ikan Metode yang digunakan dalam di alam. Makanan alami pada beberapa penelitian adalah metode survey. jenis ikan mempunyai perbedaan Pengambilan sampel ikan dilakukan kebiasaan dan kesukaan pada habitat selama enam bulan. Pengambilan yang sama (Dolgov 2005). Makanan sampel ikan maksimal sebanyak 60 ekor alami untuk kebutuhan ikan dalam suatu (30 jantan dan 30 betina) setiap bulan perairan banyak sekali ragamnya baik selama enam bulan penelitian. Sampel

Repository FMIPA 2 ikan yang diambil memiliki ukuran Keterangan : yang berbeda, yaitu besar, sedang dan IP :Index of Preponderance atau kecil. Pengambilan sampel dan indeks Bagian Terbesar pengumpulan data langsung dari sungai Vi : Persentase volume satu jenis Kampar Kiri di Desa Mentulik. makanan Ikan hidung budak (Ceratoglanis Oi : Persentase frekuensi kejadian scleronema) yang diperoleh dibawa ke satu jenis makanan laboratorium. Ikan sampel diukur ∑Vi x Oi: Jumlah Vi x Oi dari semua panjang total (PT) nya mulai ujung jenis makanan mulut sampai ujung sirip ekor dengan satuan sentimeter (cm), diukur berat Persentase volume dilakukan tubuh ikan dengan satuan gram (g) dan dengan cara menghitung volume ditentukan jenis kelaminnya. makanan sejenis per volume makanan Pengambilan lambung ikan dilakukan seluruhnya dengan rumus : dengan membedah bagian abdominal mulai dari anus ke arah vertebra hingga ke tulang operkulum. Lambung diambil lalu dimasukkan ke dalam botol film yang berisi formalin 4% sampai Untuk persentase frekuensi lambung tersebut tenggelam dalam kejadian dinyatakan dengan cara larutan formalin, kemudian sampel menghitung jumlah lambung yang berisi dianalisis. Analisis dilakukan dengan makanan sejenis per jumlah lambung cara membedah lambung dan yang berisi seluruhnya dengan rumus : mengeluarkan isinya. Isi lambung tersebut dikelompokkan berdasarkan jenis-jenisnya. Untuk mengukur volume makanan ikan dilakukan dengan metode dengan ketentuan : volumetrik. IP > 40 % sebagai makanan utama IP 4-40 % sebagai makanan d. Analisis Data pelengkap IP < 4 % sebagai makanan Data isi lambung yang diperoleh, tambahan dikelompokkan menurut jenis makanannya, selanjutnya ditabulasikan Pengelompokan ikan berdasarkan dalam bentuk tabel dan diagram dan kelas ukuran panjang tubuh bertujuan kemudian dianalisis secara deskriptif. untuk mengetahui IP makanan ikan Untuk menganalisa jenis-jenis makanan hidung budak (Ceratoglanis yang dimakan oleh ikan hidung budak scleronema) mulai dari ukuran terkecil yaitu dengan menggunakan Index of yang diperoleh hingga ukuran terbesar, Preponderance atau Indeks Bagian sehingga diketahui apakah ada Terbesar yang dikemukakan oleh perbedaan isi lambung ikan berdasarkan Natarjan dan Jhingran dalam Effendi ukuran tubuhnya. Pengelompokan (1979) dalam bentuk rumusan sebagai sesuai dengan Sudjana (1986) yaitu : berikut : 1. Tentukan jumlah ikan yang diteliti misalkan dalam penelitian ini ada 180 ekor ikan hidung budak, berarti banyaknya data (n) ada 180

