Edisi 2016 Kuartal-III/Juli-September Vol. III No. 3 Majalah PARAHYANGAN Humanum - Integral - Transformatif www.unpar.ac.id/majalah-parahyangan/

AirEkologi Berkelanjutan

ISSN 2356-1335

9 772356 133121 Para pembaca yang budiman.

Manusia dan alam seyogyanya hidup berdampingan dan berkelindan. Perlakuan manusia terhadap alam akan mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri. Air, sebagai elemen tak terpisahkan dari kehidupan manusia haruslah mendapatkan perlakuan yang mampu menjaga keberlanjutan air itu sendiri. Robertus W. Triweko, Ferry Sutrisna Wijaya, Siwi Nugraheni, dan P. Krismastono Soediro memberikan gambaran mengenai konsep pengelolaan air yang berkelanjutan dalam Rubrik Utama.

Rubrik Denyut dan Universitaria menghadirkan kegiatan dan tokoh inspiratif Unpar. Dies Natalis, Peluncuran Buku karya Guru Besar Pertanian dan Mahasiswa Unpar, Arenst Andreas dan Ratna Frida menjadi materi dalam rubrik tersebut. Malam Penghargaan Unpar, sebuah bentuk kegiatan yang mengapresiasi mahasiswa berprestasi Unpar juga turut dihadirkan dalam edisi kali ini. Rubrik Alumni mengangkat pengalaman hidup dua srikandi Unpar, Dewi ‘Dee’ Lestasi dan Kartika Budianti Lestari. Dari Kabar Alumni, hadir Parahyangan Golf Charity Tournament, kongres Ikatan Alumni Arsitektur Unpar, dan Kumpul Bocah, acara buka puasa bersama warga Ciumbuleuit.

Selamat membaca, Redaksi Majalah Parahyangan.

MAJALAH PARAHYANGAN

Pengarah Rektor Wakil Rektor Bidang Akademik Wakil Rektor Bidang Organisasi dan Sumber Daya Wakil Rektor Bidang Modal Insani dan Kemahasiswaan Wakil Rektor Bidang Penelitian,Pengabdian kepada ...... Masyarakat, dan Kerja Sama Penasihat Orientasi Studi Ketua Umum Ikatan Alumni Unpar Profil Alumni Penerbit dan Pengenalan Kampus Unpar Press Pengelola Buka Puasa Satuan Pelayanan Pendukung

Pemimpin Redaksi Bersama L. Bobby Suryo K.

Penyelaras Melania Atzmarnani Parahyangan Redaktur Pelaksana Hary Gimulya Golf Cheppy Parlindungan

Administrasi Charity Merici Dhevi Pivita Opsi Saham Karyawan Apolonius S. Tournament Malam Penghargaan Unpar Alamat Redaksi Jl. Ciumbuleuit 100 Telp 022-2035137 Bandara Kertajati email : [email protected] [email protected] Teras Cikapundung Kontributor Robertus W. Triweko | Ferry Sutrisna Wijaya | Siwi Nugraheni | P. Krismastono Soediro | Ratna Frida | Erwinna Chandra | Tedi Hudaya | Tri Rahayu | Dewi Lestari | Kartika Budianti Lestari | Para Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan | Meutia Wulansatiti | Paulus Sukapto | Arenst Andreas |

Kontributor Tetap Stephanus Djunatan | Hadrianus Tedjoworo | Dewiyani Djayaprabha Redaksi menerima tulisan, berita, foto, maupun artikel terkait dengan kegiatan-kegiatan civitas academica Unpar, buah pemikiran, atau kisah para Alumni. Tulisan, berita, foto, maupun artikel tersebut dapat dikirimkan ke [email protected] dengan subjek: Artikel Majalah Parahyangan paling lambat tanggal 1September 2016. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Redaksi Majalah Parahyangan Salam Hangat Mahasiswa Unpar yang Great

dibungkus atmosfer sesanti Unpar diharapkan menjadi pemantik bagi mahasiswa, dan juga segenap civitas academica Unpar, untuk menjadi pribadi yang unggul.

Unpar juga menyelenggarakan orientasi studi dan pengenalan kampus, berbagai kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat aktif dalam berbagai kegiatan akademik, non‐ akademik, penelitian, dan adanya ajang khusus penghargaan bagi mahasiswa berprestasi. Hal ini merupakan bagian dari upaya nyata Universitas untuk mendukung perwujudan mahasiswa Unpar yang unggul.

Adanya program Pengabdian kepada Masyarakat juga menjadi salah satu wahana bagi mahasiswa untuk mentransformasi ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah untuk diaplikasikan langsung dalam kehidupan masyarakat, selain itu juga untuk menyebarluaskan semangat Sindu yang telah ditanamkan, dan mampu memberdayakan potensi diri dan lingkungan sekitar.

Dengan keutuhan pribadi yang unggul, diharapkan mahasiswa, dan segenap civitas academica Unpar, mampu memberi pengaruh positif di tengah‐tengah masyarakat, menjadi sebab kebahagiaan sesama, dan berpihak kepada asa depan bangsa sangat ditentukan pada apa alam sesuai Sesanti Unpar Bakuning Mrih Guna yang kita lakukan pada masa ini. Santyaya Bhakti, yang bermakna berdasarkan Ketuhanan Mmembutuhkan anak bangsa yang berdedikasi menuntut ilmu untuk dibaktikan kepada masyarakat. tinggi terhadap masa depan bangsa ini. Sekecil apapun kontribusi diberikan anak bangsa dapat menentukan masa depan Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan membekali anak bangsa melalui pendidikan. Mahasiswa merupakan Wakil Rektor anak bangsa yang dituntut untuk menjadi pribadi yang cakap Bidang Modal Insani dan Kemahasiswaan dalam pengetahuan yang diharapkan dapat membuat negara Dr. Paulus Sukapto, Ir., MBA Indonesia menuju negara yang jaya.

Unpar menyadari fenomena tersebut dan melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan mahasiswa Unpar menjadi mahasiswa yang mempunyai integritas yang tinggi. Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan secara utuh melalui soft skill dan hard skill. Sesuai dengan ungkapan the Great Unpar, yaitu mahasiswa Unpar juga harus menjadi sosok yang great.

Unpar akan membuat mahasiswa berintegritas dalam pendidikan, bersemangat dalam penelitian, dan berkarakter dalam pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa Unpar juga dibekali dengan Spiritualitas dan Nilai Dasar Unpar (Sindu), yang menjadi fondasi sekaligus pegangan mahasiswa dalam berkarya. Semangat Sindu, yang

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 1 Utama Tantangan dalam Pengelolaan Sumber Daya Air di Indonesia Robertus W. Triweko Pendahuluan pengendalian pencemaran air, p e n g e n d a l i a n e r o s i , ndonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari sedimentasi, dan tata guna sekitar 17.000 pulau besar dan kecil, yang terletak di lahan. Sementara itu, masalah Isepanjang khatulistiwa dan diapit oleh dua benua, yaitu k e d u a t e r j a d i s e b a g a i Benua Asia dan Benua Australia, serta dua samudera, yaitu konsekuensi dari reformasi di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Posisi ini sangat b i d a n g a i r d a n s i s t e m menentukan kondisi iklim dan pola musim di Indonesia. pemerintahan secara umum Secara umum, curah hujan di Indonesia sangat tinggi, rata‐ y a n g m e n y a n g k u t rata 2.500 mm per tahun, meskipun curah hujan pada demokratisasi, keterbukaan, beberapa daerah di Nusa Tenggara Timur merupakan daerah desentralisasi, dan otonomi agak kering dengan curah hujan sekitar 800 mm per tahun. daerah. Era baru ini membawa Sebagai negara kepulauan yang besar, Indonesia menghadapi konsekuensi meningkatnya permasalahan yang tidak sederhana dalam pengelolaan konflik di bidang air, baik antar sektor maupun antar wilayah. sumber daya airnya, lebih‐lebih karena distribusi penduduk Penyediaan Air Bersih dan kegiatan ekonomi yang tidak merata. Tabel 1 memberikan gambaran tentang permasalahan tersebut. Pertumbuhan daerah perkotaan, baik sebagai akibat dari urbanisasi maupun industrialisasi telah meningkatkan ke b u t u h a n a ka n a i r b e rs i h . S a y a n g n y a , k e m a m p u a n Perusahaan Daerah Air Minum ( P D A M ) u n t u k m e m e n u h i kebutuhan air bersih tersebut terbatas. Akibatnya, rumah tangga dan industri harus mengusahakan sendiri sumber air bersih mereka. Rumah tangga mengusahakannya dengan membuat sumur dangkal, sedangkan kalangan industri dan perdagangan memenuhi kebutuhan air bersih mereka dengan membuat Pulau Jawa, dengan potensi sumber daya air hanya 4,2% dari sumur dalam. seluruh potensi di Indonesia, harus menampung 57% dari jumlah penduduk, dan merupakan pusat kegiatan ekonomi Pemompaan air tanah secara berlebihan ternyata berakibat dan pemerintahan mempunyai ketersediaan air yang sangat pada menurunnya permukaan air tanah dan penurunan terbatas, yaitu sebesar 1.200 m3/jiwa/tahun. Sementara itu, muka tanah. Akibat lebih lanjut dari penurunan permukaan Pulau Papua sangat berlimpah, yaitu sebesar 295.551 tanah tersebut adalah tidak berfungsinya jaringan drainase m3/jiwa/tahun. Namun demikian, berlimpahnya air di Pulau sebagaimana mestinya. Peristiwa banjir rob di Kota Papua tidak mungkin dialirkan ke Pulau Jawa. Permasalahan merupakan salah satu contoh rusaknya sistem drainase serupa juga dihadapi oleh banyak pulau‐pulau kecil di perkotaan sebagai akibat dari penurunan permukaan tanah Indonesia yang harus memenuhi kebutuhan airnya secara tersebut. mandiri, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun pertanian. Persoalan lain yang dihadapi oleh PDAM dalam penyediaan air bersih adalah tingginya air tak terhitung, yang berupa Permasalahan Saat Ini kebocoran fisik karena umur pipa distribusi yang sudah Permasalahan di bidang pengelolaan dan pengembangan terlalu tua, sambungan liar, meteran air yang kurang akurat, sumber daya air di Indonesia saat ini dapat dikelompokkan serta banyaknya pelanggan yang tidak mau membayar. Tentu menjadi dua, yaitu (1) masalah yang terkait dengan fisik air saja hal ini sangat berpengaruh pada kondisi keuangan dan prasarana pendukungnya, dan (2) masalah yang terkait PDAM, yang sebagian besar dinyatakan tidak sehat. dengan sistem pengelolaannya. Kelompok masalah pertama mencakup penyediaan air bersih dan air irigasi, pengendalian banjir dan kekeringan,

2 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 2 Pencemaran Air Kondisi Saluran dan Bangunan Irigasi Penggunaan air bersih, baik di lingkungan rumah tangga dan Saat ini, saluran dan bangunan di berbagai tempat dalam industri, akan selalu menghasilkan air limbah. Sayangnya, kondisi memprihatinkan. Saluran irigasi banyak yang kota‐kota di Indonesia belum mempunyai sistem pengolahan mengalami kerusakan dan kebocoran, karena kurangnya dan pengelolaan air limbah yang memadai. Banyak kota di pemeliharaan. Sementara itu, kondisi pintu air dan alat Indonesia saat ini mengandalkan sistem pengelolaan air pengukur debit aliran tidak dapat mengatur aliran dan limbahnya pada sistem sanitasi setempat, dan hanya mengukurnya secara akurat. Akibatnya, kapasitas pengaliran sebagian kecil yang memperoleh pelayanan secara terpusat saluran berkurang dan banyak air yang hilang di jalan yang melalui jaringan air limbah. Artinya, sebagian besar berdampak pada penurunan efisiensi irigasi. Di samping itu, penduduk di daerah perkotaan masih menggunakan sistem tingginya tingkat erosi di daerah hulu telah berdampak pada sanitasi setempat, misalnya dengan septic tank, yang sering pendangkalan di waduk yang mengakibatkan penurunan kali mengalami kebocoran dan berdampak pada pencemaran kapasitas waduk. Kondisi jaringan irigasi saat ini kembali sama air tanah dangkal, yang menjadi sumber air bersih mereka. dengan kondisi dalam tahun 1970‐an. Artinya, jaringan irigasi Belum berfungsinya sistem pengolahan air limbah menjadi perlu direhabilitasi agar kembali pada kapasitas semula. sumber penyebab pencemaran air permukaan, yang Sebagai dampak dari alih fungsi lahan, pada beberapa tempat berwarna abu‐abu sampai hitam dan dengan bau menyengat. dimensi saluran mungkin perlu didesain ulang dan dibangun kembali. Banjir dan Genangan Permasalahan tata air perkotaan yang juga dihadapi oleh Konflik Air kota‐kota di Indonesia adalah semakin banyak dan semakin Akhir‐akhir ini gejala terjadinya konflik dalam penggunaan air seringnya terjadi banjir dan genangan. Semakin semakin meningkat. PDAM berhadapan dengan para petani, meningkatnya banjir dan genangan, di satu pihak disebabkan karena sumber air baku yang semula dipergunakan oleh meningkatnya limpasan langsung di daerah tangkapan, sepenuhnya oleh para petani, kini sebagian harus disalurkan karena semakin meluasnya penutupan lahan oleh bangunan ke kota untuk memenuhi kebutuhan air bersih perkotaan yang dan semakin berkurangnya resapan air hujan ke dalam tanah. terus meningkat. Meningkatnya konflik air terjadi karena air Di lain pihak, saluran drainase alami mengalami penyempitan semakin langka, sementara kebutuhan akan air yang terus oleh bangunan di bantaran sungai, serta sedimentasi yang meningkat. Perubahan kebutuhan air menuntut diaturnya tinggi, sebagai akibat erosi yang tinggi di daerah tangkapan, kembali alokasi air di antara para pengguna secara rasional. ataupun banyaknya sampah yang menumpuk di dasar sungai. Untuk itu diperlukan pengembangan model alokasi air yang Terjadinya banjir dan genangan, ternyata tidak saja dapat membantu proses pengambilan keputusan yang mengganggu kenyamanan, tetapi menimbulkan kerugian melibatkan para pemangku kepentingan tersebut. ekonomi yang besar di daerah perkotaan. Genangan yang terjadi pada beberapa ruas jalan di berbagai sudut kota, telah Kelembagaan Sumber Daya Air mengakibatkan terjadinya kemacetan lalu lintas dimana‐ mana. Reformasi dalam pengelolaan sumber daya air menuntut dirumuskannya kembali tata kelembagaan dalam Alih Fungsi Lahan pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Perubahan faktor‐ faktor eksternal yang menyangkut demokratisasi, Peningkatan jumlah penduduk membutuhkan prasarana transparansi, desentralisasi dan otonomi daerah telah perumahan, sementara perkembangan industri dan mengubah konteks pengelolaan sumber daya air yang perdagangan pun membutuhkan tersedianya lahan. memerlukan langkah‐langkah penyesuaian. Para pemangku Akibatnya, lahan pertanian yang berada di sekeliling kota, kepentingan perlu dilibatkan dalam pengambilan keputusan, yang sering kali sangat subur dan telah memiliki jaringan terutama yang menyangkut alokasi air. Konflik antar daerah irigasi, secara berangsur‐angsur berubah menjadi kawasan kadang terjadi, karena pemahaman yang berbeda terhadap perkotaan. Alih fungsi lahan, bukan saja berdampak pada penurunan produksi pangan, tetapi juga hilangnya investasi yang sudah ditanam dalam membangun jaringan irigasi tersebut. Di samping itu, alih fungsi lahan juga berpengaruh terhadap perubahan tata air yang ada, yaitu dari tata air pertanian menjadi tata air perkotaan. Salah satu dampak yang terjadi adalah meningkatnya pencemaran, sebagai akibat dari penggunaan air untuk keperluan rumah tangga dan industri, yang tidak dibarengi dengan pengembangan sistem pengolahan dan pengelolaan air limbah.

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 3 desentralisasi dan otonomi daerah. Pada beberapa tempat, di sepanjang garis pantai secara bertahap akan tenggelam, tumpang tindih dalam pengelolaan sumber daya air antara dan produksi beras dan ikan akan menurun. pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, demikian pula antar sektor yang berbeda sering kali terjadi, yang berdampak Penutup pada terjadinya inefisiensi. Uraian di atas memperlihatkan bahwa saat ini Indonesia menghadapi permasalahan sumber daya air yang cukup Pembiayaan Sumber Daya Air serius, baik menyangkut permasalahan teknik sumber daya Selain tata kelembagaan yang mantap, untuk menjamin air, maupun permasalahan pengelolaan sumber daya air. keberlanjutan dalam pelayanan sumber daya air diperlukan Berbagai permasalahan teknik yang disebutkan di atas sistem pembiayaan yang dapat diandalkan. Sampai saat ini, merupakan tantangan dalam pengelolaan sumber daya air di pembiayaan sumber daya air di Indonesia masih sangat Indonesia. Bagaimana kebutuhan air bersih di daerah mengandalkan sumber dana dari pemerintah. Hal ini dapat perkotaan dan perdesaan dapat dipenuhi? Bagaimana dipahami karena pada dasarnya, pelayanan air merupakan realokasi air dilakukan, agar kebutuhan air irigasi pun dapat masalah publik, yang menyangkut hajat hidup orang banyak. pula terpenuhi? Bagaimana masalah banjir, kekeringan, dan Kelemahannya, beban keuangan pemerintah yang besar tanah longsor yang setiap kali melanda berbagai daerah untuk menyelesaikan berbagai urusan menyebabkan dapat diatasi? Bagaimana pencemaran air dapat persaingan antar sektor yang tajam untuk mendapatkan dikendalikan dan kualitas air dapat ditingkatkan? Bagaimana pendanaan dari anggaran pemerintah. Sementara itu, prasarana sumber daya air didesain, diperbaiki, atau keterlibatan para penerima manfaat dalam pembiayaan dibangun kembali? sumber daya air masih sangat rendah. Sementara itu, penyelesaian berbagai masalah pengelolaan Potensi Permasalahan ke Depan sumber daya air yang menyangkut masalah kelembagaan, perubahan perilaku, peningkatan kemampuan, dan Perubahan iklim merupakan masalah global, yang menjadi pembiayaan, perlu kiranya dipikirkan bersama dengan para perhatian, baik negara maju maupun negara berkembang ahli dari bidang keahlian yang lain, seperti ahli administrasi termasuk Indonesia, untuk meningkatkan kesadaran publik, ekonomi, hukum, ilmu sosial, manajemen lingkungan, masyarakat tentang sebab dan akibat dari perubahan iklim dan lain‐lain. Penyelesaian masalah yang kompleks dalam tersebut agar dampak negatifnya dapat diminimumkan. pengelolaan sumber daya air membutuhkan pendekatan Sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat rentan terhadap yang holistik, komprehensif, dan terpadu. Keterbukaan dampak dari perubahan iklim. Kekeringan yang terhadap pemikiran lain, dan kerjasama antardisiplin perlu berkepanjangan, meningkatnya frekuensi kejadian hujan dikembangkan dalam penyelesaian masalah yang kompleks ekstrem, hujan lebat yang menyebabkan banjir bandang, tersebut. merupakan contoh tentang pengaruh perubahan iklim tersebut. Keanekaragaman hayati yang sangat kaya di (Beberapa pemikiran dalam tulisan ini pernah disampaikan Indonesia juga terancam. Sebalikya, hal ini akan membawa dalam Pidato Ilmiah Dalam Peresmian Pengurus Himpunan pengaruh negatif pada kegiatan pertanian, perikanan, dan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI) Pusat periode 2007 – kehutanan, yang mengancam ketahanan pangan dan sumber 2010, dalam bulan November 2007 di Ruang Sapta Taruna penghidupan penduduk secara keseluruhan. Departemen Pekerjaan Umum, Jl. Pattimura 20, Pemanasan global akan menyebabkan meningkatnya permukaan laut sebagai akibat dari meningkatnya volume air Prof. Robertus Wahyudi Triweko, Ph.D., Guru Besar di bidang Teknik Sumber Daya Air Universitas Katolik laut dan melelehnya lapisan es di daerah kutub. Permukaan Parahyangan. air laut di Teluk Jakarta, misalnya, akan naik sekitar 0,57 cm per tahun. Akibatnya, sawah‐sawah dan tambak yang berada

(jurnalva.com)

4 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 Utama Asesmen Konservasi Air Tahura Djuanda: Beberapa Tantangan untuk Edukasi Air Ferry Sutrisna Wijaya

Pengantar meneliti tiga mata air terbesar aat ini saya bersama teman‐teman bekerja di Eco Camp yaitu Cibitung, Curug Lalay, dan yang dikelola Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup. Mulai Curug Koleang serta Sungai SAgustus 2014, Eco Camp, yang dirintis sejak tahun Cikapundung yang mengalir di 2002, mempunyai tempat pelatihan yang terletak di samping tengah kawasan Tahura. Ketiga Taman Hutan Raya Djuanda (selanjutnya disebut “Tahura”), di mata air tersebut belum Dago Pakar Barat 3, Bandung (www.ecolearningcamp.org). teridentifikasi dalam peta kawasan Tahura, belum diukur Bersama rekan‐rekan di Eco Camp kami menyediakan debit airnya, dan belum diukur berbagai program pendidikan nilai berbasis lingkungan jumlah penggunaannya. Sungai hidup. Salah satu perhatian Eco Camp tentu saja adalah Cikapundung yang melintasi masalah air. Perspektif Eco Camp adalah perspektif kawasan Tahura merupakan pendidikan nilai. Maka program air Eco Camp adalah p e r t e m u a n d a r i S u n g a i bagaimana dengan mempunyai pengetahuan mengenai Maribaya dan Sungai Cikawangi. Air Sungai Cikapundung berbagai masalah mengenai air, maka manusia, khususnya dibendung di Bendungan Bantar Awi untuk digunakan PDAM anak‐anak dan orang muda, dapat semakin sadar dan Kota Bandung untuk air minum dan PLTA Indonesia Power bertanggung jawab untuk menggunakan air dengan untuk pembangkit listrik. bijaksana. Hasil observasi tim asesmen pada tahun 2012 tersebut Tahun 2012, dalam rangka memahami Tahura kami meminta menemukan beberapa hal. Sumber air dan sungai di Tahura bantuan satu tim profesional untuk melaksanakan asesmen terkontaminasi oleh sampah dan limbah rumah tangga, sosial dan ekologi Tahura. Hasil asesmen tersebut kemudian pertanian, dan peternakan. Sampah plastik, styrofoam, dan dipakai untuk menyusun usulan Konsep Master Plan Tahura Ir. berbagai kemasan, termasuk kemasan agrokimia, banyak H. Djuanda 2014‐2048 sebagai salah satu wujud MOU menumpuk di bebatuan dan pinggiran sungai atau di sekitar Tripartit antara Dinas Kehutanan Jabar (Balai Tahura mata air. Limbah organik dan kotoran sapi di buang di hulu Djuanda), Universitas Katolik Parahyangan, dan Yayasan sungai dan baunya tercium di pagi dan sore hari. Sampah di Sahabat Lingkungan Hidup. Usulan Konsep Master Plan Bendungan Bantar Awi sering dibersihkan dan kemudian Tahura tersebut sudah disampaikan kepada pihak Dinas dibakar, namun bila terlalu banyak dibuang kembali ke Kehutanan Jabar sebagai salah satu wujud pengabdian sungai. Di sepanjang sungai sulit menemukan ikan, serangga kepada masyarakat dari Universitas Katolik Parahyangan dan air serta biota sungai lainnya. Kandungan coliform, oksigen Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup. Tindak lanjutnya tentu di terlarut, BOD, total fosfat, total amonia, nitrit, sulfat, dan tangan Dinas Kehutanan Jabar. klorida melebih standar kualitas mutu air akibat kontaminasi Ijinkan saya menyampaikan beberapa bagian dari hasil bahan kimia pertanian dan peternakan. Memang tidak ada asesmen tersebut khususnya mengenai konservasi air. indikasi kontaminasi dari sektor industri karena di daerah Asesmen lengkap adalah asesmen sosial dan asesmen hulu Sungai Cikapundung tidak ada industri. Selain itu, tim ekologi. Untuk asesmen ekologi ada 7 prinsip (konservasi asesmen juga mengamati bahwa vegetasi pelindung di tanah, konservasi air, perlindungan ekosistem alami, sekitar sumber air masih kurang. Juga ada potensi longsor di konservasi energi, penanganan limbah terpadu, bangunan mata air Cibitung karena jarak perkampungan yang terlalu ramah lingkungan) yang dijabarkan dalam 13 prinsip dan 25 indikator. Prinsip konservasi air dijabarkan dalam 2 kriteria (efisien menggunakan air dan menjaga kualitas air) dan kemudian dijabarkan dalam 4 indikator. Berdasarkan hasil asesmen dan penelitian mengenai konservasi air di kawasan Tahura tersebut lalu disampaikanlah beberapa tantangan yang muncul untuk mengembangkan edukasi air bagi masyarakat, khususnya anak‐anak dan orang muda.

Hasil Asesmen Konservasi Air Tahura Tahura memiliki 23 mata air. Tujuh mata air diantaranya Curug Omas Tahura Ir. H. Djuanda digunakan masyarakat dan Balai Tahura. Tim asesmen (tahuradjuanda.jabarprov.go.id)

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 5 dekat dengan mata air. Timbunan padatan organik dan non seterusnya. Cita‐cita memiliki Sungai Cikapundung yang organik menyebabkan penyumbatan aliran alami air. Balai bersih dan aman untuk makhluk hidup masih perlu Tahura juga sudah mengetahui berbagai masalah sampah dan diperjuangkan dengan melakukan berbagai upaya di hulu limbah di kawasan Tahura, namun belum ada upaya terukur sungai dan di sepanjang sungai. Saat ini misalnya, sudah ada dan terencana untuk mengurangi atau mengendalikannya. larangan untuk membuang kotoran sapi ke sungai. Kotoran Dapat disimpulkan bahwa kualitas air sungai di kawasan sapi dianjurkan untuk diolah menjadi biogas sebagai sumber Tahura dalam keadaan buruk. energi terbarukan. Tahun 2013 Chatarina Badra Nawangpalupi, Ph.D. dkk dari Catatan atas Hasil Asesmen Kualitas Air Sungai di Kawasan FTI Unpar melakukan penelitian berjudul “Bio‐Digester Tahura Installation Program to Improve Energy Security : Initiating Memperhatikan hasil asesmen Tahura khususnya bahwa Value Chain Model for Dairy Farmers in Ciater”. Tidak kualitas air sungai di kawasan Tahura yang kualitasnya buruk, ditemukan bukti peternak yang sengaja membuang kotoran kita bisa melihat beberapa tantangan. Jangankan untuk sapi ke sungai karena hal tersebut sudah dilarang dan ada diminum atau terminum manusia, air sungai di kawasan dorongan untuk membuat biogas. Namun dalam prakteknya, Tahura bahkan tidak aman dan tidak sehat bila terkena kulit kotoran sapi yang tidak diolah jadi biogas kadang ditumpuk dan tubuh manusia. Djoko Kusumowidagdo dari Outward dekat rumah dan kalau hujan terbawa ke sungai. Kotoran sisa Bound Indonesia yang sudah mendengar hasil asesmen biogas (bioslurry) banyak yang masih terbuang ke sungai. kualitas air sungai dan meninjau langsung di lapangan tidak Penelitian tersebut tidak sampai meneliti ke sungai dan tidak berani menggunakan Sungai Cikapundung untuk berbagai komprehensif karena terbatas penelitian di tiga desa. kegiatan pelatihan. PDAM mengeluh karena air sungai yang kualitasnya buruk tidak mudah untuk diolah menjadi air Dengan melihat hasil asesmen dan penelitian mengenai air di minum yang bersih. Indonesia Power mengalami masalah kawasan Tahura, maka sangat jelaslah bahwa kebersihan dengan limbah kimia dan sampah yang sering merusak Sungai Cikapundung masih sangat ditentukan oleh kebiasaan peralatan PLTA. rumah tangga, petani, dan peternak di hulu sungai dalam membuang limbah. Berbagai usaha masyarakat untuk Selanjutnya bisa dibayangkan bagaimana air yang kualitasnya membersihkan atau menjaga kebersihan Sungai buruk tersebut kemudian mengalir ke Kota Bandung dan Cikapundung, khususnya yang mengalir di tengah kota Bandung atau sampai ke Bandung selatan, masih sangat banyak ditentukan oleh perilaku masyarakat di hulu Sungai Cikapundung.

Edukasi Air Yang Dilaksanakan Eco Camp Memperhatikan hasil asesmen dan penelitian mengenai air di kawasan Tahura, Eco Camp yang dikelola Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup semakin sadar dan yakin akan pentingnya edukasi air. Tahun 2009 Eco Camp, yang waktu itu masih bernama Spirit Camp, sudah pernah mengadakan Gerakan Aku Cinta Air yang melibatkan sekitar 100 TK dan 50 SD. Tim Eco Camp mengunjungi sekitar 150 TK‐SD tersebut dengan memutar film berdurasi 22 menit tentang air dan berbagai aktivitas Fun Science tentang air. Pada penutupan program, diadakan Olimpiade Air dan pemecahan rekor MURI 1400 anak minum air embun di Kota Baru Parahyangan, Padalarang. Dua belas anak pemenang Olimpiade Air dibawa studi banding tiga hari penuh ke Singapura mengunjungi Science Center, Discovery Center, Newater, Marina Barage, dan berbagai fasilitas edukasi lainnya. Selain itu dalam program Eco Camp juga disediakan program sumberdaya air yang diberi nama program kelangkaan air untuk mengalami sendiri perbedaan situasi dan perilaku manusia ketika air mudah didapatkan atau ketika air sulit didapatkan. Di Eco Camp, masalah air bukan hanya dibicarakan dan dijadikan program, namun juga dimasukkan ke dalam kebiasaan sehari‐hari seperti mandi dengan hemat air dan mencuci piring dengan hemat air. Eco Camp juga secara fisik membuat banyak biopori, sumur resapan, reservoir air, serta mengolah air limbah untuk dapat

6 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 dimanfaatkan kembali dengan bio septic tank. Di Eco Camp edukasi lingkungan hidup di Eco Camp tidak diikuti oleh bahkan ada 4 jenis bio septic tank yang dibuat oleh Haryo Budi rumah tangga, petani, dan peternak di hulu Sungai Guruminda, salah seorang peneliti dari Pustlibang Cikapundung yang ikut menentukan kualitas air di Sungai Kementerian PU. Selain fasilitas penyimpanan dan Cikapundung. pengolahan air, Eco Camp juga memasang solar panel system 4000 watt dan menggunakan lampu LED sebagai bagian dari Pekerjaan Rumah dan Tantangan upaya hemat energi listrik. Air panas untuk mandi pun Maka ada pekerjaan rumah dan tantangan bagaimana menggunakan pemanas air dengan sumber daya energi menjangkau rumah tangga, petani, dan peternak di hulu surya. Eco Camp juga menggunakan berbagai bahan ramah Sungai Cikapundung. Jangan lupa yang membuang sampah lingkungan produksi dalam negeri dalam proses dan limbah adalah manusia termasuk orang dewasa, orang pembangunannya (kusen kayu FSC, B Panel, green coating muda, dan anak‐anak yang seharusnya diajak untuk sadar Propan) termasuk menggunakan bahan bangunan bekas dan peduli lingkungan hidup. (genting, kusen, pintu). Dunia lingkungan hidup adalah dunia yang masih sangat luas. Dalam kegiatan lingkungan hidup biasanya dipahami ada tiga Salah satunya adalah soal konservasi air. Dengan bentuk kegiatan lingkungan hidup. Pertama adalah advokasi pemahaman tiga bentuk kegiatan lingkungan hidup, yakni dan kampanye lingkungan hidup yang antara lain dilakukan advokasi, gerakan nyata, dan edukasi, maka ada berbagai Green Peace dan Walhi. Kedua adalah gerakan nyata peluang bentuk kegiatan. Dengan pemahaman tiga pilar lingkungan hidup misalnya mengumpulkan sampah, recycle, alam, budaya, dan sains, maka ada peluang berbagai kegiatan dan menanam pohon termasuk kegiatan perlindungan satwa lingkungan hidup termasuk soal air yang bisa diwujudkan langka yang dilakukan WWF. Ketiga adalah kegiatan edukasi oleh siapapun dari berbagai program studi. Mereka yang lingkungan hidup dalam berbagai bentuknya termasuk terlibat dalam masalah air tidak harus hanya dari jurusan Outward Bound Indonesia. Berbagai lembaga dan komunitas teknik, melainkan justru bersama‐sama jurusan lainnya. memilih salah satu atau sekaligus melaksanakan ketiga Ketika membicarakan masalah air, misalnya mereka yang bentuk kegiatan lingkungan hidup tersebut. Selain itu belajar hukum bisa mengolah berbagai aspek hukum kepedulian dan prinsip‐prinsip lingkungan hidup juga mengenai air. Mereka yang belajar ekonomi memberikan diperhatikan dan diusahakan semaksimal mungkin oleh gambaran berbagai aspek ekonomi soal air. Mereka yang berbagai perusahaan yang peduli lingkungan hidup seperti belajar filsafat bisa mengolah aspek filsafat mengenai air dan Marta Tilaar Group, The Body Shop, Soho Global Health, manusia. Dengan demikian semua bidang bisa berkontribusi Propan Raya, Ultra Jaya, dan Campina dalam berbagai bentuk memperkaya pemahaman dan kecintaan serta tanggung termasuk memilih kemasan dari sumber yang berkelanjutan jawab mengenai air. Pekerjaan rumah dan tantangan ini tentu dan yang bisa didaur ulang. saja berlaku untuk semua. Akhir‐akhir ini saya sedang mempelajari Theory U dari Prof. Otto Scharmer dari MIT Eco Camp memilih bentuk ketiga yaitu edukasi lingkungan Boston. Buku terakhirnya berjudul Leading from The hidup atau pendidikan nilai berbasis lingkungan hidup. Emerging Future From Ego‐System to Eco‐System Economies Karena pilihan bentuk ketiga ini, maka Eco Camp hampir tidak : Applying Theory U to Transforming Business, Society and ikut aktif terlibat dalam advokasi, kampanye, dan gerakan Self. Prof. Otto Scharmer membayangkan bahwa semua nyata lingkungan hidup. Lingkup kegiatan lingkungan hidup elemen dalam masyarakat bekerja sama membangun dunia dalam pemahaman Eco Camp terdiri dari tiga pilar yaitu alam yang ramah lingkungan. (nature), budaya (culture), dan sains (science). Eco Camp mempunyai program khusus Eco Learning Camp yang Apakah rekan‐rekan dosen dan mahasiswa Unpar ada yang tersedia untuk berbagai usia. Bila mengenai air, maka pilar bersedia dan sanggup untuk bergerak melakukan sesuatu alam membantu manusia memahami berbagai aspek air. Pilar untuk melindungi lingkungan hidup, khususnya air bersih budaya mengajak manusia untuk membangun perilaku yang yang menjadi hak semua makhluk hidup dan sekaligus bertanggungjawab atas air. Pilar sains mengajak manusia kewajiban semua warga masyarakat untuk melindungi dan membuka wawasan untuk berbagai ilmu dan teknologi yang menjaganya? Apakah para pembaca Majalah Parahyangan berkaitan dengan air. Ketiga pilar tersebut diolah dengan lainnya ada yang sanggup untuk juga bergerak ? berbagai games dan aktivitas sains berkelompok yang menyenangkan yang disebut sebagai fun science games. Ferry SW, sempat studi di program studi Arsitektur Fakultas Teknik Unpar selama 3 semester (angkatan 1980). Karena merupakan kegiatan pendidikan, maka aktivitas selalu Menyelesaikan studi S1 di Fakultas Filsafat Unpar, S2 di East dilanjutkan dengan refleksi bersama untuk menemukan nilai‐ Asian Pastoral Institute Ateneo de Manila University, nilai kehidupan yang kemudian diharapkan diaplikasikan Filipina, dan S3 di Program Studi Pendidikan Umum/Nilai dalam kehidupan nyata. UPI. Tentu saja yang dilakukan Eco Camp masih sangat terbatas. Ditahbiskan sebagai imam diosesan Keuskupan Bandung Misalnya saja selama tahun 2015 hanya ada sekitar 7.500 tanggal 2 Februari 1990 dan sempat berkarya sebagai orang yang mengikuti berbagai kegiatan di Eco Camp dari Sekretaris Yayasan Unpar. Saat ini bekerja di Eco Camp (Jl. yang beberapa jam sampai terlama 10 hari. Sebagian besar Dago Pakar Barat 3 Bandung). Dapat dihubungi di adalah pelajar, mahasiswa, dan guru. Tentu saja kegiatan 0811223277 atau [email protected]

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 7 Utama Dimensi Ekonomi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumber Daya Air Siwi Nugraheni

risis air artinya kebutuhan melebihi pasokan yang ada, seperti sumber daya alam CPR baik dari sisi kuantitas (volume air), maupun kualitas. lainnya (eg. sumber daya ikan KSecara kuantitatif, ketersediaan air di bumi sangat d a n p a d a n g r u m p u t berlimpah. Lebih dari dua pertiga bumi merupakan air, peng gembalaan) adalah dengan jumlah yang relatif tetap karena adanya siklus b a r a n g y a n g m e m i l i k i hidrologi. Akan tetapi, jika kita memperhitungkan kualitas, karakteristik non‐excludable, maka hanya dua setengah persen (2,5%) air yang ada di bumi a r t i n y a p i h a k y a n g adalah air bersih yang dapat dimanfaatkan, sisanya adalah air memanfaatkan tidak dapat laut (asin). Dengan jumlah yang tetap di satu sisi, dan dikecualikan dari pihak lain kenaikan jumlah penghuni bumi di sisi lain, maka 'jatah' air y a n g j u g a b e r p o t e n s i bersih per kapita penduduk dunia akan semakin kecil. Dengan mendapatkan manfaat dari persebaran penduduk dan ketersediaan air yang tidak penggunaan sumber daya merata, wilayah‐wilayah tertentu di dunia sudah dan akan alam yang sama (Ostrom, mengalami krisis air bersih. 1990). Selain non‐excludable, CPR juga bersifat rivalrous. Berbeda dengan barang publik (public goods) yang tidak Wilayah Indonesia secara keseluruhan sebetulnya berlimpah berkurang meskipun digunakan oleh banyak orang; CPR akan sumber daya air. Ketersediaan air adalah 15.500 berkurang (kuantitas dan kualitasnya) seiring dengan jumlah m3/kapita/tahun, di atas rata‐rata dunia yang sebesar 8.000 penggunaan. Dengan karakteristik‐karakteristik tersebut, jika m3/kapita/tahun (Kementerian Lingkungan Hidup). Namun, tidak dikelola dengan benar, sumber daya air akan berakhir di wilayah‐wilayah tertentu, terutama kota‐kota besar seperti dengan eksploitasi yang berlebihan, tetapi pada saat yang Jakarta dan Bandung, sudah terjadi kekurangan air bersih sama pengguna juga tidak berupaya untuk melestarikannya. (paling tidak bagi sebagian penduduknya, dan/atau pada Sehingga akhirnya, inilah potret sumber daya air kita: sangat musim kemarau). berharga karena berkaitan dengan hidup manusia, jumlahnya Masalah yang berkaitan dengan sumber daya air di kota‐kota terbatas, tidak memerlukan pengorbanan finansial yang besar Indonesia bukan hanya kelangkaan dari sisi kuantitas, besar untuk mendapatkannya, meskipun ada nuansa tetapi juga tingkat pencemarannya yang tinggi. Tahun 2014 perebutan (first come, first served); tetapi di sisi lain tidak ada yang lalu film dokumenter yang bercerita tentang Citarum upaya pelestarian. sebagai sungai terkotor di dunia disiarkan sebuah stasiun Karakteristik yang dimiliki CPR adalah salah satu bentuk televisi Inggris (Unreported World: the world dirtiest river, di kegagalan pasar, sehingga pengelolaan CPR tidak dapat Channel4, 11 April 2014). Limbah rumah tangga dan industri mengandalkan mekanisme pasar murni. Salah satu alternatif menutup hampir seluruh permukaan sungai, menyebabkan pengelolaan sumber daya air sebagai CPR adalah tingkat polusi di Sungai Citarum berkali lipat di atas ambang penguasaan sumber air oleh negara (state owned resource) batas aman. dan mengatur alokasinya untuk tujuan kemakmuran Situasi yang kontradiktif, kelangkaan air di satu sisi, sementara bersama. Pembatalan Undang‐undang Nomor 7 Tahun 2004 manusia tetap berperilaku mengotori sumber air (eg. Sungai tentang Sumber Daya Air oleh Mahkamah Konstitusi (MK) Citarum) di sisi lain, adalah akibat dari sifat sumber daya air pada awal tahun 2015 yang mengembalikan kepemilikan sebagai common‐pool resource (CPR). Sumber daya air, sumber daya air kepada negara membuka peluang pengelolaan sumber daya air di Indonesia yang lebih berkelanjutan. Pengelolaan sumber daya dikatakan berkelanjutan jika: lestari dari sisi ekologi, alokasi yang adil antar kelompok masyarakat, dan efisien secara ekonomi (tiga aspek keberlanjutan diambil dari tiga pilar pembangunan berkelanjutan/sustainable development seperti yang diperkenalkan oleh UN World Commision on Environment and Development atau Brundtland Commision 1987). Kelestarian ekologis sumber daya air yang akan menjamin pasokan air, bertumpu pada siklus hidrologi. Jika di setiap tahap siklus hidrologi, volume dan kualitas air tidak (liataja.com) terganggu, maka keberadaan sumber daya air akan lestari.

