Peranan Mohammad Hatta pada Masa Pemerintahan Parlementer 1948-1956

Kasirun¹*, Iskandar Syah² dan Wakidi³ FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 01 Bandar Lampung E-mail: [email protected]. HP. 0896-1262-4808

Accepted: March 27, 2018 Received: April 2, 2018 Online Publish: April 3, 2018

Abstract: The Role of Government Mohammad Hatta Parliamentary During 1948- 1956. This study aims to find out what role sisitem Mohammad Hatta during 1948-1956 Parliamentary government. The method used in this research is the methode of data collection using techniques historis. The data collecting were done by using literature technique and documantation technique, and the data analysis were done by using analysis and qualitative. Based on the research role during the reign of Mohammad Hatta Mohammad Hatta 1948-1956 parliamentary became Prime Minister, chairmandelegation of the Round Table Conference (RTC) and The originator of the Indonesian People's Economy.

Keywords: mohammad hatta, parliamentary, leader

Abstrak: Peranan Mohammad Hatta pada Masa Pemerintahan Parlementer 1948- 1956. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja peranan Mohammad Hatta pada masa sisitem pemerintahan parlementer 1948-1956. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik kepustakaan dan dokumentasi, untuk menganalisis data menggunakan analisis data kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian peranan Mohammad Hatta pada masa pemerintahan parlementer 1948-1956 yaitu Mohammad Hatta menjadi perdana menteri, ketua delegasi Konferensi Meja Bundar (KMB) dan Penggagas Ekonomi Kerakyatan bagi .

Kata Kunci: mohammad hatta, parlementer, pemimpin

PENDAHULUAN baiknya (Alfian, 1983: 144). Untuk Sistem politik yang periode demokrasi parlementer, dilaksanakan pada tahun 1948-1956 kepemimpinan nasionalisme masih ialah menggunakan demokrasi, tetap dilakukan oleh dwi tunggal khususnya demokrasi parlementer. Soekarno-Hatta (Deliar Noer, Partai politik dipandang sebagai 1988:289). Mohammad Hatta lembaga masyarakat yang terpenting merupakan wakil presiden pertama bagi partisipasi rakyat dalam Republik Indonesia. Sebagai wakil kehidupan nasional. Kabinet presiden, Mohammad Hatta bertanggung jawab kepada Dewan menunjukkan peran besar dalam Perwakilan Rakyat. (Albert Widjaja : pengambilan keputusan dengan 1982, 87). Dalam sistem demokrasi mengeluarkan beberapa produk parlementer, kabinet dan menteri- hukum. menteri bertanggung jawab kepada Tonggak politik Mohammad parlemen. Presiden tetap kepala Hatta adalah perannya dalam negara, tetapi bukan kepala mengubah demokrasi presidensial pemerintahan, suara para anggota menjadi demokrasi parlementer. DPR biasanya keras sehingga pernah Mohammad Hatta mendukung menimbulkan reaksi dikalangan pergantian itu. Maklumat Wakil angkatan bersenjata. Para anggota Presiden No. X menyatakan bahwa DPR hanyalah mencari kedudukan Komite Nasional Indonesia Pusat khususnya sebelum Pemilihan (KNIP) sebelum terbentuk Majelis Umum 1955 (Tashadi, 1999:59). Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Kabinet dalam masa pra Perwakilan Rakyat diserahi pemilihan umum yang diadakan pada kekuasaan eksekutif, yang sehari-hari tahun 1955 tidak bisa bertahan lama dilakukan oleh padan pekerja KNIP. hanya selama 7 bulan, dan hal Penjelasan terhadap maklumat tersebut menghambat perkembangan tersebut yang dikeluarkan pada 20 politik maupun ekonomi, oleh karena Oktober 1945 benar-benar itu pemerintah tidak bisa mengusung konsep parlementarian. memaksimalkan kinerja program- Dalam arti kata, maklumat ini programya. Kemudian pada menjadi landasan baru terbentuknya pemilihan umum tahun 1955 tidak check and balance kekuasaan membawa stabilitas yag diharapkan, (Salman Alfarizi, 2009: 170). bahkan tidak bisa dipungkiri Mohammad Hatta adalah menimbukan perpecahan antara pendukung negara serikat dan cita- pemerintah pusat dan diberbagai citanya membangun