Repository FMIPA 3

2. Tentukan panjang tertinggi dan Tan dan Ng (2000) menemukan variasi terendah ukuran panjang tubuh ikan C. 3. Tentukan rentang data terbesar Scleronema di Sungai Batang Hari dikurang data terkecil berkisar 158-420 mm. 4. Tentukan banyak kelas interval Jumlah ikan yang banyak Banyak kelas interval : 1+(3,3) log ditemukan terdapat pada kelompok n ikan yang memiliki ukuran sedang 5. Tentukan panjang kelas (P) : (353-430 mm) dan kecil (301-352 rentang / banyak kelas mm). Hal ini dikarenakan alat tangkap Dari banyaknya kelas yang yang berupa jaring insang yang didapatkan, dibagi menjadi 3 memiliki ukuran 2,5-3 inchi dan diduga kelompok ukuran tubuh yaitu ikan yang berada di sungai sedang pada kelompok ukuran tubuh kecil, masa pertumbuhan. Menurut Fatah sedang dan besar. (2011) bahwa pada ukuran panjang total dan bobot tubuh ikan sembilang HASIL DAN PEMBAHASAN yang tertangkap, semakin besar ukuran panjang tubuhnya maka semakin Biologi Ikan Hidung Budak sedikit ikan yang tertangkap. (Ceratoglanis scleronema) Komposisi Makanan Ikan Hidung Sampel ikan hidung budak yang Budak (Ceratoglanis scleronema) didapat selama penelitian yaitu 75 ekor ikan yang terdiri dari 44 ekor ikan Tan dan Ng (2000) menemukan jantan dan 31 ekor ikan betina. Sampel komposisi makanan ikan hidung budak ikan yang didapat memiliki panjang yang diamati dari Sungai Batang Hari total 301-480 mm. dan Sungai Siak berupa kepiting (Neorhynchoplax prima, Ng and Chuang 1996) famili Hymenosomatidae, isopoda, potongan serangga dan potongan ikan. Hasil penelitian menunjukkan komposisi makanan ikan hidung budak di Sungai Kampar dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Komposisi makanan ikan hidung budak (Ceratoglanis scleronema)

Gambar 1. Diagram batang jumlah ikan Kelompok No. Komposisi makanan hidung budak (Ceratoglanis Makanan

scleronema) berdasarkan Ikan-ikan kecil utuh dan potongan-potongan 1 Kryptopterus sp. kelompok ukuran tubuh ikan yang masih jelas bentuknya. 2 Serangga Potongan-potongan serangga. Berdasarkan Gambar 1, ukuran Cacing-cacing utuh dan potongan cacing 3 Cacing tubuh ikan dikelompokkan kedalam yang masih jelas bentuknya. tiga kelompok besar, yaitu kecil (301- 4 Serasah Potongan-potongan tumbuhan. 352 mm) sebanyak 20 ekor, sedang 5 Debris Hewan Sisa-sisa makanan berupa potongan hewan. (353-430 mm) sebanyak 49 ekor, dan besar (43-482 mm) sebanyak 6 ekor.

Repository FMIPA 4

Berdasarkan data pada Tabel 1, isi lambung ikan hidung budak yang ditemukan yaitu ikan, serangga, cacing, serasah dan debris. Ikan hidung budak dapat dikelompokkan sebagai hewan karnivora berdasarkan komposisi makanannya yang terdiri dari ikan, serangga dan cacing. Serasah diduga termakan oleh ikan hidung budak saat Gambar 2. Diagram lingkaran nilai akan mengambil mangsanya yang index of preponderance berada di dasar perairan. Rasio makanan ikan hidung panjang usus ikan hidung budak juga budak (Ceratoglanis menunjukkan bahwa ikan ini scleronema) di Sungai merupakan karnivora. Rasio panjang Kampar Kiri usus ikan ini yaitu 0,55-0,70. Menurut Kramer dan bryant (1995), kisaran Berdasarkan Gambar 2, nilai panjang usus untuk ikan karnivora Indeks of preponderance yang adalah 0,5-2,4 kali panjang tubuhnya. ditemukan yaitu debris (76,65 %), Panjang usus pada ikan berhubungan serasah (13,29 %), serangga (5,43%), erat dengan kebiasaan makannya dan cacing (3,59 %) dan ikan Kryptopterus juga bisa diketahui jenis makanan yang sp. (1,04 %). Berdasarkan nilai IP ditemukan dalam lambung ikan tersebut, maka didapat makanan utama (Afandi dan Tang 2002). ikan hidung budak yaitu debris hewan, makanan pelengkapnya yaitu serangga

dan serasah, dan makanan tambahannya Nilai Index of Preponderance (Indeks yaitu cacing dan ikan Kryptopterus sp.. Bagian Terbesar) Ikan Hidung Namun bukan berarti kelompok Budak (Ceratoglanis scleronema) di makanan debris hewan ini merupakan Sungai Mentulik, Kampar Kiri makanan utama yang sebenarnya.