8 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 Tugas pemerintah adalah memastikan bahwa gangguan terhadap siklus hidrologi pada tingkat seminimal mungkin. Pengambilan air tanah tidak boleh dilakukan secara bebas tak terbatas. Penataan daerah hulu juga harus dilakukan. Pemetaan menyangkut wilayah resapan air pasti sudah banyak dilakukan; yang masih ditunggu adalah keberanian pemerintah menegakkan peraturan, menindak pihak‐pihak yang bertanggung jawab atas alih fungsi lahan di daerah resapan air. Demikian pula dengan penegakan peraturan dalam hal pembuangan sampah dan limbah ke sumber air permukaan (sungai, danau, laut). Pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan juga berarti distribusi air yang merata di antara kelompok masyarakat. Merata tidak berarti sama banyak; tetapi, kondisi berikut ini kebijakan penghematan air lainnya, mulai dari misalnya pasti tidak mencerminkan kemerataan: sekelompok kewajiban menggunakan dan memasarkan peralatan yang masyarakat (biasanya miskin) tidak memiliki akses lebih hemat air sampai penyebarluasan cara‐cara mendapatkan air bersih; sementara itu beberapa puluh meter menghemat air. Kesadaran masyarakat akan perlunya dari permukiman mereka adalah perumahan dengan air berhemat air harus selalu digemakan, sebelum akhirnya krisis bersih yang berlebih bahkan ketika sudah digunakan untuk air menjadi semakin serius dengan kerusakan yang tidak mengisi kolam renang pribadi para pemilik rumah. Ketiadaan dapat diperbaiki (irreversible degradation). Jangan sampai akses untuk mendapatkan air bersih memaksa kelompok pepatah “we never know the worth of water until the well masyarakat yang tinggal di permukiman kumuh membeli air runs dry”, berlaku. dari penjaja keliling; dengan harga bervariasi antara Rp 1.000,‐ sampai Rp 5.000,‐ per jerigen dengan kapasitas 20 Grafton, R.Q. dan Kompas, T. (2007). Pricing Sydney water. liter; yang berarti Rp 50.000,‐ sampai Rp 250.000,‐ per m3. The Australian Journal of Agricultural and Resource Sementara itu, harga air dari jaringan PDAM untuk rumah Economics. 51(3):227-241. tangga berkisar antara Rp 1.000,‐ sampai Rp 3.300,‐ per m3 Kahn, J.R. (2005). The Economic Approach to Environmental (untuk pemakaian sampai 10 m3 per bulan) (data dari PDAM and Natural Resources, Ohio: Thomson–South Western. Bandung). Harga lebih mahal 50 kali lipat untuk barang dengan kualitas yang sama, sebab penjaja keliling Kementerian Lingkungan Hidup, Krisis Air di Jawa Semakin mendapatkan pasokan dengan cara membeli air dari PDAM. Parah, http://www.menlh.go.id/krisis-air-di-jawa-semakin- Tugas pemerintah adalah membuat akses yang makin merata parah/ diunduh 10 Mei 2016. bagi seluruh lapisan masyarakat untuk mendapatkan air bersih. Ostrom, E. (1990). Governing the Commons: The Evolution of Institutions for Collective Action. Cambridge, UK: Cambridge Pemanfaatan air harus mencerminkan efisiensi secara University Press. ekonomi. Harga sebagai sinyal kelangkaan air harus mencerminkan seluruh biaya, bukan hanya biaya untuk Perusahaan Daerah Air Minum Bandung (PDAM Bandung), pengolahan air baku menjadi air bersih, tetapi juga http://www.pambdg.co.id/new2/index.php?option=com_con opportunity cost yang berkaitan dengan potensi nilai (value) tent&view=article&id=73&Itemid=87 diunduh 10 Mei 2016. dari penggunaan sumber daya air di masa yang akan datang UN World Commission on Environment and Development. (Kahn, 2005). Pemanfaatan sumber daya air saat ini akan (1987). Our Common Future. Oxford: Oxford University mengurangi potensi pemanfaatan di masa yang akan datang, Press. sebab air menjadi makin langka. Metode valuasi ekonomi atas sumber daya alam dan barang lingkungan biasanya digunakan untuk melakukan estimasi terhadap willingness to pay Siwi Nugraheni, dosen mata kuliah Ekonomi Sumber Daya masyarakat atas sumber air bersih, sebagai perkiraan Alam dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi, Unpar. besarnya opportunity cost (misalnya seperti yang dilakukan Kepala Pusat Studi Ilmu Ekonomi, Unpar. oleh Grafton & Kompas, 2007). Berapapun hasil estimasi atas besaran opportunity cost, yang paling penting adalah, sumber daya air harus diberi label harga yang benar, yang meliputi seluruh komponen biaya. Harga tidak hanya untuk menutupi biaya produksi tetapi juga harus menjadi insentif bagi pengguna sumber daya air untuk melestarikannya. Harga yang terlalu rendah akan berakibat pada eksploitasi yang berlebihan (over‐exploitation). Pengelolaan permintaan atas air bersih tidak hanya melalui penetapan harga yang tepat, tetapi dapat dilakukan lewat

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 23 | 79 Horizon Water is Life: Save Water, Save Life

Bandung and its neighboring areas are now under threat of clean water crisis. The limited clean water had forced the water tap local company (PDAM) to carry out water rationing to its customers. Jakarta is also facing a clean water crisis, while the nation's demand for drinking water continues to surpass its supply. Actually clean water is a top ranked global issue. P. Krismastono Soediro It is common knowledge that water is critical for the Indonesia proliferation of life. It carries out this role by allowing organic Over the last three decades compounds to react in ways that ultimately allow replication. I n d o n e s i a h a s e n j o y e d All known forms of life depend on water. Water fit for human substantial achievements in consumption is called drinking water or potable water. poverty reduction, human d e v e l o p m e n t , a n d Water is Life improvements in service Wherever they are, people need water to survive. Not only is delivery. However, enormous the human body 60 percent water, the resource is also challenges remain. Improving essential for producing food, clothing, and computers, access to safe water and moving our waste stream, and keeping us and the sanitation is a key priority, due environment healthy. to the severe consequences of poor sanitation infrastructure Unfortunately, humans have proved to be inefficient water on public health, the economy, and the environment. The users. For example, according to National Geographic, the World Bank (2013) estimates that of the four most important average hamburger takes 2,400 liters of water to produce, causes of under‐5 mortality in Indonesia, two —diarrhea and and many water‐intensive crops, such as cotton, are grown in typhoid — are fecal‐borne illnesses directly linked to arid regions. inadequate water supply, sanitation, and hygiene issues. The challenge we face now is how to effectively conserve, Difficult access to improved water supply also means that manage, and distribute the water we have. It is interesting, poor households, particularly women and children, spend National Geographic's Freshwater web site encourages you to too much time fetching water. The 1998 financial crisis led to explore the local stories and global trends defining the little to no investments in water infrastructure, and the world's water crisis. You can learn where freshwater government has struggled to maintain upkeep of existing resources exist; how they are used; and how climate, facilities. technology, policy, and people play roles in both creating obstacles and finding solutions. You can learn how you can Now with more than 250 million people, Indonesia is the make a difference by reducing your water footprint and fourth most populated country in the world and hosts getting involved with local and global water conservation and Southeast Asia's biggest economy. However, for many advocacy efforts. Indonesians water sources are distant, contaminated, or expensive, and private sanitation facilities are unaffordable Water Scarcity without financing. More than 37 million Indonesians lack In fact, according to www.water.org, 1 in 10 (around 663 access to safe water, and 102 million lack access to improved million people) in the world lack access to safe water. Globally, sanitation facilities, www.water.org estimates. 1/3 of all schools lack access to safe water and adequate Drinking water is necessary to survive and many rural and sanitation. In low and middle‐income countries, 1/3 of all urban Indonesians are finding it very difficult to locate clean, healthcare facilities lack a safe water source. The water crisis sanitary water. In rural communities, the dry season prevents is the number one global risk based on impact to society (as a many from obtaining clean water due to the high demand for measure of devastation), as announced by the World diminishing resources. In urban areas, poor infrastructure Economic Forum in 2015. and a growing population creates a water crisis; many The United Nations estimates that water use has grown at Indonesians are living in slums where the water streams are more than twice the rate of population increase in the last polluted with sewage and trash. century. By 2025, an estimated 1.8 billion people will live in While Indonesia has shown constant improvement in clean areas plagued by water scarcity, with two‐thirds of the water access, the figures are practically incompatible with world's population living in water‐stressed regions as a result the country's ambition to provide universal or 100 percent of use, growth, and climate change. access by 2019. The ambition is stipulated in the government's 2015‐2019 National Mid‐Term Development Plan (RPJMN). The stipulation requires Indonesia improve its

10 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 History clean drinking water by 30 percent and basic sanitation access economic growth, poverty reduction, and environmental by 40 percent in 2019. (Hans David Tampubolon, The Jakarta sustainability. From food and energy security to human and Post, January 5 2016). environmental health, water has been shown to contribute to improvements in social well being, affecting the livelihoods of Water for Sustainable World billions. Progress towards the achievement of most One of the most important recent milestones has been the sustainable development goals requires significant recognition in July 2010 by the United Nations General improvement of water management across the globe. Assembly of the human right to water and sanitation. The Unsustainable development pathways and governance Assembly recognized the right of every human being to have failures have affected the quality and availability of water resources, compromising their capacity to generate social and economic benefits. Demand for freshwater is growing. Unless the balance between demand and finite supplies is restored, the world will face an increasingly severe global water deficit. Global water demand is largely influenced by population growth, urbanization, food and energy security policies, and macro‐economic processes such as trade globalization, changing diets, and increasing consumption. By 2050, global water demand is projected to increase by 55%, mainly due to growing demands from manufacturing, thermal electricity generation and domestic use. Competing demands impose difficult allocation decisions and limit the expansion of sectors critical to sustainable development, in particular food production and energy. The competition for water − between water 'uses' and water 'users' − increases the risk of localized conflicts and continued access to sufficient water for personal and domestic uses inequities in access to services, with significant impacts on (between 50 and 100 litres of water per person per day), local economies and human well‐being. which must be safe, acceptable and affordable (water costs should not exceed 3 per cent of household income), and It All Starts with You physically accessible (the water source has to be within 1,000 Many communities are wrestling with the challenge of metres of the home and collection time should not exceed 30 supporting growth and its associated demand for safe minutes). drinking water and wastewater disposal, without depleting aquifers and reducing stream flows. As land development The 2015 edition of the United Nations World Water continues in Bandung, Jakarta, Island, Indonesia, it is Development Report, titled Water for a Sustainable World, becoming increasingly difficult to balance these needs and demonstrates how water resources and services are essential some areas are experiencing water shortages, reduced to achieving global sustainability. Taking account of economic stream flow and degraded water quality. growth, social equity, and environmental sustainability, the report's forward‐looking narrative describes how major Water conservation, using water efficiently and avoiding challenges and change factors in the modern world will affect waste, is essential to ensure that we have adequate water – and can be affected by – water resources, services, and today and into the future. It is up to all of us to use the water related benefits. we have wisely, and it is as simple as each of us making small changes. Make conserving water a daily part of your life. And 'Water is at the core of sustainable development'. Water remember when you save water, you save energy, you save resources, and the range of services they provide, underpin life. *

P. Krismastono Soediro, Head of Parahyangan Catholic University Foundation Office.

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 11 Parahyangan

Berawal dari masa mengidam, y a i t u m a s a 2 ‐ 3 b u l a n Ibu,,,, kehamilan, keluarga inti, dan b e s a r s u d a h m e n a r u h perhatian pada sang ibu. Pada masa itu sudah ada upacara dan Kehidupan Baru yang disebut 'nyawer'. Inti upacara ini ialah merayakan Stephanus Djunatan kehidupan baru dalam wujud janin yang dikandung Ibu. eristiwa kekerasan terhadap perempuan dan anak Beras, kunir yang dirajang, sirih akhir‐akhir ini menyentil nurani kita. Bukanlah tentang yang digulung ditaburkan Pkasus kriminalnya, kita menjadi prihatin. Peristiwa‐ kepada ibu (Hasan Mustapa peristiwa tersebut mempertanyakan kita tentang betapa 2010:21, 240). Bahan pangan yang ditaburkan itu perempuan selama ini belum dihormati sebagai subjek. menyiratkan kehidupan. Upacara ini disertai dengan nasihat Padahal dalam konteks budaya di Nusantara, kita dan pujian yang dilantunkan oleh seorang juru sawer. m e n e m u k a n k a u m p e r e m p u a n m e n d a p a t k a n penghormatan. Bukan karena perempuan itu mahluk yang Setelah masa kelahiran ini resmi dirayakan, setiap bulannya lemah lembut seperti syair sebuah lagu. Peran perempuan keluarga inti atau besar mengadakan slametan kecil berupa mendapatkan penghormatan justru karena ia lah yang bubur merah dan bubur putih yang diterangi dengan lampu membawa dan melahirkan kehidupan baru: anak. kecil. Upacara slametan kecil ini dirayakan sampai bulan keenam. Masuk pada bulan ketujuh masa kehamilan, Demikianlah, budaya Sunda melalui adat istiadatnya keluarga inti, besar dan warga sekitar mengadakan upacara meletakkan perempuan sebagai subjek yang dihormati. tingkeban. Seperti ditulis oleh Hasan Mustapa, budayawan Beberapa ungkapan penting dalam tradisi Sunda Sunda, upacara tujuh bulanan ini dibagi menjadi tiga bagian. menggunakan kata 'indung' untuk hal‐hal yang penting (Hasan Mustapa 2010:50). Misalnya pentingnya peran paraji Bagian pertama berupa slametan yang diikuti para sesepuh, (bidan/dukun bayi) dalam peristiwa kehamilan dan kelahiran baik dari keluarga maupun tetangga, kaum sebaya dengan disebut 'indung beurang' ('ibu siang'); dalam penghitungan keluarga inti, lelaki dan perempuan. Inti bagian pertama ini jumlah keluarga selalu disebutkan dahulu ibu baru kemudian ialah para hadirin mendoakan sebuah kendi berisi air, supaya bapak: 'indung, bapa, dst'. Contoh lainnya, dalam penyebutan hal‐hal baik, sehat, dan selamat menurun kepada si jabang harian perempuan sering didahulukan baru lelaki: 'istri, bayi (disebut juga doa nurbuat). Demikian dicatat oleh Hasan pameget' (Ibid:51). Di samping itu, penyebutan padi Mustapa. Setelah itu, para sesepuh perempuan memandikan seringkali berkaitan dengan tokoh perempuan: Nyi Pohaci si ibu hamil. Mereka menuangkan satu sampai tiga gayung di atau Nyai Sri, Dewi Asri, Ipri. Bahkan menyebut padi pun kepala si ibu sambil mengucapkan doa nurbuat mohon seringkali digunakan istilah 'indung pare'. keselamatan. Si ibu kemudian berganti kain sarung sebanyak tujuh kali. Menariknya, dalam tradisi ini dipertahankan dua Tradisi kehamilan sosok : Arjuna dan Subadra. Dua sosok wayang ini Dalam edisi kali ini kami ingin menyoroti bagaimana diukirkan pada dua buah kelapa muda, atau nama mereka penghormatan pada ibu terjadi dalam adat istiadat Sunda diterakan pada kulit kelapa tersebut. Kelapa berukirkan atau tentang proses kehamilan dan kelahiran secara garis besar. berterakan nama kedua wayang ini akan dipegang oleh suami Tradisi mengenai kelahiran dimulai dengan merawat dan akan dimasukkan ke dalam kain sarung dalam prosesi kehamilan. Sosok ibu demikian dijaga dalam tradisi ini, jika mengganti kain sarung sebanyak tujuh kali (Hasan Mustapa kita memperhatikan detil rangkaian upacara dan hal‐hal yang 2010:24). Bagian ketiga dari upacara ini berpusat pada ibu harus dilakukan dan pamali‐pamali yang harus dihindari. hamil yang berjualan rujak kanitren kepada anak‐anak. Para anak ini 'membeli' rujak ini dengan 'sepotong kaca atau sebungkah batu kecil'.

Upacara kelahiran: perayaan kehidupan baru Setelah upacara tujuh bulanan ini, perhatian keluarga inti langsung hanya diarahkan pada proses kelahiran si jabang bayi. Paraji harus sudah siap melayani kelahiran. Keluarga inti dan besar harus senantiasa memperhatikan kondisi si Ibu, dan jabang bayinya. Hasan Mustapa menggambarkan penting dan gentingnya proses ini dengan istilah 'ngajuru' atau 'nyawa yang tinggal sajuru' atau hidup ibu yang hamil diibaratkan berada 'di ujung jari'. Ungkapan ini menggambarkan betapa keluarga dan warga harus menjaga, merawat dan mempersiapkan proses kelahiran kehidupan

12 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 baru sedemikian rupa sehingga p r o s e s k e l a h i r a n mendatangkan kegembiraan bukan kesedihan, harapan bukan ketakutan (Hasan Mustapa 2010:26). Segala hal mesti disiapkan dengan teliti dan tepat. Apa‐ apa saja yang bisa dilakukan harus dikerjakan supaya kelahiran kehidupan baru dapat selamat, demikian tegas Hasan Mustapa. Hal‐hal yang b e r p o t e n s i m e n ga n c a m keselamatan ibu dan anak, termasuk kekuatan negatif (disimbolkan dengan mahluk gaib dan setan) dalam alam ini harus diantisipasi dan dicegah. Ka r e n a i t u j u ga ' t e k n i k persalinan' harus dilakukan Kehidupan diperbarui wujudnya dalam janin Ibu. Itulah dengan tepat dan sistematis. Hasan Mustapa menuliskan alasannya mengapa kita tidak bisa tidak harus menghormati bagaimana detil proses kelahiran dan teknik tersebut harus ibu sang empunya kehidupan yang dikaruniakan oleh Yang dipersiapkan dan dilakukan. Budayawan Sunda ini melukiskan Maha Kuasa. Melalui ibu, kehidupan baru mendapatkan hal‐hal apa saja yang harus dilakukan jika persalinan normal, wujudnya. Dengan kata lain, tanpa ibu, kehidupan baru akan jika proses persalinan mengalami hambatan, kesulitan, sulit mendapatkan wujudnya. apalagi berisiko kematian ibu atau si jabang bayi. Nyawa ibu Universitas dikenal juga sebagai 'alma mater'. Dialah 'Ibu' dan anak harus dinomorsatukan (Hasan Mustapa 2010:26‐ yang mengandung dan melahirkan kehidupan baru, yakni 31). para mahasiswa dan para sarjana. Para pendidik dan tenaga kependidikan adalah mereka yang terlibat dalam proses Menghormati kehidupan dan Alma Mater kehamilan dan kelahiran kehidupan baru. Kita bisa Apa yang ditulis Hasan Mustapa, Budayawan Sunda, tentang membandingkan diri dengan paraji, dengan anggota keluarga detail‐detail yang perlu dipersiapkan dan dilakukan pada inti dan besar yang menanti‐nantikan dan mewanti‐wanti masa kehamilan dan kelahiran mengingatkan kita pada proses yang penting dan genting ini. Kehidupan baru adalah luhurnya sebuah kehidupan. Anak bukanlah sekedar taruhannya jika kita tidak mempersiapkan segala upaya, baik bermakna keturunan bagi orangtuanya. Kita biasanya di tingkat pemikiran sampai teknis pelaksanan memaknai kehadiran anak juga sebagai titipan Allah kepada penyelenggaraan perguruan tinggi di sini. Dengan demikian orangtua. Barangkali kita dapat meneruskan makna setiap pihak mempunyai peran penting dari Rektor sampai kehadiran anak sebagai wujud kehidupan baru. Hidup tidak tenaga kependidikan, dari profesor sampai karyawan hanya diteruskan melalui keturunan tetapi juga diperbarui golongan 1. Tanpa sinergi baik dalam pemikiran maupun dalam hadirnya si jabang bayi. tindakan, dalam diskusi maupun perdebatan, kita hanya membiarkan 'sang ibu' dan 'jabang bayinya' terlantar, dan terabaikan dalam proses kelahiran tersebut. Kita tentunya menghendaki Unpar sebagai 'ibu' yang senantiasa melahirkan wujud kehidupan baru melalui para mahasiswa dan sarjananya yang ber‐'Bakuning Hyang, dan mrih guna agar menjadi Sancaya yang berbhakti'.***

Sumber: Hasan Mustapa, H., Adat Istiadat Sunda, penerjemah: M. Maryati Sastrawijaya, (Bandung: Penerbit Alumni, 2010).

Dr. Stephanus Djunatan, Ketua Program Pendidikan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan.

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 13 ASEAN

Rising demand for ASEAN Certified Engineers Indonesia calls on professionals in the construction sector to apply for ASEAN-level certification in a bid to increase their competitiveness in the regional market integration. Indonesian professionals need the certificates as otherwise their competency will not be recognized by other ASEAN member states. ith the offficial launch of the ASEAN Economic WCommunity (AEC) on 31 December 2015 the integration of Southeast Asia's economies into a single market and production base is supposed to have been completed. Efforts to enhance skilled labor mobility in ASEAN have mainly relied on the Mutual Recognition Arrangements (MRAs) on qualifications in professional services. Within the last ten years, MRAs were signed for eight professions, starting with engineers in projects to involve local architects with ambitious infrastructure projects but 2005 and followed by nurses, SKA, a move that was expected in the also to boost its competitiveness architects, geospatial surveyors, long run to urge more architects to against other Southeast Asian accountants, medical and dental apply for SKAs as well as AA countries. While the country plans to practitioners and tourism professionals. certification [The Jakarta Post build its infrastructure aggressively 07/10/2014]. over the next several years, it currently Below Expectations has no reliable system to create Last year Hediyanto W. Husaini of Mohammad Faisal (2016) writes that professional or chartered civil Public Works and Housing Ministry the implementation progress of the engineers, infrastructure consulting revealed that when compared to the eight MRAs varies greatly from one to firm PT Glendale Partners President needs for engineers and architects per the other. Engineering and architecture Commissioner Scott Younger said. He one million inhabitants, the ratio is still have achieved well‐established argued that there was not simply a low, only 2.671 Indonesian engineers competency standards and registration problem with the quantity of over 1 million inhabitants, while South systems both at the national and Indonesia's civil engineers but also Korea has 25.000 engineers, Malaysia regional levels. However, even for quality. The supply of civil engineers 3.333 engineers and China 5.000 engineering and architectural services, currently amounts to 37.000 a year, engineers per one million inhabitants with their advanced competency well below total annual demand during [Kompas 23/01/2015]. standards and registration systems in the 2010‐2015 period that averaged ASEAN, the number of engineers and According to Rully Chairul of The 57.000. In 2013 alone, the number of architects who are interested in Institution of Engineers Indonesia civil engineers in the country stood at registering with ASEAN is way below (Persatuan Insinyur Indonesia, PII) the 600.000, with only around 8.000 expectations. number of Indonesian engineers reach people certified, according to data from 750.000, but not all of them work in the Public Works and Housing Ministry. In 2014 Indonesian Architect the engineering field. Those who work From 2015 to 2020, during which the Association (Ikatan Arsitek Indonesia, in the engineering field are about 40 government is set to carry out its IAI) Chairman, Bambang Barata, said percent. There is a need for a total of ambitious infrastructure plans, that although the government had 120.000 engineers every year, while including the 35.000‐megawatt power‐ introduced the certification, the desire only 65.000 graduates in engineering generation and maritime‐highway to apply for AA certificates remained per year. With the shortage, foreign projects, demand for civil engineers will low. In fact, only those with AA engineers can easily enter the country be even greater. certificates can work with fellow [Kompas 12/31/2015]. architects from other ASEAN countries. ASEAN Engineering Register To attract more architects to apply for As reported by The Jakarta Post One of the MRAs for the engineering AA certificates, he said, the (29/03/2016) Indonesia needs to services sector is a certificate of ASEAN government needed to issue a produce more certified civil engineers Chartered Professional Engineer regulation obliging all construction not only to ensure the completion of its (ACPE). Habibie Razak of PII (2016)

14 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 underlines that ACPE certificate for the engineering profession with the engineering practice in their field of provides greater mobility for the objective of facilitating the mobility of engineering and the properties, engineers to work in a neighboring the engineers within the ASEAN behavior, fabrication and use of country to gain recognition in the form countries materials, components and software; of compensations and benefits in ‐ knowledge of the use of technologies AFEO website informs that AFEO has common standards. According ACPE relevant to their field of specialization; grown from five members in 1980 Coordinating Committee, the ACPE ‐ use of technical information and comprising of the Institution of certificate holder is able to lead an statistics; Engineers Indonesia (Persatuan ASEAN cross‐country project team, ‐ the ability to develop and use Insinyur Indonesia, PII), the Institution both as a project manager up to project theoretical models from which the of Engineers Malaysia (IEM), the director. behaviour of the physical world can be Philippine Technological Council (PTC), predicted; the Institution of Engineers Singapore ‐ a capacity to exercise independent (IES) and the Engineering Institution of technical judgments through scientific Thailand under H. M. the King analysis and synthesis; Patronage (EIT) to nine in 2001 with ‐ an ability to work on multi‐disciplinary the inclusion of Pertubuhan Ukur, projects; Jurutera dan Arkitek (PUJA) Brunei ‐ knowledge of industrial relations and the principles of management, taking into account technical, financial and human considerations; ‐ skills in communication, both oral and written, including the ability to write 1984, Vietnam Union of Science and clear reports; Technological Associations (VUSTA) in ‐ an ability to apply the principles of 1998, Myanmar Engineering Society in good design in the interest of ease of 2000 and the Engineering Institution of manufacture and maintenance, and Cambodia in 2001. The full quality at economical cost; membership of ten was achieved when ‐ an active appreciation of the progress Lao P.D.R was admitted in 2002. Habibie Razak says the requirements of technical changes and of the that must be met by an Indonesian Starting 1998, AFEO embarked on a continuing need not to rely solely on engineers to obtain the certificate of very important mission with the aim to established practices but to cultivate an ACPE, among others, they must obtain spearhead and to facilitate the mobility attitude of innovation and creativity in a certificate of professional engineers of engineers within the ASEAN Free the exercise of the profession of equivalent medium (IPM) of the Trade Area (AFTA) with the formation engineering; professional engineering institution of the ASEAN Engineers Register (AER). ‐ an ability to assess conflicting and recognized by ASEAN, under the This is in line with the AFTA's AFAS ‐ multifarious factors (e.g. cost, quality, umbrella of the ASEAN Federation of programming for the liberalization of safety and time‐scale) both in the Engineering Organization (AFEO). A professional services within ASEAN to short and long terms and to find the second requirement is filling the ACPE prepare for globalization under the best engineering solution; Application Form which consists of a World Trade Organization (WTO) ‐ an ability to provide for statement that the engineer has a initiative. environmental considerations; minimum of 7 years in the field of ‐ the capacity to mobilise human Education and professional systems in engineering, and it includes minimum resources; the various ASEAN countries vary of 2 years extensive experience in ‐ fluency in one other language apart considerably. Their values are judged managing a project in which he plays from the mother tongue. by the potential competence of the an important role as a project manager engineer who emerges from them. To be an ASEAN certified engineer, why or project director However, differing systems can co‐exist not? You have more benefits: bigger The ASEAN Federation of Engineering The Institution of Engineers Singapore market for expertise; better Organisations (AFEO) is a non‐ (IES) gives a description of the employment prospects; greater avenue govermental body. Its members are the potential competences expected by for sharing of knowledge, expertise and engineering institutions and AFEO: technology; increased related business organisations of ASEAN countries with ‐ a thorough knowledge of the potential; wider networking and the following main objectives: a) to principles of engineering, based on strategic alliances; and more potential promote goodwill and mutual mathematics, physics and informatics, for research and development. *** understanding, b) to establish and appropriate to their discipline; develop an ASEAN baseline standard ‐ a general knowledge of good [PX]

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 15 Denyut Terus Mewujudkan Unpar yang Berkelanjutan dan Peduli Lingkungan Sosialisasi Pemilahan Sampah concern bagi institusi pendidikan tinggi. Dra., M.Si., selaku Dekan FE Unpar ang Pis Man (Kurangi Pisahkan Hal tersebutlah yang menggiring dalam kata sambutannya. Manfaatkan)”, merupakan Fakultas Ekonomi Unpar untuk kembali “Sebelum melakukan pengabdian Kslogan untuk gerakan menyelenggarakan kegiatan kepada masyarakat melalui sosialisasi pemerintah Kota Bandung dalam Pengabdian Kepada Masyarakat melalui pemilahan dan pengolahan sampah mengatasi permasalahan sampah. Sosialisasi Pemilahan dan Pengolahan organik, kita ingin mulai dari kita dulu. Pemerintah menyadari bahwa jumlah Sampah Organik, pada hari Kamis, 2 Kita ingin rumah kita bersih dulu. Tentu timbunan sampah kota yang semakin Juni 2016. saja, ini penting sekali dilakukan karena meningkat disertai dengan kenaikan Unpar itu demikian besar”, tambah Sebagai bagian dari rangkaian acara populasi kota yang signifikan menjadi Merry. peringatan Dies Natalis ke‐61 FE Unpar sebuah tantangan besar dalam Setelah sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan tema besar “Sustainability”, mengelola sampah secara efektif dan dengan sharing pengalaman beberapa acara sosialisasi ini bertujuan mengajak optimal. orang terkait sampah dan warga Unpar untuk bersama‐sama, baik penanganannya. Siwi Nugraheni, S.E., di lingkungan Unpar maupun di rumah M.Env, Kepala Pusat Studi Program masing‐masing untuk turut menjaga Studi Ekonomi Pembangunan keberlanjutan dengan melakukan menyampaikan topik dengan judul pemilahan dan pengolahan sampah “Sampah: Tanggung Jawab Siapa?”. secara sederhana, menjaga udara Sementara itu, topik “Pengolahan bersih, air yang bersih, dan pangan Sampah Organis Secara Fermentasi” yang sehat serta mendorong pertanian dibawakan oleh Bawono Budianto dari tanaman organik. Biro Sarana dan Prasarana. Kemudian, “Persoalan lainnya, sampah plastik, berturut‐turut Petrus Dwi Purwoko, Tidak hanya pemerintah, komunitas‐ organik, dan anorganik di dalam Kepala Sekretariat Program DIII komunitas peduli lingkungan seperti kampus, kalau tidak dikelola dengan Manajemen Perusahaan dan Bagyo, Bandung Clean Action, Earth Hour baik tentu akan menjadi beban bagi pekarya Fakultas Ekonomi memaparkan Bandung, Bike to Campus Bandung, pemerintah Kota Bandung, yang pada penanganan sampah dengan topik Indorunners, Greeneration, dan KOPHI akhirnya menjadi beban bagi “Pengelolaan Sampah dengan Metode (Koalisi Pemuda Hijau Indonesia) turut masyarakat. Oleh karena itu, kita perlu Biopori” dan “Pemilahan dan berpartisipasi dalam aksi “Bergerak bersama‐sama memikirkan bagaimana Pengolahan Sampah di Fakultas untuk Indonesia Bebas Sampah 2020” kita mengurangi sampah, kemudian Ekonomi. memilah‐milah sampah, mengelola yang digagas oleh Waste4Change tahun Acara yang diselenggarakan di Aula sampah, dan juga melakukan daur 2015 lalu. Kepedulian terhadap Gedung 9, FE ini dihadiri pimpinan ulang”, ungkap Maria Merry Marianti permasalahan sampah juga menjadi Universitas, civitas academica FE

16 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 Unpar, para tamu undangan, dan Harris Hotel & Convention, komitmennya melalui pengurangan pengelola kantin di area Unpar. Ciumbuleuit, Bandung, Jumat (3/6). emisi karbon, efektivitas penggunaan Diawali dengan sesi keynote speech air, pengaplikasian prinsip 3R (reduce, Seminar Nasional oleh Prof. Dr. Hamfri Djajadikerta, MM., reuse, and recycle) dalam waste erujuk pada Our Common Ak., seminar nasional ini terbagi ke management, penyediaan lahan hijau Future — sebuah laporan dalam tiga sesi pembicara dengan di kampus, dan berbagai langkah Myang dipublikasikan oleh the mengundang Prof. Dr. Johannes lainnya. World Commission on Environment and Widodo dari National University of “Hal mendasar dalam menerapkan Development tahun 1987, sustainable Singapore (NUS), “Responsible sustainable university yaitu melalui development didefinisikan sebagai University for Responsible Future”; holistic education dengan menekankan “development which meets the needs Prof. Sidharta Ph.D., CFA dari pentingnya nilai‐nilai dan etika dalam of the present without compromising Universitas Indonesia (UI), “Prinsip‐ penyelenggaraan pendidikan tinggi the ability of future generations to prinsip University Governance” ; dan dibekali dengan attitude yang baik”, meet their own needs”. Berdasarkan Prof. Dr. Indra Wijaya Kusuma, MBA., ujar Prof. Widodo yang pernah definisi tersebut, pembangunan CMA., Ak. dari Universitas Gadjah mengajar di Program Studi Arsitektur berkelanjutan dapat dipahami sebagai Mada (UGM), yang membahas Unpar, dalam pemaparannya. pemenuhan kebutuhan di masa mengenai “How to Become a High Seminar nasional ditutup dengan sekarang tanpa mengganggu Reputable and Responsible University bahasan mengenai konsep pemenuhan kebutuhan generasi di in Concerning University Sustainability”. sustainability dan peran universitas masa yang akan datang. Di sesi pembuka seminar, Prof. Sidharta dalam mempromosikannya serta Adapun konsep keberlanjutan secara menegaskan pentingnya penerapan bagaimana untuk mencapai reputable luas mencakup aspek ekonomi, sumber good university governance untuk university melalui penyelenggaraan daya alam, maupun dimensi sosial. memastikan tercapainya tujuan universitas yang berkelanjutan, yang Deklarasi Talloires (1990) di Prancis perguruan tinggi dan melindungi disampaikan oleh Prof. Indra Wijaya. yang berisi 10 poin action plan — kepentingan penyedia modal. Beliau Pada kesempatan yang sama, Dekan FE menghubungkan antara kegiatan juga mengatakan bahwa untuk Unpar, Dr. Maria Merry Marianti, Dra., pengajaran, penelitian, dan kegiatan mencapai university governance M.Si., berharap agar di masa yang akan operasi di perguruan tinggi, menjadi diperlukan adanya keseimbangan yang datang FE Unpar dapat semakin maju awal munculnya konsep keberlanjutan sinergis antara tujuan dalam aspek dan memberikan kontribusi yang lebih di tingkat universitas. edukasi, sosial dan ekonomi baik yang besar bagi pengembangan pendidikan, bersifat individual maupun kolektif. Mengambil topik “Menuju Universitas ilmu pengetahuan, serta peningkatan yang Berkelanjutan (Towards Prof. Johannes Widodo juga berbagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Sustainable University)”, Fakultas pengalaman mengenai langkah‐langkah Ekonomi (FE) Universitas Katolik yang diterapkan NUS dalam Parahyangan (Unpar) mengadakan penyelenggaraan universitas yang Seminar Nasional sebagai rangkaian berkelanjutan. Menyandang gelar (laman Unpar/BS) acara peringatan Dies Natalis FE Unpar sebagai sustainable university, NUS ke‐61. Kegiatan ini terselenggara di telah berhasil membuktikan

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 17 Universitaria Ratna Frida Susanti, Dosen Berprestasi juga karya prestasi unggul apa yang saya punya. Akhirnya saya mengangkat riset dua tahun terakhir tentang ekstraksi tanaman ceplukan (Physalis angulata) yang berpotensi sebagai obat darah tinggi, kanker, asma dll, dengan menggunakan air subkritik. Kenapa saya mengangkat karya itu? Karena aplikasi teknologi superkritik/subkritik belum begitu banyak di Indonesia. Akan tetapi, teknologi itu merupakan teknologi yang menjanjikan.