demokrasi daerah. parlementer bagi Indonesia. Oleh Mohammad Hatta adalah karena itu, Mohammad Hatta salah satu tokoh besar Indonesia menyetujui usulan dari Badan yang memiliki peran besar dalam Pekerja KNIP tentang perubahan perjalanan sejarah Indonesia. Selain sistem pemerintahan presidensil ke itu pemikiran Mohammad Hatta parlementer yang diketuai Sjahrir bukan hanya mencapai kemerdekaan, dengan alasan UUD 1945 tidak tetapi juga tentang bagaimana memuat pasal yang mewajibkan atau mempersiapkan Indonesia, untuk melarang pertanggungjawaban di memperjuangkan, menerima dan tingkat menteri, dan bahwa mengisi kemerdekaan itu sebaik- pertanggungjawaban ke KNI (MPR) merupakan salah satu cara dilakukan dalam penelitian historis menegakkan kedaulatan rakyat adalah sebagai berikut: (Salman Alfarizi, 2009: 104). Selain 1. Heuristik, pada kegiatan ini Maklumat No. X, Mohammad Hatta peneliti mencoba mengumpulkan juga mengeluarkan maklumat data dan mencari sumber-sumber pemerintah tanggal 3 November penelitian yang berhubungan 1945 tentang anjuran kepada rakyat dengan masalah yang diteliti. untuk membentuk partai-partai 2. Sumber-sumber data yang politik. Maklumat tersebut bukan diperoleh untuk menjelaskan saja memberikan pengakuan konsep, materi dan metodologi terhadap arti penting partai politik, penelitian dalam penelitian ini tetapi juga menempatkan pemerintah antara lain: dalam posisi pro aktif ke arah a. Majalah : Tempo. pembentukan partai-partai politik. b. Jurnal: Maryono. Bung Hatta, Landasan pemikiran yang Proklamator, Ilmuwan, penulis diajukan Mohammad Hatta demi dan Karya-karyanya : Sebuah menegaskan arti penting kehadiran Anlisis Bio-Bibliomaterik. partai adalah bahwa partai politik 2015. merupakan institusi politik c. Buku-buku sejarah: contohnya memperkuat perjuangan kita seperti buku Kumpulan Pidato mempertahankan kemerdekaan dan I dari Tahun 1942-1956 Karya menjamin keamanan rakyat ( Salman Mohammad Hatta. Buku Alfarizi, 2009: 170). Tujuan Kumpulan Pidato II dari penelitian ini adalah untuk Tahun 1951-1979 karya I mengetahui apa saja peranan Wangsa Widjaja. Buku Bung Mohammad Hatta pada masa sistem Hatta Berpidato Bung Hatta pemerintahan parlementer 1948- Menulis karya Mohammad 1956. Hatta. d. Buku-buku pendukung METODE penelitian : contohnya seperti Metode yang digunakan Prosedur Penelitian Suatu dalam penelitian ini adalah metode Pendekatan Praktek karya penelitian historis. Metode historis Suharsimi Arikunto, Metode adalah proses menguji dan Penelitian Sejarah karya menganalisa secara kritis rekaman Daliman, Mengerti Sejarah dan peninggalan masa lalu” (Louis karya Louis Gottschalk. Gottschalk, 1986 : 32). Metode 3. Kritik, setelah data berhasil penelitian historis adalah suatu usaha terkumpul selanjutnya peneliti untuk memberikan interpretasi dari melakukan kritik terhadap bagian trend yang naik turun dari sumber yang ditemukan, dengan suatu status keadaan di masa lampau melakukan kritik ekstern maupun untuk memperoleh suatu generalisasi intern. yang berguna untuk memahami 4. Interpretasi, setelah melakukan kenyataan sejarah, membandingkan kritik terhadap sumber yang dengan keadaan sekarang dan dapat didapat langkah selanjutnya meramalkan keadaan yang akan adalah melakukan interpretasi datang (Mohammad Nazir, 1988 : atau melakukan penafsiran 56). Adapun langkah-langkah yang terhadap sumber atau data yang telah valid untuk kemudian pemerintahan parlementer 1948- membentuk konsep dan 1956. generalisasi sejarah. Peneliti mencoba menghubungkan fakta- 1. Gambaran umum fakta yang ditemukan pemerintahan parlementer berdasarkan informasi yang pasca kemerdekaan didapat dari sumber yang telah Berdasarkan maklumat dipilih tentang peranan Nomor X, tanggal 16 Oktober 1945 Mohammad Hatta pada masa yang mencakup dua hal yang sistem pemerintahan parlementer pertama, izin pembentukan partai- 1948-1956. partai. Kedua, yang menjadi tujuan Teknik pengumpulan data adalah dari