Analisis isi lambung ikan dapat Tingginya nilai debris hewan yang digunakan untuk menganalisis makanan didapatkan saat penelitian dapat alami ikan di alam dengan ini disebabkan karena saat pengamatan isi digunakan analisis nilai Index of lambung, sebagian besar makanan Preponderance (IP) (Nikolsky 1963). sudah tercerna. Volume total makanan ikan budak selama penelitian yaitu 15,4 ml. Nilai Index of Preponderance (Indeks Dimana volume debris hewan lebih Bagian Terbesar) Ikan Hidung besar dibandingkan dengan makanan Budak (Ceratoglanis scleronema) lainnya, yaitu sebanyak 6,55 ml. Hal berdasarkan Jenis Kelamin ini diduga karena waktu penangkapan ikan yang kurang tepat yaitu pada saat Ikan jantan dan betina memiliki subuh dengan waktu makan ikan yang volume makanan yang berbeda. bersifat nokturnal, sehingga makanan Volume makanan pada ikan betina ikan tersebut sudah tercerna. lebih besar dibanding ikan jantan, yaitu Sedangkan volume makanan yang ikan betina 8,7 ml sedangkan ikan terkecil yaitu pada serangga 1,9 ml. jantan 6,69 ml. Welcomme (1979) Nilai IP makanan ikan hidung mengemukakan adanya perbedaan pola budak dapat dilihat pada Gambar 2. kebiasaan atau tingkah laku dari

Repository FMIPA 5 masing-masing ikan untuk makanan utama yang sebenarnya. mempertahankan hidupnya. Karena debris hewan merupakan sisa- sisa potongan-potongan hewan yang tidak teridentifikasi.

KESIMPULAN Jenis makanan ikan hidung budak (C. scleronema) yang teridentifikasi selama penelitian terdiri dari 5 kelompok makanan yaitu Ikan Kryptopterus sp., serangga, cacing, serasah dan debris hewan. Ukuran tubuh ikan berkisar yaitu 301 mm – 480 mm. Komposisi makanan ikan hidung budak jantan dan betina berbeda. Hasil persentase IP terbesar pada ikan hidung budak (C. scleronema) didominasi oleh kelompok makanan debris hewan. Hal ini diduga, ikan hidung budak sudah mencerna makanan yang Gambar 3. Diagram lingkaran nilai dikonsumsinya. index of preponderance makanan ikan hidung UCAPAN TERIMAKASIH budak (ceratoglanis scleronema) berdasarkan Penulis mengucapkan jenis kelamin terimakasih kepada DP2M DIKTI melalui Hibah Fundamental anggaran Berdasarkan Gambar 3, ikan 2015 atas nama Drs. Khairijon, MS, jantan, nilai IP yaitu debris (83,36 %), Dr. Roza Elvyra, M.Si dan Yusfiati, serasah (8,24 %), cacing (0,58 %), M.Si. serangga (3,18 %), dan ikan Kryptopterus sp. (4,63 %). Sehingga DAFTAR PUSTAKA ikan jantan memiliki makanan utama debris, makanan pelengkap serasah dan Afandi R, Tang UM. 2002. Fisiologi Kryptopterus sp. dan makanan Hewan Air.Pekanbaru : UNRI tambahannya cacing dan serangga. Press Sedangkan pada ikan betina, IP debris Dolgov AV. 2005. Feeding and food (73,47 %), serasah (12,27 %), cacing consumption by the Barents Sea (8,52 %) dan serangga (5,75 %). Skate.J. of northwest Atlantic Sehingga makanan utama ikan betina Fish. Sci. 35 (34):17-21. yaitu debris sebagai makanan utama, Fatah, Khoirul dan Asyari. 2011. dan makanan pelengkapnya yaitu Beberapa Aspek Biologi Ikan serasah, cacing dan serangga. Sembilang (Plotosus canius) di Berdasarkan nilai IP, debris merupakan Perairan Eustaria Banyuasin, makanan utama ikan hidung budak. Sumatera Selatan.Bawal 3(4) Namun bukan berarti kelompok Natarajan AV, Jhingran AG. I961 makanan debris hewan ini merupakan .Index of preponderance-a method

Repository FMIPA 6

of grading the food elements in Tan HH dan Ng HH. 2000. The the stomach analysis of (Teleostei : flshes.lndian .J. Fish8(l):5a-59. Siluriformes) of Central Nikolsky GV. 1963. The Ecology of Sumatera. Journal of Natural Fishes. New York: Academic History 34 :267-303 Press Welcome RL. 1979. Fisheries ecology Kramer DL dan Bryant MJ. 1995. of floodplain rivers. Longman Intestine Length in The Fishes of Group Limited London. a Tropical Stream: Relationship to Diet The Long and Short of a Convoluted Issue. Environmental Biology of Fishes. 42:129-141. Sjafei DS, Rahardjo MF, Affandi R, Sulistiono. 1989. Ikhtiologi. Bogor: Jurusan Manjemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan. IPB.

Repository FMIPA 7