Akhirnya dalam semalam jadilah tulisan karya prestasi unggulan dan isian form data yang diminta Kopertis. Fakultas akhirnya mengirimkan 5 aplikasi dosen berprestasi ke universitas, terdiri dari dua orang dosen Teknik Industri dan 3 orang dosen Teknik Kimia. Dan tidak pula terlintas dalam pikiran saya, untuk kemudian maju ke tataran yang lebih tinggi. Pagi berikutnya, saya mendapatkan pesan melalui whats app mewakili UNPAR sebagai hasil proses seleksi dokumen yang dilakukan oleh rektorat. It's really beyond my expectation.

Pada akhirnya, berbekal komitmen yang sama untuk menjalankan kepercayaan ini saya berangkat ke kopertis beberapa hari kemudian, tepatnya 18 April 2016 untuk menghadiri proses seleksi Dosen Berprestasi Kopertis Wilayah IV bersama dengan Universitas/ Perguruan tinggi swasta lain. Proses seleksi dilakukan dengan penilaian dokumen oleh tim dan diakhiri dengan wawancara dan presentasi didepan tim penilai. Tim penilai terdiri dari 3 orang ewakili Unpar dalam ajang pemilihan dosen dosen yaitu Prof. Sri Widiyantoro M.Sc., Ph.D dari ITB, Dra. berprestasi Kopertis bukanlah sesuatu hal yang Lim Rogayah, M.Hum dari STBA Yapari dan Dra. Makmuroh pernah terlintas di benak saya. Kepikiran pun M Sri Rahayu, M.Si. dari UNISBA. Di sana, saya bertemu dengan tidak apalagi mempersiapkannya. Berawal dari sebuah dosen‐dosen hebat dari berbagai perguruan tinggi/ instruksi dari Dekan FTI untuk mengajukan calon dari Prodi Universitas disekitar Jawa Barat dan . Teknik Kimia untuk dosen berprestasi, saya sebagai ketua prodi mengumpulkan data publikasi dari dosen‐dosen dan Dari proses pertemuan dengan tim penilai maupun rekan‐ kemudian mendapatkan 3 nama dosen Teknik Kimia dengan rekan dosen dari universitas lain, saya memiliki satu record publikasi dan pengelolaan hibah terbaik. Saya kesimpulan, bahwa publikasi ilmiah itu menjadi sesuatu yang hanyalah nama ketiga, setelah 2 dosen Teknik Kimia lain yang paling bergengsi dan paling terukur di dalam menilai prestasi memiliki sederetan publikasi di jurnal internasional. dosen. Setidaknya itu adalah cara pandang orang sampai sejauh ini, Dalam penilaian dosen berprestasi ini, karya Pada awalnya saya hanya akan mengajukan dua nama saja unggulan sebagus apapun tanpa publikasi menjadi kurang dari prodi, akan tetapi Bapak Dekan menghimbau Prodi untuk berarti. mengajukan 3 nama, seperti juga prodi Teknik Industri. Saya sempat menolak dengan kesibukan saya waktu itu. Akan Tiga hari kemudian sudah ada pengumuman tentang seleksi tetapi, beberapa hari kemudian saya menyatakan kesediaan tersebut yaitu bertepatan dengan hari Kartini 21 April 2016. saya untuk mempersiapkan aplikasi dosen berprestasi. Satu‐ Momen tersebut membawa makna tersendiri buat saya. Saya satunya alasan adalah sebuah komitmen untuk juga merasa sangat bersyukur memiliki kesempatan ini. Saya tidak melakukan apa yang saya minta kepada dua rekan saya di mengatakan apa yang saya raih adalah sesuatu yang Prodi Teknik Kimia. extraordinary. Ada banyak dosen lain yang saya yakin memiliki prestasi gemilang di Unpar. Hanya saja, Setelah mempelajari lebih lanjut, ternyata aplikasi terdiri dari mendapatkan peringkat dosen berprestasi II bagaikan dua hal yaitu berupa tulisan karya prestasi unggul dan sebuah semangat dan booster buat saya untuk tidak terjebak kegiatan tridharma selama 3 tahun terakhir. Sempat bingung

18 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 dalam rutinitas saja, disaat‐saat masa‐masa berat saya adanya P3M sebagai mata kuliah wajib, akan memberikan sebagai seorang ibu maupun ketua prodi Teknik Kimia. gairah dan kesempatan yang lebih besar bagi dosen untuk berpartisipasi dan berkarya dalam kegiatan pengabdian. Pada waktu saya mengemban tugas sebagai ketua Prodi Juli 2015 lalu, anak saya yang kedua baru berusia 5 bulan dan Hal yang menjadi pegangan hidup saya selama ini adalah anak saya yang pertama baru berusia 5 tahun. Dengan kondisi semangat untuk tidak mudah menyerah. Saya dibesarkan seperti itu, tanpa bantuan keluarga (karena tidak ada keluarga bukan dengan situasi yang serba ada layaknya anak sekarang yang berdomisili di Bandung), saya mengemban tugas baru ini, Memang tidak bisa dipungkiri bahwa jaman sudah saya sebagai Ketua Prodi Teknik Kimia. Prodi Teknik Kimia berbeda. Saya selalu ditempa dalam berbagai kesulitan hidup. dibawah kepemimpinan Kaprodi sebelumnya yaitu Bpk. Pernah suatu hari saya bertanya kepada ibu saya, apakah yang Henky Muljana sudah menunjukkan perkembangan pesat menjadi kelebihan saya, dan ibu menjawab bahwa saya dan bahkan meraih Akreditasi A pertama kali, sejak berdirinya orangnya tidak mudah menyerah. Hal itulah juga yang selalu pada tahun 1993. Buat saya menjadi tantangan tersendiri saya ingat, bahwa ketika saya ingin menyerah, saya ingin untuk bisa berbuat lebih lagi. bertahan satu hari lagi. Saya juga selalu memegang prinsip bahwa urusan manusia adalah berikhtiar, namun segala Buat saya, bekerja di Unpar adalah sebuah komitmen yang hasilnya ada di tangan Tuhan. Dan tidak ada yang mustahil harus saya jalani dan hayati, apapun kondisi saya, sehingga bagi‐Nya. Dalam perjumpaan dengan mahasiswa yang saya mampu melewati masa‐masa awal yang cukup berat. hampir terkena batas masa studi, tak jarang sayapun Perhatian saya kepada keluarga dan juga dengan posisi baru menanamkan semangat itu, untuk terus berusaha apapun saya, membuat saya hampir meninggalkan kegiatan riset hasilnya. pada tahun 2015. Itulah kenapa buat saya momen ini sangat pas, mengingatkan saya untuk kembali lagi pada riset. Walaupun pada umumnya hasil dipandang sebagai yang Merayakan hari Kartini sekaligus Dies FTI pada 21 April 2016 utama, tetapi proses yang kita jalani menoreh makna yang dan pada hari yang sama dengan pengumuman hasil seleksi lebih dalam. Dalam hubungan saya dengan mahasiswa saya Kopertis IV, membawa permenungan sendiri tentang selalu menerapkan dan mengajarkan apa yang disebut emansipasi wanita. Sosok Kartini menjadi nyata dalam segala dengan hidden curriculum, yaitu mengajarkan nilai‐nilai bentuknya, dari jaman‐ke jaman. Sosok itu mengajarkan kesidiplinan, komunikasi, tanggung jawab, etika dan bahwa wanita adalah tetap wanita yang tidak bisa menghargai orang lain termasuk hal yang simple yaitu waktu. mengkhianati kodratnya, namun wanita dalam segala Untuk rencana ke depan yang ingin saya lakukan adalah bentuknya tetap mampu berkiprah dan memberikan sebuah menggairahkan kembali riset dengan membangun jejaring arti dalam setiap sejarah. yang lebih kuat.

Jika saya ditanya tentang bagaimana saya bekerja di Unpar, saya hanya bisa menjawab bahwa saya menikmati peran saya sebagai seorang dosen, yang selalu dituntut untuk maju dan Ratna Frida Susanti., Assistant Professor, Program Studi berkembang. Hal itu membuat saya tidak pernah merasa Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri, Unpar. bosan. Saya senang bertemu dengan mahasiswa dalam hubungan yang akrab, saya senang membantu mereka dalam Pendidikan kapasitas saya. Saya senang bisa bertemu dengan rekan‐ Doctorate of Philosophy, Clean Energy and Chemical rekan dosen lain yang memiliki visi dan semangat, dimana Engineering University of Science and Technology, Daejon, saya juga belajar dari mereka. Saya merasakan dukungan South Korea (Februari 2012) Unpar dalam berbagai hal untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui Pusat INovasi Pembelajaran (PIP). Penghargaan KIST IRDA Alumnae Project, Extraction of Physalis Angulata by Subcritical Water: Bioactive Composition and Dukungan untuk melakukan kegiatan peneitian dan Characterization, (2013-1014) pengabdian melalui LPPM, baik dalam bentuk pelatihan, Best Paper Award di International Conference in Engineering maupun remunerasi. Hanya saja, hal yang penting bagi and Technology for Sustainable Development (November pelaksanaan sebuah riset, yaitu kemudahan dan ketersediaan 2015) akses untuk jurnal‐jurnal internasional di bidang Teknik Kimia di Unpar masih jauh dari sempurna. Padahal itu adalah modal Pekerjaan untuk melakukan riset‐riset yang up to date dengan Kepala Program Studi Teknik Kimia, FTI Unpar (sejak 2015) perkembangan. Selama ini, untuk akses paper‐paper internasional saya memanfaatkan network yang saya miliki dengan teman‐teman di negara lain untuk membantu mengunduh paper‐paper tersebut. Perlu juga ditingkatkan fasilitas analisa, sehingga para dosen tidak perlu melakukan analisa di tempat lain atau mengantri, yang mempengaruhi real time data. Untuk kegiatan pengabdian, dengan wacana

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 19 A Campus of Transformative Experience

Unpar wants to ensure that the university is providing students a transformative experience – intellectually, socially, and personally – that will prepare them for a meaningful life of 1955 service and contribution. With qualified lecturers and quality of the facilities, students have resources they need to fulfill their academic and personal potential.

At the heart of Ciumbuleuit Street students live, learn, work together with lecturers, and do their extracurricular activities. These multigenerational communities provide personal and rich interactions that shape students intellectually, socially, and personally. With a 61-year tradition of educating young leaders, Unpar is proud to deliver an education in knowing, doing, living together, and being, in a supportive envrionment of cool air and panoramic view in northern part of Bandung City. Situated in a beautiful surroundings, Unpar offers a learning community that is exciting and vibrant.

Denyut Terus Berupaya Menjadi Fakultas Unggul

Meningkatkan kualitas lulusan dengan menyediakan dosen yang memiliki kompetensi unggul dan terus menerus menghasilkan penelitian yang tepat guna dan berdaya guna menjadi strategi Fakultas Teknologi Informasi dan Sains menjadi fakultas unggul. akultas Teknologi Informasi dan Sains, menyelenggarakan Fperayaan Dies Natalis ke‐23. Acara yang dihelat pada tanggal 20 April 2016 ini mengambil tajuk “Opsi Saham Karyawan (OSK): Bonus ataukah Bencana?” dengan Erwinna Chendra, S.Si., M.Si. sebagai orator dies. Acara dihadiri oleh pengurus Yayasan, pimpinan Universitas, para kepala unit kerja di lingkungan Unpar, civitas academica FTIS dan para tamu undangan. 1304 mahasiswa, yang terdiri dari 362 kualitas dosen melalui jenjang pendidikan dan penelitian menjadi Berlokasi di Gedung 10 Unpar, acara orang lulusan program studi fokus kami selanjutnya”, pungkas Ferry. dimulai dengan sambutan dari ketua Matematika, 70 orang dari program panitia, Dr. Haryanto Siahaan. Dalam studi Fisika, dan 872 orang dari Mangadar Situmorang, Ph.D., selaku sambutannya, Haryanto menyampaikan program studi Teknik Informatika. Rektor, menyampaikan sambutannya. bahwa pemilihan tajuk dies kali ini Selain itu, pada tahun 2015, FTIS Dalam sambutannya, terkait dengan keilmuan matematika. berhasil memperoleh akreditasi A. Mangadarmencoba mengenang “Banyak orang kini meminati kembali sejarah FTIS. “Setiap fakultas matematika dan keuangan atau Selain fokus pada bidang pendidikan memiliki keutamaan tertentu. Jika kita finansial. Matematika dan keuangan dan mahasiswa, FTIS juga fokus pada melihat sejarah berdirinya, FTIS banyak diminati oleh pelaku usaha dan peningkatan kualitas dosen. Dari total memiliki keutamaan yang ingin diusung bidang lainnya,” ujar Haryanto. Setelah 41 orang dosen, baik yang berstatus Unpar dalam pengembangan sains. The sambutan dari ketua panitia, acara tetap maupun kontrak, sebanyak 34% Great Unpar merupakan akumulasi dari dilanjutkan dengan sambutan dari memiliki ijasah S3, sebanyak 61% The Great Faculty”, ujar Mangadar. Dekan FTIS, Dr. Ferry Jaya Permana. memiliki ijasah S2, dan sisanya S1. “Dalam usia yang tak muda lagi, FTIS Mengakhiri sambutannya, Ferry dapat dikatakan menjadi fakultas yang menyampaikan rencana FTIS Setelah sambutan, acara dilanjutkan makin matang”, ujar Ferry. Selama 23 selanjutnya. “Meningkatkan kualitas dengan pemaparan orasi dies, tahun berdiri, FTIS telah meluluskan fakultas dan mempertahankan penyerahan penghargaan kepada akreditasi A, serta meningkatkan mahasiswa berprestasi serta pemenang lomba‐lomba dalam rangkaian dies natalis. Acara ditutup dengan peniupan lilin dan pemotongan kue serta ramah tamah.

(BS)

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 21 Utama Opsi Saham Karyawan (OSK): Bonus ataukah Bencana? Erwinna Chendra odel matematika keuangan. Pemahaman yang mendasari model Black‐Scholes d a l a m i l m u adalah terdapat strategi trading portofolio dinamis yang akan Mkeuangan modern mereplikasi return opsi atas saham tersebut. Akibatnya, memuat beberapa teori supaya tidak ada peluang terjadinya arbitrasi, harga opsi tentang peluang dan optimasi, haruslah sama dengan nilai portofolio yang direplikasi yang tidak hanya menarik tersebut. Model Black‐Scholes tersebut hanya memuat satu tetapi dapat diaplikasikan variabel input yang tidak teramati secara langsung, yaitu secara nyata. Asal mula volatilitas dari return saham. banyaknya model matematika Sejak tahun 1970an, model matematika dalam ilmu dalam ilmu keuangan modern keuangan berkembang semakin pesat. Munculnya alat dapat ditelusuri dari disertasi keuangan baru dan rancangan pasar yang didukung oleh L o u i s B a c h e l i e r , teknologi informasi dan komunikasi telah menghasilkan matematikawan, pada tahun perubahan yang cepat dalam pasar keuangan global. 1900 yang berjudul “Theorie De La Speculation”[1]. Karya Berbagai alat keuangan diciptakan dan diperjualbelikan Bachelier tersebut menandai kelahiran 'kembaran': proses secara over the counter (OTC) oleh perantara keuangan untuk stokastik dengan waktu kontinu dan model penentuan harga memenuhi kebutuhan investor dan perusahaan penerbit. opsi dengan waktu kontinu [2,3]. Dalam menganalisa model Tanpa model matematika yang akurat, berbagai inovasi di penentuan harga opsi, Bachelier menggunakan limit dari bidang keuangan tidak dapat digunakan. proses binomial dengan waktu diskret. Pendekatan inilah yang digunakan hingga saat ini sebagai metode aproksimasi Pada akhir abad ke‐17, berbagai derivatif, seperti: kontrak numerik untuk menyelesaikan masalah penentuan harga alat forward, opsi Put, dan opsi Call telah diperdagangkan di keuangan/derivatif. Exchange Alley, London [5]. Opsi adalah kontrak keuangan yang memberikan hak kepada pemilik (holder) untuk Meskipun demikian, karya Bachelier tidak dikenal selama membeli (opsi Call) atau menjual (opsi Put) aset tertera lebih dari setengah abad dalam ilmu keuangan. Ilmu (underlying asset) dari/kepada penerbit (issuer) dengan keuangan modern dimulai pada tahun 1950an yang ditandai harga tertentu (strike price/exercise price) dan pada waktu dengan munculnya karya “Portfolio Selection” oleh Harry tertentu (exercise date/maturity date) [6]. Aset tertera dapat Markowitz [2,3,4]. Untuk pertama kalinya dalam ilmu berupa saham, indeks saham, valuta asing, kontrak futures, keuangan, makalah tersebut memberikan definisi yang tepat suku bunga, surat gadai, suhu/temperatur, dan lain‐lain. tentang pengembalian (return) dan risiko (risk) dari suatu Seperti umumnya surat kontrak, opsi akan mencantumkan investasi. Markowitz memperkenalkan nilai ekspektasi dari pihak‐pihak yang terkait, aset yang diperjualbelikan, dan hasil yang mungkin muncul sebagai pengembalian dari suatu harga yang disepakati untuk dibayarkan pada suatu waktu di investasi dan variansi sebagai risiko dari suatu investasi. masa yang akan datang, yang semuanya sudah ditentukan di Perkembangan ilmu keuangan modern yang paling penting awal kontrak. Secara intuitif, jika pada saat pelaksanaan (dalam hal berdampak pada aplikasi nyata) adalah model kontrak harga aset terasa memberatkan bagi pemegang Black‐Scholes untuk penentuan harga opsi pada tahun 1973 kontrak maka ia berhak untuk tidak melaksanakan haknya [2,3]. Karya Fischer Black dan Myron Scholes yang berjudul (untuk membeli atau menjual aset tersebut). “The Pricing of Options and Corporate Liabilities” merupakan The Chicago Board Option Exchange (CBOE) mulai beroperasi salah satu makalah yang paling banyak dirujuk di bidang pertama kali di Amerika pada tanggal 26 April 1973, dengan hanya memperdagangkan 911 buah opsi Call atas 16 saham [7]. Sebelum periode tersebut, opsi diperdagangkan secara OTC, melalui iklan atau tawaran di The Wall Street Journal. Pada tahun 2012, volume transaksi di CBOE telah menembus lebih dari satu miliar transaksi dengan lebih dari tiga ribu jenis aset tertera. Berdasarkan jenisnya, opsi juga dapat dibagi menjadi opsi yang tidak tergantung pada pergerakan harga aset selama masa berlakunya opsi tersebut (yang dikenal dengan istilah path independent option), seperti: opsi Eropa, dan opsi yang tergantung pada pergerakan harga aset selama masa

22 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 berlakunya opsi tersebut (path dependent option), seperti: karyawannya merupakan nilai OSK tersebut. Pada tahun opsi Amerika, opsi Asia, opsi Barrier, opsi Paris, dan lain‐lain. 1992, perusahaan‐perusahaan yang tergabung dalam Secara khusus, perbedaan opsi Amerika dengan opsi Eropa S&P500 memberikan OSK senilai $11 miliar, dan pada tahun terletak pada waktu eksekusi, di mana opsi Eropa hanya dapat 2000 meningkat menjadi $119 miliar [11]. Pada tahun 2006, dieksekusi pada saat jatuh tempo sedangkan opsi Amerika di Amerika terbongkar skandal penipuan terbesar, yang dapat dieksekusi setiap saat sampai waktu jatuh tempo. Opsi dikenal dengan istilah backdating, yang melibatkan 130 Asia adalah opsi yang didasarkan pada rata‐rata (baik perusahaan yang memberikan OSK kepada karyawannya. aritmatik maupun geometrik) harga aset selama selang waktu Para eksekutif dan direktur perusahaan melakukan penipuan tertentu. Opsi Barrier adalah opsi yang payoff‐nya akan aktif dengan berpura‐pura bahwa OSK telah diterbitkan lebih awal (knock‐in) atau tidak aktif (knock‐out) bila harga aset (saat harga berada pada posisi yang menguntungkan). Lebih mencapai suatu batas (barrier) tertentu. Opsi Paris dari 60 direktur dan eksekutif dari perusahaan publik yang merupakan modifikasi dari opsi Barrier di mana fitur knock‐ kehilangan pekerjaannya, dan 17 di antaranya adalah chief out (knock‐in) akan aktif setelah menghabiskan waktu executive officers (CEO) perusahaan. beberapa saat di luar (di dalam) barrier. Lama waktu berada di Di Indonesia, ada beberapa perusahaan yang telah luar (di dalam) barrier dinamakan window period. Selain itu, memberikan OSK kepada karyawannya seperti: PT Bank ada juga yang dikenal dengan nama Opsi Saham Karyawan. Rakyat Indonesia, PT Kobexindo Tractors Tbk, PT Bhakti Opsi saham karyawan (Employee Stock Option), yang Investama Tbk, dan lain‐lain. Dalam beberapa tahun terakhir selanjutnya disingkat OSK, adalah opsi call yang diberikan ini, pelaporan nilai OSK dalam neraca perusahaan telah oleh perusahaan kepada sekelompok karyawannya untuk berubah dari pilihan menjadi kewajiban bagi perusahaan. membeli saham perusahaan itu sendiri. Gagasan utama Berdasarkan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia pemberian OSK adalah untuk menyelaraskan insentif yang (dahulu Bursa Efek Jakarta) no. Kep‐305/BEJ/07‐2004 akan diperoleh karyawan dengan keinginan para pemilik tentang Peraturan Nomor I‐A Tentang Pencatatan Saham dan saham perusahaan. Pemberian insentif kepada karyawan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh dalam bentuk OSK diharapkan dapat memotivasi mereka Perusahaan Tercatat dinyatakan bahwa pencatatan saham bekerja lebih optimal agar kinerja perusahaan semakin bagus yang berasal dari pelaksanaan waran, obligasi konversi, yang berdampak pada kenaikan harga saham perusahaan Employee Stock Option Plan (ESOP), Hak Memesan Efek tersebut. OSK juga dapat membantu perusahaan untuk dapat Terlebih Dahulu, wajib dilakukan secara Pra‐Pencatatan [12]. mempertahankan karyawan yang bermotivasi tinggi dan Selain itu, pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan berpotensial. OSK pertama kali diberikan di Amerika pada (PSAK) No. 53 (revisi 2010) tentang Pembayaran Berbasis tahun 1920 dan tahun 1950 merupakan masa kejayaan OSK Saham Paragraf 1 dijelaskan bahwa Pernyataan tersebut karena adanya perlakuan terhadap pajak dari opsi yang mempersyaratkan entitas untuk menyajikan dalam laporan menguntungkan. Pada tahun 1995, The Financial Accounting laba rugi dan laporan posisi keuangan dampak transaksi Standards Board (FASB) merekomendasikan untuk pembayaran berbasis saham, termasuk biaya yang mencantumkan nilai wajar OSK (yang dihitung menggunakan berhubungan dengan transaksi pemberian opsi saham formula Black‐Scholes) sebagai salah satu kompenan biaya kepada karyawan [13]. Berdasarkan PSAK No. 53 (revisi 2010) dalam laporan keuangan perusahaan. Akan tetapi sejak tahun tersebut, harga OSK ditentukan dengan menggunakan model 2004, FASB mewajibkan perusahaan di Amerika yang penetapan harga opsi, yaitu model Black‐Scholes atau model memberikan OSK untuk menghitung dan melaporkan nilai binomial atau yang sejenisnya. Seluruh model penetapan wajar OSK [8]. harga opsi mempertimbangkan sekurang‐kurangnya faktor‐ Bagi beberapa perusahaan, OSK menjadi sumber pendapatan faktor sebagai berikut: harga eksekusi opsi, masa berlaku yang besar bagi para eksekutifnya. Berdasarkan artikel di The opsi, harga terkini saham yang mendasarinya, ekspektasi Wall Street Journal [9], salah satu eksekutif perusahaan volatilitas dari harga saham, ekspektasi dividen dari saham dengan bayaran tertinggi dalam sejarah, Eugene Isenberg, selama 19 tahun bekerja di Nabors Industries Ltd. mengantongi lebih dari $450 juta, di mana sebagian besarnya merupakan keuntungan dari OSK yang diterimanya. Eksekutif dengan bayaran tertinggi pada tahun 2005 adalah Barry Diller (InterActiveCorp/IAC), sebesar $295 juta, dan hampir semuanya berasal dari OSK. Berdasarkan data tahun 2005, Lawrence Ellison (Oracle) meraih keuntungan sebesar $1031 juta dari OSK dan Sanford Weill (Citigroup) meraih keuntungan sebesar $964 juta. Menurut Hall dan Murphy [10], ada sebanyak 94% perusahaan‐perusahan yang tergabung dalam S&P500 memberikan OSK kepada karyawannya dan 47% dari seluruh pembayaran yang diberikan perusahaan kepada

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 23 (jika ada), dan tingkat suku bunga bebas risiko selama umur hari bursa. Harga pelaksanaan OSK sekurang‐kurangnya 90% opsi. dari rata‐rata harga penutupan saham perusahaan tercatat yang bersangkutan selama kurun waktu 25 hari bursa OSK memiliki karakteristik unik yang membedakannya berturut‐turut di pasar reguler sebelum melapor ke bursa. dengan opsi standar. Opsi standar biasanya jatuh tempo Dari peraturan tersebut terlihat bahwa aturan pelaksanaan dalam waktu satu tahun, OSK memiliki masa jatuh tempo OSK di Indonesia merupakan kombinasi dari beberapa opsi. yang lebih panjang, berkisar antara 5 sampai 15 tahun. Semua karakteristik OSK tersebut memberikan dampak yang Karyawan tidak diijinkan menjual OSK yang dimilikinya; signifikan terhadap nilai wajar OSK sehingga penentuan sehingga jika karyawan ingin segera mewujudkan OSK yang harga OSK menggunakan model Black‐Scholes menjadi dimilikinya dalam bentuk tunai, maka karyawan tersebut kurang tepat. Untuk mengatasi hal tersebut, metode haruslah menjual saham yang akan diperolehnya. binomial dengan melakukan modifikasi untuk memenuhi Pembatasan penjualan tersebut dapat menyebabkan pemilik karakteristik OSK dapat dimanfaatkan. OSK untuk melaksanakan opsi mereka lebih cepat sebelum masa jatuh temponya (early exercise). Dengan kata lain, OSK Pemodelan terkait Opsi Saham Karyawan (OSK) telah banyak memuat fitur opsi Amerika. Biasanya, OSK tidak dapat segera dilakukan dan beberapa makalah diantaranya adalah dieksekusi karena memiliki masa tunggu (vesting period). Jika makalah Huddart dan Lang (1996), Carpenter (1998), Bettis et karyawan meninggalkan perusahaan (sukarela ataupun tidak) al.(2003), Hull dan White (2004), Ammann dan Seiz (2004), selama masa tunggu maka OSK menjadi batal (tidak Ingersoll (2006), dan Brisley dan Anderson (2007). Makalah berharga); akan tetapi jika karyawan meninggalkan Hull dan White [15], salah satu makalah yang banyak dirujuk, perusahaan setelah masa tunggu, maka opsi dapat mengusulkan suatu model penentuan harga OSK yang dilaksanakan jika harga pasar saham berada dalam keadaan mengasumsikan bahwa karyawan akan melaksanakan secara in‐the‐money dan tidak dapat dilaksanakan jika harga pasar sukarela OSK yang mereka miliki jika harga saham sekurang‐ saham dalam keadaan out‐of‐the‐money. kurangnya kelipatan M dari strike price, yang sering disebut juga batas horizontal. OSK yang berlaku di Indonesia memiliki karakteristik unik dalam hal peraturan tambahan yang mempengaruhi Bukti empiris yang konsisten dengan teori keuangan penentuan harga OSK. Peraturan tersebut diatur oleh Bursa menyatakan bahwa karyawan membutuhkan harga saham Efek Indonesia dalam Kep‐305/BEJ/07‐2004 tentang yang perkalian terhadap harga pelaksanaannya relatif tinggi Peraturan Nomor I‐A Tentang Pencatatan Saham dan Efek untuk menyebabkan eksekusi lebih cepat dan karyawan akan Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh mengeksekusi dengan perkalian terhadap harga pelaksanaan Perusahaan Tercatat; dan SE‐003/BEJ/09‐2005 perihal Tata yang relatif rendah pada masa mendekati waktu jatuh tempo. Cara Pelaksanaan Penentuan dan Pelaporan Periode Atas dasar tersebut, Brisley dan Anderson [16] Pelaksanaan ESOP/MSOP [14]. memperkenalkan model alternatif untuk batas eksekusi yang mengasumsikan bahwa karyawan akan mengeksekusi jika Adapun periode eksekusi OSK dilakukan sebanyak‐banyaknya nilai opsi mencapai suatu proporsi tetap, μ, dari nilai Black‐ dua kali dalam setahun dan ditentukan dalam jangka waktu Scholes. Model ini juga mencakup karakteristik OSK seperti: sekurang‐kurangnya 5 hari bursa dan sebanyak‐banyaknya 30 adanya masa tunggu dan eksekusi dini. OSK sebagai salah satu bentuk insentif kepada karyawan dapat menjadi bonus yang menjanjikan bagi karyawan karena merupakan investasi berisiko yang 'sedikit' dapat dikendalikan dibandingkan dengan memiliki opsi atas saham perusahaan lain. Sebelum munculnya makalah Hull‐White tahun 2004, penelitian tentang OSK didominasi oleh analisa data menggunakan statistika deskriptif daripada menggunakan model matematika dan metode kuantitatif. Penelitian tentang pemodelan dan penentuan harga OSK dengan mempertimbangkan pola eksekusi karyawan, laju keluarnya karyawan, efek dilusi, dan lain‐lain masih terbuka luas. Strategi keputusan untuk mengeksekusi atau tidak mengeksekusi OSK setelah masa tunggu menentukan besarnya insentif yang diperoleh oleh karyawan. OSK sebagai bagian dari paket kompensasi karyawan tentu saja akan mempengaruhi jumlah pajak yang harus dibayar oleh karyawan jika ia mengeksekusi OSK yang dimilikinya. Oleh karena itu, muncullah gagasan untuk mempertimbangkan tentang adanya eksekusi parsial untuk OSK. Keputusan eksekusi dilakukan berdasarkan strategi optimal yang memaksimumkan nilai diskonto dari ekspektasi jumlah pendapatan setelah dipotong pajak.

24 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 Di sisi lain, OSK memberikan manfaat yang lebih besar untuk Portfolio Management. Vol. 25, No. 4, 95‐101. perusahaan karena dapat menarik dan mempertahankan karyawan yang berprestasi, menciptakan lebih banyak [5] Dale, R. 2004. The First Crash. Princeton University Press. karyawan yang berdedikasi, serta merupakan komponen biaya yang efisien bagi perusahaan‐perusahaan kecil untuk [6] Hull, J.C. 2011. Options, Futures, and Other Derivatives, bersaing dengan perusahaan‐perusahaan besar. Akan tetapi 8th edition. Prentice Hall. jika tidak dimodelkan dan dihitung harganya dengan tepat dapat menjadi bencana bagi perusahaan. Suatu perusahaan [7] The Options Institute (editor). 1995. OPTIONS: Essential yang menerbitkan O S K bagi karyawannya perlu Concepts and Trading Strategies, 2nd edition. Irwin mengalokasikan dana sebesar nilai wajar dari OSK tersebut Professional Publishing. dengan memperhitungkan waktu eksekusi dan harga eksekusi dari karyawan. Mengingat fitur‐fitur OSK yang [8] Financial Accounting Standards Board (FSAB). 2004. berbeda dengan opsi standar, merupakan tantangan Statement of nancial accounting standard no. 123 (revised): tersendiri untuk menghitung nilai wajar dari OSK. Selain itu, share‐based payment. model OSK yang berlaku di Indonesia saat ini juga dipandang belum cukup menarik untuk karyawan karena harga [9]http://www.wsj.com/articles/SB116718927302760228di eksekusinya adalah 90% dari rata‐rata harga penutupan akses pada tanggal 28 Januari 2016. saham selama 1 bulan sebelum periode pelaksanaan OSK. [10] Hall, B.J. and Murphy, K.J. 2002. Stock Options for Peran seorang quantitative analyst, yang tidak hanya Undiversified Executives”. Journal of Accounting and memahami model matematika dalam ilmu keuangan tetapi Economics. 33, 3‐42. juga didukung oleh keahlian komputasi dalam menentukan harga berbagai produk keuangan yang kompleks, sangatlah [11] Hall, B.J. and Murphy, K.J. 2003. The Trouble with Stock dibutuhkan di perusahaan‐perusahaan maupun Options. Journal of Economic Perspectives. Volume 17(3). institusi/bank yang menjual produk keuangan. Bahkan banyak produk keuangan yang mudah dipahami secara [12] Direksi PT Bursa Efek Jakarta. 2004. Kep‐305/BEJ/07‐ konseptual tetapi sulit untuk dimodelkan dengan tepat. 2004 tentang Peraturan Nomor I‐A Tentang Pencatatan Profesi tersebut menuntut keahlian mengaplikasikan konsep Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang teori peluang, kalkulus stokastik, metode statistik, dan Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat. pemrograman dalam menyelesaikan masalah di bidang keuangan. [13] Ikatan Akuntan Indonesia. 2010. Pernyataan Standar Tidaklah mengherankan jika seorang quantitative analyst Akuntansi Keuangan (PSAK) no.53 (revisi 2010): Pembayaran berlatar belakang pendidikan dari Matematika Terapan, Berbasis Saham. Fisika, atau Teknik, daripada ilmu Ekonomi. Dengan latar belakang lulusan matematika, tidaklah sulit bagi alumni kita [14] Direksi PT Bursa Efek Jakarta. 2005. SE‐003/BEJ/09‐2005 untuk dapat berprofesi sebagai quantitative analyst. Selain perihal Tata Cara Pelaksanaan Penentuan Dan Pelaporan itu, penelitian di bidang matematika keuangan, baik Periode Pelaksanaan ESOP/MSOP. mengenai penentuan harga produk keuangan maupun manajemen risiko, masih belum banyak dilakukan di [15] Hull, J. and White, A. 2004. How to Value Employee Stock Indonesia. Oleh karena itu, Program Studi Matematika, Options. Financial Analysts Journal. 60, 114‐119. khususnya Unpar, dapat melihat ini sebagai suatu peluang yang dapat dimanfaatkan untuk berkontribusi di bidang [16] Brisley, N. and Anderson, C.K. 2008. Employee stock keuangan. option valuation: modeling the voluntary early exercise boundary. Financial Analysts Journal. Vol. 64, No. 5, 88‐100. Erwinna Chendra, S.Si., M.Si., Dosen Matematika, Fakultas [1] Davis, M. (translator) and Etheridge, A. (translator). 2006. Teknologi Informasi dan Sains sejak 2002. Louis Bachelier's Theory of Speculation. Princeton University Press. Pendidikan Strata I Universitas Katolik Parahyangan (1997 - 2001) [2] Merton, R.C. 1994. Influence of Mathematical Models in Strata II Institut Teknologi Bandung (2003 - 2005) Finance on Practice: Past, Present and Future. Philosophical Transactions of the Royal Society of London, 347, 451‐463. Beasiswa Beasiswa Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional (PKPI) Ristek-Dikti, 2015 [3] Merton, R.C. 1998. Applications of Option‐Pricing Theory: Beasiswa Program Pascasarjana - Dalam Negeri (BPP-DN) Twenty‐Five Years Later. The American Economic Review. Ristek-Dikti, 2012-2016 Volume 88, Issue 3, 323‐349.

[4] Miller, M.H. 1999. The History of Finance. The Journal of

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 25 The Nation

Waiting for The First Flight of N219 The development of N219 aircraft has received a warm welcome and spurred positive optimism that the revival of Indonesian aviation industry is on the way. We are waiting for the first flight of the aircraft designed by Indonesia Aerospace Company (PT Dirgantara Indonesia, PTDI) in collaboration with National Institute of Aeronautics and Space (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, LAPAN). Head of LAPAN, Prof. Dr. Thomas Djamaluddin, says the development of N219 is aimed to build the independence of our aviation industry.