maklumat wakil presiden itu cara yang dilakukan oleh peneliti adalah pembentukan Komite dalam mengumpulkan data atau Nasional Indonesia Pusat (KNIP) informasi yang sesuai dengan sebagai pengganti MPR. Tujuannya permasalahan dalam penelitiannya. adalah "division of power" sehingga Pada penelitian kali ini teknik DPR dan MPR tidak lagi dirangkap pengumpulan data yang digunakan Presiden. Kemudian, mulai tanggal 1 adalah sebagai berikut : November 1945, kabinet 1. Teknik Kepustakaan bertanggung jawab kepada Badan Teknik kepustakaan adalah suatu Pekeja KNIP sehingga dalam cara untuk mendapatkan informasi praktiknya yang terjadi adalah sistem secara lengkap serta untuk parlementer dimana BP KNIP menentukan tindakan yang akan berperan sebagai Parlemen (Burhan diambil sebagai langkah penting D. Magenda dalam Gloria Juris dalam kegiatan ilmiah (Joko vol.7.2007:119). Subagyo, 2006 : 109). Pemerintahan parlementer 2. Teknik Dokumentasi pasca merdeka, kehidupan politik Teknik dokumentasi yaitu dan pemerintahan tidak stabil, mencari data mengenai hal-hal sehingga program pembangunan dari atau variabel yang berupa catatan, pemerintah tidak dapat dilaksanakan transkip, buku, surat kabar, dengan baik dan berkeseimbangan. majalah, prasasti, notulen rapat, Salah satu penyebab ketidakstabilan lengger, agenda dan lain tersebut adalah sering bergantinya sebagainya (Suharsimi Arikunto, pemerintahan yang bertugas sebagai 1989 : 206). pelaksana pemerintahan. Tanggal 14 Teknik analisis data yang digunakan November 1945, Soekarno sebagai dalam penelitian ini adalah teknik kepala pemerintahan republik diganti analisis data historis, yaitu oleh yang seorang menggunakan kritik dan interpretasi sosialis, Sutan Sjahrir dianggap serta menarik dan menafsirkan sebagai figur yang tepat untuk kesimpulan dengan menggunakan dijadikan ujung tombak diplomatik, tahap historiografi. bertepatan dengan naik daunnya partai sosialis di Belanda. Ini adalah HASIL DAN PEMBAHASAN strategi yang sengaja dimunculkan Hasil yang diperoleh dalam oleh tokoh-tokoh pada saat itu agar penelitian ini mengenai peranan kemerdekaan Indonesia segera Mohammad Hatta di dalam sistem mendapat pengakuan dari negara- negara barat. Sejak mulai Hatta studi ke MULO di saat berlangsungnya sistem usia 13 tahun, sebenarnya Hatta parlementarisme dalam konteks masuk ke HBS (setingkat SMA) di UUD 1945, sistem yang Batavia (kini ), baru menimbulkan instabilitas pasca kemudian pada tahun 1919 peralihan karena nasib kabinet Mohammad Hatta pergi ke Batavia ditentukan oleh BP KNIP dan bukan dan memasuki sekolah dagang Prins oleh presiden presiden hanyalah Hendrik (Prins Hendrik Handle menjadi kepala negara dan bukan School, atau disingkat PHS). kepala eksekutif, yang justru dijabat Mohammad Hatta menyelesaikan oleh perdana menteri. studinya dengan hasil sangat baik. Tahun 1921, Mohammad Hatta pergi 2. Biografi Singkat Mohammad ke Belanda, untuk belajar Hatta ilmu perdagangan/bisnis di 2.1 Keluarga Nederland Handelshogeschool. Mohammad Hatta lahir di Kemudian Mohammad Hatta tinggal , pada tanggal 12 Agustus selama 11 tahun di Belanda. Pada 1902. Nama yang diberikan oleh tanggal 27 November 1956, orang tuanya ketika dilahirkan adalah Mohammad Hatta memperoleh gelar Muhammad Athar. Sayang sekali kehormatan akademis Honoris sang ayah hanya bisa mendampingi Causa dalam ilmu hukum dari Hatta kecil hingga berusia 8 bulan. Universitas Gadjah Mada di (Mohammad Hatta, 1976: xvii). . Mohammad Hatta adalah putra dari Datuk Syeikh Abdurrahman, ulama 2.3 Organisasi besar di surau Batu Hampar dan Kemampuan berorganisasi ayahnya Muhammad Djamil, tidak Mohammad Hatta sudah terlihat melanjutkan kehidupan ulama, dalam diri Mohammad Hatta sejak Seperti pamannya melainkan awal masa pendidikan, hal itu berdagang, namun tentu tidak lepas dibuktikannya saat menjadi dari pengaruh agama, baik ibadah bendaharawan Jong Sumatranen maupun prilakunya. Bond. Di Belanda, Mohammad