(Kompas)

olled out on 10 December 2015, pioneer flight of extreme geographical evacuation. the N219 turboprop aircraft has characteristics, where the majority of Capacity: 19 passengers yet to fly, and so is not able to airfields are very short airstrip, unpaved R Crew: 2 take its place as star exhibit representing runway and are located at high altitude Range: 1.556 km PTDI at last year's Singapore Airshow. areas. N219 will be the most suitable Cruise speed: 389 km/h Nevertheless, it is there in spirit, as the mode of transport to open isolated embodiment of the fresh, “can‐do” spirit areas, improve people economy growth Service ceiling: 7.315 m at the company's Bandung headquarter as well as to maintain defense and Length: 16,49 m [Aviation Week 18/02/2016]. security. Wing span: 19,5 m Empty weight: 4.309 kg According to PTDI, N219 is a new Design Max take off weigth: 7.030 kg generation multipurpose aircraft, which Indonesia is an archipelagic country with (Source: PTDI) is designed to have capacity of 19 a total of more than 17.000 islands. passengers with the largest cabin cross Certification and Test Flight Thousands of peoples live in many section in its class, proven high The test flight of the N219 small villages on mountainous environment, populated and efficient engine, advance propeller plane has been scheduled among some very tall mountains such as avionics suite, fixed tricycle landing gear, soon. The aircraft, a symbol of our in Papua and West Papua provinces. Air wide cargo door for multirole capability country's aviation industry revival, is transport is the only mode of transport and quick change configuration. N219 jointly produced by state‐run PTDI and used by the villagers to go to other provides advantage to the operator in LAPAN. Budi Sampurno, PTDI's N219 places, the government subsidizes the term of both technical and operating program manager, said that the test flight operation that called pioneer flight cost. flight had been rescheduled due to a (penerbangan perintis). To provide such delay in the certification process at flight operations, it is required a robust N219 can be fitted with appropriate Transportation Ministry. He was aircraft that meet the operation equipment to fulfill various mission confident the N219 would soon receive r e q u i r e m e n t s i n s u c h c r i t i c a l operations such as troop transport, VIP certification and would commence to fly environment. PTDI informs that N219 is transport, cargo transport, surveillance, by August 2016 [The Jakarta Post designed to meet the needs for the search and rescue, or medical

26 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 (Detik)

16/04/2016]. expected to produce six aircraft in 2017. N219 is entirely designed by around 300 When orders reached 40 units, it will local engineers, without foreign Who will be the test pilot? Esther Gayatri increase manufacture capacity to 12 engineer or consultant. International Saleh seems to be projected as the test units per year. The company is reported Civil Aviation Association (ICAO) special pilot. Esther is widely known as an to have spent around Rp 500 billion (USD envoy Indroyono Soesilo said he was aerospace activist because she is the 38 million) on the N219 aircraft proud to present the work of local only woman test pilot in Indonesia, even production and certification engineers and their contribution to the the only one in Asia. A test pilot is a pilot world of aviation technology. The 19‐ in command as a specialist tester of an The government aims to use the N219 seat N219 is the final contribution of aircraft's first flight. Esther feels proud if aircraft to connect several regions in the Indonesian aerospace engineers from she takes part in the historical N219 first archipelago. President Joko WIdodo PTDI's 1970s and 1980s generation. Its flight scheduled in 2016. But Esther would like to see the nation hold system integrity, navigation systems and signaled she was not ambitious [Detik competitive value as the ASEAN all its technology are all original 12/23/2015 ] economic community develops. Indonesian made [Detik 30/10/2015, PTDI also informs the demand for N219 The Jakarta Post 11/12/2015] is expected to reach 118 units by 2022. Indroyono Soesilo hopes this will inspire Indonesia will need 40 units to replace a new generation of engineers in the the aging small planes that currently fly nation and continue the process of to remote areas across the country. In knowledge transfer from experienced 2014 small planes were needed to reach PTDI engineers to the new generation. 170 routes in 21 provinces. Papua has 61 Former employees of PTDI who had routes, followed by Nanggroe Aceh moved on to work at leading aviation Darussalam with 10 routes, North companies such as Boeing, Bombardier, Sumatra with 8 routes and Sulawesi with Bell or ATR should pass on their (Kompas) 24 routes. experiences and skills to young aspiring The relatively low price of the aircraft, engineers. These former employees had Esther is not a new comer in the aviation priced at approximately USD 5 million, spread across the globe creating a world. She has been being a pilot for 31 has become an attraction point. Local diaspora of Indonesian aviation years with more than 6.500 flight hours. administrations have a lot of money and technology specialists. If it is not taught Remarkably, her flight hours are this can be used in remote areas in the to the young, the ability of Indonesians dominated for flight tests. She faces all future. [The Jakarta Post 16/04/2016]. to design airplanes will eventually cease. challenges with joy. For her, being a pilot is not just a job, but rather a vision and Welcome N219! Bravo Indonesian Local Engineers engineers; we are proud of you.*** God's call. She considers work without PTDI claimed that the local content in vision makes a person does not know N219 is currently around 40 percent. [PX] what to do [Kompas 10/12/2015] PTDI hopes to embrace local industries that can supply components for the Production made‐in Indonesia N219 aircraft. The P T D I informs that the aircraft government wants to increase the level manufacturer has begun to prepare for of domestic content up to 60 percent in commercial production and will be the future [Kompas 11/12/2015].

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 27 Kenikmatan bersepeda... Berpeluh basah, berkeringat sehat (bs) Jalan Asia Afrika, Bandung (1938)

Oliver Johannes Raap, Soeka-Doeka di Djawa Tempo Doeloe, Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta, 2013 where science & engineering meet humanity

Science and engineering play critical roles in enhancing social progress and improving quality of life. Unpar’s programs in science and engineeing educate future leaders with the technical background necessary to develop and critically evaluate the waves of innovations, to apply these innovations to important local and global problems, and to make informed decisions about them in a societal context.

Because programs in science and engineering exist within Unpar’s promotion of life and human dignity, the programs provide students both the breadth and depth of study necessary to excel in integrative areas of science and engineering.

Western Java

Looking forward to International Airport @ Kertajati West Java International Airport (WJIA, Bandara Internasional Jawa Barat) is an airport under construction located at Kertajati District, , about 95 kms northeast of Bandung, about 35 kms west of , and about 200 kms southeast of Jakarta. It is being constructed to serve the area around Bandung and Cirebon, even Jakarta. Wider than Soekarno-Hatta International Airport, WJIA is expected to be opened partially in 2017.

trategically located, WJIA's accessibility is guaranteed by Shaving both highway and railway that connect Bandung, Kertajati, and Cirebon; Cisumdawu Toll Road to link Bandung and Kertajati; Cipali Toll Road that connects Kertajati and Karawang Industrial Zone; and also having direct connection with Cirebon Seaport. WJIA is built within 1,800 ha area and d i v i d e d i n t o t h r e e p h a s e s o f development. On its first phase of development it will operate single (Advetorial, Kompas, 18/11/2015) runway of 3,500 metre, and ultimately, Government of West Java Province and encouraged to set WJIA as the gate for WJIA will have two runways after its Inkindo on development planning of air traffic in West Java, and trigger complete construction. Total area of WJ I A as implementation of the attractiveness for international trade. passenger terminal building is 121,000 development planning of West Java WJ I A and Kertajati Aerocity are sqm that can handle 5 million Province (mainly “Ciayu Majakuning”: expected to act as a driving force of passengers/year for the first, and will Cirebon‐‐Majalengka‐ economic growth in West Java [PT BJIB]. reach 18 million passengers/year for the Kuningan) . next years [PT BJIB]. The airport is According to Denny Juanda (Head of intended to serve as an alternative to WJIA feasibility study was conducted by West Java Regional Development l i g h t e n t h e b u r d e n o f H u s e i n West Java Province Department of Planning Agency, Bappeda), the Sastranegara International Airport in Transportation, funded by the provincial industrial area of Kertajati Aerocity will Bandung, as well as Soekarno‐Hatta budget. The study observed 421 points be built with a different concept International Airport in Jakarta [The and nine existing airports, which compared to existing industrial areas in Jakarta Post 15/01/2016]. produced three options of location. West Java. West Java provincial Based on the results of technical studies, government will prioritize industrial area The air side will consist of two runways the location was set in Palasah Village, for nonpolutan industries which and an approximately 230.000 m2 apron Kertajati District, Majalengka Regency. produce dry waste, so it does not add to which can host up to two Boeing 777, 10 WJIA location was formally decided by pollution. In addition, the concept of the Boeing 737‐900 ER and 12 Boeing 737‐ Minister of Transportation in 2005. industrial park will be a high‐tech 400 planes. There will be taxiway, Afterward, West Java Province industrial area filled by industries such as runway strip as well as other supporting Departement of Transportation telecommunications and electronics. facilities too [Global Indonesia Voices prepared a masterplan. It was followed [Kompas 18/11/2015]. 28/01/2016] by an environemental impact assesment and more detailed technical plan. Recent Progress The Planning A c t i v i t i e s t o i n f o r m t h e p l a n In 2013 West Java Government The idea of WJIA and Kertajati Aerocity (“socialization”) was conducted in 2006 established a region owned company has been discoursed since 2002 and and 2007. [Mochamad Febri, 2009]. (BUMD) to manage WJIA, i.e. PT subsequently planned by Governor Bandara Internasional Jawa Barat (PT Danny Setiawan through a discussion With Aerocity concept, WJIA is expected BIJB). PT BIJB is responsible for the p ro c es s in 2 0 0 3 w it h Nat io n a l to be the center of economic activity for success of WJ I A as an aerocity Association of Indonesian Consultants its hinterland area supported by great integrated development. WJIA and the (Inkindo) and Indonesian Chamber of potentials of natural resources and aerocity are expected to be the future of Commerce and Industry (Kadin) of West agriculture. Likewise, airport related and airlines service supported by integrated Java. An MOU was assigned between supporting business industries are also

30 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 Bandar Udara BIJB Kertajati

accessibility system of highway, speed Accelarated 2016]. train, and seaport. Last January President Joko Widodo assigned Transportation Ministry to Bandung and Karawang? Through national programs such as expedite the WJIA project, which has Meanwhile (since last April) the Masterplan for Acceleration and stalled for a decade under the provincial combined old and newly built section of Expansion of Indonesia's Economic administration. “I've set a target to finish Husein Sastranegara International Development, National Logistics System, developing the airport by next year Airport in Bandung provides total and National Transportation System, [2017]. It has taken six years [for the land c a p a c i t y o f a b o u t 3 . 4 m i l l i o n Indonesian Government mandated that procurement], and I don't want the passengers/year, while previous the construction and development of construction to take even longer,” capacity is only 750,000 passengers airports should play a very important Jokowi said in a statement made (Tribun Jabar 04/04/2016). Up to now and strategic role to face the challenges a v a i l a b l e b y t h e p r e s i d e n t i a l the future of Husein Sastranegara Aiport of ASEAN Economic Community (AEC) communication team. is not yet decided. Will it be operated and ASEAN Open Sky Policy. Indonesian exclusively for military purposes and will government has given this issues a Previously the regional administration, no longer be used as a commercial serious thought. through PT BIJB, was in charge of the airport? a i r p o r t ' s l a n d i n f r a s t r u c t u r e PT BIJB informs that WJIA and the construction, a task that will now be And how about the development plan of aerocity development is divided into handled by the ministry. PT BIJB is in Karawang Airport? West Java Governor phases to reach its ultimate stage in talks with state airport operator PT was reluctant to talk much about the 2045. PT BIJB sets several targets every Angkasa Pura II, which is interested in planned construction of an airport in year as milestone or key points to both investing in and operating the Karawang Regency. He asked for airport achieve the vision. Airport landside airport. Some foreign investors are also development plan in Karawang construction was begun in 2015 while reported to have shown interest in the postponed until WJIA operates. the airside had already started in 2014. airport [The Jakarta Post 15/01/2016]. The whole 2016 is the year of We hope WJIA have economic impact construction progress as main facility of Transportation Minister Ignasius Jonan and social benefit for West Java and passenger terminal building will be stated Ministry of Transportation is Indonesia. It is interesting that once completed at the end of the year. The working to include WJIA development Europeans airports' catalytic, induced, first flight is expected to depart in mid of project into 2017 state budget because it indirect and direct economic impacts are 2017 and running with 1,5 million is a “strategic” project for the nation. taken into account, they support roughly passengers average to the end of the West Java Governor Ahmad Heryawan 4.1% of total European GDP and 12 year. Parallel to that, in 2017, the stated a wo rkin g team will b e million jobs. It is no secret that improved development of Kertajati Aerocity is established to transfer the management air connectivity will result in an increase expected to start. By the year of 2018 PT of the project from West Java in economic output, but the Airport BIJB will optimize airport facility Government to the central government. Council International (ACI) 2015 Report construction, and by the end of 2019 it West Java Governor said the provincial concludes that for every 10% increase in expects the completion of second phase government intends to retain a air connectivity in a country the GDP for airport development. minimum of 25% ownership of the every person will increase by an airport [Centre for Aviation, Februari additional 0.5%. *** [PX]

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 31 Transformatif Metodologi Air Hadrianus Tedjoworo, OSC “Either-Or” adalah metodologi yang hanya membenarkan, atau memutuskan, salah satu. Artinya, orang mesti membuktikan bahwa salah satu dari dua konsep atau pandangan adalah keliru atau kurang benar dibandingkan yang lain, sehingga yang tertinggal adalah yang dipilih. Pola pikir semacam ini bersemangat 'mencurigai', karena dalam pandangan para penganutnya tidak mungkin kebenaran ditemukan dalam kedua atau ketiga konsep. Dalam bahasa Paul Ricoeur, kecenderungan berpikir kritis dengan semangat mempertanyakan seperti itu dapat disebut sebagai hermeneutics of suspicion. Kalau menghadapi sebuah pernyataan, orang tidak mau langsung percaya akan kebenarannya. Kebenarannya harus diuji, diurai, dan dikontraskan dengan pernyataan-pernyataan lain sampai ditemukan bahwa yang satu adalah keliru dan yang lain benar. Pola pikir semacam ini pun mempengaruhi sebagian masyarakat kita. Mungkinkah kebenaran dipahami secara saling melengkapi, saling mengisi, seperti air?

Kemasukakalan Sudut Pandang tertentu terbentuk sejak memasuki bangku kuliah. Sejak kita menentukan hendak masuk jurusan di fakultas tertentu, erang dingin antara ilmu‐ilmu natural dan humaniora objektivitas kita pun semakin menjadi kontekstual, yaitu bisa diruncingkan oleh pandangan tentang dan proses sesuai dengan wilayah akademis yang kita masuki tersebut. penemuan kebenaran. Kita bisa mengukur kebenaran P Bayangkanlah situasi pertumbuhan kualitas intelektual yang yang menurut kita paling objektif, tetapi apa maksudnya sejak awal berada dalam lingkaran yang sebetulnya sangat paling objektif? Kalau maksudnya adalah “dari suatu sudut terbatas itu! Kita, tanpa disadari, merumuskan sebuah pandang tertentu”, berarti kita mengabaikan sudut pandang kemasukakalan yang disepakati oleh komunitas kecil kita yang lain. Komitmen kita pada sebuah sudut pandang sendiri. Pada saat melongok ke kebun tetangga, kita menatap dengan heran, ternyata mereka menanam sesuatu yang sangat berbeda dengan yang kita tanam, dan mereka pun baik‐baik saja keadaannya. Ada mahasiswa yang merasa salah jurusan. Akan tetapi, ada juga orang‐orang yang sudah sukses dalam hidupnya tidak pernah merasa salah jurusan kendati bidang yang dipelajarinya dahulu tidak sejalan dengan pekerjaannya sekarang. Mungkin sebenarnya tidak ada sesuatu yang mutlak 'salah' jurusan. Bidang‐bidang yang kita geluti selalu bersifat melengkapi apapun kompetensi yang berkembang di kemudian hari. Kalau kita 'merasa' bahwa sudut pandang kita sekarang ini adalah yang paling masuk akal, sebaiknya berhati‐hati, sebab apa yang disebut sudut pandang (perspektif) adalah sudut pandang. Ia adalah sudut. Salah satu sudut. Kalau begitu, pemutlakan kemasukakalan suatu sudut pandang yang akhirnya memicu kecurigaan dan sikap antipati di kalangan akademis adalah sesuatu yang sangat keliru. Prinsip “either‐or” tidak bisa disebut objektif karena ada keengganan untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda dan memahami kebenaran “dari sana”. Dalam kenyataan, masih ada akademisi dari bidang ilmu tertentu memandang rendah yang dari bidang ilmu yang lain. Masih ada kecurigaan dan sikap antipati yang dalam diskusi‐diskusi interdisipliner membuat sebagian orang menjadi semakin arogan dan

32 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 sebagian lain semakin rendah diri. Padahal, masing‐masing seharusnya sama. Percakapan bisa dipandang sebagai mengungkapkan kebenaran dari hal yang sama, meskipun metodologi yang kadang‐kadang bisa memunculkan ide‐ide dari sudut pandang yang berbeda. Dalam suatu diskusi ilmiah kreatif yang tak terbayangkan sebelumnya. Percakapan tentang pengelolaan daerah aliran sungai, pernah muncul bersifat mengaitkan, bukan mengesampingkan. sindiran terhadap kehadiran perwakilan dari bidang ilmu Dan metode ini bisa disebut “both‐and”. Melawan kecurigaan humaniora. Setiap bentuk sindiran dalam dunia akademis dan sikap kritis yang menjatuhkan seharusnya menjadi adalah kekeliruan; mungkin adalah pikiran yang sempit. intensi yang melingkupi percakapan‐percakapan kita, baik di dunia akademis maupun ketika berbaur di masyarakat. Harus Saling Mengisi diakui bahwa kita kadang‐kadang terlalu kritis mempertanyakan sesuatu hingga membuat pembicaraan Kita yang berkecimpung dalam dunia akademis punya apapun menemui jalan buntu. Metode “both‐and” kelebihan yang menyenangkan, yakni berdiskusi. Kita harus mengapresiasi dan mengakui kemasukakalan dari pihak yang berdiskusi. Kalau tidak, pasti kita hanya berada di suatu lain. Butuh perjuangan, tetapi bukan sesuatu yang mustahil. tempat dan masing‐masing merenungkan pemikirannya Bagaimana kalau untuk sampai pada kebenaran yang makin sendiri dalam keheningan. Diskusi tidak selalu adalah lengkap, pembicaraan kita harus seperti air yang mengalir perdebatan. Diskusi adalah penggunaan kata‐kata untuk dan mengisi setiap ruangan yang kosong? Dari sudut pandang bertukar pemikiran dan mengalami apa yang selama ini kita kita, perlu pemahaman bahwa apa yang disampaikan orang sebut pembelajaran. Diskusi, tentu saja, adalah dua arah. lain, dari disiplin ilmu yang berbeda, pun mengisi ruang Sebuah istilah yang lebih cair dan mengalir adalah kosong yang terlewati oleh kita sendiri. 'percakapan' (conversation). Orang‐orang yang terlibat dalam percakapan biasanya menikmati pengalaman itu tanpa Selama masih bisa bercakap‐cakap, kita saling mengisi kehilangan kesungguhan dalam membicarakan tema yang kebenaran. Tak perlu memutlakkan sudut pandang sendiri. Kebenaran adalah sebuah ketersingkapan, kata Heidegger. Ia selalu 'lebih' dari sudut pandang kita. Ia akan memperlihatkan dirinya dengan cara yang mengagumkan, di saat kita sedang terlibat dalam percakapan yang seru.

Dr. Hadrianus Tedjoworo, OSC, Kepala Program Studi Ilmu Filsafat Universitas Katolik Parahyangan

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 33 Denyut Menyinergikan Seluruh Unsur demi The Great Faculty Fakultas Teknologi Industri senantiasa meningkatkan kualitas fakultas secara paripurna. Segala aspek mendapat perhatian yang sama, dengan bentuk penanganannya masing- masing. alam rangka Dies Natalis XXIII, Unpar, diharapkan FTI Unpar Diselingi persembahan lagu dari Fakultas Teknologi Industri mempunyai kekhasan dari masing‐ mahasiswa FTI, acara beranjak pada Dmenyelenggarakan Orasi Dies masing program studi yang dapat penyampaikan orasi dies, yang yang berjudul “Potensi, Pengelolaan, membangun identitas FTI Unpar yang dibawakan oleh Dr. Tedi Hudaya, S.T., dan Teknologi Pemanfaatan Biomassa kokoh demi mewujudkan the Great FTI M.Eng.Sc., memaparkan tentang serta Listrik Terbarukan untuk Unpar. betapa besar kebutuhan energi dari Ketahanan Energi Indonesia di Masa Setelah itu sambutan dilanjutkan oleh sejak jaman revolusi industri hingga Depan” pada tanggal 21 April 2016. Wakil Rektor Bidang Modal Insani dan saat ini. Namun sayangnya energi yang Acara yang bertempat di Gedung 8 Kemahasiswaan, Dr. Paulus Sukapto. dipakai pada saat ini masih berasal dari Lantai 2 Gedung Fakultas Teknologi FTI Unpar sudah banyak menghasilkan bahan bakar fosil yang tidak dapat Industri ini, dihadiri oleh Pengurus dosen berprestasi baik dari tingkat diperbaharui yaitu minyak bumi, gas Yayasan, pimpinan Universitas, kepala APTIK atau Kopertis sebagai bentuk alam, dan batu bara yang ketiganya unit kerja, serta segenap dosen dan wujud nyata bahwa dosen FTI Unpar diperkirakan akan habis dalam waktu tenaga kependidikan di lingkungan FTI. mempunyai peranan penting di yang tak lama lagi. Beberapa upaya Atmosfir yang cukup berbeda terasa lingkungan Universitas. Selain itu peran penggunaan bahan bakar nonfosil karena sebagai besar panitia dan serta mahasiswa FTI dalam mengikuti seperti bioetanol, biodiesel, dan green undangan menggunakan baju daerah, kegiatan hibah program kreativitas diesel untuk transportasi, sumber karena bertepatan pula dengan mahasiswa sangat besar, di mana saat energi terbarukan, dan upaya untuk peringatan Hari Kartini. ini sudah ada 24 judul yang dikirim, dan menurunkan gas emisi CO2 dijelaskan Acara dies diawali dengan sambutan ini merupakan jumlah terbanyak di dalam orasi dies ini selain masyarakat dari Ketua Panitia, Ariestya Arlene antara fakultas‐fakultas yang lain. harus tetap melakukan penghematan Arbita, S.T., M.T, yang dilanjutkan energi dalam kehidupannya sehari‐hari. Mewakili Pengurus Yayasan Unpar, Drs. Saat ini pemerintah Indonesia telah sambutan Dr. Thedy Yogasara, S.T., Antonius Tardia memulai sambutannya M.Eng.Sc. selaku Dekan FTI yang berupaya untuk mendorong dengan menyampaikan bahwa ia pengembangan Energi Baru dan sekaligus menyampaikan Laporan menemui energi positif pada saat Dekan selama satu tahun terakhir. Terbarukan walaupun pertumbuhan pertama kali menginjak FTI Unpar. dalam 40 tahun terakhir hanya Dalam sambutannya, Thedy “Saya melihat sudah banyak harapan mengatakan bahwa Dies ke‐23 ini meningkat sebanyak 5,1%. Sebagai yang dicapai oleh FTI Unpar. Semua itu penutup, Tedi menjelaskan betapa terasa berbeda karena selain sudah merupakan perjalanan panjang jika kita bertambah 1 program studi yaitu pentingnya Indonesia beralih dari melihat apa yang sudah kita lakukan, bahan bakar fosil, menuju energi baru Teknik Elektro Konsentrasi namun akan menjadi pendek jika kita Mekatronika, dua program studi yang dan terbarukan, yang perlu melihat apa yang ingin kita capai. Harus dipersiapkan, diperluas, dan diperkuat sudah ada yaitu Teknik Industri dan diingat bahwa perjalanan seribu Teknik Kimia telah terakreditasi dengan sejak sekarang, untuk mendukung langkah dimulai dari langkah kecil ketahanan energi Indonesia di masa peringkat A. Dengan didasarkan pada pertama,” kata Anton. Spiritualitas dan Nilai‐Nilai Dasar yang akan datang. Setelah acara, dilanjutkan dengan hiburan dan pemberian penghargaan bagi dosen, mahasiswa berprestasi, dan tenaga kependidikan. Acara ditutup dengan doa makan dan ramah tamah. Acara dies natalis FTI juga dimeriahkan dengan pameran poster penelitian produk jadi dan hasil penelitian lainnya.

(MA)

34 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 Utama Potensi, Pengelolaan, dan Teknologi Pemanfaatan Biomassa serta Listrik Terbarukan untuk Ketahanan Energi Indonesia di Masa Depan Tedi Hudaya Energi Fosil beserta Konsekuensinya dan Energi Baru terbarukan telah dan sedang Terbarukan digalakkan di berbagai negara alam dunia modern sekarang ini kebutuhan akan untuk menggeser penggunaan energi amatlah besar dan cenderung akan terus bahan bakar fosil. Selain itu, Dmeningkat dengan pesat seiring dengan teknologi mobil dan motor pertambahan jumlah penduduk dunia dan kemajuan listrik juga sedang terus ekonomi di berbagai belahan dunia. Walaupun bentuk energi dikembangkan didorong oleh sangat beragam, hanya listrik dan bahan bakar yang fakta bahwa listrik dapat merupakan energi final, dalam arti bisa dimanfaatkan secara dihasilkan dari sumber‐sumber langsung oleh masyarakat dalam hidup sehari‐hari. Selama terbarukan seperti surya, lebih dari satu abad sejak revolusi industri, sumber utama angin, air (hydro), arus dan (saat ini hampir 80%) bahan bakar dan energi pembangkit gelombang laut, panas bumi, listrik (untuk industri, rumah tangga, transportasi, dan lain‐ biomassa, dan juga nuklir. lain) adalah bahan bakar fosil berupa batu bara, minyak bumi, Oleh karena itu, pengembangan dan pemanfaatan teknologi dan gas alam. Penggunaan secara masif sumber daya fosil pembangkit listrik dari sumber non‐fosil (listrik terbarukan tersebut harus dibayar mahal, karena tidak saja menimbulkan dan nuklir) sangatlah penting untuk mengurangi masalah lingkungan yang sangat serius berupa pencemaran ketergantungan dunia pada sumber daya fosil yang saat ini lingkungan dan pemanasan global dengan berbagai menghasilkan sekitar 2/3 kebutuhan listrik dunia. Gambar 1 implikasinya, tetapi juga mendorong dunia ke arah tebing di bawah ini menunjukkan fakta penting bahwa secara global k r i s i s e n e r g i y a n g t i d a k m e n e n t u d a n m a k i n potensi listrik terbarukan yang belum termanfaatkan mengkhawatirkan akibat sangat terbatasnya cadangan energi sangatlah melimpah dan sebenarnya jauh melebihi fosil. Hal‐hal ini telah mendesak semua negara, termasuk kebutuhan listrik dunia. Indonesia, untuk melakukan revolusi energi global yang Kekuatiran dunia akan betapa masifnya pemakaian batu bara secara pasti tapi bertahap beralih dari sistem energi fosil yang digunakan untuk pembangkitan listrik telah melahirkan menuju sistem energi baru dan terbarukan (EBT). teknologi CO2 capture & storage (CCS) yang dapat Belakangan ini dunia telah melakukan berbagai macam upaya menangkap CO2 dalam jumlah yang sangat besar dari untuk mengendalikan kadar CO2 (gas rumah kaca utama) di cerobong PLTU batu bara dan kemudian diinjeksikan ke atmosfer yang di bulan Mei 2016 telah mencapai 407 ppm, dalam bumi sehingga dapat mereduksi emisi CO2 sampai padahal level kritis yang dianggap 'aman' oleh ahli iklim lebih dari 90%. Di samping upaya‐upaya penting di atas, terkemuka dunia adalah di level 350 ppm. Penggunaan upaya lain yang tidak kalah penting jika dilakukan bersama‐ bahan bakar nabati (BBN, atau biofuel) berupa biodiesel, sama adalah efisiensi / penghematan energi oleh masyarakat bioetanol, dan green diesel yang berasal dari aneka biomassa secara global seperti menggunakan peralatan dan mesin hemat energi di industri, memadamkan lampu dan AC yang tidak digunakan, menggunakan lampu dan alat‐alat elektronik yang lebih hemat listrik, menggunakan insulator rumah dan gedung yang efektif, membangun rumah/gedung dengan konsep green building, daur ulang sampah, penggunaan transportasi publik, dan lain‐lain [National Geograpic, Juni 2009]. Potensi pemanfaatan biomassa dan listrik terbarukan di Indonesia beserta tantangannya Indonesia sebenarnya memiliki potensi EBT berupa biomassa dan energi pembangkit listrik terbarukan (angin, air, laut, surya, dan panas bumi) yang sangat melimpah, untuk dijadikan bahan bakar dan listrik sebagai energi final, namun saat ini masih sangat sedikit (hanya sekitar 1,1%) yang sudah termanfaatkan. Bauran energi Indonesia sampai hari ini masih didominasi oleh bahan bakar fosil, terutama minyak Gambar 1. Potensi listrik terbarukan dan produksi listrik global 2006 bumi, sementara saat ini cadangan minyak Indonesia sudah [National Geograpic, Sept 2009] sangat kritis (diperkirakan akan habis dalam 18 tahun) dan

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 35 kebutuhan BBM nasional yang sangat besar separuhnya sampai 20% yang dikenal umum sebagai biosolar), dan green harus diimpor. Oleh karena itu, jika potensi energi terbarukan diesel yang merupakan hidrokarbon terbarukan yang demikian besar tersebut tidak segera dimanfaatkan (biohidrokarbon) pengganti solar. Pabrik bioetanol (dari secara cepat dan optimal, maka Indonesia niscaya akan fermentasi gula seperti tetes tebu/molases dan pati misalnya mengalami krisis energi dalam beberapa dekade mendatang. singkong, sagu, ubi jalar) dan biodiesel (dari minyak nabati seperti minyak sawit) saat ini sudah cukup banyak dan akan Laporan OEI (Outlook Energi Indonesia) 2014 yang disusun terus bermunculan di Indonesia seiring dengan keseriusan oleh Kementerian ESDM telah memuat fakta‐fakta dan pemerintah untuk mewujudkan KEN 2050. Akan tetapi, green prakiraan (proyeksi) yang cukup penting tentang penyediaan diesel yang dapat menggantikan solar sepenuhnya belum dan konsumsi energi Indonesia di masa depan beserta dimasukkan ke dalam salah satu komponen biofuel dalam tantangan‐tantangan yang perlu diatasi. Kebijakan Energi KEN 2050. Nasional (KEN) 2050 telah disusun oleh Dewan Energi Nasional (DEN) untuk menjadi panduan dalam pengelolaan Industri biodiesel dan biohidrokarbon yang akan terus dan pemanfaatan aneka jenis sumber daya energi (fosil, EBT, tumbuh dan memicu keperluan untuk mengembangkan dan nuklir) yang dimiliki Indonesia. KEN 2050 sejalan dengan minyak nabati non‐pangan, agar persaingan antara industri proyeksi kebutuhan energi primer dunia dalam World Energy bahan bakar nabati dan industri pangan dapat dihindari. Outlook 2040 yang dirilis oleh IEA pada 2015. Setelah Peranan minyak‐lemak nabati di dalam perekonomian akan melakukan analisa yang komprehensif dan mendalam, DEN menjadi sangat penting seperti yang pernah ditegaskan oleh telah merumuskan beberapa rekomendasi penting bagi Bernie Tao, guru besar ilmu pangan dan rekayasa pertanian pemerintah untuk menyusun strategi dan mengeluarkan Universitas Purdue (USA), “Dalam beberapa dekade kebijakan‐kebijakan penting di sektor energi demi menjamin mendatang, peranan minyak‐lemak nabati dalam ketahanan energi dan kesinambungan pembangunan perekonomian akan sepenting minyak bumi saat ini” [Tally, ekonomi Indonesia dalam jangka panjang. Selain itu, terdapat 2000]. sejumlah kebijakan‐kebijakan (misalnya di bidang keuangan Sehubungan dengan hal ini, perlu kita catat bahwa berbagai dan fiskal) pendukung KEN 2050 telah dirumuskan karena pohon‐pohon potensial sumber minyak nabati non‐pangan sangat krusial dalam langkah‐langkah awal pengembangan (dengan perolehan minyak yang diperkirakan bisa lebih dari 2 EBT di Indonesia yang akhir‐akhir ini telah menampakkan ton per hektar per tahun) masih tersimpan di dalam kekayaan hasilnya. aneka ragam hayati (mega diversity) negeri ini, menunggu Tantangan dalam transisi basis sistem energi di Indonesia kreativitas dan upaya nyata kita untuk mengembangkannya Dr. Ir. Tatang Hernas Soerawidjaja, Bapak (goodfather) dari demi ketahanan energi dan pertumbuhan ekonomi, yaitu pengembangan bahan bakar nabati Indonesia, menyatakan antara lain: mabai (Pongamia pinnata), nyamplung bahwa demi menjamin transisi yang lancar dan mulus dalam (Calophyllum inophyllum), nimba (Azadirachta indica), kemiri pergantian basis sistem energi, kita harus mencermati bahwa sunan (Aleurites/Reutealis trisperma) dan gatep pait sumber daya fosil pada hakekatnya adalah sumber daya (Samadera/Quassia indica) [Soerawidjaja, 2013]. Selain bahan bakar. Oleh karena itu, untuk menjamin minyak‐minyak tersebut, ada beberapa pohon lainnya yang kesinambungan (continuity) penyediaan energi, industri merupakan penghasil minyak non‐pangan yang berpotensi energi perlu mencari sumber daya terbarukan yang dapat dijadikan bahan baku green diesel dan biodiesel yaitu pohon dikonversi menjadi energi‐energi final (bahan bakar dan pongam, biji bintaro, kesambi, jarak pagar. listrik) dengan menggunakan 'mesin‐mesin' dan teknologi‐ Sedangkan minyak kelapa dan minyak inti sawit (palm kernel teknologi yang sudah tersedia luas saat ini. Sumber daya oil) sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi bioavtur, nabati (bioresource) teridentifikasi sebagai pilihan terdepan, dan minyak biji karet yang merupakan limbah perkebunan karena biomassa adalah satu‐satunya sumber energi dapat dijadikan biogasoline. Selain itu, Indonesia memiliki terbarukan yang berkarakter serupa dengan sumber daya juga minyak biji kapok/randu dan biji kepoh yang dapat fosil dan, terutama sekali, dapat menjadi sumber bahan‐ menghasilkan green diesel bertitik beku rendah karena bahan bakar terbarukan berkualitas tinggi, sehingga mengandung hidrokarbon bercabang [Soerawidjaja, 2009]. pemanfaatan bioenergi adalah jembatan kritikal transisi sistem energi, dari berbasis sumber daya fosil menjadi Selain dapat mengkonversi minyak nabati menjadi berbasis sumber daya terbarukan. biohidrokarbon terbarukan, para ahli sedang meneliti kemungkinan membuat bahan bakar cair dari sumber‐ Sumber‐sumber dan teknologi konversi biomassa untuk sumber karbohidrat seperti pati dan gula (dari tetes tebu, bahan bakar nabati (biofuel) sorgum manis, sagu, singkong) dan juga dari selulosa (dari Indonesia memiliki sumber‐sumber/potensi biomassa biomassa lignoselulosik) menjadi bensin menggunakan melimpah berupa minyak nabati, alga laut, dan biomassa dari teknologi baru yang terinspirasi oleh teknologi MTG pertanian dan perkebunan untuk dikonversi menjadi bahan (methanol/ethanol to gasoline) yang dikembangkan oleh bakar nabati (biofuel). Sampai saat ini, ada 3 jenis bahan Exxon‐Mobil. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh bakar nabati cair yang sudah dikomersialisasikan, yaitu Amyris untuk merekayasa ragi sehingga dapat mengubah bioetanol (biasanya dicampurkan ke dalam bensin sampai glukosa menjadi hidrokarbon farnesen yang kemudian bisa 10%), biodiesel (umumnya dicampurkan ke dalam solar

36 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 dihidrogenasi menjadi BBN untuk transportasi [National genting ini agar efisiensi pengunaan dan penghematan energi Advanced Biofuels Consortium]. Dengan demikian, di masa di berbagai sektor kehidupan bisa segera dilaksanakan depan Indonesia bisa mengandalkan tidak hanya sawit dan bersama‐sama demi menjaga ketahanan energi Indonesia di tetes tebu seperti untuk saat ini, tapi juga mengandalkan masa depan bagi anak‐cucu kita. minyak‐minyak lain (non‐pangan) dan juga aneka sumber karbohidrat, serta biomassa lignoselulosik yang sangat melimpah di bumi pertiwi ini. Tedi Hudaya

Sumber biomassa berupa limbah‐limbah pertanian, Pendidikan: perkebunan yang mengandung material selulosa dan lignin Program Sarjana (1991-1996), Jurusan Teknik Kimia ITB (bahan lignoselulosik) yang jumlahnya cukup besar di Indonesia sangat berpotensi untuk dimanfaatkan dengan Program Magister (1998-1999), School of Chemical teknologi yang tepat menjadi bahan bakar cair, yaitu Engineering & Industrial Chemistry, The University of New bioetanol dan biodiesel generasi kedua. Selain bahan bakar South Wales, Sydney - Australia. nabati cair, beberapa jenis biomassa seperti limbah Program Doktor (2003-2008), School of Chemical Sciences & peternakan dapat dikonversi dengan proses fermentasi Engineering, The University of New South Wales, Sydney - menjadi biogas, baik dalam skala kecil maupun besar. Di Australia. samping itu, Indonesia sebagai negara tropis dengan garis pantai terpanjang di dunia, juga sangat berpotensi untuk mengembangkan alga laut untuk bahan bakar terbarukan seperti yang ditunjukkan dalam diagram di bawah ini.

Gambar 2. Diagram pengolahan mikro alga laut menjadi bahan bakar nabati bioetanol dan biodiesel [Soerawidjaja, 2009].