Hatta Istrinya Rahmi Rahim berasal menjadi anggota PI atau dari keturunan Aceh dan Sunda, dari Perhimpunan Indonesia, beberapa hasil pernikahan nya dengan Rahmi tahun di sana Mohammad Hatta Rahim Mohammad Hatta dipercaya oleh para anggotanya mempunyai tiga orang anak untuk menjadi ketua. Selain itu perempuan, yakni Meutia Farida Mohammad Hatta menghadiri (doktor dalam antropologi dan dosen Kongres Internasional Menentang di Universitas Indonesia. Gemala Kolonialisme di Brussel, Belgia. (doktor dalam administrasi Salah satu hasil kongresnya yaitu kesehatan) dan Halida (lulusan FISIP terbentuknya” Liga Anti Universitas Indonesia). Imperialisme dan Penindasan Kolonial dan Demi Kemerdekaan 2.2 Pendidikan Indonesia. He left the Anti-Imperialis Pada tahun 1913-1916 beliau league because communists melanjutkan Europeesche Lagere dominated it. (Dia meninggalkan School (ELS) di Padang, Mohammad Liga Anti-Imperialis karena Komunis mendominasinya) (Majalah mengingat sistem pemerintahan yang Tempo, 2001 : 59). Di Indonesia, digunakan adalah parlementer. Mohammad Hatta Hatta masuk ke Kekuatan Mohammad Hatta ini PNI yaitu Partai Nasional Indonesia. selain secara konstitusional juga Di PNI Baru, Hatta menerapkan sebagian berasal dari pengaruhnya di prinsipnya yang pada PNI pimpinan tentara. Selain itu, Mohammad Hatta Soekarno tidak diterapkan, karena, juga memperoleh dukungan dari partai berfungsi selain sebagai alat barat, termasuk Belanda dan politik, juga sebagai pendidikan Amerika, karena peranannya sebagai ekonomi politik kepada masyarakat. seorang pemimpin yang Ini terbukti pada saat pimpinan PNI menghendaki jalan perundingan baru ditangkap oleh pemerintah (Wawan Tunggul Alam, 2003: 250- kolonial Belanda, langsung ada 251). ketua-ketua baru yang cepat menggantikan. Oleh karena itu, 1. Kabinet Hatta I regenerasi pemimpin itu baru Mohammad Hatta sebagai berhenti sampai partai itu resmi wakil presiden kemudian ditunjuk dibubarkan oleh pemerintah kolonial. oleh presiden sebagai perdana (Mohammmad Hatta, 1976: xxiv). menteri menggantikan Amir Sjahrifuddin yang telah jatuh pada 3. Peranan Mohammad Hatta tanggal 29 Januari 1948 terbentuklah pada masa Pemerintahan Kabinet baru yaitu Kabinet Hatta. Parlementer 1948-1956 Hari pertama Mohammad Hatta 3.1 Mohammad Hatta sebagai menjabat sebagai ketua kabinet Perdana Menteri sudah dihadapkan dengan masalah Pada tanggal 17 Desember yang sulit yaitu akibat dari perjanjian 1949, bertempat di bangsal Renville. Kabinet Hatta I mempunyai Sitihinggil Keraton Yogyakarta, program antara lain: ketika presiden Ir. Soekarno dilantik 1. Kabinet akan menyerahkan sebagai presiden Republik Indonesia Renville dan berunding terus atas Serikat. Mohammad Hatta, wakil dasar yang telah tercapai. presiden, juga diangkat sebagai 2. Melaksanakan terbentuknya NIS Perdana Menteri Republik Indonesia (Negara Indonesia Serikat). Serikat. Sejak masa pergerakan, 3. Mengadakan rasionalisasi. Mohammad Hatta dikenal sebagai 4. Melancarkan pembangunan (I pemimpin yang lebih menyukai Wangsa Widjaja, 1981 : 154). negara federasi ketimbang negara Dalam melakukan usaha-usaha kesatuan. Fase ini adalah kesempatan rasionalisasi ini, Mohammad Hatta Mohammad Hatta untuk memperoleh dukungan dari mewujudkan gagasan-gagasan Nasution, untuk menjadi Panglima tentang negara federasi untuk Divisi Siliwangi. Mohammad Hatta Indonesia. Mohammad Hatta pernah bekerja sama dengan kemudian membentuk kabinet. Nasution, sewaktu Mohammad Hatta Kabinet yang dilantik pada tanggal menduduki jabatan sebagai menteri 20 Desember 1949. Kedudukan pertahanan dan perdana menteri Mohammad Hatta sebagai perdana (Mavis Rose, 1991: 246). Program menteri dalam memang lebih kuat Kabinet Hatta ini akan menyerahkan daripada Soekarno sebagai presiden Renville dan akan berunding secara terus menerus merupakan salah satu Tanggal 29 Januari 1948 Hatta usaha dari Mohammad Hatta untuk mengumumkan anggota kabinetnya. menyikapi perundingan Renville Tak ada seorang pun orang komunis karena semenjak Mohammad Hatta menjadi menteri. Amir Sjariffudin diangkat menjadi perdana menteri kecewa. Lalu ia mendirikan Front perundingan Renville sudah Demokrasi Rakyat (FDR). Dalam dilaksanakan, dan harus diselesaikan FDR itu bergabung semua organisasi sehingga mendapatkan kondisi yang yang berhaluan Komunis. Mereka lebih baik. semua menuntut supaya Kabinet Program kedua yaitu untuk Hatta dibubarkan. Mereka menuntut membentuk NIS (Negara Indonesia pula supaya Perjanjian Renville Serikat) Mohammad Hatta meminta dibatalkan (Amrin Imran, 1981 : 76). Menteri Kehakiman NIS Soumakil Sebagai bentuk serangan Amir dan beberapa anggotanya seperti Sjarifuddin terhadap Kabinet Hatta Batianas, Manoutu, A. J ini adalah dengan mendirikan Front Nieuwenhhus untuk membentuk Demokrasi Rakyat (FDR) pada Undang-Undang Dasar NIS (I tanggal 26 Februari 1948 yang Wangsa Widjaja, 1981: 57). Program merupakan kelompok anti segala Kabinet Hatta ketiga yaitu pemerintahan Mohammad Hatta. rasionalisasi, dengan tentara dan Program FDR sama dengan pegawai negeri berdasarkan program yang pertimbangan kurangnya sumber menghendaki penasionalisasi barang daya negara. Tujuan rasionalisasi milik asing, pengerahan massa untuk adalah penyempurnaan dan menyelesaikan masalah dan pembangunan yang meringankan penghentian perundingan dengan beban masyarakat beserta Belanda. When Hatta returned to pengurangan penderitaan rakyat. (I Indonesia he brought with him a Wangsa Widjaja, 1981: 205). series of criticsms against communism, and firmly responded to a. Perlawanan FDR dan PKI Tan Malaka’s attacks against the Program Mohammad Hatta Duumvirate (Ketika Hatta kembali banyak yang menentang, salah satu ke Indonesia dan dia membawa tokoh yang menentang Mohammad kepadanya serangkaian kritiknya ke Hatta adalah Amir Sjarifuddin yang komunis lagi dan dia dengan tegas semula diajak di dalam Kabinet menanggapi serangan Tan Malaka. Hatta, tetapi kemudian Mohammad (Tempo 2001 : 59). Hatta membatalkan karena Amir Program dari FDR ini jelas meminta jatah kursi yang lebih untuk sekali ditentang oleh Mohammad FDR nya. Amir Sjarifuddin juga Hatta karena itu bertentangan dengan mencopot Jenderal dan Manifesto Politik 3 November 1945, Letnan Jendral Urip, dan FDR melakukan teror kepada rakyat mengangkat Surjadarma, kepala staf untuk menjatuhkan Kabinet Hatta di angkatan udara, menjadi kepala staf mata masyarakat. FDR yang angkatan bersenjata. Begitu Kabinet tergabung dalam pemberontakan PKI Hatta terbentuk kedudukan Amir merupakan gabungan dari para partai Sjarifuddin dan Jendral Sudirman sosialis, bekas anggota yang dan Letnan Jendral Urip tergabung dalam pemerintahan Amir dikembalikan oleh pemerintah. Sjarifuddin, Partai Buruh, Pesindo,dan SOBSI. Pemberontakan Suryadharma, dan yang dilakukan PKI dan FDR di Ali Sastroamidjoyo ditahan di Madiun dapat ditumpas dengan cepat Bangka dan pada tanggal 22 dengan menjadikan Jawa Timur Desember 1948 PDRI di sebagai daerah istimewa dan Kolonel proklamirkan. Sungkono diangkat sebagai gubernur Adanya Agresi Militer militer karena Jenderal Sudirman Belanda II hingga penangkapan sedang sakit dan pimpinan operasi pemimpin RI mendapat reaksi keras diserahkan pada Kolonel AH dari dunia internasional terutama dari Nasution dan dengan dua brigade Amerika Serikat dan beberapa negara kesatuan cadangan umum Devisi IV luar yang tergabung dalam Siliwangi dan Brigade Surachman Konferensi Asia yang meminta PBB dari Jawa Timur (Kahin Mc Turnan untuk bersikap tegas dengan tindakan George, 1993: 355-378). Belanda tersebut. Kemudian PBB mengeluarkan resolusi pada tanggal b. Agresi militer Belanda II 28 Januari 1949 yang berisi Pasca penumpasan penghentian genjatan senjata, pemberontakan PKI di Madiun, pembebasan pemimpin RI dan Kemudian Kabinet Hatta mendapat mengembalikan Yogyakarta hambatan kembali dengan adanya kepangkuan RI