Catatan penutup Mengingat Indonesia tidak lama lagi akan berada di tebing krisis energi, maka pengelolaan dan pemanfaatan sebesar‐ besarnya potensi biomassa untuk bahan bakar dan listrik, serta sumber‐sumber listrik non‐fosil terbarukan termasuk nuklir tidak bisa ditunda‐tunda lagi namun harus segera diwujudkan dan dikelola secara bijak, terencana, terpadu, dan melibatkan semua pihak. Selain itu, sudah saatnya semua lapisan masyarakat disadarkan dengan keadaan yang cukup

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 37 Humanum Ruang-Ruang yang Humanum Tri Rahayu

aat dari ciloa akan ke gedung lima, kaki ini melangkah, dan derasnya hujan. Dari memilih menyusuri area ruang terbuka hijau yang perspektif Heideggerian, Sterletak di samping gedung arsi. Melintasi area ini, kehadiran teknologi kamera rasanya tenang dan terhubung dengan alam tanpa batas. Saat pengintai yang menyelinap di itu diri lebur dengan kesatuan holistik alam; bisa melihat, antara pohon pinus itu adalah mendengarkan dan merasakan apa yang terjadi di sekeliling k o n t r a s y a n g j u s t r u lebih dekat. Mengalami ruang seperti ini saya teringat dengan menyingkapkan (disclosing) istilah “fourfold” dari Heidegger—earth, sky, divinities, dan menghadirkan (bringing mortals. forth) hakekat kealamiahan keindahan sekeliling, yang Diri terhubung dengan langit tanpa sekat, dengan ruang kota kerap tersembunyi dan tak yang mengintip di sela‐sela pohon pinus. Lengkingan suara terperhatikan. tongeret, kicau burung yang ceria dan setia menyapa, sayup‐ sayup suara gesekan ranting pohon, hembusan angin, deru Area‐area semacam itu diam‐ suara motor dan klakson mobil dari kejauhan—bagai diam memungkinkan kita mentransendensi diri, membantu orchestra yang memecah kesunyian saat musim liburan tiba. ruang batin mengatasi sekat keterbatasannya. Karakter 'Humanum' yang menjadi spirit nilai dasar Unpar seolah nyata di sana. Area semacam ini perlu terus ditambah. Dengan lebih banyak lahan parkir dinaungi pohon‐pohon pinus, bukan saja kendaraan akan terlindung dari sengatan matahari, tapi juga parkiran menjadi lebih artistik dan humanis. Ini hanyalah ilustrasi sekilas tentang ruang dan rasa di RTH kampus. Manusia, Ruang dan Tempat Pengalaman mengesankan di parkiran arsitektur telah menyisakan renungan tentang manusia, ruang dan tempat, serta hubungan personal di dalamnya. Zaha Hadid berpandangan bahwa arsitektur bukan sekedar perkara tempat tinggal, melainkan juga soal bagaimana ruang dapat membangunkan sensasi, menenangkan, membukakan kesadaran dan membuat kita berpikir. “I don't think that architecture is only about shelter, about a very simple enclosure. It should be able to excite you, to calm you, to make you think”, kata ZH. Yang menarik dari pernyataan ZH di atas adalah bahwa arsitektur seharusnya mampu menampilkan hakekat 'tinggal'; yaitu dengan tetap mempertimbangkan faktor kenyamanan, ketenangan, kesehatan dan perenungan. Ruang kelas yang ideal adalah ruang yang memberikan ketenangan, bahkan hingga ke level perenungan dan “Teknologi dalam Diamnya Sunyi” membuat orang berpikir. -ruang terbuka hijau di parkiran Gedung 5- Thinking merupakan hal mendasar dalam proses belajar, Sepi, sunyi dan hening. Dinamika kampus yang sedang tidak karenanya bangunan kampus sudah selayaknya mendukung dinamis, tapi tetap humanum dalam kesahajaannya. Ruang terjadinya proses tersebut. Lebih dalam lagi, Heidegger terbuka itu menghubungkan diri dengan langit, dengan mengajukan syarat yang ideal bahwa bangunan adalah ruang lingkungan, dengan ruang kota, juga dengan diri yang lain. dan tempat yang memungkinkan manusia tinggal secara Pohon‐pohon pinus tinggi menjulang yang tertata rapi di puitik (poetically dwell). Di sana arsitektur adalah bentuk sepanjang tepian area parkir, menutrisi sense of space objek kehidupan yang membawa manusia memasuki kampus dengan kesejukan dan kesegaran. pengalaman fisik sekaligus intelektual ketika bersentuhan dengan realitas di sekelilingnya (Heidegger, 1971d: 24). Faktor keamanan yang juga menjadi penting di area parkir hadir lewat CCTV yang setia menjaga; tak peduli petir, panas Bagi Heidegger, pada ideal tertingginya, arsitektur harusnya

38 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 Kesadaran tentang keterbatasan, kekaguman, keheranan terhadap alam, semua itu adalah pengukuran personal yang hadir sebagai pengalaman 'poetic'; seperti saat kita melihat perubahan warna langit, perjalanan awan, perjalanan matahari, rintik hujan, dan kerlap‐kerlip bintang yang menggembara. Apa yang menentukan spasialitas tidak berdasarkan ukuran jarak atau posisi, melainkan bagaimana ia berorientasi dalam kaitannya dengan hal‐hal lain dan diri kita sendiri. Peristiwa yang terjadi di suatu tempat/lokasi selalu memiliki cerita tersendiri dalam pergantian momen/peristiwa. Sedangkan bumi dan langit menandai dimensi ini sesuai dengan cara kita menempatkan diri. Ruang (space) bisa saja menjadi tempat (place) jika ada bangunan atau karya seni. Itu terjadi karena tempat (place) memungkinkan terjadinya interaksi. Kosong tidak berarti hampa (emptiness is not nothingness) karena kehadiran bangunan akan membuat kekosongan menjadi tempat. Di sana bangunan menjadi berarti, sebagai penghubung wilayah transenden batin dan kesatuan fourfold. Tempat dapat membukakan lokasi sekaligus memungkinkan terjadinya 'tinggal' bagi manusia di dalamnya. Pengalaman spasial dari sense of place di tempat yang berbeda akan memberi kesan yang berbeda karena imajinasi, rasa dan logika kita bermain secara lain. “Kaca yang Membatasi dan Mentransendensi” Heidegger dalam hal ini mengatakan kendati tidak semua -salah satu raung di Gedung 10- bangunan adalah tempat untuk bermukim (not every building is a dwelling), keberadaan bangunan tetap penting sejauh mampu menghadirkan dan membukakan misteri hakekat mendukung tinggalnya manusia. Kampus adalah bangunan kehidupan pada kita, sekaligus menghubungkan kita kembali yang difungsikan sebagai ruang dan tempat untuk kepadanya. Dengan kata lain, seharusnya perancangan keberlangsungan kehidupan manusia dalam belajar. Itu arsitektur pada titik terdalamnya mampu menciptakan sebabnya ruang‐ruang terbuka juga ruang‐ruang kelas hubungan‐hubungan baru antara diri manusia dengan esensi hendaknya mengupayakan proses terjadinya belajar yang kehidupannya. Tempat adalah ruang pribadi yang kental menyenangkan. dengan emosi dan pengalaman sehingga tidak bisa hanya dinalarkan secara matematis‐geometris, melainkan perlu Saat berjalan, saat berdiri, saat sendiri, saat bersama, bahkan juga dirasakan melalui imajinasi dan intuisi. Bagi Heidegger, di saat‐saat apapun kita tidak pernah bisa berhenti untuk konstruksi arsitektural yang bagus memungkinkan kita berpikir. Artinya di manapun dan kapanpun kita akan selalu membangun memori tentang tempat yang mengesankan, berpikir. Membaca bisa saja terjadi di manapun dan peristiwa yang mengesankan, orang‐orang yang kapanpun—di jalan, di parkiran, di kendaraan, di taman, dan mengesankan, dan kenangan‐kenangan yang mengesankan. sebagainya. Itu sebabnya perancangan arsitektur di kampus hendaknya mempertimbangkan kebutuhan mendasar yaitu Jarak spasial adalah horizon cakrawala, sedangkan ujungnya aktivitas belajar. Ruang‐ruang terbuka, taman‐taman di tetap pada pikiran kita. Dari sudut ini, bahkan keterpencilan setiap fakultas adalah kebutuhan mahasiswa yang dapat berarti kedekatan dan keintiman, karena memori kita memungkinkan mereka saling berinteraksi, berkomunikasi, terikat pada tempat itu. Tempat di sekitar kita selalu beradaptasi, dan berdiskusi. Bahkan saat mereka sedang membukaan pikiran kita lewat imajinasi dan memori. mengalami masalah, ruang‐ruang terbuka hijau dan taman‐ Melintasi jalan, menyusuri lorong ruang, menghirup aroma taman fakultas akan menjadi ruang terapi dan menyadari diri pohon pinus, mencium wangi bunga, menatap langit, melihat dalam kesatuan fourfold. temaram senja, akan memberikan pengalaman‐pengalaman Ruang yang Humanum personal khas pada tiap individu. Horizon pengetahuan kita “Architecture is really about well‐being. I think that people tentang ruang dan tempat memang ditentukan oleh want to feel good in a space... On the one hand it's about pengalaman dan tinggal di dalam ruang. Pengalaman shelter, but it's also about pleasure. The intention is to really personal hadir karena negosiasi terus menerus antara kondisi carve out of a city civic spaces and the more it is accessible to a fisik dan imajinasi. much larger mass in public. It's about people enjoying that Rasa terhadap ruang (sense of space) dan rasa terhadap space. That makes life much better. If you think about tempat (sense of place) erat terkait pada fourfold (earth, sky, housing, education, whether schools and hospitals, these are divinities, mortals) yang menggumpal dalam persepsi kita. all very interesting projects because it is the way you interpret

2 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 2 MAJALAHMAJALAH P ARAHYPARAHYANGANANGAN | V| ol.Vol. III III No. No. 3 2| 39| 3 this special experience.” (Zaha Hadid) bangunan di kampus. ZH bahkan menegaskan bahwa bangunan‐bangunan public space; seperti bangunan Arsitek ZH mengingatkan pada kita tentang pentingnya sisi perumahan, pendidikan, rumah sakit, semua itu adalah humaniora dalam perancangan arsitektur. Ini sejalan dengan proyek yang sangat menarik karena merupakan cara untuk spirit nilai dasar Unpar yang peduli dengan 'kehidupan yang menginterpretasikan pengalaman spasial. Ruang‐ruang humanum'. Secara etimologis, humanum adalah istilah dari humanum ini akan memungkinkan manusia tinggal secara bahasa Latin yang merupakan kata benda dari kata sifat puitik (poetically dwell), dalam kesatuan dengan keempat humanus yang menjadi asal kata “human” dalam bahasa unsur alam—earth, sky, divinities, mortals. Inggris. Humanus sepadan dengan kata “homo” human being (www.merriam‐webster.com). Itu berarti, kata 'humanum' Tinggal yang puitik berarti manusia dihadapkan pada sangat memperhatikan kemanusiaan yang utuh. Jika kata keberadaan manusia sebagai makhluk yang berada di atas humanus bersinonim dengan human being, maka Heidegger bumi dan di bawah langit. Hal ini dikatakan oleh Heidegger (1971a, x) memaknai kata tersebut sebagai kondisi selalu dalam tulisan Leach (2005, 96) : “To be a human being means berada dalam relasi yang otentik dan membiarkannya hadir to be on the earth as a mortal”. Kata 'human being' seperti (to let its presence in openness). Relasi otentik adalah relasi yang dimaksudkan Heidegger dalam kalimat tersebut yang terjadi pada manusia dengan manusia lainnya (mortals bermakna eksistensial bahwa manusia harus berada di bumi to other mortals), manusia dengan bumi dan langit (to earth dan itu berarti bertempat tinggal (to dwell) yang berada and sky), dengan keilahian (to divinities present to absent), dalam kesatuan fourfold. Heidegger (1971a: 147) bahkan dengan tumbuhan dan hewan (to things and plants berpandangan bahwa 'the fourfold' dalam kesatuan holistik and animals). Yang dimaksudkan adalah kondisi yang alam, sebenarnya mengorientasikan dwelling dan building. membuat mereka semua hadir. Artinya, tinggal dan membangun harus memperhatikan dan memikirkan konteks lokasi (site) dalam kaitannya dengan keempat unsur tadi. Seperti apa kira‐kira ruang‐ruang yang humanum dalam bangunan kampus? Heidegger mengajukan syarat bahwa berhuni/ tinggal harus dapat merasakan damai dalam kebebasan, melestarikan lingkungan dan melindungi alam sekitar (Leach, 2005: 96). Merasakan damai dalam kebebasan berarti bangunan kampus membutuhkan ruang bebas; yang b u k a n d i p a d a t i g e d u n g ‐ g e d u n g t i n g g i t a n p a mempertimbangkan vegetasi, juga berarti bebas pencemaran berbagai asap sehingga kita bisa menghirup udara segar. Melestarikan lingkungan dan melindungi alam berarti bangunan hendaknya mempertimbangkan aspek topografi fisik; bukan memerkosa alam tapi menampilkan pesona alam. Lahan dengan karakter tanah yang berkontur, misalnya, tentu tidak cocok dengan model bangunan kubistik yang kaku. Tipologi bangunan fluid mungkin pilihan yang tepat agar keindahan tanah tampil disana. Dengan cara itu, tempat untuk bangunan membukakan diri dan memungkinkan diri itu sendiri membuka. Pada konteks ini arsitektur bisa dilihat sebagai seni. Jika dikatakan building adalah karya seni, maka Heidegger mengatakan efek‐efek karya seni tersebut selalu mengalami 'defamiliarisasi'; dalam arti mengalami perubahan makna setiap kali kita mempersepsinya. Di sana, building sebagai “Cahaya yang Mengintip dari Balik Kaca” karya seni yang bermutu akan menyeret batin kita lebih -ruang di Gedung 10- dalam lagi lewat pengalaman langsung terhadap ruang. Setiap kali kita memasuki ruang akan memberikan Well‐being, seperti kata ZH dalam kalimat di atas sejalan pengalaman baru yang selalu personal dan tidak konstan. dengan kata “humanum”. Kita seolah diingatkan agar tetap Perubahan rasa ruang, atmosfer baru di setiap ruang dan kembali pada hakekat arsitektur untuk memanusiakan tempat baru akan memberikan persepsi yang baru pada kita. manusia (well‐being) lewat eksistensi bangunan. Well‐being Pada konteks ini, building dan dwelling berkorelasi kuat sama halnya dengan ruang yang humanum—yang membuat terhadap thinking. Inilah konsekuensi bila bangunan sungguh manusia tinggal secara sejahtera, nyaman, sehat, otentik dan memanusiakan manusia. bahagia. Jika ZH melihat arsitektur pada skala kota lengkap Gagasan humanum jika diterapkan dalam perancangan dengan fasos fasum yang dapat diakses oleh masyarakatnya arsitektur untuk fungsi ruang kampus, akan memungkinkan guna hidup yang lebih baik, maka pada skala yang lain adalah

240 | |MAJALAH MAJALAH P PARAHYARAHYANGANANGAN | |V Vol.ol. III III No. No. 2 3 MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 2 | 3 komunitas akademik tinggal secara puitik (poetic). Heidegger. (1971d) : “The Origin The Work of Art” in Poetry, Perencanaan arsitektur bukan hanya 'menjadikan ada' ruang‐ Language, Thought, trans. by. Hofstadter, Albert., New York, ruang yang dibutuhkan oleh setiap profesi komunitas Harper & Row, p. 15‐86. kampus, melainkan juga merancang tersedianya ruang terbuka hijau, sistem saluran air, sistem pencahayaan, sistem Leach, Neil., (2005) : Rethinking Architecture, A Reader in penghawaan, sistem instalasi listrik, sistem pembuangan, Cultural Theory, London and Yow York, Roudledge. sistem keamanan, vegetasi, area parkir, sirkulasi dan aksesibilitas. Bangunan sedapat mungkin dirancang untuk http://www.azquotes.com/author/6071‐Zaha_Hadid, membuat komunitas kampus merasa nyaman dan sejahtera Diakses Tanggal 23 Maret 2016. ketika tinggal di dalamnya. http://www.brainyquote.com/quotes/quotes/z/zahahadid5 Tinggal secara puitik di kampus akan membuat sinergi denyut 40429.html#kW2We65GCyeRococ.99, diakses Tanggal 21 kehidupan akademik berjalan dengan baik. Ini sangat Februari 2016. mungkin jika bangunan dan ruang dirancang dengan www.merriam‐webster.com, diakses Tanggal 31 Mei 2016. mempertimbangkan faktor topografi dan well‐being manusia. Ruang‐ruang kelas hingga ruang terbuka hendaknya dirancang untuk kenyamanan belajar mahasiswa. Ruang sebisa mungkin memanfaatkan sistem pencahayaan dan penghawaan alami, bukan ruang‐ruang yang tertutup rapat yang memenjarakan, dengan AC yang justru menghabiskan p a s o k a n e n e r g i . P e r a n c a n g a n h e n d a k n y a mempertimbangkan aspek keberlanjutan, dengan meminimalkan penggunaan energi. Tumbuhan yang habitatnya di tanah, bukan dipaksa tumbuh di rooftop.

Arsitek, Seorang Humanist Membangun bangunan dengan demikian berarti merancang bagaimana individu menempatkan dirinya di alam semesta; beraktivitas dan berinteraksi di sana. Untuk itu banyak hal perlu dipertimbangkan. Akhirnya, membangun yang bersifat humanum berarti melestarikan keempat unsur fourfold; yaitu “menyelamatkan bumi, menerima langit, menunggu keilahian, dan mengawal manusia” (Heidegger, 1971c: 159). Ketika arsitek membangun, berarti sama halnya dengan 'menjaga' dan 'memelihara.' Membangun yang ideal, berarti membuat bangunan yang 'poetic'; dalam arti sekaligus menjaga misteri kehidupan yang tak terkatakan agar tetap tersembunyi. Arsitektur pada konteks ini berperan sebagai upaya yang membantu alam menampilkan hakekat keindahan dan misterinya. Membangun berarti berpikir tentang interaksi antara manusia dengan bangunan dan interaksi manusia dengan lingkungan, demi terciptanya kehidupan yang otentik, well being, poetic dan humanum. Berjalan dalam Perbedaan -parkiran (ruang terbuka hijau) Gedung 2- Bibliografi Heidegger, (1971a), Poetry, Language, Thought, trans. by. Hofstadter, Albert., New York, Harper & Row.

Heidegger, (1971b) : “Poetically Man Dwells”, in Poetry, Tri Rahayu, belajar Desain dan Arsitektur di ITB. Saat ini Language, Thought, trans. by. Hofstadter, Albert., New York, bekerja di Lembaga Pengembangan Humaniora - Dosen Harper & Row. Estetika, Fakultas Filsafat, Unpar.

Heidegger. (1971c) : “Building Dwelling Thinking”, in Poetry, Language, Thought, trans. by. Hofstadter, Albert., New York, Harper & Row, p. 143‐161. (foto: koleksi Tri Rahayu)

2 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 2 MAJALAHMAJALAH P ARAHYPARAHYANGANANGAN | V| ol.Vol. III III No. No. 3 2| 41| 3 Kabar Alumni Kongres Ikatan Alumni Arsitektur Unpar

katan Alumni Arsitektur Unpar Michael Adiwinata Budiarto, angkatan menyelenggarakan Kongres Ikatan 1993. “Alumni memiliki peran yang IAlumni Arsitektur Unpar serta Reuni penting dalam perkembangan Unpar. Akbar pada tanggal 4 Juni 2016. Jadi, perlu adanya kerjamasa yang Kongres diadakan di Ruang Audiovisual harmonis dengan pihak Universitas, Gedung 5 mulai pukul 09:00 dan Fakultas, pemerintahan, dan dihadiri 156 orang,yang terdirid dari masyarakat umum,” ujar Michael yang pimpinan Universitas, Ketua IKA Unpar, dijumpai setelah acara pemilihan. civitas academica program studi Acara IAAU juga diisi dengan acara Arsitektur Unpar, dan para alumni ramah tamah pada sore hingga malam Arsitektur Unpar. Acara dibuka dengan hari. Acara ini dihadiri sekitar 1.200 sambutan Rektor. Mangadar alumni program studi Arsitektur Unpar Situmorang, selaku Rektor Unpar, dari angkatan 1960 sampai 2015. berharap para alumni program studi Arsitektur terus berkontribusi dalam pengembangan dan kemajuan Michael Adiwinata Budiarto (CP) masyarakat, bangsa, dan juga Unpar. Setelah sambutan Rektor, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua IKA Unpar, Antonius Tardia. Anton mengajak para alumni untuk sama‐sama memaknai arti penting dari peran serta dan kontribusi alumni dalam proses akreditasi institusi. Selain itu, Anton juga mengundang para alumni untuk berpartisipasi dalam kongres IKA Unpar yang akan (Kompas) diselenggarakan pada kisaran bulan Agustus ‐ September 2016. Rangkaian acara dilanjutkan dengan laporan Ketua Panitia Kongres IAAU 2016. Proses pemilihan Ketua IAAU diawali dengan pembacaan AD‐ART serta penetapan ketentuan pemilihan Ketua IAAU dan pemaparan visi‐misi calon ketua. Setelah proses pemilihan, terpilihlah Ketua IAAU yang baru, yakni

42 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 #MusikPuing, bekerja sama dengan Lembaga Kepresidenan Mahasiswa Unpar menyelenggarakan buka puasa bersama anak-anak warga Ciumbuleuit. Acara ini dihadiri kurang lebih 60 anak dan diselenggarakan pada tanggal 27 Juni 2016 bertempat di Lobby Gedung Rektorat.

Rangkaian acara diisi dengan dongeng yang dibawakan Magenta Paramita, alunan lagu dari Kirana Larasati, Abah Zaki dan Uwa Ammy, serta tausiyah yang dibawakan oleh Kumpul Ust. Mansyur, dan buka puasa bersama. Bocah

232 | |MAJALAH MAJALAH P PARAHYARAHYANGANANGAN | |V Vol.ol. III III No. No. 2 2 MAJALAHMAJALAH P PARAHYARAHYANGANANGAN | |V Vol.ol. III III No. No. 3 2 | |43 3 Alumnus “Dee”

44 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 Dikenal sebagai seorang penulis dan musisi handal, Dewi Lestari, atau yang populer dengan nama Dee, sempat memilih jurusan Biologi namun banting setir ke jurusan Hubungan Internasional. Memiliki hasrat keliling dunia dan memperkenalkan Indonesia, kini cita‐cita itu telah terwujud. Berikut petikan wawancara dengan Dewi ‘Dee’ Lestari.

Apa alasan memilih kuliah di Unpar dan memilih jurusan HI? Sejujurnya, alasan saya dulu lebih karena ketidaktahuan. Waktu SMA saya ambil jurusan Biologi, tapi menjelang kelulusan saya sadar bahwa saya tidak tertarik untuk mengambil jurusan eksak saat kuliah nanti, akhirnya saya banting setir dan cari jurusan sosial. Hubungan Internasional menjadi salah satu pilihan saya karena ada kata “internasional”‐nya. Terdengar keren dan berprospek jalan‐ jalan ke luar negeri, jadi saya ambil. Ha‐ha‐ha! Saya nggak menghadiri perkuliahan. Tidak punya banyak kesempatan tahu bahwa ternyata di dalamnya belajar politik. Kalau Unpar untuk berorganisasi. sih karena untuk pilihan swasta, menurut saya Unpar adalah yang terbaik. Kebetulan kakak saya juga kuliah arsitektur di Adakah hal paling berkesan yang dialami selama Unpar, jadi rasanya sudah familiar. berkuliah? Saya punya sekelompok sahabat yang dulu dinamakan “Anak Apa saja aktivitas selama berkuliah (termasuk kegiatan 44” (karena kosnya di Ciumbuleuit no 44), persahabatan kami kemahasiswaan atau yang lainnya)? adalah salah satu yang paling berkesan. Selain itu adalah Saya sudah memulai karier nyanyi dari mulai awal kuliah, jadi makan gule di kantin bawah (kayaknya sekarang sudah sejak tahun pertama saya lebih banyak sibuk di luar kampus. pindah entah ke mana). Saya sangat menikmati proses Saya lebih tepat disebut sebagai siluman kampus ketimbang pembuatan skripsi saya. Waktu itu saya menulis tentang pop macan kampus, karena saya biasanya hanya datang untuk culture, belum pernah ada yang menulis tema itu

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 45 sebelumnya. Saya jadi bersemangat karena akhirnya saya menemukan aspek dari Hubungan Internasional yang sangat menarik buat saya. Saat ini, Mba Dee dikenal sebagai musisi, penulis lagu, dan penulis buku. Bisa tolong ceritakan awal mula Mba Dee memilih terjun di dunia seni ini? Saya sudah mulai berkarier di musik sejak mulai kuliah, awalnya jadi backing vocal, dan dua tahun kemudian saya merilis album bersama trio Rida Sita Dewi. Hobi menulis lagu dan menulis fiksi memang sudah dari kecil, saya mulai bikin lagu dan mencoba menulis novel dari kelas 5 SD, dan hobi itu berlanjut sampai besar. Awalnya hanya buat dikonsumsi sendiri, atau dibagi ke teman‐teman dan keluarga. Baru tahun Adakah hal paling berkesan selama menjadi musisi dan 2000 saya berniat serius untuk menerbitkan karya pertama penulis buku? saya, Supernova: Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh. Sejak itu, Terlalu banyak untuk disebutkan. Yang jelas, meski saya tidak saya dikenal sebagai penulis hingga sekarang. berkarier sebagai diplomat atau terjun ke politik, menjadi musisi dan penulis membawa saya melihat dunia, berkeliling Diskografi: Rida, Sita, Dewi: Antara Kita – Warna Musik, Indonesia, 1995 Indonesia, bertemu dengan banyak orang‐orang luar biasa, Rida, Sita, Dewi: The Best of RSD – Sony Music, Indonesia, 2002 sebagaimana yang saya bayangkan ketika dulu mau masuk HI. · Dewi Lestari: Out of Shell – Truedee Music, Indonesia, 2006 Dewi Lestari: Rectoverso – Goodfaith Production, 2008 Adakah materi perkuliahan yang Mba Dee peroleh di Unpar OST Perahu Kertas, Trinity Optima, 2012 yang bisa dipakai di dunia kerja Mba Dee? OST Rectoverso, Keana Production, 2012 Kuliah di HI sangat mempertajam kemampuan saya menulis. Dongeng Secangkir Kopi (OST Filosofi Kopi), Trinity Optima, 2015 Intinya, menulis yang baik adalah menulis secara jernih dan Apa tantangan Mba Dee ketika menjalani hidup di dunia runut, dan itu terbantu sekali oleh ujian‐ujian yang seni? kebanyakan esai. Begitu juga ketika skripsi, otot membaca Hampir semua pekerja seni melakukan pekerjaan mereka saya jadi sangat terlatih karena begitu banyak referensi yang karena cinta, termasuk saya. Kadang kita jadi merasa bahwa harus saya pelajari untuk sebuah topik yang tidak lazim saat pekerjaan kita lebih besar dari hidup kita, dari segala‐galanya. itu. Jadi, tantangannya adalah bagaimana punya perspektif yang Sepengetahuan Mba Dee, apa perbedaan Unpar sekarang seimbang agar kita nggak terlena untuk terus mengejar dengan yang dulu? (baik gedung, mahasiswa, ataupun eksistensi dan mengabaikan hal‐hal lain yang tidak kalah suasananya) penting, seperti keluarga dan kesehatan. Ini hanya berdasarkan pengamatan yang terbatas, ya. Kesan saya, gedung Unpar semakin megah, mahasiswanya tetap asyik, suasananya agak beda tapi itu lebih karena Bandung

Acara/Forum: Delegasi pada Connecting Future Youth Forum by British Council, London – UK, 2002 Keynote Speaker pada ASILE Conference, Adelaide – Australia, 2003 Pembicara pada Ubud Writers Festival 2004, Bali – Indonesia, 2004 dan 2005 Pembicara pada Asian Vegetarian Congress 2009, Jakarta, 2009 Pembicara pada Makasar International Writers Festival, Ujung Pandang - Indonesia, 2013 ·Pembicara dan Perwakilan Penulis Indonesia pada Frankfurt Book Fair, Frankfurt – Jerman, 2014 dan 2015

46 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 yang semakin macet. Dulu juga kalau ke Ciumbuleuit macet, tapi sekarang ini benar‐benar perjuangan kalau sudah harus ke daerah Ciumbuleuit. Saya bayangkan situasi itu pasti menjadi tantangan besar buat mahasiswa Unpar sekarang. Pesan Mba Dee untuk mahasiswa Unpar. Selalu pelihara rasa ingin tahu. Ilmu terlalu luas untuk disekat gedung kampus. Rakuslah akan ilmu. Rakuslah akan pengalaman. Temukan yang kamu cinta, dan tekuni itu hingga kamu menjadi yang terbaik.

Penghargaan : Ikon Tokoh Pariwisata Jawa Barat 2007 Ikon Generasi Emas 2008 – Kementerian Pemuda & Olahraga The Most Outstanding Woman 2009 (Anugerah Pelangi) ...... Kantor Berita Antara & Kementerian Pemberdayaan Perempuan Top 99 Most Influential Women 2008, 2009, 2010 versi Globe Asia Magazine 100 Ikon Jawa Barat versi Pikiran Rakyat 2010 Finalis Most Powerful Women 2011 - Herworld Magazine The 10 Iconic Women 2016, Senayan City Jakarta Nama Lengkap : Dewi Lestari Nama Pena : Dee Lestari Pendidikan: Sarjana Ilmu Sosial, ...... Jurusan Hubungan Internasional, FISIP Unpar Status: Menikah dan ibu dari 2 orang anak Domisili: BSD City, Tangerang Selatan Acara/Forum: Delegasi pada Connecting Future Youth Forum by British Council, London – UK, 2002 Keynote Speaker pada ASILE Conference, Adelaide – Australia, 2003 Pembicara pada Ubud Writers Festival 2004, 2005, 2010, Bali – Indonesia, 2004 Pembicara pada Byron Bay Writers Festival 2006, Byron Bay – Australia, 2006 Pembicara pada Asian Vegetarian Congress 2009, Jakarta, 2009 Dewan Kurator Bali Emerging Writers Festival, Bali – Indonesia, 2013 Pembicara pada Makasar International Writers Festival, Ujung Pandang - Indonesia, 2013 Pembicara dan Perwakilan Penulis Indonesia pada Frankfurt Book Fair, Frankfurt – Jerman, 2014 Pembicara pada Frankfurt Book Fair, Frankfurt, Jerman, 2015 Penghargaan Musik & Sastra: Top 5 Khatulistiwa Literary Award 2001 (Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh) Top 10 Khatulistiwa Literary Award 2003 (Supernova: Akar) Top 5 Khatulistiwa Literary Award 2006 (Filosofi Kopi) Karya Sastra Terbaik 2006 versi Majalah Tempo untuk Filosofi Kopi Writer Of The Year 2008 versi Prestige Magazine Top 10 Khatulistiwa Literary Award 2010 (Perahu Kertas) Piala Maya 2012, Lagu / Tema Terpilih untuk film Perahu Kertas Indonesian Movie Awards 2013, Nominasi Soundtrack Film Favorit untuk Perahu Kertas

Bibliografi: Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh, 2001 Supernova: Akar, 2002 Supernova: Petir, 2004 Filosofi Kopi – Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade, 2006 Rectoverso, 2008 Perahu Kertas, 2009 Madre, 2011 Supernova: Partikel, 2012 Supernova: Gelombang, 2014 Supernova: Inteligensi Embun Pagi, 2016

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 47 Denyut Membangun Kepercayaan menuju Kualitas Center of Excellence Teknologi Tepat Guna Berbasis Kedelai

ertempat di Gedung 8 Lantai 2 dari Edwin P. Whipple yang berbunyi Fakultas Teknologi Industri “Buku adalah mercusuar yang berdiri di BUniversitas Katolik Parahyangan, tepi samudera yang luas.” Hal ini pada tanggal 19 April 2016, diadakan membuktikan bahwa dari sebuah buku salah satu acara rangkaian Dies Natalis kita bisa memperoleh banyak informasi Fakultas Teknologi Industri XXIII yaitu dan ilmu pengetahuan. Inilah yang Bedah Buku Ajar Ilmu ingin dibagikan Pak Harto kepada Teknik/Teknologi/Bioteknologi Prof. Dr. dunia, yaitu ilmu pengetahuan, selain Ir. Ign. Suharto, APU dengan tema juga untuk memicu pihak‐pihak lain “Membangun Kepercayaan Menuju untuk menulis dan menerbitkan buku Kualitas Center of Excellence Teknologi ajar ataupun buku lainnya untuk dapat Tepat Guna Berbasis Kedelai”. Acara ini semakin melihat jendela dunia. Setelah merupakan salah satu bentuk apreasi itu sambutan diteruskan oleh Rektor kepada Prof. Dr. Ir. Ign. Suharto, APU Unpar, Mangadar Situmorang, Ph.D., (Pak Harto) atas hasil kerja kerasnya yang menegaskan bahwa yang telah menghasilkan 12 buku ajar keparipurnaan Pak Harto sebagai (8 diantaranya terbit pada tahun 2014 Mahaguru dan Guru Besar yang dan 2015 melalui Penerbit Unpar mempersatukan aktivitas teaching, Press). researching, dan publishing yang industri. Ketiga unsur ini penting untuk merupakan komponen utama dari membawa semua hasil penelitan Para undangan yang hadir tidak hanya tridharma yang menunjukkan kepada konsumen yang membutuhkan. berasal dari lingkungan Universitas keprofesionalan, dedikasi, dan Pak Harto dalam pidatonya juga Katolik Parahyangan, tetapi juga dari komitmen seorang dosen. Semoga menceritakan proses perjalanan Universitas Pasundan Bandung, semua dosen nantinya dapat meniru hidupnya dalam membangun Lembaga Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Pak Harto dengan mengajar dengan Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang (LIPI) Yogyakarta, PT Aneka Fermentasi baik, meneliti, dan ada di Yogyakarta dan Bandung. Proses Industri, media cetak Pikiran Rakyat, mempublikasikannya. pembuatan buku ajar yang dibuat oleh dan juga dari salah satu industri yang Pak Harto selain untuk mencerdaskan Sambutan dilanjutkan dari Dekan menghasilkan produk olahan kedelai, kehidupan bangsa di kemudian hari, Fakultas Teknologi Industri Unpar, Dr. yaitu NJ Food. juga berguna bagi dirinya untuk Thedy Yogasara, S.T., M.Eng.Sc., yang mengurangi salah satu kelemahan mengatakan bahwa sebagai pendiri FTI manusia, yaitu menjadi cepat lupa Unpar, Pak Harto Senantiasa (pikun). menunjukkan kecintaannya terhadap ilmu pengetahuan yang diwujudkan Mengapa bedah buku? Hal ini dalam berbagai penelitian dan dikarenakan dengan menulis buku ajar publikasi. “Semoga dengan adanya ini, Pak Harto ingin memberi teladan event ini dapat memberikan inspirasi bagi juniornya untuk selalu dan dorongan bagi para peneliti muda membagikan hasil pencapaian untuk terus berkarya dalam belajarnya melalui tulisan. Inilah mengembangkan dan menyebarkan warisan yang tak ternilai bagi generasi ilmu pengetahuan,” kata Thedy. selanjutnya daari Pak Harto. Beliau merasa sungkan apabila harus Selanjutnya Acara Bedah Buku dibuka menyuruh, mendesak, bahwa memaksa secara resmi dengan pemberian seorang peneliti maupun dosen untuk penghargaan kepada Pak Harto. menulis, “Toh mereka sendiri sudah Sambutan terakhir disampaikan sendiri dewasa!” begitu komentar beliau oleh Prof. Dr. Ign. Suharto, APU yang menanggapai hal tersebut. Namun sangat bersyukur dengan apabila sebagai generasi sepuh, Pak terselenggaranya acara ini. Dimana di Acara ini dimulai dengan sambutan dari Harto merasa bahwa dengan menjadi acara ini dipertemukan dengan tiga Pengurus Yayasan Unpar yang diwakili teladan seperti inilah yang membuat unsur yang saling terkait yaitu lembaga oleh Ir. Iwan Supriadi yang mengawali generasi selanjutnya menjadi terpacu sambutannya dengan sebuah quote penelitian, perguruan tinggi, dan dunia

48 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 Johanes Chandrawinata Djoko Supardi Enjang untuk menulis dan membagi ilmu diberikan kepada balita tanpa memberi digunakan dalam proses pembuatan pengetahuannya. efek samping bagi kesehatan maupun tempe juga dibahas secara mendetail pertumbuhannya. dalam buku yang tersebut. Setelah Setelah rangkaian sambutan, pemaparan bedah buku, dilanjutkan dimulailah rangkaian acara utama yang Sesi kedua adalah dibawakan oleh Ir. dengan adanya testimoni oleh Pak terdiri dari 3 sesi yang diawali dengan Djoko Supardi dari PT Aneka Enjang dari NJ Food, selaku industri doa pembukaan yang dipimpin oleh Fermentasi Industri (PT AFI) bersama binaan dari Pak Harto dalam R.D. Fabianus Sebastian H. Ceramah dengan Prof. Dr. Ir. Ign. Suharto, APU pengembangan teknologi pembuatan ilmiah pertama dimulai oleh seorang yang memaparkan transfer teknologi tempe dan bukti bahwa transfer dokter ahli gizi, yaitu dr. Johanes vertikal dari Rhizopus sp. yang teknologi vertikal telah dapat Chandrawinata, MND, SpGK dengan merupakan ragi dalam pembuatan dilaksanakan. moderator Andy Chandra, S.T., M.M. tempe. Dalam sesi ini dibahas Dalam sesi ini dibahas manfaat bagaimana proses sistem rantai pangan Setelah semua rangkaian sesi acara konsumsi kedelai dan produk suatu produk untuk memenuhi selesai dilanjutkan dengan doa olahannya bagi kesehatan manusia, kebutuhan masyarakat, sejarah singkat penutup dan doa makan yang kembali terutama secara tidak langsung untuk pendirian PT AFI yang dilihat dari dipimpin oleh R.D. Fabianus Sebastian kesehatan kardiovaskular, kesehatan kebutuhan masyarakat, serta proses H. Setelah doa, acara dilanjutkan tulang, dan kesehatan menopause pembuatan ragi dan tempe secara dengan ramah tamah dan santap siang (terutama apabila secara rutin singkat. bersama yang diiringi oleh alunan dikonsumsi sejak usia remaja). Dalam musik dari mahasiswa Teknik Kimia pemaparannya, dr. Johanes juga Sesi terakhir adalah sesi dimana Pak Unpar. Semoga dengan adanya acara memberitahukan kepada hadirin yang Harto membedah salah satu bukunya ini, semakin menumbuhkan semangat hadir agar olahan kedelai seperti tempe yang berisikan proses dan peralatan para dosen untuk membagikan ilmunya dan tahu lebih baik dikonsumsi tanpa dalam produksi tempe. Tak hanya itu, melalui penulisan‐penulisan buku ajar. digoreng, terlebih bila menggunakan jenis dan spesifikasi alat yang minyak kelapa sawit. Apabila ingin digoreng, sebaiknya menggunakan minyak zaitun (light olive oil bukan extra virgin oil) dan minyak canola. Selain itu tidak semua olahan kedelai berupa makanan ringan yang beredar dapat dikatakan bagus untuk kesehatan, hal itu semua bergantung dari cara pengolahannya. Sehat tidaknya suatu makanan, dapat dilihat pada komposisi produk dan kandungan gizi yang tercantum pada kemasannya. Sebagai penutup dari pemaparannya, dr. Johanes juga menyampaikan bahwa tempe dan olahan kedelai dapat