dan segera diadakan agresi militer Belanda II Mohamad perundingan lagi untuk membahas Hatta dibuang ke Bangka bersama kedaulatan negara. Resolusi PBB beberapa tokoh Indonesia lain. membuat posisi Belanda semakin Mohammad Hatta mengadakan rapat terdesak dan menyetujui resolusi kabinet darurat dengan mengambil tersebut. Perundingan Belanda- dua keputusan yaitu : Bahwa Indonesia terealisasi dengan adanya Presiden dan Wakil Presiden serta perundingan Roem Royen pada para menteri yang bersidang akan tanggal 7 Mei 1949. berada di Yogyakarta dan tidak meninggalkan Yogyakarta walau 2. Kabinet Hatta II harus menghadapi resiko Setelah kota Yogyakarta penangkapan oleh Belanda. Bahwa kembali ke pangkuan RI dan Menteri Kemakmuran Syarifuddin Syafruddin Prawiranegara Prawiranegara yang sedang di mengembalikan pemerintahan Sumatera diberi mandat untuk kepada presiden maka dimulailah membentuk Pemerintah Darurat babak baru untuk memilih perdana Republik Indonesia (PDRI) di menteri baru. Setelah Sumatera dan bila tidak berhasil penandatanganan Undang-Undang memberi kuasa kepada Sudarsono Dasar Sementara, Presiden Soekarno (wakil RI yang berada di New Dehli, dihadapkan pada satu masalah untuk L.N Palar yang berada di New Dehli menentukan pemegang tambuk untuk membentuk exile government pemerintahan karena ada beberapa (Pemerintah Pelarian) RI di India. pilihan yang dianggap pantas semua, (Deliar Noer, 1990:339). yaitu Anak Agung Gede Agung, Pada tanggal 22 Desember Sultan Hamengku Buwono dan 1948 bersama Soekarno, Haji Agus Mohammad Hatta, karena Presiden Salim, Sjahrir, Assat, Ghafar Soekarno lebih menggunakan hati Pringgodigdo, Komodor Udara untuk penentuan ini maka pemerintahan diserahkan kepada negara Indonesia dari tangan Mohammad Hatta. Kabinet Hatta II Belanda. Tanggal 19 Desember 1949 dibentuk pada tanggal 4 Agustus RI berubah menjadi RIS. 1949 yang di ketuai oleh Mohammad Pemerintah RIS ini Hatta yang sekaligus menjabat mengusahakan (dengan beberapa sebagai perdana menteri. Program perubahan kalimat/bahasa) : kabinet ini tidak diumumkan, namun a. Penyerahan kekuasaan di seluruh usaha-usaha dan kebijaksanaan negeri ke tangan Indonesia, pemerintah digerakan dan dijalankan reorganisasi tentara KNIL dan sesuai dengan kepentingan negara pembentukan tentara Belanda ke menurut situasi dan kondisi waktu negerinya selekas-lekasnya. itu. b. Penyelenggaran ketentraman umum, penjaminan hak-hak a. Konferensi Antar Indonesia demokrasi, dan pelaksanaan Dalam rangka menghadapi dasar-dasar hak manusia dan KMB akan diadakan Konferensi kemerdekaannya. Antar Indonesia yang dimulai di c. Peletakkan dasar hukum, cara Yogyakarta tanggal 28 Juli dan rakyat menyatakan kemauannya ditutup di Jakarta tanggal 2 Agustus dan pemilihan umum untuk 1949. Hasil dari Konferensi Antar konstituante. Indonesia ini adalah : d. Perbaikan keadaan ekonomi 1. Mengubah NIS menjadi RIS rakyat, keadaan keuangan, 2. Mengesahkan bendera merah perhubungan, perubahan dan putih sebagai bendera negara kesehatan serta jaminan sosial dan 3. Bahasa Indonesia sebagai bahasa penempatan tenaga kembali ke negara masyarakat, peraturan upah 4. Lagu Indonesia Raya sebagai minimum, pengawasan lagu kebangsaan pemerintah atas kegiatan ekonomi 5. Tanggal 17 Agustus sebagai hari agar terwujud kemakuran nasional (Mohammad Hatta, seluruhnya. 1978 : 350-550). e. Penyempurnaan perguruan tinggi Tanggal 2 November 1949 sesuai keperluan masyarakat, KMB secara resmi ditutup. Dan pembangunan pembanguan Seluruh Indonesia diserahkan oleh pemberdayaan nasional, Belanda RIS kecuali Irian Barat. penggiatan pemberantasan buta Maka status Keresidenan Irian (Niew huruf. Guineo) tetap berlaku, seraya di f. Penyelesaian soal Irian Barat tentukan bahwa dalam setahun dalam setahun dengan jalan sesudah tanggal penyerahan damai. kedaulatan kepada Republik g. Penyelenggaraan politik luar Indonesia Serikat masalah negeri yang memperkuat kedudukan ketatanegaraan Irian akan kedudukan RIS dalam dunia diselesaiakan dengan jalan Internasional dengan memperkuat perundingan anatara Republik cita-cita perdamaian dunia dan Indonesia dengan Kerajaan Belanda persaudaran bangsa-bangsa (Bibit Suprapto, 1985 : 100-101). (Deliar Noer 1990 : 94). Kabinet ini berhasil meraih Maka Kabinet Hatta II pemulihan kedaulatan atas wilayah otomatis demissoner dan bukan berarti karena terjadi keretakan menteri-menteri yang tersusun dalam dalam tubuh kabinet, atau oposisi susunan Kabinet Hatta III dari partai oposisi sehingga (Mohammad Hatta, 1978 : 560). menimbulkan mosi tidak percaya tetapi karena adanya perubahan 3.2 Mohammad Hatta Ketua struktur pemerintahan yang Delegasi KMB menghendaki reformasi kabinet. Dalam usaha mempertahankan kemerdekaan 3. Kabinet Hatta III Indonesia perjuangan Mohammad Pada masa pemerintahan Hatta dilakukan melalui cara Kabinet Hatta III ini pemerintahan diplomasi. Mohammad Hatta Indonesia bisa dikatakan lebih baik mengadakan diplomasi dengan pihak dan bisa membawa perubahan besar penjajah maupun negara-negara lain pada sistem pemerintahan Indonesia. di dunia. Tanggal 23 Agustus 1948 Dimasa pemerintahannya yang Konferensi Meja Bundar diadakan di ketiga kalinya ini, Mohammad Hatta Den Haag Belanda resmi dibuka. harus mengatasi beberapa masalah. Konferensi Meja Bundar merupakan Dua persoalan internasional yang perundingan antara Indonesia, harus dihadapi ialah bagaimana delegasi BFO, UNCI (dari PBB) dan mengendalikan arus tengah antara Belanda. Delegasi Indonesia Amerika Serikat dan Uni Soviet, dan dipimpin oleh Mohammad Hatta, bagaimana membujuk Belanda wakil ketua Mohammad Roem dan supaya melepaskan Irian Barat. , sekretaris dipegang oleh Sementara status Uni antara Abdoel Karim Pringgodigdo. RIS dengan Kerajaan Belanda Masalah yang paling hangat merupakan masalah tersendiri yang dibicarakan di KMB adalah masalah masih menjadi beban dalam keuangan, Belanda mendesak supaya penyelenggaraan pemerintahan Indonesia menerima untuk (Mohammad Hatta, 1978:561). membayar hutang luar negeri Mohammad Hatta harus menentukan Belanda sejumlah f. 3.167 juta dan posisi Indonesia di dunia hutang dalam negeri sebesar f. 2956 internasional yang terbagi ke dalam juta. Mohammad Hatta tentu saja dua blok. Mohammad Hatta marah dan tidak mau menerima menyarankan dengan gerakan non tuntutan Belanda, akan tetapi atas blok melalui ke bijakan luar negeri desakan Cochern sebagai wakil PBB bebas aktif. Mohammad Hatta dengan berat hati Keberhasilan Kabinet Hatta menerima tuntutan tersebut dengan membawa 3 tokoh yang semula pengurangan sampai f. 2000 juta dicalonkan oleh Presiden Soekarno pada angka awal Belanda. sebagai perdana menteri setelah Sambil mengingatkan bahwa PDRI menyerahkan pemerintahan ke kehilangan kedaulatan bukan hanya Yogyakarta, menjadi pemegang akan menyebabkan permusuhan pemerintahan setelah penyerahan baru, akan tetapi juga berarti kedaulatan hingga terbentuk NKRI kehilangan simpati Amerika Serikat tahun 1950 dan kabinet ini disebut (Mavis Rose, 1991: 275-276). Sidang dengan Kabinet Hatta III, karena ditutup tanggal 2 November 1949 sebagai perdana menterinya tetap dan hanya dengan bentuk federal Mohammad Hatta yang dibantu oleh Belanda mau menyerahkan dan mengakui kedaulatan dan Hatta adalah kekuatan yang dimiliki kemerdekaaan negara Indonesia. secara luas adalah yang paling dekat Tanggal 27 Desember 1949 di Den dengan gagasan demokrasi (Tempo, Haag dilakukan upacara 2001 : 59). penandatanganan naskah pengakuan The Foundation of the atau penyeraan kedaulatan Republik nation’s economy as outlined in the Indonesia Serikat diwakili dan 1945 Constitutions. (Fondasi ditandatangani oleh Mohammad ekonomi kerakyatan yang Hatta, sedangkan Belanda diwakili sebagaimana digariskan dalam UUD oleh Ratu Yuliana. Secara politik, 1945) (Tempo, 2001 : 59). Atas Indonesia telah terbebas dan asas-asas kekeluargaan itu Mohammad Hatta memimpin dicanangkan Mohammad Hatta perundingan terakhir untuk dalam bentuk koperasi. memperoleh kemerdekaan itu. (Mavis Rose, 1991: 280). KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian 3.3 Penggagas Ekonomi dan pembahasan, maka dapat Kerakyatan disimpulkan tentang peranan Sosok Mohammad Hatta Mohammad Hatta di dalam masa terlihat pula pada tindakannya di sistem pemerintahan parlementer dalam bidang ekonomi, yang 1948-1956 dapat dibagi menjadi tiga dianggap sesuai dengan keadaan bagian, yaitu Mohammad Hatta bangsa Indonesia. Saat depresi besar sebagai perdana menteri, Mohammad ditandai oleh menurunnya tingkat Hatta dikenal sebagai pemimpin ekonomi dunia serta krisis ekonomi yang lebih menyukai kebijakan yang terjadi secara dramatis sejak diplomasi, sebagai perdana menteri tahun 1929 dan secara umum dapat Mohammad Hatta mewujudkan dikatakan berakhir setelah Perang melalui kebijakan nya pada Kabinet Dunia II. Mohammad Hatta tidak Hatta I, Kabinet Hatta II dan hanya berpandangan jika krisis Kabinet Hatta III. ekonomi yang terjadi pada masa Mohammad Hatta ketua kapitalisme merupakan masalah di delegasi Konferensi Meja Bundar level praksis, melainkan juga (KMB), sebagai ketua delegasi masalah paradigmatik yang jelas Mohammad Hatta beperan dalam menunjukan adanya krisis di tubuh pengakuan kedaulatan Indonesia dan itu sendiri ( Fadli Zon : 16 ). negara-negara lain atas Belanda Bagi Mohammad Hatta krisis diantaranya dengan menandatangani ekonomi yang sedang terjadi itu dokumen resmi hasil Konferensi merupakan panggilan untuk Meja Bundar oleh Mohammad Hatta memikirkan alternatif pemikiran dan Belanda diwakili oleh Ratu jalan ekonomi yang lebih membumi Yuliana. untuk bangsanya. Gagasan ekonomi Penggagas ekonomi kerakyatan yang dicanangkan kerakyatan, dalam gagasan Mohammad Hatta adalah mengenai ekonominya tentang gagasan politik perekonomian. Hatta ekonomi kerakyatan yang idealistics mind, power shared dicanangkan Mohammad Hatta widely was the closest to his ideas of adalah mengenai politik democracy (pemikiran idealisme perekonomian dalam demokrasi sosial. Mohammad Hatta dari Tahun 1942-1956. menganggap ekonomi adalah sebuah Jakarta: Yayasan Idayu. ilmu yang memberikan penjelasan tentang manusia yang harus Kahin Mc Turnan George. 1993. ditempuh dalam usaha untuk Nasionalisme dan Revolusi mencapai kemakmuran yang Indonesia. Yogyakarta : diimplementasikan nya kedalam Komunitas Bambu. bentuk koperasi. Mavis Rose. 1991. Biografi Politik Mohammad Hatta. Jakarta : DAFTAR PUSTAKA Gramedia.

Alfian. 1983. Pemikiran dan Mohammad Hatta. 1978. Mohammad Perubahan Politik Indonesia. Hatta Kumpulan Pidato II Jakarta : Gramedia Pustaka dari Tahun 1951-1979). Utama. Jakarta: Yayasan Idayu.

Alfarizi, Salman. 2009. Mohammad ______. 1976. Mohammad Hatta Biografi Singkat. Hatta : Kumpulan Karangan Jogjakarta : Garasi. Jilid 1 / Mohammad Hatta Jakarta: Bulan Bintang. Arikunto, Suharsimi. 1989. Prosedur Penelitian Suatu Nazir, Mohammad. 1988. Metode Pendekatan Praktek. Penelitian. Jakarta. PT. Jakarta: Rineka Cipta. Ghalia Indonesia.

Bibit, . 1985. Subagyo, Joko. 2006. Metode Perkembangan Kabinet dan Penelitian : Dalam Teori Pemerintahan Indonesia. dan Praktek. Jakarta. Jakarta : Ghalia Indonesia. Rineka Cipta. Deliar Noer. 1988. Mohammad Hatta Tashadi. 1999. Tokoh-tokoh Pemikir : Hati Nurani Bangsa. Kebangsaan. Jakarta : CV. Jakarta Djambatan. Ilham Bangun Karya. ______.1990. Mohammad Tempo. 20 Agustus 2001. Hatta : Biografi Politik. Hattanomics. Jakarta. Jakarta: LP3ES. Wawan Tunggu Alam. 2003. Bung Gosttschalk, Louis. 1986. Mengerti Karno Menggali . Sejarah. Jakarta: UI Press. Jakarta Gramedia. Imran, Amran. 1981. Pejuang, Widjaja. Albert. 1982. Budaya Proklamator, Pemimpin, Politik dan Pembangunan Manusia Biasa. Jakarta : Ekonomi. Jakarta: LP3ES. Mutiara. Zon Fadli. 2008. Pemikiran I Wangsa Widjaja 1981. Mohammad Ekonomi Kerakyatan. Hatta : Kumpulan Pidato I Jakarta : Fadli Zon library.