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 49 Denyut Nyalakan Pelita, Terangi Cita-Cita Pemimpin besar Afrika Selatan Nelson Mandela pernah berujar, “Education is the most powerful weapon which you can use to change the world”.

iapapun, tak akan menyangkal pernyataan atau ungkapan Stersebut. Apalagi kita sebagai bangsa Indonesia dimana sejarah kita membuktikan bahwa pendidikan telah menunjukkan kekuatannya sebagai sarana ampuh yang mengubah masyarakat kita dari keterbelakangan dan ketertindasan menuju bangsa yang merdeka dan maju. Sutan Sjahrir bahkan secara tegas mengatakan bahwa melalui pendidikan sebuah bangsa terbebas dari belenggu penjajahan dan penindasan. Karena itu, untuk mencapai kemerdekaan Indonesia adalah mendidik manusianya. Kalau manusianya Bartolomeus Samho Riyanti Theresia terdidik, pintar, cerdas maka akan miskin Blok Beas. Sebuah lokasi mampu melawan dan melepaskan diri Pusat Inovasi Pembelajaran mengundang beberapa narasumber pinggiran di Sumber Sari yang nyaris dari penjajahan dan penindasan bangsa luput dari perhatian. Ibarat Getho, lain. yang memiliki pengalaman mengabdi dalam dunia pendidikan untuk berbagi terisolir dari hingar‐bingar, keriuhan, dan gegap‐gempita masyarakat Tidak berlebihan kalau kemudian kisah dan pengalaman. Mereka adalah segelintir kecil orang yang memiliki Bandung. Sebuah hunian masyarakat sejarah pendidikan Indonesia pemulung yang nampaknya tak punya diperingati secara khusus. Tujuannya mimpi dan mau peduli berbagi ilmu dan cinta dengan masyarakat pinggiran. harapan menyekolahkan anak‐anak tentu sebagai sebuah ungkapan syukur mereka. Di tempat inilah para suster dan terima kasih atas kemajuan bangsa Warna kegiatan ini menjadi berbeda karena para narasumber mengisahkan Kongregasi Hati Kudus Yesus dan Maria ini di bidang pendidikan. Karena itu, (SS.CC) berkarya dan berbakti. setiap tanggal 2 Mei, yang bertepatan pengalaman masing‐masing dalam dengan hari lahir Ki Hajar Dewantara, membantu dan melayani sesama yang Kegiatan ini juga mengundang Andi tokoh besar Pendidikan Indonesia, membutuhkan melalui cara dan karya Chandra, penggagas dan pendiri diperingati setiap tahun sebagai Hari mereka masing‐masing. pendidikan holistik‐alternatif sekolah Pendidikan Nasional. Tidak berlebihan Dalam kegiatan ini, Rektor Unpar, Semi Palar. Sebuah sekolah yang juga, Unpar sebagai lembaga Mangadar Situmorang, Ph.D., didaulat memilih pendekatan yang berbeda pendidkan memperingati hari membagikan pengalaman selama dalam mendidik anak‐anak Indonesia. bersejarah tersebut. menjadi dosen di Unpar. Pertanyaan Pendekatan “experience learning dan Service Learning” dipilih menjadi model Peringatan Hari Pendidikan Nasional di refeksi yang cukup menggelitik pembelajaran siswa‐siswi di sekolah ini. Universitas Katolik Parahyangan kali ini, dilontarkannya, “Bagaimana kita bisa Bahkan menurut penuturannya, diselenggarakan dengan mengadakan menjadi dosen atau pendidik yang kehidupan nyata masyarakat adalah kegiatan refleksi bersama tentang dihargai, dihormati, dan dikenang oleh ruang kelas sesungguhnya tempat pendidikan di Indonesia. Tema Hari mahasiswa?” Selain itu, narasumber siswa‐siswi berkreasi dan berekspresi. Pendidikan Nasional Indonesia tahun lain, Bartolomeus Samho, penulis buku

2016, “Nyalakan Pelita, Terangi Cita‐ Ki Hajar Dewantara, dipercaya Selain itu ada juga sosok wanita muda, Cita” dipilih karena sesuai dengan menuturkan kembali sosok tokoh besar yang penuh semangat dan berbakat, semangat atau spirit Unpar, yaitu Pendidikan Indonesia tersebut, baik Riyanti Theresia Gunadi. Mahasiswi “Bakuning Hyang Mrih Guna Santyaya dalam perspektif historis maupun jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Bhakti”. Unpar sebagai lembaga ideologis. Padjajaran ini, salah satu inisiator dan pendidikan diharapkan menghadirkan Berturut‐turut para narasumber yang inspirator program Satu Tahun Untuk terang bagi sesama anak bangsa yang diajak berbagi kisah antara lain, Sr. Papua. Tak tanggung‐tanggung, mengisi lain. Romeka Situmorang, SSCC., yang liburannya dengan berpetualang di Karena itu, untuk mengisi kegiatan ini, merupakan pegiat pendidikBartolomeusan kaum Samho daerah pegunungan Papua menjadi

50 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 mahasiswa dan dalam pembelajaran kepada anak‐anak para guru di SMP di sana. Sumba Barat Kisah‐kisah mereka membuka Daya. Tanah wawasan, memperkaya pengatahuan, gersang dan dan mengguagah spirit mengabdi di semangat antara peserta yang hadir. Mungkin pengabdian tidak banyak yang peduli dengan kisah tanpa pamrih mereka, tapi setidaknya bagi yang hadir adalah inspirasi kisah mereka ibarat oase di tengah tiada batas yang gurun gersang atau mutiara di tengah selalu melecut luasnya samudera. Meski kecil dan pilihannya. Di tengah anak‐anak semangatnya untuk mau berbagi ilmu mungkin juga tak terlihat, tapi besar kampung yang lugu, gadis periang ini dengan yang membutuhkan. artinya bagi yang merasakannya. mengajarkan bagaimana mereka Patutlah kita bersyukur bahwa masih bermimpi memiliki cita‐cita, yang Begitupun figur pendidik andal terakhir ada segelintir kecil orang yang mau bukan sekedar ingin menjadi pilot, yang dikenal sepak terjangnya menerangi pelita hingga ke pelosok guru, dan pastor, melainkan melebihi berkelana membagikan ilmunya di negeri, menyulut cita‐cita orang‐orang harapan dan keinginan mereka. bidang pengembangan pembelajaran pinggiran di tempat‐tempat terpencil. berbasis Teknologi, yang justru bertolak Selain itu, ada juga sosok yang tidak Terima kasih mau selalu mengabdi, dan belakang dengan ilmu yang digelutinya. asing lagi, yaitu Agus Sukmana yang bersyukurlah masih ada yang masih Sosok tersebut adalah A. Gumawang belakangan “jatuh cinta” dengan tanah bersedia berbagi. (Sylvester Kanisius L., Jati yang masuk‐keluar pedalaman Sumba. Penggagas Seribu Buku Untuk Pusat Inovasi Pembelajaran). Kalimantan, di tanah Banjar, berbagi Sumba ini menuturkan pengalaman pengalaman mengajarkan teknologi mengajar dan membagikan ilmu pada

u Sebanyak 1,332 buku telah terkumpul dari Anda. Sebagian telah diterima dan dibaca oleh puluhan anak di Sumba. Kami masih membuka kesempatan pada Anda untuk mendukung program ini dan membuat mereka bercita-cita lebih tinggi. Semoga bantuan Anda berguna bagi perubahan Sumba dan Indonesia ke Program 1.000 Buk arah yang lebih baik. Berikan harapan pada mereka untuk maju dan menjadi generasi cerdas Indonesia. Dukung mereka dengan buku Anda, karena untuk Sumba merekalah agen pengubah dunia.

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 51 History

Around Four Decades of The First Two Buildings of Ciumbuleuit Campus Since around four decades ago Building 4 and Building 5 of Ciumbuleuit Campus have been facilitating various activities of Unpar, especially the Faculty of Engineering (Department of Civil Engineering and Departement of Architecture). Being the first two buildings of Ciumbuleuit Campus, they have been witnessing many stories about faculty members, staffs, and alumni. We all would like to say thank them.

ome ne s'est pas faite en un jour. An adage in French in Tjioemboeleuit area in the days of the was a the Middle Ages: Rome was not built in a day. Similarly tea plantation (Dutch: thee onderneming). The current RUnpar was built not just in a day. When the founding location of Dr. Rotinsulu Respiratory Hospital in Bukit Jarian fathers established Parahyangan Academy of Commerce on Street used to be a resting place of the tea pickers, and a place 17 January 1955 it can be said that they really started from to weigh the tea leaves. While the two buildings called "zero", did not have capital in addition to their vision, Solsana and Sabiena in Ciumbuleuit Street used to be resting commitment, and courage. Thanks to our founding fathers places of the plantation owners. In 1935 the Government of that the first campus in Merdeka Street was built, and then Dutch East Indies established the "Solsana‐Tjipaganti inaugurated in 1961, fifty five years ago. Construction of the Sanatorium" in this site to treat people suffered from Merdeka Campus was not funded by students' tuition fees respiratory diseases, particularly tuberculosis. During the but sought through fundraising by the Foundation. Revolution of Indonesia Independence, the Solsana‐ Tjipaganti Sanatorium was transformed into a hospital where Growing reputation of and trust to Unpar made Merdeka patients of the Hospital of Rantjabadak (later was renamed Campus no longer able to accommodate various activities of into Hasan Sadikin Hospital) were relocated, while the Unpar. Activities of the Faculty of Engineering (founded in Hospital of Rantjabadak was more devoted to care for 1960) was moved into a building beside a biscuit factory soldiers. The name "Solsana‐Cipaganti Sanatorium Hospital" "Olympia" on Sudirman Street, leased since 1964 to 1974. was used until 1970 when it was renamed into "Cipaganti The fund to lease the spaces was not taken from students' Respiratory Hospital". Later, the name was changed into "Dr. tuition fees but sought trough fundraising by the Foundation. H.A. Rontinsulu Respiratory Hospital"(the name of one of the The Foundation continued to think about the future hospital's directors in the past). development of Unpar. Thankfully, after a process of several Originally 2.7 hectares, the land in Ciumbuleuit for Unpar years the Foundation obtained a piece of land in the area of Campus was then expanded gradually. In the framework of Ciumbuleuit, former Solsana‐Tjipaganti Sanatorium. the development planning of the Faculty of Engineering the

52 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 History

main building of Solsana‐Cipaganti Sanatorium was groundbreaking ceremony was held in 1973, marked the demolished, while the supporting building was used to beginning of construction. That was a very important accommodate students who were expected to be future moment, not only for the Faculty of Engineering but also for lecturers. Late, the supporting buildings were used as the the whole Unpar. Later on Ciumbuleuit Campus became the Rector's Office during 1979‐1994 period before construction main campus of Unpar when Merdeka Campus was no longer of the current Rectorate Building. able to accommodate growing needs for space. In the midst of efforts to improve Unpar organization, in 1970 After completion, the building later called Building 4 was the Dean of the Faculty of Engineering, Prof. Ir. A.M. Semawi, inaugurated in 1974, complete with laboratories,library, and Vice Rector for Education and Teaching, Dr. W.M.F. auditorium, working spaces for the faculty leaders, lecturers, Hofsteede, OFM, developed a new curriculum for the Faculty and administration staffs. For the time being curricular of Engineering. In the same year the Foundation Board activities of students of Architecture Program were also (represented by Father Frans Vermeulen, OSC) started to to accomodated there. Following the success of Building 4, the seek funds for the construction of a building to facilitate Foundation Board (especially respresented by Father Frans various activities of the Faculty of Engineering. Vermeulen, OSC) made an effort to seek funds for the construction of Building 5. In short, the construction was In 1971 the management of Unpar held a contest for Unpar started in 1977, and the building was inaugurated in 1978. Ciumbuleuit Campus Development Plan among students of Architecture Program. The contest was held in the framework Around four decades have passed since the construction of of the Faculty of Engineering building plan, which was for the Building 4 and Building 5. The two buildings have been purpose of fundraising. The contest generated second and passing through the leadership of the deans: A.M. Semawi, third winners, who were then asked to merge into one team Soedarmadi Nitihardjo, Herman D. Sudjono, Djoko to design a new proposal, by utilizing the positive things of the Soelarnosidji, Wimpy Santosa, Alexander Sastrawan, respective proposals. The merged team was asked to make Robertus Wahyudi Triweko, A. Caroline Sutandi, and now J. pre‐plan of two buildings of the Faculty of Engineering (one Adhijoso Tjondro. The first two buildings of Ciumbuleuit for Departement of Civil Engineering and oke for Campus have been facilitating various activities that make Departement of Architecture). The final plan was the basis of the Faculty of Engineering and its alumni have great Ciumbuleuit Campus pattern and zoning until now, i.e. two reputation. Thank you, thank you, thank you, Building 4 and major zones: the zone for faculties of social sciences (in the Building 5. We are very grateful to you. *** north), and the zone for faculties of engineering / natural sciences (in the south), while the middle zone was for the Source: university facilities (the rectorate building, the hall, the Soediro, P. Krismastono (2015) Persembahan kepada Nusa library, and so forth). Pertiwi: Enam Puluh Tahun Universitas Katolik Parahyangan 1955‐2015. Bandung: Unpar Press. Green light for the construction process shined. A

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 53 Kemahasiswaan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus Pengenalan tentang dunia baru, lingkungan baru, suasana baru merupakan salah satu hal yang tak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia. Perpindahan lokasi, perubahan status diri, hingga faktor desakan dari luar membuat setiap orang mesti mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Demikian pula halnya dengan dunia pendidikan. Seorang siswa yang telah lulus dan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi haruslah mengenal lebih dulu lingkungan kampus yang akan dia jalani. Hal ini penting untuk mendukung upaya mahasiswa tersebut meraih cita‐citanya. Untuk itu, disajikan tiga artikel terkait orientasi studi dan pengenalan kampus yang ditulis oleh para Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, seorang mahasiswa, dan Wakil Rektor Bidang Modal Insani dan Kemahasiswaan yang akan memberikan gambaran mengenai ospek di Unpar. Para Wakil Dekan (ki-ka): Fernando (FE), Johanna Renny (FTI), Wurianalya (FH), Aknolt Kristian (FISIP), Flaviana (FTIS), Orientasi Studi, Pengenalan Kampus, dan Kecakapan Diri Slamet Purwadi (FF), Bachtiar Fauzy (FT). egiatan orientasi studi dan pengenalan kampus atau yang dikenal dengan sebutan ospek, sudah menjadi Hal pertama‐tama yang harus diperhatikan dalam Khal yang lumrah dilakukan institusi pendidikan tatkala penyelenggaraan ospek adalah muatan materi. Muatan memasuki tahun ajaran baru. Beragam pertimbangan materi yang sebaiknya ada dan menjadi fokus dari dijadikan dasar sebuah institusi pendidikan, dalam hal ini keseluruhan proses ospek kurang lebih terkait dengan pilar kampus, menyelenggarakan ospek. Pertama, kegiatan ini dan wawasan kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, dan dapat dijadikan wadah mengenalkan suasana yang berbeda Bhineka Tunggal Ika), nilai‐nilai dasar Perguruan Tinggi yang antara Sekolah Menengah Atas dengan Perguruan Tinggi. hendak ditanamkan pada mahasiswa baru, peraturan‐ Perbedaan tersebut diantaranya sistem pembelajaran, waktu peraturan akademik seperti aturan mengenai perwalian, pembelajaran (perkuliahan), dan aktivitas lainnya, misalnya evaluasi tahap. mata kuliah syarat dan prasyarat, cuti studi, pemberian tugas. Kedua, kegiatan ini merupakan sarana dan lain‐lain. untuk memperkenal nilai‐nilai yang hendak ditanamkan pada Di samping itu, peraturan non akademik, kurikulum dan mahasiwa baru, antara lain wawasan kebangsaan dan nilai‐ kekhasan program studi, sosialisasi organisasi nilai dasar universitas. Ketiga, kegiatan ini juga dijadikan kemahasiswaan, serta informasi mengenai fasilitas kampus, sarana untuk mengenalkan peraturan‐peraturan, prosedur, dapat menjadi materi yang sebaiknya diperoleh mahasiswa dan mekanisme baik akademik maupun non akademik yang baru ketika mengikuti kegiatan orientasi dan pengenalan berlaku di universitas. Keempat, kegiatan ini juga digunakan kampus. untuk memperkenalkan institusi universitas dan fakultas sekaligus kekhasan masing‐masing program studi. Kelima, Terkait dengan bentuk pendampingan yang efektif bagi kegiatan ini menjadi salah satu cara untuk memperkenalkan mahasiswa baru, haruslah diciptakan suasana yang sivitas akademika dan tenaga penunjang akademik di menyenangkan dan membuat mahasiswa baru merasa lingkungan universitas. Melihat 5 (lima) alasan di atas, nyaman, tanpa tekanan sehingga mereka bisa menerima kegiatan orientasi dan pengenalan memang dirasakan materi yang diberikan dengan baik. Untuk mewujudkan penting dan harus dilakukan. suasana tersebut, bentuk kegiatan dapat berupa diskusi di ruang kelas atau kegiatan di luar kelas yang sifatnya interaktif dan tidak membosankan.

Ospek merupakan salah satu upaya pihak pimpinan perguruan tinggi untuk mempersiapkan mahasiswa baru dalam kegiatan belajar‐mengajar di perguruan tinggi, sehingga mereka tidak menemui kesulitan dalam menjalani kewajibannya sebagai mahasiswa. Hal ini penting dipahami karena banyak yang beranggapan mengikuti ospek merupakan hal yang tidak penting dan tidak perlu dilakukan. Hal lain yang perlu diingat bersama bahwa kegiatan ospek

54 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 karena bertujuan untuk mengenalkan dan menanamkan semangat mencari ilmu dan kebenaran yang lebih utuh dalam hidup seorang manusia dan dalam bergaul dengan sesamanya kepada mahasiswa baru Unpar. Perkenalan Sindu dalam inisiasi ini kemudian diikuti dengan adaptasi mahasiswa dengan lingkungan Unpar, baik dalam segi akademik maupun segi sosial. Kegiatan Siap adalah kegiatan yang penting dalam proses penerimaan mahasiswa baru Unpar. Kegiatan Siap tidak diisi dengan pengumuman atau penjelasan‐penjelasan tentang prosedur, nilai, atau sistem, melainkan dengan aktivitas‐ aktivitas pembetukan diri demi membantu upaya adaptasi dan memenuhi cita‐cita Sindu. Siap adalah bab awal dalam seyogyanya melibatkan seluruh elemen perguruan tinggi. kehidupan mahasiswa baru yang baru lulus SMA menuju Kegiatan ospek melibatkan seluruh civitas academica, dosen, pribadi mahasiswa yang mandiri, cerdas, bermoral, dan mahasiswa, dan tenaga penunjang akademik. Masing‐masing memiliki spiritualias yang mendalam. memiliki peran sesuai dengan kewenangannya. Konsep dan Sayangnya, seringkali kegiatan Siap diasosiasikan dengan rancangan kegiatan dibuat oleh pimpinan universitas. Untuk kegiatan Orientasi dan Pengenalan Kampus (ospek) yang pelaksanaan kegiatan, koordinator kegiatan adalah pihak kerap terjadi pada universitas‐universitas lain. Ospek dosen dibantu oleh mahasiswa. Peran mahasiswa baru dalam memiliki reputasi yang negatif, karena kerap membaurkan kegiatan ospek ini adalah sebagai peserta aktif, yang sisi kekerasan dalam rangkaian kegiatannya. Peserta ospek diharapkan menyadari pentingnya peran ospek ini sebagai kerap merasa risau bahkan ketakutan selama kegaitan panduan dalam mengikuti perkuliahan maupun kegiatan OSPEK dilaksanakan. Hal ini sangat bertolak belakang kemahasiswaan. dengan cita‐cita Siap yang merupakan sarana pengenalan Keterlibatan aktif dari mahasiswa baru, kolaborasi yang nyata nilai‐nilai Unpar dan sarana adaptasi untuk pengembangan dan membangun antara pihak dosen, mahasiswa dan tenaga diri mahasiswa. Konsep kegiatan Siap berbeda dengan ospek penunjang akademik, serta kesepahaman tujuan dan capaian pada umumnya karena kegiatan Siap mengintegrasikan Sindu kegiatan merupakan salah satu poin penting pelaksanaan dalam setiap rangkaiannya. ospek. Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus Unpar Siap dan Sindu npar, sebagai nisiasi berarti upacara s a l a h s a t u atau ujian yang harus Ui n s t i t u s i dijalani orang yang p e n d i d i k a n , I m e n y e l e n g g a r a k a n akan menjadi anggota suatu perkumpulan, suku, Inisiasi dan Adaptasi kelompok umur, dan (Siap). Hal ini didasari sebagainya. Adaptasi pada pertimbangan b e ra r t i p e nye s u a i a n b a h w a p e m b i n a a n terhadap lingkungan, m a h a s i s w a b a r u pekerjaan, dan pelajaran. m e r u p a k a n b a g i a n Sesuai dengan definisi integral dari seluruh yang diberikan Kamus proses pendidikan di Besar Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi yang atas, kegiatan Inisiasi dan b e r t u j u a n u n t u k Paulus Sukapto Meutia Wulansatiti A d a pta s i , ata u ya n g membentuk mahasiswa dikenal oleh mahasiswa‐ sebagai peserta didik mahasiswa Unpar sebagai “Inap” atau belakangan “Siap” yang memiliki kematangan intelektual, sosial, dan spiritual. adalah serangkaian kegiatan orientasi mahasiswa‐mahasiswa Di samping itu, Siap menekankan pada prinsip bahwa baru Unpar. Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun sebelum pembinaan mahasiswa baru di Unpar dilaksanakan dengan kegiatan perkuliahan semester ganjil di Unpar yang bertujuan memperlakukan mahasiswa baru sebagai subjek sebagai medium perkenalan antara mahasiswa‐mahasiswa bermartabat yang sama dengan mahasiswa lain. Kegiatan baru dengan mahasiswa‐mahasiswa lama, serta dengan Siap diselenggarakan dengan tujuan supaya mahasiswa baru lingkungan kampus dan proses perkuliahan di Unpar. mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dunia Pendidikan Tinggi sehingga dapat mengikuti proses Inisiasi yang dimaksudkan pada kegiatan Siap tentunya harus pembelajaran dengan baik dan mampu menyelesaikan studi selaras dengan Spiritualitas dan Nilai Dasar Unpar (Sindu), tepat waktu.

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 55 Adapun muatan materi dalam penyelenggaraan Siap terkait dengan pemahaman akan Sindu, dunia Pendidikan Tinggi dan tantangannya, pemahaman akan sistem dan proses pembelajaran, peraturan, prosedur, serta mekanisme akademik maupun non‐akademik yang berlaku di Unpar. Selain itu, disusun pula materi pengenalan program studi, pejabat struktural di lingkungan Universitas, Fakultas, dan Program Studi, dosen dan tenaga kependidikan, lingkungan dan fasilitas kampus, serta organisasi kemahasiswan.

Sementara itu, menjunjung tinggi martabat kemanusiaan, nilai‐nilai moral, kedisiplinan, dan budaya akademik, serta Spiritualitas dan Nilai‐ Nilai Dasar Unpar, menjadi prinsip yang dianut dalam penyelenggaraan Siap Unpar. Setiap orang yang berperan dalam Siap, mesti memegang prinsip‐ prinsip tersebut. Dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa yang terlibat dalam proses penyelenggaraan Siap harus selalu menghormati dan melaksanakan prinsip‐prinsip tersebut seturut mewujudkan tujuan dari Siap.

(BS)

56 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 3044 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 12 Universitaria Dermaga Sastra

Komunitas mahasiswa pecinta sastra. Dari “bibir” dermaga, beragam rasa dan asa, melalui puisi dan narasi, menyeruak menyatakan hasrat untuk berkarya bagi sesama. ibangun pada 8 Januari 2016, Dermaga Sastra adalah Norman Gultom sebuah komunitas yang bergerak di bidang sastra. DKomunitas ini bergerak pada awalnya sebagai bagian dari masyarakat Kota Bandung dan bahkan memiliki pengikut di media sosial yang tersebar dari berbagai daerah di Indonesia. Baru pada pertengahan Maret 2016, Dermaga Sastra resmi menjadi komunitas yang bernaung di bawah Universitas Katolik Parahyangan. Walau begitu, komunitas ini tidak otomatis menjadi eksklusif hanya untuk mahasiswa di Unpar saja, melainkan semakin terbuka untuk masyarakat Kota Bandung dan Indonesia. Dermaga Sastra aktif dalam berbagai kegiatan yang tidak hanya untuk penikmat sastra, tapi juga menjadikan sastra dekat dengan lapisan masyarakat yang lain. Dermaga Sastra juga fokus pada kegiatan sosial. Seperti pada tanggal 2 April 2016, Dermaga Sastra menyelenggarakan sebuah kegiatan yang bertajuk “Merayakan Autism Awareness Day Bersama Sastra” di Spasial, Bandung. Kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan kita bahwa teman‐teman autis juga bisa membuat dan membaca puisi, dan bahwa seringkali sastra dan bahasa autis merupakan sebuah matafora. Lebih dari itu, ungkapan teman‐teman autis adalah sebuah kejujuran dengan bahasa sederhana yang memiliki kedalaman makna seni teater seperti Tada dan Naomi. Saat ini, anggota untuk tidak jauh berbeda dengan sastra. Dalam acara tersebut, Dermaga Sastra di UNPAR sudah mencapai 20 orang. Dermaga Sastra juga menolak kata “autis” digunakan sebagai bahan candaan. Selanjutnya, Dermaga Sastra juga sedang melaksanakan pelatihan pembacaan puisi untuk anak‐anak di Desa Dermaga Sastra juga berpartisipasi pada acara Democracy of Tanimulya, Kabupaten Bandung Barat. Pelatihan tersebut Indonesia atau Demosnesia, yang diselengarakan oleh LKM dikhususkan kepada dua anak kecil, yakni Farlan dan Nikita Unpar. Dalam kegiatan tersebut Dermaga Sastra membuat yang akan membacakan puisi berbahasa Sunda dan Inggris. sebuah video berdurasi pendek dengan pesan bahwa Puisi yang diberi judul “My Dream” itu akan dibacakan di At pemuda Indonesia harus tetap optimis, karena bangsa ini America, Jakarta pada tanggal 4 Juni 2016 sebagai sebuah besar dan harus semakin besar. Dermaga Sastra juga permintaan kepada Kedubes Amerika untuk membuat membacakan puisi‐puisi mereka di acara tersebut sebagai pelatihan Bahasa Inggris di desa mereka. bentuk kritik dalam dunia kampus dan pemerintah. Kegiatan yang akan dilaksanakan Dermaga Sastra Pada tanggal 20 Mei 2016, sebagai bentuk nyata merayakan kedepannya adalah pembangunan perpustakaan dan Hari Kebangkitan Nasional, Dermaga Sastra berkolaborasi penyelenggaraan acara IMAMENA. Perpustakaan yang akan dengan Sastra SSFdR Unpad mengadakan sebuah acara dibangun oleh Dermaga Sastra adalah sebuah bentuk turut Malam Sajak. Bertempat di Siete Café, Dago, kedua serta komunitas ini untuk masyarakat. Ruang baca yang komunitas ini membacakan puisi dan juga penampilan teater memiliki jam buka lebih lama dari ruang baca lainnya adalah kecil dari Sastra SSFdR dengan tema Kebangkitan Nasional. target utama dibangunnya perpustakaan ini. Hal ini diangkat Komunitas ini pada awalnya dibangun oleh Norman Yudha dari kegelisahan bahwa sulitnya menemukan sebuah ruang Setiawan dan Annisa Resmana. Pada bulan Februari 2016, baca setelah lepas jam kuliah. Perpustakaan‐perpustakaan Dermaga Sastra mendapatkan 4 nafas baru, yakni Alya besar pada umumnya akan tutup pada pukul 4 sore, Nurshabrina, Naomi Arsyad, Bintang Lestada, dan Hibatul sedangkan jam perkuliahan baru saja selesai. Ramaditya. Ragam latar belakang dari mereka semua menjadikan Dermaga Sastra tidak hanya eksklusif untuk para Acara IMAMENA yang akan dilaksanakan pada bulan praktisi sastra, tapi juga berkembang kepada mereka yang Agustus 2016 adalah sebuah kegiatan untuk merayakan menikmati seni lukis seperti Alya, seni foto seperti Rama, dan sastra sebagai bentuk seni yang seringkali berkolaborasi

58 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 dengan seni‐seni lainnya. Dalam kegiatan ini Dermaga Sastra mengajak seluruh lapisan masyarakat Kota Bandung dari pengamen, pedagang asongan, pramusaji, hingga pegawai pemerintahan. Tentu hal ini menjadi target utama dari Dermaga Sastra dengan melihat kenyataan bahwa sastra harus dapat kembali pada esensinya sebagai bagian dari masyarakat. Tidak hanya itu, Dermaga Sastra juga berencana untuk menerbitkan buku yang berisi puisi‐puisi dari komunitas sastra di Kota Bandung. Di komunitas ini, karya adalah sebuah hal yang sangat mahal harganya. Dermaga Sastra tidak ingin terlalu terpaku dengan teori‐teori, melainkan terpaku pada dorongan untuk membuat sesuatu dan menemukan sesuatu. Maka tidak aneh bila Dermaga Sastra aktif dalam banyak kegiatan dan mengajak berbagai lapisan masyarakat untuk terjun langsung ke dalam dunia ini.

Dermaga Sastra dapat ditemui di : Twitter : @dermagasastra Instagram : dermagasastra Facebook : Dermaga Sastra Website : dermagasastra.weebly.com OA Line : @tpb7782m atau mendatangi LKM UNPAR, Jl. Ciumbuleuit No. 94, Bandung, 40141, Jawa Barat.

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 59 where young leaders learn and share

Flags of student associations of Unpar Student Union.

Diploma III (D3) Program • Corporate Management Bachelor’s (S1) Programs • Development Economics • Accounting • Management • Business Administration • Public Administration • International Relation • Law • Philosophy • Mathematics • Physics • Informatics • Architecture • Civil Engineering • Industrial Engineering • Chemical Engineering • Electrical Engineering (concentration: Mechatronics)

www.unpar.ac.id A Precompetition Concert CONCURSOS CORALES

PSM Unpar tengah mempersiapkan diri untuk mewakili Indonesia dalam dua kompetisi internasional, yaitu The Bela Bartok 27th International Choir Competition and Folklore Festival, pada 7-10 Juli 2016, di Debrecen, Hungaria, dan The 62nd International Choral Contest Habaneras and Polyphony, di Torrevieja, Spanyol, pada 18-24 Juli 2016 mendatang.

Sebagai bagian dari persiapan tersebut, PSM Unpar menyelenggarakan konser pra-kompetisi, bertajuk “Concursos Corales: Debrecen and Torrevieja” di Bandung pada hari Rabu 22 Juni 2016 di Aula Sekolah Pascasarjana Unpar serta pada Sabtu, 25 Juni 2016 di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail, Jakarta.

(BS/foto: CP)

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 61 Alumnus KARTIKA Budianti Lestari erawal dari mendengar saran sang ayah, Mojang kelahiran 1990 ini lulus dengan predikat Terbaik dan Bkini menjadi berkarya untuk salah satu kantor hukum terbesar di Indonesia.

Apa alasan memilih kuliah di Unpar dan memilih jurusan Ilmu Hukum? Kenapa memilih Unpar, jujur bukan karena ga lulus SPMB loh. Hehe. Tapi karena Ayah saya yang menyarankan saya untuk masuk Unpar, dan kebetulan kakak saya juga dulu adalah mahasiswi Fakultas Ekonomi Unpar (sekitar tahun 90‐an), jadi ayah saya sudah percaya dengan kualitas pengajarannya. Lalu kenapa jurusan Ilmu Hukum, sebenarnya karena hasil psikotes saya waktu SMA mengarahkan saya untuk mengambil bidang kedokteran atau hukum. Tapi kata ayah saya, coba saja ambil jurusan Ilmu Hukum, karena bidang kedokteran cukup lama proses studinya dan biaya yang diperlukan juga terbilang cukup besar. Akhirnya saya memutuskan untuk mengambil jurusan Ilmu Hukum, dan ternyata perasaan saya sejak hari pertama saya belajar hukum sampai dengan hari ini sama, yaitu CINTA! Hukum itu bukan ilmu pasti, namun bukan juga hanya sekedar ilmu sosial layaknya sosiologi. Namun hukum lebih dari itu, karena hal yang pertama dan utama dipakai adalah logika. melanjutkan kepengurusan di LISA sebagai pengurus inti. Apa saja aktivitas selama berkuliah? Menginjak tahun ketiga atau semester 5 dan 6, saya dipercaya Kalau dihitung‐hitung, sepertinya waktu untuk kegiatan untuk menjadi Wakil Ketua Majelis Perwakilan Mahasiswa kemahasiswaan dulu lebih banyak dibandingkan kegiatan (MPM) dan anggota Parahyangan law Debate Community akademik kampus. Ditambah lagi dengan banyaknya kegiatan (PLDC). Akhirnya, pada semester 7, saya fokus menjadi Unpar yang cukup menarik dan sangat berbeda dengan Council of Human Resources Development PLDC dan Dewan kegiatan pada saat SMA dan SMP. Hampir di setiap semester, Penasihat LISA. saya mencoba kegiatan aktivitas kemahasiswaan Unpar yang baru. Untuk detailnya, saya coba jabarkan di sini ya: Anggota Momen paling berkesan selama berkuliah? Divisi Media dan Komunikasi Himpunan Mahasiswa Program Terlalu banyak momen berkesan di Unpar untuk diceritakan. Studi Ilmu Hukum dan anggota Law Islamic Student Satu majalah ini mungkin ga akan cukup untuk menuangkan Association (LISA) di semester 1 dan 2. Lalu, pada tahun kedua semua pengalaman menarik di UNPAR. Namun salah satu saya berkuliah di Unpar, saya menjadi staf Kementerian momen yang ga akan pernah dilupakan adalah Pemilu Kemahasiswaan Lembaga Kepresidenan Mahasiswa dan Persatuan Mahasiswa Unpar (PUPM), terutama Pemilu di Fakultas Hukum. Euphoria dan juga antusiasme Pemilu FH benar‐benar memorable, unpredictable, namun tidak untuk

Kartika -baris paling depan, kedua dari kanan-, Bersama rekan-rekan PLDC dan rekan-rekan Majelis Perwakilan Mahasiswa

62 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 2 | 33 dengan alumni sangat penting untuk menentukan jenjang karier ke depannya, dan saya merasa sangat beruntung dan bersyukur sekali saat ini bisa bekerja di ABNR yang menjadi s a l a h s at u f i r m a h u ku m terbesar di Indonesia.

Apa saja tantangan selama bekerja? Tantangan selama bekerja cukup banyak saya rasakan dan saya alami, terutama ketika awal‐awal bekerja. Selain lingkungan baru yang sangat profesional, Bahasa Inggris yang setiap hari digunakan baik untuk komunikasi verbal m a u p u n ko re s p o n d e n s i , sampai dengan bagaimana cara membagi waktu dengan efektif dan efisien. Ketika awal diulang, hehe. bekerja, culture shock pasti terjadi pada setiap orang. Waktu Cerita sedikit tentang Pemilu FH, mungkin untuk yang pernah itu, saya cukup asing dengan hukum korporasi, anggaran jadi mahasiswa FH pasti akan tau gimana euphoria pemilihan dasar, dan sebagainya, termasuk dengan penggunaan Bahasa ketua Himpunan dan anggota MPM di zamannya masing‐ Inggris yang mengharuskan saya belajar otodidak untuk masing. Di dalam FH UNPAR, tanpa disadari dan tanpa memahami dan mengenal bahasa Inggris hukum lebih dalam. dibentuk secara resmi oleh para pendahulunya, ada 3 Selain itu, saya juga cukup kaget dimana ternyata dunia kelompok besar yang akan mengusung masing‐masing lawyering tidak mengenal waktu, karena klien kantor hukum kandidat. Kebetulan saat itu saya mewakili salah satu saya yang mayoritas adalah perusahaan asing, sehingga kelompok untuk menjadi kandidat MPM. Saya benar‐benar sebagai lawyer saya harus menyesuaikan jam kerja saya terharu melihat semangat dan dukungan rekan satu dengan jam kerja mereka. Bayangkan saja misalnya klien saya kelompok yang mendukung saya pada saat saya berorasi berada di Amerika Serikat yang memiliki perbedaan waktu menyampaikan visi dan misi saya. Hal yang sangat menarik hingga 12 jam. Jadi jam 12 siang mereka adalah jam 12 malam dan tak terlupakan saat itu, dimana salah satu pendukung kita, dan kita harus memberikan respon yang cepat dan tepat saya tidak sengaja memecahkan kaca jendela di ruang 2305 atas pertanyaan‐pertanyaan mereka tentang hukum (ruang orasi saat itu) ~ mungkin karena terlalu bersemangat. Indonesia, . Beruntungnya, saya sudah cukup terlatih dan Akibatnya suara pada saat hari Pemilu menjadi dipotong oleh terbiasa begadang pada saat saya mengikuti kegiatan Panitia Pemilu dari MPM. Namun beruntung, suara saya saat kemahasiswaan dulu. Tapi jangan ditiru ya, dan jangan itu masih mencukupi untuk menjadi anggota MPM Unpar. begadang kalau tiada gunanya. Selain kejadian kaca pecah itu, ada juga beberapa kejadian yang cukup menegangkan. Tapi karena Panitia dan juga mahasiswa FH pada saat itu sportif, pemilu bisa berjalan dengan lancar sampai akhir.

Bagaimana bisa akhirnya bekerja di ABNR? Sebelum saya bekerja di ABNR saya sempat bekerja di salah satu perusahan Tambang Nikel yang cukup besar di Indonesia. Namun pengetahuan hukum saya kurang ter‐eksplor pada saat itu, dan saya mencoba berdiskusi dengan salah satu alumni FH yang juga menjadi mentor saya pada saat MPM dulu. Setelah berdiskusi, alumni tersebut menyarankan untuk bekerja di firma hukum supaya pengetahuan dan juga keterampilan hukum saya terasah dan berkembang. Akhirnya saya memutuskan untuk mengirimkan CV dan aplikasi ke ABNR, dan setelah melalui beberapa tahap proses seleksi, saya dinyatakan diterima. Kalau bisa dibilang, hubungan

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 63 A d a k a h h a l y a n g p a l i n g b e r k e s a n selama kerja? Hal yang paling b e r k e s a n selama bekerja adalah ketika saya berperan dalam proyek‐ p r o y e k infrastruktur besar yang turut serta berperan d a l a m pembangunan n e g e r i i n i . Misalnya saja k e t i k a s a y a m e n j a d i k o n s u l t a n hukum PT Kereta Api Indonesia dalam pengadaan lokomotif dari Amerika Serikat, atau misalnya ketika saya membantu proses pengadaan tanah dan akuisisi perusahaan untuk pembangunan proyek listrik besar di Indonesia. Ada kepuasan batin dan kebanggaan tersendiri ketika proyek tersebut telah selesai dengan baik dan bisa bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. seluruh dosen Unpar yang selalu menanamkan nila‐nilai dan etika hukum yang baik, sehingga penegak hukum yang baik Adakah materi perkuliaan yang hingga kini terpakai di dunia bukan hanya sekedar cerdas secara logika, namun juga cerdas kerja? secara akhlak dan perilaku. LOGIKA HUKUM! Kenapa saya capslock dan bold, karena sebagaimana saya jelaskan di atas, Logika Hukum adalah inti Adakah perbedaan Unpar sekarang dan dulu saat dari hukum itu sendiri. Hukum bukan hanya sekedar hapalan berkuliah? ataupun merangkai kata untuk membuat suatu peraturan. Hmmm. Sudah lama juga ga ke Unpar, dan betapa rindunya Namun logika lah yang berperan penting dalam penyusunan dengan Unpar. Tapi yang saya dengar, saat ini Unpar sudah peraturan, penafsiran hingga penegakkannya. Unpar terkenal berubah secara fisik, di mana saat ini Unpar sedang proses dengan logika hukumnya yang kuat, dan saya sangat pembangunan dan modernisasi. Gedung Serba Guna dan berterima kasih kepada Bapak Logika Hukum Unpar, yaitu koridor hukum tempat di mana dulu terukir banyak kisah dan (Alm.) Bapak Profesor Arief Sidharta. Berkat beliaulah saya memori, saat ini sudah dipugar dan akan disulap menjadi bisa memahami logika hukum yang sesungguhnya. Tanpa gedung yang baru. Itu yang saya tahu secara fisik, namun logika hukum, saya tidak bisa memberikan advis kepada klien sepertinya budaya dan juga kondisi Unpar pasti berubah saya dengan baik, terutama ketika saya harus dihadapkan seiring dengan berkembangnya zaman. Namun saya selalu pada tantangan untuk menafsirkan suatu peraturan yang berharap, apapun perubahannya selalu mengarah ke hal terkadang ambigu. yang lebih positif, dan perubahan tersebut tidak menghilangkan karakternya yang unik. Banyak yang bilang ETIKA HUKUM! Logika hukum tanpa etika hukum akan Unpar adalah kampus yang konservatif, namun harus kita menjadi hukum yang tidak teratur. Berterima kasih kepada artikan secara positif dan saya bersyukur diberi kesempatan untuk tumbuh bersama institusi konservatif yang tidak hanya mengajarkan, namun juga mendidik saya hingga saya bisa menjadi pribadi saat ini.

Nama : Kartika Budianti Lestari Pendidikan : SMAN 8 Bandung Program Studi Ilmu Hukum, FH Unpar, 2008 Pekerjaan : Firma hukum ABNR

64 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 Kabar Alumni

Setelah Rudy Manurung, hadir Antonius Tardia, Ketua Umum Parahyangan IKA Unpar, untuk memberikan sambutan. Anton Charity menggambarkan bahwa bermain golf itu menarik Golf karena semua orang tertawa, menertawai diri sendiri dan Tournament kadang kali menertawai teman bermainnya. Dalam pembangunan gedung Unpar yang sambutannya, Anton juga baru. “Saat ini, sedang dilakukan berharap ada wujud nyata pembagunan Gedung Pusat lebih dari turnamen ini, “Kami Pembelajaran Arntz‐Geise. Kami berharap komunitas golf menyadari bahwa pembangunan itu tak Parahyangan bisa terbentuk”. hanya soal akademik, tapi juga terkait Menutup sambutan, Anton fisik”, pungkasnya. Acara dilanjutkan memberikan info kegiatan dengan lucky draw dan pembagian selanjutnya dari IKA Unpar, piala bagi pemenang. erlokasi di Royale Jakarta Golf yakni Kongres Alumni yang kelima pada Club, Ikatan Alumni Unpar bulan Agustus dan Parahyangan Fun Day pada bulan November di Jakarta menyelenggarakan (CP/BS) B dengan target 1.000 orang, serta Parahyangan Charity Golf Tournament. Kegiatan yang diselenggarakan pada pembuatan buku tokoh alumni Unpar. tanggal 26 Mei 2016 ini merupakan Mangadar Situmorang, Rektor Unpar, perhelatan keenam yang selanjutnya memberikan sambutan. diselenggarakan oleh IKA Unpar atau Mangadar membuka sambutan dengan yang kedua kalinya sejak mengatakan bahwa beliau memperebutkan Piala Rektor Unpar. beranggapan olahraga orang muda dan Turnamen yang diikuti oleh lebih dari tua berdasarkan ukuran bola. “Saya ini 150 orang peserta, yang sebagian besar gundah. Bagi saya, makin tua usia, merupakan alumni Unpar ini, digelar bolanya makin kecil. Tapi setelah selain sebagai sarana untuk melihat pesertanya, ada juga yang berkumpulnya para alumni Unpar, juga masih muda”. Di samping itu, untuk menggalang dana bagi kegiatan Mangadar juga mengapresiasi panitia. IKA Unpar dan beasiswa Unpar. Acara ini merupakan wujud nyata Kegiatan selama 1 hari ini dimulai dukungan kepada Unpar. “Unpar dalam dengan registrasi dan makan siang, upaya untuk semakin maju, membawa yang dilanjutkan dengan acara puncak, motto From Good to Great, di mana kompetisi golf, yang dimulai pada pukul peran alumni juga memberikan 12.30. Sempat turun hujan di tengah pengaruh. Unpar dikenal lewat kegiatan, acara puncak sendiri berakhir alumninya”, kata Mangadar. pada pukul 16.30. Mangadar juga menyampaikan perihal Setelah itu, para peserta, panitia, dan tamu undangan menikmati makan malam bersama dan pembagian hadiah.Acara pembagian hadiah dibuka dengan sambutan dari Rudy Manurung, selaku ketua panitia. Dalam sambutannya, Rudy mengucapkan terima kasih atas kesediaan para alumni dan rekan‐rekan untuk berpartisipasi dalam turnamen golf ini. Selain itu, apresiasi yang tinggi disampaikan kepada para sponsor dan pendukung acara sehingga acara dapat terselenggara dengan baik.

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 65 Universitaria Mengangkat Potensi Lokal Menuju Tataran Internasional Dengan syarat menulis di 5 jurnal internasional, sosok yang humoris ini berhasil meraih penghargaan dosen kinerja terbaik dalam bidang penelitian dan publikasi ilmiah di Unpar. itemui di ruang kerjanya di Gedung 7 Universitas mengatakan tidak memiliki Katolik Parahyangan, berikut kutipan wawancara background mengenai bidang DMajalah Parahyangan dengan Arenst Andreas, S.T., i n i , n a m u n j i k a d i b e r i S.Si, M.Sc., Ph.D. peraih penghargaan dosen kinerja terbaik k e s e m p a t a n , s a y a a k a n dalam bidang penelitian dan publikasi ilmiah di Unpar. mempelajarinya. Akhirnya saya pun diterima di Korea Institute Apa bidang penelitian anda saat ini? Science and Technology (KIST) Bidang penelitian saya saat ini terutama adalah mengenai dan berhasil menjalaninya material. Lebih spesifiknya adalah material nano berbasis selama 4 tahun meskipun biomassa. Sekarang saya lebih berkonsentrasi pada carbon dengan persyaratan lulus yang based material (material karbon nano). Untuk aplikasinya, cukup berat karena saya hanya karena saya ketika di Korea menyelesaikan gelar Ph.D. dengan bisa lulus jika berhasil menulis di penelitian tentang baterai lithium, maka ketika saya kembali jurnal internasional dengan ke Unpar pada tahun 2011, saya coba mengembangkan pada total impact factor 20 (sekitar 5 jurnal internasional). awalnya material karbon untuk baterai. Namun setelah 5 tahun saya perluas penggunaan material karbonnya sehingga Terkait dengan fokus penelitian anda, apa alasan memilih tidak terbatas hanya pada baterai, namun juga bisa untuk pemanfaatan biomassa ini? kapasitor, untuk absorbsi (saya perluas lagi misalnya untuk Indonesia kita kaya dengan berbagai bahan baku yang dapat absorbsi gas, logam berat, dan yang lainnya). diolah dan tidak akan pernah habis. Contohnya adalah pemanfaatan dari buah salak. Saat ini, saya menggunakan Bagaimana awalnya anda bisa mengambil bidang kulit salak yang diaplikasikan ke dalam banyak hal, seperti penelitian tersebut? untuk material baterai, material kapasitor, maupun absorbsi, Sebenarnya tidak ada rencana awal bahwa saya harus serta sebagai katalis. Jjika kulit salak habis, mungkin saya bisa mengambil bidang yang terkait dengan baterai. Pada saat mencoba menggunakan bijinya. Itu baru dari satu jenis saja, sedang mencari kuliah untuk Ph.D., saya membaca email yang belum lagi saya juga bisa memainkan proses pengolahannya. dikirim oleh Pak A. Rusli (mantan Wakil Rektor 1 Unpar) ke Proses pengolahannya saya bisa menggunakan yang milis dosen Unpar terkait tawaran Ph.D. ke Korea, yang konvensional ataupun sedikit sophisticated. Itu baru dari satu sebenarnya email itu ditujukan ke milis mahasiswa Katolik jenis biomassa. Saya bisa beralih ke daun kering atau kulit ITB. Dari profilnya, saya melihat bahwa syarat yang manggis misalnya. Variasinya sangat banyak dan tak dibutuhkan adalah dengan background pendidikan Teknik terhingga. Jadi alasan utamanya adalah karena Indonesia Kimia. Saya pun lalu menghubungi profesornya dan saya kaya dengan sumber daya biomassa, baik kuantitas maupun kualitasnya. Kelebihan ini yang tidak dimiliki oleh negara‐negara maju. Alasan lainnya adalah sesuai dengan visi misi Unpar untuk mengangkat potensi lokal menuju tataran internasional. Sehingga jika saya mempresentasikan hasil penelitian saya di luar negeri, saya akan menyebutkan bahwa ini berasal dari bahan baku lokal Indonesia dan mengangkat nama Unpar pula.

Menurut anda, bagaimana potensi p e n g e m b a n g a n m e d i a penyimpanan energi di Indonesia? Untuk pengembangan kedepannya sangatlah prospektif karena pengembangan riset yang sedang (http://electifest2014-001.blogspot.co.id) marak di dunia saat ini adalah

66 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 tentang energi. Salah satu isunya adalah bagaimana kita bisa penelitian? menyimpan energi tersebut. Misalkan ketika kita Penelitian berbeda dengan industri. Jika industri itu mengembangkan energi matahari, kita belajar bagaimana tujuannya adalah mendapatkan profit, namun dalam menyimpannya. Dengan menyimpan energi kita bisa penelitian itu merupakan kebalikannya. Kita membutuhkan memecahkan salah satu masalah yang sangat rumit di dunia dana di awal‐awal untuk menghasilkan sesuatu. Dana ini, yaitu mengenai global warming (peningkatan suhu bumi tersebut selama ini saya peroleh dari luar, misalnya dari DIKTI selama beberapa ratus tahun terakhir) yang diakibatkan oleh serta KIST. Sekarang saya mendapatkan dana dari dalam industri‐industri yang dalam kegiatannya banyak melepaskan negeri dan satu dari luar negeri (Geiss). Selain dana saya juga gas‐gas rumah kaca. Untuk masa depannya energy storage ini butuh koneksi dan network, karena untuk bidang penelitian sangat mendukung untuk energi yang terbarukan maupun saya merupakan sesuatu yang masih baru.Prinsip saya adalah masalah lingkungan. Karena sekarang dua masalah terbesar ketika melakukan penelitian, benefitnya tidak hanya di dunia saat ini yaitu energi dan lingkungan. Energy storage dirasakan oleh saya saja, namun juga ke Unpar serta ke akan mampu menyelesaikan secara parsial masalah tersebut. mahasiswanya. Hanya kendalanya ada pada material, karena material untuk baterai maupun kapasitor kapasitasnya masih kecil. Terkait dukungan dari Unpar, apakah ada kendala yang dirasakan oleh Bapak? Contohnya saja handphone yang kita miliki, apakah bisa Sampai sekarang tidak ada, karena Unpar selalu mendukung. digunakan tanpa harus di‐charge selama satu minggu? Yang paling sering saya lakukan adalah visit ke Korea sekitar Rasanya belum bisa. Ketika kita bisa mengembangkan satu bulan. Namun ini tidak masalah karena saya mengambil teknologi energy storage yang sophisticated, mungkin kita waktu keberangkatan di saat‐saat semester pendek atau di perlu men‐charge mobil untuk pemakaian satu minggu. sela‐sela waktu UTS ataupun UAS. Hal tersebut akan menjadi Itulah impian saya untuk menciptakan energi yang masalah jika saya melakukan penelitian ke luar selama 2‐3 renewable, jumlahnya banyak, low cost jika bisa, dan ujung‐ bulan, tentunya perlu dukungan dari Unpar yang mengijinkan ujungnya bisa di‐scale up. Jadi penelitian saya awalnya hanya saya untuk 'menghilang' selama 3 bulan. Di sini yang saya memproduksi kecil‐kecilan saja, namun ketika sudah butuhkan bukanlah dana, melainkan kebijakan yang bisa mengoptimasi ke sana dan kualitasnya sudah bagus, maka memungkinkan saya bisa 'menghilang' selama 3 bulan akan coba memainkan kuantitasnya (jumlahnya dinaikkan). tersebut serta dikurangi beban mengajarnya. Selain itu juga Saat ini material karbon nano yang ada di pasaran harganya saya perlu tenaga kerja yang mengerjakan proyek saya, yang masih sangat mahal. Ini karena mereka menggunakan proses saat ini saya ambil dari mahasiswa S1 dan S2 Teknik Kimia yang sophisticated, bahan baku yang mahal. Makanya saya Unpar. coba mengubahnya dengan menggunakan proses yang sederhana, bahan baku yang murah dan tidak terpakai Apa harapan terhadap penelitian yang ada di Unpar? (seperti kulit salak, kulit jeruk, daun kering, yang sebenarnya Saya berharap Unpar bisa fokus terhadap apa yang ingin ini merupakan biomassa yang sangat berharga dan bisa dicapai, apakah itu menuju ke arah research university menjadi produk yang bermanfaat). ataukah teaching university. Jadi misalkan kita ingin mengarah pada research university, kita harus memiliki Selain terkendala dengan material, kira‐kira apalagi target yang harus dipasang. Misalkan pada tahun 2030, tantangan/hambatan yang dirasakan ketika melakukan Unpar harus menjadi research university yang masuk ke

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 67 dalam 50 besar universitas di Asia. Untuk menjadi research Sebenarnya yang saya lakukan tersebut bukan untuk university, dilihat dari banyaknya jumlah jurnal internasional mendapatkan penghargaan, karena saya melakukan apa yang dibuat. Jika punya pengarahan yang jelas, kita tinggal yang saya bisa dan melakukannya sebaik mungkin. Setelah meng‐cluster‐kan dosen‐dosen yang kuat di penelitian dan saya lulus dari Korea, pemikiran saya mengenai penelitian dosen‐dosen yang kuat dalam pengajaran. sudah berbeda jauh. Saya ingin mengembangkan penelitian saya di Indonesia yang sesuai dengan bidang saya serta Dosen‐dosen yang kuat di penelitian didukung tidak hanya memberikan dampak yang umum. Itu yang idealnya, namun dengan dana, namun juga kebijakan lain seperti pengurangan sebenarnya itu masih terlalu luas. Saya harus memikirkan apa jam mengajar ataupun secara ekstremnya dibebastugaskan yang saya bisa. Saya melakukan penelitian dengan muatan dari kegiatan mengajar. Dengan fokus di penelitian, mereka lokal serta melibatkan mahasiswa‐mahasiswa Unpar. Saya bisa membangun pusat penelitian yang bisa mendatangkan berusaha menjadikan mahasiswa Unpar menjadi partner. dana dari luar. Dengan cara‐cara seperti itu saya yakin Setelah mereka lulus, jika ada tawaran Ph.D. di luar, saya pun penelitian akan berkembang. akan menawari mereka. Jangka panjangnya adalah saya bisa menjadikan mereka sebagai partner penelitian. Saya Berkenaan dengan hasil penelitian ini, apa yang menikmati melakukan penelitian serta dalam kegiatan selanjutnya akan Bapak lakukan? mengajar, karena motivasi saya menjadi dosen dikarenakan Untuk yang paling dekat, sudah pasti hasil penelitian tersebut suka belajar, suka mengajar, dan setelah meraih gelar Ph.D. akan saya publikasikan. Output yang paling mudah adalah saya pun jadi suka meneliti. Menjadi dosen berarti harus jurnal internasional. Misalkan mengenai berapa jumlah jurnal belajar setiap saat serta mengajarkan apa yang kita pelajari. internasional yang bisa dihasilkan per tahunnya. Lebih Sumbernya tidak hanya dari textbook atau buku‐buku yang jauhnya lagi adalah terkait dengan teknologi. Jika bisa, saya ada saja, tetapi juga dari hasil penelitian yang dilakukan. men‐scale up hasil penelitian saya. Lalu selanjutnya ini merupakan peran dari industri untuk mengkomersialkannya. Apa harapan anda ke depannya bagi Indonesia untuk Dan ini pun peran antara industri dengan universitas perkembangan penelitian di Indonesia? belumlah jalan. Di negara‐negara maju, kebanyakan topik Saya berharap Indonesia bisa semakin sejahtera dan penelitian datang dari industri. Ketika industri memiliki makmur. Saya merasa Indonesia belum sampai ke tahap itu, masalah, mereka datang ke universitas. Industri ini tidak dan untuk mencapai itu, perlu fondasi. Salah satu fondasinya datang dengan tangan kosong, tapi mereka punya dana untuk itu adalah teknologi, dan teknologi ini sangat berperan mendukung universitas menyelesaikan masalah yang mereka terhadap kesejahteraan suatu bangsa. Saat ini, saya melihat hadapi. Sayangnya di Indonesia ini belum terjadi. Topik bahwa di Indonesia masih terlalu mengandalkan pihak asing. penelitian datang dari dosen, bukan dari industri. Terkadang Jika kita memiliki perusahaan nasional yang independent dan topik tersebut tidak menyambung dengan hal yang ada di bisa menyerap tenaga dengan lebih banyak, maka sedikit industri. Kebanyakan industri di Indonesia juga tidak banyak ini akan berkontribusi terhadap kesejahteraan rakyat. mengembangkan teknologi, namun mengimport teknologi Kuncinya kita harus menemukan teknologi. Teknologi tidak yang sudah ada dan tinggal memakainya. akan berkembang begitu saja jika kita tidak menginvestasi di dalamnya. Sekarang rasanya investasi pemerintah terhadap Bapak dikenal produktif dalam menulis paper di jurnal riset masih kecil persentasenya. Berbeda dengan negara‐ internasional, serta mendapat penghargaan kinerja terbaik negara maju yang sudah lebih banyak menginvestasikan dalam bidang penelitian dan publikasi ilmiah di Unpar, dananya ke dalam riset. Mereka sudah sadar bahwa untuk bagaimana perasaan Bapak ketika menerima penghargaan mengembangkan penelitian bukanlah bidang sampingan, tersebut? karena inilah yang menentukan arah masa depan suatu bangsa.

68 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 Kemahasiswaan Parahyangan Fair 2016: “Rebuild” Mindset Generasi Muda ertempat di Apron Bandara Husein Sastranegara Bandung Bpada Sabtu, 14 Mei 2015, diselenggarakanlah Parahyangan Fair 2016 dengan tema “Rebuild” Mindset Generasi Muda dengan tagline “The Ultimate Interactive Experience”. Acara ini menjadi cara untuk mengasah kreativitas dan soft skill dan sarana penghibur kaum muda di tengah kegiatan mereka sehari‐hari. Acara yang dibuat oleh Lembaga Kepresidenan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan (LKM Unpar) dengan mengangkat ide‐ide baru seperti creative space, interactive games, creative tennants & art serta music festival. Creative space diwujudkan dengan mengundang lebih dari dua puluh komunitas interaktif Bandung dan luar Bandung untuk ikut memeriahkan acara Parahyangan Fair 2016 sehingga para pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan komunitas yang ada. Interactive games diwujudkan dengan menguji keberanian dan kecerdasan para pengunjung melalui permainan‐ Pandai Besi, Kelompok Penerbang seni. Kami harap kegiatan ini bisa permainan yang ada. Creative tennants Roket, Polka Wars, dan masih banyak menjadi pedoman buat ke depannya, & arts terdiri dari beragam sajian lagi. bisa jadi wadah kreativitas dan sebagai makanan, minuman, dan handmade platform untuk berinteraksi”, kata “Semoga Parahyangan Fair bisa goods serta penampilan sejumlah Felicia Tjandra, Ketua Pelaksana menjadi wadah buat mahasiswa‐ mahasiswa Unpar (instameet) dan Parahyangan Fair 2016. fashion show. Sedangkan music festival mahasiswa di Bandung untuk menghadirkan musisi seperti Ipang, menyalurkan aspirasinya dalam bentuk (MA)

58 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 2 MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 69 Humanum Aku dan Lingkunganku Dewiyani Djayaprabha

allo teman‐teman, karena tema majalah kali ini “menajamkan” faktor genetik adalah soal lingkungan, maka saya ingin bercerita yang sudah ada untuk menjadi Hmengenai beberapa hal mengenai bagaimana faktor berkembang atau tidak. lingkungan bisa mempengaruhi pembentukan kepribadian Sebagai contoh apabila kita seseorang yang tercermin dalam bentuk perilaku. melihat bagaimana anak‐anak Menurut tokoh Psikologi, Sigmund Freud, pembentukan kecil di Jepang dididik sejak kepribadian memang sangat ditentukan sejak awal masa kecil untuk berperilaku jujur kanak‐kanak (Fase 5 tahun pertama dalam kehidupannya). dan disiplin oleh orang tua dan Saat itu apapun yang dialami anak‐anak dan lingkungan di lingkungan sekitarnya, maka mana ia tumbuh sangat berpengaruh terhadap pembentukan faktor genetik yang ada untuk kepribadiannya. Walaupun begitu, proses pembentukan berperilaku jujur akan semakin kepribadian tidak hanya berhenti setelah 5 tahun pertama terasah dan tajam, sehingga tersebut, melainkan akan terus‐menerus terbentuk selama nilai jujur dan disiplin itu hidupnya dan salah satunya dipengaruhi oleh faktor mudah terinternalisasi ke dalam perilaku anak‐anak tersebut lingkungan selain ditentukan juga oleh faktor genetik. sehingga tidak sulit untuk menanamkan kejujujuran dan kedisiplinan saat ia kelak menjadi remaja dan dewasa. Atau Faktor genetik memiliki peran cukup penting dalam bila sebaliknya, lingkungan tempat ia dibesarkan sangat membentuk kepribadian seseorang dan hal tersebut akan permisif dan tidak menanamkan kedisiplinan dan kejujuran berbeda pada setiap individu, tidak akan ada kepribadian sama sekali, maka walaupun secara genetik ada bakat untuk yang sama persis walaupun orang tersebut kembar identik. berperilaku jujur dan disiplin maka hal tersebut tidak terasah Namun berkembangnya faktor genetik itu tergantung dan bahkan bisa tidak berkembang lalu perilakunya pun akan bagaimana itu “diasah”. Bisa dikatakan, faktor lingkungan berbeda. seperti keluarga dan alam sekitarnya yang akan

(Ninoek)

70 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 kasar dengan suara lebih keras, karena mereka terbiasa harus menghadapi situasi di laut yang keras dan tidak terduga, serta suara ombak yang selalu berdesir. Berbeda dengan yang tinggal di daerah pegunungan yang relatif situasinya lebih tenang. Jadi bagaimana mereka menyesuaikan dengan iklim dan lingkungan alam yang berbeda akan membentuk perilaku yang berbeda.

Contoh lainnya adalah orang‐orang yang membutuhkan perjuangan untuk dapat bertahan hidup akan beda kepribadiannya dengan orang‐orang yang mudah mendapatkan makanan. Mungkin kita sering dengar orang tua kita cerewet soal Selain lingkungan dimana seseorang tumbuh, faktor geografis dengan siapa kita bergaul karena mereka takut kita seperti iklim, topografi, dan sumber daya alam juga dapat terpengaruh, dan seringkali kita mengelak dengan membentuk kepribadian tertentu pada seseorang. Faktor mengatakan “tergantung orangnya” atau “tergantung geografis menyebabkan seseorang harus menyesuaikan diri kitanya” Sebenarnya, keduanya betul, bahwa faktor terhadap alam. Melalui penyesuaian diri itu, dengan kemantapan diri kita sebagai seorang pribadi menentukan sendirinya pola perilaku masyarakat dan kebudayaannya pun bagaimana kita terpengaruh atau tidak, namun hati‐hati juga, berubah. Menurut para ahli dan beberapa teori mengenai bila kita ada kecenderungan tertentu seperti mudah pembentukan kepribadian, faktor lingkungan fisik atau letak emosional dan lingkungan menjadi “pengasah” maka geografis ini mempengaruhi lahirnya budaya yang berbeda kecenderungan berperilaku kasar menjadi perilaku yang bisa pada masing‐masing masyarakat, hal ini dikarenakan manusia menetap. Kita tidak lagi merasa bersalah ketika perilaku kasar pada dasarnya akan selalu beradaptasi dengan lingkungan kita munculkan karena lingkungan kita terbiasa dengan hal‐ dimana ia berada. hal tersebut.

Sebagai contoh, anak‐anak yang tinggal di dataran tinggi atau Dewiyani Djayaprabha, S.Psi., Psikolog, Kepala Pusat pegunungan akan memiliki perilaku yang berbeda dengan Pengembangan Karier Universitas Katolik Parahyangan anak‐anak yang tinggal di daerah pesisir pantai. Mereka yang tinggal di pesisir pantai akan memiliki kepribadian yang lebih

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 32 | 7155 Denyut

1 2 3

4

Diskusi “Pemuda (Mahasiswa) dan Kesadaran Berperan bagi Bangsa” & Pelencuran Buku “Catatan dari Kampus”

Rektor Unpar, Mangadar Situmorang, Narasumber diskusi, Yodi Nugraha dan Norman Gultom dan Richard Sianturi, Ph.D. menyampaikan sambutan dalam Andreas Doweng, berbagi pengalaman penulis buku Catatan dari Kampus, diskusi dan peluncuran buku “Catatan seputar aktivitas semasa mahasiswa yang menceritakan kisah awal pembuatan dari Kampus”. terkait dengan kebangsaan. 2 buku, proses penyusunan, hingga penerbitan buku tersebut. 3 Mangadar menyampaikan pentingnya pendidikan. “Pendidikan adalah sarana u n t u k m e m b e b a s k a n d a n memerdekakan”, ujarnya. 1

Suasana pelaksanaan diskusi dan bedah buku di Operation Room, Gedung Rektorat Unpar pada tanggal 2 Mei 2016. Kegiatan ini merupakan kerja sama Unpar Press, Unpar Radio Station, Dermaga Sastra, dan Media Parahyangan. Acara dihadiri pimpinan Universitas, mahasiswa Unpar dan perguruan tinggi lainnya. Dihadiri sekitar 60 orang, acara yang dimulai pukul 16:00 ini berakhir pada pukul 18:00. 4

72 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 Donny Setiawan, S.T. (pembedah) dan Prof. Dr. Koerniatmanto S., S.H., M.H. Mahasiswa yang hadir dan terlibat (penulis), sedang memberikan pemaparan dalam pelaksanaan bedah buku mengenai isi buku dan hal-hal terkait tengah berfoto bersama pembedah ketahanan pangan. dan penulis buku.

Dr. Paulus Sukapto (Wakil Rektor Bidang Modal Insani dan Kemahasiswaan) dan Dr. Tristam Moeliono, S.H., M.H., LL.M (Dekan FH Unpar).

Sukapto tengah memberikan kesan dan harapan atas penyelenggaraan bedah buku dan penerbitan buku “Hukum Agribisnis dan Agroindustri”.

Fakultas Hukum Unpar bekerja sama dengan Unpar Press menyelenggarakan bedah buku “Hukum Agribisnis dan Agroindustri” karya Prof. Dr. Koerniatmanto Soetoprawiro, S.H., M.H. Acara dilangsungkan pada tanggal 23 Juni 2016 di Ruang Seminar FH Unpar, mulai pukul 15:30. Sekitar 45 orang hadir pada kegiatan ini, yang berasal dari berbagai unsur seperti pimpinan Universitas, dosen Fakultas Hukum Unpar dan perguruan tinggi lain di kota Bandung, mahasiswa, dan instansi pemerintahan. Donny Setiawan, S.T., Sekretaris Jenderal Perhimpunan Inisiatif menjadi pembedah buku. Bedah Buku “Hukum Agribisnis dan Agroindustri”

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 73 Menanti Tampil Two Alumni of Unpar Win 2016 CHIuXiD Design Challenge

Do you know? Two alumni of Unpar, from the Faculty of Information Technology and Science (FTIS), earn high achievement at the prestigious 2016 CHIuXiD Design Challenge in Jakarta on 13-15 April 1955 2016, which is part of the 2nd International Human-Computer Interaction (HCI) and User Experience (UX) Conference. The team, comprised of Dominikus Dwipranarko (FTIS Unpar 2010), Raditya Pradipta (FTIS Unpar 2011), and Vania Andriani (FTIP Unpad 2011) win the 1st Place (Winner) as well as the People 's Choice of 2016 CHIuXiD Design Challenge.

The participants are asked to solve urban problems in Indonesia. An issue raised by the team, supervised by Dr. Johanna Renny Octavia Hariandja (a lecturer of the Faculty of Industrial Technology, Unpar), is the public transportation of DAMRI buses. They create a mobile apps solution design that lets users know the estimated arrival time and location of the buses.

CHIuXiD is an international seminar on Human-Computer Interaction (HCI) / User Experience (UX) that provides a forum for academics and professionals from Indonesia and other countries to share and learn about the development of HCI/UX, demonstrate the latest interactive products and services, discuss constraints, solutions, and innovations towards effective interaction of physical and digital worlds. The conference is held by Indonesia CHI UX community (Indonesia ACM SIGCHI Chapter) and supported by Bina Nusantara University. Greater Bandung A public space to appreciate river The Cikapundung Terrace Known as the Cikapundung Terrace (Teras Cikapundung, shortened as Teci), the downstream of Cikapundung River on the side of Siliwangi Street becomes Bandung's relatively new public space. Visitors can enjoy a musical water fountain. The artistic site is designed for visitors to appreciate the river and keep it clean. The Cikapundung Terrace. naugurated on 30 January 2016 by restoration is intended to the Director General of Water accommodate the more representative The river banks are densely settled. Resources of Public Works and infrastructure, both in terms of Supardiyono Sobirin (2011) wrote that I its water quality was poor. The need to Public Housing Ministry, accompanied function and aesthetics, to support the by the Mayor of Bandung City, the "Clean Cikapundung" Program [Kompas upgrade the river and its surroundings Cikapundung Terrace is an effort to 30/01/201]. was broadly acknowledged, and several restore Cikapundung River. It costs Rp initiatives were in preparation. 18 billion, funded by the state budget Cikapundung River Developing the Cikapundung Basin into (APBN) through the Citarum River The 28 km long Cikapundung River in a clean, pleasant, and sustainable Basin Organization (Balai Besar Wilayah West Java intersects the city of amenity was not only achieved by Sungai, BBWS, Citarum). The design Bandung from north to south, before physical infrastructure but should also was done by a consultant with inputs discharging into Citarum River just consider non‐physical and negotiable from the Mayor of Bandung, Ridwan south of Bandung. Cikapundung River aspects. An integrated and bottom‐up Kamil . headwaters in northern Bandung approach would certainly add value as (Curug Ciomas, Lembang District). It a supplement to the traditional top‐ The Cikapundung Terrace can be passes through Dago and Babakan down concept. referred as a national pilot project of Siliwangi area, through houses and the Not only Cikapundung River, World river restoration. It refers to the ease of central business district in the center of construction and involvement of the Bank (2012) reported that all seven Bandung (Viaduct, Braga, and Bandung main rivers in West Java Province were community in maintenance. This Square).

76 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 charming garden is decorated with natural stones and balls of stone. Seating facilities of hardwood trees (that are still intact), and the antique red bridge complete great existence of the Cikapundung Terrace. The public space is able to provide lessons on how beauty and order are created harmoniously. If you visit the Cikapundung Terrace, unlike most public spaces, you will see only a few bins placed at the north and south sides of the river. This is intended to educate visitors to be used to bring back food or beverage packagings. The categorized as heavily polluted. The dozens of artists and hundreds of manager wants to change the habit of main source of pollution was domestic residents of Bandung staged massive throwing garbage in the river. waste, comprised of human waste and protests against the planned It has been planned that the detergents. More and more people construction of Babakan Siliwangi restoration will be continued to the were living along the river banks, (Baksil) conservation area by a upstream of Cikapundung River. resulting in more waste and pollution. developer. Jogging track will be constructed until Regulations to protect rivers had been the Forest Park (Tahura) Dago. Skywalk established at various government Now the red bridge (18 meters long will be created, i.e. the bridge that levels, but pollution continued to and 3 meters wide) across Cikapundung connects the Cikapundung Terrace with increase. The need was better River appears very strikingly. The a parking lot at Sasana Budaya Ganesha implementation and enforcement. Cikapundung Terrace has an amphitheater that can a accommodate [Kompas 30/01/2016]. The “Clean Cikapundung” Movement about 500 people [Tempo 02/11/2016], The Cikapundung Terrace is a nice declared a few years ago views that the even until 1.000 people [Tempo public space to appreciate river. Have rescue of Cikapundung River must be 16/02/2016]. you been there? *** done in a revolutionary, simultaneous, massive, and sustainable; must involve The Cikapundung Terrace pampers [PX] governments, societies, and visitors with some facilities such as companies; based on the rubber boats ready to navigate the understanding that the river is vital for river within range, dancing fountains, the life pulse of Bandung. ponds (that soothe eyes and hearts), as well as gazebos in some areas. The The operation of the Clean Cikapundung Movement consists of seven stages, namely social service, dredging the sediments, normalization of the river, making an inventory of the buildings along the river as well as changing the original layout of the buildings into overlooking the river, structuring the river bank, construction of waterworks, and act of greening [bandung.go.id].

A Nice Public Space The Cikapundung Terrace has a long history before becoming the place it is today. Previously this area was neglected. A few years ago appeared the "Save Babakan Siliwangi" movement. At the time

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 77 Denyut

kursi dan meja yang lebih berdekatan, Malam serta tambahan konten motivasi dan bintang tamu, para pihak yang hadir Penghargaan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk berkomunikasi satu sama lain, Unpar termasuk dengan Rektorat, Dekanat, Biro, Sponsor, Media, dan tamu Bentuk apresiasi institusi kepada mahasiswa yang pemerintah. memberi arti bagi sekitarnya. Dalam konten pemberian penghargaan pun MPU tahun 2016 mengalami alam Penghargaan Unpar Hal‐hal di atas yang mendasari beberapa inovasi. Selain bidang atau MPU adalah sebuah pelaksanaan MPU di tahun 2016 ini. perlombaan akademik dan non‐ acara untuk memberikan Memberikan apresiasi bagi para M akademik, terdapat kategori baru yaitu apresiasi bagi para mahasiswa Unpar mahasiswa berprestasi yang secara Inspiring and Innovation serta yang dianggap berprestasi. Kegiatan ini langsung diberikan oleh Rektorat dan Mahasiswa Berprestasi UNPAR. berangkat dari harapan para Dekanat dengan disaksikan teman‐ Kategori Inspiring and Innovation mahasiswa adanya acara khusus teman dari lingkungan (fakultas, UKM, diberikan pada individu atau kelompok sebagai bentuk apresiasi kepada dan komunitas) yang berbeda, serta mahasiswa yang dirasa memberikan mahasiswa berprestasi. memotivasi mahasiswa lainnya untuk atau melakukan kegiatan yang terus bersemangat meraih prestasi berdampak positif bagi masyarakat Lebih dari itu, MPU tidak hanya pada bidangnya masing‐masing. Sejalan internal maupun eksternal UNPAR. berawal dari kebutuhan akan dengan nilai yang selalu diusung oleh Dalam memilih para mahasiswa dalam penghargaan bagi para mahasiswa yang LKM UNPAR Periode 2015/2016, kedua kategori ini, LKM bekerja sama dengan telah berprestasi. Mahasiswa‐ hal tersebut juga secara tidak langsung Biro Kemahasiswaan dan Alumni, mahasiswa lainnya pun butuh akan meningkatkan rasa bangga Lembaga Pengembangan Humaniora, dimotivasi untuk meraih level yang mahasiswa akan Unpar itu sendiri. dan Lembaga Penelitian dan sama atau bahkan lebih dari teman‐ MPU tahun ini sendiri mengusung Pengabdian kepada Masyarakat sebagai temannya yang telah berprestasi. konsep dan konten yang mengalami tim penilai. Langkah ini diambil agar Alasan ini yang mendasari dibukanya beberapa perubahan dari tahun penilaian dilakukan secara obyektif dan MPU bagi para mahasiswa yang belum sebelumnya. dilihat dari berbagai sudut pandang, berprestasi untuk hadir dan melihat Nuansa semiformal dan outdoor setidaknya dari segi kemahasiswaan, pencapaian serta "hadiah" yang digunakan untuk mendorong cairnya kemanusiaan, dan penelitian serta didapatkan mahasiswa‐mahasiswa suasana dan interaksi diantara pihak‐ pengabdian pada masyarakat. berprestasi, sekali lagi, dengan harapan pihak yang hadir. Menggunakan taman mereka tergerak dan bersemangat Pada tahun ini pula LKM mengajukan Bumi sebagai tempat, untuk meraih berprestasi. kerjasama kepada pihak Rektorat, dekorasi yang elegan, penempatan khususnya kepada Wakil Rektor Bidang

78 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 Akademik dan Wakil Rektor Bidang Modal Insani dan Kemahasiswaan, untuk bersama‐sama membangun sistem baru dalam pemilihan Mahasiswa Berprestasi UNPAR.

Langkah ini diambil guna membuka partisipasi yang lebih besar dari mahasiswa serta mempermudah proses bimbingan Mahasiswa Berprestasi Unpar yang telah terpilih untuk dikirim ke seleksi Mahasiswa Berprestasi di Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi melalui Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta. Dengan sistem dan kriteria yang telah didiskusikan dan disetujui bersama, pada akhirnya Mahasiswa Berprestasi Unpar, yakni Meutia Wulansatiti Nursanto dari Fakultas Teknologi Informasi dan Sains, pertama kali dipublikasikan dalam acara MPU. Pada akhirnya, MPU tahun 2016 yang telah selesai dilaksanakan pada tanggal 10 April 2016 diharapkan dapat memenuhi tujuan diadakannya. Agenda post‐event yang telah disusun berupa pembuatan Hall of Fame dengan isi para mahasiswa berprestasi dan after movie diharapkan dapat semakin meningkatkan eksistensi dan memberikan pengakuan bagi para mahasiswa yang berjuang keras meraih prestasi dan terus menggelorakan mahasiswa lainnya untuk meraih prestasi‐prestasi lainnya.

(Bhareno Ajisaputra Barus)

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 79 Parahyangan Reksa Raga (Pasaga), terletak di Lembah Cisitu, Jalan Cisitu Indah VI Dengan suasana alam yang asri, dikelilingi pepohonan dan suara gemericik air Sungai Cikapundung, Pasaga menjadi pilihan yang tepat bagi Anda untuk berolahraga atau sekadar merasakan kesegaran udara sembati melepas penat dari rutinitas yang dilakukan.

Parahyangan Reksa Raga mulai diuji coba digunakan pada tahun 2013. Beragam jenis lapangan olah raga tersedia di lokasi ini. Terdapat 2 buah lapangan bola basket, yang bisa berfungsi pula sebagai lapangan bola voli, 2 buah lapangan futsal, 2 buah lapangan tenis, climbing wall, dan jogging track. Di samping itu, terdapat pula fasilitas pendukung seperti kantin, toilet dan kamar mandi yang dilengkapi dengan fasilitas air panas, amphitheather, tempat bermain anak-anak, dan beberapa titik taman yang asri.

Selain dipergunakan oleh kalangan internal Unpar (mahasiswa dan karyawan), Pasaga juga sudah dipercaya oleh pihak lain untuk menjadi lokasi kegiatan-kegiatan bergengsi. Beberapa sekolah, mulai dari tingkat dasar dan menengah, hingga perguruan tinggi banyak memanfaatkan fasilitas Pasaga. Tak hanya Gapura Jln Ranca Bulan itu, Pasaga juga pernah menjadi lokasi penyelenggaraan Pra PON Jawa Barat 2016 untuk cabang olah raga panjat dinding dan juga kompetisi bola basket tingkat nasional, L-Men Basket 3 on 3.

Lembah Menjangan Cisitu Jl. Cisitu Indah II

Jl. Ciumbuleuit OBC Pintu Gerbang 2 Jl. Cisitu Indah I Pasaga UNPAR Pintu Gerbang 1 Parahyangan Reksa Raga HYAN Jembatan Balai Diklat A G R A

Geologi N A

P

Jl. Ciumbuleuit Jl. Sangkuriang Mapolsek

Jl. Siliwangi Pasaga

Jl. Cisitu Lama

Sungai Cikapundung Jl. Siliwangi PARAHYANGAN REKSA RAGA JL. CISITU INDAH VI | 082217004512 Jl. Siliwangi Galeria

Direktorat Jenderal Pengabdian Masyarakat, Kementerian Luar Negeri Lembaga Kepresiden Mahasiswa, bersama dengan warga RW 01, RW 06, dan RW 11 daerah Ciumbuleuit, karyawan Unpar, dan mahasiswa mengadakan kegiatan “Bebersih Ciumbuleuit” di daerah Ciumbuleuit, Menjangan, Ciloa, hingga Bukit Jarian. Kegiatan yang diadakan pada tanggal 8 Mei 2016 ini merupakan salah satu bentuk kepedulian mahasiswa Unpar terhadap lingkungan dan sebagai sarana silaturahmi dengan masyarakat sekitar Unpar.

Hiram Syafa (2012200119), Imanuel Alvin (2013200082), Evan Samuel (2015200059), Yanti Yoswara (2015200141), dan Muhammad Ghariza (2015200175), mahasiswa Fakultas Hukum Unpar yang tergabung dalam Lembaga Independen Hukum FORWARD198, berhasil memperoleh peringkat 2 dalam kompetisi Constitutional Drafting (Amandemen UUD NRI 1945) Padjadjaran Law Fair VIII, 15-17 April 2016.

Sandy Budimansyah (2012610015), Ryan Ferdinand (2012610024), Elvina Sihombing (2012610040), Unpar mendominasi Widyatama Accounting Competition, Machiell Jessica (2012610196), mahasiswa Teknik 14-15 April 2016 Industri, berhasil menyisihkan 51 tim yang berasal Rachell Purnomo (2013130004), Chintya Indriyani (2013130113), dari 16 perguruan tinggi dan menjadi peringkat 3 dan Yessica Amalia K. (2013130149) memperoleh Juara I Lomba Keilmuan Teknik Industri Universitas Eevelyne Christina (2013130019), velyn (2013130038), dan Natasha Indonesia 2016. Bunjamin (2013130011) memperoleh peringkat II

Elaine Oliviana (2012620024), Christine Kurniawan (2012620102), dan Sarah Amadea (2012620112), mahasiswi Teknik Kimia, berhasil meraih peringkat 3 dalam Indonesia Chemical Engineering Challenge 2016 kategori Perancangan Pabrik.

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 81 Innovation A new driver of growth: Huge E-Commerce Market In 2016 the total e-commerce market in Indonesia, in terms of gross merchandise value, is estimated to reach close to USD 6 billion. Roughly 60 percent of this value is generated by travel related services, for example online airplane tickets and hotel reservations, and the remaining is made up of actual e-commerce retail sales [Alessandro Gazzini, 2016]. Google Inc views Indonesia one of the biggest online shopping business market.

nvestopedia defines electronic commerce (e‐commerce) is a type Iof business model, or segment of a larger business model, that enables a firm or individual to conduct business over an electronic network, typically the internet. E‐commerce operates in all four of the major market segments: business to business, business to consumer, consumer to consumer and consumer to business. It can be thought of as a more advanced form of mail‐order purchasing through a catalog. Almost any product or service can be offered via e‐commerce, from books and music to financial services and plane tickets. Growing market name will be known five minutes into E‐commerce businesses may employ Ethan Wolff‐Mann (2016) says the post‐ the future. some or all of the following: online internet mall landscape is looking shopping web sites for retail sales rough, but discount retailers are doing Overall e‐commerce revenue for China, direct to consumers; providing or okay. Malls are not doing well these Japan, South Korea, India, and Australia participating in online marketplaces, days, with closings accelerating at an will almost double from USD 733 which process third‐party business‐to‐ alarming rate thanks to Facebook, billion in 2015 to USD 1.4 trillion in consumer or consumer‐to‐consumer which has usurped shopping centers' 2020. As it is, these five Asian online sales; business‐to‐business buying and status as our chief hangout spot, and economies already outpace the selling; gathering and using two‐day shipping, which gets us what combined online retail markets in the demographic data through web we want without ever leaving the US, and all of Western Europe, contacts and social media; business‐to‐ house. Now, the plight of what was the according to Forrester, with China and business electronic data interchange; perfect distillation of pre‐internet India the two largest and fastest‐ marketing to prospective and culture is taking another hit: mall growing markets worldwide. established customers by e‐mail or fax anchors are dying out. Having surpassed the US market in (for example, with newsletters); 2015, China remains the world's largest engaging in pretail for launching new Global e‐commerce is outpacing e‐ e‐commerce market, despite seeing its products and services [Wikipedia]. commerce sales in the US with the rest economic growth dip below 7% for the of the world growth forecast through There are three channel systems first time since 2009. 2016 at 17% compared with the US at adopted by companies: a) pure‐click or 10%. China is now the world's leading pure‐play companies are those that Indonesia generator of online sales. According to have launched a website without any E‐commerce has a huge potential in research by Forrester, e‐commerce previous existence as a firm; b) bricks‐ Indonesia with vast room for growth sales in China will reach USD 1 trillion and‐clicks companies are those existing and is likely to be a new source of by 2019. Companies need to look for companies that have added an online economic growth, said Asian Bank opportunity in cross border sales to site for e‐commerce; c) click‐to‐brick Development (ADB) country director grow and future‐proof their businesses. online retailers that later open physical for Indonesia Stevan Tabor. E‐ Being the hottest thing in retail five locations to supplement their online commerce contributed 9 to 10% to minutes ago doesn't guarantee your efforts [Patrick Clark, 2013]. China's growth domestic product

82 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 (GDP), while in Indonesia it contributed scheme in less than one percent. According to which ADB research, most countries with Singapore heavily congested cities see rapid companies growth of e‐commerce, since people which are spend a lot of time with their mobile looking for devices, including for shopping, while talent will be stuck in traffic. Indonesia, indisputably, able to recruit is one of them. Referring to World talent here, Economic Outlook data compiled by deploy them the Internet Service Providers here and Association, Indonesia's e‐commerce provide market was estimated at Rp 18 trillion services for the (USD 1.3 billion) in 2015, with 37 rest of the million consumers from a total world," Dr population of 255 million [The Jakarta Balakrishnan Source: http://t3n.de/ Post 27/01/2016] said. businesses, the education sector and Billed as the next frontier in e‐ The Indonesian government has cyber security. This should really be a commerce after China and India, completed a road map for its e‐ national program not limited to the Indonesia's market is expected to swell commerce industry that would guide government and to push the private [e‐ to USD130 billion in 2020, with an future regulations on the trade of commerce] sector [The Jakarta Globe annual growth of 50%, Information and online goods and services, as well as 11/02/2016] Communications Technology Ministry data and fund transfers done over the spokesman Ismail Cawidu told The Internet, according to a state official. Great field to get into Sunday Times. The government wants The country's digital business scene has Whoever you are, e‐commerce is a e‐commerce to become "Indonesia's exploded in the past two years, with great field to get into, especially today. backbone in digital economy so we can notable start‐ups like motorbike hailing Even as a beginner in e‐commerce, the become the biggest in Southeast Asia in app Go‐Jek and marketplace tools and resources are all laid out for 2020", he said. Mataharimall.com taking the lead in you. All you need is a strong work ethic driving more consumers to buy Recognising Indonesia's digital and a desire to succeed. potential, Singapore's Foreign Minister products and services online. Thomas Smale (2015) gives us several Vivian Balakrishnan during a visit to Coordinating Minister for Economic reasons to start a e‐commerce Jakarta in January proposed a new Affairs Darmin Nasution said the road business. First, worlwide e‐comerce is partnership between the two map will address seven key issues, expected to grow. Second, the ability to neighbours. "We believe Indonesian including a clear guideline for logistics earn as you sleep. Third, it's easy to get universities and technical institutes will services, financing for start‐ups, up and running. Fourth, majority of produce many graduates with digital consumer protection, communication web population has made a purchase skills and we are thinking of launching a infrastructure, tax in e‐commerce online. Fifth, you can sell more to customers down the line. While the e‐commerce economy is poised for significant growth in the coming months and years, you can only expect to see results if you approach it in the right way. That means, according to Samuel Edwards (2015), focusing on the following critical tips for success. First, don't rush the launch. Second, put the focus on the users. Third, test absolutely everything. Fourth, work closely with social. Fifth, incorporate social elements. Sixth, go mobile. Seventh, stay on top of search engine optimization. Eighth, collect information. Ninth, continue evolving. Source: http://money101.co.za/ ***

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 83 Resensi Buku

ahasiswa disebut-sebut sebagai Sebuah kontribusi nyata yang dituliskan oleh bagian dari masyarakat yang dua orang mahasiswa Fakultas Hukum Mkepada mereka tertumpu banyak Universitas Katolik Parahyangan dalam tanggung jawab untuk ikut berkontribusi bentuk buku yang menggambarkan bagi masyarakat itu sendiri. Dalam kepedulian, harapan, keterlibatan, dan cinta kapasitasnya sebagai orang yang sempat oleh dua orang mahasiswa kepada Bangsa belajar di kelas kampus, mereka memiliki Indonesia ini ditulis dengan keindahan kata- kewajiban untuk dapat menyumbangkan katayang dirangkai. sesuatu lewat pengetahuan atas apa yagn sudah mereka pelajari. Buku ini berisi sumbangan-sumbangan pemikirian dalam bentuk esai yang Jika demikian, makna status mahasiswa dikolaborasikan dengan sastra atas beragam untuk seseorang tentu bukan sekadar persoalan kebangsaan dan kemasyarakatan pertanda seorang yang belajar di jenjang yang terhadi di Indonesia. Selain itu, buku ini pendidikan paling tinggi, tetapi soal apa juga sarat dengan ekspresi kegelisahan jiwa kontribusi positif yang dapat diberikan muda, namun dimaknai dengan kemurnian, selama belajar. Bukan sekadar berproses kekritisan, dan idealisme untuk mengulas menjadi calon sarjana, tetapi bagaimana berbagai masalah yang dihadapi Indonesia. memaknai proses menjadi calon sarjana itu Berbagai harapan akan semakin dalam kesatuan pikiran, niat, dan tindakan berkembangnya Indonesia tentunya tersirat nyata. dalam goresan tulisan yang ada dalam buku ini.

Judul : Catatan dari Kampus Penulis : Richard Sianturi dan Norman Gultom Penerbit : Unpar Press Tahun : 2016 Halaman : 276 halaman

2 |84MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 uku ini disusun dalam rangka pengenalan akan Hukum Pertanian. BHukum Pertanian merupakan salah satu upaya untuk mendorong kehidupan pertanian Indonesia tersebut menjadi bagian dari kehidupan yang modern. Hukum Pertanian berupaya untuk memasukkan sektor pertanian dan para petani yang biasa dipandang sebagai komunitas marjimal itu ke dalam kehidupan hukum modern yang manusiawi. Hal ini adalah ungkapan bahwa hukum itu wajib solider dan mengutamakan mereka yang miskin, menderita dan tersisih. Sekaligus Hukum Pertanian juga berupaya untuk memberi warna hukum yang bernuansa kultural dan humanis serta ekologis, dan bukan Pertama membahas tentang pengaturan dan sekedar bernuansa ekonomis dan teknis perlindungan hukum atas proses Agribisnis semata. Adapun pola atau alur nalar yang diacu dan Agroindustri. Sementara itu Bagian kedua dalam karyatulis ini berawal dari fakta bahwa akan membahas tentang pengaturan dan kehidupan (pertanian) itu terdiri atas dua perlindungan hukum atas produk-produk unsur, yaitu peristiwa hukum dan peristiwa pertanian. bukan hukum.

Buku Hukum Agribisnis dan Agroindustri ini pada pokoknya terdiri atas dua bagian. Bagian

Judul : Hukum Agribisnis dan Agroindustri Penulis : Koerniatmanto Soetoprawiro Penerbit : Unpar Press Tahun : 2016 Halaman : 335 halaman (jilid I) 443 halaman (jilid II)

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 85 Preparing ethical professionals in the more globalized society

A workshop on disaster management was held in collaboration with Indonesian National Board of Disaster Management (Badan Nasional Penanggulangan Bencana, BNPB).

Graduate Programs

Master’s Programs • Management • Social Science • Law • Theology • Architecture • Civil Engineering • Industrial Engineering • Chemical Engineering Doctoral Programs • Economics • Law • Architecture • Civil Engineering

www.pascasarjana.unpar.ac.id B.S. Kusbiantoro B. Hendra Kimawan, OSC Hendra Gunawan Bambang Hardiono Alexander Tjandana Ketua Sekretaris Umum Sekretaris Bendahara Umum Bendahara

A. Gumawang Jati G. Widjonarko Herman Soedarsono Boedi Siswanto B. Antonius Tardia Iwan Supriadi Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota

Pengurus Yayasan Unpar mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia Mari kita terus melanjutkan upaya bersama mencerdaskan bangsa Megapolitan Learning from Europe on the effects of Land Reclamation of Jakarta Bay Following the controversy regarding the land reclamation of Benoa Bay in Bali, controversy has been spreading over the megaproject of the 17 man-made islets off Jakarta Bay. Whilst land reclamation receives increasing attention as a feasible urban solution for coastal development, conclusions on the effects of reclamation projects are not very clear. A straightforward evaluation of these impacts is not easy to achieve, mostly because the effects are wide ranging, heterogeneous, and long term. Let us learn from Europe in dealing with land reclamation.

he Governor of Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama, has repeatedly Targued that the land reclamation project is needed to help Jakarta solve its land problems. Jakarta is facing threats from subsidence and rising sea levels, which combined, he says, will be far worse than Jakarta's annual flood problem. According to Wikipedia, land reclamation, usually known as “reclamation”, and also known as “land fill”, is the process of creating new land from ocean, riverbeds, or lake beds. The land reclaimed is known as reclamation ground or land fill. In a An artist impression of Maasvlakte 2, Rotterdam. (Source: wikipedia) number of jurisdictions, including parts of the United States, the term the size, the characteristics and the permits from both national and "reclamation" can refer to returning sensitivity of the areas and on regional authorities. Minimization and disturbed lands to an improved state. the techniques applied. compensation of environmental effects are taken into account through Ospar is the mechanism by which 15 Land reclamation can be achieved with national regulations. National governments and the European Union a number of different methods. The environmental laws and regulations are cooperate to protect the marine most simple method involves simply implemented both during the planning environment of the North‐East Atlantic. filling the area with large amounts of phase and the realization of land Ospar is so named because of the heavy rock and/or cement, then filling reclamation projects. Relevant original Oslo and Paris Conventions with clay and dirt until the desired legislation includes public works acts, ("Os" for Oslo and "Par" for Paris). height is reached. The process is called environmental acts, planning acts, "infilling" and the material used to fill Land reclamation can have adverse nature protection and conservation the space is generically called "infill". effects on the marine environment. acts. Draining of submerged wetlands is Those activities normally take place Relevant EU legislation, such as the often used to reclaim land for along the coast and mainly influence Environmental Impact Assessment agricultural use. Deep cement mixing is coastal and near‐shore marine habitats. (EIA), Birds and Habitats Directives, used typically in situation in which the Marine habitats are permanently lost and international conventions also have material displaced by either dredging where land is to be considered. EIAs are the most or draining may be contaminated and reclaimed from the sea. Land common instruments for the hence needs to be contained. reclamation may also influence habitat consideration of environmental issues types of coastal and terrestrial origin. regarding land reclamation projects. Protection of marine ecosystem Some impacts of land reclamation At present it can be assumed that, in A report of Ospar Commission titled activities are comparable to the most cases, the existing national “Assessment of environmental impact impacts of disposal of dredged material regulations of Ospar Contracting of land reclamation” (2008) warns that at sea. land reclamation can have negative Parties together with EU legislation are impacts on marine ecosystem. The In general, Ospar Contracting Parties sufficient to minimise the adverse effects of land reclamation depend on regulate land reclamation through effects of land reclamation

88 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 activities on marine ecosystems. However, Ospar Commission writes that more efforts are needed to monitor and assess the effects on the marine ecosystems. Whereas the present regulatory system seems to be adequate to reduce negative impacts on the marine environment, further information is needed for the assessment of the actual impacts of land reclamation activities in the Ospar Maritime Area particularly on the effects on species, habitats and ecosystem services and the effectiveness of existing actions and measures. EIAs and monitoring studies provide a valuable source of even if the project generates meagre that it will even lead to other information on the effects of land financial returns. The benefits for users, environmental problems – and that the reclamation projects. The results economic spill‐overs, as well as the land will mainly be used by higher‐ should be analyzed and made available impact on the local quality of life, income citizens instead of benefiting to the public. In conclusion, the Ospar support the implementation of the the public at large. Commission should assess and analyze project more than simply the dividends It is good to hear that, as reported by the effects of land reclamation that may be provided to private The Jakarta Post (26/08/2015), last year activities on the marine environment, investors. These effects must be Rotterdam Mayor Ahmed Aboutaleb exchange and assess information from carefully considered when assessing said that he would offer help to Jakarta EIAs, monitoring programs and the economic legitimacy of reclamation as the city was experienced in handling measured environmental impacts. projects. floods and land reclamation. “Our The flexibility of land reclamation experience with flooding is 400 years. The socio‐economic effects projects at the coast, he conscludes, So it's not easy to say we'll start Marco Gatto, in his article “Does offers great opportunities to urban tomorrow and finish in a year. It's a Reclamation Pay? Assessing the Socio‐ planners to enhance the quality of the very big endeavor with long‐term economic Effects of Reclamation environment of the served population. thinking,” Ahmed said. Project” (2015) writes a cost‐benefit New seafront land can be created in analysis approach for the evaluation of Rotterdam would share its experience the proximity of the city core or of reclamation projects.Two case studies regarding the best business model that industrial areas where connections to are analyzed using the proposed Jakarta could adopt in land existing transport networks and urban model: a port development project reclamation. Ahmed Aboutaleb agglomerations are easier to achieve. (Maasvlakte 2, Rotterdam, the acknowledged that Rotterdam, like Disregarding environmental and other Netherlands) and a beach reclamation Jakarta, had also faced environmental external effects may cause project (Amager Strand, Copenhagen, issues in developing the land underestimation of the value of land Denmark). reclamation. Rotterdam learned that reclamation, with the risk that investors the city administration must bring all In Europe, port cities have long prefer cheaper but less sustainable stakeholders together in order to make struggled to accommodate projects on existing land. a good and accurate decision. urban growth given the difficulties of All in all, environmental, strategic and finding space within geographically Indonesia, especially Jakarta, should other social effects deserve particular constrained and densely populated seriously learn from Europe, especially attention when considering coastal areas. However, thanks to Rotterdam, on the protection of marine reclamation projects, Marco Gatto innovative dredging techniques ecosystem, other environmental conscludes. The existence of beneficial introduced over the last few decades, aspects, and the socio‐economics impacts on society, moreover, justifies land can nowadays be reclaimed under aspeccts of the land reclamation. *** an active role of the governments. advantageous economic conditions. Having to cope with pressing [PX] Should learn from Rotterdam urbanization trends, port What's the problem with the land cities have a lot to gain from the more reclamation project of Jakarta Bay? The competitive costs of reclamation. problem lies in the possibility that the Marco Gatto argues that investing in land reclamation does not help reclamation can be socially beneficial Jakarta's subsidence problem – and

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 89 Jl. Gunung Agung Dalam No. 4 Ciumbuleuit Bandung 40142 T : (022) 2032800 / F : (022) 2038854 UNPAR M : 0857.2138.8585 GUEST HOUSE

Unpar Guest House, menyediakan fasilitas penginapan yang memberikan Anda kenyamanan. Unpar Guest House memiliki 6 unit town house, 5 unit Deluxe, 8 unit standar, 2 economic room, dan 1 driver room. Di samping itu, Unpar Guest House, yang dahulu dikenal dengan nama Wisma Unpar, menyediakan meeting room yang dapat dipergunakan untuk 30 orang.

Unpar Guest House juga memiliki taman yang dapat digunakan untuk kegiatan outdoor serta ruang makan yang terhubung langsung dengan lokasi taman yang asri. galang D ng an e a

P L UL n e a s d t a a r BADAN PENGGALANG URAN UNTUK

i B DANA LESTARI ANAK BANGSA Badan Penggalang Dana Lestari menghimpun dana sumbangan dari berbagai sumber, di antaranya orang tua mahasiswa, alumni, perusahaan dan yayasan pemberi beasiswa yang peduli akan pentingnya bantuan dana beasiswa bagi dunia pendidikan dan BEASISWA masa depan bangsa. LESTARI PRIMA Prioritas penyaluran beasiswa diberikan kepada mahasiswa yang didasarkan pada potensi akademik, kondisi finansial, keaktifan di BEASISWA bidang kemahasiswaan di lingkungan kampus dan organisasi di LESTARI ULTIMA lingkungan sosial kemasyarakatan. BEASISWA LESTARI FLEKSIBEL No. Rekening Badan Penggalang Dana Lestari Yayasan Unpar

1. Yayasan Universitas Katolik Parahyangan Bank BCA KCP Pasirkaliki Atas, Bandung No. Rekening: 8480.444.443 Jl. Ciumbuleuit No 100 Bandung 40141 Telp 022-2035137 2. Yayasan Universitas Katolik Parahyangan Fax 022-2031021 Bank OCBC NISP Cabang Unpar, Bandung Email [email protected] No. Rekening: 017.8100.2999.5 [email protected]

Penerbit Unpar Press Jl. Ciumbuleuit 100 Bandung 40141 Tlp (022) 2035137 Fax (022) 2031021 History 50th Anniversary of Julius Usman Death, 1966 A tragedy struck Indonesia on September 30 / October 1, 1965. Political and economic situation became tumultuous in uncertainty. Life of campuses could not escape from the national situation. Learning processes were disrupted. Students often involved in demonstrations. On August 19, 1966 Julius Usman, a final level student and staff of Unpar, hit by bullets at Unpar campus, in Merdeka Street, fired by gunmen from across the street.

ost‐September 30 / October 1 tragedy, in the mid of large degree of autonomy. In Bandung, A.P. Sugiarto October 1965, several leaders of Jakarta anti‐ (Chairman of Unpar Student Union Executive Board) became Pcommunist students joined to press the executive Chairman of KAMI Unpar Commisariat and a member of board of Indonesia Student Movement Association Presidium of KAMI Bandung Consulate. Other leaders of (Perhimpunan Pergerakan Mahasiswa Indonesia, PPMI), Unpar students were, among others, Awan Karmawan which was under control of Indonesia National Student Burhan, and B. Arief Sidharta (who was already graduated as Movement (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, GMNI) sarjana). and its left allies, to state clearly where its position on the October 1 tragedy was. Unpar Campus The late Prof. Dr. Arief B. Sidharta, S.H. told that the Due to conflicts among the students, Minister of Higher involvement of Unpar students in “The 1966 Generation” Education, Gen. Syarief Thayeb, was asked to intervene. After demonstrations was triggered by the boos of ITB students several discussions, in a meeting with students held at his who were passing through Unpar campus in Merdeka Street. home on October 25, 1965, the foundation of Indonesia The ITB students were heading from Ganeca Street to Student Action Union (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia, Bandung City Hall for a demonstration to press President KAMI) was announced. Throughout November and Soekarno. Some Unpar students immediately broke the glass December 1965 KAMI branches had sprung up in major door of a room where Unpar flag was stored. Then the Unpar cities, in universities and institutes, across the country. The students were walking out campus to join in the central presidium and secretariat that was operated from the demonstrations. ITB students cheered, applauded, and headquarter of Catholic Student Association of Republic of shouted , "Long live Unpar! Long live Unpar!” Indonesia (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia, PMKRI) then was known as KAMI‐Pusat. The In the beginning of March 1966 various large‐scale branches were supposed to reflect the structure and demonstrations were held by units of action in Jakarta, which composition of the central bodies, and theoretically was extends to other areas, including Bandung. The Bandung under control of KAMI Pusat. In practice, the branches had a students (from ITB, Padjadjaran University, and Unpar), who

92 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 supported the action, even did long march to Jakarta. As the impact of the political situation, lectures stopped for several months. Unpar students, as well as students of other universities, were busy demonstrating. Jimmy Rustan, a former student of Faculty of Economics in 1965, recounted to me: "I became a student of the Faculty of Economics, Unpar, in 1965, exactly when schedules of lectures became chaotic due to the political situation. We came in August 1965, then followed the student orientation program (diplonco) in September 1965. When we were following the student Julius Usman Street, Malang City, East Java orientation program the national tragedy occured. floor (administration room), less accurately understood the Immediately thereafter, for about two years from 1965 to circumstances in front of the campus. Hearing the sound of 1967, there were so many demonstrations. When we entered the shoot‐out, he then went down through the stairs carrying Unpar in 1965 there were about 400 new students of the an emergency box (P3K), then opened the campus front door. Faculty of Economics. But that number was very soon When opening the door he was shot by the gunmen. He dropped drastically. Many students run/disappeared/ staggered and then fell near the flagpole. The gunmen then resigned, especially those from Solo City (Surakarta). At the fled away. Julius Usman could not be helped; died. time many Unpar students were from Solo. Demonstrations, the death of Julius Usman (August 1966), and the massacre of Unpar granted the title of posthumously doctorandus so many people by their fellow countrymen throughout the (doktorandus anumerta) to Julius Usman. The government of country, being a 'nightmare' for us. I often saw dead bodies Republic of Indonesia raised Julius Usman as a hero. He was around Ciroyom Bandung railway tracks." buried at Bandung Cikutra Heroes Cemetery with great pomp. August 19 every year was commemorated as the day Julius Usman Death of the death of Julius Usman. Some cities use Julius Usman as The presidential speech of Indonesia Independence Day 11th a street name. In honor of the death of Julius Usman, a anniversary in 1966, that was broadcasted on radio across the building, that was often used as student meeting place country, was a critical turning point in the transition process located at Lembong, was named Julius Usman Building (later which had begun on March 11, 1966 (Supersemar). Two days the building was taken over again by the Siliwangi Military after the speech, on August 19 anti‐Soekarno activists Territory Command; now is a hotel). clashed with pro‐Soekarno susupporters in Merdeka Street, Bandung. Allegedly Soekarno supporters were angry on anti‐ Epilogue Soekarno activists' speech in Lembong Street, that was KAMI Bandung activists were strongly supported by considered demeaning President Soekarno. From Lembong Commander of Siliwangi Military Territory, H.R. Dharsono Street, the pro‐Soekarno supporters moved north into (fondly called “Pak Ton”) and the Chief of Staff of The Army Merdeka Street, and opened fire on Unpar campus. Strategic Command (Kostrad), Kemal Idris . After clashes on Unpar campus, H.R. Dharsono (Pak Ton) moved quickly rid On the event of August 19, 1966, the late Drs. Zainuddin the body of military command Bandung who was stuck with Nurdin (a lecturer of Faculty of Economics, Unpar), at that the incident. Soon Kemal Idris visited Bandung to provide time a student of Unpar enrolled in 1963, a member of support for demands for reform. Commander of The Army student regiment Mahawarman Yon III, recounted to me: Special Forces Regiment (RPKAD, which then transformed "Precisely on August 19, 1966, Unpar campus was attacked by into The Special Forces Command, Kopassus) Sarwo Edie gunmen. They shot Unpar from behind trees across the Wibowo, accompanied by Commander of Siliwangi Military campus. Unpar students, who were on campus, shoulder to Region H.R. Dharsono (Pak Ton), visited Unpar. Since the shoulder with Mahawarman, Unpar leaders and employees, event of August 19, 1966, H.R. Dharsono intensified coaching defended the campus with the whole power they had. At that Mahawarman student regiment. time two students were wounded by shot, and a staff who was also a final level student of the Faculty of Economics, In the first anniversary of the death of Drs. Anumerta Julius namely Julius Usman." Usman, Commander of Siliwangi Military Territory, H.R. Dharsono (Pak Ton), and Julius Usman family from , Julius Usman was an undergraduate student who had West Sumatra, attended the commemoration. completed a final paper (skripsi) and in the not too distant future would undergo the final examination. At the time Source: Julius Usman had been working for Unpar. When the Soediro, P. Krismastono (2015) Persembahan kepada Nusa shooting‐out was happening in front of the campus in Pertiwi: Enam Puluh Tahun Universitas Katolik Parahyangan Merdeka Street, students, staffs, and lecturers who were in 1955‐2015. Bandung: Unpar Press. the campus groveled protecting themselves from the shot. Meanwhile, Julius Usman, at that time was on the second [PX]

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. III No. 3 | 93 Untuk informasi, hubungi Unpar Press Jl. Ciumbuleuit 100 Bandung Telp: 022 - 2035137 Fax: 022 - 2031021 [email protected]

Penawaran Media Promosi ÇŇİ Į Letak Dimensi 1x Terbit 2x Terbit 3x Terbit 4x Terbit (disc 5%) (disc 10%) (disc 15%) CBL Sampul belakang 21 x 27,5 cm Rp 2.000.000 Rp 3.800.000 - - luar (1 hal) (P) CDD Sampul depan 21 x 27,5 cm Rp 1.500.000 Rp 2.850.000 - - dalam (1 hal) (P) CBD Sampul belakang 21 x 27,5 cm Rp 1.300.000 Rp 2.470.000 - - dalam (1 hal) (P) SI 1 Bagian dalam 21 x 27,5 cm Rp 1.000.000 Rp 1.900.000 Rp 2.700.000 Rp 3.400.000 (1 hal) (P) SI 2 Bagian dalam 21 x 13,0 cm Rp 750.000 Rp 1.425.000 Rp 2.025.000 Rp 2.550.000 (1/2 hal) (L) SI 3 Bagian dalam 9,5 x 12,75 cm Rp 500.000 Rp 950.000 Rp 1.350.000 Rp 1.700.000 (1/4 hal) (P) L: Landscape P: Potrait Edisi Terbit Batas waktu konfirmasi - Oktober - Desember 2016 10 September 2016 - Januari - Maret 2017 10 Desember 2016 - April - Juni 2017 10 Maret 2017 - Juli - September 2017 10 Juni 2017 Bentuk file berupa .jpg (300dpi/CMYK) dan dikirim via ekspedisi atau email ke [email protected] Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi (022) 2035137 a.n. Vita/Bobby. ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐potong di sini‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ FORMULIRǺĶŌÏ ŤĤĎŌ ĠKESEDIAANYǾYUĎAAĪ Ô PAARŌŜTISIPĎǾĎÔASIAǾĎ

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : ______Institusi/Perusahaan : ______Alamat : ______Telepon : ______Email : Dengan ini menyatakan kesediaan untuk berpartisipasi memasang iklan/advetorial/lowongan pekerjaan. Adapun jenis kolom yang kami pilih:

CBL (Sampul belakang luar) SI 1 (Bagian dalam 1 hal) CDD (Sampul depan dalam) SI 2 (Bagian dalam ½ hal) CBD (Sampul belakang dalam) SI 3 (Bagian dalam ¼ hal)

Frekuensi terbit : ______edisi

Oktober – Desember 2016 April – Juni 2017 Januari – Maret 2017 Juli – September 2017

Pembayaran dilakukan secara transfer ke rekening Bank : OCBC NISP Cabang Unpar, Bandung Atas Nama : Yayasan Universitas Katolik Parahyangan No Rekening : 017.010.87025.7

______, ______

(______) Konfirmasi partisipasi dapat dilakukan dengan mengirimkan formulir di atas melalui email ke [email protected] atau fax ke nomor 022-2031021

DISCLAIMER : INVESTASI MELALUI REKSA DANA MENGANDUNG RESIKO. CALON PEMODAL WAJIB MEMBACA DAN MEMAHAMI PROSPEKTUS SEBELUM MEMUTUSKAN UNTUK BERINVESTASI MELALUI REKSA DANA. KINERJA MASA LALU TIDAK MENCERMINKAN KINERJA MASA DATANG. MANAJER INVESTASI TELAH MEMPEROLEH IZIN DAN TERDAFTAR SEBAGAI MANAJER INVESTASI DI PASAR MODAL DAN DALAM MELAKUKAN KEGIATAN USAHANYA, MANAJER INVESTASI DIAWASI OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK). SETIAP PENAWARAN PRODUK DILAKUKAN OLEH PETUGAS YANG TERDAFTAR DAN DIAWASI OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK).